• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Tunagrahita Kelas 12 Di Smalb Negeri Surakarta Tahun 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Tunagrahita Kelas 12 Di Smalb Negeri Surakarta Tahun 2016."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pendidikan adalah hak bagi setiap warga negara, sebagaimana yang tercantum dalam pasal 31 UUD 1945 (Amandemen 4) bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pedidikan2. Berdasarkan isi dari pasal tersebut dengan jelas di katakan bahwa, kata setiap warga negara wajib memperoleh pendidikan tidak memandang status sosial dan ekonomi seseorang. Setiap orang berhak mendapat pendidikan yang sejajar, hal ini juga berlaku bagi anak berkebutuhan khusus (ABK)3.

Sesuai dengan amanat dalam Undang-undang pokok pendidikan, pemberdayaan anak berkebutuhan khusus melalui pendidikan harus tetap menjadi salah satu agenda pendidikan nasional agar anak berkebutuhan khusus memiliki jiwa kemandirian. Mampu bertindak atas kemauan sendiri, keuletan dalam mencapai prestasi, mampu berfikir dan bertindak secara rasional, mampu mengendalikan diri, serta memiliki kepercayaan diri, semua itu, agar keberadaan anak berkebutuhan khusus di komunitas anak normal tidak semakin terpuruk4.

Anak tunagrahita merupakan salah satu klasifikasi anak berkebutuhankhusus. Menurut Edgar Doll, berpendapat bahwa seseorang

2 UUD 1945. Pasal 31 (amandemen 4) http://luk.staff.ugm.ac.id, diakses pada tanggal 20 Oktober 2016 pukul 11.23.

3UUD No 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional” bab IV pasal 5 ayat 1. http://www.kajianteori.com/2015/12/pengertian-pendidikan-inklusi.html Diakses pada tanggal 20 Oktober 2016 pukul 11.54.

(2)

dikatakan tunagrahita jika secara sosial tidak cakap, secara mental di bawah normal, kecerdasannya terhambat sejak lahir dan kematangannya terhambat5.

Hambatan mental yang di alami anak tunagrahita sering membuat mereka tidak dapat mengolah informasi yang diperoleh sehingga tidak dapat mengikuti perintah dengan baik. Anak tunagrahita memiliki kemampuan akademis di bawah rata-rata yang menyebabkan mereka tidak dapat berkembang sesuai dengan tahapan perkembangan pada usia selayaknya anak-anak normal6. Hal inilah yang menyebabkan anak tunagrahita memerlukan perhatian yang lebih dibandingkan dengan anak-anak normal lain.

Kebutuhan akan proses memanusiakan manusia antara manusia normal dengan tunagrahita adalah sama, itulah mengapa hak untuk memperoleh pendidikan juga harus sama. Akan tetapi, dengan kondisi tunagrahita yang tidak dapat menjalankan proses pendidikan sebagaimana seharusnya, menjadi sebuah masalah tersendiri dalam dunia pendidikan7.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah disediakan berbagai bentuk layanan pendidikan (sekolah) bagi mereka. Pada dasarnya sekolah untuk anak berkebutuhan khusus sama dengan sekolah pada umumnya. Namun karena kondisi dan karakteristik kelainan yang disandang, maka sekolah bagi mereka dirancang secara khusus sesuai dengan jenis dan karakteristik kelainannya.

5 Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 89.

6 Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa (Bandung: Redika Aditama, 2007), hlm. 103.

(3)

Sekolah untuk anak-anak berkelainan ada beberapa macam, salah satunya adalah Sekolah Luar Biasa (SLB).

Di sekolah terdapat metode yang digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena strategi pembelajaran hanya dapat di implementasikan dan berhasil jika menggunakan metode pembelajaran8.

Salah satu sekolah yang di tunjuk untuk menyelenggarakan pelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa tunagrahita adalah SLB (Sekolah Luar Biasa) Negeri Surakarta, khususnya SMA kelas 12. SLB hadir ditengah-tengah keprihatinan terhadap mutu profil lulusan saat ini, baik ditinjau dari aspek akademik, life skill, maupun moral dan etika. SLB ini yang mempunyai semboyan BERIMAN (Bersih, rapi, indah dan nyaman). SLB Negeri Surakarta memberikan layanan pendidikan bagi anak penyandang cacat mulai dari anak tunarungu, tunagrahita, dan anak autis. Yang di dalamnya terdapat proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar membutuhkan metode pembelajaran yang berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan dapat berjalan efektif.

Pada SLB Negeri Surakarta ini anak tunagrahita dalam mengikuti proses belajar mengajar mengalami kesulitan, hal ini disebabkan memiliki keterbatasan intelegensi, sehingga diperlukan metode pembelajaran secara khusus, agar anak dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dengan melakukan

8

(4)

modifikasi pada kurikulum serta strategi belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan.

Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang SMALB Negeri Surakarta, serta ingin mengetahui metode pembelajaran apa yang digunakan dalam Pendidikan Agama Islam bagi siswa tunagrahita kelas 12 di SMALB Negeri Surakarta. Dengan ini, penulis mengangkat sebuah penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Tunagrahita kelas 12 di SMALB Negeri Surakarta Tahun 2016”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis menarik sebuah rumusan masalah yang akan di bahas pada penelitian kali ini adalah apa metode pembelajaran yang di gunakan dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam bagi penyandang Tunagrahita kelas 12 di SMALB Negeri Surakarta Tahun 2016?

C. Tujuan dan manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

(5)

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis :

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi perbendaharaan serta memperkaya

khazānah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Pendidikan dan menjadi bahan acuan untuk Metode Pembelajaran Agama Islam untuk anak tunagrahita di seluruh Indonesia.

b. Manfaat Praktis

1) Penelitian ini di harapkan dapat berkontribusi dalam memberikan informasi bagi masyarakat pada umumnya dan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta tentang Metode Pembelajaran Agama Islam untuk anak tunagrahita.

Referensi

Dokumen terkait

Penyebab menurunnya motivasi belajar siswa kelas X E SMA Negeri 1 Kejobong adalah karena rendahnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn dan khususnya pada kompetensi

Kemudian pada tahun 1980 terjadi perkembangan dan perluasan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, sehingga PERUBAHAN LANSKAP EKOLOGI DAN RESILIENSI NAFKAH RUMAHTANGGA PETANI

Perawatan ortodontik interseptif pada laporan kasus ini dilakukan saat pasien berusia 8 tahun atau masa gigi bercampur bertujuan untuk mencegah perkembangan maloklusi yang

Hasil-hasil penelitian konservasi in vitro secara pertumbuhan minimal telah berhasil diteliti di antaranya pada tanaman kunyit dengan perlakuan pengenceran media dasar

Penelitian ini bertujuan 1). Untuk menganalisis pengaruh financial attitude terhadap literasi keuangan mahasiswa, 2) Untuk menganalisis pengaruh antara lingkungan sosial

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menerapkan Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran Pendidikan

terhadap prestasi belajar siswa yang tidak disebutkan dalam penelitian ini. Sehingga penelitian yang dilakukan dapat memberikan wawasan yang lebih

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Organisasi dan Tata