• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERKARA PIDANA DAN PERKARA SECA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERKARA PIDANA DAN PERKARA SECA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

Analisis Perkara Pidana dan

Perkara Secara Islam

Oleh:

Dewi Kunthi Anggraini

NIM. 1402015032

Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Mulawarman

(2)

Analisis Perkara Pidana menurut KUHP

1. Analisis Perkara Pidana di dalam Provinsi Kalimantan Timur

Judi Sabung Ayam Digerebek

Sabtu, 29 Agustus 2015 | 09:11 WITA

TENGGARONG– Praktik perjudian sabung ayam di Jalan Pahlawan, Kelurahan Bukit Biru, Tenggarong, Kukar, diubrak-abrik aparat, kemarin (28/8). Sudah bertahun-tahun praktik haram itu terendus, namun baru kali ini polisi berhasil menangkap basah belasan pemain sedang mengadu ayam di arena judi beromzet jutaan rupiah itu.

Pada operasi yang dilakukan Opsnal Polres Kukar tersebut, polisi mengamankan 13 pemain serta 21 ekor ayam. Sejumlah peralatan judi juga diangkut ke Polres Kukar dengan menggunakan truk.

“Perjudian ini kita ungkap setelah ada laporan warga,” terang Kapolsek Tenggarong AKP Yuliansyah.

Mendapat informasi itu, petugas berpakaian preman lalu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Puluhan petugas pun mengepung. Tak mau ditangkap, pra penjudi kocar-kacir ke arah hutan. Polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan agar mereka tak kabur.

“Karena anggota kami di lapangan banyak, jadi mereka tidak bisa lari jauh. Tapi ada juga yang berhasil kabur,” kata mantan Kapolsek Tenggarong ini.

(3)

Saat ini terang Yuliansyah, 13 orang diperiksa insentif. Termasuk memilah bukti-bukti yang berkaitan dengan aktivitas mereka. Pemilik arena judi tersebut rupanya juga membuka jual beli ayam aduan.

“Katanya pemilik arena judi berinisial Sy. Taruhan baru dilakukan sekali. Tapi kami tidak percaya. Makanya dikembangkan lagi,” tambah Yuliansyah.

Sempat kabur, Sy (42), warga Bukit Biru itu, memilih menyerahkan diri bersama penjudi lainnya. Di hadapan aparat, dia berkeras tidak mengetahui siapa saja yang menggunakan taruhan uang. Sy juga berdalih hanya menyiapkan tempat dan perjudian tersebut disiapkan sekelompok orang.

“Baru kali ini dijadikan arena judi. Tapi saya juga tidak tahu siapa saja yang main,” ujar Sy kepada polisi.

Sumber: kaltimpost.co.id

Analisis Kasus

A. Kasus Posisi

Tempat : Jalan Pahlawan, Kelurahan Bukit Biru, Tenggarong, Kukar. Waktu : Jumat, 28 Agustus 2015

Pelaku :

 Sy (42) selaku penyedia tempat.  13 orang pemain.

Alat Bukti: 21 ekor ayam.

B. Locus Delicti

Locus Delicti yaitu berlakunya hukum pidana yang dilihat dari segi lokasi terjadinya tindak pidana.

Berdasarkan asas teritorial (pasal 2 dan 3 KUHP), berlakunya hukum pidana disandarkan pada tempat dimana tindak pidana dilakukan. Dalam kasus ini, tindak pidana terjadi di wilayah Indonesia. Maka, hukum pidana yang diberlakukan adalah KUHP Indonesia.

(4)

Tempus Delicti yaitu waktu terjadinya tindak pidana. Tindak pidana ini terjadi pada hari Jumat, 28 Agustus 2015.

D. Analisis Kasus

Kasus ini dapat dikategorikan sebagai tindak pidana perjudian. Definisi dari permainan yang digolongkan sebagai judi diatur dalam Pasal 303 ayat (3) KUHP:

“Yang disebut permainan judi adalah tiap-tiap permainan, dimana pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Disitu termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya”.

Tindak pidana perjudian dikenakan Pasal 303 ayat (1) KUHP yang berbunyi:

“Diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau pidana denda paling banyak dua puluh lima juta rupiah, barangsiapa tanpa mendapat izin:

1. dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan judi dan menjadikannya sebagai pencaharian,atau dengan sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu;

2. dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk

menggunakan kesempatan adanya suatu syarat atau dipenuhinya suatu tata cara;

3. menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencaharian.”

Dari ketentuan Pasal tersebut, maka unsur-unsur dalam perjudian adalah sebagai berikut:

a. Unsur Subyektif

(5)

pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang dilakukannya. Yaitu 13 orang pelaku, dan Sy selaku penyedia tempat.

Dengan demikian unsur ini terpenuhi.

 “Dengan sengaja” artinya bahwa perbuatan itu harus disengaja dan kesengajaan itu harus timbul seketika itu juga.

Dengan demikian unsur ini terpenuhi.

b. Unsur Obyektif

 “Menawarkan atau memberikan kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk

menggunakan kesempatan adanya suatu syarat atau dipenuhinya suatu tata cara”, menimbang bahwa permainan judi yang dimaksud adalah tiap-tiap permainan yang mendasarkan pengharapan buat menang pada umumnya bergantung pada peruntungan dan pengharapan bertambah besar karena kepintaran dan kebiasaan pemain. Dalam kasus ini judi sabung ayam dengan omzet jutaan rupiah, dimana banyak pelaku sehingga dapat ditarik simpulan bahwa ayam yang di sabung sudah terlatih oleh para pemiliknya.

Dengan demikian unsur ini terpenuhi.

 “Menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai

pencaharian”, artinya berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh bahwa alat bukti judi sabung ayam yang diselenggarakan oleh Sy selaku penyedia arena dan 13 pelaku lainnya.

Dengan demikian unsur ini terpenuhi.

Semua unsur-unsur dalam tindak pidana tersebut telah memenuhi unsur dalam satu Pasal 303 KUHP sehingga memiliki sifat melawan hukum.

E. Kesimpulan

(6)

2. Analisis Perkara Pidana di luar Provinsi Kalimantan Timur

Gara-gara Indomie, Kakak Sepupu Tusuk Adiknya Hingga Tewas

Jum’at, 18 September 2015 | 17:04 WIB

JAKARTA – Kepolisian Sektor Kebayoran Lama akhirnya berhasil meringkus Aris Susanto (34), pelaku pembunuhan seorang pemuda berusia 18 tahun, Mazanif Afandi, pada Jumat, 18 September 2015, sekitar pukul 01:30 WIB. Tersangka mengaku membunuh Mazanif dengan menusuk leher bagian kanan korban dengan pisau sekitar pukul 04:00 WIB pada hari Kamis kemarin tanggal 17 September 2015 di kamar kos Mazanif, Jalan Kebon Mangga 2, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

“Ada satu tusukan dan itu dicodet, sehingga pisau yang digunakan tersangka untuk menusuk bengkok,” ujar Kepala Kepolisian Sektor Kebayoran Lama Komisaris Riftazudin, Jumat, 18 September 2015.

(7)

memutuskan untuk melarikan diri ke rumah adiknya di Karawang dengan menumpang bus. “Tersangka tidak melawan saat ditangkap,” ujar Riftazudin.

Riftazudin bercerita awalnya sekitar pukul 20:00 WIB, tersangka dan korban makan Indomie bersama di sebuah warung. Ternyata korban hanya membayar makanannya sendiri. Tersangka pun kesal sehingga keduanya terlibat cekcok. Akhirnya, saat korban tidur, Aris menusuk korban. “Motifnya masih didalami lagi, kemungkinan asmara,” ujar Riftazudin.

Saat olah TKP, polisi menemukan sebuah pisau dapur yang dipakai oleh Aris untuk menusuk korban. Saat ditemukan, kondisi pisau tersebut bengkok dan tergeletak di lantai. Selain itu, polisi juga menemukan satu buah ponsel Nokia milik tersangka yang baru dua minggu tinggal di Jakarta untuk mencari pekerjaan tersebut.

Sebelumnya, menurut keterangan ayah korban, Wartomo (45), pada malam kejadian dirinya sedang tidur sendirian di kamar kos yang terletak di bagian depan rumah kosnya. Saat itu, menurut dia, korban tidur bersama Aris di kamar korban. Sekitar pukul 04:00 WIB, Wartomo mendengar suara teriakan anaknya berteriak minta olong. Wartomo pun terbangun dan melihat tubuh korban sudah berlumuran darah.

Kepadanya Mazanif mengaku ditusuk oleh Aris.

Ketika itu Aris sudah tidak ada di kamar korban. Akhirnya, ayah korban bersama dengan paman korban yang saat kejadian berada di kamar yang terletak di lantai dua, Abdul Gofir (39), langsung membawa korban ke RS Medika Permata Hijau.

Sayangnya korban tidak dapat diselamatkan dan meninggal saat berada di rumah sakit.

Sumber: tempo.co

Analisis Kasus

(8)

Tempat : Jalan Kebon Mangga 2, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Waktu : Kamis, 17 September 2015.

Korban : Mazanif Afandi (18) Pelaku : Aris Susanto (34)

Kronologi Kasus

Mazanif, warga Jalan Kebon Mangga 2, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dibunuh oleh Aris pukul 04:00 WIB, pada hari Kamis, tanggal 17 September 2015.

Saat itu korban tengah tidur bersama Aris di kamar kos korban. Ayah korban, Wartomo, sedang tidur sendirian di depan rumah kosnya mendengar suara teriakan korban sekitar pukul 04:00 WIB. Saat ditemui ke kamar korban, Wartomo melihat anaknya sudah berlumuran darah akibat tusukan di leher. Mazanif mengaku ditusuk oleh Aris, sepupunya sendiri. Ketika itu Aris sudah tidak ada di kamar korban.

Mazanif pun dilarikan ke RS Medika Permata Hijau, namun sayangnya nyawa Mazanif tidak dapat tertolong dan meninggal saat berada di rumah sakit.

B. Locus Delicti

Locus Delicti yaitu berlakunya hukum pidana yang dilihat dari segi lokasi terjadinya tindak pidana.

Berdasarkan asas teritorial (pasal 2 dan 3 KUHP), berlakunya hukum pidana disandarkan pada tempat dimana tindak pidana dilakukan. Dalam kasus ini, tindak pidana terjadi di wilayah Indonesia. Maka, hukum pidana yang diberlakukan adalah KUHP Indonesia.

C. Tempus Delicti

Tempus Delicti yaitu waktu terjadinya tindak pidana. Tindak pidana ini didasarkan oleh teori perbuatan fisik karena merupakan tindak pidana formil yang merumuskan tentang perbuatan, terjadi pada hari Kamis, 17 September 2015 pada pukul 04:00 WIB.

D. Analisis Kasus

Kasus ini dapat dikategorikan sebagai tindak pidana menghilangkan nyawa orang lain dengan sengaja. Berdasarkan unsur kesalahannya, tindak pidana ini dikategorikan sebagai pembunuhan pokok (doodslag). Maka tindak pidana ini dikenakan Pasal 338 KUHP.

(9)

“Barangsiapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”.

Dari ketentuan Pasal tersebut, maka unsur-unsur dalam pembunuhan biasa adalah sebagai berikut:

a. Unsur Subyektif

 “Barangsiapa” artinya orang atau subyek hukum yang melakukan tindak pidana, dapat dimintai pertanggungjawaban, serta tidak ada dasar pemaaf dan pembenar, yakni Aris.

Dengan demikian unsur ini terpenuhi.

 “Dengan sengaja” artinya bahwa perbuatan itu harus disengaja dan kesengajaan itu harus timbul seketika itu juga, karena sengaja yang dimaksud dalam Pasal 338 KUHP adalah perbuatan sengaja yang telah terbentuk tanpa direncanakan terlebih dahulu.

Dengan demikian unsur ini terpenuhi.

b. Unsur Obyektif

 “Mengilangkan”, unsur ini diliputi oleh kesengajaan, artinya pelaku menghendaki dan mengetahui bahwa tindakan itu bertujuan untuk menghilangkan nyawa orang lain.

 “Dengan sengaja” artinya bahwa perbuatan itu harus disengaja dan kesengajaan itu harus timbul seketika itu juga, karena sengaja yang dimaksud dalam Pasal 338 KUHP adalah perbuatan sengaja yang telah terbentuk tanpa direncanakan terlebih dahulu.

 “Nyawa orang lain”, artinya terhadap siapa pembunuhan itu dilakukan.

Dengan demikian unsur ini terpenuhi.

Dalam Pasal 338 KUHP, disebutkan sifat melawan hukum. Semua unsur-unsur dalam tindak pidana tersebut telah memenuhi unsur dalam satu Pasal 338 KUHP sehingga memiliki sifat melawan hukum.

E. Kesimpulan

(10)

Analisis Perkara menurut Hukum Islam

2. Analisis Perkara berdasar Hukum Islam di dalam Provinsi Kalimantan Timur

Tanah Wakaf Masih Banyak Masalah

Senin, 16 September 2013

PENAJAM – Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang menyerahkan sebagian hartanya dan dimanfaatkan untuk kepentingan ibadah serta kesejahteraan umat. Namun hingga saat ini urusan wakaf, khususnya tanah, tidak bisa terselesaikan secara optimal. Demikian dikatakan penyelenggara syariah Kantor Kemenag PPU Rafiqul Ikhwan, pada acara pembinaan manajemen pengelolaan wakaf kepada nazhir (pengelola wakaf), akhir pekan lalu.

Dijelaskan, pengelolaan wakaf di masyarakat masih menggunakan pola lama, yakni hanya melalui kesepakatan ucapan tanpa disertai bukti otentik. Hal ini memudahkan timbulnya persoalan di kemudian hari. Maka untuk mencegah hak itu, maka

dilakukan kerjasama antara Badan Pertahanan Negara (BPN), Kantor Kemenag, dan pemerintah daerah.

Di PPU, jumlah tanah wakaf sebanyak 274 lokasi dengan luas areal 704.737,60 meter persegi. Sementara yang bersertifikat baru 77 lokasi. “Akta ikrar wakaf yang

dilakukan antara wakif (pemilik lokasi wakaf) dengan nazhir juga masih ada

persoalan. Jadi dengan kesepakatan yang disertai perjanjian tertulis, bisa mengurangi permasalahan,” kata Rafiqul.

Sementara Kepala Kantor Kemenag H. Hakimin menjelaskan, peranan tanah wakaf sangat tinggi dalam meningkatkan peribadatan umat dan kegiatan sosial

(11)

Karena itu wakaf harus dikelola dengan baik untuk kegiatan sosial agar tidak menimbulkan persoalan,” pesan Hakimin.

Kasi Pengawasan Wakaf Kaltim Matno Asra mengatakan, unsur wakaf terdiri dari wakif, nazhir, harta benda, ikrar wakaf, peruntukan harta benda wakaf, dan jangka waktu. Tata cara pendaftaran sertifikat wakaf diantaranya, dilakukan berdasarkan akta ikrar atau pengganti, tanah yang sudah berstatus hak milik didaftarkan menjadi atas nama nazhir, dilakukan pemecahan sertifikat, di BPN dicatat pada buku dan sertifikat. Dari BPN, PPU, Khairil Anwar, menyambut baik rencana Kantor Kemenag

melakukan kerjasama dengan pemerintah dan BPN dalam persoalan wakaf.

Sumber: m.kaltimpost.co.id

Analisis Kasus

A. Wakaf menurut Kompilasi Hukum Islam

Menurut Kompilasi Hukum Islam, wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan ibadat atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam.

B. Analisis Masalah Wakaf

Dijelaskan, pengelolaan wakaf di masyarakat masih menggunakan pola lama, yakni hanya melalui kesepakatan ucapan tanpa disertai bukti otentik.Di dalam rukun wakaf juga dijelaskan bahwa salah satu rukunnya adalah Sighat yaitu pernyataan atau ikrar wakif sebagai suatu kehendak untuk mewakafkan sebagian bendanya. Jadi tidak salah jika masyarakat lebih menggunakan pola tersebut dalam pewakafan. Dan pola tersebut sudah memnuhi rukun wakaf secara Islam.

(12)

“Tanah wakaf itu tidak boleh dijual, tidak boleh diwariskan, dan tidak pula dihibahkan”.

Karena pada dasarnya wakaf adalah abadi dan untuk kesejahteraan. Pasal 41 menjelaskan wakaf dapat berubah statusnya atau ditukar apabila harta benda wakaf yang telah diwakafkan digunakan untuk kepentingan umum sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR) berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan syariah. Penukaran harta benda wakaf dapat dilakukan oleh Menteri Agama RI setelah mendapat rekomendasi dari pemerintah daerah kabupaten/kota, kantor pertanahan kabupaten/kota, Majelis Ulama Indonesia kabupaten/kota, kantor Departemen Agama kabupaten/kota, dan Nazhir tanah wakaf yang bersangkutan.

C. Kesimpulan

Meskipun tanah yang telah diwakafkan tidak bersertifikat, hal itu sudah diatur perundang-undangan bahwa tanah wakaf tersebut tidak boleh dijual, diwariskan ataupun dihibahkan untuk kepentingan lain. Apabila harta benda wakaf tersebut hendak ditukar atau berubah statusnya pun harus dilakukan melalui pihak-pihak yang berwenang dan bersangkutan dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.

3. Analisis Perkara berdasar Hukum Islam di luar Provinsi Kalimantan Timur

Wanita Malam di Malang Banyak Lakukan Nikah Siri secara “Online”

Minggu, 15 Maret 2015 | 12:12 WIB

(13)

Alasan melakukan nikah siri secara online adalah solusi untuk mengantisipasi zina yang dilarang oleh agama.

Dari penelusuran Kompas.com selama sepekan di wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu), nikah siri secara online dilakukan oleh pria hidung belang bersama wanita yang diketahui bekerja di tempat-tempat hiburan malam.

“Memang banyak teman-teman perempuan malam yang melakukan nikah siri secara

online, atau nikah siri biasa. Kan lebih aman, tidak tergolong zina jika mau nikah siri,” ucap seorang wanita malam berinisial MG (21), yang bekerja di sebuah tempat karaoke di Kota Malang, Jumat (13/3/2015) malam.

MG adalah salah satu wanita yang menikah siri secara online. Ia melakukan nikah siri bersama seorang pria yang menjadi pelanggannya saat di tempat karaoke, tempat MG bekerja.

“Tetapi, nikah siri itu dilakukan jika sudah kenal lama, layaknya suami istri. Pria yang sudah sering memberikan uang untuk belanja. Kalau baru kenal, tidak mau juga,” ucapnya.

Bagaimana praktik nikah siri secara online yang dilakukan MG?

Ia menjelaskan sejak pertama kenal, terus berkomunikasi, layaknya berpacaran. “Setelah lama kenal, saya diajak oleh pria itu untuk nikah siri biar bisa berhubungan layaknya suami istri karena si pria itu sudah punya istri. Begitu juga si perempuan, termasuk aku,” katanya.

(14)

“Penghulunya sudah yang dikenal dan mengenal kita. Kita tidak harus datang, tetapi bisa melalui telepon, atau melalui Skype antara kedua mempelai dengan penghulu. Ada saksi kok, tetapi walinya menggunakan penghulu,” katanya.

Bersedia dinikahi secara online, kata MG, selain untuk menghindari zina, pihak pria siap memberikan uang belanja.

“Ya, layaknya suami istri. Tetapi ada kebebasan, saya bisa melayani pria lain saat di tempat kerja. Tetapi tidak sampai berhubungan intim layaknya suami istri. Boleh berhubungan hanya pada pria yang menikahi aku secara siri itu,” katanya.

Apa yang dilakukan MG juga dilakukan oleh banyak teman wanita malam lainnya yang seprofesi. “Banyak kok teman-teman aku di Malang yang nikah siri seperti aku,” ujar wanita yang mengaku belum pernah menikah secara resmi, yang dicatat oleh negara, itu.

Hal yang sama juga diakui RS, perempuan yang setiap harinya bekerja di sebuah karaoke di Jalan Soekarno-Hata, Kota Malang.

Menurut RS dia baru lima bulan melakukan nikah siri dengan seorang pengusaha di Malang.

“Karena dia yang mengajak nikah siri, dan dilakukan secara online. Aku rutin diberi nafkah. Hingga kini tak ada masalah. Halal saya berhubungan suami istri dengan dia,” katanya, mengakhiri perbincangan di tempat kerjanya, Sabtu (14/3/2015).

Pengakuan Pria

(15)

“Aku melakukan itu untuk menghidari zina. Mau nikah lagi secara resmi, jelas tidak akan diperbolehkan oleh istri,” katanya, sembari tersenyum lebar.

Pria yang mengaku memiliki seorang putra itu sudah setahun menjalani nikah siri dengan seorang wanita yang menjadi langganannya untuk karaoke di sebuah tempat hiburan di Kota Malang.

“Tetapi, saya tak akan memberitahukan siapa penghulunya. Yang jelas dia orang pintar soal agama,” katanya singkat.

Diberitahukan sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, masyarakat yang memilih menikah dengan jalur tidak resmi, seperti nikah siri secara

online, jelas akan memiliki konsekuensi menanggung berbagai risiko pernikahannya sendiri.

Menurut Lukman, nikah siri itu negara tidak tahu-menahu karena negara tidak mencatat pernikahan tersebut.

“Jadi, kalau terjadi apa-apa, komsekuensi dari pelaksanaan hak-hak dan pelaksanaan kewajiban itu kemudian tidak bisa diketahui, padahal ini peristiwa sakral,” katanya.

Sumber: regional.kompas.com

Analisis Kasus

A. Definisi dan Alasan Melakukan Nikah Siri

Nikah siri sering diartikan oleh masyarakat umum dengan: pertama,

pernikahan tanpa wali yang sah dari pihak wanita; kedua, pernikahan yang sah secara agama namun tidak dicatatkan dalam lembaga pencatatan negara; dan ketiga, pernikahan yang dirahasiakan karena pertimbangan-pertimbangan tertentu.

(16)

Sistem pernikahan siri online biasanya dilakukan tanpa harus bertatap muka secara langsung, cukup melalui telepon dan atau videocall pun pengantin dapat melangsungkan pernikahan siri.

Selain itu penyedia jasa nikah siri online juga mempersiapkan wali mempelai wanita, memfasilitasi penghulu, saksi, dokumentasi dan surat keterangan

menikah. Untuk fasilitas ini, penyedia jasa di situs online itu memasang tarif Rp 2 jutaan.

C. Hukum Nikah Siri Secara Online

Dalam Pasal 14 Kompilasi Hukum Islam Buku I Bab IV mengenai Rukun dan Syarat Perkawinan:

Untuk melakukan perkawinan harus ada: a. Calon Suami,

b. Calon Isteri, c. Wali Nikah,

d. Dua Orang Saksi, dan e. Ijab dan Kabul.

Jika rukun-rukun tersebut terpenuhi, maka pernikahan seseorang dianggap sah secara syariat walaupun tidak dicatatkan dalam pencatatan sipil.

Namun dalam sistem pernikahan siri online dijelaskan bahwa wali mempelai wanita disiapkan oleh penyedia jasa. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa wali tersebut bukan wali sah dari mempelai wanita. Jika nikah siri dilakukan dengan cara tersebut, maka pernikahan itu statusnya batal dan harus dipisahkan.

Kemudian, dalam berlangsungnya ijab dan kabul, diisyaratkan dalam satu majelis karena hukum majelis merupakan hukum kondisi akad (An-Nabhani, 2003). Sehingga secara hukum Islam, pernikahan siri melalui media online tanpa ada kesatuan majelis adalah tidak sah.

D. Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan status ini muncul sebagai akibat dari perbedaan dalam transaksi pertukaran ketika pengepul memberikan pinjaman dana secara terus- menerus dan pengrajin tidak mampu

Berdasarkan deskripsi hasil yang dicapai maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Data yang diperoleh penelitian menunjukkan bahwa pengembangan produk media

Penelitian ini membahas tentang perkuatan lentur balok beton bertulang menggunakan GFRP (glass fiber reinforced polymer) dan Wiremesh. Balok yang digunakan mempunyai dimensi

Mahasiswa yang menjadi subyek penelitian mengakui bahwa dirinya telah menggunakan jasa cybersex dalam jenis percakapan seks online (chatsex) dan kemudian berlanjut

Sehingga, pada kosakata yang memiliki suku kata lebih dari jumlah yang lazim digunakan akan diterapkan pemendekan sesuai dengan proses yang berlaku pada

Proses Fermentasi dimulai dengan menambahkan sejumlah starter beserta ergosterol ke dalam medium fermentasi (nira nipah) dengan komposisi yang sesuai dengan

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS) dengan bantuan program aplikasi SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) untuk menguji pengaruh antara Komitmen Organisasional, komunikasi dan dukungan atasan secara parsial