Lampiran 1
No. Responden: ….
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN GAYA HIDUP TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION IMITASI
(STUDI PADA MAHASISWA STRATA I FISIP USU)
Dengan hormat,
Saya, Nanda Amelia, mahasiswa Universitas Sumatera Utara program studi Adiministrasi Bisnis melakukan penelitian dalam rangka menggali pengaruh citra merek, harga dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi (studi pada mahasiswa strata I FISIP USU). Kuesioner dibuat dalam rangka penyusunan skripsi yang menjadi salah satu syarat menyelesaikan program sarjana (S1).
Saya mohon kesediaan anda untuk berpartisipasi mengisi kuesioner terlampir karena akan sangat menentukan keberhasilan penelitian ini. Saya menjamin kerahasiaan atas data dan informasi yang diberikan kepada saya untuk tidak diberitahukan kepada pihak lain dalam kepentingan apapun.
Atas kerjasama, dukungan dan perhatian anda, saya ucapkan terima kasih. Hormat Saya,
I. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita
Jurusan/ Tingkat :
Uang Saku Bulanan : a. Rp 500.000 – Rp 1.000.000 b. Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 c. Rp 1.500.000 ‒ Rp 2.000.000 d. > Rp 2.000.000
Produk fashion imitasi yang digunakan : a. Tas d. Jam
b. Pakaian e. Aksesoris
c. Sepatu Merek produk fashion imitasi yang digunakan :
II. Petunjuk Pengisian
Pilihlah salah satu pernyataan yang paling sesuai menurut pendapat Saudara dengan memberikan check list (√) pada kolom jawaban yang Saudara anggap paling sesuai.
Keterangan :
STS : Sangan Tidak Setuju TS : Tidak Setuju
Citra Merek (X1)
No Pernyataan
Skala Pengukuran
SS S N TS STS
1.
Ketika melihat lambang/logo yang terdapat pada produk fashion imitasi yang saya gunakan saya langsung dapat mengenali merek tersebut.
2.
Merek produk fashion imitasi yang saya gunakan tersebut memberikan kesan
prestige.
3.
Merek produk fashion imitasi yang saya gunakan memiliki reputasi yang baik.
4.
Saya percaya diri menggunakan produk
fashion imitasi yang saya gunakan.
5.
Merek dan komponen produk fashion imitasi yang saya gunakan cocok dengan selera saya
Harga (X2)
No Pernyataan
Skala Pengukuran
SS S N TS STS
1.
2.
Kualitas produk fashion imitasi sesuai dengan harga yang saya bayar.
3.
Harga produk fashion imitasi sesuai dengan manfaat.
4.
Harga produk fashion imitasi lebih terjangkau dari produk yang lain.
Gaya Hidup (X3)
No Pernyataan
Skala Pengukuran
SS S N TS STS
1.
Dalam keseharian, saya menggunakan
fashion yang bagus agar dilihat orang
lain.
2.
Menurut saya, produk fashion imitasi dapat menunjang penampilan.
3.
Saya suka berteman dengan orang yang memiliki selera yang sama dalam berpenampilan.
4.
Saya suka mencari informasi mengenai produk fashion yang up to date.
Keputusan Pembelian (Y)
No Pernyataan
Skala Pengukuran
SS S N TS STS
1.
Saya membeli produk fashion sesuai dengan kebutuhan.
2.
Saya mencari informasi tentang produk
fashion.
3.
Saya mengevaluasi beberapa produk
fashion yang ada.
4.
Saya memutuskan melakukan pembelian
produk fashion imitasi
setelahmengevaluasi beberapa alternatif.
5.
Saya bersedia melakukan pembelian kembali produk fashion imitasi.
LAMPIRAN 2. Karakteristik Responden Uji Validitas dan Reliabilitas
No. Responden
Jenis
Kelamin Uang Saku Bulanan
Produk Fashion Imitasi yang Digunakan
1 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
2 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
3 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
4 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
5 Laki-laki Rp1.000.000-Rp1.500.000 Jam
6 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Jam
7 Laki-laki Rp1.000.000-Rp1.500.000 Sepatu
8 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
9 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Sepatu
10 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
11 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
12 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
13 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
14 Laki-laki Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
15 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
16 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
17 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
18 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
19 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Sepatu
20 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
21 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
22 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
23 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
24 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
25 Laki-laki Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
26 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
27 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
28 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
29 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
LAMPIRAN 3. Tabulasi Data Responden Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabulasi Data Responden Penelitian
No Citra Merek Harga Gaya Hidup Keputusan Pembelian
LAMPIRAN 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil Uji Validitas Variabel Citra Merek
Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P1 16,3333 5,333 ,465 ,763
P2 16,2667 5,030 ,632 ,705
P3 16,2333 5,702 ,558 ,736
P4 16,7000 4,631 ,576 ,727
P5 16,2000 5,338 ,545 ,734
Hasil Uji Validitas Variabel Harga
Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P6 12,4000 3,834 ,534 ,710
P7 12,8333 3,247 ,540 ,721
P8 12,1333 3,775 ,640 ,659
P9 12,3333 4,023 ,535 ,711
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Hidup
Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P10 16,2667 7,651 ,689 ,834
P11 16,3000 8,010 ,655 ,843
P12 16,6667 8,023 ,610 ,852
P13 16,5667 7,357 ,761 ,816
P14 16,6000 6,524 ,730 ,827
Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P15 16,8000 6,372 ,719 ,756
P16 16,7667 7,771 ,547 ,807
P17 16,6000 7,972 ,579 ,800
P18 16,4000 7,352 ,666 ,775
Reliability Statistics
Variabel Cronbach’s Alpha N of items
Citra Merek (X1) Harga (X2) Gaya Hidup (X3)
Keputusan Pembelian (Y)
,775 ,756 ,863 ,823
LAMPIRAN 5. Karakteristik Responden Penelitian
No. Responden
Jenis
Kelamin Uang Saku Bulanan
Produk Fashion Imitasi yang Digunakan
1 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
2 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
3 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
4 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Aksesoris
5 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
6 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
7 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
8 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Pakaian
9 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
10 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
11 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
12 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Sepatu
13 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
14 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
15 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Aksesoris
16 Perempuan Rp1.500.000-Rp2.000.000 Tas
17 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
18 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
19 Laki-laki Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
20 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Pakaian
21 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
22 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
23 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
24 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
25 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
26 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
27 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Aksesoris
28 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Pakaian
29 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Pakaian
30 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
31 Perempuan Rp1.500.000-Rp2.000.000 Tas
33 Laki-laki Rp1.000.000-Rp1.500.000 Jam
34 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
35 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
36 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
37 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
38 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
39 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Pakaian
40 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Pakaian
41 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Aksesoris
42 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
43 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
44 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
45 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
46 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
47 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
48 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
49 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
50 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Pakaian
51 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Aksesoris
52 Laki-laki Rp1.000.000-Rp1.500.000 Pakaian
53 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
54 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
55 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
56 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Aksesoris
57 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
58 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
59 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
60 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
61 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Pakaian
62 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
63 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
64 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
65 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
66 Perempuan Rp1.500.000-Rp2.000.000 Tas
67 Laki-laki Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
68 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Pakaian
70 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
71 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
72 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
73 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
74 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Jam
75 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
76 Laki-laki Rp1.000.000-Rp1.500.000 Tas
77 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
78 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
79 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Aksesoris
80 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
81 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Pakaian
82 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
83 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
84 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
85 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
86 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Sepatu
87 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
88 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Aksesoris
89 Laki-laki Rp1.000.000-Rp1.500.000 Pakaian
90 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
91 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
92 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Aksesoris
93 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
94 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Pakaian
95 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Jam
96 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Sepatu
97 Laki-laki Rp500.000-Rp1.000.000 Pakaian
98 Perempuan Rp1.000.000-Rp1.500.000 Jam
99 Perempuan Rp500.000-Rp1.000.000 Tas
LAMPIRAN 6. Tabulasi Data Responden Penelitian
Tabulasi Data Responden Penelitian
No Citra Merek Harga Gaya Hidup Keputusan Pembelian
LAMPIRAN 7. Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,75797338
Most Extreme Differences Absolute ,121
Positive ,052
Negative -,121
Kolmogorov-Smirnov Z 1,210
Asymp. Sig. (2-tailed) ,207
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
CITRA MEREK ,462 2,163
HARGA ,546 1,883
GAYA HIDUP ,476 2,101
LAMPIRAN 8. Pengujian Hipotesis
Uji Signifikansi Parsial (Uji – t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,570 2,008 3,769 ,000
Citra Merek ,137 ,119 ,143 1,154 ,251
Harga ,276 ,144 ,220 1,922 ,058
Gaya Hidup ,278 ,121 ,280 2,292 ,024
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Uji Signifikansi Simultan (Uji – F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 141,833 3 47,278 14,834 ,000a
Residual 305,957 96 3,187
Total 447,790 99
a. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Harga, Citra Merek b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
dimension0
1 ,563a ,317 ,295 1,78523
Daftar Pustaka
BUKU
A.Shimp Terence, 2003. Periklanan Promosi, Erlangga, Jakarta.
Angiopora, Marius P., 1999. Dasar-Dasar Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Dharmmesta, Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 2000. Manajemen Pemasaran,
Analisa Perilaku Konsumen, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Tony Sitinjak, 2004. Strategi Menaklukkan
PasarMelalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, PT SUN, Jakarta.
Erlina, 2011.Metode Penelitian, Art Design, Publishing and Printing, Medan. Ferrina, Dewi, 2008. Merek dan Psikologi Konsumen, Graha Ilmu, Yogyakarta. Hasan, Ali, 2008. Marketing,Media Persindo, Yogyakarta.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2001. Prinsip-Prinsip
Pemasaran,Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi 13, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip, 2002. Manajemen Pemasaran, edisi millennium, Jilid I, PT Prenhalindo, Jakarta.
Loundon, D.L. and Bitta, D.A.J., 1993. Costumer Behavior Concept
and Application Second Edition, Mc. Grow Hill Book Co., New York.
Schiffman, L.G. dan Kanuk. L.L., 2004. Perilaku Konsumen, Edisi 7,PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Setiadi, Nugroho J., 2003. Perilaku Konsumen,Prenada Media, Jakarta Timur.
Setiadi, Nugroho J., 2010. Perilaku Konsumen, Edisi Revisi, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2012. Analisis Data Untuk Riset
Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan.
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta CV, Jakarta.
Sumarwan, Ujang dan Lolita Krisnawati, 2003. Perilaku Konsumen: Teori dan
Penerapannya dalam Pemasaran, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Supranto dan Nandan, 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran untuk
Memenangkan Persaingan Bisnis,Mitra Wacana Media, Jakarta.
Susanto, A.B., 2001. Potret-Potret Gaya Hidup Metropolis, Kompas Media Nusantara, Jakarta.
Sutisna, 2002. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Rosda, Bandung. Tjiptono, Fandy, 2005. Brand Management & Strategy, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
__________, 1997. Strategi Pemasaran , Penerbit Andi, Yogyakarta.
Umar, Husein, 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi & Tesis Bisnis, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
JURNAL DAN SKRIPSI
Akbar, Adam, 2012. Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Toshiba. Jurnal Manajemen.
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Albar, Berry Briliant, 2012. PengaruhStrategiImitasiRokok Country
TerhadapKeputusanPembelianKonsumen. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa.
Fristiana, Dessy Amelia, 2012. Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang.Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis, Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.
Manurung, Gustyna, 2012. Pengaruh Harga, Kualitas, dan Citra Merek
TerhadapKeputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas EkonomiUniversitas Sumatera Utara.Skripsi.Fakultas Ekonomi USU,
Marina,Anastasya, 2011.Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Pengambilan
Keputusan Konsumen Pada Restoran Nelayan Sun Plaza Medan. Skripsi.
Fakultas Ekonomi USU, Medan.
Santoso, Djie Steven Martin, 2011. Consumer Complicity pada Produk Bajakan. Skripsi. Universitas Atma Jaya Jogjakarta.
Wisudawati, Rusdiana, 2014. Pengaruh Citra Merek dan Gaya Hidup Terhadap
Keputusan Pembelian Tas Hermes Tiruan Pada Wanita Karir. Skripsi.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu, Bengkulu.
WEBSITE
Administrator.2012. Perang Abadi Melawan Barang Palsu. http://www.stabilitas.co.id/view_articles. (12 April 2016)
NN. 2015. 5 Fakta Mengapa barang Tiruan Menjadi laris manis di Indonesia.
NN. 2015. LAPK: Peredaran Produk-produk Palsu dan Ilegal Marak Akibat Lemahnya Pengawas
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanasi. Menurut Sugiyono (2006:10), penelitian eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jalan Prof. Dr. A. Sofian No. 1 Universitas Sumatera Utara, Medan dari bulan April hingga Mei 2016.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Dalam penelitian ini, populasi sasarannya adalah Mahasiswa Strata I FISIP USU yang pernah melakukan pembelian produk fashion imitasi. Berdasarkan batasan ini, maka jumlah populasi tidak bisa diketahui.
3.3.2 Sampel
�=�
��[�(� − �)]
��
Keterangan:
n = ukuran sampel
Z = score pada tingkat signifikansi tertentu (derajat keyakinan ditentukan 95%) maka Z = 1,96
P = maximal estimasi = 0,5 d = alpha (0,01)
Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut: �=�
�� [�(� − �)]
��
�= (1,96)
2x [0,5(1−0,5)]
(0.01)2
n = 96,04
Maka jumlah responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebesar 96 responden. Namununtuk lebih memudahkan penelitian, penulis menetapkan sebanyak 100 responden.
Dalam penelitian ini pengguna tas imitasi tidak diketahui identitas dan jumlahnya secara tepat, maka teknik sampling yang digunakan adalah Purposive
Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
a. Mahasiswa/Mahasiswi Strata I FISIP USU yang masih aktif, dilihat melalui KTM.
b. Mahasiswa/Mahasiswi yang pernah membeli produk fashion imitasi, baik yang mengaku maupun yang menggunakan produk fashion imitasi saat ditemui.
c. Bersedia diwawancarai dan mengisi angket yang telah disediakan.
3.4 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi (Kuncoro, 2009:59). Berdasarkan kerangka konseptual, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 : Citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi oleh mahasiswa.
H2 : Harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi oleh mahasiswa.
H3 : Gaya hidup memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi oleh mahasiswa.
H4 : Citra merek, harga, dan gaya hidup secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk
fashion imitasi oleh mahasiswa.
3.5 Definisi Konsep
perilaku tertentu. Untuk mendapatkan masalah yang jelas dari setiap konsep maka penulis mengemukakan definisi konsep penelitian yaitu:
1. Citra Merek merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terjadi dalam ingatan konsumen yang menimbulkan kesan positif.
2. Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya (Stanton dalam Angiopora, 1999:174). 3. Gaya Hidup merupakan keseluruhan pola hidup seseorang yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opini yang berinteraksi dengan lingkungannya.
4. Keputusan Pembelian merupakan kegiatan seseorang untuk memilih dan menetapkan keputusan untuk membeli suatu produk.
3.6Definisi Operasional
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik secara positif atau negatif. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah: citra merek (X1), harga (X2), dan gaya hidup (X3).
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Ukur
Citra Merek (X1)
Persepsi tentang merek yang meliputi: brand recognition,
reputation, affinity dan brand loyalty yang merupakan refleksi
memori konsumen akan asosiasinya terhadap produk
fashion imitasi yang digunakan.
1. Recognition
2. Reputation
3. Affinity
4. Brand Loyalty
Likert
Harga (X2)
Sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh produk fashion
imitasi mengenai
keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas dan manfaat.
1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan kualitas
3. Kesesuaian harga dengan manfaat
Likert
Gaya Hidup (X3)
Keseluruhan pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opini yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
fashion imitasi. 1. Aktivitas 2. Minat 3. Opini Likert Keputusan Pembelian (Y)
Proses pengintegrasian yang mengkombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif, dan akhirnya memutuskan untuk membeli produk fashion imitasi.
1. Pemenuhan Kebutuhan
2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan
Pembelian 5. Pembelian Ulang
Likert
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data-data ataupun informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu:
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun perseorangan seperti hasil wawancara, ataupun hasil pengisian kuesioner (Umar, 2008:42). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti, yaitu:
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2008:49). Dalam penelitian ini, kuesioner akan disebarkan kepada sejumlah 100 mahasiswa yang pernah membeli produk imitasi.
b. Wawancara
Menurut Sugiyono (2010:410) wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam sutau topik tertentu.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pun oleh pihak lain (Umar, 2008:41). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti, yaitu:
pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti.
b. Studi Dokumentasi
pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
3.8 Teknik Penentuan Skor
Teknik penentuan skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, maupun persepsi seseorang/sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial (Erlina , 2011:51) . Jawaban setiap item instrumen pernyataan memiliki gradasi sangat positif sampai sangat negatif. Adapun penentuan skor dari setiap pernyataan adalah sebagai berikut:
1. Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 2. Setuju (S) : diberi skor 4
3. Netral (N) : diberi skor 3 4. Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Metode Uji Instrumen
3.9.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur (Erlina,2011: 56). Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian, yang merupakan data yang telah valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu: kuesioner. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala yang tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kriteria dalam pengukuran kuisioner, sebagai berikut:
a. Jika rhitung> rtabel maka pernyataan dinyatakan valid. b. Jika rhitung< rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
3.9.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang menunjukkan tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten (Erlina, 2011:62). Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah stabil atau konsisten dari waktu ke waktu. Adapun kriteria pengujian reliabilitas adalah:
a) Jika nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) > 0,6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain instrumen adalah reliabel atau terpercaya .
3.9.2 Metode Analisis Data
3.9.2.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
3.9.2.2 Uji Asumsi Klasik
3.9.2.2.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan (Situmorang, 2012:100).
3.9.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas (Situmorang,2012:108).
3.9.2.2.3 Uji Multikolinieritas
sesamanya sama dengan nol. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Erlina, 2011:102).
3.9.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis seberapa besar hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1,2,3 = Koefisien Regresi X1 = Citra Merek
X2 = Harga
X3 = Gaya Hidup
e = Standar error
3.9.4 Pengujian Hipotesis
3.9.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji - t)
Kriteria pengujiannya adalah:
H0: b1 : b2 : b3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu citra merek (X1), harga (X2) dan gaya hidup (X3) terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y).
H0 : b1 : b2 :b3 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu citra merek (X1), harga (X2) dan gaya hidup (X3) terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y).
Kriteria pengambilan keputusan adalah: H0 diterima jika thitung< ttabel pada α= 10% H0 ditolak jika thitung> ttabel pada α= 10% 3.9.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji – F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah:
H0: b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu citra merek (X1), harga (X2) dan gaya hidup (X3) terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y).
H0: b1 = b2 = b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu citra merek (X1), harga (X2) dan gaya hidup (X3) terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika Fhitung< Ftabel pada α= 10%
3.9.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pofil Produk Imitasi Jenis Fashion
Produk imitasi jenis fashion yang beredar di pasar berjumlah sangat banyak dan beragam. Dalam penelitian ini yang menjadi sorotan peneliti adalah produk jenis fashion yang diproduksi oleh industri yang relatif kecil, meniru dengan sempurna atau meniru bagian tertentu dari sebuah produk yang sudah ada sebelumnya atau dengan kata lain peneliti akan menyebutnya sebagai produk fashion imitasi.
Untuk memudahkan responden mengerti akan objek penelitian yang diteliti oleh peneliti, maka peneliti memberikan contoh objek penelitian adalah produk fashion yang sering dikonsumsi oleh responden seperti baju, sepatu, tas, jam tangan, aksesoris, dan produk-produk fashion lainnya yang meniru produk sejenis yang pernah ada atau sedang dipasarkan. Kesemuanya peneliti kategorikan menjadi satu kategori yaitu produk imitasi jenis fashion, sehingga dalam penyebutan selanjutnya produk-produk tersebut disebut sebagai produk imitasi jenis fashion.
4.2 Uji Instrumen
4.2.1 Uji Validitas
responden diluar dari pada sampel dan dilakukan di FISIP USU. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung dari variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 16.0 for windows. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :
a. Jika rhitung> rtabel maka pernyataan dinyatakan valid. b. Jika rhitung< rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
[image:37.595.160.493.351.504.2]Berikut ini adalah hasil uji validitas kuesioner terhadap 30 responden: Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Variabel Citra Merek
Sumber: Hasil Olahan SPSS 16.0 for windows (Mei, 2016)
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel citra merek dinyatakan telah valid yaitu nilai corrected item total correlation seluruhnya telah bernilai lebih besar dari 0,361.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P1 16,3333 5,333 ,465 ,763
P2 16,2667 5,030 ,632 ,705
P3 16,2333 5,702 ,558 ,736
P4 16,7000 4,631 ,576 ,727
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Harga
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P6 12,4000 3,834 ,534 ,710
P7 12,8333 3,247 ,540 ,721
P8 12,1333 3,775 ,640 ,659
P9 12,3333 4,023 ,535 ,711
Sumber: Hasil Olahan SPSS 16.0 for windows (Mei, 2016)
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel citra merek dinyatakan telah valid yaitu nilai corrected item total correlation seluruhnya telah bernilai lebih besar dari 0,361.
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Hidup
Sumber: Hasil Olahan SPSS 16.0 for windows (Mei, 2016)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel citra merek dinyatakan telah valid yaitu nilai corrected item total correlation seluruhnya telah bernilai lebih besar dari 0,361.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P10 16,2667 7,651 ,689 ,834
P11 16,3000 8,010 ,655 ,843
P12 16,6667 8,023 ,610 ,852
P13 16,5667 7,357 ,761 ,816
[image:38.595.143.482.400.576.2]Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Olahan SPSS 16.0 for windows (Mei, 2016)
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel citra merek dinyatakan telah valid yaitu nilai corrected item total correlation seluruhnya telah bernilai lebih besar dari 0,361.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya.Instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s
Alpha) > 0,6. Hasil pengujian reliabilitas instrumen masing-masing variabel dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P15 16,8000 6,372 ,719 ,756
P16 16,7667 7,771 ,547 ,807
P17 16,6000 7,972 ,579 ,800
P18 16,4000 7,352 ,666 ,775
Tabel 4.5
Reliability Statistics
Variabel Cronbach’s Alpha N of items
Citra Merek (X1) Harga (X2) Gaya Hidup (X3)
Keputusan Pembelian (Y)
,775 ,756 ,863 ,823
5 4 5 5
Sumber: Hasil Olahan SPSS 16.0 for windows (Mei, 2016)
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari masing-masing variabel yaitu citra merek, harga, gaya hidup, dan keputusan pembelian ternyata diperoleh nilai Cronbach’s Alpha > 0,6. Dengan demikian, hasil uji reliabilitas terhadap keseluruhan variabel adalah reliabel/ terpercaya.
4.3 Penyajian Data
4.3.1 Metode Analisis Deskriptif
1. Analisis Deskriptif Responden
Tabel 4. 6
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 35 35.0
Perempuan 65 65.0
Total 100 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
[image:41.595.132.507.431.682.2]Berdasarkan Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin perempuan berjumlah 65 responden dan responden laki-laki berjumlah 35 responden. Hal ini menunjukkan bahwa Mahasiswa Strata I FISIP USU yang menjadi responden penelitian lebih dominan perempuan dibandingkan laki-laki.
Tabel 4. 7
Karakteristik Responden Berdasarkan Departemen
Departemen Frekuensi Persentase
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Bisnis Ilmu Administrasi Negara Ilmu Sosiologi
Ilmu Antropologi Ilmu Politik
Ilmu kesejahteraan Sosial Total 20 19 17 12 11 11 10 100 20.0 19.0 17.0 12.0 11.0 11.0 10.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Administrasi Bisnis 19 responden, Ilmu Administrasi Negara 17 responden, Ilmu Sosiologi 12 responden, Ilmu Antropologi 11 responden, Ilmu Politik 11 responden, dan Ilmu Kesejahteraan Sosial 10 responden. Hal ini menunjukkan bahwa setiap responden mewakili setiap departemen.
Tabel 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Bulanan
Uang Saku Bulanan Frekuensi Persentase
Rp500.000 – Rp1.000.000 Rp1.000.000 – Rp1.500.000 Rp1.500.000 – Rp2.000.000 >Rp2.000.000
Total
80 17 3 0 100
80.0 17.0 3.0 0.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Tabel 4.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Produk Fashion Imitasi yang
Digunakan
Produk Fashion Imitasi
yang Digunakan
Frekuensi Persentase
Tas Pakaian Sepatu Jam Aksesoris Total 33 15 24 18 10 100 33.0 15.0 24.0 18.0 10.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Dari tabel 4.8 diketahui bahwa paling banyak responden menggunakan tas sebagai produk fashion imitasi untuk digunakan, yaitu sebanyak 33 responden atau 33%. Lalu sepatu sebanyak 24 responden atau 24%, jam sebanyak 18 responden atau 18%, pakaian 15 responden atau 15%, dan yang terakhir adalah aksesoris sebanyak 10 responden atau 10%.
2. Analisis Deskriptif Variabel
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan Mahasiswa Strata I FISIP USU atas citra merek, harga, dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi.
Untuk dapat menginterpretasikan nilai rata-rata, maka dipetakan ke rentang skala yang mempertimbangkan informasi interval pada rumus:
�������� = �������������� –������������ℎ
�������������� =
5−1
5 = 0,8
Setelah besarnya interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala sehingga dapat diketahui dimana letak rata-rata penilaian responden terhadap setiap unsur diferensiasinya dan sejauh mana variasinya. Rentang skala tersebut terdiri dari:
1,0 – 1,8 = sangat tidak setuju 1,8 – 2,6 = tidak setuju 2,6 – 3,4 = kurang setuju 3,4 – 4,2 = setuju
4,2 – 5,0 = sangat setuju
[image:44.595.109.512.472.661.2]a. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Citra Merek
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Citra Merek
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:
1. Untuk penilaian pengenalan lambang/logo yang terdapat pada produk fashion imitasi, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat Item
No.
1 2 3 4 5
Rata-Rata Skor
F % F % F % F % F %
1 21 21,0 50 50,0 29 29,0 4,08
2 1 1,0 13 13,0 56 56,0 30 30,0 4,15
3 17 17,0 56 56,0 27 27,0 4,10
4 1 1,0 33 33,0 39 39,0 27 27,0 3,92
5 5 5,0 48 48,0 47 47,0 4,42
setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,08. Berarti responden langsung mengenal merek dari lambang/logo yang terdapat pada produk fashion imitasi yang ada.
2. Untuk penilaian merek produk fashion imitasi yang digunakan responden tersebut memberikan kesan prestige, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,15. Berarti responden menilai produk fashion imitasi yang mereka gunakan adalah produk fashion yang memiliki citra merek yang memberikan kesan prestige. 3. Untuk penilaian merek produk fashion imitasi yang digunakan responden
memiliki reputasi yang baik, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,10. Berarti responden menilai produk fashion imitasi yang mereka gunakan adalah merek produk fashion yang memiliki citra merek yang baik.
4. Untuk penilaian responden percaya diri menggunakan produk fashion imitasi yang digunakan, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 3,92. Berarti responden merasa percaya diri menggunakan produk fashion imitasi.
b. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Harga
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Harga
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:
6. Untuk penilaian harga produk fashion imitasi terjangkau oleh responden, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,34. Hal ini menunjukkan bahwa produk fashion imitasi adalah produk dengan harga yang sangat terjangkau.
7. Untuk penilaian kualitas produk fashion imitasi, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 3,77. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk fashion imitasi yang digunakan oleh responden memiliki kualitas yang baik.
8. Untuk penilaian harga produk fashion imitasi sesuai dengan manfaat, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,86. Hal ini berarti responden menilai bahwa dengan harga yang terjangkau dari produk fashion imitasi memiliki manfaat yang sangat sesuai untuk responden.
9. Untuk penilaian harga produk fashion imitasi lebih terjangkau dari produk yang original, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,21. Hal ini berarti responden menilai Item
No.
1 2 3 4 5
Rata-Rata Skor
F % F % F % F % F %
6 6 6,0 54 54,0 40 40,0 4,34
7 37 37,0 49 49,0 14 14,0 3,77
8 7 7,0 54 54,0 39 39,0 4,86
9 8 8,0 63 63,0 29 29,0 4,21
bahwa harga produk fashion imitasi lebih terjangkau dari produk yang original.
[image:47.595.116.511.196.347.2]c. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Gaya Hidup
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Gaya Hidup
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:
10. Untuk penilaian responden menggunakan fashion yang bagus agar dilihat orang lain dalam kesehariannya, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,19. Berarti responden setuju bahwa dalam kesehariannya mereka sengaja menggunakan fashion yang bagus agar dilihat orang lain.
11. Untuk penilaian produk fashion imitasi dapat menunjang penampilan, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,38. Berarti responden menilai produk fashion imitasiadalah produk fashion yang dapat menunjang penampilan dengan sangat baik.
12. Untuk penilaian responden suka berteman dengan orang yang memiliki selera yang sama dalam berpenampilan, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,30. Berarti responden sangat setuju bahwa berteman dengan orang yang memiliki selera Item
No.
1 2 3 4 5
Rata-Rata Skor
F % F % F % F % F %
10 19 19,0 43 43,0 38 38,0 4,19
11 9 9,0 44 44,0 47 47,0 4,38
12 9 9,0 53 53,0 38 38,0 4,30
13 18 18,0 46 46,0 36 36,0 4,18
14 10 10,0 60 60,0 30 30,0 4,20
yang sama dalam berpenampilan, mereka memiliki kesempatan untuk saling bertukar informasi mengenai produk fashion yang menjadi tren di masyarakat.
13. Untuk penilaian responden suka mencari informasi mengenai produk fashion yang up to date, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,18. Berarti responden kemajuan teknologi semakin cepat dan dipermudahkan dalam mengakses informasi mengenai segala hal termasuk dunia mode yang sedang up to date. 14. Untuk penilaian responden tertarik pada dunia mode/fashion, dengan
klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,20. Berarti responden tertarik pada dunia mode/fashion dikarenakan industri mode termasuk industri yang berkembang dengan pesat dan cepat di Indonesia.
[image:48.595.115.510.509.648.2]d. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:
15. Untuk penilaian membeli produk fashion sesuai dengan kebutuhan, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan Item
No.
1 2 3 4 5
Rata-Rata Skor
F % F % F % F % F %
15 34 34,0 44 44,0 22 22,0 3,88
16 20 20,0 54 54,0 26 26,0 4,06
17 13 13,0 66 66,0 21 21,0 4,08
18 6 6,0 44 44,0 50 50,0 4,44
19 5 5,0 47 47,0 48 48,0 4,43
rata-rata sebesar 3,88. Berarti responden membutuhkan fashion untuk menunjang penampilan mereka.
16. Untuk penilaian mencari informasi tentang produk fashion, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,06. Berarti responden mencari informasi tentang beberapa produk
fashion.
17. Untuk penilaian mengevaluasi beberapa produk fashion yang ada, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,08. Berarti responden mengevaluasi beberapa produk
fashion yang ada.
18. Untuk penilaian memutuskan melakukan pembelian produk fashion imitasi setelah mengevaluasi beberapa alternatif, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,44. Berarti responden sangat memutuskan membeli produk fashion imitasi setelah mengevaluasi beberapa alternatif.
19. Untuk penilaian bersedia melakukan pembelian kembali produk fashion imitasi, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju – 5 (sangat setuju), didapatkan rata-rata sebesar 4,43. Berarti responden sangat melakukan pembelian ulang terhadap produk fashion imitasi karena telah merasa puas.
4.3.2 Uji Asumsi Klasik
4.3.2.1 Uji Normalitas
uji statistik. Untuk melihat apakah data berdistribusi normal penulis menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu y).
1. Pada grafik histogram, dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik histogram yang berbentuk lonceng apabila distribusi data tersebut tidak menceng kekiri atau menceng kekanan.
[image:50.595.188.417.328.522.2]Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Gambar 4.1 Histogram
Pada grafik histogram pada Gambar 4.1 terlihat bahwa variabel berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau ke kanan dan membentuk pola lonceng.
meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data (dalam hal ini residual) adalah menyebarnormal. Berikut merupakan hasil Normal P–Plot of Regression
Standardized Residual:
[image:51.595.185.444.211.411.2]Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Gambar 4.2
Normal P – Plot of Regression Standardized Residual
Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data- data (titik-titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan Gambar 4.2 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa data berdistribusi normal. Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov Smirnov (1 Sample KS) dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal. Menentukan kriteria keputusan:
b. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,1 maka mengalami gangguan distribusi normal.
Tabel 4.14 Analisis Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,75797338
Most Extreme Differences Absolute ,121
Positive ,052
Negative -,121
Kolmogorov-Smirnov Z 1,210
Asymp. Sig. (2-tailed) ,207
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Berdasarkan Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,207 dan di atas nilai signifikan (0,1), hal ini menunjukkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.
4.3.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.3 dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi dapat dipakai untuk memprediksikan keputusan konsumen berdasarkan masukan variabel independennya.
4.3.2.3 Uji Multikolinieritas
adalah nilai Tolarance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas dan Tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas.
4.3.3 Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.16 Metode Enter
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Pada Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa analisis regresi linear berganda pada penelitian ini menggunakan metode enter dimana variabel-variabel yang dimasukkan (entered) adalah citra merek (X1), harga (X2) dan gaya hidup (X3).
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
CITRA MEREK ,462 2,163
HARGA ,546 1,883
GAYA HIDUP ,476 2,101
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN
Variables Entered/Removedb Model Variables
Entered
Variables
Removed Method 1 Gaya Hidup,
Harga, Citra Mereka
Enter
a. All requested variables entered.
[image:54.595.200.437.423.585.2]Tabel 4.17
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,570 2,008 3,769 ,000
Citra Merek ,137 ,119 ,143 1,154 ,251
Harga ,276 ,144 ,220 1,922 ,058
Gaya Hidup ,278 ,121 ,280 2,292 ,024
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.17, dapat dirumuskan model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 7,570 + 0,137X1 + 0,276X2 + 0,278X3 + e
Keterangan:
1. Konstanta (a) = 7,570. Hal ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel citra mereka (X1), harga (X2) dan gaya hidup (X3) = 0, maka keputusan pembelian terhadap produk fashion imitasi (Y) = 7,570.
2. Koefisien regresi variabel citra merek (b1) = 0,137. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan citra merek sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian produk fashion imitasi akan meningkat sebesar 0,137. 3. Koefisien regresi variabel harga (b2) = 0,276. Hal ini menunjukkan bahwa
4. Koefisien regresi variabel gaya hidup (b3) = 0,278. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan gaya hidup sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian produk fashion imitasi akan meningkat sebesar 0,278.
4.3.4 Pengujian Hipotesis
4.3.4.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji - t)
Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji F, dilakukan uji t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α).
Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh
terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah:
H0: b1 : b2 : b3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu citra merek (X1), harga (X2) dan gaya hidup (X3) terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y).
H0 : b1 : b2 : b3 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dansignifikan dari variabel bebas, yaitu citra merek (X1), harga (X2), dan gaya hidup (X3) terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y).
H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α= 10% Hasil pengujiannya adalah:
Tingkat kesalahan (α) = 10% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel, n = 100
k = jumlah variabel yang digunakan, k = 4 Derajat bebas (df) = n - k = 100 - 4 = 96
[image:57.595.108.522.308.465.2]Maka ttabel yang digunakan adalah t 10% (96) atau t0,1 (96) = 1,290 Tabel 4.18
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,570 2,008 3,769 ,000
Citra Merek ,137 ,119 ,143 1,154 ,251
Harga ,276 ,144 ,220 1,922 ,058
Gaya Hidup ,278 ,121 ,280 2,292 ,024
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Dari Tabel 4.19, dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara parsial adalah sebagai berikut:
1. Variabel citra merek berpengaruh secara positif dan tidak berpengaruh signifikan parsial terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,251) > 0,1 dan nilai thitung (1,154) < ttabel (1,290).
3. Variabel gaya hidup berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,024) < 0,1 dan nilai thitung (2,292) > ttabel (1,290).
4. Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa Gaya Hidup merupakan variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian produk fashion imitasi.
4.3.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji - F)
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari citra merek, harga, dan gaya hidup yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni keputusan pembelian.
1. Model hipotesis yang digunakan adalah:
H0: b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu citra merek (X1), harga (X2) dan gaya hidup (X3) terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y). H0: b1 = b2 = b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu citra merek (X1), harga (X2) dan gaya hidup (X3) terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika Fhitung< Ftabel pada α= 10% H0 ditolak jika Fhitung>Ftabel pada α= 10% 2. Ftabeldapat dilihat pada α = 0,1
Derajat penyebut = n – k = 100 – 4 = 96, Ftabel 0,1 (3, 96) = 2,14.
Tabel 4.19 Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 141,833 3 47,278 14,834 ,000a
Residual 305,957 96 3,187
Total 447,790 99
a. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Harga, Citra Merek b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
�ℎ����� = �������������������������������������� =
47,278
3,187 = 14,834
Pada Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung 14,834) > Ftabel (2,14). Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari variabel citra merek (X1), harga (X2) dan gaya hidup (X3), secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) produk
fashion imitasi.
4.3.4.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.20
Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summaryb Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,563a ,317 ,295 1,78523
a. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Harga, Citra Merek b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti (2016)
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa:
1. Nilai R = 0,563, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel-variabel bebas, yaitu citra merek (X1), harga (X2), dan gaya hidup (X3) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian produk fashion imitasi (Y) cukup erat.
2. Nilai Adjusted R Square = 0.295, hal ini menunjukkan bahwa sebesar 29,5 % keputusan pembelian produk fashion imitasi dapat dijelaskan oleh variabel bebas berupa citra merek, harga, dan gaya hidup. Sedangkan sisanya sebesar 70,5% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
4.4 Pembahasan
dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi. Penjelasan dari masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut:
4.4.1 Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Fashion Imitasi pada Mahasiswa Strata I FISIP USU
Berdasarkan jawaban responden yang diperoleh, diketahui bahwa responden dapat mengenal lambang/logo merek dari produk fashion imitasi dengan baik. Merek produk fashion imitasi yang dipakai oleh respoden juga memiliki kesan prestige serta memiliki reputasi yang baik. Produk fashion imitasi juga telah memberikan mereka rasa percaya diri dalam berpenampilan. Responden juga merasa komponen produk fashion imitasi yang digunakan cocok dengan selera responden. Hal ini dilihat dari rata-rata skor variabel citra merek sebesar 4,13.
Berdasarkan uji t, maka variabel citra merek berpengaruh secara positif dan tidak berpengaruh signifikan parsial terhadap keputusan pembelian produk
fashion imitasi, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,251) > 0,1 dan nilai thitung (1,154) < ttabel (1,290). Hal ini berarti citra merek produk fashion imitasi tidak begitu berpengaruh dalam keputusan pembelian, karena ada variabel lain yang lebih signifikan dari citra merek yang lebih mempengaruhi keputusan pembelian. 4.4.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion
Imitasi pada Mahasiswa Strata I FISIP USU
tersebut serta harga produk fashion imitasi lebih terjangkau dari produk yang original. Hal ini terlihat dari rata-rata skor untuk variabel harga sebesar 4,30. Berdasarkan uji t, maka variabel harga berpengaruh secara positif dan berpengaruh signifikan parsial terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,058) < 0,1 dan nilai thitung (1,922) > ttabel (1,290).
4.4.3 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Fashion Imitasi pada Mahasiswa Strata I FISIP USU
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Secara serentak citra merek, harga dan gaya hidup, berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi. Hal ini dilihat dari nilai Fhitung 14,834) > Ftabel (2,14) dan signifikansi (0,000) < 0,1. 2. Berdasarkan hasil analisis data secara parsial harga dan gaya hidup
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Sedangkan citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi. Hal ini berarti Ha ditolak dan H0 diteima.
3. Nilai Adjusted R Square = 0.295, berarti citra merek, harga dan gaya hidup mempengaruhi keputusan pembelian produk fashion imitasi sebesar 29,5% dan sisanya 70,5% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan peneliti kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain:
1. Bagi pelaku bisnis diharapkan dapat mengembangkan bisnis yang lebih kreatif dan inovatif, tidak hanya meniru mentah-mentah produk yang sudah ada.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Produk Imitasi
2.1.1 Pengertian Produk Imitasi
Dalam kutipan Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Berri (2012), Schnaars berpendapat bahwa produk imitasi merupakan produk yang memasuki pasar dengan mengimitasi produk pioneer (inovator). Imitasi tersebut dapat dilakukan dengan membajak sampai kepada membuat produk yang lebih baik dengan dasar produk pioneer. Menurut Syafrizal (2001) dalam kutipan Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Berri (2012) Produk imitasi merupakan produk yang diciptakan dengan mengacu atau meniru pada produk pionir. Imitasi dapat dilakukan dengan meniru disain, membuat produk generik dengan harga yang lebih murah, dan melakukan beberapa penyempurnaan dari produk terdahulu.
Dari berbagai definisi mengenai produk imitasi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa produk imitasi merupakan produk yang dibuat dengan cara meniru produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat dan harga yang murah merupakan keunggulan bagi produk ini untuk menarik minat beli konsumen. 2.1.2 Tingkatan Produk Imitasi
Schnaars dalam kutipan Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Berri (2012) menggolongkan imitasi produk pada beberapa tingkatan , yaitu:
Pada tingkatan ini perusahaan benar-benar menjual produk dengan merek dan desain produk yang benar-benar sama sehingga sering disebut produk imitasi. Imitasi jenis ini tergolong ilegal.
2. Knockoff atau cloning
Pada tingkatan ini perusahaan benar-benar meniru produk yang sudah ada tetapi memiliki merek yang lain.
3. Design copy atau trade dress
Kemasan, tampilan atau desain merupakan bagian yang penting dari produk yang menggunakan strategi ini. Imitasi jenis ini berada diantara daerah ilegal dan legal. Hal ini sangat tergantung pada kemampuan inovasi perusahaan, selain itu faktor hukum yang berlaku disuatu negara merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Undang-undang dibidang trade dress cenderung mengacu pada hak akan kekayaan intelektual (HaKi) untuk menghindari adanya penjiplakan.
4. Creative adaptations
Perusahaan peniru berupaya meniru produk yang ada, kemudian mengembangkan atau mengadaptasikannya kepada lingkungan yang baru. 2.1.3 Komponen Utama Strategi Imitasi
Menurut Kotler dalam kutipan Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan
Berri (2012) komponen utama strategi imitasi pada produk kamuflase dalam
merebut perhatian konsumen adalah:
b. Promosi yang sama dengan market leader. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan atau positioning yang sama dibenak konsumen dengan produk yang menjadi market leader.
c. Produk baru yang sama dengan market leader. Menciptakan produk yang sama atau lebih baik dibandingkan produk market leader.
d. Harga yang lebih murah dibandingkan market leader. Perbandingan harga cukup efektif menarik konsumen karena harga merupakan hal yang cukup menjadi pertimbangan bagi konsumen.
e. Merek yang hampir sama dengan market leader. Untuk beberapa produk terkadang hanya berbeda satu atau dua huruf dengan merek market
leader.
f. Strategi distribusi yang sama dengan market leade