• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

1) Rasio Partisipasi Bruto

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rasio Partisipasi Bruto = + × 100%

Adapun standar perhitungan skor rasio partisipasi bruto adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

≥ 75 100 7 7,00 Baik

50 ≤ x 75 75 7 5,25 Cukup Baik

25 ≤ x 50 50 7 3,50 Kurang Baik

25 25 7 1,75 Tidak Baik Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

Adapun bobot penilaian terhadap aspek dan komponen di atas ditetapkan sebagai berikut ini:

Tabel 3.15

Bobot Penilaian Aspek dan Komponen

No. Aspek dan

Komponen

Bobot Penilaian

1. Permodalan 9

a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset 6 c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri 3

2. Kualitas Aktiva Produktif 20

a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Total Volume Pinjaman Diberikan

10 b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap

Pinjaman yang Diberikan

No. Aspek dan Komponen

Bobot Penilaian c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman

Bermasalah

5

4. Efisiensi 10

a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto

4 b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 4 c. Rasio Efisiensi Pelayanan 2

5. Likuiditas 15

a. Rasio Kas 10

b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima

5

6. Kemandirian dan Pertumbuhan 10

a. Rentabilitas Aset 3

b. Rentabilitas Modal Sendiri 3 c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan 4

7. Jatidiri Koperasi 7

a. Rasio Partisipasi Bruto 7

Jumlah 71

Sumber: Peraturan Menteri No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

Setelah hasil skor penilaian diketahui, maka dapat dimasukan ke dalam golongan tingkat kesehatan koperasi sebagai berikut ini:

Tabel 3.16

Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP dan USP

Skor Predikat

80 ≤ x 100 Sehat

60 ≤ x 80 Cukup Sehat

40 ≤ x 60 Kurang Sehat

20 ≤ x 40 Tidak Sehat

20 Sangat Tidak Sehat Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

62

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur

Bermula dari kegagalan Padi Sentral, Bimas Nasional dan gagalnya Bimas Gotong Royong, maka Pemerintah mencoba Pilot Proyek untuk melibatkan petani melalui Koperasi dibawah koordinasi Menteri Sekretaris Negara ( Alamsyah Ratu Prawiranegara ), Direktorat Jenderal Koperasi (Ir. Ibnu Soejono) diberi tugas untuk melibatkan peran Koperasi agar Bimas juga merupakan programnya, dan bukan hanya program Pemerintah.

Penerapan Pilot Proyek di DIY dilaksanakan oleh Gubernur Kepala Daerah DIY Cq Bapen Bimas SSBM DIY, dimana ketua harian Bimas SSBM adalah kepala Dinas Pertanian dan Instansi yang terkait antara lain: Kepala kantor Direktorat Koperasi, BRI, DOLOG, Perdagangan dan lain- lain. Sebagai penasehat adalah Tim Pengendali Bimas Pusat antara lain: Prof. Ir. Sudharsono Hadi Saputro juga sebagai Dekan Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta.

Sebagai tindak lanjutnya beliau berpendapat bahwa perlu ditentukan daerah yang layak ekonomis adalah : 600 – 1000 Ha sawah, dengan nama Wilayah Unit Desa (Wilud). Sehubungan dengan itu Bapen Bimas SSBM DIY terus menerus melalui diskusi panjang dan mempertimbangkan pendapat masyarakat/Gerakan Koperasi yang berpendapat bahwa Wilud tersebut agar dengan wadah Koperasi, maka

pada tahun 1969 / 1970 ditentukan Pilot Proyek Bimas yang disempurnakan dengan Satuan Unit Desa atau disingkat Pilot Proyek Bimas Unit Desa ( Pola Bimas Unit Desa ). Pada tahun 1971 polanya ditingkatkan lagi status dan yuridisnya yang dibakukan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah DIY No : 33 / 1971 Tentang Pembentukan BUUD di DIY. Adapun statusnya merupakan federasi/gabungan dari usaha Koperasi Pertanian. Pada tahun 1973 berdasarkan Inpres Nomor : 4 tahun 1973 maka terbentuklah untuk pertama kali lembaga Koperasi Unit Desa (KUD) di Yogyakarta.

Adapun KUD merupakan amalgamasi seluruh organisasi dan usaha Koperta dalam wilayah/ daerah kerja Ex-BUUD dengan nama Primair Koperasi Unit Desa (KUD) yang berbadan hukum koperasi.

B. Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur berdiri pada tanggal 10 Juli 1973 di Kecamatan Kasihan. Koperasi Unit Desa mengelola berbagai unit usaha salah satunya yaitu Unit Simpan Pinjam. Pada tahun 1976 Unit Simpan Pinjam mengelola usaha simpan pinjam dengan Program KCK.

Pada tahun 1980 mempekerjakan dua karyawan sebagai Kepala Bagian dan Juru Buku. Pada tahun 2000 Unit Simpan Pinjam mendapatkan dana sebesar Rp100.000.000,- untuk Program BBM. Pada tahun itu karyawan bertambah menjadi 4 orang sebagai Kepala Bagian, Juru Buku, Petugas Lapangan, dan Kasir. Pada tahun itu Kepala Bagian berubah sebutan menjadi Manajer Unit Simpan Pinjam.

Pada tahun 2005 Unit Simpan Pinjam mendapatkan dana Program Agrobisnis sebesar Rp1.000.000.000,- dengan syarat harus mempunyai Badan Hukum sendiri. Pada tahun 2005 inilah Unit Simpan Pinjam berubah menjadi Koperasi Simpan Pinjam dengan Nomor Badan Hukum 068/BH/VI/2005. Walaupun sudah memiliki Badan Hukum terpisah dari Koperasi Unit Desa, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur tetap mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur.

C. Lokasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur berlokasi di Dukuh Mrisi, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55181.

D. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

Gambar 4.1

Garis Komando Garis Tanggung Jawab Garis Pengawasan Garis Pelayanan

E. Bidang Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

1. Keanggotaan

a. Jumlah anggota

Jumlah anggota Koperasi Simpan Pinjam per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Anggota yang sudah mendaftar dan membayar simpanan pokok dan simpanan wajib ada 33 orang sedangkan calon anggota sejumlah 474 orang.

b. Partisipasi anggota

Membayar simpanan dengan perincian per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Rincian simpanan KSP Tani Makmur Tahun 2014

SIMPANAN TAHUN 2014 Simpanan Pokok Rp3.300.000 Simpanan Wajib Rp16.460.000 Simpanan Sukarela Rp2.448.191.281 Jumlah Rp2.467.951.281 c. Rapat anggota

RAT tahun buku 2013 diselenggarakan pada: Tanggal : 23 Maret 2014

Anggota dan calon anggota yang hadir : 41 orang

2. Kepengurusan

Tahun 2014 adalah tahun ke lima masa bakti kepengurusan periode tahun 2010-2014 yang merupakan hasil keputusan rapat tanggal 27 Maret 2010.

Adapun susunannya sebagai berikut: Tabel 4.2

Daftar Kepengurusan KSP Tani Makmur Periode Tahun 2010-2014

No. Nama Jabatan

1. H. Bibit Rustamta, SH Ketua Umum 2. Drs. S. Sujiman A. P Ketua I 3. Sri Suprapti Ketua II 4. Dra. Irawati Handayani Sekretaris 5. S. Mei Atun Bendahara

3. BP/Pengawas

Untuk Pengawas Tahun 2014 juga merupakan tahun ke lima kepengawasan periode tahun 2010-2014.

Adapun susunannya sebagai berikut: Tabel 4.3

Daftar Pengawas KSP Tani Makmur Periode Tahun 2010-2014

No. Nama Jabatan

4. Manajer dan Karyawan

Jumlah karyawan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur sebanyak 7 orang, terdiri dari Manajer, Kabag Pinjaman, Juru Buku, Kasir, 2 Petugas Lapangan dan Asmen PPKKP.

Tabel 4.4

Daftar Manajer dan Karyawan KSP Tani Makmur

No. Nama Jabatan

1. Nurhayati Manajer

2. Maryatun Kabag Pinjaman 3. Rusti Yektiningsih Kasir

4. Dwi Murtiasih Juru Buku

5. Mardiyana Petugas Lapangan 6. Evanurdin Petugas Lapangan 7. Sunidya S Asmen PPKKP

F. Bidang Usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

1. Penyaluran kredit Agrobisnis 2. Penyaluran kredit umum 3. Penyaluran kredit BBM 4. Penyaluran kredit kelompok

5. Simpanan Usaha Mandiri (Simpuri) 6. Simpanan Agro

7. Simpanan Berjangka (Sijaka) 8. Simpanan Qurban (Sim Qur) 9. Simpanan Pendidikan (Simpendik)

68

BAB V

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Bab ini menjelaskan hasil analisis data untuk menjawab rumusan masalah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur tahun 2010 hingga tahun 2014. Laporan keuangan yang digunakan sebagai data adalah laporan neraca dan laporan perhitungan hasil usaha tahun 2010 hingga tahun 2014. Berikut merupakan data yang diperoleh.

Tabel 5.1 Data yang diperoleh Aspek yang dinilai Data yang diperoleh

Permodalan Jumlah Modal Sendiri, Total Aset, Jumlah Modal Sendiri Tertimbang, dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

Kualitas Aktiva Produktif

Jumlah Volume Pinjaman. Jumlah Volume Pinjaman pada Anggota, Jumlah Pinjaman Bermasalah, Jumlah Cadangan Risiko.

Efisiensi Jumlah Beban Operasi Anggota, Jumlah Beban Usaha, Jumlah SHU Kotor, Jumlah Beban Karyawan, Jumlah Partisipasi Bruto,

Likuiditas Jumlah Kas dan Bank, Jumlah Kewajiban Lancar, Jumlah Dana Yang Diterima.

Kemandirian dan Pertumbuhan

Jumlah SHU Sebelum Pajak, Jumlah SHU Bagian Anggota, Jumlah Partisipasi Neto, dan Jumlah Perkoperasian.

Data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis menggunakan rumus yang relevan dengan permasalahan sehingga dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

B. Analisis Data

1. Analisis Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) Tani Makmur

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XI/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi terdapat tujuh aspek yaitu aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan, dan aspek jatidiri koperasi. Dalam penelitian ini yang ingin diketahui adalah tingkat kesehatan koperasi dari tujuh aspek tersebut, namun karena keterbatasan peneliti dalam memperoleh data aspek manajemen maka tingkat kesehatan koperasi yang dapat dianalisis hanya enam aspek yaitu aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan, serta aspek jatidiri koperasi. Enam aspek tersebut

yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur.

a. Aspek Permodalan

Dalam hal ini, permodalan adalah suatu usaha untuk menyediakan atau mendapatkan modal dan usaha untuk menggunakan modal tersebut dengan cara paling efisien untuk mempertahankan arus pendapatan guna kelangsungan kehidupan koperasi.

Adapun rasio ini digunakan untuk menentukan tingkat kesehatan koperasi dari aspek permodalan adalah sebagai berikut:

1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan modal sendiri KSP Tani Makmur dalam membiayai total aset yang dimilikinya. Berikut ini merupakan hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset dari tahun 2010-2014.

Tabel 5.2

Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Tahun 2010-2014

Tahun Modal Sendiri (Rp) a Total Aset (Rp) b a � x 100% Nilai c Bobot (%) d Skor (cxd) *Predikat 2010 156.048.106 2.160.424.865 7,36% 25 6 1,5 Tidak Baik 2011 219.419.611 2.115.666.157 10,37% 25 6 1,5 Tidak Baik 2012 200.556.449 2.599.807.031 7,71% 25 6 1,5 Tidak Baik 2013 205.400.114 2.776.262.063 7,40% 25 6 1,5 Tidak Baik 2014 233.850.061 3.161.335.321 7,40% 25 6 1,5 Tidak Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, rasio modal sendiri terhadap total aset pada tahun 2010 yaitu 7,36%, hal ini berarti setiap Rp100 aset didanai dengan Rp7,36 modal sendiri. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset tahun 2010 adalah 1,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Rasio modal sendiri terhadap total aset pada tahun 2011 menunjukkan hasil yaitu 10,37%, hal ini berarti setiap aset sebesar Rp100 didanai dengan modal sendiri yang tersedia sebesar Rp10,37. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset yaitu 1,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Rasio modal sendiri terhadap total aset pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 7,71%, artinya adalah setiap aset sebesar Rp100 didanai dengan modal sendiri sebesar Rp7,71. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset yaitu 1,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset pada tahun 2013 menunjukkan hasil 7,40%, hal ini berarti setiap aset sebesar Rp100 didanai dengan modal sendiri sebesar Rp7,40. Skor yang diperoleh berdasarkan perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset pada tahun 2013 adalah 1,5 sehingga dapat digolongkan

ke dalam predikat tidak baik. Rasio modal sendiri terhadap total aset menunjukkan hasil sebesar 7,40%, hal ini berarti setiap aset sebesar Rp100 didanai dengan modal sendiri sebesar Rp7,40. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset pada tahun 2014 adalah 1,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat diketahui bahwa rasio modal sendiri terhadap total aset KSP Tani Makmur dari tahun 2010 hingga 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 hingga 2012 mengalami penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami penurunan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014 tidak ada perubahan atau tetap seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.1

Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Tahun 2010-2014

7.36% 10.37% 7.71% 7.40% 7.40% 0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00% 2010 2011 2012 2013 2014

2) Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan modal sendiri tertimbang KSP Tani Makmur dalam menjamin setiap penurunan aset yang dimiliki. Berikut ini merupakan hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri dari tahun 2010-2014.

Tabel 5.3

Hasil Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri Tahun 2010 – 2014

Tahun Modal Sendiri Tertimbang (Rp) a *ATMR (Rp) b a � x 100% Nilai c Bobot (%) d Skor (cxd) **Predikat 2010 1.071.163.059 1.690.383.903 63,37% 100 3 3,00 Baik 2011 1.044.389.837 1.689.839.697 61,80% 100 3 3,00 Baik 2012 1.318.334.761 1.803.991.951 73,08% 100 3 3,00 Baik 2013 1.401.502.182 1.862.521.351 75,25% 100 3 3,00 Baik 2014 1.599.811.676 2.058.920.415 77,70% 100 3 3,00 Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Berdasarkan hasil perhitungan di lampiran 4.1 halaman 186-195 **Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.1 halaman 196

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rasio kecukupan modal sendiri tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 63,37%, hal ini berarti setiap Rp100 penurunan asset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin dengan modal sendiri tertimbang yang tersedia sebesar Rp63,37. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2010 adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Pada tahun 2011 rasio kecukupan modal sendiri menunjukkan hasil sebesar 61,80%, hal ini

berarti setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin dengan Rp61,80 modal sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2011 adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.Tahun 2012 rasio kecukupan modal sendiri menunjukkan hasil sebesar 73,08%, hal ini berarti setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin dengan modal sendiri tertimbang sebesar Rp73,08. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2012 adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Tahun 2013 rasio kecukupan modal sendiri menunjukkan hasil sebesar 75,25%, ini berarti setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin dengan Rp75,25 modal sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2013 adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Pada tahun 2014 rasio kecukupan modal sendiri menunjukkan hasil sebesar 77,70%, ini berarti setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin dengan Rp77,70 modal sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2014

adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri KSP Tani Makmur dari tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami penurunan, dari tahun 2011 hingga tahun 2012 mengalami kenaikan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami kenaikan seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.2

Rasio Kecukupan Modal Sendiri 2010-2014

b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Aspek kualitas aktiva produktif untuk mengukur kemampuan kekayaan KSP Tani Makmur dalam mendatangkan penghasilan bagi koperasi. Adapun rasio yang digunakan untuk

63.37% 61.80% 73.08% 75.25% 77.70% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 2010 2011 2012 2013 2014

menentukan tingkat kesehatan koperasi dari aspek kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut:

1) Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume

Pinjaman Diberikan

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan KSP Tani Makmur dalam memberikan pinjaman kepada anggota. Berikut ini adalah perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Tabel 5.4

Hasil Perhitungan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan Tahun 2010 – 2014

Tahun Volume Pinjaman pada Anggota (Rp) a Volume Pinjaman Diberikan (Rp) b a � x 100% Nilai c Bobot (%) d Skor (cxd) *Predikat 2010 270.000.000 1.682.918.793 16,04% 0 10 0,00 Tidak Baik 2011 241.600.000 1.685.798.683 14,33% 0 10 0,00 Tidak Baik 2012 122.500.000 1.798.909.739 6,81% 0 10 0,00 Tidak Baik 2013 185.000.000 1.833.440.568 10,09% 0 10 0,00 Tidak Baik 2014 238.000.000 2.017.475.002 11,80% 0 10 0,00 Tidak Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.2 halaman 197

Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat diketahui bahwa rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 16,04%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat

Rp16,04 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2010 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2011 hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan menunjukkan hasil sebesar 14,33%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp14,33 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2011 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2012 hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan menunjukkan hasil sebesar 6,81%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp6,81 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2012 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2013 hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan

menunjukkan hasil sebesar 10,09%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp10,09 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2013 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2014 hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan menunjukkan hasil sebesar 11,80%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp11,80 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2014 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan KSP Tani Makmur dari tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami penurunan, dari tahun 2011 hingga tahun 2012 mengalami penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami kenaikan seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.3

Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume Pinjaman Diberikan 2010-2014

2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman

Yang Diberikan

Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya pinjaman bermasalah dibandingkan dengan pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur. Berikut ini adalah perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Tabel 5.5

Hasil Perhitungan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Yang Diberikan Tahun 2010 – 2014 Tahun Pinjaman Bermasalah (Rp) a Pinjaman yang Diberikan (Rp) b a � x 100% Nilai c Bobot (%) d Skor (cxd) *Predikat 2010 268.112.750 1.682.918.793 15,93% 60 5 3,0 Cukup Baik 2011 273.981.750 1.685.798.683 16,25% 60 5 3,0 Cukup Baik 2012 232.856.750 1.798.909.739 12,94% 60 5 3,0 Cukup Baik 2013 244.285.830 1.833.440.568 13,32% 60 5 3,0 Cukup Baik 2014 182.946.330 2.017.475.002 9,07% 80 5 4,0 Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.2 halaman 197 16.04% 14.33% 6.81% 10.09% 11.80% 0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 2010 2011 2012 2013 2014

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 15,93%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp15,93 pinjaman bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2010 adalah 3,0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik. Tahun 2011 rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan menunjukkan hasil sebesar 16,25%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp16,25 pinjaman yang bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2011 adalah 3,0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik. Tahun 2012 rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan menunjukkan hasil sebesar 12,94%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp12,94 pinjaman yang bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2012 adalah 3,0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik. Tahun 2013

rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan menunjukkan hasil sebesar 13,32%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp13,32 pinjaman yang bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2013 adalah 3,0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik. Tahun 2014 rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan menunjukkan hasil sebesar 9,07%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp 9,07 pinjaman yang bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2013 adalah 4,0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur dari tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 hingga tahun 2012 mengalami penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami penurunan seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.4

Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan 2010-2014

3) Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan cadangan risiko milik KSP Tani Makmur dalam menjamin setiap pinjaman bermasalah. Berikut ini adalah perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Tabel 5.6

Hasil Perhitungan Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah Tahun 2010 – 2014 Tahun Cadangan Risiko (Rp) a Pinjaman Bermasalah (Rp) b a � x 100% Nilai c Bobot (%) d Skor (cxd) *Predikat 2010 8.342.850 268.112.750 3,11% 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik 2011 12.332.050 273.981.750 4,50% 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik 2012 14.305.450 232.856.750 6,14% 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik 2013 16.278.850 244.285.830 6,66% 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik 2014 18.991.900 182.946.330 10,38% 20 5 1,0 Tidak Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.2 halaman 198

Dokumen terkait