• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi Di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi Di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS WACANA KELUARGA SAKINAH

PADA MATERI SIARAN PROGRAM KAJIAN PAGI

DI RADIO FAJRI 99.3 FM BOGOR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Saddam Zaenuddin NIM: 109051000169

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Nama : Saddam Zaenuddin

Judul : Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor

Keluarga sakinah adalah keluarga yang bahagia. Keluarga sakinah satu ungkapan untuk menyebut sebuah keluarga yang fungsional dalam mengantar pasangan pada cita-cita dan tujuan membangun keluarga. Tidak ada rumah tangga yang tanpa konflik dan rumah tangga yang baik juga bukan rumah tangga yang tanpa problematika. Sebaliknya rumah tangga yang baik adalah yang pasangan suami-istri memiliki kesanggupan mengatasi gelombang problematika yang menerjang keluarganya.

Melihat pentingnya keluarga sakinah, banyak sekali media yang tersedia dari media cetak maupun elektronik. Salah satu yang menyediakan edukasi mengenai kajian keluarga sakinah adalah radio. Radio merupakan media elektronik untuk penghubung massa serta menyatukan komunikasi antar keluarga. Salah satu radio yang berkembang adalah radio Fajri 99.3 FM Bogor. Radio Fajri itu sendiri, memiliki program kajian keluarga sakinah yang bertujuan untuk membina keluarga sakinah serta memberikan edukasi mengenai problematika keluarga bagaimana cara mengatasinya. Berdasarkan latar belakang di atas, muncul pertanyaan : Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi menurut teks, kognisi sosial dan konteks sosial? Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mencari jawaban tentang bagaimana wacana keluarga sakinah dalam program Kajian Pagi di radio Fajri 99.3 FM Bogor.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi kualitatif, yaitu memaparkan dan menggambarkan masalah kemudian menganalisisnya dengan konsep dan teori yang berkaitan. Penelitian ini difokuskan pada wacana Keluarga Sakinah edisi 10 dan 17 Mei 2013 pada program Kajian Pagi. Melalui kerangka konseptual (landasan teoritis), penelitian ini menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel.

Analisis Van Dijk terbagi tiga bagian teks, kognisi sosial, konteks sosial dalam hal ini adalah struktur wacana yang disampaikan narasumber Ustadz Arifin dalam membahas kajian keluarga sakinah, struktur wacana dalam penelitian ini adalah teks, struktur makro berisikan permulaan yang salah, tidak memahami hak dan kewajiban suami istri, su’udzon (buruk sangka), masalah finansial (keuangan) keluarga, masalah seksualitas dan keturunan. Superstruktur, mempunyai skema atau alur pembahasan fenomena sehari-hari yang dikaitkan dengan values atau nilai yang ada. Struktur mikro mengedepankan kisah yang digambarkan dalam Al-Qur’an dan hadits, kaitannya dengan keluarga sakinah.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan limpahan Rahmat dan Kasih-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Puji serta syukur peneliti panjatkan untuk petunjuk serta Ridha-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi di Radio Fajri 99.3 FM Bogor” sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir peneliti sebagai persyaratan dalam menyelesaikan program studi di jenjang Strata Satu (S1) di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari benar bahwa begitu banyak dukungan dan perhatian yang peneliti dapatkan dari berbagai pihak sehingga segala kesulitan dan hambatan dalam menyusun skipsi ini akhirnya dapat dilalui. Ucapan terima kasih saja belum dirasakan cukup untuk membalas dukungan-dukungan tersebut. Namun bagaimana pun, peneliti mengiringkan terima kasih sedalam-dalamnya atas dukungan baik moril maupun materil selama proses menyeselesaikan studi kepada:

(6)

iii dan Keuangan, serta Drs. Studi Rizal LK, M.A selaku Pudek III Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Jumroni, M.Si. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ibu Umi Musyarofah, M.A sebagai Sekretaris Jurusan KPI, dan Pak Fatoni yang telah membantu dalam memberikan informasi akademik dan penyusunan transkip nilai penulis. Ibu Siti Napsyiah, M.SW, sebagai Dosen Penasihat Akademik KPI E angkatan 2009, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan proposal skripsi ini.

3. Zakaria, M.A. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan nasehat kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen, serta para staf tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Pihak Fajri 99.3 FM yang turut berperan dalam selesainya penelitian peneliti, khususnya kepada Sekretaris Redaksi Ade Eris, Departemen Penyiaran dan Periklanan Yusuf Supriadi dan Narasumber Ustadz Arifin. Terimakasih telah memberikan waktu berharganya.

6. Secara khusus dan terutama adalah yang peneliti selalu cintai, kedua orang tua, Ujang Sadi dan Yuyun Yulifah yang telah begitu banyak dan tanpa henti memberikan doa, dukungan dan pengorbanan kepada peneliti.

7. Kakak dan Adik peneliti, Evi Rahmawati dan Yeni Rahmania yang selalu menjadi inspirasi.

(7)

iv kepercayaan dan kekeluargaan yang selama ini kita bangun dan kerja keras untuk membangun organisasi ini.

9. Teman-teman seperjuangan KPI E angkatan 2009, yang telah melalui sebuah masa penuh kenangan dengan peneliti selama menuntut pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di antaranya, Rulli Chandra, Kharisma Utama, Nurul Rizki Salam, Adharu Dhahiru, Saiful Mukminin, Firman dan yang lainnya.

10.Teman-teman anggota KKN REAKSI dan seluruh warga Cipelang, terima kasih atas kerja sama dan pengalamannya sebulan penuh disana.

11.Teman-teman redaksi TERAS KPI yang selalu memberikan informasi dan diskusi seputar kampus, Rulli Chandra, Bowo, Hernisya dan yang lainnya.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti akan menerima segala kritik dan saran sehingga dapat menjadi acuan pembelajaran peneliti. Akhirnya, peneliti berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat dan sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya dan pembaca pada umumnya.

Ciputat, 16 September 2013

(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 6

D. Tinjauan Pustaka ... 7

E. Metodologi Penelitian ... 8

F. Kerangka Konsep ... 13

G. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II LANDASAN TEORI A. Analisis Wacana dan Teori Teun A.Van Dijk ... 17

1. Pengertian Analisis Wacana ... 17

2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk ... 21

B. Keluarga Sakinah ... 26

1. Pengertian Keluarga ... 26

2. Pengertian Sakinah ... 28

3. Konsep Keluarga Sakinah ... 29

C. Program Radio ... 32

1. Pengertian Program Radio ... 32

2. Jenis-jenis Program Radio ... 35

(9)

vi

A. Sejarah dan Perkembangan Radio Fajri 99.3 FM ... 39

B. Visi dan Misi Radio Fajri 99.3 FM ... 41

C. Struktur dan Narasumber Radio Fajri 99.3 FM ... 41

D. Program-program Radio Fajri FM Bogor ... 43

E. Sejarah Singkat Program Kajian Pagi ... 47

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA A. Teks Pesan Keluarga sakinah Program Kajian Pagi……… ... 48

1. Struktur Makro ... 48

2. Superstruktur ... 51

3. Struktur Mikro ... 59

B. Kognisi Sosial Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian Pagi……… ... 74

C. Konteks Sosial Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian Pagi………... ... 78

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 84

1. Struktur Teks ... 84

2. Kognisi Sosial ... 88

3. Konteks Sosial ... 89

B. Saran ... 90

1. Radio Fajri 99.3 Fm ... 90

2. Program Kajian Pagi Keluarga Sakinah ... 90

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Subjek Penelitian ... 10

Tabel 1.2 Unit Analisis ... 13

[image:10.595.99.496.219.609.2]

Tabel 1.3 Struktur Wacana Van Dijk ... 13

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam membangun fondasi rumah tangga yang sakinah, mengikatnya dengan asas yang kuat dan sangat kokoh sehingga menggapai awan dan dan bintang-bintang. Jika bintang-bintang adalah perhiasan langit, maka rumah tangga adalah perhiasan sebuah masyarakat. Karena pada rumah tangga ada suatu keindahan, kebanggaan, pertumbuhan yang menyenangkan, kebersamaan, dan orang-orang tercinta sehingga Allah SWT mewariskan bumi beserta isinya. Dari keluargalah kenikmatan abadi yang bisa diperoleh manusia atau sebaliknya, dari keluarga juga penderitaan berkepanjangan yang tiada bertepi yang diujikan Allah kepadanya. Islam telah menentukan bangunan bagi sebuah rumah tangga ideal dengan dasar-dasar yang istimewa dan permanen sehingga tidak ada seorang ahli bangunan pun yang mampu menyamainya. Untuk itu, marilah kita lihat keistimewaan ketentuan hukum Islam bagi suami-istri demi terciptanya sebuah bangunan yang kokoh sehingga tidak terguncang oleh kerasnya kehidupan. Dengan berbekal dasar-dasar ini akan mudah bagi seorang Muslim untuk menghadapi kejadian apapun, bahkan kesulitan dan kesedihan yang melampaui batas.1

Untuk mengetahui keagungan syariat Islam tentang keluarga sakinah yang terbina atas pilar-pilar yang kokoh dan kuat, selayaknya kita melihat sistem

1

(12)

2 munakahat yang dibelakukan pada zaman jahiliyah yang sudah diberantas oleh Islam sampai ke akar-akarnya. Karena sistem yang mereka pergunakan dahulu cenderung membatasi keturunan agar berjumlah sedikit dan menjadikan wanita hanya sebagai tempat bersenang-senang dan pemuas nafsu belaka.

Dengan berumah tangga akan terwujudlah kerjasama yang bertanggungjawab serta dilandasi dengan kasih sayang dan juga untuk menutup sebagian dosa perbuatan maksiat. Disamping itu rumah tangga juga merupakan unit atau kelompok terkecil dari masyarakat, dari sinilah berawalnya perkembangan Bangsa dan Negara selanjutnya. karenanya masalah perkawinan haruslah mendapat perhatian dan pembinaan yang utama, supaya kelak akan dapat melahirkan anak-anak atau generasi yang baik sebagai penerus perjuangan Bangsa dan Negara di masa mendatang yaitu : Membangun manusia Indonesia seutuhnya. Apabila setiap rumah tangga mampu membina anggota keluarganya dengan baik, maka terwujudlah masyarakat yang baik dan begitu pulalah sebaliknya.2

Dalam pandangan Islam, selain memiliki fungsi sosial, keluarga juga memiliki fungsi politis dan strategis. Secara sosial, keluarga adalah ikatan terkuat yang berfungsi sebagai pranata awal pendidikan primer, dengan ayah dan ibu sebagai sumber pengajaran pertamanya, sekaligus tempat membangun dan mengembangkan interaksi harmonis untuk meraih ketenangan dan ketentraman hidup satu sama lain. Secara politis dan strategis, keluarga berfungsi sebagai tempat yang paling ideal untuk mencetak generasi unggulan, yakni generasi bertakwa, cerdas dan siap memimpin umat membangun peradaban ideal di masa

2

(13)

3 depan, sebagaimana telah terbukti berhasil membangun peradaban ideal umat Islam dimasa lalu hingga umat islam muncul sebagai khoyru ummah.3

Sesungguhnya penghayatan yang benar terhadap hikmah pernikahan ini mendorong kita untuk berpikir lebih jauh, untuk memperoleh kesucian jiwa, ketentraman batin, dan keteguhan iman, serta mengantar kita kepada kebahagiaan dan kedamaian yang dapat menambah rasa syukur kita. Apalagi jika kekuatan kita bertambah berkat kelahiran putra-putri kita, dan juga bertambahnya kekayaan yang kita miliki.4

Siaran radio memiliki kelebihan dibanding dengan media massa lain, seperti media cetak dan televisi. Menurut Onong Uchjana Effendy, kelebihan siaran radio ialah sifatnya yang langsung, menembus jarak dan rintangan serta mengandung daya tarik. Dengan sifatnya yang langsung, maka setiap gagasan atau sesuatu yang akan disiarkan bisa segera dan langsung dilakukan. Hal ini berbeda dengan misalnya media cetak yang harus lebih dahulu menulis berita dengan baik, lalu mencetaknya dan kemudian menyebarkannya. Ini berbeda pula dengan stasiun televisi yang harus dahulu mengambil gambar sesuatu yang akan ditayangkan dan menulis naskah beritanya.5

Radio merupakan media produksi yang semata-mata hanya suara, demikian juga dengan radio Fajri Fm Bogor. Acara Kajian Pagi disampaikan dengan bahasa Indonesia yang komunikatif, topik bahasan yang ringan dan praktis, terutama mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Wilayah pedesaaan

3

Hizbut Tahrir Indonesia, Peran Strategis Keluarga, Ancaman dan Tantangan Masa Depan, (Jakarta:Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, 2012) h.46.

4

Mahmud Al Shabbagh, Tuntunan Keluarga Bahagia Menurut Islam, (Bandung: Rosdakarya, 1991) h.8.

5

(14)

4 dan perkotaan ini sangat berpengaruh pada eksistensi Radio Fajri dalam melakukan sistem pelayanan terhadap pendengar. Radio Fajri Fm memiliki berbagai macam acara siaran, salah satunya adalah Kajian Pagi yang disiarkan setiap hari senin sampai minggu dengan segmen-segmen tertentu. Penulis hanya memfokuskan Kajian Pagi dengan tema Keluarga Sakinah. Acara tersebut menyajikan pembahasan dengan tema Keluarga Sakinah secara komprehensif dengan kemasan dialog interaktif, dan menghadirkan para Ustadz (Narasumber) yang berkompeten di bidangnya.

Argumentasi peneliti mengenai radio Fajri 99.3 FM adalah radio yang menyiarkan materi dakwah (full dakwah) setiap harinya dengan menyajikan kajian-kajian yang dapat memberikan informasi mengenai dakwah Islam, salah satu kajian keluarga sakinah yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai konsep keluarga yang ideal, mengetahui penyebab-penyebab konlik rumah tangga dan bagaimana cara mengatasi problematika tersebut. Radio merupakan media informasi yang masih banyak digunakan untuk mencari informasi, meskipun banyak berkembang media-media lainnya seperti media cetak dan internet, karena sifat radio langsung sehingga gagasan dapat langsung disiarkan.

(15)

5 Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor “ .

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka penulis mengkonsentrasikan penelitiannya tentang analisis wacana yang disampaikan pada materi Kajian Pagi mengenai konsep keluarga sakinah, dengan alasan bahwa pesan yang disampaikan sangat penting untuk sarana edukasi yang dapat membangun keluarga islami dalam masyarakat saat ini, yaitu tentang pentingnya membangun keluarga sakinah edisi 01 Mei – 31 Mei 2013 yang disiarkan langsung setiap hari Jum’at pukul 05.30 - 06.30 WIB yang berjudul Penyebab-penyebab konflik rumah tangga yang merujuk pada teori Van Dijk. Setelah mengacu pada pembatasan masalah diatas, maka penelitian ini merumuskan pertanyaan :

1. Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi menurut teks ?

2. Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi menurut kognisi sosial ?

3. Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi menurut konteks sosial ?

(16)

6 Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan oleh penulis diatas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana wacana konsep Keluarga Sakinah yang terdapat pada Program Kajian Pagi.

2. Untuk mengetahui Konstruksi Sosial mengenai konsep Keluarga Sakinah yang terdapat pada Program Kajian Pagi.

b. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Akademis

Penelitian tentang program ini dapat memperdalam studi tentang analisis wacana. Khususnya tentang kajian analisis wacana pada sebuah program. Disamping itu, penelitian analisis pada program Kajian Pagi Keluarga Sakinah ini juga dapat memberi pemahaman kepada mahasiswa tentang analisis wacana dan dapat diaplikasikan dalam analisis lainnya. Sementara itu kajian program ini juga sebagai penyampaian pesan yang diharapkan akan memberikan kontribusi yang bagus dan positif pada khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan dan moral melalui program media radio.

2. Manfaat Praktis

(17)

7 sebagai media dakwah yang efektif dan efisien dalam menyiarkan pengetahuan tentang islam.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi, penulis telah melakukan kajian pustaka di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari hasil tinjauan yang dilakukan, penulis menemukan beberapa penelitian yang membahas metode analisis yang sama, yaitu analisis wacana, tapi dengan objek yang berbeda :

Skripsi Karya Mella Mawaddah, mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul “Analisis Wacana Character Building Pada

Program ESQ For Succes di Metro TV” skripsi ini membahas tentang wacana

Character Building dan yang diteliti adalah skrip pada program ESQ For Succes

di Metro TV. Perbedaannya dengan skripsi peneliti adalah media yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu Program Televisi, skripsi ini menemukan bagaimana wacana yang dibangun program ESQ dalam pembangunan karakter. Skripsi Karya Neneng Hasanah, mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul “Analisis Wacana “Human Interest” Pada Acara Kick Andy

(18)

8 Universitas Islam Bandung dengan judul “Studi Analisis Wacana Gaya Hidup “Highclass” dalam Naskah Program Acara Party To Go SE Radio 88.1 Fm

Bandung dengan Pendekatan Van Dijk. Skripsi ini membahas wacana yang ada dalam program radio, skripsi ini menemukan bagaimana wacana yang dibangun program Party To Go SE Radio dalam Gaya Hidup “Highclass”. Perbedaan

dengan skripsi peneliti adalah adalah subjek dan objek penelitiannya.

Penulis menggunakan beberapa rujukan skripsi terdahulu hanya untuk mendapatkan informasi tentang hal yang berkaitan dengan skripsi yang sedang diteliti, hal tersebut bertujuan agar tidak adanya kesalahan dalam mengolah data dan menganalisisnya. Oleh karena itu, penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian terdahulu berbeda. Skripsi lain yang membahas tentang wacana memiliki objek penelitian yang berbeda. Mereka menggunakan media novel, lagu dan program televisi, adapun penelitian pada program radio dan radio yang berbeda, sedangkan yang membahas tentang “Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi Di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor” di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, penulis belum menemukan ada yang meneliti. Oleh karena itu penulis memberanikan diri untuk mengambil judul tersebut.

E. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada wacana “Keluarga Sakinah” edisi bulan

(19)

9 akurat tentang fakta-fakta dan objek tertentu. Prof. Dr. S. Nasution, MA mengungkapkan deskriptif, yaitu penggambaran lebih jelas tentang objek yang menjadi kajian.6 Melalui kerangka konseptual (landasan teoritis) peneliti melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta indikatornya. Penelitian ini menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel. Dan data deskriptif dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan komprehensif, serta melakukan eksplorasi lebih jauh lagi tentang apa isi makna yang terkandung dalam program Kajian Pagi ”Keluarga Sakinah” di Radio Fajri 99.3 FM .

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan data-data yang dihasilkan dari sumber-sumber tertulis mengenai pokok-pokok permasalahan yang akan dikaji. Menurut Bogdan dan Taylor, seperti dikutip Prof. Dr. Syamsir Salam dalam bukunya Metode Penelitian Sosial, menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati sesuai dengan obyek penelitiannya.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Tim Produksi Program Kajian Pagi Radio Fajri 99.3 FM, sedangkan objeknya adalah materi program Kajian Pagi Keluarga Sakinah berupa rekaman dan transkip edisi bulan Mei 2013 pada kajian “Keluarga Sakinah”.

6

(20)

10

No Tanggal TOPIK

1. 10 Mei 2013 Penyebab-penyebab Konflik Rumah tangga

[image:20.595.100.515.102.579.2]

2. 17 Mei 2013 Penyebab-penyebab Konflik Rumah tangga bagian kedua

Tabel 1.1 Subjek Penelitian

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilakukan dari tanggal 01 Mei – 31 Juni 2013 di Radio Fajri 99.3 FM yang beralamat di Jalan Raya Cimanglid, No 61, Desa Sukamantri, Kec. Tamansari, Kab. Bogor

4. Tahapan Penelitian

A. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Peneliti melakukan teknik wawancara bebas terpimpin. Yaitu peneliti mempersiapkan beberapa pertanyaan yang kemudian dijawab dengan bebas dan terbuka baik melalui telepon atau tatap muka langsung (face to face) dengan Bapak Yusuf S.Pd.I (Departemen Penyiaran dan Periklanan) dan kepada Ustadz Arifin S.H.I (narasumber) pada program Kajian Pagi. Wawancara ini dilakukan dengan kebutuhan untuk memperoleh informasi mengenai program Kajian Pagi “Keluarga Sakinah”, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih akurat terkait

dengan penelitian ini.

(21)

11 Definisi observasi sebagai “pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organism in situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris”.7 Peneliti melakukan observasi langsung yakni mendengarkan program Kajian Pagi “Keluarga sakinah” setiap hari Jum’at dengan menggunakan tape radio atau fasilitas radio di handphone dan

melalui streaming dengan mengakses internet www.fajrifm.com, yang kemudian dijadikan ke dalam bentuk transkip data siaran yang digunakan sebagai alat bantu dalam menganilisisnya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel.8 Dengan melakukan teknik pengumpulan data dan menginvestasi dokumen-dokumen yang relevan serta memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh Peneliti. Dalam hal ini, peneliti mendatangi langsung Radio Fajri 99.3 FM untuk memperoleh dokumen-dokumen yang terkait dengan Radio Fajri 99.3 FM hingga data-data program siaran Kajian Pagi “Keluarga Sakinah” berupa rekaman siaran Kajian Pagi edisi 01 Mei – 31 Mei 2013 yang berjudul Penyebab-penyebab konflik rumah tangga, sebagai alat bantu peneliti yang diperoleh dari pihak produser materi Radio Fajri 99.3 FM Bogor.

B. Teknik Pengolahan Data

Dari data-data yang dikumpulkan, peneliti memilih data-data yang sesuai dengan rumusan masalah penelitian, kemudian dianalisis dengan Analisis Wacana

7

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2007), h. 83.

8

(22)

12 model Van Dijk. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu dengan pelaporan data dengan menerangkan, memberi gambaran dan mengklasifikasi serta menginterpretasikan data sesuai dengan model Van Dijk, sehingga diperoleh gambaran tentang Struktur Makro, Struktur Mikro, Konteks Sosial kemudian disimpulkan.

Pada penelitian ini data akan dianalisis berdasarkan rekaman siaran program Kajian Pagi yang berjudul Penyebab-penyebab konflik rumah tangga edisi 01 Mei – 31 Mei 2013. Dan setelah data terkumpul, peneliti akan melaporkan, menggambarkan, mengklasifikasikan serta menginterpretasikan secara apa adanya sesuai dengan catatan lapangan penelitian dan kemudian disimpulkan menjadi data yang valid realibel.

C. Analisis Data

Unit analisis dalam penelitian ini adalah teks dari topik pembahasan dalam program Kajian Pagi Keluarga Sakinah di Fajri 99.3 FM. Analisis hanya dilakukan pada level teks saja. Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk memarginalkan suatu kelompok, gagasan atau peristiwa tertentu. Jika digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut :

Struktur Makro

(23)

13 Super Struktur

Kerangka dari suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan

Struktur Mikro

[image:23.595.99.520.119.695.2]

Makna lokal dari suatu teks yang diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.

Tabel 1.2

Selanjutnya teknik penulisan dalam penelitian ini mengacu pada pedoman penelitian skripsi, tesis, dan disertasi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.9

F. Kerangka Konsep

Struktur Wacana Van Dijk10

No Struktur

Wacana

Hal Yang Diamati Elemen

1 Struktur Makro Tematik (apa yang dikatakan) Topik

2 Super Struktur Skematik (bagaimana pendapat disusun

dan dirangkai)

Skema

3 Struktur Mikro Semantik (makna yang ingin ditekankan

dalam teks berita)

Latar, detail,

maksud,

praanggapan,

9

Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: CEQDA, 2007),h. 34. 10

(24)

14

nominalisasi

4 Struktur Mikro Sintaksis (bagaimana pendapat

disampaikan)

Bentuk kalimat,

koherensi, kata

ganti

5 Struktur Mikro Stilistik (pilihan kata apa yang ingin

dipakai)

Leksikon

6 Struktur Mikro Retoris (bagaimana dan dengan cara apa

penekanan yang dilakukan)

Grafis, metafora,

ekspresi

Tabel 1.3 1. Tematik

Secara harfiah, tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan”, atau “sesuatu

yang telah ditempatkan”. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti „menempatkan’ atau „meletakkan’. Dilihat dari sudut sebuah tulisan yang telah

selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya.

2. Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pembukaan sampai penutupan dalam suatu teks. Alur tersebut menunjukkan bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti.

3. Semantik

[image:24.595.102.516.111.579.2]
(25)

15 disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual baik makna leksikal maupun gramatikal.

4. Sintaksis

Sintaksis secara etimologis berasal dari kata Yunani ―sun = dengan―tattein = menempatkan yang dapat diartikan menempatkan

bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Ramlan dalam buku analisis teks mediaalex Sobur mengatakan bahwa sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.

5. Stilistik

Stilistik menurut Sudjiman memusatkan perhatiannya pada style (gaya bahasa), yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menggunakan bahasa sebagai sarana.

6. Retoris

Elemen retoris adalah bagaimana gaya seseorang ketika berbicara atau menulis dengan pemakaian kata yang berlebihan atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu ingin disampaikan kepada khalayak.

G. Sistematika Penulisan

(26)
[image:26.595.94.515.214.602.2]

16 Penulis memulai dengan BAB I, yaitu pendahuluan, yang menguraikan latar belakang masalah. Agar tetap fokus, dengan memberikan batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian, kerangka konsep, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran umum dalam penulisan skripsi.

Selanjutnya, landasan teoritis penulis tempatkan pada BAB II, yaitu menjelaskan teori-teori yang relevan digunakan dalam penulisan skripsi untuk menganalisa dan merancang sistem yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku referensi maupun internet yang menjadi landasan penulisan skripsi ini diantaranya teori tentang Analisis Wacana Teun Van Dijk, Keluarga Sakinah, dan Program Radio.

Lebih jauh, gambaran umum Profil Radio Fajri 99.3 FM yaitu membahas tentang sejarah singkat program kajian pagi, perkembangan Radio Fajri 99.3 FM, visi dan misi, struktur kepengurusan, program-program radio Fajri. Penulis tempatkan pada BAB III.

Adapun temuan dan Analisis Data, dari keseluruhan skripsi ini ada pada BAB IV yang membahas hasil dari temuan data dan analisis data yakni teks analisis wacana Van Dijk (struktur makro, superstruktur, struktur mikro) konsepsi konteks sosial, kognisi sosial dan terhadap teks program Kajian Pagi.

(27)

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Analisis wacana dan Teori Teun A. Van Dijk 1. Pengertian Analisis Wacana

Analisis Wacana berasal dari dua kata yakni analisis wacana. Kata analisis

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat dalam beberapa pengertian yakni :

a. Kata analisis sebagai penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya, dsb)

b. Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

c. Penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya.1

Sedangkan istilah wacana secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta

wac/wak/vak, artinya „berkata atau berucap’. Kata tersebut mengalami

perkembangan menjadi wacana . jadi kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan. Istilah wacana diperkenalkan dan digunakan oleh para

1

(28)

18

linguis di Indonesia sebagai terjemahan istilah dalam bahasa Inggris discourse.

Kata ini diturunkan dari dis (dan/dalam arah yang berbeda) dan currere (lari).2 Makna istilah di atas berkembang sehingga kemudian memiliki arti sebagai pertemuan antar bagian yang membentuk satu kepaduan. Analisis wacana menekankan bahwa wacana adalah juga bentuk interaksi. Analisis wacana adalah ilmu baru yang muncul beberapa puluh tahun belakangan ini, aliran-aliran linguistik selama ini membatasi penganalisisannya hanya pada soal kalimat, dan barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa memalingkan perhatian kepada penganalisisan wacana.3

Dalam buku Alex Sobur dituliskan pengertian wacana menurut Ismail Muharimin, yakni sebagai kemampuan untuk maju (dalam pembahasan) menurut urut-urutan yang teratur dan semestinya, komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan, yang resmi dan teratur.4

Dari definisi ini, wacana harus mempunyai dua unsur penting, yaitu kesatuan (unity) dan kepaduan (coherence). Alex Sobur berupaya merangkum pengertian wacana dari berbagai pendapat, ia memandang wacana sebagai rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun non segmental bahasa.5

2

Dede Oetomo, Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana, dalam PELLBA, (Yogyakarta:Kanisius,1993) h.3

3 Hamid Hasan Lubis, Analisis Wacana Pragmatik. (Bandung: Angkasa, 1993), h.121

4

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h.10

(29)

19

Dari segi analisisnya, ciri dan sifat wacana itu dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Analisis wacana membahas kaidah memakai bahasa di dalam masyarakat (rule of use-menurut Winowson).

b. Analisis wacana merupakan usaha memahami makna tuturan dalam konteks, teks dan situasi (firth).

c. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melalui interpretasi semantik (beller).

d. Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak berbahasa (what is said from wahat is done-menurut Labov).

e. Analisis wacana diarahkan kepada masalah memakai bahasa secara fungsional (functional use language-menurut Coulyhard).6

Ada tiga pandangan mengenai analisis wacana dalam bahasa. Pandangan pertama diwakili kaum positivism-empiris, menurutnya analisis wacana menggambarkan tata tuturan kalimat, bahasa, dan pengertian. Pandangan kedua disebut sebagai konstruktivisme, yang menempatkan analisis wacana sebagai suatu analisis untuk membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu. Pandangan ketiga, disebut sebagai pandangan kritis yang menekankan pada kontelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna, dimana bahasa dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya.

(30)

20

Awal perkembangan analisis wacana kritis dikemukakan oleh Van Dijk (1985), yaitu tahun 1970-an dengan menunjukkan dua kecenderungan. Kecenderungan pertama, analisis struktural teks atau analisis percakapan menjadi kajian abstrak dan terlepas dari penggunaan bahasa yang aktual (formal). Kecenderungan kedua, kajian bahasa dalam konteks sosial mengambil perhatian pada contoh-contoh penggunaan bahasa dalam komunikasi. Analisis wacana ini mendapat pengaruh dari teori linguistik kritis, teori kritis Frankfurt, dan teori pascastrukturalisme yang berkembang di Perancis.7 Dalam hal ini, ada berbagai varian teori analisis wacana kritis yang dilahirkan oleh para ahli dunia, diantaranya analisis wacana Michael Foucault, Roger Fowler, dkk., Theo Van Leeuwen, Sara Mills yang mengedepankan feminisme, dan lainnya.

Riyono Pratiko sebagaimana dikutip Alex Sobur dalam bukunya Analisis Teks Media menjelaskan bahwa wacana adalah sebuah proses berpikir seseorang yang mempunyai ikatan dengan ada tidaknya sebuah kesatuan dan koherensi dalam tulisan yang disajikannya. Menurutnya, makin baik cara atau pola pikir seseorang, maka akan terlihat jelas adanya kesatuan dan koherensi itu.8 Alex Sobur dalam bukunya tersebut menggambarkan wacana dalam berbagai aspek makna kebahasaan, diantaranya :

a. Komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi ide-ide atau gagasan-gagasan konversasi atau percakapan

7 Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis, (Bandung: Yrama Widya, 2009), cet. Ke-1

h.68-69

8

(31)

21

b. Komunikasi secara umum, terutama sebagai suatu objek studi atau pokok telaah

c. Risalat tulis, disertasi formal, kuliah, ceramah, khotbah.9

Dari berbagai pengertian analisis dan wacana di atas, peneliti menyimpulkan bahwa analisis wacana merupakan suatu kegiatan mengkaji dan menelaah suatu produk komunikasi dari perspektif kebahasaan dengan melihat teks kemudian dikaitkan dengna ideologi di balik terbentuknya teks tersebut dengan melihat kognisi dan konteks sosial.

2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh para ahli, model yang paling banyak digunakan adalah model

Teun A. Van Dijk. Inti analisis Van Dijk menghubungkan tiga dimensi wacana ke dalam satu kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi teks, kognisi sosial, (analisis) konteks.10

Menurut Van Dijk, sebagaimana dikutip Eriyanto penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu proses praktik produksi yang juga harus diamati, dan harus dilihat juga bagaimana suatu teks bisa semacam itu.11 Berikut ini kerangka analisis wacana sesuai dengan model Van Dijk :

a. Teks

9

Ibid., h.10

10

Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta:LkiS,2006) h.224

(32)

22

Teun A. Van Dijk melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur/tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Dijk membaginya dalam tiga tingkatan:

1) Struktur Makro. Ini merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita.

2) Superstruktur adalah kerangka suatu teks: bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh.

3) Struktur Mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase

dan gambar.12

[image:32.595.102.518.211.708.2]

Struktur/ elemen wacana yang dikemukakan Van Dijk ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel . Elemen Wacana Van Dijk13 No. Struktur

Wacana

Hal Yang Diamati Elemen

1 Struktur Makro

Tematik (apa yang dikatakan) Topik (Tema dalam Program

Kajian Pagi) 2 Super Skematik (bagaimana pendapat Skema

12

Ibid., h.226

(33)

23

Struktur disusun dan dirangkai) 3 Struktur

Mikro

Semantik (makna yang ingin ditekankan dalam teks berita)

Latar, detail, maksud, praanggapan,

nominalisasi 4 Struktur

Mikro

Sintaksis (bagaimana pendapat disampaikan)

Bentuk kalimat, koherensi, kata

ganti 5 Struktur

Mikro

Stilistik (pilihan kata apa yang ingin dipakai)

Leksiko

6 Struktur Mikro

Retoris (bagaimana dan dengan cara apa penekanan yang dilakukan)

Grafis, metafora, ekspresi Tabel 2.1

b. Kognisi Sosial

Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks, tetapi bagaimana suatu teks diproduksi. Dalam pandangan Van Dijk perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial yang meneliti kesadaran mental wartawan, dalam hal karya sastra maka bisa dikatakan kesadaran mental pengarangnya dalam membentuk teks dalam karyanya.

[image:33.595.103.518.107.586.2]
(34)

24

ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, maka dibutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial.

Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi sosial itu penting dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memahami teks media.14

c. Konteks Sosial

Konteks sosial berusaha memasukkan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa. Titik perhatian dari analisis wacana adalah menggambarkan teks dan konteks secara besama-sama dalam suatu proses komunikasi, konteks sangat penting untuk menentukan makna dari suatu tujuan.

Dalam pandangan Van Dijk, segala teks bisa dianalisis dengan menggunakan elemen tersebut. Dan untuk memperoleh gambaran ihwal elemen-elemen struktur wacana (teks) tersebut, berikut adalah penjelasan singkat:

1) Tematik

Secara harfiah, tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan”, atau “sesuatu

yang telah ditempatkan”. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti „menempatkan’ atau „meletakkan’. Dilihat dari sudut sebuah tulisan yang telah

selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya.

(35)

25

2) Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pembukaan sampai penutupan dalam suatu teks. Alur tersebut menunjukkan bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti.15

3) Semantik

Makna dalam analisis wacana adalah hal yang terpenting yang ditunjukkan oleh struktur teks. Dalam analisis wacana, makna kata adalah praktik yang ingin dikomunikasikan sebagai suatu strategi. Semantik dalam pengertian umum adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual baik makna leksikal maupun gramatikal.

4) Sintaksis

Sintaksis secara etimologis berasal dari kata Yunani ―sun = dengan―tattein = menempatkan yang dapat diartikan menempatkan

bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Ramlan dalam buku analisis teks mediaalex Sobur mengatakan bahwa sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.16

5) Stilistik

15

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h. 76

(36)

26

Stilistik menurut Sudjiman memusatkan perhatiannya pada style (gaya bahasa), yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menggunakan bahasa sebagai sarana.17

6) Retoris

Elemen retoris adalah bagaimana gaya seseorang ketika berbicara atau menulis dengan pemakaian kata yang berlebihan atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu ingin disampaikan kepada khalayak.

B. Keluarga Sakinah 1. Pengertian Keluarga

Dalam bahasa Indonesia, keluarga diartikan dengan bapak, ibu dan anak-anaknya.18 Pengertian yang lebih lengkap yaitu keseluruhan penghuni rumah tangga yang diakibatkan karena hubungan pernikahan yang dilakukan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan atas peasaan yang sama. Pengertian tersebut berarti mencakup nenek, kakek, mertua adik, kakak dan sebagainya selama masih memiliki keturunan darah dari orangtuanya terdahulu.

Beberapa keluarga juga mendefinisikan kata keluarga tidak harus hanya pada hubungan darah saja. Akan tetapi keluarga juga bisa dilahirkan dari sebuah hubungan yang baik bagi sesamanya. Sebagai contoh keluarga yang menganggap seorang pembantu dirumahnya juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

17

Ibid., h. 82

(37)

27

keluarganya, atau seorang pemimpin yang menganggap bawahannya sebagai seorang keluarganya. Hal tersebut biasanya sangat ditentukan oleh sikap dan tingkah laku yang ditunjukan oleh individu-individu itu sendiri.

Membentuk sebuah keluarga sangatlah penting, karena dari sana manusia akan melanjutkan kehidupannya tidak dengan kesendiriannya/sikap individunya melainkan sebagai makhluk yang memiliki tanggung jawab lebih terhadap orang lain yang disebut sebagai keluarga.

Pengalaman dalam kehidupan menunjukkan bahwa membangun keluarga itu mudah, namun memelihara dan membina keluarga hingga mencapai taraf kebahagiaan dan kesejahteraan yang selalu di dambakan oleh setiap pasangan suami istri alangkah sukarnya. Keluarga sakinah yang berintikan ketentraman, kedamaian dan ketenangan hidup merupakan harapan dan tujuan hidup dari sebuah perkawinan. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa keluarga sakinah merupakan prototipe ideal dari bangunan sebuah rumah tangga. Untuk mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah tentu saja memerlukan usaha yang keras, konsisten dan berkesinambungan.19

Keluarga sendiri merupakan sebuah unit terkecil dalam lapisan masyarakat yang memiliki legalitas, terutama dimata hukum yang ada di Indonesia karena sudah diatur dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1992 tentang Kependudukan dan Keluarga Sejahtera yang berbunyi keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami istri dan anak-anaknya atau

19

(38)

28

ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya yang berada di dalam sebuah rumah tangga.

2. Pengertian Sakinah

Secara bahasa sakinah berarti ketenangan, kedamaian, dari akar kata sakan

yang berarti menjadi tenang, mereda, hening, tinggal. Ketenangan dan kedamaian yang terkandung di dalamnya merupakan ketenangan secara khusus, yakni ketenangan dan kedamaian dari Allah SWT yang berada dalam kalbu.20

Kata sakinah ditemukan dalam al quran sebanyak 6 kali. Kata ini merupakan antonim dari idtirob (kegoncangan). Kata ini tidak digunakan kecuali untuk menggambarkan ketenangan dan ketenteraman setelah sebelumnya terjadi gejolak, apapun latar belakangnya. (Q.S. Al-A’raf 7 : 189). Ayat ini menginformasikan bahwa keberadaaan seseorang sebagai pasangannya bertujuan untuk memperoleh ketenangan. Oleh karena itu, ketenangan sebagai tujuan dari keberadaaan orang lain sebagai pasangannya adalah bersifat rohaniah atau biasa disebut dengan ketenangan jiwa. Artinya, secara fitrah laki-laki akan merasa tenang jiwanya dengan kehadiran seorang pendamping di sisinya. Begitupun dengan perempuan, ia akan merasa tenang jiwanya dengan kehadiran laki-laki sebagai pendamping atau suaminya.

Sakinah sendiri banyak faktor yang bisa menjadi alat ukurnya. Harta kekayaan, kedudukan pasangan yang ideal bisa dijadikan alat ukur tersebut. Namun secara umum, sakinah dalam sebuah keluarga ditentukan dari terciptanya

(39)

29

rasa bahagia apabila berada dalam rumah. Hal tesebut biasanya tercipta apabila terjalin komunikasi yang sehat diantara anggota keluarga.21

3. Konsep Keluarga Sakinah

Keluarga sakinah merupakan dambaan bagi seluruh individu yang ingin membina sebuah keluarga. Karena keluarga yang sakinah akan membawa para penghuninya kepada sebuah hal yang diidam-idamkan oleh seluruh umat muslim, yaitu Ridha Allah SWT yang berarti memasuki Surga-Nya dan jauh ari neraka-Nya.22

Konsep keluarga sakinah sebenarnya tidak mutlak pada sebuah teori tertentu saja. Terdapat beberapa hal yang bisa melatarbelakangi timbulnya keluarga sakinah dalam sebuah rumah tangga. Hal itu disebabkan oleh berbagai kondisi yang terjadi dalam rumah tangga tersebut, sehingga aturan yang akan dimainkan di dalamnya juga harus disesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Dengan kata lain fleksibelitas dalam mencari sebuah solusi harus dimiliki oleh pelaku dalam rumah tangga tersebut.

Kondisi diatas memang akan terjadi. Namun semua itu bila didasari oleh pemahaman yang baik tentang Keluarga Sakinah itu sendiri akan mudah dijalani. Karena dengan pemahaman atau ilmu tentangnya semua jawaban akan permasalahan yang ada akan terselesaikan sesuai dengan keinginan dan mengarah kepada tujuan dari terbentuknya keluarga tersebut.

21

Muhammad Arifin Ilham, Rimant Islam, (Jakarta: Haqiena Media,2010)

22

(40)

30

Hal lain yang perlu diketahui adalah konsep tentang keluarga sakinah yang akan mereka bentuk. Secara umum keluarga sakinah akan terbentuk apabila :

1. Semua anggota keluarga mengetahui dan menjalankan prinsip-prinsip atau tugas merekadalam rumah tangga tersebut.23

Menjadi hal yang sangat pokok hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam menciptakan keluarga sakinah. Suami, istri dan anak harus mengetahui tugas dan wewenang mereka dalam keluarga. Betapapun tingginya jabatan yang dimiliki oleh seorang istri dan anak, namun ketika sudah kembali ke dalam rumah seorang suami atau ayahlah yang menjadi pemimpin mereka. Begitupun dengan suami, ia harus bertanggung jawab penuh akan keberlangsungan hidup yang ada dalam keluarga mereka. Pendidikan, sandang, pangan keluarga harus dipenuhi oleh seorang ayah dengan mencari nafkah bagi keluarganya.

2. Terdapat rasa saling pengertian, sabar dan menerima pasangan hidupnya, baik atau buruknya

Rasa saling pengertian kesabaran merupakan hal yang harus ada dalam salah satu sifat yang harus dimiliki oleh setiap anggota rumah tangga yang menginginkan terciptanya keluarga sakinah dalam rumah tangga mereka. Dengan rasa pengertian dan kesabaran yang dimiliki, setiap keadaan yang terjadi pada salah satu anggota keluarga akan disikapi dengan hal positif sehingga menutup celah untuk timbulnya permasalahan yang biasa menjadi duri dalam rumah tangga.

(41)

31

Jiwa yang penyabar juga membuat para anggota keluarga akan memiliki kekuatan ganda dalam menghadapi setiap permasalahan. Ia juga akan terlihat menjadi orang yang sangat kuat di mata orang lain karena ketegarannya dalam menghadapi sebuah masalah. Seseorang dengan jiwa tersebut akan mudah memperoleh tujuan hidupnya, salah satunya adalah mendapatkan Keluarga Sakinah.

3. Butuh komunikasi yang baik

Beberapa keluarga yang mengalami kegagalan salah satunya disebabkan oleh kurang baiknya komunikasi yang terjalin antara anggota keluarga mereka. Komunikasi yang kurang baik akan mengakibatkan kesalahpahaman dalam aktifitas yang dijalani oleh siapapun yang ada di dalam rumah tangga. Hal ini akan diperparah jika aktifitas yang dilakukan terdapat perbedaan jarak yang sangat jauh.

(42)

32

4. Selalu dihiasi dengan prilaku yang merupakan perwujudan dari pengamalan agama.24

Rumah tangga yang di dalamnya terdapat kebahagiaan, salah satu syarat utamanya adalah para penghuninya selalu menghiasi dirinya dengan prilaku yang sesuai dengan norma agama dan tidak melakukan penyimpangan terhadapnya. Ini merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seluruh manusia yang menginginkan kebahagiaan tersebut.

Prilaku yang sesuai dengan ajaran agama akan senantiasa membawa para pelakunya kepada sebuah keadaan yang baik. Itulah yang menjadi alasan mengapa mengaplikasikan norma-norma agama menjadi hal yang mutlak dilakukan. Karena norma agama, khususnya dalam Islam dibuat secara khusus oleh Allah SWT dan dilengkapi oleh Rasulullah yang bertujuan untuk dijadikan sebagai aturan hidup atau pedoman yang dapat mengantarkan manusia untuk meraih kebahagiaan yang dicarinya, baik di dunia maupun di akhirat.

C. Program Radio

1. Pengertian Program Radio

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia program adalah rancangan mengenai asas serta usaha yang dijalankan.25 Sedangkan secara etimologis kata program berasal dari bahasa bahasa Inggris, programme atau program yang

24

Basyuni, Manajemen Pembangunan Umat, h.136

(43)

33

artinya acara atau rencana.26 Kemudian istilah program di radio dapat dianalogikan sebagai barang atau pelayanan yang dijual dalam bisnis. Dan menurut John R. Bittner yang dikutip Masduki, program atau dikenal sebagai acara ini merupakan barang yang dibutuhkan khalayak sehingga mereka bersedia untuk mendengarkannya.27

Adapun dengan istilah program di dunia radio berarti acara, sementara yang dimaksud dengan program adalah susunan kesatuan acara dalam sehari.28 Program radio merupakan rangkaian acara yang disiarkan sepanjang hari melalui pesawat radio bisa berupa berita, informasi, sandiwara/drama, kesenian, musik, dan sebagainya, yang dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan aturannya.29

Dalam Program atau acara, tentunya ada pesan-pesan yang disampaikan kepada pendengarnya. Penyampaian isi program tersebut di Indonesia dikenal dengan istilah siaran. Dalam konteks ini, program diartikan sebagai segala sesuatu hal yang ditampilkan stasiun penyiaran (radio) untuk memenuhi kebutuhan pendengarnya.30 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 pasal 1 menyebutkan bahwa siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter lainnya yang dapat diterima melalui saluran penerima siaran, baik yang bersifat interaktif maupun tidak. Kemudian mata acara adalah bagian dari siaran yang berisi muatan pesan

26Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Tangerang:Ramdina

Prakasa, 2005), cet.ke-1, h.97.

27

Masduki. Menjadi Broadcaster Professional, (Yogyakarta: Lkis, 2004) h.35.

28RM Soenarto, Program Televisi dari Penyusunan sampai Pengaruh Siaran

(Jakarta:EFTV-IKJ Press,2007), h.1.

29

Omar Abidin, Format Siaran Radio (Jakarta:Pustaka Sinar Harapan, 1996), h.54.

(44)

34

yang disusun dalam suatu kemasan yang ditujukan kepada khalayak atau pendengar.31

Selanjutnya secara umum program mata acara radio dapat diperoleh dari :

a. Sistem jaringan antar stasiun atau merelay dari stasiun penyiaran lainnya. b. Hasil rekaman dan atau menyewa dari rumah produksi. Rumah produksi

dalam Undang-undang Penyiaran Nomor 24 Tahun 1997 pasal 1 perlu dikutip bahwa : “Rumah produksi adalah perusahaan pembuat rekaman

video dan atau perusahaan pembuatan rekaman acara siaran, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk lembaga penyiaran.”32 c. Memproduksi Sendiri

d. Sindikasi pogram atau pertukaran program dengan pihak radio lain yang menjadi kongsinya atau rekan bisnisnya dalam media.33

Program merupakan hal yang sangat penting dalam dunia penyiaran, itu karena program berupa acuan dalam proses penyiaran berlangsung. Suatu program dapat dikatakan berhasil atau tidaknya tergantung dari bagaimana cara pengemasan suatu acara dengan sedemikian rupa, sehingga ketika menyajikan sebuah program acara target maksimal dapat diperoleh.

Dalam kegiatan penyiaran sebuah program radio harus dapat menarik minat khalayak atau para pendengarnya. Supaya siaran ini menarik khalayak, diperlukan kreatifitas dari pembuat program. Misalnya siaran tidak hanya

31Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional (Ciputat:Pustaka Irvan, 2007), h.73.

32

Ibid., h.75.

33

(45)

35

menggunakan kata-kata atau dialog, tetapi ditambah dengan unsur seninya seperti musik pengiring. Dengan penggabungan tersebut khalayak akan tertarik dan mempunyai tanggapan yang bagus serta imajinasi yang tepat terhadap apa yang dikomunikasikan penyiar dan mampu membangkitkan emosi pendengarnya.

2. Jenis-jenis Program Radio

Pada dasarnya program radio tidak mempunyai banyak jenisnya, secara umum jenis program radio ada dua, yaitu musik dan informasi. Namun dari dua jenis program tersebut mempunyai turunan, dan pada intinya dapat memenuhi kebutuhan pendengar dalam hal musik dan informasi.

a. Berita radio

Siaran berita radio merupakan sajian peristiwa dalam bentuk fakta yang dikemas secara menarik oleh penyiar atau reporter sesuai dengan aturan jurnalistik. Berbeda dengan siaran informasi tidak selalu menyajikan fakta tetapi tetap memakai kaidah jurnalistik. Ada dua bentuk penyajian berita radio, antara lain :

1. Siaran langsung (live report), yaitu laporan langsung reporter dari lokasi, tentang peristiwa yang sedang terjadi.

(46)

36

Kemudian dalam hal laporan jurnalistik radio ada tiga elemen suara yang harus terdengar oleh pendengar, berupa narasi yang dituturkan reporter atau penyiar, rekaman wawancara yang didapatkan dengan narasumber dan rekaman atmosfer atau rekaman suara-suara asli dari suatu peristiwa.34

b. Talk show

Talk Show atau perbincangan radio merupakan kombinasi dua keterampilan yaitu seni berbicara dan seni wawancara. Setiap penyiar pasti pandai berbicara, namun belum tentu pandai dalam wawancara. Seorang penyiar harus mempunyai brain, nalar yang bagus, tidak cukup hanya terampil mengelola tinggi rendah suara (pitch), kecepatan ucapan (speed) dan kuat lemahnya vocal (power).

Dalam talk show memberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuan penyiar dalam memadukan ketiga hal tersebut (pitch, speed, power) dengan daya pikir yang bagus.35

Program talk show biasanya diarahkan oleh seorang penyiar/host dengan mengundang satu atau beberapa narasumber. Kemudian membahas topik yang telah ditentukan, atau topik hangat yang sedang diperbincangkan di masyarakat.

Ada tiga bentuk talk show yang sering digunakan stasuin radio, yaitu :

1. One-one-one-show, yaitu dialog yang ketika penyiar dan narasumber berdiskusi, sedangkan posisi mikrofon terpisah di ruang studio yang sama.

34

Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.225-226.

(47)

37

2. Panel discussion, penyiar/host sebagai moderator hadir di tengah narasumber.

3. Icall in show, program talk show yang hanya melibatkan telepon dari pendengar topik ditentukan terlebih dahulu kemudian pendengar duindang untuk memberikan respon melalui telepon. Tidak semua respon pendengar layak disiarkan, untuk itu memerlukan operator sebagai penyeleksi sebelum di on air-kan.36

Adapun dalam pelaksanaannya program talk show biasanya mengikuti beberapa urutan, yaitu pertama, pembukaan dan perkenalan topik dan narasumber, kedua diskusi topik dan interaktif pendengar, dan ketiga penutup berupa kesimpulan dan ucapan terima kasih

c. Infotainment Radio

Infotainment radio merupakan gabungan antara informasi dan hiburan.

Infotainment dalam kemasan di radio biasa disebut sebagai majalah udara (air magazine) yaitu acara memadukan antara musik, informasi, berita iklan bahkan drama. Program ini mempunyai segmentasi sifatnya heterogen dan umumnya disampaikan secara easy listening. Durasinya berkisar antara 5 sampai 60 menit, dengan pembahasan berupa kupasan mengenai album baru, wawancara penyanyi atau artis, interaktif dengan pendengar, dan dilakukan pemutaran beberapa lagu yang berkaitan.37

36

Ibid., h.227

(48)

38

Program infotaiment yang popular di Indonesia ada tiga jenis, yaitu :

1. Info-entertainment, penyajian informasi dari dunia hiburan dengan selingan lagu. Antara pemutaran lagu dan penyajian informasi proporsi sajian sama meskipun liriknya tidak selalu berkaitan.

2. Infotainment, dengan proporsi yang seimbang antara informasi, promosi dan sebagainya dari dunia hiburan dan diselingi pemutaran lagu yang senada atau berkaitan dengan tema yang dibahas.

3. Information dan entertainment, sajian informasi dengan berita-berita aktual dan tidak selalu harus berhubungan dengan dunia hiburan, diselingi dengan lagu, iklan dan sebagainya. Untuk program infotainment biasanya disiarkan mingguan karena produksinya relatif kompleks walaupun begitu tetapi ada juga yang harian.38

(49)

39

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG RADIO FAJRI 99.3 FM

BOGOR

A. Sejarah dan Perkembangan Radio Fajri 99.3 FM

Radio Fajri FM telah berdiri sejak tahun 2000 di bawah naungan Yayasan Islam al-Huda Bogor Indonesia dengan nama radio Al-Iman di frekuensi AM dengan program siaran yang masih sederhana dan peralatan siaran yang juga sangat sederhana. Namun tantangan dakwah semakin kompleks, sehingga pihak Yayasan menginginkan adanya peningkatan kualitas siaran. Sehingga di tahun 2004 radio ini berganti nama menjadi RIAS AM, tentu bukan sekedar berganti nama, namun radio ini pun mengalami banyak perubahan, baik dari sisi acara yang sudah semakin menarik dan peralatan yang semakin baik. Semakin lama ternyata banyak masyarakat yang menyukai radio ini, sehingga pihak management terpanggil untuk meningkatkan kualitas siaran, agar pendengar semakin nyaman dalam mendengarkan, maka pada tahun 2006 radio ini mengalami perubahan frekuensi dari AM ke FM.

(50)

40

99.3 Mhz berdasarkan IPP (Izin Penyelenggaraan Penyiaran) Tetap, No. 236/KEP/M.KOMINFO/04/2012.

Dan saat ini radio Fajri FM sudah memiliki cabang resmi di Bandung, yakni di frekuensi 1458 AM. Rencananya radio Fajri FM akan mendirikan cabang-cabang radio lain hingga seluruh Indonesia.

PT. Radio Fajar Imani adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyiaran lembaga penyiaran radio swasta yang beralamat di Jl. Raya Cimanglid, No. 61 Desa Sukamantri Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. Atau lebih dikenal dengan sebutan nama di udara FAJRI FM dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat tentang pentingnya dakwah dan informasi Islam yang menyeluruh sesuai dengan pemahaman Nabi Muhammad dan para Sahabatnya . Dan diharapkan dengan adanya radio FAJRI FM ini dakwah Islam akan mudah tersebar di wilayah Bogor dan sekitarnya. Radio FAJRI FM dengan mottonya "Suara Kebangkitan Islam" senantiasa mencoba menyajikan informasi dan kajian-kajian keagamaan yang bersumber pada dalil-dalil yang benar dan shohih, mencerdaskan dan memahamkan ummat sehingga kehidupan yang mereka jalani berada pada jalan yang lurus, moral dan spiritual yang baik. Serta memberikan informasi-informasi edukatif kepada masyarakat luas.

Dengan eksistensi radio dakwah Islam FAJRI FM yang mempunyai warna dan ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh radio-radio lain yaitu siarannya

(51)

41

B. Visi dan Misi Radio Fajri FM

VISI

Menjadi Pemimpin Radio dakwah dan Informasi Islam di Indonesia

MISI

1. Menyajikan pembahasan lengkap seputar Islam

2. Menghadirkan pemateri yang kapabel, profesional dan ilmiah Akademisi 3. Menyajikan informasi Islam secara cepat, akurat dan terpercaya

4. Menyediakan sumber-sumber informasi yang amanah

C. Struktur dan Narasumber Radio Fajri 99.3 FM

STUKTUR KEPENGURUSAN FAJRI FM

Ketua

Herman Saptaji

Akunting

Asep

Bendahara

Fauzan

Sekretaris

Ade Eris

Manajer Umum

Ridwan Farid

Dept. Ilmiah

Ust. Ibrohim

Dept. Administrasi & Produksi

Ridwan Farid

Dept. Penyiaran & Periklanan

Yusuf Supriadi

Dept. Marketing

(52)

42

NARASUMBER TETAP RADIO FAJRI

DR. Muhammad Sarbini, M.H.I.

Mengisi Kajian Fiqih, Setiap Malam Jum'at, Pukul 19.30 -21.30 WIB. Disiarkan Langsung dari Masjid Raya HASMI.

Abu 'Aisyah Rahendra Maya, S.Th.I., M.Pd.I.

Mengisi Kajian Wawasan Islam (Tsaqofah Islamiyah), Setiap Selasa Malam, Pukul 20.00 -21.30 WIB.

'Ali Maulida, S.Sos.I., M.Pd.I.

Mengisi Kajian Rubrik Akhlaq, Setiap Rabu Pagi, 06.30-07.30 WIB Hudan Dimyati Ahmad, S.Sos.I., M.Pd.I.

Mengisi Kajian al-Gozwul Fikri (Perang Pemikiran), Setiap Rabu Malam, Pukul 20.00-21.30 WIB

Muhammad Hidayat Ginanjar, M.Pd.I.

Mengisi Kajian Tarbiyatul Aulad (Pendidikan Anak) Setiap Minggu Pagi, Pukul 05.30-06.30 WIB. Di samping itu, beliau adalah Ketua STAI al-Hidayah- Bogor. Fachri Fachrudin, S.H.I., M.E.I.

Mengisi Kajian Menata Hati, Setiap Selasa Sore, Pukul 16.00-17.00 WIB. Ir. Nur Sukma

Beliau adalah Presiden Direktur PT. Gaswara Group. Mengisi Rubrik Usaha Islami, Hari Ahad Sore, 16.00 - 17.00 WIB.

Abu Jundi Saifudin, S.Pd.I.

(53)

43

Abu Hanzolah 'Arifin, S.H.I.

Mengisi Kajian Keluarga Sakinah, Setiap Jum'at Pagi, Pukul 05.30-06.30 WIB. Ade 'Abdul Qohar, S.Pd.I.

Mengisi Kajian Motivasi Islami, Setiap Sabtu Pagi, Pukul 05.30-06.30 WIB.

NARASUMBER EKSTERNAL YANG PERNAH MENGISI ACARA DIALOG TOKOH

1. K.H. Ahmad Kholil Ridwan, Lc. (Ketua MUI Pusat) 2. K.H. Ahmad Afif (Pembina FPI Bogor)

3. K.H. Abbas Aula, Lc., M.H.I. (Komisi Fatwa MUI Bogor)

4. DR. Adian Husaini, M.A. (Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama MUI Pusat)

5. Wilyudin Dhani, S.Pd.I. (FUI Bogor) 6. Ir. Nurwahid, M.Si. (LPPOM MUI)

7. Hendri Tanjung, S.S., M.Ag., M.Phil., M.M., Ph.D (Pakar Ekonomi Islam)

D. Program-program Radio Fajri 99.3 FM

Berikut Jadwal Kajian Siaran Langsung Di Radio Fajri 99.3 Fm :

a. Kajian Pagi ( Setiap hari, mulai pukul 05.30 sampai 06.30 WIB )

1. Ahad, Tarbiyatul Aulad ( Pendidikan anak ), Pemateri: Ust. M.Priatna, Tarbiayatul Aulad Syaikh Al-Ulwan

(54)

44

3. Selasa,Tafsir ayat hukum, Pemateri: Ust. Hawari Lc,

4. Rabu, Materi tematik , Pemateri: Ust Ibrohim Bafadhol M.Pd.I ,

5. Kamis, Hadits Pemateri: Ust. Muslim S.Pd.I , Riyadhus sholihin Imam Nawawi

6. Jumat, Keluarga Sakinah, Pemateri:Ust Arifin, S.H.I,

7. Sabtu, Prinsip-prinsip Islam, Pemateri: Ust Ade Abdul Qohhar S.Pd.I

b. Kajian Dhuha ( Setiap hari, mulai pukul 09.00 sampai 10.00 WIB )

1. Ahad, Kajian siaran ulang ( recording ), Pemateri: Narasumber fajri

2. Senin, Talkshow lembaga dan Produk Islami, Pemateri : Ketua Lembaga dan produsen Produk Islami

3. Selasa, Talkshow lembaga dan Produk Islami, Pemateri : Ketua Lembaga dan produsen Produk Islami

4. Rabu, Materi tematik , Pemateri: Ust Ibrohim Bafadhol M.Pd.I

5. Kamis, Pustaka Islam ( Bedah buku ), Pemateri : Berbagai Narasumber, Buku islam terbaru dari penerbit

6. Jumat, Talkshow lembaga dan Produk Islami, Pemateri : Ketua Lembaga dan produsen Produk Islami

7. Sabtu, Menjawab SMS pertanyaan, Pemateri : Ust Ibrohim M.Pd.I, sumber : SMS yang tak terjawab

c. Kajian Sore ( Setiap hari, mulai pukul 04.00 sampai 05.00 Sore WIB )

(55)

45

Pemateri: Dokter & manajemen Fajri,

2. Senin, Fiqh Sholat, Pemateri: Ust. Ibrohim Bafadhol M.Pd.I

3. Selasa, Tafsir Tematik, Pemateri: Ust. Habibulloh LcRabu,

Tazkiyatunnufus ( penyucian jiwa ) , Pemateri: Ust.Umar Muhsin Lc 4. Kamis, Pemuda Islam, Pemateri: Ust. Azzam Rumba Triana M.Pd.I 5. Jumat, Aqidah Dasar, Pemateri: Ust. Ali Maulida M.Pd.I

6. Sabtu, Faidah Hadis, Pemateri: Ust Fachri F M.E.I , Riyadhussholihin Imam Nawawi.

d. Kajian Malam (Setiap hari, mulai pukul 08.00 sampai 09.30 Malam WIB)

1. Ahad, Kisah dalam Al-Qur’an, Pemateri: Ust.Herman Saptaji, Al-mustafad min qoshosil Qur’an

2. Senin, Da’wah , Pemateri: Ust. M.Priatna

3. Selasa, Tsaqofah Islamiyah, Pemateri: Ust Rahendra Maya, M.Pd.I 4. Rabu, Fiqhul Islamy, Pemateri: Ust. Dr.M.Sarbini

5. Kamis, Ghozwul Fikry, Pemateri: Ust. Hudan Dimyati Ahmad 6. Jumat, Keluarga Islamy, Pemateri: Ust. Solahuddin Lc

7. Sabtu, Tafsir, Pemateri: Ust Abdul Wahid Lc, Tafsir Ibnu Katsir

ON AIR

(56)

46

Menyajikan pembahasan tema-tema keislaman secara komprehensif dengan kemasan dialog interaktif, dan menghadirkan para Ustadz (Narasumber) yang berkompeten di bidangnya

Islam al-Yaum Pagi : 06.45 - 07.00 Sore : 17.15 - 17.30

Sajian Informasi Dunia Islam Terkini, Baik Dalam Negeri Maupun Mancanegara Dari Sumber-sumber yang Insya Allah Amanah Dan Terpercaya.

Tilawah al-Qur’an

Pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an secara tartil dan tajwid disertai dengan terjemah dan kandungan maknanya.

Kisah-Kisah Islami

Pembacaan kisah-kisah nyata yang inspiratif dan menggugah, baik dari kisah Rosululloh , para Sahabat Rosul , maupun kisah pertaubatan ahli maksiat dan kisah para muallaf (orang yang baru masuk Islam).

Renungan Malam

Renungan instrospeksi diri atas berbagai hal yang telah diperbuat untuk menggapai perbaikan diri dan menapaki jalan hidayah.1

OFF AIR

Seminar Keislaman Bersama Tokoh Nasional

(57)

47

Bazzar Aneka Produk Islami

Pelatihan Thibbun Nabawi (Pengobatan Cara Nabi ) Temu Pendengar FAJRI

Acara Ifthor Jama'i (Buka Puasa Bersama Pendengar) di Bulan Romadhon. Pelatihan Jurnalist Broadcasting

Pembentukan Forum Pendengar FAJRI

E. Sejarah Singkat Program Kajian Pagi

Program Ka

Gambar

Tabel 2.1 Elemen Wacana Van Dijk ...........................................................
Tabel 1.1 Subjek Penelitian
Tabel 1.2
1.Tabel 1.3  Tematik
+4

Referensi

Dokumen terkait