i
-
-
2 ' z t4
PRODUK lNDUSTRl MINUMAN TEH KEMASAIU
Oleh
MARIA FAJARlNl RATNANlNGSlH F 24. 0691
1 9 9 1
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Maria ~ajarini R. F 24.0691. Sistem Manajemen Ahli untuk Strategi Penjualan Produk Industri ~ i n u a a n Teh Kernasan. Dibawah bimbingan Dr. Ir. Eriyatno, MSAE.
RINGKASAN
Dalam suatu industri pengolahan teh, penetapan strategi
penjualan yang tepat merupakan ha1 yang penting karena kontinui-
tas penjualan produk yang dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan dalam jangka panjang, akan sangat tergantung pada
strategi penjualan yang diambil oleh para pengambil keputusan
pada industri tersebut.
Model SALES dirancang untuk membantu manajer penjualan
industri pengolahan teh berskala menengah ke atas, yang mempro-
duksi teh botol dan teh kotak, pada pengambilan keputusan bi-
dang perencanaan penjualan yang melibatkan manipulasi numerik
dan simbolik.
Model SALES adalah model Sistem Manajemen Ahli yang merupa-
kan integrasi antara Sistem Penunjang Keputusan dengan Sistem
Ahli. Model ini terdiri dari lima komponen utama, yaitu Sistem
Manajemen Dialog, Sistem Manajemen Basis Model, Sistem Manajemen
Basis Data, Sistem Ahli, dan Pengguna.
Model SALES terdiri dari 4 sub model, yaitu sub model PER- SAINGAN, SEGMENTASI, WILAYAH, dan STRATEGI. Sub model PERSAING-
AN digunakan untuk mengetahui pangsa pasar produk. Teknik yang
digunakan pada sub model ini adalah Rantai Markov first order
-
first method. Masukan sub model berupa merek produk yang bersa-
ing di pasar dengan pangsa pasarnya selama dua periode berturut-
berupa pangsa pasar produk pada tahun tertentu serta pangsa
pasar keseimbangan produk.
Sub model SEGMENTASI digunakan untuk menentukan segmen
pasar yang sebaiknya dimasuki oleh produk. Teknik yang diguna-
kan pada sub model ini adalah Metode Perbandingan Eksponensial.
Kriteria yang digunakan dalam sub model ini adalah daya serap
pasar, penetrasi pasar, jumlah pesaing, keunggulan komparatif,
persepsi konsumen, dan keuntungan marginal. Kriteria keunggulan
komparatif dan persepsi konsumen debagi lagi menjadi beberapa
sub kriteria. Alternatif yang digunakan meliputi segmen atas,
menengah atas, menengah, menengah bawah, dan bawah. Masukan sub
model ini adalah nilai kritikalitas kriteria dan sub kriteria
dalam pengambilan keputusan serta tingkatan alternatif pada
setiap kriteria, sedangkan keluaran sub model berupa urutan
prioritas alternatif segmen pasar.
Sub model STRATEGI digunakan untuk membangkitkan solusi be-
rupa alternatif strategi yang disarankan. Sub model STRATEGI
dirancang dengan menggunakan Sistem Ahli. Ahli yang dipilih se-
bagai nara sumber adalah praktisi di bidang penjualan dan pema-
saran pada industri minuman ringan dan retailer. Akuisisi
pengetahuan dilakukan dengan metoda intuisi, diskusi masalah,
dan diskripsi masalah. Representasi pengetahuan dilakukan secara
prosedural dengan kaidah produksi. Strategi penalaran pada
mekanisme inferensi adalah penalaran pasti modus ponens dengan
faktor kepastian 0-1 serta bersifat non monotonik. Strategi
pengendalian yang dipakai adalah mata rantai ke belakang dengan
Masukan sub model STRATEGI adalah pangsa pasar produk, seg-
men pasar yang dituju, ciri-ciri produk, serta tujuan perusaha-
an. Masukan berupa pangsa pasar serta segmen pasar yang dituju
merupakan hasil perhitungan yang diperoleh dari sub model PER-
SAINGAN dan SEGMENTASI. Keluaran sub model STRATEGI berupa al-
ternatif strategi yang disarankan.
Sub model WILAYAH merupakan bagian dari Sistem Penunjang
Keputusan yang digunakan untuk melakukan prakiraan permintaan
serta mengidentifikasi wilayah potensial penjualan. Teknik yang
digunakan pada sub model ini adalah simulasi Monte Carlo dan
Indeks Faktor Ganda. Masukan sub model ini adalah data permin-
taan produk, jumlah penduduk di wilayah pemasaran, pendapatan
per kapita penduduk, serta penjualan eceran di wilayah tersebut.
Model SALES dirancang dengan perangkat lunak Turbo Basic
versi 1.1 pada bagian Sistem Penunjang Keputusan dan EXSYS versi
2.3.1 pada bagian Sistem Ahli. Pengoperasian model dapat dila- kukan pada komputer IBM PC AT atau kompatibelnya dengan kapasi-
tas memori 640 KB RAM yang memiliki disk drive berkapasitas 1.2
MB. Sebagai sistem operasinya diperlukan Disk Operating System
versi 2.0 atau yang lebih tinggi.
Model SALES memerlukan pengembangan lebih lanjut pada tek-
nik Sistem Ahli yang digunakan, terutama pada mekanisme inferen-
si dan kaidah-kaidah yang digunakan. Selain itu, perlu juga di-
lakukan pengembangan pada integrasi antara Sistem Ahli dengan
Sistem Penunjang Keputusan sehingga keluaran Sistem Penunjang
Keputusan dapat langsung ditransfer untuk menjadi masukan bagi
SISTEM MANAJEMEN AHLI UNTUK STRATEGI PENJUALAN
PRODUK INDUSTRI MINUMAN T E H KEMASAN
Oleh
MARIA FAJARINI RATNANINGSIH F 24. 0691
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1991
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANLAN
SISTEM MANAJEMEN AHLI UNTUK STRATEGI PENJUALAN
PRODUK INDUSTRI MINUMAN TEH KEMASAN
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Institut-Pertanian Bogor
Oleh
MARIA FAJARINI RATNANINGSLH
F 24.0691
Dilahirkan pada tanggal 21 Mei 1968 di Jakarta
lus : 19 September
September 1991
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan atas rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
skripsi berjudul Sistem Manajemen Ahli untuk Strategi
Penjualan Produk Industri Minuman Teh Kemasan ini merupakan
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi
Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Atas terselesaikannya skripsi ini, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eriyatno, MSAE selaku dosen pembimbing, atas bimbing-
an, pengarahan, dan semangat yang diberikan selama penyusun-
an skripsi ini.
2. Ir. Marimin, MSc, selaku dosen penguji dan staff dosen Jurus- an Teknologi Industri Pertanian atas segala bantuan berupa
saran dan masukan yang berarti bagi skripsi ini.
3. Ir. Zein M. Nasution, MAppSc, selaku dosen penguji.
4. Bapak Laurens Ferroh, Corporate Sales Manager PT. Djaya Beverages Bottling Company, atas bantuan dan pengarahannya
selama proses penyerapan pengetahuan.
5. Roy Goni, SE, Manajer Pemasaran Pasar Swalayan Grasera, atas informasi, bantuan, serta pengarahan yang diberikan selama
6. Ir. Tamsil, Manajer Personalia PT. Sinar Sosro, atas kesem-
patan yang diberikan untuk melakukan observasi serta bantuan-
nya selama observasi.
7. Bapak Adi Sunarto, Bapak Didi, dan Sdri. Ami dari PT. Djaya Beverages Bottling Company, atas kesempatan serta bantuan
yang diberikan sehingga proses penyerapan pengetahuan dapat
berlangsung dengan baik.
8. Rekan-rekan GKM E-IV, atas dukungan moril serta diskusi-
diskusi kecil yang memberikan manfaat besar bagi penyusunan
skripsi ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
atas dukungan, saran, serta masukan yang diberikan.
10. Rekan-rekan Jalan Bhayangkara 17, atas dukungan moril serta bantuan yang diberikan.
Tanpa mereka semua, skripsi ini tak akan terwujud.
Akhirnya, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi
pembacanya.
DAFTAR IS1
Halaman
RINGKASAN
...
KATA PENGANTAR
...
DAFTAR TABEL
...
DAFTAR GAMBAR
...
DAFTAR LAMPIRAN...
I
.
PENDAHULUAN...
A
.
LATAR BELAKANG...
B.
RUANG LINGKUP...
C
.
TUJUAN...
I1
.
TINJAUAN PUSTAKA...
A.
SISTEM MANAJEMEN AHLI...
B
.
KONSEP PENJUALAN...
...
.
C PERSAMAAN PENJUALAN
...
D.
STRATEGI PENJUALAN...
E.
PRODUK TEH KEMASAN...
F.
SEGMENTASI PASARG
.
DAUR HIDUP PRODUK...
+.H
.
PERSAINGAN PASAR...
I.
TEKNIK SISTEM AHLI...
J
.
PENELITIAN TERDAHULU...
I11
.
LANDASAN MATEMATIS...
...
A.
IDENTIFIKASI POTENSI PASAR WILAYAHB
.
TEKNIK SIMULASI...
. . .
.
C MODEL RANTAI MARKOV 2 5
...
D
.
METODA PERBANDINGAN EKSPONENSIAL 28...
IV
.
METODOLOGI 30...
A
.
KERANGKA PEMIKIRAN 30B
.
PENDEKATAN...
31C
.
TATA LAKSANA...
33V
.
PERMODELAN SISTEM...
39...
A.
KONFIGURASI MODEL 39...
B.
KERANGKA MODEL 43 C.
KOMPUTERISASI...
56VI
.
PEMBAHASAN...
57A
.
VERIFIKASI MODEL...
57B
.
MODEL SALES...
65. V I I. KESIMPULAN DAN SARAN
...
71A
.
KESIMPULAN...
71B
.
SARAN...
73DAFTAR PUSTAKA
...
75DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1
.
Penentuan nilai kritikalitas alternatif padapada suatu kriteria
...
44Tabel 2
.
Arti nilai kepastian yang digunakan pada submodel STRATEGI
...
54Tabel 3
.
Contoh masukan sub kriteria...
58Tabel 4
.
Contoh masukan sub model SEGMENTASI...
58...
Tabel 5
.
Contoh keluaran sub model SEGMENTASI 59Tabel 6
.
Contoh masukan sub model PERSAINGAN...
60Tabel 7
.
Contoh keluaran sub model PERSAINGAN...
60 Tabel 8.
Data permintaan historis produk Teh Botol di [image:11.595.73.538.99.522.2]wilayah pemasaran DKI Jakarta. Jawa Barat. dan
...
DI Jogjakarta tahun 1990 62
Tabel 9
.
Data jumlah penduduk. pendapatan per kapita. dan penjualan eceran produk Teh Botol di wilayah pemasaran DKI Jakarta. Jawa Barat. dan...
DI Jogjakarta tahun 1990 63
Tabel 10
.
Prakiraan permintaan potensial...
63Tabel 11
.
Contoh masukan sub model STRATEGI...
64DAFTAR GAMBAR
[image:12.605.66.543.99.706.2]Halaman
Gambar 1
.
SA berintegrasi dalam komponen SPK...
5Gambar 2
.
SA sebagai komponen terpisah dari SPK...
6Gambar 3
.
Diagram alir proses pengolahan produk tehdan teh kotak
...
9Gambar 4
.
Daur hidup penjualan dan keuntungan...
12Gambar 5
.
Struktur dasar Sistem Ahli...
15 Gambar 6.
Tahapan akuisisi Sistem Ahli...
1 6Gambar 7
.
Metoda kerja strategi pengendalian dan...
penelusuran 21
Gambar 8
.
Skema simulasi Monte Carlo...
2 5Gambar 9
.
Diagram lingkar sebab-akibat...
3 6...
Gambar 1 0
.
Diagram input-output 37Gambar 11
.
Diagram alir tata laksana...
38Gambar 12
.
Konfigurasi model SALES...
4 0Gambar 13
.
Konfigurasi Sistem Ahli pada model SALES....
43Gambar 1 4
.
Diagram alir deskriptif sub modelSEGMENTASI
...
4 6Gambar 15
.
Diagram alir deskriptif sub modelPERSAINGAN
...
4 7Gambar 16
.
Diagram alir deskriptif sub model...
WILAYAH 4 9
Gambar 1 7
.
Representasi pengetahuan dalam bentukDAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
.
Petunjuk pengoperasian model SALES...
Lampiran 2
.
Petunjuk pengoperasian perangkat lunak EXSYS...
am pi ran 3.
Tampilan awal model SALES...
Lampiran 4
.
Tampilan menu model SALES...
Lampiran 5
.
Diagram alir komputer sub modelSEGMENTASI
...
Lampiran 6
.
Diagram alir komputer sub model...
PERSAINGANLampiran 7
.
Diagram alir komputer sub modelWILAYAH
...
Lampiran 8
.
Tampilan awal sub model STRATEGI...
Lampiran 9
.
Kaidah pada sub model STRATEGI...
Lampiran 10.
Program komputer model SALES...
Halaman
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teh merupakan komoditas yang umum dikonsumsi oleh masya-
rakat Indonesia. Saat ini terjadi perubahan pola konsumsi teh
dimana masyarakat menginginkan cara penyiapan minuman teh yang
cepat dan praktis, karena itu produk teh kotak dan teh botol
kini digemari oleh masyarakat.
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat serta untuk mempero-
leh keuntungan jangka panjang dari pemenuhan kebutuhan terse-
but, suatu industri harus mampu menyediakan produk-produk
yang dibutuhkan serta menyalurkan produk-produk tersebut
sehingga setiap saat konsumen dapat dengan mudah memperoleh-
nya. Dalam ha1 ini peranan manajemen penjualan penting
artinya karena strategi penjualan yang ditetapkan oleh manaje-
men penjualan akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan
usaha jangka panjang perusahaan.
Untuk mendukung penetapan strategi penjualan, manajemen
penjualan perlu melakukan peramalan permintaan pasar potensial
serta identifikasi wilayah potensial penjualan.
-
Wilayah-wilayah potensial penjualan tersebut perlu dibina dengan
melakukan berbagai usaha dan strategi untuk mempertahankan
kontinuitas penjualan produk di wilayah-wilayah tersebut serta
meningkatkan volume dan nilai penjualannya.
Keputusan penetapan strategi penjualan bersifat diagnos-
manajemen penjualan dari hasil analisis perhitungan kuantita-
tif, untuk itu diperlukan seorang ahli dalam bidang penjualan
untuk melakukan pengambilan keputusan yang tepat dan efektif.
~eahlian tersebut tidak dapat dipelajari dengan mudah dan
dalam waktu singkat. Manajemen penjualan memerlukan waktu
yang cukup lama untuk mendapatkan pengalaman dan menguji
ketepatan keputusan-keputusan yang diambilnya, padahal pengam-
bilan keputusan oleh manajemen penjualan sangat mendesak untuk
menghadapi situasi pasar yang berubah dengan cepat.
Untuk membantu manajemen penjualan dalam pengambilan
keputusan yang melibatkan manipulasi numerik dan simbolik
tersebut dapat digunakan Sistem Manajemen Ahli. Pengguna
Sistem Manajemen Ahli tersebut diharapkan orang yang berhu-
bungan dengan penjualan dan pemasaran.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pengajian yang dilakukan dibatasi pada pe-
netapan strategi penjualan berdasarkan daur hidup produk, seg-
men pasar yang dituju, serta posisi produk dalam persaingan
pasar. Untuk mendukung strategi, dilakukan prakiraan permin-
taan potensial serta identifikasi wilayah potensial penjualan.
Produk yang dikaji adalah produk teh kotak dan teh botol
yang dihasilkan oleh industri pengolahan teh hilir skala
menengah ke atas. Bahan baku produk adalah "teh hijauu dari
C. TUJUAN
Tujuan masalah khusus yang dilakukan adalah :
1) mempelajari berbagai faktor serta parameter yang berpenga-
ruh terhadap strategi penjualan produk industri pengolahan teh,
2) mempelajari alternatif strategi penjualan produk industri
pengolahan teh,
3) rekayasa model Sistem Manajemen Ahli yang dapat dimanfaat-
11. TINJAUAN PUSTAKA
A. SISTEM MANAJEMEN AHLI
Sistem Manajemen Ahli merupakan integrasi antara Sistem
Penunjang Keputusan dengan sistem Ahli. Integrasi tersebut,
menurut Turban (1988), dapat dilakukan dengan memasukkan
Sistem Ahli ke dalam komponen-komponen Sistem Penunjang Kepu-
tusan atau dengan membuat Sistem Ahli sebagai komponen yang
terpisah dari Sistem Penunjang Keputusan.
~ntegrasi Sistem Ahli di dalam komponen-komponen Sistem
Penunjang Keputusan dapat dilakukan pada Sistem Manajemen
Basis Data, sistem Manajemen Basis Model, sistem Manajemen Di-
alog, selain juga pada rekayasa sistem dan pengguna, sebagai-
mana digambarkan pada Gambar 1.
Sistem Ahli dapat juga ditambahkan sebagai komponen yang
terpisah dari Sistem Penunjang Keputusan. Dalam ha1 ini
keluaran Sistem Penunjang Keputusan dapat digunakan sebagai
masukan bagi Sistem Ahli, dan sebaliknya keluaran Sistem Ahli
dapat digunakan sebagai masukan bagi Sistem Penunjang Keputus-
an. Selain itu Sistem Ahli juga dapat digunakan untuk meleng-
kapi Sistem Penunjang Keputusan pada proses pengambilan kepu-
tusan. Sistem Ahli sebagai komponen terpisah dari Sistem
G a m b a r 1. SA berintegrasi d a l a m komponen SPK (Turban, 1988)
L
Yonsui:ao uniu:
pereia:jsa s i r t e o
r - - -
- - 1I
L -
-
- 1I
S I S i i i l ILAHBdikEN I
Di A i O G I
I I I I I I
I PENFGUNR
I
1
I I
I
L - - - -
-
-
- - - -
JSTRUKTUR SPE
Gambar 2. SA sebagai komponen yang terpisah dari SPK (Turban, 1988)
I
B. KONSEP PENJUALAN
Menurut Kotler (1985), konsep penjualan berasumsi bahwa.
para konsumen biasanya menunjukkan hasrat beli yang lemah atau
menunjukkan penolakan, dan perlu dibujuk atau diperlakukan
dengan ramah dan sabar agar mereka lebih bernafsu untuk membe-
li. Karena itu perusahaan mesti mengadakan serangkaian ke-
giatan penjualan yang efektif dan memberikan peralatan pro-
mosi untuk merangsang pembelian agar lebih meningkat.
Konsep penjualan mulai dengan produk perusahaan yang
telah ada dan melakukan usaha keras dalam penjualan serta
promosi agar tercapai penjualan yang menghasilkan laba. I
r -
-- - -
- --
- - - - - - - -1 I
S!STEI! OH!! a w s XCDEL
1
I I
5 ! 5 i E r . ;1AI.;.lE?EN 84SIF ; i ~ :
I
I I
I
?ompanen y a o g
ditacbahktn
S l S i E n HRnRdEnEN
1 01AL06 I
I I
I
I
I
I PEN66UNG I
I I
1
1 I
i
-
-- -
- - -
-
- --
- -
- - -
- Js ! s T i n PENUNJRNG KEPUTUSRN
C. PERSAMAAN PENJUALAN
Menurut Kotler (1985), persamaan penjualan atau fungsi
reaksi penjualan adalah suatu persamaan yang memperlihatkan
hubungan antara volume penjualan dengan semua faktor yang
menentukannya. Persamaan tersebut tampak sebagai berikut :
Q = f ( X 1 t X 2 r . . ~ X n , Y 1 ~ Y 2 ~ - . . r ~ m )
dimana :
(X1,X2,
...,
Xn) = variabel-variabel penjualan yang dapatdikendalikan
(Y1,Y2,
...,
Ym) = variabel-variabel penjualan yangtidak dapat dikendalikan
Variabel X merupakan faktor-faktor yang dapat d.imanfaatkan
oleh perusahaan dalam mempengaruhi volume penjualan, seperti
harga jual, biaya angkutan dan komisi, potongan penjualan,
serta biaya pemasaran. Variabel Y meliputi variabel yang
berada di luar kendali perusahaan seperti indeks biaya hidup
dan jumlah pendapatan konsumen. Bila variabel Y berubah maka
jumlah pembelian di pasar pun dapat berubah. Perusahaan tetap
harus memperkirakan jumlahnya dalam rangka perencanaan penju-
alan. Bila diasumsikan bahwa perusahaan telah menghitung
perkiraan variabel Y dan akibatnya pada volume penjualan, maka
persamaan menjadi sebagai berikut :
Q
= f(XltX2r-.-,Xn/Y1,Y2,--.tYm)Persamaan di atas memiliki arti bahwa volume penjualan
merupakan fungsi dari variabel-variabel X dalam batas-batas
D. STRATEGI PENJUALAN
strategi penjualan, menurut Swastha (1989) adalah ran-
cangan besar yang menggambarkan bagaimana perusahaan harus
beroperasi untuk mencapai tujuan penjualannya.
~trategi menyatakan kepada manajer penjualan tentang apa
yang harus dilakukan dalam menghadapi para pesaing, kebutuhan
konsumen yang berbeda-beda, kondisi pasar, serta kondisi daur
hidup produk dan tujuan perusahaan yang ingin dicapai.
Seorang manajer penjualan memerlukan strategi untuk me-
rancang tindakan guna memperoleh posisi pasar yang terbaik.
Strategi yang disusun menyangkut suatu konsep yang berkaitan
dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Menurut Bolt (1972), ada dua metoda pokok dalam merancang
strategi penjualan, yaitu metoda obyektif dan metoda subyek-
tif. Metoda obyektif cenderung bersifat matematis sedangkan
metoda subyektif cenderung bersifat intuitif, didasarkan pada
aplikasi pengalaman, intelegensia, dan pendapat.
Teknik-teknik yang dapat digunakan pada kedua metoda di
atas dapat dikelompokkan dalam tiga kategori pokok, yaitu
Judgemental techniques, analisis runtut waktu, dan mbdel-model
kausal. Kategori pertama menggunakan data kualitatif seperti
pendapat ahli dan informasi tentang kejadian khusus serta
pengalaman masa lalu. Kategori kedua memusatkan pada pola dan
perubahan pola atau mengandalkan data historis. Kategori
ketiga menggunakan informasi spesifik yang menyangkut hubungan
E. P R O D U K TEH KEMASAN
Produk teh kemasan yang dikaji pada masalah khusus ini
adalah teh botol dan teh kotak. Teh botol merupakan produk
teh cair manis yang dikemas dalam botol sedangkan teh kotak
merupakan teh cair manis yang dikemas dalam tetra pak. Adapun
diagram alir proses produksi produk dapat dilihat pada Gambar
3 berikut ini.
1
7
i'
I
1 f I I 17I1 Rii. untak tell I I "Ieii hijau" 1 1 R ? T untuk %!I:! 1 1 Ghla
/
f 1 I I
i
!
1
l---l
1
I
Dipanaskan 1 I Dipanaskan II i i !
-
-4
tanyki penuednhani
1
i
7Dilewatkan
1
I
sarlnyan kasar 1
--
-
4
I Disarlng denvan I
cosmos f i l t e r
tanyki s i r u p
1
L---J
i
-
1 Dilewatkan 1
I I
sarinyan kasar I
cosnos f i l t e r ,
I
I larutan yula
/
-
1Dinasukkan dalan
boffer l a r . vula
Di canpur dal an
[image:22.602.78.540.103.764.2]I
tanyki pencanpur ,Gambar 3 . Diagram alir proses pengolahan produk
I i
I Pencucian h o t o l I
I I
I Peneriksaan h o t o l I
I denyan I
I optic scan I
denyan
I l i g h t i n s p e c t i o n I
L--,----l
7
I I
13;nasukkan d a l a n 1
Sedul~an
/
t e h n a n i s I
:
j 1 P e n g i s i a n . tell
I c a r nanir
W
j 1 d a l a n t e t r a pak I
i
L--T---l
I P e n g i s i a n . t e h l
+-I c a l r n a n i s d a l a n hotol
s t r a w a p p l i c a t o r I
i
vyenutupan
i
-
[image:23.595.116.500.157.714.2]kotak
F. SEGMENTASI PASAR
~egmentasi pasar, menurut Kotler (1985), merupakan usaha
pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli. Untuk barang
konsumsi, segmentasi pasar dapat dilakukan berdasarkan kondisi
geografis, demografis, psikografis, dan perilaku pembeli.
Segmentasi geografis dilakukan dengan cara membagi pasar
ke dalam unit-unit geografis. Segmentasi demografis dilakukan
berdasarkan variabel-variabel demografis, seperti umur, jenis
kelamin, dan pekerjaan. Pada segmentasi psikografis, konsumen
dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda menurut varia-
be1 kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian, sedangkan seg-
mentasi perilaku didasarkan atas tingkat pengetahuan, sikap,
penggunaan atau tanggapannya terhadap suatu produk tertentu.
Jika perusahaan ingin menetukan segmen pasar yang akan
dimasuki, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen
yang ada. Pada langkah ini dilakukan analisis secara mendalam
terhadap suatu segmen. Langkah kedua yang harus dijalankan
adalah mengenali strategi merangkum pasar dan luas pasar yang
*
akan dimasukinya.
Bagi setiap segmen yang ingin dimasuki perusahaan, perlu
dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Penempatan
produk (product positioning) merupakan tindakan merancang
produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan ter-
tentu di ingatan konsumen. Setiap produk yang dipasa&an
memerlukan suatu strategi penempatan tertentu sehingga posisi-
G. DAUR HIDUP PRODUK
Tahap daur hidup produk dapat digambarkan dengan kurva
berbentuk S seperti terlihat pada
am bar
4. Pada kurva terse- but digambarkan bahwa tahap pokok dalam daur hidup produkadalah tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan kemundu-
ran. Pada tahap perkenalan, pertumbuhan penjualan lambat
sedangkan biaya amat tinggi sehingga produk sering tidak
mendatangkan keuntungan. Pada tahap pertumbuhan, terjadi
lonjakan penjualan yang menghasilkan keuntungan besar. Pada
tahap kedewasaan, pertumbuhan penjualan menurun, jumlah keun-
tungan yang dihasilkan mantap, stabil, atau menurun. Pada
tahap kemunduran, penjualan menurun dengan tajam diikuti
dengan menyusutnya keuntungan.
Pertumbuhan
dan keuntungan
I
I
pen jualanI Perke- Pertum- Kedewasa- Kemundur-
nalan tumbuhan an an
[image:25.605.119.557.122.636.2]Waktu
Penjualan potensial dan kemampuan produk untuk menelurkan
keuntungan akan selalu berubah sepanjang waktu. Daur hidup ini
perlu diketahui untuk mengenali tahap-tahap khusus tertentu
selama riwayat penjualan produk. Dalam tahap-tahap tersebut
terkandung peluang-peluang dan juga persoalan khusus sehubung-
an dengan pemilihan strategi, sehingga dengan mengenal tahap
dimana produk sedang berada, atau kemana produk sedang menga-
rah, perusahaan dapat menentukan strategi yang lebih baik dan
sesuai (Kotler, 1985).
H. P E R S A I N G A N P A S A R
Strategi penjualan bergantung pada besar dan posisi
masing-masing perusahaan dalam industri. Dalam industri, pe-
rusahaan dapat menduduki salah satu dari 6 posisi sebagai
berikut :
1) dominan,
perusahaan ini mampu mengendalikan pesaing-pesaing lain
serta memiliki banyak pilihan dalam menentukan strategi.
2) kuat,
perusahaan ini mampu bertindak bebas tanpa membahayakan po-
sisi jangka panjangnya walaupun pesaing-pesaing berbuat apa
saja yang mereka kehendaki.
3) baik,
perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan da-
lam strategi-strategi tertentu serta mempunyai peluang yang
4) sedang,
prestasi perusahaan cukup memuaskan untuk menjamin kelang-
sungan usahanya, tetapi perusahaan sering kalah karena ulah
perusahaan yang dominan.
5) lemah,
perusahaan tampil tidak memuaskan tetapi masih memiliki
peluang untuk perbaikan.
6) tidak ada harapan,
perusahaan berprestasi tidak memuaskan dan tidak memiliki
peluang untuk perbaikan.
Kotler (1985) menjelaskan bahwa posisi persaingan dapat
juga diklasifikasikan menjadi empat yaitu pemimpin pasar yang
menguasai empat puluh persen pasar, penantang pasar yang
memiliki tiga puluh persen pasar, pengikut pasar yang memiliki
dua puluh persen pasar, dan penggarap relung pasar yang hanya
memiliki sisa bagian pasar yang sepuluh persen.
TEKNIK SISTEM AHLI
1. Struktur Dasar Sistem ~ h l i
Menurut Marimin (1990), Sistem Ahli disusun atas lima komponen utama, yaitu fasilitas akuisisi pengetahuan,
sistem berbasis pengetahuan, mekanisme inferensi, fasilitas
penjelasan dan penghubung antara pengguna dan sistem,
nLsiiiat
i
!
r5nsu;tariI ' ! a j t ? i i ; a s ! . . . . , .
iakta! I !
aiuran, 1 4
rode;
A;
~ I S I P P k e r t i s : s1
t i e ~ a r i s * ? i n i e r i n s i!
/
Pen~et:auao IA l o l s i s ! l i r s iai t i i a l t a sirare!: s i i a i e p : i
---+.
' Prnoitanorn r i c r j o l oancka1 i i t u r a ~ p e r ~ i i a r - peooenct-1
,oie:
+,
nend?;a*'
mooe:P
art [image:28.599.107.532.62.322.2]i ! ;:an
Gambar 5. Struktur dasar Sistem Ahli (dimodifikasi dari Martin dan Oxman, 1988)
Fasilitas akuisisi ilmu pengetahuan adalah fasilitas
yang digunakan untuk mengisi atau mendapatkan pengetahuan.
Sistem berbasis pengetahuan adalah fasilitas dalam Sistem
Ahli yang digunakan untuk menyimpan dan mengorganisasikan
pengetahuan. Mekanisme inferensi adalah fasilitas untuk
memanipulasi dan mengarahkan pengetahuan yang tersimpan
dalam basis pengetahuan sehingga tercapai suatu kSsimpulan.
Penghubung antara pemakai dengan sistem adalah fasilitas
yang disediakan agar sistem dapat berinteraksi dengan
pengguna, sedangkan fasilitas penjelasan adalah fasilitas
dari sistem untuk mengetahui tahapan yang dilakukan oleh
mekanisme inferensi dalam mengambil kesimpulan suatu masa-
2. Tahapan Akuisisi Pengetahuan
Akuisisi pengetahuan, menurut Marimin (1991), dapat
dikelompokkan menjadi lima tahapan proses yaitu identifika-
s i , konseptualisasi, formalisasi, implementasi dan penguji-
an. Kelima tahap tersebut digambarkan sebagaimana terlihat
pada Gambar 6.
Pada tahap identifikasi dilakukan identifikasi per-
soalan dan karakteristik utamanya serta kemungkinan sumber
daya yang ada. Pada tahap ini perekayasa Sistem Ahli mem-
pelajari situasi dan mempertajam tujuan Sistem .Ahli yang
[image:29.602.223.402.341.546.2]akan dikembangkan.
Gambar 6. Tahapan akuisisi Sistem Ahli (Marimin, 1991)
Pada tahap konseptualisasi dilakukan upaya untuk meng-
identifikasi pengetahuan yang releven dengan proses pengam-
bilan keputusan serta. menentukan konsep dan hubungan yang
digunakan. Semua informasi yang ada mulai diklasifikasikan
Pada tahap formalisasi dilakukan pemilihan teknik yang
digunakan untuk mengembangkan Sistem Ahli, yang antara lain
meliputi metoda penyajian pengetahuan dan kontrol strategi.
Pada tahapan ini, perangkat keras dan perangkat lunak bantu
mulai diseleksi.
Tahap implementasi mencakup pemrograman pengetahuan ke
dalam komputer, perbaikan struktur, dan penambahan pengeta-
huan baru. Hasil tahap ini adalah prototipe basis pengeta-
huan
.
Ujicoba merupakan tahap akhir dimana perekayasa meng-
ujicoba basis pengetahuan dengan kasus-kasus penggunaan
sesuai dengan tujuan Sistem Ahli yang digunakan. Semua
kaidah ataupun fakta dan prosedur diverifikasi. Hasil
ujicoba ditunjukkan kepada ahli.
3. Teknik Penyerapan Pengetahuan
Dalam proses penyerapan pengetahuan, menurut Waterman
(1986), dapat digunakan beberapa teknik, yaitu metoda ob- servasi, metoda intuisi, diskusi masalah, diskripsi masa-
lah, analisis masalah, tatacara perbaikan, tatacara pengu-
jian, tatacara validasi, dan penggunaan machine learning.
Kombinasi dari teknik-teknik tersebut juga dapat digunakan.
4. Teknik Penyajian Pengetahuan
Sistem Ahli, menurut Harmon dan King (1985) dapat di-
bagi menjadi dua bagian pokok, yaitu basis pengetahuan dan
i
-
-
2 ' z t4
PRODUK lNDUSTRl MINUMAN TEH KEMASAIU
Oleh
MARIA FAJARlNl RATNANlNGSlH F 24. 0691
1 9 9 1
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Maria ~ajarini R. F 24.0691. Sistem Manajemen Ahli untuk Strategi Penjualan Produk Industri ~ i n u a a n Teh Kernasan. Dibawah bimbingan Dr. Ir. Eriyatno, MSAE.
RINGKASAN
Dalam suatu industri pengolahan teh, penetapan strategi
penjualan yang tepat merupakan ha1 yang penting karena kontinui-
tas penjualan produk yang dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan dalam jangka panjang, akan sangat tergantung pada
strategi penjualan yang diambil oleh para pengambil keputusan
pada industri tersebut.
Model SALES dirancang untuk membantu manajer penjualan
industri pengolahan teh berskala menengah ke atas, yang mempro-
duksi teh botol dan teh kotak, pada pengambilan keputusan bi-
dang perencanaan penjualan yang melibatkan manipulasi numerik
dan simbolik.
Model SALES adalah model Sistem Manajemen Ahli yang merupa-
kan integrasi antara Sistem Penunjang Keputusan dengan Sistem
Ahli. Model ini terdiri dari lima komponen utama, yaitu Sistem
Manajemen Dialog, Sistem Manajemen Basis Model, Sistem Manajemen
Basis Data, Sistem Ahli, dan Pengguna.
Model SALES terdiri dari 4 sub model, yaitu sub model PER- SAINGAN, SEGMENTASI, WILAYAH, dan STRATEGI. Sub model PERSAING-
AN digunakan untuk mengetahui pangsa pasar produk. Teknik yang
digunakan pada sub model ini adalah Rantai Markov first order
-
first method. Masukan sub model berupa merek produk yang bersa-
ing di pasar dengan pangsa pasarnya selama dua periode berturut-
berupa pangsa pasar produk pada tahun tertentu serta pangsa
pasar keseimbangan produk.
Sub model SEGMENTASI digunakan untuk menentukan segmen
pasar yang sebaiknya dimasuki oleh produk. Teknik yang diguna-
kan pada sub model ini adalah Metode Perbandingan Eksponensial.
Kriteria yang digunakan dalam sub model ini adalah daya serap
pasar, penetrasi pasar, jumlah pesaing, keunggulan komparatif,
persepsi konsumen, dan keuntungan marginal. Kriteria keunggulan
komparatif dan persepsi konsumen debagi lagi menjadi beberapa
sub kriteria. Alternatif yang digunakan meliputi segmen atas,
menengah atas, menengah, menengah bawah, dan bawah. Masukan sub
model ini adalah nilai kritikalitas kriteria dan sub kriteria
dalam pengambilan keputusan serta tingkatan alternatif pada
setiap kriteria, sedangkan keluaran sub model berupa urutan
prioritas alternatif segmen pasar.
Sub model STRATEGI digunakan untuk membangkitkan solusi be-
rupa alternatif strategi yang disarankan. Sub model STRATEGI
dirancang dengan menggunakan Sistem Ahli. Ahli yang dipilih se-
bagai nara sumber adalah praktisi di bidang penjualan dan pema-
saran pada industri minuman ringan dan retailer. Akuisisi
pengetahuan dilakukan dengan metoda intuisi, diskusi masalah,
dan diskripsi masalah. Representasi pengetahuan dilakukan secara
prosedural dengan kaidah produksi. Strategi penalaran pada
mekanisme inferensi adalah penalaran pasti modus ponens dengan
faktor kepastian 0-1 serta bersifat non monotonik. Strategi
pengendalian yang dipakai adalah mata rantai ke belakang dengan
Masukan sub model STRATEGI adalah pangsa pasar produk, seg-
men pasar yang dituju, ciri-ciri produk, serta tujuan perusaha-
an. Masukan berupa pangsa pasar serta segmen pasar yang dituju
merupakan hasil perhitungan yang diperoleh dari sub model PER-
SAINGAN dan SEGMENTASI. Keluaran sub model STRATEGI berupa al-
ternatif strategi yang disarankan.
Sub model WILAYAH merupakan bagian dari Sistem Penunjang
Keputusan yang digunakan untuk melakukan prakiraan permintaan
serta mengidentifikasi wilayah potensial penjualan. Teknik yang
digunakan pada sub model ini adalah simulasi Monte Carlo dan
Indeks Faktor Ganda. Masukan sub model ini adalah data permin-
taan produk, jumlah penduduk di wilayah pemasaran, pendapatan
per kapita penduduk, serta penjualan eceran di wilayah tersebut.
Model SALES dirancang dengan perangkat lunak Turbo Basic
versi 1.1 pada bagian Sistem Penunjang Keputusan dan EXSYS versi
2.3.1 pada bagian Sistem Ahli. Pengoperasian model dapat dila- kukan pada komputer IBM PC AT atau kompatibelnya dengan kapasi-
tas memori 640 KB RAM yang memiliki disk drive berkapasitas 1.2
MB. Sebagai sistem operasinya diperlukan Disk Operating System
versi 2.0 atau yang lebih tinggi.
Model SALES memerlukan pengembangan lebih lanjut pada tek-
nik Sistem Ahli yang digunakan, terutama pada mekanisme inferen-
si dan kaidah-kaidah yang digunakan. Selain itu, perlu juga di-
lakukan pengembangan pada integrasi antara Sistem Ahli dengan
Sistem Penunjang Keputusan sehingga keluaran Sistem Penunjang
Keputusan dapat langsung ditransfer untuk menjadi masukan bagi
SISTEM MANAJEMEN AHLI UNTUK STRATEGI PENJUALAN
PRODUK INDUSTRI MINUMAN T E H KEMASAN
Oleh
MARIA FAJARINI RATNANINGSIH F 24. 0691
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1991
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANLAN
SISTEM MANAJEMEN AHLI UNTUK STRATEGI PENJUALAN
PRODUK INDUSTRI MINUMAN TEH KEMASAN
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Institut-Pertanian Bogor
Oleh
MARIA FAJARINI RATNANINGSLH
F 24.0691
Dilahirkan pada tanggal 21 Mei 1968 di Jakarta
lus : 19 September
September 1991
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan atas rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
skripsi berjudul Sistem Manajemen Ahli untuk Strategi
Penjualan Produk Industri Minuman Teh Kemasan ini merupakan
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi
Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Atas terselesaikannya skripsi ini, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eriyatno, MSAE selaku dosen pembimbing, atas bimbing-
an, pengarahan, dan semangat yang diberikan selama penyusun-
an skripsi ini.
2. Ir. Marimin, MSc, selaku dosen penguji dan staff dosen Jurus- an Teknologi Industri Pertanian atas segala bantuan berupa
saran dan masukan yang berarti bagi skripsi ini.
3. Ir. Zein M. Nasution, MAppSc, selaku dosen penguji.
4. Bapak Laurens Ferroh, Corporate Sales Manager PT. Djaya Beverages Bottling Company, atas bantuan dan pengarahannya
selama proses penyerapan pengetahuan.
5. Roy Goni, SE, Manajer Pemasaran Pasar Swalayan Grasera, atas informasi, bantuan, serta pengarahan yang diberikan selama
6. Ir. Tamsil, Manajer Personalia PT. Sinar Sosro, atas kesem-
patan yang diberikan untuk melakukan observasi serta bantuan-
nya selama observasi.
7. Bapak Adi Sunarto, Bapak Didi, dan Sdri. Ami dari PT. Djaya Beverages Bottling Company, atas kesempatan serta bantuan
yang diberikan sehingga proses penyerapan pengetahuan dapat
berlangsung dengan baik.
8. Rekan-rekan GKM E-IV, atas dukungan moril serta diskusi-
diskusi kecil yang memberikan manfaat besar bagi penyusunan
skripsi ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
atas dukungan, saran, serta masukan yang diberikan.
10. Rekan-rekan Jalan Bhayangkara 17, atas dukungan moril serta bantuan yang diberikan.
Tanpa mereka semua, skripsi ini tak akan terwujud.
Akhirnya, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi
pembacanya.
DAFTAR IS1
Halaman
RINGKASAN
...
KATA PENGANTAR
...
DAFTAR TABEL
...
DAFTAR GAMBAR
...
DAFTAR LAMPIRAN...
I
.
PENDAHULUAN...
A
.
LATAR BELAKANG...
B.
RUANG LINGKUP...
C
.
TUJUAN...
I1
.
TINJAUAN PUSTAKA...
A.
SISTEM MANAJEMEN AHLI...
B
.
KONSEP PENJUALAN...
...
.
C PERSAMAAN PENJUALAN
...
D.
STRATEGI PENJUALAN...
E.
PRODUK TEH KEMASAN...
F.
SEGMENTASI PASARG
.
DAUR HIDUP PRODUK...
+.H
.
PERSAINGAN PASAR...
I.
TEKNIK SISTEM AHLI...
J
.
PENELITIAN TERDAHULU...
I11
.
LANDASAN MATEMATIS...
...
A.
IDENTIFIKASI POTENSI PASAR WILAYAHB
.
TEKNIK SIMULASI...
. . .
.
C MODEL RANTAI MARKOV 2 5
...
D
.
METODA PERBANDINGAN EKSPONENSIAL 28...
IV
.
METODOLOGI 30...
A
.
KERANGKA PEMIKIRAN 30B
.
PENDEKATAN...
31C
.
TATA LAKSANA...
33V
.
PERMODELAN SISTEM...
39...
A.
KONFIGURASI MODEL 39...
B.
KERANGKA MODEL 43 C.
KOMPUTERISASI...
56VI
.
PEMBAHASAN...
57A
.
VERIFIKASI MODEL...
57B
.
MODEL SALES...
65. V I I. KESIMPULAN DAN SARAN
...
71A
.
KESIMPULAN...
71B
.
SARAN...
73DAFTAR PUSTAKA
...
75