• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA PEMATANG KUALAKECAMATAN TELUK MENGKUDU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA PEMATANG KUALAKECAMATAN TELUK MENGKUDU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA

PEMATANG KUALAKECAMATAN TELUK

MENGKUDU KABUPATEN

SERDANG BEDAGAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

M. RIZKIANSYAH NST

NIM. 3123131036

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

vi

ABSTRAK

Muhammad Rizkiansyah Nasution. NIM 3123131036. Analisis Kualitas

Air Sumur Gali Penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Skripsi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) Mengetahui kualitas air berdasarkan parameter fisik (bau, rasa, dan warna), dan parameter kimia (khlorida, besi, dan pH) pada air sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai, (2) Mengetahui kondisi konstruksi sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai.

Populasi penelitian ini adalah seluruh sumur gali yang terdapat di Desa Pematang Kuala. Sampel dalam penelitian ini adalah sumur gali yang ditentukan secara acak sistematis (systematic random sampling) dengan metode grid. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah teknik observasi, teknik studi dokumenter, dan teknik pengukuran. Teknik analisis data penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul

“ Analisis Kualitas Air Sumur Gali di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk

Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai “ guna memenuhi persyaratan sebagai tugas akhir studi Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, namun kekurangan tersebut dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak, diantarnya :

1. Bapak Prof. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan dan seluruh stafnya.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Nahor M Simanungkalit, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingin dari awal sampai akhir penulisan skripsi.

(7)

iv

6. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah memberikan pembelajaran yang berharga kepada penulis selama perkuliahan.

7. Bapak Camat Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. 8. Bapak Ramlan selaku Kepada Desa Pematang Kuala yang telah senantiasa

membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian di Desa Pematang Kuala. 9. Ibu Sri Wayuni Purba selaku Sekretaris Desa Pematang Kuala yang telah

banyak membantu penulis guna memperoleh data mengenai Desa Pematang Kuala.

10. Teristimewa penulis ucapkan kepada buyah Abdul Kholik Nasution dan umi tercinta Morina Pane selaku orangtua penulis yang selalu senantiasa memberikan dukungan, semangat, dan doa untuk penulis selama berkuliah. 11. Adik-adik penulis yang Muhammad Ridho Azhari Nsution, Nazla Khairani

Nasution, Nabila Azmi Nasution, dan Muhammad Riza Khalid Nasution yang selalu memberikan dukungan, motivasi, dan doa untuk penulis.

12. Jamilah Siregar dan Marlon Brando Pane selaku nenek dan tante penulis yang senantiasa memeberikan dukungan, doa, segala bantuannya kepada penulis. 13. Teman karib penulis, Giovani Andaresta Ginting yang senantiasa membantu

penulis selama penelitian.

(8)

v

15. Teman-teman seperjuangan dan sepenanggungan selama perkuliahan keluarga besar A Reguler 2012 semoga pertemanan kita tidak pernah terhapus oleh tempat, masa, maupun waktu.

16. Abanda M.Yuliansyah, S.Pd, selaku pegawai Laboratorium Komputer Geografi yang selalu membantu penulis setiap waktu.

17. Teman-teman PPLT Sei Bejangkar Tahun 2015 yang sering memberikan semangat, doa, dan dukungannya kepada penulis.

18. Terima kasih kepada orang yang telah mencintai, menyayangi, serta mendoakan penulis.

Akhir kata, harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca terkhusus untuk Jurusan Pendidikan Geografi.

Medan, Agustus 2016 Penulis

(9)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kajian Teori ... 9

B. Penelitian Relevan ... 31

C. Kerangka Berpikir ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Lokasi Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel ... 36

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 39

(10)

ix

E. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 45

A. Keadaan Fisik ... 45

B. Keadaaan Non Fisik ... 51

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Hasil ... 60

B. Pembahasan ... 99

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 109

A. Kesimpulan ... 109

B. Saran ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 112

(11)

x

8. Klasifikasi Iklim Menurut Schmidth-Ferguson ... 51

9. Komposisi Penduduk Menurut Umur di Desa Pematang Kuala Tahun 2014 ... 52

10.Komposisi Penduduk Menurut Agama di Desa Pematang Kuala Tahun 2014 ... 53

11.Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa/Etnis di Desa Pematang Kuala Tahun 2014 ... 54

12.Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan di Desa Pematang Kuala Tahun 2014 ... 55

13.Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Pematang Kuala Tahun 2014 ... 56

14.Jumlah Sekolah di Desa Pematang Kuala Tahun 2014 ... 57

15.Sarana Kesehatan di Desa Pematang Kuala Tahun 2014 ... 58

16.Sarana Peribadatan di Desa Pematang Kuala Tahun 2014 ... 59

16.Tinggi Muka Air Tanah Di Desa Pematang Kuala ... 62

17.Parameter Bau Air Sumur Gali Penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2016 ... 68

18.Parameter Rasa Air Sumur Gali Penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2016 ... 70

19.Parameter Warna Air Sumur Gali Penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2016 ... 73

(12)

xi

21.Parameter Besi Air Sumur Gali Penduduk di Desa Pematang Kuala

Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 20016 ... 79 22.Parameter pH Air Sumur Gali Penduduk di Desa Pematang Kuala

Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2016 ... 82 23.Konstruksi Bahan Dinding Sumur dan Tinggi Dinding Sumur

Gali Penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu

Tahun 2016 ... 85 24.Konstruksi Tinggi Bibir Sumur Gali Penduduk di Desa

Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2016 ... 88 25.Konstruksi Lebar Lantai Sumur Gali Penduduk di Desa

Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2016 ... 89 26.Jarak Sumur Gali Penduduk dengan Septic Tank di Desa

Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2016 ... 93 27.Jarak Sumur Gali Penduduk dengan Tempat Pembuangan Sampah

Masyarakat di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu

Tahun 2016 ... 95 28.Jarak Sumur Gali Penduduk dengan Pantai di Desa Pematang Kuala

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

1. Konstruksi Sumur Gali Yang Baik ... 25

2. Kerangka Berpikir ... 35

3. Peta Persebaran Titik Sumur Gali di Desa Pematang Kuala ... 38

4. Peta Administrasi Desa Pematang Kuala ... 46

5. Peta Administrasi Kecamatan Teluk Mengkudu ... 48

6. Peta Persebaran Tinggi Muka Air Tanah Di Desa Pematang Kuala ... 63

7. Peta Kontur Isopleth Desa Pematang Kuala ... 65

8. Peta Arah Aliran Air Tanah Di Desa Pematang Kuala ... 67

9. Peta Persebaran Kualitas Parameter Bau Di Desa Pematang Kuala ... 69

10. Peta Persebaran Kuallitas Parameter Rasa di Desa Pematang Kuala ... 71

11. Peta Persebaran Kualitas Parameter Warna di Desa Pematang Kuala ... 74

12. Peta Persebaran Kualitas Parameter Khlorida di Desa Pematang Kuala 77

13. Peta Persebaran Kualitas Parameter Besi di Desa Pematang Kuala ... 81

14. Peta Persebaran Kualitas Parameter pH DI Desa Pematang Kuala ... 83

15. Peta Persebaran Konstruksi Tinggi Dinding Sumur Gali di Desa Pematang Kuala ... 87

16. Peta Persebaran Konstruksi Tinggi Bibir Sumur Gali di Desa Pematang Kuala ... 90

17. Peta Persebaran Konstruksi Lebar Lantai Sumur Gali di Desa Pematang Kuala ... 92

18. Peta persebaran Konstruksi Jarak Sumur Gali dengan Septic Tank di Desa Pematang Kuala ... 94

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Obervasi ... 114 2. Daftar Pengukuran ... 115 3. Tabel Hasil Pengukuran & Pengujian Parameter Fisik & Parameter

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air adalah senyawa H2O yang merupakan bagian paling penting dalam kehidupan dan manusia tidak dapat dipisahkan dengan air. Air dalam tubuh manusia berkisar antara 50 – 80 % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang dewasa terdir dari air, untuk anak-anak sekitar 65 %, dan untuk bayi sekitar 80 % dari seluruh berat badan (Ginting, 2013). Semakin tinggi tingkat aktivitas maka semakin tinggi pula air yang dibutuhkan. Menurut Peraturan Kementrian Kesehatan (2002), rata-rata kebutuhan air perkapita adalah sekitar 60 liter/hari, meliputi 30 liter untuk mandi, 8 liter untuk minum, dan sisanya untuk keperluan lain (memasak dan mencuci). Manfaat dan fungsi dari air dalam tubuh manusia adalah sebagai media penghantar nutrisi, vitamin, mineral, oksigen ke organ dan sel-sel tubuh.

Air bersih dan sehat tidak hanya memiliki karakteristik air yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa, tetapi juga bebas kontaminan kimiawi atau mikrobiologi (Sebayang, 2015). Air bersih memiliki standar persyaratan tertentu, yaitu persyaratan fisika, kimia, dan biologi. Syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jika ada salah satu parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tersebut tidak layak untuk digunakan atau dikonsumsi (Sebayang, 2015).

(16)

2

/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, air bersih adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak.

Manusia sangat membutuhkan air didalam aktivitas sehari-harinya. Manusia dapat mengambil air tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Air tanah merupakan sumber air yang paling banyak digunakan daripada kedua sumber air yang lain. Hal ini dikarenakan air tanah memiliki kualitas yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil.

Kebutuhan masyarakat terhadap air bersih yang terus meningkat menyebabkan masyarakat mencari alternatif lain untuk memenuhi konsumsi air bersihnya. Salah satu alternatifnya yaitu dengan memanfaatkan air sumur gali. Sumur gali adalah suatu cara yang digunakan masyarakat umum untuk mendapatkan air tanah dengan cara menggali tanah dan menaikkan airnya dengan timba (Fakhrurroja, 2010).

Keberadaan air tanah didalam air sumur gali masyarakat, tidak serta merta menjamin kualitas air sumur tersebut dikategorikan tinggi. Hal ini dikarenakan air tanah yang dipakai untuk sumur gali adalah air tanah dangkal yang kenyataannya merupakan air tanah yang mudah terkontaminasi melalui rembesan. Umumnya rembesan yang berasal dari tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan kotoran manusia dan hewan, bahkan intrusi air laut.

(17)

3

Kualitas Air Bersih. Di dalam peraturan Menteri Kesehatan tersebut terdapat beberapa parameter yang digunakan untuk menguji kualitas air bersih seperti Parameter Fisik, indikatornya meliputi bau, warna, total zat padat terlarut, kekeruhan, rasa, dan suhu. Parameter Kimiawi indikatornya meliputi kadar alumunium, besi, kesadahan, khlorida, mangan, pH (tingkat keasaman), seng, sulfat, tembaga, dan amonia.

Akhir-akhir ini, banyak daerah permukiman penduduk justru berkembang di daerah pesisir atau pantai. Perkembangan tersebut diikuti juga dengan perkembangan sektor lain seperti sektor pertanian dan industri. Hal ini juga mengindikasikan kalau perkembangan permukiman yang juga diikuti oleh perkembangan sektor pendukungnya menyebabkan aktivitas masyarakat semakin banyak. Hal ini menyebabkan konsumsi masyarakat terhadap air bersih yang bermukim di daerah pesisir akan semakin meningkat. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat memanfaatkan air sumur gali yang berasal dari air tanah dangkal.

(18)

4

Desa Pematang Kuala merupakan salah satu desa dari 12 desa yang terdapat di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Desa ini terletak di pesisir timur Kabupaten Serdang Bedagai. Desa yang memiliki 5 dusun ini memiliki luas 2,93 km2 atau 4,38% dari luas seluruh Kecamatan Teluk Mengkudu adalah desa Pematang Kuala (Teluk Mengkudu Dalam Angka 2015). Menurut data dari BPS Serdang Bedagai pada tahun 2015, jumlah penduduk di Desa Pematang Kuala yaitu 2503 jiwa atau total 557 Kepala Keluarga bermukim di desa Pematang Kuala. Mayoritas penduduk di desa Pematang Kuala masih memanfaatkan sumur gali sebagai sumber air bersih untuk keperluan rumah tangga.

Penggunaan air tanah di daerah pesisir pantai termasuk Desa Pematang Kuala oleh penduduk perlu mendapatkan perhatian yang cukup serius. Kegiatan masyarakat yang cukup banyak dan bervariasi seperti halnya pertanian dengan luas lahan 658 Ha dan diikuti oleh konsumsi penduduk terhadap air tanah sudah pasti memanfaatkan air tanah dalam volume yang besar. Pemanfaatan air tanah dengan volume yang sangat besar di Desa Pematang Kuala yang tidak memperhatikan lingkungan fisik akifer bawah tanah menyebabkan menyusupnya air laut yang masanya lebih besar dari air tawar masuk ke dalam akifer dalam tanah yang menyebabkan intrusi air laut dan mempengaruhi kualitas air tanah di Desa Pematang Kuala. Adanya intrusi air laut merupakan permasalahan air tanah di Desa Pematang Kuala yang berakibat langsung dengan kualitas air tanah dangkal.

(19)

5

dari beberapa parameter fisik masih bermasalah seperti beberapa sampel air sumur gali penduduk masih memiliki bau. Beberapa sampel air sumur gali memiliki rasa asin. Hal ini mengindikasikan jika kadar khlorida pada air sumur gali tersebut tergolong tinggi. Pada parameter warna, terlihat beberapa air sumur gali penduduk memiliki warna. Selain kualitas fisik air sumur gali penduduk yang bermasalah, kualitas kimia air sumur gali penduduk juga tergolong belum baik. Hal ini terlihat dari beberapa sampel air sumur gali yang berasa asin. Rasa asin tersebut menandakan jika kadar khlorida di air sumur tersebut tergolong tinggi. Air yang memiliki rasa tentunya tidak baik untuk dikonsumsi.

Keadaan konstruksi sumur penduduk juga salah satu hal yang diperhitungkan. Konstruksi sumur yang tidak memenuhi syarat sumur sehat, dan konstruksi sumur gali yang tidak baik mempengaruhi kualitas air sumur. Konstruksi sumur penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai secara keseluruhan belum dikategorikan baik, masih ada beberapa konstruksi sumur penduduk yang belum memenuhi syarat konstruksi sumur sehat.

(20)

6

masalah tersebut perlu dianalisis Kualitas Air Sumur Gali Di Desa Pematang Kuala Kabupaten Serdang Bedagai.

B. Identifikasi Masalah

(21)

7

C. Pembatasan Masalah

Masalah penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Kualitas air berdasarkan parameter fisik (bau, rasa, dan warna), parameter kimia (khlorida, besi, dan pH) pada air sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Kondisi konstruksi sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai.

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kualitas air berdasarkan parameter fisik (bau, rasa, dan warna), parameter kimia (khlorida, besi, dan pH) pada air sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai? 2. Bagaimana kondisi konstruksi sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala

Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk:

(22)

8

2. Mengetahui kondisi konstruksi sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya dapat bermanfaat antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai informasi bagi pemerintah daerah dalam pembuatan kebijakan menyangkut pengadaan, penggunaan, serta pemanfaatan air.

2. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat khususnya di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu bahwa daerah dekat dengan pesisir pantai rentan terhadap intrusi air laut.

3. Untuk peneliti, sebagai penambah ilmu pengetahuan juga sebagai bentuk penerapan atas ilmu yang sudah didapat selama mengemban ilmu di Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

(23)

109

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan :

1. Kualitas fisik air sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala berdasarkan hasil pengukuran di lapangan dan pengujian di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan & Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kota Medan diperoleh hasil bahwa kualitas fisik air sumur gali penduduk di semua dusun di Desa Pematang Kuala masih tergolong bermasalah. Hal ini terlihat dari beberapa sampel air sumur yang berbau busuk, memiliki rasa asin dan memiliki warna kekuningan diatas 15 TCU. Selain itu tidak terlihat adanya keterkaitan yang kuat antara setiap parameter kualitas fisik yang diukur. Hanya parameter warna dan bau saja yang memiliki keterkaitan.

(24)

110

3. Konstruksi sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala secara keseluruhan tidak memenuhi kriteria. Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan di Desa Pematang Kuala diketahui sebanyak 54,54 % konstruksi sumur gali yang terdapat di seluruh dusun tidak memenuhi syarat dinding sumur yang ideal yakni minimal 3 meter, 86,36 % konstruksi sumur gali yang tersebar di seluruh dusun tidak memenuhi syarat bibir sumur yang baik yakni miinimal 70 cm, 22,72 % konstruksi sumur gali yang tersebar di seluruh dusun tidak memenuhi syarat lantai sumur yang baik dengan minimal 1,5 meter di sekeliling sumur gali, 68,18 % konstruksi sumur gali tidak memenuhi syarat jarak antara sumur gali terhadap septic tank, dan sebanyak 81,81 % konstruksi sumur gali yang tersebar di seluruh dusun tidak memenuhi syarat jarak antara sumur gali dengan Tempat Pembuangan Akhir Sampah penduduk.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa saran yang dapat penulis berikan antara lain :

(25)

111

4. Kualitas kimia air sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala juga masih tergolong belum baik. Walaupun hanya parameter khlorida saja yang bermasalah namun tetap saja air sumur gali penduduk tersebut tidak dapat dikonsumsi. Penulis menyarankan kepada penduduk di Desa Pematang Kuala untuk tidak mengkonsumsi dan menggunakan air sumur gali yang memiliki kadar khlorida tinggi, akan tetapi jika terpaksa digunakan penduduk harus melakukan upaya untuk menetralisisr kadar khlorida di air sumur gali dengan cara destilasi atau penetralan air asin menjadi air tawar.

(26)

112

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Krisman Rizky. 2014. Studi Kualitas Air Sumur Gali Penduduk Dilihat Dari Fisik, Kimia, Dan Bakteorologis Serta Gambaran Konstruksi Sumur Gali Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Angela. 2011. Gambaran Kondisi Fisik Sumur Gali Di Tinjau Dari Aspek Kesehatan Lingkungan Dan Perilaku Pengguna Sumur Gali Di Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado, (Jurnal Online).

ejournal.unsrat.ac.id › Home › Vol 1, No 1 (2012) › Katiho, diakses pada 1 Maret 2016, 13.15

Arsyad, Sitanala. 2012. Konservasi Tanah & Air. Bogor: IPB Press

Depkes RI, 1985. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.180/Mekes/Per/IV/1985. Jakarta: Depkes RI

Depkes RI, 1990. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/Menkes/Per/IX/1990. Jakarta: Depkes RI

Depkes RI, 1996. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.32/Menkes/Per/1996. Jakarta: Depkes RI

Depkes RI, 2002. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 907/Menkes/Per/VII/2002. Jakarta: Depkes RI

Depkes RI, 2010. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IX/2010. Jakarta: Depkes RI

Fakhrurroja, Hanif. 2010. Sumur Air Di Berbagai Lahan. Jakarta: Griya Kreasi Ginting, Valentina. 2013. Analisis Kualitas Air Sumur Freatis (Dangkal) Sebagai

Sumber Air Minum Disekitar WilayahTempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) (Studi Kasus di TPAS Terjun Kecamatan Medan Marelan Kota Medan). Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Indarto. 2010. Hodrologi, DasarTeori Dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Jakarta: Bumi Aksara

Kodoatie, Robert J. 2012. Tata Ruang Air Tanah. Yogyakarta: Andi

(27)

113

Melinda. 2014. Uji Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pesisir Pantai, Jurnal

Online. Fakultas Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri

Manado.

kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIKK/article/download/10882/10759, diakses pada 1 Maret 2016, 13.19

Rahayu, Tuti. 2004. Karakteristik Air Sumur Dangkal Di Wilayah Kartasura Dan Upaya Kejernihan, Jurnal. Jurusan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Vol 5, No. 2

Rizza, Rafikhul. 2013. Hubungan Antara Kondisi Fisik Sumur Gali Dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik (Studi di Kelurahan Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan Tahun 2012). Skripsi. Semarang: Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Satriani, Dina. 2013. Pemetaan Secaran Intrusi Air Laut Pada Sumur Penduduk Di

Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Sebayang, Pardamean, 2015. Teknologi Pengolahan Air Kotor dan Payau

Menjadi Air Bersih Dan Layak Minum. Jakarta: LIPI

Simanungkalit, Nahor. 2013. Diktat Hidrologi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Sipayung, Wendy Yudistira. 2015. Analisis Persebaran Intrusi Air Laut Pada Air Tanah Freatik Di Desa Denai Kuala Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Suripin. 2001. Pelestaria Sumber Daya Tanah Dan Air. Semarang: Andi

Referensi

Dokumen terkait

Pengkategorian tindakan responden tentang konstruksi sumur gali sebagian besar dalam kategori baik karena berdasarkan jawaban dan hasil observasi diperoleh tindakan responden

Adanya hubungan antara kondisi fisik sumur gali dengan kualitas air karena ketika kondisi fisik sumur gali tidak memenuhi syarat maka dapat terjadi pencemaran melalui dinding

konstruksi sumur gali yang meliputi bibir, dinding, lantai, drainase, dan tutup sumur RPH Kabupaten Jember sebagian besar tidak memenuhi syarat fisik sanitasi sumur;

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik sumur gali di Desa Buo Kecamatan Loloda tidak memenuhi syarat yang meliputi aspek :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (80%) sampel air sumur gali memenuhi syarat parameter fisik berdasarkan suhu, secara keseluruhan (100%) air sumur

memenuhi syarat dilihat dari pengambilan air sumur yang menggunakan timba sehingga sumur tersebut di biarkan terbuka (tidak di buat penutup sumur) yang

Dihimbau untuk melakukan perbaikan terhadap setiap komponen sarana sumur gali (dinding, bibir, lantai, spal, jarak sumber pencemar) yang tidak memenuhi syarat sanitasi pada

Sungai Kaliyasa mengalami penurunan kualitas dan diduga mempengaruhi kualitas air sumur gali. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji: 1) kualitas air sumur gali,