No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 02Juli 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
REDESIGN
PAKAIAN PELINDUNG DINGIN PEKERJA
COLD
STORAGE
DI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA
FOOD
DIVISION
MEDAN BERDASARKAN
INSULATION
REQUIRED
(IREQ) DAN METODE
VALUE ENGINEERING
TUGAS SARJANA
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh WILLY RAMOS
1 0 0 4 0 3 0 2 6
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
REDESIGN
PAKAIAN PELINDUNG DINGIN PEKERJA
COLD
STORAGE
DI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA
FOOD
DIVISION
MEDAN BERDASARKAN
INSULATION
REQUIRED
(IREQ) DAN METODE
VALUE ENGINEERING
TUGAS SARJANA
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh WILLY RAMOS
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
(Ir. Sugih Arto P., MM) (Dr. Eng. Ir. Listiani Nurul Huda, MT)
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Saya memanjatkan ucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena
atas berkat dan kasih-Nya saya dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini
dengan baik. Tidak lupa pula saya mengucapkan hormat dan terima kasih kepada
kedua orang tua saya yang terus memberikan dukungan baik moril dan materil.
Laporan Tugas Akhir ini merupakan awal bagi saya untuk lebih mengenal
dunia kerja dan menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah dan ditujukan untuk
memenuhi syarat dan ketentuan dalam mengikuti kurikulum Departemen Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Judul tugas akhir ini yaitu
“Desain Fasilitas Kerja Pendukung Operator Cold Storage dengan Integrasi
Pendekatan Value Engineering dan Ergonomi.”
Penulisan laporan ini tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa
yang akan datang. Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Maret2015
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada
Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untukmerasakan dan mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU
sertatelah memberikan hikmat dan berkat-Nya kepada penulis selama masa kuliah
dan penulisan laporan tugas sarjana ini.
Penghormatan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua
orang tua penulis yaitu ayahanda Atnan Leonard dan Ibunda Lisken Tambun yang
tak henti-hentinya mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis baik
moril maupun materil. Tugas sarjana ini merupakan salah satu bentuk balas budi
dan ucapan terimakasih penulis kepada kedua orang tua tercinta.
Dalam penulisan tugas sarjana ini penulis telah mendapatkan
bimbingandan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual,
informasi maupunadministrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis
mengucapkan terima kasihkepada:
1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Industri,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi izin
pelaksanaan Tugas Sarjana ini.
2. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT selaku sekretaris Departemen Teknik Industri,
3. Bapak Ir. Sugiharto P., M.M. selaku Dosen Pembimbing I atas bimbingan dan
pengarahan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana
ini.
4. Ibu Dr. Eng. Ir. Listiani Nurul Huda, M.T. selaku Dosen Pembimbing II atas
waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis
dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.
5. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan pengajaran selama perkuliahan yang
menjadi bekal dalam penulisan tugas sarjana ini.
6. Staff pegawai Teknik Industri, bang Mijo, bang Ridho, kak Dina, bang
Nurmansyah, kak Ani dan kak Rahma yang telah membantu dalam masalah
administrasi untuk melaksanakan tugas sarjana ini.
7. Kedua Orang Tua penulis, Ayahanda Atnan Leonard dan Ibunda Lisken
Tambun.
8. Saudara dan saudari penulis, Sinta Marlina Pakpahan dan Hans Andika
Pakpahan.
9. Teman terdekat Sarmida Novianna Pratiwi Manalu yang selalu memberi
dukungan dan semangat kepada penulis.
10.Rekan seperjuangan di PT.Charoen Pokphand Indonesia Medan, Tanesia
Sinaga, Yoko Andreas Hutabarat dan Citra Siallagan yang saling membantu
11.Bapak Marilitua Silalahi selaku pembimbing lapangan di PT. Charoen
Pokphand Indonesiayang telah memberikan bantuan berupa waktu,
bimbingan, informasi dan data selama melakukan penelitian di perusahaan.
12.Teman seperjuangan bimbingan Reza, Madan, Utami, Fuad dan Aziz.
13.Teman-teman sejawat di Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem
Kerja yaituAdra, Gavri, Aziz, Reza, Joseph, Saryanta, Martha dan Nadia
Comenecci serta adik-adik Rama, Marina, Poppy, Holongan, Loli, Sarmida,
Rian, Savudan, Tania, Tri, Andy dan Zenzen,
14.Bang Donny Herry Pasaribu, ST. bang Bermart, ST., bang Jansen, S.T.
Nurlianan Adelina Sitompul, S.T. dan bang Kristoffel Pandiangan, ST. yang
telah membantu penulis berupa diskusi dan saran mengenai pengerjaan
laporan yang penulis lakukan.
15.Teman satu kontrakkan Aven, Edgard dan Aman yang telah mendukung
penulis dalam proses penyelesaian laporan tugas akhir.
16.Teman-teman terdekat Feliks, Donny Manurung, Adra, Marco, Gavri, Jevier,
Nixon, Aven dan Edgard yang telah mendukung penulis dalam proses
penyelesaian laporan tugas akhir.
17.Rekan-rekan TITEN yang yang telah memberikan dukungan.
18.Seluruh pihak yang telah memberi bantuan kepada penulis tidak dapat
disebutkan satu per satu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS
DAFTAR ISI
BAB HALAMAN
LEMBAR JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xix
DAFTAR GAMBAR ... xxv
DAFTAR LAMPIRAN ... xxxi
ABSTRAK ... xxxiii
I PENDAHULUAN ... I-1
1.1 Latar Belakang ... I-1
1.2 Perumusan Masalah ... I-5
1.3 Tujuan dan Manfaat ... I-5
1.4 Batasan dan Asumsi Penelitian ... I-6
1.5 Sistematika Penulisan Laporan ... I-7
II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-3
2.3 Lokasi Perusahaan ... II-4
2.4. Daerah Pemasaran ... II-4
2.5 Organisasi dan Manajemen ... II-5
2.5.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... II-5
2.5.2 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-7
2.5.3 Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja ... II-13
2.5.4 Sistem Pengupahan & Fasilitas Lainnya ... II-14
2.6 Proses Produksi ... II-17
2.6.1 Bahan yang Digunakan ... II-17
2.6.1.1 Bahan Baku ... II-17
2.6.1.2 Bahan Tambahan ... II-18
2.6.1.3 Bahan Penolong ... II-19
2.6.2 Uraian Proses ... II-19
2.6.2.1 Departemen Cut Up ... II-20
2.6.2.2 Further Production ... II-21
2.6.2.3 Sausage Production ... II-24
2.7 Mesin dan Peralatan ... II-27
2.7.1 Mesin Produksi ... II-27
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
2.8 Utilitas ... II-28
2.9 Safety and Fire Protection ... II-30
2.10 Limbah ... II-32
III
LANDASAN TEORI
... III-1 3.1 Kenyamanan Termal ... III-13.2 Faktor-Faktor Kenyamanan Termal ... III-2
3.2.1 Temperatur Udara ... III-2
3.2.2 Kelembaban Udara ... III-3
3.2.3Pergerakan Udara ... III-4
3.2.4 Metabolisme ... III-5
3.2.5 Pakaian yang Dikenakan ... III-6
3.3 Cold Stress ... III-7
3.4 Cold stress Index ... III-11
3.4.1 Wind Chill Index (WCI) ... III-11
3.4.2 Insulation Required Index (IREQ Index) ... III-13
3.5 Antropometri ... III-16
3.5.1 Definisi Antropometri ... III-16
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
3.5.3 Prinsip-prinsip Penggunaan Data Antropometri ... III-18
3.5.4Dimensi Tubuh Pengukuran Data Antropometri ... III-20
3.5.5Aplikasi Distribusi Normal Dalam Penetapan Data
Antropometri ... III-23
3.6 Uji Keseragaman Data ... III-24
3.7 Uji Kecukupan Data ... III-25
3.8 Uji Normal dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... III-26
3.9 Penilaian Beban Kerja Fisik ... III-27
3.9.1 Metode Penilaian Secara Langsung ... III-27
3.9.2Metode Penilaian Secara Tidak Langsung ... III-28
3.10 ProductDesign ... III-29
3.11 Quality Function Deployment ... III-31
3.12 Design Deployment ... III-35
3.13 Value Engineering ... III-36
3.14 Teknik Sampling ... III-39
3.14.1Probability Sampling ... III-40
3.14.2 Non Probability Sampling ... III-43
3.15 Validitas Data ... III-44
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1
4.2 Jenis Penelitian ... IV-1
4.3 Subjek Penelitian ... IV-1
4.4 Variabel Penelitian ... IV-1
4.5 Kerangka Konseptual ... IV-2
4.6 Definisi Variabel Operasional ... IV-3
4.7 Rancangan Penelitian ... IV-4
4.8 Pengumpulan Data ... IV-7
4.8.1 Sumber Data ... IV-7
4.8.2 Metode Pengumpulan Data ... IV-9
4.9 Instrumen Penelitian... IV-11
4.10 Prosedur Penelitian... IV-15
4.11 Instalasi Peralatan Pengukuran di Cold Storage ... IV-16
4.12 Populasi dan Sampel ... IV-17
4.13 Metode Pengolahan Data ... IV-19
V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1
5.1 Pengumpulan Data ... V-1
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
5.1.1.1 Pengumpulan Data Temperatur Udara
(Ta) ... V-1
5.1.1.2Pengumpulan Data Temperatur Radian
(Tr) ... V-3
5.1.1.3 Pengumpulan Data Kecepatan Angin ... V-5
5.1.1.4 Pengumpulan Data Kelembapan Udara .. V-7
5.1.1.5 Pengumpulan Data Pribadi Pekerja ... V-9
5.1.1.6 Pengumpulan Data Psikologi Pekerja ... V-10
5.1.1.7 Pengumpulan Data Tingkat Metabolisme
Pekerja ... V-12
5.1.1.8 Pengumpulan Data Insulasi Pakaian
Pekerja ... V-12
5.2 Pengolahan Data... V-14
5.2.1 Perhitungan Beban Kerja Pekerja ... V-14
5.2.1.1Metode Penilaian secara Langsung ... V-14
5.2.1.2Metode Penilaian secara Tidak Langsung .. V-16
5.2.2 Perhitungan Indeks Cold Stress ... V-18
5.2.3 Perhitungan Insulation Required Index (IREQmin
dan IREQneutral) ... V-19
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
5.2.5 Pengolahan Data Desain Produk ... V-24
5.2.5.1Kuesioner Keluhan ... V-24
5.2.5.2Data Pengukuran Antropometri ... V-25
5.2.5.3Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi,
Niai Maksimum dan Minimum ... V-28
5.2.5.4Uji Keseragaman Data ... V-30
5.2.5.5Uji Kecukupan Data ... V-44
5.2.5.6Uji Kenormalan Data ... V-46
5.2.5.7Penetapan Data Antropometri ... V-49
5.2.5.8 Penetapan Data Antropometri dengan
Prinsip Ekstrim ... V-49
5.2.5.9 Penetapan Data Antropometri dengan
Prinsip Rata-rata ... V-50
5.2.5.10 Penentuan Spesifikasi Atribut Produk .... V-55
5.2.5.11 Kuesioner Tertutup... V-56
5.2.5.12 Uji Validitas Data Hasil Kuesioner
Tertutup ... V-57
5.2.5.13 Uji Reliabilitas Data Hasil Kuesioner
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
5.2.6 Membangun Matriks Quality Function
Deployment (QFD) Fase I ... V-61
5.2.6.1 Identifikasi Kebutuhan Pekerja ... V-61
5.2.6.2 Menyusun Matriks Perencanaan ... V-62
5.2.6.3 Menetapkan Karakteristik Teknik
terhadap Kebutuhan Pekerja ... V-66
5.2.6.4 Menetapkan Hubungan Antara
Karakteristik Teknis ... V-67
5.2.6.5 Menetapkan Tingkat Hubungan Antara
Karakteristik Teknis Produk Dengan
Keinginan Pekerja ... V-68
5.2.6.6 Membangun Matriks House of Quality
(HOQ) Desain Pakaian Pelindung
Dingin ... V-69
5.2.7 Membangun Matriks Quality Function
Deployment (QFD) Fase II ... V-73
5.2.7.1 Menetapkan Karakteristik Teknis
Prioritas Berdasarkan QFD Fase I ... V-73
5.2.7.2 Menetapkan Part Kritis ... V-73
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
5.2.7.4 Menetapkan Hubungan antara
Karakteristik Teknis dengan Part Kritis .. V-75
5.2.7.5 Membangun Matriks House of Quality
(HOQ) Pakaian Pelindung Dingin Fase
II ... V-76
5.2.8 Menentukan Peningkatan Mutu Desain Pakaian
Pelindung DinginPekerjaCold Storage ... V-79
5.2.9 Meningkatkan Nilai Desain dengan
Menggunakan Metode Value Engineering ... V-79
5.2.9.1 Tahap Informasi ... V-79
5.2.9.2 Tahap Analisis Fungsi ... V-80
5.2.9.3 Tahap Kreatif ... V-81
5.2.9.4 Tahap Penentuan/Keputusan ... V-84
5.2.9.5 Tahap Pengembangan ... V-90
VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL ... VI-1
6.1 Analisis Hasil ... VI-1
6.1.1 Analisis Pengaruh Temperatur Udara terhadap
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
6.1.2 Analisis Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap
Cold Stress (Wind Chill Index) ... VI-3
6.1.3 Analisis Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap
IREQneutral dan DLE ... VI-4
6.1.4 Analisis Pengaruh Temperatur Udara Terhadap
IREQneutral dan DLE ... VI-6
6.1.5 Analisis Pengaruh Kelembapan Udara Terhadap
IREQneutral dan DLE ... VI-7
6.1.6 Analisis Pengaruh Insulasi Pakaian terhadap
IREQneutral dan DLE ... VI-9
6.1.7 Analisis Pengaruh Tingkat Metabolisme
Terhadap IREQneutral dan DLE ... VI-10
6.1.8 Analisis Cold Stress Index (Wind Chill Index) ... VI-12
6.1.9 Analisis IREQ (Insulation Clothing Required) ... VI-13
6.1.10 Analisis DLE ... VI-14
6.1.11 Analisis QFD Fase I ... VI-15
6.1.11.1Analisis Kuesioner Tertutup ... . VI-15
6.1.12 Analisis QFD Fase II ... VI-18
6.1.13 Analisis Value Engineering ... VI-19
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
6.2.1 Pembahasan Keterkaitan Antar Variabel Termal .. VI-20
6.2.2 Pembahasan Usulan Perbaikan Pakaian Pelindung
Dingin ... VI-21
6.2.3 Pembahasan Perbandingan Kondisi Aktual
dengan Desain Usulan ... VI-24
VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1
7.1 Kesimpulan ... VII-1
7.2 Saran ... VII-2
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
2.1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-7
2.2 Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Administrasi ... II-14
2.3 Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Produksi ... II-15
2.4 Mesin Produksi Divisi Further ... II-28
2.5 Mesin Produksi Divisi Sausagae ... II-28
2.6 Peralatan di Dalam Cold Storage... II-32
3.1 Nilai Iclo Berbagai Jenis Pakaian ... III-7
3.2 Dimensi Tubuh dalam Antropometri ... III-22
3.3 Tabel Persentil dan Cara Perhitungan dalam Distribusi
Normal ... III-26
3.4 Konsumsi Energi dan Kategori Beban Kerja Berdasarkan
Energi Expenditur ... III-27
5.1 Data Rata-Rata Temperatur Udara ... V-2
5.2 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Temperatur
Udara ... V-3
5.3 Data Rata-Rata Temperatur Radian ... V-4
5.4 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Temperatur
Radian ... V-5
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL HALAMAN
5.6 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Kecepatan
Angin ... V-7
5.7 Data Rata-Rata Kelembapan Udara ... V-8
5.8 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran
Kelembapan Udara ... V-9
5.9 Data Pribadi Pekerja ... V-9
5.10 Denyut Nadi Pekerja ... V-12
5.11 Data Insulasi Pakaian Pekerja ... V-13
5.12 Klasifikasi Beban Kerja ... V-15
5.13 Perhitungan Konsumsi Energi PekerjaCold Storage ... V-15
5.14 Perhitungan %CVL ... V-17
5.15 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Wind Chill Index ... V-19
5.16 Hasil Rekapitulasi Perhitungan IREQ ... V-21
5.17 Perbandingan antara IREQ dan Icl,r ... V-21
5.18 Rekapitulasi Perhitungan DLE (Duration Limit Exposure) .. V-23
5.19 Regresi dan Korelasi Kondisi TermalTerhadap IREQneutral ... V-24
5.20 Regresi dan Korelasi Kondisi Termal Terhadap DLE ... V-25
5.21 Keluhan Pekerja Terhadap Pakaian Pelindung Dingin
Aktual... V-27
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL HALAMAN
5.23 Data Antropometri untuk Merancang Pakaian Pelindung
Dingin ... V-29
5.24 Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum dan Nilai
Minimum Tiap Dimensi Tubuh ... V-32
5.25 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Tinggi Bahu Duduk ... V-33
5.26 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi TBD ... V-34
5.27 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Lebar Pinggul ... V-36
5.28 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi LP ... V-37
5.29 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu ... V-38
5.30 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhi Dimensi Lebar Bahu ... V-40
5.31 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Jangkauan Tangan ... V-41
5.32 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi Jangkauan
Tangan ... V-42
5.33 Tabel Uji Keseragaman Dimensi TSB-TMK ... V-44
5.34 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi TSB-TMK ... V-45
5.35 Perhitungan Uji Kecukupan Dimensi Tinggi Bahu Duduk ... V-47
5.36 Uji Kecukupan Data... V-48
5.37 Dimensi Tinggi Bahu Duduk ... V-51
5.38 Dimensi Lebar Pinggul ... V-53
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL HALAMAN
5.40 Dimensi Jangkauan Tangan ... V-54
5.41 Dimensi TSB-TMK ... V-55
5.42 Rekapitulasi Penentuan Ukuran Desain Pakaian Pelindung
Dingin ... V-57
5.43 Atribut Produk ... V-58
5.44 Rekapitulasi Kuisioner Tertutup ... V-58
5.45 Rekapitulasi Nilai X dan Y ... V-59
5.46 Rekapitulasi Validitas setiap Pertanyaan Kuesioner Tertutup V-60
5.47 Varians Untuk Setiap Pertanyaan ... V-62
5.48 Hasil Identifikasi Kebutuhan Pekerja ... V-63
5.49 Customer Importance (CI) ... V-64
5.50 Tingkat Kepuasan Pekerja untuk Setiap Variabel ... V-65
5.51 Keterangan Nilai Sales Point ... V-65
5.52 Nilai Sales Point Variabel Kebutuhan Pekerja ... V-66
5.53 Rasio Perbaikan Setiap Variabel Kebutuhan ... V-66
5.54 Bobot Absolut setiap Variabel Kebutuhan ... V-67
5.55 Bobot Relatif untuk Setiap Variabel ... V-68
5.56 Karakteristik Teknis yang Dibutuhan untuk Memenuhi
Kebutuhan Pekerja ... V-68
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL HALAMAN
5.58 Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan
Perkiraan Biaya ... V-73
5.59 Karakteristik Teknis Pakaian Pelindung Dingin ... V-75
5.60 Part Kritis Desain Pakaian Pelindung Dingin ... V-75
5.61 Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan
Perkiraan Biaya QFD Fase II ... V-79
5.62 Data Jenis Bahan, Harga dan Kuantitas Bahan Penyusun
Upper Protective ClothPekerjaCold Storage ... V-82
5.63 Data Jenis Bahan, Harga dan Kuantitas Bahan Penyusun
Lower Protective ClothPekerjaCold Storage ... V-82
5.64 Kelebihan dan Kelemahan Alernatif Bahan Penyusun
Desain Pakaian Pelindung Dingin ... V-85
5.65 Daftar Harga Alternatif Material ... V-86
5.66 Urutan Rangking dan Pembobotan Kriteria... V-87
5.67 Pemilihan Alternatif untuk Kriteria Harga Bahan ... V-87
5.68 Hasil Penilaian Masing-masing Alternatif Berdasarkan
Kriteria ... V-88
5.69 Hasil Rekapitulasi Performansi Tiap Alternatif... V-89
5.70 Rekapitulasi Nilai (Value) Masing-masingAlternatif ... V-88
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL HALAMAN
6.2 Rekapitulasi Perhitungan Korelasi Dari Tiap Variabel
Termal ... VI-3
6.3 Nilai Wind Chill Index Berdasarkan Ketinggian Pengukuran VI-4
6.4 Hasil Perbandingan IREQ ... VI-5
6.5 Hasil Perbandingan DLE ... VI-6
6.6 Atribut Produk ... VI-7
6.7 Rekapitulasi Validitas setiap Pertanyaan Kuesioner Tertutup VI-8
6.8 Nilai Net Sales, Importance Weightdan Relatife Weight ... VI-8
6.9 Rekomendasi Komposisi Pakaian ... VI-16
6.10 Hasil Rekapitulasi Perhitungan DLE Usulan Perbaikan... VI-18
6.11 Perbandingan Insulasi Pakaian Aktual dengan Desain
Usulan ... VI-18
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
1.1 Hasil Interview Sensasi Termal dan Tingkat Kenyamanan
Pekerja Cold Storage PT CPI Food Division Medan ... I-3
2.1 Struktur Organisasi PT Charoen Pokphand Indonesia Food
Division ... II-6
2.2 Flowsheet Uraian Proses pada Departemen Cut Up ... II-22
2.3 Flowchart Proses Produksi Pembuatan Nugget... II-25
2.4 Flowchart Proses Produksi Pembuatan Sausage ... II-26
2.5 Mesin Cold Storage ... II-31
3.1 Skema Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Performansi III-6
3.2 Pengaruh Temperatur Udara dan Kecepatan Angin
Terhadap Bahaya Cold Stress ... III-11
3.3 Pekerja yang Beresiko Terhadap Cold Stress ... III-11
3.4 Prosedur Evaluasi Lingkungan Dingin Menurut ISO 1107
Standard (IS0 2007)... III-12
3.5 Wind Chill Chart ... III-15
3.6 Kelompok Dimensi Antropometri ... III-24
3.7 House of Quality ... III-32
3.8 Contoh Quality Function Deployment ... III-34
4.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-3
DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)
GAMBAR HALAMAN
4.3 Thermo-Anemometer ... IV-8
4.4 Heart Rate Monitor ... IV-9
4.5 Antropolometer ... IV-9
4.6 Kuesioner Pribadi Penelitian ... IV-10
4.7 Bagan Prosedur Penelitian ... IV-13
4.8 Tampak Luar Cold Storage... IV-13
4.9 Tampak Atas Cold Storage ... IV-14
4.10 Tampak Dalam Cold Storage ... IV-14
4.11 Layout Cold Storage ... IV-14
4.12 Langkah – Langkah Pengolahan Data ... IV-16
4.13 Block Diagram Pembangunan House Of Quality Fase I ... IV-18
4.14 Diagram Alir PembangunanHouse Of Quality QFD
Phase II ... IV-18
4.15 Diagram Alir Value Engineering ... IV-19
5.1 Grafik Temperatur Udara terhadap Waktu dan Ketinggian... V-3
5.2 Grafik Temperatur Radian terhadap Waktu dan Ketinggian . V-5
5.3 Grafik Kecepatan Angin terhadap Waktu dan Ketinggian .... V-7
5.4 Grafik Kelembapan Udara terhadap Waktu dan Ketinggian . V-9
5.5 Grafik Persepsi Sensasi Termal dan Kenyamanan Termal
DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)
GAMBAR HALAMAN
5.6 Grafik Respon Preferensi Termal dan Akseptabilitas Termal
Pekerja ... V-11
5.7 Grafik Data Respon Pekerja tentang Kapabilitas dan
Kenyamanan Pakaian Pelindung Dingin Aktual ... V-11
5.8 Grafik Indeks Wind Chill ... V-19
5.9 Tampilan Perhitungan IREQ ... V-20
5.10 Tampilan Perhitungan DLE (Duration Limit Exposure) ... V-23
5.11 Dimensi untuk Upper Protective Cloth ... V-30
5.12 Dimensi untuk Lower Protective Cloth ... V-30
5.13 Grafik Uji Keseragaman Dimensi TBD... V-32
5.14 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi TBD ... V-34
5.15 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Lebar Pinggul (LP) ... V-36
5.16 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi LP ... V-38
5.17 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu ... V-39
5.18 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu V-40
5.19 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Jangkauan Tangan ... V-42
5.20 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi JT ... V-43
5.21 Grafik Uji Keseragaman Dimensi TSB-TMK ... V-45
5.22 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi TSB-TMK . V-46
DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)
GAMBAR HALAMAN
5.24 Tampilan Variable View ... V-49
5.25 Tampilan Output Uji Kenormalan Data dengan Software
SPSS 17.0 ... V-50
5.26 Hubungan Antar Karakteristik Teknik Pakaian Pelindung
Dingin ... V-70
5.27 Matriks Antara CR dengan Karakteristik Teknis
DesainPakaian Pelindung Dingin ... V-71
5.28 QFD Fase I Desain Pakaian Pelindung Dingin ... V-74
5.29 Hubungan Antar Part Kritis Desain Pakaian Pelindung
Dingin ... V-76
5.30 Hubungan Antar Karakteristik Teknis dan Part Kritis
Pakaian Pelindung Dingin ... V-77
5.31 QFD Fase II Desain Fasilitas Kerja Pendukung ... V-80
5.32 Diagram FAST Fasilitas Kerja Pendukung ... V-83
5.33 Rekapitulasi Sub Alternatif Jenis Bahan ... V-85
5.34 Performansi Setiap Alternatif ... V-89
5.35 Nilai (Value) Setiap Alternatif ... V-90
6.1. Langkah-langkah Analisis yang Dilakukan ... VI-1
DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)
GAMBAR HALAMAN
6.3 Penentuan IREQ neutral Terhadap Tingkat Aktivitas dan
Temperatur Udara Yang Berbeda ... VI-6
6.4 Batas Rekomendasi Paparan yang Aman Pada Berbagai
Nilai Insulasi Pakaian ... VI-7
6.5 Ukuran Kinerja QFD Fase I ... VI-10
6.6 Ukuran Kinerja QFD Fase II ... VI-11
6.7 Perbandingan Value Desain Aktual dan Alternatif
DesainTerpilih ... VI-12
6.8 Skema Pembahasan Keterkaitan Antar Variabel Termal ... VI-13
6.9 Skema Pembahasan Usulan Perbaikan Pakaian Pelindung
Dingin ... VI-14
6.10 Spesifikasi Pakaian Pelindung Dingin Bagian Atas ... VI-15
6.11 Spesifikasi Pakaian Pelindung Dingin Bagian Bawah ... VI-15
6.12 Bahan Inner Layer dan Outer Layer Pakaian Pelindung
Dingin ... VI-15
6.13 Perbandingan Resultan Insulasi Pakaian Aktual Dengan
Usulan ... VI-19
6.14 Perbandingan Resultan Insulasi Pakaian Aktual Dengan
DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)
GAMBAR HALAMAN
6.15 Perbandingan Waktu Produktif dan Non Produktif dengan
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
1. Form Pengumpulan Data Kelembapan Udara ... L-1
2. Form Pengumpulan Data Temperatur Udara... L-7
3. Form Pengumpulan Data Kecepatan Angin ... L-13
4. Form Pengumpulan Denyut Nadi Operator ... L-19
5. Form Pengumpulan Data Antropometri ... L-20
6. Kuesioner Pribadi dan Kondisi Termal ... L-21
7. Kuesioner Keluhan ... L-51
8. Kuesioner Tertutup ... L-66
9. Kuesioner Penentuan Karakteristik Teknis... L-81
10. Kuesioner Penentuan HubunganKarakteristik Teknik ... L-82
11. Diskusi Matriks Hubungan QFD Fase I ... L-83
12. Nilai Sales Point ... L-84
13. Kuesioner Penentuan Karakteristik Teknis... L-85
14. Kuesioner Penentuan HubunganPart Critis ... L-86
15. Diskusi Matriks Hubungan QFD Fase II ... L-87
16. Tabel R Product Moment ... L-88
17. Nilai Insulasi Pakaian ... L-89
18. Tingkat Metabolisme Berbagai Aktivitas ... L-90
18. Korelasi Faktor-faktor Terhadap Hari Pengukuran ... L-91
19. Korelasi Faktor-faktor Terhadap Titik Pengukuran... L-92
[image:30.595.134.497.161.754.2]DAFTAR LAMPIRAN(LANJUTAN)
LAMPIRAN HALAMAN
21. Korelasi Faktor-faktor Terhadap Ketinggian Pengukuran... L-94
22. Perhitungan Regresi Temperatur Udara Terhadap WCI ... L-95
23. Perhitungan Regresi Kecepatan Angin Terhadap WCI ... L-96
24. Perhitungan Regresi Kecepatan Angin Terhadap DLE ... L-97
25. Perhitungan Regresi Temperatur Udara Terhadap DLE ... L-98
26. Perhitungan Regresi Kelembapan Udara Terhadap DLE .... L-99
27. Perhitungan Regresi Insulasi Pakaian Terhadap DLE ... L-100
28. Perhitungan Regresi Tingkat Metabolisme Terhadap DLE . L-101
29. Perhitungan Regresi Kecepatan Angin Terhadap IREQ... L-102
30. Perhitungan Regresi Temperatur Udara Terhadap IREQ .... L-103
31. Perhitungan Regresi Kelembapan Udara Terhadap IREQ .. L-104
32. Perhitungan Regresi Insulasi Pakaian Terhadap IREQ ... L-105
33. Perhitungan Regresi Tingkat Metabolisme Terhadap IREQ L-106
34. Form Tugas Akhir ... L-107
35. Surat Penjajakan ... L-108
36. Surat Balasan Perusahaan ... L-109
37. Surat Keputusan Tugas Akhir ... L-110
Abstrak
Lingkungan kerja sangat mempengaruhi pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Penurunan performansi kerja pekerja cold storage di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division Medan merupakan salah satu akibat dari faktor lingkungan kerja fisik termal yang bersuhu sangat rendah yaitu berkisar antara -150C sampai -200C. Penurunan performansi ini ditandai dengan waktu non produktif sebesar 35% sampai 42% dibandingkan dengan waktu produktif pekerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan performansi kerja pekerja cold storage dengan memberikan usulan rancangan perbaikan berdasarkan tingkat insulasi minimum yang disyaratkan atau insulation required (IREQmin dan IREQneutral). Penentuan insulasi yang disyaratkan ini mempengaruhi batas waktu pemaparan rekomendasi atau duration limit exposure (DLE) yang diberikan terhadap kondisi termal yang ada. Dan desain usulan pakaian pelindung dingin pekerja cold storage menggunakan metode quality function deployment (QFD) yang dirancang berdasarkan kebutuhan pekerja (customer needs). Kemudian peningkatan nilai mutu desain menggunakan metode value engineering.
Hasil analisis mengenai cold stress didapatkan bahwa nilai indeks wind chill index sebesar 1005.79 yang dikategorikan pada level sangat dingin. Hasil analisis mengenai IREQmin dan IREQneutral serta DLE terhadap kondisi termal aktual diperoleh bahwa pakaian pelindung dingin aktual tidak memadai dan batas rekomendasi paparan hanya selama 31.5 menit sampai 49.5 menit. Hasil analisis QFD fase I diperoleh bahwa karakteristik teknis akurasi dimensi dan standarisasi material penyusun yang menjadi prioritas dan menjadi input pada QFD fase II. Hasil analisis dari QFD fase II diperoleh bahwa part kritis daya tahan air outer layer, daya serap bahan inner layer dan komposisi layer yang menjadi prioritas dan menjadi input pada metode value engineering. Hasil analisis metode valueengineering diperoleh alternatif ke-8 merupakan alternatif terbaik dengan nilai (value) terbesar yaitu 1.842. Alternatif perbaikan ini dilakukan melalui substitusi dengan jenis bahan inner layer menjadi bahan nylon mesh dan jenis bahan outer layer menjadi bahan silk china crinkle dengan peningkatan nilai sebesar 84.2% dari alternatif awal dan peningkatan rata-rata waktu produktif pekerja sebesar 25%.
Abstrak
Lingkungan kerja sangat mempengaruhi pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Penurunan performansi kerja pekerja cold storage di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division Medan merupakan salah satu akibat dari faktor lingkungan kerja fisik termal yang bersuhu sangat rendah yaitu berkisar antara -150C sampai -200C. Penurunan performansi ini ditandai dengan waktu non produktif sebesar 35% sampai 42% dibandingkan dengan waktu produktif pekerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan performansi kerja pekerja cold storage dengan memberikan usulan rancangan perbaikan berdasarkan tingkat insulasi minimum yang disyaratkan atau insulation required (IREQmin dan IREQneutral). Penentuan insulasi yang disyaratkan ini mempengaruhi batas waktu pemaparan rekomendasi atau duration limit exposure (DLE) yang diberikan terhadap kondisi termal yang ada. Dan desain usulan pakaian pelindung dingin pekerja cold storage menggunakan metode quality function deployment (QFD) yang dirancang berdasarkan kebutuhan pekerja (customer needs). Kemudian peningkatan nilai mutu desain menggunakan metode value engineering.
Hasil analisis mengenai cold stress didapatkan bahwa nilai indeks wind chill index sebesar 1005.79 yang dikategorikan pada level sangat dingin. Hasil analisis mengenai IREQmin dan IREQneutral serta DLE terhadap kondisi termal aktual diperoleh bahwa pakaian pelindung dingin aktual tidak memadai dan batas rekomendasi paparan hanya selama 31.5 menit sampai 49.5 menit. Hasil analisis QFD fase I diperoleh bahwa karakteristik teknis akurasi dimensi dan standarisasi material penyusun yang menjadi prioritas dan menjadi input pada QFD fase II. Hasil analisis dari QFD fase II diperoleh bahwa part kritis daya tahan air outer layer, daya serap bahan inner layer dan komposisi layer yang menjadi prioritas dan menjadi input pada metode value engineering. Hasil analisis metode valueengineering diperoleh alternatif ke-8 merupakan alternatif terbaik dengan nilai (value) terbesar yaitu 1.842. Alternatif perbaikan ini dilakukan melalui substitusi dengan jenis bahan inner layer menjadi bahan nylon mesh dan jenis bahan outer layer menjadi bahan silk china crinkle dengan peningkatan nilai sebesar 84.2% dari alternatif awal dan peningkatan rata-rata waktu produktif pekerja sebesar 25%.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Lingkungan kerja adalah kondisi fisik yang ada di sekitar pekerja dan
dapat mempengaruhi pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Kondisi fisik
yang dimaksud antara lain temperatur, kelembapan udara, pencahayaan, sirkulasi
udara dan kondisi fisik lainnya. Kondisi fisik temperatur dibagi atas dua bagian
yaitu kondisi fisik dengan suhu panas yang dapat mengakibatkan paparan panas
dan kondisi fisik dengan suhu dingin yang dapat mengakibatkan paparan dingin.
Pada penelitian ini difokuskan hanya pada kondisi fisik temperatur yang
mengakibatkan paparan dingin. Paparan dingin merupakan salah satu kondisi fisik
temperatur dari lingkungan kerja yang pada dasarnya berkaitan erat dengan
sensasi termal yaitu perasaan yang berhubungan dengan lingkungan termal
dimana perasaan tersebut dapat menunjukkan keadaan dari sangat dingin, dingin
sampai dengan perasaan netral.
1
1
Raimundo, A.M. 2008. Thermophysiological Response of Human Beings Working In
Cold Thermal Environments. 7th International Thermal Manikin and Modelling Meeting : University of Coimbra
Paparan dingin dapat didefinisikan sebagai resiko fisik yang dapat
mengakibatkan terjadinya cold stress pada pekerja. Cold stress merupakan
penyesuaian fisiologis, respon kejiwaaan serta reaksi perilaku dari pekerja dimana
efek kesehatan yang dapat ditimbulkan antara lain menurunnya suhu inti tubuh
menimbulkan kerusakan jaringanatau yang disebut frostnip, kemudian kulit pucat
seperti terbakar atau frostbitedan efek kesehatan lain yang berhubungan dengan
kondisi dingin seperti respon fisiologis pada jantung, pernapasan dan
metabolisme.Cold stress disebabkan oleh gabungan dari kondisi fisik antara lain
suhu yang sangat rendah atau dingin, kecepatan angin dan kelembapan udara yang
bersifat membahayakan tubuh. Faktor insulasi pakaian juga mempengaruhi
terjadinya cold stress. 2
Masalah paparan dingin ini kemungkinan terjadi pada cold storage PT
Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Food Division Medan. Perusahaan ini
merupakan perusahaan yang memproduksi produk makanan hasil olahan daging
yang memiliki fasilitas cold storage. Cold storage merupakan salah satu fasilitas
pabrik PT CPI Food Division Medan berukuran ±200 m2 yang digunakan untuk
menyimpan produk jadi pada temperatur udara berkisar -150C hingga -300C. PT
CPI Food Division Medan saat ini memperkerjakan 15 orang pada fasilitas pabrik
ini yang bertanggung jawab untuk mengatur penyusunan produk jadi pada rak-rak
yang tersedia. Pekerja juga bertugas untuk menjaga kebersihan fasilitas pabrik ini.
Pekerja umumnya hanya bekerja pada jangka waktu berkisar antara 30 menit
hingga 1 jam di dalam cold storage.
Cold stress bisa dialami oleh para pekerja yang bekerja
pada lingkungan kerja bersuhu rendah atau dingin. Pekerja yang beresiko terhadap
cold stres antara lain pekerja konstruksi, petani, nelayan, penebang pohon, tentara,
pekerja tambang minyak, polisi, pemadam kebakaran, tukang daging dan pekerja
cold storage.
2
Selanjutnya penelitian pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan
interview terhadap para pekerja. Interview berisikan tiga pertanyaan yaitu persepsi
sensasi termal yang dirasakan pekerja, tingkat kenyamanan bekerja dan
keluhan-keluhan yang dialami pekerja selama bertugas. Hasil interview menunjukkan
bahwa persentase terbesar sensasi termal yang dirasakan pekerja adalah sensasi
sangat dingin sebesar 67% dan sensasi dingin sebesar 33%. Sementara persentase
terbesar untuk tingkat kenyamanan adalah tidak nyaman sebesar 40% dan sangat
tidak nyaman sebesar 53%. Hasil yang diperoleh dari interview pendahuluan
mengenai kondisi sensasi termal dan tingkat kenyamanan pekerja cold storage
dapat dilihat pada Gambar 1.1
Sumber : Hasil Pengolahan Interview
Gambar 1.1 Hasil Interview Sensasi Termal dan Tingkat Kenyamanan
Pekerja Cold Storage PT CPI Food Divison Medan
Hasil interview juga menunjukkan bahwa pekerja hanya akan mencapai
kondisi yang netral pada jangka waktu antara 1 menit sampai 5 menit pertama jam
kerja. Kemudian, pekerja akan mengalami sensasi termal dingin dan sangat
dingin. Pekerja juga sering mengalamai keluhan kulit pucat, mati rasa, kulit
melepuh sehingga kecenderungan terjadinya frostbite dan frostnip. Gangguan
kesehatan seperti sesak dada dan sensasi terbakar pada tenggorokan dan saluran
pekerja cold storage mengeluhkan bahwa pakaian pelindung dingin tersebut
kurang mampu melindungi tubuh pekerja dari kondisi cold storage yang sangat
dingin. Selain daripada itu, pekerja juga menjelaskan bahwa pakaian pelindung
dingin tidak sesuai dengan ukuran tubuh sehingga mempengaruhi kenyamanan
pekerja dalam melakukan pekerjaannya.
Kondisi yang sudah dijelaskan tersebut telah mengakibatkan performansi
pekerja yang tidak optimal. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan pekerja akan
proses aklimatisasi karena pekerja tidak mampu berada dan bekerja dalam cold
storage setelah rentang waktu 30 menit sampai 60 menit jam kerja. Setelah proses
ini berlangsung selama 15 menit sampai 30 menit, pekerja akan kembali bertugas
di dalam cold storage. Kondisi tersebut terjadi secara berulang-ulang setiap hari
pada pekerja. Proses aklimatisasi ini namun merupakan kegiatan yang bersifat non
produktif bagi perusahaan. Maka penelitan pendahuluan ini mendapatkan bahwa
persentase pekerja bekerja secara produktif dalam satu shift yaitu 58% - 65%
sedangkan pekerja melakukan kegiatan non produktif adalah 34% - 43%. Hal ini
menunjukkan bahwa waktu non produktif pekerja yang relatif besar dibandingkan
dengan waktu produktif pekerja.
Berdasarkan kondisi yang sudah dijelaskan diatas menunjukkan bahwa
persentase waktu non produktif pekerja yang relatif besar mengakibatkan
performansi pekerja tidak optimal. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan
terhadap kondisi cold storage PT. CPI Food Division Medan untuk mencari
solusi pemecahan masalah tersebut bisa dilakukan melalui rekayasa desain
pakaian pelindung dingin pekerja cold storage.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang
terdapat pada perusahaan adalah pekerja cold storage terpapar oleh suhu yang
sangat dingin yaitu berkisar antara -150C hingga -300C sehingga mengakibatkan
performansi kerja yang tidak optimal ditandai dengan persentase waktu non
produktif yang besar dengan rata-rata persentase sebesar 39% dibandingkan
dengan waktu produktif oleh karena itu diperlukan rekayasa desain pakaian
pelindung dingin pekerja cold storage.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah desain pakaian pelindung dingin
pekerja cold storage PT CPI Food Division Medan dengan integrasi pendekatan
ergonomi dan metode perancangan produk.
Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang
diperoleh selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan
memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal
pemecahan masalah berkaitan dengan rekayasa faktor manusia dan
2. Manfaat bagi perusahaan.
Sebagai masukan bagi perusahaan dalam mengatasi permasalahan di cold
storage milik perusahaan.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen
Teknik Industri USU.
1.4 Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian hanya dilakukan di cold storage A PT Charoen Pokphand
Indonesia.
2. Usulan rancangan perbaikan masalah hanya untuk mengurangi tingkat cold
stress melalui penentuan insulasi pakaian yang direkomendasikan dan batas
waktu pemaparan yang direkomendasikan
3. Rate of mechanical work sebesar 0 W/m2 dan tingkat metabolisme sebesar
180 W/m2. Data tersebut ditentukan berdasarkan Ken Parsons (2003).
4. Usulan desain pakaian pelindung dingin dilakukan hanya pada upper
protective cloth (pakaian pelindung bagian atas) dan lower protective cloth
(pakaian pelindung bagian bawah).
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah :
1. Faktor lingkungan kerja lain dianggap normal dan tidak mempengaruhi
1.5 Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :
Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II gambaran umum PT Charoen Pokphand Indonesia, ruang lingkup
perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga
kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan,
Bab III landasan teori, berisi teori kenyamanan termal, cold stress, cold
stress index, insulation required (IREQ) index, antropometri, uji keseragaman
data, uji kecukupan data, uji kenormalan data, penilaian beban kerja fisik,product
design, quality function deployment, value engineering.
Bab IV metodologi penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,
jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, defenisi operasional,
identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, populasi, teknik
sampling, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian
dan pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.
Bab V pengumpulan dan pengolahan data, berisi pengumpulan data-data
pengukuran, yang kemudian dilakukan pengolahan data yaitu wind chill index,
IREQmin dan IREQneutral, duration limit exposure (DLE), desain pakaian pelindung
Bab VI analisis dan pembahasan, meliputi analisis yaitu IREQmin dan
IREQneutral, duration limit exposure (DLE), analisis desain pakaian pelindung
dingindengan metode quality function deployment danvalue engineering,
pembahasan keterkaitan antar variabel termal, pembahasan usulan perbaikan
pakaian pelindung dingin, pembahasan perbandingan kondisi aktual dengan
desain usulan.
Bab VII kesimpulan dan saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PerusahaanPTCharoen Phokphand Indonesia
Meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia pertahun hingga
tahun 2014 menjadi langkah utama PT Charoen Pokphand Indonesia Food
Division semakin berpacu dalam bisnis makanan olahan. Hal ini disebabkan
karena banyaknya permintaan konsumen akan kebutuhan pangan di pangsa pasar
semakin bertambah, dan hal inilah yang mendorong PT Charoen Pokphand
Indonesia Food Division semakin di depan dan menjadi produsen kelas dunia
dalam bidang makanan olahan dari daging ayam.
PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division mengembangkan bisnis
dibidang industri pengolahan makanan berbahan baku ayam dengan membuka
pabrik pertamakali di daerah Cikande yang merupakan salah satu pabrik
pengolahan ayam termodern di Indonesia yang juga merupakan pusat dari PT
Charoen Pokphand Indonesia Food Division yang ada di Indonesia kemudian
membuka cabang di Salatiga, Surabaya dan Medan.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang khususnya
produk olahan ayam beku, sudah dibuka beberapa pabrik yang tersebar di
Indonesia. Salah satunya PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division
dibangun di Medan pada tahun 2011 bulan 5, berkedudukan di Jalan Pulau Solor
No. 2, Kawasan Industri Medan II, Pada awal produksi di Medan, PT Charoen
Further Processing,dan Sausage Plant. Cut Up melakukan kegiatan pemotongan
ayamdan menghasilkan daging ayam, sedangkan Sausage Plant dan
FurtherProcessing Plant menghasilkan daging ayam lanjutan.
PT Charoen Pokphand Indonesia memiliki visi dan misi dalam menjalankan
usahanya. Visi dari PT Charoen Pokphand Indonesia adalah:
1 Menjadi produsen kelas dunia dalam bidang makanan olahan dari daging ayam
khususnya dan bahan lain umumnya.
2 Menjadi perusahaan yang bertanggung jawab, peduli terhadap dampak sosial
dan lingkungan di dalam menjalankan kegiatan tersebut.
Adapun misi dari PT Charoen Pokphand Indonesia untuk mewujudkan visi
tersebut adalah :
1 Membantu meningkatkan kualitas bangsa Indonesia dan dunia serta
memuaskan pelanggan dan pemegang saham dengan memproduksi makanan
olahan bermutu tinggi, halal, dan aman untuk dikonsumsi dengan menerapkan
GMP (Good Manufacturing Procedures), SSOP (Sanitation Standard
Operating Procedures), Sistem Jaminan Halal, HACCP, dan ISO 9001:2008.
2 Menjaga dan menerapkan prinsip-prinsip kelestarian hidup sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
Produk PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division merupakan
produk dengan kualitas terbaik, dimulai dengan proses pemilihan
bahan baku ayam yang memenuhi standard ayam yang sehat, bebas dari segala
penyakit, proses pemotongan dan pembersihan ayam yang dilakukan
sesuai dengan standard makanan yang bermutu tinggi,sampai pada kemasan dan
kualitas kontrol, serta distribusi yang dilakukan oleh sumberdaya manusia yang
terbaik, didukung oleh mesin-mesin yang modern dan berteknologi tinggi. PT
Charoen Pokphand Indonesia Food Division, memproduksi dan men-supply
produk yang bermutu tinggi untuk keperluan industri makanan di Indonesia
seperti KFC, CFC, Wendys dan restaurant lain. PT Charoen Pokphand Indonesia
Food Division, sangat mengutamakan kebersihan dan kualitas dari produk yang
dihasilkan, untuk itu masalah sanitasi dan hygenis serta jaminan halal sangat
diutamakan, untuk menghasilkan produk bermutu tinggi dan memenuhi harapan
serta kebutuhan pelanggan.
PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division mengeluarkan kebijakan
mutu yang merupakan kebijakan perusahaan yaitu: Senantiasa menghasilkan
produk yang bermutu tinggi, halal dan aman untuk dikonsumsi dalam rangka
pencapaian visi & misi perusahaan sehingga dapat memberikan jaminan kepuasan
kepada pelanggan. Menggalang kerjasama, partisipasi aktif dan positif semua
karyawan dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu kerja secara
terus-menerus. Seuai dengan motto “A Tradition of Quality”
2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha
Ruang lingkup bidang usaha pada PT Charoen Pokphand Indonesia Food
1. PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division merupakan industry
manufaktur yang memproduksi makanan olahan daging ayam yaitu sausage
dan further.
2. Bahan baku utama adalahayam yang sudah beku yang berasal dari PT Charoen
Pokphand Indonesia Food Division dari Cikande dan Salatiga.
2.3 Lokasi Perusahaan
PT Charoen Pokphand Indonesia Food Divisionmerupakan industri yang
bergerak dalam bidang pemotongan dan pengolahandaging ayam. Industri ini
terletak di Jalan Pulau Solor No. 2 Desa Saentis, Kawasan Industri Medan Tahap
II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera
Utara.Bangunan PT Charoen Pokphand IndonesiaFood Divisionterdiri dari dua
lantai. Pada lantai pertama terdapat kantor Personalia,Product Development and
Quality Control, ruang rapat, gudang, dan ketigaPlant di atas. Selain itu, di
perusahaan juga terdapat satu pos satpam di pintugerbang masuk, kantin, dan
masjid.
2.4 Daerah Pemasaran
Pasar merupakan tempat bertemunya antara produsen dan konsumen untuk
melakukan proses transaksi atas suatu barang atau jasa. Pemasaran adalah suatu
fungsi yang mencerminkan cara bagaimana memperlakukan pasar dan produk
sehingga dapat memenuhi tujuan dalam memuaskan kebutuhan konsumen.
adalahKFC, CFC, Wendys dan restaurant lainnya yang berada diwilayah
Sumatera, untuk Sumatera bagian Utara, PT Charoen Pokphand Indonesia Food
Divisionini men-supply pada daerah Aceh, Batam, Medan, sedangkan untuk
Sumatera bagian Selatan terdapat daerah Palembang, Jambi, dan Lampung.
2.5 Organisasi dan Manajemen
2.5.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division
menggunakan strukturorganisasi staf dan lini, yaitu suatu bentuk struktur
organisasi dimana wewenang mengalir dari pimpinan kepada bawahannya dan
dari bawahan ini kepada bawahannya lagi yaitu dimana perusahaan dipimpin
olehPlant Head.
Bentuk atau hubungan garis ditunjukkan dengan adanya spesialisasi atau
pembagian tugas setiap unit organisasi (departemen) sehingga pelimpahan
wewenang dari pimpinan dalam bidang pekerjaan tertentu dapat langsung
dilimpahkan kepada departeman yang menangani pekerjaan tersebut. Yang
termasuk dalam garis hubungan lini adalah Plant Head dengan Plant Manager.
Sedangkan bentuk fungsional merupakan hubungan kinerja yang diatur
berdasarkan pengelompokkan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk
unit-unit kerja. Hubungan fungsional dijumpai pada hubungan Further Manager,
Sausage Manager, Cut Up Manager, Warehouse Manager, Engineering
Manager, dan Personal & General Affair Manager. Berikut ini merupakan
Plant Head Plant Manager Further Manager Sausage Manager Cut Up Manager Warehouse Manager Engineering Manager PPIC Manager Purchasing Manager
Finance & Accounting Manager
Personal & General Affair Manager Further Supervisor Sausage Supervisor Cut Up Supervisor Warehouse Supervisor Engineering Supervisor PPIC Supervisor Purchasing Supervisor
Finance & Accounting Supervisor
Personal & General Affair Supervisor Further Foreman Sausage Foreman Cut Up Foreman Warehouse Foreman Engineering Foreman PPIC Foreman
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan
Purchasing Foreman
Finance & Accounting Foreman
[image:48.842.109.756.81.402.2]Personal & General Affair Foreman
Gambar 2.1Struktur Organisasi PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division
2.5.2 Pembagian Tugas & Tanggung Jawab
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang
berbeda-bedatersebut saling diintegrasikan (koordinasi). Dalam menjalankan aktivitas
sehari - hari pada suatu organisasi dibutuhkan personil - personil untuk
menduduki jabatan tertentu yang mampu menjalankan tugas, wewenang, dan
tanggung jawab yang dibebankan sesuai dengan jabatan tersebut. Adapun uraian
tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT Charoen
[image:49.595.109.515.365.748.2]Pokphand Indonesia Food Divisionadalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab
1 Kepala Unit (Plant Head)
a. Memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas para manager bagian.
b. Merencanakan dan menerapkan kebijaksanaan mengenai perbaikan dan perkembangan umum perusahaan.
Bertanggung jawab kepada presiden direktur (pimpinan perusahaan induk) atas jalannya perusahaan.
2 Plant Manager
a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi untukk semua jenis produk agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan di gudang.
b. Mengatur pengalokasian sumber daya produksi seperti jam kerja mesin, jam kerja operator, pengiriman bahan baku yang berhubungan dengan proses produksi.
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi sesuai dengan spesifikasi dan standart mutu yang telah ditetapkan.
d. Merencanakan perawatan mesin-mesin agar dapat beroperasi dengan lancar. e. Membuat laporan produksi secara berkala
mengenai pemakaian bahan baku.
Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga menjadi produk akhir.
3 Further Manager
a. Merencanakan dan mengatur produksi further perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
b. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam produksi further.
Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan)
No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab
3 Further Manager
c. Merencanakan dan mengatur produksi further perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
d. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam produksi further.
e. Mengawasi jalannya produksi further sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.
f. Membuat laporan produksi further secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
g. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi further untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
4 SausageManager
a. Merencanakan dan mengatur produksi sausage perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
b. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam produksi sausage.
c. Mengawasi jalannya produksi sausage sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.
d. Membuat laporan produksi sausage secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
e. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi sausage untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Bertanggung jawab kepada plant manager atas pelaksanaan kegiatan produksi sausage.
5. Cut Up Manager
a. Merencanakan dan mengatur proses cut up perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
b. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam proses cut up.
c. Mengawasi jalannya sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.
d. Membuat laporan proses cut up secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan)
No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab
6. Warehouse Manager
a. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di gudang. b. Mengkoordinir dan mengawasi
pengelolaan persediaan bahan baku di gudang.
c. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.
Bertanggung jawab atas pengaturan persediaan bahan baku, produk jadi dan bahan penolong di gudang.
7. Engineering Manager
a. Membuat jadwal pemeliharaan dan perbaikan terhadap mesin-mesin yang ada dalam pabrik.
b. Mengeluarkan perintah kerja kepada maintenance section head untuk melakukan perbaikan pada mesin-mesin berdasarkan jadwal permintaan perbaikan dari masing-masing operator. c. Melatih dan mengawasi keterampilan
karyawan yang bekerja di bagian maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.
d. Menentukan prioritas kerja dan progressing perbaikan mesin.
Bertanggung jawab kepada plant manager atas kondisi mesin-mesin dan peralatan produksi.
8. PPIC Manager
a. Membuat daftar rencana produksi pembuatan sausage dan further.
b. Melakukan koordinasi dengan pihak marketing dalam pembuatan sales forecast.
c. Melakukan koordinasi dengan pihak warehouse raw material tentang jumlah bahan baku di gudang.
Bertanggung jawab kepada plant manager
9.
Manager Pembelian (Purchase Manager)
a. Membantu plant manager dalam melaksanakan serta mengkoordinir seluruh pengolahan yang berhubungan dengan pembelian, penyimpanan dan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan perusahaan.
b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.
c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan akan barang dan menentukan standard harga bahan.
Bertanggung jawab kepada plant manager, bagian ini bertugas membantu plant manager dalam bidang kegiatan pembelian 10. Manager Akuntansi dan Keuangan (Finance and Accounting Manager)
a. Merencanakan dan mengawasi perencanaan kegiatan akuntansi dari keuangan perusahaan.
b. Membantu head of unit dalam melaksanakan anggaran perusahaan. c. Memberikan laporan keuangan kepada
pihak pemerintah untuk menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan.
Bertanggung jawab atas
penentuan biaya perusahaan seperti biaya
11.
Personalia and General Affair Manager)
a. Merencanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masingmasing departemen.
[image:52.595.107.516.108.759.2]Bertanggungjawab terhadap disiplin kerja karyawan.
Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan)
No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab
11.
Personalia and General Affair
Manager)
c. Mengatur kegiatan yang berhubungan dengan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.
d. Menampung dan mencari keluhan karyawan.
e. Mengatur dan merencanakan training untuk peningkatan ketrampilan karyawan.
Bertanggung jawab terhadap disiplin kerja karyawan.
12. Further Supervisor
a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi further yang telah ditetapkan.
b Membuat laporan produksi further secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
c Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi further untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Bertanggung jawab kepada further manager
13. Sausage Supervisor
a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi sausage yang telah ditetapkan.
b Membuat laporan produksi sausage secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
c Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi sausage untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Bertanggung jawab kepada sausage manager
14. Cut Up Supervisor
a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program proses cut up yang telah ditetapkan.
b Membuat laporan proses cut up secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah proses.
c Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan proses cut up untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Bertanggung jawab kepada cut up manager
15. Warehouse Supervisor
a. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di gudang.
b Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di gudang.
Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.
16. Engineering supervisor
a. Mengeluarkan perintah kerja kepada engineering foreman untuk melakukan perbaikan pada mesin-mesin berdasarkan jadwal permintaan perbaikan dari
masing-masing operator.
Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan)
No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab
16. Engineering supervisor
c. Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.
d. Menentukan prioritas kerja dan progressing perbaikan mesin.
Bertanggung jawab kepada engineering manager.
17. PPIC Supervisor
a Mengontrol stock produksi pada raw material.
b Mengontrol stock produksi pada finish goods.
Bertanggung jawab kepada PPIC manager
18. Purchasing Supervisor
a. Membantu purchasing manager dalam melaksanakan serta mengkoordinir seluruh pengolahan yang berhubungan dengan pembelian, penyimpanan dan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan perusahaan.
b Membantu purchasing manager melaksanakan perencanaan sistem pengadaan dan persediaan bahan.
Bertanggung jawab kepada purchasing manager, bagian ini bertugas membantu purchasing manager dalam bidang kegiatan
pembelian
19.
Finance & Accounting Supervisor
a. Melaksanakan perhitungan akuntansi terhadap pembelian bahan baku dan asset perusahaan.
b Melaksanakan pembayaran transfer dana terhadap pembelian bahan baku dan asset perusahaan.
c Melaksanakan penerimaan pembayaran atas penjualan pakan dan juga hasil sampingan produksi.
d Melaksanakan perhitungan dan pembayaran upah dan lembar kerja karyawan.
Bertanggung jawab kepada Finance & Accounting Supervisor manager 20. Personalia and General Affair Supervisor
a. Melaksanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen.
b Mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.
c Mengawasi pelaksanaan training untuk peningkatan ketrampilan karyawan.
Bertanggung jawab langsung kepada Personalia and General Affair Manager
21. Further Foreman
a. Merencanakan dan mengatur produksi further perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
b Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya.
c Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi further yang telah ditetapkan.
Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan)
No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab
21. Further Foreman
d Membuat laporan produksi further secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
e Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi further untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Bertanggung jawab kepada further supervisor atas pelaksanaan kegiatan produksi further.
22. Sausage Foreman
a. Merencanakan dan mengatur produksi sausage perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
b Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya.
c Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi sausage yang telah ditetapkan.
d Membuat laporan produksi sausage secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
e Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi sausage untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Bertanggung jawab kepada sausage supervisor atas pelaksanaan kegiatan produksi sausage.
23. Cut Up Foreman
a. Merencanakan dan mengatur proses cut up perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
b Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya.
c Mengawasi jalannya proses sesuai dengan program proses cut up yang telah ditetapkan.
d Membuat laporan proses cut up secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
e Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan proses cut up untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Bertanggung jawab kepada cut up supervisor atas pelaksanaan kegiatan proses cut up.
24. Warehouse Foreman
a. Melakukan penerimaan bahan baku dan membuat laporan dan dokumen penerimaan bahan baku.
b Mengatur penyimpanan bahan baku di
gudang serta mengatur tata cara pengeluaran dan pemakaian bahan baku. c Membuat laporan atas penerimaan dan
[image:55.595.108.516.170.750.2]pemakaian bahan baku.
Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan)
No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab
24. Warehouse Foreman
d Melakukan penerimaan produk jadi serta membuat laporan dan dokumen penerimaan produk jadi.
e Mengatur penyimpanan produk jadi ke gudang dan mengatur pengeluaran dan pengiriman ke costumer.
f Membuat laporan atas penerimaan dan pengeluaran produk jadi tersebut.
g Melakukan pengawasan terhadap pengeluaran barang dan komponen mesin dari gudang penyimpanan.
h Melakukan pengawasan terhadap penimbangan bahan baku, produk jadi yang masuk maupun yang keluar dari pabrik.
i Melakukan pencatatan terhadap jenis dan jumlah bahan baku, produk jadi yang masuk maupun yang keluar dari pabrik.
25. Engineering Foreman
a. Mengeluarkan perintah kerja kepada karyawan maintenance untuk melakukan perbaikan pada mesin-mesin dan peralatan berdasarkan jadwal permintaan perbaikan dari masing-masing operator.
b Mengawasi langsung perbaikan dan pergantian komponen-komponen alat-alat mekanik maupun electrical dalam plant.
c Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.
Bertanggung jawab terhadap Engineering Supervisor
26. PPIC Foreman
a. Mengawasi karyawan dalam mengontrol raw material.
b Mengawasi karyawan dalam mengontrol finish goods
Bertanggung jawab kepada PPIC Supervisor
27. Purchasing Foreman
a. Mengawasi pengolahan yang
berhubungan dengan pembelian, penyimpanan dan pendistribusian bahan-bahan yan