xi
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL
DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Per/M.KUKM/XII/2009
Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur Junita Sidauruk
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2016
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan penelitian ex post facto. Data dikumpulan dengan teknik dokumentasi dan wawancara dan dianalisis dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
Ditinjau dari aspek permodalan menunjukkan hasil bahwa, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
diperoleh predikat “kurang sehat”. Ditinjau dari aspek kualitas aktiva produktif, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013
diperoleh predikat “tidak sehat”, dan tahun 2014 diperoleh predikat “kurang sehat”. Ditinjau dari aspek efisiensi, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “cukup sehat”. Ditinjau dari aspek likuiditas, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “kurang sehat”. Ditinjau dari aspek kemandirian dan pertumbuhan, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 diperoleh predikat “kurang sehat”, dan tahun 2014 diperoleh predikat “cukup sehat”. Ditinjau dari aspek jatidiri koperasi, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “sehat”.
Dengan demikian disimpulkan bahwa tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “cukup
xii
ABSTRACT
THE LEVEL OF HEALTHY ANALYSIS OF COOPERATIVE BASED ON THE REGULATION OF THE STATE MINISTRY OF COOPERATIVE
AND SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE THE REPUBLIC OF INDONESIA NUMBER 14/Per/M.KUKM/XII/2009
A Case Study on Saving and Credit Cooperative Tani Makmur Junita Sidauruk
Sanata Dharma University Yogyakarta
2016
This research aims to know the level of healthy of Saving and Credit Cooperative Tani Makmur from 2010 to 2014. The kind of research is a case study research and an ex post facto research. Data gathered by applying documentation and interview techniques and analysed based on The Regulation of The State Ministry of Cooperative and Small and Medium Enterprise that Republic of Indonesia Number 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
Perceived from capital aspect shows, level of healthy of Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “less healthy” predicate. Perceived from productive assets quality aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani Makmur in 2010 until 2013 gained “unhealthy” predicate, and in 2014 gained “less healthy” predicate. Perceived from efficiency aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “quite healthy” predicate. Perceived from liquidity aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “less healthy” predicate. Perceived from self-reliance and growth aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2013 gained “less healthy” predicate, and in 2014 gained “quite healthy” predicate. Perceived from identity of cooperative aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “healthy” predicate.
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA
KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Per/M.KUKM/XII/2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
JUNITA SIDAURUK NIM: 111334039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA
KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Per/M.KUKM/XII/2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
JUNITA SIDAURUK NIM: 111334039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ANALISH TINGKAT
KDSEIIATAN
K€PERAf,I
BEBDASABKAN
PE*ATUNAN I}TUTTERI
NEGARA
I(oP.ERASI
BA}i
l}ff4II+
KECIL
I}AN
1TTENENCAIIREPUBLE(
ETDIONESIANOIffiR
I4lPerfltfi.ffi
Sfudi K"srrs peds Kopcr-ffii
SiupanPipian SSP)Tani
Malmur
RitaEny Purwamti, S.Pd., M.Si; Tanggal: 08 Marct 2016
SKRIPSI
ANALT$IS
TINGI{d.T
KESEHATAFIKOTERASI
.
B.EEI}ASARKAIT PERATIJR.ANh{EN"ERINEGARA
KO?NBASI
}AN
USAHAKECIL
PANMENEiIGAII
BEPUBIJK
m[]ONEStrA NOl}[-OR 14/PerllH.KUKMflilIfl]08
Studi
Kasuspda
Sqlrcr*s*SimparPi*iau
(I{SP) TaftiMahur
TandaTangar
Anggata
RiteA*gota
Anggota
Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd.Yqgyakata, ?8 Aprit 2Ot6
F-&lhar Kegcr$an dan Ilmu Fendidikaa
iversitas SeuteDharma
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda ucapan syukur atas segala
berkat, perhatian, dan dukungan sehingga aku dapat menyelesaikan
skripsi ini. Dengan sepenuh hati karya ini kupersembahkan untuk:
1. Terpujilah Tuhan Yesus Kritus yang memberikan berkat-Nya
2. Bapak tercinta N. Sidauruk
3. Mama tercinta E. Silalahi
4. Adik-adikku yang bawel Bani Handoyo Sidauruk dan Intan
Yohana Sidauruk
5. Sahabatku Clara, Angel, Rere dan Bono
v
MOTTO
Roma 12 : 11, “Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah
rohmu menyala-
nyala dan layanilah Tuhan,”
“Lakukan apa yang disukai, sukai apa yang dilakukan.”
“
Anyone who has never made a mistake has
never tried anything new”
–
(Albert Einstein)
–
“Always, always, always believe in yourself, because if you don’t, then
who will, sweetie?
”
PERI\TYATAAhI
KEASLIAN
KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya oftlng lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipm dan daftar pustakq sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta 28 April 20 I 6
LEMBAR PERI\IYATAAN PERSETUJUAI{
PI]BLIKASI KARYA
ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAI\IAKN)EMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Junita SidaurukNomorMahasiswa :111334039
Demi pengembangan iLnu pengetahuan saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dhannakarya ilmiah saya yang berjudul:
..ANALISIS TINGKAT KESE}IATAN
KOPERASI
BERDASARKANPERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DA}.I USAHA KECIL DAN
MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR l4lPeriIvI.KUKMD(I/2009
(STUDI KASUS
PADA
KOPERASISIMPAN PINJAM
(KSP)
TANIMAKMUR)"
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan dennikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak unhrk
menyimpan,mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta
izin
dari sayamaupun memberikan royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya
sebagai pnulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenanrya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 28 April 2016
KATA
PENGAI\TAR
Puji dan syukm penulis panjafkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul "Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
14IPeI/UI.KUKI{/XI112009". Skripsi
ini
ditulis dan diajukan untuk memenuhisalah satu syarat memperoleh gelm Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari
bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, kerja sama, dukungan
serta semangat dari orang terdekat yang secara langsung maupun tidak langsung
mernbantu penulis. Oleh karena itu pnulis mengucapkan terima kasih kepada:
Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Itnu
Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Bapak Ignatius Bondan Suratro, S.Pd.,
M.Si.,
selaku Kefila JunrsanPendidikan
Ilmu
Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata DhannaYogyakarta
Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing yang sangat
sabar dalam memberikan bimbingan, msnfidik, mendampingi, memberikan
kritis dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
1.
)
J.
4.
Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian KhususPendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama
perkuliahan.
5.
Kepala Koperasi $impan Pinjam (KSP) Tani Makmur ysng telah memberikanizin untuk melakukan penelitian.
6. Ibu
TheresiaAris
Sudarsilah selaku staf sekretariat Pendidikan EkonomiBidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang selama
ini
telahmembantu melayani dalam administrasi.
7.
Ibu
Dra. Irawati Handayani selaku Sekretaris KSP Tani Makmur, IbuNurhayati selaku Manajer KSP Tani Makmur, serta karyawan-karyawan KSP
Tani Makmur yang telah bersedia meluanglan waktu untuk mendampingi,
mendukung, dan membantu penulis sela:na penelitian.
8.
N. Sidauruk dan E. Silalahi selaku orang tua yang selalu mendoakan, yangselalu memberikan semangat kasih sayang, nasihag dukungarL kesabaran,
kepercayaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9.
Adik
saya Handoyo Sidauruk dan Intan Yohana Sidauruk yang selalumemberikan omelan sebagai dukungan dan semangat dalam penyusunan
skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat saya Clara Chinta lnandq Angela Astri Purwanti, Theresita
Febrina dan Subana Setiawan yang
memberikan
waktU nasihat,dan saling pinjamkan kekuatan selarna perkuliahan sarnpai akhfu.
11. Semua teman-teman Pendidikan Akuntaosi terima kasih atas kerja sama dan
kebersamaannya
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari penelitian ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempuma Untuk
itq
penutis terbukaterhadap kritik dansaran dari semua pihak. Penulis berharap penelitian
ini
dapat bermanfaat bagipembaca.
xi
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL
DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Per/M.KUKM/XII/2009
Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur Junita Sidauruk
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2016
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan penelitian ex post facto. Data dikumpulan dengan teknik dokumentasi dan wawancara dan dianalisis dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
Ditinjau dari aspek permodalan menunjukkan hasil bahwa, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
diperoleh predikat “kurang sehat”. Ditinjau dari aspek kualitas aktiva produktif, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013
diperoleh predikat “tidak sehat”, dan tahun 2014 diperoleh predikat “kurang sehat”. Ditinjau dari aspek efisiensi, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “cukup sehat”. Ditinjau dari aspek likuiditas, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “kurang sehat”. Ditinjau dari aspek kemandirian dan pertumbuhan, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 diperoleh predikat “kurang sehat”, dan tahun 2014 diperoleh predikat “cukup sehat”. Ditinjau dari aspek jatidiri koperasi, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “sehat”.
Dengan demikian disimpulkan bahwa tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “cukup
xii
ABSTRACT
THE LEVEL OF HEALTHY ANALYSIS OF COOPERATIVE BASED ON THE REGULATION OF THE STATE MINISTRY OF COOPERATIVE
AND SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE THE REPUBLIC OF INDONESIA NUMBER 14/Per/M.KUKM/XII/2009
A Case Study on Saving and Credit Cooperative Tani Makmur Junita Sidauruk
Sanata Dharma University Yogyakarta
2016
This research aims to know the level of healthy of Saving and Credit Cooperative Tani Makmur from 2010 to 2014. The kind of research is a case study research and an ex post facto research. Data gathered by applying documentation and interview techniques and analysed based on The Regulation of The State Ministry of Cooperative and Small and Medium Enterprise that Republic of Indonesia Number 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
Perceived from capital aspect shows, level of healthy of Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “less healthy” predicate. Perceived from productive assets quality aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani Makmur in 2010 until 2013 gained “unhealthy” predicate, and in 2014 gained “less healthy” predicate. Perceived from efficiency aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “quite healthy” predicate. Perceived from liquidity aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “less healthy” predicate. Perceived from self-reliance and growth aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2013 gained “less healthy” predicate, and in 2014 gained “quite healthy” predicate. Perceived from identity of cooperative aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “healthy” predicate.
xiii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... xi
ABSTRACT ... xii
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xx
DAFTAR GRAFIK ... xxvii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xxix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Tinjauan Teoritis ... 9
1. Konsep Analisis ... 9
2. Laporan Keuangan ... 9
a. Pengertian Laporan Keuangan ... 9
b. Tujuan Laporan Keuangan ... 10
c. Pihak-pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan Keuangan ... 10
d. Analisis Laporan Keuangan ... 16
e. Pentingnya Analisis Laporan Keuangan ... 17
f. Tujuan Analisis ... 17
g. Prosedur Analisis ... 19
xv
3. Koperasi ... 21
a. Pengertian Koperasi ... 21
b. Landasan, Sendi-sendi, Tujuan, Fungsi, Peranan dan Tugas Koperasi ... 22
c. Alat Kelengkapan Organisasi ... 24
d. Modal Koperasi ... 26
e. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi ... 27
f. Penetapan Kesehatan Keuangan Koperasi ... 45
B. Kerangka Berfikir ... 46
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 48
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 49
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 49
D. Operasional Variabel ... 49
E. Teknik Pengumpulan Data ... 51
F. Teknik Analisis Data ... 51
1. Statistika Deskriptif ... 51
2. Pendekatan Keuangan ... 52
a. Aspek Permodalan ... 52
b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif ... 53
c. Aspek Efisiensi ... 55
d. Aspek Likuiditas ... 57
xvi
f. Aspek Jatidiri Koperasi ... 60
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur ... 62
B. Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ... 63
C. Lokasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ... 64
D. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ... 64
E. Bidang Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ... 65
F. Bidang Usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ... 67
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 68
B. Analisis Data ... 69
1. Analisis Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ... 69
a. Aspek Permodalan ... 70
1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset ... 70
2) Rasio Kecukupan Modal Sendiri ... 73
b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif ... 75
xvii
2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap
Pinjaman yang Diberikan ... 79
3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah ... 82
c. Aspek Efisiensi ... 85
1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto ... 85
2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor ... 88
3) Rasio Efisiensi Pelayanan ... 90
d. Aspek Likuiditas ... 93
1) Rasio Kas ... 93
2) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima ... 96
e. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan ... 99
1) Rentabilitas Aset ... 99
2) Rentabilitas Modal Sendiri ... 102
3) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ... 105
f. Aspek Jatidiri Koperasi ... 107
1) Rasio Partisipasi Bruto ... 108
2. Analisis Penetapan Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ... 110
xviii
b. Penilaian Kesehatan Koperasi untuk Setiap Aspek
Keuangan ... 112
1) Aspek Permodalan ... 112
2) Aspek Kualitas Aktiva Produktif ... 114
3) Aspek Efisiensi ... 115
4) Aspek Likuiditas ... 116
5) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan ... 117
6) Aspek Jatidiri Koperasi ... 118
c. Penilaian Kesehatan Koperasi Secara Keseluruhan ... 120
C. Pembahasan ... 121
1. Aspek Permodalan ... 122
a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset ... 122
b. Rasio Kecukupan Modal Sendiri ... 126
2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif ... 130
a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman yang Diberikan ... 130
b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan ... 134
c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah ... 138
xix
Partisipasi Bruto ... 141 b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor ... 145 c. Rasio Efisiensi Pelayanan ... 148 4. Aspek Likuiditas ... 150 a. Rasio Kas ... 151 b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap
Dana yang Diterima ... 154 5. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan ... 157 a. Rentabilitas Aset ... 157 b. Rentabilitas Modal Sendiri ... 160 c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ... 163 6. Aspek Jatidiri Koperasi ... 167 a. Rasio Partisipasi Bruto ... 167 7. Penetapan Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) Tani Makmur ... 170
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ... 174 B. Keterbatasan Penelitian ... 176 C. Saran ... 177
DAFTAR PUSTAKA ... 180
xx
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap
Total Aset ... 29
Tabel 2.2 Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal
Sendiri ... 30
Tabel 2.3 Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada
Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan ... 31
Tabel 2.4 Standar Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman
Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan ... 33
Tabel 2.5 Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko
terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah ... 34
Tabel 2.6 Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi
Anggota terhadap Partisipasi Bruto ... 36
Tabel 2.7 Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap
SHU Kotor ... 37
xxi
Tabel 2.9 Standar Perhitungan Skor Rasio Kas ... 39
Tabel 2.10 Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang
Diberikan terhadap Dana yang Diterima ... 40
Tabel 2.11 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Aset ... 41
Tabel 2.12 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Modal Sendiri ... 42
Tabel 2.13 Standar Perhitungan Skor Rasio Kemadirian Operasional
Pelayanan ... 43
Tabel 2.14 Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto ... 45
Tabel 2.15 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP dan USP ... 45
Tabel 3.1 Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap
Total Aset ... 52
Tabel 3.2 Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal
Sendiri ... 53
Tabel 3.3 Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada
Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan ... 53
Tabel 3.4 Standar Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman
xxii
Tabel 3.5 Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap
Risiko Pinjaman Bermasalah ... 55
Tabel 3.6 Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi
Anggota terhadap Pertisipasi Bruto ... 55
Tabel 3.7 Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap
SHU Kotor ... 56
Tabel 3.8 Standar Perhitungan Skor Rasio Efisinesi Pelayanan ... 56
Tabel 3.9 Standar Perhitungan Skor Rasio Kas ... 57
Tabel 3.10 Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman Yang Diberikan
terhadap Dana yang Diterima ... 58
Tabel 3.11 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Aset ... 58
Tabel 3.12 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Modal Sendiri ... 59
Tabel 3.13 Standar Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional
Pelayanan ... 59
Tabel 3.14 Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto ... 60
Tabel 3.15 Bobot Penilaian Aspek dan Komponen ... 60
xxiii
Tabel 4.1 Rincian Simpanan KSP Tani Makmur Tahun 2014 ... 65
Tabel 4.2 Daftar Kepengurusan KSP Tani Makmur Periode Tahun
2010-2014 ... 66
Tabel 4.3 Daftar Pengawas KSP Tani Makmur Periode Tahun
2010-2014 ... 66
Tabel 4.4 Daftar Manajer dan Karyawan KSP Tani Makmur ... 67
Tabel 5.1 Data yang diperoleh ... 68
Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total
Aset Tahun 2010-2014 ... 70
Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Tahun 2010 – 2014 ... 73
Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota
terhadap Volume Pinjaman Diberikan
Tahun 2010 – 2014 ... 76
Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah
xxiv
Tabel 5.6 Hasil Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap
Pinjaman Bermasalah Tahun 2010-2014 ... 82
Tabel 5.7 Hasil Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap
Partisipasi Bruto Tahun 2010-2014 ... 86
Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU
Kotor Tahun 2010-2014 ... 88
Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan
Tahun 2010-2014 ... 91
Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Rasio Kas Tahun 2010-2014 ... 93
Tabel 5.11 Hasil Perhitungan Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap
Dana yang Diterima Tahun 2010-2014 ... 96
Tabel 5.12 Hasil Perhitungan Rentabilitas Aset Tahun 2010-2014 ... 100
Tabel 5.13 Hasil Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri
Tahun 2010-2014 ... 102
Tabel 5.14 Hasil Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional
xxv
Tabel 5.15 Hasil Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto
Tahun 2010-2014 ... 108
Tabel 5.16 Hasil Bobot Penilaian Aspek dan Komponen ... 111
Tabel 5.17 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur
Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Permodalan ... 113
Tabel 5.18 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun
2010-2014 Ditinjau dari Aspek Kualitas Aktiva
Produktif ... 114
Tabel 5.19 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur
Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Efisiensi ... 115
Tabel 5.20 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun
2010-2014 Ditinjau dari Aspek Likuiditas ... 116
Tabel 5.21 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun
2010-2014 Ditinjau dari Aspek Kemandirian dan
Pertumbuhan ... 117
Tabel 5.22 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun
xxvi
Tabel 5.23 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur
xxvii
DAFTAR GRAFIK
[image:30.595.108.512.197.702.2]Halaman
Grafik 5.1 Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Tahun 2010-2014... 72
Grafik 5.2 Rasio Kecukupan Modal Sendiri Tahun 2010-2014 ... 75
Grafik 5.3 Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume
Pinjaman yang Diberikan Tahun 2010-2014 ... 79
Grafik 5.4 Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman
yang Diberikan 2010-2014 ... 82
Grafik 5.5 Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman
Bermasalah 2010-2014 ... 85
Grafik 5.6 Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi
Bruto 2010-2014 ... 88
Grafik 5.7 Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 2010-2014 ... 90
Grafik 5.8 Rasio Efisiensi Pelayanan 2010-2014 ... 93
xxviii
Grafik 5.10 Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang
[image:31.595.109.515.166.615.2]Diterima 2010-2014 ... 99
Grafik 5.11 Rentabilitas Aset 2010-2014 ... 102
Grafik 5.12 Rentabilitas Modal Sendiri 2010-2014 ... 104
Grafik 5.13 Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan 2010-2014 ... 107
Grafik 5.14 Rasio Partisipasi Bruto 2010-2014 ... 110
Garfik 5.15 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
Ditinjau dari Aspek Permodalan ... 113
Grafik 5.16 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
Ditinjau dari Aspek Kualitas Aktiva Produktif ... 115
Grafik 5.17 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
Ditinjau dari Aspek Efisiensi ... 116
Grafik 5.18 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
Ditinjau dari Aspek Likuiditas ... 117
Grafik 5.19 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
xxix
Grafik 5.20 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
xxviii
DAFTAR GAMBAR
[image:33.595.106.494.219.619.2]Halaman
xxix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Neraca Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur
Tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 ... 182
Lampiran 2. Laporan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) Tani Makmur Tahun 2010-2014 ... 184
Lampiran 3. Data Pinjaman Bermasalah, Pinjaman yang Berisiko,
Pinjaman Kepada Anggota, SHU Bagian Anggota, Jumlah
Anggota dan Calon Anggota ... 186
Lampiran 4. Perhitungan Data yang Digunakan dalam Masing-masing
Rasio ... 187
Lampiran 5. Kriteria Rasio Masing-masing Aspek Penilaian Tingkat
Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 ... 197
Lampiran 6. Kriteria Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Tani
Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Masing-masing
xxx
Lampiran 7. Kriteria Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Tani
Makmur Tahun 2010-2014 ... 207
Lampiran 8. Perhitungan Persentase Kenaikan dan Penurunan Komponen
Aspek Tingkat Kesehatan Keuangan KSP Tani Makmur .. 208
Lampiran 9. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor
14/Per/M.KUKM/XII/2009 ... 217
Lampiran 10. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor
20/Per/M.KUKM/XI/2008 ... 245
Lampiran 11. Surat Izin Penelitian ... 255
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia usaha adalah dunia yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Setiap individu mengupayakan untuk membebaskan diri dari kesulitan ekonomi dengan membangun suatu kerja sama. Kerja sama merupakan suatu cara yang digunakan oleh individu untuk meningkatkan taraf hidup. Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang digunakan individu sebagai cara melepaskan dari kesulitan ekonomi. Dengan demikian, koperasi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara guna meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Dalam ketentuan yang tercantum dalam UU 1945 pasal 33 ayat 1, dinyatakan bahwa
“perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan”. Pasal tersebut menyatakan bahwa lembaga ekonomi di
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan (Wirasasmita, 1990:2). Dengan demikian, koperasi memiliki peran penting bagi perekonomian di Indonesia.
pertumbuhan serta aspek jatidiri koperasi untuk menilai tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Studi Kasus Pada Koperasi Tani Makmur)”. Peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul di atas, karena peneliti ingin mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dengan menyajikan hasil analisis laporan keuangan sebagai gambaran kinerja dari Koperasi Simpan Pinjam Tani Makmur. Koperasi Simpan Pinjam Tani Makmur berada di desa dengan masyarakat yang berprofesi sebagai petani, sehingga peneliti melihat adanya kesempatan bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik dengan bersama-sama menghimpun diri dalam koperasi tersebut. Peneliti menganggap Koperasi Simpan Pinjam Tani Makmur memiliki peran penting bagi masyarakat setempat, sehingga hal tersebut memperkuat ketertarikan untuk menganalisis laporan keuangan koperasi tersebut.
B. Batasan Masalah
dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Adapun rasio masing-masing aspek yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur adalah sebagai berikut:
1. Aspek permodalan terdiri dari rasio modal sendiri terhadap aset, dan rasio kecukupan modal sendiri.
2. Aspek kualitas aktiva produktif terdiri dari rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan, rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan, dan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah.
3. Aspek efisiensi terdiri dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto, rasio beban usaha terhadap SHU kotor, dan rasio efisiensi pelayanan.
4. Aspek likuiditas terdiri dari rasio kas, dan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas peneliti dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010 sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek permodalan?
2. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010 sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek kualitas aktiva produktif? 3. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010
sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek efisiensi?
4. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010 sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek likuiditas?
5. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010 sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek kemandirian dan pertumbuhan? 6. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010
sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek jatidiri koperasi?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka peneliti merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut, yaitu untuk mengetahui:
1. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek permodalan tahun 2010 sampai tahun 2014.
3. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek efisiensi tahun 2010 sampai tahun 2014.
4. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek likuiditas tahun 2010 sampai tahun 2014.
5. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek kemandirian dan pertumbuhan tahun 2010 sampai tahun 2014.
6. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek jatidiri koperasi tahun 2010 sampai tahun 2014.
E. Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 pada Koperasi Tani Makmur tahun 2010-2014, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Koperasi Tani Makmur
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dan bahan evaluasi bagi Koperasi Tani Makmur dalam menentukan kebijakan yang sesuai dengan keadaan pada saat itu.
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam proses perkuliahan terkait dengan materi analisis laporan keuangan. Selain itu penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai bahan referensi mahasiswa lain dalam menciptakan karya ilmiah.
4. Bagi Peneliti
9
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Tinjauan Teoritis
1. Konsep Analisis
Analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb) (http://kbbi.web.id/analisis).
2. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
bersangkutan. Dengan begitu laporan keuangan membantu para pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial dengan hasil laporan keuangan yang mudah dipahami oleh para pengguna.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter (Fahmi, 2011:5). Selain itu, laporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditor, dan pemakai lainnya saat ini maupun pontensial (masa mendatang), untuk pembuatan keputusan investasi, kredit, dan investasi semacam lainnya (Hanafi & Halim, 2009:30). Dengan demikian, tujuan dari pelaporan keuangan ini bukan hanya ditujukan untuk pihak internal perusahaan melainkan juga untuk pihak eksternal yang membutuhkan informasi tersebut.
c. Pihak-pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan
Keuangan
laporan keuangan. Berikut ini akan dibahas mengenai pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan.
1) Kreditur
Kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman baik dalam bentuk uang, barang maupun dalam bentuk jasa. Pada saat debitur mengajukan permohonan peminjaman sejumlah dana kepada kreditur, maka sudah sewajibnya kreditur melakukan pengecekan terhadap laporan keuangan pihak debitur. Dari laporan keuangan tersebut kreditur dapat memutuskan apakah peminjaman dana tersebut layak direalisasikan dan berapa angka yang akan direalisasikan.
2) Investor
Investor di sini bisa mereka yang membeli saham tersebut atau bahkan komisaris perusahaan. Seorang investor berkewajiban untuk mengetahui secara dalam kondisi perusahan dimana ia akan berinvestsi. Dengan mengetahui laporan keuangan dimana ia berinvestasi maka investor akan mengetahui segala informasi keuangan perusahaan tersebut. Investor menginginkan kondisi dananya dalam keadaan aman.
3) Akuntan Publik
akuntan publik menjadi pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan karena bahan dari akuntan audit adalah laporan keuangan. Akuntan audit melakukan penilaian dalam bentuk rekomendasi sebagai hasil audit yang akan dilaporkan.
4) Karyawan Perusahaan
Karyawan merupakan mereka yang terlibat secara penuh disuatu perusahaan. Dengan demikian karyawan mampu menilai kelangsungan perusahaan dari laporan keuangan untuk keputusan ke depan nantinya.
5) Bapepam
Bapepam dalah Badan Pengawas Pasar Modal. Bagi suatu perusahaan yang akan go public maka perusahaan tersebut berkewajiban untuk memperlihatkan laporan keuangannya kepada bapepam. Bapepam bertugas mengamati dan mengawasi setiap kondisi perusahaan yang
go public.
6) Underwriter
Underwriter adalah penjamin emisi bagi setiap
7) Konsumen
Konsumen adalah pihak yang menikmati produk dan jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Konsumen menjadi sangat loyal terhadap produk dan jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan adalah ketergantungan yang tinggi pada perusahaan tersebut.
8) Pemasok
Pemasok adalah mereka yang menerima order untuk memasok setiap kebutuhan perusahaan mulai dari hal-hal yang dianggap kecil sampai besar yang mana semua itu dihitung dengan skala finansial. Pembayaran barang yang dipasok dapat secara tunai ataupun kredit. Pembayaran secara kredit yang mengharuskan pemasok untuk melakukan tindakan analisis yang mendalam terhadap laporan keuangan perusahaan.
9) Lembaga Penilai
dari laporan keuangan tersebut dijadikan rujukan untuk penilaian.
10)Asosiasi Perdagangan
Asosiasi perdagangan ini mencakup mulai dari KADIN (Kamar Dagang dan Industri), HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), asosiasi perteksilan Indonesia, dan lainnya. Dimana organisasi tersebut menaungi berbagai perusahaan yang menjadi anggotanya dan setiap waktunya diadakan rapat tahunan atau berbagai pertemuan lainnya yang membahas berbagai hal yang menjadi hambatan dalam aktivitas bisnis yang dijalankan dan tidak terkecuali seperti terjadinya penurunan angka penjualan.
11)Pengadilan
Laporan keuangan yang dihasilkan dan disahkan oleh pihak perusahaan adalah dapat menjadi pertanggungjawaban kinerja keuangan, dan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan tersebut nantinya akan menjadi subjek pertanyaan dalam peradilan.
12)Akademis dan Peneliti
keuangan yang dapat dipercaya dan di pertanggujawabkan adalah mutlak, apalagi jika penelitian tersebut dipublikasikan.
13)Pemda
Pemerintah daerah adalah mereka yang mempunyai hubungan kuat dengan kajian seperti akan lahirnya suatu perda (peraturan daerah) yang berkaitan dengan berbagai aspek.
14)Pemerintah Pusat
Pemerintahan pusat adalah dengan segala perangkat yang dimilikinya telah menjadikan laporan keuangan perusahaan sebagai data fundamental acuan untuk melihat perkembangan pada berbagai sektor bisnis.
15)Pemerintah Asing
Pemerintahan asing merupakan pihak yang mengamati perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi disuatu negara, dimana misalnya negara tersebut saling memiliki keterkaitan dalam bentuk perjanjian dagang yang mencakup dalam berbagai bidang usaha.
16)Organisasi Internasional
diberikan adalah menjadi ukuran kinerja dari lembaga tersebut, seperti kucuran dana yang diberikan oleh IMF dan WB pada beberapa negara.
d. Analisis Laporan Keuangan
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan perusahaan (Hanafi & Halim, 2009:5). Salah satu alat ukur untuk menilai tingkat kesehatan perusahaan dari segi finansial yaitu dengan menggunakan analisis rasio. Rasio-rasio keuangan menghilangkan pengaruh ukuran dan membuat ukuran bukan dengan angka absolut, tetapi dalam angka relatif (Hanafi & Halim 2009:74). Secara umum Hanafi dan Halim (2009:74) mengelompokkan rasio ke dalam lima macam rasio, rasio tersebut yaitu:
1) Rasio Likuiditas adalah rasio yang digunakan mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
3) Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4) Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas adalah rasio yang melihatkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba. 5) Rasio Pasar adalah rasio yang digunakan untuk melihat
perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku perusahaan.
e. Pentingnya Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tersebut dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan dengan proses pembandingan, evaluasi, dan analisis trend, akan diperoleh prediksi tentang kemungkinan yang terjadi di masa mendatang. Hasil analisis laporan keuangan akan mampu membantu menginterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa depan.
f. Tujuan Analisis
keuangan menyajikan informasi mengenai apa yang telah terjadi, sementara itu pada sisi lain, para pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi mengenai kemungkinan yang terjadi di masa mendatang. Suatu pemecahan merupakan cara untuk mengatasi kesenjangan kebutuhan informasi laporan keuangan. Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan inilah diperlukan suatu analisis terhadap laporan keuangan, utamanya dalam memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa depan.
g. Prosedur Analisis
Dalam melakukan analisis laporan keuangan, ada berbagai langkah yang harus ditempuh. Langkah-langkah yang harus ditempuh tersebut sebagai berikut:
1) Memahami latar belakang data keuangan perusahaan
Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan merupakan pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan akuntansi yang anut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut.
2) Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Selain latar belakang perusahaan, kondisi-kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaan juga perlu dipahami. Kondisi-kondisi tersebut yaitu trend
(kecenderungan) industri mana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi; perubahaan selera konsumen; perubahan pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat inflasi dan pajak; dan perubahaan yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri seperti perubahaan posisi manajemen kunci.
3) Mempelajari dan me-review laporan keuangan
teknik analisis laporan keuangan, perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apabila dipandang perlu, dapat menyusun kembali laporan keuangan perusahaan yang dianalisis. Tujuannya untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
4) Menganalisis laporan keuangan
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut.
h. Metode dan Teknik Analisis
Metode analisis laporan keuangan secara umum diklasifikasikan menjadi dua yaitu metode analisis horizontal (dinamis) dan metode analisis vertikal(statis).
Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahaan laba kotor.
Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada metode ini antara lain analisis persentase komponen (Common-Size), analisis ratio, dan analisis impas.
3. Koperasi
a. Pengertian Koperasi
dapat diartikan satu badan usaha bersama, khususnya bergerak dalam bidang ekonomi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak dan kewajiban untuk melakukan sesuatu usaha atau lebih dalam memenuhi kebutuhan anggotanya (Wirasasmita, 1990:1).
b. Landasan, Sendi-sendi, Tujuan, Fungsi, Peranan dan Tugas
Koperasi.
Landasan Idiil Koperasi Indonesia adalah Pancasila (Wirasasmita, 1990:21). Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 pasal 2 bahwa koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan. Sendi-sendi Koperasi dirumuskan dengan jelas dalam Undang-Undang No.12 tahun 1967 Tentang Pokok-pokok Perkoperasian. Ada tujuh sendi dasar koperasi Indonesia sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang tersebut adalah:
1) Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warga-negara Indonesia;
2) Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi;
4) Adanya pembatasan bunga atas modal;
5) Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya;
6) Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka;
7) Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencerminan dari prinsip dasar percaya pada diri sendiri.
Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi berfungsi untuk memperbaiki tingkat kehidupan masing-masing anggota. Salah satu fungsi koperasi adalah sebagai alat perbaikan ekonomi anggotanya dan sebagai urat nadi perekonomian bangsa karena koperasi adalah suatu sistem, di mana orang-orang itu berserikat atas dasar sukarela untuk memenuhi kebutuhannya dan bersama-sama diusahakan untuk menghilangkan tekanan ekonomis yang ada pada masing-masing anggota. Koperasi Indonesia dalam rangka pembangunan ekonomi dan pengembangan kesejahteraan anggota khususnya serta masyarakat pada umumnya berperan dan bertugas untuk:
untuk meningkatkan produksi dan mewujudkan tercapainya pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata.
2) Mempertinggi taraf hidup dan tingkat kecerdasan rakyat. 3) Membina kelangsungan dan perkembangan demokrasi
ekonomi.
c. Alat Kelengkapan Organisasi
Koperasi sebagai organisasi mempunyai kelengkapan-kelengkapan yang dibutuhkan untuk mempelancar kegiatan operasionalnya. Kelengkapan Organisasi tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Kelengkapan organisasi tersebut tercantum dalam pasal 21 yang terdiri dari: (a) rapat anggota, (b) pengurus, dan (c) pengawas. Pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi adalah rapat anggota. Penjelasan mengenai tugas masing-masing perangkat organisasi berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 sebagai berikut:
1) Rapat Anggota menetapkan: a) Anggaran dasar;
b) Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi;
d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan;
e) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pelaksanaan tugasnya;
f) Pembagian sisa hasil usaha;
g) Penggabungan, peleburan, pembagian,dan pembubaran koperasi
2) Pengurus bertugas:
a) Mengelola koperasi dan usahanya;
b) Mengajukan rencana-rencana kerja serta rancangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi;
c) Menyelenggarakan rapat anggota;
d) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
e) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;
f) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus. 3) Pengawas bertugas:
a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi;
d. Modal Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 pasal 41 tercantum mengenai Modal Koperasi. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
1) Modal Sendiri
a) Simpanan pokok adalah simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap anggota koperasi dengan sejumlah uang yang telah ditentukan besarnya.
b) Simpanan wajib adalah simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap anggota koperasi yang disetor secara periodik, baik secara mingguan, bulanan, ataupun menurut jadwal yang ditetapkan oleh rapat anggota. c) Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh
dari penyisihan sisa hasil usaha yang dimasukan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
d) Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang berasal dari anggota atau bukan anggota bersifat donasi. 2) Modal Pinjaman dapat berasal dari:
a) Anggota;
b) Koperasi lainnya dan/atau anggotanya; c) Bank dan lembaga;
e) Sumber lain yang sah. 3) Sisa Hasil Usaha (SHU)
Sisa hasil usaha koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh satu tahun buku setelah dikurangi dengan penyusutan dan biaya-biaya dari tahun buku bersangkutan. SHU mungkin tidak dapat terbagi habis, karena pembagian SHU dalam koperasi terbatas sesuai dengan tingkat bunga bank pemerintah. Atau, mungkin juga terjadi, rapat anggota memutuskan SHU tahun buku yang bersangkutan tetap tinggal dalam rekening simpanan masing-masing anggota. SHU yang tidak dibagi ini digunakan untuk pemupukan modal.
e. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi
Simpan Pinjam Koperasi. Adapun aspek yang digunakan untuk menilai kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi adalah sebagai berikut:
1) Aspek Permodalan
Permodalan adalah suatu usaha untuk menyediakan atau mendapatkan modal dan usaha untuk menggunakan modal tersebut dengan cara yang paling efisien untuk mempertahankan arus pendapatan guna kelangsungan kehidupan koperasi (Tohar, 2000:10). Adapun penilaian aspek permodalan didasarkan pada:
a) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Rasio ini membandingkan antara modal sendiri dengan total aset koperasi. Modal sendiri merupakan modal yang menanggung risiko (modal ekuif) yang berasal dari jumlah simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan simpanan wajib, hibah, cadangan yang disisihkan dari sisa hasil usaha (SHU). Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset =
× 100%
(1) Untuk rasio antara modal sendiri dengan total aset lebih kecil atau sama dengan 0% diberikan nilai 0. (2) Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0% nilai
tambah 5 dengan maksimum nilai 100.
(3) Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100% setiap kenaikan rasio 4% nilai dikurangi 5.
(4) Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor permodalan.
[image:64.595.104.510.215.609.2]Adapun standar perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
80 ≤ x ≤ 100 25 6 1,50 Tidak Baik
60 ≤ x ≤ 80 50 6 3,00 Kurang Baik
40 ≤ x ≤ 60 100 6 6,00 Baik
20 ≤ x ≤ 40 50 6 3,00 Kurang Baik
0 ≤ x ≤ 20 25 6 1,50 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
b) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
risiko (ATMR) adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP dan USP Koperasi pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.
Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rasio kecukupan modal sendiri = � × 100%
[image:65.595.105.515.217.618.2]Adapun standar perhitungan rasio kecukupan modal sendiri adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
8 100 3 3,00 Baik
6 x ≤ 8 75 3 2,25 Cukup Baik
4 x ≤ 6 50 3 1,50 Kurang Baik
≤ 4 0 3 0,00 Tidak Baik
Sumber : Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
2) Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Aktiva merupakan kekayaan koperasi yang mendatangkan penghasilan. Adapun penilaian aspek kualitas aktiva produktif didasarkan pada:
a) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap
Volume Pinjaman Diberikan
yang diberikan. Pinjaman merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antasa KSP atau USP dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan. Rasio ini menggunakan perhitungan dengan rumus berikut ini:
Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume
Pinjaman Diberikan = �� ×
100%
[image:66.595.105.514.209.678.2]Adapun standar perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3
Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
75 100 10 10,00 Baik
50 x ≤ 75 75 10 7,50 Cukup Baik
25 x ≤ 50 50 10 5,00 Kurang Baik
≤ 25 0 10 0,00 Tidak Baik
b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap
Pinjaman yang Diberikan
Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya risiko pinjaman bermasalah dibandingan pinjaman yang diberikan. Semakin kecil rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang diberikan, maka semakin tinggi nilai kreditnya atau kualitasnya semakin baik. Artinya semakin kecil pinjaman bermasalah (kurang lancar, diragukan dan macet) maka semakin baik kualitas pinjaman yang diberikan. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan = ℎ
� � ×
100%
Untuk memperoleh rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan, ditetapkan sebagai berikut:
(1) Untuk rasio 45% atau lebih diberi nilai 0.
(2) Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45% nilai ditambah 2, dengan maksimum nilai 100.
Adapun standar perhitungan skor rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan adalah sebagai berkut:
Tabel 2.4
Standar Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
= 0 100 5 5,0
Baik
0 x ≤ 10 80 5 4,0
10 x ≤ 20 60 5 3,0 Cukup Baik
20 x ≤ 30 40 5 2,0 Kurang Baik
30 x ≤ 40 20 5 1,0 Tidak Baik
40 x ≤ 45 10 5 0,5
Sangat Baik
45 0 5 0
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
c) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman
Bermasalah
Penilaian Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya cadangan risiko dibandingkan dengan besarnya risiko pinjaman bermasalah. Semakin kecil rasionya maka semakin tidak baik nilai kreditnya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah = �
Untuk memperoleh rasio cadangan risiko terhadap risiko penjaman bermasalah, ditetapkan sebagai berikut
(1) Untuk rasio 0%, berarti tidak mempunyai cadangan penghapusan diberi nilai 0.
(2) Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai tambah 1 sampai dengan maksimum 100.
(3) Nilai dikalikan bobot 5%, maka diperoleh skor.
Adapun standar perhitungan skor rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5
Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
90 x ≤ 100 100 5 5,0
Baik
80 x ≤ 90 90 5 4,5
70 x ≤ 80 80 5 4,0
60 x ≤ 70 70 5 3,5
Cukup Baik
50 x ≤ 60 60 5 3,0
40 x ≤ 50 50 5 2,5
Kurang Baik
30 x ≤ 40 40 5 2,0
20 x ≤ 30 30 5 1,5
Tidak Baik
10 x ≤ 20 20 5 1,0
0 x ≤ 10 10 5 0,5
Sangat Tidak Baik
0 0 5 0
3) Aspek Efisiensi
Penilaian aspek ini untuk menggambarkan seberapa besar KSP/USP Koperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada anggotanya dari penggunaan aset yang dimilikinya. Adapun penilaian aspek efisiensi didasarkan pada:
a) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi
Bruto
Dalam hal ini beban operasi anggota adalah beban pokok ditambah dengan beban usaha bagi anggota dan beban perkoperasian. Rasio ini dihitung dengan rumus:
= �� × 100%
Cara perhitungan rasio ini ditetapkan sebagai berikut: (1) Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari
100% diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 95% hingga lebih kecil dari 100% diberi nilai 50, selanjutnya setiap penurunan rasio sebesar 5% nilai ditambahkan dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100.
Adapun standar perhitungan skor rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6
Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
0 ≤ x 90 100 4 4 Baik
90 ≤ x 95 75 4 3 Cukup Baik
95 ≤ x 100 50 4 2 Kurang Baik
≥ 100 0 4 1 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
b) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
Penilaian Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya beban usaha dibandingkan dengan besarnya SHU kotor.
Rasio ini dihitung dengan rumus:
= ℎ
� × 100%
Cara perhitungan rasio ini ditetapkan sebagai berikut: (1) Untuk rasio lebih dari 80% diberi nilai 25 dan
untuk penurunan rasio 20% nilai ditambahkan dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100. (2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4 %, maka
Adapun standar perhitungan skor rasio beban usaha terhadap SHU kotor adalah sebagai berikut:
Tabel 2.7
Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
0 x ≤ 40 100 4 4 Baik
40 x ≤ 95 75 4 3 Cukup Baik
95 x ≤ 100 50 4 2 Kurang Baik
100 25 4 1 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
c) Rasio Efisiensi Pelayanan
Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya beban karyawan dibandingkan dengan besarnya volume pinjaman. Beban karyawan merupakan pengeluaran yang dikeluarkan yang terkait dengan pembiayaan karyawan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:
= � � × 100%
Perhitungan rasio efisiensi pelayanan, ditetapkan sebagai berikut:
(2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 2% maka diperoleh skor.
[image:73.595.105.515.248.593.2]Adapun standar perhitungan skor rasio efisiensi pelayan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.8
Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Efisiensi Pelayanan Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≤ 5 100 2 2,0 Baik
5 x ≤ 10 75 2 1,5 Cukup Baik
10 x ≤ 15 50 2 1,0 Kurang Baik
15 0 2 0,0 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
4) Aspek Likuiditas
Aspek ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan KSP atau USP Koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Adapun penilaian aspek likuiditas didasarkan pada:
a) Rasio Kas
Penilaian rasio ini mengukur besarnya kas dan bank dibandingkan dengan kewajiban lancar. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
=
� × 100%
(1) Untuk rasio kas lebih besar dari 10% hingga 15% diberi nilai 100, untuk rasio lebih kecil dari 15% sampai dengan 20% diberi nilai 50, untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 10% diberi nilai 25 sedangkan untuk rasio lebih dari 20% diberi nilai 25.
(2) Nilai dikalikan bobot 10%, maka diperoleh skor.
Adapun standar perhitungan skor rasio kas terhadap kewajiban lancar adalah sebagai berikut:
Tabel 2.9
Standar Perhitungan Skor Rasio Kas
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≤ 10 25 10 2,5 Baik
10 x ≤ 15 100 10 10 Cukup Baik
15 x ≤ 20 50 10 5 Kurang Baik
20 25 10 2,5 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
b) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang
Diterima
Penilaian rasio ini mengukur besarnya pinjaman yang diberikan dibandingkan dengan dana yang diterima. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
= � �
� � × 100%
(1) Untuk rasio pinjaman lebih kecil dari 60% diberi nilai 25 untuk setiap kenaikan rasio 10% nilai tambah dengan 25 sampai dengan maksimum 100. (2) Nilai dikalikan dengan bobot 5%, maka diperoleh
skor.
Adapun standar perhitungan skor rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 2.10
Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
80 ≤ x 90 100 5 5,00 Baik
70 ≤ x 80 75 5 3,75 Cukup Baik
60 ≤ x 70 50 5 2,50 Kurang Baik
60 25 5 1,25 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
5) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
a) Rentabilitas Aset
Rasio rentabilitas aset digunakan untuk mengukur besarnya SHU sebelum pajak dibanding dengan Total Aset. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= � × 100%
Pengukuran rasio rentabilitas aset ditetapkan sebagai berikut:
(1) Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5% diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 2,5% nilai tambah 25 sampai dengan maksimum 100. (2) Nilai dikalikan dengan bobot 3%, maka diperoleh
skor.
Adapun standar pengukuran skor rasio rentabilitas aset adalah sebagai berikut:
Tabel 2.11
Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Aset Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
10 100 3 3,00 Baik
7,5 x ≤ 10 75 3 2,25 Cukup Baik
5 x ≤ 7,5 50 3 1,50 Kurang Baik
≤ 5 25 3 0,75 Tidak Baik