• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN DATA MONOGRAFI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMETAAN DATA MONOGRAFI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN 2014"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PEMETAAN DATA MONOGRAFI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN 2014

(Skripsi)

Oleh Koko Setiawan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

PEMETAAN DATA MONOGRAFI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN 2014

Oleh Koko Setiawan

(S k r i p s i)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

MOTO

Selalu ingat apa yang diperjuangkan orangtua kita, karena kelak kita juga

akan memperjuangkan hal tersebut

(Koko Setiawan)

Jangan berprasangka buruk terhadap hal buruk yang menimpa kita

(5)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan karya ini

sebagai tanda cinta, kasih sayang, hormat dan baktiku kepada:

Ibunda (Sartini) & Ayahandaku (Ahmad Ikhsanudin) Tercinta

yang telah menjadi sumber kekuatan dan semangat bagiku.

Sosok yag telahh membesarkanku dengan penuh cinta, kasih sayang, kesabaran,

Selalu memberiku semangat dan dukungan dalam meraih cita-cita,

Serta tak pernah lelah menengadahkan tangan dalam setiap sujudnya

Untuk mendoakan keberhasilanku.

Adik-adikku Tersayang (Erwin & Marsel)

Yang telah menjadi teman dan memberikan kebahagiaan dalam hidupku.

Terimakasih, kakak sayang kalian.

Para pendidik dan sahabat-sahabatku yang memberikan semangat dan bantuan

untukku,

Serta

(6)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Rosana, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I serta selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing memberikan perhatian, motivasi, dan semangat kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini. Bapak Dedy Miswar, S.Si., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan perhatian, motivasi dan semangat kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini, serta kepada Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. selaku Dosen Pembahas sekaligus sebagai Ketua Program Studi pendidikan Geografi yang selalu memberikan masukkan serta saran kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang tulus ikhlas kepada:

(7)

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung; 3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung; 4. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan kemudahan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Geografi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memeberikan bekal kepada ilmu pengetahuan kepada penulis;

7. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Pringsewu yang telah memeberikan bantuan dan kerjasamanya dalam penyusunan skripsi ini. 8. Bapak Camat Kecamatan Pringsewu yang telah memberikan dan kerjasama

dalam penyusunan skripsi ini;

9. Sahabat seperjuanganku angkatan 2011 di Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Lampung atas kebersamaannya dalam menuntut ilmu untuk menggapai cita-cita;

(8)

Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, Desember 2015 Penulis,

(9)

ii

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjuan Pustaka ... 8

B. Bahan dan Alat yang Digunakan Dalam Penelitian ... 22

1. Bahan yang Digunakan ... 22

(10)

iii

C. Subjek dan Objek Penelitian... 23

1. Subjek Penelitian ... 23

2. Objek Penelitian ... 23

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 24

1. Variabel Penelitian ... 24

2. Definisi Operasional Variabel ... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

1. Teknik Dokumentasi ... 26

2. Teknik Observasi ... 26

F. Taknik Analisis Data ... 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 28

1. Letak Astronomis dan Letak Administratif Kecamatan Pringsewu ... 28

2. Administrasi Pemerintahan ... 31

3. Keadaaan Hidrologis ... 33

1. Peta Lokasi Kantor Kecamatan dan Kantor Desa/Kelurahan ... 43

2. Peta Lokasi SMA Negeri/Swasta ... 46

3. Peta Lokasi Prasarana Kesehatan ... 49

4. Peta Kepadatan Penduduk ... 52

5. Peta Jumlah penduduk berdasarkan Agama ... 56

(11)

ABSTRACT

MAPPING DATA MONOGRAPH DISTRICT OF PRINGSEWU IN 2014

By Koko Setiawan

This study attempts to make a thematic map by using data monograph district of Pringsewu in the terms of (1) the location of the district office and village offices; (2) the location and number of public/private senior high school; (3) the location of health infrastructure; (4) the population based on religion; (5) population density; (6) land use; (7) the number of industry and; (8) the number of acceptors KB. This research uses descriptive method informative. The subject of this research is distric of Pringsewu. The researcher uses an administrative district map of Pringsewu (data spatial) and data a monograph district of Pringsewu (data attributes) as the object. The data collection technique which used by the researcher are documentation and observation and for data analysis the reseacher uses descriptive analysis informative. The results of this research are; (1) a location map of district office and village offices; (2) a location map and the number of public/private senior high school; (3) a location map of health infrastructure; (4) a population map based on the religion; (5) a population density map; (6) land use map; (7) a map of the number of industry and; (8) a map of the number acceptors KB. The conclusion in this research is data monograph district of Pringsewu can be presented in a map as an innovative presentation of information the District Pringsewu monograph.

(12)

ABSTRAK

PEMETAAN DATA MONOGRAFI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN 2014

Oleh Koko Setiawan

Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta tematik dengan menggunakan data monografi kecamatan Pringsewu berupa data tentang (1) lokasi kantor kecamatan dan kantor desa/kelurahan; (2) lokasi dan jumlah SMA Negeri/Swasta; (3) lokasi prasarana kesehatan; (4) jumlah penduduk berdasarkan agama; (5) kepadatan penduduk; (6) penggunaan lahan; (7) jumlah industri serta; (8) jumlah akseptor KB. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif informatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Kecamatan Pringsewu. Objek dalam penelitian ini adalah peta administratif Kecamatan Pringsewu (data spasial) dan data monografi Kecamatan Pringsewu (data atribut). Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan observasi. Analisis data yang digunakan berupa analisis deskriptif informatif. Hasil dalam penelitian ini adalah (1) peta lokasi kantor kecamatan dan kantor desa/kelurahan; (2) peta lokasi dan jumlah SMA Negeri/Swasta; (3) peta lokasi prasarana kesehatan; (4) peta jumlah penduduk berdasarkan agama; (5) peta kepadatan penduduk; (6) peta penggunaan lahan; (7) peta jumlah industri serta; (8) peta jumlah akseptor KB. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah data monografi Kecamatan Pringsewu dapat disajikan ke dalam sebuah peta sebagai inovasi penyajian informasi monografi Kecamatan Pringsewu.

(13)

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir ... 20 2. Peta Administrasi Kecamatan Pringsewu tahun 2015 ... 30 3. Diagram batas besar nilai Q curah hujan di Kecamatan Pringsewu

menurut Schmidt-Ferguson ... 36 4. Peta Geologi Kecamatan Pringsewu Tahun 2015 ... 38 5. Peta Lokasi Kantor Kecamatan dan Desa/kelurahan

Kecamatan Pringsewu Tahun 2014... 44 6. Peta Lokasi SMA Negeri/Swasta Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 ... 47 7. Peta Lokasi Prasarana Kesehatan Kecamatan Pringsewu Tahun 2014... 50 8. Peta Kepadatan Penduduk Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 ... 54 9. Peta Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

(14)

ii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Rekapitulasi Ploting Koordinat

2. Rekapitulasi Data Monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 3. Surat Izin Penelitian

(15)

ii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pembagian desa dan kelurahan di Kecamatan Pringsewu ... 3

2. Luas wilayah desa/kelurahan di Kecamatan Pringsewu ... 28

3. Nama camat yang pernah menjabat dan lama jabatannya ... 31

4. Pembagian Desa dan Kelurahan di Kecamatan Pringsewu... 32

5. Data curah hujan Kecamatan Pringsewu Tahun 2005-2014 ... 35

6. Penggolongan tipe iklim menurut sistem Schmidt-Ferguson ... 36

7. Jumlah penduduk Kecamatan Pringsewu per desa/kelurahan berdasarkan jenis kelamin tahun 2014 ... 40

8. Sex ratio tiap desa/kelurahan di Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 ... 40

(16)
(17)
(18)
(19)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar

(kertas) yang diproyeksikan dan skalakan. Peta merupakan alat komunikasi

nonverbal antara pembuat peta dengan pengguna peta. Peta disajikan sesuai

dengan maksud dan tujuan tertentu pembuat peta. Dalam dunia pemetaan ilmu

yang mempelajari peta disebut kartografi. Penjelasan mulai dari pembuatan

hingga reproduksi peta, pembacaan peta, penggunaan peta, analisis peta dan

interpretasi suatu peta. Kegunaan peta tidak hanya sebagai penentu lokasi saja

akan tetapi juga dapat digunakan diberbagai bidang ilmu pengetahuan.

Peta memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Banyak

sekali tujuan dari pembuatan peta seperti misalnya peta dapat dibuat untuk

kepentingan perencanaan wilayah seperti peta zona industri dan peta zona

permukiman, untuk kepentingan pendidikan seperti pemetaan sekolah tingkat

SMA, penggunaan peta sebagai alat peraga dalam pembelajaran, kepentingan

penelitian, dan kepentingan informasi seperti objek wisata dan masih banyak lagi.

Akan tetapi kembali lagi esensi dari penggunaan peta adalah untuk mengetahui

(20)

2

Saat ini pembuatan peta mulai berkembang pesat dengan diciptakannya teknologi

pemetaan komputerisasi menggunakan perangkat lunak komputer sehingga peta

yang dihasilkan berupa peta digital. Data yang ingin dijadikan sebagai informasi

pada peta diinputke dalam sebuah software komputer kemudian diolah sehingga

menjadi sebuahdata baseyang bisa dimanipulasi dan diproses agar menghasilkan

keluaran berupa peta. Tidak hanya data yang bereferensi geografis saja yang

dapat disajikan ke dalam sebuah peta akan tetapi data non-geografis (misalnya

data jumlah penduduk) juga bisa dituangkan ke dalam sebuah peta, misalnya saja

data monografi kecamatan. Data tersebut meskipun tidak bereferensi geografis,

bisa dituangkan ke dalam sebuah peta sebagai sumber informasi. Memang

sebenarnya data tersebut tidak menunjukkan suatu tempat yang jelas secara

absolut, akan tetapi dengan survey yang dilakukan sengaja atau tidak sengaja tetap

saja tidak bisa ditinggalkan letak suatu tempat yang telah disurvey meskipun

bukan letak absolut.

Monografi Kecamatan merupakan suatu himpunan data kecamatan diberbagai

bidang yang disajikan dalam bentuk buku ataupun dalam sebuah papan informasi.

Data tersebut biasanya dikelompokkan berdasarkan wilayah desa. Monografi

kecamatan ini memberikan gambaran informasi mengenai keadaan Kecamatan

yang sajikan per sub wilayah desa. Jika monografi kecamatan ini dipetakan, maka

peta yang dihasilkan merupakan peta tematik yaitu peta yang memberikan

(21)

3

Kecamatan Pringsewu merupakan kecamatan yang berada di tengah-tengah

wilayah Kabupaten Pringsewu dan sekaligus merupakan ibukota Kabupaten

Pringsewu. Kecamatan Pringsewu memiliki 15 wilayah desa/kelurahan yang

terdiri dari 10 desa dan 5 kelurahan. Penentuan wilayah desa dan kelurahan

dilakukan berdasarkan cara yang dilalui kepala desa/lurah untuk menjadi kepala

desa/lurah.

Jika wilayah tersebut merupakan sebuah desa, maka kepala desa dipilih dengan

mengadakan Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) yang terdiri dari beberapa calon

kepala desa yang kemudian dipilih oleh masyarakat desa tersebut. Berbeda

denagan wilayah kelurahan, lurah ditunjuk langsung oleh pemerintah untuk

ditugaskan di wilayah kelurahan. Lurah merupakan orang yang sudah menjadi

Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pembagian wilayah desa dan kelurahan Kecamatan

Pringsewu dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1.Pembagian desa dan kelurahan di Kecamatan Pringsewu

No Desa No Kelurahan

1 Bumiarum 1 Pringsewu Barat

2 Bumiayu 2 Pringsewu Timur

3 Fajaragung 3 Pringsewu Selatan

4 Fajaragung Barat 4 Pringsewu Utara

5 Margakaya 5 Pajaresuk

Sebagai ibukota Kabupaten, Kecamatan Pringsewu memiliki letak yang sangat

strategis sehingga banyak kegiatan dimanfaatkan di Kecamatan Pringsewu

(22)

4

pertanian. Dari banyaknya kegiatan yang terjadi di Kecamatan Pringsewu ini

seharusnya Kecamatan Pringsewu memiliki peta administrasi yang sesuai dengan

kaidah pemetaan. Peta administrasi merupakan peta yang menggambarkan

keadaan umum suatu tempat. Peta administrasi kecamatan biasanya berisi tentang

jalan, batas administrasi serta lokasi kantor kecamatan dan kantor desa/kelurahan,

akan tetapi jalan serta lokasi kantor kecamatan dan kantor kepala desa/kelurahan

juga belum ada pada peta. Peta yang sesuai dengan koordinat dan kaidah

pemetaan sebagai peta administrasi kecamatan merupakan hal yang sangat

penting.

Berdasarkan nama desa/kelurahan yang belum diketahui letak kantor kepala

desa/kelurahan secara absolut. Dengan belum adanya peta administrasi yang

sesuai dengan kaidah pemetaan, maka perlu dibuat sebuah peta administrasi

Kecamatan Pringsewu.

Saat peta Administrasi Kecamatan Pringsewu sudah jadi maka peta tersebut bisa

digunakan untuk menuangkan data monografi kecamatan menjadi sebuah peta

tematik. Akan tetapi dengan banyaknya informasi yang tersaji dalam data

monografi tersebut maka perlu dipilih data yang sekiranya penting dan dapat

mewakili gambaran yang ada di Kecamatan Pringsewu dibeberapa bidang seperti

peta pendidikan berupa peta letak SMA sederajat, dibidang kependudukan

misalnya kepadatan penduduk, jumlah akseptor KB, jumlah penduduk

berdasarkan agama, di bidang kesehatan berupa letak puskesmas dan rumah sakit,

(23)

5

Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi seperti sekarang ini. Diharapkan

peta juga bisa dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Tidak hanya sebagai pemberi

informasi letak saja akan tetapi bisa memberikan informasi yang lainnya seperti

informasi yang terdapat dalam data monografi Kecamatan Pringsewu.

Berdasarkan uraian di atas, dengan belum tersedianya peta tematik menggunakan

data Monografi Kecamatan Pringsewu maka perlu dibuat inovasi baru penyajian

Monografi Kecamatan dalam bentuk peta, dengan memanfaatkan teknologi seperti

sekarang ini seperti aplikasiArcView GIS informasi yang disajikan ke dalam peta

diharapkan akan lebih menarik dan memberi inovasi baru. Peta yang dihasilkan

berupa peta tematik, karena informasi yang tersaji merupakan informasi

berdasarkan tema-tema tertentu. Maka inovasi penyajian data dan informasi

monografi kecamatan dengan menggunakan peta ini dirasa cukup penting guna

menunjang penyajian data yang lebih variatif sehingga penelitian dengan judul

“Pemetaan Data Monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014” diharapkan

mampu membantu penyelenggara pemerintahan kecamatan dalam menyampaikan

informasi tentang keadaan Kecamatan Pringsewu dengan variasi yang baru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka didapatkan rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah belum tersedianya peta tematik dari data monografi

Kecamatan Pringsewu berupa data tentang (1) lokasi kantor kecamatan dan kantor

desa/kelurahan; (2) lokasi dan jumlah SMA Negeri/Swasta; (3) lokasi prasarana

kesehatan; (4) jumlah penduduk berdasarkan agama; (5) kepadatan penduduk; (6)

(24)

6

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk

membuat peta tematik dari data monografi Kecamatan Pringsewu yaitu berupa (1)

peta lokasi kantor kecamatan dan kantor desa/kelurahan; (2) peta lokasi dan

jumlah SMA Negeri/Swasta; (3) peta lokasi prasarana kesehatan; (4) peta jumlah

penduduk berdasarkan agama; (5) peta kepadatan penduduk; (6) peta penggunaan

lahan; (7) peta jumlah industri serta; (8) peta jumlah akseptor KB.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dalam penelitian ini yaitu:

1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suplemen bahan ajar

pada mata pelajaran Geografi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri kelas

XII Program IPS semester 2 pada pokok bahasan Peta dan Pemetaan.

3. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber informasi dan

masukan bagi pihak Kecamatan Pringsewu dalam usaha pengembangan

wilayah desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Pringsewu.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi

masyarakat atau instansi yang membutuhkan tentang informasi monografi

Kecamatan Pringsewu.

5. Hasil dan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi bagi

para peneliti dalam melakukan penelitian lain dengan masalah yang relevan

(25)

7

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu:

1. Ruang lingkup objek penelitian adalah peta administratif Kecamatan

Pringsewu (data spasial) dan data monografi Kecamatan Pringsewu

(data-atribut).

2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah Kecamatan Pringsewu.

3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah wilayah Kecamatan Pringsewu

Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung.

4. Ruang lingkup waktu penelitian yaitu tahun 2015

5. Ruang lingkup ilmu yaitu Geografi.

“Menurut IGI (1988) dalam Sumadi (2010:19), Geografi adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer

dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks

keruangan.”

Dalam penelitian ini, Geografi dijadikan sebagai ruang lingkup ilmu karena

geografi mempelajari persamaan dan perbedaan suatu wilayah sehingga

persamaan dan perbedaan setiap desa/kelurahan yang ada di Kecamatan

Pringsewu berdasarkan data monografi kecamatan dapat dipetakan dan dijadikan

(26)

8

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Geografi

Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris “Geography” yang

terdiri dari dua kata yaitu; Geo yang berarti bumi dan Graphy (yang dalam bahasa

Yunani Graphein) yang berarti pencitraan, pelukisan atau deskripsi. Jadi dalam

arti katanya geografi adalah pencitraan, pelukisan, atau deskripsi tentang bumi.

Menurut IGI (1988) dalam Sumadi (2010: 19), Geografi adalah ilmu pengetahuan

yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut

pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan sedangkan

menurut Bintarto (1981) dalam Sumadi (2010: 19), Geografi mempelajari

hubugan kausal gejala-gejala muka bumi, baik yang fisik maupun yang

menyangkut mahluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan

keruangan, ekologi dan regional untuk kepentingan program, proses dan

keberhasilan pembangunan.

Dari definisi geografi di atas dapat disimpulkan bahwa geografi merupakan ilmu

yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer (fisik dan

nonfisik) dan permasalahan yang ada yang dikaji melalui sudut pandang

kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Persamaan dan

perbedaan fenomena geosfer ini akan dijadikan perbandingan untuk pembangunan

(27)

9

2. Peta

a. Definisi Peta

Menurut ICA 1973 (International Cartographic Association 1973) peta adalah

suatu representasi atau gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan yang

dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi

atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar

dan diperkecil atau diskalakan. Erwin Raiz dalam Dedy Miswar (2012:14)

mengemukakan bahwa peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi

yang diperkecil sebagai kenampakannya jika dilihat dari atas dengan ditambah

tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal. Menurut Prihanto(1988) dalam (Riyanto

dkk 2009:4) mengungkapkan bahwa peta merupakan penyajian grafis dari bentuk

ruang dan hubungan keruangan antara berbagai perwujudan yang diwakili

sedangkan Dedy Miswar (2012:2) menyatakan bahwa peta merupakan gambaran

permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan dalam selembar kertas atau media

lain dalam bentuk dua dimensional. Melalui sebuah peta kita akan mudah

melakukan pengamatan terhadap permukaan bumi yang luas, terutama dalam hal

waktu dan biaya.

Dari pengertian peta menurut beberapa ahli di atas, dapat diambil kesimpulan

bahwa peta merupakan suatu gambaran atau representasi permukaan bumi yang

digambarkan dalam selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensi

yang diproyeksikan dengan sistem proyeksi tertentu dan diskalakan serta diberi

simbol-simbol tertentu sebagai penunjuk atau pemberi keterangan suatu objek

(28)

10

Saat ini dengan perkembangan teknologi, peta tidak hanya dituangkan atau

ditampilkan dalam selembar kertas, akan tetapi juga bisa ditampilkan

menggunakan monitor (komputer/laptop) atau media penampil lain seperti smart

phone.

b. Fungsi Peta

Menurut Dedy Miswar (2012:15) peta mempunyai fungsi untuk mencatat atau

menggambarkan secara sistematis lokasi data permukaan bumi, baik data yang

bersifat fisik maupun budaya yang sebelumnya sudah ditetapkan. Peta

menggambarkan fenomena geografikal dalam wujud yang diperkecil dan

mempunyai kegunaan yang luas apabila didesain dengan tujuan khusus sedangkan

menurut Sinaga dalam Dedy Miswar (2012:15) kegunaan peta antara lain untuk

kepentingan pelaporan, peragaan, analisis, dan pemahaman dalam interaksi dari

obyek atau kenampakan secara keruangan (spatial relationship).

Dalam penelitian yang berorientasi pada wilayah atau ruang tertentu yang ada di

muka bumi peta sangat diperlukan. Peta berfungsi sebagai penunjuk tempat atau

wilayah, sebagai penentu keputusan pengambilan sampel di lapangan, sebagai alat

analisis untuk mencari satu output berdasarkan beberapainput peta dengan cara

tumpang susun atas beberapa peta (overlay), dan sebagai sarana untuk

menampilkan berbagai fenomena hasil penelitian seperti peta daerah rawan

longsor, peta curah hujan, peta sex ratio, peta kesesuaian lahan dan peta RTRW.

Data yang dimasukkan dalam sebuah peta dapat berupa data kualitatif dan

(29)

11

Peta yang sudah dibuat oleh pembuat peta kemudian peta tersebut akan digunakan

oleh pengguna peta. Dalam keadaan yang seperti ini dapat dikatakan bahwa peta

akan memiliki fungsi terhadap pengguna peta. Fungsi-fungsi itu adalah sebagai

berikut:

a. Peta berfungsi sebagai penunjuk letak atau posisi wilayah atau daerah

tertentu terhadap daerah yang ada disekitarnya.

b. Peta digunakan untuk menyajikan data tertentu suatu daerah.

c. Peta digunakan untuk memperlihatkan kenampakan bentuk muka bumi,

seperti laut, gunung dan pegunungan.

d. Peta digunakan untuk menentukan luas wilayah atau jarak suatu objek

berdasarkan skala yang ditentukan. Misalnya jarak Bandarlampung

dengan Palembang dengan menggunakan kereta api.

e. Peta berfungsi sebagai penyimpan informasi, misalnya peta persebaran

pemukiman.

Kemudian dalam situs http//:id.wikipedia.org.Sistem_Informasi_Geografis.html

menyebutkan bahwa peta memiliki fungsi dalam hal perencanaan wilayah,

diantaranya:

1. Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan permukiman, pertanian, perkebunan, tataguna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.

2. Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.

3. Untuk bidang manajemen atau sarana prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.

4. Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah.

(30)

12

6. Untuk bidang sosial dan budaya, seperti mengetahui luas dan persebaran jumlah penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, saran hiburan dan perkantoran.

Dalam sebuah penelitian yang berorientasi pada suatu wilayah, maka peta

berperan sangat penting karena peta digunakan sebagai petunjuk lokasi

pengambilan data di lapangan, dan bisa juga sebagai alat untuk analisis informasi

yang berisi tentang fenomena dipermukaan bumi seperti misalnya lokasi kantor

kecamata dan kantor kepala desa/kelurahan serta monografi kecamatan yang

dihimpun berdasarkan fenomena yang terjadi di Kecamatan Pringsewu.

c. Tujuan Pembuatan Peta

Dalam pembuatan peta, pembuat peta memiliki tujuan terhadap peta yang akan

dibuat artinya bahwa dalam setiap peta yang dibuat memiliki informasi di

dalamnya. Kemudian menurut Samadi (2007:3) tujuan pembuatan peta secara

umum adalah untuk menyimpan data tentang objek geografi di permukaan bumi

dalam bentuk gambar. Data yang berada dibumi tidak hanya data spasial saja

akan tetapi data atribut yang juga bisa disimpan dan disajikan dalam bentuk peta.

Tujuan pembuatan peta adalaha sebagai berikut:

a. Menunjukkan lokasi atau wilayah objek geografi b. Menunjukkan arah, jarak dan luas suatu wilayah.

c. Menggambarkan objek atau kenampakan yang ada dimuka bumi dalam bentuk fisik maupun sosial.

d. Menggambarkan fenomena perubahan (dinamika) alam. e. Untuk komunikasi ruang

f. Untuk menyimpan informasi

(31)

13

Peta yang terkelolah dalam metode digital mempunyai keuntungan penyajian dan

penggunaan secara konvensional peta garis cetak (hard copy) dan keluesan,

kemudahan penyimpanan, pengelolaan, pengolahan, analisis dan penyajiannya

secara interaktif bahkan real time pada media komputer (soft copy) Subagio

(2003:4).

d. Kelebihan dan Kekurangan Peta

Pada kenyataannya saat sebuah media sudah diciptakan, misalnya peta dalam

perkembangannya akan memiliki kelebihan dan kekurangan. Bukan hal baru lagi

bahwa segala bentuk media yang diciptakan pasti memiliki kelebihan dan

kekurangan masing-masing.

Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan peta:

Kelebihan peta:

1. Memberikan informasi pada pengguna peta sesuai dengan informasi yang

terkandung di dalamnya.

2. Mudah untuk dibawa.

3. Mudah dipakai

4. Data yang disajikan bisa dikemas dengan bahasa yang lebih sederhana.

Kekurangan peta:

1. Bahan tidak stabil artinya perubahan yang terjadi di permukaan bumi

relatif cepat sehingga pembaharuan peta sesuai data terbaru membutuhkan

waktu cukup lama.

2. Dalam upaya pembaharuan tersebut mencari data dilapangannya

membutuhkan biaya yang cukup besar.

(32)

14

4. Rumit karena banyak menggunakan simbol-simbol, garis-garis dan area

yang berbeda fungsi lahannya.

e. Klasifikasi Peta

Klasifikasi merupakan proses pengelompokkan peta berdasarkan hal tertentu.

Dalam Dedy Miswar (2012: 16-19) Bos, ES (1977) mengklasifikasikan peta

sebagai berikut:

1. Klasifikasi peta berdasarkan isi(content):

a) Peta umum atau peta rupabumi atau peta topografi, yaitu peta yang

menggambarkan bentang alam secara umum dipermukaan bum, dengan

menggunakan skala tertentu.peta-peta yang bersifat umum masuk dalam

kelompok ini seperti peta dunia, atlas dan peta geografi lainnya yang

berisi informasi umum.

b) Peta tematik adalah peta yang memuat tema-tema khusus untuk

kepentingan tertentu, yang bermanfaat dalam penelitian, ilmu

pengetahuan, perencanaan, pariwisata, peta kemamupuan lahan, peta

kesesuaian lahan, peta daerah rawan longsor, dan masih banyak yang

lainnya.

c) Peta navigassi (chart), peta yag dibuat secara khusus atau bertujuan

praktis untuk membantu para navigasi laut, penerbangan maupun

perjalanan. Unsur yang digambarkan dalam chart meliputi route

perjalanan dan faktor-faktor yang sangat berpengaruh atau sangat

penting sebagai panduan perjaanan seperti lokasi kota-kota, ketinggian

(33)

15

2. Klasifikasi peta menurut skala (scale)

a) Peta skala sangat besar : < 1:10.000

b) Peta skala besar : 1:10.0000-1:100.000

c) Peta skala sedang : 1:100.000-1:1.000.000

d) Peta skala kecil : > 1:1.000.000

3. Klasifikasi peta berdasarkan kegunaannya(purpose)

a) Peta pendidikan

b) Peta ilmu pnengetahuan

c) Peta navigassi

d) Peta untuk aplikasi teknik

e) Peta untuk perencanaan

Kemudian Dedy Miswar (2012:19) dalam bukunya juga menjelaskan klasifikasi

peta berdasarkan aspek tertentu. Klasifikasinya adalah sebagai berikut:

1. Peta berdasarkan skala

a) Peta skala kecil : < 1:250.000

b) Peta skala menengah : < 1: 50.000-1:250.000

c) Peta skala besar : < 1: 250.000-1:50.000

d) Peta skala sangat besar : > 1: 2.500

(34)

16

pada penelitian ini peta yang akan dihasilkan nantinya berupa peta tematik (peta

yang menyajikan data berdasarkan tema-tema tertentu). Peta tematik didapatkan

dari peta administrasi Kecamatan Pringsewu yang nantinya diolah menjadi sebuah

peta tentatif dan diberi masukkan berupa informasi tematik dan akhirnya akan

menghasilkan sebuah peta dengan informasi tertentu berdasarkan data monografi

Kecamatan Pringsewu yang sudah ditentukan.

f. Tahap Pembuatan Peta

Dalam pembuatan peta terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan.

Tahapan-tahapan ini merupakan regulasi dalam sebuah pemetaan agar peta yang dihasilkan

memiliki nilai guna yang sempurna. Berikut ini merupakan tahapan-tahapan

pemetaan:

1. Kerja Lapangan

Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan meliputi observasi,

pengukuran, serta pencatatan data dari pengukuran. Pada prinsipnya

kegiatan pada tahap ini dapat dilakukan dengan alat-alat mulai dari

yang paling sederhana seperti kayu ukur, rol meter, kompas, hingga alat

yang lebih canggih seperti penyipat datar, theodolit, dan sebagainya.

2. Pengelolaan Data Hasil Pengukuran

Pada tahap ini dilakukan penghitungan, pengolahan, dan koreksi data

guna menentukan (koordinat) setiap titik hasil pengukuran dari wilayah

yang dipetakan.

Pada tahap ini perlu dilakukan koreksi karena bisa saja terjadi kesalahan

dalam pengukuran baik dari human eror ataupun kesalahan yang

(35)

17

3. Penyajian Peta

Pada tahap ini dilakukan pembuatan peta dengan menggambar data

sesuai dengan hasil pengukuran jarak maupun posisinya dalam peta. Di

dalam pemetaan, pengukuran yang dilakukan dengan menggunkan alat

ukur sederhana disebut dengan istilah pengukuran secara langsung.

Hasil pengukuran ini diketahui saat itu juga. Dua unsur penting yang

harus diukur di lapangan yaitu jarak antara dua titik dan sudut arah.

4. Tahapan Penggunaan Peta

Tahapan ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena

dalam tahap ini menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasi

atau tidaknya pembuatan peta. Dalam pembuat peta diuji apakah

petanya dapat dimengerti oleh pengguna atau malah susah untuk

dimengerti. Peta yang baik tentunya peta yang dapat dengan mudah

dimengerti dan dicerna maksud peta oleh pengguna. Selain itu, pembeli

dapat memberikan respon misalnya tanggapan, kritik, dan saran agar

peta tersebut dapat disempurnakan sehingga terjadi timbal balik antara

pembuat peta dengan pengguna peta.

Dalam buku “Desain dan Komposisi Peta Tematik” karangan Juhadi dan Dewi

Liesnoor, disebutkan bahwa tahapan pembuatan peta secara sistematis yang

dianjurkan adalah:

1. Menentukan daerah dan tema yang akan dibuat 2. Mencari dan mengumpulkan data

3. Menentukan data yang akan digunakan 4. Mendesain simbol data dan simbol peta 5. Membuat peta dasar

6. Mendesain komposisi peta (layout), unsur peta dan kertas

7. Pencetakan peta

(36)

18

9. Reviewing 10. Editing 11. Finishing

3. Monografi Kecamatan

Monografi Kecamatan adalah himpunan data yang dilaksanakan oleh pemerintah

kecamatan yang tersusun secara sitematis, lengkap, akurat, dan terpadu dalam

penyelenggaraan pemerintahan. Tujuan penyusunan monografi kecamatan yaitu:

a. Memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan

b. Sebagai sarana pembinaan serta pengawasan penyelenggaraan kecamatan

c. Sebagai kontrol data dan keberadaan masyarakat hukum adat dan lembaga

kemasyarakatan

d. Memberikan pedoman dan pelatihan

e. Sebagai sarana yang menentukan dalam lomba-lomba tingkat kecamatan

f. Sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan program dan kegiatan

akselerasi kesejahteraan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan,

penanganan bencana, peningkatan ekonomim masyarakat, peningkatan sarana

dan prasarana, memanfaatkan sumber daya dan teknologi tepat guna serta

pengembangan sosial budaya masyarakat. (Peraturan Bupati Pasaman No. 25

Tahun 2014 tentang monografi)

Sedangkan kecamatan itu sendiri adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat

daerah, dipimpin oleh Camat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

Bupati melalui sekretaris daerah.

Berdasarkan UU nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pasal 126

ayat 3 yang mengatur Kecamatan, bahwa camat sebagai pimpinan kecamatan

(37)

19

urusan otonomi daerah, juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang

meliputi:

a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban

umum

c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan

d. Mengkoordinasikan pemeliharaan sarana dan fasilitas umum

e. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan

Pendataan oleh pihak kecamatan juga merupakan kewajiban bagi penyelenggara

pemerintahn kecamatan sebagai pelaporan. Pada penelitian ini, Kecamatan

pringsewu merupakan kecamatan yang dijadikan sebagai tempat penelitian.

B. Kerangka Pikir

Kantor Kecamatan sebagai pusat pemerintahan kecamatan dan sebagai

penyelenggara pemerintahan harus memiliki peta administrasi yang sesuai dengan

kaidah pemetaan. Setelah memilki peta administrasi, letak kantor kecamatan dan

kantor kepala desa/kelurahan juga harus bisa dituangkan ke dalam peta tersebut

agar dapat memberi informasi yang lebih jelas mengenai letak kantor

pemerintahan. Kemudian dalam setiap kecamatan pasti memiliki monografi

kecamatan. Data monografi Kecamatan Pringsewu merupakan data yang

merepresentasikan suatu wilayah kecamatan berdasarkan tiap desa. Data

monografi tersebut dapat dituangkan ke dalam peta sehingga nantinya akan

(38)

20

peta. Data monografi yang akan dituangkan ke dalam peta dipilih sesuai dengan

kebutuhan sehingga peta yang dihasilkan mampu memberikan gambaran keadaan

Kecamatan Pringsewu. Proses pembuatan peta tematik menggunakan perangkat

lunak komputer. Dalam memasukkan data menjadi data vektor perangkat lunak

yang digunakan adalah R2VdanArcInfo, kemudian untuk menampilkan data yang

telah diolah menggunakan aplikasi ArcView GIS. Data hasilploting seperti letak

kantor kecamatan dan kantor kepala desa/kelurahan dan data statistik yang akan

dipetakan dimasukkan kedalam aplikasi ArcView GIS kemudian diolah dan

kemudian dilayoutuntuk menghasilkan sebuah peta.

Untuk lebih jelasnya perhatikan kerangka pikir di bawah ini.

Gambar 1.Bagan Kerangka Pikir Pembuatan Peta Tematik

Data Monografi Kecamatan Pringsewu

(39)

21

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian

deskriptif. Menurut Moh. Nazir (2003:54) metode deskriptif adalah suatu metode

penelitian dalam meneliti suatu status kelompok, suatu objek, suatu set kondisi,

suatu sistem pemiikiran ataupun suatu kelas peristiwa masa sekarang. Penelitian

deskriptif dapat juga diartikan penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dan lainnya secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Berdasarkan definisinya metode penelitian deskriptif bertujuan untuk

menggambarkan, menceritakan atau mendeskripsikan tentang situasi atau

kejadian-kejadian disuatu tempat/wilayah yang didasarkan pada fakta-fakta yang

diperoleh di lapangan baik berupa informasi langsung (data primer) maupun

informasi tidak langsung (data skunder), tanpa menerangkan saling hubungan dan

mengetes hipotesis. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian ini

karena dalam penelitian ini yang akan dilakukan adalah pemetaan tematik dengan

(40)

22

B. Bahan dan Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian

1. Bahan yang Digunakan

Dalam penelitian ini diperlukan bahan agar penelitian dapat berjalan sesuai yang

diharapkan. Bahan yang diperlukan yaitu:

a. Data spasial peta administratif Kecamatan Pringsewu.

b. Data atribut berupa data monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014.

2. Alat yang Digunakan

Bahan yang digunakan nantinya akan memerlukan alat untuk memproses data

agar data yang dimasukkan nantinya dapat menjadi suatu informasi. Alat yang

digunakan untuk memproses bahan yaitu;

a. Perangkat Keras

1) Perangkat Komputer.

Perangkat komputer terdiri dari perangkat keras (CPU, Hardisk, mouse,

keyboard) dan perangkat lunak yang berfungsi untuk menginput dan

memproses data. Untuk era yang sekarang ini sudah diciptakan teknologi

nano yaitu berupa laptop yang juga bisa digunakan untuk menggantikan

komputer.

2) Scanner

Scanner digunakan untuk men-scanningdata (peta administratif Kecamatan

Pringsewu)

3) GPS(Global Positioning system)

(41)

23

4) CD-RW

CD-RW digunakan untuk menyimpan data mengenai informasi data

monografi Kecamatan Pringsewu.

5) Printer

Printerdigunakan untuk mencetak hasil penelitian.

6) Kamera

Kamera digunakan untuk mengambil gambar di lapangan saat penelitian.

b. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. R2V 3.2, untuk mendigitasi peta menjadi data vektor.

2. ArcInfo 3.5, untuk menyunting hasil digitasi

3. ArcView 3.1, untuk mengolah data dan memvisualisasikan peta desa dan

monografi desa di Kecamatan Pringsewu.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Kecamatan Pringsewu yang terdiri dari 15

desa/keluarahan.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah data geospasial yaitu:

a. Data spasial yaitu Peta Administrasi Kecamatan Pringsewu.

(42)

24

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek penelitian, sering juga disebut

sebagai variabel penelitian yang merupakan hal-hal yang menjadi objek penelitian

yang ditatap dalam suatu penelitian, yang menunjukkan variasi. Pendeketan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Variabel dalam

penelitian ini adalah pemetaan data monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana

caranya mengukur suatu variabel (Masri Singarimbun dan Sofian Efendi

1989:46). Definisi operasional variabelnya dalah sebagai berikut:

a. Pemetaan

Pemetaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemetaan wilayah

administrasi dan lokasi kantor Kecamatan Pringsewu dan kantor

desa/kelurahan. Sumber peta yang digunakan berupa peta administratif

Kabupaten Pringsewu yang kemudian diolah sehingga diperoleh wilayah

Kecamatan Pringsewu kemudian di memasukkan data hasil ploting

menggunakan GPS lokasi kantor Kecamatan Pringsewu dan kantor

desa/kelurahan. Ketika peta Administrasi Kecamatan Pringsewu sudah

selesai dibuat, kemudian peta tersebut diolah menjadi sebuah peta tentatif.

Saat peta tentatif sudah jadi selanjutnya data monografi Kecamatan

Pringsewu Tahun 2014 dituangkan ke dalam peta sehingga menghasilkan

(43)

25

desa/kelurahan. Jenis peta yang dihasilkan berupa peta tematik sesuai dengan

monografi Kecamatan Pringsewu.

b. Monografi Kecamatan

Monografi Kecamatan adalah himpunan data yang dilaksanakan oleh

pemerintah kecamatan yang tersusun secara sitematis, lengkap, akurat, dan

terpadu dalam penyelenggaraan pemerintahan. Monografi kecamatan

Pringsewu merupakan data primer dalam penelitian ini.

c. Kecamatan

Dalam penelitian ini, Kecamatan Pringsewu merupakan tempat penelitian.

Sehingga peta tematik yang akan disajikan dengan memanfaatkan data

monografi Kecamatan dituangkan ke dalam peta administratif Kecamatan

Pringsewu. Informasi dituangkan setiap desa/kelurahan sehingga akan tersaji

lebih inovatif. Data monografi yang dipetakan berupa data tentang lokasi

kantor kecamatan dan kantor desa/kelurahan, lokasi SMA Negeri/Swasta,

lokasi prasarana kesehatan, jumlah penduduk berdasarkan agama, kepadatan

penduduk, penggunaan lahan, jumlah industri dan jumlah akseptor KB.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling penting dalam suatu

penelitian. Dalam melakukan penelitian perlu dilakukan pengumpulan data

dengan teknik tertentu agar data yang didapatkan sesuai dengan maksud dan

tujuan penelitian. Sehingga data yang didapat kemudian diolah menjadi informasi

(44)

26

Terdapat dua teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, lengger agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini, teknik

dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data primer berupa data

monografi Kecamatan Pringsewu yang nantinya akan dijadikan sebagai data

untuk membuat peta tematik.

2. Observasi

Menurut Sugiyono (2010:145) observasi adalah teknik pengumpulan data

yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses keraj, gejala-gejala alam.

Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data primer. Pengamatan

langsung dilakukan dengan langsung ke lapangan untuk mendapatkan

informasi mengenai lokasi desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Pringsewu.

Teknik observasi yang dilakukan yaitu pengukuran dengan menggunakan

GPSpada kantor Kecamatan dan kantor kelurahan/desa.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010:244):

“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematis data yang

(45)

27

Sedangkan menurut Noeng Muhadjir (2002:142) analisis data adalah upaya

mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan

lainnya untuk meningkatkan pamahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan

menyajikannya sebagai temuan orang lain. Dalam penelitian ini analisis data

menggunakan analisis deskriptif informatif. Analisis dilakukan berdasarkan data

tertinggi dan terendah desa/kelurahan berdasarkan data monografi Kecamatan

(46)

70

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data di lapangan mengenai

pemetaan tematik monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 di Kecamatan

Pringsewu maka dapat disimpulkan bahwa data monografi Kecamatan Pringsewu

dapat disajikan ke dalam sebuah peta sebagai inovasi penyajian informasi

monografi Kecamatan Pringsewu.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemetaan monografi Kecamatan

Pringsewu Tahun 2014, saran yang peneliti berikan yaitu kepada Pemerintah

Kecamatan pringsewu agar dapat mengumpulkan data kecamatan dan menyusun

data secara berkala kerena data tersebut merupakan data pokok yang dimiliki oleh

kecamatan untuk kepentingan publikasi kecamatan kepada masyarakat, dan

instansi pemerintahan lainnya seperti Pemerintahan Kabupaten. Keakuratan data

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Dedy Miswar. 2012.Kartografi Tematik. Bandar Lampung:Aura.

I Gede Sugiyanta. 2003. Geomorfologi II.(Bahan Ajar).Bandar Lampung:

Universitas Lampung.

Masri Singarimbun dan Sofian Efendi. 1989.Metode Penelitian Survei. Jakarta:

LP3ES.

Noeng Muhadjir.2002.Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta :Rake Sarasin.

Moh. Nazir. 2003.Metode Peneltian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Peraturan Bupati Pasaman No. 25 Tahun 2014 tentang monografi

Riyanto, EP dan Indelarko Hendi. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem

Informasi Geografis. Yogyakarta: Gava Media.

Subagio. 2003.Pengetahuan Peta.Bandung: ITB.

Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung:

Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sumadi. 2010. Perkembangan Pemikiran dan Kajian Geografi (Bahan Ajar).

Bandar Lampung: Universitas Lampung.

UU nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Kecamatan.

Sumber Internet:

Anonim. 2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis.

diakses pada 3 Januari 2015 pukul 15.00 wib.

Anonim. 2012.http://ghozaliq.com/2013/08/19/fungsi-peta/.Diakses pada

(48)

Anonim. 2012. http://neglasaritangerang.blogspot.com/2012/11/pengertian-definisi-dan-arti-kecamatan.html.diakses pada 25 Marert 2015

pukul 18.30 wib.

Anonim. 2013.

http://coretantanpakuas.blog.com/2013/09/11/tahapan-tahapan-pemetaan/.Diakses pada 25 Marert 2015 pukul 18.45 wib.

Anonim.https://ipankreview.wordpress.com/tag/proses-pemetaan/.Diakses pada

25 Marert 2015 pukul 18.50 wib.

Anonim. 2012.

Gambar

Tabel 1. Pembagian desa dan kelurahan di Kecamatan Pringsewu
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Wanayasa (Sumber: Data Monografi Desa Kasimpar 2015).. Desa Kasimpar merupakan salah satu desa yang ada di

Tinjauan Hukum Islam Tentang Booking Lokasi Pemakaman Umum Desa Pasir Ukir Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu adalah tidak diperbolehkan dengan adanya sistem

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mendeskripsikan pemekaran wilayah Desa Fajar Agung Barat di Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2017 yang

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, keadaan lingkungan kerja di Kantor Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu belum mendukung pegawai untuk bekerja dengan

Faktor yang paling dominan yang menjadi penyebab kerawanan banjir di Kecamataan Pringsewu adalah kemiringan lereng yang datar serta pembuangan sampah pada sistem

maka kami berusaha membuat buku ini, adapun data yang termuat terdiri dari hasil beberapa Survei, laporan Monografi, Propil Desa dan data-data dari Dinas Kecamatan Prambanan..

1) Membuat suatu Sistem Informasi berbasis web yang dapat memudahkan proses input dan output data monografi desa khususnya Desa Cipayung dan memberikan kemudahan

- Lokasi 35 : Road Side Area Depan Kantor Desa Ciawi Japura Kecamatan Susukan Lebak Kabupaten cirebon - Lokasi 36 : Road Side Area Depan Kantor Kecamatan Sedong , Kecamatan