• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pembayaran Gaji Pada Kantor Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi Banten Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Pembayaran Gaji Pada Kantor Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi Banten Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

Prosedur Pembayaran Gaji Pada Kantor Kementrian

Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi

Banten Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA : Eri Ramdani

NIM : 21209733

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ……….. vi

DAFTAR GAMBAR ……… vii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 5

1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 5

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 7

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 9

2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 13

2.3 Moto dan Lambang Perusahaan ... 15

2.4 Struktur Organisasi ... 18

2.5 Deskripsi Jabatan……….. 19

2.6 Aspek Kegiatan Perusahaan………...53

BAB III : PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 55

(3)

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 57

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 62

4.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ……….. 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN……….. 65

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunai-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini tepat pada waktunya. Laporan kerja praktek dengan judul

Kantor Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi Banten Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak” ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah kerja praktek dalam menyelesaikan program studi Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Raeny Dwisanty, SE., M.Si., sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam proses penyusunan laporan kerja praktek ini.

Selama menyusun laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Untuk itu penulis hanya dapat menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeny Dwisanty, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen sekaligus Dosen Wali.

4. Trustorini Handayani, SE.,M.Si selaku Dosen wali.

5. Kantor Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi Banten Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak yang telah memberikan data dan informasi serta kesempatan untuk melakukan kerja praktek.

(5)

7. Yayah Rubiyah SE sebagai pembimbing di tempat kerja praktek yang telah mengarahkan dan membeikan informasi serta saran untuk penulis. 8. Orang tua tercinta, Ibu dan Ayah yang telah memberikan doa, kasih

sayang, semangat dan pengorbanan tak terhingga.

9. Sahabat-sahabatku untuk kebersamaan, keceriaan, dan persahabatan kita. 10.Seluruh teman Mn-3 yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah

memberikan dukungannya.

11.Seluruh pihak yang secara langsung atau pun tidak langsung turut membantu.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis akan menerima saran dan kritik. Namun demikian, penulis berharap semoga penulisan laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, 20 Desember 2013 Penulis

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagaimana kita ketahui kegiatan perekonomian di Indonesia sangatlah

rentan terhadap perubahan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik intern maupun

ekstern, walaupun demikian roda perekonomian terus berkembang selama

masyarakat terus melakukan transaksi dalam berbagai bidang pembangunan.

Pembangunan negara pun ditunjang oleh kegiatan perekonomian. Pembangunan

dilakukan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, hal itu menandakan bahwa

pembangunan harus dilaksanakan dengan merata ke seluruh penjuru tanah air

sehingga akan tercapainya masyarakat adil dan makmur tanpa adanya kesenjangan

sosial.

Setiap organisasi bisnis maupun instansi pemerintahan dalam menjalankan

aktivitasnya membutuhkan dana yang digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan

yang diperlukan dalam membiayai kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional

maupun non operasional. Kompleksnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan,

menjadikan dana sebagai unsur utama dalam pemenuhan kebutuhan organisasi bisnis

(7)

Pemenuhan kebutuhan dana tidaklah terlepas dari suatu proses yang harus

dilaksanakan hingga dana yang dibutuhkan tersebut dapat diperoleh sesuai dengan

ketentuan dan aturan yang berlaku. Sehingga dana tersebut dapat digunakan dengan

efektif, efisien, tertib, transparan dan bertanggungjawab.

Pada instansi pemerintahan atau satuan kerja, penggunaan anggaran

merupakan unsur yang sangat penting, agar pengelolaan keuangan dapat dikelola

dengan sebaik-baiknya. Anggaran yang digunakan telah ditetapkan oleh pemerintah

yang tersaji dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang

dilaksanakan dalam suatu periode tertentu. Dalam pelaksanaannya setiap satuan kerja

harus merinci setiap aktivitas yang mengakibatkan terjadinya pencairan dana atas

beban APBN yang disajikan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Kantor Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi

Banten Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak sebagai salah satu instansi

pemerintahan dalam membelanjakan kebutuhannya menggunakan dana yang telah

dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Untuk mendapatkan dana yang telah dianggarkan oleh pemerintah, Satuan

Kerja Pelaksaan Jalan Nasional IV SNVT Wilayah I provinsi Banten Pelaksanaan

Tanggerang-Serang-Merak perlu mencairkan dana sesuai dengan ketentuan dan harus

mengikuti prosedur yang telah di tetapkan. Dalam hal ini pemerintah lah yang

(8)

anggaran melalui lembaga yang ditunjuk/diberikan wewenang. Lembaga yang

diberikan wewenang tersebut adalah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

(KPPN), melalui lembaga inilah anggaran yang diperlukan dapat dicairkan melalui

prosedur yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pembayaran gaji adalah kegiatan rutin yang harus dilaksanakan oleh berbagai

instansi pemerintah baik di Pusat maupun di Daerah. Gaji bagi seorang pegawai

adalah sangat penting sebagai balas jasa dari pemerintah atas berbagai kegiatan yang

dilakukan oleh pegawai tersebut setelah melakukan kewajibannya untuk melakukan

pelayanan kepada masyarakat. Gaji adalah hak bagi para pegawai setelah dia

melaksanakan kewajibannya. Bagi instansi pemerintah kegiatan pembayaran gaji ini

bersifat rutin setiap bulan, bahkan dalam satu bulan suatu instansi dapat melakukan

pembayan gaji lebih dari satu kali. Dikarenakan pembayaran gaji menyangkut hajat

hidup orang banyak maka diperlukan kecepatan dan ketepatan dalam pembayaran

gaji ke pegawai bersangkutan.

Setiap Pegawai Negeri sipil khususnya PNS Pusat dalam artian pembayan

gajinya membebani dana APBN pastilah instansi di tempat PNS trsebut bekerja

memintakan gajinya lewat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Proses

permintaan gaji ini diawali dengan pembuatan daftar gaji oleh Pembuat Daftar Gaji

(PDG) instansi tersebut, kemudian diajukan ke Bendaharawan untuk dibuatkan SPM

(9)

daftar gaji dan SPM Gaji akan diuji perhitungannya, jika telah benar maka KPPN

akan menerbitkan SP2D Gaji tersebut.

Uraian di atas menjelaskan bahwa prosedur dalam pencairan anggaran

merupakan salah satu unsur yang terpenting dalam setiap instansi pemerintahan guna

pemenuhan kebutuhan instansi tersebut.

Oleh karena itu, kerja praktek ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana

prosedur pembayaran gaji Pada Kantor Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV

SNVT Wilayah I provinsi Banten Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak.

Laporan ini menyajikan hasil pengamatan dan pengalaman yang didapat selama

melakukan kerja praktek di Kantor Kantor Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV

SNVT Wilayah I provinsi Banten Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merasa tertarik untuk

melaporkan hasil kerja praktek dengan memilih judul “Prosedur Pembayaran Gaji

Pada Kantor Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I

(10)

2.1 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pembayaran gaji Pada Kantor

Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi Banten

Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak

2. Untuk Mengetahui masalah yang timbul dalam pembayaran gaji Pada Kantor

Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi Banten

Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak

3. Untuk mengetahui cara mengatasi masalah pembayaran gaji Pada Kantor

Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi Banten

Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak

3.1 Kegunaan Kerja Praktek

1. Bagi penulis

a. Kerja praktek ini membantu dalam proses adaptasi yang diperlukan

(11)

b. Mengetahui prosedur pembayaran gaji pada Kantor Kementrian Pekerjaan

Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi Banten Bagian Pelaksanaan

Tanggerang-Serang-Merak

c. Meningkatkan kompetensi penulis karena kerja praktek ini memberikan

pengalaman teknis mengenai prosedur pembayaran gaji pada Kantor

Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi Banten

Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak

2. Bagi Kantor Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I

provinsi Banten Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak

Diharapkan dapat membantu pelaksanaan pekerjaan teknis yang berhubungan

dengan prosedur pembayaran gaji Kantor Kementrian Pekerjaan Umum

BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi banten Bandung yang telah memiliki

standar dalam proses pelaksanaan pembayaran gaji berdasarkan kebijakan

yang ditetapkan oleh Pemerintah

(12)

Diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi dan referensi mengenai

prosedur pembayaran gaji bagi para peneliti di bidang keuangan dan

rekan-rekan mahasiswa yang akan melaksanakan kerja praktek.

4.1 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Kerja Praktek dilaksanakan di Kantor Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN

IV SNVT Wilayah I provinsi Banten Bagian Pelaksanaan Tanggerang-Serang-Merak

di Komp. Taman Widya Asri Blok B2 No.26 Kota Serang Banten.. Penulis

melaksanakan kerja praktek selama kurang lebih 1 bulan, terhitung dari tanggal 15

Juli 2013 sampai dengan 14 Agustus 2013

Adapun waktu pelaksanaan jam kerja praktek adalah :

1. Melaksanakan kerja praktek dari hari senin s/d jum’at

(13)
(14)

BAB II

GAMBARAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah

Terjadinya Peristiwa Sejarah SAPTA TARUNA, Pada masa penjajahan

Belanda, bidang tugas yang ditangani oleh Departemen PU diselenggarakan oleh

Department Der Burgelijke Openbare Warken. Sedangkan pada masa penjajahan

Jepang bidang ini ditangani oleh Kotubu Bunsitsu, yang kurang lebih sama dengan

Jawatan Pekerjaan Umum

Sejak masa kemerdekaan hingga akhir era reformasi sekarang, nama-nama

yang pernah disandang instansi ini adalah Kementrian Pekerjaan Umum, Departemen

Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga

Listrik Plus Menteri Muda Perumahan, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen

Permukiman dan Pengembangan Wilayah Plus Menteri Negara Pekerjaan Umum,

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dan akhirnya kembali lagi menjadi

Departemen Pekerjaan Umum.

Nama Pekerjaan Umum pertama kali muncul tahun pada awal kemerdekaan

1945 sebagai terjemahan dari institusi Department Der Burgelijke Openbare Warken

(15)

1945, dibawah Perdana Menteri Moh. Hatta, bernama Kementerian Pekerjaan Umum,

dengan Menterinya Abiskusno Tjokrosoejoso, seorang arsitek otodidak adik pendiri

Serikat Islam HOS Tjokroaminoto.

Pada tanggal 24 November 1945, dibagian utara kota Bandoeng, meletus

suatu pertempuran yang hebat. Penduduk sekitarnya banyak yang mengungsi ke kota

lain yang keadaannya masih aman. Waktu itu Gedung Sate dipertahankan oleh

Gerakan Pemuda Pekerjaan Umum yang diperkuat oleh satu Pasukan Badan

Perjoeangan yang terdiri lebih kurang 40 orang dengan persenjataan yang lengkap.

Tetapi, bantuan yang diberikan itu tidak lama, karena pada tanggal 29 November

1945, pasukan tersebut lalu ditarik dari Markas Pertahanan Departemen Perhubungan

dan Pekerjaan Umum

Tanggal 03 Desember 1945, jam 11.00 pagi, waktu itu kantor Departemen

Perhubungan dan Pekerjaan Umum di Jl. Diponegoro 22 Bandoeng yang dikenal

dengan Gedung Sate itu hanya dipertahankan oleh 21 orang. Tiba-tiba datang

menyerbu pasukan tentara Sekutu/Belanda dengan persenjataan yang berat dan

modern. Walaupun demikian petugas yang mempertahankan Gedung Sate tak mau

menyerah begitu saja. Mereka mengadakan perlawanan mati-matian dengan segala

(16)

Mereka dikepung dan diserang dari segala penjuru. Pertempuran yang tidak

seimbang ini baru berakhir pada pukul 14.00 WIB. Dalam pertempuran tersebut

diketahui 7 pemuda gugur/hilang. Satu orang luka-luka berat dan beberapa orang

lainnya luka-luka ringan. Setelah dilakukan penelitian ternyata para pemuda yang

hilang itu diketahui bernama : Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Soehodo,

Rio Soesilo, Soebengat, Ranu dan Soerjono

Semula memang belum diketahui dengan pasti, keberadaan jenazah tujuh

orang pemuda PU. Baru pada bulan Agustus 1952 oleh beberapa bekas kawan

seperjuangan mereka dicarinya di sekitar Gedung Sate dan hasilnya hanya ditemukan

empat jenazah yang sudah berupa kerangka. Keempat kerangka syuhada ini kemudian

dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandoeng. Sebagai penghargaan

atas jasa-jasa dari tiga orang lainnya yang kerangkanya belum ditemukan telah

dibuatkan 2 tanda peringatan. Satu dipasang didalam Gedung Sate dan lainnya

berwujud sebuah Batu Alam yang besar ditandai dengan tulisan nama-nama ketujuh

orang pahlawan tersebut yang ditempatkan dibelakang halaman Gedung Sate.

Dalam hubungannya dengan sejarah perjuangan bangsa, pada tanggal 20

Oktober 1945 putra Kelimantan Selatan Ir. Pangeran Moh. Noor, seorang pejabat

tinggi Kementerian Pekerjaan Umum, yang mantan pegawai PU zaman Belanda dan

Jepang serta mantan anggota PPKI memotori gerakan di jajaran Kementerian

(17)

Indonesia. Sikap heroik itu semakin memprovokasi tentara sekutu Belanda untuk

menyerbu kantor pusat Kementerian Pekerjaan Umum pada 3 Desember 1945. Kala

itu Gedung Sate hanya dipertahankan oleh 21 orang pemuda pegawai PU.

Nama institusi dan pimpinan departemen silih berganti, namun tugas pokok

dan fungsi tidak berubah, yaitu : penyediaan prasarana dan sarana dasar pekerjaan

umum yang meliputi kebijakan dan strategi penataan ruang dan pengembangan

kawasan serta pembinaan bidang penataan ruang, pembinaan dan penyediaan jalan

dan jembatan, pembinaan dan penyediaan air baku, air irigasi, serta pengembangan

daerah rawa dan pengandalian banjir, pembinaan dan penyediaan prasarana dan

sarana perkotaan dan pedesaan seperti air bersih, persampahan, drainase dan sanitasi.

Dukungan Prasarana dan Sarana bidang permukiman dan prasarana wilayah

yang telah menghantarkan negeri ini menuju swasembada pangan diawal dekade

90-an d90-an mencapai tingkat pertumbuh90-an ekonomi diatas 70%. Prasar90-ana wilayah y90-ang

membentang dari Sabang hingga Marauke, semakin memperkuat keutuhan NKRI.

Dukungan prasarana dan sarana permukiman perkotaan maupun pedesaan berperan

kuat dalam peningkatan taraf hidup masyarakat. Perkembangan industri dan jasa

konstruksi telah membuka lapangan pekerjaan serta malahirkan inovasi-inovasi dalam

teknologi konstruksi.

(18)

tugas-tugas bidang sarana dan prasarana dasar ini tetap eksis, walau nama lembaga

berubah-ubah. Tugas dan fungsi penanganan sarana dan prasarana dasar untuk

kepantingan publik tak dapat dihapus, justru tugasnya semakin berat sesuai dengan

perkembangan dan tuntutan masyarakat.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal

untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2025.

Misi :

1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan

nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan

umum dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan

berkelanjutan.

2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk

meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta

(19)

3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung

pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan.

4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif

melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman

yang terpadu, andal dan berkelanjutan.

5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin

adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan

konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan

berkembang.

6. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK,

norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur

PU dan permukiman.

7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang

akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan

prinsip-prinsip good governance.

8. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan

Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan

(20)

2.3 Moto dan Lambang

Gambar 2.1

(21)

Keterangan

1. Lambang Departemen PU berlukiskan Baling-baling dengan ketentuan seperti

tercantum pada gambar.

2. Warna dasar lambang adalah kuning (kuning kunyit).

3. Warna baling-baling adalah biru kehitam-hitaman.

4. Penggunaan lambang : lihat Manual Tata Persuratan.

Arti Simbolis Lambang Departemen Pekerjaan Umum

1. Baling-baling

Menggambarkan D I N A M I K A Berdaun 3 yang merupakan segitiga berdiri

tegak lurus menggambarkan STABILITAS Secara keseluruhan

menggambarkan DINAMIKA YANG STABIL dan STABILITAS YANG

DINAMIS.

2. Bagian daun baling-baling yang mengarah keatas

(22)

3. Bagian lengkungnya dari daun baling-baling

Memberikan perlindungan untuk ruang kerja tempat tinggal bagi manusia.

4. Bagian daun baling-baling yang mengarah ke kiri dengan bagian

lengkungnya yang telungkup

Menggambarkan penguasaan bumi da alam dan pengusahaan untuk

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Garis Horizontal : bentang jalan / jembatan diatas sungai sebagai usaha untuk

pembukaan dan pembinaan daerah.

5. Bagian daun baling-baling yang mengarah ke kanan dengan bagian

lengkungnya yang terlentang

Menggambarkan usaha pengendalian dan Penyaluran untuk dimanfaatkan

bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Garis Horizontal : bentang jalan / jembatan diatas sungai sebagai usaha untuk

pembukaan dan pembinaan daerah.

6. Baling-baling dengan 3 daun ini menggambarkan

Tiga unsur kekaryaan Departemen Pekerjaan Umum. Tirta, Wisma (Cipta)

dan Marga.

Trilogi Departemen Pekerjaan Umum, Bekerja keras, Bergerak cepat,

Bertindak tepat.

7. W A R N A

(23)

dan Marga.

Warna kuning sebagai warna dasar melambangkan keagungan yang

mengandung arti KeTuhanan Yang Maha Esa, Kedewasaan dan Kemakmuran.

Warna biru kehitam-hitaman, mengandung arti Keadilan Sosial, Keteguhan

hati, Kesetiaan pada tugas dan ketegasan bertindak.

Warna yang berbentuk dari warna dasar dan likisan baling-baling membentuk

huruf-huruf P.U.

Lambang P.U.

Menggambarkan fungsi dan peranan Departemen Pekerjaan Umum dalam

pembangunan dan Pembinaan prasarana guna memanfaatkan bumi dan air serta

kekayaan alam bagi kemakmuran rakyat, berlandaskan Pancasila.

2.3 Struktur Organisasi

(24)

sumber : bagian pelaksana tanggerang-serang-merak

2.2.3 Deskripsi Jabatan

1. Kepala Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT)

(25)

1) Melakukan seluruh tugas pelaksanaan SNVT terutama pelaksanaan

rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

2) Memimpin seluruh pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan dan

dituangkan dalam DIPA.

3) Memberikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk kepada Pejabat Inti

SNVT dibawahnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dan

pencapaian keluaran/output yang telah ditetapkan.

4) Mengusulkan pembantu pejabat Inti SNVT yang dipimpinya sesuai

kebutuhan yang selanjutnya ditetapkan oleh Pejabat Eselon I terkait.

5) Dapat melakukan pelimpahan sebagian kewenangan pelaksanaan kegiatan

operasional S NVT kepada pejabat yang Melakukan Tindakan yang

Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja (Pejabat Pembuat

Komitmen), maupun kepada Pejabat yang Melakukan Pengujian dan

Perintah Pembayaran.

6) Melaporkan setiap terjadinya kerugian negara menurut bentuk dan cara

yang ditetapkan, tepat pada waktunya kepada Pengguna Anggaran sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

7) Menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan SNVT kepada

pihak yang berkepentingan sesuai aturan yang berlaku. Khusus untuk

(26)

laporan dimaksud dilakukan melalui Pemimpin Induk Pelaksana

Anggaran.

b. Tanggungjawab :

1) Bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan/rencana kerja yang

tertuang dalam DIPA.

2) Bertanggungjawab atas semua pengeluaran SNVT yang membebani

APBN.

3) Bertanggungjawab atas kebenaran material setiap Surat Keputusan/Surat

Perintah Kerja/Kontrak yang ditandatanganinya dan akibat yang timbul

dari SPK/Kontrak tersebut.

4) Bertanggungjawab terhadap realisasi keuangan atas pencapaian

keluaran/output yang telah ditetapkan.

5) Bertanggungjawab terhadap penatausahaan dan pemeliharaan asset Barang

Milik/Kekayaan Negara satuan kerja.

6) Bertanggungjawab atas tertib penatausahaan anggaran dan pengadaan

barang dan jasa yang dialokasikan kepada Satuan Kerja yang dipimpinnya

sesuai peraturan yang berlaku.

7) Kepala SNVT selaku Pemimpin Pelaksana Kegiatan (eks. Bagian Proyek)

bertanggung jawab kepada Pengguna Anggaran melalui Anggaran

(27)

8) Kepala SNVT selaku Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan (eks.

Pemimpin Bagian Proyek) bertanggungjawab kepada Pemimpin Pelaksana

Kegiatan (eks. Pemimpin Proyek) selaku Atasan Langsungnya.

2. Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang Yang Mengakibatkan

Pengeluaran Anggaran Belanja (Pejabat Pembuat Komitmen)

a. Tugas :

Melaksanakan sebagian tugas Kepala SNVT yang dilimpahkan kepadanya,

meliputi :

1) Menyusun usulan Rencana Kegiatan SNVT Tahunan yang merupakan

bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga

(RKAKL).

2) Pelaksanaan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan dalam DIPA

sesuai kegiatannya masing-masing berdasarkan persetujuan Kepala

SNVT.

3) Penandatanganan Surat Keputusan yang Mengakibatkan Pengeluaran

(gaji, lembur, honor, vakasi dan perjalanan dinas).

4) Menyusun Kerangka Acuan Kerja (TOR)/Spesifikasi Teknis Barang dan

Jasa yang tercantum dalam DIPA dan akan dilaksanakan oleh pihak

(28)

5) Menyusun jadwal pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

6) Melaksanakan pengadaan barang dan jasa.

7) Penandatanganan Surat Perintah Kerja (SPK) Kontrak.

8) Melakukan pengawasan/penilaian atas pelaksanaan dan hasil penyelesaian

pekerjaan, pemeriksaan barang sesuai spesifikasi teknis yang telah

ditetapkan.

9) Penandatanganan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara

Pemeriksaan Barang, Beriata Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan yang

harus memuat secara lengkap identitas pekerjaan.

10)Penandatanganan bukti-bukti dokumen Pengeluaran Anggaran SNVT,

baik yang dilakukan secara kontraktual maupun secara swakelola.

11)Penyiapan dan penyampaian bukti tagihan (SPP) rangkap 2 (dua) kepada

Kepala SNVT untuk selanjutnya diteruskan kepada pejabat yang

melakukan pengujian dan perintah pembayaran.

12)Pengajuan tagihan kepada Bendahara pengeluaran melalui Kepala SNVT

untuk pembayaran yang membebani uang persediaan.

13)Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai DIPA dan

menyampaikannya kepada Kepala SNVT selaku atasan langsungnya.

(29)

1) Bertanggungjawab atas kebenaran material SPK/Kontrak yang

ditandatangani dan akibat yang timbul dari SPK/Kontrak tersebut.

2) Bertanggungjawab atas kerugian keuangan negara.

3) Bertanggungjawab atas realisasi keuangan dan hasil/output kegiatan yang

dilaksanakan sesuai rencana kerja yang ditetapkan dalam DIPA.

4) Bertanggungjawab kepada Kepala SNVT.

3. Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran

a. Tugas :

1) Menerima berkas SPP yang disampaikan oleh Pejabat yang Melakukan

Tindakan Yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja.

2) Memeriksa kelengkapan berkas SPP, mengisi check-list kelengakapan

berkas SPP dan mencatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP.

3) Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai

dengan ketentuan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku.

4) Memeriksa ketersediaan pagu dana dalam DIPA untuk memperoleh

keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran.

5) Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain :

a) Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama

(30)

b) Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau spesifikasi

teknis yang tercantum dalam kontrak berkenaan).

c) Jadwal waktu pembayaran (kesesuaian dengan jadwal penarikan dan

yang tercantum dalam DIPA serta ketepatannya terhadap jadwal

waktu pembayaran guna meyakinkan bahwa tagihan yang harus

dibayar belum kadaluwarsa.

6) Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan

Indikator kinerja yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau

spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam Kontrak.

7) Menandatangani dan menerbitkan SPM dalam rangkap 5 dengan

ketentuan :

a) Lembar kesatu dan lembar kedua disampaikan kepada KPPN

pembayaran.

b) Lembar ketiga sebagai pertinggal pada Pejabat Penguji dan Penerbit

SPM.

c) Lembar keempat disampaikan kepada penanggungjawab Unit

Akuntansi SNVT.

d) Lembar kelima disampaikan kepada Pejabat yang Melakukan

Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran

(31)

8) Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai DIPA dan

menyampaikan kepada Kepala SNVT selaku atasan langsungnya.

b. Tanggungjawab :

1) Bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan penguji maupun perintah

pembayaran yang dilakukan atas aspek hukum, peraturan

perundang-undangan dan tujuan pengeluaran.

2) Bertanggungjawab atas kerugian keuangan Negara.

3) Bertanggungjawab kepada Kepala SNVT.

4. Bendahara Pengeluaran

a. Tugas :

1) Menyelenggarakan pembukuan mengenai pengurusan Kas yang menjadi

tanggungjawabnya yaitu Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu, Buku

Tambahan, serta Buku-buku tambahan lainnya.

2) Menyiapkan Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP)

dalam rangka pembiayaan keperluan sehari-hari SNVT dan

(32)

3) Melakukan pengamanan Kas serta surat-surat berharga lainnya yang

berada dalam pengurusan (brankas) sedemikian rupa sehingga terjaga dari

perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian negara.

4) Menguji kebenaran tagihan pembayaran Uang Persediaan meliputi

kesesuaian dengan MAK, DIPA dan peraturan keuangan yang berlaku

sebelum dilakukan pembayaran.

5) Melakukan pembayaran Uang Persediaan atas persetujuan Kepala SNVT

untuk Belanja Barang yaitu MAK : 521111 (belanja keperluan sehari-hari

kantor), 521112 (belanja iventaris kantor), 521113 (belanja pengadaan

bahan makanan), 521114 (belanja barang untuk pelaksanaan

TUPOKSI-bersifat kontraktual), 521119 (belanja barang operasional lainnya), 521211

(belanja bahan), 522111 (belanja langganan daya dan jasa), 522112

(belanja pos dan giro), 523111 (belanja biaya pemeliharaan gedung dan

bangunan), 523112 (belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan

lainnya), 523121 (belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin),

523122 belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin lainnya), 524111

(belanja perjalanan biasa) dengan nilai setinggi-tingginya sebesar Rp.

5.000.000,- (lima juta rupiah).

6) Menyiapkan rincian jumlah Pengajuan SPPDU-UP, SPPTU-UP,

(33)

7) Menerima dan menyetor ke Rekening Kas Negara atas pajak dan

penerimaan lainnya yang dipungut serta melaporkan menurut bentuk dan

cara yang telah ditetapkan, tepat pada waktunya kepada masing-masing

Instansi yang berkepentingan.

8) Menyelenggarakan tata cara kearsipan yang bersangkutan dengan

bukti-bukti pembukuan.

b. Tanggungjawab :

1) Bertanggungjawab atas pengelolaan uang persediaan.

2) Bertanggungjawab secara pribadi atas kerugian keuangan Negara yang

berada dalam pengurusannya.

3) Bertanggungjawab kepada Kepala SNVT.

5. Penanggungjawab Unit Akuntansi SNVT

a. Tugas :

Menyusun Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Neraca SNVT sesuai

dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditetapkan oleh Menteri

Keuangan dan menyampaikan kepada Unit Akuntansi Eselon I (UAE-I)

secara tepat waktu.

(34)

1) Bertanggungjawab atas kebenaran materi Laporan Realisasi Anggaran dan

Neraca sesuai Standar Akuntansi Pemerintah.

2) Bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Kerja Sementara.

I. PEMIMPIN BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN

Tugas :

Memimpin dan melaksanakan kegiatan Bagian Proyek dalam mencapai sasaran

usaha yang ditetapkan dalam DIP dan PO serta bertanggungjawab baik dari segi

keuangan maupun segi fisik atas pelaksanaan proyek.

1. Wewenang

Mengambil tindakan-tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban

(35)

ditetapkan untuk masing-masing Tolok Ukur Mata Anggaran Pengeluaran dan

Uraiannya yang tercantum dalam DIP dan PO sesuai dengan pedoman

pelaksanaannya.

2. Kewajiban :

2.1 Mengadakan pembukuan/pencatatan sedemikian rupa sehingga setiap

saat dapat diketahui :

2.1.1 Bahwa ikatan yang telah dibuatnya tidak melampaui batas

anggaran yang tersedia dalam DIP dan PO.

2.1.2 Jumlah uang anggaran yang masih tersisa.

2.1.3 Keadaan/Perkembangan proyek baik fisik maupun keuangan.

2.1.4 Perbandingan antara rencana dan pelaksanaan.

2.2 Harus yakin akan kebenaran dan sahnya suatu tagihan sebelum

memerintahkan Bendaharawan untuk melakukan pembayaran serta

memberikan persetujuan atas Surat Permintaan Pembayaran

Pembangunan (SPPP) dan tiap bukti pengeluaran sebelum diajukan oleh

Bendaharawan kepada KPKN/DIT TUA.

2.3 Mengadakan Pemeriksaan Kas Bendaharawan sedikitnya 3 (tiga) bulan

sekali (pasal 41 butir a, Keprres RI No. 16 Tahun 1994 Jo. Butir 2.1.3

(36)

Mengadakan pengawasan setempat sesuai dengan INMEN PU No.

17/IN/M/1983 serta pengawasan melekat lainnya sesuai dengan INPRES

RI No. 15 tahun 1983.

2.4 Memberikan persetujuan atas Laporan Keadaan Kas Kredit Anggaran

(LKKA) yang dibuat oleh Bendaharawan sebelum dikirim kepada

KPPN/DIT TUA.

2.5 Menandatangani (Contrasign) dalam penarikan cheque/giro dari rekening

Bendaharawan.

2.6 Membuat dan Mengirim Laporan untuk Laporan Triwulanan

Pelaksanaan Proyek (formulir-BI) dan Laporan Mutasi barang

Triwulanan serta Laporan Keuangan Lainnya (termasuk Financial

statement dan SOE) yang diharuskan menurut bentuk dan cara yang telah

ditetapkan, tepat pada waktunya dengan distribusi pengiriman

sebagaimana diatur dalam dalam Keppres RI No. 16 tahun 1994 dan

Surat Edaran Sekretaris Jenderal Departemen PU No. KU.01 05-Sj/317

tanggal 2 Mei 1990.

2.7 Membuat dan mengirim Dokumen Penarikan Dana yang diharuskan

menurut bentuk dan cara yang ditetapkan masing – masing

Negara/Lembaga Pemberi Pinjaman dan atau Hibah Luar Negeri, tepat

pada waktunya dengan distribusi pengiriman sebagaimana diatur dalam

(37)

2.8 Melaporkan setiap terjadinya kerugian Negara menurut bentuk dan cara

yang ditetapkan, tepat pada waktunya kepada Sekretariat Jenderal Up.

Biro Keuangan sesuai dengan Surat Edaran Sekretariat Jenderal No.

26/SE/SJ/86.

2.9 Membuat dan mengirim Berita Acara Penyerahan Proyek selesai (baik

sebagian selesai meupun kekayaan kepada Departemen menurut bentuk

dan cara sebagaimana diatur dalam Kepmen PU. No. 347/KPTS/1986.

2.10Pelaksanaan kewajiaban sebagaimana tersebut pada butir 3.1 s/d 3.9

tersebut diatas dapat diserahkan kepada Asisten Keuangan Khusus butir

3.2 s/d 3.5 dilakukan dengan Surat Kuasa dari pemimpin Proyek.

3. Tanggungjawab

3.1 Bertanggungjawab baik dari segi keuangan maupun segi fisik untuk

Bagian Proyek yang dipimpinnya sesuai dengan DIP dan PO.

3.2 Bertanggungjawab untuk tidak mengadakan ikatan yang akan membawa

akibat melampaui batas anggaran yang tersedia dalam Tolok Ukur, Mata

(38)

3.3 Bertanggungjawab atas penyampaian laporan-laporan yang ditetapkan

dalam Keppres RI No. 16 tahun 1984 dan Kepmen No. 412/KPTS/1988

tepat pada waktunya kepada pejabat yang bersangkutan dan laporan

lainnya yang ditetapkan oleh Pejabat Eselon I.

3.4 Bertanggungjawab atas penyelesaian proyek tepat pada waktunya sesuai

dengan rencana dan mutu yang sudah ditetapkan.

4. Hubungan dan Koordinasi

5.1 Kedalam dengan pembantu-pembantu Pemimpin Bagian Proyek.

5.1.1 Mengadakan Konsultasi.

I. PEMIMPIN BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN

(39)

Memimpin dan melaksanakan kegiatan Bagian Proyek dalam mencapai

sasaran usaha yang ditetapkan dalam DIP dan PO serta bertanggungjawab

baik dari segi keuangan maupun segi fisik atas pelaksanaan proyek.

2. Wewenang

Mengambil tindakan-tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban

anggaran negara sesuai dengan tujuan dan batas-batas anggaran yang

ditetapkan untuk masing-masing Tolok Ukur Mata Anggaran Pengeluaran

dan Uraiannya yang tercantum dalam DIP dan PO sesuai dengan pedoman

pelaksanaannya.

3. Kewajiban :

3.1 Mengadakan pembukuan/pencatatan sedemikian rupa sehingga setiap

saat dapat diketahui :

3.1.1 Bahwa ikatan yang telah dibuatnya tidak melampaui batas

anggaran yang tersedia dalam DIP dan PO.

3.1.2 Jumlah uang anggaran yang masih tersisa.

3.1.3 Keadaan/Perkembangan proyek baik fisik maupun keuangan.

(40)

3.2 Harus yakin akan kebenaran dan sahnya suatu tagihan sebelum

memerintahkan Bendaharawan untuk melakukan pembayaran serta

memberikan persetujuan atas Surat Permintaan Pembayaran

Pembangunan (SPPP) dan tiap bukti pengeluaran sebelum diajukan oleh

Bendaharawan kepada KPKN/DIT TUA.

3.3 Mengadakan Pemeriksaan Kas Bendaharawan sedikitnya 3 (tiga) bulan

sekali (pasal 41 butir a, Keprres RI No. 16 Tahun 1994 Jo. Butir 2.1.3

Kepmen. PU. No. 338/KPTS/198.

Mengadakan pengawasan setempat sesuai dengan INMEN PU No.

17/IN/M/1983 serta pengawasan melekat lainnya sesuai dengan

INPRES RI No. 15 tahun 1983.

3.4 Memberikan persetujuan atas Laporan Keadaan Kas Kredit Anggaran

(LKKA) yang dibuat oleh Bendaharawan sebelum dikirim kepada

KPPN/DIT TUA.

3.5 Menandatangani (Contrasign) dalam penarikan cheque/giro dari

rekening Bendaharawan.

3.6 Membuat dan Mengirim Laporan untuk Laporan Triwulanan

(41)

Triwulanan serta Laporan Keuangan Lainnya (termasuk Financial

statement dan SOE) yang diharuskan menurut bentuk dan cara yang

telah ditetapkan, tepat pada waktunya dengan distribusi pengiriman

sebagaimana diatur dalam dalam Keppres RI No. 16 tahun 1994 dan

Surat Edaran Sekretaris Jenderal Departemen PU No. KU.01 05-Sj/317

tanggal 2 Mei 1990.

3.7 Membuat dan mengirim Dokumen Penarikan Dana yang diharuskan

menurut bentuk dan cara yang ditetapkan masing – masing

Negara/Lembaga Pemberi Pinjaman dan atau Hibah Luar Negeri, tepat

pada waktunya dengan distribusi pengiriman sebagaimana diatur dalam

Kepmen PU. No. 407/KPTS/1988.

3.8 Melaporkan setiap terjadinya kerugian Negara menurut bentuk dan cara

yang ditetapkan, tepat pada waktunya kepada Sekretariat Jenderal Up.

Biro Keuangan sesuai dengan Surat Edaran Sekretariat Jenderal No.

26/SE/SJ/86.

3.9 Membuat dan mengirim Berita Acara Penyerahan Proyek selesai (baik

sebagian selesai meupun kekayaan kepada Departemen menurut bentuk

dan cara sebagaimana diatur dalam Kepmen PU. No. 347/KPTS/1986.

3.10Pelaksanaan kewajiaban sebagaimana tersebut pada butir 3.1 s/d 3.9

tersebut diatas dapat diserahkan kepada Asisten Keuangan Khusus butir

(42)

4. Tanggungjawab

3.5 Bertanggungjawab baik dari segi keuangan maupun segi fisik untuk

Bagian Proyek yang dipimpinnya sesuai dengan DIP dan PO.

3.6 Bertanggungjawab untuk tidak mengadakan ikatan yang akan

membawa akibat melampaui batas anggaran yang tersedia dalam Tolok

Ukur, Mata Anggaran Pengeluaran sesuai dengan DIP dan PO.

3.7 Bertanggungjawab atas penyampaian laporan-laporan yang ditetapkan

dalam Keppres RI No. 16 tahun 1984 dan Kepmen No. 412/KPTS/1988

tepat pada waktunya kepada pejabat yang bersangkutan dan laporan

lainnya yang ditetapkan oleh Pejabat Eselon I.

3.8 Bertanggungjawab atas penyelesaian proyek tepat pada waktunya sesuai

dengan rencana dan mutu yang sudah ditetapkan.

5. Hubungan dan Koordinasi

5.2 Kedalam dengan pembantu-pembantu Pemimpin Bagian Proyek.

5.2.1 Mengadakan Konsultasi, memberikan pengarahan masalah

teknik / administratif dalam peleksanaan pekerjaan.

5.2.2 Memberikan bimbingan dan mendengarkan pendapat para

pembantunya.

5.2.3 Melakukan koordinasi seluruh kegiatan pelaksana paket

(43)

5.3 Keluar : melaksanakan hubungan dengan instansi / lembaga lain

menurut keperluan mengenai hala-hal yang berhubungan langsung /

tidak langsung dengan pelaksanaan tugas proyek.

II. PEMEGANG UANG MUKA CABANG

1. Kedudukan :

Pemegang Uang Muka Cabang berkedudukan langsung dibawah Pemimpin

Bagian Pelaksana Kegiatan dengan tugas dan tanggungjawab dalam

penyelenggaraan Pemegang Uang Muka Cabang.

2. Tugas :

Menyelenggarakan pengurusan kas Bagian Pelaksana Kegiatan yang

diserahkan kepadanya (menerima, menyimpan dan membayarkan) sesuai

dengan pasal 77 ICW dan ketentuan lain yang berlaku.

3. Wewenang

Melakukan tindakan-tindakan yang bersifat bantuan saran kepada Pemimpin

Bagian Pelaksana Kegiatan sesuai dengan batas-batas penyerahan wewenang

dari Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan.

(44)

4.1 Menyelenggarakan pembukuan mengenai pengurusan kas yang menjadi

tanggungjawab yaitu : Buku Kas Umum, Buku pembantu serta

buku-buku tambahan lainnya dengan berpedoman pada SK Menteri

Keuangan RI No : 332/M/V/9/1968 Jo. Kepmen PU No :

412/KPTS/1988 dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Departemen PU

No : KU.01.05-SJ/317 tahun 1990.

4.2 Mempersiapkan Surat Permintaan Pembayaran (SPPP) serta

menyampaikannya kepada KPPN tepat pada waktunya baik

pembayaran kepada pihak ketiga maupun untuk keperluan

persediaan/pergantian UYHD, atas perintah persetujuan Pemimpin

Bagian Pelaksana Kegiatan.

4.3 Membuat dan mengirim Laporan Keadaan Kredit Anggaran (LKKA)

menurut bentuk dan cara yang telah ditetapkan tepat pada waktunya

kepada KPPN dengan persetujuan Pemimpin Bagian Pelaksana

Kegiatan.

4.4 Membuat pengamanan kas serta surat-surat berharga lainnya yang

berada dalam pengurusan (brankas) sedemikian rupa sehingga terjaga

dari perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian negara.

4.5 Menerima dan meyetorkan kepada rekening kas negara atas pajak dan

(45)

dan cara yang telah ditetapkan tepat pada waktunya kepada

masing-masing instansi yang berkepentingan.

4.6 Menyelenggarakan tata cara kearsipan yang bersangkutan dengan

bukti-bukti pembukuan.

4.7 Panjar Kerja dipertanggungjawabkan secara berkala maksimal secara

bulanan.

4.8 Pencapaian target fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap minggu

agar dapat diketahui apakah dan yang dikeluarkan sesuai dengan target

fisik yang dicapai, sedangkan pencapaian target non fisik/perangkat

lunak yang dicatat dan dievaluasi setiap bulan.

4.9 Pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilakukan oleh pelaksana yang

ditunjuk oleh instansi penerima kuasa, berdasarkan rencana yang telah

ditetapkan.

4.10Laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan

dilaporkan oleh pelaksana lapangan/pelaksana swakelola kepada

pengguna barang/jasa setiap bulan.

4.11Laporan kemajuan realisasi fisik dan keuangan dilaporkan setiap bulan

oleh pengguna barang/jasa kepada Menteri/Kepala Lembaga

Pemerintah Non Departemen/Gubernur/Bupati/Walikota/Direktur

(46)

5. Tanggungjawab

Bertanggungjawab kepada Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan mengenai

tugas dan kewajibannya.

6. Staf Pemegang Uang Muka Cabang dengan Tugas dan Kewajibannya :

6.1 Urusan Pembukuan

- Melaksanakan pembukuan transaksi Beban Tetap (BT) dan Beban

Sementara (BS) kedalam Buku Kas Umum (BKU)

- Memberikan kode pembebanan pada setiap pekerjaan dalam Buku

Panjar

- Membukukan, menghitung dan memotong pajak-pajak (PPH pasal

21 dan pasal 22), Bea Materai dan menyetorkan ke kas negara.

- Melaksanakan register penutup kas (BKU tiap akhir bulan dan

sewaktu-waktu ada pemeriksaan baik oleh Pemimpin Bagian

Pelaksana Kegiatan maupun instansi lain).

- Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Kas yang dilakukan oleh

Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan / Atasan Langsung

Pemegang Uang Muka Cabang

- Bertanggungjawab atas kelancaran tugas pekerjaan kepada

(47)

- Melaksanakan pembuatan dan pembukuan Surat Permintaan

Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Pembayaran (SPM)

- Melaksanakan pengawasan UYHD tiap jenis pengeluaran sehingga

tidak akan melampaui dana yang tersedia.

- Melaksankan pembukuan rekapitulasi panjar

6.2 Urusan Verifikasi

- Melakukan pemeriksaan atas kebenaran Kwitansi-Kwitansi tagihan

masuk, sebelum ditanda-tangani Pemimpin Bagian Pelaksana

Kegiatan.

- Bertanggungjawab atas kebenaran Kwitansi-kwitansi atau tanda

bukti lainnya.

- Melaksanakan pembuatan dan pembukuan Surat Permintaan

Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM)

- Melaksanakan pembuatan laporan SPM kumulatif.

(48)

- Menyusun dan membuat LKKA lembar 1 setiap bulan dan dikirim

ke KPPN sebelum tanggal 5 bulan berikutnya.

- Melaksanakan pengisian form SPPGU, SPPLS menurut ketentuan

yang berlaku.

- Membuat daftar ikhtisar pemanfaat dana dan rekapitulasi UYHD.

- Melaksanakan pembuatan laporan ke instansi-instansi yang telah

ditentukan.

- Mengarsipkan semua surat dan laporan tentang keuangan.

- Melengkapi nomor, tanggal dan cap pada surat-surat dan laporan

keuangan.

- Menyiapkan dan melaksanakan pembayaran gaji/upah bagi

pegawai bulan proyek, berdasarkan ketentuan yang berlaku.

- Menyiapkan dan melaksanakan pembayaran TKK/TKJ berikut

tunjangan lainnya untuk pegawai organik dan pegawai bulanan

proyek.

- Bertanggungjawab atas kelancaran tugas pekerjaan kepada

Pemegang Uang Muka Cabang.

III. URUSAN TATA USAHA

(49)

Urusan Tata Usaha berkedudukan langsung dibawah Pemimpin Bagian

Pelaksana Kegiatan dengan tugas dan tanggungjawab dalam

penyelenggaraan administrasi yang diperlukan proyek secara keseluruhan,

khususnya menyelenggarakan/memimpin administrasi persuratan,

administrasi personil, administrasi perlengkapan/peralatan, administrasi

umum dan administrasi teknik yang diperlukan proyek.

2. Tugas :

Membantu Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan dalam mengendalikan

ketata usahaan Bagian Pelaksana Kegiatan baik umum maupun teknis antara

lain :

Menyelenggarakan kegiatan staf dalam pembinaan administrasi umum

dan personil.

Menyelenggarakan kegiatan staf dalam pembinaan

kerumahtanggaannya Proyek atas wewenang Pemimpin Bagian

Pelaksana Kegiatan.

Melaksanakan penyediaan/pengadaan perbekalan (bahan kantor, alat

kantor, bahan bakar/pelumas dan suku cadang, dan lain-lain).

Melaksanakan penyediaan peralatan kantor dan proyek.

Mendistribusikan perbekalan dan mengawasi penggunaannya.

(50)

3. Wewenang

Melakukan tindakan-tindakan yang bersifat bantuan saran kepada Pemimpin

Bagian Pelaksana Kegiatan sesuai dengan batas-batas penyerahan wewenang

dari Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan.

4. Fungsi

Urusan Tata Usaha adalah Pembantu Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan

dalam penyelengaraan kegiatan antara lain :

Penggunaan dan pengendalian anggaran berdasarkan rencana fisik dan

keuangan yang dibebankan melalui Mata Anggaran tertentu, yang

ditetapkan oleh Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan dengan Surat

Keputusan.

Pengarsipan Dokumen.

Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan administrasi umum dan

personalia proyek.

Menyelenggarakan administrasi personil yang meliputi kegiatan :

a. Klarifikasi )

Atas semua personil proyek.

(51)

b. Pengangkatan dan pemberhentian personalia yang langsung dibayar

dari dana proyek, termasuk sistem penggajian, keselamatan kerja,

kesejahteraan dan lainnya.

c. Pengurusan Pegawai Organik Dinas Pekerjaan Umum yang

dipekerjakan pada proyek meliputi, antara lain :

- Penambahan atau pengurangan.

- Pengusulan kenaikan pangkat/gaji berkala.

d. Pengurusan Personalia Perbantuan dari Dinas Pekerjaan Umum

meliputi :

- Penambahan atau pengurangan.

Perencanaan Pengadaan, Pembinaan dan Pengawasan Peralatan

kerumah tanggaan Proyek.

Pengurusan perbekalan proyek termasuk sistem pengadaan

penyimpanan, pendistribusian, administrasi dan inventarisasi.

Pengadaan, penyimpanan dan penggunaan peralatan serta suku

cadangnya sehingga dapat dicapai hasil kerja dan efisiensi yang tinggi.

5. Kewajiban

Urusan Tata Usaha berkewajiban menjaga kelancaran pelaksanaan pekerjaan

(52)

Pengetrapan pelaksanaan dan pengembangan atas prosedur

Administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pemikiran dalam

manajemen untuk Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan, khususnya

dalam bidang administrasi proyek.

Memberikan saran, pertimbangan dan usul kepada Pemimpin Bagian

Pelaksana Kegiatan yang berkaitan dengan masalah (butir 5.1) diatas

serta masalah kebijakan pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian

barang, peralatan/perbekalan.

Mengambil langkah-langkah adminsitratif untuk kelancaran dan

keamanan pelaksanaan proyek.

Mengatur penggunaan dana menurut jenis pengeluaran yang

dibebankan kepadanya sehingga tidak melampaui dana yang tersedia

dan sesuai dengan program.

Melaksanakan pembinaan administrasi umum, personalia dan kerumah

tanggaan.

Mengatur pelaksanaan servis, pemeliharaan dan perbaikan/penggantian

suku cadang untuk kendaraan dan peralatan proyek.

Melakukan pengawasan atas penggunaan perlengkapan dan peralatan

proyek sesuai dengan fungsi, kapasitas dan kondisi dapat dicapai hasil

pekerjaan yang optimal.

(53)

Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Pemimpin Bagian

Pelaksana Kegiatan.

7. Staf Urusan Tata Usaha dengan tugas dan kewajiban :

Petugas administrasi umum

1. Menyusun dan membuat daftar kebutuhan administrasi proyek

setiap bulan.

2. Mengadakan peralatan dan bahan bakar kantor, bahan studio

gambar.

3. Mengurus pembayaran langganan listrik, telepon dan surat kabar.

4. Membuat Surat Perintah Perjalanan Dinas.

5. Menyelenggarakan kebutuhan kantor sehari-hari, rapat, dinas,

dokumentasi foto, film dan handycam.

6. Memberikan pelayanan dan penerimaan tamu yang ingin bertemu

dengan pemimpin atau staf.

7. Melaksanakan pekerjaan pengetikan, percetakan, penstensilan, foto

copy atau surat dan lain-lain.

8. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan tugas pesuruh dan penjaga

malam/keamanan dalam menjaga kebersihan kantor dan

perlengkapannya setiap hari, halaman kantor, tanaman, jalan dan

(54)

9. Menyelenggarakan surat-menyurat untuk proyek antara lain :

Mengagendakan, mengarsipkan dan mengirimkan.

10.Menerima, mengirim dan mengagendakan surat-surat masuk/

keluar.

11.Menyimpan dan mengurus arsip-arsip surat.

12.Melakukan pengaturan dan pengawasan sehari-hari tentang

penggunaan kendaraan.

13.Melaksanakan pekerjaan pengetikan komputer untuk

penyelenggaraan kegiatan administrasi.

14.Melakukan pencatatan dan membuat laporan penggunaan bahan

bakar pelumas untuk kendaran operasional.

15.Mempelajari / menyimpan semua peraturan / keputusan / edaran /

intruksi dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berlaku.

16.Melakukan pencatatan dan pembukuan penggunaan bahan bakar

pelumas.

Petugas Administrasi Personil

1. Mempelajari dan melaksanakan peraturan/ketentuan yang berlaku

tentang kepegawaian antara lain:

a. Gaji/Upah.

b. Kesejahteraan.

(55)

2. Mempelajari/menyimpan semua

peraturan/keputusan/edaran/intruksi dari pusat dan pemerintah

daerah tentang kepegawaian.

3. Menyelenggarakan dokumentasi kepegawaian

Petugas Administrasi Perlengkapan

1. Mengadakan pengontrolan atas kondisi peralatan secara rutin

(berkala), sehingga dapat diketahui kerusakan/kekurangan untuk

diperbaiki.

2. Melaksanakan perbaikan kendaraan Proyek terhadap kendaraan

yang mengalami kerusakan.(Emergensil Insidentil).

3. Mengajukan pcrmintaan suku cadang untuk perbaikan/penggantian

suku cadang yang rusak.

4. Melaksanakan servis (berkala) kendaraan Proyek.

5. Mengumpulkan, menyimpan barang/suku cadang bekas yang rusak/

diganti sebagai barang bukti pertagungjawaban.

6. Mencatat dan melaporkan pemakaian suku cadang setiap bulan

kepada atasannya/yang berwenang.

7. Melakukan pemeriksaan, pencatatan dan pembukuan barang-barang

yang masuk (berasal dari pembelian, hibah dan sebagainya).

8. Melakukan penyimpanan barang-barang bergerak Milik Negara

(56)

9. Melakukan pembukuan atas pengeluaran barang menurut

permintaan sesuai prosedur.

10.Mengadakan pencatatan dan inventarisasi barang-barang bergerak

dan tidak bergerak Milik Negar (IKMN).

11.Membuat laporan keadaan barang-barang bergerak dan tidak

bergerak secara berkala (LMB TK, LT la, 2a, 3a).

12.Mempelajari dan melaksanakan tata cara Inventarisasi kekayaan

Milik Negara (IKMN), menurut Menteri Pekerjaan Umum Nomor :

19/KPTS/1986 berikut petunjuk pelaksanaannya.

Petugas Administrasi Tehnik

1. Menyusun konsep program tahunan serta mengadakan review

terhadap program yang ada.

2. Menyusun rencana anggaran tahunan dan usulan rencana perubahan

(revisi) DIPA/PO yang diperlukan.

3. Mengevaluasi penyerapan dana pelaksanaan Proyek.

4. Menerima, menghimpun dan membuat laporan kemajuan

pelaksanaan proyek secara berkala (mingguan, bulanan dan

triwulanan) sesuai dengan ketentuan sewaktu-waktu diperlukan.

5. Membuat evaluasi pelaksanaan pekerjaan pekerjaan Fisik dan

(57)

6. Mencatat dan mengarsip semua kegiatan pelaksanaan antara lain :

 Rencana Kegiatan.

 Pengadaan Material/bahan sesuai kebutuhan.

 Penggunaan material/bahan.

 Hasil pekerjaan yang dicapai.

7. Membuat laporan Mingguan berdasarkan data-data termasuk butir 3

diatas.

8. Melengkapi persyaratan administrasi untuk Perjanjian

Kerja/Kontrak/ SPK, BeritaAcara, Faktur dan sebagainya.

9. Mendokumentasi Surat-surat, Laporan-Laporan dan

Kontrak/Perjanjian Kerja/SPK.

10.Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan :

 Kemajuan Pekerjaan.

 Pengendalian Mutu bahan dan hasil pekerjaan.

11.Membuat dan menampung semua persoalan yang terjadi di lapangan

untuk dicari pemecahannya.

12.Mengadakan Perubahan-perubahan kontrak sesuai kondisi dan

(58)

IV. PENGAWASI PELAKSANAAN LAPANGAN

1. Kedudukan

Pengawas/Pelaksana Lapangan berkedudukan langsung dibawah Pemimpin

Bagian Pelaksana kegiatan merupakan unsur pembantu dengan Fungsi dan

tanggung jawab dalam menyelenggarakan konstruksi dan pengawasan di

lapangan.

2. Tugas

Membantu Pemimpin Bagian Pelaksana kegiatan dalam

pengawasan/pelaksanaan pekerjaan di lapangan Pengawas/Pelaksana

Lapangan bertugas antara lain :

a. Menyelenggarakan :

 Survey dan analisa lapangan.

 Perencanaan.

 Pembuatan program.

 Pembuatan Rencana Program Kerja dan Syarat-syarat (Spesifikasi)

sesuai dengan standar Bina Marga/Prasarana Wilayah.

b. Melaksanakan Kegiatan Pengawasan/pelaksanaan di lapangan, mencakup

:

 Pekerjaan di lapangan antara lain pembangunan kontruksi jalan,

(59)

termasuk pengadaan bahan dan peralatan yang diperlukan untuk

pelaksanaan pekerjaan.

 Pengawasan atas kemajuan pekerjaan baik dari segi fisik maupun

segi keuangan atas wewenang Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan.

3. Wewenang

Melakukan tindakan-tindakan yang bersifat bantuan staf kepada Pemimpin

Bagian Pelaksana Kegiatan sesuai dengan batas-batas penyerahan wewenang

dari Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan.

4. Fungsi

Pengawasan/Pelaksana Lapangan adalah unsur pembantu Pemimpin Bagian

Pelaksana Kegiatan yang menyelenggarakan :

4.1 Rencana Kerja untuk Tahun yang sedang berjalan dan persiapan

perencanaan untuk tahun yang akan datang.

4.2 Penentuan jenis dan dimensi kontruksi dan pembuatan analisa biaya

atas pelaksanaan pekerjaan kebutuhan peralatan.

4.3 Membuat perhitungan untuk pekerjaan kontruksi jalan, gorong-gorong

dan bangunan pelengkap lainnya.

4.4 Pemeriksaan, penelitian dan pendataan lapangan.

4.5 Pcngukuran atas pekerjaan yang akan dan sedang dilaksanakan.

(60)

4.7 Pembuatan daftar usulan kegiatan proyek.

4.8 Pencatatan, pelaporan dan evaluasi.

4.9 Pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

4.10Pengaturan dan pengawasan pelaksanaan pengadaan bahan konstruksi

jalan, maupun batu pecah/debu batu, dan lain-lain. Sehingga kelancaran

pekerjaan serta mutu dapat terjamin.

4.11Penampungan dan pencatatan semua persoalan/kejadian dilapangan

yang bersifat teknis maupun non teknis untuk dicarikan pemecahannya.

4.12Koordinasi dan pengumpulan data dari semua laporan para pengawas.

4.13Membuat surat teguran/peringatan kepada pelaksana yang menyalahi

ketentuan dalam pelaksanaan pekerjaan.

5. Kewajiban

5.1 Memberi saran, pertimbangan dan usul kepada Pemimpin Bagian

Pelaksana Kegiatan berkait dengan pemecahan masalah yang

dibutuhkan sesuai dengan tugasnya, untuk kelancaran pelaksanaan

pekerjaan.

5.2 Memberikan bimbingan teknis dan melakukan pengawasan pekerjaan

(61)

5.3 Mengikuti perkembangan dilapangan dan mengusulkan kepada

Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan, perubahan rencana yang

dianggap perlu untuk mcncapai target yang ditentukan sesuai dengan

anggaran yang tersedia.

6. Tanggung Jawab

Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Pemimpin Bagian

Pelaksana Kegiatan.

2.4 Aspek Kegiatan Instansi

 Pemeliharaan atau perawatan jalan, jembatan dan pendukung kelengkapannya

di ruas jalan Tanggerang-Serang-Merak

 Surat-menyurat kegiatatan paket terkontrak maupun kegiatan pemeliharaan

rutin di lingkungan pelaksana jalan nasional Tanggerang-Serang-Merak

 Pengawasan pekerjaan terhadap pekerjaan terkontrak

 Pengawasan mutu terhadap pekerjaan paket terkontrak maupun pemeliharaan

berkala yang di lakukan oleh tim Unit Penjamin mutu pelaksana jalan nasional

tangerang – serang – merak.

 Memonitoring segala kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana jalan nasional

tangerang – serang – merak .

Melakukan kegiatan survey dan Inventorisasi terhadap Barang Milik Negara (BMN)

(62)
(63)

BAB IV

Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilaksanakan penulis pada pada Kantor

Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi Banten divisi

keuangan, dan berdasarkan dari pembahasan yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Prosedur pembayaran gaji Kantor Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT

Wilayah I provinsi banten telah mengikuti prosedur yang tersaji dalam Peraturan

Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-37/PB/2009.

2. Pihak-pihak serta Unit yang terlibat dalam prosedur pembayaran gaji antara lain :

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara, Satker, Pejabat Pengguna Anggaran/Pejabat Penerbit SPM,

Bendahara Pengeluaran serta staf- staf yang membantu membantu Bendahara

Pengeluaran dalam proses pembayaran gaji, PNS atu CPNS.

3. Dokumen yang digunakan dalam Pencairan dana APBN Kantor Kementrian

Pekerjaan Umum BBPJN IV SNVT Wilayah I provinsi banten adalah : Surat Perintah

Membayar (SPM), Rekap Daftar Gaji, Data PERUB, Surat Perintah Pencairan Dana

(64)

4.2 Saran

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin mengemukakan saran dengan

harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam prosedur pembayaran gaji untuk

yang akan datang, yaitu sebagai berikut :

1. Agar lebih teliti dan dilakukan pengecekan ulang dalam menyiapkan

dokumen-dokumen dalam pembayaran gaji agar tidak ada yang tertinggal pada saat akan

melakukan pembayaran.

2. Meningkatkan koordinasi antar pihak yang terkait dalam prosedur pembayaran gaji

agar dalam pelaksanaannya lebih efektif dan efisien.

3. Dalam prosedur pembayaran gaji harus dilaksanakan dengan teliti agar tidak terjadi

(65)

Gambar

Gambar 1.1 Jadwal pelaksanaan kerja praktek
Gambar 2.1 Lambang Kementerian Pekerjaan Umum

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka merayakan HUT ORARI Lokal Denpasar Ke-18 tanggal 12 Desember 2011 dan turut memeriahkan HUT Pemda Kota Denpasar Ke-20 tanggal 27 Februari 2012, kami atas nama

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil pengujian dengan menggunakan regresi logistik menunjukkan hasil

Calon peserta mengisi borang (formulir) pendaftaran on-line sesuai dengan petunjuk yang ada secara benar. Semua informasi yang diisikan dalam borang ini harus

Di Daerah Perlindungan Laut (DPL) COREMAP II World Bank, data baseline ekologi terumbu karang ditentukan dengan metode Point Intercept Transect (PIT), untuk mengakses kondisi

Kode untuk merubah font yaitu <font face&'#ourier'> dan diakhiri dengan kode </font> karena ini tulisan $rial maka jika Kucing arong diganti akan menjadi

Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

Can be combined with text and its variations to indicate that though the regular text view should not be multiple lines, the IME should provide multiple lines if it

Sehingga diperoleh bahwa t-statistik lebih besar dari t-tabel atau 4.190115 > 2,03224, dan juga dapat dilihat pada nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat