TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.
Oleh :
Nurlaizar Andriani 4122141012
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Riwayat Hidup
Nurlaizar Andriani dilahirkan di Seimencirim pada tanggal 28 september
1994. Ayah bernama Sudiharto dan ibu bernama Ismaya Sekar Endang Purwati.
Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis
masuk SD Negeri 1 Natal Kabupaten Mandailing Natal kemudian pada tahun
2004 penulis pindah ke SD Inpres 104229 di medan Sumatera Utara. Lulus dari
SD Inpres 104229 pada tahun 2006. Kemudian pada tahun 2006 penulis
melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 3 Sunggal dan lulus pada tahun 2009. Tahun
2009 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Sunggal dan lulus pada
tahun 2012. Tahun 2012 penulis mencoba untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi melalui ujian seleksi yaitu jalur Undangan dan pada tahun yang
sama penulis masuk dan diterima di Perguruan Tinggi Universitas Negeri Medan
di program studi Pendidikan Biologi. Penulis telah mengikuti Program
Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) Universitas Negeri Medan pada tahun
2015 di SMA Swasta Dharma Patra Pangkalan Berandan. Kegiatan organisasi
yang diikuti penulis selama kuliah adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI
iii
AKTIVITAS BELAJAR SISWA YANG MENGINDIKASIKAN SISWA BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN
BIOLOGI DI KELAS XI IPA-7 MAN 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.
Nurlaizar Andriani (NIM 4122141012)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas belajar siswa yang mengindikasikan siswa berpikir kritis pada pembelajaran biologi kelas XI IPA-7 MAN 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasinya yaitu siswa kelas XI IPA-7 MAN 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 berjumlah 40 orang. Sampel ditentukan dengan Random Sampling, dimana sampel berjumlah 20 orang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan menggunakan lembar aktivitas belajar siswa sebagai alat pengumpul data penelitian. Pengamatan dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Dari hasil data yang diperoleh diketahui bahwa kemunculan aktivitas berpikir kritis sangat rendah dimana aktivitas belajar yang muncul hanyalah aktivitas menjawab pertanyaan. Pada pengamatan pertama aktivitas berpikir kritis diperoleh dengan persentase sebesar 11,11% dan untuk pengamatan kedua aktivitas berpikir kritis diperoleh dengan persentase sebesar 16,6%. Ada beberapa faktor yang melatar belakangi rendahnya kemunculan aktivitas berpikir kritis ini yaitu disebabkan oleh pertanyaan yang muncul belum mampu mendorong munculnya aktivitas-aktivitas berpikir kritis dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu strategi pembelajaran ekspositori yangmana strategi pembelajaran ini memang tidak didesain untuk memunculkan aktivitas belajar yang lain.
STUDENT LEARNING ACTIVITIES WHICH INDICATE STUDENT CRITICAL THINKING TO LEARNING
BIOLOGY IN XI IPA-7 CLASS MAN 1 MEDAN ACADEMIC YEAR 2015/2016.
Nurlaizar Andriani (NIM 4122141012)
ABSTRACT
This research aims to determine students 'learning activities that indicate students' critical thinking in biology class XI IPA-7 class MAN 1 Medan Academic Year 2015/2016. The population of this research is 40 students of XI IPA-7 class MAN 1 Medan Academic Year 2015/2016. The samples is determined by random sampling, where samples numbered 20 students. This type of research used in this research is a descriptive research, using student activity sheets as research instrument. Observations were made as much as 2 times. From the survey results known that the occurrence of activity critical thinking is very low, where learning activities that appear only answered questions activity. In the first observation of critical thinking activity obtained with a percentage of 11.11% and for the second observation critical thinking activity obtained with a percentage of16.6%.There are several background factors lack critical thinking is the emergence of activity that is caused by the questions raised have not been able to encourage the emergence of critical thinking activities and learning strategies used by teachers, learning strategies expository learning strategies to which it is indeed not designed for show activity learning.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Aktivitas Belajar Siswa yang Mengindikasikan Siswa Berpikir Kritis Pada Pembelajaran Biologi di Kelas XI IPA-7 MAN 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd. sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si.,dan Bapak Drs. Lazuardi, M.Si. sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademikdan penguji yang telah banyak membantu dan membimbing baik selama perkuliahan maupun dalam rencana penelitian hingga selesai penyusunan skripsi ini, Kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku ketua jurusan serta kepada Bapak dan Ibu Dosen maupun Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada BapakH. Ah Masran Daulay, S.Pd, MA selaku Kepala Sekolah MAN 1 Medan, dan Ibu Herawati D, S.Ag,M.Pd. selaku guru bidang studi Biologi MAN 1 Medan yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis selama melakukan penelitian di sekolah.
Endang Purwati atas doa dan kasih sayang yang tiada henti, serta dukungan baik moril maupun materil yang selalu diberikan kepada penulis demi penyelesaian studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih teristimewa juga kepada kakak tersayang Kartika Sari, adek tersayang Bayu Rizky Ananda dan keponkan tercinta Azzam Al Hassan serta sanak saudara penulis yang telah mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis. Ucapan terima kasih yang terindah untuk para sahabat terbaik Wirdah Aulia Siregar,Siti Rizka Amina, Eka Rizki Ananda Nasution, Silvia Adriani, dan Bimbi Nullah yang tidak pernah lelah mendukung penulis selama ini, serta teman- teman seperjuangan dari Kelas C Pendidikan Biologi 2012.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 25 Juli 2016 Penulis,
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Masalah 5
1.6 Manfaat Penelitian 5
1.7 Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Hakikat Pembelajaran Biologi 7
2.1.2 Aktivitas Belajar Biologi 7
2.1.3 Sistem Reproduksi Pria 9
2.1.3.1 Konsep Kunci 9
2.1.3.2 Kompetensi Dasar (Kurikulum 2006) 9
2.1.3.3 Tujuan Pembelajaran 9
2.1.3.4 Kosakata Pelajaran 9
2.1.3.5 Strategi Pengajaran 10
2.1.3.6 Penyelidikan Sains 11
2.1.3.7 Poin Pertimbangan 11
2.1.4 Sistem Reproduksi Wanita 12
2.1.4.1 Konsep Kunci 12
2.1.4.2 Kompetensi Dasar (Kurikulum 2006) 12
2.1.4.3 Tujuan Pembelajaran 12
2.1.4.4 Kosakata Pelajaran 12
2.1.4.5 Strategi Pengajaran 13
2.1.4.6 Penyelidikan Sains 14
2.1.4.7 Kesalahpahaman yang Umum 14
2.1.4.8 Poin Pertimbangan 14
2.1.5 Alternatif Pertanyaan yang Memicu Aktivitas Berpikir Kritis 15
2.2 Berpikir Kritis 18
2.2.2 Definisi Berpikir Kritis 19
2.2.3 Karakteristik Berpikir Kritis 22
2.2.4 Ciri-ciri Berpikir Kritis 23
2.2.5 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis 24
2.2.6 Prosedur Berpikir Kritis 24
2.2.7 Kerangka Konseptual 25
BAB III PENUTUP 26
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 26
3.1.1 Lokasi Penelitian 26
3.1.2 Waktu Penelitian 26
3.2 Populasi dan Sampel 26
3.3 Jenis dan Desain Penelitian 26
3.4 Instrumen Penelitian 28
3.4.1 Uji Validasi 29
3.5 Teknik Analisis Data 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31
4.1 Hasil Penelitian 31
4.1.1 Deskripsi Data Instrumen Penelitian 31 4.1.2 Deskripsi Data Aktivitas Berpikir Kritis Siswa 31 4.1.2.1 Data Aktivitas Pengamatan Pertama 31 4.1.2.2 Data Aktivitas Pengamatan Kedua 33
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 34
4.2.1 Pembahasan Hasil Penelitian Pengamatan Pertama 36 4.2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Pengamatan kedua 38
4.3 Kelemahan Penelitian 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 43
5.1 Kesimpulan 43
5.2 Saran 43
DAFTAR PUATAKA 44
ix
DAFTAR TABEL
[image:10.595.74.530.95.635.2]Halaman
Tabel 2.1 Indikator kemampuan berpikir kritis menurut Ennis 24 Tabel 3.1 Tabel Aspek pengamatan aktivitas belajar siswa 28 Tabel 3.2 Rubrik Penilaian observasi aktivitas belajar siswa 29 Tabel 4.1 Daftar Pertanyaan yang diajukan dalam Pembelajaran Ketika
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Catatan Lapangan 45
Lampiran 2. Runtunan Pertanyaan yang Muncul Selama Pembelajaran 50
Lampiran 3. Panduan Mengisi Lembar Observasi 52
Lampiran 4. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 53
Lampiran 5. Presentase Pertanyaan 58
Lampiran 6. Presentase Aktivitas Belajar yang Muncul 59
Lampiran 7. Presentase Sisiwa yang Melakukan Aktivitas Belajar 60
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada proses pembelajaran sebenarnya siswa dilatih untuk mempunyai
kemampuan berpikir kritis. Menanamkan kebiasan berpikir kritis bagi siswa perlu
dilakukan agar mereka dapat mencermati berbagai persoalan yang setiap saat akan
hadir dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka akan tangguh dalam
menghadapi berbagai persoalan, mampu menyelesaikannya dengan tepat, dan
mampu mengaplikasikan materi pengetahuan yang diperoleh di bangku sekolah
dalam berbagai situasi berbeda dalam kehidupan nyata sehari-hari (Hasruddin,
2009).
Pemberdayaan kemampuan berpikir kritis penting dikembangkan untuk
siswa. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Liliasari dalam
(Saptasari, 2008) bahwa dengan berpikir kritis dapat meningkatkan keterampilan
verbal dan analitik dan dapat meningkatkan cara mengekspresi gagasan yang
dapat berguna untuk meningkatkan pemahaman. Dimana keterampilan berpikir
kritis merupakan kemampuan berpikir seseorang dalam membuat keputusan yang
dapat dipercaya dan bertanggungjawab.
Kemampuan berpikir kritis setiap individu berbeda-beda, tergantung pada
latihan yang sering dilakukan untuk mengembangkan berpikir kritis. Namun
berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi, kenyataan yang ditemui pada
siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan tahun Pelajaran 2015/2016,
menjelaskan bahwa dalam mempelajari Biologi mereka masih terlalu teoritis dan
kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Dimana siswa masih
kesulitan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan siswa belum
menunjukkan pengembangan yang sesuai dengan potensi serta kemampuan
mereka. Selain itu, terdapat beberapa siswa yang masih sulit dalam belajar
kelompok, berkomunikasi, memecahkan masalah ketika diajukan contoh suatu
permasalahan yang nyata, serta belum bisa mengambil keputusan sebagai solusi
Keadaan ini mengindikasikan bahwa selama ini siswa terbiasa belajar
hanya dengan mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru saja tanpa
mereka tahu kondisi yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ini
sesuai dengan pendapat Noviyanti (2015) dalam artikel ilmiahnya bahwa
Metode-metode seperti ini diduga kurang memfasilitasi siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritisnya, sebab siswa hanya diam mendengarkan penjelasan
guru, diskusi tidak efektif karena hanya bersifat informatif saja, latihan soal tidak
optimal karena siswa hanya mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat dalam
buku yang tersedia di perpustakaan sekolah dengan cara memindahkan jawaban
yang sudah tersedia di buku tersebut, sedangkan praktikum umumnya bersifat
pengujian teoritis dasar saja, sehingga mengakibatkan keterampilan proses sains
dan kemampuan berfikir kritisnya kurang tergali.
Sementara itu dari hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa/siswi
kelas XI IPA-7 Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016,
ditemukan fakta bahwa siswa sangat mengalami kesulitan menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru, dimana guru bertanya mengenai perihal yang berkaitan
dengan mengidentifikasi suatu masalah, selain itu siswa mengaku bahwa
pertanyaan yang diberikan guru sangat sulit, sehingga murid mengalami kesulitan
untuk menjawab pertanyaan. Kesulitan ini diduga karena pertanyaan yang
diajukan guru membutuhkan jawaban analisis dan argumentasi menggunakan
berbagai pengetahuan yang dimiliki siswa yang mengarah pada kemampuan
berpikir kritis siswa. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Murti (2013) dalam
blok ilmiahnya bahwa berpikir kritis mencakup keterampilan menafsirkan dan
menilai pengamatan, informasi, argumentasi, dan penggunaan alasan yang logis.
Di samping itu, siswa merasa kebingungan terhadap materi yang diajarkan
oleh guru, sebab guru terlalu fokus berceramah sehingga mengakibatkan murid
mengalami kesulitan untuk tetap fokus mendengarkan, murid juga mengaku bosan
ketika semua materi diberikan hanya dengan ceramah saja. Dari sini dapat
diketahui bahwa, metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan
tujuan pembelajaran sehingga mengakibatkan murid sulit untuk berpikir kritis.
Page dalam Wicaksono (2014) berpendapat bahwa berpikir kritis
3
mensintesis dan mengevaluasi. Lebih lanjut, Halpern dalam Wicaksono (2014)
menyatakan bahwa berpikir kritis ialah menggunakan kemampuan atau strategi
kognisi yang mampu meningkatkan peluang hal yang ingin didapatkan, proses ini
juga meliputi beberapa hal seperti: memecahkan masalah, merumuskan
faktor-faktor yang berpengaruh, mengkalkulasi berbagai macam kemungkinan, dan
membuat keputusan, dan beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara berpikir kritis dan hasil belajar kognitif
(Wicaksono, 2014).
Hasruddin (2009) menjelaskan bahwa siswa hari ini, sebagai pemimpin
atau ilmuwan di masa depan perlu dipersiapkan dengan membiasakan mereka
melakukan kebiasaan berpikir kritis. Mereka perlu dipersiapkan dalam
menghadapi tantangan dan persoalan yang semakin kompleks di masa depan.
Masalah-masalah akan menjadi sangat banyak dan sangat rumit, oleh sebab itu
pembelajaran semestinya memberikan kesempatan kepada pelajar untuk berpikir
kritis agar mereka tumbuh dan berkembang dan mampu menghadapi berbagai
tantangan.
Akan tetapi untuk melihat aktivitas-aktivitas belajar yang mengindikasikan
siswa berpikir kritis ini tidak dapat dilihat ataupun dimunculkan pada semua
materi pelajaran biologi sebab jika dilihat dari segi materi pelajaran ada beberapa
materi pelajaran yang sangat berpotensi untuk memunculkan aktivitas berpikir
kritis seperti halnya pada materi: 1) Ruang lingkup biologi, manfaat, dan
bahayanya; 2) Keanekaragaman hayati; 3) Ekosistem; 4) Sistem Reproduksi
manusia dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan strategi pembelajaran yang
digunakan oleh guru dapat berupa strategi pembelajaran yang cenderung berbasis
masalah yangmana strategi pembelajaran tersebut memang bertujuan untuk
memunculkan aktivitas-aktiviatas yang mengindikasikan siswa berpikir kritis.
Namun ada beberapa materi pelajaran yang kurang sesuai ataupun kurang tepat
jika digunkan untuk melihat aktivitas-aktivitas belajar yang mengindikasikan
siswa berpikir kritis ini, seperti halnya: 1) Kingdom protista; 2) Kingdom fungi;
3) Kingdom plantae; 4) Enzim; 5) Metbolisme dan lain sebagainya. Karena pada
umumnya materi ajar ini cenderung lebih mengarahkan siswa pada mengingat dan
bertanya, aktivitas menjawab pertanyaan, aktivitas argumentasi, aktivitas
mengkomunikasikan, dan aktivitas menyimpulkan akan sangat sulit untuk
di-temukan pada saat pembelajaran biologi dengan materi-materi pelajaran tersebut.
Dan sejauh ini kemampuan berpikir kritis hanya dapat dilihat maupun diukur
menggunakan serangkaian tes yang dikembangkan melalui indikator-indikator
berpikir kritis.
Mencermati latar belakang di muka, perlu dilakukan penelitian mengenai
bentuk-bentuk aktivitas belajar siswa yang muncul selama pembelajaran biologi,
dimana aktivitas belajar tersebut mengindikasikan siswa berpikir kritis.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di muka, maka permasalahan –
permasalahan yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir kritis siswa rendah
2. Siswa kurang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan
jawaban argumentasi atau rasional.
3. Belum ditemukan informasi tentang aktivitas belajar yang mengindikasikan
keterampilan berpikir kritis yang muncul pada saat pembelajaran
ber-langsung.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus, efektif, efisien dan dapat dikaji lebih
mendalam. Adapun hal – hal yang membatasi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian ini dibatasi pada siswa kelas XI IPA7 Madrasah Aliyah Negeri 1
Medan T.P 2015/2016.
2. Parameter aktivitas belajar yang diamati dibatasi pada kemampuan siswa
dalam bertanya, menjawab pertanyaan, argumentasi, menyimpulkan
pembel-ajaran, dan mengkomunikasikan.
3. Proses pengamatan (observasi) dibatasi pada sampel siswa yang menjadi
5
4. Penelitian ini akan mengungkap aktivitas belajar siswa yang mengindikasikan
mereka melakukan aktivitas berpikir kritis.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja aktivitas berpikir kritis yang muncul selama pembelajaran biologi?
2. Apa saja aktivitas berpikir kritis yang dominan dilakukan siswa selama
pem-belajaran biologi?
3. Berapa besar intensitas siswa melakukan aktivitas belajar yang
mengindikasi-kan siswa berpikir kritis dalam setiap pertemuan pembelajaran biologi?
1.5 Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan mendeskripsikan aktivitas belajar
siswa yang mengindikasikan kemampuan berpikir kritis siswa di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Medan. Secara khusus, penelitian ini ditujukan untuk:
1. Mendapatkan data empirik tentang bentuk-bentuk aktivitas belajar siswa
yang mengindikasikan siswa berpikir kritis yang muncul selama
pembelajaran biologi.
2. Mendapatkan data empirik tentang bentuk aktivitas berpikir kritis yang
dominan dilakukan siswa.
3. Mendapatkan persentase siswa yang menunjukkan aktivitas belajar yang
mengindikasikan siswa berpikir kritis selama pembelajaran biologi
berlangsung.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi dunia
pendidikan khususnya civitas akademika Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan.
Secara khusus, penelitian diharapkan memberikan manfaat kepada berbagai pihak
1. Bagi ilmu pendidikan, informasi penelitian ini akan memberikan sumbangan
informasi tentang aktivitas berpikir kritis yang muncul selama pembelajaran
biologi.
2. Bagi guru mata pelajaran Biologi SMA secara umum dan MAN 1 Medan
khususnya, hasil penelitian ini memberikan fakta tentang aktivitas belajar
siswa (khususnya aktivitas berpikir kritis) yang muncul ketika pembelajaran
biologi berlangsung.
3. Pemahaman tentang aktivitas berpikir kritis siswa selama pembelajaran
berlangsung dapat mendorong inovasi pembelajaran biologi khususnya di
MAN 1 Medan, sehingga akan memberikan kontribusi bagi peningkatan
kualitas lulusan MAN 1 Medan.
4. Pengalaman melakukan observasi langsung dan menuliskan laporan hasil
pengamatan pembelajaran selama penelitian berlangsung diharapkan dapat
melatih peneliti sebagai calon guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran,
khususnya dalam kajian kemampuan berpikir kritis siswa.
1.7 Definisi Operasional
Untuk menyamakan persepsi dalam penelitian ini, maka ada beberapa
definisi operasional yaitu sebagai berikut:
1. Aktivitas Belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik yang muncul saat
proses pembelajaran biologi di kelas XI IPA MAN Medan.
2. Mengindikasikan adalah suatu aktivitas siswa yang menandakan ataupun
mengisyaratkan tentang kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas XI
IPA MAN 1 Medan.
3. Berpikir Kritis adalah kemampuan siswa dalam menganalisis atau
mengevaluasi suatu informasi maupun suatu masalah.
4. Pembelajaran Biologi adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
membangun pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan nilai-nilai atau
43 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka kesimpulan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat satu aktivitas berfikir kritis yang muncul, yaitu aktivitas menjawab pertanyaan.
2. Aktivitas berpikir kritis yang dominan muncul adalah aktivitas menjawab pertanyaan,
dimana aktivitas ini muncul sebanyak 5 kali dalam 2 kali pengamatan.
3. Intensitas kemunculan aktivitas berpikir kritis hanya tampak pada aktivitas menjawab
pertanyaan. Dimana aktivitas menjawab pertanyaan ini pada pertemuan pertama memiliki
presentase sebesar 11,11% dan pada pengamatan kedua memiliki presentase sebesar
16,6%.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, berikut ini diuraikan saran penelitian
sebagai berikut:
1. Bagi guru dan pihak sekolah hendaknya terus berupaya untuk mendesain
pembelajaran biologi dengan materi sistem reproduksi secara kreatif guna
meningkat-kan aktivitas berpikir kritis siswa sehingga dapat memperbaiki kualitas berpikir kritis
siswa.
2. Bagi siswa disarankan untuk aktif mengikuti pembelajaran yang telah didesain guru
guna penacapaian dari tujuan pembelajaran itu sendiri.
3. Disarankan bagi peneliti berikutnya untuk memberi intervensi secara langsung dengan
mendesain pembelajaran ataupun mengajar, melakukan indepth interview, menambah
jumlah sampel dan jumlah pengamatan hal ini bertujuan untuk memunculkan
aktivitas-aktivitas belajar yang mengindikasikan siswa berpikir kritis yang diamati
selama penelitian dan membuat level tingkatan berpikir kritis bersamaan dengan
deskriptor pada hasil penelitian hal ini bertujuan untuk melihat level kemampuan
44
Agustien, F., (2012), Pengaruh Praktikum Terhadap Keterampilan Berfikir Kritis Siswa Pada Materi Indera Di Sman 1 Dukupuntang, skripsi, Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris Ipa Biologi, IAIN Syekh Nurjati, Cirebon.
Andayani., (2005), Pemantapan Kemampuan Mengajar. Penerbit Universitas Terbuka, Tangerang Selatan.
Arikunto, S., (2000),Manajemen Penelitian.Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Brainard, J. dan Wilkin, D., (2014), CK-12 Biology Teacher’s Edition, Flexbook, USA.
GTK Depdiknas., (2008), Strategi Pembelajaran Dan Pemilihannya, Kompetensi Supervisi Akademik 03-B5, Jakarta.
Didimus., (2014), Pengaruh Model PembelajaranCooperative Script dan Think-Pair-Share terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Sikap Sosial, dan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Multietnis,Jurnal Pendidikan Sains, 2 (2) : 76-84.
Djamarah, S. B., (2011),Psikologi Belajar. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Fisher, A., (2008),Berpikir Kritis. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hamalik, O., (2010),Proses Belajar Mengajar. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Hartinah, S., (2008),Perkembangan Peserta Didik. Penerbit PT Refika Aditama, Bandung.
Hasruddin., (2009), Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Kontekstual,Jurnal Tabularasa Pps Unimed, 6 (1):48-60.
Istarani., (2014), 58 Model Pembelajaran inovatif. Penerbit Media Persada, Medan.
Murti, B., (2013), Berpikir Kritis (Critical Thinking), seri kuliah Blok Budaya Ilmiah, fakultas kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Noviyanti, R., (2015), Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Sains Terhadap Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Ekosistem, Artikel, FMIPA, Universitas Lampung, Lampung.
45
Patmawati, H., (2011), Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Dengan Metode Praktikum, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Prayoga, Z. N., (2013), Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Materi Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains, Skripsi, Fmipa, Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Purnomo, S., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Pengelasan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Smk Dharma Bhakti Surabaya,Jurnal Pendidikan, 4 (2): 44-50.
Ranjabar, J., (2014), Dasar-Dasar Logika. Penerbit Alfabeta, bandung.
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan.Penerbit Prenada Media group, Jakarta.
Saptasari, M., dan Hadi, M., (2008),Pengaruh Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep
Biologi Siswa Sma Negeri Di Kota Malang, Artikel Ilmiah, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Malang.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, R., (2009), Educational Psycology. United States of America, Amerika.
Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sobur, A., (2013), Psikologi Umum. Penerbit Pustaka Setia, Bandung.
Sudarisman, S., (2015), Memahami Hakikat dan Karakteristik Pembelajaran Biologi dalam Upaya Menjawab Tantangan Abad 21 serta Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013.Jurnal Florea, 2 (1) : 29-35.
Wicaksono, C., (2014), Hubungan Keterampilan Metakognitif Dan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Sma Pada Pembelajaran Biologi Dengan Strategi Reciprocal Teaching, Jurnal Pendidikan Sains, 2 (2): 85-92.
Yuniarita, A., (2014), Rahasia Otak & Kecerdasan Anak. Penerbit Teranova Books, Yoyakarta.