i
HUBUNGAN TINDAKAN DISCHARGE PLANNING
PERAWAT DENGAN ANGKA KEKAMBUHAN PADA PASIEN
GANGGUAN JIWA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh:
FERRY TUGAS PANGESTU
NIM. 08060006
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN TINDAKAN DISCHARGE PLANNING
DENGAN ANGKA KEKAMBUHAN PADA PASIEN
GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA DR. RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG
SKRIPSI
Disusun oleh:
FERRY TUGAS PANGESTU 08060006
Skripsi ini telah disetujui Tanggal 14 November 2012
Pembimbing I, Pembimbing II,
Aini Alifatin, M.Kep Ledy Martha Aridiana S.kep.,Ns.M.kes.
NIP. UMM.112.9311.0305 NIP.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iii
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN TINDAKAN DISCHARGE PLANNING DENGAN ANGKA KEKAMBUHAN PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT
JIWA DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
FERRY TUGAS PANGESTU NIM. 08060006
Diujikan
Tanggal 16 November 2012
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp.Mat NIP. UMM. 112.9311.0304
Penguji II,
Ledy Martha Aridiana S.kep.,Ns.M.kes. NIP. UMM..
Penguji I,
Aini Alifatin, M.Kep NIP. UMM.112.9311.0305.
Penguji III,
Prof. DR. Ir. Sujono M.Kes NIP. UMM. 131877094
Penguji IV,
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ferry Tugas Pangestu
Nim : 08060006
Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Hubungan Tindakan Discharge Planning Perawat Dengan Angka Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambialihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.
Malang, 15 November 2012 Yang Membuat Pernyataan,
v
Motto
Rabbighfirlii (Tuhanku ampunilah aku) Warhamnii (sayangilah aku) Wajburnii
(Tutuplah aib-aibku) Warfa’nii (Angkatlah derajatku) Warzuqnii (Berilah aku
rezeki) Wahdinii (Berilah aku petunjuk) Wa’Aafinii (Sehatkanlah aku)
Wa’fuannii (Maafkanlah aku).
Sukses Selalu Berhubungan dengan
Tindakan. Mencoba adalah Proses
untuk Menemukan dan belajar
mendapatkan Kesempatan untuk
mencapai Kesuksesan dan
Keberhasilan
(
ferry tugas pangestu
)Kita tidak menuntut sesuatu hal
yang diluar batas kemampuan,
hanya ilmu yang bisa kami berikan
vi
Lembar persembahan
Bismillah…..
Syukur Yang Tak Terhingga Ku ucapkan Kehadirat Allah SWT.
Terima kasih untuk semua kesempatan terbaik dalam hidupku, terima kasih selalu mau membimbingku, mengantarkanku pada tempat terbaik di bumi ini, terima kasih memberikanku para manusia luar biasa seperti mereka. Terima kasih, biarkan aku terus
mencintaiMu hingga bertambah-tambah hingga akhir nafasku.
kupersembahkan karya kecil ini kepada kedua orang tuaku Ibu Parniati Amd.Kep. Dan Bapak Kamari
Berkat bimbingan dan kasih sayang kalian serta do’a yang selalu terucap buat
Anakmu ini, engkau tak pernah letih dan mengeluh walaupun pahit terasa
Dan penuh pengorbanan yang cukup besar bagiku
Ibu & Bapak…
Kini perjuanganku telah mencapai cita-citaku sesuai dengan harapan dan
impian yang selama ini engkau nantikan, dan aku tetap berusaha
membahagiakanmu.
Ibu, motivator terkuat di jagad ini, perempuan pertama yang kucinta.
Alhamdulillah terlahir dari rahimmu. Alhamdulillah, menikmati pelukan
dan ciumanmu. Alhamdulillah, hati selalu merasa rindu ketika tak
bersamamu. Bu’, my life for u, wish me being the best. Okaiii
Bapak, yang hingga detik ini pun engkau masih tetap menjadi satu-satunya
pemberi nasehat terhebat yang pernah kumiliki. Tak pernah terbayang jika
aq tidak memiliki sesosok laki-laki yang tangguh dan bijak seperti ini.
Terima kasih untuk semuanya, you’re the greatest man who i ever knew.
Adikku. Restu pamungkas. I don’t know what must i say, i think nothing
to say. But, u’re the only one who i have. Being better bro.
And the last,for someone who has come in 2 years. I hope you will be the
vii
Special Thank’s To
...
Sahabat terbaik “ranger”
“jeje,ito,adit,ivan,haris” kalian adalah sahabat terbaikku yag pernah
ada selama kurang lebih 4 tahun ini,semoga kebiasaan2 kita yang dulu
menjadi suatu pengalaman yang berharga bagi kita semua,my great life.
Teman-teman glandang.
Irfan,tata,ranger crew,dodik,faris,denov, puguh,afin,elgi,ferdy”oji boy”
, Snoopy dan teman2 skalian yg tak sempat aq sebut satu persatu,
terimakasih udah membuat warna kehidupan dengan mengisi kesenangan
ketika saya dalam kondisi stress,heheh…
Teman- TEMAN TRC
Zico,brew,andi,Hilda,bagus
gendut,sevita,rani,willy,ervan,rika,riki,kemal, semoga tali persaudaraan ini
akan selalu terhubung sampai hembusan nafas telah tiada.
Pihak RSJ lawang
Bu susiati,P.agus, P.sulis, semua kepala ruangan di RSJ,dan direktur
RSJ lawang, terimakasih telah membantu melancarkan peyelesaian skripsi ini.
Keluarga besarku PSIK A 2008. Alhamdulillah 4 tahun sudah kita lewati bersama. Kalian adalah keluargaku. Dari kalian kutemukan banyak pengalaman berharga didalam arti sebuah kehidupan. Mohon maaf jika aku ada salah. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kesuksesan buat kita semua.Amin
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Tindakan Discharge Planning
Perawat Dengan Angka Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang “. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan tulus kepada :
1. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
3. Aini Alifatin, M.Kep selaku pembimbing I sekaligus penguji I yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingannya dalam penyusunan penelitian ini. 4. Ledy Martha, S.kep,Ns., M.Kes selaku pembimbing II sekaligus penguji II yang
telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingannya dalam penyusunan penelitian ini.
5.
Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil bagi terselesaikanya proposal ini.6. Direktur utama RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang telah memberikan izin peneliti untuk dapat melakukan penelitian.
7. Ka Sub Bag Diklit Tenaga Keperawatan Dan Non Medis yang telah memberikan banyak informasi dan fasilitas dalam melakukan penelitian di RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
8. Semua dosen PSIK UMM yang telah memberikan ilmu, pendidikan serta bimbingan kepada saya selama menjadi mahasiswa di PSIK UMM.
9. Perawat ruang rawat inap di RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
ix
Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.
Malang, 15 November 2012
x ABSTRAK
Hubungan Tindakan Discharge Planning Perawat Dengan Angka Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang
Ferry Tugas Pangestu1, Aini Alifatin M.Kep.2, Lady Martha Aridiana M.Kes. 3
Latar belakang : Di Indonesia pelayanan keperawatan telah merancang berbagai bentuk format perencanaan pemulangan pasien, namun kebanyakan dipakai hanya dalam bentuk pendokumentasian resume pasien pulang, berupa informasi yang harus disampaikan pada pasien yang akan pulang seperti intervensi medis dan non medis yang sudah diberikan, jadwal kontrol, dan gizi yang harus dipenuhi setelah dirumah. Cara ini merupakan pemberian informasi yang sasarannya ke pasien dan keluarga hanya untuk sekedar tahu dan mengingatkan, namun tidak ada yang bisa menjamin apakah pasien dan keluarga mengetahui faktor resiko yang dapat membuat penyakitnya kambuh, dan penanganan kegawatdaruratan apa yang bisa dilakukan terhadap kondisi penyakitnya (Pemila, 2009).
Metode : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian observasi analitik dengan pendekatan retrospektif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 53 perawat di sepuluh ruangan di rumah sakit jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan cluster sampling. Dengan variabel independen adalah tindakan discharge planning dan variabel dependen adalah angka kekambuhan. Analisa data yang digunakan adalah dengan uji korelasi pearson.
Hasil : Dari hasil penelitian tindakan discharge planning didapatkan tindakan discharge planning perawat dengan kategori baik sebesar 45,3% dan dengan kategori kurang baik sebesar 54,7%. Sedangkan rata-rata angka kekambuhan terbesar pada 3 bulan terakhir terdapat pada ruang rawat inap kakak tua dengan rata-rata pasien kambuh 17 pasien dengan persentase 13,9%. Sedangkan angka kekambuhan terkecil pada ruang rawat inap merpati dengan rata-rata pasien kambuh 7 pasien dengan persentase 5,7%.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara tindakan discharge planning dengan angka kekambuhuan pada pasien gangguan jiwa. Dengan nilai p = 0,048. Sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin baik tindakan perawat yang dilakukan atau Discharge Planning maka Rata-rata Angka Kekambuhan Pasien semakin menurun.
Kata Kunci : discharge planning, angka kekambuhan, pasien ganguan jiwa
1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang
xi ABSTRACT
The Relation Of Nurse Discharge Planning Action And Sufferance Rate To The Patients Who Faced Mental Disorder In Dr. Radjiman Wediodiningrat
A’sylum Lawang
Ferry Tugas Pangestu1, Aini Alifatin M.Kep.2, Lady Martha Aridiana M.Kes 3
Background : In Indonesia, nursing service have done stake out many kind of service forms which used to restitute the patients, but most of them only used documentation form patients restitution resume. It contains of information which must be given to the patients who wants to restitute. For example, medical intervention and non medical intervention which had been given, control schedule, the nutrients should be consump at home. This way is one of the best way to give informations which should be completed by the target. They are the patients and their family who can help remain the patients. But no one can guarantee, do the patients and family know the risk factor which can make the disease suffer a relapse and handling emergency, what we can do yo the disease condition (Pamila,2009). Method : the research design which used in this research is analytic observation research design with retrospective vicinity. The sample in this research is 53 nurses in 10 rooms in the Dr. Radjiman Wediodiningrat A’sylum. The sampling technique in this research used Cluster Sampling. By using independent variable include discharge planning action and for dependent variable is sufferance rate. The data analysis used person correlation experiment.
Result : from the result of nurse discharge planning action, with category “good” is
45,3% and “ good enough” is 54,7%. The biggest sufferance rate during 3 months is
located in “Kakak Tua” room, and the rate of sufferance for about 17 patients with 13,9%. The smallest sufferance rate in “Merpati” room with rate of sufference for about 7 patients with 5,7%.
Conclusion : there is relation between discharge planning action and sufferance rate in mental disorder patients. By p rate is 0,048. So, it can be concluded that how good the nurse action or Discharge Planning, it can make the rate of patients sufferance will be less.
Key words : Discharge Planning, Rate Sufferance, Mental Disorder
1. Program Study of Nursing Science, Health Faculty, Muhammadiyah University of Malang 2.Lecturer of Muhammadiyah University of Malang
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iv
MOTO ... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR GAMBAR ... xix
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
BAB II DAFTAR PUSTAKA 2.1 Gangguan Jiwa 2.1.1 Pengertian ... 8
xiii
2.1.3 Ciri-Ciri Gangguan Jiwa ... 11
2.2 Discharge Planning 2.2.1 Pengertian... 11
2.2.2 Pemberi Layanan Discharge Planning ... 12
2.2.3 Penerima Discharge Planning ... 13
2.2.4 Tujuan Discharge Planning ... 13
2.2.5 Struktur Discharge Planning ... 14
2.2.6 Prinsip Discharge Planning ... 15
2.2.7 Prosedur Discharge Planning ... 17
2.2.8 Komponen Perencanaan Discharge Planning ... 20
2.2.9 Proses Discharge Planning ... 20
2.2.10 Elemen Keberhasilan Discharge Planning ... 25
2.2.11 Karakteristik Demografi Perawat Discharge Planning ... 26
2.3 Kekambuhan 2.3.1 Pengertian Kekambuhan ... 28
2.3.2 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Kekambuhan Penderita Gangguan Jiwa ... 28
2.3.3 Gejala-gejala Kekambuhan ... 30
2.3.4 Strategi yang Dapat Membantu Keluarga Untuk Mencegah Kekambuhan ... 30
2.3.5 Hubungan Discharge Planning Dengan Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa ... 31
2.4 Peran Perawat ... 32
xiv
2.4.2 Peran Pembela Pasien ... 34
2.4.3 Peran Penyuluh... 34
2.4.4 Peran Kepemimpinan ... 35
2.4.5 Peran Peneliti ... 35
2.4.6 Peran Pembuat Keputusan Klinis ... 36
2.4.7 Manajer Kasus ... 36
2.4.8 Peran Rehabilitator ... 36
2.4.9 Peran Pendidik ... 37
2.5 Kesehatan Jiwa 2.5.1 Pengertian... 37
2.5.2 Kriteria Sehat Jiwa ... 37
2.5.3 Rentang Sehat Jiwa ... 40
2.6 Terapi 2.6.1 Psikofarmakoterapi ... 40
2.6.2 Terapi Psikososial ... 45
2.6.3 Psikoanalisis Psikoterapi ... 45
2.6.4 Terapi Kelompok ... 45
2.6.5 Terapi Rekreasi ... 46
2.6.6 Art Teraphy ... 46
2.6.7 Terapi Somatik ... 47
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ... 48
xv BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ... 51
4.2 Populasi dan Sampel ... 51
4.2.1 Populasi ... 51
4.2.2 Sampel ... 52
4.2.3 Teknik Sampling ... 54
4.3 Variabel Penelitian ... 54
4.3.1 Variabel Bebas (Independent) ... 54
4.3.2 Variabel Tergantung (Dependent) ... 55
4.4 Definisi Operasional ... 55
4.5 Waktu dan Tempat Penelitian ... 56
4.6 Instrumen Penelitian ... 56
4.6.1 Uji Validitas ... 57
4.6.2 Uji Reliabilitas ... 58
4.7 Prosedur Pengumpulan Data ... 59
4.8 Analisis dan Pengolahan Data ... 60
4.8.1 Analisis Univariat ... 61
4.8.2 Analisis Bivariat ... 61
4.9 Etika Penelitian ... 61
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel ... 63
xvi
5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Pendidikan ... 64 5.2 Distribusi Data Tindakan Discharge Planning Perawat Di
Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ... 65 5.3 Distribusi Data angka Kekambuhan Pada Pasien Gangguan
Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang ... 65 5.4 Hubungan Tindakan Discharge Planning Dengan Angka
Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa ... 66 5.4.1 Uji Normalitas ... 66
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Tindakan Discharge Planning Perawat Di Rumah Sakit
Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ... 68 6.2 Angka Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di
Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ... 70 6.3 Hubungan Tindakan Discharge Planning Perawat Dengan
Angka Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di
Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ... 71 6.4 Keterbatasan Penelitian ... 73 6.5 implikasi keperawatan ... 73
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
xvii
7.2.1 Untuk Keluarga Penderita Gangguan Jiwa ... 76
7.2.2 Untuk Rumah Sakit Jiwa Lawang ... 76
7.2.3 Untuk Institusi Pendidikan... 76
7.2.4 Untuk Peneliti Lain... 76
xviii DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Distribusi Pasien MRS, Lama, Baru dan Kambuh ... 3
Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Sampel ... 53
Tabel 4.2 Definisi Operasional ... 55
Tabel 4.3 Ketentuan Skor ... 56
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan lama kerja ... 63
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkan Pendidikan ... 64
Tabel 5.3 Tabel Tindakan Discharge Planning Perawat ... 65
Tabel 5.4 Tabel Angka Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa ... 65
xix
DAFTAR GAMBAR
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ... 82
Lampiran 2 Lembar Kuisioner ... 83
Lampiran 3 Tabel Distribusi Tindakan Discharge planning perawat RSJ Lawang ... 88
Lampiran 4 Rata-Rata Angka Kekambuhan Pasien Gangguan Jiwa di RSJ Lawang ... 90
Lampiran 5 Tabel Penentuan Mean Tindakan Discharge Planning Dan Angka Kekambuhan ... 91
Lampiran 6 Hasil Uji Penelitian ... 92
Lampiran 7 Data Statistik Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 93
Lampiran 8 Dokumentasi ... 94
xxi
DAFTAR PUSTAKA
---,.2008. profil Kesehatan Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Jakarta Andri, 2008. Kongres Nasional Skizofrenia V Closing The Treathment Gap for Schizophrenia
Arikunto, Suharsimi., 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2006. Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Babich KS, Brown L. 1991. Discharge Planning. New Jersey: Slack Inc (ISBN
1/55642/201/6)
Baron, mary., 2008. Best Practices Manual for Discharge Planning. The California Endowment.
Capernito,. L.J.1999. rencana asuhan dan dokumentasi keperawatan. Edisi 2. Jakarta:EGC
Discharge planning association. 2008. Discharge planning. Diakses dari http://www.dischargeplanning.org.au/index.htm pada tanggal 31 juli 2012. Dorland, W.A. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EGC
Holliman, at al. 2003. Differences and similarities between social work and nurse discharge planners.Division of Social Work.Valdosta State University. Valdosta.USA. Vol 224-31
Http://www.nursingtimes.net/nursing-practice-clinical-research/planning-for-a-smooth-discharge/200681.article diakses pada 31 juli 2012.
Irma., 2009. Gangguan Jiwa dan faktor-Faktor yang mempengaruhinya. http://www.minangforum.com/thread-gangguan-jiwa-danfaktor-faktor-yang mempengaruhinya.
Jama., 2004. Prevalence, Severity, and Unmet Need for Treatment of Mental Disorders in the World Health Organization World Mental Health Surveys. American Medical Association. Vol 291, No. 21.
Kaplan, Robert S. Noorein Inamdar. and Kimberly Reynolds. 2002, Applying the Balanced Scorecard in Healthcare Provider Organizations
Keliat.Budi Anna., 1996. Peran Serta Keluarga dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. Jakarta : EGC.
xxii
Maramis. W.E., 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa edisi 2. Surabaya : Airlangga University Press.
Naylor, MD. 1990. Comprehensive Discharge Planning For The Elderly. University of Pennsylvania. Philadelphia. Vol 327-47
Nurdiana. 2007. Korelasi Peran Serta Keluarga Terhadap Tingkat Kekambuhan Klien Skizofrenia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keeperawatan Volume 3 Banjarmasin:Stikes Muhammadiyah
Nursalam., 2011. Manajemen keperawatan : aplikasi dalam praktik keperawatan professional. edisi 3. Jakarta. Salemba Medika
Nursalam, dan Efendi, F. 2011. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Pemila, Uke. (2009). Internet. Konsep Discharge Planning. Diambil pada tanggal 1 agustus 2012 dari http://152.118.148.220/pkko/files/KONSEP% 20DISCHARGE%20PLANNING.doc.
Potter, PA. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik: jilid .Jakarta: EGC
Potter, PA. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik: jilid .Jakarta: EGC
PPOA (The Psychiatric Patient Advocate Office) .(2009). Discharge Planning Report. A Survey to Determine the Adequacy of Discharge Planning Process in Provincial Psychiatric Hospitals. Diambil pada tanggal 28 oktober 2012 dari http://www.ppao.gov.on.ca/ser-adv-sys-dis.html#method
Rorden. WJ & Taft E (1990). Discharge Planning Guide for Nurses . Saunder Company, Philadelphia.
Salter,mave.,2001. Planning for a smooth discharge. The Royal Marsden Hospital.,London. Vol. 97, issue.34, no.32.
Stuart, W.Gail. 2001. Principles and Practice of Psychiatric Nursing. USA : Mosby Stuart, G.W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Ed.5. Jakarta : EGC.
Suliswati, S. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi I. Jakarta : EGC.
xxiii
World Health Organization (2007) World Health Report 2007. Health systems: improving performance. Geneva: World Health Organization
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta mampu menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa diterjemahkan sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang serta perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive), kemauan (volition), emosi (affective), tindakan (psychomotor) (Yosep, 2007). Sedangkan gangguan jiwa menurut Depkes. RI.(2000) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial.
2
Kesehatan Indonesia (2008) menunjukkan bahwa dari 1000 penduduk terdapat 185 penduduk mengalami gangguan jiwa. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2007, diketahui bahwa prevalensi gangguan jiwa per 1000 anggota rumah tangga terdapat 140/1000 penduduk usia 15 tahun ke atas dan diperkirakan sejak awal tahun 2009 jumlah penduduk yang mengalami gangguan jiwa sebesar 25% dari populasi penduduk di Indonesia. Sedangkan data yang didapat pada study pendahuluan pada tanggal 12 juli 2012 di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, jumlah pasien yang berkunjung pada tahun 2011 tiap bulannya selalu melebihi 1000 orang.
Hasil survey awal penelitian di poliklinik kesehatan masyarakat melalui wawancara dengan perawat, telah didapatkan bahwa keluarga yang berkunjung bukan hanya untuk mengantarkan pasien yang kontrol tetapi banyak juga yang akan menjalani rawat inap dikarenakan kambuh. Kekambuhan yang sering terjadi di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang di karenakan berbagai faktor. Hal ini juga disebabkan oleh perawat yang menangani pasien gangguan jiwa tersebut. Mengingat perawat adalah suatu pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang dimana perawat membantu untuk mencegah kekambuhan dengan proses perencanaan pulang atau discharge planning yang telah disusun secara komprehensif sehingga kekambuhan pada pasien gangguan jiwa dapat dicegah.
3
[image:26.612.116.528.302.414.2]jiwa, seperti diasingkan oleh keluarganya sendiri (Wiramisharjo, 2007). Ada beberapa hal yang bisa memicu kekambuhan, antara lain penderita tidak minum obat dan tidak kontrol ke dokter secara teratur, menghentikan sendiri obat tanpa persetujuan dokter, kurang dukungan dari keluarga dan masyarakat, serta masalah kehidupan yang berat yang membuat stress sehingga penderita kambuh dan perlu dirawat di rumah sakit. Dari data yang didapatkan di Rumah Sakit Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Distribusi pasien MRS , Lama, Baru dan Kambuh (2012)
Bulan MRS LAMA BARU KAMBUH Kekambuhan %
April 76 1025 58 40 52,63 %
Mei 86 1072 60 55 63,95 %
Juni 58 1001 56 30 51,72 %
Sumber : Poli Kesehatan Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang 2012.
Dari tabel 1.1 diatas dapat dilihat angka kekambuhan pada triwulan kedua tahun 2012 cukup tinggi, setiap bulan rata-rata lebih dari 50 % pasien MRS merupakan pasien yang mengalami kekambuhan.
Kelliat (1996) mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang bisa memicu kekambuhan pada pasien gangguan jiwa,(1) klien itu sendiri; (2) dokter yang telah memberi resep; (3) keluarga klien; (4) lingkungan sekitar tempat tinggal klien dan (5) penanggung jawab klien selama dirumah sakit atau perawat yang bertanggunag jawab atas kesehatan klien. Perawat disini mempunyai peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dari klien pertama masuk rumah sakit sampai perencanaan pulang.
4
kebutuhan klien tentang perawatan kesehatan diluar rumah sakit, disertai dengan kerjasama dengan klien dan keluarga klien dalam mengembangkan rencana- rencana perawatan setelah perawatan di rumah sakit (Brunner & Sudarth, 2002). Discharge planning sebaiknya dilakukan sejak pasien diterima di suatu agen pelayanan kesehatan, terkhusus di rumah sakit dimana rentang waktu pasien untuk menginap semakin diperpendek. Discharge planning yang efektif seharusnya mencakup pengkajian berkelanjutan untuk
mendapatkan informasi yang komprehensif tentang kebutuhan pasien yang berubah– ubah, pernyataan diagnose keperawatan, perencanaan untuk memastikan kebutuhan pasien sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pemberi layanan kesehatan (kozier, 2004)
Di Indonesia pelayanan keperawatan telah merancang berbagai bentuk format perencanaan pemulangan pasien, namun kebanyakan dipakai hanya dalam bentuk pendokumentasian resume pasien pulang, berupa informasi yang harus disampaikan pada pasien yang akan pulang seperti intervensi medis dan non medis yang sudah diberikan, jadwal kontrol, dan gizi yang harus dipenuhi setelah dirumah. Cara ini merupakan pemberian informasi yang sasarannya ke pasien dan keluarga hanya untuk sekedar tahu dan mengingatkan, namun tidak ada yang bisa menjamin apakah pasien dan keluarga mengetahui faktor resiko yang dapat membuat penyakitnya kambuh, dan penanganan kegawatdaruratan apa yang bisa dilakukan terhadap kondisi penyakitnya (Pemila, 2009). Tindakan perawat dalam pemberian discharge planning kepada pasien gangguan jiwa harus benar-benar dilakukan secara tepat dan komprehensif sehingga kemungkinan kambuh dapat dicegah.
5
yang terjadi pada pasien gangguan jiwa, sehingga akan diperoleh suatu hasil yang signifikan dan dapat dicari alternative penyelesaian masalah.
Berdasarkan survei awal dengan teknik wawancara kepada Ka. Sub Bag. Diklit Tenaga Keperawatan dan Non Medis Susiati,SST, S.pd di Rumah Sakit Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, perencanaan pemulangan pasien telah dilaksanakan. Form discharge planning di rumah sakit jiwa tersebut hanya berupa anjuran untuk keluarga yaitu :
1). Minum obat teratur, 2) diberi kegiatan/kesibukan, 3) kontrol secara teratur di puskesmas atau rumah sakit terdekat, 4) kontrol di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang hari senin sampai dengan jumat, jam 07.30-14.00 WIB, hari sabtu, minggu dan hari besar tidak melayani kontrol. Keempat komponen anjuran untuk keluarga yang telah diberikan ternyata tidak menutup kemungkinan pasien akan kembali menjalani rawat inap karena mengalami kekambuhan.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas maka penulis merasa tertarik melakukan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana hubungan antara tindakan discharge planning perawat dengan angka kekambuhan pada pasien gangguan jiwa.
1.2 Rumusan masalah
6
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tindakan discharge planning perawat dengan bertambahnya angka kekambuhan pada pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
1.3.2 Tujuan khusus
1) Mengidentifikasi karakteristik demografi perawat meliputi: usia, jenis kelamin, lama bekerja dan tingkat pendidikan
2) Mengidentifikasi pelaksanaan perawat dalam melakukan discharge planning kepada pasien gangguan jiwa.
3) Mengidentifikasi angka kekambuhan pasien gangguan jiwa.
4) Menganalisis hubungan antara tindakan discharge planning perawat dengan angka kekambuhan pasien gangguan jiwa pada sepuluh ruang rawat inap di Rumah Sakit Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Bagi keluarga penderita gangguan jiwa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi dalam rangka untuk memberikan dukungan pada anggota keluarga yang terkena gangguan jiwa.
1.4.2 Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan RSJ Lawang
7
menghadapi pemulangan, dalam artian bahwa pasien mampu melakukan perawatan berkelanjutan di rumah.
1.4.3 Bagi Institusi pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan memberikan tambahan acuan bagi mahasiswa yang pada akhirnya nanti akan melakukan penelitian yang sama atau menyerupai dengan penelitian ini.
1.4.4 Bagi peneliti lain.
Dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan topik yang sama.
1.5 Keaslian Penelitian
Dalam penelitian Sinaga YS.(2010) dengan judul “Peran Perawat dalam Perencanaan