LAPORAN AKHIR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
KONYAKU ILES-ILES (Amorphophallus onchophyllus) COKELAT
SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SEHAT BAGI PENDERITA
OBESITAS
BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan
Disusun Oleh :
RUMONDANG ULI SEPTIANA E24100077/ 2010
FAUZI SYUKRILLAH E24100050/ 2010
INDRA TRI PUTRA E24100084/ 2010
DEWI FITROTUN NIKMAH E24110033/2011
Dibiayai oleh:
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Program Kreativitas Mahasiswa Nomor : 050/SP2H/KPM/Dit.Litabmas/V/2013, tanggal 13 Mei 2013
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
ABSTRAK
Iles-iles (Amorphophallus onchophyllus) merupakan jenis tanaman umbi berserat tinggi dan rendah kolesterol yang tumbuh liar dengan kandungan glukomanan ± 40% sehingga cukup diminati sebagai makanan kesehatan. Oleh sebab itu kami berinisiatif untuk membuat produk olahan dari tepung iles-iles berupa penganan ringan “konyaku iles-iles cokelat” yang enak, berserat tinggi, membuat kenyang, namun tidak terakumulasi menjadi lemak yang menyebabkan kegemukan, sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh penderita obesitas sekalipun. Dengan adanya produk ini kami berharap dapat mengoptimalkan pengolahan iles-iles agar memiliki nilai yang lebih tinggi serta menyediakan variasi penganan sehat dan kaya manfaat bagi masyarakat khususnya penderita obesitas.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Akhir PKM-K ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun untuk mengevaluasi jalannya perencanaan dan pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa ini yang berjudul “Konyaku Iles-Iles (Amorphophallus onchophyllus) Cokelat Sebagai Alternatif Makanan Bagi Penderita Obesitas”.
Terima kasih disampaikan kepada Ir. Rita Kartika Sari, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan saran dan kritik demi kelancaran PKM-K ini.
Demikian laporan akhir PKM-K ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat.
Bogor, 22 Juli 2013
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Iles-iles (Amorphophallus onchophyllus) merupakan jenis tanaman umbi berserat tinggi dan rendah kolesterol yang tumbuh liar (Yuzammi 2000) serta membutuhkan peneduh dalam pertumbuhannya. Iles-iles memiliki nama yang berbeda di beberapa daerah seperti porang, ponang, kruwu, lorkong, labing, subeg leres, subeg bali (Madura), acung, cocoan oray (Sunda), dan badur (Nusa Tenggara).
Umbi iles-iles pada umumnya diproses menjadi tepung dengan kandungan glukomanan ± 40% sehingga cukup diminati sebagai makanan diet (Imelda 2008). Tepung iles-iles merupakan bahan baku konnyaku dan shirataki di Jepang, sehingga permintaan ekspor tepung iles-iles ke Jepang selalu tinggi. Dengan tingginya permintaan, penduduk mulai membudidayakan dan memproduksi tepung iles untuk diekspor. Dari segi kesehatan iles-iles dapat meregenerasi sel-sel dalam tubuh, membersihkan dan mempercepat kelancaran peredaran darah, tidak mengandung lemak sehingga dapat membatasi kegemukan, menghilangkan kolesterol dan baik untuk penderita darah tinggi dan kencing manis.
Jika dilihat sepintas, tingginya angka ekspor tepung iles-iles merupakan suatu prestasi yang mampu merangsang produktivitas masyarakat. Namun sayangnya produk yang dikelola masih sebatas produk hulu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri Negara lain, sedangkan produk hilir yang notabene memiliki nilai jual lebih tinggi belum muncul ke permukaan. Oleh sebab itu kami berinisiatif untuk membuat produk olahan berupa penganan ringan “konyaku iles-iles cokelat” yang enak, berserat tinggi, membuat kenyang, namun tidak terakumulasi menjadi lemak yang menyebabkan kegemukan, sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh penderita obesitas sekalipun.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada proposal ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap aktivitas “Konyaku Iles-iles”?
2. Faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan serta kelemahan “Konyaku Iles -iles” dalam mencapai tujuannya?
3. Tujuan
Tujuan dari bisnis “Konyaku Iles-iles” ini adalah : 1. Mendapatkan keuntungan.
2. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja. 3. Memberikan nilai tambah pada komoditas dalam negeri (iles-iles). 4. Meningkatkan daya tarik produk.
5. Meningkatkan konsumsi iles-iles di masyarakat. 6. Menyediakan makanan yang sehat bagi anak obesitas.
7. Mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa.
4. Luaran yang Diharapkan
Program ini diharapkan akan menghasilkan produk turunan dari iles-iles sebagai alternatif makanan sehat bagi anak obesitas. Selain itu, program ini diharapkan akan menghasilkan paten sederhana produk iles-iles di Indonesia.
5. Kegunaan
2
manusia sehingga perlu dikembangkan penggunaannya. Selain itu, Penggunaan iles-iles dapat mendorong industri hilir di Indonesia.
A. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Produksi
Tepung konyaku yang diperoleh dari Perhutani dimasukkan ke dalam panci bersama dengan agar, bubuk cokelat, gula, susu sapi pasteurisasi yang diperoleh dari Fakultas Peternakan IPB, dan sedikit air. Campuran tersebut dimasak di atas api kecil selama ± 10 menit hingga mengental, setelah itu dimasukkan ke dalam cup dan ditutup ketika dingin. Pembuatan vla menggunakan susu pasteurisasi, gula, kuning telur, tepung maizena, dan vanili bubuk. Produksi pembuatan konyaku dalam setiap harinya diproduksi ± 40 cup konyaku yang dihasilkan dari 20 gram tepung iles-iles, 14 gram agar, 200 gram gula pasir, 10 gram cokelat bubuk, dan 1200 ml susu sapi pasteurisasi.
Pemasaran Produk
Produk yang akan diproduksi terdapat satu macam yaitu konyaku iles-iles cokelat. Nama konyaku yang berasal dari bahasa jepang ini membuat nama makanan ringan ini menjadi berkelas, namun konsumen bisa mendapatkannya dengan harga terjangkau. Untuk warna kami menggunakan warna alami dari tepung iles-iles dan campuran bubuk cokelat. Konyaku dikemas menggunakan cup plastik.
Gambar 1. Logo dan Cup
Harga
Produk konyaku iles-iles cokelat ini dijual kepada konsumen dengan harga Rp 2500 per cup. Penerapan strategi harga yang cukup terjangkau dengan produk yang berkualitas merupakan suatu strategi yang bagus untuk menarik pelanggan.
Promosi
Strategi promosi dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan media elektronik seperti membuat grup di situs jejaring sosial, blog, pemberian contoh produk ke masyarakat sekitar sekolah, perkantoran, pusat kebugaran dan sebagainya. Untuk media cetak kami menyebarkan pamflet sebagai sarana promosi dan banner juga diletakan di depan gerai.
B. METODE PENDEKATAN 1. Manajemen Organisasi
Nama Kelompok/Perusahaan : “Konyaku iles-iles cokelat” Pimpinan : Rumondang Uli Septiana
[image:6.595.185.357.420.532.2]1. Instrumen Pelaksanaan, Rekapitulasi, dan Rancangan Biaya Tabel 1. Rekapitulasi Biaya PKMK “Konyaku Iles-iles cokelat”
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Formulasi yang tepat untuk menemukan konyaku iles-iles dengan tekstur dan rasa yang diinginkan merupakan salah satu tahap yang cukup sulit. Setelah beberapa kali perubahan formulasi yang disertai dengan uji hedonik ke 15 orang responden, akhirnya ditemukan formulasi terbaik yang kami jadikan resep tetap bagi produk kami.
Penjualan produk sebelum ditemukannya formulasi ini mengalami hambaatan, karena rasa yang kurang enak dan tekstus iles-iles yang masih asing di lidah konsumen. Namun setelah formulasi ini ditemukan, respon pasar cukup baik. Dengan adanya formulasi ini, kami melakukan uji proksimat terhadap produk kami di laboratorium gizi masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Sejauh ini kami telah menemukan formulasi tepat dengan rasa dan tekstur yang sesuai dan disukai konsumen, sehingga merupakan salah satu target yang berhasil kami capai. Selain itu, dari segi penjualan, kami telah menjual produk semakin baik dari tiap produksi yang kami lakukan. Logo produk yang pada awalnya dinilai tidak bagus dan kurang menarik oleh tim juri monev IPB pun telah diperbaiki dan pada monev IPB kedua tim juri menyatakan bahwa logo kami telah jauh lebih menarik. Untuk mendukung itu semua kami pun melakukan uji proksimat agar diperoleh nilai kandungan karbohidrat, lemak, kadar abu, dan kadar air dari produk kami.
Permasalahan utama yang kami temui adalah sulitnya menemukan formulasi yang tepat untuk menghasilkan konyaku yang enak dan bertekstur seperti yang diinginkan. Konsumen juga masih janggal dengan citarasa dan tekstur natural dari Iles-iles, sehingga kami berinisiatif untuk mencampurnya dengan susu pasteurisasi agar tekstur kasar dari Iles-iles dapat tertutupi, tetapi juga tidak mengurangi kelebihan yang dimiliki Iles-iles. Selain itu, untuk menjawab pertanyaan yang sering kami peroleh mengenai khasiat dan kegunaan Iles-iles, serta keunggulan produk kami dibanding dengan produk lain, kami memasukkan sampel produk kami ke laboratorium untuk uji proksimat agar ada data otentik mengenai hal tersebut. Selain itu, kami juga kesulitan untuk konsistensi penjualan akibat tidak berproduksi rutin setiap hari, dan kesulitan dalam menempatkan produk kami, karena produk yang mengandung susu pasteurisasi ini harus disimpan pada suhu rendah agar tahan lama dan enak untuk dikonsumsi.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
4
LAMPIRAN 1
RINCIAN LAPORAN KEUANGAN “Konyaku iles-iles”
Rincian Pemasukan “Konyaku Iles-iles”
6
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 2
8
LAMPIRAN 3