• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi."

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 

ABSTRAK

Kedokteran gigi adalah ilmu mengenai pencegahan dan perawatan penyakit

atau kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan pembedahan.

Dr yoyok adalah dokter gigi yang membuka praktek dokter pribadi selain praktek di

rumah sakit. Dalam sistem administrasi pasien pada praktek pribadi dokter gigi ini

memiliki kesulitan menyangkut sistem pendaftaran pasien, riwayat penyakit pasien,

record obat yang pernah diberikan serta sistem pembayaran pasien tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan sistem administrasi yang

terkomputerisasi untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada. Sistem

administrasi ini juga dapat memberikan laporan-laporan yang mengenai pasiennya

seperti rekam medis, record obat yang telah digunakan sampai sistem pembayaran

pasien tersebut.

Dengan Sistem Administrasi pasien ini diperoleh kesimpulan bahwa sistem

ini mampu mengatasi masalah administrasi pasien dengan baik. Bahkan dengan

sistem ini, dokter mampu memonitor perkembangan kesehatan pasien serta

memberikan laporan mengenai rekam medis pasien untuk membantu dokter

mengambil keputusan penanganan pasien tersebut.

(3)

ix DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vi 

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii 

DAFTAR GAMBAR ... xv 

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi 

BAB I PENDAHULUAN ... 1 

1.1  Latar Belakang Masalah ... 1 

1.2  Perumusan Masalah ... 2 

1.3  Batasan Masalah ... 2 

1.4  Tujuan... ... 3 

1.5  Manfaat ... 3 

1.6  Sistematika Penulisan ... 3 

BAB II LANDASAN TEORI ... 6 

2.1  Sistem Informasi ... 6

2.1.1  Sistem ... 6

2.1.2  Informasi ... 6

2.1.3  Sistem Informasi ... 7

2.2  Sistem Administrasi ... 8 

2.3  Rekam Medis ... 9

2.4  Obat... ... 12 

(4)

Halaman

2.6  Konsep Dasar Basis Data ... 15

BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 19 

3.1  Identifikasi Masalah ... 19

3.2  Analisa dan Perancangan Sistem ... 20

3.2.1  Dokumen Flow Pelayanan Pasien ... 20

3.2.2  Dokumen Flow Pembelian Obat ... 21

3.2.3  Dokumen Flow Pelayanan Pasien Terkomputerisasi ... 22

3.2.4  Dokumen Flow Pembelian Obat Terkomputerisasi ... 24

3.3  Data Flow Diagram ... 25 

3.3.1  Context Diagram ... 26

3.3.2  Hierarchy Input Proses Output ... 27 

3.3.3  Data Flow Diagram level 0 ... 28 

3.3.4  Data Flow Diagram Level 1 Sub Proses Data Pasien  ... 29 

3.3.5  Data Flow Diagram Level 1 Sub Proses Pelayanan Pasien ... 30

3.3.6  Data Flow Diagram Level 1 Sub Proses Data Obat ... 31

3.3.7  Data Flow Diagram Level 1 Sub Proses Pembayaran ... 31

3.3.8  Data Flow Diagram Level 1 Sub Proses Pembuatan Laporan  . 32 3.4  Pemodelan Basis Data ... 33 

3.4.1  Conceptual Data Model ... 33

3.4.2  Physical Data Model ... 33

3.4.3  Struktur Database ... 34

3.5  Perancangan Desain Input dan Output ... 40 

(5)

xi

Halaman

3.5.2 Desain Input Form Master Obat ... 42

3.5.3 Desain Input Form Master Dokter ... 45

3.5.4 Desain Input Form Master Satuan ... 46

3.5.5 Desain Input Form Master Spesialis Dokter ... 47

3.5.6 Desain Input Form Pelayanan Pasien ... 48

3.5.7 Desain Input Form Pembayaran ... 50

3.5.8 Desain Input Form Pembelian ... 52

3.5.9 Desain Output Pembelian ... 55

3.5.10 Desain Output Penjualan ... 56

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 57 

4.1  Kebutuhan Sistem ... 57 

4.1.1  Perangkat Keras ... 57 

4.1.2  Perangkat Lunak ... 59

4.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem ... 59

4.2  Pembuatan dan Implementasi Program ... 60 

4.3  Pengoperasian Program ... 60 

4.3.1  Form utama ... 60 

4.3.2  Form Master Pasien ... 62

4.3.3 Form Master Obat...63

4.3.4 Form Master Dokter...63

4.3.5 Form Transaksi Rekam Medis ...64

(6)

Halaman

4.3.7 Form Transaksi Pembelian...66

4.3.8 Form Transaksi Penjualan...66

4.3.9 Form Laporan pembelian ...67

4.3.10  Form Laporan peenjualan ... 68

4.4  Evaluasi ... 68 

4.4.1  Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem ... 69

4.4.2  Analisisa Hasil Uji Coba Sistem ... 86 

BAB V PENUTUP ... 87

5.1  Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ...87

DAFTAR PUSTAKA ... 88 

(7)

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan yang terjadi pada masa kini, banyak masyarakat mendatangi dokter gigi bukan hanya untuk kesehatan tapi juga untuk kepentingan estetika kecantikan. Pada umumnya dokter gigi membuka praktek di rumah sakit atau poliklinik, tetapi untuk sekarang ini mulai banyak dokter gigi yang membuka praktek pribadi. Dalam praktek dokter gigi tentunya memiliki beberapa transaksi yang harus ditangani. Dimana transaksi tersebut membutuhkan pencatatan dan pengolahan data dengan baik.

Adapun kendala yang dihadapi dalam membuka praktek pribadi adalah tidak terdokumentasinya informasi pasien, rekam medis dan catatan administrasi tidak tercatat dengan baik sehingga pemilik tempat praktek mengalami kesulitan dalam mencari informasi tentang pasien. Dalam pemberian obat, biasanya dokter akan memberi obat secara langsung ataupun dengan menggunakan resep.

Saat ini sistem administrasi yang digunakan oleh dokter masih menggunakan paper. Mulai dari pencatatan data pasien, transaksi-transaksi, proses perhitungan barang atau obat-obatan, sampai pada proses pencatatan laporan kesehatan pasiennya. Laporan yang dihasilkan pun masih berupa kertas yang mudah hilang dan rusak.

(8)

2

banyak harus dicari satu persatu dan akan memakan waktu yang banyak. Pencatatan pada buku-buku terpisah itu memang lebih memudahkan untuk mencari data-data yang diperlukan. Adakalanya pada saat dokter memasukkan data atau melakukan perhitungan biaya tidak sengaja melakukan kesalahan, maka harus melakukan perhitung ulang, Dan tentu saja hal ini memakan waktu yang tidak sebentar.

Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan rancang bangun sistem administrasi pasien yang dapat mempermudah kinerja dokter. Dengan adanya sistem administrasi pada praktek pribadi dokter gigi tersebut diharapkan dapat membantu proses input data, perhitungan transaksi dan pembuatan laporan kesehatan pasien dan laporan administrasi tiap pasien pada dokter gigi Yoyok.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah adalah Bagaimana rancang bangun sistem administrasi pasien pada praktek pribadi dokter gigi yang dapat membantu dokter dalam mempermudah pelayanan kepada pasien, yang terdiri dari transaksi pelayanan pasien, pembayaran, penjualan dan pembelian obat?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai ujicoba data yang diambil dari drg. Yoyok dari bulan Januari –

Desember 2010.

2. Sistem pembelian obat pada pasien dilakukan secara tunai dan pencatatan stok

(9)

3. Sistem pencatatan kunjungan per periode tertentu, yaitu per bulan.

4. Sistem ini membahas semua pelaporan yang ada pada praktek dokter gigi

yaitu:

a. Laporan Rekam medis b. Laporan data obat c. Laporan pembayaran

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun sistem administrasi pasien pada praktek pribadi dokter gigi yang dapat membantu dokter dalam mempermudah pelayanan kepada pasien, yang terdiri dari transaksi pelayanan pasien, pembayaran, penjualan dan pembelian obat.

1.5 Manfaat

Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Admin

Memudahkan pada Admin untuk melakukan kegiatan pengolahan data

pasien, rekam medis, obat dan pembayaran.

2. Bagi Dokter

Memberikan kemudahan dan menghemat waktu dalam membuat laporan data

pasien, laporan data obat, laporan rekam medis dan laporan peembayaran.

(10)

4

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat dan Sistematika dari Rancang Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini dijelaskan tentang teori yang berkaitan dengan permasalahan dan teori yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi, yaitu sistem administrasi, rekam medis, obat, pengertian sistem informasi, konsep dasar basis data, testing dan implementasi sistem.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini dijelaskan tentang pembahasan sistem dan perancangan sistem yang meliputi analisis pemasalahan, document flow manual, document flow terkomputerisasi, hirarki proses input, data flow diagram, entity

relationship diagram, struktur tabel dan desain I/O. BAB IV : EVALUASI DAN IMPLEMENTASI

(11)

antara lian: impelementasi sistem, implementasi aplikasi, uji coba fitur dasar sistem.

BAB V : PENUTUP

(12)

 

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Ada beberapa aspek yang mempengaruhi langsung Sistem Informasi diantaranya adalah:

2.1.1 Sistem

Menurut FitzGerald dalam Jogiyanto (2005:1), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan Hall (2007:6), mengatakan bahwa sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Banyak komponen yang dimaksud adalah sebuah sistem harus berisi lebih dari satu bagian.

Tujuan umum dari suatu sistem adalah menghubungkan berbagai bagian dari sistem tersebut. Meskipun tiap bagian berfungsi secara independen dari yang lainnya, semua bagian tersebut melakukan tujuan yang sama. Jika komponen tertentu tidak memberikan kontribusinya pada tujuan bersama, maka komponen tersebut bukanlah bagian dari sistem.

2.1.2 Informasi

(13)

Kadir (2003:31), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Burch dan Grudnitski dalam Kadir (2003:32) menggambarkan siklus informasi seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.1 Mulai dari pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk mengambil keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali.

Gambar 2.1 Siklus Informasi 2.1.3 Sistem Informasi

Menurut Leitch dan Davis dalam Jogiyanto (2005:11), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sedangkan Gelinas, Oram dan Wiggins dalam Kadir (2003:11) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan

manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

M a s u k a n ( d a ta )

P r o s e s (m o d e l)

K e lu a r a n (in fo r m a s i)

D a ta (d ita n g k a p )

H a s il T in d a k a n T in d a k a n K e p u tu s a n

P e n e r im a B a s is

(14)

Komponen dari sistem informasi adalah hardware, software, data, manusia dan prosedur. Kegiatan dari suatu sistem informasi mencakup kegiatan

input, proses, output, penyimpanan dan control.

Sistem informasi dapat dikembangkan menjadi beberapa jenis, dengan tujuan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan bisnis (Kendall, 2003:2). Jenis-jenis sistem tersebut diantaranya adalah, Transaction Processing Systems

(TPS), Office Automation Systems (OAS), Knowledge Work Systems (KWS),

Manajemen Information Systems (MIS), Decission Support Systems (DSS),

Artificial Intelligent (AI), Computer Supported Collaborative Work Systems

(CSCWS), Group Decission Support Systems (GDSS) dan Executive Support Systems (ESS). Skema pengembangan sistem informasi dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Skema Pengembangan Sistem Informasi

2.2 Sistem Administrasi

Administrasi berdasarkan etimologis (asal kata) bersumber dari bahasa latin, yang terdiri ad + ministrate, yang secara operasional berarti melayani, membantu, dan memenuhi. Dalam bahasa asalnya dari perkataan itu dapat terbentuk kata

ESS GDSS CSCWS

Sistem Ahli Decission Support Systems Sistem Informasi Manajemen

Knowledge Work Systems Office Automation Systems

(15)

benda administratio dan kata sifat administrativus. Perkataan itu masuk ke dalam bahasa Inggris menjadi administration yang lebih banyak dikenal oleh para ilmuwan dan praktisi sekarang ini. Di bawah ini terdapat beberapa pendapat, arti atau definisi dari administrasi dalam arti luas, yaitu:

a. Menurut P. Siagin dalam bukunya Administrasi Pembangunan (1974:2)

mengatakan bahwa Administrasi adalah ”keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.

b. Menurut J. Wayong dalam bukunya Fungsi Administrasi Negara terbitan

tahun 1961, mengemukakan bahwa Administrasi adalah ”Kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan suatu usaha (pemerintah) agar tujuan tercapai”.

Administrasi seperti telah banyak disebutkan dalam uraian terdahulu adalah rangakaian kegiatan atau proses pengendalian suatu organisasi agar secara keseluruhan selalu terarah pada pencapaian tujuannya. Dengan demikian Administrasi berarti rangkaian kegiatan atau proses pengendalian cara atau sistem kerja sama sejumlah orang, agar berlangsung efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan bersama. The Liang Gie telah berhasil mengumpulkan lebih dari empat puluh lima defenisi administrasi kemudian mengelompokkan kedalam tiga kategori defenisi administrasi, yakni :

(16)

10 

Menurut Sondang P. Siangan Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah dibentukan.

b. Administrasi dalam pengertian tata usaha

Menurut munawardi Reksohadiprowiro “dalam arti sempi” administrasi berarti tata usaha yang mencakup setiap pengaturan yang rapid an sistematis serta penentuan fakta-fakta serta tertulis dengan tujuan memperoleh pandangan yang menyeluruh serta hubungan timbale balik antara satu fakta dengan fakta lainnya.

c. Administrasi dalam pengertian pemerintah

Menurut Wijana, administrasi adalah “Rangkaian semua organ-organ Negara rendah dan tinggi yang bertugas menjalankan pemerintahan pelakanaan dan kepolisian.

2.3 Rekam Medis

(17)

Menurut M. Jusuf (1999:56), Secara sederhana dapat dikatakan bahwa rekam medis adalah kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis (riwayat penyakit), pemeriksaan dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu. Catatan ini berupa tulisan maupun gambar, dan belakangan ini dapat pula berupa rekaman elektronik seperti komputer, mikrofilm dan rekaman suara. Dalam PERMENKES No. 749a/MenKes/XII/89 tentang Rekam Medis disebut pengertian Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

Catatan tersebut berupa identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Kegunaan rekam medis sangat diperlukan bagi pelayanan kesehatan karena dengan adanya rekam medis para dokter akan terbantu dalam memberikan pelayanannya kepada pasien.

(18)

12 

Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktek kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya dan jika diperlukan untuk hal-hali sebagai berikut:

1. Untuk kepentingan kesahatan pasien.

2. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan

hukum.

3. Permintaan pasien sendiri

4. Berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

2.4 Obat

Menurut Aslam (2003:45), Obat adalah sediaan atau paduan bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan, perbaikan badan atau bagian badan, dan kontrasepsi.

Umumnya obat merupakan senyawa eksogen atau bahan asing bagi tubuh. Namun beberapa obat berupa senyawa endogen, digunakan untuk mengatasi penyakit yang terjadi akibat kekurangan zat-zat yang normal terdapat dalam tubuh sehingga perlu disuplisi dari luar. Penyakit yang disebabkan karena kekurangan senyawa endogen antara lain diabetes akibat kekurangan insulin, hipothyroidism akibat kekurangan tyroid, dan cretinism akibat kekurangan growth hormon.

(19)

penderita. Penggunaan obat &/atau perbekalan farmasi lainnya dimaksudkan untuk mempertahankan, memperpanjang, dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Ditinjau dari tujuan penggunaannya, obat digolongkan menjadi obat-obatan yang digunakan untuk:

1. Menetapkan diagnosa, antara lain penggunaan barium sulfat pada diagnosa

tukak lambung dengan alat rontgent.

2. Mencegah penyakit, antara lain penggunaan vaksin untuk mencegah penyakit

tertentu.

3. Mengatasi/mengurangi gejala penyakit, antara lain penggunaan senyawa

analgesik-antipiretik (acetosal, paracetamol, metampyron, asam mefenamat) untuk mengurangi sakit kepala dan/atau demam.

4. Menghilangkan rasa sakit, antara lain penggunaan procain atau lidocain untuk menghilangkan rasa nyeri pada operasi gigi.

5. Menyembuhkan/menghilangkan penyakit, antara lain penggunaan antibiotik/antimikroba, antiparasit, antiamuba, antivirus untuk membunuh bakteri/jamur/amuba/virus dll.

Memperbaiki atau memperelok badan atau bagian badan manusia, antara lain penggunaan kosmetik.

2.5 Testing dan Implementasi Sistem

(20)

14 

Menurut Romeo (2003:3), Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk:

1. Verifikasi.

Apakah telah berlaku sebagaimana yang ditetapkan (menurut spesifikasi)? 2. Mendeteksi error.

3. Validasi.

Apakah spesifikasi yang ditetapkan telah memenuhi keinginan atau kebutuhan pengguna yang sebenarnya?

Menurut Romeo (2003:33), Test Case merupakan tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Metode testing ini dibagi menjadi dua, yaitu:

2.5.1. White Box Testing

White box testing atau glass box testing atau clear box testing adalah suatu metode disain test case yang menggunakan struktur kendali dari disain prosedural. Metode disain test case ini dapat menjamin:

1. Semua jalur (path) yang independen/terpisah dapat dites setidaknya sekali tes.

2. Semua logika keputusan dapat dites dengan jalur yang salah atau jalur yang benar.

3. Semua loop dapat dites terhadap batasannya dan ikatan operasionalnya.

4. Semua struktur internal data dapat dites untuk memastikan validasinya.

2.5.2. Black Box Testing

(21)

detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Black box testing

berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari software.

Menggunakan black box testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan funsional pada suatu program. Kategori error dapat diketahui melalui black box testing, antara lain:

1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.

2. Error dari antar-muka.

3. Error dari struktur data atau akses eksternal database.

4. Error dari kinerja atau tingkah laku.

5. Error dari inisialisasi dan terminasi.

2.6 Konsep Dasar Basis Data

Konsep dasar basis data terdiri dari beberapa tipe diantaranya adalah sebagai berikut.

2.6.1 Database

(22)

16 

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data). 2.6.2 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating Sistem), Basis Data

(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).

Keuntungan sistem basis data adalah:

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas

data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang. 2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang

tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

(23)

6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus

akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kerugian sistem basis data adalah:

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal.

4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait. 2.6.3 Database Management Sistem

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management Sistem (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:

1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

(24)

18 

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

(25)
(26)

 

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Permasalahan

Transaksi pelayanan pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi Yoyok dilakukan setiap hari diantaranya cek kesehatan gigi dan penjualan obat. Tidak jarang pasien tidak dapat dilayani dengan baik karena terlalu banyak pasien yang melakukan traksaksi pelayanan pasien. Hal ini menyebabkan kepuasan pasien menurun yanga pada akhirnya juga dapat mengurangi keuntungan Praktek Pribadi Dokter Gigi Yoyok.

Permasalahan yang dihadapi oleh praktek pribadi dokter gigi yoyok terkendala dalam pengaturan informasi pasien, rekam medis dan catatan administrasi tidak tercatat dengan baik sehingga admin mengalami kesusahan dalam mencari informasi tentang pasien. Dan pemberian obat, biasanya dokter akan memberi obat secara langsung ataupun dengan menggunakan resep..

(27)

 

pelayanan pasien. Laporan hasil pemeriksaan dokter didapat dari data pelayanan pasien. Proses pengolahan pelayanan pasien akan dilakukan oleh dokter, dan petugas atau admin akan menyalin data pelayanan pasien pada sistem.

Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dokter dalam pencarian data, namun pada kenyataannya malah mempersulit karena data yang begitu banyak harus dicari satu persatu dan akan memakan waktu yang banyak. Pencatatan pada buku-buku terpisah itu memang lebih memudahkan untuk mencari data-data yang diperlukan. Adakalanya pada saat dokter memasukkan data atau melakukan perhitungan biaya tidak sengaja melakukan kesalahan, maka harus melakukan perhitung ulang, Dan tentu saja hal ini memakan waktu yang tidak sebentar. 

Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan rancang bangun sistem administrasi pasien yang dapat mempermudah kinerja dokter. Dengan adanya sistem administrasi pada praktek pribadi dokter gigi tersebut diharapkan dapat membantu proses input data, perhitungan transaksi dan pembuatan laporan.

3.1.1 Dokumen Flow Pelayanan Pasien

(28)

21 

 

Gambar 3.1 Dokumen Flow Manual Proses Pelayanan Pasien

3.1.2 Document Flow Pembelian Obat

(29)

 

 

Gambar 3.2 Dokumen Flow Manual Proses Pembelian Obat

3.2 Perancangan Sistem

Dalam pembuatan perancangan dan design digunakan model – model yang telah ada. Model – model tersebut antara lain dokumen flow, data flow diagram satupun perancangan hubungan relasi antara tabel. Tahap – tahap yang digunakan dalam mendesign rancang bangun sistem administrasi pasien pada praktek pribadi dokter gigi. adalah :

(30)

23 

 

2. Membuat data flow diagram 3. Membuat diagram berjenjang.

4. Membuat rancangan hubungan relasional antara entitas atau ERD (Entity

Relationship Diagram). 5. Struktur Database

3.2.1 Document Flow

Document flow ini akan dijelaskan alur proses-proses yang terdapat pada Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter gigi.

Document flow terkomputerisasi berikut terdapat 2 (dua) macam yaitu document flow pelayanan pasien terkomputerisasi dan document flow pembelian obat terkomputerisasi. Dimana masing-masing terdapat beberapa proses dari sistem sebagai berikut:

A. Dokumen Flow Pelayanan Pasien Terkomputerisasi

(31)

 

Gambar 3.3 Dokumen Flow Terkomputerisasi Proses Pelayanan Pasien

B. Dokumen Flow Pembelian Obat Terkomputerisasi

(32)

25 

 

Petugas dapat melakukan pembelian obat, jika data obat yang tersedia kurang, proses transaksi pembelian obat dapat dilakukan penyimpanan ke dalam database.

Gambar 3.4 Dokumen Flow Terkomputerisasi Proses Pembelian Obat

3.3 Data Flow Diagram

(33)

 

menjelaskan alur data yang terjadi pada setiap proses. Adapun penjelasan dari DFD dapat dilihat sebagai berikut :

3.3.1 Context Diagram

Context Diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian dari suatu DFD yang menggambarkan entitas – entitas yang berhubungan dengan suatu sistem.

Data Pasien KuitansiResep Hasil Pemeriksaan

Gambar 3.5 Context Diagram Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi

(34)

27 

 

administrasi pasien dimulai dari proses data pasien dari pasien, kemudian sistem melakukan cek data pasien yang mempunyai kartu periksa dan apabila pasien tersebut telah mempunyai kartu periksa maka akan terjadi proses pelayanan pasien. Sedangkan apabila pasien tersebut belum mempunyai kartu pasien maka sistem melakukkan proses data pasien kepada pasien baru.

3.3.2 Hierarchy Input Proses Output

Diagram berjenjang merupakan alat perancangan sistem yang dapat menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu dengan jelas dan terstruktur. Pada rancang bangun system administrasi pasien yang terdiri dari 5 proses utama yaitu proses data pasien, proses pelayanan pasien, proses data obat, proses pembayaran dan proses pembuatan laporan. Masing – masing dari proses utama tersebut akan dijabarkan kembali kedalam sub proses. Dari diagram berjenjang berikut ini akan terlihat dengan jelas masing – masing sub level dari

Data Flow Diagram (DFD). Adapun penjelasan gambar diagram berjejang dapat dilihat pada Gambar 3.6.

(35)

 

3.3.3 Data Flow Diagram Level 0

Setelah Context Diagram sistem informasi penjualan dan pembelian didekomposisikan maka akan didapat DFD level 0 yang terdiri dari lima subproses, yaitu :

1. Proses Data Pasien. Proses ini digunakan untuk input data pasien. Dimana

data-data ini digunakan sebagai masukan pada proses lainnya. Dalam proses ini yang terlibat entitas dokter, dan petugas.

2. Proses Pelayanan Pasien, entitas dalam proses ini adalah Pasien memberikan

inputan berupa data pasien yang akan diperiksa. Dari data-data tersebut sistem memproses transaksi rekam medis ke pada dokter. Kemudian sistem memproses rekam medis dari dokter ke petugas, kemudian petugas melakukan pengurangan stock obat dan melakukan penambahan pada data pasien.

3. Proses Data Obat, proses berisi entitas data obat dimana petugas mengawasi keluar masuknya obat. Jika stok obat yang berada di gudang telah habis atau di bawah minimum stok maka petugas menginformasikan kepada dokter untuk melakukan order pembelian obat. Entitas yang lain adalah pasien yang akan menerima resep apabila obat yang diberikan tidak terdapat pada stok data obat.

4. Proses Pembayaran merupakan proses untuk mencetak pembayaran per

transaksi pembayaran.

5. Proses Pelaporan Proses Pembuatan Laporan yaitu berupa Proses Laporan

Data Pasien, Proses Rekam Medis, Proses Laporan Data Obat, dan Proses Laporan Pembayaran.

(36)

29 

3 dt Rekam Medis

4 dt Pembayaran

5 dt dokter

6 dt detail dokter

7 dt Resep

8 dt Jenis obat

9 dt Satuan

Gambar 3.7 DFD Level 0 Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi

3.3.4 DFD Level 1 Sub Proses Data Pasien

(37)

3

(38)

31 

 

3.3.6 DFD Level 1 Subproses Data Obat

Berikut merupakan subsistem transaksi pembelian barang. Terdapat dua proses di dalam subsistem Data Obat yaitu:

1. Proses cek data obat merupakan proses yang mengecek kesamaan antara resep

yang diberikan dokter dengan database obat.

2. Proses Maintenance data obat merupakan proses yang mengelola data transaksi

obat untuk diproses dan disimpan dalam data store data obat.

[dt resep]

8 dt Jenis obat

9 dt Satuan

Gambar 3.10 DFD Level 1 Subproses Data Obat

3.3.7 DFD Level 1 Subproses Pembayaran

Gambar 3.11 merupakan subsistem pembuatan laporan. Terdapat 3 (tiga) proses di dalam subsistem pembayaran yaitu:

1. Proses cek data transaksi pembayaran merupakan proses cek kesamaan data

pembayaran dengan data pesanan atau kuitansi.

2. Proses menghitung pembayaran merupakan proses yang menghitung jumlah

(39)

3

data pemb ayaran

(40)
(41)
(42)

35 

 

No Field Data Type Lenght Description

2. Nama_Pasien Varchar 30 Nama Pasien

3. Alamat Varchar 50 AlamatPasien

4. No_Telp Varchar 15 Komunikasi

5. Jenis_Kelamin Varchar 15 Jenis Kelamin

Pasien

6. Umur Varchar 10 Umur Pasien

7. Pekerjaan Varchar 10 Pekerjaan

Pasien

8. kota Varchar 30 Kota pasien

2. Tabel Rekam Medis

Primary Key : No_Rekammedis Foreign Key : ID_Pasien

Fungsi : Untuk menyimpan data rekam medis Tabel 3.2 Tabel Rekam Medis

No Field Data Type Length Description

1. ID_RekamMedis Varchar 15 Identitas Rekam

Medis

2. Tgl_Periksa DateTime Tanggal Periksa

Pasien

3. Id_Pasien Varchar 15 Identitas pasien

4. Id_Dokter Varchar 25 Identitas dokter

5. Diagnosis Varchar 30 Keterangan

Penyakit Pasien

6. Keterangan Pasien Varchar 30 Keterangan

Pasien Berobat

3. Tabel Obat

Primary_Key : ID_Obat Foreign_Key : ID_Pasien

(43)

 

Tabel 3.3 Tabel Data Obat

No Field Data Type Lenght Description

1. ID_Obat Varchar 10 Identitas Obat

2. Nama_Obat Varchar 25 Nama Obat

3. Jenis_Obat Varchar 25 Jenis Obat

4. Status_Obat Varchar 30 Status dari obat

5. Satuan Varchar 30 Satuan dari obat

6. Jumlah_Obat Integer Jumlah Obat

7. Harga_Beli Integer Harga beli dari

obat

8. Harga_Resep Integer Harga resep obat

9. Harga Integer Harga obat

10. Total_Jumlah Integer Total jumlah obat

11. Safety_Stok Varchar 25 Stok obat

4.Tabel Resep

Primary Key : No_Resep Foreign_Key : -

Fungsi : Untuk Menyimpan data resep obat Tabel 3.4 Tabel Resep

No Field Data Type Length Description

1. No_Resep Varchar 10 Nomer resep

2. Tanggal_Resep Varchar 15 Tanggal

penulisan resep

3. Id_Pasien Varchar 15 Identitas pasien

4. Id_Dokter Varchar 20 Identitas dokter

5. Total Integer Total keseluruhan

5.Tabel Detail_Dokter

Primary Key : ID_Dokter Foreign_Key : -

(44)

37 

 

Tabel 3.5 Tabel Dokter

No Field Data Type Length Description

1. ID_Dokter Varchar 20 Identitas dokter

2. Nama_Dokter Varchar 15 Nama dokter

3. Spesialis Varchar 15 Spesialis dokter

4. Alamat Varchar 50 Alamat dokter

5. Kota Varchar 30 Kota dokter

6. No.Telp Varchar 15 No telp dokter

7. Jenis_kelamin Varchar 15 Jenis kelamin

dokter

6.Tabel Pembelian

Primary Key : Kode_Pembelian Foreign_Key : -

Fungsi : Untuk Menyimpan data pembelian obat Tabel 3.6 Tabel Pembelian

No Field Data Type Length Description

1. Kode_pembelian Varchar 10 Kode pembelian

2. Tanggal_pembelian Varchar 15 Tanggal

pembelian

3. No_nota Varchar 15 Nomer nota

pembelian

4. Supplier Varchar 20 Supplier obat

5. Total Integer Total keseluruhan

7.Tabel Detail_Pembelian Primary Key : - Foreign_Key : -

Fungsi : Untuk Menyimpan data detail pembelian obat Tabel 3.7 Tabel Detail_Pembelian

No Field Data Type Length Description

1. Kode_pembelian Varchar 10 Kode pembelian

2. Kode_barang Varchar 15 Kode barang

(45)

 

No Field Data Type Length Description

4. Tanggal_kadaluarsa Varchar 20 Tanggal

kadaluarsa obat

5. Harga_Beli Varchar 20 Harga beli obat

6. Jumlah Integer Jumlah obat

7. Subtotal Integer Jumlah

keseluruhan

8.Tabel Penjualan

Primary Key : Kode_Penjualan Foreign_Key : -

Fungsi : Untuk Menyimpan data penjualan obat Tabel 3.8 Tabel Penjualan

No Field Data Type Length Description

1. Kode_penjualan Varchar 10 Nomer resep

2. Tanggal_transaksi Varchar 15 Tanggal transaksi

3. Id_Pasien Varchar 15 Identitas pasien

4. resep Varchar 20 Resep obat

5. Total Integer Total keseluruhan

9.Tabel Detail_Penjualan Primary Key : -

Foreign_Key : kode_penjualan

Fungsi : Untuk Menyimpan data detail penjualan obat Tabel 3.9 Tabel Detail Penjualan

No Field Data Type Length Description

1. Kode_penjualan Varchar 10 Kode penjualan

2. Kode_Resep Varchar 15 Kode resep

3. Kode_barang Varchar 15 Kode barang

4. Harga_Barang Integer Harga barang

5. Jumlah Integer Jumlah penjualan

(46)

39 

 

10.Tabel Satuan

Primary Key : Id_Satuan Foreign_Key : -

Fungsi : Untuk Menyimpan data satuan obat Tabel 3.10 Tabel Satuan

No Field Data Type Length Description

1. Id_satuan Varchar 10 Identitas satuan

obat

2. Id_Jenis Varchar 15 Identitas jenis

obat

3. Satuan Varchar 15 Satuan dari obat

4. Satuan_name Varchar 20 Satuan nama obat

11.Tabel Jenis_Obat

Primary Key : Id_JenisObat Foreign_Key : -

Fungsi : Untuk Menyimpan data jenis obat Tabel 3.11 Tabel Jenis Obat

No Field Data Type Length Description

1. Id_JenisObat Varchar 10 Identitas jenis

obat

2. Jenis_obat Varchar 25 Macam-macam

jenis obat

12.Tabel Supplier

Primary Key : ID_Supplier Foreign_Key : -

Fungsi : Untuk Menyimpan data supplier Tabel 3.12 Tabel Supplier

No Field Data Type Length Description

(47)

 

No Field Data Type Length Description

2. Nama_supplier Varchar 15 Nama supplier

3. Alamat Varchar 15 Alamat supplier

4. kota Varchar 20 Kota

5. No_telp Varchar 25 No telp supplier

3.5 Perancangan Desain Input dan Output 3.5.1 Desain Input

Desain input adalah bagian dari perencanaan form – form yang digunakan untuk mendukung rancang bangun sistem persediaan barang. Berikut adalah

desain input tersebut: A. Form Master Pasien

Desain form master pasien berfungsi untuk menyimpan data pasien

seperti nama, alamat, kota, umur, jenis kelamin, pekerjaan dan nomer telpon. Pasien merupakan aspek yang berpengaruh dalam perkembangan praktek kedokteran sehingga data – data terkait dengan pasien harus disimpan. Semua data pasien tercatat dalam form master pasien sehingga pihak administrasi mudah dalam pencarian data pasien. Adapun desain dari master pasien dapat dilihat pada Gambar 3.15.

Keterangan:

Id_Pasien : Control yang digunakan adalah textbox. Untuk id_pasien adalah

generate 1 (satu) huruf pertama dari nama pasien kemudian ditambah 000-baris (row) keberapa dari tabel itu.

Contoh: Pasien

Maka id_pasien = P-001

(48)

41 

 

Gambar 3.15 Form Master Pasien

Nama : Control yang digunakan adalah textbox. Nama dari pasien yang disimpan pada tabel Pasien. Nama pasien bertipe data varchar

dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.

Alamat : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan alamat pasien pada table Pasien. Alamat pasien

bertipe varchar dengan panjang 50 (lima puluh) karakter.

Kota : Control yang digunakan adalah combobox. Apabila combobox ni dipilih maka textbox menampilkan propinsi dari kota yang dipilih. Kota pasien bertipe varchar dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.

No.Telpon : Control yang digunakan adalah textbox. Textbox1 ini merupakan

(49)

 

Sedangkan fungsi–fungsi obyek ada pada desain form master pasien dapat dilihat pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Pasien

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Simpan Button Menyimpan data pasien

2 Ubah Button Mengubah data pasien

3 Batal Button Membatalkan input data pasien

4 Keluar Button Menutup formpasien

B. Form Master Obat

Desain form master obat berfungsi untuk menyimpan data obat. Adapun desain master obat dapat dilihat pada Gambar 3.16

Keterangan:

kode_obat : Control yang digunakan adalah textbox. Untuk kode_obat adalah

generate 1 (satu) huruf pertama dari nama obat kemudian ditambah 000-baris (row) keberapa dari tabel itu.

Contoh: Obat

Maka kode_obat = OB-001

Kode_obat bertipe data varchar dengan panjang 10 (sepuluh) karakter.

(50)

43 

 

Gambar 3.16 Form Master Obat 

Jenis Obat : Control yang digunakan adalah combobox. Digunakan untuk menyimpan jenis_obatpada table Obat. Jenis obatbertipe varchar

dengan panjang 25 (dua puluh lima) karakter.

Status Obat : Control yang digunakan adalah radiobutton. Digunakan untuk menyimpan status obat pada table Obat. Status obat terdiri dari 2 macem yaitu resep dan non resep. Status obat bertipe varchar

dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.

(51)

 

Isi : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan jumlah obat pada table Obat. Jumlah obat bertipe

integer.

Harga_Beli : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan harga beli obat pada table Obat. Harga beli bertipe

integer.

Harga_resep : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan harga resep obat pada table Obat. Harga resepbertipe

integer.

Stok_Masuk : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan stok masuk obat pada table Obat. Stok masuk obat

bertipe integer.

Safety_Stok : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan safety stok obat pada table Obat. Safety stok obat

bertipe varchar dengan panjang 25 (dua puluh lima) karakter. Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Pasien

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Simpan Button Menyimpan data pasien

2 Ubah Button Mengubah data pasien

3 Batal Button Membatalkan input data pasien

4 Keluar Button Menutup formpasien

C. Form Master Dokter

(52)

45 

 

Keterangan:

Kode_Dokter: Control yang digunakan adalah textbox. Untuk kode_dokter adalah

generate 2 (dua) huruf pertama dari nama dokter kemudian ditambah 000-baris (row) keberapa dari tabel itu.

Contoh: Detail Dokter

Maka kode_dokter = DK-001

kode_dokter bertipe data varchar dengan panjang 20 (dua puluh) karakter.

Nama : Control yang digunakan adalah textbox. Nama dari dokter yang disimpan pada tabel Detail_Dokter. Nama dokter bertipe data

varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Dokter x

Gambar 3.17 Form Master Dokter

Spesialis : Control yang digunakan adalah combobox. Spesialis dari dokter

(53)

 

Alamat : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan alamat dokter pada table Detail_Dokter. Alamat

pasien bertipe varchar dengan panjang 50 (lima puluh) karakter. Kota : Control yang digunakan adalah combobox. Apabila combobox ni

dipilih maka textbox menampilkan propinsi dari kota yang dipilih. Kota dokter bertipe varchar dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.

No.Telpon : Control yang digunakan adalah textbox. Textbox1 ini merupakan

generate dari combobox kota. Sedangkan textbox2 merupakan imputan biasa. No telpon pasien bertipe varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Dokter

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Simpan Button Menyimpan data dokter

2 Ubah Button Mengubah data dokter

3 Batal Button Membatalkan input data dokter

4 Keluar Button Menutup formdokter

D. Form Master Satuan

Desain form master satuan berfungsi untuk menyimpan data satuan obat. Adapun desain master satuan dapat dilihat pada Gambar 3.18

(54)

47 

 

Keterangan:

Jenis_Obat: Control yang digunakan adalah combobox. Jenis_obat bertipe data

varchar dengan panjang 10 ( sepuluh) karakter.

Satuan : Control yang digunakan adalah textbox. Satuan dari obat yang disimpan pada tabel Satuan. Satuan obat bertipe data varchar

dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Pasien

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Ok Button Menyimpan data dokter

2 Cancel Button Membatalkan input data dokter

E. Form Master Spesialis Dokter

Desain form master spesialis dokter berfungsi untuk menyimpan data dokter. Adapun desain master spesialis dokter dapat dilihat pada Gambar 3.19

Gambar 3.19 Form Master Spesialis Dokter Keterangan:

Kode_Dokter: Control yang digunakan adalah textbox. Untuk kode_dokter adalah

generate 2 (dua) huruf pertama dari nama dokter kemudian ditambah 000-baris (row) keberapa dari tabel itu.

Contoh: Dokter

(55)

 

kode_dokter bertipe data varchar dengan panjang 20 (dua puluh) karakter.

Nama : Control yang digunakan adalah textbox. Nama dari dokter yang disimpan pada tabel Dokter. Nama dokter bertipe data varchar

dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Master Spesialis Dokter

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Simpan Button Menyimpan data spesialis dokter

2 Keluar Button Menutup formspeialis dokter

F. Form Pelayanan Pasien

Desain form pelayanan pasien berfungsi untuk menyimpan data pelayanan pasien. Adapun desain pelayanan pasien dapat dilihat pada Gambar 3.20.

Keterangan:

No_RekamMedis: Control yang digunakan adalah textbox. Untuk

No_RekamMedis adalah generate 2 (dua) huruf pertama dari nama

Rekam Medis kemudian ditambah 000-baris (row) keberapa dari tabel itu.

Contoh: Rekam Medis

Maka No_RekamMedis = RM-001

(56)

49 

 

Gambar 3.20 Form Rekam Medis

Tanggal : Control yang digunakan adalah datetimepicker. Tanggal periksa bertipe data datetime

Id_Pasien : Control yang digunakan adalah combobox. Apabila combobox ini dipilih maka textbox menampilkan nama pasien dari id pasien yang dipilih. Id_pasien bertipe varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Id_Obat : Control yang digunakan adalah combobox. Apabila combobox ini dipilih maka textbox menampilkan nama dokter dari id dokter yang dipilih. Id_obat bertipe varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Diagnosis : Control yang digunakan adalah textbox. Diagnosis dari pelayanan pasien yang disimpan pada tabel Rekam Medis. Diagnosis bertipe data varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

(57)

 

Tindakan. Diagnosis bertipe data varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Keterangan : Control yang digunakan adalah textbox. Keterangan dari pasien

yang disimpan pada tabel Rekam Medis. Keterangan pasien bertipe data varchar dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.

Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Rekam Medis

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Simpan Button Menyimpan data rekam medis

2 Batal Button Membatalkan input data rekam

medis

3 Keluar Button Menutup formrekam medis

G. Form Pembayaran

Desain form pembayaran berfungsi untuk menyimpan data pembayaran. Adapun desain form pembayaran dapat dilihat pada Gambar 3.21

(58)

51 

 

Keterangan:

Tanggal : Control yang digunakan adalah datetimepicker. Tanggal periksa bertipe data datetime

Kode_Resep:Control yang digunakan adalah textbox. kode_resep bertipe data

varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Jumlah Item : Control yang digunakan adalah textbox. Jumlah item bertipe

varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Id_pasien : Control yang digunakan adalah textbox. id_pasien bertipe varchar

dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Nama : Control yang digunakan adalah textbox. Nama dari pasien yang disimpan pada tabel Pasien. Nama pasien bertipe data varchar

dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.

Alamat : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan alamat pasien pada table Pasien. Alamat pasien

bertipe varchar dengan panjang 50 (lima puluh) karakter.

Kode_obat: Control yang digunakan adalah textbox. Kode obat dapat d cari pada link label. Kode_obat bertipe data varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Spesifikasi : Control yang digunakan adalah textbox. Spesifikasi dari obat yang disimpan pada tabel Pembayaran. Spesifikasi bertipe data varchar

dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.

Harga_obat : Control yang digunakan adalah textbox. Harga obat bertipe

(59)

 

Jumlah : Control yang digunakan adalah numericupdown. Jumlah dari obat

yang disimpan pada tabel Pembayaran. Jumlah bertipe data

varchar dengan panjang 20 (dua puluh) karakter.

Total : Control yang digunakan adalah textbox. Total dari obat yang disimpan pada tabel Pembayaran. Total bertipe data varchar

dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.

Tabel 3.14 Fungsi Obyek Desain Form Pembayaran

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Simpan Button Menyimpan data pembayaran

2 + Button Memasukkan data pembayaran

3 - Button Membatalkan entry data pembayaran

4 Batal Button Membatalkan data pembayaran 5 Keluar Button Menutup form penjualan

6 Cari Button Mencari data barang

H. Form pembelian

Desain form pembelian berfungsi untuk menyimpan data pembelian. Adapun desain form pembelian dapat dilihat pada Gambar 3.22

Keterangan:

Kode transaksi : Control yang digunakan adalah textbox. Kode transaksi bertipe data varchar.

Tanggal : Control yang digunakan adalah datetimepicker. Tanggal periksa bertipe data datetime

No_nota :Control yang digunakan adalah textbox. No_nota bertipe data

(60)

53 

 

Gambar 3.22 Form Pembelian

Jumlah Item : Control yang digunakan adalah textbox. Jumlah item bertipe

varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Id_supplier : Control yang digunakan adalah textbox. Id_supplier bertipe

varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Nama : Control yang digunakan adalah textbox. Nama dari supplier yang disimpan pada tabel pembelian. Nama supplier bertipe data

varchar dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.

Alamat : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan alamat supplier pada table pembelian. Alamat supplier

(61)

 

Kode_barang: Control yang digunakan adalah textbox. Kode barang dapat d cari pada link label. Kode_barang bertipe data varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.

Spesifikasi : Control yang digunakan adalah textbox. Spesifikasi dari obat yang disimpan pada tabel Pembayaran. Spesifikasi bertipe data varchar

dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.

Harga_brg : Control yang digunakan adalah textbox. Harga barang bertipe

varchar dengan panjang 20 (dua puluh) karakter.

Jumlah : Control yang digunakan adalah numericupdown. Jumlah dari obat

yang disimpan pada tabel Pembelian. Jumlah bertipe data varchar

dengan panjang 20 (dua puluh) karakter.

Total : Control yang digunakan adalah textbox. Total dari harga yang disimpan pada tabel Pembelian. Total bertipe data varchar dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.

Tabel 3.15 Fungsi Obyek Desain Form Pembelian

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Simpan Button Menyimpan data pembelian

2 + Button Memasukkan data pembelian

3 - Button Membatalkan entry data pembelian

4 Batal Button Membatalkan data pembelian

5 Keluar Button Menutup form pembelian 6 Cari Button Mencari data barang dan supplier

I. Form Histori Pasien

(62)

55 

 

Gambar 3.23 Form Histori Pasien Keterangan:

Id_pasien : Control yang digunakan adalah textbox. id_pasien bertipe data varchar.

kunjungan : Control yang digunakan adalah datetimepicker. Tanggal periksa bertipe data datetime

cari :Control yang digunakan adalah linklabel. cari bertipe data varchar

dengan panjang 15 (lima belas) karakter. Histori RM :Control yang digunakan adalah gridview.

Tabel 3.15 Fungsi Obyek Desain Form Pembelian

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

(63)

 

3.5.2 Desain Output

Desain output merupakan rancangan berupa laporan hasil pengolahan data yang dilakukan. Desain output juga merupakan acuan dalam pembuatan aplikasi dalam merancang dan membangun sistem. 

 

A. Desain Output Laporan Pembelian

Laporan pembelian digunakan untuk menampilkan data barang yang telah dibeli. Desain laporan pembelian barang dapat dilihat pada Gambar 3.24.

Dental Clinic

Jl. Ratu Ayu III no.23 Aloha - Sidoarjo

Kode_Pembelian Tanggal pembelian

No_Nota Supplier Total

PB-01020100001 10/2/2010 1 SP-001 50

PB-01020100002 10/4/2010 2 SP-002 2000

PB-01020100003 10/6/2010 3 SP-003 3000

PB-0102010004 10/8/2010 4 SP-004 1500

Gambar 3.24 Form Laporan Pembelian

Fungsi-fungsi obyek dalam desain output table pembelian sebagai berikut:

Tabel 3.14 Fungsi Obyek Form Laporan Pembelian

Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

Lappeembelian Crystal Reports Menampilkan data pembelian dan

data detail pembelian stok barang.

B. Desain Output Laporan Penjualan

(64)

57 

 

Dental Clinic

Jl. Ratu Ayu III no.23 Aloha - Sidoarjo

Kode_penjualan Tanggal Transaksi Id_Pasien Kode_resep Total

PJ-01020100001 10/2/2011 P-001 RS-01020100001 15000

PJ-01020100002 10/4/2011 P-002 RS-01020100002 25000

PJ-01020100003 10/6/2011 P-003 RS-01020100003 35000

Gambar 3.25 Form Laporan Penjualan

Fungsi-fungsi obyek dalam desain output table penjualan sebagai berikut: Tabel 3.15 Fungsi Obyek Form Laporan Penjualan

Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

Lappenjualan Crystal Reports Menampilkan data penjualan dan

data detail penjualan.

C. Desain Output Laporan Data Pasien

Laporan Data Pasien digunakan untuk menampilkan data pasien yang telah terdaftar dan melakukan perawatan. Desain laporan data pasien dapat dilihat pada Gambar 3.26. Fungsi-fungsi obyek dalam desain output table data pasien sebagai berikut:

Tabel 3.16 Fungsi Obyek Form Laporan Data Pasien

Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

LapDataPasien Crystal Reports Menampilkan data pasien.

Dental Clinic

Jl. Ratu Ayu III no.23 Aloha - Sidoarjo

Id_Pasien Nama_Pasien umur Jenis_kelamin Alamat Kota Pekerjaan

P-001 Sita Ayu 30 tahun Wanita Jl.Ambasador 3 Jakarta Swasta

P-002 Yotta 35 tahun Pria Jl.Kendang sari Surabaya Swasta

P-003 Robert 18 tahun Pria Jl.Jatiwaringin Jakarta Pelajar

(65)

4.1 Kebutuhan Sistem

Tahap implementasi program merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan sistem ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak minimal harus dipenuhi sehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.

4.1.1 Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras merupakan komponen fisik peralatan yang membentuk suatu sistem komputer, serta peralatan-peralatan lain yang mendukung komputer dalam menjalankan tugas. Perangkat keras yang digunakan sebagai penyedia harus memiliki kinerja yang baik, sehingga aplikasi yang tersedia dapat diakses oleh pengguna. Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan adalah:

1. Processor Intel Celeron, Pentium IV, atau lebih. 2. Memory 512 Mb atau lebih.

3. Harddisk 40 Gb atau lebih.

4. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768.

(66)

59 

 

4.1.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak adalah suatu program komputer yang diperlukan untuk mengoperasikan fungsi dari perangkat keras. Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah:

1. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows XP Professional. 2. Database untuk pengolahan data menggunakan SQL Server 2005.

3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic .NET

2005.

4. .Net Framework Minimal Versi 2.0.

5. Untuk report menggunakan Crystal Reports for Visual Studio .NET 2005. 6. Developer Express.Net v9.1 for Visual Studio .NET 2005.

7. Untuk perancangan sistem menggunakan Power Designer 6.0.

8. Untuk perancangan desain input/output menggunakan Microsoft Office Visio 2003.

9. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007. 4.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem

Pengembangan aplikasi sistem informasi penjualan dan pembelian ini membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstalasi, adapun tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan (setting) sistem adalah sebagai berikut:

a. Instalasi sistem operasi Microsoft Windows Xp Professional.

b. Instalasi aplikasi database Microsoft SQL Server 2005, attach database yang

dibutuhkan.

c. Instalasi aplikasi Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktik

(67)

4.2 Pembuatan dan Implementasi Program

Aplikasi ini dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic.NET 2005 dengan database engine Microsoft SQL Server 2005 Express. Source code atau listing program dari aplikasi yang dibuat terdapat pada lampiran. Tahap akhir implementasi program adalah melakukan instalasi kepada komputer admin dan

dokter, dengan melakukan pengaturan database dan konfigurasi pada program. Program master terdiri dari 3 buah master yaitu pasien, dokter, obat. Untuk transaksi terdiri dari penjualan, pembelian, dan pelayanan pasien. Pada menu Manintenance terdiri dari merubah harga jual, merubah harga beli dan view data barang. Sedangkan pada menu Laporan untuk mencetak laporan.

Pada aplikasi desktop ini mengatur tentang bagaimana proses bisnis secara internal dapat terlaksana seperti data master, transaksi penjualan, transaksi pembelian, transaksi pelayanan pasien, merubah harga jual, merubah harga beli serta pelaporan.

4.3 Pengoperasian Program

Dalam sub ini dijelaskan tahapan pengoperasian program aplikasi rancang bangun sistem administrasi pada praktik pribadi dokter gigi. Penjelasan aplikasi yang dibangun meliputi tampilan aplikasi, fungsi validasi serta cara penggunaannya.

4.3.1 Form Utama

Aplikasi rancang bangun sistem persediaan barang terdiri dari 4 menu sistem seperti pada Gambar 4.1, dimana menu tersebut terbagi sebagai berikut: a. Menu terdiri dari: login dan logout.

(68)

61 

 

c. Transaksi terdiri dari: rekam medis, penjualan resep, pembelian obat dan

pembayaran.

d. Laporan terdiri dari: data pasien, penjualan obat, rekam medis dan

pembayaran.

Gambar 4.1 Form Utama

(69)

Untuk menampilkan form login user harus menekan tombol login sehingga muncul tampilan form seperti Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Form Login

4.3.2 Form Master Pasien

Form master pasien merupakan form untuk melakukan pencatatan data pasien dan melakukan penyimpanan data pasien tersebut. Form master pasien yang muncul pertama kali adalah list data pasien yang dapat dimaintenance. From

master pasien dapat dilihat pada Gambar 4.3.

(70)

63 

 

4.3.3 Form Master Obat

Form master data obat digunakan untuk memasukkan data semua obat yang ada. Terdapat 5 isian yang perlu dimasukkan yaitu kode obat, nama obat, jumlah obat, tanggal kadarluarsa, dan jenis obat. Form ini hanya dapat diakses oleh admin. From master obat dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 From Master Obat

4.3.4 Form Master Dokter

(71)

hanya dapat diakses oleh admin. From master dokter dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Form Master Dokter 4.3.5 Form Pelayanan Pasien

(72)

65 

 

Gambar 4.6 Form Rekam Medis 4.3.5 Form Histori Rekam Medis

Form Histori rekam medis merupakan form untuk melakukan pencatatan dan penyimpanan data rekam medis. Terdapat detail penjualan dalam form ini, sehingga dokter dapat melihat laju penjualan. From histori rekam medis dapat dilihat pada Gambar 4.7.

(73)

4.3.6 Form Transaksi Pembelian

Form transaksi pembelian merupakan form untuk melakukan pencatatan data pembelian dan melakukan penyimpanan data yang dibeli dari supplier. Terdapat detail pembelian dalam form ini, yang mana digunakan untuk melihat laju pembelian barang kepada supplier. From transaksi pembelian dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 From Transaksi Pembelian

4.3.7 Form Transaksi Penjualan

(74)

67 

 

Gambar 4.9 From Transaksi Pembayaran

4.3.8 Form Laporan Pembelian

Form laporan pembelian merupakan form untuk melihat data pembelian sehingga dapat mengetahui total pembelian suatu barang. From laporan pembelian dapat dilihat pada Gambar 4.10.

(75)

4.3.9 Form Laporan Penjualan

Form laporan penjualan merupakan form untuk melihat data penjualan sehingga dapat mengetahui total pembelian suatu barang. From laporan penjualan dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Form Laporan Penjualan

4.4 Evaluasi

(76)

69 

 

4.4.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem

Untuk mendapatkan sistem yang sesuai dengan apa yang diharapkan maka dilakukan beberapa uji coba. Uji coba meliputi pengujian terhadap fitur-fitur utama, uji coba perhitungan dan uji coba validasi pengguna terhadap sistem dan pengujian terhadap kesesuaian tujuan penggunaan.

A. Uji Coba Fitur Utama Sistem

Pengujian terhadap fitur utama sistem diterangkan dengan pengujian

blackbox testing sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pengujian FormUtama

No Kriteria Target Hasil

1 Proses input Identifikasi

User mampu Menginputkan data identifikasi dengan benar

Berjalan dengan baik

2 Rekap data Identifikasi

User mampu melakukan data rekap dan melihat seluruh data rekap yang dilakukan pada periode harian

Berjalan dengan baik

3 Grafik Tingkat Penjualan

User mampu melihat dan menganalisa grafik tentang tingkat penjualan

Berjalan dengan baik

4 Grafik tingkat Pembelian

User mampu mengetahui tingkat konsumsi yang dilakukan pada setiap periode

Berjalan dengan baik

B. Uji Coba Form Login

Form Login digunakan untuk melakukan penyeleksian terhadap user yang masuk ke dalam sistem. Apabila user ingin masuk ke dalam sistem, user

harus memasukkan Username dan password kedalam textbox USERNAME dan

(77)

Tabel 4.2 Pengguna

No Nama Field Data 1 Data 2

1 Username ADMIN DOKTER

2 Password ADMIN DOKTER

Tabel 4.3 Pengujian Form Login

No Tujuan Input Output Diharapkan Output Sistem

1

Form Login tertutup dan menu-menu pada form utama aktif

1. Sukses

gagal,Username dan

Password Salah”

1. Sukses data data login

dan password

yang kosong

Muncul pesan

“Username dan Password harus diisi”

1. Sukses

(78)

71 

 

Gambar 4.12 Form User Manager

Berdasarkan uji coba No.3 pada tabel 4.3 ditunjukkan pada Gambar 4.12 menjelaskan pesan peringatan apabila terjadi kesalahan dalam input user dan

password. Setiap kesalahan dalam input pengguna maka sistem menunjukkan status username dan password salah. Pemberitahuan peringatan ini muncul apabila input dari data pada form login tidak sesuai atau kosong.

Gambar

Gambar 3.3 Dokumen Flow Terkomputerisasi Proses Pelayanan Pasien
Gambar 3.4 Dokumen Flow Terkomputerisasi Proses Pembelian Obat
Gambar 3.10 DFD Level 1 Subproses Data Obat
Tabel 3.4 Tabel Resep
+7

Referensi

Dokumen terkait

Potongan Penjualan diberikan dengan ketentuan jika jumlah barang yang dibeli lebih dari 5 dan transaksi dilaksanakan sebelum tanggal 15. Desember, maka mendapatkan bonus sesuai

Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan perguruan tinggi dan relevansi dengan kebutuhan masyarakat serta menciptakan lulusan sebagai subyek penyedia lapangan kerja, Direktorat

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Hedonic Shopping Value dan Fashion Involvement tidak berpengaruh terhadap perilaku Impulse Buying pada Matahari Department Store di

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaiakan

Analisis awal-akhir dimaksudkan untuk menentukan masalah dasar yang diperlukn dalam pengembangan LKS. Dalam melakukan analisis awal akhir perlu mempertimbangkan

lGpuujsan Pre.iden Republik Indoneda Nomor 93 Tahun 1999, tenbng Perubahan IKIP Yogyakarta mmjadi Unh€nibs Negeri Yogyakarta.. KeRftEan Presiden Republlk lrdones,la

Dengan demikian untuk mengetahui lebih akurat tentang faktor- faktor hal yang mempengaruhi mutu pelayanan dan kepuasan pasien BPJS Mandiri di Puskesmas Simalingkar maka

Dari hasil penelitian, maka diharapkan kepada pihak Puskesmas agar dapat meningkatkan dimensi mutu pelayanan diantaranya yaitu menerapkan kedisiplinan kepada