t-/n
C/t")2S
/obe-PENGARUH JENIS KAPANG, KADAR AIR DAN PROSES
INKUBASI LANJUTAN PADA FERMENTASI ONGGOK
TANPA GELATINISASI PATI
, ',-.
ole h"
"0"'" : "
HASBULLAW: . ". "F 17. 0479
1985
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOG OR
HAsaULLAH.
F 17.01179.
Pengaruh jenis kapang, kvdarair dan proses inkubasi Ivnjutan pada fermentasi onggok
tanpa gelatinisasi patio Di bawah bimbingan Budiatman
Satiawiharja.
RIJ,GKi\SAN
Onggok yang patinya tidak tergelatinisasi pad a
ka-dar air
60, 65, 70
dan75%
(berdasarkan berat basah)di-fermentasi dengan biakan murni Amylomices rouxii,
Rhizo-.!lli.§. oryzae dan Rhizol)uS formosa, kemudian dilakukan
"proses inkubasi lanjutan" terhadap tapai onggok yan"
merupakan prod uk hasil fermentasi.
Hasil "proximate analysis" menunjukkan bahwa onggok
mengandung air QセLSセEL@ abu
0,51%,
serat kasar21,92%,
lernak
0,25%,
protein PLXPセ@ (persenN
x6,25)
dan pati60,60%.
Persentase pati onggok yang diubah menjarli glukosa
karena pengaruh
A.
rouxii, Rh. oryzae dan llh formosama-sing-masing adalah
1,25%, 1,35%
dan3,05%.
Rendahnyapersentase pati yanf; diubah menjadi glukosa dicluga
kare-na.onggok hanya sedikit mengandung zat nutrisi yang
di-perlukan untuk pertumbuhan kapang dan karena pati yang
tidak tergelatinisasi lebih sulit diserang oleh enzim
amilase, sekalipun onggok yang tidak mengalami
Terdapat kecenderungan semakin tinggi kadar air
onggok yang difermentasi semakin rendah konsentrasi
padatan terlarut yang terdapat di dalam cairan
eks-trak tapai onggok.
Sedangkan pH cairan semakin
menu-run dengan meningkatnya per sen asam laktat cairan
PENGARUH JENIS KAPANG, KADAR AIR DAN P!lOSES
INKU13ASI Lr,NJU'l'AN PADA ferャセenGイasi@ ONGGOK TANPA GELATINISASI PATI
Oleh
HAS13ULLAH
F 17.0479
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperolell gelar
SJ\J1JANA 'rEKNOLOGI PEH'l'lIlIll\i'!
pada Jurusan TEKNOLOGI PJ\NGAN DAN GIZI
FaJ,;u1tas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1985
FAKULTAS TEKNOLOGI PER'l'ANBN
INSTITUT PERTANIAN mGOR
IN"TI'l'U'f PER'rANI AN BOGOR
FAKULTAS TGKNOLOGI PERTANIAN
PENGARUH JENIS KAPANG, KADAR AIR DAN PROSES
INKUBASI LANJUTAN
PADA FER]viENTASI bNGGOK
TANPA GELATINISASI PATI
SKmpSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN
giセi@Fakul tas
'feknologi Pertanian
Institut Pertanian
Bogar
01eh
HAS BULLAH
F
17.0479
Dilahirkan pada tanggal
7
November 1960
di Buk1ttinggi
Tanggal lulus: 21 Pebruari 1985
Disetujui,
Bogar,
zS
Pebruari 1985
Ir.
Budiatman Satiawiharja,
H.Se.KATA PE:NGAN'I'AR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT yang telah memberikan kekuatan dan semangat kepada
penulis untuk menyelesaikan menulis skripsi ini.
Penulis mengueapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Budiatman Satiawiharja, H.Se sebagai dosen
pem-bimbing,
2. Dra Suliantari sebagai salah seorang penguji pada
ujian skripsi penulis, dan
3.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalammelak-sanakan penelitian hingga tersusunnya skripsi ini.
Penulis sangat mertgharapkan kritik dan saran demi
perbaikan tulisan selanjutnya.
Bogar, Pebruari 1985 Penulis
iii
DAFTAR lSI
Ha1aman
KATA PENGANTAR
i i iDAFTAR T.A.BEL
·
viDAFTAR GAMBAR
viiDAFTAR LAHPIRAN
ix1.
PENDAHULUAN
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
• •3
III. BAHAN, ALAT DAN METODA PENELITIAN
19
A. BAHAN
• • • •19
B. ALAT
20
C. METODA PENELI'l'IAN
• •21
D. RANCANGAN PERCOBAAN
25
E. PROSEDUR ANALISA
• •27
VI. HASIL D!U1 PEHBAHASAN
•38
A. PENELITIAN PENDAHULUAN
38
B. PENELITIAN UTAHA
• • •39
V. KESIHPULAN
• • • • •56
VI. SARAN
•·
• • • •.
•58
DAFTAR PUS TAKA
59
LANPIRAN
·
·
·
62
DAFI'All 'rABEL
Ha1aman
Tabe1
l .Komposisi kimia ampas tapioka
(onggok)
. . .
•. . . ·
·
·
·
·
·
·
.
4
Tabe1
2.Beberapa mikroorganisma penghasi1
ex-a-mi1ase, pH dan suhu optimumnya
·
•· .
10
Tabe1
3.
Beberapa mikroba penghasi1
ami1og1uko-sidas8
.
•.
•.
.
.
•·
•·
• • • •14
Tabe1
4.
Kadar glukosa pada tapai ketan yang
difermentasi oleh Rhizo12us
sp.17
Tabe1
5.
Komposisi kimia onggok
• •·
•38
DAFTAR GAHBAR
[image:9.541.65.459.117.647.2]H::>laman
Gambar 1. Struktur mo1eku1 ami10sa dan
ami1o-pektin (Hodge dan Osman, 1976) . •
5
Gambar 2. Bentuk granula pati umbi ubikayu
(tapioka) (Hodge dan Osman, 1976). 6
Gambar
3.
Struktur molekulnula pati (Hodge 1976) •• • • • .
pada lapis an gra-dan Osman,
·
.
. .
.
.
. .
.
Gambar 4. Pemecahan ikatan eX-l,4-g1ikosidik
pada amilopektin menjadi dekstrin yang mempunyai be rat mo1ekul rendah
8
(Meyer, 1973) • • • • • • • • • • 11
Gambar
5.
Gambar
6.
Pemutusan ikatan pada amilopektin yer, 1973) • . •
Pemecahan ikatan
konfigurasi セ@ ke
,s-amilase • • •
0(-1,4-
glikosidik oleh 8-amilase(Me-·
. .
.
.
.
. . .
.
«-1,4 dan perubahan
konfigurasi セ@ oleh
· . .
.
. .
12
12
Gambar 7. Bagan alir fermentasi ッョァセッォ@ 24
Gambar
8.
Tahap-tahap penentuan glukosa34
Gambar 9. Persentase pnti yane terurni
monja-menjadi glukosa pada fermentasi ong-gok oleh kapang (pengaruh janis
ka-pang atau pengaruh Ai) . • • • . . . 40
Gambar 10. Persentase pati yang terurai
menja-di glukosa pada berbagai kadar air (pengaruh kadar air atau pengaruh
B j ) . • . • • • • • • • • •
42
Gambar 11. Persentase pati yang terurai
menja-di glukosa sebelum dan sesudah pro-ses inkubasi lanjutan (pengaruh C
k ) • • • • • • • • • • • • • • • • 43
Gambar 12. Persentase pati yang terurai menja-di glukosa pada tapai onggok yang
difermentasi dengan
A.
rouxii, Rh.oryzae dan
Rh.
formosa sebelum dansesudah proses inkubasi lanjutan
Halaman
(pengaruh Ai C
[image:10.552.51.454.90.729.2]k) • • • • • • • . . ,
1+4
Gambar
13.
Persentase pati yang teruraimenja-di glukosa sebalum dan sesudah pro-ses inkubasi lanjutan pada berbagai tingkat kadar air (pengaruh
BjC
k) • • • • • • • • • • • • • • • 45
Gambar
14.
Kenaikan persentase pati yangteru-rai menjadi glukosa pada ketiga je-nis kapang selama proses inkubasi lanjutan (pengaruh Ai C
k) • • • • • 47
Gambar
15.
Gambar
17.
Gambar
18.
Gambar
19.
Gambar 20.
Gambar 21.
Kadar asam laktat dan pH cairan ekstrak tapai onggok pada berbagai tingka1; kadar air (pengaruh Ai) • •
Kadar asam laktat dan pH cairan ekstrak tapai onggok pada berbagai
kadar air (pengaruh B
j) • . •
"Brix-number" dan lradar glukosa
CCl-iran ekstrak tapai onggok karana
pengaruh janis kapang (A.)
l
.
.
"Brix-number" dan kadar glukosa ca-iran ekstrak tapai onggok pada ber-bagai tingkat kadar air (pengaruh
B
j) . . . ..
"Brix-number" dan kadar glukosa ca-iran ekstraksebelum dan sesudah proses inkubasi lanjutan (pengaruh Ck) .. .. .... . . . ..
"Brix-number" (a) dan kadar glukosa (b) cairan ekstrak tapai onggok se-be1urn dan sesudah proses inkubasi lanjutan pada berbagai kadar air (pengaruh
R/
k) • • • • • • • • • • Kadar glukosa (a) dan "brix-number"(b) cairan ekstrak tapai onggok se-belum dan sesudah proses inkubasi lanjutan pada ketiga jenis kapang
(pengaruh AiC
k) . • • • • • • • •
t-/n
C/t")2S
/obe-PENGARUH JENIS KAPANG, KADAR AIR DAN PROSES
INKUBASI LANJUTAN PADA FERMENTASI ONGGOK
TANPA GELATINISASI PATI
, ',-.
ole h"
"0"'" : "
HASBULLAW: . ". "F 17. 0479
1985
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOG OR
HAsaULLAH.
F 17.01179.
Pengaruh jenis kapang, kvdarair dan proses inkubasi Ivnjutan pada fermentasi onggok
tanpa gelatinisasi patio Di bawah bimbingan Budiatman
Satiawiharja.
RIJ,GKi\SAN
Onggok yang patinya tidak tergelatinisasi pad a
ka-dar air
60, 65, 70
dan75%
(berdasarkan berat basah)di-fermentasi dengan biakan murni Amylomices rouxii,
Rhizo-.!lli.§. oryzae dan Rhizol)uS formosa, kemudian dilakukan
"proses inkubasi lanjutan" terhadap tapai onggok yan"
merupakan prod uk hasil fermentasi.
Hasil "proximate analysis" menunjukkan bahwa onggok
mengandung air QセLSセEL@ abu
0,51%,
serat kasar21,92%,
lernak
0,25%,
protein PLXPセ@ (persenN
x6,25)
dan pati60,60%.
Persentase pati onggok yang diubah menjarli glukosa
karena pengaruh
A.
rouxii, Rh. oryzae dan llh formosama-sing-masing adalah
1,25%, 1,35%
dan3,05%.
Rendahnyapersentase pati yanf; diubah menjadi glukosa dicluga
kare-na.onggok hanya sedikit mengandung zat nutrisi yang
di-perlukan untuk pertumbuhan kapang dan karena pati yang
tidak tergelatinisasi lebih sulit diserang oleh enzim
amilase, sekalipun onggok yang tidak mengalami
Terdapat kecenderungan semakin tinggi kadar air
onggok yang difermentasi semakin rendah konsentrasi
padatan terlarut yang terdapat di dalam cairan
eks-trak tapai onggok.
Sedangkan pH cairan semakin
menu-run dengan meningkatnya per sen asam laktat cairan
PENGARUH JENIS KAPANG, KADAR AIR DAN P!lOSES
INKU13ASI Lr,NJU'l'AN PADA ferャセenGイasi@ ONGGOK TANPA GELATINISASI PATI
Oleh
HAS13ULLAH
F 17.0479
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperolell gelar
SJ\J1JANA 'rEKNOLOGI PEH'l'lIlIll\i'!
pada Jurusan TEKNOLOGI PJ\NGAN DAN GIZI
FaJ,;u1tas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1985
FAKULTAS TEKNOLOGI PER'l'ANBN
INSTITUT PERTANIAN mGOR
IN"TI'l'U'f PER'rANI AN BOGOR
FAKULTAS TGKNOLOGI PERTANIAN
PENGARUH JENIS KAPANG, KADAR AIR DAN PROSES
INKUBASI LANJUTAN
PADA FER]viENTASI bNGGOK
TANPA GELATINISASI PATI
SKmpSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN
giセi@Fakul tas
'feknologi Pertanian
Institut Pertanian
Bogar
01eh
HAS BULLAH
F
17.0479
Dilahirkan pada tanggal
7
November 1960
di Buk1ttinggi
Tanggal lulus: 21 Pebruari 1985
Disetujui,
Bogar,
zS
Pebruari 1985
Ir.
Budiatman Satiawiharja,
H.Se.KATA PE:NGAN'I'AR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT yang telah memberikan kekuatan dan semangat kepada
penulis untuk menyelesaikan menulis skripsi ini.
Penulis mengueapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Budiatman Satiawiharja, H.Se sebagai dosen
pem-bimbing,
2. Dra Suliantari sebagai salah seorang penguji pada
ujian skripsi penulis, dan
3.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalammelak-sanakan penelitian hingga tersusunnya skripsi ini.
Penulis sangat mertgharapkan kritik dan saran demi
perbaikan tulisan selanjutnya.
Bogar, Pebruari 1985 Penulis
iii
DAFTAR lSI
Ha1aman
KATA PENGANTAR
i i iDAFTAR T.A.BEL
·
viDAFTAR GAMBAR
viiDAFTAR LAHPIRAN
ix1.
PENDAHULUAN
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
• •3
III. BAHAN, ALAT DAN METODA PENELITIAN
19
A. BAHAN
• • • •19
B. ALAT
20
C. METODA PENELI'l'IAN
• •21
D. RANCANGAN PERCOBAAN
25
E. PROSEDUR ANALISA
• •27
VI. HASIL D!U1 PEHBAHASAN
•38
A. PENELITIAN PENDAHULUAN
38
B. PENELITIAN UTAHA
• • •39
V. KESIHPULAN
• • • • •56
VI. SARAN
•·
• • • •.
•58
DAFTAR PUS TAKA
59
LANPIRAN
·
·
·
62
DAFI'All 'rABEL
Ha1aman
Tabe1
l .Komposisi kimia ampas tapioka
(onggok)
. . .
•. . . ·
·
·
·
·
·
·
.
4
Tabe1
2.Beberapa mikroorganisma penghasi1
ex-a-mi1ase, pH dan suhu optimumnya
·
•· .
10
Tabe1
3.
Beberapa mikroba penghasi1
ami1og1uko-sidas8
.
•.
•.
.
.
•·
•·
• • • •14
Tabe1
4.
Kadar glukosa pada tapai ketan yang
difermentasi oleh Rhizo12us
sp.17
Tabe1
5.
Komposisi kimia onggok
• •·
•38
DAFTAR GAHBAR
[image:103.541.65.459.117.647.2]H::>laman
Gambar 1. Struktur mo1eku1 ami10sa dan
ami1o-pektin (Hodge dan Osman, 1976) . •
5
Gambar 2. Bentuk granula pati umbi ubikayu
(tapioka) (Hodge dan Osman, 1976). 6
Gambar
3.
Struktur molekulnula pati (Hodge 1976) •• • • • .
pada lapis an gra-dan Osman,
·
.
. .
.
.
. .
.
Gambar 4. Pemecahan ikatan eX-l,4-g1ikosidik
pada amilopektin menjadi dekstrin yang mempunyai be rat mo1ekul rendah
8
(Meyer, 1973) • • • • • • • • • • 11
Gambar
5.
Gambar
6.
Pemutusan ikatan pada amilopektin yer, 1973) • . •
Pemecahan ikatan
konfigurasi セ@ ke
,s-amilase • • •
0(-1,4-
glikosidik oleh 8-amilase(Me-·
. .
.
.
.
. . .
.
«-1,4 dan perubahan
konfigurasi セ@ oleh
· . .
.
. .
12
12
Gambar 7. Bagan alir fermentasi ッョァセッォ@ 24
Gambar
8.
Tahap-tahap penentuan glukosa34
Gambar 9. Persentase pnti yane terurni
monja-menjadi glukosa pada fermentasi ong-gok oleh kapang (pengaruh janis
ka-pang atau pengaruh Ai) . • • • . . . 40
Gambar 10. Persentase pati yang terurai
menja-di glukosa pada berbagai kadar air (pengaruh kadar air atau pengaruh
B j ) . • . • • • • • • • • •
42
Gambar 11. Persentase pati yang terurai
menja-di glukosa sebelum dan sesudah pro-ses inkubasi lanjutan (pengaruh C
k ) • • • • • • • • • • • • • • • • 43
Gambar 12. Persentase pati yang terurai menja-di glukosa pada tapai onggok yang
difermentasi dengan
A.
rouxii, Rh.oryzae dan
Rh.
formosa sebelum dansesudah proses inkubasi lanjutan
Halaman
(pengaruh Ai C
[image:104.552.51.454.90.729.2]k) • • • • • • • . . ,
1+4
Gambar
13.
Persentase pati yang teruraimenja-di glukosa sebalum dan sesudah pro-ses inkubasi lanjutan pada berbagai tingkat kadar air (pengaruh
BjC
k) • • • • • • • • • • • • • • • 45
Gambar
14.
Kenaikan persentase pati yangteru-rai menjadi glukosa pada ketiga je-nis kapang selama proses inkubasi lanjutan (pengaruh Ai C
k) • • • • • 47
Gambar
15.
Gambar
17.
Gambar
18.
Gambar
19.
Gambar 20.
Gambar 21.
Kadar asam laktat dan pH cairan ekstrak tapai onggok pada berbagai tingka1; kadar air (pengaruh Ai) • •
Kadar asam laktat dan pH cairan ekstrak tapai onggok pada berbagai
kadar air (pengaruh B
j) • . •
"Brix-number" dan lradar glukosa
CCl-iran ekstrak tapai onggok karana
pengaruh janis kapang (A.)
l
.
.
"Brix-number" dan kadar glukosa ca-iran ekstrak tapai onggok pada ber-bagai tingkat kadar air (pengaruh
B
j) . . . ..
"Brix-number" dan kadar glukosa ca-iran ekstraksebelum dan sesudah proses inkubasi lanjutan (pengaruh Ck) .. .. .... . . . ..
"Brix-number" (a) dan kadar glukosa (b) cairan ekstrak tapai onggok se-be1urn dan sesudah proses inkubasi lanjutan pada berbagai kadar air (pengaruh
R/
k) • • • • • • • • • • Kadar glukosa (a) dan "brix-number"(b) cairan ekstrak tapai onggok se-belum dan sesudah proses inkubasi lanjutan pada ketiga jenis kapang
(pengaruh AiC
k) . • • • • • • • •