• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN MORFOLOGI PADA TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 40 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN MORFOLOGI PADA TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 40 MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN

MORFOLOGI PADA TEKS DESKRIPSI SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 40 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Peryaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DEPARIANI PINEM

NIM 2133311056

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Devariani Pinem. Nim 2133311056. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Morfologi pada Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 40 Medan. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa tataran morfologi pada teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan dokumen teks deskripsi siswa. Dan kemudian dilanjut dengn mengidentifikasi kesalahan berbahasa yang ditemukan.

Hasil penelitian kesalahan berbahasa yang ditemukan dalam teks deskripsi, aspek kesalahan dilihat dari afiksasi yaitu kesalahan prefiks, kesalahan infiks, kesalahan sufiks dan kesalahan konfiks. Pada teks deskripsi tersebut ditemukan kesalahan berbahasa prefiks sebanyak 78,08%, kesalahan infiks 0% karena tidak ditemukan kesalahan, kesalahan sufiks sebanyak 12,75%, dan kesalahan konfiks sebanyak 8,94%.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

Skripsi berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Morfologi

pada Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 40 Medan.” Penulisan

skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

di Universitas Negeri Medan. Selain persyaratan akademis, skripsi ini

merupakan ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademis

melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan.

Apa yang dilakukan melalui penelitian ini mungkin belum

mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu, saran dan masukan yang

konstruktif dari pembaca sangat diharapkan. Oleh karena itu, rasa hormat

dan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa Dan Sastra

Indonesia.

4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

6. Dr. M. Oky Fardian Gafari, M. Hum., Dosen Pembimbing Akademik

7. seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Medan yang

(8)

8. Dra. Filmareny, Kepala Sekolah SMP Negeri 40 Medan.

9. Farida, S.Pd, guru bidang studi Bahasa Indonesia di SMP Negeri 40

Medan

10. Bapak/Ibu Guru dan Staf yang mengajar di SMP Negeri 40 Medan

11. Bapak (Ramban Pinem) dan Ibu (Normina br Tarigan), terimakasih

yang tak terhingga untuk semua nasehat, didikan, motivasi, dan kasih

sayang kalian sepanjang hidupku hingga penulis dapat meraih gelar

sarjana.

12. Kakak-kakak penulis, Salsalina br Pinem, Sri Karina br Pinem,

Ariska br Pinem dan adik tercinta Edhi Putra Pinem terimakasih buat

semua semangat yang kalian berikan. Semoga Tuhan senantiasa

memberkati kita semua.

13. Sahabat-sahabat seperjuangan, yang selalu memotivasi Andira,

Aloisia, Polmauli, Dina, Berna, Yuni, Desi, Hera dan Priska.

14. Teman-teman seperjuangan Ekstensi A 2013, semangat usaha tidak

akan pernah menghianati hasil.

15. Teman-teman PPLT SMP Negeri 40 Medan terimakasih telah

memberi semangat dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

16. Teman-teman Kos Kuning Priska, Fani, kak Fitri, kak Fani, Pesta,

Devi, Mesra dan seluruh anak kos kuning terimakasih selalu memberi

semangat sampai saat ini.

Medan,

Depariani Pinem

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis ... 9

1. Analisis Kesalahan Berbahasa ... 9

a. Pengertian Analisis ... 9

b. Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa ... 9

2. Morfologi ... 10

a. Pengertian Morfologi ... 10

b. Morfem ... 11

c. Morf dan Alomorf ... 11

d. Penggolongan Morfem ... 13

1) Morfem Bebas dan Morfem Terikat ... 13

(10)

3) Morfem Segmental Dan Morfem Suprasegmental ... 16

e. Proses Morfologi ... 16

1) Bentuk Dasar ... 17

2) Pembentuk Kata ... 18

a) Afiksasi ... 18

b) Reduplikasi... 19

c) Komposisi ... 23

f. Kesalahan Morfologi ... 23

1) Kesalahan Afiksasi ... 23

2) Kesalahan Reduplikasi ... 26

3) Kesalahan Pemajemukan ... 26

3. Teks Deskripsi... 27

a. Hakikat Teks... 27

b. Pengertian Teks Deskripsi ... 27

c. Ciri-ciri Teks Deskripsi... 28

d. Struktur Teks Deskripsi ... 30

e. Contoh Teks Deskripsi ... 30

B. Kerangka Konseptual ... 31

C. Pertanyaan Peneliti... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

1. Lokasi Penelitian ... 33

2. Waktu Penelitian ... 33

(11)

1. Populasi ... 33

2. Sampel... 34

C. Metode Penelitian... 34

D. Sumber Data... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

F. Instrumen Penelitian... 36

G. Teknik Analisis Data... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 88

B. Saran... 89

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Morfem ber- ... 12

Tabel 2.2 Morfem me- ... 12

Tabel 2.3 Pengulangan seluruh ... 20

Tabel 2.4 Pengulangan sebagian ... 21

Tabel 2.5 Pengulangan yang berkombinasi dengan pemmbubuhan afiks ... 21

Tabel 2.6 Pengulangan dengan perubahan fonem ... 22

Tabel 3.1 Populasi ... 33

Tabel 3.2 Analisis kesalahan berbahasa morfem terikat ... 37

Tabel 3.3 Kartu tanda kesalahan morfologi dalam teks deskripsi ... 37

Tabel 4.1 Rincian data nama siswa dan kode teks deskripsi ... 40

Tabel 4.2 Rincian data temuan kesalahan penulisan afiksasi ... 42

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Silabus ...93

Lampiran II RPP...105

Lampiran III Instrumen Tes Menulis ...114

Lampiran IV Dokumentasi ...115

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu, rangkaian

bunyi yang kita kenal sebagai kata, melambangkan suatu konsep. Bahasa juga alat

untuk berpikir dan belajar, dengan adanya bahasa memungkinkan kita untuk berpikir

secara abstrak Kosasih (2011:2). Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan

yakni sebagai alat menyampaikan pikiran, gagasan, konsep ataupun perasaan karena

pada umumnya bahasa digunakan untuk berkomunikasi. Bahasa merupakan alat

komunikasi yang terbagi menjadi dua yaitu bahasa lisan dan tulisan. Kedua jenis bahasa

tersebut memiliki hubungan erat antara satu dengan yang lain. Di dalam mempelajari

bahasa sebagai alat komunikasi akan terkait erat dengan yang namanya morfologi, yaitu

bidang linguistik yang mempelajari bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan

bagian-bagian kata, yaitu morfem. Morfologi menjadi penting dalam pembelajaran

bahasa karena memiliki peran penting dalam pembentukan morfem dan kata sebagai

dasar pembentukan frase, klausa, kalimat, paragraf, serta wacana. Dalam arti luas

morfologi merupakan satu sistem dari suatu bahasa, sehingga struktur kata yang

senantiasa membentuk kalimat-kalimat tentu mengalami perubahan-perubahan sesuai

dengan jenis kata atau makna yang dikehendaki oleh penutur atau penulisnya. Dengan

demikian, morfologi mempunyai keleluasaan dalam proses pembentukan morfem dan

(15)

2

Bahasa juga tidak dapat terlepas dari teks, menurut Halliday dan Ruqiah (Mahsun,

2014:1) bahwa teks merupakan jalan menuju pemahaman tentang bahasa. Itu sebabnya,

teks menurutnya bahasa yang berfungsi atau bahasa yang sedang melaksanakan tugas

tertentu dalam konteks situasi, semua contoh bahasa hidup yang mengambil bagian

tertentu dalam konteks situasi disebut teks. Bicara mengenai teks, Salah satu genre dari

teks faktual adalah teks deskripsi. Teks deskripsi merupakan salah satu teks kurikulum

2013 yang dipelajari di kelas VII. Menurut Tim Kemendikbud (2014: 3), “ Teks

deskripsi merupakan teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu dengan

menggunakan bahasa yang jelas dan rinci”. Pada saat siswa diminta untuk menulis

sebuah teks deskripsi maka siswa tersebut harus memiliki ketelitian dalam

menggunakan kosa kata. Menulis menjadi salah satu aspek keterampilan berbahasa

yang menjadi perhatian peneliti karena menulis merupakan salah satu standar

kompetensi bidang studi Bahasa Indonesia yang harus dikuasai siswa dari tingkat dasar

hingga perguruan tinggi. Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan

gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya, memberitahu, meyakinkan

atau menghibur. Kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari seluruh

proses belajar yang dialami oleh siswa.

Dalam menulis teks masih sering dijumpai kesalahan dalam penulisan baik bidang

morfologi maupun bidang sintaksis termasuk dalam menulis teks deskripsi. Melalui

kegiatan menulis kita dapat menggali kemampuan dan potensi diri kita. Jika kegiatan

(16)

3

baik tetapi bukan hanya dari diri siswa itu saja, tentunya perlu peranan seorang

pembimbing dalam menulis sehingga dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Kesalahan berbahasa sering dijumpai pada berbagai tulisan dan lisan, namun disini

peneliti akan memfokuskan pada bahasa tulis. Faktor lain yang menjadi sumber

kesalahan selain bahasa yang dikuasainya, juga lingkungan dan media informasi

mempunyai pengaruh yang cukup besar. Pengaruh tersebut, tentu akan menimbulkan

kesalahan yang melekat kepada siswa jika tidak diperbaiki secepatnya.

Penelitian ini dilengkapi dengan tinjauan pustaka atau penelitian relevan untuk

mengetahui keaslian karya ilmiah ini yaitu Yakub Priyono (2012) meneliti “Analisis kesalahan Berbahasa bidang morfologi Pada Mading Di Universitas Muhammadiyah Surakarya”. Penelitian Yakub Priyono (2012) bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa bidang morfologi pada mading di

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan yang kedua yaitu mendeskripsikan

pemilihan kata yang tepat (diksi) pada mading di Universitas Muhammadiyah.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yakub Priyono mengkaji kesalahan

berbahasa pada majalah dinding atau mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta,

sedangkan penelitian ini mengkaji kesalahan berbahasa bidang morfologi pada teks

deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 40 Medan. Persamaan penelitian ini dengan

penelitian Yakub Priyono sama-sama mengkaji kesalahan berbahasa pada bidang

morfologi.

(17)

4

bertujuan untuk mendeskripsikan analisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam surat

dinas kantor kelurahan Ngolodono Karangdowo klaten dalam hal (1) kesalahan

leksikon, (2) kesalahan morfologi, dan (3) kesalahan ejaan. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian Devita Damarstuti mengkaji kesalahan berbahasa padasurat dinas

yang ada di kantor kelurahan NgolodonoKlaten, sedangkan penelitian ini mengkaji

kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi pada teksdeskripsi siswa kelas VII SMP

Negeri 40 Medan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Devita Damarstuti

keduanya sama-samamengkaji kesalahan berbahasa.

Dwi Rohmah Wijayanti (2014) meneliti “Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Morfologi Pada Karangan Narasi Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 1 Weleri Tahun Ajaran 2013/2014.” Penelitian Dwi Rohmah Wijayanti bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa bidang

morfologi pada karangan narasi di Universitas Muhammadyah Surakarta. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian Dwi Rohmah Wijayanti mengkaji kesalahan berbahasa

pada karangan narasi di Universitas Muhammadiyah Surakarta, sedangkan pelitian ini

mengkaji kesalahan berbahasa pada teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 40

Medan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Dwi Rohmah Wijayanti sama-sama

mengkaji kesalahan berbahasa pada bidang morfologi.

Faridhotun Dwi Ayuningsih (2012) meneliti“Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Pengalaman Pribadi Siswa Kelas X A SMK Batik 2 Surakarta.”

perbedaan penelitian ini dengan penelitian Faridhotun Dwi Ayuningsih mengkaji

(18)

5

mengkaji kesalahan berbahasa pada teks deskripsi siswa. Melihat hasil penelitian

sebelumnya,

Hasil simpulan Dwi Rohmah Wijayanti Penelitian mengenai “Analisis Kesalahan Berbahasa pada Karangan Narasi siswa kelas VII di MTs Muhammadiyah 1 Weleri Tahun Ajaran 2013/2014” dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Kesalahan Mengganti Prefiks ter- dengan Prefiks ke-, (2) Kesalahan Menghilangkan Perfiks ter-, (3) Kesalahan Penghilangan Prefiks ber-, (4) Kesalahan Penulisan Sufiks –nya, (5) Kesalahan dalam Penghilangan PrefiksmeN-, (6) Kesalahan Penulisan PrefiksmeN- dengan in, (7) Kesalahan Penulisan kata depan, (8) Kesalahan Pemakaian Prefiks

di-, dan (9) Kesalahan Pleonasme. Selain itu terdapat kesalahan-kesalahan dalam penulisannya, ditemukan juga pemilihan kata-kata yang kurang tepat, tidak berpedoman pada kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar, sehingga menyebabkan kerancuan kalimat yang membuat maknanya menjadi kurang jelas.

Berdasarkan hasil analisis data di atas menjelaskan bahwa masih terdapat kesalahan

berbahasa bidang morfologi pada siswa kelas VII. Selain kesalahan morfologi,

kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi juga kurang maksimal. Dari

pengalaman peneliti ketika pelatihan praktek lapangan peneliti melihat kemampuan

menulis teks deskripsi siswa masih kurang maksimal. Kemampuan menulis siswa masih

rendah terbukti pada saat siswa disuruh untuk membuat sebuah karangan teks deskripsi

banyak yang enggan menulis, apalagi saat siswa ditugaskan untuk membuat karangan

dengan lebih kurang 500 kata selama 45 menit. Didapatlah hasil yang sangat minim.

Selain kurangnya kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi masih terdapat juga

kesalahan berbahasa bidang morfologi siswa yang membuktikan bahwa penguasaan

afiksasi siswa juga masih kurang, yang bila tidak diperhatikan dan diperbaiki

secepatnyaakan menimbulkan kesalahan yang berakibat ketidakjelasan makna.

(19)

6

pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar yang kurang maksimal. Berdasarkan hasil

wawancara guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 40 Medan diperoleh bahwa

kemampuan menulis teks deskripsi belum maksimal, terbukti dari nilai rata-rata siswa

60. Nilai rata-rata tersebut belum memenuhi KKM sedangkan KKM mata pelajaran

bahasa Indonesia di SMP Negeri 40 Medan adalah 70.

Rendahnya nilai menulis teks deskripsi siswa terlihat dalam jurnal Desmike Putri

Ayu (2012), yang mengatakan “Rata-rata observasi pada siklus I adalah 60,9% berada

pada klasifikasi cukup dan rata-rata angket respon siswa adalah 51,65% berada pada

klasifikasi hampir cukup”. Dari hasil penelitian Desmike Putri Ayu bahwa pada siklus I

masih belum mencapai KKM.

Dalam jurnalnya, Desmike (2012) juga memaparkan beberapa faktor penyebab

kurang maksimalnya kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi,

“sebagian besar siswa sulit menentukan ide ataupun gagasan untuk ditulis, sehingga membutuhkan waktu lama untuk berfikir. Selain membutuhkan waktu yang lama, ada beberapa siswa yang mengulang-ulang tulisannya dari awal. Keadaan tersebut berakibat pada sedikitnya penguasaan kosa kata dalam mengungkapkan ide dan gagasannya dalam sebuah karangan. Siswa pada umumnya hanya melakukan yang disampaikan oleh guru dan masih terlihat pasif dalam proses pembelajaran berlangsung. Banyak siswa yang kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Ada beberapa siswa yang berbicara sendiri dengan teman sebangkunya”.

Melihat masih banyaknya terdapat kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh para

siswa menengah pertama dalam menulis teks deskripsi dan menjadikan penulis merasa

ingin lebih jauh tahu tentang kesalahan berbahasa bidang morfologi pada teks deskripsi

serta atas sepengetahuan penulis belum pernah ada penelitian sebelumnya mengenai

(20)

7

Berdasarkan latar belakang di atas mendorong penulis untuk menganalisis kesalahan

berbahasa serta faktor penyebab kesalahan berbahasa tataran morfologi.

Adapun judul yang dibuat pada penelitian ini adalah “Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Tataran Morfologi pada Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 40 Medan tahun ajaran 2016/2017”, khususnya dalam keterampilan menulis teks deskripsi. Seberapa besar kesalahan morfologi siswa dalam teks deskripsi. Oleh

karena itu, penulis mencoba untuk menganalis kesalahan-kesalahan berbahasa siswa.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan salah satu titik penemuan masalah yang ditemukan

oleh peneliti. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi

masalah-masalah sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi belum maksimal

2. Pengusaan afiksasi siswa masih kurang

3. Masih banyak terdapat kesalahan penulisan afiksasi pada teks deskripsi

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membuat batasan masalah guna mencegah meluasnya

kajian dan untuk menciptakan hasil yang lebih baik. Oleh karena itu, batasan masalah

dalam penelitian ini dibatasi pada analisis afiksasi (morfem terikat) dan kata dasar

(morfem bebas) serta faktor penyebab kesalahan berbahasa pada teks deskripsi siswa

(21)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana kesalahan morfologi dalam teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri

40 Medan?

2. Apa faktor penyebab kesalahan morfologi dalam teks deskripsi siswa kelas VII

SMP Negeri 40 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kesalahan morfologi teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri

40 Medan

2. Untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan morfologi pada teks deskripsi siswa

kelas VII SMP Negeri 40 Medan

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Menambah wawasan pembaca mengenai tataran morfologi terutama pada morfem

(morfem terikat dan morfem bebas)

2. Manfaat Praktis

(22)

9

Mendorong minat siswa dalam memahami morfem tataran morfologi dalam

penulisan suatu teks.

b. Bagi guru

Dapat memberikan pengetahuan baru mengenai morfem tataran morfologi sebagai

(23)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil temuan data dan pembahasan data penelitian mengenai

analisis kesalahan berbahasa afiksasi dalam teks deskripsi siswa kelas VII SMP

Negeri 40 Medan tahun pembelajarn 2016/2017 dapat disimpulkan bahwa

Bentuk kesalahan berbahasa tataran morfologi afiksasi yang terdapat pada teks

deskripsi siswa dibedakan menjadi empat aspek, yaitu kesalahan pada penulisan

prefiks sebesar 78,72%, kesalahan penulisan infiks 0% karena tidak ditemukan

kesalahan infiks dan siswa dianggap paham penulisan infiks, kesalahan

penulisan sufiks sebesar 3,40%, kesalahan penulisan konfiks sebesar 17,87%.

Frekuensi kesalahan berbahasa morfologi afiksasi terbesar adalah kesalahan

penulisan prefiks. Serta Faktor penyebab kesalahan berbahasa morfologi afiksasi

pada teks deskripsi siswa meliputi : kurangnya perhatian siswa terhadap guru,

penguasaan kaidah morfologi afiksasi siswa kurang memadai, kurangnya latihan

menulis sesuai kaidah Bahasa Indonesia, kurangnya waktu menulis teks maupun

karangan, siswa kurang teliti ketika membuat teks deskripsi dan kebiasaan siswa

dalam berbahasa

B. Saran

Bertitik tolak dari “Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Tataran

Morfologi Pada Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 40 Medan Tahun

Pembelajaran 2016/2017” dikemukakan saran sebagai berikut :

Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka saran dari peneliti

(24)

89

1. Saran untuk siswa

Kesalahan berbahasa morfologi afiksasi dapat dicegah supaya tidak

terjadi lagi, untuk itu siswa hendaknya :

a. Memperluas pengetahuan tentang tata bahasa dan pemakaian bahasa

Indonesia yang sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Untuk memperluas

pengetahuan tentang afiksasi, siswa dapat mencari dengan cara

membaca berbagai sumber pustaka baik buku atau sumber dari internet

terkait sebagai acuan.

b. Menulis tidak hanya menuangkan bahasa lisan ke dalam ragam tulisan.

Oleh krena itu, dalam tata penulisan, pemilihan kata, dan penyusunan

kalimat yang digunakan juga harus diperhatikan diteliti dengan baik,

agar ketika orang lain membacanya tidak menimbulkan persepsi lain.

c. Jika siswa belum paham atau mengalami kesiulitan saat menulis,

hendaknya siswa bertanya kepada guru yang bersangkutan agar lebih

paham dan jelas.

d. Meningkatkan frekuensi latihan menulis teks deskripsi sehingga siswa

lebih mampu menyusun berbagai teks berdasarkan sifat, isi maupun

tujuannya dengan sedikit kesalahan berbahasa.

2. Pemebelajaran menulis dapat dikatakan berhasil jika sesuai dengan tujuan

yang akan dicapai, untuk itu guru bahasa Indonesia hendaknya :

a. Memberikan pengetahuan tentang kaidah Bahasa Indonesia yang baik

dan benar kepada siswa di setiap proses pembelajaran kususnya di saat

menulis teks deskripsi. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan

(25)

90

b. Guru hendaknya dapat menyesuaikan waktu pembelajaran dengan

tepat sebagai upaya memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk

membuat teks deskripsi yang baik dan benar sehingga kesulitan belajar

dan kesalahan berbahasa siswa dapat diatasi

c. Penerapan teknik koreksi yang tepat sangat perlu diterapkan guru

sebagai sarana melatih keaktifan siswa. Selain itu, adanya umpan balik

dari guru juga sangat perlu sehingga siswa dan guru bersama-sama

dapat mengoreksi dan membenarkan kesalahan afiksasi yang ada.

d. Guru sebagai pilar teladan berbahasa Indonesia yang baik dan benar

bagi siswanya hendaknya senantiasa memperluas kosa kata dan selalu

memberi contoh terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia yang

baik dan benar baik secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian,

siswa pun akan termotivasi untuk menulis teks deskripsi yang baik

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2006.Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Chear, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendeatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta

Dalman. 2011.Keterampilan Menulis.Jakarta: PT Raja Grapindo Persada

Kosasih. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: CV.Yrama Widya

Kusthanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Mahsun, 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: Rajawali Pers

Muslich, Masnur. 2009. Tata Bentuk Bahasa Kajuan ke Arah Tatabahasa Deskriptif. Jakarta: PT Bumi Aksara

Parera, Jos Daniel. 1988.Morfologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Ramlan, 1983.Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif: Yogyakarta: CV.Karyono

Samsuri, 1984.Analisis Bahasa. Jakarta: Penerbit Erlangga

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Tarigan, Henry Guntur. 2011. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa

Bunga, Sri. 2016. Analisis Kesalahan penggunaan EYD dalam Karangan siswa kelas X SMK Pelajaran Buana Bahari Tahun pembelajaran 2015/2016. FBS Unimed. Medan

Darmastuti,Devita.2009. Analisis Kesalahan Berbahasa Surat Dinas Kantor Kelurahan NgolodonoKarangdowoKlaten.https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF8#q=jurnal%20devita%20darmastuti%202009.09 122016

(27)

Priyono,Yakub.2012.Analisis kesalahan Berbahasa bidang morfologi Pada Mading Di UniversitasMuhammadiyahSurakarya.https://www.google.co.id/webhp?sourceid=c hromeinstant&ion=1&espv=2&ie=UTF8#q=jurnal%20yakub%20priyono%202012 .09122016

Referensi

Dokumen terkait

pada tulisan teks berita siswa SMP Muhammadiyah 2 Surakarta. Menjelaskan hasil analisis bentuk kesalahan berbahasa bidang morfologi. yang terdapat pada tulisan teks berita

Jenis kesalahan berbahasa tataran frasa dalam karangan siswa terdiri atas kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan struktur frasa, salah karena berlebihan (berlewah),

Penelitian ini bertujuan untuk 1) untuk mendeskripsikan wujud kesalahan morfologi pada teks deskripsi siswa, 2) untuk mengetahui tingkat kesalahan proses morfologis teks

Hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas VII di SMP Negeri 2 Weru Sukoharjo menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa dalam konstruksi kalimat dan paragraf karangan

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian mengenai “ Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Morfologi pada Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas VII

Dalam kompilasi video iklan tersebut, terdapat 21 iklan produk pangan yang mengandung kesalahan berbahasa pada tataran morfologi, mencakup kesalahan yang berkaitan

pelajaran bahasa Jawa tersebut menyatakan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh siswa meliputi 13 jenis kesalahan dalam tataran morfologi yaitu 1 kesalahan menentukan bentuk asal kata

Penggunaan Kalimat dalam Teks Deskripsi dari Segi Kebakuan Kata Siswa Kelas VII SMP N 19 Padang Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan pada teks deskripsi siswa kelas VII SMP