E-1
Biod a t a Pe n u lis
D ATA D I RI
Nama
: Ahmad Kosasih
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat/Tgl. lahir
: Karawang / 6 Desember 1990
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Jl. Sekeloa Utara No. 216 Bandung
Telpon
: 08697119571
LATAR BELAKAN G PEN D I D I KAN
•
2009 - Sekarang
Universitas Komputer Indonesia, Bandung
Program Studi S1, Teknik Informatika
•
2006 - 2009
Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 5 Karawang
•2003 - 2006
Sekolah Menengah Pertama di
MTs Nur Syafi’il Ummah
•
1997 - 2003
Sekolah Dasar di SDN Wanakerta I
LATAR BELAKAN G ORGAN I SASI
•
2007 - 2008
Kerohanian Islam SMAN 5 Karawang
Jabatan : Ketua Rohis
Dengan ini saya menyatakan bahwa semua informasi yang diberikan dalam dokumen ini adalah benar
Bandung, Agustus 2013
PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK
UNTUK MENGKONVERSI TEKS AL-
QUR’AN KE BRAILLE
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
Program Studi S1 Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
AHMAD KOSASIH
10109349
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu
’
alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillaa
hi rabbil ’
aalamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul "Pembangunan Perangkat Lunak untuk Mengkonversi Teks al-Qur'an ke
Braille
”
. Banyak sekali kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi dalam
penyusunan skripsi ini, akan tetapi berkat dukungan, bantuan dan masukan dari
berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan.
Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa mendapat dukungan, bantuan
dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Denny Kurniadie, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer.
2. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika.
3. Ibu Nelly Indriani, S.T., M.T., selaku dosen wali.
4. Bapak Hidayat, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan dorongan, motivasi dan ilmunya selama menjalani penelitian
skripsi ini.
5. Orang tua tercinta Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan kasih
sayang, do’a dan dukungan yang tiada hentinya.
6. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Teknik Informatika kelas IF-8
Angkatan 2009.
7. Serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi
ini yang tidak dapat penulis cantumkan satu per satu.
iv
kesempurnaan. Untuk itu, penulis akan selalu menerima segala masukan yang
ditujukan untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamu
’
alaikum Wr. Wb.
Bandung, Agustus 2013
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
DAFTAR SIMBOL ... xv
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 2
1.3. Maksud dan Tujuan ... 2
1.4. Batasan Masalah ... 3
1.5. Metodologi Penelitian ... 4
1.5.1. Metode Pengumpulan Data ... 4
1.5.2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 6
1.6. Sistematika Penulisan ... 8
BAB 2. LANDASAN TEORI ... 9
2.1. Kaidah Baca Tulis al-Qur’an Braille ... 9
2.1.1. Pengenalan Huruf Hijaiyah ... 9
2.1.2. Penggunaan Tanda Baris ... 11
2.1.3. Penulisan Huruf dan Tanda Mad ... 15
vi
2.1.5. Penulisan Lam-Alif (
ﻻ), titik 1, 2, 3, 6 (
v
) ... 20
2.1.6. Penulisan Ta’ Marbutah (
ة), Titik 1, 6 (
C
) ... 21
2.1.7. Penulisan Alif Maqsurah (
ى), titik 1, 3, 5 (
o
) ... 21
2.1.8. Penulisan Alif Lam ... 22
2.1.9. Penulisan Tanwin Wasal ... 23
2.1.10. Penulisan Huruf Za’idah ... 24
2.1.11. Penulisan Tanda Waqaf ... 24
2.1.12. Tanda dan Bacaan Khusus dalam al-Qur’an ... 26
2.1.13. Penulisan yang Berbeda dengan Kaidah Rasm Utsmani ... 29
2.1.14. Format Penulisan Mushaf al-Qur’an Braille ... 30
2.2. Sistem Alfabet Braille ... 32
2.3. Pemodelan Perangkat Lunak ... 33
2.3.1. UML (Unified Modelling Language) ... 34
2.3.2. Use Case Diagram ... 34
2.3.3. Class Diagram ... 35
2.3.4. Sequence Diagram ... 36
2.3.5. Activity Diagram ... 37
2.3.6. Collaboration Diagram ... 38
2.3.7. Statechart Diagram ... 38
2.4. Sistem Operasi Java ... 38
2.4.1. Java SE ... 39
2.5. Pengujian Perangkat Lunak ... 40
2.5.1. White Box Testing ... 40
2.5.2. Black Box Testing ... 44
vii
3.1. Analisis Perangkat Lunak ... 49
3.1.1. Analisis Masalah ... 49
3.1.2. Analisis Algoritma ... 50
3.1.3. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 55
3.1.4. Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 57
3.1.5. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 58
3.2. Perancangan Perangkat Lunak ... 77
3.2.1. Perancangan Struktur Menu ... 77
3.2.2. Perancangan Antarmuka ... 77
3.2.3. Perancangan Pesan ... 78
3.2.4. Perancangan Jaringan Semantik ... 79
3.2.5. Perancangan Method ... 80
BAB 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 89
4.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 89
4.2 Pengujian Perangkat Lunak ... 91
4.2.1 Rencana Pengujian ... 91
4.2.2 Pengujian White Box ... 91
4.2.3 Pengujian Black Box ... 103
4.2.4 Pengujian Pengguna ... 146
4.2.5 Pengujian JUnit ... 146
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 149
5.1. Kesimpulan ... 149
5.2. Saran ... 149
151
DAFTAR PUSTAKA
[1] Haryadi, Y. (2012).
Rancang Bangun Perangkat Keras Penampil al-Qur'an
Braille.
Bandung: Skripsi Universitas Komputer Indonesia.
[2] Anonim. (2010, Desember).
Download Quran Text. Dipetik Mei 13, 2013,
dari Tanzil Quran: http://tanzil.net/download/
[3] Anonim. (2011, Mei).
Java API - Download. Dipetik Mei 28, 2013, dari The
Quranic Arabic Corpus: http://corpus.quran.com/java/download.jsp
[4] Anonim. (2011).
Pedoman Membaca dan Menulis al-Qur'an Braille.
Jakarta:
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur'an.
[5] Anonim. (2005).
Braille AOE Font. Dipetik Mei 2, 2013, dari Dafont:
http://www.dafont.com/braille-aoe.font
[6] Nugroho, A. (2009).
Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan
Java.
Yogyakarta: Andi.
[7] Sommerville, I. (2004).
Software Engineering: Seventh Edition.
Pearson
Education.
[8] Guritno, S., Sudaryono, & Raharja, U. (2011).
Theory and Application of IT
Research.
Yogyakarta: Andi.
[9] Anonim. (2012).
al-Qur'anul Karim
Dalam Huruf
Arab Braille Berpedoman
Kepada Mushaf Standar.
Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur'an.
[10] O'Docherty, M. (2005).
Object-Oriented Analysis & Design, Understanding
System Development with UML 2.0.
British: John Willey & Sons.
1
BAB I
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kata konversi dalam pengertian etimologi berasal dari bahasa latin
conversion,
yang berarti pindah atau berubah (keadaan). Kata tersebut selanjutnya dipakai
dalam bahasa Inggris
conversion, yang mengandung pengertian berubah dari
suatu keadaan. Dalam bidang teknologi informasi, konversi berkaitan erat dengan
perubahan data dari satu bentuk ke bentuk yang lain namun tetap menghasilkan
informasi yang sama. Sebagai contoh, pada kasus file audio yang dikonversi dari
format wav ke mp3, format file memang berubah akan tetapi suara musik yang
dihasilkan tetap sama walaupun ada beberapa nada yang dihilangkan karena
dianggap tidak terlalu berpengaruh pada pendengaran manusia.
Saat ini, al-
Qur
’an
Braille hanya terdapat dalam bentuk Braille cetak. Satu buku
al-
Qur’an
Braille cetak hanya memuat satu
juz
al-
Qur’an
, sehingga 30
juz
al-Qur’an
Braille terdiri dari 30 buku. Kondisi tersebut menyebabkan al-
Qur’an
Braille tidak praktis untuk dibawa-bawa. Hal ini mendorong untuk dirancangnya
sebuah perangkat al-
Qur’an Braille elektronik
yang dapat menampung 30
juz
al-Qur’an Braille sekaligus untuk memudahkan tunanetra dalam menggunakan al
-Qur’an
Braille. Pada tahap awal perancangan, diperlukan perangkat lunak
pengkonversi dari teks al-
Qur’an ke Braille.
Sebelumnya telah ada perangkat lunak untuk mengkonversi teks dari berbagai
bahasa menjadi kode Braille, salah satu diantaranya adalah
Duxbury Braille
Translator.
Perangkat lunak ini mampu mengkonversi teks alfabet dari berbagai
bahasa kedalam teks Braille. Namun perangkat lunak ini memiliki keterbatasan
yaitu tidak dapat mengkonversi teks al-
Qur’an
secara langsung menjadi teks
Braille. Hal ini dikarenakan terdapat aturan khusus tentang cara pengkonversian
dan penulisan
Mushaf
al-
Qur’an
Braille untuk digunakan di Indonesia.
2
ke Braille proses ini jelas membutuhkan keahlian seorang pakar yang sudah
berpengalaman di bidang al-
Qur
’an Braille. Oleh karena itu dibutuhkan suatu
penelitian tentang bagaimana merancang suatu perangkat lunak yang mampu
memiliki keahlian seperti halnya seorang yang ahli di bidang al-Quran Braille
untuk dapat mengkonversi teks al-
Qur’an ke Braille.
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang sudah dilakukan [1]. Sebagai
tempat studi kasus, penelitian dilakukan di percetakan
mushaf
al-
Qur’an Braille
yang berada di Yayasan Wyata Guna. Perluasan yang dilakukan adalah dalam hal
data input yang dimasukkan. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan dari
perangkat lunak pengkonversi teks al-
Qur’an ke Braille yang akan diban
gun,
sehingga data teks al-
Qur’an untuk mesin penampil alphabet Braille dapat
diperoleh dengan menggenerasinya dari
database
al-Quran yang sudah ada.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis
bermaksud mengambil topik skripsi ini dengan judul
“
Pembangunan Perangkat
Lunak untuk Mengkonversi Teks al-
Qur’an ke Braille”
.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diutarakan sebelumnya, maka
rumusan masalah pada skripsi ini adalah bagaimana membangun perangkat lunak
untuk mengkonversi teks al-
Qur’an
ke Braille.
1.3. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan skripsi ini
adalah untuk merancang dan membangun perangkat lunak untuk mengkonversi
teks al-
Qur’an ke Braille
. Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penulisan
skripsi ini adalah:
1. Mengamati proses pengkonversian karakter Arab beserta tanda bacanya
dari teks al-
Qur’an menjadi teks Braille.
3
1.4. Batasan Masalah
Agar penulisan skripsi ini terarah dan sesuai dengan tujuan awal maka diperlukan
batasan masalah agar masalah yang dibahas lebih terarah dan tidak menyimpang
dari ketentuan yang ada.
1. Perangkat lunak yang dibangun terbatas pada masalah mengkonversi
teks Arab yang ada pada
database Mushaf
al-
Qur
’an Standar
Utsmani
menjadi teks Braille.
2. Data teks al-
Qur’an
yang digunakan sebagai masukan adalah teks
al-Qur’an dengan jenis tulisan
rasm utsmani
yang bersumber dari situs
http://www.tanzil.net
[2].
3. Perangkat lunak ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java
dengan IDE Netbeans 7.3 dan Jqurantree
library
yang diperoleh dari situs
http://corpus.quran.com
[3].
4. Aturan yang digunakan untuk proses konversi berdasarkan buku
“Pedoman Membaca dan Menulis al
-
Qur’an Braille” [4]
.
5. Pengujian perangkat lunak dilakukan dengan dengan mekanisme sebagai
berikut:
a. Pengujian algoritma konversi dilakukan dengan mencocokkan
tampilan data hasil keluaran pada aplikasi dengan tulisan ayat Braille
yang ada pada
mushaf
al-
Qur’an Braille untuk orang awas.
b. Pengujian integrasi dengan perangkat keras dilakukan dengan
memasukkan file teks hasil keluaran kedalam mesin penampil
alphabet Braille [1] melalui
SD Card
dan melihat kecocokkan hasil
tampilannya dengan tulisan ayat Braille yang ada pada
mushaf
al-Qur’an Braille
.
6. Pemetaaan karakter (character mapping) yang digunakan sebagai tampilan
teks Braille adalah
character mapping
pada
font
Braille AOE [5].
4
1.5. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
analisis deskriptif yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1.5.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut :
1. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan kegiatan untuk mengkaji teori-teori yang mendasari
penelitian, baik teori yang berkenaan dengan bidang ilmu yang diteliti maupun
metodologi. Studi kepustakaan mengkaji pula hal-hal yang bersifat empiris yang
bersumber dari temuan-temuan terdahulu.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap studi kepustakaan ini adalah menggali
informasi tentang perkembangan
mushaf
al-
Qur
’an Braille berdasarkan sumber
kepustakaan yang diperoleh dari buku-buku, jurnal ilmiah, situs-situs di internet,
paper
dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
Salah satu jurnal yang menjadi acuan bagi penelitian ini adalah penggunaan tabel
keputusan (decision table) untuk menentukan pilihan tanda baca yang akan
ditambahkan pada al-
Qur’an Braille [11]. Dimana dalam jurnal tersebut dijelaskan
bagaimana cara menambahkan tanda bacaan tajwid dalam al-
Qur’an Braille
melalui serangkaian tabel keputusan yang berisi kondisi dan aksi yang harus
dilakukan jika menemukan kondisi tersebut.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi secara langsung dari responden dengan melakukan tanya jawab seputar
masalah yang sedang diteliti. Pada tahap ini dilakukan wawancara terhadap
pihak-pihak yang terlibat secara langsung pada masalah yang sedang diteliti terutama
para ahli yang berpengalaman di bidang al-
Qur’an Braille.
5
a. Dalam proses belajar membaca al-
Qur
’an Braille, tunanetra mendengarkan
terlebih dahulu ayat al-
Qur’an yang akan dibaca beserta tajwidnya
kemudian menghafalkan bacaannya. Pada saat membaca al-
Qur’an melalui
mushaf
al-
Qur’an Braille, tunanetra melantunkan bacaan ayat yang telah
dihafal tadi sambil meraba
mushaf
al-
Qur’an Braille untuk mencocokkan
posisinya dengan ayat yang dibaca.
b. Pada
mushaf
al-
Qur’an Brai
lle seringkali terdapat perbedaan cara
penulisan tulisan pada kata-kata tertentu dalam al-
Qur’an hal ini
disebabkan karena adanya dua metode penulisan kata yang digunakan
dalam bahasa Arab yaitu kaidah
imlaiyah
dan kaidah
rasm utsmani.
c. Cetakan
mushaf
al-Qu
r’an Braille untuk orang awas (yang dapat melihat)
baru tersedia 5
juz
mulai dari
juz
1 hingga
juz
5. Jika ingin
membandingkan tampilan yang ada di al-
Qur’an standar dengan al
-
Qur’an
Braille hanya bisa dilakukan hingga
juz
ke-5.
3. Observasi
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian
secara langsung ke objek penelitian sehingga didapat data yang akurat dan
lengkap. Pada tahap ini dilakukan pengamatan secara langsung bagaimana
al-Qur’an Braille dicetak, format pencetakan, ca
ra membacanya beserta hukum
tajwidnya hingga siap digunakan oleh tunanetra. Format untuk cetakan al-
Qur’an
Braille penulis dapatkan dari
mushaf
al-
Qur’an Braille yang diterbitkan oleh
yayasan Wyata Guna. Dalam dokumen tersebut didapatkan format untuk
penulisan ayat dalam al-
Qur’an Braille adalah 28
huruf perbaris dengan satu spasi
di setiap awal ayat.
4. Analisis Data
Pada tahap ini dilakukan analisis data masukan yang berupa file teks yang berisi
database
al-
Qur’an berformat
xml dan mencocokkan data keluarannya dengan
data yang diperoleh dari
mushaf
al-
Qur’an Braille untuk orang awas.
Database
al-Qur’an yang digunakan seharusnya adalah
database
al-
Qur’an yang datanya sama
persis dengan tampilan ayat yang yang ada di
mushaf
al-Qur
’an Standar Indonesia
6
diimplementasikan adalah tampilan al-
Qur
’an standar Indonesia. Namun karena
tidak adanya
database
yang dimaksud, maka dicari alternatif lain yaitu
menggunakan
database
al-
Qur’an yang telah tersedia di internet yang datanya
cukup sama dengan al-
Qur’an standar Indonesia.
Setelah melakukan penelitian dengan membandingkan beberapa
database
al-Qur’an yang telah didapat akhirnya diputuskan untuk menggunakan
database
al-Qur’an dari situs
http://www.tanzill.net
[2]. Karena setelah dibandingkan dengan
database
al-
Qur’an yang lain,
database
tersebut memiliki kesamaan yang cukup
akurat dengan al-
Qur’an standar Indonesia meskipun masih te
rdapat beberapa
perbedaan dalam segi penempatan tanda
waqaf
dan penulisan kata-kata tertentu
dalam al-
Qur’an.
1.5.2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak untuk
mengkonversi teks al-
Qur’an ke Braille ini menggu
nakan paradigma
waterfall
[7].
Berikut ini akan dijelaskan mengenai tahap-tahap pembangunan perangkat lunak
ini dengan menggunakan paradigma
waterfall
[gambar 1.1].
Gambar 1.1 Metode Waterfall
1. Requirements Analysis and Definition
7
Dimulai dari analisis masalah untuk menentukan kebutuhan perangkat lunak,
melakukan analisis pada proses pengkonversian secara manual dan mengubahnya
ke dalam serangkaian algoritma, pemilihan model yang tepat untuk pemodelan
perangkat lunak hingga pendefinisian
class
dan tipe data.
2. System and Software Design
Tahap menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan yang dianalisis ke dalam bentuk
yang mudah dimengerti. Sehingga didapat jelas fungsi dan kebutuhan yang
diinginkan dari pembangunan atau pengembangan perangkat lunak pengkonversi
teks al-
Qur
’an ke Braille ini. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
merancang tampilan perangkat lunak agar mudah dimengerti oleh pengguna
sesuai dengan fungsi dan kebutuhan perangkat lunak pengkonversi teks al-
Qur’an
ke Braille.
3. Implementation and unit testing
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam
suatu bahasa pemrograman tertentu. Sehingga dihasilkan perangkat lunak
pengkonversi teks al-
Qur’an
ke Braille yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Setiap fungsional yang ada pada perangkat lunak dilakukan uji kelayakan,
sehingga perangkat lunak pengkonversi teks al-
Qur’an ke Braille ini dapat
berjalan dengan baik.
4. Integration and System Testing
Pada tahap ini, dilakukan penyempurnaan terhadap perangkat lunak pengkonversi
teks al-
Qur’an ke Braille secara keseluruhan agar dapat berjalan sesuai dengan
kebutuhan. Pengujian perangkat lunak dilakukan dengan membandingkan data
hasil keluaran dari perangkat lunak dengan data yang ada pada
mushaf
al-
Qur’an
Braille untuk orang awas sehingga diperoleh seberapa besar tingkat akurasinya.
5. Operation and Maintenance
Tahap akhir dimana perangkat lunak pengkonversi teks al-
Qur’an ke Braille sudah
8
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum
tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
BAB I :
PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan tentang latar belakang permasalahan,
merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan
maksud dan tujuan skripsi, batasan masalah, metodologi penelitian
yang digunakan serta sistematika penulisan.
BAB II :
LANDASAN TEORI
Bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang
berkaitan dengan topik skripsi yang dilakukan dan hal-hal yang
berguna dalam proses analisis permasalahan.
BAB III :
ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN
Bab ini membahas mengenai komponen-komponen yang diuraikan
dari perangkat lunak dengan tujuan untuk mengetahui dan
mengefektifkan cara kerja dan interaksi dari tiap komponen dalam
fungsinya untuk mencapai tujuan perangkat lunak. Selain itu
terdapat juga kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari
perangkat lunak, perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan
dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.
BAB IV :
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini membahas tentang penerapan dari rancangan perangkat
lunak sebelumnya ke dalam bahasa pemrograman tertentu dan
pengujian terhadap perangkat lunak apakah telah benar dan sesuai
seperti yang diharapkan.
BAB V :
KESIMPULAN DAN SARAN
149
BAB V
BAB 5.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya, maka pada penelitian skripsi ini dapat ditarik beberapa kesimpulan
antara lain:
1. Pembangunan perangkat lunak untuk mengkonversi teks al-
Qur
’an ke Braille
dengan tujuan untuk mengamati proses pengkonversian karakter Arab
beserta tanda bacanya dari teks al-
Qur’an menjadi teks Braille telah berhasil
dilakukan dengan melakukan pengujian pada 15 kombinasi huruf dan tanda
baca yang ada dalam al-
Qur’an.
2. Berdasarkan data hasil pengujian, algoritma konversi berhasil mengenali 15
kombinasi huruf dan tanda baca yang sering digunakan serta berhasil
mengkonversinya sesuai target luaran yang ada di al-
Qur’an Braille. Namun
masih terdapat
error
yang disebabkan oleh perbedaan cara penulisan huruf
dan tanda baca yang digunakan.
3. Dalam proses pengkonversian terdapat beberapa kondisi yang belum
diterapkan dengan sempurna sesuai dengan tampilan yang ada di al-
Qur’an
Braille.
5.2. Saran
Hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna, maka untuk itu penulis akan
memberikan beberapa saran bagi pengembangan perangkat lunak untuk
mengkonversi teks al-
Qur’an ke Braille yang telah dibangun, dianta
ranya:
1. Mengintegrasikan perangkat lunak untuk mengkonversi teks al-
Qur’an ke
Braille ini dengan perangkat keras penampil alphabet Braille [1] sehingga
dapat benar-benar bermanfaat bagi tunanetra yang ingin belajar membaca
al-Qur’an Braille.
2. Selain untuk mengkonversi teks al-
Qur’an juga dapat digunakan untuk
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
1Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK UNTUK
MENGKONVERSI TEKS AL-
QUR’AN KE BRAILLE
Hidayat, M.T.
1, Ahmad Kosasih
2 1Teknik Komputer
–
Universitas Komputer Indonesia
2Teknik Informatika
–
Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipati Ukur 112-114 Bandung
E-mail : hidayat@unikom.ac.id
1, ahmad.kosasih@outlook.com
2ABSTRAK
Pembangunan perangkat lunak untuk mengkonversi teks al-Qur’an ke Braille ini bertujuan
untuk mengamati bagaimana proses pengkonversian karakter Arab beserta tanda bacanya dari teks
al-Qur’an menjadi teks Braille serta menganalisis seberapa akurat algoritma yang digunakan untuk pengkonversian teks al-Qur’an ke Braille. Penelitian
ini memaparkan bagaimana proses rekayasa perangkat lunak digunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam pengkonversian teks al-Qur’an ke Braille hingga
akhirnya dapat dirancang suatu perangkat lunak untuk mengkonversi teks al-Qur’an ke Braille.
Rancangan perangkat lunak ini menggunakan pemodelan UML dan diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Java. Hasil yang diharapkan dari pengkonversian ini adalah kesamaan hasil yang diperoleh dari luaran aplikasi yaitu berupa file teks hasil pengkonversian dengan tampilan yang ada pada mushaf al-Qur’an Braille.
Kata kunci :al-Qur’an, Braille, konversi, perangkat lunak, Java
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bidang teknologi informasi, konversi berkaitan erat dengan perubahan data dari satu bentuk ke bentuk yang lain namun tetap menghasilkan informasi yang sama. Sebagai contoh, pada kasus file audio yang dikonversi dari format wav ke mp3, format file memang berubah akan tetapi suara musik yang dihasilkan tetap sama walaupun ada beberapa nada yang dihilangkan karena dianggap tidak terlalu berpengaruh pada pendengaran manusia.
Saat ini, al-Qur’an Braille hanya terdapat dalam bentuk Braille cetak. Satu buku al-Qur’an Braille cetak hanya memuat satujuzal-Qur’an, sehingga 30
juz al-Qur’an Braille terdiri dari 30 buku. Kondisi tersebut menyebabkan al-Qur’an Braille tidak praktis untuk dibawa-bawa. Hal ini mendorong untuk dirancangnya sebuah perangkat al-Qur’an
Braille elektronik yang dapat menampung 30juz
al-Qur’an Braille sekaligus untuk memudahkan
tunanetra dalam menggunakan al-Qur’an Braille.
Pada tahap awal perancangan, diperlukan perangkat lunak pengkonversi dari teks al-Qur’an ke Braille.
Sebelumnya telah ada perangkat lunak untuk mengkonversi teks dari berbagai bahasa menjadi kode Braille, salah satu diantaranya adalahDuxbury
Braille Translator. Perangkat lunak ini mampu mengkonversi teks alfabet dari berbagai bahasa kedalam teks Braille. Namun perangkat lunak ini memiliki keterbatasan yaitu tidak dapat mengkonversi teks al-Qur’an secara langsung menjadi teks Braille. Hal ini dikarenakan terdapat aturan khusus tentang cara pengkonversian dan penulisanMushafal-Qur’anBraille untuk digunakan di Indonesia.
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang sudah dilakukan [1]. Sebagai tempat studi kasus, penelitian dilakukan di percetakanmushaf
al-Qur’an Braille yang berada di Yayasan Wyata Guna.
Perluasan yang dilakukan adalah dalam hal data input yang dimasukkan. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan dari perangkat lunak pengkonversi teks al-Qur’an ke Braille yang akan
dibangun, sehingga data teks al-Qur’an untuk mesin
penampil alphabet Braille dapat diperoleh dengan menggenerasinya daridatabaseal-Quran yang sudah ada.
Hasil yang diharapkan dari sebuah pengkonversian adalah kesamaan hasil yang diperoleh dari objek yang dikonversi. Pada kasus pengkonversian teks al-Qur’an ke Braille proses ini
jelas membutuhkan keahlian seorang pakar yang sudah berpengalaman di bidang al-Qur’an Braille.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu penelitian tentang bagaimana merancang suatu perangkat lunak yang mampu memiliki keahlian seperti halnya seorang yang ahli di bidang al-Quran Braille untuk dapat mengkonversi teks al-Qur’an ke Braille.
1.2 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Kepustakaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap studi kepustakaan ini adalah menggali informasi tentang perkembangan mushaf al-Qur’an Braille
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
2Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
Salah satu jurnal yang menjadi acuan bagi penelitian ini adalah penggunaan tabel keputusan (decision table) untuk menentukan pilihan tanda baca yang akan ditambahkan pada al-Qur’an Braille
[11]. Dimana dalam jurnal tersebut dijelaskan bagaimana cara menambahkan tanda bacaan tajwid dalam al-Qur’an Braille melalui serangkaian tabel
keputusan yang berisi kondisi dan aksi yang harus dilakukan jika menemukan kondisi tersebut.
2. Wawancara
Tahap wawancara dilakukan pada bulan Desember 2012 dengan narasumber yaitu kepala bagian percetakan al-Qur’an Braille yang bertempat
di yayasan Wyata Guna, Bandung. Setelah kegiatan wawancara dilakukan, maka diperoleh informasi sebagai berikut:
a. Dalam proses belajar membaca al-Qur’an
Braille, tunanetra mendengarkan terlebih dahulu ayat al-Qur’an yang akan dibaca beserta
tajwidnya kemudian menghafalkan bacaannya. Pada saat membaca al-Qur’an melalui mushaf al
-Qur’an Braille, tunanetra melantunkan bacaan
ayat yang telah dihafal tadi sambil meraba mushaf al-Qur’an Braille untuk mencocokkan posisinya dengan ayat yang dibaca.
b. Pada mushaf al-Qur’an Braille seringkali
terdapat perbedaan cara penulisan tulisan pada kata-kata tertentu dalam al-Qur’an hal ini
disebabkan karena adanya dua metode penulisan kata yang digunakan dalam bahasa Arab yaitu kaidah imlaiyah dan kaidah rasm utsmani. c. Cetakan mushaf al-Qur’an Braille untuk orang
awas (yang dapat melihat) baru tersedia 5 juz mulai dari juz 1 hingga juz 5. Jika ingin membandingkan tampilan yang ada di al-Qur’an
standar dengan al-Qur’an Braille hanya bisa dilakukan hingga juz ke-5.
3. Observasi
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian secara langsung ke objek penelitian sehingga didapat data yang akurat dan lengkap. Pada tahap ini dilakukan pengamatan secara langsung bagaimana al-Qur’an
Braille dicetak, format pencetakan, cara membacanya beserta hukum tajwidnya hingga siap digunakan oleh tunanetra. Format untuk cetakan
al-Qur’an Braille penulis dapatkan dari mushaf al
-Qur’an Braille yang diterbitkan oleh yayasan Wyata
Guna. Dalam dokumen tersebut didapatkan format untuk penulisan ayat dalam al-Qur’an Braille adalah
28 huruf perbaris dengan satu spasi di setiap awal ayat.
4. Analisis Data
Pada tahap ini dilakukan analisis data masukan yang berupa file teks yang berisi database al-Qur’an
berformat xml dan mencocokkan data keluarannya dengan data yang diperoleh dari mushaf al-Qur’an
Braille untuk orang awas. Database al-Qur’an yang
digunakan seharusnya adalah database al-Qur’an
yang datanya sama persis dengan tampilan ayat yang yang ada di mushaf al-Qur’an Standar Indonesia
karena yang dibutuhkan oleh pengguna nantinya ketika perangkat lunak ini diimplementasikan adalah tampilan al-Qur’an standar Indonesia. Namun
karena tidak adanya database yang dimaksud, maka dicari alternatif lain yaitu menggunakan database
al-Qur’an yang telah tersedia di internet yang datanya
cukup sama dengan al-Qur’an standar Indonesia. Setelah melakukan penelitian dengan membandingkan beberapa database al-Qur’an yang
telah didapat akhirnya diputuskan untuk menggunakan database al-Qur’an dari situs
http://www.tanzill.net [2]. Karena setelah dibandingkan dengan database al-Qur’an yang lain,
database tersebut memiliki kesamaan yang cukup akurat dengan al-Qur’an standar Indonesia meskipun
masih terdapat beberapa perbedaan dalam segi penempatan tanda waqaf dan penulisan kata-kata tertentu dalam al-Qur’an.
1.3 Metode Pembangunan Perangkat Lunak Metode yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak untuk mengkonversi teks al-Qur’an
ke Braille ini menggunakan paradigmawaterfall[7]. Berikut ini akan dijelaskan mengenai tahap-tahap pembangunan perangkat lunak ini dengan menggunakan paradigmawaterfall[gambar 1].
GambarError! No text of specified style in document.. Metode Waterfall
1. Requirements Analysis and Definition
Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap permasalahan dan menetapkan berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam pembangunan atau pengembangan suatu perangkat lunak.
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
3Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
perangkat lunak hingga pendefinisianclassdan tipe data.
2. System and Software Design
Tahap menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti. Sehingga didapat jelas fungsi dan kebutuhan yang diinginkan dari pembangunan atau pengembangan perangkat lunak pengkonversi teks al-Qur’an ke Braille ini. Langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah merancang tampilan perangkat lunak agar mudah dimengerti oleh pengguna sesuai dengan fungsi dan kebutuhan perangkat lunak pengkonversi teks al-Qur’an ke Braille.
3. Implementation and unit testing 4.
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam suatu bahasa pemrograman tertentu. Sehingga dihasilkan perangkat lunak pengkonversi teks al-Qur’an ke
Braille yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Setiap fungsional yang ada pada perangkat lunak dilakukan uji kelayakan, sehingga perangkat lunak pengkonversi teks al-Qur’an ke Braille ini dapat
berjalan dengan baik.
5. Integration and System Testing
Pada tahap ini, dilakukan penyempurnaan terhadap perangkat lunak pengkonversi teks
al-Qur’an ke Braille secara keseluruhan agar dapat
berjalan sesuai dengan kebutuhan. Pengujian perangkat lunak dilakukan dengan membandingkan data hasil keluaran dari perangkat lunak dengan data yang ada padamushafal-Qur’an Braille untuk orang
awas sehingga diperoleh seberapa besar tingkat akurasinya.
6. Operation and Maintenance
Tahap akhir dimana perangkat lunak pengkonversi teks al-Qur’an ke Braille sudah selesai
dapat dioperasikan langsung oleh pengguna. Tahap
maintenance perlu dilakukan untuk disesuaikan apabila ada perubahan sesuai dengan permintaan pengguna.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengenalan Huruf Hijaiyah
Huruf hijaiyah dalam tulisan Arab Braille memiliki fungsi yang sama dengan tulisan Arab biasa. Perbedaannya terletak pada bentuk huruf dan cara membacanya. Huruf hijaiyah dalam Arab Braille berbentuk titik-titik timbul yang berjumlah enam titik pada setiap petaknya dan dibaca dari kiri ke kanan [5]. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.
GambarError! No text of specified style in document.. Posisi Titik Pada Huruf Braille
Dari keenam titik tersebut dapat dibentuk huruf Arab Braille seperti pada tabel-tabel dibawah ini.
Tabel 1. Daftar Huruf Pokok
No Huruf
Hijaiyah Nama Huruf
Kode
Braille Posisi Titik
1.
ا
alif a (1-- ---)2.
ب
ba’ b (12- ---)3.
ت
ta’ t (-23 45-)4.
ث
tsa’ T (1–456)5.
ج
jim 0 (-2- 45-)6.
ح
Í a’ W (1-- -56)7.
خ
kha’ x (1-3 4-6)8.
د
Dal d (1–45-)9.
ذ
dzal + (-23 4-6)10.
ر
ra’ r (123 -5-)11.
ز
za’ z (1-3 -56)12.
س
sin s (-23 4--)13.
ش
syin S (1–4-6)14.
ص
Îad & (123 4-6)15.
ض
Ì ad D (12- 4-6)16.
ط
Ïa’ X (-23 456)17.
ظ
Ða’ F (123 456)18.
ع
‘ain V (123 -56)19.
غ
gain H (12- --6)20.
ف
fa’ 6 (12- 4--)21.
ق
qaf q (123 45-)22.
ك
kaf k (1-3 ---)23.
ل
lam l (123 ---)24.
م
mim m (1-3 4--)25.
ن
nun n (1-3 45-)26.
و
waw w (-2- 456)27.
ه
ha’ 8 (12- -5-)28.
ﻻ
lam-alif v (123–6)29.
ء
mufradahhamzah ' (--3 ---)30.
ي
ya’ I (-2- 4--)31.
أ
hamzah ‘alalalif / (--3 4---)32.
ؤ
hamzah ‘alalwaw U (12- -56)33.
ئ
hamzah ‘alal ya Y (1-3 456)Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
4Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
2.2 Sistem Alfabet Braille
Sistem alfabet Braille menggunakan tabel karakter Unicode dan ditampilkan menggunakan
font typeBraille AOE.
Gambar 3. Braille AOE Character Mapping
2.3 Pemodelan Perangkat Lunak
Dalam suatu proses pembuatansoftware, analisa dan rancangan merupakan terminologi yang sangat tua. Pada saat masalah ditelusuri dan spesifikasi dinegosiasikan, dapat dikatakan bahwa tahapan yang dilakukan adalah tahap rancangan. Merancang adalah menemukan suatu cara untuk menyelesaikan masalah, salah satu tool/model untuk merancang pembangunan software yang berbasis
object-orientedadalah UML.
Alasan mengapa UML digunakan adalah, pertama, scalability dimana objek lebih mudah dipakai untuk menggambarkan sistem yang besar dan komplek. Kedua, dynamic modeling, dapat dipakai untuk pemodelan sistem dinamis dan real
time[6].
3. ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Analisis Masalah
Tahapan analisis masalah dilakukan terlebih dahulu sebelum tahapan perancangan perangkat lunak. Hal ini dilakukan agar masalah-masalah yang dihadapi dapat diketahui dengan jelas, bagaimana cara kerja algoritma yang digunakan, sampai solusi yang diajukan untuk permasalahan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, masalah-masalah yang sering terjadi pada saat para ahli mushaf al-Qur’an
Braille akan melakukan proses pengkonversian adalah sebagai berikut:
1. Penempatan beberapa tanda baca dan waqaf untuk setiap ayat pada mushaf al-Qur’an cetak
yang ada di Indonesia seringkali berbeda dengan yang ada pada mushaf al-Qur’an Braille.
2. Belum adanya database al-Qur’an standar
Indonesia yang tersedia secara public yang dapat digunakan oleh para ahli al-Qur’an Braille di
Indonesia sehingga akan terdapat perbedaan tanda baca yang digunakan pada database
al-Qur’an yang tersedia di internet dengan mushaf
al-Qur’an yang dicetak di Indonesia.
3.2 Analisis Algoritma
Analisis algoritma digunakan untuk mengetahui alur proses dari algoritma yang digunakan untuk dapat diterapkan ke dalam perangkat lunak. Pada pembangunan perangkat lunak ini, algoritma merupakan alur logika atau serangkaian aturan yang digunakan oleh para ahli yang telah berpengalaman di bidang al-Qur’an Braille untuk menerjemahkan
atau mengkonversi setiap ayat al-Qur’an menjadi
susunan huruf Braille yang apabila dibaca akan sama bunyi bacaannya sesuai dengan bunyi bacaan yang ada dalam mushaf al-Qur’an standar.
Teks al-Qur’an yang akan dikonversi tidak dapat
dikonversi secara langsung tetapi perlu disesuaikan terlebih dahulu. Fungsi penyesuaian teks adalah untuk menyesuaikan kombinasi teks Arab pada ayat al-Qur’an yang akan dikonversi. Langkah-langkah penulisan teks al-Qur’an Braille berdasarkan kaidah
yang telah ditetapkan [4] secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Tulis huruf Arab. Misalnyaب maka tulisb. 2. Tulis tanda baca jika ada. Misalnya terdapat
kasrah, maka tulis 5 setelah huruf b menjadi b5.
3. Jika terdapat syidah maka tulis syidah (^) sebelum huruf dan tanda baca. Misalnya kata ِّب َر
menjadirE^b5
4. Tulis tanda mad jika ada misalnya pada kata dimana terdapat fathah tegak setelah huruf
َرmaka ditulisal^rEhoni.
5. Ulangi langkah tersebut hingga semua karakter berhasil disesuaikan.
6. Setelah semua karakter berhasil disesuaikan langkah terakhir adalah mengubah tiap karakter Arab menjadi karakter Braille berdasarkan nilai logika pada tabel 3.1 hingga tabel 3.17.
7. Setiap huruf arab yang ditulis dapat dimodelkan dengan 3 bit karakter Arab yaitu karakter sebagai huruf (characterType), tanda baca ke-1 (diacriticType) dan tanda baca ke-2 (diacriticType). Ketiga susunan bit tersebut disimpan dalam suatu array yang disebut buffer.
Gambar 4. Pola Susunan Bit pada Karakter Arab dan Contohnya
Posisi untuk setiap huruf, tanda baca dan tanda baca panjang pada setiap karakter arab ditentukan oleh offset. Misalnya untuk tanda kasrah pada huruf
ba’ seperti contoh pada gambar 3.1 dapat ditemukan
pada offset ke-2. Jarak untuk setiap karakter Arab dalam buffer dipisahkan sebanyak 3 bit. Sehingga untuk melompat dari satu karakter Arab ke karakter Arab yang lain harus meloncat sebanyak 3 bit.
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
5Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
State Tanda_Ayat_Sajdah
Kondisi buffer[offset] = PlaceOfSajdah Aksi yang
dilakukan text← text + ‘[ةﺪ ﺠ ﺴ ﻟا]’
Deskripsi Menambahkan tanda ayat sajdah
Berdasarkan algoritma di atas maka disusunlah flowchart encode character untuk proses penyesuaian karakter Arab pada al-Qur’an Braille
sebagai berikut:
i < characterCount
offset := offset + CHARACTER_WIDTH i := i + 1
T
Selesai F
Mulai
i := 0 text := null value := 0
value := buffer[offset]
value = WHITESPACE
F T
text := text + ‘ ‘ (buffer[offset + 1] and 64) <> 0
T text := text + getCharacter(Shadda) F
buffer characterCount
offset
buffer
text := text + getCharacter() Mencocokkan padanan karakter dengan tabel logika
Gambar 5. Flowchart Encode Character
3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional dianalisis dengan memodelkan perangkat lunak. Pemodelan yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak ini adalah pemodelan berorientasi objek. Perangkat lunak ini dimodelkan menggunakan UML (Unified
Modeling Language).Tools yang digunakan adalah
Use Case Diagram,Sequence Diagram, danActivity
Diagram.
Use case diagram perangkat lunak untuk mengkonversi teks al-Qur’an memiliki 1 aktor dan 4
use case dimana keempat use case ini mewakili setiap fungsionalitas utama pada perangkat lunak.
Use case diagram perangkat lunak untuk mengkonversi teks al-Qur’an ke Braille ini dapat
dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 6. Use Case Diagram
a. Use case initialize merupakan fungsionalitas untuk inisialiasi aplikasi.
b. Use case select chapter merupakan fungsionalitas untuk memilih surah.
c. Use case select verse merupakan fungsionalitas untuk memilih ayat.
d. Use case convert verse merupakan fungsionalitas untuk mengkonversi ayat ke teks Braille.
e. Use case save chapter merupakan fungsionalitas untuk menyimpan hasil konversi teks Braille ke file teks.
4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi Perangkat Lunak
Tahap implementasi merupakan tahap pemasangan perangkat lunak supaya siap untuk dioperasikan dan dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan perangkat lunak yang telah dirancang.
Berikut adalah tampilan antarmuka pada perangkat lunak untuk mengkonversi teks al-Qur’an
ke Braille.
Keterangan:
1. Klik daftarsurahuntuk memilihsurah 2. Klik daftar ayat untuk memilih ayat
3. Klik button ubah ke braille untuk mengkonversi ayat 4. Klik button simpan ke file untuk menyimpan ayat hasil konversi
Gambar 7. Form Antarmuka Aplikasi
4.2 Rencana Pengujian
Rencana pengujian yang akan dilakukan pada perangkat lunak untuk mengkonversi teks al-Qur’an
ke Braille ini dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 3. Rencana Pengujian
No Proses Jenis Pengujian
1. Select Chapter
White box and Black box testing : sample testing
2. Select Verse White box and Black box testing : sample testing
3. Convert Verse
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
6Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
4. Save Chapter White box and Black box testing : sample testing
4.3 Pengujian White Box
Pengujian white box bertujuan untuk mengetahui kinerja logika yang dibuat pada sebuah perangkat lunak apakah berjalan dengan baik atau tidak. Pengujian white box akan digunakan pada algoritma yang digunakan pada aplikasi pengkonversi teks
al-Qur’an ke Braille, untuk mengukur kinerja logika
berdasarkan pseudocode yang telah dibuat pada tahap analisis.
Pengujian white box dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :
1. Langkah pertama ubah pseudocode menjadi flowchart.
2. Ubah source code menjadi flowchart.
3. Ubah flowchart menjadi flowgraph ke dalam bentuk yang lebih sederhana.
4. Tahap pengujian, dimana tahap pengujian ini dilakukan dengan 5 cara yaitu, menghitung region, menghitung cyclomatic complexity, menghitung independent path, menggunakan graph matriks, menghitung predicate node.
Gambar 8. Pengubahan Source Code Menjadi Flowchart Convert Verse
4.4 Pengujian Pengguna
Pengujian dilakukan dengan melakukan demo program secara langsung, mengoreksi hasil konversinya serta melakukan wawancara dengan beberapa pakar al-Qur’an Braille. Berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa pakar al-Qur’an Braille
didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Perangkat lunak telah mencapai hasil yang diharapkan dari segi fungsionalitas dan hasil keluarannya dapat diaplikasikan pada perangkat keras penampil al-Qur’an Braille.
2. Kesalahan pengkonversian yang disebabkan karena adanya perbedaan cara penulisan yang terdapat pada beberapa kata di al-Qur’an serta
penempatan tanda waqaf adalah hal yang wajar, mengingat al-Qur’an Braille diperuntukkan agar
mudah dibaca oleh tunanetra sehingga ada penyingkatan pada beberapa kata agar mudah ditulis dalam huruf Braille.
4.5 Rekapitulasi Hasil Pengujian
TabelError! No text of specified style in document.. Rekapitulasi Hasil Pengujian
No Pengujian Ju m la h S am p el y an g D iu ji Ju m la h S am p el y an g b erh as il D ik o n v ers i P ers en ta si K eb erh as il an
1. Tanda Baris Pendek 15 15 100% 2. TandaTanwin 10 10 100% 3. Tanda BarisMad 5 5 100%
4. HurufMad 6 6 100%
5. TandaMadBendera 7 5 71% 6. HurufHamzah 23 23 100% 7. HurufLam Alif 5 5 100% 8. HurufTa’Marbutah 5 5 100% 9. HurufAlif Maqsurah 5 5 100% 10. HurufAlifdanLam 10 10 100% 11. TandaTanwin Wasal 5 5 100%
12. HurufZaidah 4 4 100%
13. TandaWaqaf 18 18 100% 14. Tanda AyatSajdah 15 15 100%
15. TandaSaktah 4 4 100%
Total 137 135
Hasil persentase keberhasilan untuk pengkonversian pada 15 kombinasi huruf dan tanda baca yang ada dalam al-Qur’an adalah sebagai
berikut:
%Keberhasilan =
Pembacaan huruf/tanda baca yang berhasil dikonversi * 100%
Seluruh pembacaan huruf/tanda baca yang diuji
135 * 100% = 98.5% 137
Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa algoritma dapat mengenali kelima belas kombinasi huruf dan tanda baca yang ada dalam al-Qur’an dan
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
7Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikan, maka pada penelitian skripsi ini dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. Pembangunan perangkat lunak untuk
mengkonversi teks al-Qur’an ke Braille dengan
tujuan untuk mengamati proses pengkonversian karakter Arab beserta tanda bacanya dari teks
al-Qur’an menjadi teks Braille telah berhasil
dilakukan dengan melakukan pengujian pada 15 kombinasi huruf dan tanda baca yang ada dalam al-Qur’an.
2. Berdasarkan data hasil pengujian, algoritma konversi berhasil mengenali 15 kombinasi huruf dan tanda baca yang sering digunakan serta berhasil mengkonversinya sesuai target luaran yang ada di al-Qur’an Braille. Namun masih
terdapat error yang disebabkan oleh perbedaan cara penulisan huruf dan tanda baca yang digunakan.
3. Dalam proses pengkonversian terdapat beberapa kondisi yang belum diterapkan dengan sempurna sesuai dengan tampilan yang ada di al-Qur’an
Braille.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih pada Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Pendidikan Tinggi dan Universitas Komputer Indonesia yang telah membiayai dan memfasilitasi kegiatan penelitian ini. Dan juga ucapan terima kasih penulis sampaikan pada Percetakan al-Quran Braille Wyata Guna Bandung yang telah memberikan banyak informasi tentang al-Quran Braille khususnya al-al-Quran Braille standar yang digunakan bagi penyandang tunanetra di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Haryadi, Y. (2012).Rancang Bangun Perangkat
Keras Penampil al-Qur'an Braille. Bandung: Skripsi Universitas Komputer Indonesia.
[2] Anonim. (2010, Desember). Download Quran
Text. Dipetik Mei 13, 2013, dari Tanzil Quran: http://tanzil.net/download/
[3] Anonim. (2011, Mei). Java API - Download. Dipetik Mei 28, 2013, dari The Quranic Arabic Corpus:http://corpus.quran.com/java/download.jsp
[4] Anonim. (2011). Pedoman Membaca dan
Menulis al-Qur'an Braille. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur'an.
[5] Anonim. (2005).Braille AOE Font. Dipetik Mei 2, 2013, dari Dafont: http://www.dafont.com/braille-aoe.font
[6] Nugroho, A. (2009).Rekayasa Perangkat Lunak
Menggunakan UML dan Java. Yogyakarta: Andi.
[7] Sommerville, I. (2004). Software Engineering:
Seventh Edition. Pearson Education.
[8] Guritno, S., Sudaryono, & Raharja, U. (2011).
Theory and Application of IT Research. Yogyakarta: Andi.
[9] Anonim. (2012). Al-Qur'anul Karim dalam
Huruf Arab Braille Berpedoman Kepada Mushaf Standar. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur'an.
[10] O'Docherty, M. (2005). Object-Oriented
Analysis & Design, Understanding System Development with UML 2.0. British: John Willey & Sons.
[11] Abualkishik, A. M., & Omar, K. (2010).Quran