HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DENGAN KETAATAN BERIBADAH SISWA
(Studi Kasus SMP YPI Bintaro)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurnan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh:
Nisa Umami
204011002700
Oiteri1na
dari : ... ..
'lD-
Of- &D09 Tgl. : ... .No.
ャョセオォ@
: .•..J.?.Lf!. ..
ZᄃAヲNZZNNANセヲN_NN_ZZ@
... .
ォNャ。セゥゥヲゥォ。ウゥ@ : ... セセZ@ ... .FAKUL TAS ILMU TARBIYAH DAN K.EGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN SYARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PENDIIHKAN AGAMA
ISLAM DENGAN KETAATAN BERIBADAH SISWA
"SISWA SMP YPI BINTARO KELAS VIII D"
(Studi Kasus SMP YPI Cempaka Putih Bintaro Jakarta Selatan)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh
Nisa Umami
204011002700
Menyetujui,
Dr. Akhmad Shodiq. MA NIP: 150 289 321
JURUSAN PENDIDIKAN AGAM:A ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN
Slcripsi yang berjudul "HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DENGAN KETAATAN BERIBADAH SISWA" (Studi
Kasus SMP YPI Bintaro) dianjurkan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus
dalarn Ujian Munaqhasah 22 september 2008 di hadapan dewan penguji. Karena
itu, penulis berhak memperoleh Gelar Sarjana S 1 (S.Pd.I) dalarn pendidikan
Agarna.
Jakaita, 22 September 2008
Panitia Ujian Mnnaqhasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/ Program Studi)
Dr. H. Abdul Fattah Wibisono, M.A
Nip: 150 236 009
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/ Prodi)
Drs. Sapiudin Shidiq, M.A
Nip: 150 299 477
Penguji I
Prof. Dr. Armay Arief, M.A
Nip: 150 227 748
Penguji II
Dr. H. Abdul Fattah Wibisono, M.A
Nip: 150 236 009
Mengetahui
Dekan,
Pmf.
n,.
dセセLL@
M.ATanggal Tapda Tangan
セ[NYヲA@
..
セM
»ti
.. #.:... . ...
%
V
;,i
("-
;
.
Mセ@ セ@ INim
Jurusan/Semester
Angkatan Tahun
Alamat
204011002700
Pendidikan Agarna Islam/ IX (Sembilan)
2004
Jin Soekamo Hatta Utara Pasar Buah Rt 04 Rw 01
Asembagus Situbondo Jawa Timur.
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHYA
Bahwa skripsi m1 yang berjudul "HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN KETAATAN BERIBADAH
SISW A" (Studi Kasus SMP YPI Bintaro ).
Adalah benar basil karya sendiri dibawah bimbingan dosen:
Nama : Dr. Akhmad Sbodiq, M.A.
Nip : 150 289 321
Dosen jurusan : Pendidikan Agama Islam
Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
Hubungan Pretasi Belajar Pendidikan Agarna Islam Dengan Ketaatan Beribadah Siswa
(Studi Kasus SMP YPI Bintaro)
Oleh: Nisa Umarni
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar korelasi Prestasi
Belajar PAI dengan Ketaatan Beribadah siswa. Variabel yang menjadi fokus
penelitian ini adalah hasil prestasi belajar (X) sebagai variabel bebas dan ketaatan
beribadah siswa (Y) sebagai variabel terikat.
Penelitian dilakukan melalui data tentang keberhasilan belajar siswa SMP
YPJ Bintaro yang berdasarkan pada raport siswa, yaitu dengan melihat nilai
rata-rata ya..1g diperoleh siswa pada semester 1 tahun ajaran 2007-2008, dan melalui
pengisian kuesioner oleh siswa kelas 2 SMP YPI Bintaro, sarnpel diarnbil sebanyak
40 responden berdasarkan 25% dari jumlah populasi yang ada Untuk metode
analisis dan uji hipotesis menggunakan korelasi
Product Moment.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa korelasi antara prestasi belajar
dengan ketaatan beribadah adalah positif yang sedang atau cukup. Hasil
perhitungan rxy atau ro di dapatkan hasil sebesar 0,457 lebih besar dari pada harga
tabel. Baik pada taraf signifikan 5% (0.320) maupun pada taraf signifikan I%
(0.413). Konstribusi yang diberikan hubungan prestasi belajar ketaatan beribadah
siswa pun sangat sedang, ha! ini dibuktikan dengan koefisien determinasi sebesar
20.88% yang 79.12% lagi ditentukan oleh faktor lain yang turut menunjang hasil
belajar siswa dan ketaatan beribadahnya. Dengan dernikian, jika prestasi belajar
pendidikan agarna Islam baik, maka akan baik pula tingkat ketaatan beribadahnya
begitu juga sebaliknya,
Nisa Umami
ABSTRACT
The objective of this research is to know how big correlation of PAI study
achievement and students' worship fidelity. The variables used in this research are
study achievement result (X). As an independent variable and students' worship
fidelity (Y) as a dependent variable.
The research has been done by using the data that have got in students'
report at SMP YPI Bintaro. That is by seen in each student's average score that was
obtained by students in the first semester. Beside that, the research also using of
filling out questionnaires by the second grade students of SMP YPI Bintaro. The
sample include are 40 responders base on 25% of number of population. For
analyzing data, researcher use product moment correlation.
From the result of the research founded that tht: correlation between study
achievement and worship fidelity is middle positive. The result of rxy or ro is 0,680
bigger than the table price. Even in the significant level of 5% (0.312) or at the
significant level of 1 % (0.403). The contribution given by the relation between
study achievement and worship fidelity is enough. Tiris thing proved by the
coefficient determination about 46.24 %, another 53.76 % is determined by other
factors that influence students' achievement and worship fidelity. So, if the
students' achievement of P Al is good, the level of students' worship fidelity is good
too.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbi! 'Alamiin segala puji syukur kepada sumber dari suara-suara hati yang bersifat mulia, sumber ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, sang maha cahaya, penabur cahaya ilham, pilar nalar kebenaran dan kebaikan yang terindah, sang kekasih tercinta yang tak terbatas pencahayaan cinta-Nya, Allah SWT. Berka! limpahan taufik dan hidayah-cinta-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Sholawat serta. salam teruntuk nabi akhir zaman baginda Muhammad SAW, yang telah menyampaikan ajaran Islam yang telah terbukti kebenarannya, dan sernakin terns terbukti kebenarannya
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat-syarat meraih gelar Sarjana Pendidikan Islam Fakultas llmu Tarbiyah dan Kegurnim Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama proses pembuatan skripsi ini, berbagai hambatan dan kesulitan telah penulis hadapi. Namun, berkat petunjuk dan hidayah dari Allah SWT, dukungan, bimbingan, serta bantuan berbagai pihak, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena. itu, penulis mengucapkan terimah kasih kepada:
!. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Ketua Program Ekstensi PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Ak.hmad Shodiq M.Ag yang telah memberikan perhatian dan waktunya dengan segala profesionalitas dan kesabaran, semoga segala kebaikan dan ketulusan yang bapak berikan menjadi amal shaleh.
5. Kedua orang tuaku yang selamanya aku sayang disetiap nafasku. Terimakasih atas kehadiran kalian, kasih sayang, dan cinta disetiap hari-hariku. Doa yang kalian panjatkan dan kepercayaan yang kalian berikan disetiap langkahku. Semangat yang kalian berikan disetiap putus asa ku.
telah memberikan warna begitu indah dalam hidupku, Succes for you, study
hard De. I miss You.
7. Om dan tante ku yang sudah seperti orang tuaku. Terimakasih atas perhatian
kalian. Serta saudara sepupuku dan kakak iparku (mba Iin), special buat
ponakanku Dina Wahyu I. U terimakasih atas kebersamaan kalian selama
m1.
8. Sekolah SMP YPI Bintaro Jakarta Selatan, terutama untuk Ibu Dra Sarliyah
Wijaya selak'U Kepala Sekolah, dan !bu Iyar Siti M. S. Ag selaku guru
bidang studi PAI dan guru-guru yang la.in.
9_ Para penguji komprehensif: Bapak Drs. H. Aminuddin Yakub, M. Ag, dan
bapak Jaisy P. serta semua dosen yang telah memberikan ilmunya, semoga
Allah SWT membalas kebaikan Bapak dan Ibu.
I 0. Sahabat-sahabatk'll tercinta: Eka, Ega, Antik, Ka defri, Rahma, Lesvi, Zulfa,
Neng hawa, Khoza dan teman-teman kosn dan Alumni AI-Mawaddab
''Annavila" atas bentuan dan dukungannya semoga dibalas oleh Allah SWT.
11. Semua teman-temanku terutama PAI A 2004, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, terimakasih atas silatuffahmi yang telah terjalin
selama ini. Tetap semangat untuk kalian. J Love You All.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik. Akhir kata
penulis berharap semoga skiripsi ini bermanfaat bagi para pembaca
Jakarta,.Xra
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... ..
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISi ... v
DAFT AR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN... x
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... I B. ldentifikasi Masalah . . . . ... .. . .. .. . . . .. .... ... .. .. . . ... ... ... .. . . ... . 7
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah. ... ... .... .. . .. . ... . . . .. ... . . .. ... .. 7
D. Tujuan dan Kegunaan ... ... ... 8
I. Tujuan Penelitian .. .. . . . .. . . .. .... ... ... . . . .. . .. . . . ... . . .... ... .. . .. .. . . 8
2. Kegunaan Penelitian . ... .. ... .... ... ... . ... . ... . . ... . ... ... ... . ... 8
BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Belajar dan Prestasi Belajar ... 10
1. Pengertian Belajar... ... ... ... 10
2. Pengertian Prestasi Belajar... ... ... . . ... ... ... . ... . . .. .. .. . . 14
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 15
B. Pendidikan Agama Islam... 18
I. Pengertian Pendidikan Agarna Islam... 18
2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam... 20
C. Tinjauan Umum Tentang Ketaatan Beribadah... 23
1. Pengertian Ibadah . . . .. . ... . . .. .. .. . . .. . . .. . . .. . . 23
2. Macam-macam Ibadah ... 24
D. Kerangka Berfikir ... 31
D. Teknik Pengumpulan Data... 36
E. Teknik Analisis Data... ... ... ... .... ... ... 37
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelirian. ... .. . . .. .. . . .. .. . . .. . . 43
1. Sejarah Berdiri SMP YPI Bintaro . . . .. . . ... .. ... . . 43
2. Visi dan Misi Sekolah... 44
3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa ... ... 44
4. Saran a dan Prasarana . . . .. . . 4 7 5. Kegiatan Ektsrakurikuler ... . . . .. . . ... . .. . . ... . . ... .. .. . . .. . ... 47
6. Proses Pengajaran Di SMP YPI Bintaro .. . . ... .... .. . .. ... .. . . . .. . . 48
7. Struktur Organisasi SMP YPI Bintaro... ... 49
B. Hasil penelitian.. .. ... ... . . . .. . ... . ... .. .. .. .. . .... .... ... .. . .. .... .. .. ... ... .. 51
1. Hasil Uji Validitas ... 51
2. Hasil Uji Reliabilitas... ... ... ... ... 52
3. Deskripsi Data... 53
4. Analisa dan Interpretasi Data... 68
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan . . . .. .. .. . . .. . . .. . . .. . ... . ... ... ... ... .... ... . . 72
B. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ••...•••••••••••••••••••...•..•.•...••••••••••••••.••••.•••••.•••••••.•.•••••..•...•• 75
DAFTAR GAMBAR
[image:11.595.96.467.196.545.2]Garn bar 2.1 Kerangka Pemikiran... .... ... ... .. .. . .. ... .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. ... 31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Penelitian ... 37
Tabel 3.4 lnterprestasi Data ... 41
Tabel 4.1 Data Keadaan Guru SMP YPI Bintaro ... ... .... ... .... ... ... ... 45
Tabel 4.2 Jenis Kegiatan dan Jadwal Latihan Kegiatan Ekstrakurikuler... 48
Tabel 4.3 Uji Validitas ... 51
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas... .... ... ... ... ... ... ... ... ... 53
Tabel 4.5 Mengerjakan tugas saat adzan berkumandang ... 54
Tabel 4.6 Melakukan gerakan "Thuma'ninah ... 54
Tabel 4. 7 Membaca surah al-fatihah... ... ... .... ... 55
Tabel 4.8 Menjalankan solat dzuhur berjama'ah ... 55
Tabel 4.9 Tetap mengerjakan solat walaupun teman sedang bercanda ... 55
Tabel 4.10 Perjalanan jauh tetap solat ... 56
Tabel 4.11 Mengerjakan solat sunnah Qabliyah ... ... ... ... 56
Tabel 4.12 Solat mengalarni kesusahan ... 57
Tabel 4.13 Mengerjakan solat sunnah malam hari ... . ... ... 57
Tabel 4.14 Setelah solat berdoa kepada Allah ... 57
Tabel 4.15 Melaksakan puasa rarnadhan ... 58
Tabel 4.16 Mengerjakan solat taraweh ... 58
Tabel 4.17 Orang islan1 (Baligh) melaksanakan puasa wajib. .... ... .. ... 58
Tabel 4.18 Niat puasa waktu malarn hari. ... . . .. . . .. . . . ... . . .... .. ... . . 59
Tabel 4.19 Batal puasa mencium aromamakanan ... 59
Tabel 4.20 Melaksanakan tadarus... ... ... ... ... ... ... 59
Tabel 4.21 Diajarkan membaca doa berbuka puasa ... 60
Tabel 4.22 Diadakan pesantren kilat... .... ... ... .... ... .. ... 60
Tabel 4.23 Batal puasa siang hari. .... ... ... ... ... .... ... ... .. 60
Tabel 4.24 Berlomba-lomba meningkatkan arnal ibadah ... 61
[image:12.595.97.499.109.689.2]Tabet 4.26
Tabet 4.27
Tabet 4.28
Tabet 4.29
Tabet 4.30
Tabet 4.31
[image:13.595.96.500.72.558.2]Tabet 4.32
Tabel 4.33
Tabet 4.34
Tabel 4.35
Tabel 4.44
Tabet 4.45
Tabet 4.46
Tabel 4.47
Mengenakan busana ketika membaca Qur'an ... 62
Mengucapkan basmalah hendak baca Qur'an ... 62
Mengikuti tadarusan disekotah.. .... ... ... ... .... ... 62
Membaca Qur' an ketika teman ngajak berbicara... ... ... .. ... . .. .. .. . .. . . 63
Melaksanakan doa sehabis solat... .... ... ... .... .... ... ... 63
Kebiasaan berdoa setesai so tat... 64
Memahami tata cara berdzikir. .. . ... . .. . . ... .. . . .. . . .. . . .. 64
Mengerjakan tugas tetap menjalankan sehabis so tat... 64
Memaharni isi bacaan-bacaan doa... .... ... ... . . ... . . 65
Larnpiran Skor Hasit Uji Instrumen V ariabet Y ... .... ... ... ... ... 77
Kualifikasi Ketaatan Beribadah Siswa SMP YPI . .. . . .. .. . .. . . ... 65
Daftar Nilai Raport Mata Petajaran Pendidikan Agarna... 66
Kualifikasi Prestasi Belajar .. . . .. . . .. . . .... .. . .. . ... . . . .. . . .. . .. .. . . .. 67
(V ariabel Y)
3. Kuesioner Penelitian
4. Hasil Wawancara
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi
sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. 1 Dalam definisi
tersebut tergambar adanya unsur pengajaran dalam pendidikan yang meliputi
wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi. Hal ini dikarenakan pengajaran merupakan salah satu kegiatan yang
menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Selain itu pengajaran juga sebagai
aktivitas operasional kependidikan, dengan dernikian pendidikan merupakan
konsep ideal dari segala yang menjadi tujuan pendidikan dapat dilaksanakan
oleh para tenaga pendidik yang utamanya mengajar.
Menurut Undang-undang No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen,
bahwa guru dan dosen mempunyai fungsi, peran, dim kedudukan yang sangat starategis dalam pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan ln1alitas manusia
Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu
pengetahuan, tekhnologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, makmur, dan beradab berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pende/mtan baru, (Bandung: Remaja
Republik Indonesia tahun 1945 sehingga perlu dikembangkan sebagai profesi
yang bermartabat. 2
(£)
Pendidikan aganm Islam adalah upaya sad.ar dan terencana dalam menyiapi peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hinggamengimami ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk
menghormati penganut agama lain dalarn hubungimnya dengan kerukunan
antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.3
Sebagaimana diungkapkan oleh Ahmad D. Marimba, pendidikan Islam adalal1
bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya keperibadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. 4
Dengan demikian dalam kependidikan Islam, pendidik memiliki arti
dan peranan yang sangat penting. Hal ini disebabkan ia memiliki tanggung
jawab dan menentukan arah pendidikan. Itulah sebabnya Islam sangat
menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu pengetalman dan
bertugas sebagai pendidik. Islam mengangkat derajat mereka dan memuliakan
mereka melebihi dari pada orang Islam lainnya yang tidak berilmu
pengetahuan dan bukan pendidik.
Mengenai keutamaan pendidikan 1111 Allah SWT banyak
mengembangkan dalam al-Qur' an diantaranya:
Artinya: "Niscaya Allah akan meninggikan orancr-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat'', (QS. Al-Mujadalah: 11).5
Dengan demikian dalam pendidikan Islam mentrasfer nilai-nilai atau
keilmuan Islam juga harus mampu membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai
ajaran Islam yang telah disampaikan tersebut.
2 Undang-undang guru dan dosen UU RI No 14th. 2005, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006),
Cet pertarna, hlm. l.
3 Mulyasa, Pendidikan Agarna Jslarn Berbasis Ko1npe1ensi, (Bandung: R.osda Karya,
2004), Cet, I, hlm. 130.
4
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: setia, 1998), Cet. 2 hlm. 9.
5
Adapun tujuan pendidikan agama Islam yaitu sasaran yang akan dicapai
oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan sesuatu kegiatan.
Ahmad D. Marimba menjelaskan, fungsi tujuan itu ada empat macam yaitu:
1. Mengakhiri usaha
2. Mengarahkan usaha
3. Tujuan merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain,
baik merupakan tujuan-tujuan baru maupun tujuan-tujuan lanjutan
dari tujuan pertama.
4. Memberi nilai (sifat) pada usahaitu.6
Sehubungan dengan tujuan di atas mempunyai arti yang sangat penting
tapi bagi keberhasilan sasaran yang telah diinginkan, arah atau pedoman yang
harus ditempuh, tahapan sasaran serta sifat dan mutu kegiatan yang dilakukan.
Karena itu kegiatan yang tanpa disertai tujuan sasarannya akan acak-acakan.
Pendidikan adalah suatu ha! yang sangat penting yang mempunyai
fungsi dan tujuan tertentu. Seperti dijelaskan dalam Undang-undang No 20
T ahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang berrnartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandili, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 7
Tujuan ini sangat sesuai dengan fitrah manusia Salah satunya fitrah
beragama Dengan demikian pendidikan sangat penting bagi ma.nusia, terutama
pendidikan Agama.
Menurut kirikulum SL TP, pengertian mata pelajaran pendidikan Agama
Islam adalah:
Upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga rnengiman1i, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber
6 Nur Uhbiyati, I/mu Pendidikan Islam, him. 29
7
uョ、。ョァセオョ、。ョァ@ Sisdiknas Siste1n-siste1n Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika,
utamanya kitab suci Al-Qur'an dan Hadits, melalui bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pangalaman. Dibarengi tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dal.am hubungannya dengan keruk"l.lilan antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa 8
Pada prinsipnya pendidikan agama Islam di sekolah/ madarasah
bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki pengrtahuan lengkap tentang
agama Islam dan mampu mengaplikasikannya dalam bentuk amalan praktis.
Dengan demikian para siswa dapat melaksanakan ritual-ritual ibadah yang
benar menurut ajaran Islam sesuai dengim ibadah yang diprak1ekkan dan
diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Mengenai tujuan pendidikan merupakan ha! yang dominan dalam
pendidikan, rasanya peneliti perlu mengutip ungkapan Breiter, bahwa,
pendidikan adalah persoalan tujuan dan fokus.
SMP YPI Bintaro adalah salah satu sekolah lanjutan yang ada di
kecamatan pesanggrahan Jakarta Selatan. Siswa disekolah ini mayoritas
beragama Islam seperti lembaga lainnya SMP YPI Bintaro melakukan berbagai
upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal, sehingga
mengahasilkan lulusan (anak didik) yang berkualitas. Pendidikan Agama Islam
dijadikan jalan khusus untuk mencapai tujuan pendidikan, melalui pembelajaran
PAI diharapkan agar dapat meningkatkan siswa dan mereka dapat
merealisasikan dalam sikap dan perilaku hidupnya sesuai dengan tujuan
pendidikan khususnya tujuan PAI.
Adapun mengenm Mata Pelajaran Agarna islam itu secara
keseluruhannya dalam lingkup al-Qur' an dim al-Hadits, keimanm1, akhlak, fiqh
ibadah dan sejaral1, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan
agama Islan1 mencangkup penvujudan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama
manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (hablun minallah wa hablun
minannas ).
8 Departeman Pendidikan Nasional, Kurikulurn PAI Berbasis Kornpetensi, (Jakarta:
Seperti dijelaskan bahwa sanya PAI salah satu bidang studi yang
diajarkan di SMP yang pembahasannya meliputi keimanan, al-Qur'an-hadits,
fiqh/ ibadah dan Tarikh.
Perintah untuk beribadah kepada Allah pada hakikatnya merupakan
esensi dari tugas manusia, sehingga tugas pendidikan dan pengajaran dan
pengajaran merupakan salah satu tugas yang dilakukan dalam rangka beribadah
kepada Allah SWT.
セ。@ mengenai ibadah, maka perlu diingat bahwa ibadah yang
dikehendaki oleh Allah bukanlah sembarang ibadah saja, tetapi ibadah yang
memiliki nilai di sisi-Nya, yaitu ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Untuk
mencapai tujuan diterima-Nya. Ibadah tentulah memerlukan seperangkat alat,
sarana, metode serta pedoman yang tepat. Berkaitan dengan ha! tersebut, maka
seseorang harus memiliki ilmu tentang ibadah, sehingga dengan
pengetahuannya itu ibadah yang dilakukan seseonmg tidak sia-sia, karena
ibadah tanpa ilmu akan ditolak, sehingga ungkapan yang berbunyi:
Artinya: "Siapa saja yang beramal tanpa ilimunya, maka amalnya ditolak tidak diterima ".
Seorang yang memiliki suatu konsep (teori) ilmu tentang sesuatu, harus
mengamalkan ilmu bukan hanya sekedar teori saja, tapi harus dibarengi dengan
ketaatan ibadahnya Karena ilmu tanpa amal laksana pohon tanpa buah.
Berpuasa pada dasarnya berfungsi mengendalikan hawa nafsu pada diri
setiap orang sehingga dapat terkendali dan terarah pada hal-hal yang positif
Ibadah puasa termasuk ibadah khusus, karena itu tata caranya ditetapkan
berdasarkan aturan syariat Islam.
Syarat wajib puasa adalah "Islam, baligh, dan berakal, kuat berpuasa
dan sedang menetap di daerah tempat tinggalnya (mukmin).9 Sedangkan rukun
9
puasa adalah "menahan diri dari segala yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam matahari serta niat berpuasa.
\/Actapun mengenai pengertian ibadah dalam arti umum sehingga makan dan minum, umpamanya, meskipun tampak merupakan kebutuhan primer bagi manusia, dapat menjadi ibadah jika diniatkan untuk memperoleh kekuatan fisik yang dengannya dapat beribadah, mematuhi perintah Allah SWT dengan baik. Dan dalam pengertian khusus ibadah adalah segala kegiatan yang semua ketentuannya telah ditetapkan oleh nash dan tidak menerima perubahan, penambahan ataupun pengurungan sholat, misalnya: adalah dalam arti khusus yang tidak menerima perubahan. 10
Dan beribadah menurut pengertian ahli tasawuf エQセイ「。ァゥ@ menjadi 3:
1. Beribadah kepada Allah karena mengharap benar akan memperoleh pahala-Nya atau karena takut akan siksa.
2. Beribadah kepada Allah karena memandang bahwa ibadah itu perbuatan mulia, dilakukan oleh orang yang rnulia jiwanya
3. Beribadah kepada Allah karena memandang bahwa Allah berhak ( diibadati), dengan tidak memperdulikan apa yang akan diterima, atau diperoleh dari pada-Nyan
J
Dengan pengajaran ibadah melalui bidang studi PAI, siswi-siswi diharapkan agar memahami berbagai teori ibadah dan tata cara pelaksanaannya Sehingga dengan teori-teori tersebut mereka mampu melaksanakan ibadah secara baik dan benar. Maka dari itu akan ada hubungan amara teori ibadah yang diajarkan dalam bidang studi Pendidikan Agarna Islam (PAI) dengan ketaatan beribadah.Namun kenyataannya lain, dalam ha! ini sering kali terjadi adanya ketidaksamaan antara pengetahuan praktis dan teoritis, misalnya secara teoritis seorang siswa memiliki sejumlah pengetahuan tentang Pendidikan Agama
10
Baihaqi, Fiqh Ibadah, (Bandung: M2S-Anggota IKAPI 1996), Cet. 1, h. 11.
" Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah, (Jakarta: PT Puslaka Rizld Putra, 2000), Cet. 2,
Islam dan menguasai teori tersebut dengan baik, terutanm teori yang berkaitan dengan ketaatan beribadah, namun secara praktis siswa tersebut belum melaksanakan ibadah yang sesuai dengan ilmu pendidikan yang dimilikinya
Atas dasar pemikiran itulah, untuk melebih jauh adanya hubungan yang signifikan antara prestasi belajar pendidikan agama Islam dengan ketaatan beribadah, maka penulis memilih judul skripsi "HIUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN KETAATAN BERIBADAH SISW A (Stu di Kasus di SMP YPI Bin taro)".
B. Identifikasi Masalah
1. Apakah siswa benninat terhadap mata pelajaran PAI?
2. Apakah siswa yang memiliki prestasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) tinggi telah memiliki tingkat ketaatan berilbadah yang baik?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestllsi belajar siswa?
4. Apakah ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar pendidikan agama Islam dengan ketaatan beribadah siswa?
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Sebagaimana telah disinggung dalam latar belakang masalah, dalam ha! ini peneliti membatasi masalah yang akan penulis kaji yaitu Hubungan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan ketaatan beribadah siswa DI SMP YPI Bintaro.
Maka perlu diingat bahwa ibadah yang dikehendaki oleh Allah
bukanlah sembarang ibadah saja, tetapi ibadah yang memiliki nilai di sisi-Nya,
yaitu ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Untuk mencapai tujuan
diterima-Nya. Ibadah tentulah memerlukan seperangkat alat, sarana, metode serta
pedoman yang tepat.
Telah kita ketahui, pendidikan agama Islam mempakan salah satu ilmu
pengetahuan yang diajarkan di SMP. Pendidikan Agama Islam mencangkup
masalah yang sangat luas. Maka dari itu pula penulis membatasi masalah yang
akan dibahas dalam persoalan ibadah.
Dari permasalahan di atas, timbul mmusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)
para siswa di SMP YPI Bintaro?
2. Bagaimana tingkat ketaatan beribadah siswa di SMP YPI Bintaro?
3. Apakah terdapat hubungan positif antara prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam (PAI) dengan ketaatan beribadah?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar mata pelajaran PAI di SMP
YPI Bintaro.
b. Untuk mengetahui tingkat ketaatan beribadag siswa di SMP YPI
Bintaro.
c. Untuk mengetahui apaka11 terdapat hubungan antara prestasi belajar
PAI dengan tingkat ketaatan beribadah siswa.
2. Kegunaan Penelitian
a Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan
yang bermanfaat bagi lembaga pendidikan pada umumnya.
b. Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas
c. Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis dialami dan
menambah wawasan penulis khususnya serta. pihak lain yang berminat
dalam masalah ini.
d. Bagi Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan
dari penelitian ini dapat menjadi sumbangan untuk menambah ilmun
A. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap penyelengg:araan jenis dan jenjang
pendidikan.1 Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa,
baik ketika ia berada di sekolah maupun lingkungan rurnah atau
keluarganya sendiri.
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk
informasi/ materi pelajaran. Orang yang beranggapan dernikian biasanya
akan segera merasa bangga ketika anak··anaknya telah mampu
menyebutkan kembali secara Jisan (verbal) sebagian besar informasinya
yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkim oleh guru.
Sementara menurut Muhibbin Syah, Belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalan1 dari organisme manusia atau hewan
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidilmn Suatu Pendekatan baru, (Bandung: Remaja
disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
. b 2
organ1sme terse ut.
Jadi, berdasarkan pengertian di atas penulis menggaris bawahi bahwa belajar merupakan proses perubahan yang relatif dan juga melupakan proses perubahan tingkah laku suatu akibat dan hasil pengalaman atau latihan.
Sebagai istilah psikologi dan pendidikan belajar yang dalam Bahasa lnggris istilahnya learning bukan sdudying. Definisi belajar menurut psikologi ada bermacam-macam tidak ada satu rumusan definisi yang diterima atau yang memuaskan semua pakar dan teoritis.
Namun diantara para ahli psikologi dan pendidikan biasa dikenali titik temu mengenai pengertian umum dari apa yang dimaksud dengan istilah belajar. Pengertian umum belajar itu menganut ke terjadinya perubahan dalam diri seseorang, yaitu perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Perubahan itu terjadi dari titik sebelum (sebelum belajar) ke titik setelah (setelah pembelajaran),dan perubahan itu tidak sesaat atau sementara sifatnya tetap perubahan yang tetap, atau yang berjangka realtif panjang.
Adapun beberapa definisi-definisi belajar dari para ahli sebagai berikut sebagai berikut:
a Perubahan yang relatif tetap dalam potensi merespon yang te1jadi sebagai hasil kegiatan yang memperoleh penguatan. (Hilgard, Marguis, Kimble, 1961)
b. Perubahan dalam diposisi insani atau kompabilitas yang dapat diretens (disimpan), dan yang bukan semata-mata karena hasil proses pertumbuhan (Gagne, 1918).
c. Lebih dari apa (pengetahuan) yang dipelajari siswa, siswa memperluas dimensi pengetahuan itu sampai ュ・ャャAセ。ョァォオー@ lingkungannya, memberiakn makna pada pengetahuan itu, menghasilkan
(merumuskan) pengetahuan yang bersifat generatif. (Brent Wilson,
1996).
Definisi-definisi contoh (a) dan (b) merujuk pada apa yang terjadi
di dalam diri pelajar. Pelajar menjadi objek yang statis, tidak terperana,
dan hasil belajar terbatas pada topik (pengetahuan) pelajaran. Definisi (c)
mengerahkan bahwa siswa ak"tif, tidak saja dal am dirinya. "(di dalam
otaknya)" tetapi juga aktif keluar menyentuh lingkungan (topik dan diri
dibawa atau dijadikan bagian dari lingkungan.
Lingkungan pun dapat dilihat dari banyak konteks maka belajar
adalah menghasilkan (maka, sifatnya generatif) dan membangun
(mengkonstruksi) dan pengajaran sendiri adalah hasil karya.
Ini adalah pandangan kaum kontruksionisme yang nyata
implikasinya bagi maksud perencanaan pembelajanm. Menurut pandangan
ini mengajar bukan kegiatan guru yang meny.ampaikan informasi dan
kegiatan murid yang menerima informasi itu secara proses cepat hasilnya,
( dari guru, atau dari buku saja), atau disimpan murid itu di dalam nyatanya
dan disimpan untuk menghadapi ujian.
Tingkah laku yang dimaksud dalam definisi belajar tersebut di atas
adalah tingkah laku dalam pengertian umum. Tingkah laku yang bisa kasat
mata (tampak), bias pula yang tidak kasat mata.
Perubahan dalam diri si belajar, misalnya perubahan sikap yang
berarti terjadinya organisasi internal pada waktunya dalam bentuk tingkah
laku tampak juga.
Salah satu teori koneksionisme (connectonism) adalah teori yang
ditemukan dan dikembangkan oleh Edward L Thorndike (1874/1949)
berdasarkan eksprimen yang ia lakukan pada tahun 1890-an. Eksprimen
Thorndike ini menggunakan hewan-hewan terutama kucing untuk
mengetahui fenomena belajar.
Seekor kucing yang lapar ditempatkan dalam sangkar berbentuk
kotak berkeruji yang dilengkapi dengan peralatan, seperti pengungkit,
tersebut. Peralatan ini ditata sedemikian rupa sehingga memungkinkan kucing tersebut memperoleh makanan yang terseckia puzzle box (peti teka-teki).
Keadaan bagian dalam sangkar yang disebut puzzle box (peti teka-teki) itu merupakan situasi stimulasi yang merangsang kucing untuk beraksi melepaskan diri dan memperoleh makanan yang ada di muka pintu. Mula-mula kucing tersebut mengeong, mencakar, melompat, dan berlari-lari, namun gaga! membuka pintu untuk memperoleh makanan yang ada di depannya Akhimya entah bagaimana secara kebetulan kucing itu berhasil menekan pengungkit dan terbukalah pintu sangkar tersebut. Eksprimen puzzle box ini kemudian terkenal dengan nama instrumental conditoning. Artinya tingkah laku yang dipelajari berfungsi sebagai instrumental (penolong) untuk mencapai hasil atau ganjaran yang dikehendaki. 3
Kemudian, dikatakan dalam bukunya Ngalim purwanto bahwasanya percobaan berkali-kali akhimya kucing itu tidak perlu lagi kian kemari mencoba, tetapi langsung menyentuh pasak pintu dan terus keluar mendapatkan makanan. Jadi belajar menurut Thorndike melalui proses:
a. Trial and error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan), dan
b. Law and effect (yang berarti bahwa segala tingkah laku yang berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan ( cocok dengan tun!tman situasi) akan diingat dan dipelajari dengan ba1k-baik.4
Sedangkan dengan tingkah laku yang berakibat tidak menyenangkan akan dihilangkan atau dilupakannya Tingkah laku ini terjadi secara otomatis. Otomatisme dalam belajar itu, dapat dilatih dengan syarat-syarat tertentu pada binatang juga pada manusia
3
Muhibbin Syab, Psikologi Pendidikan S11at11 Pendekatan bartJ, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1993), Cet I, him. l 05.
Sehubungan dengan pendapat Thorndike berkesimpulan bahwa
belajar adalah hubungan antara juga organisme itu juga manusia sebagai
mekanismus, hanya bergeraldbertindak, jika ada perangsang yang
mempengaruhi dirinya dan penulis juga berpendapat bahwa selaras dengan
ha! itu bila dikaitkan dengan manusia, yakni ketrika manusia/seorang tidak
dapat memecal1kan suatu masalah. Baru setelah individu belajar itu harus
mengadakan perbuatan berulang-ulang kali baru seseorang tersebut dapat
menemukan berbagai unsur dalan1 problem itu, sehingga akhimya
menemukan insight, dan belajar tersebut dapat Jebih terbaru bila ia
memperoleh suatu kepuasan disertai suatu perasaan senang dengan
kegiatannya. Misalnya dalam kehidupan sehari-hari low of effect itu dapat
terlihat dalam ha! memberi penghargaan/ganjaran dan juga dalam ha!
memberi hukuman dalam pendidikan.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi bersal dari kata Belanda yaitu "Prestatie" yang
kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil
usaha5
Dalam bahasa kamus popular dijelaskan bahwa prestasi memiliki
makna apa yang tela!J dapat diciptakan hasil pekerjaan dan hasil gemilang
yang diperoleh dengan kerja keras. 6
Menurut Muhibbin Sya!J "Prestasi belajar merupakan hasil akhir
yang dicapai seorang siswa ia melakukan kegiatan belajar tertentu atau
setelah ia menerima pelajaran dari seseorang guru pada suatu saat. 7
Senada dengan ungkapan di atas pendapat yang dikemukakan oleh
Surtatina!J Tritonegoro ba!Jwa prestasi belajar adalah "Penilaian" hasil
usa!Ja kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf
5
Zaenal Arifin, Evaluasi Basil ]nJn1ksional, Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandlmg:
Remaja Rosda Karya, 1996), him. 2.
6
S.P Hayeh, Kamus Popu/er, (Jakarta: 1987), Cet. 2, hlm. 2%.
PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYAHID JAKARTA
apapun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
anak dalam periode tertentu.
Sementara itu menurut S Nasution prestasi belajar adalah "suatu
perubahan individu yang belajar", perubahan tidak hanya mengenai
pengetahuan juga membentuk kecakapan, kebiasaan diri pribadi individu
yang belajar. 8
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai individu dari aktualisasi potensi yang
dimilikinya dalam jangka waktu tertentu. Dalam pendidikan prestasi
belajar dilambangkan dengan nilai yang terbentuk angka. Dengan demikian
prestasi belajar yang sudah diperoleh erat hubungannya dengan cita-cita
yang ditanamkan oleh guru kepala anak didik. Hal ini mengandung
pengertian bahwa potensi belajar merupakan rnanifasi dari kemarnpuan
yang bersangkutan, dan merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang
mempengaruhinya, naik dari dalarn diri (internal) maupun dari luar
( ekstemal).
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Bf>lajar
W alaupun kebanyakan orang beranggapan bahwa IQ sebagai salah
satu faktor terpenting dalam menentukan prestasi seorang dalarn belajar,
narnun tidaklah selalu benar karena keberhasilan sesorang itu dipengaruhi
oleh banyak faktor lainnya dan faktor-fak'!or tersebut saling mendu1.'Ullg
dan saling mempengaruhi.
Adapun berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar siswa di sekolah yang secara garis besamya dapat dibagi dalarn dua
bagian yaitu: faktor internal dan faktor ekstemal siswa.
Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
kita bedakan menjadi tiga macarn:
a. Faktor internal (faktor dari dalarn siswa), belajar keadaan/kondisi
jasmani dan rohani siswa
8
b. Faktor ekstemal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa
c. Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
starategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.9
Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa (ekstemal) terdiri
dari faktor lingkungan dan fakior instrumental, sedangkan faktor-faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internal) adalah berupa fakior fisiologis
dan faktor psikologis pada diri siswa
Adapun fakior kondisi siswa ini sebagaimana diuraikan di atas ada
dua macam yakni kondisi fisiologis siswa dan kondisi psikologis siwa:
a Faktor jasmaniah (fisiologis) baik tang bersifat maupun yang diperoleh,
kesehatan jasmani dan rohani sangatlah besar pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar. Demikian juga jika kesehatan rohani kurang baik
maka dapat mengganggu, atau mengurangi semangat belajar. Karena itu
pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi setiap orang baik fisik
maupun mental agar badan tetap kuat, pikiran selalu segar dan
bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar.
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
seperti minat, bakat, integrasi, motovasi dan kemampuan kognitif,
seperti ingatan berfikir dan kemampuan dasar bahan pengetahuan
(bahan apprsepsi) yang dimiliki siswa 10
Sedangkan faktor-faktor yang datang dari luar diri atau eksternal
siswa yang bersangkutanjuga digolongkan ke da:tam dua bagian yaitu:
1) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tenaga juga
teman-teman sepermainan di sekitar, perkampungan siswa tersebut.
Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh ym1g serba kekurangan dan
9
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan baru, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 1993), Cet 1, hhn. 132.
10
Alisuf Sabri, Psika/ogi Pendidikan, (Jakarta: Pedornan Ilmu Jaya, 1995), Cet. 1, hhn.
17
anak-anak pengangguran, misalnya akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Paling tidak siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebe:tulan belum dimilikinya
Selanjutnya, lingkungan sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan prilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam ha! belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.
Lingkungan sosial yang banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.
2) Lingkungan non sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Fak1or-fak1or ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa Contoh: kondisi rumah yang sempit dan berantakan serta perkembangan yang terlalu padat dan tak memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja seperti, lapangan voli akan mendorong siswa untuk berkeliaran ke tempat-tempat yang sebenarnya tak pantas dikunjungi. Kondisi mmah dan perkembangan seperti itu jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa. 11
11
B. Pendidikan Agama Islam
1. Penge1'tian Pendidikan Agama Islam
Kata pendidikan sering diartikan bermacam-macam. Dalam
kehidupan sehari-hari kita diartikan dengan l<imbaga pendidikan dan
adakalanya diartikan dengan hasil pendidikan.
Berdasarkan kamus pendidikan, pendidikan diartikan sebagai
berikut:
a Serangkaian proses dengannya seseorang/anak mengembangkan
kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang
bernilai/berguna di masyarakat.
b. Proses sosial dimana orang-orang atau anak-anak dipengaruhi dengan
lingkungan yang sengaja dipilih dan dikendalikan (misalnya oleh guru
di sekolah) sehingga mereka memperoleh kemampuan sosial dan
perkembangan individu yang optimal.
Istilah pendidikan ini bermula dari bahasa Yunani yaitu
''pedagogis" yang berarti bimbingan yang diberikan pada anak, istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dengan "education"
yang berarti pengembangan atau bimbingan, sedangkan dalam Bahasa
Arab sering diterjemahkan dengan "Tarbiyah ".12
Sedangkan terminology pendidikan diartikan sebagai bimbingan
atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi dewasa 13
Beberapa ahli yang lain mengartikan pendidikan sebagai berila1t:
a. Langeveld: mendidik mempengaruhi anak dalam upaya
membimbingnya agar menjadi dewasa usaha membimbing haruslah
us aha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaj a
b. Hoogveld: mendidik membantu anak supaya rn cukup
menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggungjawabnya sendiri.
12 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), him. 1
c. SA. Branata dkk: pendidikan ialah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.
d. Ki Hajar Dewantara: mendidik ialah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
. . . . 14
setmggi-tmggmya
Adapun arti lain pendidikan ialah usaha sadar orang dewasa/pendidik untuk membantu membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak kearah kedewasaan.
Definisi pendidikan di atas mengisyaratkan agar setiap pendidik baik orang tua maupun guru memahami benar hakikat pertumbuhan dan perkembangannya anak agar dapat mendidik atau membimbing dan mengarahkan mereka kearah kedewasaan yang diharapkan. 15
Kata Islam adalah syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia dimuka bumi agar mereka beribadah kepadanya Penamanan keyakinan terhadap Tuhan hanya bisa dilakukan melalui proses pendidikan baik di rurnah, sekolah maupun lingkungan. 16
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba: pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menjadi kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.17
Sedangkan definisi Pendidikan Agama Islam itu sendiri dikemukakan beberapa para ahli diantaranya:
a Menurut Zakiah Drazat (1987:87) Pendidikan Agama Islan1 adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa
14
Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: U[N Jakarta Press, 2005), Cet,l,
him. 5-7.
15
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995), Cet. 1, him.
10.
16
Mulyasa, Pendidikan Aga1na Islam berbasis Kon1petensi, (BandlUlg: H .. osda Karya,
2004), Cet. 1, him. 130.
17
dapat memahami dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat
memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan
yang pada akhimya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai
pandangan hidup.
b Menurut Tayar Yusuf (1986; 35) mengartikan pendidikan Agan1a Islam
usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pangalaman, pengetahuan,
kecakapan dan ketrampilan kepada generasi muda agar ketika menjadi
manusia bertaqwa kepada Allah SWT
c. Menurut A Tafsir pendidikan Agama Islam adalal1 bimbingan yang
diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara
maksimal sesuai dengan ajaran Islam
d. Menurut Azizy (2002) mengemukakan ba11wa esensi pendidikan yaitu
adanya proses transfer nilai, pengetahuan dan ketrampilan dan generasi
tua kepada generasi muda agar generasi muda mampu hidup. 18
Berdasarkan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama
Islam adalal1 pendidikan dengan melalui ajaran agama Islam yaitu berapa
bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agrur nantinya setelal1 selesai
dari pendidikan ia dapat mema11ami, menghayati, dan mengamalkan ajaran
agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh. Serta menjadikan
ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi
kesejal1teraan hidup di dunia akhirat kelak
2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam
Setiap aktivitas yang direncanakan pasti mempunyai dasar dan
tujuan. Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar dan tujuan. Tujuan
pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang diyakini
kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut
Menurut Drs Burlian Somad pendidika11 Islam ialal1 pendidikan
yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri
berderajat tinggi menurut ukuran Allah dari isi pendidikannya untuk
18
21
mewujudkan tujuan itu adalah ajaran Allah SWT. Secara rinci beliau
mengemukakan pendidikan itu baru dapat disebut pendidikan Islam
apabila memiliki dua ciri sebagai berikut:
a. Tujuannya untuk membantu individu menjadi bercorak diri tertinggi
menurut ukuran al-Qur'an.
b. lsi pendidikannya ajaran, Allah yang tercantum dengan lengkap di
dalam al-Qur' an dan pelaksanaanya di difam praktek kehidupan
sahari-hari sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad
SAW.19
Adapun tujuan pendidikan Agama Isl&m di sekolah/madrasah
bertujuan untuk menumbuhkan clan meningkatkan keimanan melalui
pemberian dan pemupukan, pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menj adi manusia
muslim yang terus berkembang dalam ha! keimanan, ketaqwaannya,
berbangsa dan bemegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. 20
Sedangkan fungsi Pendidikan Agama Islam untuk sekolah/
madarasah sebagai berikut:
a Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanim dan ketaqwaan peserta
didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dengan lingkungan
keluarga
b. Penanaman nilai, yaitu sebagai pedoman hidup untuk mencar1
kebahagian hidup di dunia clan di alchirat.
c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan
dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
d. Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan dan kelemal1an-kelemahan pese1ia didik dalam keyakinan
pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
19
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, cet hlm. 10.
20
Mulyasa, Pendidikan Agama Jslan1 berbasis Kon1petensi, (Bandung: Rosda Karya,
e. Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal ョゥセァ。エゥヲ@ dan lingkungannya
atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan
menghambat perkembangaanya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
f Pengajaran tentang ilmu pengatahuan secara umum (alam nyata dan
nir nuata), system dan fungsionalnya
g. Penyaluran yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat
khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan
bagi orang lain. 21
Pendidikan agama hendaknya dapat mewarnai kepribadian anak,
sehingga agama benar-benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian
dalam hidupnya dikemudian hari. Hal ini berarti bahwa pendidikan agama
hams diberikan sejak dini agar terbiasa melakukan ibadah dan
menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri.
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa pendidikan agama Islam
bukanlah sekedar mengajarkan pengetahuan agama dan melatih
ketrampilan anak dalam melaksanakan ibadah saja, akan tetapi pendidikan
agama Islam jauh lebih luas dari pada itu. Ia bertujuan untuk membentuk
pribadi sesuai dengan ajaran Islam, sehingga agama itu benar-benar
dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun lapangan pendidikan agama Islam menurut Hasbi Ash
Shiddiqi meliputi:
a Tarbiyah jismiyah, yaitu segala rupa pendidikan yang wujudnya
menyuburkan dan meyehatkan tubuh serta menegakkannya, supaya
dapat merintangi kesukaran yang dihadapi dalam pengalamannya
b. Tarbiyah aqliyah, yaitu sebagaimana rupa pendidikan dan pelajaran
yang akibatnya mencerdaskan aka! menajamkan otak, semisal ilmu
berhitung.
21
23
c. Tarbiyah adabiyah, yaitu segala rupa prak1.ek maupun teori yang
wujudnya meningkatkan budi dan meningkatkan perangkai.
Dengan melihat arti pendidikan Islam, jelaslah dengan pendidikan
Islam kita berusah untuk membentuk manusia yang berkepribadian kuat
dan baik (berakhlakul karimah) berdasarkan pada ajaran agama Islam.
C. Tinjauan Umum Tentang Ketaatan Beribadah 1. Penge1iian Ibadah
Dalam Ensklopedia Islam yang diterbitkan oleh Departemen
Agama RI (1993:385) terdapat penjelasan bahwa secara lughawi ibadah
berarti mematuhi, tunduk, berdo' a dalam Al-Qur' an terdapat kata ta'budu
dalam arti taat, misalnya dalam surah 36. Yasin 60 berbunyi:
0J
....セセ@
r.5:J
セャ@ [IQVZBZNQQQ
,,S
セセ@
0f
イセQ[@ セャゥ@
....セャ@
,..¥(
r-J!
Artinya: "Bukanlah aku telah memerintahkan kepadamu, wahai Bani Adam, supaya kamu tidak mematuhi syetan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang terang-terangan bagimu ". 22
Berikut ini penulis akan memaparkan pengertian ibadah menurut
beberapa ahli ilmu sebagaimana yang diungkapkan oleh As-Shiddieqi
sebagai berikut:
a. Ahli Lugha mengartikan ibadah dengan taat, menurut, mengikuti,
tunduk dan do'a
b. Ulama Tauhid mengartikan ibadah dengan mengesakan Allah,
menta' dzimkan dengan penuh ta' dzim menghinakan diri kita dan
menundukkan jiwa kepada-Nya.
c. Ulama Tasawuf mengartikan ibadah de11gan seorang mukallaf
melakukan sesuatu yang berlawanan dengan keinginan nafsunya untuk
membesarkan Tuhan-Nya.
d. Menurut Fuqaha, ibadah adalah segala taat yang dikerjakan untuk
mencapai keridhoan Allah SWT dan mengharap pahalanya di akhirat. 23
Pengertian ibadah secara sempit adalah "melaksanakan peraturan yang mengatur hubungan antara hamba dengan tuhan-Nya yang tata caranya telah diatur secara terperinci di dalam al-Qur' an dan Sunnah".24 Sedangkan ibadah dalam arti luas yaitu "mencakup keseluruhan kegiatan manusia dalam hidup di dunia ini, termasuk kegiatan duniawi sehari-hari, jika kegiatan itu dilakukan dengan sikap batin ウセイエ。@ niat pengabdian dan
penghambatan diri kepada Tuhan. 25 2. Macam-macam lbadah
h.1-4.
Dari segi umum dan khususnya, ibadah terbagi menjadi dua macam:
a. Ibadah khusu' yaitu ibadah yang ketentuannya telah ditetapkan oleh nash al-Qur' an atau al-Hadits. Seperti sholat, puasa, haji, ibadah yang berkategori ibadah khusus tidak menerima penarnbahan atau pengurangan.
b. Ibadah umum yaitu semua perbuatan baik/terpuji yang dilakukan oleh manusia muslim-mukmin dengan niat ibadah dan diarnalkan semata-mata karena Allah SWT.26
Dengan demikian ibadah itu mempunyai dua pengertian, khas (tertentu) dan 'am (umum). Pengertian khas yaitu pengertian ibadah yang diberikan berdasarkan disiplin ilmu masing-masing, rnisalnya penge1iian yang diberikan oleh ahli lughah, Fuqaha dan lain-lain Sedangkan pengertian yang 'am yaitu segala hukum yang kita laksanakan atas dasar ketetapan Allah dan diridhonya.
Dalarn buku Islam Alternatif. Jalaludin Rakhmat mengatakan bahwa ibadah itu terbagi dua yaitu:
23
Hasbi Ash Shiddieqy, Ku/iah Ibadah, (Jakarta: PT Pustaka Rizki Putra, 2000), Cet. 2,
24
Muhaimin dan Abdul Majid, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: Trigenda Karya,
1993), h. 59
25 Nurcholis Majid, Islam: Dokirin dan Peradaban, (Jakar1a: Yayasan Wakaf Paramadina,
1992), h. 57
26
25
1 ). Ibadah yang merupakan upacara-upacara ten:entu nutuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT, seperti solat, zikir, shaum.dan sebagainya.
2) lbadah yang mencakup hubungan antara manusia dalarn rangka
mengabdi atau mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ibadah j enis pertarna bersifat ritual, yakni berhubungan langsung
dengan Allah SWT, karenanya para ularna menanarnkannya dengan ibadah
mahdah. Ibadah mahdah ini tidak banyak jumlahnya hanya terdiri dari
delapan macarn, yaitu "thaharah, solat, shaum, zakat, haji, mengurus
jenazah, uhdiyah dan aqiqoh, dzikir dan doa 27
lbadal1 jenis ini bersifat ta 'abdudi, artinya manusia tidak boleh
merubah dan menarnbahkannya dengan hal-hal yang baru. Contoh ketika
mengucapkan Takbir "Allahu Akbar" sarnbil mengangkat tangan, ketika
menyebut "Asalarnu'alaikum" melirik ke kanan dan ke kiri, ini tidak bias
ditanyakan mengapa? Wallahu'alarn. Kita kerjak:m meniru Nabi.
Sedang ibadah jenis kedua bersifat social, yakni hubungan diantara
sesarnarnanusia yang diniatkan w1tuk mendekatkan diri kepada allall SWT,
karenanya para ularna menanarnkannya dengan ibadah ghiru malldall.
Ibadah ini banyak sekali jumlahnya tidak bias dibatasi, mencakup segala
perbuatan apa saja yang tidak dilarang syara' mela1.-ukannya yang
diniatkan karena Allall menjadi ibadall. Contoh, makan, secara lalliriyall
tidak ada hubungannya dengan Allall tapi apabila diniatkan agar kuat
melakukan ibadall kepada Allall, akan menjadi arnal ibadah, dan
sebagainya
Dengan demikian bal1wa pangkal semua arnal perbuatan ibadah
adalall niat, Artinya suatu arnal perbuatan dunia, kalau niatnya baik, maka
akan menjadi arnal akhirat dan sebaliknya meski suatu perbuatan itu secara
lalliriyall adalall perbuatan akhirat kalau niatnya jelek maka akan menjadi
arnal dunia. Sebagaimana hadits Nabi mengatakan:
27
Artinya: "Dari Umar bin khattab bahwa Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya perbuatan itu tergamung lumya dengan niat, dan sesungguhnya (yang diperoleh) badi setiap orang hanya sekedar apa yang diniatkannya." (HR. Muttafaq Allaihi).28
Berdasarkan di atas penulis akan membatasi kegiatan beribadah
siswa yang berhubungan dengan ibadah mahdah yakni masalah sholat dan
puasa seperti telah dijelaskan dalam pembatasan masalah. Berik'llt ini
adalah uraian mengenai sholat, puasa, baca Qur' an dan doa dzikir.
1. Sholat
Kata sholat dalam bahasa Arab, digunakan dalam beberapa
pengertian. Di antaranya adalah do'a seperti terlihat dalam Q.S 9
At-Taubah 103w
Adapun sholat itu suatu senjata sakti yang diberiakn kepada
kita. Dengan senjata ini kita dapat mematahkan serangan hawa nafsu
syetan. Sembahyang suatu penawar mujarab. Dengan sholat kita
membersihkan jiwa dan rohani kita dari aneka rupa perangkai keji dan
buruk. Dia suatu jalan yang terbaik sekali kita lalui untuk mengenang
Allah SWT.
Syarat sah sholat yaitu: mengetahui tentang masuknya waktu
sholat, suci dari hadats kecil dan besar, suci badan, pakaian dan tempat
sholat dari najis, menutup aurat dan menghadap kiblat 30
Adapun rukun-rukun sholat yaitu: niat, berdiri bagi yang kuasa,
tahbiratul ihram, membaca al-Fatihah, ruk<J', serta tuma'ninah, sujud
dua kali serta tuma'ninah duduk di antara dua sujud tuma'ninah,
28 Muhammad Bin Ali Bin Muhammad Al Syaukani, Nail Al Authar Syar Muntaqa Al
Akhbar, (Kairo: Mal.iabah Wa Mathba'ah Mudtofa Al Babi Al Halabi, tt), Jilid I, h. 131
29
Baihaqi, Fiqh Ibadah,cet 2, him. 37.
30 Sayyid Sabiq, Terjemah Fiqh Sunnah, (Bandung: PT Al Ma'rifat, 1993), Cet 2, Jilid
duduk akhir, membaca tasyahud akhir, membaca salat atas Nabi, memberi salam yang pertama dari menertibkan rukun.31
Ada beberapa sunnah solat yang diutamakan bagi orang yang mengerjakan solat untuk memelihara agar tercapai pahalanya. Sunnah-sunnah tersebut yaitu: mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram, mengangkat kedua tangan ketika akan rukuk dan takkala berdiri dari tasahud akhir, meletakkan tangan kar1an di atas tangan kiri, membaca doa iftitah, membaca Isdi'adzah sebelum membaca surat atau ayat al-Qur'an sesudah membaca Fatihah pada dua rakaat yang pertama (kesatu dan kedua) dalam tiap-tiap solat, membaca tal(bir setiap bangkit dan turun, berdiri dan duduk kecuali sewaktu bangkit dari ruk'Uk (sami 'allhu Ziman hamidah), me:mbaca sami 'allhu liman hamidah sewaktu bangkit dari rukuk. Membaca Rabbana wa !aka! hamdu sewaktu I'tidal, membaca subhana robbiyal adzim wa bihamdi 3 kali ketika rukuk. Membaca subhana rabbiyal a 'la wa bihamdihi 3 kali ketika sujud, duduk iftirasy (bersimpuh) pada semua duduk dalam solat kecuali duduk akhir atau tawarruk, duduk tawarruk dan memberi salam yang kedua 32
Sholat merupakan salah satu meteri yang harus diberikan perhatian, karena selain ibadah ritual juga rnemiliki nilai pendidikan yang berarti.
2. Puasa
Puasa dalam bahasa Arab shiam atau shaum yang artinya diri dari sesuatu. Dalam pengertian ini termasuk menahan diri dari berbicara dengan orang lain. 33
Dengan demikian puasa merupakan suatu ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada hambanya yang beriman dengan cara mengendalikan diri dari syahwat makan, minum dan
31 M Rifai, et.al, Teijemah Khulasah Kifayatul Akhyar, (Semarang: CV. Toha Putra,
1978), him 70
32 M Rifai, et.al, Terjemah Khulasah ... him. 31
hubungan seksual; pada waktu siang hari sejak terbit fajar sampai
terbenam matahari.
Syarat-syarat wajib puasa: Islam, Baligh, dan Berakal, kuat
berpuasa dan sedang menetapi di daerah tempat tingginya (mukrnin).
Sedangkan rukun puasa adalah menahan diri dari segala yang
membatalkan sejak terbit fajar sampai terbe:nam matahari serta niat
berpuasa. 34
Puasa merupakan ibadah ritual yang memiliki makna tinggi. la
merupakan suatu proses pendidikan dan latihan intensif, menguji
kekuatan iman dan sekaligus mengendalikan hawa nafsu. Ibadah ritual
ini dapat melahirkan sikap-sikap positif yang ditampakkan dengan
kehidupan sehari-hari, sepe1ii kepedulian terhadap fakir miskin.
3. Membaca al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kalam Allah yang bemilai mu'jizat. Yang
diturunkan kepada "pangkasan" para nabi dan rasul, dengan
perantaraan malaikat Jibril as. Yang tertulis pada 'mashahif'.
Diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir. Membacanya terhitung
ibadah. Diawali dengan surat al-Fatihah dm1 ditutup dengan surat An
Naas.35
Definisi tersebut telah disepakati oleh para ulama, kemudian
Allah menurunkan Al-Qur' an ad al ah sebagai tata kehidupan umat dan
petunjuk bag makhluk. Ia merupakan tanda kebenaran Rasul SAW,
disamping merupakan bukti yang jelas atas kenabian dan karsulannya.
Selain itu juga sebagai hujjah yang akan tetap tegak sampai pada hari
kiamat.
Keutmnaan-keutamaan baca al-Qur' an banyak ayat dan
hadits-hadits Nabi yang menerangkan fadhilah-fadhilah qur'an dan
ilmu-ilmunya. Baik yang berhubungan dengan belajar mengajar, atau
34
Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Beirut: Dar Al-Fitr, 1983), Jilid.l, him. 369.
35 Syaikh Muhammadi Ali Ash Shoboni, lkhtisar Ulumul Qw"an Praktis, (Jakarta:
29
membaca dan menghafalkannya Dan banyak pula ayat yang mengajak kaum mukminin untuk memikirkan dan menggunakan hokum-hukum kitabullah, dan menyuruh diam dan mendengarkan sewaktu dibacanya. Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al Fathir ayat 29 mengatakan:
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah (al-Qur 'an) mendirikan sembahyang dan menajkahkan sebagian rizki yang telah kami berikan kepadanya secara bersembunyi dan terang-teranga, adalah mereka menhgarapkan sesuatu pemiagaan yang tiada akan merugi.
Maka dari itu hendaknya bagi manusia yang mempelajarinya (al-Qur'an) itu beradab dengan akhlaknya Dengan motivasi menginginkan keridhaan Allah SWT. Bu!Gm sekedar untuk tujuan dunia. Bahkan diniati pula hendak mengamalkannya agar ia bisa menjadi hujjah kelak dihari kiamat.
4. Zildr dan Doa
Zikir adalah amal para hamba Allah yang paling utama, dan ditekankan lebih dari seratus kali di dalarn Al-qur'an.36 Jadi zikir merupakan amalan yang paling utama untuk mendapatkan keridhaan Allah, atau dapat dikatakan sebagai senjata a:mpuh un1uk mengalahkan musuh dan perbuatan paling layak untuk memperol9h pahala
Sebagaimana kita diajarkan Allah dan Rasulnya SAW kepada kita, zikirlah dalam solat.dan berdzikirlah setiap selesai solat.dan beberapa point yang menjadi pokok dalam melakukan zikir sebagai berikut:
36 Syekh Muhammad, Energi Zi/dr dan Sa/awat, (Jakarta: PT Serambi llmu Semesta,
a. Bacaan yang kita baca mengambil potongan-potongan ayat al-Qur'an, seperti Astagfirullah, Subhanal/ah, Allahu Akbar dan Laa ilaaha illa/lah
b. Melafadzkan dengan penuh penghayatan dan paham maksudnya. c. Boleh berdzikir di dalam hati, atau diucapkan dengan lisan. d. Seluruh potensi aka! dan hatinya terhubung kepada Allah.
e. Boleh dilakukan sambil memejamkan mata, ataupun sambil membuka mata 37
Untuk itu marilah kita lebih jauh untuk dzikir sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Agar khusyuk dan dapat kita pahami dengan baik makna seluruh kalimat dzikir.
Adapun arti doa adalah menyeru, memanggil, memohon dan memuji-muji Allah SWT yang Maha Mernelihara, Maha Mencipta dan Maha Memberi kepada siapa saja yang meminta kepadanya.38
Manfaat berdoa adalah: Agar sukses dan selamat dalam hidup dan kehidupan. Terlepas dari sengsara dan derita yang menimpa Terlepas dari murka Allal1. Supaya dilimpahkan Allah rahmat dan nikmat. Doa adalah tulang sungsungnya ibadah. Supaya lulus dalam ujian dan cobaan. Dan memohon pertolongar1 dari Allah.39
Doa merupakan ikhtiar dan usaha. Sebab Alla