• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN ANALISIS DESAIN TEBAL STRUKTUR PERKERASAN KAKU DENGAN METODE PCA DAN FAA PADA APRON BANDAR UDARA ADISUMARMO SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN ANALISIS DESAIN TEBAL STRUKTUR PERKERASAN KAKU DENGAN METODE PCA DAN FAA PADA APRON BANDAR UDARA ADISUMARMO SURAKARTA."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerbangan merupakan salah satu moda transportasi yang tidak dapat

dipisahkan dari moda-moda transportasi lain yang ditata dalam sistem transportasi

nasional, yang dinamis dan mampu mengadaptasi kemajuan di masa depan,

mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan dalam waktu cepat, berteknologi

tinggi dan memerlukan tingkat keselamatan tinggi baik pada kondisi pesawat

maupun kondisi dari berbagai infrastruktur pada bandar udara.

Perkembangan kota menjadi faktor yang banyak mempengaruhi

perkembangan infrastruktur suatu Bandar udara, termasuk diantaranya

infrastruktur pada Bandar Udara Adisumarmo, Surakarta. Perkembangan Bandar

Udara Adisumarmo mencakup prasarana pada sisi darat yang berupa terminal

penumpang dan apron pada sisi udara. Berdasarkan master plan, keberadaan

terminal penumpang danapronsaat ini dapat dilihat pada gambar 1.1 dan 1.2.

Prasarana pada sisi udara Bandar Udara Adisumarmo menggunakan

struktur perkerasan kaku untuk mengantisipasi beban lalu lintas yang relatif

beragam baik jenis dan beratnya, termasuk diantaranya adalahapron.

Apron atau latar tempat parkir pesawat, merupakan daerah tempat

pemberhentian pesawat, untuk keperluan menaikan dan menurunkan penumpang

(terminal apron), memuat dan membongkar barang muatan (cargo apron),

(2)

(service apron). Berdasarkan fungsinya tersebut, ketebalan perkerasan kaku

menjadi faktor yang sangat menentukan.

Metode desain perkerasan kaku landasan pesawat udara yang umum

dikenal antara lain adalah metode PCA (Portland Cement Association) dan FAA

(Federal Aviation Agency).

Prosedur desain yang digunakan oleh metodePCA danFAA menggunakan

dua proses perhitungan yang masing-masing dilakukan untuk memperoleh tebal

perkeraan desain, dan jalur desain kritis untuk metode PCA atau pesawat udara

desain kritis untuk metodeFAA.

1.2 Rumusan Masalah

Metode desain PCA dan FAA memiliki pendekatan desain yang berbeda

dalam memperhitungkan pengaruh dari beban lalu lintas pesawat udara campuran

yang beroperasi terhadap struktur perkerasan. Metode PCA memperhitungkan

pengaruh dari setiap jenis pesawat udara yang beroperasi. Metode FAA hanya

memperhitungkan pengaruh dari jenis pesawat udara yang paling dominan dalam

menyebabkan kerusakan terbesar. Berangkat dari hal tersebut maka perlu

menganalisis tebal desain struktur perkerasan kaku dengan menggunakan

dokumen desain untukapron pada Bandar Udara Adisumarmo, Surakarta dengan

(3)

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar analisis data sesuai dengan maksud

dan tujuan yang diharapkan penulis. Adapun pembatasan masalah yang hendak

saya buat adalah.

1. Daerah perhitungan adalah pada struktur perkerasan kaku terminal apron

Bandar Udara Adisumarmo, Surakarta.

2. Hanya terbatas terhadap penentuan tebal perkerasan desain saja.

3. Perhitungan tegangan lentur yang terjadi dalam struktur perkerasan akibat

beban sumbu roda pesawat udara dilakukan dengan kurva desain.

4. Metode yang digunakan untuk menghitung tebal perkerasan menggunakan

metodePCAdanFAA.

5. Penggunaan data dari Bandar Udara Adisumarmo, Surakarta hanya

dimaksudkan untuk keperluan contoh proses desain saja dan tidak

dimaksudkan untuk mengevaluasi struktur perkerasan kaku yang ada di

sana.

6. Analisis hanya dimaksudkan membandingkan hasil tebal desain struktur

perkerasan dengan metodePCAdanFAA.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini yaitu.

1. Menentukan tebal desain struktur perkerasan kaku terminal apron pada

(4)

2. Mengetahui perbedaan hasil desain struktur perkerasan dengan metode

PCAdanFAA.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh adalah.

1. Menambah pemahaman di bidang perkerasan kaku bandar udara khususnya

padaapron.

[image:4.595.89.517.200.677.2]

2. Merupakan bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

(5)
[image:5.595.88.512.110.699.2]

Gambar 1.2 Lokasi Apron

Gambar

Gambar 1.1 Lokasi Bandar Udara Adisumarmo
Gambar 1.2 Lokasi Apron

Referensi

Dokumen terkait

Saudara dianjurkan untuk menghadiri pemberian penjelasan pada tempat dan waktu yang ditentukan dalam Lembar Data Pemilihan (LDP), aqar Saudara lebih memahami linqkup

Maka yang dilakukan peneliti adalah mengkaji sistem kanban material khususnya rak fix pada gudang menuju ke bagian produksi conveyor 10 line produksi Honda Jazz dan CRV dengan 7

1210862023 S1 Pakan Sinayan P 16-Feb-17 3.49 Komunikasi Interpersonal Guru dengan Siswa Autis dalam Proses Belajar Mengajar (Studi Deskriptif pada Guru dan Siswa Autis SLB Autis

Hasil pengolahan data untuk distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan tentang anemia gizi didapatkan hasil berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa

Pengkategorian PAM ini dianggap penting dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran tersebut lebih baik, sehingga dalam penelitian ini l diharapkan siswa yang

Dimana kompensator lead dan PD berfungsi untuk memperbaiki keadaan transien, sedangkan kompensator lag dan PI lebih berfungsi untuk memperbaiki keadaan kesalahan

tua. Prinsip pemberian hukuman menurut teori S-R Bond adalah menghukum tanpa emosi, hukuman sudah disepakati, dan hukuman harus bersikap mendidik. Seperti yang dilakukan oleh

Dan sebelum melakukan pengambilan data ada beberapa tahap yang perlu dilakukan yakni penginstalan driver infrared yang bertujuan agar infrared tersebut dapat terdeteksi oleh