RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PENJADWALAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DAN KUNJUNGAN DI PT. SEKAR LAUT,Tbk.
Disusun oleh :
Nama : Fendy Hertanto NIM : 08.39010.0024 Program : DIII (Diploma)
Jurusan : Manajemen Informatika
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Kontribusi ... 3
1.7 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5
2.1 Uraian Tentang Perusahaan ... 5
2.2 Visi PT. Sekar Laut, Tbk. ... 6
2.3 Misi PT. Sekar Laut, Tbk ... 6
2.4 Struktur Organisasi ... 6
2.5 Deskripsi Tugas ... 7
BAB III. LANDASAN TEORI ... 10
3.1 System ... 10
3.2 System Informasi ... 10
3.3 Penjadwalan ... 11
3.4 Analisa dan Perancangan Sistem ... 12
3.5 Microsoft Visual Studio 2005 ... 13
3.6 Crystal Report ... 17
3.7 Microsoft SQL Server 2005 Express ... 17
3.9 Entity Relationship Diagram ... 20
3.10 Data Flow Diagram ... 21
3.11 System Flow ... 24
BAB IV.DESKRIPSI SISTEM ... 28
4.1 Analisis System ... 28
4.2 Identifikasi Masalah ... 29
4.3 Perancangan System ... 29
4.3.1 System Flow ... 29
4.3.2 Data Flow Diagram ... 33
4.3.3 Perancangan Database ... 38
4.3.4 Struktur Basis Data dan Tabel... 39
4.3.5 Desain Input dan Output ... 42
4.4 Implementasi dan Evaluasi ... 47
4.4.1 Teknologi ... 47
4.4.2 Pengoperasian Program ... 48
BAB V. PENUTUP ... 57
5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
LAMPIRAN ... 59
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 6
Gambar 3.1 Entity atau Entitas ... 20
Gambar 3.2 Relation of Entity ... 21
Gambar 3.3 Process ... 22
Gambar 3.4 External Entity... 23
Gambar 3.5 Data Store ... 24
Gambar 3.6 Data Flow ... 24
Gambar 3.7 Terminator ... 25
Gambar 3.8 Manual Operation ... 25
Gambar 3.9 Document ... 25
Gambar 3.10 Process ... 25
Gambar 3.11 Database ... 26
Gambar 3.12 Decision ... 26
Gambar 3.13 Manual Input ... 26
Gambar 3.14 Off-Line Storage ... 26
Gambar 3.15 On-Page Reference ... 27
Gambar 3.16 Off-Page Reference ... 27
Gambar 3.17 Paper Tape ... 27
Gambar 4.1 System Flow Proses Pendaftaran PKL ... 30
Gambar 4.2 System Flow Proses Penjadwalan ... 31
Gambar 4.3 System Flow Proses Kunjungan ... 32
Gambar 4.4 Context Diagram ... 33
Gambar 4.5 HIPO... 34
Gambar 4.6 DFD Level 0 ... 35
Gambar 4.7 DFD Level 1 Mengolah Data Master ... 36
Gambar 4.8 DFD Level 1 Mengolah Data Transaksi ... 36
Gambar 4.9 DFD Level 1 Mengolah Data Laporan ... 37
Gambar 4.10 CDM ... 38
Gambar 4.11 PDM ... 39
Gambar 4.13 Tampilan Menu Item ... 43
Gambar 4.14 Tampilan Summary ... 44
Gambar 4.15 Tampilan Insert ... 44
Gambar 4.16 Tampilan Update ... 45
Gambar 4.17 Tampilan View Data PKL ... 46
Gambar 4.18 Tampilan View Kunjungan ... 47
Gambar 4.19 Form Utama ... 48
Gambar 4.20 Tampilan Form Login ... 49
Gambar 4.21 Menu Utama Admin ... 50
Gambar 4.22 Menu Master ... 50
Gambar 4.23 Maintenance Unit Kerja ... 50
Gambar 4.24 Master Login ... 51
Gambar 4.25 Form View ... 51
Gambar 4.26 View Data PKL ... 52
Gambar 4.27 View Data Kunjungan ... 52
Gambar 4.28 Menu Utama Personalia ... 53
Gambar 4.29 Menu Master ... 53
Gambar 4.30 Form Maintenance Personil ... 54
Gambar 4.31 Form Maintenance Kunjungan ... 54
Gambar 4.32 Tampilan Report Data PKL... 55
Gambar 4.33 Tampilan Report Data Kunjungan ... 56
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tabel Divisi ... 40
Tabel 4.2 Tabel Unit Kerja... 40
Tabel 4.3 Tabel Login ... 40
Tabel 4.4 Tabel Kelompok ... 41
Tabel 4.5 Tabel Kunjungan ... 41
Tabel 4.6 Tabel Personil ... 42
Halaman
Lampiran 1. Kartu Bimbingan ... 59
Lampiran 2. Acuan Kerja ... 60
Lampiran 3. Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 61
Lampiran 4. Log Harian Kerja Praktek ... 62
Lampiran 5. Kehadiran Kerja Praktek ... 63
Lampiran 6. Laporan Data PKL ... 64
Lampiran 7. Laporan Data Kunjungan ... 65
Lampiran 8. Laporan Data PKL Berdasarkan Lembaga Pendidikan ... 66
Lampiran 9. Laporan Data Kunjungan Berdasarkan Lembaga Pendidikan ... 67
Lampiran 10. Listing Program ... 68
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Teknologi Informasi (TI) kini berkembang pesat, hampir tidak ada aspek kehidupan di dunia ini yang tidak terkait dengan teknologi ini. Hal ini disebabkan karena penerapan TI bersifat fleksibel, dan biasanya bersifat jasa atau pelayanan yang digunakan untuk meningkatkan suatu hasil atau mencapai tujuan dari para penggunanya. Informasi sebagai suatu kebutuhan yang dimasa sekarang ini dianggap vital, ditambah lagi dengan harga peralatan TI yang makin terjangkau membuat TI semakin berkembang.
Sebagaimana juga dibutuhkan oleh PT. Sekar Laut, Tbk. sebagai salah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan produk kelautan, mempunyai suatu kekurangan dalam hal ketidakakuratan pencatatan data personil yang Praktek Kerja Lapangan (PKL) maupun kunjungan.
Dengan pengelolaan yang masih dilakukan semi manual banyak terdapat kelemahan, seperti pencatatan data personil yang sering terjadi kesalahan seperti nama, jurusan, serta banyaknya ketidakjelasan dalam mengetahui personil yang sudah selesai masa PKL maupun yang akan menjalani PKL.
Berdasarkan uraian diatas, maka dirancanglah sistem informasi penjadwalan PKL dan kunjungan perusahaan yang dapat diakses secara efektif dan efisien berdasarkan privilege yang ada.
Pada PT. Sekar Laut, Tbk. proses penjadwalan PKL dan kunjungan juga dibatasi. Dalam 1 (satu) periode PT. Sekar Laut, Tbk. menerima peserta PKL
berdasarkan kebijakan dari perusahaan di setiap divisi yang disetujui oleh bagian personalia yaitu maksimal perserta PKL 5 (lima) orang dalam 1 (satu) divisi. Dalam proses penjadwalan PKL dan kunjungan bagian personalia yang bertanggung jawab dalam semua aktifitas personil yang menjalani PKL maupun kunjungan perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan fakta yang terurai pada latar belakang di atas,dapat dirumuskan permasalahan dalam kerja praktek ini yaitu bagaimana rancang bangun sistem informasi penjadwalan praktek kerja lapangan yang dapat membantu mengurangi kesalahan yang terjadi berkaitan dengan pemilihan jadwal PKL dan kunjungan.
1.3 Batasan Masalah
Implementasi kerja praktek ini dalam pembuatan sistem informasi penjadwalan PKL dan kunjungan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem hanya terdiri dari penjadwalan PKL dan kunjungan.
2. Membuat laporan untuk mengetahui jumlah peserta PKL dan kunjungan pada setiap divisi.
3
1.4 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah membuat rancang bangun sistem informasi penjadwalan PKL dan kunjungan yang dapat membantu mengurangi kesalahan yang terjadi berkaitan dengan pemilihan jadwal PKL dan kunjungan serta memudahkan dalam pembuatan laporan jumlah peserta PKL dan kunjungan.
1.5 Manfaat 1. Bagi Personalia
Dapat mengetahui personil yang menjalani PKL per divisi serta data kunjungan perusahaan.
2. Bagi mahasiswa
Dapat mengetahui penjadwalan PKL suatu perusahaan dan mengerti akan dunia kerja.
1.6 Kontribusi
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini secara sistematis dapat dibagi menjadi 5 bab, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah yang ada, perumusan masalah berdasarkan tujuan, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan dari pembuatan aplikasi, kontribusi serta sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN UMUM INSTANSI
Berisi kilas sejarah instansi, visi dan misi perusahaan PT. Sekar Laut, Tbk. dan struktur organisasinya.
BAB III : LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam pembuatan aplikasi.
BAB IV : DESKRIPSI SISTEM
Berisi uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan pada saat kerja praktek, yaitu dari metodologi penelitian, analisis system, pembahasan masalah berupa system flow, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel, dan implementasi sistem
berupa capture dari setiap tampilan program.
BAB V: PENUTUP
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Uraian Tentang Perusahaan
Sejarah PT. Sekar Laut, Tbk. berawal dari sebuah bidang perdagangan produk kelautan di kota Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 1966, kemudian berkembang menjadi usaha kerupuk udang tradisional. Dengan kegigihan usaha yang dirintis berkembang pesat dari indutri rumah tangga menjadi industri perusahaan penghasil kerupuk.
PT. Sekar Laut, Tbk. didirikan pada 19 Juli 1976 dalam bentuk perseroan terbatas dan kemudian terdaftar resmi sebagai badan perusahaan di departemen kehakiman pada 1 Maret 1978.
PT. Sekar Laut, Tbk. menghargai kekayaan alam tersebut dengan mengolahnya sebijak mungkin sehingga menghasilkan produk makanan yang berkualitas dan menjaga potensi alam agar kontinuitas bahan dapat dijaga. Seluruh makanan yang di produksi PT. Sekar Laut, Tbk. 100% terbuat dari bahan alami dan diproses secara higienis sehingga menjadi makanan yang nikmat, aman dikonsumsi, sehat serta dapat dinikmati masyarakat Indonesia dan seluruh dunia.
Kunci kesuksesan PT. Sekar Laut, Tbk. adalah jiwa entrepreneur yang dimiliki oleh para perintis, perfeksionisme dalam kualitas produk dan sinergi kemampuan pemasaran dan distribusi. Itulah yang terus mendorong perusahaan untuk terus mengembangkan kapasitas dan ragam produknya dalam rangka menyongsong tantangan masa depan.
2.2 Visi PT. Sekar Laut, Tbk.
• Membuat komunitas dunia lebih tahu akan produk-produk makanan
dengan kualitas produk bagus, sehat dan bergizi.
• Mempertahankan posisi sebagai perusahaan nomor satu dalam bidang
industri kerupuk.
2.3 Misi PT. Sekar Laut, Tbk.
• Membantu mengolah sumber daya alam Indonesia yang berlimpah dengan
tujuan untuk menyediakan makanan sehat yang bergizi dan berkualitas. • Membantu memberi pangan masyarakat seluruh dunia.
2.4 Struktur Organisasi
RUPS
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Direktur I Direktur II
Divisi Teknik
Divisi Produksi
Divisi Pemsaran
Divisi
Keuangan Divisi
Administrasi dan Sumber Daya Manusia
7
2.5 Deskripsi Tugas
Dalam menjalankan aktifitas perusahaan struktur organisasi PT. Sekar Laut, Tbk. secara garis besar terdiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Presiden Direktur, Direktur I, Direktur II, Divisi Teknik, Divisi Produksi, Divisi Pemasaran, Divisi Keuangan, Divisi Administrasi dan Sumber Daya Manusia.
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS merupakan kekuasaan dimana para pemegang saham melalui RUPS memutuskan garis besar dari kebijakan yang harus dijalankan oleh direksi dan dalam pelaksanaanya dijabarkan lebih lanjut oleh direksi bersama Dewan Komisaris. RUPS mengambil keputusan dengan suara terbanyak dan keputusan yang diambil adalah sah jika RUPS dihadiri oleh dua pertiga dari seluruh saham beredar.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan wakil pemegang saham atau pihak luar yang ditunjuk untuk menjabarkan kebijakan RUPS dan mengawasi pelaksanaannya oleh direksi.
3. Presiden Direktur
4. Direktur I
Direktur I mempunyai tugas menentukan kebijakan umum perusahaan, baik bersifat intern maupun extern, serta bertanggung jawab atas perkembangan dan pertumbuhan perusahaan.
5. Direktur II
Memiliki tugas menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan mesin dan fasilitas pabrik.
6. Divisi Produksi
Divisi Produksi bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dibidang produksi dengan meliputi perencanaan, pengawasan, kapasitas produksi, bahan baku, barang jadi, dan kelancaran pemeliharaan produksi.
7. Divisi Pemasaran
Divisi Pemasaran bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasarannya meliputi pelaksanaan dan pengawasan rencana dan target serta melakukan analisis terhadap kegiatan, menyusun dan mengawasi anggaran biaya promosi dan penjualan serta mengikuti perkembangan pasar dan produksi.
8. Divisi Keuangan
9
9. Divisi Administrasi dan Sumber Daya Manusia
LANDASAN TEORI
3.1 System
Menurut Jogiyanto (1989 : 23), system merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi untuk mencapai tujuan tertentu. System mempunyai peran yang sangat besar dalam menentukan berjalan tidaknya suatu lembaga atau perusahaan. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan akan selalu berdasarkan pada suatu system dalam menjalankan aktifitas sehari-harinya.
Suatu system dapat dirumuskan sebagai suatu totalitas himpunan yang terdiri dari bagian-bagian yang mana antara satu dengan yang lainnya saling berinteraksi dan bersama-sama beroperasi guna mencapai suatu tujuan tertentu didalam suatu lingkungan. Bagian-bagian atau subsystem tersebut merupakan suatu kompleksitas tersendiri, tapi dalam kebersamaan mencapai suatu tujuan berlangsung secara harmonis dalam keteraturan yang pasti.
3.2 System Informasi
Menurut Hartono (1999 :11 ), system informasi dapat didefinisikan sebagai suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi atau informasi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Kegiatan dalam system informasi mencakup :
11
1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.
2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut. 4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Control, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa system informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
3.3 Penjadwalan
Penjadwalan adalah rencana yang berisi pembagian waktu pelaksanaan suatu proyek sehingga urutan kerja dapat dilakukan secara efisien, sistematis, dan tepat waktu. Suatu proyek merupakan rangkaian kegiatan yang mempunyai permulaan dan harus diselesaikan. Rangkaian kegiatan ini dapat berjalan bersama-sama atau saling menyusul sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilakukan.
Penjadwalan kegiatan kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan merupakan rencana untuk mengontrol dan mengawasi jalannya pelaksanaan proyek, dimana keterlambatan-keterlambatan kegiatan proyek dapat segera diatasi dan dicarikan jalan keluarnya melalui langkah-langkah yang cepat, tepat dan efektif.
Tujuan dari penyusunan kegiatan penjadwalan yaitu : • Memberikan pedoman pelaksanaan kerja
3.4 Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis system merupakan tahap yang paling penting dari suatu pemrograman, karena merupakan tahap awal untuk melakukan evaluasi permasalahan yang terjadi serta kendala-kendala yang dihadapi dari sebuah system yang telah berjalan.
Analisis yang efektif akan memudahkan pekerjaan penyusunan rencana yang baik di tahap berikutnya. Sebaliknya, kesalahan yang terjadi pada tahap analisis ini akan menyebabkan kesulitan yang lebih besar, bahkan dapat menyebabkan gagalnya penyusunan sebuah system.
Untuk itu, diperlukan ketelitian dalam mengerjakan, sehingga tidak terdapat kesalahan dalam tahap selanjutnya, yaitu tahap perancangan system. Langkah-langkah yang diperlukan di dalam menganalisis system adalah:
1. Tahap perencanaan system 2. Tahap analisis system 3. Tahap perancangan system 4. Tahap penerapan system
5. Membuat laporan dari hasil analisis
Pada tahap perencanaan, dilakukan identifikasi masalah serta diperlukan adanya analisis yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam system yang telah ada atau digunakan.
13
pertimbangan analisis. Jika semua permasalahan telah diidentifikasi, dilanjutkan dengan mempelajari dan memahami alur kerja dari system yang digunakan.
Kemudian diteruskan dengan menganalisis dan membandingkan system yang terbentuk dengan system sebelumnya. Dengan adanya perubahan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah membuat laporan-laporan hasil analisis sebelumnya dan system yang akan diterapkan. Perancangan system adalah proses menyusun atau mengembangkan system informasi yang baru. Dalam tahap ini, harus dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan informasi dapat terpenuhi.
Hasil system yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai, karena rancangan tersebut meliputi perancangan mulai dari system yang umum hingga diperoleh system yang lebih spesifik. Dari hasil rancangan system tersebut, dibentuk pula rancangan database disertai dengan struktur file antara system yang satu dengan yang lain. Selain itu, dibentuk pula rancangan input dan output system, misalnya menentukan berbagai bentuk input data dan isi laporan.
Apabila di dalam perancangan system terdapat kesalahan, maka kita perlu melihat kembali analisis dari system yang telah dibuat. Sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa analisis system mempunyai hubungan erat dengan perancangan sebuah system.
3.5 Microsoft Visual Studio 2005
Microsoft Visual Studio merupakan bahasa pemrograman yang bersifat
event driven dan menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual
dengan menggunakan model pemrograman Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan
aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data
Objects (ADO), serta menawarkan pembuatan konsol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara
kerjanya yang berbeda. Visual Basic.Net (VB.Net) merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman Visual Basic sebelumnya yaitu Visual Basic 6. Beberapa keunggulan Visual Basic.Net dengan Visual Basic sebelumnya, yaitu:
a. Menyederhanakan Deployment
Visual Basic.Net mengatasi masalah seputar deployment dari aplikasi berbasis
Windows, yaitu “DLL HELL” dan registrasi Common Object Model (COM),
sehingga dapat mempermudah deployment aplikasi yang berbasis Windows. b. Menyederhanakan Pengembangan Perangkat Lunak
Visual Basic.Net memiliki fitur compiler yang bekerja secara realtime dan
daftar task untuk penanganan kesalahan atau bug program sehingga pengembang dapat menangani secara langsung kesalahan program yang terjadi. c. Mendukung Object Oriented Programming (OOP)
15
diantaranya sebagai contoh adalah konsep inheritance atau pewarisan, encapsulation atau pembungkusan, dan polymorphism atau banyak bentuk.
d. Mempermudah migrasi dari Visual Basic 6 ke Visual Basic.Net 2005
Interopability Common Object Model menyediakan komunikasi dua arah
antara aplikasi Visual Basic 6 dengan Visual Basic.Net 2005. Wizard upgrade pada Visual Basic.Net 2005 memungkinkan pengembang dapat melakukan migrasi lebih dari 95% kode Visual Basic 6 menjadi kode Visual Basic.Net 2005.
Budiharto (2006:1) menyebutkan, “Visual Basic.Net 2005 adalah bahasa pemrograman terbaru yang memudahkan programmer Visual Basic 6 beralih ke Visual Basic.Net 2005”. Budiharto (2006:3-4) juga menyebutkan alasan penting
lainnya untuk melakukan migrasi ke Visual Basic.Net 2005, yaitu:
a. Visual Basic.Net 2005 mengatasi semua masalah yang sulit di sekitar pengembangan aplikasi berbasis Windows dan mengurangi penggunaan aplikasi lainnya serta versi komponen, bahkan mewarisi sifat C++ dan berbau Java.
b. Visual Basic 2005 memiliki fasilitas penanganan bug yang hebat dan real time background compiler yang mengakibatkan developer visual C# dapat
mengetahui kesalahan kode yang terjadi secara up-to-date.
c. Windows form designer memungkinkan developer memperoleh aplikasi desktop dalam waktu yang singkat.
ADO.Net. Dengan ADO.Net, developer akan memperoleh akses ke komponen yang lebih powerfull, seperti control DataSet.
e. Visual Basic 2005 menghasilkan web. Menggunakan form web yang baru, anda dapat dengan mudah membangun thin-client aplikasi berbasis web.
f. Mendukung pembangunan aplikasi client-server, terdistribusi serta berupa berupa aplikasi yang berbasis windows serta web.
g. .Net Framework secara mendasar dibuat untuk dipasangkan pada Windows 2003 dengan keunggulan untuk memonitor kelalaian dari aplikasi yang sedang berjalan dan mengisolasi setiap aplikasi.
h. Developer dengan berbagai latar belakang bahasa pemrograman dapat dengan segera menguasai Visual Basic.Net 2005 karena kemudahan dan kemiripan kode yang ditawarkannya.
i. Integrasi dengan system yang telah ada sangat mudah, .Net Framework COM memungkinkan untuk dapat berinteraksi dan dengan dengan system yang sudah ada menggunakan XML Web Service. Visual Studio Upgrade Tool yang tersedia pada Visual Basic.Net 2005 dan Java Language Convention Assistant membantu menkonversi Visual Basic 6 dan Visual J++ agar berjalan pada .Net Framework.
j. Integrasi dengan system yang sudah ada sangat mudah, NET Framework memungkinkan anda berinteraksi dengan system yang sudah ada menggunakan XML web service.
17
Memungkinkan pengembang memilih bahasa pemrograman yang tepat sesuai latar belakang pemrogramnya.
3.6 Crystal Report
Crystal report adalah suatu form khusus berbentuk seperti lembaran format
naskah yang ingin dicetak. Di dalam crystal report, kita dapat merancang laporan-laporan yang ingin kita tampilkan dari data-data yang terdapat di dalam database. Crystal report dapat berdiri sendiri, namun dapat juga menjadi satu dengan
project visual basic yang dibuat atau dikembangkan. Bila berdisi sendiri, report tersebut-pun dapat dipanggil dari project visual basic dengan control Crystal Report Control sehingga report yang telah dibuat dapat digunakan oleh beberapa
project sekaligus.
3.7 Microsoft SQL Server 2005 Express
Microsoft SQL Server merupakan produk Relational Database Management
System (RDBMS) yang dibuat oleh Microsoft. Microsoft SQL Server juga
mendukung Structured Query Language (SQL) sebagai bahasa untuk memproses baris perintah ke dalam basis data. SQL ini telah digunakan secara umum pada semua produk database server yang ada di pasaran saat ini. Microsoft SQL Server banyak digunakan pada dunia bisnis, pendidikan, dan juga pemerintahan sebagai solusi database atau media penyimpanan data. Berbagai macam skala bisnis, dari bentuk bisnis kecil sampai bisnis skala enterprise dapat menggunakan Microsoft SQL Server sebagai pusat basis datanya. Microsoft SQL Server merupakan sebuah
client-server, dimana database terdapat pada komputer pusat yang disebut dengan
server, dan informasi digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang
menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan client. Arsitektur semacam ini memberikan integritas data yang cukup tinggi, karena semua user bekerja dengan informasi yang sama. Arsitektur client-server dapat mengurangi lalu lintas jaringan karena prosesnya hanya berjalan dengan permintaan data yang diperlukan oleh user.
Microsoft SQL Server 2005 Express dibagi kedalam beberapa komponen
logis, seperti misalnya table, view, dan elemen-elemen lain yang dapat dilihat oleh user dengan menambahkan add-on dari aplikasi dengan nama database
management system. Elemen-elemen ini secara fisik disimpan di dalam dua atau
lebih file didalam disk. Format file atau lokasi dimana elemen logic ini ditulis, tidak diketahui oleh user system. Apabila suatu database telah dibuat, user bisa memiliki akses yang telah diberikan kepadanya. Hal ini membuat Microsoft SQL Server 2005 Express dapat menyimpan beberapa database dan membatasi akses
ke masing-masing database kepada user tertentu.
3.8 Database
Database adalah suatu system menyusun dan mengelola record-record
19
a. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.
b. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program secara optimal.
c. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat dilakukan dengan mudah dan terorganisasi.
Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung. Dibawah ini adalah penjelasannya yaitu :
a. Internal level yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan di media storage dan level yang berkaitan.
b. External level disebut juga indivisual user view, yaitu tingkat yang basis datanya dapat berdasarkan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan dengan para pemakai.
c. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang merupakan penghubung dari internal level dan external level.
Seluruh operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel dan hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain table, record, field, index, query. Penjelasannya seperti dibawah ini :
a. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar muka komunikasi antara pemakai dengan profesional komputer.
c. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta
yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada table.
d. Index merupakan tipe dari suatu tabel tertentu yang bersis nilai-nilai field kunci atau field.
e. Query merupakan sekumpulan perintah Structure Query Language (SQL) yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel.
3.9 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram, atau yang lebih dikenal dengan nama ERD,
digunakan untuk mengimplementasikan, menentukan, dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk system pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Adapun elemen-elemen yang terdapat pada ERD, adalah sebagai berikut:
1. Entity atau entitas, digambarkan dalam bentuk persegi seperti pada gambar berikut:
Ent_1
Gambar 3.1 Entity atau Entitas
2. Relation atau relasi merupakan penghubung antara entitas dengan entitas. Terdapat beberapa jenis relasi yang dapat digunakan, seperti to-one, one-to-many, many-to-one, dan many-to-many. Bentuk alur relasi secara detil dapat
21
Many t o O ne Many t o Many O ne t o Many
O ne t o O ne Ent_1
Ent_2
Ent_3
Ent_4
Ent_5
Ent_6
Ent_7
Ent_8
Gambar 3.2 Relation of Entity
3.10 Data Flow Diagram
Menurut Andri Kristanto (2004), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari system, dimana data tersebut disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan, dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
DFD merupakan suatu metode pengembangan system yang terstruktur (structure analysis and design). Penggunaan notasi dalam data flow diagram sangat membantu untuk memahami suatu system pada semua tingkat kompleksitas. Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini dapat membantu dalam berkomunikasi dengan pemakai system untuk memahami system secara logika.
Di dalam DFD, terdapat empat simbol yang digunakan yaitu process, external entity, data store, dan data flow. Simbol process digunakan untuk
data dari perubahan tersebut. Simbol process dapat digambarkan sebagai bentuk berikut:
0
Prcs_1
Gambar 3.3 Process
Pada bentuk gambar process, bagian atas berisi nomor untuk identitas proses. Suatu process dengan nomor 0 (nol atau kosong) menandakan bahwa process tersebut adalah sebuah context diagram. Diagram ini merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan system dengan lingkungan luarnya. Pembuatan context diagram dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan nama systemnya, menentukan batasan dari system, dan menentukan terminator yang diterima atau diberikan daripada system untuk kemudian dilakukan penggambaran.
Nomor 1, 2, 3, dan seterusnya menandakan bahwa proses tersebut diartikan sebagai proses level-0 (nol) yang merupakan hasil turunan atau decompose dari proses context diagram. Proses level-0 membahas system secara lebih mendetil, baik dipandang dari segi kegiatan dari sebuah bagian, alur data yang ada, maupun database yang digunakan didalamnya. Pembuatannya dapat dilakukan dengan
23
dan melakukan pemberian nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
Nomor 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, dan seterusnya merupakan sebuah proses turunan atau decompose dari proses level 0 yang disebut sebagai proses level-1 (satu). Proses level-1 menggambarkan detil kerja dari sebuah bagian dalam sebuah system. Penggambarannya dilakukan dengan cara menentukan proses yang lebih
kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level-0, menentukan apa yang diterima atau diberikan masing-masing sub-proses daripada system dan tetap memperhatikan konsep keseimbangan, memunculkan data store sebagai sumber maupun tujuan alur data (optional), menggambar DFD level-1, dan berusaha untuk menghindari perpotongan arus data. Hasil turunan akhir disebut sebagai the lowest level, dimana hasil akhir ini tergantung dari kompleksitas system yang ada.
External entity disimbolkan dengan bentuk persegi yang digunakan untuk
menggambarkan pelaku-pelaku system yang terkait, dapat berupa orang-orang, organisasi maupun instansi. External entity dapat memberikan masukan kepada process dan mendapatkan keluaran dari process. External entity digambarkan dalam bentuk sebagai berikut:
Entt_2
Gambar 3.4 External Entity
Data store digunakan sebagai media penyimpanan suatu data yang dapat
penjualan, tabel detil pembelian, dan lain-lain. Data store digambarkan dalam bentuk simbol sebagai berikut:
1 Stor_3
Gambar 3.5 Data Store
Data flow merupakan penghubung antara external entity dengan process dan
process dengan data store. Data flow menunjukkan aliran data dari satu titik ke
titik lainnya dengan tanda anak panah mengarah ke tujuan data. Penamaan data flow harus menggunakan kata benda, karena di dalam data flow mengandung
sekumpulan data. Data flow digambarkan dengan bentuk simbol sebagai berikut:
Flow_6
Gambar 3.6 Data Flow
3.11 System Flow
System flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
menyeluruh dari suatu system dimana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada dalam system dan biasanya dalam membuat system flow sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap sub-system yang ada (Jogiyanto, 1998).
Terdapat berbagai macam bentuk simbol yang digunakan untuk merancang sebuah desain dari system, diantaranya adalah terminator, manual operation, document, process, database, manual input, decision, off-line storage, on-page
25
Terminator merupakan bentuk simbol yang digunakan sebagai tanda dimulainya jalan proses system ataupun tanda akhir dari sebuah pengerjaan suatu system. Bentuk dari terminator adalah sebagai berikut:
Gambar 3.7 Terminator
[image:32.595.109.513.311.531.2]Manual operation digunakan untuk menggambarkan sebuah proses kerja yang dilakukan tanpa menggunakan komputer sebagai medianya (menggunakan proses manual). Bentuk simbolnya adalah:
Gambar 3.8 Manual Operation
Document merupakan simbol dari dokumen yang berupa kertas laporan, surat-surat, memo, maupun arsip-arsip secara fisik. Bentuk dari dokumen di gambarkan dalam simbol berikut:
Gambar 3.9 Document
Process adalah sebuah bentuk kerja system yang dilakukan secara terkomputerisasi. Process disimbolkan dengan gambar:
Database digunakan sebagai media penyimpanan data yang bersifat
terkomputerisasi. Simbol dari database adalah sebagai berikut:
Gambar 3.11 Database
Decision merupakan operator logika yang digunakan sebagai penentu
[image:33.595.112.479.337.495.2]keputusan dari suatu permintaan atau proses dengan dua nilai, benar dan salah. Operator logika ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.12 Decision
Manual input digunakan untuk melakukan proses input ke dalam database melalui keyboard. Manual input digambarkan dengan simbol:
Gambar 3.13 Manual Input
Off-line storage merupakan bentuk media penyimpanan yang berbeda
dengan database, dimana media penyimpanan ini menyimpan dokumen secara manual atau lebih dikenal dengan nama arsip. Off-line storage digambarkan dengan simbol:
27
On-page reference digunakan sebagai simbol untuk menghubungkan bagan
desain sebuah system apabila hubungan arus data yang ada terlalu jauh dalam permasalah letaknya. Bentuk simbol On-page reference adalah sebagai berikut:
Gambar 3.15 On-Page Reference
Off-page reference memiliki sifat yang sedikit berbeda dengan On-page reference, karena simbol ini hanya digunakan apabila arus data yang ada
dilanjutkan ke halaman yang berbeda. Bentuk simbolnya adalah:
Gambar 3.16 Off-Page Reference
Paper tape merupakan sebuah simbol yang umumnya menggantikan bentuk
penggambaran jenis pembayaran yang digunakan (misal: uang) dalam transaksi yang ada pada system yang dirancang. Bentuk dari paper tape adalah dengan simbol:
BAB IV
DESKRIPSI SISTEM
Berdasarkan hasil analisis system yang sedang berjalan padaPT. Sekar Laut, Tbk. proses penjadwalan PKL dan kunjungan dengan cara manual yaitu menggunakan buku untuk melakukan pencatatan. Begitu juga dengan proses kunjungan masih dilakukan dengan hal yang sama. System yang sedang berjalan saat ini, di temukan kekurangan yaitu pejadwalan yang tidak teratur sehingga mengakibatkan jadwal untuk PKL tidak akurat.
Hal ini berakibat pada banyaknya data yang hilang karena pencatatan dilakukan secara manual. Kekurangan lain yang kerap kali terjadi pada PT. Sekar Laut, Tbk. adalah sulitnya mencari data penjadwalan. Mengacu pada permasalahan yang ada, PT. Sekar Laut, Tbk. membutuhkan system penjadwalan yang terkomputerisasi agar lebih efektif dan efisien. Untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada untuk lebih jelasnya,dapat dijelaskan pada sub bab dibawah ini :
4.1 Analisis System
System yang diperlukan oleh PT. Sekar Laut, Tbk. adalah sebuah system
yang dapat menangani dan memenuhi semua proses yang ada secara terkomputerisasi sehingga setiap kebutuhan akan informasi dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan akurat. Bagi staf personalia system ini berguna dalam proses maintenance data master, dalam hal ini data master meliputi personil, unit kerja,
dan divisi.
29
4.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasi pada system ini adalah sebagai berikut:
• Data penjadwalan PKL dan kunjungan masih tidak dapat diolah dikarenakan
data–data yang dibutuhkan masih terpisah antara data satu dengan yang lainnya sehingga tidak dapat memperoleh informasi yang benar dan akurat.
Solusi untuk permasalahan–permasalahan di atas adalah sebagai berikut:
• Agar dapat mengolah data-data penjadwalan PKL dan kunjungan dengan baik
maka dibutuhkan adanya program yang dapat menampilkan data personil yangsedang PKL maupun yang akan PKL dimana didalamnya telah terintegrasi data satu dengan data yang lainnya yaitu data pegawai beserta divisi dan di bagian unit kerja mana.
4.3 Perancangan System
Berdasarkan analisis system yang ada, maka akan dirancang suatu system yang sesuai dengan kebutuhan. Rancangan system yang dibuat berupa Data Flow Diagram (DFD) sebagai deskripsi alur dari system. DFD dibuat dengan
menggunakan software PowerDesigner 6 32-bit.
4.3.1 SystemFlow
System flow yaitu bagan yang memiliki arus pekerjaan secara menyeluruh
A. SystemFlow Proses Pendaftaran PKL
Gambar 4.1. SystemFlow Proses Pendaftaran PKL
31
diberikan kepada Personalia dari sini Personalia yang mempersetujui surat pengajuan PKL tersebut.
[image:38.595.116.511.191.631.2]B. SystemFlow Penjadwalan PKL
Gambar 4.2 SystemFlow Proses Penjadwalan
C. SystemFlowProses Kunjungan
Gambar 4.3SystemFlow Proses Kunjungan
Gambar4.3
33
4.3.2 Data Flow Diagram
DFDyaitubagan yang memilikiarus data dalamsuatusystem yang telahadaatausystembaru yang akandikembangkansecaralogika. Diagram-diagramnyaditampilkanpadahalamanberikutselanjutnya.
A. Context Diagram
Surat Persetujuan Data Periode Laporan Pelaksanaan Data Laporan Yang Dipilih
Surat Pengajuan Laporan Pelaksanaan Laporan Yang Dipilih
Laporan Pelaksanaan Data Unit Kerja Data Divisi Surat Balasan Surat Persetujuan
Surat Pengajuan
Surat Balasan
0
Sistem Informasi Pejadwalan PKL dan
Kunjungan
+ Personil
Manajer
Staff Personilia
Gambar 4.4 Context DiagramSystem Informasi Penjadwalan PKL dan Kunjungan Contextdiagramsystem ini memiliki tiga external entity yang menunjang
[image:40.595.121.506.254.608.2]B. Hierarchical Input Process Output (HIPO)
[image:41.595.116.519.249.495.2]HIPO adalahsuaturinciandarisysteminformasi yang akandibuat, didalam HIPO jugaterdapatsub-sub proses. Denganadanya HIPO, alur proses darisystemakanlebihteraturdanjelas. HIPO daripenjadwalandankunjungan PT. SekarLaut, Tbk. dapatdilihatpadagambar 4.5.
35
C. DFD Level 0System Informasi Penjadwalan PKL dan Kunjungan
Data Personil ____
Laporan Pelaksanaan Mengelolah Tabel
data kunjungan
data personil
Data kelompok data unit kerja
Data Divisi_
Data Laporan Yang Dipilih
Laporan Pelaksanaan_
Data Periode Laporan Pelaksanaan Surat Pengajuan Surat Persetujuan
Laporan Yang Dipilih Surat Pengajuan
Surat Balasan
Data Divisi
Surat Balasan Data Unit Kerja
Surat Persetujuan Personil Staff Personilia Manajer 1 Mengelola Data Master + 2 Transaksi + 3 Mengelolah Laporan + 6 Divisi_
7 Unit Krja
8 Klompok 9 Personil_
[image:42.595.133.512.103.533.2]10 Kunjungan_
Gambar 4.6 DFD Level 0 System Informasi Penjadwalan PKL dan Kunjungan.
D. DFD LEVEL 1 Mengolah Data Master
Data Personi l __
Id Uni t Kerj a
Data Personi l Data Uni t Kerj a
Data Di vi si
Data Di vi si _
data uni t kerj a Id Devi si
Staff Personi l i a
6 Di vi si _
7 Uni t Krj a
1
Mengel ol a Data Master Devi si
+
2
Mengel ol a Data Master Uni t Kerj a
3
Mengel ol a Data Personi l
[image:43.595.116.506.339.699.2]12 Personi l ____
Gambar 4.7 DFD Level 1Mengolah Data Master.
Dalam DFD level 1 mengolah data master terdapat internal entity yaitu Staff Personalia serta dua databasedivisidan unit kerja dan mempunyai dua systemmengelola data master divisi dan master unit kerja.
E. DFD LEVEL 1 Mengolah Transaksi
data kunjungan data personil Surat Balasan Data kelompok Surat Pengajuan Surat Persetujuan Surat Persetujuan Surat Balasan Surat Pengajuan Data Persetujuan
Data Peserta PKL Staff
Personilia Staff Personilia Manajer Personil Personil 8 Klompok 9 Personil_ 10 Kunjungan_ 1 Persetujuan 2
Cek Jadwal PKL
3
Input Data Peserta PKL
37
Pada Gambar 4.8 yang merupakan DFD level 1 mengolah data transaksi mempunyai tiga proses yaitu persetujuan, cek jadwal PKL, dan input data personil PKL. Selain itu juga terdapat satu external entityyaitu lembaga pendidikan yang akan disimpan dalam suatu tabel data kelompok.
F. DFD LEVEL 1 Mengolah Data Laporan
Laporan Pelaksanaan
Laporan Yang Dipilih Data Periode Laporan Pelaksanaan Laporan Pelaksanaan_
Data Laporan Yang Dipilih
Laporan Periode Data Laporan Yang Sesuai Staff
Personilia
Manajer 1
Memilih Laporan
2
Menentukan Periode Laporan
3
[image:44.595.123.498.237.586.2]Mencetak Laporan
Gambar 4.9 DFD Level 1 Mengolah Data Laporan
4.3.3 Perancangan Database
Padatahapini, dilakukanpenyusunandanperancangandatabase yang akandigunakanbesertastrukturnya. Rancangandatabasesystem yang dibuatberupaEntity Relational Diagram (ERD), yaitualatuntukmerepresentasikan model data yang adapadasystemdimanaterdapatentitydanrelationship.
[image:45.595.129.499.254.512.2]A. ERD CDM
Gambar 4.10 ERD CDM System Informasi Penjadwalan PKL dan Kunjungan Memiliki Memiliki3 Menggunakan Memiliki2 Menggunakan2 DIVISI Id_Divisi Nama_divisi Unit_Kerja Id_UnitKerja Kapasitas Penjadwalan Id_Kelompok Lembag a_Pendidikan Jurusan T ingkat_Pendidikan T gl_M asuk T gl_Keluar Status_magang Kunjungan
39
[image:46.595.113.488.89.479.2]B. ERD PDM
Gambar 4.11 ERD PDM System Informasi Penjadwalan PKL dan Kunjungan
4.3.4 Struktur Basis Data danTabel
Untukmempermudahpengelolaanfile basis data,
digunakanMicrosoftSQLServer2005Express. Systeminformasipenjadwalan PKL
dankunjunganperusahaaninimenggunakansatubuahfile basis data bernamaPenjadwalan.mdf.
1. Namatabel : Divisi
Fungsi : Menyimpan data NamaDivisi Primary key : Id_Divisi
Foreign key : -
I D_KELOMPO K = I D_KELO MPOK I D_DI VI SI = ID_DI VI SI
I D_UNIT KERJA = ID_UNIT KERJA I D_DI VI SI = ID_DI VI SI
I D_UNIT KERJA = ID_UNIT KERJA
DIVISI ID_DIVISI varc har(50) NAMA_DIVISI varc har(50)
UNIT_KERJA ID_UNITKERJA varc har(50) ID_DIVISI varc har(50) KAPASITAS varc har(50)
PENJ ADWALAN
ID_KELOMPOK varc har(50)
ID_UNITKERJA varc har(50)
LEMBAGA_PENDIDIKAN varc har(50)
JURUSAN varc har(50)
TINGKAT_PENDIDIKAN varc har(50)
TGL_M ASUK date
TGL_KELUAR date
STATUS_MAGAN G varc har(50) KUNJUNGAN
ID_KUNJUNGAN varc har(50)
ID_DIVISI varc har(50)
ID_UNITKERJA varc har(50)
LEMBAGA_PENDIDIKAN varc har(50) PENANGGUNG_JAWAB varc har(50)
TELP varc har(50)
JUM LAH_PESERTA integ er
TGL_KUNJUNGAN date
JAM_KUNJ UNGAN varc har(50)
NO_SURAT varc har(50)
NO_SURAT_BALASAN varc har(50)
STATUS varc har(50)
PERSONIL ID_PERSONIL varc har(50) ID_KELOMPOK varc har(50)
NAMA varc har(50)
Tabel 4.1.TabelDivisi
Field name Type
Field
Size Description Id_Divisi Varchar 50 Id Divisi
Nama_Divisi Varchar 50 NamaDivisi
2. Nama tabel : Unit Kerja
Fungsi : Menyimpan data Unit Kerja Primary key : Id_UnitKerja
[image:47.595.107.512.141.700.2]Foreign key :-
Tabel 4.2.TabelUnit Kerja
Filed Name Type Field Description
ID_UnitKerja Varchar 50 Id unit kerja
ID_Divisi Varchar 50 Id divisi
Nama_UnitKerja Varchar 50 Nama unit kerja
Kapasitas Varchar 50 Kapasitas orang
3. Namatabel : Login
Fungsi : Menyimpan Data User Primary key : ID_Login
Foreign key : -
Tabel 4.3.Tabel Login
Field Name Type
Field
Size Description ID_Login Varchar 10 Id Login
Username Int 4 Nama Login
Password Int 4 Password Login
41
4. Nama table : Kelompok
Fungsi : Menyimpan data Kelompok Primary key : Id_Kelompok
[image:48.595.111.519.154.729.2]Foreign key : -
Tabel 4.4. Tabel Kelompok
Field name Type
Field
Size Description Id_Kelompok Varchar 50 Id kelompok Lembaga_Pendidikan Varchar 50 NamaLembaga
Jurusan Varchar 50 NamaJurusan
Tinggkat_Pendidikan Varchar 50 TinggkatPendidikan Nama_UnitKerja Varchar 50 Nama Unit Kerja
Tgl_masuk datetime - Jam masuk
Tgl_Keluar datetime - Jam Keluar Status_magang Varchar 50 Status PKL
5. Nama tabel : Kunjungan
Fungsi : Menyimpan data Kunjungan Primary key : Id_Kunjungan
Foreign key : -
Tabel 4.5.TabelKunjungan
Field Name Type
Field
Size Description Id_Kunjungan Varchar 50 Id kunjungan
Lembaga_Pendidikan Varchar 50 NamaLembaga
Penanggung_Jawab Varchar 50 NamaPenanggungJawab
Telp Varchar 50 No telp
Jumlah_Peserta Int JumlahPeserta PKL Tgl_Kunjungan Varchar 50 TglKunjungan Jam_Kunjungan Varchar 50 Jam Kunjungan
Divisi Varchar 50 NamaDivisi
No_Surat_Balasan Varchar 50 No suratbalasan Status Varchar 100 Keterangan PKL
6. Nama tabel : Personil
Fungsi : Menyimpan data personil Primary key : Id_Personil
[image:49.595.106.517.110.483.2]Foreign key :-
Tabel 4.6.TabelPersonil
Field Name Type Field Size Description Id_Personil Varchar 50 Id personil
Id_Kelompok Varchar 50 Id kelompok
Nama Varchar 50 Nama
No_Induk Varchar 50 No induk
Jenis_Kel Varchar 50 Jeniskelamin
4.3.5 DesainInputdanOutput
Desain inputdanoutput merupakan rancangan inputdanoutput berupa form untuk memasukkan data dan laporan sebagai informasi yang dihasilkan dari pengolahan data. Desain input danoutput juga merupakan acuan pembuat aplikasi dalam merancang dan membangun system.
1. DesainInput
43
[image:50.595.111.470.337.570.2]a. TampilanUtama
Gambar 4.12TampilanUtama
Semua tampilan halaman di aplikasi tentunya membutuhkan sebuah tampilanutama agar tampilannya konsisten. Dan tampilanutama pada gambar 4.12 yang digunakan di aplikasiini.
b. Menu Item
Gambar 4.13TampilanMenuItem
c. Summary
Gambar 4.14TampilanSummary
Untuk memudahkan melihat data yang sudah tersimpan dan melakukan operasi lain seperti mencari dan menambah, maka diperlukan sebuah summary. Di summary terdapat dua fungsi utama yaitu:
• Menambah Data : Dilakukan dengan menekan tombol ADD jika ingin
menambah.
• Mencari Data : dilakukan dengan menekan tombol Find jika ingin
mencari data.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.14.
d. Insert
45
Untuk memudahkan menambahkan data baru diperlukan tampilan insert/entry yang konsisten. Tampilan insert tersebut mempunyai dua perintah
utama, yaitu :
• Menyimpan Data Baru : Dilakukan dengan menekan tombol Save.
• Membatalkan Penyimpanan : Dilakukan dengan menekan tombol
Cancel.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.15.
[image:52.595.117.487.336.572.2]e. Update
Gambar 4.16 Tampilan Update
Untuk memudahkan mengubah isi data tersimpan diperlukan tampilan update/edit yang konsisten. Tampilan update tersebut mempunyai dua perintah
• Menyimpan Perubahan Data : Dilakukan dengan menekan tombol
Update.
• Membatalkan Perubahan : Dilakukan dengan menekan tombol Back.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di gambar 4.16.
2. Desain Output
Desain output merupakan perancangan desain laporan yang merupakan hasil dari data dari proses yang terjadi, yang tersimpan pada database yang kemudian akan diolah sedemikian rupa menjadi informasi yang berguna bagi pengguna system informasi.
[image:53.595.111.484.332.585.2]a. View Data PKL
Gambar 4.17TampilanView Data PKL
47
[image:54.595.140.483.113.255.2]b.View Data Kunjungan
Gambar 4.18TampilanViewKunjungan
Untuk memudahkan melihat jumlah kunjungan dari seorang PKL diperlukan tampilan View Kunjungan dibantu dengan fasilitas filtering berdasarkan lembaga pendidikan.
4.4 Implementasi dan Evaluasi
Implementasi system ini akan menjelaskan detil aplikasi system informasi penjadwalan PKL dankunjunganperusahaan, penjelasan hardware/software pendukung, dan form-form yang ada.
4.4.1 Teknologi A. Perangkat Keras
Spesifikasiperangkatkerasminimum yang dibutuhkanuntukmenjalankanaplikasiiniadalahsatuunitkomputer dengan:
a) Processor233 Mhz
c) VGA On Board
d) MonitorSuper VGA (800x600) dengan minimum 256 warna e) Keyboard + mouse
B. Perangkat Lunak
Sedangkan perangkat lunak minimum yang harus diinstall ke dalam system komputer adalah:
a) Windows XP
b) SQL Server 2005 Express
c) Visual Basic 2005
4.4.2 Pengoperasian Program
Dalam sub ini akan dijelaskan langkah-langkah pengoperasian program aplikasi system informasi penjadwalan PKL dan kunjungan perusahaan.
1. FormUtama
Inilahhalaman yang pertama kali akanditampilkanketikausermembukaaplikasidesktopsysteminformasipenjadwalan
PKL dankunjunganperusahaan.
[image:55.595.131.494.555.701.2]49
Agar bisa masuk ke dalam system informasi penjadwalan PKL dan kunjungan, userharus melakukan Login dengan memasukkan username dan passworddi dalam tampilanformlogin. Untuk menampilkan tampilan login, kita
[image:56.595.120.497.259.496.2]harus menekan tombol menu login seperti gambar 4.21 sehingga tampilannya akan menjadi seperti 4.20
Gambar 4.20Tampilan FormLogin
2. PageMenuUtama
Ada 2 tingkatan hak aksesuser dalam program ini, yaitu sebagai : a. Admin
b. Personalia
Menu utama yang akan muncul dan halaman yang bisa diakses oleh user tergantung kepada tingkatan hak akses user tersebut.
a. Admin 1. Menu Utama
Gambar 4.21 Menu Utama Admin
[image:57.595.113.514.230.692.2]Dalam menu utama Admin terdapat menu Master, View, Laporan. 2. Menu Master
Gambar 4.22 Menu Master
Dalam Menu Master terdapat Sub Menu Unit Kerja dan LoginMaster.
3. SubMaintenance Unit Kerja
51
Menjelaskantentangmenambahjumlah unit kerjadanmemperkirakanberapakapasitas orang yang beradapada unit kerjatersebut.
[image:58.595.112.489.185.539.2]4. SubMasterLogin
Gambar 4.24MasterLogin
Merupakantampilanformnewuser yang digunakan oleh admin untuk menambah user baru.
5. View
6. Sub ViewData PKL
Gambar 4.26View Data PKL
Merupakantampilanformview data PKL dimana form iniberisikan data PKL yang masihactiveatau yang sudahselesai.
[image:59.595.111.514.433.695.2]7. Sub View Data Kunjungan
53
Merupakan tampilan formview data kunjungan, dimana form ini berisikan data kunjungan.
b.Personalia
1. Halaman Utama Personalia
Gambar 4.28Menu Utama Personalia Dalam menu utama Admin terdapat menuMaster, View, Laporan.
[image:60.595.109.449.323.513.2]2. Menu Master
Gambar 4.29Menu Master
3. SubMenuMaintenencePersonil
[image:61.595.118.507.489.737.2]Gambar 4.30FormMaintenance Personil Gambar
4.30merupakantampilanformmaintenancepersonildigunakanuntukmengisi data personil PKL.
55
Gambar 4.31FormMaintenanceKunjungan
Gambar 4.31merupakantampilanformmaintenancekunjungan yang di
gunakanoleh admin untukmengetahuisiapa yang datangkeperusahaantersebutpadawaktuitu.
5. ReportData PKL
[image:62.595.142.485.306.555.2]Form inidigunakanuntukmelihatlaporan data PKL di perusahaan PT. SekarLaut, Tbk.
Gambar 4.32TampilanReport Data PKL
6. ReportData Kunjungan
[image:63.595.130.497.181.493.2]Form inidigunakanuntukmelihatlaporankunjunganPada PT.SekarLaut, Tbk.
Gambar 4.33 Tampilan Report Data Kunjungan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan sistem informasi penjadwalan PKL dan kunjungan adalah sebagai berikut:
1. Sistem penjadwalan PKL dan kunjungan yang dapat membantu mengurangi kesalahan yang terjadi berkaitan dengan pemilihan jadwal PKL dan kunjungan.
2. Sistem penjadwalan PKL dan kunjungan memudahkan dalam mengetahui kepadatan peserta PKL dan kunjungan.
3. Sistem penjadwalan PKL dan kunjungan memudahkan dalam pembuatan laporan jumlah peserta PKL dan kunjungan.
5.2 Saran
Berhubung keterbatasan waktu dalam mengerjakan aplikasi ini yang hanya satu bulan, maka saran kami untuk develover dan user dari PT. Sekar Laut, Tbk. yang selanjutnya adalah
1. Pengembangan Sistem Informasi penjadwalan ini agar dapat terintergrasi dengan system lain pada perusahaan PT. Sekar Laut, Tbk.
2. Pengembangan sistem informasi ini diharapkan dapat berupa aplikasi web sehingga user mengetahui informasi tentang ruang atau peralatan yang akan dipinjam.
Amsyah, Zulkifli, 2007, Manajemen Sistem Informasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hamalik, O. 2001.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Hartono, Jogiyanto, 1990, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur. Andi Offset, Yogyakarta.
Idris, H.Z. 1992. Pengantar Pendidikan 2. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Indrajit, Eko dan R. Djokopranoto, 2005, Strategi manajemen dan Supply Chain, Grasindo, Jakarta.
Kendall, K.E dan Kendall J.E., 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prehallindo, Jakarta.