• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab-1-pembagian-hadis-ditinjau-dari-segi-kuantitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab-1-pembagian-hadis-ditinjau-dari-segi-kuantitas"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

Bab 1

Hadis Ditinjau dari Segi Kuantitas Perawi

A. Pendahuluan

Para ulama berbeda pendapat tentang pembagian hadis yang ditinjau dari jumlah rawi yang menjadi sumber berita. Di antara mereka ada yang mengelompokkan menjadi tiga bagian, yakni hadis mutawatir, masyhur, dan ahad. Ada juga yang membaginya menjadi dua, yakni hadis mutawatir dan ahad1.

Dalam tulisan ini akan dikemukakan pembagian hadis tinjau dari kuantitas perawi. Secara garis besar, pembagian hadis dilihat dari kuantitas perawinya terbagi menjadi dua macam yaitu hadis mutawatir dan hadis ahad. Namun, para ulama kemudian mengklasifikasi hadis ahad kepada beberapa kategori yang lebih terperinci, seperti: Masyhur, ‘Azis, gharib,

B. Hadis Mutawatir

1.

Pengertian Hadis Mutawatir

Kata mutawatir secara bahasa berarti mutatabi, yakni sesuatu yang datang berikut dengan kita atau yang beriringan-iringan antara satu dengan lainnya tanpa ada jaraknya. Mutawatir

diartikan sesuatu yang datang secara beriringan tanpa diselangi antara satu sama lain.2

Adapun secara istilah mutawatir didifinisikan Sebagai hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta dari sejumlah rawi yang semisal mereka dan seterusnya sampai akhir sanad. Dan sanadnya mereka adalah pancaindra.3 Sedangkan Menurut As-Siddiqi mendifinisikan hadis mutawatir sebagai hadis yang diriwayatkan berdasarkan pengamatan panca indra orang banyak yang menurut adat kebiasaan mustahil untuk berbuat dusta4.

Dari beberapa definisi di atas dapat difahami hadis mutawatir adalah berita yang berdasarkan penglihatan maupun pendengaran mereka yang diriwayatkan oleh banyak orang mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta. Adapun yang dimaksud dengan dapat

1

H. Mudasir,

Ilmu Hadis

, Bandung Pustaka Setia, (2010), hal. 113.

2

Ahmad bin Muhammad Al-Fayummi,

Al-Musbah Al-Munir fi Garib

Asy-Syarah Al-Kabir li ar raf’juz II,

Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 1983H/1978

M, Hal 321

3

Browse Home Makalah, Posted by Hitsuke,

Klasifikasi Hadis

Berdasarkan Kuantitas,

hari Kamis 29 Oktober, 2011 Pukul 08.21

4

Habsy As-Siddiqie,

Ilmu Mustalah Al-Hadits

, hal 10

(2)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

diindera oleh panca indera adalah mereka dapat meyaksikan proses periwayatan tersebut dan jumlah banyaknya dapat disaksikan.

2.

Syarat-Syarat hadis Mutawatir

Mengenai syarat-syarat hadis mutawatir ini, terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama mutaqaddimin dan mutaakhirin. Ulama Mutaqaddimin tidak membicarakan syarat bagi hadis mutawatir. Menurut mereka, khabar mutawatir yang sedemikian sifatnya, tidak termasuk dalam pembahasan ilmu isnad-al-hadis, sebab ilmu ini membicarakan sahih atau tidaknya suatu hadis, diamalkan atau tidaknya suatu hadis dan juga membicarakan adil atau tidaknya rawi, sedangkan hadis mutawatir tidak membicarakan maslah-masalah tersebut.5

Sedangkan menurut ulama mutaakhirin dan ahli ushul, suatu hadis dapat ditetapkan sebagai hadis mutawatir bila memenuhi syarat-syarat berikut ini.6

a. Diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi

Hadis mutawatir harus diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi yang membawa keyakinan bahwa mereka itu tidak bersepakat untuk berdusta. Al-qadi Al-Baqillani menetapkan bahwa jumlah perawi hadis mutawatir sekurang-kurangnya 5 orang. Ia mengqiyaskan dengan jumlah nabi yang mendapat gelar ulul azmi. Ulama lain menentukan 12 orang, berdasarkan firman Allah SWT. Dalam surat Al-Maidah ayat 12 :

ŸŸ Ÿ Ÿ ÷Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ/ŸŸ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ ÷Ÿ ŸŸ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ # ŸŸ|ŸŸŸ ŸŸ Ÿ ŸŸ )ŸŸ

Artinya :

“Dan telah kami angkat di antara mereka dua belas orang pemimpin…”

b. Adanya keseimbangan antar perawi pada Thabaqat (lapisan) pertama dengan Thabaqat berikutnya.

Bila suatu hadis diriwayatkan oleh dua puluh orang sahabat, kemudian diterima oleh sepuluh tab’in, tidak digolongkan sebagai hadis mutawatir.

c. Berdasarkan tanggapan pancaindera.

Berita yang mereka sampaikan itu harus benar-benar merupakan hasil pendengaran atau penglihatan itu sendiri.

Berdasarkan dari pendapat-pendapat ulama di atas maka dapat di dipahami bahwa syarat-syarat hadis mutawatir adalah Hadits (khabar) yang diberitakan oleh rawi-rawi harus berdasarkan tanggapan (daya tangkap) panca indera. Artinya berita yang disampaikan itu benar-benar merupakan hasil pemikiran semata atau rangkuman dari peristiwa-peristiwa yang lain dan yang semacamnya, dalam arti tidak merupakan hasil tanggapan panca indera (tidak didengar atau dilihat) sendiri oleh pemberitanya . Bilangan para perawi mencapai suatu jumlah yang menurut adat mustahil mereka untuk berdusta. Seimbang jumlah para perawi, sejak dalam thabaqat (lapisan atau tingkatan) pertama maupun thabaqat berikutnya. Hadits

5

Ibid, 115.

6

Ibid,

hlm. 118 .

(3)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

mutawatir yang memenuhi syarat-syarat seperti ini tidak banyak jumlahnya, mutawatir itu memang ada, tetapi jumlahnya hanya sedikit.

3.

Pembagian Hadits Mutawatir

Para ulama membagi hadits Mutawatir menjadi tiga (3) macam, yaitu:7

a. Hadits Mutawatir lafzi

Hadits Mutawatir Lafzi adalah hadis yang diriwayatkan oleh orang banyak yang susunan redaksi dan maknanya sesuai benar antara riwayat yang satu dan lainnya. Contoh Hadis Mutawatir Lafzhi ; Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku, hendaklah ia bersiap-siap menduduki tempat duduknya di neraka (H.R. Bukhari).

b. Hadits Mutawatir ma'nawi

Hadist mutawatir maknawi adalah hadist mutawatir yang para perowinya berbeda dalam menyusun redaksi hadist tersebut, namun terdapat persesuaian atau kesamaan dalam maknanya. Contoh hadis mutawatir ma’nawi adalah Nabi Saw tidak mengangkat kedua tangannya dalam doa-doa beliau, kecuali dalam shalat istisqa, dan beliau mengangkat tangannya hingga tampak putih-putih kedua ketiaknya. (H.R.Bukhari).

c. Hadits Mutawatir amali

Hadist mutawatir 'amali adalah sesuatu yang mudah dapat diketahui bahwa hal itu berasal dari agama dan telah mutawatir diantara kaum muslimin bahwa nabi melakukannya atau memerintahkan untuk melakukannya atau serupa dengan itu. Contoh hadis mutawatir ‘amali adalah berita-berita yang menerangkan waktu dan rakaat shalat, shalat janazah, shalat ‘Ied, hijab perempuan yang bukan mahram, kadar zakat, dan segala rupa amal yang telah menjadi kesepakatan, ijma.

Hadis mutawatir memberikan faedah ilmu dharuri (batin), yakni suatu keharusan untuk menerima dan mengamalkannya sesuai dengan yang diberitakan oleh hadis mutawatir tersebut, sehingga membawa pada keyakinan yang qath’I (pasti).

Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa peneliti terhadap rawi-rawi hadits Mutawatir tentang keadilan dan kedlabitannya (ketegasannya) tidak diperlukan lagi, karena kuantitas atau jumlah rawi-rawinya mencapai ketentuan yang dapat menjamin untuk tidak bersepakat dusta. Oleh karenanya wajiblah bagi setiap muslim menerima dan mengamalkan semua hadits Mutawatir.

4.

Hukum hadis Mutawatir

Hadis mutawatir memberi faedah ilmu dharuri atau yakin, dan wajib diamalkan. Artinya suatu keharusan seseorang meyakini kebenaran berita dari Nabi yang diriwayatkan secara mutawatir

7

Joko adi Yulianto,

hadis mutawatir

, Rabu 27 September 2011, Pukul

16.00

(4)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

tanpa ada keraguan sedikit pun sebagaimana seseorang menyaksikan sendiri suatu peristiwa dengan mata kepalanya, maka ia mengetahuinya secara yakin.8

Hadis mutawatir mengandung hukum qath’I al tsubat, memberikan informasi yang pasti akan sumber informasi tersebut. Oleh sebab itu tidak dibenarkan seseorang untuk mengingkari hadis mutawatir, bahkan para ulama menghukumi kufur bagi orang yang mengingkari hadis mutawatir. Mengingkari hadis mutawatir sama dengan mendustakan informasi yang jelas dan pasti bersumber dari Rasulullah9.

Dengan demikian dapat difahami bahwa penerimaan hadis mutawatir tidak meragukan lagi dengan segala informasi yang sahih dan bisa dijadikan sumber syariah islam yang diriwayatkan oleh perawi yang sesuai dengan fakta terjadinya pada zaman nabi tersebut. Oleh karena itu kaum muslimin wajiblah menerima dan mengamalkan hadis-hadis mutawatir.

C. Hadis Ahad

1. Pengertian Hadis Ahad

Kata ahad atau wahid berdasarkan segi bahasa berarti satu, maka khabar ahad atau khabar wahid berarti suatu berita yang disampaikan oleh satu orang.10 Adapun yang dimaksud dengan hadis ahad menurut istilah, banyak didefinisikan oleh para ulama, antara lain sebagai berikut ; Khabar atau berita yang jumlah perawinya tidak sebanyak jumlah perawi hadis mutawatir baik perawinya itu satu, dua, tiga, empat, lima dan seterusnya yang memberikan pengertian bahwa jumlah perawi tersebut tidak mencapai jumlah perawi hadis mutawatir11.

Yang dimaksud hadis ahad adalah hadis yang diriwayatkan oleh beberapa perawi yang jumlahnya tidak mencapai batasan hadis mutawatir. Mayoritas hadis yang diriwayatkan dari Rasullulah saw dan terdapat dalam kitab-kitab referensi adalah jenis hadis ahad.12

Kata ahad bentuk plural (jamak) dari ahad dengan makna wahid sama dengan satu, tunggal, atau esa. Hadis atau khabar wahid berarti Hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi. Ahad dengan diperpanjangkan bacaan a-had mempunyai makna satuan. Nilai angka satuan tidak mesti satu, tetapi dari satu hingga Sembilan13.

Dari difinisi di atas dapat dijelaskan bahwa hadis ahad adalah hadis yang tidak melebihi dari hadis mutawatir yang mana jumlah rawinya itu lebih sedikit dari hadis mutawatir tetapi tidak sederajat dengan hadis mutawatir.

2. Syarat-syarat Hadis Ahad

8

H Abdul Majid Khon,

Ulumul Hadis

, Hal 133

9

H. Zeid B. Smeer,

Ulumul Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis

, hal

42

10

H. Mudasir,

Ilmu Had

is, Hal 124

11

Ibid, hal 124

12

H.Zeid B. Smeer,

Ulumul Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis

, 43

13

H. Abdul Majid Khon,

Ulumul Hadis

, Hal 138

(5)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

Adapun syarat-syarat hadis ahad diantaranya :14

a. Perawi hadis ahad tidak mencapai jumlah banyak yang meyakinkan bahwa mereka tidak mungkin sepakat bohong sebagaimana dalam hadis mutawatir.

b. Ia hanya diriwayatkan satu, dua, tiga, empat dan atau lima yang tidak mencapai mutawatir.

3. Pembagian Hadis Ahad

Pembagian hadis ahad ada tiga macam, yaitu hadis masyhur, aziz, dan gharib.

a. Hadis masyhur

Hadis masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh lebih dari tiga perawi dan belum mencapai batasan mutawatir.15Apabila dalam salah satu thabaqohnya (jenjang) dari thobaqat sanad terdapat tiga perawi maka hadis tersebut dikatogerikan hadis masyhur, sekalipun pada thabaqah sebelum atau sesudahnya terdapat banyak perowi.16

Dalam bahasa kata masyhur berasal dari kata benar, terkenal, dan menampakkan. Dalam istilah hadis masyhur terbagi menjadi dua macam adalah :

1). Masyhur Ishtilahi

Hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang lebih pada setiap tingkatan (thabaqah) pada beberapa tingkatan sanad tetapi tidak mencapai kriteria mutawatir. Contoh hadis masyhur :

نكلو دابعلا نم هعزتني اعازتنا ملعلا ضبقي ل هللا نإ

Artinya:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengambil ilmu dengan melepaskan dari dada seorang hamba.

Hadis di atas diriwayatkan 3 orang sahabat, yaitu Ibnu amru, Aisyah, dan Abu Hurairah. Dengan demikian hadis ini masyhur ditingkat sahabat, karena terdapat 3 orang sahabat yang meriwayatkannya, sekalipun sanad di kalangan tabi’in lebih dari 3 orang. Atau sebaliknya, bisa jadi hadis masyhur ditingkat tab’in jika perawinya mencapai 3 orang atau lebih tetapi tidak mencapai jumlah mutawatir , sekalipun di tingkat sahabat tidak mencapai masyhur, karena tidak mencapai 3 orang lebih. 17

Sebagian ulama berpendapat hadis masyhur sinonim dengan hadis mustafidh (dalam bahasa diartikan penuh dan tersebar) dan sebagian ulama lain berpendapat bahwa mustafidh lebih khusus, karena dalam disyaratkan dua ujung sanadnya harus sama jumlahnya yakni 3 orang atau lebih.

14

Ibid, 138

15

H.Zeid B. Smeer,

Ulumul Hadis Pengantar studi Hadis Praktis

, Hal.

43.

16

Ibid, hal 43

17

H. abdul Majid Khon,

Ulumul Hadis

, 139

(6)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

2). Masyhur Ghayr Ishthilahi

Hadis Masyhur ghayr ishthilahi berbeda dengan hadis masyhur ishthilahi di atas. Hadis mashyur istilah muhadditsin (disebut masyhur ishthilahi) sebagaiman di atas sedang masyhur ghayr ishthilahi (bukan istilah muhadditsin).

Hadis masyhur ishthilahi adalah hadis yang popular atau terkenal di kalangan golongan atau kelompok orang tertentu, sekalipun jumlah periwayat dalam sanad tidak mencapai 3 orang atau lebih.18 Contohnya masyhur di kalangan muhaditsin dan lainnya (golongan ulama ahli ilmu dan orang umum), Masyhur di kalangan ahli-ahli ilmu tertentu, misalnya hanya masyhur di kalangan hadis saja, ahli fiqih, ahli tasawuf saja dan sebagainya. Masyhur dikalangan masyarakat umum.

Dari difinisi hadis masyhur di atas yang terbagi menjadi dua macam maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hadis masyhur ada di kalangan orang sahabat. Golongan atau kelompok orang tertentu sekalipun jumlah periwayat dalam sanad tidak mencapai 3 orang atau lebih misalnya hadis ini popular dalam bidang ilmu atau ahli fiqih dan disiiplin ilmu lainnya pada zaman rasulullah.

a) Hukum Hadis Masyhur

Hukum hadis masyhur baik istilahi atau ghyar istilahi tidak seluruhnya dinyatakan shahih atau tidak shahih, akan tetapi tergantung kepada hasil penelitian atau pemeriksaan para ulama. 19

b. Hadis Aziz

Hadis aziz adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua atau tiga perawi dalam salah satu thabaqahnya (tingkatannya). Ini adalah difinisi ibn shalah dan diikuti pula imam Nawawi.20 'Aziz secara bahasa artinya : yang sedikit, yang gagah, atau yang kuat. Hadits 'Aziz menurut istilah ilmu hadits adalah : "Suatu hadits yang diriwayatkan dengan minimal dua sanad yang berlainan rawinya". Contohnya : Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

نيعمجأ سانلاو هدلوو هدلاو نم هيلإ بحأ نوكأ ىتح مكدحأ نمؤي ل

Artinya :

Tidaklah beriman salah seorang di antara kamu hingga aku (Nabi) lebih dicintainya daripada bapaknya, anaknya, serta serta seluruh manusia". (HR. Al-Bukhari dan Muslim; dengan sanad yang tidak sama).21

18

H. Abdul Majid Khon,

Ulumul Hadis

, hal 140.

19

Ibid 141

20

M.Zeid B. smeer,

Ulumul Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis

, hal.

44.

(7)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

Hadis aziz adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang perawi pada seluruh tingkatan (thabaqat) sanad atau walaupun dalam satu tingkatan sanad saja. 22 Misalnya di kalangan sahabat hanya terdapat dua orang yang meriwayatkannya, atau hanya di kalangan tabi’in saja yang terdapat dua orang perawi sementara dikalangan sahabat hanya terdapat satu orang saja. Misalnya ada hadis tidak kurang dari dua orang perawi atau satu tingkatan sanad yang terdiri dari dua orang.

نيعمجأ سانلاو هدلوو هدلاو نم هيلإ بحأ نوكأ ىتح مكدحأ نمؤي ل

Artinya:

"Tidaklah beriman salah seorang di antara kamu hingga aku (Nabi) lebih dicintainya daripada bapaknya, anaknya, serta serta seluruh manusia". (HR. Al-Bukhari dan Muslim; dengan sanad yang tidak sama).

Setelah penulis telusuri dari masing-masing definisi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hadis aziz adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang rawi saja pada seluruh tingkatan sanad atau walaupun dalam satu tingkatan sanad saja.

c. Hadis Gharib

Hadis gharib adalah hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu orang dalam salah satu thabaqat (tingkatan). Dinamakan demikian karena ia Nampak menyendiri, seakan-akan terasing dari yang lain.23 Ada juga yang mengatakan bahwa hadis gharib adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang menyendiri dalam periwayatannya, tanpa ada orang lain yang meriwayatkan24.

Dari hasil definisi yang di uraikan maka dapat penulis simpulkan bahwa hadis Gharib adalah hadis yang diriwayatkan oleh satu orang perawi yang menyendiri dalam periwayatannya baik itu pada tingkatan maupun dalam sanad.

Macam-macam hadis gharib ada dua macam yaitu sebagai berikut25 :

1) Gharib Muthlaq

Gharib Muthlaq adalah hadis yang rawinya menyendiri dalam meriwayatkan hadis itu. Penyendirian rawi hadis gharib muthlaq itu berpangkal pada tempat ashlus sanad, yakni tabiin bukan sahabat.

2) Gharib Nisbi

21

Abu Al-Maira,

Khabar Al-Wahid ( Hadits Ahad ) Dalam Aqidah

,

Rabu 27 September 2011, Pukul 16.00)

.

22

H. Abdul Majid Khon,

Ulumul hadis

, hal 142

23

M.Zeid B. smeer,

Ulumul Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis

, hal 45

24

H. Masdar Ilmu Hadis, hal 135

25

M. agus Solahudin,,

Ulumul Hadis

, hal 138

(8)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

Gharib Nisbi adalah apabila penyendirian itu mengenai sifat-sifat atau keadaan tertentu seorang rawi. Penyendirian rawi itu mengenai sifat-sifat atau keadaan tertentu dari seorang rawi.

4. Hukum Hadis Ahad

Menurut jumhur ulama hadis ahad wajib diamalkan jika memenuhi seperangkat persayaratan makbul. Imam ahmad, Dawud Azh-Zhahiri, Ibnu Hazm dan sebagainya muhadditsn berpendapat Hadis ahad memberi faedah ilmu dan wajib diamalkan26.

Jadi hukum hadis ahad adalah semua ulama menerima hadis ahad dan mengamalkannya, tidak ada yang menolak diantara mereka, kecuali jika pada hadis tersebut terdapat kecacatan.

D. Kesimpulan

Berdasarkan kajian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pembagian hadis dari segi kuantitas jumlah perawinya para penulis hadis pada umumnya menggunakan beberapa redaksi yang berbeda. Namun secara umum, pembagian hadis ditinjau dari kuantitas jumlah perawi dalam sanad menjadi dua macam yaitu; hadis mutawatir dan hadis ahad.

Pengertian hadis mutawatir adalah berita suatu hadits yang bersifat panca indera (didengar atau dilihat) yang diriwayatkan oleh banyak orang yang mencapai maksimal diseluruh tingkatan sanad ( sandaran) dan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta. Adapun yang dimaksud dengan dapat diindera oleh panca indera adalah mereka dapat meyaksikan proses periwayatan tersebut dan jumlah banyaknya dapat disaksikan.

Berdasarkan dari pendapat-pendapat ulama bahwa syarat-syarat hadis mutawatir adalah Hadis (khabar) yang diberitakan oleh rawi-rawi harus berdasarkan tanggapan (daya tangkap) panca indera. Artinya berita yang disampaikan itu benar-benar merupakan hasil pemikiran semata atau rangkuman dari peristiwa-peristiwa yang lain dan yang semacamnya, dalam arti tidak merupakan hasil tanggapan panca indera (tidak didengar atau dilihat) sendiri oleh pemberitanya . Bilangan para perawi mencapai suatu jumlah yang menurut adat mustahil mereka untuk berdusta . Seimbang jumlah para perawi, sejak dalam thabaqat (lapisan/tingkatan) pertama maupun thabaqat berikutnya.

Dalam hukum mutawatir dapat dipahami bahwa penerimaan hadis mutawatir tidak meragukan lagi dengan segala informasi yang sahih dan bisa dijadikan sumber syariah islam yang diriwayatkan oleh perawi yang sesuai dengan fakta terjadinya pada zaman nabi tersebut. Oleh karena itu kaum muslimin wajiblah menerima dan mengamalkan hadis-hadis mutawatir.

Pembagian hadis menurut kuantitas hadis selain dari hadis mutawatir adalah hadis ahad. Pengertian hadis ahad adalah hadis yang tidak melebihi dari hadis mutawatir yang mana jumlah rawinya itu lebih sedikit dari hadis mutawatir tetapi tidak sederajat dengan hadis mutawatir.

Syarat-syarat hadis ahad adalah Perawi hadis ahad tidak mencapai jumlah banyak yang meyakinkan bahwa mereka tidak mungkin sepakat bohong sebagaimana dalam hadis mutawatir. Ia hanya diriwayatkan satu, dua, tiga, empat dan atau lima yang tidak mencapai mutawatir.

26

H. Abdul Majid Khon, Ulumul hadis, hal 139

(9)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

Pembagian hadis ahad ada tiga macam, yaitu hadis masyhur, aziz, dan gharib. Hadis masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh lebih dari tiga perawi dan belum mencapai batasan mutawatir. Dalam bahasa kata masyhur berasal dari kata benar, terkenal, dan menampakkan. Dalam istilah hadis masyhur terbagi menjadi dua macam adalah Masyhur Ishtilahi dan Masyhur Ghayr Ishthilahi.

Hadis masyhur terbagi menjadi dua macam yaitu hadis masyhur ada di kalangan orang sahabat dan golongan atau kelompok orang tertentu sekalipun jumlah periwayat dalam sanad tidak mencapai 3 orang atau lebih misalnya hadis ini popular dalam bidang ilmu atau ahli fiqih dan disiplin ilmu lainnya pada zaman rasulullah.

Hukum hadis ahad adalah semua ulama menerima hadis ahad dan mengamalkannya, tidak ada yang menolak diantara mereka, kecuali jika pada hadis tersebut terdapat kecacatan.

E. Glosarium dan Skema Istilah-istilah Hadis

1. Hadsi Qudsi adalah:

امم لم ققنن انمييلماق نق عم ي ي بقننلا ىلنصم هنللا هقييلمعم مم لنسم وم عممم هقدقانمسي ام هنايناق

ىلماق هقبيرم لن جمومزنعم 27

Artinya:

Hadis yang disabdakan nabi Saw. yang matannya berasal dari Allah Swt.

Contoh Skema:

27

Asy-Syarif Al-JarJani,

Al-Mukhtashar fi Usul al-Hadis,

(http://www.alwarraq.com), hlm. 4.

(10)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

2. Hadis Qudsy Mursal

ىسدق :

وه لسرم لوق

يعباتلا نع

ثيدح ىسدقلا 28

Artinya:

“Hadits Qudsy yang sanadnya terhenti pada tabi’in. (terdapat periwayat dari generasi sahabat yang gugur).”

Contoh Skema:

28

Ibid.,

hlm. 4.

(11)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

3. Hadis Qudsy Mu’addil

ثيدح ىسدقلا

يذلا طقس نم هدنس نانثا ؛اادعاصف لوقك

: لاق كلام لوسر

هلنلا ىلص هلنلا هيلع ،ملسو لوقو

يعفاشلا همحر

: لاق هلنلا نبا

رمع .اذك 29

Artinya:

“Hadis Qudsy yang dalam sanadnya telah gugur dua orang rawi yang berdekatan (tidak berselang) selain sahabat.

Contoh Skema:

29

Ibid.,

hlm. 4.

(12)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

4. Hadis Qudsiy Munqathi’

ثيدح ىسدقلا عطقنمن : وه ثيدح ىسدقلا مل لصتي هدانسإ يأب هجو ،ناك ءاوس كرقتن يوارلا نم لوأ دانسلا وأ هطسو وأ ،هرخآ لإ نأ بلاغلا هلامعتسا نميف نود يعباتلا نع يباحصلا كلامك نع نبا رمع يضر هلنلا .امهنع 30 Artinya:

“Hadis Qudsiy Munqhati’ adalah hadis qudsy yang dalam sanadnya telah gugur seorang rawi selain sahabat, atau gugur dua orang rawi yang tidak berdekatan (berselang).

Contoh Sekema:

30

Ibid.,

hlm. 4.

(13)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

5. Hadis Qudsy Mu’allaq

ثيدح ىسدقلا

:قلعم

وه ثيدح ىسدقلا ذوخأم

نم أدبم هدانسإ ادحاو

،رثكأف ملعاف نأ فذحلا امإ

نأ نوكي يف

لونأ دانسلا وهو

قلعملا .

31

Artinya:

“Hadits Qudsy mua’allaq adalah hadis qudsy yang terdapat gugur pada sanad awalnya (rawi terakhir).”

Contoh Skema :

31

Ibn Shalah,

Muqaddimah Ibn Shalah,

(TT, Mauqi’ul Al-Warq, Ttp.),

hlm. 10.

(14)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

6. Hadis Qudsy Gharib

ثيدح ىسدقلا اذإ

درفت مهنع ثيدحلاب لجر

ىمسي ثيدح

ىسدقلا اابيرغ

.

32

Artinya:

“Hadis Qudsy Gharib adalah Hadis Qudsy yang bersendiri pada suatu jalu"r sanad.”

Contoh Skema:

32

Asy-Syarif Al-JarJani,

Al-Mukhtashar fi Usul al-Hadis,

(http://www.alwarraq.com), hlm. 4.

(15)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

7. Hadis Qudsy ‘Azis

اذإ اور ثيدح ىسدقلا نانثا

وأ ةثلث ىمسي ثيدح

ىسدقلا اازيزع

.

33

Artinya:

“Hadis Qudsy yang apabila rawi yang meriwayatkannya terdiri dari dua orang atau tiga orang pada tiap-tiap tingkatan sanad.”

Contoh Skema:

33

Ibn Shalah,

Muqaddimah Ibn Shalah,

(TT, Mauqi’ul Al-Warq, Ttp.),

hlm. 10.

(16)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

8. Hadis Qudsy Masyhur

اذا اور ثيدح ىسدقلا ةثلثلا

رثكاف ملو لصي ةجرد رتاوتلا .

34

Artinya:

Hadis Qudsy Masyhur adalah apabila hadis Qudsy diriwayatkan oleh tiga jalur sanad atau lebih, dan derajat sanadnya tidak sampai pada derajad mutawatir.

Contoh Skema:

34

Totok Jumantoro,

Kamus Ilmu Hadist,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2002), hlm. 119.

(17)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

9. Hadis Qudsy Mutawatir

اذا ىور ثيدح ىسدقلا رثكا

نم ةعست .دنسلا

Artinya:

Hadis Qudsy Mutawatir adalah ketika periwayat hadits qudsy lebih dari 9 jalur sanad.35

Contoh Skema:

35

M. Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadis, Bandung: Penerbit

Angkasa, tth), Hal. 135.

(18)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

10. Pengertian Hadis Marfu’

وه ام فيضأ ىلإ يبنلا ىلص هللا هيلع ملسو ل ا وق وأ ل ا عف ،هنع ءاوسو ناك ل ا صتم وأ ااعطقنم وأ ،لا سرم يفنو بيطخلا نأ نوكي ،لا سرم : وه لاقف ام ربخأ هيف يباحصلا نع لوسر هللا ىلص هللا هيلع .ملسو 36 Artinya:

Hadis yang disandarkan kepaada nabi, baik perkataan ataupun perbuatannya, sama ada dia

muttasil (bersambung) atau munqathi’ (terputus) atau Mursal, Maka penulis berkata: Hadis Marfu’ adalah hadis yang diriwayatkan kalangan sahabat perihal Rasulullah saw.

Contoh Skema :

36

Asy-Syarif Al-JarJani,

Op.Cit.,

hlm. 2.

(19)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

11. Pengertian Hadis Marfu’ Mu’allaq

ام ربخأ هيف يباحصلا نع

لوسر هللا ىلص هللا هيلع ملسو نأ نوكي فذحلا يف

لونأ دانسلا 37

.

Artinya:

Pengertian Hadis Marfu’ Mu’allaq adalah hadis yang diriwayatkan kalangan sahabat perihal Rasulullah saw. yang terdapat gugur seorang perawi di awal sanadnya.

Contoh Skema:

37

Ibid.,

hlm. 3.

(20)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

12. Pengertian Hadis Marfu’ Mursal

ام ربخأ هيف يباحصلا نع

لوسر هللا ىلص هللا هيلع ملسو نأ نوكي فذحلا يف

رخا دانسلا .(ةباحصلا)

38

Artinya:

“Pengertian Hadis Marfu’ Mursal adalah hadis yang diriwayatkan kalangan sahabat perihal Rasulullah saw. yang terdapat gugur seorang perawi di akhir sanadnya (sahabat).”

Contoh Skema:

38

Ibid.,

hlm. 4.

(21)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

13. Pengertian Marfu’ Mu’addhal

ام ربخأ هيف يباحصلا نع

لوسر هللا ىلص هللا هيلع ملسو يذلا طقس نم هدانسإ نانثا

اادعاصف هنمو

ام هلسري

عبات يعباتلا

.

39

Artinya:

Pengertian Hadis Marfu’ Mu’addhal adalah hadis yang diriwayatkan kalangan sahabat perihal Rasulullah saw. yang periwayatnya gugur lebih dari dua orang, dan yang gugur tersebut adalah kalangan tabi’ atau tabi’ tabi’in.

Contoh Skema:

39

Ibnu Katsir,

Al-Ba’its al-Hatsitsi fi Ikhtishary ‘ulum al-Hadis,

(Ttm.

Mauqi’ul Al-Waraq, tth.), hlm. 7.

(22)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

14.Pengertian Hadis Marfu’ Munqathi’

ام ربخأ هيف يباحصلا نع

لوسر هللا ىلص هللا هيلع ملسو يذلا مل لصتي هدانسإ يأب

هجو ،ناك ءاوس كرقتن يوارلا

نم لوأ دانسلا وأ

هطسو وأ

هرخآ .

40

Artinya:

“Hadis Marfu’ Munqhati’ adalah hadis yang diriwayatkan kalangan sahabat perihal Rasulullah saw. yang sanadnya terputus dari jihat mana saja, baik di awal sanadnya, atau dipertengahan sanadnya, atau di akhir sanadnya.”

Contoh Skema:

40

Asy-Syarif Al-JarJani,

Op.Cit.,

hlm. 4.

(23)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

15. Pengertian Hadis Marfu’ Gharib

ام ربخأ هيف يباحصلا نع

لوسر هللا ىلص هللا هيلع ملسو يذلا درفت مهنع ثيدحلاب .

41

Artinya:

Pengertian Hadis Marfu’ Gharib adalah hadis yang diriwayatkan kalangan sahabat perihal Rasulullah saw. yang silsilah sanadnya tersendiri dalam meriwayatkan satu hadis tersebut.

Contoh Skema:

41

Ibid.,

hlm. 2-3.

(24)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

16. Pengertian Hadis Marfu’ ‘Azis

ام ربخأ هيف يباحصلا نع

لوسر هللا ىلص هللا هيلع ملسو اذا هدنس نانثا .

42

Artinya:

Pengertian Hadis Marfu’ ‘Azis adalah hadis yang diriwayatkan kalangan sahabat perihal Rasulullah saw. yang apabila silsilah sanadnya dua jalur pada tiap-tiap tingkatan sanad.

Contoh Skema:

42

Ibid.

(25)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

17. Pengertian hadis Marfu’ Masyhur

ام ربخأ هيف يباحصلا نع

لوسر هللا ىلص هللا هيلع ملسو اذا هاور ةثلثلا رثكاف ملو لصي ةجرد رتاوتلا .

43

Artinya:

“Pengertian Hadis Marfu’ Masyhur adalah hadis yang diriwayatkan kalangan sahabat perihal Rasulullah saw. yang apabila silsilah sanadnya lebih dari tiga dan tidak sampai derajat mutawatir. (Jalur Sanad 3-9 jalur).”

Contoh Skema:

43

M. Syuhudi Ismail,

Op.Cit.,

hlm. 142.

(26)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

18. Pengertian Hadis Marfu’ Mutawatir

ام ربخأ هيف يباحصلا نع

لوسر هللا ىلص هللا هيلع ملسو اذا هاور رثكا نم ةعست .دنسلا 44

Artinya:

Pengertian Hadis Marfu’ Mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan kalangan sahabat perihal Rasulullah saw. yang apabila silsilah sanadnya lebih dari sembilan jalur sanad.

Contoh Skema:

44

Asy-Syarif Al-JarJani,

Op.Cit.,

hlm. 2.

(27)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

19. Pengertian Hadis Mauquf

ام ىورت نع ةباحصلا يضر

هللا مهنع نم أ مهلاوق وأ

مهلاعفأ ،اهوحنو

فقويف ،مهيلع

لو زواجتي هب ىلإ لوسر

ىلص هللا ةيلع

.ملسو

45

Artinya:

Hadis yang diriwayatkan dari kalangan sahabat, baik berupa perkataan atau perbuatan sahabat atau yang seumpamanya, yaitu sanadnya terhenti sampai sahabat saja, artinya tidak sampai kepada rasulullah Saw.

Contoh Skema:

45

Ibid.,

hlm. 4.

(28)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

20. Pengertian Hadis Mauquf Mu’addhal

ام ىورت نع ةباحصلا يضر

هللا مهنع نم أ مهلاوق وأ

مهلاعفأ ،اهوحنو

فقويف ،مهيلع

لو زواجتي هب ىلإ لوسر

ىلص هللا ةيلع ملسو اذا طقس نم هدانسإ نانثا

اادعاصف هنمو

ام هلسري عبات .يعباتلا 46

Artinya:

“Hadis yang sanadnya terhenti sampai sahabat saja, artinya tidak sampai kepada rasulullah Saw. mengalami keguguran periwayat dua orang atau lebih dari kalangan tabi’ atau tabi’ tabi’in.”

Contoh Skema:

46

Ibid.

(29)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

21. Pengertian Mauquf Munqhati’

ام ىورت نع ةباحصلا يضر

هللا مهنع نم أ مهلاوق وأ

مهلاعفأ ،اهوحنو

فقويف ،مهيلع

لو زواجتي هب ىلإ لوسر

ىلص هللا ةيلع ملسو و طقس لجر يف طسو .هدانسإ 47

Artinya:

“Hadis yang sanadnya terhenti sampai sahabat saja, artinya tidak sampai kepada rasulullah Saw. dan mengalami keguguran seorang periwayat pada pertengahan sanadnya.”

Contoh Skema:

47

Ibid.

(30)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

22. Pengertian Hadis Mauquf Mu’allaq

ام ىورت نع ةباحصلا يضر

هللا مهنع نم أ مهلاوق وأ

مهلاعفأ ،اهوحنو

فقويف ،مهيلع

لو زواجتي هب ىلإ لوسر

ىلص هللا ةيلع ملسو و طقس لجر يف لونأ دانسلا 48

.

Artinya:

“Hadis yang sanadnya terhenti sampai sahabat saja, artinya tidak sampai kepada rasulullah Saw. dan telah gugur seorang periwayat pada awal sanadnya (akhir periwayat (Guru Mushannif)).”

Contoh Skema:

48

Ibid.,

hlm. 3.

(31)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

23. Pengertian Mauquf Gharib

ام ىورت نع ةباحصلا

يضر هللا مهنع نم مهلاوقأ وأ

مهلاعفأ ،اهوحنو

فقويف ،مهيلع

لو زواجتي هب ىلإ

لوسر ىلص هللا ةيلع ملسو , يذلا درفت مهنع ثيدحلاب .

49

Artinya:

“Hadis yang sanadnya terhenti sampai sahabat saja, artinya tidak sampai kepada rasulullah Saw. Yang perawinya tersendiri dalam meriwayatkan hadis tersebut pada tiap-tiap tingkatan sanadnya.”

Contoh Skema:

49

Ibid.,

hlm. 3.

(32)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

24. Pengertian Hadis Mauquf ‘Azis

ام ىورت نع ةباحصلا يضر

هللا مهنع نم أ مهلاوق وأ

مهلاعفأ ،اهوحنو

فقويف ،مهيلع

لو زواجتي هب ىلإ لوسر

ىلص هللا ةيلع ملسو و هدنس نانثا .

50

Artinya:

“Hadis yang sanadnya terhenti sampai sahabat saja, artinya tidak sampai kepada rasulullah Saw. dan jalur sanadnya berjumlah dua jalur pada tiap-tiap tingkatan sanad.”

Contoh Skema:

50

Ibn Katsir,

Al-Ba’isul Al-Hatsi-tsi fi Ikhtishari ‘Ulum Al-Hadis,

(Tth.

Mauqi’ul Waraq, Tth), hlm. 5.

(33)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

25. Pengertian Mauquf Masyhur

ام ىورت نع ةباحصلا يضر

هللا مهنع نم أ مهلاوق وأ

مهلاعفأ ،اهوحنو

فقويف ،مهيلع

لو زواجتي هب ىلإ لوسر

ىلص هللا ةيلع ملسو ملسو و هاور ةثلثلا رثكاف ملو لصي ةجرد رتاوتلا .

51

Artinya:

Hadis yang sanadnya terhenti sampai sahabat saja, artinya tidak sampai kepada rasulullah Saw. dan jumlah jalur sanadnya di atas tiga jalur dan derajatnya tidak sampai kepada mutawatir.

Contoh Skema:

51

M. Syuhudi Ismail,

Op.Cit.,

hlm. 142.

(34)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

26. Pengertian Mauquf Mutawatir

ام ىورت نع ةباحصلا يضر

هللا مهنع نم أ مهلاوق وأ

مهلاعفأ ،اهوحنو

فقويف ،مهيلع

لو زواجتي هب ىلإ لوسر

ىلص هللا ةيلع ملسو ملسو اذا هاور رثكا نم ةعست .دنسلا 52

Artinya:

Hadis yang sanadnya terhenti sampai sahabat saja, artinya tidak sampai kepada rasulullah Saw. dan jumlah jalur sanadnya lebih dari Sembilan jalur sanad.

Contoh Skema:

52

Asy-Syarif Al-JarJani,

Op.Cit.,

hlm. 2.

(35)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

27. Pengertian Hadis Maqthu’

:

ام عوطقملا ءاج

نع نيعباتلا نم

مهلاوقأ مهلاعفأو

افوقوم ،مهيلع

سيلو

.ةجحب

Artinya:

Hadis Maqthu’ adalah hadis yang datang dari kalangan tabi’in, baik dari hadis aqwal maupun af’al

yang terhenti atas mereka (tabi’in), dan tidak dapat menjadi hujjah.53

Contoh Skema:

53

Ibid.,

4.

(36)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

28. Pengertian Hadis Maqthu’ Mu’addhal

ام ءاج نع نيعباتلا نم

مهلاوقأ مهلاعفأو

افوقوم مهيلع

و طقس نم هدانسإ نانثا

اادعاصف هنمو

ام هلسري عبات

.يعباتلا 54

Artinya:

Hadis Maqthu’ adalah hadis yang datang dari kalangan tabi’in, baik dari hadis aqwal maupun af’al

yang terhenti atas mereka (tabi’in), dan telah gugur isnadnya dua orang atau lebih atau isnadnya gugur dari kalangan tabi’ tabi’in.

Contoh Skema:

54

Ibid.

(37)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

29. Pengertian Hadis Maqthu’ Munqhati’

ام ءاج نع نيعباتلا نم

مهلاوقأ مهلاعفأو

افوقوم مهيلع

و طقس لجر يف طسو .هدانسإ 55

Artinya:

Hadis Maqthu’ adalah hadis yang datang dari kalangan tabi’in, baik dari hadis aqwal maupun af’al

yang terhenti atas mereka (tabi’in), dan gugur seorang perawi di pertengahan jalur sanadnya.

Contoh Skema:

55

Ibid.

(38)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

30. Pengertian Hadis Maqthu’ Mu’allaq

ام ءاج نع نيعباتلا نم

مهلاوقأ مهلاعفأو

افوقوم مهيلع

, و طقس لجر يف لونأ دانسلا 56

.

Artinya:

“Hadis Maqthu’ adalah hadis yang datang dari kalangan tabi’in, baik dari hadis aqwal maupun af’al

yang terhenti atas mereka (tabi’in), dan telah gugur seorang perawi diawal sanad (akhir periwayat).”

Contoh Skema:

56

Ibid.

(39)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

31. Hadis Maqthu’ Gharib

ام ءاج نع نيعباتلا نم

مهلاوقأ مهلاعفأو

افوقوم مهيلع

و درفت مهنع ثيدحلاب .

57

Artinya:

Hadis Maqthu’ adalah hadis yang datang dari kalangan tabi’in, baik dari hadis aqwal maupun af’al

yang terhenti atas mereka (tabi’in), dan bersendiri dengannya hadis.

Contoh Skema:

57

Ibid,

hml. 3.

(40)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

32. Pengertian Hadis Maqthu’ ‘Azis

ام ءاج نع نيعباتلا نم

مهلاوقأ مهلاعفأو

افوقوم مهيلع

و هدنس نانثا .

58

Artinya:

Hadis Maqthu’ adalah hadis yang datang dari kalangan tabi’in, baik dari hadis aqwal maupun af’al

yang terhenti atas mereka (tabi’in), dan sanadnya terdiri dari dua jalur pada tiap-tiap tingkatan sanad.

Contoh Skema:

58

Ibid.

(41)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

33. Pengertian Maqthu’ Masyhur

ام ءاج نع نيعباتلا نم

مهلاوقأ مهلاعفأو

افوقوم مهيلع

و هاور ةثلثلا رثكاف ملو لصي ةجرد رتاوتلا .

59

Artinya:

Hadis Maqthu’ adalah hadis yang datang dari kalangan tabi’in, baik dari hadis aqwal maupun af’al

yang terhenti atas mereka (tabi’in), dan jumlah jalur sanadnya 3 jalur atau lebih

Contoh Skema:

59

M. Syuhudi Ismail,

Op.Cit.,

hlm. 142.

(42)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

34. Kesimpulan Hadis:

a. Hadis Maqthu’ adalah hadis yang periwayatannya disandarkan kepada tabi’in atau terhenti periwayatannya pada kalangan tabi’in

b. Hadis Mauquf adalah hadis yang periwayatannya disandarkan kepada sahabat atau terhenti periwayatannya pada kalangan sahabat.

c. Hadis Marfu’ adalah hadis yang periwayatannya disandarkan kepada nabi Muhammad Saw. d. Hadis Qudsy adalah hadis yang disandarkan kepada Allah Swt.

Contoh Skema:

(43)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

35. Pengertian Mu’addhal

:لضعملا ام

طقس نم هدنس نانثا اادعاصف .

60

Artinya:

Hadis Mu’addhal adalah Hadis yang periwayatnya gugur dua orang atau lebih.

Contoh Skema:

60

Asy-Syarif Al-JarJani,

Al-Mukhtashar fi Usuul al-Hadis,

(http://www.alwarraq.com), hlm. 4

.

(44)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

36. Pengertian Munqati’

:

وه عطقنمنلا ام

مل لصتي هدانسإ يأب

هجو ،ناك ءاوس كرقتن يوارلا نم

لوأ دانسلا وأ

هطسو وأ

،هرخآ لإ نأ

بلاغلا هلامعتسا

نميف نود يعباتلا نع

يباحصلا كلامك

نع نبا رمع يضر هلنلا .امهنع Artinya:

“Hadis Munqathi’ adalah hadis yang tidak bersambung seorang sanadnya pada tingkatan mana saja, baik terdapat pada awal sanad atau dipertengahannya atau di akhirnya.”61

Contoh Skema:

61

Asy-Syarif Al-Jarjany,

Op.Cit.,

hlm. 4.

(45)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

37. Pengertian Mu’allaq adalah:

نأ فذحلا امإ

نأ نوكي يف لونأ دانسلا وهو

قلعملا 62

Artinya:

Hadis Mu’allaq adalah hadis yang rawinya gugur pada awal sanad atau pada perawi terakhir. Contoh Skema:

62

Ibid.,

hlm. 3.

(46)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

38. Pengertian Mursal

:

وه لسرملا لوق

: لاق يعباتلا لوسر

هللا ىلص هللا هيلع ملسو ،اذك وأ لعف ،اذك وأ ررق ،اذك وهو فورعملا يف

هقفلا .هلوصأو 63

Artinya:

Hadis Mursal adalah hadis yang diriwayatkan tabi’in dari nabi. Misalnya para tabi’in berkata: Rasulullah Saw. bersabda: begini, atau berbuat begini.

Contoh Skema:

63

Ibid.,

hlm. 4.

(47)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

39. Pengertian Gharib

:

ثيدحك بيرغلا يرهزنلا

ههابشأو نمم

عمجين هثيدح هتلادعب هطبضو

اذإ درفت مهنع ثيدحلاب .

64

Artinya:

Hadis Gharib adalah hadis yang dikumpulkan oleh perawi yang adil dan dhabit, namun jalur sanad tersebut hanya sendiri.

Contoh Skema:

64

Ibid.,

hlm. 3.

(48)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

40. Pengertian ‘Aziiz

: ثيدحك زيزعلا يرهزنلا

ههابشأو نمم

عمجين هثيدح هتلادعب هطبضو

اذإ هاور مهنع نانثا وأ ةثلث ىمسي اازيزع

.

65

Artinya:

Hadis ‘Azi adalah hadis yang dikumpulkan oleh perawi yang adil dan dhabit, yang memiliki dua jalur sanad.

Contoh Skema:

65

Ibid.,

hlm. 3.

(49)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

41. Pengertian Masyhur

:

ام روهشملاو عاش

دنع لهأ ثيدحلا ,

و ،ةصاخ ىف

لوق كطط :

ام رطنمج هاور

ةثلثلا رثكاف ملو لصي ةجرد

رتاوتلا 66

Artinya:

“Hadis Masyhur adalah hadis yang terkenal di kalangan ahl al-Hadis tertentu. Menurut pendapat Totok Jumantoro, hadis masyhur adalah Hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih yang tidak sampai pada derajat Mutawatir.”

Contoh Skema:

66

M. Syuhudi Ismail,

Op.Cit.,

hlm. 142.

(50)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

42. Pengertian Mutawatir

ام هاور رثكا نم ةعست .دنسلا 67

Artinya:

“Hadis Mutawatir adalah hadis yang periwayatnya lebih sembilan jalur sanad pada setiap tingkatan sanad.”

Contoh Skema:

67

Asy-Syarif Al-JarJani,

Op.Cit.,

hlm. 2.

(51)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

43. Kesimpulan:

a. Hadis Gharib adalah: Hadis yang terdiri dari satu jalur sanad atau jalur sanadnya bersendiri.

b. Hadis ‘Aziz adalah: Hadis yang terdiri dari dua jalur sanad.

c. Hadis Masyhur adalah: Hadis yang terdiri dari 3-9 jalur sanad.

d. Hadis Mutawatir adalah: Hadis yang jumlah jalur sanadnya lebih dari 9 sanad pada setiap tingkatan sanadnya.

Contoh Skema:

(52)

Halaman

Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa individu dengan locus of control internal mempunyai perasaan kuat, asertif, mandiri, ulet dan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan khususnya, dan juga memberikan informasi kepada

Kesimpulan peneliti mengenai pengertian berpikir reflektif matematika dari beberapa pendapat ahli di atas adalah kemampuan siswa dalam memberi respon terhadap suatu

Berbeda dengan di universitas, di UKM Pramuka Universitas Airlangga mahasiswa asing mempunyai hak dan kewajiban yang tidak sama dengan anggota biasa lainnya yang merupakan

penjelasan para ahli di atas, maka kemampuan berpikir kreatif matematis dapat diartikan sebagai kegiatan proses berpikir dalam menganalisa masalah dari sudut