Bab 03.
PENGELOLAAN
LIMBAH MEDIS RUMAH SAKIT
Prof. dr. H. Soedjajadi Keman, MS., Ph.D.
Departemen Ilmu Kesehatan Lingkungan
Pendahuluan
Disadari bahwa limbah layanan medis dapat menimbulkan dapak negatif thd kesehatan dan keselamatan dari
petugas, pemulung dan masyarakat
Limbah layanan medis dapat menjadi tempat berbiaknya mikro-organisme dan sarang vektor penyakit dan tikus
Jumlah Sampah
Langkap pokok pengelolaan sampah adalah mengukur produksi sampah karena menentukan jumlah dan
volume sarana penyimpanan dan pembuangan sampah, seperti pemilihan ukuran incinerator, alat angkut, dll.
Berat dan Volume
Berat dan Volume
Sampah Rumah Sakit
Sampah Rumah Sakit
Diperkirakan produksi dampah domestik adalah 2 Kg/pasien/hr sedang di AS = 3,25 Kg/pasien/hr
Volume sampah diperlukan untuk menentukan ukuran bak dan sarana pengangkutan, shg perlu survei
pada Rumah Sakit setempat
Pengangkutan
Pengangkutan
Sampah
Sampah
Pengangkutan dalam ruangan memakai kereta, sedangkan untuk bangunan bertingkat dapat dibantu dgn menyediakan cerobong sampah atau lift pada sudut ruangan
Kereta sampah supaya dipisah antara sampah medis dan sampah non-medis, karena berkaitan dengan metode
pembuangan dan pemusnahannya
Dalam strategi pengelolaan sampah RS perlu ditetapkan
Sarana
Pengangkutan
Sangat diharapkan kendaraan yang dipakai mengangkut sampah medis dan sejenisnya
hanya untuk itu saja
Mudah diangkut dan dibongkar serta mudah dibersihkan dan
dilengkapi alat pengumpul kebocoran
Metode
Pembuangan
Sebagian besar limbah medis / klinis dibuang dengan metode incinerator atau setelah sterilisasi (autoclave atau bahan kimia hipoklorit / permanganat) dengan sanitary landfill
Evaluasi keberhasilan pengelolaan sampah bisa dilihat dengan indikator : - akumulasi sampah tak terangkut
- peningkatan populasi lalat
Limbah
Layanan Medis
Rumah sakit merupakan penghasil limbah medis/klinis
terbesar, sehingga perlu pengolahan pendahuluan sebelum diangkut ke tempat pengumpulan dan pemusnahan
Limbah atau sampah medis/klinis adalah limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawata, gigi, veterinary, farmasi atau sejenisnya, pengobatan, perawatan,
pendidikan dan penelitian yang menggunakan bahan beracun dan infeksius
Jenis limbah klinis :
- benda tajam - limbah farmasi - limbah infeksius - limbah kimia
Kategori
Limbah Medis/Klinis
Golongan A : a. Dressing bedah, swab dan semua limbah
terkontaminasi;
b. Bahan linen kasus penyakit infeksi
c. Seluruh jar tubuh manusia, hewan dari lab, dan hal lain yang berkaitan dengan swab dan dressing
Golongan B : Syringe bekas, jarum, cartridge, pecahan gelas dan
benda tajam lainnya
Golongan C : Limbah lab dan post partum, kecuali yg masuk gol. A
Golongan D : Limbah bh kimia dan farmasi tertentu
Golongan E : Pelapis bed-pan disposable, urinoir, incontinence, pad
Pemilahan dan Pengurangan
Sampah Medis
Alur limbah hrs diidentifikasi dan dipilah Reduksi volume limbah merupakan proses
yang kontinyu
Pemisahan limbah B3 dari limbah lainnya pada tempat penghasil adalah kunci
pembuangan yang paling baik
Dengan limbah berada di kantong dan
kontainer yang sama untuk penyimpanan, pengumpulan dan pembuangan akan
Penampungan
Sampah Medis
Sarana penampungan limbah medis harus memadai,
diletakkan pada tempat yang pas, aman, dan higienis
Pemadatan adalah cara yang efisien dalam penyimpanan sampah medis yang bisa dibuang di sanitary landfill, namun pemadatan tidak boleh dilakukan pada limbah
Pemisahan
Sampah Medis
Untuk memudahkan berbagai macam sampah/limbah medis yang dbuang, maka harus dilakukan pemisahan dengan memakai kantong plastik berwarna (kode warna)
Warna Kantong Jenis Sampah/Limbah
Hitam Limbah rumah tangga biasa, tidak digunakan untuk menyimpan atau mengangkut limbah medis
Kuning Semua jenis limbah yang akan dibakar di incinerator
Kuning dgn strip
hitam Jenis sampah medis yang sebaiknya dibakar tapi bisa juga dibuang di sanitary landfill bila dilakukan cara pengumpulan terpisahdan pengaturan pembuangan
Biru muda atau
transparan dgn strip biru tua
Standarisasi Kantong dan Kontainer
Pembuangan Limbah medis
Karena terdapat berbagai macam kantong dan kontainer serta logo (simbol) yang dipergunakan untuk pembuangan sampah medis, maka perlu standardisasi nasional warna dan kode masing-masing jenis sampah medis
Keseragaman akan memberikan keuntungan sbb : - mengurangi biaya dan waktu pelatihan petugas - meningkatkan keamanan petugas dalam/luar RS
- pengurangan biaya produksi kantong dan kontainer
Kode
Kode
Simbol/Piktogram
Simbol/Piktogram
Standard
Standard
(l
(l
ihat juga
ihat juga
GHS)
GHS)
Sampah Infeksius
Kantong berwarna kuning dengan simbol biohazard yang berwarna hitam
(international)
Sampah Citotoksik
Kantong berwarna ungu dengan simbol limbah sititoksik (pembelahan sel fase telofase)
Sampah Radioaktif
Kantong berwarna merah dengan simbol trefoil (bhs lain : trifolium, three-leaved plant (international)
Sampah Umum
Pengelolaan Sampah Medis
Golongan A
Dressing bedah dan limbah medis lainnya ditampung dlm bak
penampungan limbah medis, dilengkapi dengan kantong plastik diikat kuat kalau ¾ isi sudah penuh, maksimal 1 hari sekali diangkut, dimusnahkan dgn incinerator
Prosedur yg digunakan disetujui Pimpinan jbj, Kepala Bagian
Sanitasi dan Dinas Kesehatan
Semua jar tubuh, placenta dll ditampung bak medis dalam
kantong yang tepat untuk dimusnahkan dgn incinerator
Alat lab yabg terinfeksi dimusnahkan dengan incinerator dan
Pengelolaan Sampah Medis
Golongan B
Syringe, jarum, dan cartridge hendaknya dibuang dalam keadaan tertutup
Sampah ini hendaknya
ditampung dalam bak tahan benda tajam yang bilamana penuh ( atau dengan interval maksimal tidak lebih dari 1 minggu) hendaknya diikat dan ditampung dalam bak sampah medis sebelum diangkut dan dimusnahkan dengan
Pengelolaan Sampah Medis
Golongan C
Pembuangan sampah medis yang berasal dari unit
patologi kimia, haematologi, transfusi darah,
mikrobiologi, histologi dan post partum serta unit
sejenisnya (binatang
Pengelolaan Sampah Medis
Golongan D
Barang-barang yang lebih
atau produk medis baru sebagian digunakan
Pengelolaan Sampah Medis
Golongan E
Kecuali yang berasal dari
ruangan dengan risiko tinggi, isi sampah medis golongan E ini bisa dibuang melalui
saluran air “sluicer”, WC atau unit pembuangan untuk itu
Transportasi Sampah Medis
Kereta atau Trolli
Permukaan harus licin, rata dan tidak tembus Tidak akan menjadi
sarang serangga
Mudah dibersihkan dan dikeringkan
Sampah tidak menempel di alat angkut
Kalau Tidak Tersedia
Sarana Transportasi Limbah Medis
Harus disediakan bak terpisah dari sampah biasa dalam bak truck pengangkut sampah, dan dilakukan upaya mencegah
kontaminasi sampah lain yang dibawa
Tempat
Penampungan Sementara
Sampah medis hendaknya diangkut sesering mungkin, dikatakan penuh itu kalau 2/3 atau ¾ kantong penuh
Sementara menunggu pengangkutan, hendaknya : - Simpan dalam kontainer memenuhi syarat
- Lokasi strategis, dalam kantong warna dan kode terpisah - Taruh di tempat yg kering dan ada sarana pencuci
- Aman dari orang yang tak bertanggung jawab - Terjangkau kendaraan pengangkut sampah
Peringatan
Peringatan bahaya dari kontainer bertekanan, seperti kaleng aerosol hendaknya tidak
Kebijakan Pembuangan
Sampah Medis/Klinis
RS hendaknya menetapkan peraturan standard
(protap) yang jelas untuk penanganan, penampungan, pengangkutan, dan pembuangan limbah medis/klinis
Protap tersebut harus disesuaikan dengan kondisi lokal serta perlu untuk diikuti dengan latihan sesuai dengan kategori dan fungsi tenaga yang ada
Latihan Penanganan
dan Pembuangan
Semua petugas yg kerja di tempat penghasil sampah medis (pemyimpan dan pengumpul) harus mendapat informasi dan pelatihan dalam pengelolaannya serta pemakaian APD
- memeriksa pakah kantong telah tertutup
- menangani kantong dgn pegang lehernya saja - tahu prosedur mengatasi tumpahan
- memastikan pengikat kantong tidak putus selama proses
Petugas yang bertanggung jawab thd pengangkutan perlu menjamin bahwa :
Sekian
Sekian
Terima Kasih