SAFTAR PUSTAKA
[1] Patel, Komal R. and Rushi R. Desai (2012).“Calculation of Internal Parameters of Super Capacitor to Replace Battery by Using Charging and Discharging
Characteristics”, International Journal of Engineering and Innovative Technology (IJEIT) Volume 2, Hal 1
[2] Murata, “High Perfomance Electrical Double-Layer Capacitors”, www.murataamericas.com/edlc, 30 Agustus 2016
[3] Woollard, Barry (1993). “Practical Electronics Vol 2”, McGraw-Hill Book Company Limited, UK England
[4] Bishop, Owen (2002). “Electronics-A first Course”, Elsevier Ltd, the boulevard langton Lane, Kidlington, England
[5] Floyd (2001). “Electronics Fundamentals Fifth Edition”, Prentice-Hall Inc., Upper Saddle River, New Jersey
[6] Ramdhani Mohammad (2008), “Rangkaian Listrik”, Erlangga, STT Telkom Bandung, Indonesia
[7] Patel, Dipesh (2015), ”Battery Evaluation, Modellinng and Fast Charger Using Supercapacitor as Input Source”, ProQuest LLC, UNIVERSITY OF MASSACHUSETTS, LOWELL, Massachusetts, Prancis
[8] Zhong,Yun Jiancheng Zhang, Gengyin Li (2008), “Mathematical Model of New Bi-directional DC-AC-DC Converter for Supercapacitor Energy Storage
System in Photovoltaic Generation”, IEEE Conference on Electric Utility 125 Deregulation and Restructuring and Power Technologies, Page(s): 2686-2690
[10] V. Herman, A. Schneuwly and R. Gallay (2001) “High Power Double-layer Capacitor Developments and Applications”, 52th Meeting of the ISE, San Francisco
[11] Burke A. (2000), “Ultracapacitor: why, how, and where is the technology”, J. Power Sources 91
[12] Nugroho, Muhammad Rifki (2011). ”Rancang Bangun Sistem Sumber Daya TAG Aktif RFID Berbasis Tenaga Surya Dengan Superkapasitor Sebagai Media Penyimpanan Energi”, FT PRODI Teknik Elektro UI, Indonesia
[13] Conway, B. E. (1999). “Electrochemical Supercapacitors : Scientific Fundamentals and Technological Application.” New York, Kluver-Plenum. [14] Zubieta L., and R. Bonert (2000), “Characterization of Double Layer
Capacitors (DLCs) for Power Electronics Applications”, Department of Electrical and Computer Engineering, University of Toronto, Toronto, USA
[15] Faranda R., M. Gallina and D.T. Son (2007), “A new simplified model of Double-Layer Capacitors”, Dipartimento di Elettrotecnica, Politecnico di Milano, Milan, Italy
[16] Tallner, Christian, Simon Lannetoft (2005), “Batteries or Supercapacitors as Energy Storage in HEVs?”, Dept of Industrial Engineering and Automation, Lund University
[17] Kiehne, H A (2003), “Battery Technology Handbook 2nd edition” (New York: Marcell Decker, Inc)
BAB III
PERANCANGAN SIMULASI
3.1 Umum
Penelitian ini didasarkan pada uji coba rangkaian yang disimulasikan. Simulasi merupakan sebuah kegiatan percobaan yang dilakukan oleh laptop/pc berguna untuk mengambil data yang diperlukan dan juga untuk mempermudah dalam melakukan suatu percobaan. Dengan menggunakan simulasi, pengguna tidak perlu repot-repot mencari bahan yang diperlukan dalam percobaan. Dan dalam penelitian ini digunakan SIMULINK dari MATLAB.
3.2 Prosedur Penelitian
3.2.1 Pelaksanaan Penelitian
Berdasarkan diagram alir pada Gambar 3.2 langkah-langkah yang dilakukan selama penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data
Data yang diperlukan pada penelitian ini terdiri dari: -Data setelan parameter internal dari superkapasitor,
-Data dari baterai yang akan digunakan sebagai pembanding, -Data beban yang tersedia.
2. Merancang Rangkaian Simulasi untuk baterai
Pada simulator SIMULINK MATLAB akan dirangkai sebuah baterai yang terhubung dengan tahanan untuk pelepasan muatan. Dimana nilai tahanan ini akan sama dengan nilai tahanan pada pengujian superkapasitor.
3. Melakukan simulasi/pengujian terhadap model rangkaian dari baterai Pengujian ini dimulai dari baterai yang terisi penuh hingga baterai tersebut benar-benar kosong.
4. Mengambil data yang diperlukan dari pengujian
Dari pengujian ini akan ditampilkan untuk pengosongan muatan serta kurva karakteristik nominal dari baterai.
5. Merancang Rangkaian Simulasi untuk superkapasitor
nilai tahanan ini sama dengan tahanan pada pengujian baterai. Dari rangkaian dasar satu superkapasitor ini akan dirangkai lagi rangkaian seri superkapasitor sebanyak dua hingga empat buah superkapasitor.
6. Melakukan simulasi terhadap model rangkaian dari superkapasitor
Metode selama pengujian telah dijelaskan sebelumnya pada point 5. Waktu yang digunakan untuk mengisi superkapasitor adalah selama 14 detik, setelah itu hubungan dengan sumber arus akan terputus, pada saat yang bersamaan hubungan dengan tahanan akan tertutup/tersambung. Pengujian ini dilakukan selama 500 detik.
7. Mengambil data yang diperlukan dari pengujian
Dari pengujian ini akan diambil data berupa nilai tegangan dari tiap-tiap superkapasitor, nilai tegangan dari tahanan, serta nilai tegangan total dari superkapasitor untuk superkapasitor tersusun seri.
8. Melakukan perbandingan terhadap data dari pengujian baterai
Setelah didapatkan data dari superkapasitor, maka akan dibandingkan dengan data dari baterai. Hasilnya adalah mampukah superkapasitor tersebut sebagai pengganti baterai, jika mampu berapa lama dapat bertahan. 9. Melakukan penarikan kesimpulan
3.3 Spesifikasi Perangkat
Ada beberapa spesifikasi yang menjadi pendukung dalam penyusunan Tugas Akhir ini, adapun spesifikasi perangkat yang mendukung meliputi spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras.
3.3.1 Spesifikasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan pada penelitian ini adalah Netbook ASUS eee PC 1015BX.
3.3.2 Spesifikasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem Operasi : Windows 10
2. Aplikasi program : Simulink ver 7.9 dari MATLAB R2012a
3.4 Fasilitas Simulator yang digunakan 3.4.1 Superkapasitor
Superkapasitor yang digunakan dalam simulasi ini ialah superkapasitor dengan kapasitas 10 F dengan merk BCAP0010 produk buatan MAXWELL Technologies. Untuk parameter dari superkapasitor diperlihatkan pada datasheet produk [18] yang terdapat pada Lampiran 1.
Gambar 3.2 Rangkaian ekuivalen dari superkapasitor
Gambar 3.3 Parameter internal superkapasitor
3.4.2 Tahanan
Tahanan (Resistor) adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat aliran arus. Dalam pengujian ini resistor berguna untuk menerima arus yang disalurkan oleh superkapasitor. Dalam hal ini, arus yang mengalir pada resistor adalah sesuai dengan Hukum Ohm pada Persamaan 3.1 [6].
= (3.1)
3.4.3 Sumber Arus
Gambar 3.4 GUI Sumber Arus
3.4.4 Baterai
Baterai yang akan digunakan dalam simulasi ialah baterai jenis Lithium-ion yang bisa diisi ulang, penggunaan baterai dalam simulasi ini bertujuan untuk sebagai objek pengganti yang akan digantikan oleh superkapasitor. Baterai dengan nilai tegangan sebesar 3.6 V dan arus yang diberikan selama 1 jam adalah 0.9 Ah dengan merk LC14500 produk dari UltraFire. Pada penelitian ini, baterai diwakilkan oleh fitur dari simulator dimana GUI dari baterai diperlihatkan pada Gambar 3.5
3.4.5 Pengatur Waktu
Pengatur waktu yang ada dalam rangkaian berguna untuk memberikan batasan waktu terhadap saklar supaya menutup dan membuka dalam waktu yang telah ditentukan. Waktu yang disetel dalam pengatur waktu adalah 14 detik dengan waktu percobaan selama 500 detik.
3.4.6 Multimeter
Alat yang digunakan untuk mengukur nilai tegangan dari tiap-tiap superkapasitor dan juga arus yang mengalir ke tahanan adalah multimeter. Dalam penelitian ini multimeter digambarkan dengan GUI dari simulator matlab berupa, Voltage Measurement, dan Current Measurement seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.6.
(A) (B)
BAB IV
HASIL SIMULASI SAN ANALISIS
4.1 Umum
Di dalam bab ini akan dilakukan pengujian terhadap rangkaian simulasi dari baterai yang terhubung ke tahanan, yang berguna untuk mendapatkan karakteristik dari baterai yang akan sebagai pembanding untuk superkapasitor. Lalu dilakukan pengujian untuk pengisian dan pengosongan terhadap satu superkapasitor, dan dua hingga empat superkapasitor yang tersusun secara seri. Pengujian yang dilakukan pada rangkaian simulasi bertujuan untuk mengamati nilai arus dan tegangan yang terjadi pada tiap superkapasitor.
Pengujian dilakukan dengan beberapa tahap yaitu, pengujian untuk satu superkapasitor. Lalu untuk pengujian superkapasitor tersusun seri, akan disusun superkapasitor dua hingga empat buah superkapasitor yang terhubung ke beban. Pengujian superkapasitor tersusun seri ini akan mengamati perubahan tegangan pada tiap superkapasitor yang disusun secara seri. Dan menganalisis nilai kapasitas dan energi yang tersimpan pada superkapasitor yang tersusun seri. Setelah dilakukan pengujian, maka akan dianalisis apakah superkapasitor dapat digunakan sebagai pengganti dari baterai atau tidak.
4.2 Hasil Pengujian Sistem
4.2.1 Pengujian untuk menentukan karakteristik dari Baterai
Pada subbab ini akan dilakukan pengujian untuk menentukan karakteristik dari baterai. Simulasi dilakukan dengan sebuah baterai yang terhubung dengan tahanan sebesar 10 Ω. Gambar dari rangkaian simulasi untuk pengujian baterai diperlihatkan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Rangkaian simulasi untuk baterai
Dimana parameter dari baterai yang digunakan seperti yang telah dijelaskan pada Bab 3 diperlihatkan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Parameter internal dari baterai
tegangan sebesar 3.6 V, dan memiliki kerapatan arus dalam 1 jam adalah 0.9 Ah. Dan juga baterai yang digunakan untuk pengujian telah terisi penuh terlihat dari Initial State Of Charge pada baterai tersebut yang menunjukkan angka sebesar 100%.
Kurva karakteristik dari baterai tersebut diperlihatkan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Grafik Arus & Tegangan vs Waktu
Dapat terlihat pada Gambar 4.3 nilai arus dan tegangan terhadap waktu. Terlihat bahwa waktu yang dibutuhkan hingga baterai tersebut benar-benar kosong adalah mendekati detik ke-9000, jika dikonversikan ke dalam menit kurang lebih 150 menit. Waktu ini cukup lama sebanding dengan energi yang tersimpan dalam baterai. Untuk mengetahui energi yang tersimpan dalam baterai maka tegangan nominal dari baterai dikalikan dengan rapat arus dari baterai, yaitu:
Jika dikonversikan ke satuan energi yaitu Joule, menjadi:
3.24 ℎ = 3.24 3600 = 11.664 = 11.6
Namun untuk bisa membandingkannya dengan superkapasitor dibututhkan kurva pengosongan dari baterai yang menunjukkan nilai nominal dari baterai seperti terlihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Kurva karakteristik pengosongan baterai
4.2.2 Pengujian dan Analisis Sata untuk Satu Superkapasitor
Pada subbab ini akan diterangkan mengenai pengujian rangkaian untuk satu superkapasitor terhubung ke beban. Untuk mendapatkan rangkaian simulasi program maka diperlukan sebuah rangkaian ekuivalen. Pada Gambar 4.5 menunjukkan rangkaian ekuivalen untuk pengujian satu superkapasitor
I SC R
A
V2 V1
NC NO
Gambar 4.5 Rangkaian ekuivalen dari satu superkapasitor
Keterangan Gambar :
I = Sumber Arus (2 A) NC = Saklar Normally Closed V1 = Voltmeter 1
SC = Superkapasitor (10 F) NO = Saklar Normally Open A = Amperemeter
V2 = Voltmeter 2 R = Tahanan (10 Ω)
Gambar 4.6 Rangkaian simulasi untuk superkapasitor
Gambar 4.6 menunjukkan rangkaian simulasi dari superkapasitor. Pertama superkapasitor yang dihubungkan dengan sumber arus untuk pengisian superkapasitor, dan kemudian akan terhubung ke resistor untuk pengosongan superkapasitor, proses pembukaan dan penutupan saklar dilakukan pada saat yang bersamaan pada detik ke-14, dan digerakkan oleh SPDT (Single Pole Double Throw). Hasil data simulasi dari satu superkapasitor diperlihatkan dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil data simulasi untuk pengisian satu superkapasitor Waktu (s) V1 (V) V2 (V) A Kondisi
Waktu (s) V1 (V) V2 (V) A Kondisi 124 1.0007076 1.0007076 0.1000708
P 134 0.9048649 0.9048649 0.0904865 144 0.8166402 0.8166402 0.081664 154 0.7356767 0.7356767 0.0735677 164 0.6615971 0.6615971 0.0661597 174 0.5940093 0.5940093 0.0594009 184 0.5325122 0.5325122 0.0532512 194 0.4767017 0.4767017 0.0476702 204 0.4261753 0.4261753 0.0426175 214 0.3805376 0.3805376 0.0380538 224 0.3394036 0.3394036 0.0339404 234 0.3024024 0.3024024 0.0302402 244 0.2691798 0.2691798 0.026918 254 0.2394004 0.2394004 0.02394 264 0.2127485 0.2127485 0.0212749 274 0.1889295 0.1889295 0.018893 284 0.1676696 0.1676696 0.016767 294 0.148716 0.148716 0.0148716 304 0.1318364 0.1318364 0.0131836 314 0.1168181 0.1168181 0.0116818 324 0.1034674 0.1034674 0.0103467 334 0.0916082 0.0916082 0.0091608 344 0.0810812 0.0810812 0.0081081 354 0.0717425 0.0717425 0.0071742 364 0.0634625 0.0634625 0.0063463 374 0.0561249 0.0561249 0.0056125 384 0.0496253 0.0496253 0.0049625 394 0.0438701 0.0438701 0.004387 404 0.038776 0.038776 0.0038776 414 0.0342684 0.0342684 0.0034268 424 0.0302808 0.0302808 0.0030281 434 0.0267541 0.0267541 0.0026754 444 0.0236358 0.0236358 0.0023636 454 0.020879 0.020879 0.0020879 464 0.0184422 0.0184422 0.0018442 474 0.0162887 0.0162887 0.0016289 484 0.0143858 0.0143858 0.0014386 494 0.0127045 0.0127045 0.0012704 500 0.0117912 0.0117912 0.0011791 Keterangan Tabel :
V1 = Tegangan Superkapasitor V2 = Tegangan Beban
Grafik dari Tegangan vs Waktu untuk nilai V1, dan V2 pada pengujian satu superkapasitor diperlihatkan pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Grafik Tegangan vs Waktu untuk satu superkapasitor
Untuk analisis data dari pengujian satu superkapasitor adalah seperti berikut:
terlihat dari data pada Tabel 4.1 tegangan dari superkapasitor masih ada yaitu sebesar 0.011791 V. Nilai ini akan terus turun hingga superkapasitor akan benar-benar kosong.
Dari pengujian didapatkan bahwa nilai tegangan dari superkapasitor tidak dapat menyamai nilai tegangan dari sebuah baterai yang dijadikan sebagai pembanding. Ini membuktikan bahwa jika hanya satu superkapasitor tidak dapat sebagai pengganti dari baterai.
Dan untuk mendapatkan nilai energi yang tersimpan pada superkapasitor, digunakan Persamaan 2.4. Untuk menyelesaikan Persamaan 2.4 dibutuhkan nilai tegangan puncak dari superkapasitor yaitu sebesar 2.65 V dan nilai kapasitas dari superkapasitor yaitu 10 F. Maka Persamaan 2.4 menjadi,
( ) = 1 2
= 1 2 10 2.69 = 36.1805
Nilai energi yang tersimpan pada satu superkapasitor 10 F, dengan arus pengisian 2 A, dan waktu pengisian 14 s adalah 36.1805 Joule
I
Gambar 4.8 Rangkaian ekuivalen untuk dua superkapasitor terhubung seri
Keterangan gambar :
I = Sumber Arus (2 A) NC = Saklar Normally Closed V1 = Voltmeter 1
SC1 = Superkapasitor 1(10 F) SC2 = Superkapasitor 2 (10 F)
Gambar 4.9 Rangkaian Simulasi untuk dua superkapasitor
Gambar 4.9 menunjukkan rangkaian simulasi dari dua superkapasitor tersusun seri. Pertama dua superkapasitor yang tersusun seri dihubungkan dengan sumber arus untuk pengisian superkapasitor, dan kemudian akan terhubung ke resistor untuk pengosongan superkapasitor, proses pembukaan dan penutupan saklar dilakukan pada saat yang bersamaan pada detik ke-14, dan digerakkan oleh SPDT (Single Pole Double Throw). Hasil data simulasi untuk dua superkapasitor terhubung seri diperlihatkan dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Pengujian dari dua superkapasitor terhubung seri
Waktu (s) V1 (V) V2 (V) V3 (V) V4 (V) A Kondisi
0.0008038 0.1204019 0.0602009 0.0602009 1.20E-08 1.20E-09 0.0048228 0.122411 0.0612055 0.0612055 1.22E-08 1.22E-09 0.0249179 0.1324493 0.0662246 0.0662246 1.32E-08 1.32E-09 0.1253934 0.1824529 0.0912264 0.0912264 1.82E-08 1.82E-09 0.6277707 0.4279572 0.2139786 0.2139786 4.28E-08 4.28E-09 3.1396571 1.5601772 0.7800886 0.7800886 1.56E-07 1.56E-08 13.139657 5.1242075 2.5621037 2.5621037 5.12E-07 5.12E-08 14 5.3861922 2.6930961 2.6930961 5.39E-07 5.39E-08 14 5.2347835 2.6173917 2.6173917 5.2347835 0.5234783
P 24 4.4858029 2.2429014 2.2429014 4.4858029 0.4485803
Waktu (s) V1 (V) V2 (V) V3 (V) V4 (V) A Kondisi 134 0.4818599 0.2409299 0.2409299 0.4818599 0.048186
P 144 0.3806166 0.1903083 0.1903083 0.3806166 0.0380617
154 0.2998715 0.1499357 0.1499357 0.2998715 0.0299871 164 0.2357621 0.1178811 0.1178811 0.2357621 0.0235762 174 0.1850468 0.0925234 0.0925234 0.1850468 0.0185047 184 0.1450454 0.0725227 0.0725227 0.1450454 0.0145045 194 0.1135692 0.0567846 0.0567846 0.1135692 0.0113569 204 0.0888482 0.0444241 0.0444241 0.0888482 0.0088848 214 0.0694616 0.0347308 0.0347308 0.0694616 0.0069462 224 0.0542765 0.0271383 0.0271383 0.0542765 0.0054277 234 0.0423935 0.0211967 0.0211967 0.0423935 0.0042393 244 0.0331012 0.0165506 0.0165506 0.0331012 0.0033101 254 0.0258392 0.0129196 0.0129196 0.0258392 0.0025839 264 0.0201663 0.0100831 0.0100831 0.0201663 0.0020166 274 0.0157364 0.0078682 0.0078682 0.0157364 0.0015736 284 0.0122781 0.0061391 0.0061391 0.0122781 0.0012278 294 0.0095789 0.0047895 0.0047895 0.0095789 0.0009579 304 0.0074726 0.0037363 0.0037363 0.0074726 0.0007473 314 0.0058291 0.0029145 0.0029145 0.0058291 0.0005829 324 0.0045468 0.0022734 0.0022734 0.0045468 0.0004547 334 0.0035465 0.0017732 0.0017732 0.0035465 0.0003546 344 0.0027662 0.0013831 0.0013831 0.0027662 0.0002766 354 0.0021575 0.0010787 0.0010787 0.0021575 0.0002157 364 0.0016827 0.0008414 0.0008414 0.0016827 0.0001683 374 0.0013124 0.0006562 0.0006562 0.0013124 0.0001312 384 0.0010236 0.0005118 0.0005118 0.0010236 0.0001024 394 0.0007983 0.0003992 0.0003992 0.0007983 7.98E-05 404 0.0006226 0.0003113 0.0003113 0.0006226 6.23E-05 414 0.0004856 0.0002428 0.0002428 0.0004856 4.86E-05 424 0.0003787 0.0001894 0.0001894 0.0003787 3.79E-05 434 0.0002954 1.48E-04 1.48E-04 0.0002954 2.95E-05 444 0.0002304 1.15E-04 1.15E-04 0.0002304 2.30E-05 454 0.0001797 8.98E-05 8.98E-05 0.0001797 1.80E-05 464 1.40E-04 7.01E-05 7.01E-05 1.40E-04 1.40E-05
V1 = Tegangan Total Superkapasitor V2 = Tegangan Superkapasitor 1 V3 = Tegangan Superkapasitor 2 V4 = Tegangan Beban
Grafik dari nilai Tegangan vs Waktu untuk nilai V1, V2, V3, dan V4 pada pengujian dua superkapasitor yang tersusun seri diperlihatkan pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Grafik Tegangan vs Waktu untuk dua superkapasitor tersusun seri
Untuk analisis data dari pengujian dua superkapasitor tersusun seri adalah seperti berikut:
Untuk dapat menggantikan baterai sebesar 3.6 V, nilai tegangan dari superkapasitor harus melebihi atau menyamai dari tegangan baterai. Melalui pengamatan langsung nilai tegangan 3.6 V pada dua superkapasitor tersusun seri ialah pada detik ke-37.5, dan jika dihitung sejak mulai waktu pengosongan superkapasitor maka 37.5-14 = 23.5 detik. Jadi 23.5 detik adalah waktu yang bisa dilakukan superkapasitor untuk dapat menggantikan baterai sebesar 3.6 V.
dengan nilai tegangan pada waktu pengisian satu superkapasitor. Nilai total tegangan dari dua superkapasitor tersusun seri adalah jumlah dari nilai masing-masing superkapasitor, yaitu 5,3862 V. Namun pada waktu pengosongan dari superkapasitor, nilai tegangan pada V1 sama dengan nilai tegangan V4 dimana yang diukur adalah tegangan dari tahanan. Dan untuk tiap-tiap superkapasitor, nilai tegangan pada waktu pengosongan lebih kecil nilainya daripada nilai tegangan yang hanya menggunakan satu superkapasitor. Pada dua superkapasitor tersusun seri ini nilai tegangan lebih cepat habis daripada yang satu superkapasitor, dimana pada satu superkapasitor pada detik ke-500 nilai tegangan belum benar-benar habis. Namun pada dua superkapasitor tersusun seri, pada detik ke-284 nilai tegangannya sudah hampir menyamai nilai tegangan dari satu superkapasitor pada detik ke-500. Ini membuktikan bahwa nilai tegangan pada waktu pengosongan superkapasitor tersusun seri lebih kecil dan lebih cepat habis daripada nilai tegangan pada satu superkapasitor.
Dan untuk mendapatkan nilai energi yang tersimpan pada superkapasitor, digunakan Persamaann 2.4. Untuk menyelesaikan Persamaan 2.4 dibutuhkan nilai tegangan puncak dari dua superkapasitor tersusun seri yaitu sebesar 5.23 V dan untuk mendapatkan nilai kapasitas dari dua superkapasitor tersusun seri digunakan Persamaan 2.9.
1
= 1 + 1
1
=10 +1 101
= 102 = 5
( ) = 1 2
= 1 2 5 5.386 = 72.522
Nilai energi yang tersimpan pada dua superkapasitor tersusun seri yang masing-masing besarnya 10 F, dengan arus pengisian 2 A, dan waktu pengisian 14 s adalah 72.522 Joule.
4.2.3 Pengujian dan Analisis Sata Tiga Superkapasitor Terhubung Seri Untuk dapat membuat rangkaian simulasi dari tiga superkapasitor terhubung seri, dibutuhkan suatu rangkaian ekuivalen untuk menjelaskan komponen yang digunakan serta untuk dapat mengamati arah arus. Gambar dari rangkaian ekuivalen tiga superkapasitor terhubung seri diperlihatkan pada Gambar 4.11.
I SC1 R
A
V1
NC NO
V5 V2
V3
SC3 SC2
Keterangan gambar :
I = Sumber Arus (2 A) NC = Saklar Normally Closed V1 = Voltmeter 1
SC1 = Superkapasitor 1 (10 F) SC2 = Superkapasitor 2(10 F) SC3 = Superkapasitor 3(10 F) NO = Saklar Normally Open A = Amperemeter
V2 = Voltmeter 2 V3 = Voltmeter 3 V4 = Voltmeter 4 V5 = Voltmeter 5 R = Tahanan (10 Ω)
Gambar 4.12 Rangkaian simulasi untuk tiga superkapasitor tersusun seri
Gambar 4.12 menunjukkan rangkaian simulasi dari tiga superkapasitor tersusun seri. Pertama tiga superkapasitor yang tersusun seri dihubungkan dengan sumber arus untuk pengisian superkapasitor, dan kemudian akan terhubung ke resistor untuk pengosongan superkapasitor, proses pembukaan dan penutupan saklar dilakukan pada saat yang bersamaan pada detik ke-14, dan digerakkan oleh SPDT (Single Pole Double Throw). Hasil data simulasi untuk tiga superkapasitor terhubung seri diperlihatkan dalam Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Pengujian dari tiga superkapasitor terhubung seri
Waktu (s) V1 (V) V2 (V) V3 (V) V4 (V) V5 (V) A Kondisi
0 0 0 0 0 0 0
P E N G I S I 3.16E-30 0.18 0.06 0.06 0.06 1.80E-08 1.80E-09
Waktu (s) V1 (V) V2 (V) V3 (V) V4 (V) V5 (V) A Kondisi 14 7.8825785 2.6094483 2.6636819 2.6094483 7.8825785 0.7882578
Keterangan Tabel :
V1 = Tegangan Total Superkapasitor V2 = Tegangan Superkapasitor 1 V3 = Tegangan Superkapasitor 2 V4 = Tegangan Superkapasitor 3 V5 = Tegangan Beban
A = Arus Beban
Grafik dari tegangan vs waktu untuk nilai V1, V2, V3, V4, dan V5 pada pengujian tiga superkapasitor yang tersusun seri diperlihatkan pada Gambar 4.9.
Gambar 4.13 Grafik Tegangan vs Waktu untuk tiga superkapasitor tersusun seri
Untuk analisis data dari pengujian tiga superkapasitor tersusun seri adalah seperti berikut:
ialah pada detik ke-44.5, dan jika dihitung sejak mulai waktu pengosongan superkapasitor maka 44.5-14 = 30.5 detik. Jadi 30.5 detik adalah waktu yang bisa dilakukan superkapasitor untuk dapat menggantikan baterai sebesar 3.6 V.
Dapat terlihat pada Gambar 4.13 Grafik tegangan vs waktu untuk pengisian pada superkapasitor dimulai dari nol dan akan berlangsung terus hingga pada waktu yang ditentukan. Nilai tegangan dari masing-masing superkapasitor sama nilainya dengan nilai tegangan pada waktu pengisian satu superkapasitor. Nilai total tegangan dari tiga superkapasitor tersusun seri adalah jumlah dari nilai masing-masing superkapasitor, yaitu 8.133 V. Namun pada tiga superkapasitor tersusun seri ini, nilai tegangan pada superkapasitor yang berada di tengah memiliki nilai yang lebih besar dari dua superkapasitor lainnya, ini menunjukkan superkapasitor memiliki penyaluran tegangan yang tidak merata pada masing-masing superkapasitornya.
superkapasitor tersusun seri maka nilai tegangan pada waktu pengosongan akan semakin lebih kecil dan lebih cepat habis daripada nilai tegangan pada satu superkapasitor atau superkapasitor yang lebih sedikit tersusun seri.
Dan untuk mendapatkan nilai energi yang tersimpan pada superkapasitor, digunakan Persamaan 2.4. Untuk menyelesaikan Persamaan 2.4 dibutuhkan nilai tegangan puncak dari tiga superkapasitor tersusun seri yaitu sebesar 8.133 V dan untuk mendapatkan nilai kapasitas dari dua superkapasitor tersusun seri digunakan Persamaan 2.9.
1
= 1 + 1 + 1 1
=10 +1 10 +1 101
= 103 = 3.33 Maka Persamaan 2.4 menjadi,
( ) = 1 2
= 1 2 3.33 8.133 = 110.132
Nilai energi yang tersimpan pada tiga superkapasitor tersusun seri yang masing-masing besarnya 10 F, dengan arus pengisian 2 A, dan waktu pengisian 14 s adalah 110.132 Joule.
rangkaian ekuivalen empat superkapasitor terhubung seri diperlihatkan pada
Gambar 4.14 Rangkaian ekuivalen empat superkapasitor tersusun seri
Keterangan gambar :
V4 = Voltmeter 4 V5 = Voltmeter 5 V6 = Voltmeter 6 R = Tahanan (10 Ω)
Dari rangkaian ekuivalen untuk empat superkapasitor terhubung seri pada Gambar 4.14, maka dapat dibuat rangkaian simulasi untuk empat superkapasitor. Gambar dari rangkaian simulasi untuk pengujian empat superkapasitor tersusun seri diperlihatkan pada Gambar 4.15.
Gambar 4.15 Rangkaian simulasi untuk empat superkapasitor tersusun seri
Tabel 4.4 Data Pengujian dari empat superkapasitor terhubung seri 8,04E-04 0,240804 0,060201 0,060201 0,060201 0,060201 2,41E-08 2,41E-09 0,004823 0,244822 0,061206 0,061206 0,061206 0,061206 2,45E-08 2,45E-09 0,024918 0,2649 0,066225 0,066225 0,066225 0,066225 2,65E-08 2,65E-09 0,125393 0,36493 0,091226 0,091239 0,091239 0,091226 3,65E-08 3,65E-09 0,627771 0,856487 0,213979 0,214265 0,214265 0,213979 8,56E-08 8,56E-09 3,139657 3,131504 0,780089 0,785663 0,785663 0,780089 3,13E-07 3,13E-08 13,13966 10,34823 2,562104 2,612014 2,612014 2,562104 1,03E-06 1,03E-07 14 10,88085 2,693096 2,74733 2,74733 2,693096 1,09E-06 1,09E-07 14 10,51468 2,601552 2,655786 2,655786 2,601552 10,51468 1,051468
Waktu (s) V1 (V) V2 (V) V3 (V) V4 (V) V5 (V) V6 (V) A Kondisi
V1 = Tegangan Total Superkapasitor V2 = Tegangan Superkapasitor 1 V3 = Tegangan Superkapasitor 2 V4 = Tegangan Superkapasitor 3 V5 = Tegangan Superkapasitor 4 V6 = Tegangan Beban
A = Arus Beban
Untuk analisis data dari pengujian empat superkapasitor tersusun seri adalah seperti berikut:
Untuk dapat menggantikan baterai sebesar 3.6 V, nilai tegangan dari superkapasitor harus melebihi atau menyamai dari tegangan baterai. Melalui pengamatan langsung nilai tegangan 3.6 V pada empat superkapasitor tersusun seri ialah pada detik ke-44.1, dan jika dihitung sejak mulai waktu pengosongan superkapasitor maka 44.1-14 = 30.1 detik. Jadi 30.1 detik adalah waktu yang bisa dilakukan superkapasitor untuk dapat menggantikan baterai sebesar 3.6 V.
Dapat terlihat pada Gambar 4.16 grafik tegangan vs waktu untuk pengisian pada superkapasitor dimulai dari nol dan akan berlangsung terus hingga pada waktu yang ditentukan. Nilai tegangan dari masing-masing superkapasitor sama nilainya dengan nilai tegangan pada waktu pengisian satu superkapasitor. Nilai total tegangan dari empat superkapasitor tersusun seri adalah jumlah dari nilai masing-masing superkapasitor, yaitu 10,935V. Namun pada empat superkapasitor tersusun seri ini tidak seperti pada satu atau dua superkapasitor yang tersusun seri, nilai tegangan pada dua superkapasitor yang berada di tengah memiliki nilai yang lebih besar dari dua superkapasitor lainnya, ini menunjukkan superkapasitor memiliki penyaluran tegngan yang tidak merata pada masing-masing superkapasitornya.
superkapasitor pada detik ke-500 nilai tegangan belum benar-benar habis, pada dua superkapasitor tersusun seri, pada detik ke-284, dan pada tiga superkapasitor tersusun seri, pada detik ke-204, Serta pada empat superkapasitor tersusun seri, pada detik ke-164 nilai tegangannya hampir menyamai nilai tegangan dari satu superkapasitor pada detik ke-500. Ini membuktikan bahwa semakin banyak superkapasitor tersusun seri maka nilai tegangan pada waktu pengosongan akan semakin lebih kecil dan lebih cepat habis daripada nilai tegangan pada satu superkapasitor atau superkapasitor yang lebih sedikit tersusun seri.
Dan untuk mendapatkan nilai energi yang tersimpan pada superkapasitor, digunakan Persamaan 2.4. Untuk menyelesaikan Persamaan 2.4 dibutuhkan nilai tegangan puncak dari tiga superkapasitor tersusun seri yaitu sebesar 10,88 V dan untuk mendapatkan nilai kapasitas dari dua superkapasitor tersusun seri digunakan Persamaan 2.9.
1
= 1 + 1 + 1 + 1 1
= 10 +1 10 +1 10 +1 101
=104 = 2.5 Maka Persamaan 2.4 menjadi,
( ) = 1 2
= 1 2 2.5 10.88 = 147.968
BAB V
KESIMPULAN SAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan dari pembahasan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan pengujian dengan baterai 3.6 V dan 0.9 Ah didapatkan bahwa, satu superkapasitor tidak dapat digunakan sebagai pengganti baterai. Sementara untuk superkapasitor yang tersusun seri dapat menggantikan baterai, untuk dua superkapasitor selama 23.5 detik, tiga superkapasitor 30.5 detik, dan empat superkapasitor selama 30.1 detik.
2. Semakin banyak superkapasitor yang tersusun seri, maka nilai tegangan akan semakin bertambah. Namun juga akan semakin cepat mengalami penurunan tegangan karena arus yang ditarik juga semakin besar.
3. Pada pengujian tiga dan empat superkapasitor yang tersusun seri, selama waktu pengisian superkapasitor yang berada di tengah memiliki nilai tegangan yang lebih besar dari superkapasitor yang berada di pinggir. Ini membuktikan ada pembagian tegangan yang tidak merata di tiap superkapasitor.
5.2 Saran
Adapun saran dari penulis untuk pengembangan Tugas Akhir ini adalah seperti berikut.
1. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan percobaan dengan menggunakan metode hubungan seri-paralel superkapasitor untuk memperbesar nilai kapasitas dari superkapasitor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kapasitor
Kapasitor banyak digunakan dalam sirkuit elektronik dan mengerjakan berbagai fungsi. Pada dasarnya kapasitor merupakan alat penyimpan muatan listrik yang dibentuk dari dua permukaan (piringan) yang berhubungan, tetapi dipisahkan oleh suatu penyekat [3]. Bila elektron berpisah dari satu plat ke plat yang lain, akan terdapat muatan positif pada plat yang kehilangan elektron dan muatan negatif pada plat yang memperoleh elektron.
Gambar 2.1 Rangkaian sederhana kapasitor terhubung dengan sumber DC [4]
Apabila sebuah kapasitor disambungkan ke sebuah listrik DC seperti yang terlihat pada Gambar 2.1 [4], elektron-elektron akan berkumpul pada pelat yang tersambung ke terminal negatif sumber. Elektron-elektron ini akan menolak elektron-elektron yang ada pada pelat di seberangnya. Elektron-elektron yang tertolak akan mengalir menuju terminal positif sumber seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.2 [3].
Sebuah kapasitor yang disambungkan seperti ini ke sebuah sumber daya
dengan seketika akan menjadi bermuatan. Tegangan antara kedua pelatnya adalah
sama dengan tegangan sumber daya. Ketika kapasitor tersebut dilepaskan dari
sumber daya, kapasitor tetap mempertahankan muatannya. Inilah alasan mengapa
kapasitor dapat menyimpan muatannya [4].
2.1.1 Kapasitansi
Muatan (Q) diukur dengan satuan coulomb dan kapasitor yang memperoleh
muatan listrik akan mempunyai tegangan antar terminal sebesar V volt.
Kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan disebut kapasitansi (C)
[3]. Kapasitansi ini diukur berdasarkan besar muatan yang dapat disimpan pada
suatu kenaikan tegangan, persamaannya dinyatakan oleh Persamaan (2.1) [3]
, = ,, (2.1)
Atau Persamaan (2.1) dapat disederhanakan menjadi Persamaan (2.2)
= (2.2)
Permukaan kapasitor yang berhubungan biasanya berbentuk “plat” rata.
Ukuran kapasitor tergantung pada luas plat (A), jarak antar plat (d), dan medium
penyekat. Kapasitansi dapat dihitung dengan Persamaan (2.3) [3].
= (2.3)
Dimana : =
= tempat yang tersedia (permitivitas tempat), berupa bilangan
= permitivitas relatif, berupa faktor perkalian yang tergantung
pada medium penyekat atau bahan dielektris yang digunakan di
antara kedua plat.
2.1.2 Energi Pada Kapasitor
Kapasitor dapat digunakan untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk
muatan listrik. Banyaknya energi yang tersimpan di dalam sebuah kapasitor sama
besarnya dengan kerja yang dilakukan oleh muatan listrik. Selama proses pengisian
kapasitor, sebuah sumber arus searah seperti baterai melakukan kerja dengan
memindahkan muatan listrik dari satu lempeng konduktor dan menimbunnya ke
lempeng konduktor lainnya. Energi yang tersimpan dalam kapasitor dapat dihitung
dengan Persamaan (2.4) [3].
= 1 2 (2.4)
2.1.3 Hubungan Seri dan paralel
Bila sebuah kapasitor dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan DC
seperti terlihat pada Gambar 2.3 [5] di bawah, maka besar kapasitas kapasitor dapat
dinyatakan dengan Persamaan (2.5) seperti berikut:
= (2.5)
Bila beberapa buah kapasitor dipasang seri dan dihubungkan dengan sumber
tegangan, maka akan terjadi proses pembagian tegangan pada tiap kapasitor seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Kapasitor tersusun seri [5]
Maka besar tegangan total pada rangkaian seri kapasitor di atas adalah
pada Persamaan (2.6) [5].
= ∆ + ∆ + ∆ (2.6)
Karena tegangan adalah muatan dibagi dengan kapasitas.
∆ = (2.7)
Setelah di substitusi Persamaan (2.7) ke Persamaan (2.6) maka didapat
Persamaan (2.8) seperti berikut:
= + + (2.8)
= + + (2.9)
Atau Persamaan (2.8) dapat dituliskan dengan Persamaan (2.10).
= ∑ (2.10)
kapasitor akan terbagi ke masing–masing kapasitor [5]. Rangkaian kapasitor
terhubung paralel ke sumber daya DC diperlihatkan pada Gambar 2.5 [4].
Gambar 2.5 Kapasitor tersusun paralel [4]
Maka jumlah muatan yang disimpan di dalam kapasitor tersusun paralel
adalah pada Persamaan (2.11) :
= + + (2.11)
Karena,
∆ = (2.12)
Persamaan (2.12) disubstitusikan ke dalam Persamaan (2.11) maka didapat
hasil seperti Persamaan (2.13) berikut :
∆ . = ∆ . + ∆ . + ∆ . (2.13)
Atau Persamaan (2.13) dapat disederhanakan menjadi Persamaan (14) :
= + + (2.14)
2.1.4 Pengisian Muatan Pada Kapasitor
Jika suatu kapasitor dengan kapasitansi C dihubungkan dengan suatu
sumber tegangan V maka setelah beberapa waktu kapasitor akan terisi oleh muatan
sebesar:
Jika ada sebuah kapasitor dalam keadaan kosong dan belum dihubungkan
dengan sumber tegangan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.6 [4].
R1
C1
DC
S(n/o)
Gambar 2.6 Kapasitor terhubung dengan sumber tegangan
Kemudian saklar ditutup sehingga kapasitor terhubung dengan sumber tegangan seperti terlihat pada Gambar 2.7 [4]. Kapasitor akan segera terisi muatan tetapi tidak langsung penuh. Perlu beberapa waktu agar kapasitor terisi penuh.
R1
C1
DC
S(n/c)
Gambar 2.7 Pengisian Kapasitor
Ketika muatan mulai memenuhi kapasitor, beda tegangan pada kaki
kapasitor akan terus bertambah dan beda tegangan pada sumber akan menyamai
muatan penuh dan tidak ada lagi aliran arus selama kapasitor tidak mengalami
kebocoran diantara kedua plat [4]. Grafik dari pengisian sebuah kapasitor dapat
diperlihatkan pada Gambar 2.8[3].
Gambar 2.8 Kurva pengisian dari kapasitor
Saat kapasitor sedang diisi melalui sebuah sumber dc, kurva pengisiaannya
adalah penaikan eksponensial seperti pada Gambar 2.8. Kurva ini bergantung
kepada nilai arus pengisian serta waktu selama pengisian berlangsung.
Jika muatan dalam kapasitor adalah Q dan arus rangkaian adalah i, maka
dari hukum pertama Kirchoff [3] didapatkan:
− − = 0 (2.16)
− 1 − = 0 (2.17)
Dalam rangkaian pada Gambar 7, arus sama dengan laju peningkatan
muatan kapasitor
= (2.18)
Dari Persamaan (2.17) didapatkan :
Lalu Persamaan (2.18) disubstitusikan ke dalam Persamaan (2.19), menjadi
Persamaan (2.20):
= 1 + (2.20)
− = 1 (2.21)
− = 1 (2.22)
( − ) = 1 (2.23)
Dari Persamaan (2.23) dengan sama-sama mengkalikan kedua ruas dengan
, maka didapatkan Persamaan (2.24):
( − ) = (2.24)
= (2.25)
∫ = ∫ (2.26)
+ = ∫ (2.27)
Untuk persamaan tegangan dari pengisian kapasitor adalah pada Persamaan
(2.28) hingga Persamaan (2.31):
= − (2.28)
( ) = 1 − (2.29)
= 1 − (2.30)
( ) = 1 − (2.31)
= − − (2.32)
= (2.33)
( ) = (2.34)
Tampak bahwa arus yang mengalir pada rangkaian semakin mengecil, dan
arus ini disebut arus transien [6].
Pada Persamaan (2.31) tampak muatan Q dan tegangan antara kedua kaki
kapasitor semakin lama semakin naik hingga pada nilai tertentu dengan kata lain
kapasitor telah terisi penuh. Sedangkan pada persamaan arus pada Persamaan
(2.34), bahwa semakin lama semakin mengecil hingga nol yang menandakan bahwa
kapasitor telah terisi penuh [6].
2.1.5 Pengosongan Muatan Pada Kapasitor
Jika ada sebuah kapasitor dalam keadaan penuh dan belum dihubungkan
dengan beban R seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.8 [4]. Sehingga tegangan
antara kedua kaki kapasitor adalah seperti diperlihatkan pada Persamaan (2.35):
= (2.35)
Ketika saklar ditutup seperti pada Gambar 2.9, maka muatan dalam
kapasitor akan segera mengalir dalam rangkaian. Hal ini mengakibatkan muatan
dalam kapasitor berkurang. Muatan yang bergerak dalam rangkaian tak lain adalah
arus listrik yang mengalir.
Gambar 2.10 Kapasitor terhubung seri ke beban
Grafik dari pengosongan dari sebuah kapasitor dapat kita lihat dari Gambar 2.11[3].
Gambar 2.11 Kurva pengosongan dari kapasitor
Saat kapasitor sedang melepaskan muatan melalui sebuah tahanan yang
terhubung seri dengan kapasitor, maka kurva pengosongan kapasitor adalah
penurunan ekponensial yang ditentukan oleh nilai tahanan dari resistor.
= − (2.36)
Penurunan rumus dapat dilihat dari Persamaan (2.19) hingga Persamaan
(2.27), lalu untuk persamaan tegangan pada kedua kaki kapasitor dijelaskan oleh
Persamaan (2.37):
= (2.37)
Kemudian untuk persamaan arus yang mengalir dalam rangkaian dijelaskan
pada Persamaan (2.38):
= (2.38)
2.2 Superkapasitor
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan dari alternatif penyimpanan
energi menjadi lebih penting dari biasanya. Media penyimpanan energi telah
menarik perhatian oleh banyak peneliti [7]. Baterai dan superkapasitor sejauh ini
adalah komponen penyimpanan energi. Berdasarkan keuntungan dalam teknologi
dan peningkatan kapasitas penyimpanan energi, sistem ini mulai dipertimbangkan
untuk sistem penyimpanan energi pada Pembangkit Listrik Energi Terbarukan [8].
Baterai mampu dalam menyediakan energi yg besar, namun kurang dalam
hal kerapatan daya. Superkapasitor menyediakan kerapatan daya yang besar dan
kurang dalam menyimpan energi dibandingkan baterai, hal ini diperlihatkan pada
Gambar 2.12 [9] yang merupakan gambar perbandingan antara kerapatan daya dan
Gambar 2.12 Gambar Ragone
Penggunaan bersama kedua komponen ini menciptakan keseimbangan yang
sempurna untuk banyak aplikasi seperti UPS(Uninterruptible Power Supply).
Ketika beban tiba-tiba berubah dapat ditangani oleh superkapasitor dan baterai
dapat menangani beban yang konstan [10-11].
Superkapasitor merupakan suatu kapasitor dengan nilai kapasitansi yang
jauh lebih besar dari kapasitor biasa [12]. Hal yang membedakan superkapasitor
dengan kapasitor biasa adalah pada strukturnya, pada superkapasitor elektroda yang
dipakai berbasis pada material karbon, tidak seperti kapasitor biasa yang
menggunakan metal. Selain itu, tidak seperti kapasitor konvensional, kedua
elektroda tidak dipisahkan oleh dielektrik, efek kapasitansi superkapasitor muncul
akibat dua layer substrat karbon yang terpisah pada jarak yang sangat kecil di skala
nanometer, oleh sebab itu superkapasitor disebut juga dengan Electric Double
Layer Capacitor(EDLC). Luas permukaan eletroda pada superkapasitor dapat
diperbesar karena range dari jarak antara layer superkapasitor berada pada skala
nanometer, sehingga didapat suatu kapasitansi yang besar untuk ukuran divais yang
sama dengan kapasitor konvensional [13]. Strukutur dari sebuah superkapasitor
dapat dilihat pada Gambar 2.13 dimana kutub katoda dan anoda yang merupakan
Gambar 2.13 Struktur dari Superkapasitor
2.2.1 Perbedaan antara superkapasitor – kapasitor - baterai
Superkapasitor dikenal juga dengan ultrakapasitor, kapasitor dua lapisan
listrik-kimia. Superkapasitor memanfaatkan material permukaan elektroda yang
besar dan dielektrik elektrolit yang tipis untuk mendapatkan kapasitansi yang lebih
besar nilainya dari kapasitor konvensional biasa [14]. Gambar dari diagram
superkapasitor diperlihatkan oleh Gambar 2.14 [14].
Gambar 2.14 Diagram dari konstruksi superkapasitor [14]
Superkapasitor dapat menyimpan lebih banyak energi daripada kapasitor
konvensional dan memiliki kerapatan energi yang lebih besar dari baterai.
Superkapasitor bekerja berdasarkan prinsip dari kapasitansi dua lapisan pada
permukaan elektroda dan ion-ion dari seberang akan mengisi pada permukaan
elektrolit.
Seperti pada baterai, superkapasitor memiliki sebuah elektrolit didalamnya,
memisahkan bagian plat-platnya, dimana ini lebih mirip elektrolit pada baterai
daripada dielektrik pada kapasitor konvensional (yang mana mungkin hanya
potongan plastik atau hanya udara).
Perbandingan antara kapasitor konvensional, baterai dan superkapasitor
diperlihatkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perbandingan antara baterai, kapasitor konvensional dan superkapasitor
2.2.2 Rangkaian Ekuivalen Superkapasitor
Karakteristik elektrik dari sebuah superkapasitor adalah lebih komplek dari
sebuah kapasitor konvensional. Kapasitor konvensional yang ideal menyimpan dan
mengubah semua energi tanpa adanya rugi-rugi [15]. Namun sebenarnya kapasitor
konvensional akan mengalami rugi-rugi berdasarkan tahanan dalam dan arus
bocor. Rangkaian ekuivalen untuk kapasitor konvensional dapat juga diterapkan
Gambar 2.15 Rangkaian ekuivalen superkapasitor
Rangkaian tersebut terdiri dari 4 elemen rangkaian ideal, kapasitansi dalam
(C), sebuah tahanan seri Rs (ESR), tahanan paralel (Rp) dan induktor (L). Tahanan
seri (ESR) memberikan rugi energi selama pengisian dan pengosongan. Tahanan
paralel (Rp) membuat rugi energi berdasarkan pengosongan kapasitor itu sendiri.
Komponen terakhir, sebuah induktor kecil (L) merupakan hasil dari konstruksi fisik
dari superkapasitor.
Tahanan paralel (Rp) sangat mungkin bisa diabaikan karena pada waktu
percobaan berlangsung Rp sangat kecil dibandingkan waktu pengosongan
superkapasitor sendiri. Dan juga arus pengisian dan pengosongan superkapasitor
hanya berasal dari DC, maka induktor (L) juga bisa diabaikan. Hasil dari rangkaian
ekuivalen yang lebih sederhana dari superkapasitor diperlihatkan oleh Gambar
2.16.
2.3 Baterai
Baterai merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi kimia
menjadi energi listrik. Perubahan ini dilakukan dengan memanfaatkan prinsip
transfer elektron dari satu material ke material lainnya melalui sirkuit elektrik.
Baterai saat ini banyak digunakan sebagai sumber suplai tenaga listrik bagi
perangkat-perangkat elektronik, sehingga perangkat elektronik dapat digunakan
tanpa harus menghubungkannya secara langsung dengan sumber listrik. Energi
listrik yang dihasilkan oleh baterai berasal dari konversi energi kimia karena di
dalamnya terjadi reaksi reduksi-oksidasi (redoks) [10].
Seperti yang telah dijelaskan, baterai mengubah energi kimia menjadi
energi listrik karena terjadi reaksi redoks dalam sel nya. Maka dari itu komponen
penyusun baterai itu sendiri tersusun atas elektroda positif (katoda), elektroda
negatif (anoda) dan larutan elektrolit seperti Gambar 2.17 [17].
Gambar 2.17Sel Baterai
Gambar 2.17 memperlihatkan bagaimana aliran elektron dari sebuah baterai
yang digunakan untuk menyalakan sebuah lampu. Katoda merupakan bagian
dimana terjadi proses oksidasi sedangkan anoda merupakan bagian dimana
utama tersebut, reaksi redoks dapat berlangsung dan bisa mengubah energi kimia
menjadi energi listrik.
Pada penelitian ini, yang akan diujikan adalah baterai tipe Lithium-ion yang
biasa digunakan sebagai baterai untuk smartphone yang sekarang sudah beredar
sangat banyak di pasaran. Dan ada tipe baterai lain yaitu Lead-acid. Pada Gambar
2.18 akan dijelaskan mengenai perbedaan antara baterai tipe Lithium-ion dengan
baterai tipe Lead-acid.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Superkapasitor adalah sebuah perangkat baru dari penyimpanan energi,
yang memiliki perbedaan yang jauh antara kapasitor biasa dan baterai.
Superkapasitor memiliki kapasitansi dan kerapatan energi yang lebih tinggi
dibanding kapasitor biasa. Superkapasitor juga memiliki waktu
pengisian-pengosongan yang cepat, serta umur yang panjang [1].
Tegangan yang dihasilkan oleh sebuah superkapasitor rentang antara
2,3-2,7V[2]. Superkapasitor dengan rentang tegangan berkisar 2,3-2,7V adalah
yang sering dipasarkan. Telah banyak juga penelitian mengenai superkapasitor
ini, diantaranya waktu pengisian-pengosongan, perhitungan rugi-rugi daya
berdasarkan nilai resistansi internal kapasitor dan masih banyak lainnya.
Namun jika dibutuhkan nilai tegangan yang lebih besar dari yang tersedia, maka
pilihan satu-satunya adalah dengan menserikan beberapa superkapasitor agar
mendapatkan nilai tegangan yang lebih besar.
Oleh sebab itu akan dilakukan simulasi untuk menganalisis dampak/akibat
dari beberapa superkapasitor yang disusun secara seri baik itu dampak nilai
tegangan, dan untuk mengetahui apakah superkapasitor layak sebagai pengganti
dari baterai, serta energi yang tersimpan pada superkapasitor. Simulink dari
MATLAB merupakan sebuah alat simulator yang sudah sangat sering
digunakan baik oleh para ahli maupun pakar elektronika. Dengan penelitian ini
1.2 Perumusan Masalah Tugas Akhir
Dalam Tugas Akhir ini dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1. Bagaimana karakteristik dari superkapasitor.
2. Bagaimana dampak apabila superkapasitor disusun secara seri dan
terhubung ke beban.
3. Apa superkapasitor mampu untuk sebagai pengganti dari baterai.
1.3 Tujuan Tugas Akhir
Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah:
1. Untuk mengetahui karakteristik dari superkapasitor,
2. Untuk mengetahui dampak yang dihasilkan dari suiperkapasitor yang
disusun seri.
1.4 Batasan Masalah Tugas Akhir
Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah:
1. Karakteristik superkapasitor yang diamati adalah tegangan, kapasitansi,
dan energi yang tersimpan dalam superkapasitor.
2. Dampak yang dimati adalah nilai dari perubahan tegangan yang terjadi
pada tiap superkapasitor tersusun seri.
3. Baterai yang akan disimulasikan dan jadi pembanding adalah baterai
1.5 Manfaat Tugas Akhir
Tugas Akhir ini diharapkan dapat menampilkan data-data yang akurat
mengenai superkapasitor tersusun seri, sehingga dapat membantu masyarakat
yang ingin menyusun superkapasitor secara seri.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan pada penelitian Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Studi literatur
Studi literatur berkaitan dengan studi kepustakaan dan kajian dari
berbagai sumber pustaka yang relevan dan mendukung dalam penulisan
Tugas Akhir ini.
2. Pengumpulan Data
Penulis melaksanakan pengumpulan data-data superkapasitor baik
tersusun seri maupun paralel, prinsip kerja dari superkapasitor.
3. Pemodelan dan Simulasi
Setelah mendapatkan data dan diolah, maka akan dimodelkan dalam
bentuk simulasi menggunakan perangkat lunak SIMULINK/MATLAB.
4. Analisis Data
Analisis meliputi nilai tegangan dan arus dari superkapasitor yang
tersusun seri maupun paralel yang terhubung ke beban.
5. Penulisan Buku Tugas Akhir
permasalahan yang dianalisis. Selain itu juga akan diberikan saran
sebagai masukan berkaitan dengan apa yang telah dilakukan.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan Tugas Akhir ini dibagi menjadi lima
bab dengan masing-masing bab diuraikan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas dasar teori yang berhubungan dengan superkapasitor dan
baterai sebagai media penyimpanan energi listrik.
BAB III : PERANCANGAN SIMULASI
Bab ini membahas tentang uraian perencanaan dan pembuatan simulasi
BAB IV : HASIL SIMULASI DAN ANALISIS
Bab ini berisi tentang hasil pengujian dan analisis terhadap simulasi yang
dilakukan
BAB V : PENUTUP
ABSTRAK
Superkapasitor adalah sebuah perangkat baru dari penyimpanan energi, yang
memiliki perbedaan yang jauh antara kapasitor biasa dan baterai. Superkapasitor
memiliki kapasitansi dan kerapatan energi yang lebih tinggi dibanding kapasitor biasa.
Superkapasitor juga memiliki waktu pengisian-pengosongan yang cepat, serta umur
yang panjang. Namun superkapasitor hanya memiliki rentang nilai tegangan antara
2,3-2,7 V. Jadi untuk mendapatkan nilai tegangan yang lebih besar, superkapasitor harus
disusun secara seri. Superkapasitor yang tersusun seri ini pun menghadirkan masalah
baru seperti adanya ketidakseimbangan tegangan pada tiap-tiap superkapasitor, hal ini
dapat mengakibatkan berkurangnya kapasitas penyimpanan superkapasitor.
Oleh karena itu akan diadakan studi mengenai superkapasitor tersusun seri.
Studi ini berdasarkan pada simulasi yang dilakukan pada perangkat lunak MATLAB
menggunakan SIMULINK. Hasil yang diperoleh dari studi penelitian ini adalah
berdasarkan pengujian dengan baterai 3.6 V dan 0.9 Ah didapatkan bahwa, satu
superkapasitor tidak dapat digunakan sebagai pengganti baterai. Sementara untuk
superkapasitor yang tersusun seri dapat menggantikan baterai, untuk dua
superkapasitor selama 23.5 detik, tiga superkapasitor 30.5 detik, dan empat
superkapasitor selama 30.1 detik. Semakin banyak superkapasitor yang tersusun seri,
maka nilai tegangan akan semakin bertambah. Namun juga akan semakin cepat
TUGAS AKHIR
STUSI TENTANG PERILAKU SUPERKAPASITOR TERSUSUN SERI
SEBAGAI PENGGANTI BATERAI MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam
Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Oleh:
TONY PUTRA L. TOBING
NIM : 110402042
SEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MESAN
ABSTRAK
Superkapasitor adalah sebuah perangkat baru dari penyimpanan energi, yang
memiliki perbedaan yang jauh antara kapasitor biasa dan baterai. Superkapasitor
memiliki kapasitansi dan kerapatan energi yang lebih tinggi dibanding kapasitor biasa.
Superkapasitor juga memiliki waktu pengisian-pengosongan yang cepat, serta umur
yang panjang. Namun superkapasitor hanya memiliki rentang nilai tegangan antara
2,3-2,7 V. Jadi untuk mendapatkan nilai tegangan yang lebih besar, superkapasitor harus
disusun secara seri. Superkapasitor yang tersusun seri ini pun menghadirkan masalah
baru seperti adanya ketidakseimbangan tegangan pada tiap-tiap superkapasitor, hal ini
dapat mengakibatkan berkurangnya kapasitas penyimpanan superkapasitor.
Oleh karena itu akan diadakan studi mengenai superkapasitor tersusun seri.
Studi ini berdasarkan pada simulasi yang dilakukan pada perangkat lunak MATLAB
menggunakan SIMULINK. Hasil yang diperoleh dari studi penelitian ini adalah
berdasarkan pengujian dengan baterai 3.6 V dan 0.9 Ah didapatkan bahwa, satu
superkapasitor tidak dapat digunakan sebagai pengganti baterai. Sementara untuk
superkapasitor yang tersusun seri dapat menggantikan baterai, untuk dua
superkapasitor selama 23.5 detik, tiga superkapasitor 30.5 detik, dan empat
superkapasitor selama 30.1 detik. Semakin banyak superkapasitor yang tersusun seri,
maka nilai tegangan akan semakin bertambah. Namun juga akan semakin cepat
mengalami penurunan tegangan.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan kesanggupan dan kekuatan pada penulis untuk menyusun dan
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan untuk
memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di
Departemen Teknik Elektro, Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Tugas Akhir
ini adalah:
“Studi Tentang Perilaku Superkapasitor Tersusun Seri Sebagai Pengganti
Baterai Menggunakan Simulink MATLAB”
Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada orangtua tercinta yaitu Ayahanda
Luther L. Tobing beserta Ibunda Hotna Br. Sitompul, dan adik satu-satunya Tedy
Hartono L. Tobing yang selalu menjadi sumber semangat dan motivasi serta doa-doa
yang memampukan penulis menyelesaikan masa studi dan menyusun Tugas Akhir ini.
Selama masa kuliah hingga penyelesaian Tugas Akhir ini penulis banyak
mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Arman Sani, M.T., sebagai dosen pembimbing Tugas Akhir yang
telah memberikan banyak waktu dan pikirannya untuk mengarahkan dan
membimbing saya selama penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Emerson Sinulingga, S.T., M. Sc., Ph.D., selaku Dosen Penguji Tugas
3. Bapak Drs. Hasdari Helmi, M.T., selaku Dosen Penguji Tugas Akhir yang
telah banyak memberikan masukan demi perbaikan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si., selaku Ketua Departemen Teknik
Elektro FT USU yang telah banyak memberikan bimbingan selama
perkuliahan.
5. Bapak Emerson Sinulingga, S.T., M. Sc., Ph.D., selaku dosen wali penulis
yang telah banyak memberikan bimbingan selama perkuliahan.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik serta memberikan
pelajaran hidup yang berharga selama penulis menjalani masa perkuliahan.
7. Seluruh staf pegawai Departemen Teknik Elektro FT USU.
8. Seluruh keluarga besar dari keluarga Ompu Naek Tobing.
9. Seluruh keluarga besar dari keluarga Ompu Andri Sitompul.
10.Seluruh kawan-kawan satu kos penulis Terompet 28 Riandi, Yudha, Ari
Bembeng), Immanuel, Goster, Helbert, Riwando, Dolok, Argindo, Freddy
(Denago), Bg Hitler, Bg Tono, Bg Herman, Dll.
11.Kawan – kawan dari kos bahagia yang bersedia menampung penulis selama
masa penulisan tugas akhir ini, Afrisanto Pakpahan (Susuk), Mangatur
Sihombing (Totentot), Putra Matondang, Irvan Hutajulu (Vhanta).
12.Kawan-kawan SD CENDERAMATA angkatan 1999, SMPN 7 Medan
angkatan 2005, dan SMK TI Raksana jur. Elektronika angkatan 2008.
13.Kawan-kawan satu stambuk yang telah menemani penulis dari awal
perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan sarjananya, seperti James
Napitupulu, Yudha Simamora, Ari ginting, Riandi SembiringAlbert Sitorus,
Christo Surbakti, Emir Pahlevi, Winner Roedily, Andri Simamora, Andri
Canboy Doloksaribu, Seprianti, Frans Silaban, Mian Sianturi, Risjen Sianturi,
Anriadi Sinaga, Roni Sihite, Zhuhri Purba, Ikhyar Siregar, Ferdi Wandi, dan
teman-teman lain yang tidak dapat dituliskan.
14.Kawan-kawan dari COC, Clan ElektroUSU, dan Clan IniSayaLae
15.Semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan
dan mengembangkan kajian dalam bidang terkait Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis
berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Medan, September 2016
Penulis
SAFTAR ISI
Halaman
Abstrak... i
Kata Pengantar... ii
Daftar Isi... v
Daftar Gambar... viii
Daftar Tabel... x
Bab I. PENSAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1
1.2Perumusan Masalah... 2
1.3Tujuan... 2
1.4Batasan Masalah... 2
1.5Manfaat Tugas Akhir... 3
1.6Metodologi Penelitian... 3
1.7Sistematika Penulisan... 4
Bab II. Tinjauan Pustaka 2.1Kapasitor…………... 5
2.1.1 Kapasitansi …... 6
2.1.2 Energi Pada Kapasitor... 7
2.1.3 Hubungan Seri dan Paralel... 7
2.1.4 Pengisian Muatan pada Kapasitor... 9
2.1.5 Pengisian Muatan pada Kapasitor... 13
2.2.1 Perbedaan antara superkapasitor-kapasitor-baterai... 17
2.2.2 Rangkaian ekuivalen superkapasitor... 18
2.3Baterai………... 19
Bab III. Perancangan Simulasi 3.1Umum... 22
3.2Prosedur Penelitian... 23
3.2.1 Pelaksanaan Penelitian... 24
3.3Spesifikasi Perangkat... 26
3.3.1 Spesifikasi Perangkat Lunak... 26
3.3.2 Spesifikasi Perangkat Keras... 26
3.4Fasilitas simulator yang digunakan... 26
3.4.1 Superkapasitor... 26
3.4.2 Tahanan... 28
3.4.3 Sumber Arus... 28
3.4.4 Baterai... 29
3.4.5 Pengatur Waktu... 30
3.4.6 Multimeter... 30
Bab IV. Hasil Simulasi dan Analisis 4.1Umum... 31
4.2Hasil Pengujian Sistem... 31
4.2.3 Pengujian dan Analisis Data Tiga Superkapasitor Terhubung Seri... 45
4.2.4 Pengujian dan Analisis Data Empat Superkapasitor Terhubung Seri.. 51
Bab V. Kesimpulan dan Saran
5.1Kesimpulan... 58
5.2Saran... 59
SAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rangkaian Sederhana Kapasitor Terhubung Dengan Sumber DC... 5
Gambar 2.2 Ilustrasi pemindahan muatan dalam kapasitor... 5
Gambar 2.3 Rangkaian kapasitor sederhana... 7
Gambar 2.4 Kapasitor tersusun seri... 8
Gambar 2.5 Kapasitor tersusun paralel... 9
Gambar 2.6 Kapasitor terhubung dengan sumber tegangan... 10
Gambar 2.7 Pengisian Kapasitor... 10
Gambar 2.8 Kurva pengisian dari kapasitor... 11
Gambar 2.9 Kapasitor terhubung ke beban... 13
Gambar 2.10 Kapasitor terhubung seri ke beban... 14
Gambar 2.11 Kurva pengosongan dari kapasitor... 14
Gambar 2.12 Gambar Ragone... 15
Gambar 2.13 Struktur dari Superkapasitor... 16
Gambar 2.14 Diagram dari konstruksi superkapasitor... 17
Gambar 2.15 Rangkaian ekuivalen superkapasitor... 18
Gambar 2.16 Rangkaian ekuivalen superkapasitor... 19
Gambar 2.17Sel Baterai... 20
Gambar 2.18 Perbedaan antara baterai Lithium-ion dan baterai Lead-acid... 21
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian... 23
Gambar 3.2 Rangkaian ekuivalen dari superkapasitor... 27
Gambar 3.6 GUI dari Measurement... 30
Gambar 4.1 Rangkaian simulasi untuk baterai... 32
Gambar 4.2 Parameter internal dari baterai... 32
Gambar 4.3 Grafik Arus & Tegangan vs Waktu... 33
Gambar 4.4 Kurva karakteristik pengosongan baterai... 34
Gambar 4.5 Rangkaian ekuivalen dari satu superkapasitor... 35
Gambar 4.6 Rangkaian simulasi untuk satu superkapasitor... 36
Gambar 4.7 Grafik Tegangan vs Waktu untuk dua superkapasitor tersusun seri... 38
Gambar 4.8 Rangkaian ekuivalen untuk dua superkapasitor terhubung seri... 40
Gambar 4.9 Rangkaian Simulasi untuk dua superkapasitor... 41
Gambar 4.10 Grafik Tegangan vs Waktu untuk dua superkapasitor tersusun seri.... 43
Gambar 4.11 Rangkaian ekuivalen untuk tiga superkapasitor terhubung seri... 45
Gambar 4.12 Rangkaian simulasi untuk tiga superkapasitor tersusun seri... 47
Gambar 4.13 Grafik Tegangan vs Waktu untuk tiga superkapasitor tersusun seri.... 49
Gambar 4.14 Rangkaian ekuivalen empat superkapasitor tersusun seri... 52
Gambar 4.15 Rangkaian simulasi untuk empat superkapasitor tersusun seri... 53
SAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan antara baterai–kapasitor konvensional dan superkapasitor. 18
Tabel 4.1 Hasil pengujian dari satu superkapasitor... 37
Tabel 4.2 Data Pengujian dari dua superkapasitor terhubung seri... 42
Tabel 4.3 Data Pengujian dari tiga superkapasitor terhubung seri... 48