• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH UMUM"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan berlangsung seumur hidup manusia, maka sampai masa dewasa pun pendidikan seseorang belum berakhir, baru akan habis jika manusia yang bersangkutan telah dijemput utusan penciptanya.

Pada era globalisasi dituntut sumber daya manusia yang berkualitas, maka saat ini pendidikan sangatlah penting. Oleh karena itu banyak orang-orang yang ingin menuntut ilmu sampai setinggi-tingginya. Dewasa ini bangsa Indonesia sedang menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas. Sehingga untuk menghadapinya bangsa Indonesia membutuhkan penerus bangsa yang berkualitas dan unggul. Sumber daya manusia yang unggul hanya dapat diciptakan melalui pendidikan yang berkualitas.

Pendidikan di Indonesia mutunya masih rendah dibandingkan dengan Negara-negara lainnya yang berada di Asia. Apabila dibandingkan dengan Jepang mutu pendidikan di tanah air masih kalah jauh.

Seiring dengan itu, tokoh cendikiawan muslim, Nurcholis Madjid mengakui bahwa, di Amerika, Jepang dan negara-negara lain baik di Asia dan Eropa, perkembangan pendidikan hampir merata. Sebab, anggaran yang dialokasikan ke pendidikan besar dan berjalan lancar. Tentu saja, pendapat ini tidak begitu saja dilontarkan. Menurutnya, paling tidak 65% penduduk Indonesia berpendidikan SD, bahkan tidak tamat. Selain itu kualitas pendidikan di negara ini juga dinilai masih rendah bila dibandingkan dengan negara lain. Tak heran jika Indonesia hanya menempati urutan 102 dari 107 negara di dunia dan urutan 41 dari 47 negara di Asia (Amalia, 2008)

(2)

Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.

Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting, karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Menurut Irwanto belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan.

Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.

Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Menurut Binet dalam buku Winkel hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.

(3)

menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi (Wahyuningsih, 2004)

Terkait dengan dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi, maka siswa harus memiliki prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar merupakan suatu tolak ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan perbuatan belajar selama waktu yang telah ditentukan bersama.

Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan, prestasi belajar sebagai salah satu tolak ukur peningkatan mutu pendidkan adalah untuk menghasilkan mutu lulusan yang memiliki kemampuan berkualitas. Kemampuan atau kualitas lulusan pendidikan itu bisa ditunjukkan dengan prestasi yang telah dicapai. Dengan demikian, meningkatkan mutu pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk meningkatkan pretasi belajar.

Dengan prestasi belajar, maka dapat membantu seseorang (siswa atau mahasiswa) untuk mengetahui taraf kemampuan dan kemajuan dirinya, sehingga dapat membantu siswa ataupun mahasiswa untuk mengenal batas kemapuan akan dirinya dalam mencapai tujuan, sehingga mereka dapat bertindak dengan lebih terarah dan melakukan segala sesuatu yang lebih realistis, dalam artian tidak terlalu mudah tetapi tidak terlalu beresiko, karena jika terlalu mudah akan membentuk kepribadian yang monoton, sedangkan jika terlalu beresiko akan membentuk kepribadian yang spekulatif.

Penelitian Wasty Soemanto menyebutkan, pengenalan seseorang terhadap prestasi belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan demikian peningkatan prestasi belajar dapat lebih optimal karena siswa tersebut merasa termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajar yang telah diraih sebelumnya.

(4)

Sedangkan Penelitian yang dilakukan oleh Fink menunjukkan bahwa siswa yang tergolong ber-prestasi tinggi mempunyai konsep diri yang lebih positif, sebaliknya siswa yang tergolong berprestasi rendah mempunyai konsep diri yang negatif. Siswa yang kurang berprestasi kurang akan memandang diri mereka sebagai orang yang tidak mempunyai kemampuan dan kurang dapat menyesuaikan diri dengan orang lain. Selain itu tanggapan positif guru akan membantu siswa bersikap positif terhadap dirinya dan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berbagai studi yang telah dilaksanakan menunjukan bahwa konsep diri mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa dapat diramalkan dengan melihat konsep diri siswa (Rensi & Sugiarti, 2010)

Prestasi belajar merupakan masalah yang penting sebab kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan siswa-siswi yang berada pada bangku sekolah dapat mempengaruhi kepuasan mereka. Salah satu masalah yang menyebabkan siswa drop out dari sekolah adalah karena buruknya prestasi sekolah mereka. Hasilnya penelitian membuktikan bahwa ada banyak faktor yang mendukung maupun menghambat keberhasilan siswa dalam proses belajarnya.

Dalam suatu proses pendidikan, seorang siswa dikatakan berhasil apabila dapat menyelesaikan program pendidikan tepat waktu dengan hasil prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar yang baik merupakan hal yang paling didambakan oleh setiap siswa yang sedang belajar, prestasi belajar dapat dijadikan indikator keberhasilan seseorang dalam kegiatan belajar.

Selama ini banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi belajar yang tinggi diperlukan kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi. Namun, menurut hasil penelitian terbaru di bidang psikologi membuktikan bahwa IQ

bukanlah satu–satunya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang, tetapi ada banyak faktor lain yang mempengaruhi diantaranya adalah faktor lingkungan, faktor biologis, dan faktor psikologis yang terdiri dari bakat, minat, dan kecerdasan emosional. (Hamzah, 2012)

(5)

siswa. Dengan prestasi yang tinggi, para siswa mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik. Penelitian Wasty Soemanto menyebutkan, pengenalan seseorang terhadap prestasi belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan demikian peningkatan prestasi belajar dapat lebih optimal karena siswa tersebut merasa termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajar yang telah diraih sebelumnya (Hamdu, 2011)

Banyak anak prestasi belajarnya rendah justru karena ia takut gagal. Hal ini disebabkan, dalam perasaannya diliputi rasa kekecewaan, keragu-raguan, tekanan, dan anggapan bahwa dirinya kurang mampu akibat terganggunya dorongan untuk meraih sukses sehingga anak lebih memusatkan perhatian pada usaha menyelamatkan diri dari kegagalan diri.

Seringkali pelajar tidak mampu menunujukkan prestasinya secara optimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Salah satu penyebabnya karena mereka sering merasa tidak yakin bahwa dirinya akan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Bagi pelajar, keyakinan ini sangat diperlukan. Keyakinan akan mengarahkan pada pemilihan tindakan, pengerahan usaha, serta keuletan. Keyakinan yang didasari oleh batas-batas kemampuan yang dirasakan akan menuntun pelajar berprilaku secara mantap dan efektif. Dikatakan oleh Spears dan Jordan, siswa di sekolah dapat diantisipasi keberhasilannya jika siswa merasa mampu umtuk berhasil dan arti keberhasilan ini dianggap penting. Istilah keyakinan ini disebut self efficacy, yaitu keyakinan bahwa dirinya akan mampu melaksanakan tingkah laku yang dibutuhkan dalam suatu tugas. Perkiraan invidu terhadap self

efficacy-nya menentukan seberapa besar usaha yang akan dicurahkan dan seberapa

(6)

dalam bidang akademik dari Segala dan Isfahan menunjukkan bahwa perkiraan self

efficacy yang tinggi akan meningkatkan prestasi belajar. (Prakosa, 1996)

Para ahli psikologi pendidikan umumnya berpendapat bahwa prestasi yang dicapai seorang individu mempunyai hubungan erat dengan kemampuan dan rasa keberhasilan yang dimilikinya. Pada dasarnya prestasi yang dicapai seorang individu merupakan realisasi kemampuannya. Di antara kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan intelektual yang mempunyai hubungan fungsional yang lebih nyata dengan prestasi belajar seseorang Meskipun menurut pendapat ahli psikologi pendidikan menyatakan bahwa rasa keberhasilan, taraf kemampuan intelektual merupakan alat prediksi bagi prestasi belajar, namun dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Bagi siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi mereka mempunyai self-efficacy tinggi dan juga sebaliknya. Self-efficacy seseorang dapat dibaca dari kemampuannya menghadapi masalah. Siswa berprestasi tinggi dan memiliki self-efficacy tinggi terdorong melakukan usaha yang gigih, ulet, dan tekun. Mereka memiliki target memperoleh nilai tertinggi diantara teman-temannya. Mereka memiliki rasa ingin tahu lebih banyak terhadap pelajaran di kelas. Siswa yang memiliki tipe seperti ini, biasanya aktif bertanya di kelas, membaca buku literatur dan sering berdiskusi dengan guru saat di luar kelas.

Self efficacy menunujukkan besarnya usaha atau keuletan yang dilakukan

siswa dalam menghadapi tugas atau kegiatan. Hasil penelitian yang Zimmerman dan Ponz memperlihatkan bahwa siswa yang self efficacy-nya tinggi memperlihatkan cara belajar yang lebih baik daripada siswa yang self efficacy-rendah dan self efficacy

memperlihatkan berhubungan secara positif dengan prestasi belajar siswa (Syafitri,2004)

(7)

matematika. Akibatnya dapat diramalkan bahwa prestasi mereka akan rendah. Individu dalam kondisi efficacy tinggi untuk menyelesaikan problem tugas matematik mengalami tingkat stress lebih rendah daripada subjek dalam kondisi

efficacy rendah.

Rasa keberhasilan yang tinggi akan membuat siswa memiliki ketekunan lebih lama ketika menghadapi kesulitan dibanding mereka yang meragukan kemampuannya sendiri, mendorong dirinya mencari berbagai macam usaha meningkatkan prestasi dan kesejahteraan personal, merencanakan tujuan yang menantang dan memelihara komitmen dengan kuat, berusaha keras secara terus menerus melawan kemalasan.

Adapun gejala siswa yang memiliki self-efficacy rendah, tampak kurang percaya diri, meragukan kemampuan akademisnya, tidak berusaha mencapai nilai tinggi di bidang akademik adalah siswa meragukan kemampuannya (self-doubt), malu dan menghindari tugas-tugas sulit, menghindar dan melihat tugas-tugas sebagai rintangan dan merasa rugi menyelesaikannya, mudah menyerah, malas, stres dan depresi, meragukan kemampuan ini mendorong mereka percaya pada hal-hal yang tidak rasional dan yang tidak mendasar pada kenyataan, cenderung takut, tidak aman dan manipulative, cepat menyerah, merasa tidak akan pernah berhasil, meyakini seakan-akan segalanya "telah gagal''. Pikiran tidak rasional ini berkembang menjadi pikiran negatif (self–scripts) yang terus dipelihara oleh orang yang rendah diri.

Perasaan Self Efficacy siswa mempengaruhi pilihan aktivitas mereka, tujuan mereka, dan usaha mereka serta persisitensi mereka dalam aktivitas-aktivitas kelas. Dengan demikian, self efficacy pun pada akhirnya mempengaruhi pembelajaran dan prestasi mereka. Orang dengan self efficacy tinggi cenderung lebih banyak belajar dan berprestasi daripada mereka yang self efficacy-nya rendah. Hal ini benar bahkan ketika tingkat kemapuan aktual sama. Dengan kata lain ketika beberapa individu memiliki kemapuan yang sama, mereka yang yakin dapat melakukan suatu tugas lebih mungkin menyelesaikan tugas tersebut secara sukses daripada meraka yang tidak yakin mampu mencapai keberhasilan (Ormrod, 2008:22)

(8)

permasalahan. Namun self efficacy bukan sekedar perkiraan sederhana mengenai tindakan yang perlu diambil pada masa akan datang, tetapi meliputi pola-pola pikir dan reaksi-reaksi emosional yang dialami dalam situasi-situasi yang menekan (Prakosa, 1996:14)

Menurut bandura, subjek-subjek yang secara akurat dapat menilai kemampuannya dalam melakukan kegiatan-kegiatan belajar memperlihatkan kesesuaian antara penilaian antara self efficacy dengan kinerjanya pada tingkat tugas-tugas individual. Penilaian yang akuran ini merupkan sesuati yang penting, karena bila salah akan berakibat negative. Siswa yang memperkirakan kemampuannya secara berlebihan, kemungkinan akan kehilangan semangat bila ia mengalami kegagalan berulangkali dalam mengerjakan kegiatan belajar. Sebaliknya, siswa yang

self efficacy-nya rendah cenderung ragu-ragu dan menghindar dalam menghadapi

tugas-tugas belajar dan dengna mudahnya menghentikan usahanya dalam mengahadapi kegiatan belajar. Dengan demikian pengalaman-pengalaman yang dihadapi siswa akan membentuk tumbuhnya self efficacy dan juga mempertinggi ketekunan serta kinerja penampilan.

Prakosa (1996:11), siswa di sekolah dapat diantiisipasi keberhasilannyan jika siswa merasa mampu untuk berhasil, dan arti keberhasilan itu dianggap penting. Perkiraan individu terhadap self efficacy-nya menentukan seberapa besar usaha yang akan dicurahkan dan seberapa lama individu akan tetap bertahan dalam menghadapi hambatan atau penglaman yang tidak menyenangkan.

Thandelilin & Salim (2005:11) menyebutkan keyakinan (self efficacy)

sebagai personal judgement atau kepercayaan tentang seberapa baik seseorang dapat melaksnakan tugas tertentu yang diinginkan yang terkait dengan situasi yang akan datang.

Bandura percaya bahwa self efficacy adalah faktor penting yang mempengaruhi prestasi murid. Self efficacy mempunyai kesamaan dengan motivasi untuk menguasai dan motivasi instrinsik. Self efficacy adalah keyakinan bahwa “aku bisa”; ketidakberdayaan adalah keyakinan bahwa “aku tidak bisa” (Santrock, 2007:523).

(9)

satunya adalah self efficacy atau keyakinan diri siswa akan kemampuannya, self

efficacy tersebut dapat mengorganisir dan melakukan tindakan-tindakan yang perlu

guna mencapai prestasi belajar siswa tersebut selain itu self efficacy mempengaruhi pilihan aktivitas mereka, tujuan mereka, dan usaha mereka serta dalam aktivitas-aktivitas kelas. Dengan demikian, self efficacy pun pada akhirnya mempengaruhi pembelajaran dan prestasi mereka.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah :

Apakah ada hubungan antara self efficacy dengan prestasi belajar siswa.

C. Tujuan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuinya hubungan antara self efficacy dengan prestasi belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain : 1) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasana ilmu, khususnya dalam bidang psikologi mengenai hubungan anatara self efficacy dengan prestasi siswa sekolah menengan umum.

2) Manfaat Praktis

a. Pihak sekolah dapat mengetahui tingkat self efficacy dan tingkat prestasi siswa. Hal ini dapat berguna dalam memberikan pembinaan pada siswa dalam mengembangkan self efficacy dan meningkatkan prestasi siswa.

b. Penelitian ini berguna sebagai input bagi mahasiswa tentang self efficacy dan prestasi belajar, sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan dalam pengembangan diri mahasiswa terutama dalam meningkatkan self efficacy dan meningkatkan prestasi.

c. Diharapkan pendidik beserta orang tua mengetahui peran penting self efficacy

(10)
(11)

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH UMUM

SKRIPSI

Oleh :

ANNISA HAMLIN ISTIQOMAH 08810009

FAKULTAS PSIKOLOGI

(12)

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH UMUM

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Annisa Hamlin Istiqomah 08810009

FAKULTAS PSIKOLOGI

(13)
(14)
(15)
(16)

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah Rabbil Alamin, dengan segala kebesarannya, karunia dan izinnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam selalu tercurah pada kekasih Allah Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat dan pengikut jejak langkahnya sampai hari akhir nanti.

Skripsi ini berjudul “Hubungan Antara Self Efficacy dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Sekolah Menengah Umum”. Maksud penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi tingkat Strata 1 (S-1) di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Sebagai pribadi yang memiliki keterbatasan, penulis menyadari bahwa kelancaran penyusunan skripsi ini tidak lepas dari adanya dorongan, bantuan, dan dukungan dari semua pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Latipun, M.Kes selaku dosen pembimbing I, terima kasih atas bimbingan dan saran-saran yang bermanfaat selama penyusunan skripsi ini dan telah banyak memberikan bantuan selama menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Zainul Anwar, S.Psi., M.Psi selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas bimbingan dan saran-saran yang bermanfaat selama penyusunan skripsi ini dan telah banyak memberikan bantuan selama ini

4. Dra Djudiyah, M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan member pengarahan sejak awal hingga selesainya skripsi ini

5. Seluruh dosen dan staff pengajar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

(17)

7. Seluruh Siswa-Siswi SMA Muhammadiyah 1 Malang yang telah membantu berjalannya penelitian ini.

8. Yang teristimewa dan yang telah mendampingi saya dengan penuh kasih sayang, Bapak Hasyim dan Ibu Barlian Nur yang telah mendukung dan mendoakan ananda, terimakasih atas bantuan moril maupun materil yang telah diberikan kepada ananda.

9. Kakakku satu-satunya yang paling nisa sayang, Edelwise Suar Atma, terima kasih telah atas segala dukungan dan perhatiannya selama ini, juga telah sangat membantu dalam mengerjakan penelitian ini.

10. Sepupuku, Juwita A.R terima kasih atas dukungan, kasih sayang dan nasehat-nasehat yang telah kalian berikan.

11. Ellan Wahyudi, terima kasih telah sangat membantu dari awal hingga akhir pengerjaan skripsi, dan juga atas semangat dan perhatian yang telah diberikan 12. Untuk M. Quzwini S.Psi, Frengky Sulistyo Adi, S.Psi, Dian Nirmala, Vika

Kinanti, Mbak Ros, Ari, Vira Nurnayana terima kasih atas bantuan, saran dan dukungannya selama penyusunan skripsi ini

13. Anak kos Tlogomas No.4, terima kasih dukungan serta semangat yang telah diberikan

14. Rekan-rekan Psikologi 2008 khususnya kelas A, kebersamaan yang begitu berarti selama berkumpul bersama kalian.

15. Dan untuk semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih banyak.

Akhir kata tiada satu pun karya manusia yang sempurna, saran dan kritik sangat penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Malang, 14 Mei 2012 Penulis

(18)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PENYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

INTISARI ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II : TINJAUAN TEORI A. Self efficacy... 11

1. Pengertian Self Efficacy ... 11

2. Sumber Self Efficacy ... 12

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Efficacy ... 14

4. Proses Self Efficacy………... 15

5. Dimensi Self efficacy……….. 17

6. Aspek – aspek Self Efficacy ... 17

B. Prestasi Belajar ... 18

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 18

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar... 20

C. Hubungan Self Efficacy dengan Prestasi Belajar………. 23

D. Kerangka Berpikir ... 25

E. Hipotesis……… 26

BAB III : METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 27

B. Identifikasi Variabel dan Definisi operasional ... 27

C. Populasi dan Sampel ... 28

D. Prosedur Penelitian ... 29

1. Tahap Persiapan ... 29

2. Tahap Pelaksanaan ... 29

3. Tahap Akhir ... 29

E. Metode Pengumpulan Data ... 29

F. Validitas dan Reliabilitas ... 31

(19)

H. Rancangan Analisa Data……….. 34

BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 35

B. Hasil Analisa Data ... 36

C. Pembahasan ... 37

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(20)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel 1 : Blue Print Skala Self Efficacy ... 30

Tabel 2 : Rangkuman Analisa Validitas Skala Self Efficacy ... 32

Tabel 3 : Uji Reliabilitas Item Skala Self Efficacy ... 33

Tabel 4 : Rancangan Analisa Data ... 34

Tabel 5 : Hasil Perhitungan T-Score Skala Self efficacy ... 36

Tabel 6 : Hasil Perhitungan T-Score Prestasi Belajar ... 36

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Penelitian

Lampiran 2 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 : Hasil Analisa Data

Lampiran 4 : Dokumentasi

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A., & Supriyono, W. (2003). Psikologi belajar. Rineka Cipta. Alwisol. (2004). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.

Amalia R. I. (2008). Pengaruh self academic beliefs terhadap prestasi akademik siswa SMA kelas XI jurusan IPS. Naskah Publikasi. Diakses pada 5 Desember 2011 dari papers.gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/view/242/217. Azwar, S (2009). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar, S (2009) . Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta : Pustaka pelajar

Bandura, A. (1997). Self efficacy : The exercise of control. New York : W.H. freeman and company

Feist, J., & Feist, G. J. (2002). Theories of personality (5th Edition ed.). New York: McGraw-Hill.

Feist, J., & Feist, G. J. (2009). Teori kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika. Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi

belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12 (2), 90-96. Hamzah, A. (2012). Pengaruh disiplin dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi

belajar siswa kelas XI di M.A. Ghozaliyah Jogoroto Jombang. Diakses pada 9 Mei 2012 dari Http://aak-hamza.blogspot.com/2012/03/skripsi-pengaruh-disiplin-dan-motivasi_25.html.

Kerlinger, F. N. (2005). Asas-asas penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Murtadlo. (2005). Peningkatan prestasi belajar siswa berkesulitan belajar membaca menulis melalui pendekatan kooperatif tipe TAI di SD. Jurnal Pendidikan

Dasar, 6, 1-60.

Nugroho, O. A. (2007) Hubungan antara self efficacy, penyesuaian diri dengan prestasi akademik mahasiswa. Diakses pada 9 Mei 2012 dari http://psychologymania.wordpress.com/2011/07/10/hubungan-antara-self-efficacy-penyesuaian-diri-dengan-prestasi-akademik-mahasiswa.

Ormrod, J. E. (2002). Psikologi pendidikan : Membantu siswa tumbuh dan

berkembang (6th Edition ed.). Jakarta: Erlangga.

Prakosa, H. (1996). Cara penyampaian hasil belajar untuk meningkatkan self efficacy mahasiswa. Jurnal Psikologi, 2, 11-22.

(23)

Santrock, J. W. (2007). Psikologi pendidikan (2nd Edition ed.). Jakarta: Prenada Media Group.

Slameto. (1995). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sutiyoso, A. R., & Zarfiel, M. D. (2009). Harga diri dan prestasi belajar pada remaja yang obesitas. Jurnal Psikologi, 3, 68-75.

Syafitri, A. (2004). Gambaran aspek-aspek yang mempengaruhi prestasi belajar pada siswa SMUN 106 Jakarta yang berprestasi akademik rendah. Jurnal

psikodinamik , 6 (2) , 39-57.

Tandelilin, E., & Salim, U. Kompetensi dosen, keyakinan diri (self Efficacy) dan motivasi mahasiswa: pengaruhnya terhadap prestasi mahasiswa (student achievment) Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya. Jurnal Aplikasi

Manajemen ,3 (3), 253-259.

Winarsunu, T. (2009). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press.

Wahyuningsih, A. S. (2004). Hubungan antara kecerdesan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur. Skripsi,

Referensi

Dokumen terkait

In her adaptation, Andrea Arnold portrayed the historical reality of the oppressive British Empire by openly addressing the issue of slavery underlying Emily

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Dari pengertian bank diatas memberi tekanan bahwa usaha utama bank adalah menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank.. Demikian pula

Dengan adanya perangkat pengendalian intensitas cahaya, suhu, dan kelembapan pada rumah kaca ini diharapkan akan memaksimalkan pemanfaatan rumah kaca sebagai media

Diharapkan bahwa hasil penelitian dapat memperkaya strategi guru dalam mengajar membaca melalui aplikasi RO-LEX terutama untuk siswa disleksia.Penelitian ini termasuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: pertama, mengetahui konsep awal siswa pada konsep kalor; kedua, mengetahui konsep siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan

Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/ Jasa Konstruksi Bidang Cipta Karya dan Pengairan Kabupaten Padang Lawas Utara, telah melakukan Penjelasan (Aanwijzing) Dokumen di website

Cari Data Barang Data terupdate Master Data Supplier Tambah Data Supplier Data terupdate Ubah Data Supplier Data terupdate Hapus Data Supplier Data terupdate Cari Data Supplier