• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PENGEMBANGAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "PERAN PENGEMBANGAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PENGEMBANGAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN

PENJUALAN

Endang Sulistya Rini

Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi USU

Abstract: Currently, company sued for responsiveness to technological development and progress economy to be able to face competition is tight in order to maintain the sustenance of company boost sales and corporate profits. One strategy to take to face the suit is development products. Product development very closely related to the success of an enterprise attempt in its sales increase. By doing product development and the company to get new customers will be high. If customers increased then sale will be increased.

Abstrak: Saat ini, perusahaan dituntut untuk tanggap terhadap perkembangan teknologi dan kemajuan perekonomian agar mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam rangka mempertahankan kelangsungan perusahaan, meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan. salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk menghadapi tuntutan tersebut adalah pengembangan produk. Pengembangan produk sangat erat kaitannya dengan keberhasilan suatu perusahaan dalam usaha meningkatkan penjualannya. Dengan melakukan pengembangan produk maka peluang perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru akan semakin besar. Bila pelanggan bertambah maka penjualan akan semakin meningkat.

Keywords: Product Development, Sales Volume.

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan mengubah perspektif masyarakat terhadap kebutuhan hidupnya. Perspektif masyarakat yang berubah mengacu pada perubahan kebutuhan hidup masyarakat yang lebih dinamis, efektif dan efisien dimana pola-pola yang baru menggantikan pola-pola yang lama. Perubahan ini menuntut adanya produk-produk yang dinamis dan lebih praktis sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan memberi kemudahan serta mengikuti trend yang sedang menguasai dunia saat ini. Keanekaragaman alat teknologi yang ada pada saat ini mendorong konsumen untuk melakukan identifikasi dalam pengambilan keputusan saat menentukan suatu merek yang menurut mereka memenuhi kriteria produk yang ideal.

Fenomena perubahan kebutuhan dan gaya hidup yang disebabkan perkembangan zaman ini memacu perusahaan selaku produsen untuk terus berinovasi. Produk-produk lama secara terus menerus dirancang kembali, dan produk-produk baru tiada henti-hentinya dikembangkan

(2)

Menurut Kotler dan Keller (2009:374), perusahaan harus mengembangkan produk baru. Pengembangan produk baru membentuk masa depan perusahaaan. Produk pengganti harus diciptakan untuk mempertahankan atau membangun penjualan. Perusahaan dapat menambah produk baru melalui akuisisi dan/atau pengembangan produk baru. Tujuan mengembangkan produk baru adalah untuk mengimplementasikan strategi produk yang sesuai dengan permintaan pasar dengan keuntungan yang kompetitif.

Pengembangan Produk

Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan pengiriman produk (Ulrich dan Steven, 2001:2). Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk, yaitu:

1. Pemasaran

Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.

2. Perancangan (design)

Fungsi perancangan memainkan peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan mencakup desain

engineering (mekanik, elektrik, software dan lain-lain) dan desain industri (estetika, user interface). 3. Manufaktur

Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk. Secara

luas, fungsi manufaktur seringkali mencakup pembelian, distribusi dan instalasi.

Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2008:309), pengembangan produk adalah mengembangkan konsep produk menjadi produk nyata untuk dapat memastikan bahwa ide produk dapat di ubah menjadi produk yang bisa dikerjakan. Pengembangan produk merupakan strategi pemasaran yang memerlukan penciptaan produk baru yang dapat dipasarkan, proses merubah aplikasi untuk teknologi baru ke dalam produk yang dapat dipasarkan. Pengertian pengembangan produk meliputi: 1. Produk baru yaitu:

a. produk yang benar-benar inovatif dan unik

b. produk pengganti yang benar-benar berbeda dan produk yang sudah ada

c. produk imitatif, yaitu produk yang baru bagi perusahaan tertentu tetapi bukan baru di dalam pasar d. produk yang menggunakan bahan

baku baru sama sekali 2. Pengembangan produk:

a. riset pemasaran b. rekayasa c. desain

3. Modifikasi produk, yaitu memperbaiki produk yang sudah ada yang meliputi kualitas, fitur, dan style yang tujuannya meningkatkan penjualan. Modifikasi produk menciptakan tiga dimensi, yaitu:

a. perbaikan mutu (quality improvement)

b. perbaikan cirri-ciri khas (feature Improvement)

c. perbaikan gaya enent (style improvement)

4. Merchandising, yaitu semua aktivitas perencanaan baik dari produsen maupun pedagang yang dimaksudkan untuk menyesuaikan antara produk-produk yang dihasilkan dengan permintaan pasar.

(3)

melayani pasar yang telah ada sekarang dengan lebih meningkatkan penjualan, memenuhi usaha menemukan barang baru yang lebih baik, serta melaksanakan aktivitas-aktivitas dari teknik penelitian, perekayasaan dan perancangan produk.

Strategi pengembangan produk dikemukakan oleh Swastha (2010:29-30): 1. Memperbaiki bentuk-bentuk yang

telah ada. Dalam strategi ini perusahaan tetap menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi baru dari produknya.

2. Memperluas lini produk. Semua ditujukan untuk menawarkan lebih banyak alternatif pilihan kepada pembeli tentang produknya.

3. Menambah model yang ada. Disini perusahaan menambah beberapa variasi baru pada produknya.

4. Meniru strategi pesaing. Beberapa pengusaha berpendapat bahwa hubungan antara biaya pengembangan produk dengan laba yang akan diperoleh pada waktu mendatang adalah tidak pasti.

5. Menambah produk yang tidak ada kaitannya dengan lini yang ada. Strategi ini dianggap mahal karena produk baru sering menggunakan proses produksi baru, demikian juga fasilitas-fasilitas untuk promosi dan distribusinya.

Tujuan Pengembangan Produk.

Menurut Buchari (2000:101) tujuan pengembangan produk adalah:

1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas

2. Untuk menambah omzet penjualan 3. Untuk memenangkan persaingan 4. Untuk mendaya gunakan

sumber-sumber produksi

5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama 6. Untuk mendaya gunakan sisa-sisa

bahan

7. Untuk mencegah kebosanan konsumen 8. Untuk menyederhanakan produk

Pengembangan produk yang dilaksanakan oleh perusahaan dimaksudkan untuk :

1. Mempertahankan posisi pangsa pasar (market share), yaitu untuk mencapai

tujuan perusahaan tersebut diperlukan strategi memperkenalkan produk baru atau memperbaharui produk yang sudah ada.

2. Mengembangkan lebih lanjut posisi perusahaan sebagai innovator, sehingga untuk mencapai tujuan ini perusahaan menjalankan strategi memperkenalkan produk yang benar-benar baru, tidak hanya mengembangkan dari produk yang sudah ada.

3. Memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan yang ditingkatkan, suatu perusahaan harus memperbaiki maupun menambah produk-produk yang dihasilkannya berdasarkan atas dua fungsi dasar, yaitu pemasaran dan inovasi baru.

Adapun faktor-faktor yang menghambat suatu perusahaan mengadakan pengembangan produk menurut Kotler dan Keller (2009:283), yaitu:

1. Kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu. Mungkin hanya sedikit cara yang tersisa untuk meningkatkan beberapa produk dasar

2. Pasar yang terfragmentasi. Perusahaan harus mengarahkan produk mereka pada segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan laba lebih rendah untuk setiap produk.

3. Batasan sosial dan pemerintah. Produk harus memuaskan keamanan konsumen dan ramah lingkungan. 4. Biaya pengembangan. Perusahaan

biasanya harus menghasilkan banyak ide untuk menemukan satu nilai kelayakan pengembangan dan sering menghadapi tingginya biaya manufaktur, dan pemasaran.

5. Kelangkaan modal. Beberapa perusahaan mempunyai ide bagus, tetapi tidak dapat mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meneliti dan meluncurkannya.

6. Waktu pengembangan yang dibutuhkan lebih pendek. Perusahaan harus mempelajari bagaimana cara memadatkan waktu pengembangan dengan menggunakan teknik baru, mitra strategis, uji konsep dini, dan perencanaan pemasaran yang bagus.

(4)

baik dan dapat menarik minat konsumen serta bisa lebih bersaing dengan seluruh pesaing yang ada. Menurut Kotler dan Keller (2009:309), pengembangan produk (inovasi) memiliki karakteristik, yaitu: 1. Keunggulan relatif (relative

advantage), yaitu sejauh mana inovasi tersebut tampak lebih bagus daripada produk lama.

2. Kesesuaian (compatibility), yaitu sejauh mana tingkat sesuainya inovasi dengan nilai dan pengalaman seseorang.

3. Kerumitan (complexity), yaitu sejauhmana tingkat sulitnya inovasi untuk dipahami atau digunakan. 4. Kemampuan dipisahkan (divisibility),

yaitu sejauh mana inovasi tersebut dapat dicoba secara terbatas.

5. Kemampuan komunikasi (communicability), yaitu sejauh mana manfaat penggunaan dapat dilihat atau digambarkan kepada orang lain.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:185), lima karakteristik sangat penting dalam mempengaruhi pengembangan produk (inovasi), yaitu: 1. Keunggulan relatif, yaitu tingkat yang

menunjukkan keunggulan inovasi terhadap produk yang telah ada. 2. Kompatibilitas adalah tingkat

kesesuaian inovasi dengan nilai dan pengalaman calon konsumen

3. Kompleksitas adalah tingkat kesulitan inovasi untuk dimengerti atau digunakan.

4. Divisibilitas adalah tingkat inovasi dapat dicoba sedikit demi sedikit. 5. Komunikabilitas, yaitu tingkat

kemampuan hasil penggunaan inovasi dapat diobservasikan atau dijelaskan kepada orang lain.

Tahap-tahap Pengembangan Produk Proses pengembangan produk untuk setiap perusahaan adalah berbeda, tergantung produk serta tingkat kompleksitasnya, dan umumnya kegiatan-kegiatan ini lebih membutuhkan daya analisis intelektual dan manajemen organisasi. Proses pengembangan produk yang terstruktur serta terdefenisi dengan baik, sangat diperlukan perusahaan dalam merancang produk-produk yang akan dijual ke pasar.

Tahap-tahap pengembangan produk baru seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009:287-306), yaitu:

1. Penciptaan Ide

Proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian ide. Ide produk baru bisa berasal dari interaksi dengan berbagai kelompok dan menggunakan teknik yang menghasilkan kreativitas.

Untuk menghasilkan arus ide-ide baru yang berkesinambungan, perusahaan harus dengan agresif menggali banyak sumber-sumber gagasan.

2. Penyaringan Ide

Tujuan dari penyaringan adalah untuk menciptakan sejumlah ide-ide yang baik dan mengesampingkan yang jelek sedini mungkin dan membuang ide yang buruk seawal mungkin. Ide yang dapat bertahan dapat disaring lebih lanjut menggunakan proses pemeringkat sederhana dan jika manajemen merasa bahwa ide produk amat cocok dengan keterampilan pemasaran dan pengalaman pemasaran, maka perusahaan akan meningkatkan peringkat ide produk secara keseluruhan.

3. Pengembangan dan Pengujian Konsep Ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Kita dapat membedakan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Ide produk adalah ide untuk produk dimana perusahaan dapat melihat kemungkinan produk dapat ditawarkan ke pasar. Konsep produk adalah versi terinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah-istilah yang berarti bagi konsumen. Citra produk adalah gambaran tertentu yang konsumen peroleh dari suatu produk aktual atau potensial.

(5)

4. Pengembangan Strategi Pemasaran Setelah uji konsep berhasil, manajer produk baru akan mengembangkan rencana strategi tiga bagian awal untuk memperkenalkan produk baru ke pasar, yaitu:

a. Bagian pertama

Menggambarkan ukuran pasar sasaran, struktur, dan perilaku; positioning produk yang direncanakan, lalu penjualan, pangsa pasar, dan tujuan laba yang dicari dalam beberapa tahun pertama.

b. Bagian kedua

Mengikhtisarkan rencana harga produk, strategi distribusi, dan anggaran pemasaran yang direncanakan selama tahun pertama.

c. Bagian ketiga

Rencana strategi pemasaran menggambarkan tujuan penjualan dan laba jangka panjang serta strategi bauran pemasaran sepanjang waktu.

5. Analisis Bisnis

Setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan strategi pemasaran, manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis dari proposal. Manajemen harus mempersiapkan penjualan, biaya, dan proyeksi laba untuk menentukan apakah mereka memuaskan tujuan perusahaan. Jika ya, konsep dapat beralih ke tahap pengembangan.

6. Pengembangan Produk

Jika konsep produk dapat melewati ujian bisnis, konsep ini berlanjut ke litbang untuk dikembangkan menjadi suatu produk fisik. Selanjutnya ke bagian produksi untuk dibuat, diberi merek dan kemasan yang menarik. 7. Pengujian Pasar

Setelah manajemen puas dengan kinerja fungsional dan psikologis, produk siap dikemas dengan nama merek dan kemasan dalam uji pasar. Dalam pengaturan autentik, pemasar dapat mempelajari seberapa besar pasar yang ada dan bagaimana konsumen dan penyalur bereaksi untuk

menangani, menggunakan, dan membeli kembali produk.

8. Tahap Komersialisasi

Memperkenalkan produk baru ke pasar merupakan kegiatan penyelesaian rencana pemasaran, pengkoordinasian kegiatan perkenalan dengan fungsi-fungsi bisnis, pelaksanaan strategi pemasaran serta pengontrolan peluncuran produk.

Menurut Lamb et al., (2001:93) langkah-langkah pengembangan produk baru adalah:

1. Membuat komitmen jangka panjang yang diperlukan untuk mendukung inovasi dan pengembangan produk baru.

2. Menggunakan pendekatan khusus perusahaan, digerakkan oleh tujuan korporasi dan strategi-strategi yang telah ditegaskan sebagai strategi utama mereka.

3. Menjadikan pengalaman sebagai modal untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan.

4. Membangun suatu lingkungan – gaya manajemen, struktur.

Organisasi dan dukungan manajemen puncak yang kondusif guna mencapai tujuan spesifik produk baru serta tujuan korporasi. Pengembangan produk perlu adanya kelompok kerja pengembangan (tim pengembangan produk) yang:

1. bertanggung jawab untuk mengubah produk yang diinginkan pasar ke pencapaian suksesnya produk di pasar. 2. produk yang dihasilkan harus:

a. marketability (kemampuan produk untuk dipasarkan)

b. manufacturability (kemampuan produk untuk diproduksi)

c. serviceability (kemampuan purna jualnya)

Penggunaan ketiga hal tersebut akan membentuk rekayasa terpadu (concurren engineering) yang merupakan kelompok yang mewakili semua bidang yang terkait langsung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Strategi pengembangan produk baru dan proses pengembangan produk baru

(6)

sangat kecil. Secra keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil, perusahaan harus memahami pelanggannya, pasar, dan pesaing serta mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baru yang sistematis untuk menemukan dan mengembangkan produk-produk baru.

Cara perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru

Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide. Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari berbagai sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus serta menganalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.

Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilih produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan yang sama atau produk yang lebih baik. Distributor dan pemasok berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah konsumen dan kemungkinan produk baru.

Mengatur pengembangan produk baru Proses pengembangan produk baru menunjukkan aktivitas penting yang diperlukan untuk menemukan, mengembangkan, dan memperkenalkan produk baru. Namun, pengembangan produk baru membutuhkan lebih dari sekedar melewati beberapa tahapan. Perusahaan harus mengambil pendekatan yang menyeluruh untuk mengatur proses ini. Pengembangan produk baru yang berhasil perlu berpusat pada pelanggan, berdasarkan tim, dan usaha yang sistematis.

Pengembangan produk baru yang berpusat pada pelanggan merupakan

pengembangan produk baru yang berfokus pada menemukan cara baru untuk memecahkan masalah pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pelanggan. Pengembangan produk baru berdasarkan tim adalah sebuah pendekatan untuk mengembangkan produk baru di mana berbagai departemen bekerja secara erat, melewati beberapa tahapan dalam proses pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan efektifitas. Terakhir, proses pengambangan produk baru haruslah secara holistik dan sistematis daripada secara acak. Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaan, dan banyak ide bagus akan tenggelam dan mati. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat memasang sistem manajemen inovasi untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide produk baru.

Pengembangan produk baru dan strategi siklus hidup produk

(7)

Strategi Siklus Hidup Produk

Setelah meluncurkan produk baru, manajemen menginginkan suatu produk agar menikmati hidup yang panjang dan bahagia. Walaupun mereka tidak mengharapkan produk terjual selamanya, perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang cukup untuk menutup semua usaha dan resiko yang mereka tempuh pada saat meluncurkan produk. Manajemen mengetahui bahwa masing-masing produk akan mempunyai siklus hidup masing-masing, walaupun bentuk dan rentang waktunya tidak diketahui di masa yang akan datang. Siklus hidup produk (Product life cycle) merupakan perjalanan dari penjualan dan keuntungan produk selama masa hidupnya. Penjualan produk tertentu mengikuti kurva bentuk S yang mencangkup lima tahap yang berbeda yaitu pengembangan produk, pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.

Siklus dimulai dengan tahap pengembangan produk ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Tahap pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan laba yang rendah ketika produk didistribusikan ke pasar. Jika berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan, yang menawarkan pertumbuhan penjualan yang pesat dan peningkatan laba. Berikutnya, tahap kedewasaan ketika pertumbuhan penjualan melambat dan laba stabil. Terakhir, produk memasuki tahap penurunan di mana penjualan dan laba menurun. Tugas perusahaan selama tahap ini adalah mengenali penurunan dan memutuskan apakah perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk.

Strategi pemasaran berubah selama siklus hidup produk

Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih strategi peluncuran yang konsisten dengan positioning produk yang di maksudkan. Banyak uang yang dibutuhkan untuk menarik distributor dan membangun persediaan mereka dan memberitahu konsumen tentang produk baru dan mendapatkan percobaan. Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan terus mendidik konsumen dan distributor potensial. Selanjutnya perusahaan berusaha untuk tetap memimpin persaingan dan mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat dengan meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur dan model produk baru, mengubah iklan dari membangun kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan pembelian produk,dan menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli baru.

Dalam tahap kedewasaan, perusahaan terus berinvestasi untuk mendewasakan produk dan mempertimbangkan modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran. Ketika memodifikasi pasar, perusahaan berusaha meningkatkan konsumsi produk. Ketika memodifikasi produk, perusahaan mengubah beberapa karakteristik produk seperti kualitas, fitur, atau gaya untuk menarik pengguna baru dan menginspirasi lebih banyak penggunaan. Ketika memodifikasi bauran pemasaran, perusahaan berusaha meningkatkan penjualan dengan mengubah satu atau lebih elemen bauran pemasaran. Setelah perusahaan menyadari bahwa produk telah memasuki tahap penurunan, manajemen harus memutuskan apakah mereka akan mempertahankan produk tanpa perubahan, berharap perusahaan pesaing akan keluar dari pasar, memanen produk, mengurangi biaya, dan berusaha mempertahankan penjualan, atau menyingkirkan produk, menjualnya ke perusahaan lain atau melikuidasi produk pada harga sisa.

(8)

perlu diperhatikan dalam penetapan harga produk baru, Tjiptono (2001:172):

1. Skimming Pricing, merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi pada suatu produk baru, dengan dilengkapi aktifitas promosi yang gencar, tujuannya adalah:

a. Melayani pelangggan yang tidak terlalu sensitif terhadap harga, selagi persaingannya belum ada. b. Untuk menutupi biaya-biaya

promosi dan riset melalui margin yang besar.

c. Untuk berjaga-jaga terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan lebih mudah menurunkan harga dari pada menaikan harga awal.

2.

Penetration Pricing, merupakan strategi dengan menetapkan harga rendah pada awal produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus menghalangi masuknya para pesaing. Dengan harga rendah perusahaan dapat pula mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan menurunnya biaya per-unit. Strategi ini mempunyai perspektif jangka panjang, dimana laba jangka pendek dikorbankan demi tercapainya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Ada empat bentuk harga yang menggunakan strategi

Penetration Pricing”, oantara lain:

a. Harga yang dikendalikan (restrained price), yaitu harga yang ditetapkan dengan tujuan mempertahankan tingkat harga tertentu selama periode inflasi. b. Elimination price, yaitu

merupakan penetapan harga pada tingkat tertentu yang dapat menyebabkan pesaing - pesaing tertentu (terutama yang kecil) keluar dari persaingan

c. Promotion price adalah harga yang ditetapkan rendah dengan kualitas sama, dengan tujuan untuk mempromosikan produk tertentu.

d. Keep-out price, merupakan penetapan harga tertentu sehingga dapat mencegah para pesaing memasuki pasar.

Hubungan Pengembangan Produk dengan Volume Penjualan

Salah satu strategi pemasaran yang dapat ditempuh adalah strategi pengembangan produk. Pengembangan produk merupakan kegiatan yang semakin penting dalam perekonomian, karena pasar, persaingan dan siklus hidup produk berubah terus dengan kecepatan tinggi. Pengembangan produk hendaknya menjadi pusat perhatian bagi perusahaan karena sumbangannya jelas bagi kelangsungan hidup dan kemakmuran perusahaan. Produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen akan memperkuat posisi perusahaan di pasar. Produk baru yang maksud adalah produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi dan produk dengan merk baru yang dikembangkan oleh perusahaan melalui upaya riset dan pengembangan.

Dengan strategi ini maka konsumen akan dihadapkan pada pilihan produk yang lebih banyak dan beragam. Perusahaan yang inovatif dengan produk yang beragam akan memberikan nilai bagi konsumen.

Pengembangan produk sangat erat kaitannya dengan keberhasilan suatu perusahaan dalam usaha meningkatkan penjualannya. Dengan melakukan pengembangan produk maka peluang perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru akan semakin besar. Bila pelanggan bertambah maka penjualan akan semakin meningkat Stanton (1996:226), menyatakan bahwa hubungan antara pengembangan produk dengan penjualan adalah sebagai berikut: Dalam usaha memperpanjang daur hidupnya maka sebuah perusahaan perlu mengadakan perubahan terhadap produknya guna mencapai titik yang lebih baik, jika produk tidak dirubah atau dilakukan penambahan, maka laba, pangsa pasar, volume penjualan perusahaan akan berkurang sehingga adanya penambahan produk baru mampu menopang pertumbuhan dan arti volume penjualan akan meningkat.

(9)

KESIMPULAN DAN SARAN

Tuntutan konsumen dan persaingan pasar menuntut perusahaan untuk melakukan pengembangan produk. Pengembang produk mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan volume penjualan. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu memantau atau mengikuti perkembangan selera konsumen ataupun keluhan-keluhan dari pelanggan. Perusahaan juga harus mengawasi perubahan taktik dan strategi dari pesaing agar dapat mengantisipasi lebih dini tindakan yang perlu dilakukan berkaitan dengan produk yang dihasilkan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Buchari, Alma, 2000. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.

Durianto, Sugiarto dan Tony Sitinjak, 2001.

Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ferrinadewi, Emma, 2008, Merek dan Psikologi Konsumen, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset, Cetakan ke-2, USU Press, Medan.

Gitosudarmo, H. Indriyo, 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi 1, Cetakan ke-6, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Handoko. T.Hani., 2000. Dasar-Dasar

Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1 BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009.

Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta. Lamb, C. W., Joseph F. Hair, Jr., dan Carl

McDaniel, 2001. Pemasaran, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Lestari, Suci. 2013. Perencanaan dan

Perancangan Produk.

http://lestachi.blogspot.com/2013/04/ perencanaan-dan-perancangan-produk.html

Parwanto, Arwa, 2011. Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk (http://arwaparwanto.blogspot.com) Stanton, William J. 1996. Prinsip

Pemasaran. Alih bahasa Y. Lamarto. Edisi ketujuh. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Supranto, J., dan H. Nandan Limakrisna, 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis,

Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.

Swastha, Basu dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ke-2, cetak ke-2, Liberty, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, 1997. Strategi Pemasaran, Edisi 2, Penerbit Andi, Yogyakarta. Ulrich, Karl T., dan Steven D., Eppinger.,

2001. Perancangan dan Pengembangan Produk, Edisi 1, Salemba Teknika, Jakarta.

http://fasthabiqhulchoirotnurlayli.blog.perb anas.ac.id/2012/11/27/artikel- pemasaran-membangun-hubungan- dengan-pelanggan-mengembangkan- dan-menentukan-harga-produk-dan-jasa/

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat perjalanan touring, simbol apa yang digunakan untuk memberikan isyarat kepada anggota Fast Rider apabila ada bahaya disisi kiri ??. Jika terdapat bahaya disisi

Untuk melaksanakan pengembangan produk sebagai salah satu upaya agar dapat meningkatkan penjualan produk, diperlukan strategi sebagaimana yang dikemukakan Philip Kotler

Sementara itu, yang dimaksud pengesahan anak dalam Pasal 50 ayat (1) adalah pengesahan status seorang anak yang lahir di luar ikatan perkawinan sah pada saat pencatatan

Tujuan teoritis dari penelitian ini adalah menjabarkan susunan morfologis adverbia “zenzen + negatif” dan adverbia “zenzen + positif”, makna apa saja yang terkandung dalam

Semakin berkembangnya kemajuan teknologi kebutuhan akan teknologi informasi akan semakin meningkat Oleh karena itu pengembangan aplikasi multimedia sebagai media promosi

Pengukuran absorbansi ultraviolet-sinar tampak dilanjutkan dengan pengukuran geser absorbansinya dengan pereaksi geser: natrium metanolat (NaOMe), natrium asetat (NaOAc),

Tujuan penelitian, untuk mengkaji dan mendeskripsikan peningkatan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan linear melalui

belum ditindaklanjuti oleh pendirian Shelter penampungan/ persinggahan oleh Kabupaten/Kota. Pembangunan kesejahteraan sosial belum menjadi prioritas pembangunan di