Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN INFORMASI JABAR CRAFT CENTER (JCC) MELALUI WEBSITE
DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016
oleh:
Agus Wicaksono NIM. 51912297
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat limpahan dan rahmat-Nya makalah laporan tugas akhir yang berjudul “Perancangan Informasi Jabar Craft
Center (JCC) Melalui Media Website” ini dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat
dengan berbagai teknik pencarian data dalam jangka waktu tertentu sehingga bisa dipertanggung jawabkan hasilnya. Ucapan terima kasih diucapkan kepada pihak terkait yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini baik secara langsung maupun tidak.
Makalah laporan tugas akhir ini bertujuan untuk memberi wawasan dan gambaran tentang informasi Jabar Craft Center (JCC). Sehingga diharapkan dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca di masa yang akan datang.
Disadari makalah kolokium ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh dari kata sempurna namun telah banyak usaha yang tertanam dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu masukan, saran serta kritik yang membangun akan sangat bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Semoga segala kebaikan dan keikhlasan yang telah di berikan semua pihak mendapat balasan yang berlipat-lipat ganda dari Allah SWT tuhan semesta alam dan semoga makalah kolokium ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Bandung, 03/Agustus/2016 Penulis,
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ...Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ...Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ...Error! Bookmark not defined. ABSTRACT...Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL...Error! Bookmark not defined.
BAB I. PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined. I.1. Latar Belakang Penelitian...Error! Bookmark not defined. I.2. Identifikasi Masalah...Error! Bookmark not defined. I.3. Rumusan Masalah...Error! Bookmark not defined. I.4. Batasan Masalah ...Error! Bookmark not defined. I.5 Tujuan dan Sasaran Perancangan ...Error! Bookmark not defined.
BAB II. PEMBAHASAN MASALAH & SOLUSI MASALAH
II.2.7. Website Eksternal ...Error! Bookmark not defined. II.2.8. Program Dekranasda ...Error! Bookmark not defined. II.3. Analisa SWOT...Error! Bookmark not defined. II.4. Resume ...Error! Bookmark not defined.
BAB III. STATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN .Error! Bookmark not defined.
III.1 Strategi Perancangan...Error! Bookmark not defined. III.1.1 Khalayak Sasaran ...Error! Bookmark not defined. III.1.2 Strategi Komunikasi...Error! Bookmark not defined. III.1.3 Mandatory ...Error! Bookmark not defined. III.1.4 Strategi Kreatif ...Error! Bookmark not defined. III.1.5 Strategi Media ...Error! Bookmark not defined. III.1.6 Strategi Distribusi...Error! Bookmark not defined. III.2 Konsep Visual ...Error! Bookmark not defined. III.2.1 Format Desain ...Error! Bookmark not defined. III.2.2 Tata Letak...Error! Bookmark not defined. III.2.3 Huruf ...Error! Bookmark not defined. III.2.4 Warna ...Error! Bookmark not defined.
IV.4 Poster ...Error! Bookmark not defined. IV.5 Umbul-umbul...Error! Bookmark not defined. IV.6 X-banner ...Error! Bookmark not defined. IV.7 Tas...Error! Bookmark not defined. IV.8 Topi ...Error! Bookmark not defined. IV.9 Kalender...Error! Bookmark not defined. IV.8 Gantungan Kunci ...Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA Buku
Alex sobur. 2006.Semiotika Komunikasi. Bandung : Rosdakarya.
Beaird, J. (2007).The Principles of Beautiful Web Design. Melbourne: SitePoint Hidayat. (2009).Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta: Gramedi.
Komang dkk. (2008). Perilaku Keorganisasian.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kalangie, Nico S., (1994). Kebudayaan dan Kesehatan: Pengembangan Pelayanan Kesehatan Primer Melalui Pendekatan Sosiobudaya. Jakarta: PT Kesaint Blanc Indah Corp.
Kusnadi, (1983). Peranan Seni Kerajinan (Tradisional dan Baru) dalam Pembangunan. Yogyakarta: Kanisius.
Ranjabar, Jacobus. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia: Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.
Internet
Alfajri, (2014). Organisasi Non Profit Di Indonesia. https://www.academia.edu/7221169/Makalah_Manajemen_Pemasaran_ Nirlaba (Jum’at, 14 Novemberi 2012 Pukul 22:45 WIB)
Erfansyah, (2015). Dekranasda Jabar Adakan Inkubator Bisnis Perajin Perempuan Pemula Potensial. http://www.bandungnewsphoto.com/2015-10
-02/dekranasda-jabar-adakan-inkubator-bisnis-perajin-perempuan-pemula-potensial (Jum’at, 22 Januari 2016 Pukul 22:45 WIB)
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian
Kerajinan sebagai perpaduan ketrampilan untuk menciptakan suatu karya dan nilai keindahan, dan tidak terpisahkan dari suatu kebudayaan. Begitu banyak kerajian yang ada di wilayah Indonesia. Semuanya memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing. Dalam perkembanganya kerajian tidak hanya menjadi barang pakai untuk kegiatan sehari-hari, tetapi juga menjadi barang yang memiliki nilai seni. Kerajian dalam perjalanan sejarah bangsa selain menampilkan ciri khas budaya juga telah berperan dalam meningkatkan perekonomian rakyat.
Dalam kerangka industri dan perdagangan global, industri kerajinan harus terus di dorong agar terus dapat memenuhi standar kualitas serta tuntutan pasar, baik pasar domestik maupun pasar internasional. Apabila industri kecil dan menengah berjalan sendri-sendiri, tanpa jaringan yang kuat, tidak akan mampu bersaing di pasar global. Seindah apapun, sebaik apapun, sebanyak apapun, kalau tidak di pasarkan, tentu tidak akan mendatangkan keuntungan bagi perajin. Strategi yang perlu dibangun untuk bersaing di pasar global itu, antara lain dilakukan melalui pengembangan design dan produk inovasi terbaru. Dengan desain dan produk yang berkualitas, akan terbentuk standarisasi harga yang sesuai dan dapat merebut pasar perdagangan kerajinan di negara lain.
pembinaan produk kerajinan ini akan berdampak luas terhadap penyerapan tenaga kerja dan berusaha peningkatan nilai produksi, peningkatan sumber daya manusia serta memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan struktur ekonomi Jawa Barat.
DEKRANASDA merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang kerajinan yang terdapat diberbagai daerah terutama di Jawa Barat. kerajinan Jawa Barat sangat potensial untuk dikembangkan, karena didukung oleh ketersediaan bahan baku, perajin, seni dan budaya daerah. DEKRANASDA Jawa Barat juga memberikan pendidikan dan pelatihan, agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang mampu memberikan nilai lebih pada setiap produk yang dihasilkan. Peningkatan produktifitas harus didampingi dengan efisiensi dari pengolahan produk itu sendiri, sehingga menghasilkan mutu yang lebih baik. DEKRANASDA Jawa Barat sendiri memiliki gedung JABAR CRAFT CENTER (JCC) didalamnya terdapat berbagai macam kerajinan tangan yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, gedung ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung pengembangan para perajin Jawa Barat diantaranya Perpustakaan serta Ruang Serba Guna.
I.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka dirumuskan permasalahansebagai berikut:
• Informasi mengenai DEKRANASDA dan kerajinan yang terdapat di Gedung JCC belum tersebar luas
• Manfaat dan fungsi dari media-media informasi mengenai DEKRANASDA dan kerajinan di Gedung JCC belum optimal untuk menginformasikan kepada msyarakat.
I.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang di ambil yaitu sebagai berikut :
Bagaimana mengemas informasi mengenai DEKRANASDA dan kerajinan yang terdapat di Gedung JCC secara informatif dan edukatif.
I.4. Batasan Masalah
Media yang terdapat di Gedung JCC saat ini masih kurang informatif dan edukatif terutama apabila melihat banyaknya kunjungan dari masyarakat dan pelajar. Maka permasalahannya dibatasi pada mengoptimalkan fungsi media informasi mengenai DEKRANASDA dan kerajinan Gedung DEKRANASDA khususnya pada masyarakat yang mengunjungi Gedung JCC, agar lebih informatif dan edukatif.
I.5 Tujuan dan Sasaran Perancangan
Adapun tujuan dan Sasaran dari perancangan ini adalah sebagai berikut:
• Memberikan informasi mengenai DEKRANASDA dan kerajinan yang lebih informatif dengan tujuan informasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan tepat sasaran di sesuaikan dengan pengunjung Gedung JCC
BAB II. PEMBAHASAN MASALAH & SOLUSI MASALAH JABAR CRAFT CENTER (JCC)
II.1. Pengertian Seni Kerajinan
Seni Kerajinan adalah sebuah karya seni yang tercipta dari tangan-tangan terampil, juga merupakan simbol dan identitas budaya yang tak ternilai harganya. Kerajinan juga merupakan aset budaya sekaligus juga aset pariwisata produk kerajinan mempunyai peran yang tidak sedikit dalam upaya mendongkrak perekonomian rakyat dan kunjungan wisatawan. produk-produk kerajinan khas daerah daerah di Indonesia sudah mendapat tempat di hati para wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Seperti yang dijelaskan oleh Kadjim (2011) kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya.
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan).
II.1.1. Macam-macam Kerajinan ) Kerajinan Ukir
Gambar II.I Ukiran
Sumber foto : Dokumentasi Pribadi a) Kerajinan Batik
Kain batik dibuat dengan cara melukis dengan menggunakan canting dan kuas di atas kain dengan bahan lilin yang dipanaskan. Hasil proses membatik tersebut dinamakan batik tulis.
Gambar II.2 Batik
Sumber foto : Dokumentasi Pribadi b) Kerajinan Anyaman
Bahan-bahan sintetis yang digunakan, antara lain plastik, pita, dan kertas. Daerah penghasil kerajinan anyaman, antara lain Bali, Kudus, Kedu, Tasikmalaya, dan Tangerang.
Gambar II.3 Kerajinan Anyaman Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
c) Kerajinan keramik
Keramik merupakan hasil karya seni kerajinan yang berbahan dasar dari tanah. Hasil kerajinan keramik sangat beragam, seperti vas bunga, guci, mangkuk, cangkir, dan lain-lain. Daerah penghasil kerajinan keramik yang terkenal di Nusantara, di antaranya Kasongan (Yogyakarta), Sompok, dan Mayong (Jepara).
II.1.2. Pengertian Kebudayaan
Secara umum budaya sendiri budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitubuddhayah, yang merupakan bentuk jamak daribuddhi(budi atau akal) diartikan sebagai hal- hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia, dalam bahasa inggris kebudayaan disebutcultureyang berasal dari kata latincolereyaitu mengolah atau mengerjakan dapat diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani, kata culture juga kadang sering diterjemahkan sebagai “Kultur” dalam bahasa Indonesia.
Menurut Ranjabar (2006) bahwa Kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddayah, yang merupakan bentuk jamak daribuddhi,yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan berarti hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Adapun ahli antropologi yang merumuskan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah Taylor, yang menulis dalam bukunya: “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan lain, serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut Kalangie (1994) Dalam Bukunya Kebudayaan dan Kesehatan, menjelaskan bahwa Kebudayaan adalah suatu sistem kognitif, yaitu suatu sistem yang terdiri dari pengetahuan, kepercayaan, dan nilai yang berada dalam pikiran anggota-anggota individual masyarakat. Dengan kata lain, kebudayaan berada dalam tatanan kenyataan yang ideasional. Atau, kebudayaan merupakan perlengkapan mental yang oleh anggota-anggota masyarakat dipergunakan dalam proses orientasi, transaksi, pertemuan, perumusan, gagasan, penggolongan, dan penafsiran perilaku sosial nyata dalam masyarakat mereka.
II.1.3. Pengertian Organisasi Nirlaba
Menurut Komang (2008) dalam bukunya Perilaku Keorganisasian, menjelaskan bahwa Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (Komang, 2008).
Organisasi nirlaba meliputi sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan beberapa para petugas pemerintah.
II.1.4. Pengertian Galeri
Galeri merupakan suatu lembaga yang berfungsi untuk perlindungan pengembangan dan pemanfaatan aset seni sebagai sarana edukasi-kultural dan rekreasi serta pengembangan kreativitas dan apresiasi seni. Selain itu, galeri juga merupakan tempat untuk menyajikan dan memamerkan hasil karya seni untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas (Galeri Nasional Indonesia, 20I3)
Galerimerupakan sesuatu lembaga dimana fungsinya untuk mempromosikan hasil karya seni dan di dalamnya terdapat kegiatan pelelangan karya seni serta tempat untuk kegiatan pameran, melindungi, dan mengembangkan karya seni sehingga nantinya dapt diapresiasikan masyrakat luas serta dapat menarik wisatawan.
II.1.5. Pengertian Media
proses penyaluran informasi, sedangkan pengertian media menurut Djamarah (1995:136) adalah media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
media merupakan alat perantara yang diciptakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat lebih mudah dalam mencapai suatu tujuan.
II.2 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas)
Kerajinan sebagai suatu perwujudan perpaduan ketrampilan untuk menciptakan suatu karya dan nilai keindahan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu kebudayaan. Kerajinan tersebut tumbuh melalui proses waktu berabad-abad. Tumbuh kembang maupun laju dan merananya kerajinan sebagai warisan yang turun temurun tergantung dari beberapa faktor. Di antara faktor-faktor yang berpengaruh adalah transformasi masyarakat yang disebabkan oleh teknologi yang semakin modern, minat dan penghargaan masyarakat terhadap barang kerajinan dan tetap mumpuninya para perajin itu sendiri, baik dalam menjaga mutu dan kreativitas maupun dalam penyediaan produk kerajinan secara berkelanjutan.
Dengan disadarinya peranan dan arti penting dari keberadaan ‘industri’ kerajinan sebagai suatu wahana pemerataan pendapatan, penciptaan usaha baru serta upaya pelestarian hasil budaya bangsa, maka celah-celah keberadaannya mulai tersimak dan menggugah tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai kalangan, utamanya mereka yang erat kaitannya dengan seni budaya kerajinan itu sendiri, seperti para pecinta/peminat barang-barang seni dan kerajinan, tokoh masyarakat dan para seniman serta para ahli yang menggeluti bidang seni serta kerajinan.
Menteri Perindustrian dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor: 85/M/SK/3/I980 dan Nomor: 072b/P/1980, tanggal 3 Maret 1980 di Jakarta. Untuk mendukung kelancaran kegiatannya di tingkat daerah, dengan dipayungi Surat menteri Dalam Negeri Nomor : 537/5038/Sospol, tanggal 15 Desember 198I, dibentuklah organisasi DEKRANAS tingkat daerah (DEKRANASDA). Kepengurusan DEKRANASDA dikukuhkan oleh Ketua Umum DEKRANAS atas usulan daerah.
Dari sejak berdirinya, perjalanan DEKRANAS sudah cukup panjang dan sudah 5 periode masa bakti kepengurusan. Adapun kepengurusan DEKRANAS masa bakti tahun 2004-2009, sesuai amanat Munas DEKRANAS tanggal 18 April 2005, adalah berdasarkan Surat Keputusan Bersama 6 Menteri, yaitu: Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Menteri Negara Koperasi dan UKM, serta Menteri Negara BUMN, dan mengalami perubahan yang ditetapkan pada tanggal 27 April 2005.
II.2.1. Profil Dekranasda Jawa Barat
Lantai pertama adalah ruang pamer dimana produk-produk kriya pilihan dari Jawa Barat dipamerkan dan dijadikan sebagai sample product yang dapat dibeli tidak secara langsung namun memesan terlebih dahulu. Selain ruang pamer, lantai dasar juga dilengkapi fasilitas mushola, toilet, dan cafe. Di lantai dua ada perpustakaan kecil dan ruang pamer yang memuat hasil-hasil kerajinan dari tiap-tiap kota dan kabupaten di Jawa Barat. Lantai tiga adalah office dan pusat konsultasi seputar dunia kerajinan.
Gambar II.5 Gedung JABAR CRAFT CENTER Sumber : Dokumentasi Pribadi
II.2.2. Tujuan Dekranasda
DEKRANASDA mempunyai tujuan yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama dalam bidang kerajinan sebagai berikut:
• Menggali, mengembangkan dan melestarikan warisan budaya bangsa serta membina penemuan dan penggunaan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas dalam rangka memperkokoh jati diri budaya bangsa.
• Menanamkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya seni kerajinan bagi kehidupan sehari hari warga negara Indonesia yang bisa meningkatkan martabat manusia.
• Memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan perajin dan peminat dengan mendorong semangat kewiraswastaan mereka.
II.2.3. Visi & Misi Dekranasda
Visi Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Barat adalah“Tercapainya Pengrajin Jawa Barat Yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera”. Misi Memberdayakan potensi perajin, Memanfaatkan potensi sumber daya alam, dan Mendorong berkembangnya usaha kerajinan.
II.2.4.Tugas Pokok dan Fungsi Dekranasda
• Tugas Pokok Dekranasda
Dekranas sebagai mitra kerja pemerintah merupakan kelompok pencipta, pecinta, dan peminat seni kerajinan dalam masyarakat yang mempunyai persamaan dan kehendak untuk mengembangkan seni produktivitas dan pemasaran kerajinan Indonesia, sesuai dengan kebijakan pemerintah.
• Fungsi Dekranasda
II.2.5. Jabar Craft Center
Jabar Craft Center merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh Dekranasda Provinsi Jawa Barat yang diperuntukan bagi kelompok pencipta, pencinta dan peminat seni kerajinan yang ada di lingkungan masyarakat yang mempunyai persamaan dan kehendak untuk mengembangkan seni, kreatifitas, produktifitas dan pemasaran produk kerajinan yang ada di provinsi jawa barat. Di dalam gedung terdapat berbagai macam kerajinan tangan yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, gedung ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantanya:
II.2.5.1 Front Office
Front Office adalah tembat bagian pusat informasi yang terletak dilantai pertama, di tempat ini kita bias mengetahui informasi seputar DEKRANASDA.
Gambar II.6 Front Office Sumber : Dokumentasi Pribadi
II.2.5.2 Ruangan Galeri
tas, kayu solder, gerabah / keramik hias, vas bungan, aneka macam boneka, kerajinan rotan, topeng hias, kaligrafi, lukisan kaca, peti hias, bola, puzzle, mainan edukatif, kerajinan tanduk, jam dinding, lampu gentur serta aneka macam kerajinan kreatif lainnya.
Gambar II.7 Ruang Pamer di lantai 1 Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar II.9 Ruang Pamer di lantai 2 Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar II.10 Ruang Pamer di lantai 2 Sumber : Dokumentasi Pribadi
II.2.5.3. Ruang Serba Guna
Ruangan ini digunakan DEKRANASDA untuk acara dan kegiatan workshopyang dilaksanakan di dalam gedung.
Gambar II.12 Ruang Serbaguna Sumber : Dokumentasi Pribadi
II.2.5.4. Perpustakaan
Gedung ini juga dilengkapi dengan perpustakaan untuk mendukung pengembangan para perajin Jawa Barat
Gambar II.14 Ruang Perpustakaan Sumber : Dokumentasi Pribadi
II.2.5.5. Ruang Kerja
Rungan kerja yang digunakan karyawan DEKRANASDA melakukan aktifitas kerjanya.
II.2.5.6. Cafe
Di Gedung ini terdapat Café yang berada di lantai I, biasanya di gunakan untuk tempatbersantai dan berdiskusi.
Gambar II.16Cafe Sumber : Dokumentasi Pribadi
II.2.5.7. Mushola
II.2.5.8. Toilet
Toilet terdapat di suma lantai gedung Jabar Craft Center
Gambar II.18 Toilet Sumber : Dokumentasi Pribadi
II.2.6. Maksud Dan Tujauan Jabar Craft Center
Adapun maksud dan tujuan berdirinya gedung jabar craft center (jcc) diantaranya
• Menjadikan Jabar Craft Center sebagai salah satu tujuan wisata berbasis produk kerajinan bagi sumua tingkatan pelajar terutama yang ada di jawa barat di mana mereka bisa mengenal dan mempelajari produk kerajinan yang ada di 27 kabupaten/kota se jawa barat.
• Kehadiran Jabar Craft Center di harapkan bisa meninspirasi semangat entrepreneurshipmelalui kegiatan workshopproduk kerajinan.
• Menjadikan Jabar Craft Center sebagai salah satu tujuan wisata belanja produk kerajinan / produk cendramata yang ada di kota bandung sebagai kota wisata belanja.
II.2.7. Website Eksternal
Untuk mempermudah informasi tentang DEKRANASDA Jawa Barat,
DEKRANASDA memiliki website yang beralamat di
http://www.dekranasdajabar.org/.
Gambar II.19 Website Dekranasda Jawa Barat Sumber :http://www.dekranasdajabar.org/
II.2.8. Program Dekranasda
DEKRANASDA Jawa Barat memiliki beberapa program kegitan yaitu pameran dan seminar. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan serta rasa memiliki dan kebanggaan terhadap penggunaan produk kerajinan lokal.
II.2.8.I. Program Workshop
DEKRANASDA dan produk kerajinan yang ada di 27 kabupaten/kota se jawa barat.
• Pengunjung akan di ajak berkeliling untuk melihat dan belajar tentang produk kerajianan yang gedung JCC
• Pengunjung akan di ajak untuk melakukan workshop atau mencoba membuat atau menghias produk kerajinana
Gambar II.20 Seminar Kreatifitas Anak
Sumber foto : http://dekranasdajabar.org/dekranasda-jabar-gelar-seminar-dan-workshop-jadikan-jcc-wisata-edukasi-kriya
II.2.8.2. Inkubator Bisnis Perajin
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Jabar melakukan pengembangan dan pendampingan bagi perajin perempuan pemula potensial dalam program inkubasi bisnis. program pendampingan ini sudah tahun kedua dan ini merupakan kelanjutan dari program tahun 2014, peserta memiliki progres dan hasilnya bisa lebih tahan. Sebanyak 28 perempuan perajin pemula asal Jabar itu, kini telah memiliki perkembangan bisnis yang cukup signifikan. Pendampingan yang dilakukan membuat para perajin tersebut terus berkembang.
lebih kuat dan bisa membuka jejaring usaha dengan pelaku usaha yang lebih besar, dan yang terpenting mereka bisa mempertahankan usahanya secara berkelanjutan,"
Gambar II.21 Inkubator Bisnis
Sumber foto : http://www.bandungnewsphoto.com/2015-10-02/dekranasda-jabar-adakan-inkubator-bisnis-perajin-perempuan-pemula-potensial
II.2.8.3. Pekan Kreatifitas Jawa Barat
Pameran dan workshop yang baru dilaksanakan dipenghujung tahun 2015 adalah Pekan Kerajinan Jabar (PKJB) yang ke-11 program ini diadaka dua tahun sekali. Kegiatan tersebut, dilaksanakan 23 sampai 27 Desember 2015 bertempat di Graha Manggala Siliwangi.
Gambar II.22 Pembukaan PKJB Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Gambar II.23 Pembukaan PKJB Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Gambar II.25StandPKJB Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Eksternal Internal II.3. Analisa SWOT
Metode analisa yang akan dilakukan terhadap Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Provinsi Jawa Barat adalah metode Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), Threat (ancaman) atau secara umum disebut juga dengan Analisa SWOT. Analisis SWOT dilakukan untuk memperjelas kelebihan dan kekurangan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Provinsi Jawa Barat dapat memaksimalkan potensi – potensi yang ada.
Tabel II.1 Strategi Analisis SWOT Sumber : Pribadi (2016)
II.4. Resume
BAB III. STATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN
III.1 Strategi Perancangan
Di dalam sebuah perancangan diperlukan strategi yang dapat menjadi pendukung dalam memenuhi tujuan dari perancangan tersebut. Strategi perancangan yang akan dibuat adalah media informasi sebagai sarana untuk mengenalkan DEKRANASDA Jawa Barat dan aneka macam kerajinan yang ada di gedung Jabar Craft Center. Media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan serta menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi, adapun penjelasan Sobur (2006) media informasi merupakan alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, serta menyusun kembali informasi visual. Informasi yang ingin disampaikan berupa pengetahuan mengenai DEKRANASDA Jawa Barat dan fasilitas gedung Jabar Craft Center beserta program dan aneka kerajinan yang ada di Jabar Craft Center. Media informasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan informasi DEKRANASDA Jawa Barat dan Menjadikan Jabar Craft Center sebagai salah satu tujuan wisata belanja produk kerajinan / produk cendramata yang ada di kota bandung sebagai kota wisata belanja.
III.1.1 Khalayak Sasaran
Agar perancangan ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan Target Audience, antara lain
• Demografi
Target yaitu laki-laki dan perempuan Ditujukan kepada semua kalangan masyarakat, Usia : semua umur.
• Psikografi
Kalangan pelajar, Pecinta dan peminat barang-barang seni dan kerajinan
• Geografi
III.1.1.1 Consumer Insight
Consumer Insight adalah link emosi antara produk dengan konsumen, artinya menyelami emosi konsumen.Bagaimana konsumen bereaksi dan beremosi terhadap suatu produk, jasa, service, sales, promosi yang kita tawarkan kepada konsumen.
Tabel III.1 Consumer Insight Sumber : Pribadi (2016)
Hope Menggali, mengembangkan dan melestarikan warisan budaya bangsa khususnya dibidang kerajinan
Myth Kerajinan dianggap sebagai sesuatu hal yang ketinggalan jaman Hidden Truth Kerajian dalam perjalanan sejarah bangsa selain menampilkan ciri khas budaya juga telah berperan dalam meningkatkan perekonomian rakyat.
Behaviour Para pelajar saat ini cenderung lebih menyukai teknologi modern dalam kegiatan sehari-harinya.
III.1.1.2 Consumer Journey
Consumer Journey adalah proses mencari dan memahami keadaan consumer secara mendalam.
Tabel III.2 Consumer Journey Sumber : Pribadi (2016)
No Kegiatan Tempat Point of contact
1 Bangun Pagi Kamar tidur, kostan Handphone
2 Bersantai Ruang tamu, halaman
rumah, koskosan
5 Pulang Jalanan Poster, brosur, bilboard
III.1.2 Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi yang digunakan disesuaikan dengan fenomena permasalahan yang ada, dimana informasi mengenai DEKRANASDA Jawa Barat dan kerajinan yang terdapat di Gedung JCC kurang dikemas secara informatif dan edukatif. Tentunya dalam hal ini perlu adanya media informasi yang dapat membangun citra DEKRANASDA Jawa Barat, strategi penyampaian informasi yang akan dilakukan adalah dengan melalui pendekatan visual dan verbal yang disesuaikan dengan target khalayak. Oleh karena itu media yang dibuat harus menarik dan memiliki pesan yang jelas. Media informasi yang dipilih adalah website, dikarenakan target khalayak yang dituju adalah masyarakat seluruh Indonesia khususnya Jawa Barat.
III.1.2.1 Pendekatan Verbal
Pendekatan verbal yang di lakukan menggunakan pendekatan bahasa yang bersifat informatif atau informasi dimana strategi komunikasi bertujuan memberikan kesan informasi kepada masyarakat khususnya di kota Bandung. Perancangan media informasi ini juga menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh target sasaran. Bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia dan bahasa inggris, karena tidak menampik Kota Bandung sebagai kota wisata yang sudah bertaraf internasional dan untuk penerapan dalam media pendukung menggunakan copywritting “My Craft My Style”pada identitas Jabar Craft Center sebagai ajakan masyarakat untuk menggunakan kerajinan sebagai gaya hidup.
III.1.2.2 Pendekatan Visual
III.1.3 Mandatory
Parancangan media informasi ini dilakukan oleh Dekranasda Jawa Barat itu sendiri yang ingin mengenalkan aneka kerajinan yang ada di daerah Jawa Barat serta mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam melestarikannya.
III.1.4 Strategi Kreatif
Strategi kreatif merupakan langkah yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan media informasi. Tujuan strategi kreatif adalah untuk menciptakan sebuah media informasi yang unik dan efektif. Membuat sebuah media informasi mengenai Jabar Craft Center (JCC) agar mudah didapatkan dan diketahui oleh masyarakat luas. Hal yang yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan media internet, mengingat pada saat ini media internet sering digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam memanfaatkan internet sebagai media informasi yang dapat lebih memperkenalkan dan memperluas jaringan informasi dan komunikasi bagi JCC ke masyarakat luas yakni website. Strategi kreatif yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan penyampaian informasi yang akan dibuat melalui desain yang menarik yang akan membuatnya berbeda dariwebsitelain yang sejenis. Seperti pada tata letak ataulayoutdan visual yang minimalis namun tetap informatif dan menarik. Juga mekanisme navigasi yang baik dan jelas agar dapat menarik perhatian dan memberikan kemudahan juga kenyamanan pengunjung dalam mencari informasi mengenai JCC.
III.1.5 Strategi Media
III.1.5.1 Media Utama
Menurut Hidayat (2009) website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuahdomainyang mengandung informasi. Mediawebsitedipilih karena dapat menyimpan atau memberikan informasi secara efisien sesuai dengan kebutuhan. Media ini dapat menyampaikan pesan dengan mengkobinasikan teks, suara, gambar ataupun video melalui perangkat komputer ataupun perangkat elektronik lainnya seperti,laptop, handphone, tablet dan lain-lain.
III.1.5.2 Media Pendukukng
Media pendukung yang digunakan berfungsi untuk mendukung dan memperkuat media utama agar informasi yang disampaikan diterima dengan baik.
• Media sosial
Media sosial atau situs jejaring sosial yang digunakan adalahfacebookdantwitter. Media social digunakan karena para penggunanya dapat saling berinteraksi, saling mengirim pesan ataupun berbagi informasi. Sehingga pesan atau informasi yang disampaikan dapat diterima dengan cepat, akurat dan jangkauannya luas.
• X-Banner
Pemilihan x-banner dilakukan agar target bisa mendapatkan informasi terkait website JCC dan dapat ditempatkan di dalam ruangan maupun luar ruang. Selain itu media ini dapat dipergunakan pada saat pelaksanaan kegiatankegiatan.
• Umbul-umbul
Media Umbul-umbul dipilih bertujuan untuk menginformasikan kegiatan ataupun program yang akan dilaksanakan. Pada Umbul-umbul terdapat alamatwebsiteJCC.
• Poster
III.1.6 Strategi Distribusi
Agar pesan yang ingin disampaikan lebih dapat menjangkau sasaran. Dalam penyebaran distribusinya langsung kepada khalayak sasaran berupa poster serta media lainnya disesuaikan dengan khalayak sasaran.
Jadwal penyebaran media dilakukan setiap hari dan didukung oleh Pemerintah Kota Bandung dengan berbagai pertimbangan yang disesuaikan dengan kebutuhan khalayak sasaran dan dibagi kedalam 3 tahap mulai dari menginformasikan (informatif), mengajak(persuasive)sampai pada tahap mengingatkan(reminding). Berikut dibawah ini tabel jadwal penyebaran media yang akan dilakukan.
• Geografis : Kota Bandung
• Lokasi penyebaran : Jalurcar free dayJl. Ir. H. Juanda.
• Jadwal penyebaran : Setiap Hari
Tabel III.3 Jadwal Distribusi Sumber : Pribadi (2016)
Tahap 1 Oktober 2016 Pemasangan
Sumber : Pribadi (2016)
Tahap 2 November 2016 Pemasangan Media
III.2.1 Format Desain
Website ini menggunakan HTML5 dengan konten yang terdapat dalam satu halaman dengan Format desain yang digunakan adalah orientasi portrait dengan area kerja yang berukuranwidth1170 danheight7859pixel.
Gambar III.1 Format Ukuran Layout Website Sumber : Pribadi (2016)
III.2.2 Tata Letak
Gambar III.3 Wireframe Sumber : Pribadi (2016)
III.2.3 Huruf
Pada perancanganwebsiteJabar Craft Center jenis huruf yang digunakan ialah jenis huruf sans serif. Alasan memlih hal ini dalam proses perancangan yakni dimaksudkan agar dapat memaksimalkan dari segi faktor keterbacaan sehingga teks atau visual dengan elemen grafis yang terlihat dapat dipahami dan pesannya mampu tersampaikan dengan baik tanpa ada kesalah pahaman antara perancang dan juga pengunjung website tersebut. adapaun huruf yang digunakan Headline adalahHobo danuntuk Body text Open Sans.
• Headline
Headline ini berupa judul content – conten utama dan subcontent menggunakan font Hobo Stddipilih karena untuk mempertegas kalimat yang disampaikan.
THE QUICK BROWN FOX JUMPS OVER THE LAZY DOG the quick brown fox jumps over the lazy dog
• Body text
Body copy ini untuk isi dari content menggunakan font Open Sans dipilih karna mudah untuk dibaca.
THE QUICK BROWN FOX JUMPS OVER THE LAZY DOG the quick brown fox jumps over the lazy dog
1234567890-+=,.?!()”:;’|\
III.2.4 Warna
Warna merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam tampilan visual pada sebuah website. Untuk hal pemilihan warna didalam peracangan sebuah desain sebuah web, terdapat tiga hal yang harus dipertimbambangkan yaitu estetika, identitas dan usability yang menyangkut fungsi. Sebagai faktor psikologi, maka warna dapat berperan dalam suatu proses pemilihan warna. Tidak ada warna yang salah untuk digunakan, keberhasilan skema warna terpengaruh dari unsur harmoni diantara semua warna yang dipilih. (Jason Beaird, 2007).
BAB IV. MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
IV.1. Teknis Produksi
Dalam perancanganwebsiteJabar Craft Center (JCC), teknis produksi merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan agar aplikasi pada media yang dibuat dapat sesuai dengan tujuan. Sebelum memasuki teknis produksi terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan dan terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama adalah dengan mempersiapkan segala sesuatu yang dapat membantu dalam perancangan website JCC, seperti peralatan, data-data yang dibutuhkan ataupun sarana penunjang yang dalam hal ini adalah software pada komputer. Tahap selanjutnya yaitu perencanaan yang meliputi konsep awal, penentuan ide atau gagasan, perencanaan sistem navigasi, pemilihan elemen-elemen desain dan multimedia, tata letak (layout), media pendukung dan pengaplikasiannya serta proses produksinya.
IV.1.1 Software (Perangkat Lunak)
Pada perancanganwebsiteJCC, terdapat beberapasoftwareyang digunakan , diantaranya :
• Adobe Photoshop CC
Penggunaan software Adobe Photoshop CC diperlukan saat pengolahan objek foto (photo editing) agar foto dapat terlihat lebih baik.
• Adobe Muse CC
Adobe muse CC digunakan untuk membuat tampilan seluruh halaman pada website yang sudah dibuat sebelumnya menjadi file HTML dan CSS sehingga dapat dilihat melaluibrowser.
• Adob Illustrator CC
IV.2 Interface Media Utama Website
Mediawebsitedipilih karena dianggap efektif mengingat perkembangan jaman dan teknologi yang berkembang pesat. Media ini dapat menyampaikan pesan dengan mengkobinasikan teks, suara, gambar ataupun video melalui perangkat komputer ataupun perangkat elektronik lainnya seperti,laptop, handphonedan tablet.
Website ini menggukan satu halaman penuh didalamnya terdapat banyak konten, tema website menggunaka pendekatan visual tradisional yang berhubungan dengan kerajinan dan menggunakan elemen-elemen desain yang akan menjadi faktor pendukung dalam penyampaian informasi atau pesan.
IV.2.1 Home
IV.2.2 Profile
Pada halaman Profile terdapat navigasi menu vertical yang tiba-tiba muncul. Pada halaman ini terdapat foto gedung dan informasi lengkap mengenai Jabar Craft Center (JCC)
Gambar IV.2 Halaman Profile Sumber : Pribadi (2016)
IV.2.3 Program
Pada halaman Program terdapat keterangan mengenai program kerja Jabar Craft Center diantaranya Workshop, Inkubasi bisnis dan PKJB.
IV.2.4 Galeri
Pada halaman Galeri terdapat foto dokumentasi mengenai fasilitas yang ada di gedung Jabar Craft Center.
Gambar IV.4 Halaman Galeri Sumber : Pribadi (2016) IV.2.4 Produk
IV.2.5 Berita
Pada halaman Berita terdapat artikel Berita mengenai kegiatan terbaru Dekranasda Jawa Barat.
Gambar IV.6 Halaman Berita Sumber : Pribadi (2016)
IV.2.6 Kontak
Pada halaman Kontak terdapat terdapat informasi terkait kontak yang dapat digunakan untuk menghubungi JCC. Pada halaman ini terdapat pula kontengoogle mapsuntuk mengetahui lokasi dari JCC.
IV.3 Media Sosial
Media sosial digunakan sebagai media pendukung bertujuan agar dapat menjangkau khalayak sasaran yang lebih luas. Pada setiap halaman di media sosial akan dipostingkan pula informasi, berita maupun pengumuman yang ada diwebsite Jabar Craft Center.
IV.4 Poster
Media poster digunakan sebagai media pendukung bertujuan untuk Menginformasikan website Jabar Craft Center kepada masyarakat umum. Media ini dapat diletakan di tempat yang strategis dimnana terdapat banyak orang melihatnya seperti di stasiun kereta atau terminal bus.
Gambar IV.10 Poster Sumber : Pribadi (2016)
IV.5 Umbul-umbul
MediaUmbul-umbul digunakan sebagai media pendukung bertujuan untuk Menginformasikan website Jabar Craft Center kepada masyarakat umum. Media ini dapat diletakan di pingir jalan.
Gambar IV.11 Umbul-umbul Sumber : Pribadi (2016)
Ukuran media : 90 cm x 300 cm
IV.6 X-banner
Media X-banner digunakan sebagai media pendukung bertujuan untuk Menginformasikan website Jabar Craft Center kepada masyarakat umum. Media ini dapat diletakan di area gedung Jabar Craft Center danEventyang diadakan Jabar Craft Center.
Gambar IV.12 X-banner Sumber : Pribadi (2016)
Ukuran media : 60 cm x 160 cm
IV.7 Tas
Media Tas digunakan sebagai media pendukung bertujuan untuk pengingat kepada Jabar Craft Center. Media ini dapat dijadikan souvenirpadaEvent yang diadakan Jabar Craft Center.
IV.8 Topi
Media Topi digunakan sebagai media pendukung bertujuan untuk pengingat kepada Jabar Craft Center. Media ini dapat dijadikan souvenirpadaEvent yang diadakan Jabar Craft Center.
Gambar IV.14 Topi Sumber : Pribadi (2016) .
Bahan : Drill
IV.9 Kalender
Media Kalender digunakan sebagai media pendukung bertujuan untuk pengingat kepada Jabar Craft Center. Media ini dapat dijadikan souvenir pada Event yang diadakan Jabar Craft Center.
Gambar IV.15 Kalender Sumber : Pribadi (2016)
Ukuran media : A5
IV.8 Gantungan Kunci
Media Gantungan Kunci digunakan sebagai media pendukung bertujuan untuk pengingat kepada Jabar Craft Center. Media ini dapat dijadikansouvenirpadaEvent yang diadakan Jabar Craft Center.
Gambar IV.16 Kalender Sumber : Pribadi (2016)