Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh
Febrianty Chadijah NIM: 106052001957
JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
diujiakan dalam sidang Munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 25 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) pada program study Bimbingan dan Penyuluhan Islam.
Jakarta, 10 Agustus 2010
Sidang Munaqasah
Ketua Sidang Sekretaris
Drs. Wahidin Saputra, MA Drs. Sugiharto, MA NIP:19700903 199603 1 001 NIP:19660806 199603 1 001
Penguji I Penguji II
Dra. Asriati Jamil, M. Hum Drs. Hasanudin, MA
NIP:19610422 199003 2 001 NIP:19660605 199403 1 005
Pembimbing
Pembinaan Rohani Islam Melalui ESQ Bagi Karyawan PT. Arga Bangun Bangsa Pondok Pinang Jakarta Selatan
Pembinaan rohani Islam adalah segala upaya atau tindakan yang mewujudkan kegiatan dalam memperbaiki, mengarahkan, serta meningkatkan kondisi atas keadaan jiwa seseorang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Dengan pembinaan rohani Islam diharapkan dapat mendorong seseorang untuk berprilaku jujur, tanggung jawab, disiplin dan sebagainya. Untuk mengarahkan manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat maka diterapkan ESQ.
ESQ merupakan penggabungan 3 potensi yaitu fisik (IQ), emosi (EQ), dan spiritual (SQ) yang selama ini terpisah. Penggabungan tersebut akan menghasilkan sebuah totalitas yang didorong oleh tiga motivasi tersebut, dimana hidup dan bekerja bukan sekedar di dorong oleh motivasi yang bersifat fisik maupun emosi namun juga spiritual.
Begitupun pada PT. Arga Bangun Bangsa, yang memiliki kegiatan pembinaan rohani Islam melalui ESQ yang dilakukan secara rutin agar terjadi kesinambungan untuk hasil yang ingin dicapai. Sehingga terbentuk suatu dorongan yang timbul pada karyawan itu sendiri maupun dari luar diri karyawan(lingkungn). Untuk memberikan makna pada setiap aktifitas yang dilakukan (bekerja). Dan ESQ pun dapat mensinergikan potensi yang ada pada diri karyawan dalam pencapaian kebahagian dunia dan akhirat.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pembinaan rohani Islam melalui ESQ bagi karyawan PT. Arga Bangun Bangsa Pondok Pinang Jakarta Selatan. Sedangkan metode penelitian yang digunakan deskriptif yaitu berusaha menggambarkan sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan, adapun pendekatan adalah pendekatan kualitatif.
Segala puji dan syukur yang tulus, penulis panjatkan kepada Allah SWT., syalawat serta salam dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW., beserta keluarga dan sahabatnya yang setia mengorbankan jiwa, raga serta yang lainnya untuk tegaknya Syiar Islam.
Ketika kemalasan dan keraguan muncul pada diri penulis, lalu tumbuhlah semangat dan keyakinan untuk menyelesaikan skripsi ini. Allah telah melimpahkan orang-orang terbaik buat penulis. Mereka telah memberikan bantuan, baik moril maupun materil yang sangat berart sekali bagi penulis.
Alhamdulillah, berkat dorongan dari semua pihak, maka skripsi yang berjudul “Pembinaan Rohani Islam Melalui ESQ Bagi Karyawan PT. Arga Bangun Bangsa Pondok Pinang Jakarta Selatan” dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Bpk. Dr. Arief Subhan, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Jakarta, serta Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, Pembantu Dekan III.
4. Ibu Dra. Nasichah, M. A., selaku dosen pembimbing skripsi ini, yang senantiasa memberikan pengarahan dan pelajaran yang berharga. Penulis mengucapkan terima kasih atas kesabarannya dalam membimbing penulis.
5. Bpk. Drs. M. Lutfi Jamal, MA. S. Ag., selaku dosen pada jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan kuliah ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah menstranfer segala pengalaman ke ilmuannya kepada penulis.
7. Pimpinan dan karyawan perpustakaan Universitas Islam Negeri Jakarta, dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk mendapatkan referensi dalam penulisan skripsi ini.
8. Seluruh karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
motivasi dan keyakinan untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12.Manager ESQ bagian HRD yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian dan membantu dalam memperoleh informasi yang penulis butuhkan dalam skripsi ini. Dan karyawan ESQ yang telah memberikan waktu untuk penulis dalam mengadakan penelitian.
13.Mauo Ros dan Pauo Syafei yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis setiap saat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
14.Tante Andriani dan Om Yontriman yang telah memberikan bantuan kepada penulis baik materi maupun inmateri.
15.Seluruh Tante, Om, Pauo dan Mauo yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya, namun mudah-mudahan tidak mengurangi rasa hormat penulis kepada mereka, penulis ucapkan terima kasih kepada mereka yang telah memberikan semangat kepada penulis agar skripsi ini dapat terselesaikan dengan cepat, tepat dan benar.
16.Seluruh kakak dan adik sepupu yang telah memberikan semangat kepada penulis agar skripsi ini dapat terselesaikan dengan cepat.
17.Siti Rifqiahtut Taqiah, sebagai sahabat sejati yang telah memberikan waktu untuk penulis dalam memotivasi pembuatan skripsi ini.
dapat mandiri dalam menyelesaikan kuliah.
21.Seluruh karyawan atau teman-teman KUIN MART, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu namanya, namun mudah-mudahan tidak mengurangi rasa sayang penulis kepada mereka, penulis mengucapkan terima kasih yang telah memberikan perhatian untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
22.semua pihak yang telah membantu, memotivasi, memberikan saran selama penulis kuliah dan dalam penulisan skripsi ini yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu, sehingga penulis dapat menyelesaikan study di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, semua kebaikan Bapak, Ibu, dan teman-temanku dibalas oleh Allah SWT. Jazakumullah Khairul Jaza semoga sebuah skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Saran dan kritik konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini.
Jakarta, 20 Juni 2010
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiblakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 Juni 2010
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah ... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
D. Metodologi Penelitian... 7
E. Tinjauan Pustaka ... 10
F. Sistematika Penelitian... 12
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBINAAN ROHANI ISLAM,, DAN PENGERTIAN ESQ A. Pembinaan Rohani Islam 1. Pengertian Pembinaan Rohani Islam ... 13
2. Bentuk Pembinaan Rohani Islam... 14
3. Unsur-unsur Pembinaan Rohani Islam ... 15
B. ESQ 1. Pengertian ESQ ... 19
2. Hubungan EQ, IQ, SQ ... 19
3. Tujuan ESQ... 26
BAB III GAMBARAN UMUM PT. ARGA BANGUN BANGSA A. Latar Belakang Berdirinya ... 28
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN
A. Pelaksanaan Pembinaan Rohani Islam... 39
B. Metode Pembinaan Rohani Islam Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Bagi Karyawan ... 59
C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Pembinaan Rohani Islam Emotional Spiritual Quotient (ESQ)... 61
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
LAMPIRAN... 66
Tebel 2 Jumlah Karyawan PT. Arga Bangun Bangsa Berdasarkan-
Jenis Kelamin... 41
Tabel 3 Jumlah Karyawan PT. Arga Bangun Bangsa Berdasarkan-Usia ... 42
Tabel 4 Jumlah Karyawan PT. Arga Bangun Bangsa Berdasarkan - Jenis Kepegawaian ... 43
Table 5 materi dalam Kegiatan Pembinaan Rohani Islam... 45
Table 6 materi yang diminati Responden dalam Pembinaan Rohani Islam ... 46
Tabel 7 Asmaul Husnah ... 49
Table 8 Pendapat Responden tentang kegiatan Pembinaan Rohani Islam ... 55
Table 9 Waktu Pelaksanaan Pembinaan Rohani Islam dalam Bekerja... 56
Table 10 Kesesuaian Waktu Pembinaan Rohani Islam dengan Kegiatan Responden 57 Table 11 Peningkatan Pengetahuan Responden ... 57
Table 12 Peningkatan Pemahaman Responden ... 58
Table 13 Metode yang disukai Responden dalam Pembinaan Rohani Islam ... 60
Dengan ini, saya salah satu mahasiswa Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
Nama : Febrianty Chadijah
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Februari 1987 Semester : VIII (Delapan)
Bermaksud menyebarkan kuesioner penelitian sebagai bahan untuk menyusun Skripsi dengan judul “Pembinaan Rohani Islam Melalui ESQ Bagi Karyawan PT. Arga Bangun Bangsa Pondok Pinang Jakarta Selatan”.
Sehubungan dengan itu, saya memohon kepada Bapak / Ibu kiranya berkenan mengisi pertanyaan-pertanyaan kuesioner ini dengan benar dan dalam keadaan sadar.
Atas pehatian dan kerjasama Bapak / Ibu, saya ucapkan teriima kasih.
Catatan:
1. Penelitian ini semata-mata untuk Karya Ilmiah / Skripsi. 2. Data mengenai diri Bapak / Ibu saya rahasiakan.
3. Kuesioner ini tidak berpengaruh terhadap Kondite Bapak / Ibu di kantor.
I. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan dengan kondisi yang Anda rasakan.
4. Selama mengikuti pembinaan rohani Islam di PT. Arga Bangun Bangsa ini, bagaimana tanggapan Anda Mengikuti Terhadap Materi Yang disampaikan oleh Pembina?
a. Baik Sekali c. Cukup Baik
b. Baik d. Kurang Baik
5. Materi tentang Apa yang Paling Anda Sukai dalam Pembinaan Rohani Islam?
a. Islam c. Ihsan
b. Iman
6. menurut anda Perlukah kegiatan pembinaan Rohani Islam diadakan di PT. Arga Bangun Bangsa ini?
a. Perlu Sekali c. Tidak Perlu b. Perlu
7. apakah waktu Pelaksanaan Pembinaan Rohani Islam Menggangu waktu kerja / istirahat Anda?
9. Manfaat Pemahaman Anda Setelah mengikuti Pembinaan Rohani Islam? a. Banyak Bertambah c. Biasa Saja
b. Bertambah
10. metode yang paling Anda Sukai dari Pembina dalam Menyampaikan Pembinaan Rohani Islam?
a. Ceramah c. Ceramah dan Tanya Jawab
b. Diskusi
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan manusia selalu mengadakan bermacam aktifitas, salah satu aktifitas itu diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan dengan kerja. Manusia diciptakan dengan berbagai kelengkapan subjektif dan objektif untuk bekerja. Bekerja mengandung arti melaksanakan tugas yang diakhiri dengan buah bekerja yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
Adapun jenis pekerjaan yang dilakukan manusia tersebut dapat berupa pekerjaan wirausaha, pegawai pemerintahaan, atau pegawai swasta di sebuah perusahaan, serta bentuk-bentuk pekerjaan lainnya.
Banyak manusia modern saat ini menderita penyakit yang dinamakan
Spiritual Patalogy atau Spritual Illnes. Menurut Khalil Kavari, apabila manusia gagal dalam mencapai makna hidupnya mereka akan menderita kekeringan jiwa, seperti yang banyak terjadi disekitar kita. Mereka mengartikan bahwa makna kehidupan bisa diraih melalui materi, tetapi pada kenyatannya mereka gagal menemukan makna kehidupan yang sesungguhnya, melalui materi tersebut.
Dalam sebuah wawancara yang diadakan pada beberapa perusahaan, saat sebelum training ESQ diadakan. Perusahaan perlu mengetahui apa
motivasi para karyawan dalam bekerja. Jawaban yang paling umum yang dapat di ambil dalam garis besarnya adalah mencari uang untuk memenuhi kebutuhan anak dan istri. Mereka senang jika menerima uang gajian dan yang mereka tidak sukai saat mereka memiliki “trouble” pada mesin produksi, sehingga mereka harus bekerja untuk memperbaikinya. Singkatnya, pada umumnya mereka tidak suka bekerja dengan rasa ‘keterpaksaan’. Mereka hanya menyukai saat menerima uang gajian dan fasilitas. Mereka terpaksa bekerja, karena harus mencari uang untuk keperluan keluarga. Perusahan hanya dijadikan tempat pemenuh kebutuhan di dunia.
Dari contoh di atas, maka dapat ditarik kesimpulan umum bahwa karyawan bekerja hanya untuk anak, istri, keluarga, jabatan, prestise, haga diri, atau kepentingan kelompok. Sementara agama dan Tuhan hanya dipakai sebagai identitas semata dan tidak di aplikasikan untuk kehidupan sehari-hari.
Islam mengajarkan manusia untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan aktifitas kerja dalam bentuk amal kebajikan. Karena itulah, penilaian terhadap derajat seseorang lebih berdasarkan pada amalnya bukan berdasarkan status sosial atau kekayaannya.
Pembinaan rohani Islam melalui ESQ yang diberikan PT. Arga Bangun Bangsa di Pondok Pinang kepada karyawan merupakan konsep dan metode untuk perubahan sikap yang lebih baik dari sebelumnya, ESQ sebagai sebuah metode dan konsep yang jelas dan pasti terhadap jawaban atas kekosongan batin sang jiwa. ESQ adalah konsep universal yang mampu menghantarkan seseorang pada “predikat memuaskan” bagi dirinya sendiri dan juga bagi sesamanya.
Keterlibatan karyawan dalam mengikuti pembinaan rohani Islam di perusahaan bisa dikatakan sebagai suatu proses partisipasi yang menggunakan seluruh kapasitas karyawan yang dirancang untuk meningkatkan komitmen bagi kesuksesan perusahaan.
Menurut Dr. Ali Shariati, seorang intelektual Muslim, berpendapat bahwa: manusia adalah mahluk dua dimensi yang membutuhkan penyelarasan kebutuhan akan kepentingan dunia dan akhirat. Oleh sebab itu, manusia harus memiliki konsep dunia atau kepekaan emosi serta intelegensi yang baik (EQ+IQ) dan penting pula penguasaan ruhiyah vertikal atau Spiritual Quatient (SQ)1. Dalam tiga konsep ini kita dapat memelihara keseimbangan antara kutub ke akhirat dan kutub keduniawian.
Penemuan ilmiah yang diteliti oleh Danah Johar dan Ian Marsall ini mengatakan bahwa makna yang paling tinggi dan bernilai, dimana manusia akan merasa bahagia, justru terletak pada aspek spiritualitasnya. Dan hal
1
tersebut terasakan oleh manusia, ketika ia ikhlas mengabdi kepada sifat dan kehendak Allah.2
Dalam surat Adz-Dzaariyat (Angin yang Menerbangkan) 51:56,
%
Artinya: ”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
Dalam ayat ini, pada kalimat sebelumnya juga menjelaskan bahwa kata ”mengabdi”, memiliki arti mengikuti perintah atau kaidah-kaidah-Nya. Jika tujuan puncak orang-orang bekerja adalah ”mengabdi” kepada Allah SWT, maka hasilnya pastilah akan lebih efektif, karena mereka bekerja lebih tulus dan ikhlas serta penuh integritas. Kita merasa dilihat oleh Sang Pencipta dan sebaliknya kita merasa melihat-Nya.
Fenomena yang terjadi sekarang ini, ternyata kegiatan pembinaan rohani Islam di perusahaan masih terus berlangsung hingga saat ini, kenyataan inilah yang kemudian menimbulkan suatu pertanyaan, apakah pembinaan rohani Islam yang dilakukan memiliki manfaat terhadap perusahaan, khususnya terhadap hasil kerja karyawan. Apakah ada peningkatan terhadap hasil kerja karyawan tersebut. Apakah pelaksanaan pembinaan rohani Islam tersebut tidak mengganggu produksi dari perusahaan.
Motivasi kerja dalam diri karyawan dapat dibangkitkan melalui pemenuhan kebutuhan baik berupa jasmani maupun rohani. Pemenuhan kebutuhan rohani karyawan dapat diwujudkan melalui pengadaan pengajian,
2
penyediaan fasilitas ibadah untuk karyawan, dan kegiatan-kegiatan rohani lainnya.
Berawal dari permasalahan sebagaimana terpapar diatas dan keingin tahu tentang fenomena dakwah, hal ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pembinaan Rohani Islam Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Bagi Karyawan PT. Arga Bangun Bangsa di Pondok Pinang Jakarta Selatan”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Adapun batasan pada penulisan karya ilmiah ini ialah hanya difokuskan pada proses atau kegiatan pembinaan rohani Islam pada karyawan PT. Arga Bangun Bangsa di Pondok Pinang yang mengikuti kegiatan ini.
Agar perumusan skripsi ini lebih terarah, maka penulis fokus pada perubahan yang di alami karyawan setelah mengikuti pembinaan rohani Islam melalui ESQ bagi karyawan di PT. Arga Bangun Bangsa, yaitu:
a. Apa saja unsure-unsur pembinaan rohani Islam melalui ESQ bagi karyawan PT. Arga Bangun Bangsa?
b. Bagaimanakah metode yang digunakan dalam pembinaan rohani Islam melalui ESQ bagi karyawan PT. Arga Bangun Bangsa?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pembatasan masalah dan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah:
a. Memperoleh pengetahuan tentang pelaksanaan pembinaan rohani Islam melalui ESQ bagi karyawan PT. Arga Bangun Bangsa.
b. Mengetahui metode apa yang digunakan dalam pembinaan rohani Islam melalui ESQ bagi karyawan PT. Arga Bangun Bangsa.
c. Ingin mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat yang ditemukan perusahaan dalam proses pembinaan rohani Islam melalui ESQ bagi karyawan PT. Arga Bangun Bangsa.
D. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis
Diharapkan penelitian ini berguna bagi pengembangan pengetahuan ilmiah dibidang Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, khususnya bidang Bimbingan Penyuluhan Islam, selain itu pula diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang ESQ dalam pembinaan rohani Islam.
b. Manfaat praktis
perusahaan ini sendiri dapat mengetahui perubahan yang dimiliki oleh karyawan setelah mengikuti pembinaan rohani Islam melalui ESQ.
E. Metodologi Penelitian a. Metodolgi penelitian
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun metode deskriptif dengan pengertian untuk menemukan fakta dengan interprestasi yang tepat, akurat, faktual dan sistematis. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskriptifkan apa-apa yang berlaku di dalamnya, mencatat, menganalisis, dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi. Menurut Sumadi Suryabrata, bahwa ”metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk membuat penyederhanaan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor populasi yang bersifat sistematis”3.
Ada beberapa pendapat yang mengartikan penelitian kualitatif di antaranya masih menurut Sumadi Suryabrat ”kualitatif adalah penyimpulan secara keseluruhan dengan metode induktif dan deduktif”. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang
3
dapat diamati4. Pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara holistic (utuh).
b. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian selama satu bulan dimulai bulan 1 Mei 2010 sampai dengan 30 Mei 2010, penelitian ini bertempat di Jl. Ciputat Raya No. 1B Pondok Pinang Jakarta Selatan
c. Subyek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah karyawan PT. Arga Bangun Bangsa, sedangkan objek penelitian adalah pembinaan rohani Islam dalam berbagai jenis kegiatan yang rutin dilakukan karyawan PT. Arga Bangun Bangsa Pondok Pinang.
d. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian adalah informasi yang diambil secara
purposive yakni cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu5. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah karyawan PT. Arga Bangun Bangsa Pondok Pinang, dan yang menjadi obyek adalah pembinaan rohani Islam melalui ESQ yang berupa kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh PT. Arga Bangun Bangsa di Pondok Pinang Jakarta Selatan.
4
Lexy J. moleong, Metodoogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2004), h.2.
5
e. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi, yaitu tehnik pengumpulan data yang diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam hubungan tersebut.6 Dalam melakukan observasi, peneliti langsung mendatangi PT. Arga Bangun Bangsa Pondok Pinang untuk memperoleh data yang konkret, mengamati, mencatat di lembar observasi dan merekam dengan HandPhone (HP).
2. Interview/wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan atas jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Hal ini dimaksudkan agar orang yang diwawancarai itu mengemukakan pandangan-pandangannya, pendapatnya, dan lain-lain sedemikian rupa sehingga pewawancara dapat lebih mengenalnya7. Peneliti melakukan wawancara mendalam kepada karyawan dan juga para pembina tentang pelaksanaan pembinaan rohani Islam bagi karyawan PT. Arga Bangun Bangsa di Pondok Pinang Jakarta Selatan.
3. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkipsi, buku, surat kabar, majalah, agenda dan
6
Masri Singaribun dan Sofian Efendi, Metodologi Penelitin Surfey, (Jakarta:IP3 IS, 1983), Cet ke-7, h.122.
7
sebagainya.8 Termasuk dalam hal ini informasi dari internet yang terkait dalam tentang pembahasan ESQ.
f. Tehnik Analisis Data
Yang dimaksud dengan teknis analisis data dalam sebuah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar yang kemudian di analisis agar mendapatkan hasil berdasarkan data yang ada. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data-data dari hasil wawancara dan observasi kemudian mengkatagorikan sesuai dengan permasalahan dan dimasukan ke dalam satuan-satuan lalu di analisis.9
g. Tehnik Penulisan
Adapun tehnik penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada buku ” Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Skripsi, Tesis, Desertasi)” cetakan ke II yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Devolepment and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sebelumnya mengadakan penelitian lebih lanjut kemudian menyusun menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal yang penulis tempuh adalah mencari informasi serta mengumpulkan informasi terlebih dahulu terhadap obyek penelitian yang akan penulis ambil untuk dijadiakan sebuah karya ilmiah. Maksud dari mencari dan
8
Sarlito. W. Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta:Bulan Bintang, 2003), Cet ke-2 h.11.
9
mengumpulkan informasi ini adalah untuk mengetahui apakah objek yang akan penulis teliti ini sebelumnya sudah ada yang melaksanakan penelitian dalam bentuk apapun, atau pun sebuah karya ilmiah.
Tinjauan pustaka yang penulis telusuri adalah skripsi yang berjudul ” Pelaksanaan Pembinaan Rohani Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Keagamaan Pegawai Kantor Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta Raya (PDAM Jaya) yang disusun oleh Siti Rifqiatut Taqiah, 105052001768, mahasiswa jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam tahun 2009. penelitian dalam skripsi ini berfokus pada motivasi keagamaan dan cara meningkatkannya pada pembinaan rohani Islam yang dilakukan, dan skripsi yang berjudul ”Manfaat Pembinaan Rohani Islam Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan PT. Indonesia EPSON Industri Cikarang”, yang disusun oleh Saeful Bahri, 0052019848, mahasiswa jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam tahun 2006, penelitian dalam skripsi ini berfokus pada manfaat pembinaan rohani Islam terhadap produktifitas kerja karyawan.
G. Sistematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab dan masing-masing bab dilengkapi menjadai beberapa sub-sub bab.
Dimana pada bagian bab pertama berisikan pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metedologi penelitian dan sistematika penulisan.
Sedangkan bab ke dua berisikan tinjauan teori yang membahas tentang pengertian pembinaan rohani Islam, bentuk serta metodenya, dan lengkapi pula dengan unsur-unsur pada pembinaan rohani Islam. Dan juga pengertian tentang Emotional Spritual Quationt (ESQ), hubungan ESQ, dan tujuan dari ESQ.
Dan pada bab ke tiga, merupakan gambaran umum tentang PT. Arga Bangun Bangsa Pondok Pinang Jakarta Selatan yang meliputi: sejarah dan latar belakang, visi, misi, struktur organisasi dan program kerja karyawan.
Serta pada bab ke empat membahas tentang bentuk pelaksanaan pembinaan rohani Islam, metode yang digunakan dalam pembinaan rohani Islam dan diakhiri dengan faktor pendukung dan faktor penghambat yang ditemukan dalam pelaksanaan pembinaan.
A. Pembinaan Rohani Islam 1. Pengertian
kata pembinaan berasal dari kata “bina” yang berarti bangun; bentuk1. Jika mendapat awalan me- menjadi “membina” yang mempunyai arti membangun, mendirikan, mengusahakan supaya lebih baik2. Sedangkan pembinaan itu sendiri berarti “ usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik”. Pembinaan dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer adalah “proses membina, membangun atau menyempurnakan, upaya mendapat hasil yang lebih baik3.”
Selanjutnya pengertian rohani secara etimologi, kata “rohani” dalam kamus bahasa Indonesia berarti: 1. roh, 2. berupa roh yang bertalian dengan yang tidak berbadan jasmani4. Dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer dijelaskan rohani adalah “kondisi kejiwaan seseorang dimana terbentuk dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam budi pekerti seseorang serta melalui hubungan manusia
1
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English, 1991).h.13
2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia 1998, dalam Ibid., h.13
3
Salim dan Yenny, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, h. 205.
4
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke tiga, (Jakarta: Balai Pustaka, t.t), h. 152
dengan sesama manusia dengan ajaran agama yang dianutnya5.”
Dan Prof. DR. Harun Nasution menyatakan, Islam agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan untuk manusia kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi dari kehidupan manusia. Sumber dari ajaran-ajaran yang mengambil berbagai aspek itu ialah al-Qur’an dan Hadits6.
Dari pengertian di atas maka dapat didefinisikan bahwa arti dari pembinaan rohani Islam adalah segala upaya atau tindakan yang mewujudkan kegiatan dalam memperbaiki, mengarahkan, serta meningkatkan kondisi atas keadaan jiwa seseorang berdasarkan al-Qu’ran dan Hadits.
2. Bentuk Pembinaan Rohani Islam
Berdasarkan pengertian dari pembinaan rohani Islam itu sendiri, maka menurut Ainur Rahim Faqih, pembinaan atau bimbingan rohani Islam dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu sebagai berikut7:
a. Bimbingan Langsung
Yaitu komunikasi langsung dimana pembimbing dan klien langsung bertatap muka. Dalam bimbingan langsung, pembimbing dapat menggunakan teknik:
5
Salim dan Yenny, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, h.12-13.
6
Harun Nasution, Islam di Tinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta, UI Press, 1987), cet. Ke-5, Jilid.1, h.24.
7
1. Individual, cara ini memungkinkan pembimbing dan klien berbicara langsung empat mata. Hal ini dapat dilakukan pada saat percakapan pribadi, kunjungan kerumah, dan observasi kerja klien.
2. Kelompok, pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan klien dalam kelompok. Hal yang dapat diterapkan dalam bimbingan kelompok adalah diskusi kelompok, karyawisata, sosiodrama, dan group teaching.
b. Bimbingan tidak langsung
Adalah bimbingan yang dilakukan melalui media komunikasi masa. Bimbingan tidak langsung dapat pula dilakukan secara individual maupun kelompok. Tehnik yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Individual, dilakukan melalui surat, telepon, fax, email, dan sebagainya.
2. Kelompok, dapat dilakukan melalui papan bimbingan, surat kabar atau majalah, brosur, radio, dan televisi.
3. Unsur-unsur Pembinaan Rohani Islam
a. Materi
Pada dasarnya materi pembinaan rohani Islam itu tergantung pada tujuan pembinaan rohani Islam yang hendak dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan bahwa materi pembinaan rohani Islam dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok yaitu: masalah keimanan (aqidah), masalah keIslaman (syari’ah), dan masalah budi pekerti. Keseluruhan materi pembinaan rohani Islam pada dasarnya bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits serta ijtihad para ulama.
b. Pembina
Pembina adalah seseorang yang membina sekelompok orang dalam pembinaan dan memilki syarat-syarat sebagai berikut:
1) Kemampuan professional
2) Memiliki sifat atau kepribadian yang baik 3) Memilki kemampuan bermasyarakat 4) Bertaqwa kepada Allah SWT
c. Metode
sebagainya)8. Secara sematik “metode” berarti cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien. Dengan demikian metode pembinaan rohani Islam adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk tercapainya suatu tujuan pembinaan Islam yang efektif dan efisien9.
Pada uraian berikut ini penulis akan mengemukanan secara singkat beberapa metode yang digunakan dalam kegiatan pembinaan rohani Islam pada umumnya, yaitu:
1) Metode Ceramah
Yaitu suatu tehnik dakwah yang banyak diwarnai oleh karakteristik bicara oleh seorang da’I atau mubaliqh pada aktifitas dakwah. Ceramah dapat pula bersifat berpidato (retorika), khutbah, mengajar, dan sebagainya. Istilah ceramah di zaman mutakhir ini sedang ramai-ramainya dipergunakan instansi pemerintah ataupun swasta, organisasi (jam’iyah), baik melalui televisi, radio maupun ceramah secara langsung10.
2) Metode Tanya Jawab (Dialog)
Yaitu penyampaian dakwah dengan cara mendorong
audience (peserta pengajian) untuk menyatakan sesuatu masalah yang dirasa belum dimengerti agar lebih aktif dan bersungguh-sungguh memperhatikan materi yang diberikan. Sehingga dengan
8
Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet. Ke-1, h.35.
9
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h.99
10
metode ini pendengar akan langsung memahami persoalan-persoalan yang dihadapinya11.
Di samping itu kelebihan (segi) dari metode ini, sangat berguna untuk mengurangi kesalahpahaman objek dakwah, menjelaskan perbedaan-perbedaan pandangan dalam memahami ajaran-ajaran agama Islam, dan menerangkan suatu persoalan yang belum pernah dimengerti, yang semuanya itu dapat secara jelas dengan langsung dijelaskan kepada objek dakwah. Dalam metode ini terdapat komunikasi dua arah maka penyampaian materi akan dengan efektif dapat dipahami oleh audien. Sehingga pokok-pokok persoalan agama dapat lebih luas dan lebih dalam diketahui. Sebaliknya, kekurangan (segi negatif) metode tanya jawab yaitu akan memakan waktu lama jika terjadi perbedaan pendapat dan perdebatan, penanya kadang-kadang kurang memperhatikan jika terjadi penyimpangan (over lapping)12.
d. Media
Media pembinaan rohani Islam adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembinaan rohani Islam yang telah ditentukan. Media pembinaan rohani Islam ini dapat berupa barang (material), orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya. Media juga merupakan sarana pencapai tujuan yang efektif dalam sebuah pembinaan jika penggunaannya tepat pada apa
11
Ibid, h. 124
12
yang di inginkan atau sesuai dengan kebutuhan dalam pembinaan rohani Islam. Contoh media dalam sebuah pembinaan rohani Islam adalah pembina, untuk materi, sarana dan prasarana yaitu gedung, papan tulis, alat tulis, buku panduan pembinaan rohani Islam.
B. ESQ
a. Pengertian ESQ
ESQ adalah sinergisitas dan atau harmonisitas antara kekuatan emosional dan kekuatan spiritual dalam pandangan Islam atau sesuai dengan logika dan falsafah Islam.
ESQ merupakan paket yang sangat lengkap dengan referensi manajemen Spritual (SQ) dan Emosi (EQ), sehingga dapat menghasilkan daya nalar yang lebih baik (IQ) dalam implementasi kerja atau kegiatan sehari-hari. dan ESQ adalah "Ultimate Intelligence"(puncak kecerdasan), dengan ini seseorang "insan kamil" mampu bekerja secara cerdas dan penuh keikhlasan dalam melakukan pekerjaan.
Dengan demikian, yang disebut ESQ sesungguhnya merupakan kecerdasan akal sekaligus kecerdasan hati manusia. Akal dan hati yang cerdas akan melahirkan perbuatan yang cerdas pula.
b. Hubungan EQ, IQ, dan EQ
Mulyono, 2006), emosi adalah keadaan jiwa yang menampakan diri dengan sesuatu perubahan yang jelas pada tubuh13.
Emosi setiap orang adalah mencerminkan keadaan jiwanya, yang akan tampak secara nyata pada perubahan jasmaninya. Sebagai contoh ketika seseorang sedang diliputi emosi marah, wajahnya memerah, napasnya menjadi sesak, otot-otot tangan akan menegang dan energi tubuhnya memuncak. Perubahan kejasmanian ini sebagai rangkaian dari emosi yang dialami oleh orang yang bersangkutan14.
Guratan ekspresi yang terlihat oleh raut muka seseorang adalah bagian dari emosi sejak dahulu di dalam kehidupan masyarakat primitif, dan di dalam dunia buas binatang, guratan ekspresi yang merupakan bentuk komunikasi seperti kata-kata. Untuk saat sekarang pada masyarakat modern, guratan ekspresi merupan bentuk komunikasi yang lebih cepat dari kata-kata.
Pada dasarnya emosi manusia bisa dibagi menjadi dua kategori umum jika dilihat dari dampak yang ditimbulkannya. Kategori pertama adalah emosi positif atau bisa dikatakan emosi yang memberikan dampak yang menyenangkan dan menenangka. Macam dari emosi positif ini seperti tenang, santai, rileks, gembira, lucu dan lain sebagainya. Ketika kita merasakan emosi positif ini, kita pun akan merasakan keadaan psikologis yang positif. Kategori yang kedua adalah emosi negatif, ketika
13
Goleman. Daneil, Emotional Intelliegence (Kecerdasan Emotional), (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996), h. 7
14
kita merasakan emosi negatif ini maka dampak yang kita rasakan adalah tidak menyenangkan dan menyusahkan. Macam dari emosi negatif, diantaranya sedih, kecewa, putus asa, depresi, frustasi, dendam,marah dan masih banyak lagi15.
Lapisan luar otak manusia adalah neo-cortex, dan lapisan ini hanya dimiliki oleh manusia, tidak dimiliki oleh makhluk lain. Otak neo-cortex manusia mampu berhitung, belajar bahasa Inggris, belajar komputer, dan lain sebagainya. Melalui otak neo-cortex ini maka lahirlah IQ (kemampuan intelektual).
Masih ada nilai-nilai lain yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya, yaitu kecerdasan spritual (SQ). Kecerdasan spritual merupakan pusat dan landasan dari semua kecerdasan yang ada, yakni kecerdasan intelektual (IQ), dan kecerdasan emosi (EQ).
Danah Zohar dan Ian Marshall mendefinisikan kecerdasan spritual sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan prilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain16.
Pada tanggal 11 April-12 April 2002, para Top Eksekutif Internasional dari berbagai jenis perusahaan datang berbondong-bondong untuk menghadiri sebuah forum diskusi leadership yang diadakan oleh
15
Ibid, h. 13
16
Harvard Business School. Rangkuman hasil tersebut diberi judul, “ Does Sprituality Drive Success?” yang artinya apakah spritualitas bisa membawa seseorang pada keberhasilan?
Mereka berdiskusi tentang bagaimana nilai-nilai spritual mampu membawa mereka menjadi “powerfull leaders”.
Di sini mereka sepakat menyatakan bahwa paham spritualisme mampu menghasilakan lima hal, yaitu:
1. Integritas atau kejujuran. 2. Energi atau semangat.
3. Inspirasi atau ide dan inisiatif. 4. Wisdom atau bijaksana, serta
5. Keberanian dalam mengambil keputusan.
Kecerdasan spritual (SQ) adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif, bahkan SQ merupakan kecerdasan tetinggi pada manusia17.
Sumber: www.esqway165.com
17
Sebuah keseimbangan dalam ESQ yang dapat dijabarkan, sebagai berikut:
1. Membangun Spritual (SQ)
Membangun rasa ketuhanan, yaitu kesadaran merasa melihat dan dilihat Tuhan. Disinilah kecerdasan spiritual (SQ) terbentuk sehingga tercipta 1 (satu) nilai universal suara hati yang berasal dari sifat ketuhanan.
Ihsan berfokus pada kehendak (drive). Mengapa manusia melakukan apa yang mereka kerjakan? Konsep ihsan menekankan tentang bagaimana menghadirkan motivasi dan kualitas psikologis seseorang. Inilah pusar dan sasaran pembahasan ihsan yang merupakan mata rantai dalam konsep ESQ (Iman-Islam-Ihsan)18.
2. Enam Prinsip : Membangun Mentalitas (EQ)
Setelah ditemukan suara hati pada dimensi spiritual (SQ), maka nilai-nilai itu dibentuk dan dibentengi oleh 6 prinsip untuk membangun mentalitas atau kecerdasan emosi (EQ). Enam prinsip tersebut yaitu19: a. Star Principle
Komitmen spiritual adalah hidup hanya berpegang teguh pada Tuhan Yang Maha Berkuasa. Tidak ada Prisip selain Dia.
b. Angel Principle
Integritas yaitu sikap pengabdian yang tidak membutuhkan tepuk
18
Ary Ginanjar Agustian, ESQ Power (sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan. h.32
19
tangan , penghargaan, cukup malaikat mencatat dipundak sebelah kanan. Prinsip ini akan melahirkan orang yang memiliki tingkat loyalitas tinggi dan komitmen kuat.
c. Leadership Principle
Prinsip kepemimpinan adalah menjadikan nabi dan rasul sebagai suri tauladan. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain, sehingga ia dicintai dan menjadi pemimpin tingkat satu.
d. Learning Principle
Prinsip pembelajaran berupa kebiasaan untuk memperbaiki dan meningkatkan serta membuang hal-hal buruk. Untuk melatihnya menggunakan doktrin harian yang dibaca berulang-ulang.
e.Vision Principle
Vision principle adalah selalu berorientasi pada tujuan akhir di setiap langkah. Visi terbagi menjadi tiga yaitu:
1)Visi jangka panjang; bahwa hari akhirat sebagai tujuan akhir. Hal ini akan menimbulkan pengendalian diri dan rasa aman abadi, karena kita selalu memilih target yang lebih besar.
2)Visi jangka menengah; membangun bangsa Indonesia Emas. 3)Visi jangka pendek; adalah membangun pribadi emas yang mampu
menjalankan nilai-nilai 165 dalam kehidupannya.
f. Well Organized Principle
demikian selalu ikhlas di mana pun posisinya berada dengan situasi atau kejadian apapun dengan menghormati sebagai bagian dari keteraturan.
3. Lima Langkah Aksi: Membangun Dimensi Fisik (IQ)
Setelah mengenal suara hati (spritualitas), membangun enam prinsip mentalitas (kecerdasan emosi), maka langkah ketiga adalah bagaimana mengaplikasikan suara hati itu ke dalam langkah aksi. Nilai-nilai itu harus dikeluarkan menjadi realitas dan aplikasi nyata. Untuk itu, supaya tidak keluar dari orbit maka dituntun dengan 5 langkah sehingga menjadi 5 kebiasaan. Lima langkah aksi tersebut20:
a. Mission Statement
Menetapkan misi bahwa sesungguhnya hidup adalah pengabdian pada Ilahi. Apapun pekerjaannya dan di bidang apapun semuanya hanya karena Tuhan. Pernyataan misi hidup akan membangun sebuah keyakinan dalam berusaha, memberikan daya dorong yang kuat dalam mencapai tujuan, serta membangkitkan keberanian serta optimisme, sekaligus menciptakan ketenangan batin. Pernyataan misi dikenal juga dengan syahadat.
b. Character Building
Melatih dan membentuk karakter dengan pengulangan sehingga terjadi internalisasi karakter. Salah satu untuk melahirkan karakter unggul adalah dengan melakukan shalat yang dilakukan secara konsistem.
20
c. Self Control
Mampu mengindentifikasi unsur-unsur negative yang melemahkan (weakness) diri kita, dan kemudian menyingkirkan kebiasaan buruk. Itu semua dilatih dengan puasa. Puasa adalah suatu metode pelatihan pengendalian diri yang bertujuan untuk memelihara asset kita yang paling berharga, yaitu spiritual capital atau fitrah.
d. Strategic Collaboration
Potensi berupa fitrah yang dimiliki harus dikeluarkan dalam bentuk nyata. Untuk merealisasikan hal itu, dapat dilakukan dengan zakat. Zakat artinya mengeluarkan potensi spiritual (fitrah) menjadi langkah kongkret sehingga membangun sinergi masyarakat yang kuat.
e. Total Action
Pada akhirnya semua nilai spiritual dan mentalitas yang sebelumnya berupa energi potensial harus berubah menjadi energi kinetik atau gerak. Di situlah letak tranformasi nilai pada aplikasi gerak kongkret yang disimbolkan dengan haji.
c. Tujuan ESQ
ESQ bertujuan untuk menghasilkan manusia unggul di sektor emosi dan spiritual dengan cara mengembangkan karakter dan kepribadian.
ESQ juga bertujuan membuka gerbang dimensi kalbu, mengajak manusia untuk menemukan nilai-nilai dasar: kejujuran, keadilan, kebersamaan, kreatifitas, kedisiplinan yang sesungguhnya, yang telah ada dalam diri manusia. Hal ini akan menstimulir seluruh potensi diri (EQ, IQ, dan SQ) dalam aktifitas hidup, termasuk dalam bekerja21.
21
A. Latar belakang Berdirinya
PT. Arga Bangun Bangsa adalah perusahaan Indonesia yang berdomisili di Jakarta, didirikan berdasarkan akta No. 16 tanggal 28 Oktober 2003 oleh notaris Ny. Yetty Taher, S.H., akta pendirian perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-00945 ht. 01.01.TH. 2004 tanggal 13 Januari 2004. Modal dasar perusahaan ini berjumlah Rp 99.000.000,00 (sembilan puluh sembilan juta rupiah).
Kegiatan utama perusahaan adalah usaha dibidang jasa pendidikan dengan didirikannya lembaga pelatihan kepemimpinan yang memberikan pelatihan bagi pengembangan SDM, yang menggabungkan kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual yang dinamakan ESQ LC (ESQ Leadership Center). ESQ LC saat ini merupakan salah satu tolak ukurnya, antara lain, bila pada 2001 ESQ LC hanya mempunyai 4 orang karyawan kini didukung lebih dari 400 orang karyawan. Jumlah peserta pelatihannya dari hanya 25 orang, saat ini setiap training diikuti lebih dari 500 orang, bahkan sempat mencapai sekitar 1.500 orang1.
Dibalik keberhasilan ESQ yang fenomenal, tentulah berdiri seorang tokoh yang inovatif dan kreatif. Tokoh pencetus ide sekaligus pendiri ESQ
LC adalah Bapak Ary Ginanjar Agustian, beliau saat ini merupakan President Direktur PT. Arga Bangun Bangsa, dan Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni ESQ.
Untuk menunjang kegiatn usaha PT. Arga Bangun Bangsa, saat ini ada beberapa unit usaha yang telah didirikan, yaitu:PT. ARGA TILANTA, PT. ARGA PRINTING, PT. ARGA NIRWANA EXSPRESS, PT. ARGA PILAR dan PT. ARGA SEMESTA TOURS2.
B. Visi dan Misi
Sama halnya dengan lembaga lain yang memiliki visi dan misi dalam menjalankan tugasnya, maka PT. Arga Bangun Bangsa Pondok Pinang Jakarta Selatan pun memiliki visi dan misi dalam menjalankan tugasnya. Adapun visi misi itu antara lain3:
Visi
Golden Civilization of 165 on Earth (Peradapan Emas 165 di Muka Bumi), yakni sebuah tatanan masyarakat madani yang cerdas secara Intelektual (IQ), Emosi (EQ), dan Spritual (SQ). proses oembentukan Indonesia Emas dimulai dengan tiga tahap dasar, yakni tahap spritualitas; penggodokan insan manusia untuk menyadari siapa dirinya, untuk apa dilahirkan, dan siapa penciptanya. Tahap kedua: membangun mentalitas. Tahap ketiga: pembangunan social ekonomi masyarakat.
1
Ary Ginanjar Agustian. Buku Pedoman Karyawan PT. Arga Bangun Bangsa. (Jakarta: Arga, 2009), h. 11.
2
Ibid. h. 1.
3
Dengan ketiga tahap itu, visi Indonesia emas bukankah sekedar harapan dan impian. Itu sudah menjadi kerja besar, dimulai dengan penyebaran training ESQ di seluruh Indonesia.
Misi
Di samping visi, PT. Arga Bangun Bangun Bangsa Pondok Pinang Jakarta Selatan juga memiliki misi-misi sebagai berikut:
a. Memberikan kontribusi dalam pembangunan karakter individu dan korporasi yang tangguh dengan penyampaian “The ESQ Way 165” kepada masyarakat luas melalui pelatihan dan media lainnya secara profesional.
b. Membangun jejaring (network) dan bersinergi disegala bidang yang mendatangkan manfaat dan kesejahteraan masyarakat.
c. Berupaya secara terus menerus menjadi lembaga professional yang dibentuk melalui penerapan ESQ Way 165.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu gambaran yang menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab rentang kendali dan system pimpinan organisasi4.
4
Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisah kegiatan pekerjaan antara satu dengan yang lainnya dan struktur organisasi juga menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut di integrasikan (koordinasi). Bagan atau struktur organisasi mutlak harus dibuat dan diinformasikan secara jelas kepada semua pegawai, karena dengan struktur inilah dapat diketahui garis wewenang dan tanggung jawab, membantu menjelaskan arti dan status dan bermacam-macam unit organisasi serta memperbaiki hubungan-hubungan yang ada.
Tabel 1
Struktur Organisasi PT. Arga Bangun Bangsa
PRESIDENT DIRECTOR
VICE PRESIDENT
D. Program Kerja
Adapun program kerja dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT. Arga Bangun Bangsa akan dijelaskan sebagai berikut5: 1. President Director
a. Kekuasaan tertinggi dalam memimpin, mengawasi, mengatur semua kegiatan perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas nama baik perusahaan yang dipimpin. c. Merencanakan kegiatan perusahaan secara garis besar.
d. Membuat dan mengambil keputusan dalam hal yang tidak dapat diputuskan oleh bawahannya.
e. Mencari sumber-sumber dana dan memperluas pengembangan perusahaan.
2. Vice President
a. Membantu Direktur dalam melaksanakan tugas.
b. Wakil Direktur juga bertugas mengambil alih tugas Direktur apabila Direktur tidak ada di tempat atau berhalangan.
c. Mewakili perusahaan dalam bernegosiasi dengan pihak luar. d. Menyampaikan informasi tentang kebijakan perusahan. 3. Quality Assurance (QA)
a. Memastikan pencapaian sasaran mutu QA.
b. Menetapkan rencana mutu (quality plan) dan memastikan pelaksanaannya.
5
c. Menetapkan kebijakan QA.
d. Membuat dan menentukan Quality Manual, Prosedur dan Inspeksi kerja.
e. Memastikan tersediaannya fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan inspeksi, test dan aktivitas QA lainnya.
f. Melakukan monitoring atas kualitas proses dan produk. g. Melakukan evaluai kinerja mutu perusahaan.
h. Membuat laporan QA secara periodik sesuai kebutuhan perusahaan atau permintaan management.
4. Legal
a. Menyiapkan kelengkapan, membuat rancangan dan memeriksa keabsahan semua dokumen legal perusahaan sesuai permintaan Direksi dan atau manager terkait lain yang memerlukan.
b. Menyiapkan dan mengurus pembuatan dokumen legal untuk badan hukum atau lainnya yang diminta oleh perusahaan.
c. Memeriksa draft perjanjian atau kesepakatan kerjasama antara perusahaan dengan pihak luar perusahaan untuk memastikan keamanan dari aspek hukum serta mengantisipasi kemungkinan adanya tuntunan hukum yang dapat merugikan perusahaan di kemudian hari.
5. Training Dev.
a. Merupakan tim yang bertugas menyampaikan materi training kepada peserta (Audience).
b. Membentuk kaderisasi tim yang kuat dan kompeten.
c. Menstandarkan penyampaian dan pelaksanaan training agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.
d. Melakukan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan agar mutu tim semakin meningkat.
e. Memperbaharui materi training secara terus menerus agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.
f. Mengawasi pelaksanaan training untuk dapat di evaluasi sehingga kualitasnya tidak menurun.
6. Customer Dev.
a. Memonitori jadwal kunjungan untuk personil.
b. Memastikan seluruh event training yang telah dijadwalkan berjalan sesuai dengan target.
c. Mencari relasi baru dan menjalin hubungan baik dengan Alumni ESQ atau company yang telah mengikuti training.
d. Melakukan analisa pasar dan membuat rencana strategis untuk wilayah otoritas
e. Melaksanakan dan mendukung semua program promosi.
7. Finance and Administration
a. Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.
b. Melaporkan kepada Direktur mengenai pendapat operasi perusahaan.
c. Mencatat transaksi yang terjadi di perusahaan.
d. Bertanggung jawab atas perhitungan dan pemberian gaji.
e. Membayar segala sesuatu yang berhubungan dengan operasi perusahaan.
f. Membantu Direktur dalam mengatur dan menyusun laporan keuangan secara periodik dalam frekuensi waktu yang sudah ditentukan.
g. Membuat dan memberikan laporan keuangan kepada pimpinan perusahaan.
8. Public Relation.
a. Bertanggung jawab menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan pihak lain.
b. Bertanggung jawab terhadap Public Relation untuk membentuk
Company Image.
c. Bertanggung jawab di dalam menyelesaikan keluhan atau
d. Bertanggung jawab terhadap Alumni yang akan ikut serta dalam mendukung Event Training.
e. Bertanggung jawab terhadap menginformasikan kepada alumni berbagai perkembangan ESQ.
9. Operation
a. Mengontrol dan memastikan standar perusahaan dalam hal pelaksanaan Event Training.
b. Mengontrol aktivitas gudang dan stok produk.
c. Bertanggung jawab terhadap perawatan dan keamanan asset perusahaan.
d. Bertanggung jawab atas kelengkapan dan perpanjangan serta pengarsipan surat-surat yang berhubungan dengan kegiatan operasional cabang dalam kegiatan operasional cabang dalam kaitan dengan “Legal Complience”.
e. Memastikan agar jaringan dan koneksi IT pada perusahaan selalu dalam keadaan siap untuk digunakan.
10.Economic Dev.
a. Bertanggung jawab terhadap tersedianya produk-produk Eco Dev. b. Mengatur pemasaran dan pengembangan distribusi produk
Economi Development.
c. Memonitoring dan menginformasikan bila dijumpai produk Eco Dev yang illegl atau palsu ataupun memperbanyak.
e. Melakukan innovasi di dalam pengiriman dan pemasaran produk-produk Eco Dev.
A. Pelaksanaan Pembinaan Rohani Islam di PT. Arga Bangun Bangsa
Berdasarkan penelitian yang telah lakukan, maka peneliti
mendeskripsikan pelaksanaan pembinaan rohani Islam melalui ESQ di PT.
Arga Bangun Bangsa. Adapun pelaksanaan pembinaan rohani Islam tersebut,
yaitu:
1. Pembimbing
Pembimbing merupakan factor yang sangat berpengaruh atas apa
yang menjadi tujuan dari pembinaan rohani Islam yang dilakukan. Dengan
adanya pembimbing yang dapat mengerti dan memahami audience, maka
pesan yang disampaikan akan lebih cepat di terima audience dan efektif
waktu yang digunakan pada pelaksanaan pembinaan rohani Islam.
Pembimbing yang mengikuti pelaksanaan pembinaan rohani Islam
di PT. Arga Bangun Bangsa ada tiga orang, yakni:
a.Bapak Hedi Aftadi, usia 30 tahun dengan jabatan atau profesi sebagai
Trainer Eksekutif. Bapak Hedi lahir di Jakarta pada tanggal 20 Agustus
1980. Beliau alumni dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan
Jurusan Perbankan Syari’ah lulus pada tahun 2002. Bapak Hedi pernah
menjadi seorang wartawan pada salah satu majalah di Jakarta dan
Beliau mempunyai pengalaman yang kelam pada saat menjadi
wartawan. Menurut Beliau, saat Beliau menjadi seorang wartawan
tidak ada suatu pengingat untuk mengerjakan kewajiban sebagai
seorang muslim, yang ada hanya mengerjakan larangan dari apa yang
sudah tercantum pada Al-Qur’an dan Hadits seperti, minum khamar
dan berjudi. Setelah Beliau mendapat pekerjaan baru, Beliau merasa
dari sinilah Beliau termotivasi untuk dapat merubah keburukan yang
pernah Beliau kerjakan, karena di PT. Arga Bangun Bangsa Beliau
mendapatkan pengajaran secara mendalam tentang makna Islam dan
kewajiban seorang muslim. Perlahan tapi pasti, Beliau kembali
menjadi seorang muslim yang sejati dengan berpegang kepada
Al-Qur’an dan Hadits.
b.Bapak Agung Sholihin, berusia 31 tahun dengan jabatan atau profesi
sebagai Team Leader Trainer. Beliau lahir di Jakarta pada tanggal 19
Agustus 1979. Beliau alumni Universitas Trisakti dengan Jurusan
Manajemen Ekonomi lulus pada tahun 2001. Bapak Agung merasakan
adanya perbedaan pada situasi saat bekerja di salah satu perusahaan
swasta, sewaktu itu beliau sebagai staf keuangan. Menurut beliau
suasana yang dirasakan dikontor sebelumnya kurang ada rasa
kekeluargaan antar karyawan1.
c. Bapak Ahmad Doni, berusia 27 tahun dengan jabatan atau profesi
sebagai Trainer Mahasiswa. Beliau lahir di Jakarta pada tanggal 27 Juli
1983. Beliau alumni Universitas Ahmad Dahlan dengan Jurusan
Tehnik Informatik tahun 2006. beliau sangat beruntung bisa bekerja di
1
PT. Arga Bangun Bangsa dikarenakan perusahaan ini tidak hanya
mengedepankan keuntungan yang diperoleh tetapi juga nilai pada visi
dan misi yang dimiliki perusahaan pada masyarakat disekitar atau
kepedulian yang sangat berperan dari President Direktur.
2. Terbimbing (Karyawan)
Berdasarkan observasi dan pertanyaan pada wawancara serta data
yang ada, maka peneliti mengelompokan responden atau terbimbing dalam
hal ini adalah karyawan PT. Arga Bangun Bangsa yang mengikuti
pembinaan rohani Islam2 berdasarkan jenis kelamin, usia dan jenis
kepegawaian yang semua itu dapat dilihat pada hasil-hasil table di bawah :
Tabel 2
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)
Laki – Laki 28 31.46
Perempuan 61 68.54
Jumlah 89 100
Berdasarkan tabel 2, maka dapat diketahui bahwa identitas
responden atau karyawan berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki
berjumlah 28 karyawan (31.46 %), sedangkan karyawan perempuan
sebanyak 61 karyawan (68.54 %).
2
Dengan data tersebut maka dapat diketahui bahwa karyawan
laki-laki merupakan jumlah karyawan terendah dari beberapa
karyawan yang mengikuti kegiatan pembinaan rohani Islam.
Setelah melihat prosentase karyawan berdasarkan jenis
kelamin, selanjutnya peneliti mengelompokan karyawan berdasarkan
perbedaan usia yang dapat dilihat pada table 3 berikut ini :
Tabel 3 Berdasarkan Usia
Usia Karyawan Frekuensi Prosentase (%)
20-29 Tahun 32 35.96
30-39 Tahun 36 40.44
40-49 Tahun 11 12.36
≥ 50 Tahun 10 11.24
Jumlah 89 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa karyawan yang berusia 20-29
tahun sebanyak 32 karyawan (35.96 %), sementara karyawan yang
berusia 30-39 tahun sebanyak 36 karyawan (40.44 %), dan karyawan
yang berusia 40-49 tahun sebanyak 11 karyawan (12.36 %), sisanya
berusia ≥50 tahun yaitu sebanyak 10 karyawan (11.24 %).
Data tersebut mengindikasikan bahwa usia para karyawan yang
tidak hanya termotivasi dalam bekerja namun mereka juga termotivasi
dalam beribadah.
Selanjutnya data karyawan juga dapat dilihat berdasarkan jenis
kepegawaian. Adapun datanya adalah sebagai berikut :
Tabel 4
Berdasarkan Jenis Kepegawaian
Jenis Kepegawaian Frekuensi Prosentase (%)
Tetap 62 69.66
Kontrak 27 30.34
Jumlah 89 100
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa karyawan yang
terbanyak pada PT. Arga Bangun Bangsa adalah karyawan dengan
status karyawan tetap yaitu sebanyak 62 karyawan (69.66 %),
sedangkan sisanya sebanyak 27 karyawan (30.34 %) sebagai karyawan
kontrak.
3. Materi
Adapun materi-materi dalam pembinaan rohani Islam melalui
ESQ, yaitu materi keislaman, keimanan dan keihsanan yang dikenal
dengan simbol 165. Penjelasan dari materi-materi tersebut adalah :
a. Islam, adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan
untuk masyarakat manusia kepada Nabi Muhammad SAW.,
bukan hanya mengenai satu segi saja, tetapi mengenai berbagai
segi dari kehidupan manusia. Sumber dari ajaran-ajaran yang
mengambil berbagai aspek itu ialah Al-Qur’an dan Hadits. Materi
ini menjelaskan tentang rukun Islam, yaitu: syahadat sebagai
pengabdian kepada Allah, sholat sebagai karakter pada diri
manusia, puasa sebagai benteng dalam menahan hawa nafsu pada
manusia, zakat untuk mengeluarkan potensi yang ada pada
manusia, dan haji sebagai derap langkah bagi umat Islam yang
sudah dapat dikatakan mampu dari semua segi.
b. Iman, merupakan pegangan yang pasti dan abadi berupa enam
prinsip yang kuat dan tidak pernah akan goyah meski harus
menghadapi berbagai rintangan dan permasalahan berat sekali pun.
Inilah sumber kebahagian pada rukun iman, ketentraman dalam
hidup manusia dan pintu gerbang menuju keberhasilan baik lahir
maupun batin3. Materi yang menekankan pada pembahasan rukun
iman, yaitu: Allah Yang Maha Esa, Malaikat mencatat setiap
perbuatan manusia, Nabi Muhammad sebagai teladan umat Islam,
Al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk bagi umat Islam, hari
akhir sebagai cita-cita manusia, dan ikhlas sikap yang harus
dikembangkan. Materi ini mengembangkan sisi emosi yang
dimiliki manusia.
3
c. Ihsan. Materi yang menekankan tentang bagaimana menghadirkan
motivasi dari kualitas psikologis seseorang yang dapat
mengembangkan kepada IQ.
Adapun tanggapan dari para karyawan (responden) terhadap
materi yang di berikan pembimbing dapat di lihat dari hasil kuesioner,
adapun hasilnya sebagai berikut:
Tabel 5
Materi dalam kegiatan Pembinaan Rohani Islam
Materi Frekuensi Prosentase (%)
Baik Sekali 66 74,53
Baik 18 20,4
Cukup Baik 5 5,07
Kurang Baik - -
jumlah 89 100
Data di atas menunjukan bahwa responden menyukai materi yang
diberikan pada kegiatan pembinaan rohani Islam. Pernyataan ini terlihat dari
jawaban responden yang mayoritas menjawab materi yang diberikan ”baik
sekali” yaitu sebanyak 66 responden (74,53%), dan yang menjawab ”baik”
sebanyak 18 responden (20,4%), sisanya yaitu 5 responden (6.67%) menjawab
cukup baik.
Setelah mengetahui bahwa responden menyukai materi yang diberikan,
Oleh karena itu dalam angket penelitian juga menanyakan materi apa yang
diminati responden dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Materi yang diminati Responden dalam Pembinaan Rohani Islam Materi yang diminati Frekuensi Prosentase (%)
Islam 7 8
Iman 7 8,24
Ihsan 9 10,32
Semua 66 73,43
jumlah 89 100
Dari hasil prosentase diatas maka dapat dikatakan bahwa hampir
semua responden menyatakan semua materi yang diberikan yaitu materi
tentang Islam, Iman dan Ihsan. Ini terbukti dari jawaban responden tertera
pada tabel 6, sebanyak 66 responden (73,43%) menjawab menyukai semua
materi yang diberikan pembina. Sedangkan responden yang hanya
menyukai materi tentang Islam yaitu sebanyak 7 responden (8%),
responden yang hanya menyukai tentang materi Iman yaitu sebanyak 7
responden (8,24%), serta responden yang hanya menyukai materi tentang
Ihsan yaitu sebanyak 9 responden (10,32%).
Berdasarkan hasil jawaban responden yang tertera pada tabel _
diatas, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa materi yang disampaikan
memang dibutuhkan oleh responden yang hampir semua responden
menjawab menyukai semua materi yang disampaikan oleh pembina.
4. Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan dalam pembinaan rohani Islam melalui ESQ,
yaitu:
a. Morning Briefing
Morning Briefing (MB) yang dilaksanakan rutin di PT. Arga
Bangun Bangsa pada hari Selasa, Rabu dan Kamis pada jam 08.00 WIB
sampai dengan jam 09.00 WIB. Kegiatan ini wajib di ikuti oleh para
karyawan dengan tujuan menjaga silaturahmi dan juga memberikan
wawasan tentang pengetahuan keagamaan.
b. Pembacaan Asmaul Husnah
Dalam teologi Islam,kedudukan Asmaul Husna atau 99 sifat-sifat
Allah adalah amat penting. Semuanya terangkum dalam kesatuan tauhid,
yang Esa Zat-Nya, Esa sifat-Nya, Esa pemikiran-Nya, dan juga Esa
perbuatan-Nya.
Asmaul Husnah merupakan sifat mulia dari Tuhan Yang Maha Esa
dan sebagai sumber suara hati manusia, sebagai suatu pedoman kecerdasan
emosi dan sprirual (ESQ).
Sifat-sifat yang sering tiba-tiba muncul dan dirasakan, bisa berupa
larangan, peringatan, atau sebaliknya: sebuah keinginan, bahkan
terlewatkan. Dalam Morning Briefing, karyawan diminta untuk
melafazkan sifat-sifat Allah agar dapat terbentuk karakter yang baik dan
sesuai dengan keinginan manusia itu sendiri4.
Manusia di beri wewenang untuk menggunakan haknya dari Allah
SWT untuk mengarungi keluasan samudra, hakikat dan percikan Nur-Nya
yang ditiupkan ke dalam dirinya kembali (reinforcement) titik tolak
pembangunan serta ‘pengasahan’ kecerdasan emosi dan spiritual. Dengan
Asmaul Husna ia senantiasa berikhtiar untuk menunjukan kebaikan dari
kebenaran, kebenaran dari kebenaran, dan keindahan dari kebenaran
milik-Nya. Itulah Asmaul Husna, landasan dan nilai utama yang utama yang
harus dijunjung tinggi.
Pembacaan Asmaul Husna merupakan suatu bentuk pembinaan
rohani Islam PT. Arga Bangun Bangsa, pembinaan dilaksanakan rutin
seminggu sekali yang bertepatan pada hari Selasa, Rabu, Kamis jam 08.35
WIB sampai dengan 08.50 WIB. Pembacaan Asmaul Husna diucapkan
bersama-sama oleh para karyawan yang berlokasi pada lantai dasar
perusahaan.
Penyebutan dan nama-nama yang baik (Asmaul Husna) bagi Allah
SWT, sesungguhnya merupakan dimensi makna kehadiran-Nya dalam
rangka membangun wawasan moral dan komitmen spiritual. Dalam
pembacaan Asmaul Husna yang dilakukan rutin merupakan suatu bentuk
teori yang disebut Repetitive Magic Power yang berarti kekuatan ajaib dari
4
pengulangan. Yang diucapkan berulang-ulang akan menjadi doktrin maha
dasyat yang akan mengiringi serta menghidupkan kalbu setiap jiwa.5
Tabel 7 Asmaul Husna
No Sifat Allah Suara Hati atau Dorongan Menuju
1 Ar Rahmaan Maha Pengasih
2 Ar Rahiim Maha Penyayang
3 Al Maalik Maha Raja
4 Al Quddus Maha Suci atau Kuddus
5 As Salaam Maha Damai
6 Al Mukmin Maha Mengamankan
7 Al Muhaimin Maha Menjaga
8 Al’Aziz Maha Gagah
9 Al Jabbar Maha Perkasa
10 Al Mutakabbir Maha Pembesar
11 Al Khaaliq Maha Pencipta
12 Al Barari’ Maha Penata
13 Al Mushawwir Maha Pelukis
14 Al Ghaffar Maha Pengampun
15 Al Qahhaar Maha Pengunjuk Kekuatan
5
16 Al Wahhab Maha Penganugrahan
17 Ar Razzaq Maha Penabur Rezeki
18 Al Fattaah Maha Membuka (hati)
19 Al’Aliim Maha Mengetahui (ilmu)
20 Al Qabidl Maha Pengendali
21 Al Baasith Maha Memperluas
22 Al Khaafidl Maha Merendahkan
23 Ar Raafi’ Maha Mengangkat(demi keadilan)
24 Al Mu’izz Maha Membeningkan
25 Al Mudzill Maha Menyesatkan (demi keadilan)
26 As Saami’ Maha Mendengar
27 Al Bashiir Maha Melihat
28 Al Hakam Maha Menilai
29 Al Adl MahaAdil
30 Al Lathiif Maha Lembut
31 Al Khaabiir Maha Waspada
32 Al Haliim Maha Penyantun
33 Al ‘Adhiim Maha Agung
34 Al Gafuur Maha Pengampun
35 Asy Syakuur Maha Mensyukuri
36 Al ‘Aliyy Maha Tinggi
38 Al Hafiidh Maha Penjaga
39 Al Muqqit Maha Pemelihara
40 Al Hasiib Maha Pembuat Perhitungan
41 Al Jaliil Maha Luhur
42 Al Kariim Maha Mulia
43 Ar Raqiib Maha Pembaca Rahasia
44 Al Mujib Maha Pemenuh Doa
45 Al Wasii’ Maha Luas
46 Al Hakiim Maha Bijaksana
47 Al Waduud Maha Penyiram Kesejukan
48 Al Majiid Maha Penyondong Kemegahan
49 Al Baa’its Maha Membangkitkan
50 Asy Syahiid Maha Menyaksikan
51 Al Haqq Maha Benar
52 Al Wakiil Maha Pemanggul Amanat
53 Al Qawiyy Maha Kuat
54 Al Matiin Maha Menggenggam Kekuatan
55 Al Waliiy Maha Melindungi
56 Al Hamid Maha Terpuji
57 Al Muhshiy Maha Menghitung
58 Al Mubdi’ Maha Memulai
60 Al Muhyi MahaMenghidupkan
61 Al Mumiit Maha Mematikan
62 Al Hayy Maha Hidup
63 Al Qayyuum Maha Menegakan
64 Al Waajid Maha Menemukan
65 Al Maajid Maha Mulia
66 Al Waahid Maha Tunggal
67 Al Ahad Maha Esa
68 Ash Shamad Maha Tidak Tergantung
69 Al Qaadir Maha Menentukan
70 Al Muqtadir Maha Berkuasa
71 Al Muqaddim Maha Mendulukan
72 Al Mu’akhkhir Maha Mengakhirkan
73 Al Awwal Maha Permulaan
74 Al Aakhir Maha akhir
75 Adh Dhaahir Maha Jelas dan Menjelaskan
76 Al Baathin Maha Ghaib
77 Al Waliiy Maha Memberikan
78 Al Muta’aaliy Maha Meninggikan
79 Al Barr Maha Pembawa Kebaikan
80 Al Tawwaab Maha Penerima Tobat
82 Al’Afuww Maha Pemaaf
83 Ar Ra’uuf Maha Pemancar Kasih Sayang
84 Maalikul Mulk Maha Mempunyai Kerajaan
85 Dzul Jalaal wal Ikraam Maha Memiliki Kebesaran serta
Kemuliaan
86 Al Muqsith Maha Menyeimbangkan
87 Al Jaami’ Maha Menghimpun
88 Al Ghaniyy Maha Kaya
89 Al Mughniy Maha Menganugrahkan Kekayaan
90 Al Maani’ Maha Mencegah
91 Adh Dhaarr Maha Pemberi Derita
92 An Naafi’ Maha Pemberi Manfaat
93 An Nuur Maha Bercahaya
94 Al Haadii Maha Pemberi Petunjuk
95 Al Badii’ Maha Pencipta Keindahan
96 Al Baaqi Maha Kekal
97 Al Waarits Maha Mewarisi Segala Hal
98 Ar Rasyiid Maha Penabur Petunjuk
99 Ash Shabuur Yang Maha Sabar
c. Sholat berjama’ah
Shalat adalah mekanisme pengulangan, di mana potensi spritual