• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TARI MANDUDA PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TARI MANDUDA PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TARI MANDUDA

PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SYLVIA PURNAMA SARI

2123140074

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Sylvia Purnama Sari, NIM 2123140074. Skripsi, Pendidikan Karakter Dalam Tari Manduda Pada Masyarakat Simalungun. Medan Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pendidikan Karakter Dalam Tari Manduda Pada Masyarakat Simalungun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2016, penelitian ini menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik seperti teori-teori pendidikan dan karakter, pengertian nilai pendidikan karakter, makna gerak dan pengertian tari Manduda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah tari Manduda.

Data penelitian diperoleh oleh peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggambarkan keadaan objek di lapangan. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pematang Raya.

Hasil penelitian menunjukkan tari Mandudaadalah tari yang menggambarkan kegembiraan dan suka cita masyarakat Simalungun dalam memanen padi. Tari Mandudamengandung pendidikan karakter yang meliputi nilai religus, toleransi, disiplin, kerja keras,bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat

Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya serta

kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan hingga pada tingkat

akhir dan menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pendidikan Karakter Dalam

Tari Manduda Pada Masyarakat Simalungun”. Tujuan dari Skripsi ini adalah

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan

Sendratasik Program Studi Pendidikan Tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena keterbatasan penulis. Di sini penulis dengan segala

kerendahan hati mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik.

4. Siti Rahmah,S.Pd,M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Seni Tari.

5. Dra. Rr. RHD Nugrahaningsih, M.Si, Dosen Pembimbing I yang

senantiasa begitu banyak memberikan arahan, nasehat dan motivasi

kepada penulis selama penulis menyelesaikan Skripsi.

6. Martozet, S.Sn, MA, Dosen Pembimbing II telah banyak memberikan

(8)

iii

7. Yusnizar Heniwaty S.ST, M.Hum, penguji Skripsi I sekaligus Dosen

Pembimbing Akademik penulis selama duduk dibangku kuliah.

8. Dosen Seni Tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

9. Terimakasih untuk Kepala Kecamatan Pematang Raya yang telah memberi

arahan dan bantuannya untuk kelancara selama dalam penelitian.

10. Teristimewa untuk kedua orang tua saya yang tercinta, Alm. Bapak

Siswanta dan Ibunda Ernida Aminah, terimakasih banyak atas doa

sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan Skripsi.

11. Untuk nenek saya, kakak, serta abang dan adik tersayang (Erfina

hardiyanti, Denny Hardianta dan Sartika Permata Sari) terimakasih untuk

doa, bantuan semangat serta dukungannya.

12. Terimakasih untuk Muhammad Abror Harahap, SE yang telah membantu

penulis dalam melakukan proses pemberkasan.

Terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian

Skripsi yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Semoga semua

bantuan dukungan dan kemudahan yang Bapak dan Ibu berikan menjadi amalan

serta mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT dan semoga Skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, September 2016

(9)

iv

(10)

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 22

1. Letak Geografis ... 22

B. Tari Manduda Pada Masyarakat Simalungun ... 25

1. Asal-usul Tari Manduda ... 25

2. Ragam Gerak Tari Manduda ... 27

3. Musik Iringan Tari Manduda ... 36

C. Pendidikan Karakter dalam Tari Manduda ... 38

4. Pendidikan Karakter Dalam Ragam Gerak Tari Manduda .. 41

5. Pendidikan Karakter Dalam Musik Iringan Tari Manduda . 44 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ragam Gerak Tari Manduda

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sumatera Utara memiliki beberapa suku yaitu, Batak Toba, Karo,

Simalungun, Pakpak Dairi, Mandailing, Angkola, Melayu dan Nias. Suku-suku

tersebut merupakan suku asli di antara suku-suku pendatang yang mendiami

wilayah Sumatera Utara. Setiap suku memiliki ciri khas masing-masing, misalnya

dalam hal adat istiadat, bahasa serta kesenian. Di Sumatera Utara terdapat

berbagai macam kesenian tradisi, antara lain tari tradisional dan musik tradisional,

seperti yang dimiliki oleh suku Simalungun.

Tari bagi masyarakat Simalungun merupakan salah satu bentuk rasa

syukur atas hasilyang mereka dapatkan,seperti yang ditunjukkan dalam tari

Manduda yaitu mengekspresikan kegembiraan masyarakat akan keberhasilan

panen.Sebutan Mandudadulunya berasal dari ilah1yang merupakan lagu rakyat

masyarakat Simalungun yang dinyanyikan oleh sekelompok orang

denganmenggunakan nada yang berasal dari tepukan tangan.Berpijak dari ilah

tersebut maka masyarakat membuatnya kedalamdoding2 (lagu) pada masyarakat

Simalungun yang berjudul Manduda.

DodingManduda merupakan nyanyian yang mengandung pesan agar kaum

muda menghormati kaum yang lebih tua, selain itu pesan dalam dodingjuga

menggambarkan kebersamaan dalam mengerjakan berbagai pekerjaan.Pesan

1 Lagu rakyat Simalungun yang berasal dari tepukan tangan

2Salah satu bentuk lagu rakyat Simalungun yang biasa dinyanyikan secara solo

(14)

2

tersebut bertujuan agar kaum muda memiliki rasa hormat dan bertanggung jawab

terhadap pekerjaannya. Berawal dari dodingini, kemudian disusunlah sebuah tari

yang berjudul sama dengan dodingnya yaitu tari Manduda, di mana gerak-gerak

tarinya menunjukkan kebersamaan dalam mengerjakan hasil panen (hasil

wawancara dengan Bapak Sahat Damanik tanggal 16 April 2016).

Tari Manduda adalah tari rakyat Simalungun, tari Manduda tidak

mempunyai gerakan yang baku, maksudnya tari Manduda yang ada di setiap

tempat mempunyai teknik gerak yang berbeda. Tetapi pada dasarnya, inti dari tari

manduda disemua tempat sama, yaitu menceritakan tentang proses memanen dan

kegembiraan masyarakat Simalungun atas keberhasilan panen.

Selain sebagai pertunjukan dan hiburan, tari Manduda juga dapat

dijadikan sebagai media pendidikan, yang memuat ajaran menjadi orang yang

berkarakter yang baik dan kokoh seperti, individu yang memiliki sikap dan

prilaku yang sopan santun, ingin bahagia, ingin sejahtera, cinta damai, disiplin,

bertanggung jawab, memiliki komitmen, jujur, pekerja keras, pengasih, suka

bekerja sama, hidup rukun, dan mampu mengendalikan dirinya. Orang berkarakter

seperti ini pasti akan berkepribadian yang baik sebagai modal kultural dan modal

sosial untuk berhasil dalam hidup bermasyarakat. Dengan demikian, tari

Mandudadapat dijadikan pembelajaran bagi masyarakat sekitar maupun para

pelaku tari, sebagai upaya pembentukan karakter, yang diterapkan pada diri

sendiri maupun masyarakat luas.

Semakin berkembangnyazaman, kesadaran masyarakat terhadap fungsi tari

(15)

3

sebagai tontonan atau hiburan semata.Padahal jika dipahami dan dihayati lebih

dalam, tari di setiap daerah mempunyai arti dan fungsi penting bagi

masyarakatnya yaitu, selain sebagai tontonan atau hiburan, tari juga berfungsi

sebagai media pendidikan.

Pendidikan adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan hidup

seseorang,agar seseorang mempunyai kreativitas dan dianggap sempurna.Melalui

pendidikan, ditanamkan nilai-nilai tertentu yang membentuk dan membangun

karakter seseorang pada norma-norma yang baik dan benar.Karakter merupakan

kepribadian yang khas pada diri seseorang yang terbentuk karena pengaruh

lingkungannya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk

mengkaji lebih dalam mengenai pendidikan karakter yang terkandung dalam tari

Manduda untuk ditulis dalam bentuk skripsi.Sejalan dengan dengan hal tersebut,

dipilihlah judul kajian yaitu “Pendidikan Karakter dalam Tari Mandudapada

masyarakat Simalungun”.

B . Identifikasi Masalah

Penulis membuat identifikasi masalah dengan terperinci agar penulis dapat

mengenal lebih dekat permasalahan yang akan ditemukan saat melakukan

penelitian dilapangan. Identifikasi masalah merupakan bagian pertanyaan yang

ada dibenak penulis.Hal ini juga sejalan dengan pendapat

M. Hariwijaya (2008:38) menyatakan bahwa:

(16)

4

merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh setiap peneliti , dan suatu penelitian selalu diawali dengan langkah mengidentifikasi

masalah”.

Tujuan identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan terarah

dan cakupan masalah yang akan dibahas tidak terlalu luas , berdasarkan uraian

latar belakang masalah di atas, maka disusunlah diidentifikasi masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana bentuk gerak tari Manduda di Kecamatan Pematang Raya

Kabupaten Simalungun ?

2. Pendidikan Karakter apakah yang terkandung dalam tari Manduda

pada masyarakat Simalungun ?

“sebuah masalah yang dirumuskan terlalu luas tidak perlu dipakai sebagai

masalah penyelidikan, oleh karena tidak akan jelas batas-batas masalahnya. Pembatasan ini perlu, bukan hanya untuk mempermudah atau menyederhanakan masalah bagi penyidik, tetapi juga untuk menetapkan lebih dulu segala sesuatu yang diperlukanuntuk memecahkan masalah, tenaga, waktu, ongkos dan lain-lain yang timbul dari rencana tertentu”.

Mengingat begitu luasnya area permasalahan, berdasarkan identifikasi masalah

(17)

5

1. Bagaimana bentuk gerak tari Manduda di Kecamatan Pematang Raya

Kabupaten Simalungun ?

2. Pendidikan Karakter apakah yang terkandung dalam tari Manduda

pada masyarakat Simalungun ?

D. Rumusan Masalah

Arikunto (1992:22) mengatakan bahwa : “Perumusan masalah adalah

pernyataan rinci dan lengkap mengenai ruang lingkup permasalah yang akan

diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah”.Rumusan sangat

diperlukan dalam penelitian agar pelaksanaannya semakin jelas dan rinci. Dari

uraian yang dijabarkan pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah,

dengan demikian rumusan masalah menunjukkan fokus pengamatan dalam proses

penelitian,maka peneliti membuat rumusan permasalah yang menjadi kajian

penulis adalah “Pendidikan Karakter apakah yang terkandung dalam tari manduda

pada masyarakat Simalungun”.

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan penelitian memiliki tujuan penelitian agar mengetahui

berhasil atau tidaknya penelitian tersebut.Tujuan dalam sebuah penelitian harus

jelas atau terarah agar menemukan pengetahuan, menguji kebenaran suatu

pengetahuan. Menurut Hendra Mahayana (2010:54) menyatakan “bahwa tujuan

penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian, sesuai

dengan fokus yang telah dirumuskan”. Dalam membuat tujuan penelitian,penulis

(18)

6

penulis maka tujuan yang harus dicapai dalam penelitian ini adalah

“mendeskripsikanpendidikan karakter yang terkandung dalam gerak tari Manduda

pada masyarakat Simalungun”.

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian harus memiliki hasil yang bermanfaat bagi peneliti,

lembaga, instansi, maupun orang lain yang membacanya. Beberapa manfaat yang

bisa menjadi pedoman dan informasi bagi peneliti dan pembaca, antara lain :

1. Menambah pengetahuan mengenai Pendidikan Karakter dalam Tari

Mandudapada masyarakat Simalungun.

2. Sebagai sumber informasi mengenai Pendidikan Karakter dalam Tari

Mandudapada masyarakat Simalungun.

3. Sebagai bahan motivasi bagi setiap pembaca, khususnya yang menekuni

atau mendalami pendidikan kesenian dan kebudayaan khususnya seni tari.

4. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya yang hendak meneliti Pendidikan

Karakter dalam Tari pada masyarakat Simalungun.

5. Sebagai upaya pendokumentasian yang dapat menambah referensi tentang

(19)

46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Tari manduda adalah tari rakyat Simalungun, tari manduda tidak memiliki

gerakan baku, tari mansduda pada setiap daerah atau tempat juga memiliki teknik

yang berbeda. Tetapi pada dasarnya, inti dari tari manduda disemua tempat sama,

yaitu menceritakan tentang proses memanen dan kegembiraan masyarak

simalungun atas keberhasilan panen. Tari ini menggambarkan tarian suka cita

dalam memanen padi, tari manduda pada masyarakat Simalungun merupakan

gambaran dari kehidupanmasyarakat Simalungun yang sebagian besar bermata

pencaharian sebagai petani.

Pendidikan krakter yang terdapat dalam tari Manduda dapat dilihat dari

makna gerak dan makna musik pengiring tari Manduda adalah

bersahabat/komunikatif, bekerja sama, kreatif, mandiri, santun dan hormat, jujur,

toleransi, disiplin, peduli sosial, cinta damai, dan demokratis.

B. Saran

Berdasarkan penelitian mengenai pendidikan karakter tari Manduda pada

masyarakat Simalungun maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Tari Manduda dapat menjadi salah satu media untuk menanamkan nilai-nilai

pendidikan karakter pada anak sejak usia dini baik dalam lembaga formal maupun

lembaga non formal.

(20)

47

2. Untuk para pendidik seni tari khususnya lebih baik mengetahui nilai-nilai yang

terkandung dalam sebuah tari (dalam hal ini tari Manduda) agar tidak hanya

sekedar mengajarkan keterampilan semata namun sekaligus menanamkan

(21)

46

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Jakarta : Rieneke Cipta.

Asmani, Jaman. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: Diva Press

DepartemenPendidikan Nasional. 2008. Pendidikan Karakter, Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama.

Dr.Zubaedi,M.Ag.,M.Pd. 2011. Desain Pendidikan Karakter, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Koesoema A, Doni. 2010. Pendidikan Karakter : Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta : Grasindo

Nurul Aprilia Putri, 2013. “Teknik Dan Gaya Tari Manduda Pada Masyarakat Simalungun Atas dan Masyarakat Simalungun Bawah”, Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Ningsih, Susi Surah. 2012 “Keberadaan Horja Harangan Pada Masyarakat

Simalungun”. Skripsi untuk memperoleh gelar S1 pada Program studi Seni Tari. Medan : Universitas Negeri Medan.

Risty Yuningtyas, 2014. “Perkembangan Tortor Sombah Pada Pesta Rondang

Bittang Di Simalungun”, Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Seni

Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Reni Sundari, 2015 Skripsi “Fungsi Pendidikan dalam Tortor Martonun Pada

Masyarakat Simalungun”.

Robert, Sibarani.2015. Pembentukan Karakter langkah-langkah Berbasis Kearifan Lokal . Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL)

Rohidi, 2012. Metodologi Penelitian Seni. Bandung : Garasi10 Bandung

Surakhmad, Winarno. (1990). Penghantar Pendidikan Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Sigiono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

(22)

47

Tuti Handayani 2015.“Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam tari Topeng Lengger Kinayakan di Desa Reco Kecamatan Kretek Kabupaten Wonosobo”, Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogjakarta.

Zulhafni P, Wiwin. 2013 “Dokumentasi Tari Berdasarkan Fungsi Di Kabupaten

Gambar

Gambaran Umum Lokasi Penelitian .........................................  1. Letak Geografis ....................................................................
Tabel  2.1  Ragam Gerak Tari Manduda    Pada Masyarakat Simalungun  ................................................
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual .............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi nilai toleransi pada kelompok kesenian Tari Lengger Krido Budoyo di Desa Krakal Dawung, Kecamatan

Mendeskripsikan kendala yang menghambat implementasi nilai toleransi pada kelompok kesenian Tari Lengger Krido Budoyo di Desa Krakal Dawung, Kecamatan

Nilai Pendidikan Agama Hindu yang Terdapat Tari Topeng Keras di Desa Pakraman Munduk Pakel, Desa Gadung Sari, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabana antara lain,

Tujuan penelitian ini mengungkapkan bentuk Lengger Punjen dalam Upacara Nyadran Tenongan dan fungsi tari Lengger Punjen bagi masyarakat Dusun Giyanti Desa Kadipaten

Seni tari Indang Lengger adalah salah satu bentuk kebudayaan yang mengandung nilai moral di Desa Karangjati Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara.. Dengan adanya gambaran

gerakkan ini menunjukkan semangat dan suka cita atas padi yang sudah mereka panen. Karakter yang bersahabat dan komunikatif dilihat dari mengerjakan panen dengan

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, mendapatkan data bahwa nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam Budaya Tari Srandul di Desa Kedungombo

Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam tari Magoak-goakan di Sanggar Seni Tari dan Tabuh Jelung, Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng meliputi nilai etika yaitu