• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Alat Kontrasepsi di RSUP Haji Adam Malik,Medan dari bulan Oktober hingga bulan November tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Alat Kontrasepsi di RSUP Haji Adam Malik,Medan dari bulan Oktober hingga bulan November tahun 2011"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU

TERHADAP ALAT KONTRASEPSI

DI POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RSUP H.ADAM MALIK

MEDAN

TAHUN 2011

Oleh :

RAJARAJESWARAN ARUMUGAM

080100433

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU

TERHADAP ALAT KONTRASEPSI

DI POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RSUP H.ADAM MALIK

MEDAN

TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

RAJARAJESWARAN ARUMUGAM

080100433

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)
(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul :Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Alat Kontrasepsi di RSUP Haji Adam Malik,Medan dari bulan Oktober hingga bulan November tahun 2011.

Nama : RAJARAJESWARAN ARUMUGAM Nim : 080100433

__________________________________________________________________

Dosen Pembimbing Dosen Penguji I

--- --- (dr.Yunita Sare Pane, Msi) (dr. Imam Budi Putra,Sp.KK,MHA) NIP.19710620 200212 2001 NIP.19650725 200501 1001

Dosen Penguji II

---

(dr. Akhyar H Nst,Sp.AN,KAKV) NIP.19600701 198702 1002

Medan, Januari 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara,

(5)
(6)

ABSTRAK

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan program pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudka yang merencanakan jumlah anak dan jara WHO tindakan yang membantu individu atau pasang suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari

Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah

efektivitas, keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap alat kontrasepsi. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional (potong lintang) dimana pengambilan data dilakukan hanya sekali bagi tiap subyek pada saat pengumpulan data. Jumlah sampel yang diwawancarai adalah sebanyak 100 orang. Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik, Medan. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa RSUP Haji Adam Malik merupakan RS Rujukan untuk wilayah regional Sumatera Utara. Waktu penelitian mulai dari bulan Oktober hingga November 2011. Data yang terkumpul dipresentasi dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan ibu memiliki tingkat pengetahuan yang sedang yaitu sebanyak 46.0%. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu adalah umur(55.0%), paritas(94.0%), pekerjaan(73.0%) dan pendidikan(66.0%).

(7)

ABSTRACT

Family planning is coordinated by the National Family Planning Coordinating Board (BKKBN), a government institution. that aims to enhance public awareness in creating a happy, prosperous small family by setting interval between pregnancies using contraception. According to WHO contraception is an action that help individuals or pairs of husband and wife to obtain specific objective for an example avoiding unwanted births, get the birth you want, set the interval between pregnancies and determine the number of children in the family. Factors that influence the choice of contraception are the effectiveness, safety, frequency of usage, side effects, as well as willingness and ability to perform contraception regularly and correctly.

This study aims to assess the level of maternal knowledge and attitudes towards contraception. This type of research is descriptive with cross-sectional approach (cross-sectional) where data retrieval is performed only once for each subject at the time of data collection. The number of samples that were interviewed were as many as 100 people. The research was conducted at RSUP Haji Adam Malik, Medan. Site selection studies performed with the consideration that RSUP Haji Adam Malik is a regional referral hospitals for the region of North Sumatra.The study was started from October to November 2011. Data collected is presented in the form of frequency distribution tables and percentages.

The results showed that most of the mothers have knowledge level about 46.0%. Factors that influence the level of knowledge of mothers are age, parity, occupation and education.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sebagai sarjana kedokteran program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Karya tulis ilmiah ini berjudul Tingkat Pengetahuan dan Sikap ibu terhadap alat kontrasepsi. Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.dr.Gontar Alamsyah Siregar,Sp.PD-KGEH, selaku dekan FK USU.

2. dr. Yunita Sare Pane selaku dosen pembimbing, yang telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti selama masa pendidikan.

4. Kedua orang tua penulis, yang tiada bosan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan.

5. Teman- teman sejawat atas masukan dan bantuannya dalam pengambilan data untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

(9)

Kepada semua pihak tersebut, penulis ucapkan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membalas semua kebaikan yang selama ini diberikan kepada penulis dan melimpahkan rahmat-Nya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, 09 Mei 2011 Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

2.2. Metode Kontrasepsi ... 4

2.2.1Metode Kontrasepsi Sederhana Tanpa Alat Atau Obat ... 4

2.2.2 Metode Kontrasepsi Sederhana Dengan Alat Atau Obat ... 5

2.2.3 Metode Kontrasepsi Modern ... 6

2.3. Pengetahuan ... 10

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan ... 12

2.5 Sikap ... 14

2.5.1 Ciri-ciri Sikap... 15

2.5.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap ... 16

BAB 3. KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL... 17

3.1. Kerangka Konsep ... 17

3.2. Definisi Operasional ... 18

3.2.1 Variable Independen ... 19

3.2.2 Variable Dependen ... 19

(11)

BAB 4. METODE PENELITIAN ... 21

4.1. Jenis Penelitian ... 21

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 21

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 21

4.3.1 Populasi ... 21

4.3.2 Sampel ... 22

4.3.3 Kriteria Eksklusi ... 22

4.4. Teknik Pengambilan Data ... 23

4.5. Metode Analisis Data ... 25

4.5.1 Pengolahan Data ... 25

4.5.2 Analisis Data ... 25

BAB 5. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...26

5.1. Hasil Penelitian...26

5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian...26

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden...26

5.1.3. Deskripsi Tingkat Pengetahuan...26

5.1.4. Deskripsi Sikap...33

5.2. PEMBAHASAN………...36

5.2.1. Pengetahuan...36

5.2.2. Karakteristik Responden………....37

5.2.3. Sikap...38

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN...41

6.1. Kesimpulan...41

6.2. Saran...42

(12)

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

4.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner ...24

4.2 Hasil Uji Reliablitas Kuesioner...24

5.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Kuesioner Responden...27

5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pengetahuan...28

5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Menurut Umur ...28

5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Menurut Pekerjaan...28

5.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Paritas...29

5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Menurut Pendidikan...29

5.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Menurut Umur...30

5.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Menurut Pekerjaan...30

5.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Menurut Paritas...31

6.0 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Menurut Pendidikan ...32

6.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Kuesioner Tentang Sikap...33

(13)

6.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Dengan Sikap...34

6.4 Distribusi Frekuensi Sikap dengan Pendidikan...34

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner

Lampiran 4 Surat Izin Survei Awal Penelitian Lampiran 5 Lembar Ethical Clearence

Lampiran 6 Surat Izin Penelitian

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 8 Hasil Penjelasan Penelitian

(15)

ABSTRAK

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan program pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudka yang merencanakan jumlah anak dan jara WHO tindakan yang membantu individu atau pasang suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari

Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah

efektivitas, keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap alat kontrasepsi. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional (potong lintang) dimana pengambilan data dilakukan hanya sekali bagi tiap subyek pada saat pengumpulan data. Jumlah sampel yang diwawancarai adalah sebanyak 100 orang. Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik, Medan. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa RSUP Haji Adam Malik merupakan RS Rujukan untuk wilayah regional Sumatera Utara. Waktu penelitian mulai dari bulan Oktober hingga November 2011. Data yang terkumpul dipresentasi dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan ibu memiliki tingkat pengetahuan yang sedang yaitu sebanyak 46.0%. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu adalah umur(55.0%), paritas(94.0%), pekerjaan(73.0%) dan pendidikan(66.0%).

(16)

ABSTRACT

Family planning is coordinated by the National Family Planning Coordinating Board (BKKBN), a government institution. that aims to enhance public awareness in creating a happy, prosperous small family by setting interval between pregnancies using contraception. According to WHO contraception is an action that help individuals or pairs of husband and wife to obtain specific objective for an example avoiding unwanted births, get the birth you want, set the interval between pregnancies and determine the number of children in the family. Factors that influence the choice of contraception are the effectiveness, safety, frequency of usage, side effects, as well as willingness and ability to perform contraception regularly and correctly.

This study aims to assess the level of maternal knowledge and attitudes towards contraception. This type of research is descriptive with cross-sectional approach (cross-sectional) where data retrieval is performed only once for each subject at the time of data collection. The number of samples that were interviewed were as many as 100 people. The research was conducted at RSUP Haji Adam Malik, Medan. Site selection studies performed with the consideration that RSUP Haji Adam Malik is a regional referral hospitals for the region of North Sumatra.The study was started from October to November 2011. Data collected is presented in the form of frequency distribution tables and percentages.

The results showed that most of the mothers have knowledge level about 46.0%. Factors that influence the level of knowledge of mothers are age, parity, occupation and education.

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini merupakan masalah yang cukup serius, tidak saja bagi negara-negara yang berkembang seperti Indonesia tetapi juga negara-negara lain di dunia ini. Dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi sudah tentu menimbulkan masalah yang rumit bagi pemerintah dalam usaha mengembangkan dan meningkatkan taraf hidup warga negaranya. Untuk mengendalikan jumlah penduduk yang besar dengan laju pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi, pemerintah mencanangkan suatu gerakan Keluarga Berencana Nasional dengan tujuan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.

Program keluarga berencana ( KB) di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1965 yang disponsori oleh perkumpulan keluarga berencana Indonesia ( PKBI ) (Majalah bidan, 2004)

Gerakan KB Nasional Indonesia telah berumur panjang sejak tahun 1970 dan masyarakat dunia telah menganggap Indonesia telah berhasil menurunkan angka kelahiran dengan bermakna.( Manuaba, 1998)

Keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita. Meskipun tidak selalu diakui demikian. Untuk optimalisasi manfaat kesehatan KB, pelayanan tersebut harus disediakan bagi wanita dengan cara menggabungkan dan memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi utama dan yang lain. Peningkatan dan perluasan pelayanan KB merupakan salah satu usaha untuk menjarangkan kehamilan yang dialami oleh wanita.

(18)

permanen dinamakan tubektomi pada wanita dan vasektomi pada pria. Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada (Prawibowo, 2005)

Menurut WHO KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakai suntikan KB oleh karena aman , sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai setelah persalinan (Manuaba, 1998)

Prevalensi KB memakai alat atau cara KB berdasarkan hasil mini survey peserta aktif tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi di Indonesia adalah 66,2%. Alat atau cara KB yang dominan dipakai adalah suntikan (34%), Pil (17%), IUD (7%), Implant (4%), MOW (2,6%), MOP (0,3%), Kondom (0.6%).

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka diperlukan satu penelitian deskriptif dengan masalah yang dirumuskan bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap alat kontrasepsi?

1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum:

Menganalisis tingkat pengetahuan ibu dan sikap ibu terhadap alat kontrasepsi

1.3.2 Tujuan khusus:

Mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap alat kontrasepsi berdasarkan;

(19)

1.4. Manfaat penelitian 1. Bagi peneliti

Sebagai wawasan dan ilmu pengetahuan yang memberi pengalaman nyata untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu terhadap alat kontrasepsi

2. Bagi responden

Diharapkan dari hasil penelitian responden bisa mengetahui pentingnya keluarga Berencana dan pentingnya jenis kontrasepsi yang sesuai dengan tingkat pengetahuan.

3. Bagi tempat penelitian

Sebagai bahan masukan dan evaluasi dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan terhadap alat kontrasepsi.

4. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk penelitian lanjut.

(20)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian konsep dasar alat kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang bermaksud mencegah atau melawan dan konsepsi yang bermaksud pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan ( Depkes RI, 1998) Konsepsi juga bermaksud pembuahan dan fertilisasi adalah terjadinya pertemuan antara sel telur (ovum) istri dengan sel mani (spermatozoa) suami pada saluran telur (Mochtar, 1998). Alat adalah benda yang dipakai untuk mencapai maksud (Nirmal, 2003)

Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut (Depkes RI, 1998). Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi alat atau obat-obatan (Mochtar, 1998). Syarat –syarat kontrasepsi adalah :

a) Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya b) Efek samping yang merugikan tidak ada c) Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan d) Tidak menganggu hubungan persetubuhan e) Cara penggunaannya sederhana

f) Harganya murah supaya dapat dijangkau masyarakat luas g) Dapat diterima oleh pasangan suami istri

2.2. Metode kontrasepsi

2.2.1 Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat

(21)

2.2.1.1 Senggama terputus( Coitus Interruptus)

Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina dan kehamilan dapat dicegah.(Saifuddin, 2003)

2.2.1.2 Pantang berkala atau cara kalendar( Ogino knaus)

Pantang berkala adalah tidak melakukan senggama pada masa subur seorang wanita yaitu waktu terjadinya ovulasi. Agar kontrasepsi dengan cara ini berhasil, seorang wanita harus benar benar mengetahui masa ovulasinya (waktu dimana sel telur siap untuk dibuahi). Kerugian dengan cara ini adalah masa puasa bersenggama sangat lama sehingga menimbulkan rasa kecewa dan kadang-kadang berakibat pasangan tersebut tidak mentaati. (BKKBN, 2003)

2.2.2 Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat 2.2.2.1 Kondom

Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Cara kerja kondom yaitu untuk menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pasa penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan, selain itu kondom juga dapat mencegah penularan mikroorganisme contohnya Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Keuntungan menggunakan kondom adalah :

(22)

Kerugian menggunakan kondom adalah :

a)Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung) b) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual

c) Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi. (Saifuddin, 2003)

2.2.2.2 Diafragma

Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung terbuat dari karet yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.Cara kerjanya yaitu menekan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas.

Keuntungan menggunakan diafragma adalah : a) Tidak mengganggu reproduksi ASI b) Tidak mengganggu kesehatan pengguna

c) Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya

Kerugian menggunakan diafragma adalah :

a) Pemasangannya membutuhkan keterampilan

b) Untuk pemakaian¸ perlu instruksi dan cara pemasangan oleh tenaga klinik yang terlatih

c) Pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran uretra ( Saifuddin, 2003)

2.2.3 Metode kontrasepsi modern 2.2.3.1 Kontrasepsi Hormonal 2.2.3.1.A. Pil KB

Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormone estrogen dan hormon progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesteron saja.

(23)

b) Mudah dihentikan setiap saat

c) Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan

d) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan Kerugian menggunakan pil KB adalah :

a) Memerlukan disiplin dari pemakai

b) Dapat mengurangi ASI pada pil yang mengandung estrogen c) Kembalinya kesuburan agak lambat

( Suririnah, 2005)

2.2.3.1.B. Suntik KB

Suntik KB ini mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita, dan mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga spermatozoa (sel mani) tidak dapat masuk ke dalam rahim.

Keuntungan menggunakan suntik KB adalah : a) Jangka panjang

b) Risiko terhadap kesehatan kecil c) Aman

Kerugian menggunakan suntik KB adalah : a) Terjadi perubahan pada pola haid

b) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian

2.2.3.1.C. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK atau Implant)

AKBK yaitu kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit. Dengan disusupkannya implan dibawah kulit, setiap hari dilepaskan secara tetap suatu hormon ke dalam darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik tersebut, sehingga dapat menghambat terjadinya ovulasi.

(24)

c) Masa pakai jangka panjang (3-5 th)

d) Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormone Kerugian menggunakan AKBK adalah :

a) Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih

b) Petugas kesehatan perlu dilatih khusus dan praktek untuk pemasangan dan pengangkatan implant

c) Implant sering mengubah pola haid

2.2.3.1D. Intra Uterine Devices atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

IUD atau AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam,terdiri dari plastik.

Keuntungan menggunakan IUD adalah : a) Praktis

b) Jangka panjang dan sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat ingat

Kerugian menggunakan IUD adalah :

a) Tidak dapat dilepas oleh dirinya sendiri (pengguna) b) Sedikit nyeri setelah pemasangan

2.2.3.2 Kontrasepsi mantap (kontap)

Kontap adalah salah satu kontrasepsi dengan tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau saluran mani yang mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi.Contohnya adalah :

2.2.3.2.A. Vasektomi (Metode Operasi Pria, MOP )

Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan operasi kecil sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.

(25)

a) Efektif b) Sederhana

c) Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit

d) Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja e) Biaya rendah

f) Secara kultural, sangat dianjurkan di negara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria untuk kurang tersedia

dokter wanita dan paramedis wanita. Kerugian MOP adalah :

a) Diperlukan suatu tindakan operatif

b) Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti pendarahan atau infeksi

c) Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai keturunan lagi

(Wibowo.H, 2010 )

2.2.3.2.B. Tubektomi (Metode Operasi Wanita, MOP)

Tubektomi adalah prosedur bedah suka rela untuk menghentikan fertilitas seorang perempuan secara permanen.

Keuntungan MOW adalah : a) Sangat efektif b) Permanen

c) Tidak mempengaruhi proses menyusui

d) Baik bagi akseptor apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius

e) Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual Kerugian MOW adalah :

(26)

c) Rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam jangka pendek 2.3 Konsep pengetahuan

2.3.1 Pengertian

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia yaitu indra penglihtan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda sekali dan kepercayaan takhayul dan penerangan yng keliru atau misinformations(Soekanto, 2005).

2.3.2 Proses adopsi pengetahuan

Mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu:

A) Kesadaran (Awareness)

Dimana seseorang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus(obyek)

B) Merasa tertarik(Interest)

Subyek mulai menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya . Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik. C) Mencoba(Trial)

Dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

D) Adopsi (Adoption)

(27)

(Notoatmodjo, 2003)

2.3.3 Pengetahuan kognitif mempunyai 6 tingkat(Domain) A) Tahu(Know)

Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk kedalaman pengetahuan tingkat ini adalah mengingat terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau yang lama telah diterima.Oleh sebab itu tahu itu adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang berfikir tenteng apa yang dikerjakan antara lain :menyebut, menguraikan mengidentifikasikan, menyatakan dan sebagainya.

B) Memahami(Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.Orang telah paham tentang obyek atau materi harus dapat menjelaskan ,menyebutkan contoh meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang telah dipelajari.

C) Aplikasi(Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata(kenyataan)

D) Analisis(Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyebarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain.

E) Sintesis(Synthesis)

Sintesis merujuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru formulasi baru dari formulasi yang ada.

(28)

Evalusi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau obyek dan juga kriteria yang ada (Notoatmodjo 2003)

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan 2.4.1 Umur

Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.Dari segi kepercayaan masyarakat seorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya.Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwa. Menurut Sarlito,2002 bertambahnya usia, maka tingkat perkembangan akan sesuai dengan pengetahuan yang pernah didapat juga dari pengalamannya sendiri dan menurut Harlock pada umur dua puluh seseorang telah memiliki kemampuan mental yang diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasinbaru, misalnya mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogis dan berfikir kreatif, sekitar awal atau pertengahan usia tiga puluhan , kebanyakan orang mudah mampu menyelesaikan masalah-masalah mereka dengan cukup baik sehingga menjadi stabil, tenang secara emosional.Usia dibedakan menjadi:

1. Usia kurang 20 tahun sama adalah fase menunda atau mencegah kehamilan. 2. Usia 20 sampai 30 tahun adalah fase menjarangkan kehamilan .

3. Usia lebih dari 30 tahun adalah fase menghentikan dan mengakhiri kehamilan. (Hartanto, 2004)

2.4.2 Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang ibu. (Nursalam,2003).

Menurut Prawirihardjo (2005) paritas dibagikan menjadi 3:

1.Primipara adalah seorang wanita yang melahirkan untuk pertama kali.

2.Multipara adalah seorang wanita yang melahirkan beberapa kali tidak melebih 5 kali.

(29)

2.4.3 Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang ,semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan mengahambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang baru diperkenalkan.Menurut IBMantra,1994 makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi sedangkan menurut Koentjoronigrat,1997 dikutip Nursalam, 2001 sebaiknya tingkat pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan, pengetahuan dan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan dan menurut Soekidjo Notoamodjo, 1997 bahwa pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akanmempunyai wawasan pemahaman yang lebih luas serta tingkat pendidikan yang rendah susah menerima pesan atau informasi yang disampaikan(Nasrul, 1998). Berdasarkan bab VI pasal 13 Sisdiknas (2006) disebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan normal, non normal, dan informal.

2.4.3.1 Pendidikan formal A) Pendidikan dasar

Merupakan jenjangan pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan Dasar terbentuk Sekolah Dasar(SD), Sekolah Menengah Pertama(SMP) atau bentuk lain yang sederajat.

B) Pendidikan menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar dan terdiri atas pendidikan menengah atas, pendidikan umum, dan pendidikan menengah kejuruan seperti Sekolah Lanjutan Tingkat Atas(SLTA), Sekolah Menengah Atas(SMA), Sekolah Menengah Kejuruan(SMK). . C) Pendidikan tinggi

(30)

doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

2.4.3.2 Pendidikan non formal

Pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat, pendidikan non formalini berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional contoh pendidikan non formal ini seperti :kursus, lembaga pelatihan.

2.4.3.3 Pendidikan informal

Kegiatan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Dari uraian diatas kita bisa mengetahui bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat sikap seseorang terhadap nilai yang baru diperkenalkan.

2.4.4 Pekerjaan

Pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan untuk menunjang kehidupan keluarganya.Dengan bekerja seseorang dapat berbuat sesuatu yang bernilai, bermanfaat memperoleh berbagai pengalaman.(Notoatmodjo, 2003) dan seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena seseorang akan banyak mempunyai informasi serta ibu yang bekerja disektor formal memmiliki akses yang lebih baik terhadap berbagai informasi, termasuk kesehatan sehingga pengetahuan dan pengalaman lebih banyak (Sarlito,2005)

2.5 Sikap

(31)

tersebut berfikir dan berusaha dalam menentukan sesuatu.Sikap terdiri berbagai tingkatan, yakni:

A) Menerima(Receiving)

Diartikan bahwa orang(subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan(obyek)

B) Merespon(Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

C) Menghargai( valuing)

mengajak seseorang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.

D)Bertanggungjawab(Responsible)

Bertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko.

(Notoatmodjo, 2003)

2.5.1 Ciri-ciri sikap

Menurut Azwar (2005) ada 5 ciri – ciri sikap yaitu :

1. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan obyeknya. Sifat ini membedakannya dengan sifat motif – motif biogenis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirehat.

2. Sikap dapat berubah – ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapt berubah pada orang – orang bila terdapat keadaan – keadaan dan syarat – syarat tertentu yang mempermudahkan sikap pada orang itu. 3. Sikap tidak berdiri sendiri tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu

(32)

4. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal – hal tersebut.

5. Sikap mempunyai segi – segi motivasi dan segi – segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan – kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki orang.

2.5.2 Faktor - faktor yang mempengaruhi sikap.

Menurut Azwar (2005) ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap terhadap obyek sikap antara lain :

1. Pengalaman pribadi, untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting, pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang searah dengan sikap orang yang dianggap penting.Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. 3. Pengaruh kebudayaan, tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis

yang mengarahkan sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu – individu masyarakat asuhan.

4. Media massa, dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya.

(33)
(34)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Pengetahuan Ibu

• Umur

• Pekerjaan

• Paritas

• Pendidikan

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2. Variable dan Definisi Operasional

3.2.1 Pengetahuan adalah segala informasi yang diketahui (hasil tahu) oleh ibu tentang alat kontrasepsi.

Cara Ukur: kuesioner

Alat Ukur: Pengukuran dilakukan menggunakan kuesioner melalui pertanyaan dalam bentuk pertanyaan tertutup. Jumlah pertanyaan sebanyak 10 pertanyaan dimasukkan ke dalam kuesioner untuk menguji tingkat pengetahuan ibu.

Sikap

(35)

Hasil ukur: Pengetahuan dapat diukur dengan memberikan jawaban dari kuesioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 10 dengan total skore sebanyak 20 yaitu dengan kriteria sebagai berikut:

Untuk jawaban mempunyai 3 pilihan: - Jawaban (a)=2

- Jawaban (b)=1 - Jawaban (c)=0

1) Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu:

- Tingkat pengetahuan baik apabila jawaban responden benar >75% atau memiliki skore >15 dari semua pertanyaan yang ada.

- Tingkat pengetahuan sedang apabila jawaban responden benar 45-75% atau memiliki skore 9-15 dari seluruh pertanyaan.

- Tingkat pengetahuan kurang apabila jawaban responden <45% atau memiliki skore <9 dari seluruh pertanyaan.

Skala ukur: Ordinal

3.2.2 Pendidikan adalah pendidikan formal tertinggi yang pernah dicapai responden berdasarkan ijazah terakhir yang dimiliki :

1. Tidak sekolah/tidak tamat SD 2. SD

3. SMP 4. SMA

5. Akademik/PT

Untuk uji statistik, variabel ini dikategorikan atas :

1. Tinggi, apabila pendidikan terkahir responden SLTA, Akademik/PT. 2. Rendah, apabila pendidikan responden Tidak Sekolah, SD, SLTP. Skala : Ordinal

(36)

responden pada saat dilakukan survei, yang di kelompokkan atas : 1. PNS

2. Pegawai Swasta 3. Wiraswasta

4. Ibu Rumah Tangga

Untuk uji statistik, variabel ini dikategorikan atas :

1. Bekerja, apabila responden menghasilkan sejumlah uang sebagai hasil pekerjaannya, yaitu :PNS, pegawai swasta, wiraswasta.

2. Tidak bekerja, apabila responden tidak menghasilkan uang sebagai hasil pekerjannya, yaitu : Ibu Rumah Tangga

Skala : Nominal

3.2.4 Umur adalah umur dari ibu dalam tahun saat dilakukan penelitian Untuk uji statistik variabel ini dikategorikan :

1. umur ibu <20

2. umur ibu 20 – 30 tahun 3. umur ibu > 30 tahun Skala : Ordinal

3.2.5 Jumlah anak adalah banyaknya anak yang dilahirkan responden dan yang masih hidup, untuk uji statistik dikategorikan atas :

Untuk variabel jumlah anak dibedakan atas 2 kategori, yaitu :

1 = ≤ 2 orang

2 = > 2 orang Skala : Ordinal

(37)

3.2.7 Alat kontrasepsi adalah alat yang dipakai untuk menghindari atau

(38)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Tujuan digunakannya rancangan deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap alat kontrasepsi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional (potong lintang) dimana pengambilan data dilakukan hanya sekali bagi tiap subyek pada saat pengumpulan data.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di bagian Obstetrik dan Ginekologi RSUP H.ADAM MALIK MEDAN.Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa RSUP H.ADAM MALIK MEDAN merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah regional Sumatera Utara. Waktu penelitian mulai dari bulan Juni hingga November 2011

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang berobat di bagian Obstetrics dan Ginekologi RSUP H.ADAM MALIK MEDAN pada tahun 2011.

4.3.2 Sampel

(39)

Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi

1.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang berobat di RSUPH.ADAM MALIK MEDAN di bagian Obstetrics dan Ginekologi

2.Menandatangani surat persetujuan mengikuti penelitian. 3.Ibu yang produktif

Kriteria Eksklusi

1.Ibu yang tidak menjawab kuesioner dengan lengkap.

4.3.2.1 Perkiraan Besar Sampel

Perkiraan besar sampel yang minimal pada penelitian ini diambil berdasarkan rumus dibawah ini, dimana tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan tingkat ketepatan relatif 10% (Sastroasmoro, 2008).

Besarnya sampel ditentukan dari rumus :

n =

d² Zα² PQ

n = (1,96) ² . 0,50 . (1-0.50) (0,10)²

= 96,04 dibulatkan menjadi 100 orang

Keterangan : n = Besar sampel

Zα² = deviasi baku alpha (1,96) P = proporsi kategori (0,50) Q = 1-P

(40)

4.4 Teknik Pengambilan Data 4.4.1 Jenis Data

Jenis data adalah data primer. Data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi.

4.4.2 Cara Pengumpulan Data

Responden pada penelitian ini adalah ibu yang berobat di bagian Obstetrics dan Ginekologi RSUP H.ADAM MALIK MEDAN telah terpilih sebagai sampel. Ibu-ibu tersebut akan dibagikan kuesioner yang akan jawab oleh mereka untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan pengetahuan dan sikap mereka terhadap alat kontrasepsi

4.4.3 Hasil Uji Validitas dan Uji Realibilitas

(41)

Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliablitas Kuesioner (Pengetahuan)

Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliablitas Kuesioner (Sikap)

(42)

4.5 Pengolahan dan Analisis Data 4.5.1 Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut(Wahyuni A.S , 2008):

1. Editing yaitu memeriksa, mengamati apakah semua pertanyaan telah terjawab, jawaban yang ada atau tertulis dapat dibaca atau tidak, konstitensi jawaban ada/tidaknya kekeliruan lain yang mungkin dapat menganggu proses pengolahan data.

2. Coding, data yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan computer.

3. Entri, kemasukkan data ke dalam computer.

4. Cleaning, peneriksaan data yang telah dimasukkan ke dalam computer. 5. Saving, atau penyimpanan data.

6. Analisis data.

4.5.2 Analisis Data

(43)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat pengetahuan dan sikap ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi, dimana penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Oktober-November 2011. Penelitian ini diikuti 100 ibu-ibu yang telah bersedia mengikuti penelitian dan menjawab dengan lengkap seluruh pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner yang dibagikan.

Selain menjawab pertanyaan penelitian mengenai pengetahuan dan sikap terhadap pemilihan alat kontrasepsi, dalam bab ini juga dijabarkan deskripsi lokasi penelitian dan deskripsi karakteristik responden yang berobat di RSUP H.ADAM MALIK MEDAN.

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A dengan SK Menkes No.335/Menkes/SK/VII/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No.502/Menkes/SK/IX/1991 yang memiliki visi sebagai pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara,Aceh,Sumatera Barat dan Riau.Lokasinya dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 10 Ha dan terletak di Jalan Bunga Lau No.17 Km 12, Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan Provinsi Sumatera Utara.

(44)

RSUP H.Adam Malik Medan memiliki fasilitas pelayanan yang terdiri dari pelayanan medis (instalasi rawat jalan, rawat inap,perawatan intensif, gawat darurat, bedah pusat, hemodialisa), pelayanan penunjang medis (instalasi diagnostik terpadu, patologi klinik, patologi anatomi, radiologi, rehabilitasi medik, kardiovaskular, mikrobiologi), pelayanan penunjang non medis (instalasi gizi, farmasi, Central Sterilization Supply Depart(CSSD), bioelektrik medik, Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS), dan pelayanan non medis (instalasi tata usaha pasien,teknik sipil pemulasaraan jenazah).

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, responden yang diteliti sebanyak ibu-ibu yang berobat di bagian Obstetrics dan Ginekologi RSUP H.ADAM MALIK pada tahun 2011. Gambaran karakteristik responden yang diamati meliputi umur, pekerjaan, pendidikan dan jumlah anak. Data lengkap mengenai karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel yang ada di bawah ini.

5.1.3. Deskripsi Tingkat Pengetahuan

(45)

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Jawaban Kuesioner Responden

Berdasarkan table 5.1. di atas, dapat dilihat bahawa pernyataan yang paling banyak dijawab responden dengan benar oleh responden adalah pertanyaan ketiga dengan persentase sebesar 79% dan pertanyaan yang yang dijawab kurang benar adalah pertanyaan nombor empat dengan persentase 57%. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan salah oleh responden adalah pertanyaan nombor sepuluh dengan persentase sebesar 36%.

(46)

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pengetahuan

Tingkat Pengetahuan Frekuensi (n) Persen (%)

Baik 32 32.0

Sedang 46 46.0

Kurang 22 22.0

Total 100 100

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Menurut Umur

Umur Frekuensi (n) Persen (%)

<20 6 6.0

20-30 >30

55 39

55.0 39.0

Total 100 100

Berdasarkan Tabel 5.3. di atas, diketahui bahwa jumlah responden adalah 100 orang dimana rata-rata responden berumur 20-30 tahun terdapat 55 orang (55.0%) dan kurang dari umur 20 tahun terdapat 6 orang (6.0%) .Sedangkan umur melebihi 30 tahun terdapat 39 orang (39.0%).

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Menurut Pekerjaan

(Sosio-ekonomi)

Pekerjaan Frekuensi (n) Persen (%)

Pegawai Negeri 5 5.0

Pegawai Swasta 8 8.0

Wiraswasta 14 14.0

Ibu Rumah Tangga 73 73.0

(47)

Berdasarkan Tabel 5.4., diketahui bahawa responden sebahagian besar adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 73 orang (73.0%). Responden yang bekerja sebagi pegawai negeri hanya 5 orang (5.0%) manakala wiraswasta 14 orang (14.0%) dan pegawai swasta 8 orang (8.0%).

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Paritas

Paritas Frekuensi (n) Persen (%)

≤2 6 6.0

>2 94 94.0

Total 100 100

Berdasarkan Tabel 5.5. diatas, diketahui bahawa responden mempunyai anak melebihi 2 orang adalah 94 responden (94.0%) dan kurang atau sama dengan 2 orang anak adalah 6 responden (6.0%) .

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Menurut Pendidikan

Pendidikan Frekuensi (n) Persen (%)

SD 0 0.0

SMP 29 29.0

SMA 66 66.0

PT 5 5.0

Total 100 100

Berdasarkan Tabel 5.6., diketahui bahawa pendidikan responden sebagian besar adalah tamatan SMA yaitu 66 orang (66.0%). Sedangkan tamatan SMP adalah sebanyak 29 oarang (29.0%) dan tamatan PT adalah 5 orang (5.0%).

(48)

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Menurut Umur

Berdasarkan Tabel 5.7. dapat diketahui pengetahuan responden pada kategori baik lebih tinggi pada umur 20-30 tahun (17.0%) dan pada kategori pengetahuan kurang terdapat pada umur >30 tahun (11.0%).

Data lengkap distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden terhadap alat kontrasepsi menurut pekerjaan(sosio-ekonomi) dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Menurut Pekerjaan

(Sosio-ekonomi)

(49)

bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 19 orang (19.0%). Tingkat pengetahuan responden dari semua jenis pekerjaan rata-rata berada dalam kategori sedang yaitu sebanyak 34 orang (34.0%). Sedangkan tingkat pengetahuan responden pada kategori kurang adalah dari pekerjaan responden sebagai pegawai negeri dan wiraswasta yaitu sebanyak 1 orang (1.0%) masing-masing.

Data lengkap distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden terhadap alat kontrasepsi menurut paritas dapat dilihat pada Tabel 5.9.

Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Menurut Paritas

Paritas

Tingkat Pengetahuan

Baik Sedang Kurang Total

N % N % N % N %

≤2 1 1.0 3 3.0 2 2.0 6 6.0

>2 32 32.0 43 43.0 20 20.0 94 94.0

Total 32 32.0 46 46.0 22 22.0 100 100

Berdasarkan data table 5.9. di atas, didapati bahawa tingkat pengetahuan responden yang paling baik adalah responden dengan anaknya lebih dari 2 orang yaitu 94 orang (94.0%). Sedangkan tingkat pengetahuan kurang adalah responden dengan anaknya kurang atau sama dengan 2 orang anak yaitu 6 orang (6.0%).

(50)

Tabel 6.0. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Menurut Pendidikan

Pendidikan

Tingkat Pengetahuan

Baik Sedang Kurang Total

N % N % N % N %

SD 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

SMP 5 5.0 13 13.0 11 11.0 29 29.0

SMA 23 23.0 32 32.0 11 11.0 66 66.0

PT 4 4.0 1 1.0 0 0.0 5 5.0

Total 32 32.0 46 46.0 22 22.0 100 100

Berdasarkan Tabel 6.0. diatas, dapat diketahui pengetahuan responden dalam kategori baik dilihat dari karakteristik pendidikan terbanyak pada kelompok responden tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 23 orang (23.0%) demikian juga untuk tingkat pengetahuan sedang yaitu sebanyak 32 orang (32.0%). Sedangkan tingkat pengetahuan responden pada kategori kurang adalah tamatan SMP dan SMA yaitu sebanyak 11 orang (11.0%) masing-masing.

5.1.4. Deskripsi Sikap

(51)

Tabel 6.1. Distribusi Frekuensi Jawaban Kuesioner Tentang Sikap

No Pertanyaan

Jawaban Responden Setuju Tidak Setuju N % N % 1 Manfaat KB utk meningkatkan kesehatan ibu 83 83.0 17 17.0 2 KB bertujuan keluargakecil bahagia berkualitas 86 86.0 14 14.0 3 Pemakaian KB menunda kehamilan 89 89.0 11 11.0

4 KB urusan Wanita 85 85.0 15 15.0

5 Kontap adalah KB pria 83 83.0 17 17.0 6 Kontap aman dan efektif 73 73.0 27 27.0

7 Kontap murah 71 71.0 29 29.0

8 Kontrsepsi menimbulkan efek samping 82 82.0 18 18.0 9 IUD lebih praktis dari alat kontrasepsi lain 83 83.0 17 17.0 10 IUD alat kontrasepsi jangka panjang 83 83.0 17 17.0

Berdasarkan table 6.1. di atas, dapat dilihat bahawa pernyataan yang paling banyak disetujui adalah pertanyaan ketiga dengan persentase sebesar 89.0% . Sedangkan pertanyaan yang kurang disetujui adalah pertanyaan ketujuh dengan persentase 29.0%.

Sikap responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 yaitu baik dan kurang. Sikap seorang responden akan dikatakan baik apabila jumlah skor untuk sepuluh pertanyaan yang berhasil disetujui oleh responden sebanyak 14-20. Sikap dikatakan kurang baik apabila jumlah skor responden adalah <20. Berdasarkan uji tersebut , maka sikap response dapat dikategorikan pada table 6.2 dibawah ini.

(52)

Sikap Frekuensi (n) Persen (%)

Baik 99 99.0

Kurang 1 1.0

Total 100 100

Berdasarkan Tabel 6.2. dapat diketahui bahwa sikap kebanyakan responden adalah dalam kategori baik, yaitu 99 responden (99.0%) dan jumlah responden yang sikap kurang adalah sebanyak 1 responden (1.0%)

Tabel 6.3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Dengan Sikap

Sikap

Berdasarkan Tabel 6.3. dapat diketahui pengetahuan responden pada kategori baik dengan sikap baik adalah 32 orang (32.0%) manakala tingkat pengetahuan sedang dengan sikap baik adalah 45 orang (45.0%) dan tingkat pengetahuan kurang dengan sikap baik adalah 22 orang (22.0%). Sikap kurang hanya tedapat pada tingkat pengetahuan sedang yaitu sebanyak 1 orang (1.0%).

Tabel 6.4. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Dengan Pendidikan

(53)

Berdasarkan Tabel 6.4. dapat diketahui sikap responden pada kategori baik terdapat pada tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 65 orang (65%) demikian juga pada kategori kurang yaitu sebanyak 1 orang (1.0%)

5.2. PEMBAHASAN 5.2.1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penelitian ini memperlihatkan tingkat pengetahuan ibu-ibu terhadap alat kontrasepsi seperti yang terlihat pada data statistik. Dari hasil analisa data dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan ibu terhadap alat kontrasepsi berada rata-rata dalam kategori sedang.

Dalam penelitian ini, pengetahuan mengenai alat kontrasepsi meliput i pengetahuan umum, efek samping pemakaian, cara pemakaian serta sikap ibu terhadap alat kontrasepsi. Untuk mengukur tingkat pengetahuan responden, terdapat 10 pertanyaan yang akan ditanyakan melalui kuesioner sebagai alat ukur yang dipakai oleh peneliti. Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap alat kontrasepsi paling banyak berada pada kategori sedang sebanyak 46 responden (46.0%), diikuti dengan kategori baik sebanyak 32 responden (32.0%), dan rendah sebanyak 22 responden (22.0%).

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui responden yang mengetahui pengertian keluarga berencana (pertanyaan 1) yaitu usaha dengan kesadaran sendiri membatasi kelahiran untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pertanyaan ini dijawab dengan benar oleh 61 responden (61.0%) manakala 1 responden (1.0%) menjawabnya dengan salah dan 38 responden (38.0%) menjawab dengan kurang baik. Soal apakah tujuan keluarga berencana (pertanyaan 2), jawabannya adalah membentuk keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. Pertanyaan ini dijawab dengan benar oleh 49 responden (49.0%) manakala dijawab dengan salah oleh 2 responden (2.0%) dan 49 responden (49.0%) menjawab dengan kurang baik. Soal manfaat pemakaian alat kontrasepsi (pertanyaan3), jawabannya adalah mencegah terjadinya kehamilan. Pertanyaan ini dijawab dengan benar oleh 79

(54)

responden (79.0%) manakala dijawab dengan salah oleh 14 responden (14.0%) dan 14 responden menjawab dengan kurang baik. Soal efek samping pemakaian alat kontrasepsi (pertanyaan4), jawabannya adalah menyebabkan rasa nyeri atau mules. Pertanyaan ini dijawab dengan benar oleh 27 responden (27.0%) manakala dijawab dengan salah oleh 16 responden (16.0%) dan 57 (57.0%) responden menjawab dengan kurang baik. Soal alat kontrasepsi paling cocok untuk ibu yang menyusui (pertanyaan5), jawabannya adalah IUD. Pertanyaan ini dijawab dengan benar oleh 39 responden (39.0%) manakala dijawab dengan salah oleh 24 responden (24.0%) dan 37 responden (37.0%) menjawab dengan kurang baik. Soal apakah itu IUD (pertanyaan 6), jawabannya alat yang terbuat dari bahan tembaga dan plastic. Pertanyaan ini dijawab dengan benar oleh 37 responden (37.0%) manakala dijawab dengan salah oleh 31 responden(31.0%) dan 32 responden (32.0%) menjawab dengan kurang baik .

Soal siapakah yang dapat memakai alat kontrasepsi IUD (petanyaan 7), jawabannya adalah ibu yang menyusui. Pertanyaan ini dijawab dengan benar oleh 38 responden (38.0%) manakala dijawab dengan salah oleh 35 responden (35.0%) dan 27 responden (27.0%) menjawab dengan kurang baik. Soal kapan IUD dipasang (pertanyaan 8), jawabannya adalah setelah melahirkan atau setelah keguguran. Pertanyaan ini dijawab dengan benar oleh 39 responden (39.0%) manakala dijawab dengan salah oleh 28 responden (28.0%) dan 33 responden (33.0%) menjawab dengan kurang baik.

Soal dimanakan IUD dipasang (pertanyaan 9), jawabannya adalah rahim. Pertanyaan ini dijawab dengan benar oleh 41 responden (41.0%) manakala dijawab dengan salah oleh 24 responden (24.0%) dan 32 responden (32.0%) menjawab dengan kurang baik. Soal apakah itu kontrasepsi mantap (pertanyaan 10), jawabannya adalah kontrasepsi dengan metode bedah. Pertanyaan ini dijawab dengan benar oleh 39 responden (39.0%) manakala dijawab dengan salah oleh 36 responden (36.0%) dan 25 responden (25.0%) menjawab dengan kurang baik.

(55)

Berdasarkan karakterisitk umur pada tabel 5.7, dapat diketahui bahawa kebanyakan responden tergolong dalam katgori umur dianatara 20-30 tahun yaitu sebanyak 55 orang (55.0%), dengan tingkat pengetahuan baik adalah 17 orang (17.0%) dan tingkat pengetahuan sedang adalah sebanyak 29 orang (29.0%).

Berdasarkan karakteristik pekerjaan pada tabel 5.8, dapat diketahui bahwa responden terbanyak bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan jumlah 73 orang (73.0%). dengan tingkat pengetahuan yang baik yaitu 19 0rang (19.0%) dan 34 orang (34.0%) dengan tingkat pengetahuan sedang.Menurut Notoatmodjo (2010), pekerjaan memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas hidup manusia dan memberikan motivasi untuk memperoleh informasi yang berguna.

Berdasarkan karakteristik paritas pada tabel 5.9, dapat diketahui bahwa kebanyakan responden mempunyai anak melebihi 2 orang yaitu 94 orang (94.0%) dengan tingkat pendidikan yang baik yaitu 32 (32.0%) orang dan tingkat pendidikan sedang 43 orang (43.0%). Menurut Sumbodo (2006) ada hubungan yang bermakna antara paritas ibu pemakai AKDR yaitu paritas ibu pemakai AKDR yang mempunyai paritas rendah adalah (<2 orang bayi) dibanding dengan ibu yang mempunyai paritas lebih tinggi adalah (>2orang Bayi)

Berdasarkan karakteristik pendidikan pada tabel 6.0, dapat diketahui bahwa kebanyakan responden tergolong dalam kategori tamatan sma yaitu 66 orang (66.0%) dengan tingkat pengetahuan yang baik 23 orang (23.0%) dan tingkat pengetahuan sedang sebanyak 32 orang (32.0%).Menurut Sulistiyani pada tingkat tahu baik dikarenakan ibu mampu dalam mengingat dan menyebutkan kembali tentang alat kontrasepsi IUD, dan pada tingkat paham dikarenakan ibu mampu didalam memahami dan menjelaskan secara benar tentang alat kontrasepsi IUD.

5.2.3. Sikap

(56)

dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap alat kontrsepsi berada dalam kategori baik.

Dalam penelitian ini, sikap responden terhadap alat kontrasepsi meliputi pengetahuan umum, cara pemakaian, efek samping pemakaian.Untuk mengukur sikap responden, terdapat sebanyak 10 pertanyaan yang akan ditanyakan melalui kuesioner sebagai alat ukur yang dipakai oleh peneliti. Pada tabel 6.2. dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap alat kontrasepsi paling banyak berada pada kategori baik, yaitu sebanyak 99 responden (99.0%), dan diikuti dengan kategori kurang baik sebanyak 1 responden (1.0%). Berdasarkan tabel 6.1. dapat diketahui apakah responden setuju bahwa KB dapat meningkatkan ksehatan ibu (pertanyaan 1). Didapati sejumlah 83 responden (83.0%) setuju dan sebanyak 17 responden (17.0) tidak setuju.

Soal apakah responden setuju bahwa KB bertujuan untuk merencanakan keluarga kecil,bahagia dan berkualitas (pertanyaan 2), didapati sebanyak 86 responden setuju (86.0%), dan sebanyak 14 responden (14.0%) tidak setuju. Soal apakah responden setuju bahwa pemakaian kontrasepsi salah satu cara menunda kehamilan (pertanyaan 3), didapati sebanyak 89 responden setuju (89.0%), dan sebanyak 11 responden (11.0%) tidak setuju. Soal apakah responden setuju bahwa ikut berKB adalah urusan wanita (pertanyaan 4), didapati sebanyak 85 responden setuju (85.0%), dan sebanyak 15 responden (15.0%) tidak setuju. Soal apakah responden setuju kontrasepsi mantap adalah KB utuk laki-laki (pertanyaan 5), didapati sebanyak 83 responden setuju (83.0%) dan sebanyak 17 responden (17.0%) tidak setuju.

(57)
(58)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Tingkat pengetahuan ibu-ibu terhadap alat kontrasepsi berada dalam kategori sedang yaitu sebesar 46%.

2. Tingkat pengetahuan responden yang paling baik dilihat dari karakteristik umur terdapat pada golongan umur dari 20 tahun hingga 30 tahun dimana 55 orang yaitu 17 orang(17%) dalam kategori pengetahuan baik, 29 orang (29%) dalam kategori pengetahuan sedang dan 9 orang(9%) dalam kategori pengetahuan kurang.

3. Tingkat pengetahuan responden yang paling baik dilihat dari karakteristik pekerjaan terdapat pada responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, dalam kategori pengetahuan baik yaitu 19 orang(19%), sedangkan 34 orang(34%) responden dalam kategori pengetahuan sedang manakala dalam kategori kurang terdapat 20 orang(20%).

4. Tingkat pengetahuan responden yang paling baik dilihat dari karakteristik tingkat pendidikan terdapat pada kategori tamatan sma yaitu 66 orang. dalam kategori pengetahuan baik sebanyak 23 orang,(23%) dalam kategori pengetahuan sedang 32 orang(32%) dan dalam kategori pengetahuan kurang 11 orang (11%).

(59)

6.2. Saran

1. Bagi responden

Ibu-ibu diharapkan agar tetap mencari informasi untuk memperluas pengetahuannya terhadap alat kontrasepsi sehingga dapat memilih alat kontrasepsi yang aman dan sesuai dengan penggunnan.

2. Bagi rumah sakit

Rumah sakit diharapkan agar dapat memberikan penyuluhan mengenai alat kontrasepsi dan penggunaan serta efek samping penggunnanya pada ibu-ibu untuk meningkatkan pengetahuan mereka terhadap alat kontrasepsi serta meningkatkan pelayanan KB.

3. Bagi Peneliti

(60)

DAFTAR PUSTAKA

BKKBN, 2003. Kamus Istilah Kependudukan KB dan Keluarga Sejahtera, Jakarta

Hartanto, Hanafi., 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar

Harapan, Jakarta

Herli, M., Cara Tepat Memilih Alat Kontrasepsi Keluarga Berencana bagi

Wanita. http://www.puslitbang.com[accessed 18 Maret 2011]

Iswarati, SU., Pemantauan Peserta KB Aktif Melalui Mini Survey

Imron, Moch., 2010. Populasi dan Sampling. Riefmanto. Metodologi Penelitian

Bidang Kesehatan. Sagung Seto, Jakarta

Manuba, IGB., 1998. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana untuk Pendidikan Bidan , EGC, Jakarta

Muchtar, R., 1998. Sinopsis Obstetric, EGC, Jakarta

Majalah Bidan., 2004. Kiprah dan Perkembangan Profesi Bidan, IBI, Jakarta

Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta . Jakarta

Notoamodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan , Rineka Cipta, Jakarta

Nursalam dan Pariani,S., 2001. Pendekatan Praktek Metadologi Riset

Keperawatan, Sagung Seto, Jakarta

(61)

Prawirohardjo, S., 2005. Ilmu Kebidanan, Bina Pustaka, Jakarta

Saifudin, AB., 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. YBPSP,

Jakarta

Sastroasmoro dan Ismael., 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis,

Sagung Seto Jakarta

Sulistiyani, E., 2009. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Alat Kontrasepsi IUD Di

Wilayah RW 05 Kelurahan Pandan Arang Boyolali. [accessed 7 Desember

2011]

Sumbodo, E., 2006. Hubungan Paritas Ibu Dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi

Dalam Rahim ( accessed 7 Desember 2011)

Yeni, K., 2008. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Ibu Dalam

(62)

LAMPIRAN 1

CURRICULUM VITAE

Nama : Rajarajeswaran Arumugam

Tempat / tanggal lahir : Ipoh / 26 Februari 1988

Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Hindu

Alamat : No 21 Jalan Kantil II Medan

Nomor Telepon : 085831827780

Orang Tua : Arumugam Muthoo

Riwayat Pendidikan : Sijil Pelajaran Menengah (SPM 2005)

Sijil Tinggi Pelajaran Malaysia (STPM 2007)

Fakultas Kedokteran USU 2008 – sekarang

(63)

LAMPIRAN 2

Persetujuan Partisipasi dalam Penelitian

Judul Penelitian :Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Alat

Kontrasepsi

Kami ingin meminta kesediaan Anda untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini. Silakan membaca lembar persetujuan ini. Jika ada

pertanyaan, tidak perlu merasa sungkan atau ragu untuk menanyakannya.

Dalam partisipasi Anda selama penelitian ini, kami membutuhkan

kesediaan Anda untuk meluangkan waktu. Peneliti akan menemui Anda

dengan maksud:

1. meminta Anda membaca dan menandatangani surat persetujuan

partisipasi dalam penelitian,

2. mengisi angket,

Jika ada sesuatu yang membuat Anda terganggu selama penelitian, anda

bisa mengundurkan diri.

Saya memahami semua informasi di atas dan dengan ini menyatakan

kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Medan, November 2011

(64)
(65)

LAMPIRAN 3

Penelitian tentang Tingkat Pengetahuan dan Sikap ibu Terhadap

Alat Kontrasepsi

Nomor Kuisioner :

Tanggal Pelaksanaan : I IDENTITAS RESPONDEN

a. Nama ibu :

b. Umur ibu : thn

c. Pekerjaan ibu : d. Pendidikan terakhir :

e. Jumlah anak : orang

Petunjuk : Berilah tanda centang ( ) pada jawaban yang benar menurut anda.

A. PENGETAHUAN

1. Apakah yang ibu mengetahui tentang KB?

a. suatu usaha dengan kesadaran sendiri membatasi kelahiran untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

b. suatu cara yang dianjurkan pemerintah untuk membatasi jumlah anak (idealnya adalah 2 anak )

c. tidak tahu

2. Menurut ibu apakah tujuan KB?

a. membentuk keluarga kecil , bahagia , dan sejahtera b. pembatasan kelahiran

(66)

3. Menurut ibu ,apakah manfaat pemakaian alat kontrasepsi? a. untuk mencegah terjadinya kehamilan

b. untuk mengakhiri kesuburan c. tidak tahu

4. Apakah efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi? a. rasa nyeri / mules

b. perubahan berat badan c. tidak tahu

5. Apakah alat kontrasepsi yang paling cocok untuk ibu menyusui adalah? a. IUD

b. suntik c. tidak tahu

6. Apakah yang diketahui tentang alat kontrasepsi IUD?

a. alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim terbuat dari bahan plastic dan tembaga yang dipasang oleh dokter atau bidan terlatih b. alat kontrasepsi yang berbentuk spiral

c. tidak tahu

7. Siapa sajakah yang boleh menggunakan alat kontrasepsi IUD? a. ibu yang sedang menyusui dan ingin menggunakan kontrasepsi b. ibu yang menderita infeksi alat genital

c. tidak tahu

8. Kapan saat alat kontrasepsi spiral boleh dipasang? a. setelah melahirkan atau setelah keguguran b. sedang hamil

c. tidak tahu

9. Dibahagian tubuh manakah alat kontrasepsi spiral dapat dipasang? a. rahim

(67)

10. Apakah yang diketahui oleh ibu tentang kontrasepsi mantap (kontap)? a. kontrasepsi dengan tindakan bedah

b. hanya dilakukan pada pria c. tidak tahu

SIKAP

1. Menurut ibu manfaat KB adalah untuk meningkatkan kesehatan ibu. a. setuju

b. tidak setuju

2. Menurut ibu KB bertujuan untuk merencanakan keluarga kecil, bahagia dan berkualitas.

a. setuju b. tidak setuju

3. Menurut ibu , pemakaian kontrasepsi merupakan salah satu cara untuk menunda kehamilan dan menjarangkan kelahiran.

a. setuju b. tidak setuju

4. Ikut berKB adalah urusan wanita a.setuju

b. tidak setuju

5. Kontrasepsi mantap adalah cara berKB yang digunakan laki-laki a. setuju

b. tidak setuju

6. Kontrasepsi mantap merupakan KB yang aman dan efektif bagi pasangan usia subur

a. setuju b. tidak setuju

7. Kontrasepsi mantap merupakan kontrasepsi yang murah dan aman a. setuju

(68)

8. Apakah ibu percaya bahwa alat kontrasepsi dapat menimbulkan efek samping

a. setuju b. tidak setuju

9. KB IUD lebih praktis dari pada alat kontrasepsi lainnya dalam hal penggunaan

a. setuju b. tidak setuju

10. KB IUD merupakan alat kontrasepsi jangka panjang a. setuju

b. tidak setuju

(69)

Tabel nilai kuesioner pengetahuan dan sikap ibu terhadap alat kontrasepsi.

Pengetahuan

Nomor pertanyaan

Nilai jawaban

Nilai jawaban

Nilai jawaban

1 A=2 B=1 C=0

2 A=2 B=1 C=0

3 A=2 B=1 C=0

4 A=2 B=1 C=0

5 A=2 B=1 C=0

6 A=2 B=1 C=0

7 A=2 B=1 C=0

8 A=2 B=1 C=0

9 A=2 B=1 C=0

(70)

Sikap

Nomor pertanyaan

Setuju Tidak setuju

1 2 1

2 2 1

3 2 1

4 2 1

5 2 1

6 2 1

7 2 1

8 2 1

9 2 1

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliablitas Kuesioner (Pengetahuan)
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Jawaban Kuesioner Responden
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Menurut Tingkat  Pengetahuan
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada hari ini Rabu tanggal 12 September 2012 , telah dilakukan Evaluasi Surat Penawaran Pengadaan Perlengkapan Misa Direktorat Jenderal Bimas Katolik Tahun Anggaran 2012

[r]

1) Musyawarah Gugus Depan (Mugus) adalah bentuk kegiatan musyawarah yang dilakukan anggota gugus depan untuk menentukan kelangsungan hidup gugus depan. 2) Dalam

[r]

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

bahwa Rancangan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru tentang anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2005 telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota

With this information we can make façade image for 3D model, limit relaxation matching bounds, and estimate building planes from 3D point clouds after matching.. 2.4 Point