• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area Banjarmasin)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area Banjarmasin)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area

Banjarmasin)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Rina Rihani

201010170311075

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dengan segala keagungan, karunia, hidayah dan izin-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi (Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area Banjarmasin)”. Penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajad gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya motivasi, saran, bimbingan, serta kritik dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai ungkapan rasa syukur dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak. selaku ketua jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Drs. Dhaniel Syam, M.M., Ak. selaku dosen pembimbing pertama atas arahan, masukan, bimbingan dan waktunya selama peneliti mengerjakan skripsi.

4. Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak. selaku dosen pembimbing kedua atas arahan, masukan, bimbingan dan waktunya selama peneliti mengerjakan skripsi. 5. Drs. Dhaniel Syam, M.M., Ak. selaku dosen wali akuntansi kelas B angkatan

(5)

v

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan memberikan ilmu selama penulis menjadi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Pihak pengurus koperasi karyawan Sumber Energi PT. PLN (Perero) Area Banjarmasin yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian. 8. Ayahanda H.M.Iberahim, SE dan Ibunda tercinta Hj. Ratna Raihana yang

telah banyak memberikan curahan kasih sayang, do’a dan dorongan semangat baik secara moril maupun material serta do’a restunya kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

9. Adik-adik tersayang, Norhalisa dan Muhammad Aflah Affandi yang turut memberikan semangat dan doa’nya kepada penulis.

10.Arif Fahruzin, terimakasih 3 tahun telah memberikan dukungan perhatian, semangat dan do’anya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 11.Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan yang

sangat berharga bagi penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun dan penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap bahwa skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak umumnya serta rekan-rekan akuntansi khususnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, Mei 2014

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Landasan Teori 1. Pengertian Koperasi ... 9

2. Landasan Koperasi ... 11

3. Prinsip-Prinsip Koperasi ... 12

4. Tujuan Koperasi ... 13

5. Jenis-Jenis Koperasi ... 14

6. Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi... 16

7. Pengertian Laporan Keuangan ... 17

8. Akuntansi Koperasi ... 18

9. Pengertian SAK ETAP ... 21

10.Penerapan SAK ETAP untuk Koperasi ... 37

(7)

vii

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Koperasi Karyawan Sumber Energi

PT.PLN Persero) Area Banjarmasin ... 41

2. Jenis Usaha ... 42

3. Struktur Organisasi... 44

4. Kebijakan Akuntansi ... 48

B. Analisis Data dan Pembahasan ... 50

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(8)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

(9)

ix

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Tabel 2.1: Elemen dalam penyusunan laporan keuangan

menurut SAK ETAP. ... 28 2. Tabel 4.1: Analisis terhadap penerapan SAK ETAP dalam

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Auliyah, Iim Ma’rifatul. 2012. Penerapan Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP pada UKM Kampung Batik di Sidoarjo. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya 2012.

Azaria, Vina Mukti. 2013. Penerapan Akuntansi pada UKM Unggulan di Kabupaten Kota Blitar dan kesesuaiannya dengan SAK ETAP. Universitas Jember 2013. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Buletin Teknis 6 Tentang Keterterapan SAK ETAP Untuk Entitas Koperasi dan Entitas Nirlaba. Jakarta.

Kartasapoetra, G. 2003. Koperasi Indonesia. Bina Adiaksara. Jakarta.

Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK. http://yunan1.com/2012/09/19/perbedaan-psak-etap-dengan-psak-umum-based-part-2/. Diakses pada tanggal 16 Maret 2013.

Putro, Sigit Amy Ariyono. 2013. Penerapan SAK ETAP pada Perkoperasian dalam Penyajian Laporan Keuangan pada Koperasi Karyawan Yodium Farma PT. Kimia Farma Tbk. Plant Watudakon.

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Sinaga, Dr. Ir. Pariaman, M.M. 2008. Koperasi Dalam Sorotan Peneliti.

RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Sitio, Drs. Arifin, M.Sc dan Tamba, Ir. Halomoan, M.B.A. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik. Erlangga. Jakarta.

Sudarwanto, Adenk. 2013. Akuntansi Koperasi. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta. Bandung UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. http://www.sjdih.depkeu.go.id.

(11)
(12)

DAFTAR PUSTAKA

Auliyah, Iim Ma’rifatul. 2012. Penerapan Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP pada UKM Kampung Batik di Sidoarjo. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya 2012.

Azaria, Vina Mukti. 2013. Penerapan Akuntansi pada UKM Unggulan di Kabupaten Kota Blitar dan kesesuaiannya dengan SAK ETAP. Universitas Jember 2013. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Buletin Teknis 6 Tentang Keterterapan SAK ETAP Untuk Entitas Koperasi dan Entitas Nirlaba. Jakarta.

Kartasapoetra, G. 2003. Koperasi Indonesia. Bina Adiaksara. Jakarta.

Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK. http://yunan1.com/2012/09/19/perbedaan-psak-etap-dengan-psak-umum-based-part-2/. Diakses pada tanggal 16 Maret 2013. Putro, Sigit Amy Ariyono. 2013. Penerapan SAK ETAP pada Perkoperasian dalam

Penyajian Laporan Keuangan pada Koperasi Karyawan Yodium Farma PT. Kimia Farma Tbk. Plant Watudakon. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Sinaga, Dr. Ir. Pariaman, M.M. 2008. Koperasi Dalam Sorotan Peneliti.

RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Sitio, Drs. Arifin, M.Sc dan Tamba, Ir. Halomoan, M.B.A. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik. Erlangga. Jakarta.

Sudarwanto, Adenk. 2013. Akuntansi Koperasi. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta. Bandung

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi mengandung makna “kerjasama”. Definisi koperasi Indonesia menurut UU No. 25/1992 tentang perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang–Undang Dasar 1945. Menurut Sitio dan Tamba (2001:19) Koperasi bertugas memajukan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini mengandung arti bahwa, meningkatkan kesejahteraan anggota adalah menjadi program utama koperasi melalui pelayanan usaha. Jadi, pelayanan anggota merupakan prioritas utama dibandingkan dengan masyarakat umum.

(14)

2

koperasinya. Sukarela artinya keanggotaan koperasi tidak atas paksaan. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Sesuai dengan pengertian koperasi bahwa koperasi merupakan kegiatan ekonomi yang berasaskan kekeluargaan. Maka tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Keuntungan koperasi dikembalikan kembali kepada anggota sebagai SHU (Sisa Hasil Usaha). Setelah dikurangi biaya-biaya operasional. Pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha ini dibagi secara adil sehingga tidak ada yang dirugikan.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mengatur tentang akuntansi perkoperasian bagi badan usaha koperasi adalah PSAK No. 27. PSAK No. 27 mengatur atas transaksi yang timbul dari hubungan koperasi bagi anggotanya, meliputi transaksi setoran anggota koperasi, transaksi usaha koperasi dengan anggotanya, transaksi yang spesifik pada badan usaha koperasi, dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Pada tanggal 23 Oktober 2010 telah terbit dan disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan tentang Exposure Draft

Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan yaitu pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tentang akuntansi perkoperasian. Pencabutan PSAK No. 27 dilandasi alasan sebagai dampak dari konvergensi ke standar akuntansi internasional (International Financial Reporting Standard atau IFRS).

(15)

3

transparansi, akuntabilitas, dan globalisasi bahasa pelaporan keuangan. Dampak dari konvergensi ini salah satunya adalah pencabutan PSAK–PSAK yang secara substansi sudah diatur dalam IFRS. Salah satu PSAK yang dicabut adalah PSAK No. 27 tentang akuntansi koperasi. Pencabutan PSAK No. 27 ini dilandasi sebagai dampak dari konvergensi IFRS yang mengakibatkan SAK berbasis industri harus dicabut karena sudah diatur dalam SAK lain. Pencabutan ini sesuai dengan misi konvergensi, yaitu mencabut PSAK yang sudah ada atau diatur dalam IFRS, pencabutan ini bertujuan untuk mendorong koperasi membuat laporan keuangan lebih transparan. Sebagai pengganti PSAK No. 27, kini telah terbit Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk

tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal seperti

pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur dan lembaga

(16)

4

keuangan mereka, dan untuk mempermudah pengurus koperasi dalam memahami laporan keuangan.

SAK ETAP diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Jika SAK ETAP diterapkan dini, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya (SAK ETAP paragraf 2.1).

(17)

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada koperasi karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area Banjarmasin?”.

C. Batasan Masalah

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini difokuskan pada: - Penyajian laporan keuangan untuk tahun buku 2012.

- Beberapa pos-pos penerapan SAK ETAP sesuai dengan yang dijalankan oleh koperasi karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area Banjarmasin.

- Dibatasi pada pos-pos neraca, dan laporan perhitungan hasil usaha.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

(18)

6

2. Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh pembelajaran Project Based Learning menggunakan Mind map, pembelajaran Project Based Learning menggunakan Concept map, dan pembelajaran konvensional

5 Kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatif terhadap kebijak- an hutang perusahaan karena semakin besar persentase kepemilikan manajer dalam suatu perusahaan maka

1) Faktor genetik, mempunyai kemampuan untuk mereduksi radikal bebas, perubahan kadar enzim antioksidan, dan kemampuan melindungi protein dari trauma panas,

Kecepatan Bergerak dan Kecenderungan Makan Karang Bulu Seribu (Acanthaster planci) Pada Terumbu Karang Di Gosong Gabuo Perairan Pantai Padang.. Dibimbing oleh Bapak

Akan tetapi usahatani kelapa tersebut ternyata belum mampu menjadi sumber pendapatan utama bagi petani karena nilai produk yang dihasilkan masih sangat

Di tingkat Daerah, baru dilakukan uji coba pada Satpol PP (lihat PP Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Organisasi Satpol PP yang kemudian diganti lagi dengan PP Nomor 6 Tahun

Pelapukan melarutkan unsur-unsur yang mudah larut melalui proses pelindihan ( leaching ), karenanya massa dan volume batuan berkurang dan penipisan tebal

Ada hubungan antara faktor internal, yaitu: tingkat pendapatan rumah tangga petani, jumlah tanggungan, tingkat ketergantungan pada lahan, dan tingkat pendidikan dengan