• Tidak ada hasil yang ditemukan

i KONSTRUKSI TOKOH SOEKARNO DALAM FILM (Analisis Framing pada Film Soekarno Karya Hanung Bramantyo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "i KONSTRUKSI TOKOH SOEKARNO DALAM FILM (Analisis Framing pada Film Soekarno Karya Hanung Bramantyo)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i KONSTRUKSI TOKOH SOEKARNO DALAM FILM

(Analisis Framing pada Film Soekarno Karya Hanung Bramantyo)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Oleh : Shindy Ayu Nur S.

20110040311150

Dosen Pembimbing : 1. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si 2. Novin Farid Setyo Wibowo, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIAYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

iv LEMBAR ORISINALITAS

Nama : Shindy Ayu Nur Shaida Tempat Tanggal Lahir : Malang, 9 Agustus 1993

NIM : 201110040311150

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul “KONSTRUKSI DRAMATURGI TOKOH SOEKARNO DALAM FILM (Analisis Framing pada Film Soekarno Karya Hanung Bramantyo)” .

Adapun karya ilmiah ini bukanlah karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan. Kecuali kutipan – kutipan yang telah disebutkan sumbernya dengan benar.

Dengan demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Malang, 20 Agustus 2015 Yang Menyatakan

(5)
(6)

vi KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti persebahkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan karunia- Nya, penulisan skripsi dengan judul “KONSTRUKSI DRAMATURGI TOKOH SOEKARNO DALAM FILM (Analisis Framing pada Film Soekarno Karya Hanung Bramantyo)” dapat terselesaikan sesuai rencana. Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas

dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhhamdiyah Malang.

Skripsi ini meneliti konstruksi tokoh Soekarno dalam Film Soerkarno yang merupakan salah satu karya sutradara Hanung Bramantyo. Penelitian ini menggunakan analisis framing. Teori yang digunakan sebagai dasar pemikirannya adalah teori dramaturgi Goffman. Hasil penelian menunjukkan bahwa tokoh Soekarno dikonstruksi semanusiawi mungkin oleh Hanung.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pada :

1. Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M, AP., selaku Rektor Universitas Muhhamadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhhamadiyah Malang.

(7)

vii 4. Bapak Drs. Abdullah Masmuh, M.Si dan Bapak Novin Farid Setyo Wibowo, S.Sos, M.Si selaku pembimbing penulisan skripsi yang telah memberikan bimbingan dan koreksi yang berarti.

5. Seluruh jajaran tenaga pengajar Prodi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan banyak ilmu kepada peneliti selama delapan semester ini.

6. Ayah Dwi Rachmat S dan Ibu Sri Rahayu yang peneliti sayangi. Terima kasih atas doa, dukungan dan kepercayaan yang tidak pernah terhenti untuk anakmu. Cintamu yang tak terhingga.

7. Julian Dwi Masyithoh, adik satu – satunya yang meski kadang menyebalkan namun selalu mendukung peneliti.

8. Nenek Suwarni yang meski cerewet, tapi tidak pernah berhenti berdoa untuk peneliti.

9. Om Masmuh yang terus membantu peneliti dari masuk kuliah hingga saat ini. 10.Herry Setyawan yang selalu menjadi mood boster bagi peneli meski kamu tidak

sadar akan hal itu. Terima kasih telah menjadi orang yang berarti untuk peneliti, dan selalu menanyakan kapan wisuda, serta tidak pernah bosan memberikan support dan doa meski jauh.

11.Dhaniar Sukma S, Sasi Arinta, dan Endah Kartika yang telah menjadi teman – teman seperjuangan ketika bimbingan dan menunggu dosen.

12.Yang teristimewa untuk Dhaniar Sukma Susanti D.P, yang telah menjadi sahabat sekaligus saudara meski tidak satu orang tua. Terima kasih telah bersama peneliti dari semester 1 hingga sekarang, dan selalu ada disetiap moment peneliti dari awal masuk kuliah hingga saat ini.

(8)

viii menyusun skripsi ini dan juga selalu berdoa yang terbaik untuk peneliti. Dan menjadi penghibur diantara kepenatan peneliti.

14.Farida dan Kavita sahabat peneliti dari SMK yang meski jauh, tapi selalu berdoa dan mendukung peneliti agar peneliti segera menyusulmu di Ibu Kota.

15.Dhyas yang meski sekarang sudah tidak lagi dekat dengan peneliti, namun selalu bisa mengerti peneliti yang keras kepala. Terima kasih telah menjadi sahabat peneliti dari kita masih bocah SMP dulu.

16.Budhe Mik yang dengan sabar selalu mendengar keluh kesah peneliti dan juga tidak pernah berhenti berdo untuk peneliti.

Malang, 20 Agustus 2015 Yang Menyatakan

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

ORISINALITAS... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN... v

ABSTRAKSI... vi

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Komunikasi Massa ... 7

2.1.1 Pengertian Komunikasi ... ... 7

2.1.2 Bidang – Bidang Komunikasi ... 10

2.1.3 Unsur – Unsur Komunikasi Massa ... 15

(10)

x

2.1.5 Konstruksi Media ... 25

2.2 Sinematografi ... 30

2.2.1 Bahasa Film ... 30

2.2.2 Unsur – Unsur Film ... 36

2.2.3 Tokoh ... 40

2.2.4 Karakter ... 41

2.2.5 Konstruksi Karakter Dalam Film ... 42

2.3 Definisi Konseptual ... 45

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian .... ... 48

3.2 Tipe Penelitian ... 48

3.3 Sumber Data . ... 49

3.4 Ruang Lengkap Penelitian ... 49

3.5 Unit Analisis ... ... 49

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.7 Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 4.1 Sekilas Tentang Film Soekarno ... 53

4.2 Rumah Produksi dan Sutradara Film Soekarno ... 54

4.2.1 MVP Pictures dan Dapur Film ... 54

4.2.2 Sutradara Film Soekarno ... 56

4.2.3 Cerw Film Soekarno ... 59

4.3 Tokoh Film Soekarno ... 62

(11)

xi

4.3.2 Inggit Ganarsih ... 63

4.3.3 Moh. Hatta ... 63

4.3.4 Sutan Sjahrir ... 64

4.3.5 Fatmawati ... 65

4.3.6 Shizuo Sakaguchi ... 65

BAB V HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI DATA 5.1 Hasil Penelitian ... 67

5.1.1 Sinopsis Film ... 68

5.1.2 Perubahan Bahasa Film Menjadi Bahasa Teks ... 71

5.1.3 Hasil Analisis Data 91 1. Soekarno Sebagai Sosok Yang Romantis 91 2. Soekarno Sebagai Sosok Yang Mudah Jatuh Cinta 96 3. Soekarno Sebagai Sosok Yang Mudah Mengambil Hati Rakyat . 104 4. Soekarno Sebagai Sosok Pahlawan ... 109

5. Soekarno Sebagai Sosok Laki – Laki Biasa ... 120

6. Soekarno Sebagai Sosok Kolaborator ... 133

5.2 Interpretasi Data ... 145

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 149

6.2 Saran ... 151

6.2.1 Saran Akademis ... 151

(12)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis Data ... 52

Tabel 4.1 Crew Film ... 59

Tabel 5.1 Scene 28 ... 92

Tabel 5.2 Framing Scene 28 ... 93

Tabel 5.3 Scene 29 ... 97

Tabel 5.4 Framing Scene 29... 99

Tabel 5.5 Scene 52 ... 104

Tabel 5.6 Framing Scene 52 ... 106

Tabel 5.7 Scene 58 ... 110

Tabel 5.8 Framing Scene 58 ... 111

Tabel 5.9 Scene 124 ... 115

Tabel 5.10 Framing Scene 124 ... 117

Tabel 5.11 Scene 84 ... 120

Tabel 5.12 Framing Scene 84 ... 122

Tabel 5.13 Scene 127 ... 126

Tabel 5.14 Framing Scene 127 ... 128

Tabel 5.15 Scene 85 ... 134

Tabel 5.16 Framing Scene 85 ... 135

Tabel 5.17 Scene 99 ... 139

(13)

xiii DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Poster Soekarno ... 53

Gambar 4.2 Hanung Bramantyo ... 56

Gambar 4.3 Soekarno ... 62

Gambar 4.4 Inggit Ganarsih ... 63

Gambar 4.5 Moh. Hatta ... 64

Gambar 4.6 Sutan Sjahrir ... 64

Gambar 4.7 Fatmawati ... 65

Gambar 4.8 Shizuo Sakaguchi ... 65

Gambar 5.1 Scene 28 ... 92

Gambar 5.2 Scene 29 ... 97

Gamabar 5.3 Scene 52 ... 104

Gambar 5.4Scene 58 ... 110

Gambar 5.5 Scene 124 ... 115

Gambar 5.6 Scene 84 ... 120

Gambar 5.7 Scene 127 ... 126

Gambar 5.8 Scene 85 ... 134

(14)

xiv DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Baksin, Askurifai. 2003. Membuat Film Indie Itu Gampang. Kataris: Bandung.

Baran, Stanley J. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi : Melek Media dan Budaya. Jakarta: Erlangga

Dahlan, M Alwi. 1981. Film Dalam Spektrum Tanggunga Jawab Komunikasi Massa, Seminar Kode Etik Produksi Film Nasional. Jakarta.

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Eriyanto, 2009, Analisis Framing (Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media), Yogyakarta : PT Lkis Printing Cemerlang

Hidayat, Dedy Nur. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Irwanto, Budi. 1999. Film, Ideologi, dan Militer. Yogyakarta : Media Pressindo

McQuail, Dennis. 2011. Teori Komunikasi Massa – Edisi 6 Buku 2 Terjrmahan Putri Iva Izzati. Jakarta: Salemba Humanika

Mulyana, Deddy. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Lexy J, Moleong, 2010, Metode Penelitian Kualitatif .Bandung: Remaja Rosda Karya,

Sumarno,Marseli, 1996, Dasar-dasar Apresiasi Film, Jakarta : PT.Grasindo

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

(15)

xv NON BUKU :

Ispratama, Nanda. 2006. Karakter Penokohan Dalam Film (Studi Analisis Semiotika Pada Film King Kong). ). Malang : Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Widendra, Deni. 2014. Kekerasan Sosial Pada Serial Animasi (Analisis Framing Pada Serial Animasi Happy Tree Friend Karya Kenn Navarro, Aurbey Ankrum dan Rhode Montijo). Malang : Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

INTERNET :

Viva.co.id

http://www.life.viva.co.id/news/read/469273-4-film-kontroversial-tanah-air-di-tahun-2013--ii- (diakses 23 januari 2015, pukul 19.03 WIB)

Merdeka.com

http://www.merdeka.com/tag/f/film-soekarno (diakses 23 Januari 2015, pukul 19.05 WIB)

Actual.co

http://www.aktual.co/warisanbudaya/002502hanung-salah-fatal-dalam-memfilmkan-soekarno-1 (diakses 23 Januari 2015, pukul 19.05 WIB)

jpnn.com

http://www.jpnn.com/read/2013/09/18/191658/Ini-Dua-Penyebab-Kontroversi-Film-Soekarno- (diakses pada 23 januari 2015, pukul 19.09)

(16)

xvi http://ioanesrakhmat.blogspot.com/2013/12/merenungi-objektivitas-historiografi.html

(Diakses 24 Januari 2015 pukul o4.00 WIB) Kaskus.co.id

http://www.kaskus.co.id/thread/518e604abbf87b0d3300000a/official-thread-film-sukarno-indonesia-merdeka/ (Diakses 20 Maret 2015 pukul 16.00 WIB) Wikipedia.id

http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno:_Indonesia_Merdeka

http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno (Diakses 20 Maret 2015 pukul 16.11WIB) ______.2013. Sinopsis Film Soekarno : Indonesia Merdeka

http://balibackpacker.blogspot.com/2013/11/sinopsis-film-soekarno-indonesia.html (Diakses pada 20 Maret 2015 pukul 16.11 WIB)

Teguh Hindarto. 2014. Soekarno : Indonesia Merdeka (Ulasan Film dan Catatan Kritis.)

http://teguhhindarto.blogspot.com/2014/01/soekarno-indonesia-merdeka-ulasan-film.html (Diakses pada 20 Maret 2015 pukul 16.15 WIB) OfficialFILMINDONESIA.com

http://officialfilmindonesia.com/2013/08/01/teasersoekarn/ (Diakses pada 20 Maret 2015 pukul 16.18 WIB)

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Permasalahan

Industri perfilman terus melakukan perkebangan baik dalam hal teknologi peralatannya, maupun dalam segi kreativitasnya. Dengan peralatan film yang modern, membuat seorang kreator / sutradara film akan lebih mudah dalam bereksperimen, berimprovisasi dan berinovasi untuk mengasilkan sebuah karya yang berkualitas. Film yang bagus tidak hanya mengandalkan pada kecanggihan alat produksi, namun juga pada kemampuan sutradara dan kerjasama seluruh tim dan seluruh komponen yang terlibat dalam pembuatan film itu sendiri.

Film pada umumnya merupakan cerminan dari kehidupan sehari – hari

(18)

2 Film merupakan sebuah bahasa yang kompleks yang memiliki aturan tertentu yang harus dipatuhi. Aturan – aturan tersebut ditentukan oleh keragaman tanda yang bervariasi, sehingga sebagai medium komunikasi massa, film sarat akan muatan – muatan pesan yang ingin disampaikan pada audien/penonton melalui gambar visualisasi, suara, musik, bahasa, gerak tubuh, karakter tokoh, alur cerita, setting dan lain sebagainya. Selain untuk dinikmati, film juga dapat digunakan sebagai media penyadaran masayarakat yang sangat efektif (www. Movie Net.com). Kemampuan film telah menjangkau banyak segmen sosial dan juga film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayaknya.

Film merupakan media hiburan yang di dalamnya terkandung nilai – nilai ideologi. Maka bisa dikatakan bahwa film dapat menjadi indikator tentang sikap mental dan cara berfikir suatu kelompok masyarakat.

Walau pada awal terciptanya film, Indonesia merupakan negara yang terlambat dalam memproduksi film sendiri, namun sekarang dunia perfilman Indonesia telah mengalamai perkembangan dan kemajuan yang signifikan. Telah banyak film yang diproduksi oleh Indonesia dengan berbagai macam tema. Bahkan beberapa film berkualitas Indonesia mampu menembus festival – festival film di luar negri.

(19)

3 Pictures dan Yayasan Pendidikan Soekarno yang diwakili oleh Rachmawati Soekarno Putri. Namun di tengah proses produksi Rachmawati yang juga merupakan putri dari Soekarno, memutuskan keluar dari produksi film ini. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pandangan antara Rachmawati dan Hanung Bramantyo selaku sutradara. Seperti yang dilansir dalam www.Viva.co.id perbedaan ini terjadi terkait latar belakang cerita yang ingin diangkat. Rachmawati ingin menggunakan latar belakang cerita difokuskan pada masa – masa terakhir Bung Karno yaitu pasca G30S PKI hingga akhir hanyat, sedangkan Hanung ingin memfokuskan pada peristiwa kemerdekaan RI.

Selain perbedaan dalam latar belakang cerita, perbedaan keinginan lainnya terkait pemilihan aktor untuk pemeran Soekarno. Rachmawati tidak setuju jika Aryo Bayu terpilih untuk memerankan sosok Bung Karno.

(20)

4 Selain Rachmawati, Guruh Soekarno Putra juga berkomentar mengenai film Soekarno. Seperti yang diberitakan dalam berita online www.merdeka.com, Guruh berpendapat bahwa film Soekarno berbahaya

khususnya bagi generasi muda, karena penggambarannya melenceng jauh dari sejarah. Dan lagi menurutnya, film besutan Hanung Bramantyo ini dibuat untuk mengenalkan sosok Soekarno. Dan tanpa adanya pengawalan dari pihak keluarga, maka film tersebut harus dihentikan.

Kritik pedas juga datang dari Rudi Hartono yang merupakan aktivis dari Partai Rakyat Demokratik (PRD). Ditulis dalam www.actual.co, ia mengatakan bahwa Hanung telah menggelapkan sejarah. Ini terkait penggambaran Soekarno dalam periode fasisme Jepang, dimana dalam film tersebut, Hanung mengesankan sosok Soekarno sebagai seorang kolaborator, dan mendaulat sosok Sjahrir sebagai pahlawan tunggal gerakan bawah tanah melawan fasis Jepang.

Film besutan Hanung Bramantyo ini juga mendorong massa untuk melakukan demonstrasi penghentian penayangan. Diantaranya yaitu aksi yang dilakukan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di depan gedung bioskop XXI Planet Hollywood, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan karena dianggap terdapat adegan yang mencoreng nama Presiden pertama Indonesia tersebut.

(21)

5 (UBK) untuk melakukan aksi demonstrasi penurunan film Soekarno yang digelar di depan kantor PT. TRIPAR MULTIVISION Plus, Kuningan, Jakarta, pada hari Selasa, 17 Desember 2013 lalu.

Kritikan demi kritikan yang dilayangkan beberapa pihak terhadap film Soekarno, mengindikasikan bahwa sesuatu dalam film tersebut. Jika melihat dari beberapa protes dan kritikan yang telah diterima oleh pihak pembuat film, protes dan kritikan tersebut terkait dengan bagaimana sosok Soekarno digambarkan dalam film tersebut. Meski ada beberapa yang memprotes karena hal lain, namun kebanyakan mengenai tokoh Soekarno.

Kita ketahui bersama, sebuah karakter dalam film diciptakan dan dikontruksi berdasarkan pemikiran seorang sutradara. Seperti apa dan bagaimana karakter tersebut, semua tergantung bagaimana cara sutradara mengkonstruksinya.

Inilah yang kadang kala menjadi sebuah pro dan kontra. Akan menjadi sesuatu hal biasa, jika yang dikonstruksi adalah karakter yang benar – benar fiktif atau tidak pernah ada sebelumnya. Namun menjadi luar biasa jika yang dikonstruksi merupkan karakter seseorang yang terkenal dan ada atau pernah hidup dalam dunia nyata.

Untuk karakter yang bersifat fiktif saja dibutuhkan riset agar karakter yang muncul dalam film terlihat alami dan nyata. Apalagi karakter tentang seseorang yang nonfiktif, tentu dibutuhkan riset mendalam mengenai tokoh tersebut, agar tidak terjadi kesalahan ketika mengkonstruksinya dalam film.

(22)

6 mengkonstruksi karakter harus melalui pertimbangan yang matang. Namun kita juga tidak bisa melupakan fakta bahwa sejarah pun merupakan kosntruksi dari masa sesudahnya.

Inilah yang menjadi ketertarikan peneliti. Peneliti tertarik melakukan penelitian terkait konstruksi tokoh Soekarno dalam film Soekarno, sehingga film tersebut menuai banyak protes baik dari umum maupun dari pihak keluarga Soekarno sendiri.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini Bagaimana konstruksi tokoh Soekarno dalam film ?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi tokoh Soekarano dalam film.

1.4Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan teknologi teori dan disiplin ilmu komunikasi, terutama yang berkaiatan dengan audio visual.

Referensi

Dokumen terkait

  Keywords:  Budaya Hedonis, Film, Analisis Semiotik  ABSTRAK 

  Keywords:  Analisis Isi, Tema Pesan, Film Catatan Akhir Sekolah  ABSTRAKSI  Film sebagai salah satu bentuk media masa dipandang mampu memenuhi

JUDUL SKRIPSI : Kekerasan Terhadap Perempuan Dala m Film (Analisis Isi Pada Film Perempuan Berkalung Sorban Karya Hanung

Denga n selesainya penelitian yang berjudul “PESAN DAKWAH DALAM FILM (Analisis isi Dalam Film Sang Pencerah Karya Hanung Bramantyo)” ini,.. maka selesai juga studi Program

35 Unit analisis dalam penelitian ini adalah scene dalam film Sang Pencerah yang menunjukkan bentuk-bentuk Islam Kejawen dan sesuai dengan kategori yang

Pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana yang dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat itu, menangkap arti fenomena dari segi pengertian

Nilai religius meminta maaaf yang ditemukan dalam film Tanda Tanya (?) karya sutradara Hanung Bramantyo, yaitu ditunjukkan oleh tokoh Soleh yang datang dan meminta maaf kepada

kesantunan linguistik yang ditemukan dalam dialog tokoh film Sang Pencerah karya Hanung Bramantyo menggunakan penanda kesantunan tolong, silakan,. mari, maaf, ayo, terima kasih, dan