• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penilaian tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tabel 5.23 di atas, dapat diketahui tingkat kesehetan KSP Tani Makmur menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 memiliki predikat yaitu tahun 2010 cukup sehat, tahun 2011 cukup sehat, tahun 2012 cukup sehat, tahun 2013 cukup sehat, dan tahun 2014 cukup sehat. Dalam hal ini akan dibahas lebih mendalam terkait dengan penilaian tingkat kesehatan KSP Tani Makmur.

1. Aspek Permodalan

Permodalan adalah suatu usaha untuk meyediakan atau mendapatkan modal KSP Tani Makmur dan usaha untuk menggunakan modal tersebut dengan cara yang paling efisien untuk mempertahankan arus pendapatan guna kelangsungan kehidupan koperasi. Berikut ini merupakan penjelasan terkait dengan rasio-rasio aspek permodalan berdasarkan hasil tingkat kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

a. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan modal sendiri KSP Tani Makmur dalam membiayai total aset yang dimilikinya. Berdasarkan tabel 5.2 halaman 69, pada tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 7,36%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset didanai sebesar Rp7,36 modal sendiri KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset tahun 2010 adalah 1,5 karena hasil 7,36% berada pada rentang 0% ≤ x < 20%. Pada tahun 2011, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 10,37%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset didanai sebesar Rp10,37 modal sendiri KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset tahun 2011

adalah 1,5 karena hasil 10,37% berada pada rentang 0% ≤ x < 20%. Pada tahun 2012, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 7,71%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset didanai sebesar Rp7,71 modal sendiri KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset tahun 2012 adalah 1,5 karena hasil 7,71% berada pada rentang 0% ≤ x < 20%. Pada tahun 2013, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 7,40%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset didanai sebesar Rp7,40 modal sendiri KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset tahun 2013 adalah 1,5 karena hasil 7,40% berada pada rentang 0% ≤ x < 20%. Pada tahun 2014, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 7,40%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset didanai sebesar Rp7,40 modal sendiri KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset tahun 2014 adalah 1,5 karena hasil 7,40% berada pada rentang 0% ≤ x < 20%.

Berdasarkan grafik 5.1 halaman 71 dapat pula diketahui bahwa modal sendiri KSP Tani Makmur yang digunakan untuk mendanai total aset pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 mengalami penurunan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun

2013 mengalami penurunan, dan pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Hal ini tampak pada persentase rasio modal sendiri terhadap total aset yaitu 7,36% tahun 2010, 10,37% tahun 2011, 7,71% tahun 2012, 7,40% tahun 2013, dan 7,40% tahun 2014. Kenaikkan rasio pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dikarenakan persentase modal sendiri mengalami kenaikan sedangkan persentase total aset mengalami penurunan. Penurunan rasio tahun 2011 sampai tahun 2012 dikarenakan persentase kenaikkan total aset sedangkan persentase modal sendiri mengalami penurunan. Penurunan rasio pada tahun 2012 sampai dengan 2013 dikarenakan persentase kenaikan modal sendiri lebih kecil dari persentase kenaikan total aset. Penurunan rasio pada tahun 2013 sampai tahun 2014 dikarenakan persentase kenaikan modal sendiri lebih kecil dari persentase kenaikan total aset yang dimiliki KSP Tani Makmur.

Dalam hal ini persentase kenaikan modal sendiri KSP Tani Makmur adalah sebesar 40,61% pada tahun 2010 sampai tahun 2011, penurunan modal sendiri sebesar 8,60% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan modal sendiri sebesar 2,42% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan modal sendiri sebesar 13,85% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase penurunan total aset KSP Tani Makmur adalah sebesar 2,07%

pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan total aset sebesar 22,88% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan total aset sebesar 6,79% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan total aset sebesar 13,87% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase kenaikan dan penurunan modal sendiri dan total aset tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.1 halaman 207.

Berdasarkan tabel 5.2 halaman 69, dapat diketahui bahwa modal sendiri KSP Tani Makmur mengalami peningkatan pada tahun 2010 sampai tahun 2011, hal ini karena adanya penambahan simpanan pokok dan simpanan wajib, adanya penambahan pemupukan modal SHU serta adanya kenaikan dana resiko, dana koperasi dan SHU berjalan. Sedangkan penurunan terjadi pada total aset KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011, hal ini karena ada beberapa akun-akun aktiva di dalam neraca mengalami pengurangan. Penurunan modal sendiri KSP Tani Makmur terjadi pada tahun 2011 sampai tahun 2012, hal ini karena SHU berjalan mengalami penurunan. Sedangkan pada total aset KSP Tani Makmur mengalami kenaikan pada tahun 2011 sampai tahun 2012, hal ini karena adanya peningkatan pada akun-akun aktiva yang ada pada laporan neraca KSP Tani Makmur. Kenaikkan modal sendiri KSP Tani Makmur terjadi pada tahun 2012 sampai tahun 2014, hal ini karena penambahan simpanan wajib, adanya peningkatan pemupukan modal SHU,

dana resiko dan dana koperasi, serta adanya kenaikan pada SHU berjalan. Kenaikan juga dialami oleh total aset KSP Tani Makmur pada tahun 2012 sampai tahun 2014, hal ini terjadi karena adanya penambahan pada setiap akun-akun aktiva pada laporan neraca. Kenaikan dan penurunan modal sendiri serta total aset tersebut, dapat dilihat di laporan neraca KSP Tani Makmur pada lampiran 1 halaman 181-182.

b. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan modal sendiri tertimbang KSP Tani Makmur dalam menjamin setiap penurunan aset yang dimiliki. Berdasarkan tabel 5.3 halaman 72, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 63,37%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin sebesar Rp63,37 modal sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2010 adalah 3,00 karena hasil 63,37% ada pada rentang > 8%. Pada tahun 2011, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 61,80%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin sebesar Rp61,80 modal sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2011 adalah 3,00 karena hasil

61,80% ada pada rentang >8%. Pada tahun 2012, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 73,08%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin sebesar Rp73,08 modal sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2012 adalah 3,00 karena hasil 73,08% ada pada rentang > 8%. Pada tahun 2013, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 75,25%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin sebesar Rp75,25 modal sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2013 adalah 3,00 karena hasil 75,25% ada pada rentang > 8%. Pada tahun 2014, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 77,70%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin sebesar Rp77,70 modal sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2014 adalah 3,00 karena hasil 77,70% ada pada rentang > 8%.

Berdasarkan grafik 5.2 halaman 74 dapat pula diketahui bahwa modal sendiri tertimbang yang digunakan untuk menjamin penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur pada tahun 2010

sampai tahun 2011 mengalami penurunan, dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 mengalami kenaikan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 mengalami kenaikan, dan pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal ini tampak pada persentase rasio kecukupan modal sendiri yaitu 63,37% tahun 2010, 61,80% tahun 2011, 73,08% tahun 2012, 75,25% tahun 2013, dan 77,70% tahun 2014. Penurunan rasio pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dikarenakan persentase penurunan modal sendiri tertimbang lebih besar dari persentase penurunan ATMR. Kenaikan rasio tahun 2011 sampai tahun 2012 dikarenakan persentase kenaikkan modal sendiri tertimbang lebih besar dari persentase kenaikkan ATMR. Kenaikan rasio tahun 2012 sampai tahun 2013 dikarenakan persentase kenaikan modal sendiri tertimbang lebih besar dari persentase kenaikan ATMR. Kenaikan rasio tahun 2013 sampai tahun 2014 dikarenakan persentase kenaikan modal sendiri tertimbang lebih besar dari persentase kenaikan ATMR KSP Tani Makmur.

Dalam hal ini persentase penurunan modal sendiri tertimbang KSP Tani Makmur adalah sebesar 2,50% pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan modal sendiri tertimbang sebesar 26,23% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan modal sendiri tertimbang sebesar 6,30% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan modal sendiri tertimbang

sebesar 14,15% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase penurunan ATMR KSP Tani Makmur adalah sebesar 0,03% pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan ATMR sebesar 6,76% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan ATMR sebesar 3,24% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan ATMR sebesar 10,54% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase kenaikan dan penurunan modal sendiri tertimbang dan ATMR tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.1 halaman 207- 208.

Berdasarkan tabel 5.3 halaman 72, dapat diketahui bahwa modal sendiri tertimbang dan ATMR KSP Tani Makmur mengalami penurunan pada tahun 2010 sampai tahun 2011. Penurunan pada modal sendiri tertimbang terjadi karena adanya pengurangan dana yang diterima pada. Penurunan ATMR terjadi karena adanya penurunan pinjaman yang diberikan pada anggota dan penurunan aktiva tetap. Kenaikan modal sendiri tertimbang dan ATMR terjadi pada tahun 2011 sampai tahun 2014. Kenaikan pada modal sendiri tertimbang terjadi karena penambahan simpanan pokok dan simpanan wajib, adanya kenaikan cadangan umum dan cadangan tujuan risiko, adanya peningkatan tabungan koperasi, simpanan berjangka, beban yang masih harus dibayar dan dana yang diterima. Kenaikan ATMR terjadi karena adanya kenaikan yang cukup signifikan pada pinjaman yang diberikan

pada anggota, pinjaman yang diberikan pada non anggota, dan penambahan aktiva tetap. Kenaikan dan penurunan modal sendiri tertimbang serta ATMR tersebut, dapat dilihat pada lampiran 4.1 halaman 186-195.

2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Penilaian aspek kualitas aktiva produktif bertujuan untuk mengukur kekayaan KSP Tani Makmur dalam mendatangkan penghasilan bagi koperasi. Berikut ini merupakan penjelasan terkait dengan rasio-rasio aspek kualitas aktiva produktif berdasarkan hasil tingkat kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

a. Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume

Pinjaman Diberikan

Penilaian rasio dimaksudkan untuk mengukur besarnya volume pinjaman yang diberikan kepada anggota dibandingkan dengan seluruh volume pinjaman yang diberikan. Berdasarkan tabel 5.4 halaman 75, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 16,04%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp16,04 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2010 adalah 0 karena hasil

14,33% ada pada rentang ≤ 25%. Pada tahun 2011, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 14,33%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp14,33 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2011 adalah 0 karena hasil

6,81% ada pada rentang ≤ 25%. Pada tahun 2012, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 6,81%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp6,81 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2012 adalah 0

karena hasil 6,81% ada pada rentang ≤ 25%. Pada tahun 2013, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 10,09%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp10,09 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2013 adalah 0

karena hasil 10,09% ada pada rentang ≤ 25%. Pada tahun 2014, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 11,80%. Hal tersebut

menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp11,80 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2014 adalah 0 karena hasil 11,80% ada pada rentang ≤ 25%.

Berdasarkan grafik 5.3 halaman 78 dapat pula diketahui bahwa setiap pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami penurunan, dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 mengalami penurunan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 mengalami kenaikan, dan pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal ini tampak pada persentase rasio volume pinjaman pada angota terhadap volume pinjaman diberikan yaitu 16,04% tahun 2010, 14,33% tahun 2011, 6,81% tahun 2012, 10,09% tahun 2013, dan 11,80% tahun 2014. Penurunan rasio pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dikarenakan persentase volume pinjaman pada anggota mengalami penurunan sedangkan persentase volume pinjaman diberikan mengalami kenaikan. Penurunan rasio ini tahun 2011 sampai tahun 2012 dikarenakan persentase volume pinjaman pada anggota mengalami penurunan sedangkan persentase volume pinjaman

diberikan mengalami kenaikan. Kenaikan rasio tahun 2012 sampai tahun 2013 dikarenakan persentase kenaikan volume pinjaman pada anggota lebih besar dari persentase kenaikan volume pinjaman diberikan. Kenaikan rasio tahun 2013 sampai tahun 2014 dikarenakan persentase kenaikan volume pinjaman pada anggota lebih besar dari persentase kenaikan volume pinjaman diberikan oleh KSP Tani Makmur.

Dalam hal ini persentase penurunan volume pinjaman pada anggota KSP Tani Makmur adalah sebesar 10,52% pada tahun 2010 sampai tahun 2011, penurunan volume pinjaman pada anggota sebesar 49,23% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan volume pinjaman pada anggota sebesar 51,02% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan volume pinjaman pada anggota sebesar 28,65% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase kenaikan volume pinjaman diberikan oleh KSP Tani Makmur adalah sebesar 0,17% pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan volume pinjaman diberikan sebesar 6,71% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan volume pinjaman diberikan sebesar 1,92% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan volume pinjaman diberikan sebesar 10,04% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase kenaikan dan penurunan volume pinjaman pada anggota dan volume pinjaman

diberikan tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 208- 209.

Berdasarkan tabel 5.4 halaman 75, dapat diketahui bahwa volume pinjaman pada anggota dan volume pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur mengalami penurunan pada tahun 2010 sampai tahun 2012. Penurunan pada volume pinjaman pada anggota terjadi karena adanya pengurangan pinjaman yang berasal anggota. Pinjaman yang berasal dari calon anggota mengalami peningkatan. Kenaikan volume pinjaman pada anggota dan volume pinjaman diberikan terjadi pada tahun 2012 sampai tahun 2014. Hal ini disebabkan adanya peningkatan jumlah anggota yang melakukan pinjaman. Kenaikan dan penurunan volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tersebut, dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 185.

b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Yang

Diberikan

Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya risiko pinjaman bermasalah dibandingan pinjaman yang diberikan. Berdasarkan tabel 5.5 halaman 78, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 15,93%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp15,93

pinjaman bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2010 adalah 3,0 karena hasil 15,93% ada pada rentang 10%

< x ≤ 20%. Pada tahun 2011, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 16,25%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang cukup baik, setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp 16,25 pinjaman yang bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2011 adalah 3,0 karena hasil 16,25% ada pada rentang 10% < x ≤ 20%. Pada tahun 2012, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 12,94%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp 12,94 pinjaman yang bermasalah. Pada tahun 2013, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 13,32%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp 13,32 pinjaman yang bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2013 adalah 3,0 karena hasil 13,32% ada pada rentang 10% < x ≤ 20%. Pada tahun 2014, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 9,07%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur

terdapat Rp 9,07 pinjaman yang bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2014 adalah 4,0 karena hasil 9,07% ada pada rentang 0% < x ≤ 10%.

Berdasarkan grafik 5.4 halaman 81 dapat pula diketahui bahwa setiap pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat pinjaman yang bermasalah pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 mengalami penurunan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 mengalami kenaikan, dan pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 mengalami penurunan. Hal ini tampak pada persentase rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan yaitu 15,93% tahun 2010, 16,25% tahun 2011, 12,94% tahun 2012, 13,32% tahun 2013, dan 9,07% tahun 2014. Kenaikan rasio pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dikarenakan persentase pinjaman bermasalah lebih besar dari persentase pinjaman yang diberikan. Penurunan rasio ini tahun 2011 sampai tahun 2012 dikarenakan persentase pinjaman bermasalah lebih kecil dari pinjaman yang diberikan. Kenaikan rasio tahun 2012 sampai tahun 2013 dikarenakan persentase pinjaman bermasalah lebih besar dari persentase pinjaman yang diberikan. Penurunan rasio tahun 2013 sampai tahun 2014

dikarenakan persentase pinjaman bermasalah lebih kecil dari persentase pinjaman yang diberikan oleh KSP Tani Makmur.

Dalam hal ini persentase kenaikan pinjaman bermasalah adalah sebesar 2,19% pada tahun 2010 sampai tahun 2011, penurunan pinjaman bermasalah sebesar 15,01% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikkan pinjaman bermasalah sebesar 4,91% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta penurunan pinjaman bermasalah sebesar 25,11% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase kenaikan pinjaman yang diberikan oleh KSP Tani Makmur adalah sebesar 0,17% pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 6,71% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 1,92% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 10,04% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase kenaikan dan penurunan pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 209.

Berdasarkan tabel 5.5 halaman 78, dapat diketahui bahwa pinjaman bermasalah dan pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur mengalami kenaikan pada tahun 2011 dan tahun 2013. Kenaikkan pada pinjaman bermasalah terjadi karena adanya beberapa calon anggota yang berada di wilayah bantul mengalami kesulitan dalam melunasi pinjaman dan bungannya. Apabila

persentase semakin besar pertanda bahwa keadaan tersebut tidak baik bagi koperasi. Naik dan turunnya pinjaman bermasalah tergantung dari seberapa banyak jumlah anggota dan calon anggota yang melakukan peminjaman. Kenaikan dan penurunan pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tersebut, dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 185.

c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah

Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya cadangan risiko dibandingkan dengan besarnya risiko pinjaman bermasalah.

Berdasarkan tabel 5.6 halaman 81, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 3,11%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang sangat tidak baik, karena setiap Rp 100 pinjaman bermasalah dijamin dengan Rp 3,11 cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah tahun 2010 adalah 0,5 karena hasil 3,11% ada pada rentang 0% < x ≤ 10%. Pada tahun 2011, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 4,50%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang sangat tidak baik, setiap Rp100 pinjaman bermasalah dijamin dengan Rp 4,50 cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah tahun 2011 adalah 0,5 karena hasil 4,50% ada pada rentang 0% < x ≤ 10%. Pada tahun 2012, rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 6,14%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang sangat tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman bermasalah dijamin Rp6,14 cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah tahun 2012 adalah 0,5 karena hasil 6,14% ada pada rentang 0% < x ≤ 10%. Pada tahun 2013, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 6,66%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang sangat tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman bermasalah dijamin dengan Rp6,66 cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah tahun 2013 adalah 0,5 karena hasil 6,66% ada pada rentang 0% < x ≤ 10%. Pada tahun 2014, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 10,38%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman bermasalah dijamin dengan Rp10,38 cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah tahun 2014 adalah 1,0 karena hasil 10,38% ada pada rentang 10%

< x ≤ 20%.

Berdasarkan grafik 5.5 halaman 84 dapat pula diketahui bahwa kemampuan KSP Tani makmur dalam menutup kerugian akibat pinjaman bermasalah dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami

Dokumen terkait