DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER
RESPON MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TERHADAP PROGRAM UANG KULIAH TUNGGAL (UKT)
PetunjukPengisian :
- Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan saudara/I untuk menjawab seluruh pertanyaan.
- Pilihlah dan berikan tanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai menurut saudara/i
- Isilah titik-titik dengan baik dan benar sesuai dengan jawaban saudara/i.
- Mohon semua pertanyaan diisi dengan jujur, benar, dan tidak ada yang terlewatkan. - Atas kesediaan saudara/I dalam membantu peneliti mengisi kuesioner, peneliti
mengucapkan terimakasih.
A.KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN
1. Nama :
2. Umur :
3. JenisKelamin : 4. Jurusan/prodi :
5. Agama :
a. Islam b. Katolik c. Protestan d. Hindu e. Budha
B. PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PROGRAM UANG KULIAH TUNGGAL DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SUMATERA UTARA
7. Apakah saudara/I tahu tentang program UKT? a. Tahu
b. Kurang tahu c. Tidak tahu
8. Apakah saudara/i tahu program UKT telah di terapkan di kampus anda? a. Tahu
b. Kurang tahu c. Tidak tahu
9. Apakah saudara/i tahu tentang isi program UKT tersebut? a. Tahu
b. Kurang tahu
c. Tidak tahu (sebutkan alasan) ... ...
10. Apakah saudara/i tahu sejak kapan program UKT ini di berlangsung di kampus anda? a. Tahu
b. Kurang tahu c.Tidak tahu
11. Apakah saudara/i tahu kenapa program UKT diterapkan di kampus anda? a. Tahu
c. Tidak tahu
12. Apakah saudara/i tahu landasan hukum tentang program UKT? a. Tahu
b. Kurang tahu c. Tidak tahu
13. Apakah anda mengetahui adanya pembagian kategori biaya program UKT kepada Penerima UKT
a. Tahu
b. Kurang Tahu c. Tidak Tahu
14. Apakah saudara/i mengetahui tujuan dari progam UKT diterapkan di kampus? a. Tahu
b. Kurang tahu c. Tidak tahu
15. Apakah saudara/i tahu manfaat dari program UKT? a. Tahu
b. Kurang Tahu c. Tidak Tahu
16. Apakah saudara/i tahu apa saja kategori biaya yang dibebankan kepada penerima UKT?
C. SIKAP MAHASISWA TERHADAP PROGRAM UKT DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17. Apakah menurut saudara/i program UKT ini sudah layak untuk di terapkan? a. Layak
b. Tidak tahu
c. Tidak layak (sebutkan alasan) ... ... 18. Apakah menurut anda beban biaya di tiap kategori sudah layak?
a. Layak
b. Kurang Layak c. Tidak Layak
19. Apakah menurut saudara/i program UKT sudah berjalan dengan baik? a. Baik
b. Kurang baik
c. Tidak baik (sebutkan alasan) ... ...
20. Apakah menurut saudara/i perbedaan uang spp satu dengan yang lainnya berdampak Baik terhadap psikologi tiap mahasiswa?
a. Baik
b. Kurang Baik
c. Tidak Baik (sebutkan alas an)... ...
a. Baik
b. Kurang Baik c. Tidak Baik
22. Apakah saudara/i setuju dalam pelaksanaan program UKT harus ada survei kevalidan data tiap mahasiswa pertahun?
a. Setuju
b. Kurang setuju c Tidak setuju
23. Apakah pernah ada tim survei yang datang ke rumah saudara/i untuk mensingkronisasikan data yang telah anda isi?
a. Ada b. Tidak tahu c. Tidak ada
24. Apakah beban biaya UKT yang anda terima sudah sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga anda?
a. Sesuai
b. Kurang sesuai c. tidak sesuai
25. Apakah anda setuju adanya pembagian indeks kemahalan wilayah.? a. Setuju
b. Kurang Setuju c. Tidak Setuju
... ... ... ... ... ... ... ...
Lampiran Tabel Penskoran
“Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sumatera Utara Terhadap Program Uang Kuliah Tunggal (UKT)”
No. PERSEPSI Jumlah SIKAP Jumlah
07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 1 1 1 1 1 1 -1 1 1 1 8 -1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
2 1 1 1 1 1 -1 -1 1 1 1 6 -1 -1 0 1 1 -1 -1 -1 1 -2
3 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -2 -1 -1 -1 1 1 -1 -1 -1 1 -3
4 -1 -1 0 1 0 -1 -1 -1 0 1 -3 -1 -1 -1 -1 1 1 -1 -1 1 -3
5 1 -1 0 1 0 -1 0 1 0 0 1 -1 1 0 1 1 -1 1 -1 -1 0
6 1 1 0 1 1 -1 -1 0 0 -1 1 -1 -1 0 -1 1 1 0 0 0 -1
7 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 0 1 0 0 1 1 -1 -1 0 1
8 1 1 0 1 0 0 0 0 0 -1 2 0 1 0 1 1 1 -1 -1 0 2
9 1 1 1 1 0 0 0 0 -1 0 3 -1 -1 -1 -1 -1 1 -1 1 -1 -5
10 1 1 0 0 -1 -1 -1 -1 0 -1 -3 -1 -1 -1 -1 -1 1 -1 0 1 -4
11 1 1 1 1 0 1 -1 0 0 1 5 -1 1 -1 1 1 -1 -1 -1 1 -1
12 1 1 0 -1 0 -1 0 -1 0 0 -1 0 0 0 1 0 1 -1 0 0 1
13 0 1 0 1 -1 -1 -1 -1 -1 1 -2 0 1 -1 1 1 1 -1 -1 1 2
14 1 1 1 1 0 0 -1 -1 -1 -1 0 -1 -1 0 1 1 -1 -1 -1 1 -2
15 1 1 0 -1 -1 -1 -1 -1 0 1 -2 0 1 0 1 0 1 -1 0 0 2
16 1 1 1 1 0 0 1 1 -1 -1 4 1 0 1 1 1 1 -1 0 -1 3
17 1 1 0 0 -1 -1 -1 0 -1 -1 -3 -1 1 -1 0 0 -1 -1 -1 -1 -5
18 1 1 0 1 -1 -1 -1 0 0 -1 -1 -1 0 0 1 0 1 -1 0 -1 -1
19 1 1 1 1 0 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 1 0 1 0 1 -1 -1 1 0
20 1 1 0 -1 -1 -1 -1 -1 0 1 -2 -1 0 0 1 0 -1 0 0 -1 -1
22 1 1 0 1 0 -1 0 0 0 -1 1 -1 0 0 -1 -1 1 -1 -1 0 -4
23 0 -1 0 0 0 0 -1 0 0 -1 -3 1 1 -1 1 1 1 -1 0 1 4
24 1 1 1 1 1 -1 -1 -1 0 -1 1 -1 1 -1 1 1 1 -1 -1 1 0
25 1 1 1 1 0 -1 -1 1 1 1 5 0 1 0 -1 1 0 -1 0 -1 -1
26 1 1 1 1 0 0 -1 -1 -1 0 1 1 1 -1 -1 -1 1 -1 1 1 1
27 1 1 0 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -3 0 0 0 -1 1 -1 -1 0 0 -2
28 1 1 0 1 0 -1 -1 0 0 -1 0 0 1 0 1 1 1 -1 1 -1 3
29 1 1 1 1 1 -1 0 0 0 1 6 0 -1 -1 1 1 1 -1 -1 -1 -2
30 1 1 1 1 1 1 1 -1 1 -1 6 1 1 0 1 1 0 -1 1 1 5
31 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -2 -1 1 -1 0 1 1 -1 -1 1 0
32 1 1 -1 1 -1 -1 -1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 6
33 1 1 -1 1 0 0 -1 0 1 -1 1 -1 1 -1 1 1 1 -1 -1 1 1
34 1 1 1 1 0 -1 -1 -1 0 -1 0 -1 0 -1 -1 -1 1 -1 -1 1 -4
35 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 0 -1 -1 -1 1 -1 -1 -1 1 -1 -1 -1 -5
36 0 1 -1 1 -1 -1 -1 -1 0 -1 -4 -1 1 -1 -1 1 0 -1 -1 1 -2
37 1 1 1 0 0 -1 0 -1 -1 0 0 0 1 0 -1 -1 -1 0 0 0 -2
38 1 1 0 0 0 -1 -1 0 0 -1 -1 -1 1 -1 1 0 1 -1 -1 1 -1
39 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 -1 1 1 -1 -1 1 0
40 0 1 -1 -1 -1 -1 0 -1 1 -1 -3 -1 1 -1 -1 -1 1 -1 -1 1 -3
41 1 1 1 1 0 0 -1 -1 0 -1 1 0 0 0 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -6
42 1 1 -1 0 0 0 -1 0 -1 0 -1 0 0 0 1 0 0 -1 0 -1 -1
43 1 1 0 1 0 -1 -1 -1 -1 -1 -2 0 0 0 1 0 1 -1 0 1 2
44 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 -1 -1 -1 1 -1
45 1 1 0 1 0 -1 -1 -1 -1 1 0 -1 1 -1 1 1 1 -1 -1 1 1
46 1 1 0 1 0 0 -1 1 -1 -1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 -1 -1 1 -3
47 1 1 1 1 1 0 -1 0 0 -1 3 -1 1 -1 -1 0 1 -1 1 -1 -2
48 1 1 0 1 0 0 -1 -1 -1 1 1 -1 1 -1 1 1 1 0 0 1 3
49 1 1 0 1 1 0 0 1 0 -1 4 0 0 1 1 -1 0 1 -1 -1 0
50 1 1 1 1 1 0 0 1 1 -1 6 1 1 0 -1 0 -1 -1 1 -1 -1
51 1 1 0 1 1 0 -1 1 1 -1 4 -1 1 -1 -1 1 1 -1 -1 1 -1
53 1 0 0 0 0 1 0 0 0 -1 1 0 0 0 -1 1 0 -1 -1 0 -2
54 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -1 0 0 0
55 0 1 -1 1 0 -1 -1 0 0 -1 -2 -1 1 0 1 1 1 -1 0 1 3
56 0 1 1 0 -1 -1 -1 0 0 -1 -2 0 0 0 1 0 1 -1 1 1 3
57 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -10 -1 1 -1 1 -1 1 -1 0 0 -1
58 1 1 0 1 0 0 -1 0 0 -1 1 -1 1 0 1 0 1 -1 1 -1 1
59 1 1 0 1 0 -1 0 -1 0 -1 0 -1 1 -1 -1 1 1 -1 0 -1 -2
60 1 1 0 1 -1 -1 1 -1 0 -1 0 -1 1 0 -1 0 1 -1 -1 0 -2
61 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -2 -1 0 0 -1 1 -1 -1 -1 1 -3
62 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -2 -1 1 -1 1 1 1 -1 -1 -1 -1
63 1 1 1 1 1 0 0 1 1 -1 6 1 1 -1 -1 1 0 -1 -1 1 0
64 1 1 1 1 1 0 -1 1 1 -1 5 0 1 0 -1 1 1 -1 1 1 3
65 0 1 0 1 0 0 0 0 0 -1 1 1 0 0 -1 0 1 -1 1 0 1
66 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7 -1 1 0 -1 1 1 -1 -1 1 0
67 1 1 1 1 1 0 0 1 1 -1 6 -1 1 0 0 -1 0 -1 1 1 0
68 1 1 0 1 1 -1 -1 0 0 -1 1 0 1 -1 0 0 1 -1 0 -1 -1
69 1 1 1 1 0 0 0 0 0 -1 3 -1 0 1 1 1 -1 -1 -1 1 0
70 1 1 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 -2 0 0 0 -1 -1 1 -1 1 -1 -2
71 1 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 0 -1 0 -1 1 1 1 -1 -1 1 0
72 1 1 1 1 0 0 -1 -1 -1 -1 0 -1 1 -1 -1 1 1 -1 -1 1 -1
73 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -1 9 -1 1 0 -1 1 1 -1 0 0 0
74 0 1 1 0 0 0 0 0 -1 -1 0 0 1 -1 -1 1 1 -1 0 1 1
75 0 1 0 1 -1 -1 -1 0 0 -1 -2 0 1 -1 -1 1 1 -1 0 1 1
76 1 1 1 1 1 -1 1 1 1 -1 8 1 1 0 1 0 1 -1 1 -1 3
77 1 1 0 1 0 -1 0 -1 -1 -1 -1 0 0 0 -1 -1 1 -1 0 -1 -3
78 0 1 0 1 0 -1 -1 0 0 0 0 -1 1 0 1 0 1 0 0 1 3
79 1 1 1 1 0 0 1 0 -1 -1 3 0 1 0 1 1 1 -1 -1 1 3
80 1 0 -1 1 0 1 0 1 0 -1 2 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 -1
81 -1 -1 0 1 -1 -1 0 -1 -1 -1 -6 -1 1 -1 -1 0 1 -1 -1 1 -2
82 -1 -1 0 1 -1 -1 0 -1 -1 -1 -6 -1 1 0 -1 0 1 -1 -1 1 -1
84 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -10 -1 1 -1 -1 1 1 -1 -1 -1 -3
85 0 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 -1 -5 -1 1 -1 1 1 1 -1 -1 -1 -1
86 1 1 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 1 -1 -1 0 -1
87 1 1 1 -1 0 0 1 0 -1 -1 1 -1 1 -1 -1 -1 -1 1 0 0 -3
88 0 1 0 1 -1 0 1 0 1 -1 2 0 1 0 1 1 0 -1 1 1 4
89 1 1 0 1 1 -1 1 0 0 -1 3 -1 1 0 1 0 1 -1 1 0 2
90 0 1 0 -1 -1 -1 1 -1 0 -1 -3 0 0 0 1 0 -1 -1 1 -1 -1
91 1 1 1 1 0 1 0 -1 0 0 4 0 1 0 -1 -1 1 -1 0 -1 -2
92 1 1 0 1 0 -1 -1 -1 0 -1 -1 1 1 0 1 -1 1 -1 1 -1 2
93 1 1 0 0 0 0 1 1 1 -1 4 -1 0 1 -1 1 1 0 0 1 2
Total Jumlah Responden
58 -33
Total Variabel (Jlh Responden x
item)
930 837
Hasil (Jumlah Responden :
Total Variabel)
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto.1994. Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial: Dasar-dasar Pemikiran, PT Raja Grafindo Pesada: Jakarta.
Hamijoyo, Susanto S. 2005. Komunikasi Partisipatoris, Pemikiran dan Implementasi Komunikasi dalam Pengembangan Masyarakat. Humaniora: Jakarta
Islamy, M.Irfan. 2004. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan negara. Bumi Aksara: Jakarta.
Koentjaraningrat, 1975. Pengantar Antropologi. Aksara Baru: Jakarta.
Ritzer, George & J.Goodman, Douglas. 2011. Teori Sosiologi Modern Edisi Keenam, Kencana Prenada Media Goup: Jakarta.
Siagian, Matias. 2010. Metode Penelitian Sosial, Pedoman Praktis Penelitian Bidang Ilmu-ilmu Sosial dan Kesehatan. PT.Grasindo Monoratama: Medan.
Suharto,Edi, Ph.D. 2008. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Alfabeta: Jakarta. Susanto, AstridS. 1984. Sosiologi Pembangunan. Bina Cipta: Jakarta.
Wahab, Solichin Abdul. 2004. Analisis Kebijakan; dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Bumi Aksara: Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sumber-sumber lain :
http://www.hukumpedia.com/ham/kecacatan-sistem-dalam-uang-kuliah tunggal,Diakses pada tanggal 26 April 2014.
http://www.undip.ac.id/Aapa-itu-uang-kuliah-tunggal,Diakses pada tanggal 26 April 2014.
http://kissfmmedan.com/news,Diakses pada tanggal 26 April 2014.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan,Diakses pada tanggal 03 Mei 2014.
http://pratamasandra.wordpress.com/2011/05/11/pengertian-respon,Diakses pada tanggal 03 Mei 2014.
http://hasanismailr.blogspot.com/2009/06/pengertian-respon,Diakses pada tanggal 03 Mei 2014.
http://gentaandalas.com/dinamika-dibalik-penerapan-ukt,Diakses pada tanggal 12 Mei 2014.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Tipe Penelitian
Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif. Penelitian Kuantitatif adalah defenisi pengukuran data kuantitatif dan data statistik objektif melalui penghitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan presentasi tanggapan mereka. Dalam hal ini, penelitian yang dimaksud adalah berusaha menggambarkan secara menyeluruh tentang bagaimana Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Terhadap Program Uang Kuliah Tunggal (UKT).
3.2.Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera utara. Alasan peneliti melakukan penelitian di tempat tersebut karena di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera utara tempat diberlakukannya program Uang Kuliah Tunggal (UKT).
3.3.Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU stambuk 2013 karena program UKT diberlakukan mulai stambuk 2013. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah:
1. Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial sebanyak 123 orang.
2. Departemen Sosiologi sebanyak 122 orang.
3. Departemen Antropologi sebanyak 115 orang.
4. Departemen Ilmu Komunikasi sebanyak 171 orang.
5. Departemen Administrasi Negara sebanyak 198 orang.
6. Departemen Administrasi Bisnis sebanyak 212 orang.
7. Departemen Administrasi Perpajakan sebanyak 173 orang.
8. Departemen Ilmu Politik sebanyak 133 orang.
Berdasarkan jumlah populasi yang ada dari masing-masing jurusan sebanyak 1.247 orang .
3.3.2. Sampel
Roscoe mendefenisikan sampel sebagai objek, kejadian atau individu yang terpilih dari populasi yang akan diambil datanya atau yang akan diteliti yang bersifat representative dari populasi yang diambil secara langsung (Rorcoe dalam Siagian,2011: 156). Jika populasi lebih dari 100 maka dianjurkan sampel yang diambil antara 10-15% atau 20-25% dari total populasi. Dikarenakan total populasinya lebih dari 100 orang, maka peneliti menetapkan besarnya sampel dalam penelitian ini dengan teknik pengambilan sampel Taro Yamane yang menggunakan rumus sebagai berikut:
n = N .
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
d : Presisi (tingkat penarikan sampel ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)
berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh:
n = 1247 .
1247.0,01 + 1
n = 1247
13,47
n = 92,57 = 93
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Studi lapangan (field research)
Studi lapangan yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu :
a. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian.
b. Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan menyebarkan angket kepada penerima bantuan Program Keluarga Harapan yang dijadikan responden
c. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyan secara tatap muka dengan responden yang bertujuan untuk melengkapi data yang diperoleh. 2. Studi kepustakaan
Studi pustaka dalam pengumpulan data yang diperlukan, dilakukan melalui penelitian kepustakaan (library research) . data akan digali dan diolah dari berbagai sumber kepustakaan, antara lain dari buku-buku ilmiah, peraturan perundang-undangan, majalah, surat kabar, jurnal dan bahan tulisan lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian.
3.5. Teknik Analisis Data
penelitian dengan mentabulasi data yang didapat melalui keterangan responden, kemudian dicari frekuensi dan persentasenya untuk disusun dalam bentuk tabel tunggal serta selanjutnya dijelaskan secara naratif dengan menggunakan skala Likert, untuk mengukur korelasi antar variable.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan partisipasi seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan dengan suatu hal. Skala ini sering disebut sebagai summated scale yang berisi sejumlah pernyataan dengan kategori respon. Pertama-tama ditentukan beberapa alternatif kategori respons atau seri item respons (compiling possible scale item) yang mengekspresikan luas jangkauan sikap dari ekstrem positif ke ekstrem negatif untuk di respon oleh responden. Tiap respon dihubungkan dengan nilai skor atau nilai skala untuk masing-masing pernyataan (Silalahi,2009 : 229). Peneliti membagi item respon tersebut menjadi tiga alternatif.
Pemberian skor data kategori persepsi dilakukan mulai dari respon negatif menuju respon yang positif, yakni:
a. Skor tidak tahu (negatif) adalah -1 b. Skor kurang tahu (netral) adalah 0 c. Skor tahu (positif) adalah 1
Pemberian skor data kategori sikap dilakukan mulai dari respon negatif menuju respon yang positif, yakni:
a. Skor tidak setuju (negatif) adalah -1 b. Skor kurang setuju (netral) adalah 0 c. Skor setuju (positif) adalah 1
Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah :
b. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan jawaban sehingga mudah untuk dianalisa serta disimpulkan untuk menjawab masalah yang dikemukakan dalam penelitian.
c. Tabulasi, yaitu dengan menggunakan table tunggal untuk mengetahui jawaban skor dari masalah yang diteliti.
Sebelum menentukan klasifikasi persepsi dan sikap ditentukanlah interval kelas sebagai skala pengukuran, yaitu
Interval Kelas (i) = Nilai Tertinggi (H) – Nilai Terendah (L) Banyak Kelas (K)
= 1 – (-1) 3 = 2 3 = 0.66
Maka untuk menentukan kategori persepsi, dan sikap adalah positif atau negatif dengan adanya batasan nilai sebagai berikut:
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1. Sejarah dan Gambaran Umum Universitas Sumatera utara
Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya. Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim (Ketua); Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua); Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara); Ir. R. S. Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum (Anggota). Sebenarnya hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah mulai sejak sebelum Perang Dunia-II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.
bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Tanggal 20 Agustus 1952 telah ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis USU yang diperingati setiap tahun. Kemudian 2 tahun berikutnya fakultas yang ada kemudian bertambah dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956).
Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia. Dan seiring dengan berjalannya Universitas Sumatera Utara terus melakukan penambahan fakultas seperti Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965), Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2007), Fakultas Psikologi (2008), dan Fakultas Keperawatan (2009).
Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999), yang semula adalah Politeknik USU.
Pada tahun 2013 pemerintah kembali membuat rumusan program pendidikan untuk perguruan tinggi yang merupakan buah hasil dari perubahan status PTN, seluruh bentuk rumusan mengenai PTN termaktub dalam program UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) sesuai dengan peraturan kementrian pendidikan dan kebudayaan (PERMENDIKBUD) no. 55 tahun 2013. Kebijakan UKT ini pada dasarnya merupakan implementasi dari Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Undang-Undang – Undang-Undang Perguruan Tinggi (UU PT) yang terbit pada Agustus 2012. Di Universitas Sumatera Utara sendiri program ini baru di berlakukan pada tahun ajaran baru 2013, Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 97/E/KU/2013 tertanggal 5 Februari 2013, menginstruksikan kepada seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk melakukan dua hal yakni menghapus uang pangkal serta menetapkan dan melaksanakan tarif Uang Kuliah Tunggal bagi mahasiswa baru S1 dan D3 Reguler mulai tahun akademik 2013/2014. Yang artinya mahasiswa baru yang lulus di PTN ini akan dikenakan program akademik baru yaitu UKT.
4.2. Pimpinan Universitas
Adapun pimpinan universitas dari tahun 1958 – sekarang adalah :
1957-1958 Prof. Dr. Ahmad Sofian, Presidium
1958-1962 Z. A. Soetan Koemala Pontas, Ketua Presidium
1962-1964 Prof. Mr. Mahadi, Ketua Presidium
1965-1966 Drg. Nazir Alwi, Rektor
1966 (Mei-Nov) Prof. Dr. S. Hadibroto, M.A., Pejabat Rektor
1966-1970 Dr. S. Harnopidjati, Rektor
1970-1978 Harry Suwondo, SH, Rektor
1978 (Mei-Juli) O. K. Harmaini, SE, Ketua Rektorium
1978-1986 Dr. A. P. Parlindungan, SH, Rektor
1986-1994 Prof. M. Jusuf Hanafiah, Rektor
1994-2010 Prof. Chairuddin P. Lubis, D.T.M.&H., Sp.A.(K), Rektor
2010-2015 Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A.(K)
4.3. Sejarah dan Perkembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan fakultas ke sembilan di lingkungan Universitas Sumatera Utara (USU). Prakarsa pendirian FISIP USU berasal dari beberapa dosen dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi , dan Manajemen yang berada di Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum pada tahun 1979. Prakarsa pendirian FISIP USU berasal dari beberapa dosen dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi, dan Manajemen yang berada di Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Hukum pada tahun 1979.
Berdasarkan proposal tersebut Rektor USU Dr. AP Parlindungan, S.H memperjuangkan agar di USU didirikan FISIP. Pada tahun 1980 mulanya FISIP USU merupakan Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat di Fakultas Hukum USU. Para pendiri FISIP ini sepakat untuk mengangkat Drs. M. Adham Nasution sebagai Ketua Jurusan dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 1181/PT05/C.80 tertanggal 1 Juli 1980.
Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat ini pertama kali menerima mahasiswa melalui ujian SIPENMARU pada tahun ajaran 1980/1981 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 75 orang. Kegiatan perkuliahan pertama kali dimulai tanggal 18 Agustus 1980 yang pembukaannya diresmikan oleh Rektor USU Prof. Dr. AP Parlindungan,SH di gedung perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi USU, dan perkuliahan selanjutnya dilaksanakan sore hari di gedung tersebut. Walaupun Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat merupakan salah satu jurusan di Fakultas Hukum USU, namun kegiatan perkuliahan dan kegiatan administrasi jurusan tidak dilaksanakan di Fakultas Hukum USU. Kegiatan administrasi dilaksanakan di salah satu ruangan BAAK USU yang sekarang merupakan gedung Fakultas Sastra USU. Selanjutnya pada tanggal 7 April 1983 kegiatan administrasi jurusan dipindahkan ke gedung Biro Rektor yang sekarang merupakan gedung Pusat Komputer. Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat merupakan „embrio‟ (cikal bakal) berdirinya FISIP USU.
Berkat perjuangan dan usaha, yang dilakukan pendiri FISIP USU, maka dua tahun kemudian tahun 1982, keluarlah Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 36 tahun 1982 tanggal 7 September 1982. Dalam Surat Keputusan tersebut dicantumkan Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sumatera Utara yang merupakan fakultas ke- 9 di USU. Semua mahasiswa yang terdaftar pada Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat tersebut menjadi mahasiswa FISIP USU.
tersebut diangkatlah Saudara Drs. M. Adham Nasution menjadi Ketua Jurusan. Pada tahun 1982, terbitlah Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1982, tanggal 7 September 1982 Tentang Susunan Organisasi Universitas Sumatera Utara, dimana dalam surat keputusan tersebut dicantumkan bahwa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara merupakan Fakultas ke sembilan atau Fakultas yang terakhir di USU. Sehubungan dengan itu maka Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat yang berada di bawah Fakultas Hukum USU berubah statusnya menjadi Fakultas. Semua mahasiswa yang terdaftar pada jurusan tersebut otomatis menjadi mahasiswa FISIP USU. Pada waktu itu mahasiswa yang kuliah di FISIP USU belum dibagi ke dalam jurusan-jurusan, karena ketentuan jurusan yang akan dibuka di FISIP USU belum ada. Saat ini FISIP USU berada di Jl. Dr. A. Sofian No. 1 Kampus USU. Bersebelahan dengan Fakultas Ekonomi, dan berseberangan dengan Fakultas Pertanian USU.
1. Pembantu Dekan I : T. Daoed Ahmad, S.H. 2. Pembantu Dekan II : Drs. Haniful Chair Nasution 3. Pembantu Dekan III : Dra. Nurlela Ketaren
Pada Tahun Akademi 1982/1983 jumlah mahasiswa yang diterima pada FISIP USU adalah sebanyak 73 orang.
Pada tanggal 7 April 1983 kegiatan administarsi FISIP USU dipindahkan ke Gedung Biro Rektor USU Lantai I, yang sekarang merupakan Gedung Pusat Komputer yang terletak di Jalan Universitas Kampus USU. Pada bulan Oktober 1983 FISIP USU yang untuk pertama kalinya melantik sebanyak 24 orang sarjana muda dari mahasiswa angkatan 1980/1981. Sedangkan pelantikannya diadakan di Gelanggang Mahasiswa Jalan Universitas Kampus USU Medan.
Sesuai dengan perkembangannya sebagai suatu fakultas, FISIP USU mengusulkan agar dapat membuka beberapa jurusan. Pada tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah Fakultas di lingkungan USU, disebutkan bahwa FISIP USU terdiri dari lima jurusan yaitu:
1. Jurusan Ilmu Administrasi Negara 2. Jurusan Ilmu Komunikasi
3. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 4. Jurusan Sosiologi
5. Jurusan Antropologi
disiplin ilmu yang dimiliki dosen pada masing-masing jurusan, maka jurusan yang pertama dibuka adalah Jurusan Ilmu Administrasi dan Ilmu Komunikasi.
Bagi mahasiswa angkatan 1980/1981 yang sebelumnya tidak memiliki jurusan sampai semester VI, maka pada semester VII mereka diwajibkan untuk memilih salah satu dari dua jurusan yang ada.
Berdasarkan kedua jurusan yang telah dibuka pada FISIP USU, maka melalui SIPENMARU, FISIP USU menambah jumlah penerimaan mahasiswa. Adapun jumlah mahasiwa yang diterima pada Tahun Akademik 1983/1984 yaitu sebanya 74 orang.
Setelah tiga tahun berdiri yaitu pada tahun 1983 Drs M. Adham Nasution yang sebelumnya adalah sebagai Pejabat Sementara Dekan, diangkat menjadi Dekan FISIP USU yang pertama berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 77121/C.I/83 dengan masa periode 1983-1986.
Pada periode ini Dekan sebagai pimpinan fakultas menunjuk para pembantunya yaitu sebagai berikut:
1. Pembantu Dekan I : Dra. Arnita Zainuddin 2. Pembantu Dekan II : Drs. Haniful Chair Nasution 3. Pembantu Dekan III : Drs. Arifin Siregar
Pada tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 4/K. Tahun 1982 Drs. M. Adham Nasution diangkat sebagai Guru Besar pertama pada FISIP USU.
Pada Tahun Akademik 1984/1985 mahasiswa yang diterima melalui SIPENMARU berjumlah 71 orang pada dua jurusan yaitu Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi.
Pada bulan Februari tahun 1985 FISIP USU berhasil mecetak alumni pertamanya sebanyak 10 orang terdiri dari 3 orang Jurusan Ilmu Komunikasi atas nama Suwardi Lubis, Mukti Sitompul, dan Ahmad Daud Siregar. Sedangkan 7 orang dari Jurusan Ilmu Administrasi yaitu atas nama Zakaria, Marlon Sihombing, Ridwan Rangkuti, Rasyudin Ginting, Tunggul Sihombing, Henry Lubis, dan Panca Ria Sembiring. Pelantikan terhadap kesepuluh orang ini diadakan pada 8 Maret1985 di Gedung Perkuliahan FISIP USU.
Jumlah keseluruhan alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1985 adalah sebanyak 36 orang terdiri dari 25 orang Jurusan Ilmu Administrasi dan 11 orang Jurusan Ilmu Komunikasi.
Pada Tahun Akademik 1985/1986, karena kedua jurusan tersebut dianggap sudah mapan, maka pada tahun akademik ini dibuka pula Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial.
Pada Tahun Akademik 1985/1986 FISIP USU melakukan kerjasama dengan Departemen Dalam Negeri yaitu dalam rangka pendidikan lanjutan bagi pegawai Depdagri yang memiliki Ijazah Sarjana Muda sebagai mahasiswa Tugas Belajar untuk mengikuti perkuliahan pada jenjang strata-I atau Sarjana. Pada tahun pertama FISIP USU menerima mahasiswa Tugas Belajar sebanyak 26 orang.
Kemudian pada Tahun Akademik 1986/1987 FISIP USU menambah lagi dua jurusan yaitu Jurusan Sosiologi dan Jurusan Antropologi. Mahasiswa Jurusan Antropologi yang diterima adalah mahasiswa pindahan dari Fakultas Sastra USU berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 163/PTO5/SK/Q.86 tanggal 14 Mei 1986.
mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi dan mengikuti perkuliahan pada semester VIII, mereka tetap mengikuti perkuliahan di Fakultas Sastra USU sampai selesai pendidikannya.
Pada Tahun Akademik 1986/1987 jumlah mahasiswa yang diterima di FISIP USU sebanyak 375 orang terdiri dari 333 orang mahasiswa Reguler dan 42 orang mahasiswa Tugas Belajar.
Setelah menjalani periode pertama yaitu tahun 1983-1986 sebagai Dekan FISIP USU, maka pada tahun 1986 tersebut Prof. M. Adham Nasution diusulkan kembali menjadi Dekan FISIP USU. Selanjutnya melalui Surat Keputusan Mendikbud Nomor 79511/A.2/C/1986, tanggal 23 Oktober 1986 mengangkat kembali Prof. M. Adham Nasution sebagai Dekan FISIP USU untuk kedua kalinya yaitu periode 1986-1989.
Pada periode ini Dekan sebagai pimpinan Fakultas menunjuk para pembantunya yaitu sebagai berikut:
Pembantu Dekan I : Nurhaina Burhan, S.H Pembantu Dekan II : Drs. Armyn Sipahutar Pembantu Dekan III : Dra. Irmawati Soeprapto
Pada Tahun Akademi 1987/1988 FISIP USU telah memiliki lima jurusan yaitu Ilmu Administrasi, Ilmu Komunikasi, Ilmu Kesejahteraan Sosial, Sosiologi, dan Antropologi.
Pada Tahun Akademik 1988/1989 FISIP USU menerima mahasiswa sebanyak 241 orang yang terdiri dari 197 orang mahasiswa Reguler dan 44 orang mahasiswa Belajar. Jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1988 adalah sebanyak 125 orang.
Pada Tahun Akademik 1989/1990 FISIP USU menerima mahasiswa sebanyak 207 orang yang kesemuanya adalah mahasiswa Reguler. Jumlah alumni FISIP USU pada tahun 1989 adalah 141 orang.
Pada tahun 1990, masa periode jabatan Dekan untuk yang kedua kalinya sudah berakhir. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa jabatan Dekan hanya maksimal selama 2 periode.
Pada proses pemilihan Dekan selanjutnya, FISIP USU melalui senat melakukannya secara voting. Dari hasil voting tersebut, yang terpilih menjadi Dekan adalah Dr. Asma Affan, MPA, yang selanjutnya untuk diusulkan ke Mendikbud atas rekomendasi Rektor.
Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 20208/A2.I.2/C/1990, tanggal 14 Maret 1990 diangkatlah saudara Dr. Asma Affan, MPA sebagai Dekan FISIP USU masa periode 1990-1993. Pada periode ini Dekan sebagai pimpinan Fakultas menunjuk para pembantunya yaitu sebagai berikut:
Pembantu Dekan I : Drs. Rahim Siregar, M.A Pembantu Dekan II : Dra. Arnita Zainuddin Pembantu Dekan III : Drs. Siswo Suroso
Pada Tahun Akademik1990/1991 jumlah mahasiswa yang diterima di FISIP USU adalah sebanyak 233 orang. Jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU tahun 1990 adalah sebanyak 135 orang.
Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 520931/A2.I2/C/1993 tanggal 20 Agustus 1993, maka Drs. Amru Nasution diangkat sebagai Dekan FISIP USU untuk masa periode 1993-1996. Pada periode ini Dekan sebagai pimpinan Fakultas menunjuk para pembantunya sebagai berikut:
Pembantu Dekan I : Dra. Nurwida Nuru Pembantu Dekan II : Dra. Irmawati Soeprapto Pemabntu Dekan III : Drs. Sakhyan Asmara
Setelah 3 tahun masa jabatan Dekan FISIP USU, maka tahun 1996 dibentuklah Panitia Pemilihan Calon Dekan yang baru. Dari hasil rapat Senat yang dilaksanakan ternyata Drs. Amru Nasution diusulkan kembali sebagai calon tunggal masa periode 1996-1999. Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 51141/A2.I2/KP/1996 tanggal 23 September 1996 Drs. Amru Nasution diangkat kembali sebagai Dekan FISIP USU, dengan menunjuk para pembantunya:
Pembantu Dekan I : Dra. Nurwida Nuru Pembantu Dekan II : Drs. Subilhar, MA Pembantu Dekan III : Drs. Sakhyan Asmara
Pada tahun 1999 masa jabatan Dekan FISIP USU tlah berakhir. Drs. Amru Nasution sebagai Dekan tidak dapat lagi mencalonkan diri untuk ketiga kalinya. Melalui Rapat Senat FISIP USU, ternyata yang terpilih sebagai Dekan FISIP USU adalah Drs. Subilhar, MA yang selanjutnya diusulkan ke Mendikbud atas rekomendasi Rektor. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 1998/JO5/KP/1999 tanggal 9 Desember, Drs. Subilhar, MA diangkat sebagai Dekan FISIP USU masa periode 1999-2003.
Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor 2809/D/T/2001 tanggal 30 agustus 2001 dibukalah jurusan tersebut.
Melalui rapat senat tanggal 25 April 2001 FISIP USU kembali mengusulkan ke Rektor USU agar FISIP USU membuka program baru yaitu Program Extension yang berada di bawah naungan masing-masing jurusan yang ada di FISIP USU.
4.4. Program Studi
Pada tahun 1983 dengan surat Keputusan Menteri Pendidikan dna Kebudayaan RI Nomor 0535/0/83 tentang Jenis dan Jumlah pada Fakultas – Fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara, disebutkan bahwa FISIP USU mempunyai 5 (lima) jurusan dengan urutan sebagai berikut:
1. Jurusan Ilmu Administrasi Negara
2. Jurusan Ilmu Komunikasi
3. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
4. Jurusan Sosiologi
5. Jurusan Antropologi
Pada tahun akademik 2001/2002 telah dibuka Program Studi Ilmu Politik berdasarkan SK No.616/J05/SK/PP/2002 dan telah menerima sejumlah 60 mahasiswa. Selang tujuh tahun tepatnya tahun 2009 terjadi penambahan Program Studi Jurusan Administrasi Bisnis/Niaga
Hingga sekarang ini pada tahun akademik 2013/2014 Program Studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU mempunyai 8 (delapan) jurusan, yaitu:
1. Jurusan Ilmu Administrasi Negara
2. Jurusan Ilmu Komunikasi
3. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
4. Jurusan Sosiologi
5. Jurusan Antropologi
6. Jurusan Ilmu Politik
7. Jurusan Administrasi Perpajakan
8. Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis/Niaga
4.5. Struktur Kepemimpinan Fakultas
Adapun struktur kepemimpinan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu politik adalah :
Dekanat
Dekan : Prof.Dr.Badaruddin, M.Si Pembantu Dekan : Drs.Zakaria, MSP
Pembantu Dekan II : Dra. Rosmiani, MA Pembantu Dekan III : Drs. Edward, MSP Departemen / Program Studi
Ketua : Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si Sekretaris : Dra.Elita Dewi, MSP
Ilmu Komunikasi
Ketua : Dra.Fatma Wardy Lubis, MA Sekretaris : Dra. Dayana, M.Si
Ilmu Kesejahteraan Sosial
Ketua : Hairani Siregar, S.Sos, MSP Sekretaris : Mastauli Siregar, S.Sos, M.Si
Sosiologi
Ketua : Dra.Lina Sudarwaty, M.Si Sekretaris : Drs. T. Ilham Saladin, MSP Antropologi
Ketua : Dr. Fikarwin Zuska Sekretaris : Drs.Agustrisno, M.SP
Ilmu Politik
Ketua : Dra. T. Irmayani, M.Si Sekretaris : Drs.P.Antonius Sitepu, M.Si Administrasi Perpajakan
Ketua : Drs. AlwiHashim Batubara, M.Si Sekretaris : Arlina, SH, M.Hum
Ketua : Prof.Dr. Marlon Sihombing, MA Sekretaris : M.Arifin Nasution, S.Sos, MSP
4.6. Sarana dan Fasilitas di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU
FISIP USU yang beralamat di Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Kampus USU Padang Bulan ini memiliki 4 (empat) buah gedung yang berfungsi sebagai infrastruktur dalam kegiatan perkuliahan di kampus ini. Keempat gedung tersebut terdiri atas :
1. Gedung A yang terdiri atas 4 ruang besar dan 7 ruang sedang 2. Gedung B yang terdiri atas 4 ruang besar
3. Gedung C yang merupakan ruangan yang dikhususkan untuk kantor dengan rincian sebagai berikut :
a. Lantai 1 : Ruang PD I, PD II, dan PD III ,Ruang Dharma Wanita, Ruang Kantor Prodip III Adm. Perpajakan
b. Lantai 2: Ruang Kantor Departemen yaitu Departemen Ilmu Komunikasi, Departemen Ilmu Politik, Departemen Ilmu Sosiologi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, dan Departemen Ilmu Antropologi. Ruang Laboratorium Radio Ilmu Komunikasi yaitu USUKOM
c. Lantai 3 : Ruang Perpustakaan dan Ruang Laboratorium Komputer
Sarana lainnya yang telah ada di FISIP USU adalah sarana peribadatan (Musholla), ruang Pemerintahan Mahasiswa (PEMA), kantin, warnet, lapangan bulutangkis, layanan fotocopy, dan gedung serbaguna.
5. Gedung E yang terdiri atas 10 ruang sedang, yaitu E I-1 – E I-5 dan E II-I E II-5 yang dipakai untuk perluliahan.
4.7. Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
4.7.1. Visi
Adapun yang menjadi visi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumatera utara adalah “Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan Politik di Wilayah Asia Tenggara”.
4.7.2. Misi
Adapun yang menjadi misi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumatera utara adalah :
1. Menghasilkan Alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset , kajian dalam studi ilmu sosial dan politik.
2. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan seluruh stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai suatu organisasi profesional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan profesional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain. 3. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan mitra
fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip Profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing.
4. Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sendiri.
4.8. Tujuan, Tugas dan Fungsi FISIP USU 4.8.1. Tujuan
Sebagai lembaga Pendidikan Tinggi yang bernaung di bawah Universitas Sumatera Utara mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademika dan atau profesional yang mampu menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan dan keterampilan tinggi, disertai budi yang luhur, mencintai bangsa dan sesama manusia sesuai dengan falsafah.
b. Mengembangkan dan menebarkan ilmu pengetahuan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional sesuai dengan Pancasila.
4.8.2. Tugas
a. Tujuan pendidikan nasional
b. Kaedah, moral dan etika ilmu pengetahuan.
c. Kepentingan masyarakat serta memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi
4.8.3. Fungsi
a. Melaksanakan pengembangan pendidikan dan pengajaran.
b. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan kebudayaan, khususnya ilmu pengetahuan sosial.
c. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat.
BAB V
ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul, selajutnya adalah menanalisa data. Penelitian ini dilakukan terhadap 93 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) yang menjadi penerima program Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan cara penyebaran kuisioner untuk melenkapi data-data yang dibutuhkan. Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa mahasiswa yang menjadi penerima program Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Analisa data merupakan pengolahan data hasil pengumpulan kuisioner, observasi dan wawancara. Analisa data dilakukan melalui penyajian data hasil pengumpulan kuisioner dalam bentuk tebel distribusi frekuensi kemudian digabung dengan data hasil wawancara. Analisa data ini adalah menyangkut respon mahasiswa dalam pelaksanaan program Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU).
Agar pembahasan tersusun sistematis, maka pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 sub bab:
a. Karakteristik identitas responden.
5.1. Karakteristik Identitas Responden
Sebelum menganalisa data, sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu gambaran responden secara umum.
5.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Diagram 5.1.
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.1. dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini adalah berusia 16 tahun – 17 tahun yaitu sebanyak 2 responden (2%). Kemudian diikuti responden yang berusia 18 tahun – 19 tahun sebanyak 71 responden (77%), sedangkan
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Usia 16-17 Usia 18- 19 Usia >20
Persentase 2% 77% 21%
Frekuensi 2 71 20
2
71
20 2%
77%
responden yang berusia > 20 tahun sebanyak 20 responden (21%). Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar dari total responden masih berusia 18 tahun – 19 tahun.
5.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Diagram 5.2.
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber :Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.2. dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 43 responden (46%) sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 50 responden (54%). Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden didominasi oleh perempuan
5.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan (Program Studi)
Diagram 5.3.
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Laki-laki Perempuan
Persentase 46% 54%
Frekuensi 43 50
43 50
46%
Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan (Program Studi)
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Data mengenai distribusi responden berdasarkan jurusan (program studi) yang diteliti melalui kuesioner terdiri dari delapan klasifikasi. Adapun klasifikasi jurusan (program studi) tersebut adalah jurusan (program studi) Ilmu Kesejahteraan Sosial, Ilmu Politik, Ilmu Administrasi Bisnis, Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Administrasi Perpajakan, Sosiologi, Antropologi dan Ilmu Komunikasi.
Berdasarkan data pada diagram 5.3. dapat diketahui bahwa data yang diperoleh dari hasil kuesioner tersebar dengan merata kesemua jurusan (program studi) yang ada di kampus. Adapun rincian data dari klasifikasi responden adalah jurusan (program studi) Ilmu Kesejahteraan Sosial sebanyak 12 responden (13%), jurusan (program studi) Ilmu Politik sebanyak 13 responden (13%), jurusan (program studi) Ilmu Administrasi Bisnis sebanyak 11 responden (12%), jurusan (program studi) Ilmu Administrasi Negara sebanyak 12 responden
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 Ilmu Kesejah teraan sosial Ilmu Politik Ilmu Admini strasi Bisnis Ilmu Admini strasi Negara Ilmu Admini strasi Perpaja kan Sosiolo gi Antrop ologi Ilmu Komuni kasi
Persentase 13% 13% 12% 13% 13% 12% 12% 12%
Frekuensi 12 13 11 12 12 11 11 11
12 13 11 12 12 11 11 11
13% 13%
12% 13%
13%
(13%), jurusan (program studi) Ilmu Administrasi Perpajakan sebanyak 12 responden (13%), jurusan (program studi) sosiologi sebanyak 11 responden (12%), jurusan (program studi) Antropologi sebanyak 11 responden (12%) dan jurusan (program studi) Ilmu Komunikasi sebanyak 11 responden (12%).
Perbedaan jurusan (program studi) yang ada tersebut tidak memecahkan tali silaturahmi dan pembatasan belajar masing-masing mahasiswa. Bahkan kerap kali mahasiswa tersebut terlihat saling bertukar informasi dan berdiskusi satu sama lain tentang wacana-wacana sosial maupun diskusi keilmuan, adapun beberapa dari mereka juga ikut serta dalam salah satu organisasi eksternal yang anggotanya berisikan mahasiswa dari berbagai jurusan.
5.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
Diagram 5.4.
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Data mengenai distribusi responden berdasarkan agama yang diteliti melalui kuesioner adalah terdiri dari empat klasifikasi. Adapun klasifikasi agama tersebut adalah Agama Islam, Protestan, Khatolik, dan Budha.
Berdasarkan data pada diagram 5.4. dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah beragama Islam yaitu sebanyak 79 responden (84%). Kemudian diikuti oleh responden yang beragama Protestan sebanyak 11 responden (12%) kemudian responden yang beragama Khatolik sebanyak 2 responden (3%) dan yang terakhir responden yang beragama Budha sebanyak 1 responden (1%).
Perbedaan agama yang ada tersebut tidak memecahkan persatuan dan tali silaturahmi yang telah terjalin antara responden. Bahkan mereka tetap menjalin sikap saling menghargai dan menghormati antara sesama umat beragama seperti pada saat perayaan hari-hari besar beragama, mereka terlihat saling mendukung kegiatan tersebut dengan tetap saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
5.1.5. Karakterristik Responden Berdasarkan Suku Bangsa 0
10 20 30 40 50 60 70 80
Islam Protestan Khatolik Budha
Persentase 84% 12% 3% 1%
Frekuensi 79 11 2 1
79
11
2 1
84%
12%
Diagram 5.5.
Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.5 dapat diketahui, bahwa mayoritas responden berasal dari suku Batak yaitu sebanyak 32 responden (34%). Selanjutnya responden yang bersuku Jawa yaitu sebanyak 20 responden (21%), responden yang bersuku Melayu sebanyak 10 responden (11%), responden yang bersuku Minang sebanyak 10 responden (11%) kemudian responden yang bersuku Aceh sebanyak 13 responden (14%) dan lain-lain sebanyak 8 responden (8%).
Perlu diketahui, bahwa suku-suku lain yang berjumlah 8 responden tersebut adalah responden yang berasal dari suku Nias, Banjar dan Tionghoa sebanyak 8 responden (8%). Meskipun memiliki suku-suku yang berbeda responden tetap dapat hidup rukun dan saling menghargai satu dengan yang lain walaupun beberapa dari mereka ikut organisasi kedaerahan. Hal ini terlihat dari aktivitas tiap mahasiswa di kampus dengan saling berbaur satu dengan yang lainnya.
0 5 10 15 20 25 30 35
Batak Jawa Melayu Minang Aceh Lain-lain
Persentase 34% 21% 11% 11% 14% 8%
Frekuensi 32 20 10 10 13 8
32
20
10 10 13 8
34%
21%
11% 11%
14%
5.2. Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Terhadap Program Uang Kuliah Tunggal (UKT)
Dari data yang dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara, dapat diketahui respon mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumatera utara terhadap program uang kuliah tunggal (UKT).
5.2.1. Persepsi Responden Terhadap Program Uang Kuliah Tunggal (UKT)
Dalam mengukur respon juga diperlukan adanya pengetahuan karena jika pengetahuan / persepsi tentang suatu hal itu tidak ada maka respon tidak akan muncul. Persepsi adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungan baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penerimaan.
Diagram 5.6.
Pengetahuan Responden Tentang Program UKT
Sumber : Hasil Kuesioner 2014 0
10 20 30 40 50 60 70 80
Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu
Persentase 81% 14% 5%
Frekuensi 75 13 5
75
13
5 81%
14%
5%
Berdasarkan data pada diagram 5.6. dapat dilihat bahwa responden mayoritas mengetahui tentang adanya program Uang Kuliah Tunggal, yaitu sebanyak 75 responden (81%), kemudian 13 responden (14%) menjawab bahwasanya mereka kurang mengetahui program Uang Kuliah Tunggal dan 5 responden (5%) menjawab tidak tahu mengenai Program Uang Kuliah Tunggal.
Hal ini berarti bahwa Program Uang Kuliah Tunggal di kampus FISIP USU telah di sosialisasikan dengan baik. Sosialisasi program ini dikatakan baik, terlihat dari pengetahuan responden mengenai program tersebut.
Diangram 5.7.
Pengetahuan Responden Tentang Penerapan Program UKT di FISIP USU
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diangram 5.7. terlihat bahwa responden yang mengetahui program Uang Kuliah Tunggal telah di terapkan di kampus mereka adalah sebesar 81
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu
Persentase 87% 5% 8%
Frekuensi 81 5 7
81
5 7
87%
5% 8%
responden (87%) sedangkan yang kurang mengetahui sebanyak 5 responden (5%) dan yang tidak mengetahui sebanyak 7 responden (8%).
Responden yang mengatakan kurang mengetahui berarti mereka mengetahui tapi tidak bisa menyebutkan kapan program Uang Kuliah Tunggal ini diterapkan di FISIP USU, sedangkan responden yang menjawab tidak tahu berarti mereka memang tidak tahu menau kapan program Uang Kuliah Tunggal ini diterapkan di FISIP USU.
Diagram 5.8.
Pengetahuan Responden Tentang Isi Program Uang Kuliah Tunggal
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan diagram 5.8. dapat diketahui bahwa mayoritas responden kurang tahu akan isi dari program Uang Kuliah Tunggal yaitu sebanyak 46 responden (49%), sedangkan 38 responden (41%) menjawab tahu isi tentang program Uang Kuliah Tunggal dan 9 responden (10%) menjawab tidak tahu mengenai isi dari program Uang Kuliah Tunggal tersebut.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu
Persentase 41% 49% 10%
Frekuensi 38 46 9
38
46
9 41%
49%
10%
Dari data yang didapat menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa yang tidak paham mengenai isi dari program Uang Kuliah Tunggal yang telah diterapkan, hal ini diperkuat lagi dengan pendapat yang diutarakan oleh salah-satu responden yaitu saudara Rahmad Arief dari jurusan politik yang mengatakan bahwa :
“Saya tahu program UKT telah diberlakukan di FISIP USU tapi saya tidak begitu paham bagaimana poin-poin isi dari program itu, pihak kampus juga kurang mensosialisasikan pemberlakuan program ini, yang saya tahu program ini sudah ada sejak saya diterima di kampus”
Kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihak kampus berakibat mahasiswa kurang paham mengenai isi dari program Uang Kuliah Tunggal yang telah diterapkan, padahal objek penerapan program tersebut adalah mahasiswa itu sendiri, hal ini bisa mengakibatkan menurunnya rasa percaya mahasiswa terhadap program yang telah berjalan.
Diagram 5.9.
Pengetahuan Responden Tentang Kapan Pertama Kali Program UKT Diterapkan di FISIP USU
Sumber : Hasil Kuesioner 2014 0
10 20 30 40 50 60 70
Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu
Persentase 74% 15% 10%
Frekuensi 69 15 9
69
15
9 74%
15%
10%
Berdasarkan data pada diagram 5.9. terlihat bahwa responden yang mengetahui kapan pertama kali program Uang Kuliah Tunggal dilaksanakan sebanyak 69 responden (74%). Sedangkan responden yang menjawab kurang tahu sebanyak 15 responden (16%), dan yang menjawab tidak tahu sebanyak (10%).
Diagram 5.10.
Pengetahuan Responden Tentang Kenapa Program UKT Diterapkan
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.10. terlihat bahwa mayoritas responden kurang tahu mengapa program Uang Kuliah Tunggal diterapkan yaitu sebanyak 48 responden (51%), sedangkan responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 25 responden (27%) dan responden yang menjawab tahu kenapa program Uang Kuliah Tunggal diterapkan sebanyak 20 responden (22%).
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu
Persentase 22% 51% 27%
Frekuensi 20 48 25
20
48
25 22%
51%
27%
Diagram 5.11.
Pengetahuan Responden Tentang Landasan Hukum Program UKT
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Menurut data pada diagram 5.11. menjunjukkan bahwa mayoritas responden tidak mengetahui landasan hukum diberlakukan nya program Uang Kuliah Tunggal yaitu sebanyak 53 responden (58%). Banyaknya responden yang tidak mengetahui disebabkan kurangnya sosialisasi dan usaha dalam mencari informasi mengenai program UKT ini.
Namun dari sekian banyak responden hanya segelintir yang tahu akan landasan hukum program Uang Kuliah Tunggal diterapkan yaitu sebanyak 5 responden (5%) dan responden yang menjawab kurang mengetahui yaitu sebanyak 35 responden (37%). Kurang mengetahui berarti responden tidak mengetahui secara rinci mengenai landasan hukum penerapan progran UKT mereka hanya mengetahui sebahagian besarnya saja.
0 10 20 30 40 50 60
Tahu Kurang
Tahu
Tidak Tahu
Persentase 5% 37% 58%
Frekuensi 5 35 53
5
35
53
5%
37%
58%
Diagram 5.12.
Pengetahuan Responden Tentang Pembagian Kategori Biaya UKT
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.12. dapat dilihat bahwa mayoritas mahasiswa tidak mengetahui adanya pembagian kategori beban biaya yang dikenakan bagi penerima Uang Kuliah Tunggal yaitu sebanyak 53 responden (57%). Sedangkan yang menjawab kurang tahu sebanyak 28 responden (30%) dan yang menjawab tahu sebanyak 12 responden (13%).
Hal ini berarti bahwa mahasiswa yang terkena program Uang Kuliah Tunggal tidak tahu pembagian apa saja yang ada di program tersebut, mereka hanya memperoleh informasi sebatas beban biaya yang mereka terima saja.
0 10 20 30 40 50 60
Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu
Persentase 13% 30% 57%
Frekuensi 12 28 53
12
28
53 13%
30%
57%
Diagram 5.13.
Pengetahuan Responden Terhadap Tujuan Program UKT
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.13. dapat di ketahui bahwa mayoritas mahasiswa tidak tahu tujuan dari program Uang Kuliah Tunggal ini diberlakukan yaitu sebanyak 40 responden (43%) sedangkan yang menjawab kurang tahu sebanyak 34 responden (37%) dan yang menjawab tahu sebanyak 19 responden (20%).
Hal ini berarti mayoritas mahasiswa yang membayar beban biaya UKT tidak tahu tujuan pembedaan kategori biaya, hal ini diperkuat dengan pendapat dari salah satu mahasiswa yang bernama Joni Rahman jurusan sosiologi, ia berpendapat bahwa :
“ Saya tidak paham alur biaya yang dibayarkan ditujukan untuk apa saja dan kepada siapa, menurut info yang saya dapat biaya yang dikenakan untuk membantu mahasiswa lain yang lebih membutuhkan tapi tidak jelas bagai mana penerapannya”.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu
Persentase 20% 37% 43%
Frekuensi 19 34 40
19
34
40 20%
37%
43%
Diagram 5.14.
Pengetahuan Responden Terhadap Manfaat Program UKT
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Seseorang yang mengetahui manfaat suatu program akan cenderung untuk lebih merespon positif program tersebut. Tujuan suatu program biasanya sejalan dengan manfaat dari adanya program tersebut. Dengan tercapainya tujuan maka dapat dirasakan lah manfaatnya.
Tujuan bisa diartikan sebagai suatu yang ingin dicapai, serta manfaat yaitu apa yang didapat atau yang bisa berguna bagi seseorang. Berdasarkan data pada diagram 5.14. menunjukkan bahwasanya mayoritas responden menjawab kurang tahu yang berarti mereka tidak tahu dengan jelas manfaat yang didapat dari pemberlakuan program UKT ini, yaitu sebanyak 44 responden (47%), sedangkan yang menjawab tidak tahu sebanyak 32 responden (34%) dan yang menjawab tahu akan manfaat program UKT ini sebanyak 17 responden (19%).
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu
Persentase 19% 47% 34%
Frekuensi 17 44 32
17
44
32 19%
47%
34%
Diagram 5.15.
Pengetahuan Responden Terhadap Kategori Biaya UKT
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.15. menunjukkan bahwa responden tidak mengetahui apa saja kategori beban biaya yang ada di program Uang Kuliah Tunggal, yaitu sebanyak 68 responden (73%). Sedangkan yang menjawab mengetahui apa saja kategori beban biaya Uang Kuliah Tunggal sebanyak 13 responden (14%), dan yang menjawab kurang mengetahui sebanyak 12 respoinden (13%). Berikut hasil wawancara dengan salah satu penerima program UTK jurusan Adm. Bisnis.
Ana Dharma Wanti:
“menurut saya kategori biaya yang dibebankan tidak di sosialisasikan dengan jelas kepada mahasiswa penerima program, saya tidak tahu mengapa bisa begitu karena tidak ada penjelasan yang diberikan pihak kampus kepada saya”
0 10 20 30 40 50 60 70
Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu
Persentase 14% 13% 73%
Frekuensi 13 12 68
13 12
68
14% 13%
73%
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa mayoritas responden tidak mengetahui besaran biaya tiap kategori yang ada di dalam program tersebut yang dikarenakan kurangnya sosialisasi dan pencarian informasi oleh responden itu sendiri.
5.2.2. Sikap Responden Terhadap Program Uang Kuliah Tunggal
Penelitian tentang respon ini tidak lepas dari pembahasan sikap. Sikap adalah keadaan yang memungkinkan timbulnya suatu perubahan atau tingkah laku dan cenderung untuk bertindak dan bereaksi terhadap rangsang. Sikap mahasiswa terhadap program Uang Kuliah Tunggal dapat diukur melalui penilaian penolakan/penerimaan, dan mengharapkan/menghindari.
Pengukuran terhadap sikap mahasiswa dapat dilihat melalui beberapa bagian seperti yang di uraikan pada hasil penelitian berikut.
Diagram 5.16.
Tanggapan Responden Tentang Penerapan Program UKT
Sumber : Hasil Kuesioner 2014 0
10 20 30 40 50
Layak Kurang
Layak
Tidak Layak
Persentase 13% 34% 53%
Frekuensi 12 32 49
12
32
49 13%
34%
53%
Berdasarkan data pada diagram 5.16. responden yang mengatakan bahwa program Uang Kuliah Tunggal tidak layak diterapkan, ada sebanyak 49 responden (53%), hal ini disebabkan banyak mahasiswa berpendapat UKT memberatkan mahasiswa yang ingin belajar di perguruan tinggi, karena ada klasifikasi beban biaya yang dibayarkan kepada universitas berdasarkan wilayah, padahal belum tentu wilayah tersebut berhak mendapat hal itu. Berikut hasil wawancara dengan salah satu mahasiswa yang terkena program UKT dari jurusan Adm. Perpajakan.
Jorianda Sitompul
“menurut saya tidak ada standarisasi yang jelas mengenai pengkategorian biaya yang harus dibayarkan, karena penjelasan mengapa daerah ini atau daerah itu mendapat kompensasi itu tidak jelas, belum lagi pendapatan orang tua saya, kan tidak selalu sama, lain hal kalau orang tuanya punya gaji tetap”
Diagram 5.17.
Tanggapan Responden Tentang Besaran Biaya Per Kategori
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.17. dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab kategori beban biaya yang mereka terima layak, yaitu sebanyak 56 responden (60%), sedangkan responden yang menjawab kurang layak sebanyak 23 responden (25%) dan responden yang menjawab tidak layak sebanyak 14 responden (15%). Hal ini menunjukkan bahwa besaran biaya yang dibebankan kepada mahasiswa yang terkena Program Uang Kuliah Tunggal masih tergolong terjangkau oleh ekonomi masing-masing keluarga mahasiswa tersebut.
0 10 20 30 40 50 60
Layak Kurang Layak Tidak Layak
Persentase 60% 25% 15%
Frekuensi 56 23 14
56
23
14 60%
25%
15%
Diagram 5.18.
Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Program UKT
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.18. dapat diketahui bahwamayoritas responden menjawab kurang baik, yaitu sebanyak 51 responden (54%), hal ini berarti pelaksanaan program Uang Kuliah Tunggal yang diterapkan berjalan kurang maksimal, penilaian tersebut juga diperkuat dengan hasil wawancara pada salah satu penerima program Uang Kuliah Tunggal yaitu saudara Muhamad Kurniawan dari jurusan komunikasi, ia mengatakan bahwa : “program Uang Kuliah Tunggal secara konsep memang bagus, tetapi dalam penerapannya rawan akan kecurangan karena tidak ada transparansi dana yang sudah diperoleh dari beban biaya UKT disalurkan untuk apa saja, sehingga menurut saya pelaksanaan program UKT ini masih jauh dari harapan”
Adapun beberapa responden yang menjawab tidak baik sebanyak 36 responden (39%), sedangkan yang menjawab baik sebanyak 6 responden (7%). Berdasarkan hasil
0 10 20 30 40 50 60
Baik Kurang Baik Tidak Baik
Persentase 7% 54% 39%
Frekuensi 6 51 36
6
51
36 7%
54%
39%
penelitian yang dilakukan penerapan program UKT masih jauh dari kata maksimal yang dikarenakan keterbukaan atau transparansi yang tidak jelas dari pihak kampus.
Diagram 5.19.
Tanggapan Responden Tentang Baik Buruknya Dampak Psikologi Akibat Program UKT
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.19. dapat diketahui bahwa responden yang menjawab baik sebanyak 44 responden (47%), sedangkan rersponden yang menjawab tidak baik sebanyak 40 responden (43%) dan responden yang menjawab kurang baik sebanyak (10%). Penilaian ini berarti tanggapan responden terhadap dampak psikologis yang diterima cederung bersifat positif atau baik walaupun banyak juga yang beranggapan bahwasanya pembeda-bedaan besaran biaya yang dikenakan kepada mahasiswa berbeda-beda akan mengakibatkan rasa iri atau minder terhadap mahasiswa lainnya, dalam hal ini dapat dilihat bahwa besaran biaya yang dikenakan dapat dikategorikan berimbang dan mampu untuk dibayarkan oleh tiap mahasiswa.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Baik Kurang Baik Tidak Baik
Persentase 47% 10% 43%
Frekuensi 44 9 40
44
9
40 47%
10%
43%
Diagram 5.20.
Tanggapan Responden Tentang Baik Buruknya Pemberian Informasi Program UKT
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.20. dapat diketahui bahwa responden yang menjawab peberian informasi tentang pelaksanaan program Uang Kuliah Tunggal berjalan dengan baik sebanyak 47 responden (50%), sedangkan responden yang menjawab kurang baik sebanyak 28 responden (30%) dan responden yang menjawab tidak baik sebanyak 18 responden (20%). Hal ini berarti bahwa kebanyakan mahasiswa menilai pemberian informasi berjalan dengan baik, baik yang didapat melalui pihak kampus ataupun diskusi-diskusi yang mereka ikuti dalam rangka pembahasan program Uang Kuliah Tunggal.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Baik Kurang Baik Tidak Baik
Persentase 50% 30% 20%
Frekuensi 47 28 18
47
28
18 50%
30%
20% Persentase
Diagram 5.21.
Tanggapan Responden Tentang Survei kevalidan Data Program UKT Per Tahun
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.21. dapat diketahui bahwa responden yang setuju untuk survei per tahun penerima program Uang Kuliah Tunggal sebanyak 62 responden (67%) sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 18 responden (19%) dan responden yang menjawabkurang setuju sebanyak 13 responden (14%). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang terkena program Uang Kuliah Tunggal bersedia disurvei setiap tahun untuk menjaga kevalidan data yang diperoleh pihak kampus untuk ditinjau besaran biaya yang dikenakan kepada mahasiswa sesuai. Pernyataan ini juga diperkuat oleh pendapat dari salah satu mahasiswa sosiologi bernama Dinda Ayu Syahrani, ia berpendapat bahwa :
“Survei secara berkala itu sangat dibutuhkan untuk kelancaran program, saya ingin semua mahasiswa merasakan keadilan yang sama karena pendapatan orang tua kita kan belum tentu sama ditahun ini dan tahun depan bisa jadi bertambah bisa juga berkurang “
0 10 20 30 40 50 60 70
Setuju Kurang Setuju
Tidak Setuju
persentase 67% 14% 19%
Frekuensi 62 13 18
62
13 18
67%
14%
19% persentase
Diagram 5.22.
Tanggapan Responden Tentang Tim survei Program UKT
Sumber : Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan data pada diagram 5.22. dapat diketahui bahwa responden yang menjawab tidak ada tim survei yang datang ke rumah untuk mensingkronisasikan data yang telah diisi di awal pendaftaran masuk perguruan tinggi