• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Perbandingan DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) Dan CWDM (Coarse Wavelength Division Multiplexing) Pada Sistem Komunikasi Serat Optik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Studi Perbandingan DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) Dan CWDM (Coarse Wavelength Division Multiplexing) Pada Sistem Komunikasi Serat Optik"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Putra Andica Siagian
  • Pengajar:
    • Ir. M. Zulfin, MT
    • Prof. Dr. Ir. Usman Baafai
  • Sekolah: Universitas Sumatera Utara
  • Mata Pelajaran: Teknik Elektro
  • Topik: Studi Perbandingan DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) Dan CWDM (Coarse Wavelength Division Multiplexing) Pada Sistem Komunikasi Serat Optik
  • Tipe: Tugas Akhir
  • Tahun: 2010
  • Kota: Medan

I. PENDAHULUAN

Bagian ini memperkenalkan latar belakang pentingnya teknologi komunikasi serat optik, khususnya dalam konteks peningkatan kebutuhan akan informasi yang cepat dan efisien. Penulis menjelaskan bagaimana perkembangan teknologi telekomunikasi mendorong penggunaan serat optik sebagai media transmisi utama, serta memperkenalkan konsep dasar dari Wavelength Division Multiplexing (WDM), yang mencakup DWDM dan CWDM. Poin penting yang ditekankan adalah potensi kedua teknologi ini dalam meningkatkan kapasitas dan efisiensi sistem komunikasi.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang membahas tentang kemajuan teknologi telekomunikasi dan meningkatnya permintaan akan bandwidth tinggi. Penulis menggarisbawahi pentingnya serat optik sebagai media transmisi yang efisien dan handal, serta bagaimana WDM dapat meningkatkan kapasitas transmisi tanpa mengubah sinyal dari cahaya ke elektrik.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah mengidentifikasi pertanyaan kunci yang akan dijawab dalam penelitian ini, yaitu tentang prinsip kerja DWDM dan CWDM, serta perbedaan antara keduanya. Ini memberikan fokus yang jelas untuk analisis lebih lanjut dalam tugas akhir.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan menjelaskan bahwa tugas akhir ini bertujuan untuk membahas dan membandingkan DWDM dan CWDM, serta mengidentifikasi perbedaan dan aplikasi praktis dari kedua teknologi ini dalam sistem komunikasi serat optik.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah ditetapkan untuk memperjelas cakupan studi ini, termasuk fokus pada prinsip kerja DWDM dan CWDM serta tidak membahas secara keseluruhan sistem komunikasi serat optik. Ini penting untuk menjaga fokus dan kedalaman analisis.

1.5 Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan menjelaskan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, termasuk studi literatur dan studi perhitungan untuk membandingkan kedua sistem. Ini memberikan dasar yang kuat untuk keabsahan hasil yang diperoleh.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan memberikan gambaran tentang struktur keseluruhan tugas akhir, yang membantu pembaca memahami alur pemikiran dan organisasi dari isi dokumen.

II. SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

Bab ini menjelaskan tentang prinsip dasar komunikasi serat optik, termasuk bagaimana gelombang elektromagnetik berfungsi dalam konteks transmisi data. Penulis membahas karakteristik serat optik dan peran pentingnya dalam meningkatkan kapasitas dan kecepatan transmisi informasi. Ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dasar-dasar teknologi yang digunakan dalam DWDM dan CWDM.

2.1 Pendahuluan

Pendahuluan menjelaskan transisi dari kabel tembaga ke serat optik dalam sistem komunikasi, menyoroti keunggulan serat optik dalam hal bandwidth dan redaman yang rendah. Ini menjadi dasar untuk memahami keuntungan dari teknologi WDM.

2.2 Gelombang Elektromagnetik

Penjelasan tentang gelombang elektromagnetik mencakup prinsip dasar dan karakteristiknya. Ini penting untuk memahami bagaimana sinyal cahaya ditransmisikan melalui serat optik, yang merupakan inti dari sistem DWDM dan CWDM.

2.3 Cahaya Optik

Cahaya optik sebagai gelombang transversal dijelaskan di sini. Penulis membahas sifat-sifat cahaya, termasuk pembiasan dan difraksi, yang relevan dalam konteks transmisi sinyal melalui serat optik.

2.4 Multiplexing

Bagian ini membahas teknik multiplexing, termasuk TDM, FDM, dan WDM. Penjelasan tentang Wavelength Division Multiplexing menjadi sangat penting, karena ini adalah teknologi yang akan dibandingkan dalam penelitian ini.

2.5 Single Mode Fiber

Single Mode Fiber dijelaskan sebagai jenis serat yang digunakan untuk transmisi sinyal dalam sistem DWDM dan CWDM. Penjelasan tentang karakteristik dan keunggulannya memberikan konteks untuk aplikasi praktis dari teknologi ini.

III. SISTEM WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (WDM)

Bab ini fokus pada penjelasan mendalam tentang sistem Wavelength Division Multiplexing, termasuk prinsip kerja dan teknologi yang terlibat. Penulis memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana DWDM dan CWDM beroperasi, serta perbedaan mendasar antara keduanya.

3.1 Pendahuluan

Pendahuluan memberikan konteks tentang pentingnya WDM dalam komunikasi modern. Penulis menjelaskan bagaimana teknologi ini memungkinkan pengiriman data yang lebih efisien melalui serat optik.

3.3 Teknologi WDM

Bagian ini menjelaskan berbagai teknologi yang digunakan dalam WDM, termasuk Add-Drop Multiplexer dan Interference Filter. Ini memberikan wawasan tentang komponen penting yang mendukung operasi sistem DWDM dan CWDM.

3.4 Sistem DWDM

Penjelasan tentang sistem DWDM mencakup prinsip kerja, komponen penting, dan cara pentransmisian sinyal. Ini sangat penting untuk memahami keunggulan DWDM dalam aplikasi komunikasi.

3.5 Channel Spacing

Channel spacing menjadi topik penting yang membahas tentang jarak antar kanal dalam sistem DWDM. Ini berpengaruh langsung pada kapasitas dan efisiensi sistem.

3.6 Sistem CWDM

Sistem CWDM dijelaskan dengan fokus pada prinsip kerja dan perbandingannya dengan DWDM. Ini menjadi bagian penting dari analisis perbandingan yang dilakukan dalam tugas akhir.

IV. STUDI PERBANDINGAN DWDM DAN CWDM

Bab ini adalah inti dari tugas akhir, di mana penulis melakukan analisis perbandingan antara DWDM dan CWDM. Berbagai aspek seperti channel spacing, band frekuensi, dan area implementasi dibahas secara mendalam untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing teknologi.

4.1 Umum

Bagian ini memberikan gambaran umum tentang perbandingan antara DWDM dan CWDM, menjelaskan tujuan dari studi ini dan mengapa perbandingan ini penting dalam konteks sistem komunikasi serat optik.

4.2 Channel Spacing

Analisis channel spacing membahas tentang perbedaan dalam jarak antar kanal antara DWDM dan CWDM, serta dampaknya terhadap kapasitas dan efisiensi transmisi.

4.3 Band Frekuensi

Perbandingan band frekuensi menjelaskan bagaimana kedua sistem menggunakan spektrum frekuensi yang berbeda, dan bagaimana ini mempengaruhi performa sistem.

4.4 Tipe Fiber

Diskusi tentang tipe fiber yang digunakan dalam DWDM dan CWDM, serta bagaimana pemilihan fiber mempengaruhi kinerja sistem.

4.5 Area Implementasi

Bagian ini membahas area implementasi yang optimal untuk masing-masing teknologi, memberikan wawasan tentang aplikasi praktis dalam dunia nyata.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan merangkum temuan utama dari penelitian ini, menekankan perbedaan signifikan antara DWDM dan CWDM serta aplikasi praktisnya. Saran-saran untuk penelitian lebih lanjut juga diberikan, yang dapat membantu pengembangan teknologi komunikasi di masa depan.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan menyimpulkan hasil analisis perbandingan, menekankan kelebihan dan kekurangan masing-masing teknologi dalam konteks aplikasi sistem komunikasi serat optik.

5.2 Saran

Saran diberikan untuk penelitian lebih lanjut dan pengembangan teknologi, dengan fokus pada peningkatan efisiensi dan kapasitas dalam sistem komunikasi serat optik.

Referensi Dokumen

  • Fiber Optics Communication and Other Applications ( Zanger. Henry, Zanger. Cynthia )
  • CRC Handbook of Fundamental Spectroscopic Correlation Charts ( Thomas J. Bruno, Paris D. N. Svoronos )
  • Comprehensive Physics XII ( Narinder. Kumar )
  • Understanding Fiber Optics ( Hecht, Jeff )
  • Optical Fiber Communication ( Keiser. Gerd )

Gambar

Gambar 2.2 Spektrum Elektromagnetik
Gambar 2.3 Panjang Gelombang
Tabel 2.2 Indeks Bias Beberapa Medium yang berbeda
Gambar 2.4 Refraksi Cahaya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam studi pustaka ini dijelaskan sistem transmisi serat optik dengan menggunakan Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) pada Synchronous Digital Hierarchy (SDH)

Pengukuran Kabel Serat Optik Dengan Metode OTDR (Optical Time Domain Reflectometer).. OTDR (Optical Domain Time

Salah satu teknologi dari teknik transmisi menggunakan serat optik adalah DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) yang memanfaatkan cahaya dengan panjang

Salah satu teknologi dari teknik transmisi menggunakan serat optik adalah DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) yang memanfaatkan cahaya dengan panjang gelombang

Tugas akhir ini membahas analisis gangguan yang terjadi pada jaringan kabel serat optik yang menggunakan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) untuk

Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan perencanaan jaringan serat optik DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexer) yang menghubungkan kota Semarang - Solo –

Dalam komunikasi serat optik, Wavelength Division Multiplexing (WDM) adalah teknologi yang multiplexing multiple carrier optik sinyal pada satu serat optik dengan

Teknologi DWDM beroperasi dalam sinyal dan domain optik dan memberikan fleksibilitas yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas transmisi yang