Gl3
ッTセ@ jInd
f
INDONESIA SEHAT
2010
PEMANTAUAN
TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH
(TBABS)
,.
r,
Y"
J . セ@ Ilk. セ@ lio nu apk.es.-Nl). In d uk :
oセNy_MアャャlN@
g ,. Tf,n ,·:,e
:.0.- ..
セ N エN_Hjッ
1.
{I セー ・N@ ャ@
(,) e ri : ... .....I:t..._...._
.. .. .... ... ... ... ...
-Fイセ@
.
Hj ャヲセ@J-Jnd
e
DEPARTEM EN KESEH ATAN R.I.
DIREKTORAT JENDERA L BINA KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT
KATA PENGANTAR
Perubahan ukuran fisik penduduk merupakan salah satu, indikator keberhasilan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia . Salah satu cara untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan fisik penduduk adalah melalui pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah (TBABS).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui Direktorat Gizi Masyarakat pada tahun 1994 telah melakukan pengukuran TBABS secara nasional, dan pada tahun 1998/1999 telah dilakukan pengukuran kedua pada 5 propinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Maluku, dan Irian Jaya .
Dalam rangka menyediakan informasi kecenderungan
pertumbuhan fisik penduduk dari waktu ke waktu, perlu dilakukan pemantauan TBABS secara periodik. Informasi tersebut sangat bermanfaat dalam mendukung perencanaan dan intervensi upaya peningkatan status gizi masyarakat, khususnya anak sekolah.
Pedoman In! dimaksudkan sebagai acuan pelaksanaan
pemantauan TBABS di berbagai tingkat administrasi. Namun demikian, kritik dan saran dari pembaca dan pengguna sang at diharapkan demi penyempurnaan pedoman ini.
Jakarta, Juni2004
Direktur Gizi Masyarakat Depkes,
y
Dr. Rachmi Untoro, MPH
DAFTAR 151
Halaman
KATA PENGANTAR ... .... ... . ... .... ... .. ... .. ... iii
DAFTAR lSI ... ... .. . ... .... ... ... . , ... ... .... .. ... iv
PENDAHULUAN ... .. ... . .. .... ... .. ... .... ... ... .. .... . 1
A. Latar Belakang ... .. .. ... ... .. . ... ... .. ... ... .... .. ... ... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .. ... .. ... 2
1. Tujuan .. . .. . .. . ... ... ... .. . .. . ... ... .. .. .. .. . ... .. . ... .. . ... 2
2. Kegunaan .. ... ... ... .. .. ... .... .... ... 2
METODOLOGI ... . ... ... 3
A. Populasi dan sampel... ... .. . ... ... ... ... .. . ... ... .. . ... .. . . 3
B. Rancangan Sampel .. ... .. ... .. . .. . ... . ... .. 3
1. Perhitungan besar sampel ... .... .. ... ... 4
2. Perhitungan jumlah sam pel sekolah (kluster) .. . .. 5
3. Perhitungan jumlah sampel anak per sekolah .... 7
4. Pemilihan sampel anak di tiap sekolah ... .... .... 7
C. Data Yang Dikumpulkan ... .. ... .. ... 8
D. Waktu Pengukuran ... ... .... .. .... .. ... ... ... 8
E. Pelaksana Pengukuran ... .... . .. .. .. . .... .. .. .. .. .. .. .. . 8
F. Alat Ukur '" .. ... .... '" ... .. . ... ... ... .. . .. . .... .. ... .... .. .. . 8
G. Formulir Pengumpulan Data ... 9
H. Pengolahan dan Analisis Data .. .. .. .. .. .. ... ... ... 9
I. Pelaporan .... ... ... .. " . . . .. . . .. . .. . . .. . .. . . 10
PETUNJUK PENGUKURAN TINGGI BADAN ... .... .. .. 11
A. Alat Ukur Tinggi Badan ... .... .. .... .. .... .. .. ... 11
B. Cara Memasang Pita Meteran . ... :... .. .. .. .. . 11
C. Cara Mengukur Tinggi Badan ... . 12
a . Posisi Anak ... . .. . ... .. ... . .. . ... .. . .. ... .... ... 12
b. Cara Penggunaan Alat Bantu ... .. ... .. . 13
FORMULIR PENGUMPULAN DATA (FlfTBABS/2004) 16
FORMULIR PENGUMPULAN DATA (FllfTBABS/2004) . 17
FORMULIR PENGUMPULAN DATA (FlllfTBABS/2004) . 18
PETUNJUK PENCATATAN DATA PEMANTAUAN
TBABS .... ... ... . .. . .. . 19
FlfTBABS .... .. ... .'... .. .. . 19
FllfTBABS ... .. .. ... ... ... ... ... ... ... .. ... ... . . 21
FlllfTBABS ... ... . ... ... . .. . ... ... ... .. . ... .... . . 22
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TPG PUSKESMAS 23 TUGASDANTANGGUNGJAWABPETUGAS KABUPATEN/KOTA ... ... ... ... ... . .. . ... ... .... . . 24
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PETUGAS PROPINSI 25 TABEL PENGGOLONGAN STATUS GIZI (TB/U) ... ... ... . 26
v
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan a. Umum
Diperolehnya gambaran kecenderungan pertumbuhan dan besarnya masalah gangguan pertumbuhan fisik anak usia baru masuk sekolah tingkat dasar di seluruh Indonesia.
b. Khusus
1) Mengukur tinggi badan pada anak baru masuk sekolah .
2) Mengolah dan menganalisis data hasil pengukuran untuk
mendapatkan gambaran rata-rata tinggi badan dan prevalensi gangguan pertumbuhan .
3) Menyebarluaskan informasi hasil pemantauan TBABS.
2. Kegunaan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu indikator gizi untuk menilai peningkatan kualitas sumber daya manusia (SOM) adalah pertumbuhan fisik penduduk yang dapat dilakukan melalui pemantauan Tinggi Badan Anak Baru masuk Sekolah (TBABS). Oengan penilaian peneapaian tinggi badan seeara periodik khususnya pad a anak baru masuk sekolah, akan memberikan informasi yang sangat penting bagi para penentu kebijakan setempat, dalam rangka pereneanaan dan intervensi upaya peningkatan status gizi pada umumnya dan sebagai indikator pembangunan. . Pada tahun 1994, untuk pertama kalinya dilaksariakan pemantauan TBABS di seluruh Indonesia, yang memberikan gambaran rata-rata tinggi badan dan prevalensi gangguan pertumbuhan anak usia sekolah. Seeara nasional, rata-rata tinggi badan adalah 114,9 em (91,0% terhadap baku WHQ-NCHS) untuk anak laki-Iaki, sementara untuk anak perempuan 114,0 em (90,6 % terhadap baku WHO-NCHS). Sedangkan prevalensi gangguan pertumbuhan adalah 32% untuk wilayah pedesaan dan 18% untuk wilayah perkotaan. Informasi ini dapat dijadikan sebagai data dasar evaluasi keeenderungan pertumbuhan berikutnya .
Untuk mengetahui gambaran keeenderungan pertumbuhan fisik penduduk, pada tahun 1998/1999 kembali dilakukan pengukuran TBABS yang kedua di 5 propinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Irian Jaya). Untuk mendapatkan keeenderungan pertumbuhan fisik penduduk dari waktu ke waktu, perlu dilakukan pemantauan TBABS seeara periodik.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
a. Umum
Diperolehnya gambaran kecenderungan pertumbuhan dan besarnya masalah gangguan pertumbuhan fisik anak usia baru masuk sekolah tingkat dasar di seluruh Indonesia . b. Khusus
1) Mengukur tinggi badan pada anak baru masuk sekolah . 2) Mengolah dan menganalisis data hasil pengukuran untuk
mendapatkan gambaran rata-rata tinggi badan dan prevalensi gangguan pertumbuhan.
3) Menyebarluaskan informasi hasil pemantauan TBABS. 2. Kegunaan
Informasi yang diperoleh dari pelaksanaan pemantauan TBABS secara periodik bermanfaat untuk mengevaluasi kecenderungan pertumbuhan fisik anak usia sekolah di Indonesia. Disamping itu, informasi ini juga sangat berguna untuk para penentu kebijakan dalam rangka perencanaan dan intervensi upaya peningkatan status gizi pad a umumnya serta sebagai indikator pembangunan.
METODOLOGI
Pemantauan TBABS didisain untuk menggambarkan atau mewakili kabupaten/kota dengan rancangan potong-lintang (crossectional) yaitu dilakukan sekali dalam satu waktu.
A. Populasi dan Sam pel
Populasi pad a pemantauan TBABS adalah seluruh anak usia sekolah .
Pemilihan sam pel adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan individu yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan . Pemantauan TBABS memilih anak baru masuk sekolah dasar sebagai individu yang dapat mewakili populasi anak usia sekolah.
B. Rancangan sampel
Prinsip yang perlu diingat adalah seluruh anak baru masuk sekolah pada setiap wilayah "harus mempunyai kesempatan yang sama" untuk terpilih sebagai sam pel. Prinsip berikutnya, metode pemilihan saiTlpel perlu mengikuti "cara yang praktis, benar dan sesuai dengan kondisi penduduk dan wi/ayah". Kondisi Indonesia yang pada umumnya berpenduduk cukup besar dan tersebar secara luas, maka cara pemilihan sam pel dengan "kluster" sangat dianjurkan . Cara ini memilih "unit wHayah/kluster" secara random untuk memperolah sejumlah sampel anak sekolah yang dibutuhkan. Anak sekolah dari unit wilayah/kluster terpilih mempunyai kesempatan sama untuk dijadikan sam pel. Untuk pemantauan TBABS, unit "kluster" adalah sekolah. Perlu diingat bahwa dengan "k,luster" ini dibutuhkan sampe/ dua kali lipat (dari yang telah ditentu'kan) untuk memberikan toleransi pada keragaman antar kluster (efek disain).
Berikut ini adalah tahapan penentuan sampel untuk TBABS.
1. Perhitungan besar sampel (sample size) Besar sampel dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan:
N Jumlah sampel yang diperlukan
T Nilai uji-t statistik pada batas kepercayaan 95%, yaitu = 1,96 yang dibulatkan menjadi 2,0
P Prevalensi "gangguan pertumbuhan"
Catatan :
a. Gunakan angka prevalensi terakhir (pemantauan TBABS tahun sebelumnya) di kabupaten/kota yang bersangkutan.
b. Bila angka prevalensi tingkat kabupaten/kota tidak tersedia , gunakan angka P = 50% (angka prevalensi untuk varians terbesar) .
Q 100 % - P
o
Perkiraan penyimpangan terhadap nilai prevalensi sebenarnya (True Prevalence=p) yang besarnya diperkirakan 20% x prevalensi (moderate) .Contoh :
Prevalensi (%) Nilai D _(%)
5 1
10 2
20 4
30 6
40 8
50 10
Contoh perhitungan besar sampel:
Prevalensi "gangguan pertumbuhan" di kabupaten (P)=25%
Nilai Q = 100% - 25% = 75%
Nilai 0 untuk prevalensi 25% adalah 5%
Batas kepercayaan 95% (T) = 2,0 Efek Oisain (E) = 2
maka:
N = {(T2 XP x Q)I 02}. x E
= {(22X 25 X 75)/5 }x 2
:::: {(4
x
1875)/25}x
2 = (300) x 2= 600 anak sekolah
Tambahkan 10% untuk menghindari kehilangan sam pel akibat kesalahan ukur dan sebagainya, sehingga jumlah sam pel yang diperlukan menjadi (600+60) = 660 anak sekolah.
2. Perhitungan jumlah sam pel sekolah (kluster) yang diperlukan
a. Jumlah sekolah (kluster) yang diperlukan adalah sebanyak
1/3 (sepertiga) dari jumlah seluruh sekolah di
kabupaten/kota.
b. Bagilah jumlah seluruh sekolah di kabupaten/kota
bersangkutan dengan 3 (tiga) .
c . Bulatkan angka hasil pembagian dengan ketentuan: • Bila angka desimal >=0,5 dibulatkan ke atas • Bila angka desimal <0,5 dibulatkan ke bawah.
Contoh :
200 sekolah/3 = 66,6 dibulatkan menjadi 67
Cara memilih kluster (sekolah) dengan acak sistem atis:
1. Urutkan nama-nama sekolah berdasarkan urutan
kecamatan di kabupaten atau kota bersangkutan.
2 . Beri nomor sekolah dari 1 sa mpai sebanyak sekolah ya ng ada di kabupaten atau kota .
3. Hitung selang pilihan ("range") , yaitu dengan membagi jumlah seluruh sekolah di kabupaten atau kota de ng an jumlah kluster yang diperlukan .
4 . Pilih nomor untuk pili han pertama sekolah , dengan c ara berikut:
a. Buat 10 nomor undian , ya itu : 0, 1, 2, 3 , 4 , 5 , 6 ,7 , 8 , 9 b. Bila jumlah sekolah ku rang dari 100, kocok 10 nomor
undian di atas sebanyak 2 kali .
Bila jumlah sekolah di kabupaten ata u kota sebanyak 93 , maka selang pilihan adalah 93/ju mlah kluster yang diperlukan . Misalnya juml ah kluste r yang diperlukan 30 sekolah , maka sel ang pilihan adalah 93/30 = setiap 3 sekolah .
Kocok 10 nom or undian 2 kali. Kocokan pe rtama untuk memilih digit ke 1, dan kocokan kedua untuk memilih digit ke 2 dari nomor pilihan pe rtama sekolah .
Contoh : kocokan pertama keluar angka 3, dan kocokan kedua keluar angka 4 , maka nomor pi lihan desa pertama adal ah desa nomor 34
Dengan selang pilihan 3 , maka sekolah yang dipilih adalah sekolah nomor urut 34, 37 , 40 , 43 , 47, 50 , 53 , 56,59 , 62 , 65, 68, 71 , 74,77,80,83, 86 , 89,92
セ@ kembali ke awa l Nomor 2 , 5, 8 , 11, 14 , 17, 20,23 ,
26 , 29
c. Bila jumlah sekolah lebih dari 100 (misal 340) dan kluster sekolah ya ng diperlukan misalnya 30 seko lah , maka kocok 10 nomor und ian di atas seban yak 3 ka li.
Hitung selang pilihan
=
340/30=
11Kocok 10 nomor undian 3 kal i. Kocoka n pertam a untuk memilih digit ke 1, kocok an ked ua memilih digit ke 2, dan kocokan ketiga memilih digit ke 3.
Contoh: kocokan pertama keluar angka 0, kocokan
kedua keluar angka 4 dan kocokan ketiga keluar
angka 8, maka nomor pilihan sekolah pertama adalah desa nomor 048
Dengan selang pilihan 11, maka desa yang dipilih adalah desa nomor 048,059,070,081,092,103, 114, 125, 136, 147,158, 169, 180, 191,202,213, 224, 235, 246, 257, 268, 279, 290, 301, 312, 323,
334 7 kembali ke awal Nomor 5,16,27,38.
3. Perhitungan jumlah sampel anak per sekolah (kluster)
Bagilah jumlah sam pel anak yang diperlukan dengan jumlah sam pel sekolah terpilih.
Contoh:
Jumlah sampel anak sekolah yang diperlukan = 660 anak
Jumlah sam pel sekolah (kluster) terpilih
=
30 sekolahMaka jumlah rata-rata sampel anak per sekolah = 660/30 = 22
anak.
4. Pemilihan sam pel anak di tiap sekolah (kluster)
a. Buatlah daftar anak baru masuk sekolah di sekolah terpilih.
b. Pilihlah sampel secara systematic random sampling. Dalam
hal ini sampel pertama dipilih secara acak (misalnya dengan melotere). Sampel berikutnya dipilih dengan menghitung jarak (interval) sampel. Interval atau jarak sampel dihitung dengan rumus berikut:
Interval Uarak) sam pel = Jumlah murid baru masuk sekolah/Jumlah sampel yang diperlukan di sekolah terpilih. Contoh:
Jumlah murid baru masuk sekolah = 69
Jumlah sampel diperlukan
=
22rnaka:
Jarak sampel
=
69/22=
3,1 (dibulatkan menjadi 3)sehingga :
Apabila sampel pertama (diacak dengan melotere) terpilih misalnya nomor 3,. maka sampel kedua adalah nomor 6, seterusnya sampel ketiga adalahnomor 9, demikian seterusnya sampai jumlah sampel terpenuhi .
c. Lakukan pengukuran antropometri yang diperlukan sesuai prosedur.
d. Jangan lupa mencatat nomor identitas sampel, nama anak, tanggal lahir, tanggal penimbangan dan jenis kelamin anak, serta data lainnya sesuai formulir data yang disediakan .
C. Data Yang dikumpulkan
Data yang dikumpulkan adalah data antropometrt), yaitu tinggi badan (cm) dan umur (tanggallahir) anak.
Anak yang diukur hanya siswa kelas I pada tahun ajaran pengukuran dilakukan di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Negeri dan Swasta) yang terpilih sebagai sampel.
D. Waktu Pengukuran
Pengukuran dilakukan secara serentak pada bulan Juli-Agustus.
E. Pelaksana Pengukuran
Pengukuran tinggi badan dan pengumpulan data lainnya dilakukan oleh guru sekolah masing-masing dibantu oleh petugas puskesmas.
F. Alat Ukur
Untuk setiap sekolah disediakan pita meteran dan segitiga siku-siku yang telah dibakukan.
") Kabupaten/kota dapat juga mengumpulkan data berat badan (kg), sehingga dapat
melakukan analisis antropometri yang lebih lengkap selain indeks TBJU , yaitu BBJU dan BBITB
G. Formulir Pengumpulan Data
Hasil pengukuran TBABS dieatat dalam formulir FIITBABS . Data yang dieatat meliputi data : nama anak, jenis kelamin, tanggal lahir, umur (tahun), dan tinggi badan (em).
H. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan sebagai berikut:
1. Tingkat Sekolah dan Puskesmas
Pengolahan data di tingkat sekolah dan puskesmas dilakukan untuk menentukan status gizi anak sekolah yang diukur.
Penilaian dilakukan seeara manual, yaitu dengan
membandingkan hasil pengukuran tinggi badan (em) dengan baku tinggi badan menurut umur (TB/U) berdasarkan jenis kelamin .
2. Tingkat Kabupaten/Kota
Pengolahan data di tingkat kabupaten/kota dilakukan seeara komputerisasi, yaitu dengan melakukan proses entri data dari FIITBABS dengan menggunakan software yang tersedia. Dengan software TBABS tersebut juga dilakukan proses editing dan analisis data untuk menyajikan informasi berupa tabel sebaran status gizi anak sekolah dengan indeks TB/U berdasarkan jenis kelamin*) .
') Kabupaten/kota yang juga mengumpulkan data berat badan (kg) dapat melakukan analisis dengan indeks BB/U (untuk informasi sebaran anak yang underweight) dan BBfTB (untuk informasi sebaran anak yang wasted)
MI LIK P E R PU STAK.AA N
DEP: K..ESBHATAN
3. Tingkat Propinsi
Pengolahan data di tingkat propinsi merupakan anal isis lanjut dari data TBABS yang telah dientri di kabupaten/kota. Dengan menggunakan software TBABS yang tersedia, analisis di tingkat propinsi dilakukan untuk memperoleh informasi sebaran keadaan gizi anak sekolah menurut kabupaten/kota berdasarkan jenis kelamin.
4. Tingkat Pusat
Pengolahan data di tingkat pusat merupakan analisis lanjut dari data TBABS yang telah dientri di kabupaten/kota. Dengan menggunakan software TBABS yang tersedia, analisis di tingkat pusat dilakukan untuk memperoleh informasi sebaran
keadaan gizi anak sekolah menu rut propinsi dan
kabupaten/kota berdasarkan jenis kelamin.
I. Pelaporan
Dalam rangka pengolahan dan analisis lebih lanjut, maka seluruh data dan informasi hasil pemantauan TBABS yang telah dientri dan dianalisis di tingkat kabupaten/kota diharapkan dapat diinformasikan (dikirimkan) ke Dinkes propinsi dan Direktorat Gizi Masyarakat Depkes.
PETUNJUK PENGUKURAN TINGGI BADAN (UNTUK GURU)
Ketelitian pengukuran tinggi badan sangat penting. Kesalahan pengukuran akan memberikan kesimpulan dan interpretasi yang salah. Untuk menghindari kesalahan pengukuran, petunjuk berikut ini perlu diikuti dengan seksama.
A. Alat Ukur Tinggi Badan
Gunakanlah pita meteran dan segitiga sikusiku yang disediakan. JANGAN C;UNAKAN ALAT YANG LAIN III
B. Cara Memasang Pita Meteran
Lakukanlah halhal berikut (Lihat gambar 1):
1. Pilihlah lantai yang rata dan dinding yang memenuhi
syarat-syarat berikut:
a. Dinding harus rata dan tegak lurus dengan lantai (90 derajat)
b. Bagian dinding yang rata tidak kurang dari lebar bahu anak
Hセ@ 25 cm)
c. Jangan dipilih dinding yang bag ian bawahnya menonjol 2. Pasanglah pita meteran tegak lurus di dinding dengan angka
"a"
berada tepat di lantai dan angka "150" berada di atas. 3. Periksalah bahwa pita meteran sudah menempel seluruhnyake dinding. Pita meteran dapat menempel seluruhnya dengan melakukan pemakuan ke dinding dengan beberapa paku kecil, atau dengan alat perekat/selotip pad a beberapa bagian.
4. Periksalah apakah pita meteran sudah terpasang tegak lurus, gunakanlah benang yang ujungnya diberi pemberat (paku, batu kecil, dsb). Ujung benang bagian atas diletakkan atau digantungkan bersamaan dengan ujung pita meteran dan bag ian bawah dibiarkan menggantung bebas. Karena ada pemberat, benang akan tegak lurus. Sejajarkan pita meteran dengan benang, dengan demikian pita meteran akan terpasang tegak lurus. Setelah pita meteran terpasang tegak lurus, benang dapat dilepas untuk selanjutnya siap untuk melakukan pengukuran tinggi badan.
Gambar 1. Cara Memasang Pita Meteran
Diodiq
C. Cara Mengukur Tinggi Badan
a. Posisi Anak
Sewaktu diukur anak dalam posisi dengan syaratsyarat berikut (Lihat Gambar 2) :
1) Sewaktu diukur, anak tidak boleh memakai alas kaki (sepatu, sandal, dsb) dan penutup kepala (topi, dll). 2) Anak berdiri membelakangi dinding dengan pita
meteran berada di tengah bagian kepala.
3) Posisi anak tegak bebas, tidak 'sikap tegap' seperti tentara.
4) Tangan dibiarkan tergantung be bas menempel ke badan.
5) Tumit rapat, tetapi ibu jari kaki tidak rapat.
6) Kepala, tulang belikat, pinggul dan tumit menempel ke dinding
7) Anak menghadap dengan pandangan lurus ke depan.
Gambar 2. Posisi Tubuh Anak Pada Waktu Diukur
pica IIbr
MMMMセ@
r.
b. Cara Penggunaan Alat Bantu
Untuk menentukan angka tinggi badan anak pada pita meteran, digunakan alat bantu berupa segitiga sikusiku.
(Lihat Gambar 3)
Segitiga sikusiku diletakkan di atas kepala
a) Satu sisi menempel di bagian tengah kepala anak, dan satu sisi lainnya menempel ke pita meteran di dinding b) Hasil pengukuran dibaca sebelum segitiga sikusiku
yang menempel di kepala anak digerakkan.
[image:18.664.123.327.140.343.2]Gambar 3. Rentangan Pita Meteran dan Mistar Segitiga Sikusiku
Mistar Segitiga
Sikusil..u
Meteran
Dinding
enang
c. Cara Membaca Angka Tinggi Badan
1. Pembaeaan dilakukan setelah anak selesai diukur pada skala yang ditunjuk oleh sudut segitiga sikusiku.
2 . Lihat skala panjang di bawah sudut siku. (Lihat Gambar 4a, 4b)
a) Baea angka dibawah sisi segitiga sikusiku tersebut, yang menunjukkan angka dalam em.
b) Jumlah skala keeil diatas skala panjang
menunjukkan milimeter (persepu luh em)
e) Sudut segitiga sikusiku tepat di skala panjang. Contoh pad a gambar 4a dan 4b dibaea: 109,3 em
Catatlah segera hasil pengukuran pada formulir yang disediakan
[image:19.668.147.338.123.318.2]Gambar 4a
Hasil Pengukuran Pad a Pita Meteran
Pari depan Pari samPing
-'"
iku·siku
109,3 em "'"""...,j 109 3
.
Gambar4b
Cara Membaca Pita Meteran
Yang terJjhat
Sbla
0.. In
109,3
A.
601セ@
101 "1
FORMULIR PENCATATAN HASIL PENGUKURAN
PEMANTAUAN TlNGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBABS) (SEKOLAH DASARIMADRASAH IBTlDAIYAH)
01. Propinsi
02 . KabupatenlKot. 03 . Kecamala1l 04 . Nama DesolKelurahan
05 . Tip< DesaIKelurahan (I) "'* (1) ...
06. N"",. SD/MI
0 7. Jumlah Murid Kelos I
:mo
rang08 . Jumlah Murid Kelas I Diukur : Orang
09. Tanggal Pengukurall
:
CD
No Nama Anal< lenls TanggaJ Lahir UmuT Tinggi Badan') Beral Badan Kalegori
Urut Kela- HtセオャNNイイ ...,) (Sui .., (000,0 em) 100.. Ka) Status Gizi l)
min I) SP P N
l
lEE
I- セ F- I-
l F-
'I- セ I-'-
r-
tE
セ@...
' l Iセ r--
-
lセ@ I!-
-
'I-Gセ@
I-セ'-
'-
セ@
セ@'"'""
IT] r- ' セ !
-
:- セ@
'r-
r-'-
セ@
-W
r- iF- I
-
"- I-
'p...
I-'-
r-
=ocセ@ ;=l f
-
10=:
-
'F-
I-'
'"'""
セ@
= !"l-i=
-
F- F=-
'I-
:-
'-
セ@ I -
""'
l- i-
-
F=-
'!-
!-'-'"'""
I -
ffij
"I -I-
/""" 1-
'1-
I-'-
セ@ セ@
"
-
==P- I-
r- 1-
'1-
I-'-
セ@
.-[ill
-
l- i-
....
F= = '!- セ I-'-'"'""
F[ill = .f=o 1=
-
= I-= 'I-
I-'
セ@
=[jIJ . -
l I-
; - f=-
' I- 0 F-'-'"'""
-[ill
===
= F f"-
r- i== セ@ ' !- セ I-Gセ@ セ@
r-illJ セ@
F= I-
セ p= I-= '!-
I-'-
セ@
fiE
!'"''セ i=- f" セ@
' - 1= セ@ '!-
I-'-
セ@ po- セ@18
r-セ F= I
-
セ@
I-
Gセ@
I-'
'"'""
l - i'セ
20I
IB
ffiEBEB
EB
EEB:B
r=rl:8
B B
B
Jumlah ADak MeDurut Kaltgorl Slalus GW I n
D
, ,
CalJlls. ) JenlS Kelamln l.aloIakt( I); Perempuan,",(2) 1 K.atCKOfL Status gl21 mc:nurul mdelu TBIU (SP"cSanpt Pendelt; PPendek; NNonml)
I) Dlis; JLIt. dllu.ukan pttllmbenpn belllt bedlll1
Pelugas Puskesmas, Guru Yang Mengukur•
. .. . .• .... (Nam. P'uskesmb )
NIP NIP
FIIII'BABS
FORMULIR PELAPORAN
PEMANT AUAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (rBABS) TINGKAT KABUP ATENIKOTA
01. Propinsi
...l
02. KabupalenIKoIa
No Uru!
Nama
Kecamatan
Jumlab
Jumlah
Murid Kelu I _ Murid Dlukur
Lk I Pr Lk I Pr
c::J1c::JICJIc:::JIDIDIDIOlolo
I'etugu
FlIlrrBABS
FORMULIR PELAPORAN
PEMANTAUAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBADS) TINGKAT PROPINSI
00
01. Propinsi
No Urut
Nama
KabupatenIKota Murid Diukur I Samral Pendek
Lkl P r l L k l P r Pr
D
_ 0
§§
nnD
セ@
B B § C J
MMセᄃMセdbdd@
=
DDBB
[ill
CJCJ
_
DD
[I6l
CJCJ
_
rセod@
[ill
CJCJCJ
=
セ@
EjD
[ill
CJ CJ
0[8]1
I C J C J B C J H = o
D O D
[ill.
CJ CJ CJ CJ
[:j _
0
D D D
Jumlah
c::J
CJ CJ CJ
CJ
0
0
0 0 0 0 PetugasI
PETUNJUK PENCATATAN DATA PEMANTAUAN TBABS
FIITBABS (Diisi Oleh Guru):
Pengisian formulir (FIITBABS) ini merupakan data untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut, oleh karena itu harap diisi dengan /engkap dan je/as !
No. 01 Tulis Nama Propinsi
No. 02 Tulis Nama Kabupaten/Kota
No.
03
Tulis Nama KecamatanNo. 04 Tulis Nama Oesa/Kelurahan
No. 05 Tulis Tipe Oesa/Kelurahan. dengan melil1gkari
(1) Perkotaan jika wilayah tersebut merupakan
Kelurahan atau melingkari (2) Pedesaan jika wilayah tersebut merupakan Desa.
No. 06 Tulis Nama Sekolah tersebut dengan lengkap dan
benar.
Contoh : SO Inpres No. 007 Jatimulya Bekasi Timur MI Negeri No. 011 Pondok Timur Bekasi SO AI Azhar Kota Legenda Be'kasi
Tulis Jumlah Siswa Kelas I di sekolah tersebut untuk No. 07
tahun ajaran pengukuran dilaksanakan. pada kotak yang disediakan.
No.OB Tulis Jumlah Siswa Kelas I Yang Oiukur di sekolah
tersebut untuk tahun ajaran tersebut pada kotak yang disediakan.
Tulis Tanggal Pengukuran dilakukan pad a kotak yang
No. 09
disediakan dengan menuliskan tanggal. bulan. dan tahun (tanggalbulantahun)
No. 10 Tulis No. Urut pada kotak yang disediakan . Tulis Nama Anak pada kotak yang disediakan No.11
Tulis Jenis Kelamin dari anak yang diukur. Tulis angka
No. 12
1 jika lakiIaki. atau tulis angka 2 jika perempuan
No . 13 Tulis Tanggal Lahir dari anak yang diukur
Contoh : Anak dengan tanggallahir 22 Juni 1998, maka ditulis : 22061998
No. 14 Tulis Umur anak yang diukur dalam bulan. Umur anak dihitung dalam bulan penuh. Kelebihan hari tidak dihitung.
Contoh : Anak dengan tanggal lahir 15 J uli 1997, dan tanggal pengukuran 17 Agustus 2003 (berarti umurnya 6 tahun lebih 1 bulan lebih 2 hari), maka ditulis : 73 bulan
No. 15 Tulis Tinggi Badan anak yang diukur dal,am centimeter
(cm) berdasarkan hasil pengukuran dengan alat yang
disediakan.
Contoh : Anak dengan tinggi badan 97,6 cm maka ditulis : 097,6 cm
No. 16 Tulis Berat Badan anak yang diukur dalam kilogram
(kg) berdasarkan hasil penimbangan dengan alat
yang disediakan .
Contoh : Anak dengan berat badan 17,5 kg maka ditulis : 17,5 kg
No. 171819 Tentukan Kategori Status Gizi Anak (TB/U):
Beri tanda (x) pada kolom 17, jika status gizi anak termasuk kategori SANGAT PENDEK (SP)
Beri tanda (x) pada kolom 18, jika status gizi anak termasuk kategori PENDEK (P)
Beri tanda (x) pada kolom 19, jika status gizi anak termasuk kategori NORMAL (N)
Catatan:
• FlfTBABS dibuat 2 rangkap (mera h/putih), setelah diisi dengan
data seluruh anak yang diukur secara benar dan lengkap serta
ditandatangani, segera diserahkan kepada Petugas
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi desalkelurahan dimana SOIMI berada.
• Selanjutnya petugas Puskesmas harap mengirimkan
FlfTBABS warna putih ke Oinas Kesehatan KabupatenlKota untuk pengolahan data secara komputerisasi, sedangkan FIITBABS berwama merah harap disimpan sebagai arsip di Puskesmas.
FIlITBABS (Diisi Oleh Petugas Dinkes Kabupaten/Kota):
FlifTBAB8 merupakan formulir pemantauan pada kabupaten/kota. Formulir ini diisi olen petugas Oinkes Kabupaten/Kota, yang merupakan rekapitulasi dari hasil pengolahan data yang di entri berdasarkan FifTBAB8 yang diterima dari puskesmas/kecamatan.
Formulir FlifTBAB8 ini harap dikirim bersamasama dengan disket data ィ。ウセ@ entri data dari FifTBAB8 ke Oinas Kesehatan Propinsi.
No. 01 Tulis Nama Propinsi
No. 02 Tulis Nama Kabupaten/Kota
No. 03 Tulis nomor urut Kecamatan
No. 04 Tulis Niama Kecamatan
No.
OS
Tulis Jumlah 80/MI yang terpilih sebagai sampelNo. 06 Tulis jumlah murid kelas I dari 80/MI yang menjadi
sampel (Laki-Iaki dan Perempuan)
No. 07 Tulis jumlah murid kelas 1 yang diukur dari 801M1
tersebut (Laki-Iaki dan Perempuan)
No. 0810 Jumlah anak menurut status gizi (TB/U):
Tulis jumlah anak yang termasuk Kategori Sangat
Pendek pad a kolom 08 (Laki-Iaki dan Perempuan)
tオセゥウ@ jumlah anak yal'lg, termasuk Kategori Pendek
pada kolom 09 (Laki-Iaki dan Perempuan)
Tulis jumlah anak yang エ・イュ。ウオセ@ Kategori Normal
pada kolom 10 (Laki-Iaki dan Perempuan)
Catatan:
FllflBABS
harap dikirim ke Dinas Kesehatan Propinsi bersama-sama dengan disket entri data
TBABS
(entriFlflBABS)
FIIIITBABS (Diisi Oleh Petugas Dinkes Propinsi):
FIliITBAB8 merupakan formulir pemantauan pada tingkat Propinsi. Formulir ini diisi oleh petugas Oinkes Propinsi, yang merupakan rekapitulasi dari hasil pengolahan data dari disket data TBAB8 yang diterima dari Kabupaten/Kota.
Formulir FIIIITBAB8 ini harap dikirim ke Oirektorat Gizi Masyarakat Oepkes bersamasama dengan disket data hasil entri data dari FIITBAB8.
No. 01 Tulis Nama Propinsi
No. 02 Tulis Nomor Urut Kabupaten/Kota
No. 03 Tulis Nama Kabupaten/Kota
No. 04 Tulis Jumlah 80/MI yang terpilih sebagai sampel
No. 05 Tulis jumlah murid kelas I dari 80/MI yang menjadi
sampel (LakiIaki dan Perempuan)
No. 06 .. Tulis jumlah murid kelas I yangdiukur dari 80/MI tersebut (LakiIaki dan Perempuan)
No. 0709 Jumlah anak menurut status gizi (TB/U):
Tulis jumlah anak yang termasuk Kategori Sangat
Pendek pada kolom 07 (LakiIaki dan Perempuan)
Tulis jumlah anak yang termasuk Kategori Pendek pada kolom 08 (LakiIaki dan Perempuan)
Tulis jumlah anak yang termasuk Kategori Normal
pada kolom 09 (LakiIaki dan Perempuan)
CBtatan:
F/Ii/TBABS harap dikirim ke Subdit Kewaspadaan Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat Depkes, JI. HR Rasuna Said, Jakarta 12950
atau
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA PELAKSANA GIZI PUSKESMAS
Tugas Tenaga Pelaksana GizilPembantu Ahli Gizi (TPG/PAG) Puskesmas dalam pelaksanaan pengukuran TBABS adalah sebagai berikut :
1. Menerima daftar sekolah (SO/MI) yang terpilih sebagai sam pel yang terdapat pada wilayah kerja Puskesmas , dari Oinkes kabupaten/kota.
2. Mengirimkan alat pengukur tinggi badan, formulir pengumpulan data (FIITBABS), buku pedoman/leaflet, ke sekolah yang terpilih sebagai sampel
3. Memberikan bantuan , misalnya meminjamkan timbangan injak kepada sekolah yang belum memilikinya.
4 . Memberikan bimbingan teknis , memantau dan membantu pelaksanaan pengukuran pada seluruh sekolah yang menjadi sampel.
5. Mengambil (menjemput) formulir hasil pengukuran (FIITBABS) sebanyak 2 rangkap (merah/putih), pada seluruh sekolah yang menjadi sampel, dan memeriksa apakah formulir telah diisi dengan baik dan benar.
6. Mengirimkan formulir hasil pengukuran (FIITBABS) sebanyak 1
rangkap (Iembar warna putih) ke Oinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, sedangkan warna merah harap disimpan sebagai arsip yang sewaktuwaktu akan diperlukan dalam rangka validasi data oleh Oinkes Kabupaten/Kota atau Oinkes Propinsi .
TUG A S DAN TANGG UNG JAWAB PETUGAS TINGKAT KABUPATEN/KOTA
Tugas pelaksa na gizi Dinkes Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan pengukuran TBA BS adalah sebagai berikut :
1. Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaku kan koordinas i melalui pertemuan lintas sektor dengan Din as Pendidikan Nasional , Kantor Departemen Ag ama, Kantor Statistik dan Pemerintah Ka bupaten/Kota .
2 . Melalui pe rtemuan lintas sektor diterbitkan ed aran/instruksi BupatilVValiKota tentang pelaksanaan T BABS kepada seluruh Camat dan instansi terkait di kabu paten/Kota (Dinkes, Di nas Dikbud/Dinas Pendidikan dan Pengajaran, Kantor Depag) .
3. Mempelajari dan memahami buku pedoman penguku ran T BABS 4. Menerima daftar sekolah yang terpilih sebagai sa mpel dari Dinas
Kesehatan Propi nsi
5. Menerima alat pengukur tinggi badan , formulir FlfTBABS, buku pedoman dan leaflet (brosur) TBABS sesuai kebutuhan dari Dinas Kesehatan Propinsi.
6. Mengirimkan daftar sekolah yang te rpilih sebagai sampel ke seluruh puskesm as
7. Mengirimkan alat pengukur tinggi bad an, fo rmulir FlfTBABS, buku pedoman dan leaflet (brosur) TBA BS ke seluru h puskesm as 8. Memberikan penjel asan teknis kepada petugas pu skesmas
9. Memantau pelaksanaan pengukura n TBABS dan pengiriman formulir FlfTBABS sebanyak 1 rangkap (putih) dari puskesmas ke Dinkes Kabupatenl Kota
10. Menerima , memeriksa , merekapitulasi formul ir FlfTBA BS yang dikirim Puskesmas, dan mengirimkan umpan balik ke seluruh
puskesmas tentang daftar sekolah sam pel yang belum
mengirimkan FlfT BABS.
11. Melakukan entri data dari seluruh FIITBABS ya ng dikirim oleh Puskesmas .
12. Merekapitulasi FlifTBABS berdasarkan hasil pengo lahan data yang dientri dari FlfTBABS .
13. Mengirimkan Disket Data dan FIlITBABS ke Dinkes Propinsi
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PETUGAS TINGKAT PROPINSI
Tugas pelaksana gizi propinsi dal'am pelaksanaan pengukuran TBABS adalah sebagai berikut :
1. Petugas Dinkes Propinsi melakukan koordinasi melalui pertemuan lintas sektor dengan Dinas Diknas, Kanwil Depag , Kantor Statistik', dan Pemerintah Daerah Propinsi
2. Melalui pertemuan lintas sektor diterbitkan ed'aran Gubernur tentang pelaksanaan TBABS.
3. Mempelajari dan memahami buku pedoman pengukuran TBABS
'4. Menyediakan dan mengirimkan alat pengukur tinggi badan,
formulir tBABS (FlfTBABS), buku pedoman dan I'eaflet (brosur) TBABS sesuai kebutuhan.
5. Memberikan penjelasan teknis kepada petugas Dinkes
Kabupaten/Kota
6. Memantau pelaksanaan TBABS, dan melakukan vaHdasi
pengukuran dan pengumpulan data bersamasama dengan petugas Dinkes Kabupaten/Kota.
7. Merekapitulasi FlifTBABS yang diterima dari Dinkes
Kabupaten/Kota dan mengisi F/lllfTBABS berdasarkan hasil pengolahan data dari disket data TBABS yang dikirimkan Dinkes Kabupaten/Kota.
8. Mengirimkan Disket Data dan FlllfTBABS ke alamat berikut:
Subdit Kewaspadaan Gizi Oirektorat Gizi Masyarakat Oepkes
Gedung Oepkes, Lantai 8, B/ok C
J/. HR Rasuna Said, Jakarta 12950 email: info@gizi.net
25
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA PELAKSANA G:IZI PUS'KESMAS
Tugas Tenaga Pelaksana Gizi/Pembantu Ahli Gizi (TPG/PAG) Puskesmas dalam pelaksanaan pengukuran TBABS adalah sebagai berikut:
1. Menerima daftar sekolah (SD/MI) yang terpilih sebagai sampel yang terdapat pada wilayah kerja Puskesmas, dari Dinkes kabupaten/kota.
2. Mengirimkan alat pengukur tinggi badan, formulir pengumpulan data (FlfTBABS), buku pedoman/leaflet, ke sekolah yang terpilih sebagai sam pel
3. Memberikan bantuan, misalnya meminjamkan timbangan injak kepada sekolah yang belum memilikinya.
4. Memberikan bimbingan teknis, memantau dan membantu pelaksanaan pengukuran pada seluruh sekolah yang menjadi sampel.
5. Mengambil (menjemput) formulir hasil pengukuran (FlfTBABS)
sebanyak 2 rangkap (merah/putih) , pada seluruh sekolah yang menjadi sampel, dan memeriksa apakah formulir telah diisi dengan baik dan benar.
6. Mengirimkan formulir hasil pengukuran (FlfTBABS) sebanyak 1
rangkap (Iembar warna putih) ke Dinas Kesehatan
TABEL: BAKU TINGGI BADAN MENURUT UMUR ANAK 5-10 TAHUN (60-120 BULAN) N 0\ ANAK LAKI-LAKJ UMUR I(Bulan) Nilai Median Sangat Pendek Pendek Dan Samoai Normal
60 109.9 <= 96.0 96.1 100.6 >= 100.7 61 110.5 <= 96.3 96.4 101.0 >= 101.1 LM セR@ 111.0 <'" 97.1 97.2 101.7 >'" 1111.8 63 111.5 <= 97 .6 97.7 102.2 >= 102.3
64 112.1 <= 97.9 98.0 102.6 >= 102.7 65 112.6 <= 98.4 98.5 103.. 1 >= 103.2 66 113.1 <= 98.9 99.0 103.6 >= 103.7
セ@
68
'-69
113.6 <= 99.4 99.5 104.1 >= 104.2 114.1 <= 99.6 __ 9J.7 -. 104.4
100.2 104.9
>= 104.5
114.6 <= 100.1 >= 105.0
70 115.1 <= 100.6 100.7 105.4 >= 105.5
71 115.6 <= 101.1 101.2 105.9 >= 106.0
72 116.1 <= 101.3 101.4 106.2 >= 106.3 73 116.6 <= 101.8 101.9 106.7 >= 106.8 74 117:1 <= 102.3 102.4 107.2 >= 107.3 75 117.5 <= 102.7 102.8 107.6 >= 107.7 76 118.0 <= 103.2 103.3 108.1 1>= 108.2
イMAz セ@ セ l N@
79
118.5 <= 103.4 103.5 108.4 >= 108.5
⦅ QQセセ@
119.4
iMセ] M セ 104.0 108.9
<= 104.3 104.4 109.3
>=- 109.0
>= 109.4 80 119.9 <= 104.8 _!Q4.9 QPYセ@
105.3 110.2
iMZMセ@ 109.9
>.. 110.3 81 120.3 <= 105.2
ANAl( PEREMPUAN
UMUR Nilai Sangat Pendek Normal
(Bulan) Median Pendek Dari Sampai
60 108.4 <= 95.1 95.2 99.5 >= 99.6 I
61 108.9 <= 95.6 95.7 100.0 >= 100.1 I 62 109.5 <= 95.9 96.0 100.4 ' - --->= 100.5 I- -63 110.0 <= 96.1 96.2 100.7 >= 100.8 I
64 110.5 <= 96.6 96.7 101.2 >= 101l.j 65 111.0 <= 97.1 97.2 101.7 >= 101.8 I
66 111.6 <= 97.4 _ ._._ - - _. 97.5 102.1 .>= 102.2, 67 112.1 <= 97.9 98.0 102.6 >= 102.7 I
68 112.6 <= 98.4 98.5 103.1 >= 103dj
_ .69 113.1 <= 98.6 98.7 103.4 y._== _.!.Q?.S 70 113.6 <= 99.1 99.2 103.9 >= 104·9_ 71 114.1 <= 99.6 99.7 104.4 >= 104.5
72 114.6 <= . 99.8 99.9 104.7 >= 104.8
-73 115.1 <= 100.3 100.4 - 105.2 >= 105.3 74 115.6 <= 100.5 100.6 - 105.5 >= 105.6 _?5 116.1 <= 101.0 lOLl - 106.0 >= 106.1
M セ ___!}6.6 <= 101.2 101.3 - 106.3 >= 106.4
77 117.1 <= 101.7 101.8 - 106.8 -- - --->= 106.9 78 117.6 _. I <= 101.9 . - -- - - -102.0 - 107.1
-
>= 107.2...M MM M セ M..
79 118.1 <= 102.4 102 .5 - 107.6 ..M>= MM 107.7NLNセM ...
I 80 118.6 <= 102.6 102.7 - 107.9 >= 108.0 81 119.1 <= 103.1 103.2 - 108.4 >:a 108.5
[image:31.664.117.586.80.385.2]-TABEL: BAKU nNGGI BADAN MENURUT UMUR ANAl< 510 TAHUN (60120 BULAN) N ..J UMUR (Bulan) 82 83 84 85 86 87 88 89 f..". . 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 セアR@ 103 Nilal Median 120.8 121.2 121.7 122.1 122.6 123.0 123.5 123.9 124.4 124.8 125.2 125.7 r 126.1 126:5 127.0 127.4 127.8 128.3 128.7 129.1 129.6 130.0 ANAl< LAKILAKI
Sangat Pendek Normal Pendek Dari Sampai I <= 105.4 105.5 110.5 >= 110.6 <= 106.1 106.2 111.1 >= 111.2 <= 106.3 106.4 111.4 >= 111.5 <= 106.7 106.8 111.8 >= 111.9 <= 107.2 107.3 112.3 >= 112.4 <= 107.6 107.7 112.7 >= 112.8 <::a 107.8 107.9 113.0 >=113.1 <= 108.2 108.3 113.4 >= 113.5 <= 108.4 108.5 113.7 >= 113.8 <= 109.1 109.2 114.3 >= 114.4 I <= 109.5 109.6 114.7 >= 114.8 <= 109.7 109.8 . 115.0 >= 115.1 <.. 110.1 110.2 115.4 >= 115.5 <= 110.5 110.6 115.8 >= 115.9 <= 110.7 110.8 116.1 >= 116.2 <= 111.1 111.2 116.5 !»= 116.6 <= 111.5 111.6 116.9 >= 117.0 <= 111.7 111.8 117.2 >= 117.3 <= 112.1 112.2 117.6 >= 117.7 <= 112.8 112.9 118.2 >.. 118.3 <= 113.0 113.1 118.5 >'" 118.6 <= 113.4 113.5 118.9 >= 119.0
ANAK PEREMPUAN
Sangat Pendek Normal
I
(Bulan) Median UMUR ·, NilaiPendek
I
Dari s。セ@82 119,6 <= 103.3
1
103.4 108.7 >= 108.8_. 83 12Q.l <= 103.8I
103.9 109.2 >= 109.3 84 120.6 <= 104.0 104.1 109.5 >= 109.6 85 121.1 <= 104.2 104.3 109.8 >= 109.9 86 1; 121.5 <= 104.9 105.0 110.4 >= 110.Sエ]セW@ 122.0 <= 105.1 105.2 セQNNYセNセNQQPNX@
88 122.5 <= 105.3 105.4 111.0 > 111.1
B
89__ セ@ セセヲMMZZ]@ 123.5 セ スPVNNZNP@QPセ N ANN@ QPUNYNZZNNNNNANAセセ106.1 _ 111.8 >= }11.9 N セQQNV@セQ@ 124.0 . J <= 106.5 106.6 112) セ@ >= 112.4 92 124.5 <= 106.7 106.8 112.6 >= 112.7 93 セRTNY@ <= 107.1 107.2 QQQセセ@ >= 113.1
94 125.4 <= 107.6 107.7 113.5 >'" 113.6
iセセ@
125.9 <::0 107.8 107.9 QセNSNX@ > .. QQSNセ@96 g6.4 <= 108.3 108.4 114.3 >= 114.4
[image:32.669.36.612.86.391.2] TABEL: BAKU TlNGGI BADAN MENURUT UMUR ANAK 510 TAHUN (60120 BULAN) セMNI@ O'J UMUR (Bulan)
ヲセ
105M
i i@セ@ イQセN@ .!.2L ... Q ⦅セ@ M セ@ 111 112 113 114 ___115 116 .. 117 118 119 120 Nllai Median ⦅NMAャ P Nセ⦅@ 130.9 131.3 セセNW@ .
112.2 __
セNセNZNNV セ@ NセZl@ 133.5 133.9 134.4 134.8 135.3 135.7 136.1 136.6 137.1 137.5 ANAK LAKILAKI
Sangat Pendek Normal
Pendek Dart Sampai
<= 113.8 113.9 119.3 >= 119.4 <= 114.0 114.1 119.6 >= 119.7 <= 114.4 114.5 120.0 >= 120.1 <= 114.8 114.9 120.4 >= 120.5 <= 115.0 115.1 120.7 >= 120.8 . <= 115.4 115.5 121.1 . >= 121.2 <'" 115.8 115.9 121.5 >= 121.6 <... 116.0 116.1 121.8 >= 121.9 <= 116.4 116.5 122.2 >= 122.3 <= 116.6 116.7 122.5 >= 122.6 <= 117.0 117.1 122.9 >- 123.0 <= 117.2 117.3 123.2 >- 123.3 <= 117.6 117.7 123.6 >= 123.7 <= 118.3 118.4 124.2 >= 124.3 <= 118.5 118.6 124.5 >= ' 124.6 <= 118.7 118.8 124.8 >= 124.9 ....::..."'.119.1 . 119.2 125.2 >'" 125.3
ANAK PEREMJ:'UAN
Sangat Pendek Normal u.BlJlan)
UMUR
I
NilaiPendek Dan Sampai
セ・、ャ。ョ@
104 130.3 .<= 111.0 111.1 117.4 >= 117.5
MMMLNMMMMセ M.. .
105 130.8 _ <= 111.5 ⦅セス⦅セ N QW N Y N@ 2:= QAGセNZq@
106 131.2 <= 111 .9 112.0 118.3 >= 118.4 107 131.7 セ]⦅NAャNセNZNセNN@ 112.5 QQXNセ@ .2..':_11'!!:'9..
108 132.2 セ NZG ⦅NAャセセ@ _}.lP }19.1 >= 1!.9..J_ 109 132.7 . .<= 113.1 ......113.2 119.6 _ . _ "'>= 119.7 ..セ@ 110 133.2 <= 113.6 .... 1 113.7 120.1 >= 120.2 ... -111 133.7 <= 113.8 113.9 120.4 >= 120.5
. ' '
, 112 134.2 <= 114.3 . _114.4 J20.9 >= 121.0 113 134.7 <= 114.8 114.9 121.4 >= 121.5 114 135.2 <= 115.0 115.1 121.7 >= 121.8 115 135.7 <= 115.5 115.6 122.2 >= 122.3 116 136.2 <= 116.0 116.1 .. 122.7 >= 122.8 117 136.8 I <= QQVセS@ 116.4 123.1 > = 123.2
, ',
kN aa H セI
ャ@QIep セ@ K.ESBHATAN
TIM PENYUSUN
J
Ir, Tatang S. Falah, M.Sc. (Oirektorat Gizi Masyarakat Oepkes) DR. Abas Basuni Jahari (Puslitbang Gizi dan Makanan Oepkes)
Galopong Sianturi , MPH (Oirektorat Gizi Masyarakat Oepkes) Ir. Mursalim (Oirektorat Gizi Masyarakat Oepkes) Rita Kemalawati, MCN (Oirektorat Gizi Masyarakat Oepkes)
Ria Sukarno, MCN (Oirektorat Gizi Masyarakat Oepkes) DR. Atmarita, MPH (Oirektorat Gizi Masyarakat Oepkes) H A Bernardus, MA (Oirektorat Gizi Masyarakat Oepkes) Nyimas Yulia Husna, MA (Oirektorat Gizi Masyarakat Oepkes)
Lismartina, SKM (Oirektorat Gizi Masyarakat Oepkes)