45 A. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Uji asumsi perlu dilakukan dalam menganalisis data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan korelasi
Product Moment. Uji normalitas untuk mengetahui normal atau tidak
nya sebaran skor variabel konformitas terhadap perilaku membeli Blackberry.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan
Kolmogorov-Smirov Z. hasil uji normalitas pada variabel perilaku
membeli Blackberry diperoleh hasil 0, 717 dengan p > 0, 05 berarti sebaran normal dan memebuhi syarat uji asumsi normalitas. Hasil uji normalitas untuk variabel konformitas diperoleh 0, 905 dengan p > 0, 05 yang berarti sebaran normal dan memenuhi syarat uji asumsi normalitas.
b. Uji Linieritas
Hasil uji linearitas hubungan menunjukkan bahwa variabel konformitas memiliki hubungan linier dengan perilaku membeli
Blackberry. Hal ini dapat dilihat dari konformitas dengan
2. Uji Hipotesis
Hasil perhitungan melalui teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson yang diolah menggunakan Statistical Packages
for Social Science (SPSS) 13.0 menunjukkan bahwa ada hubungan
positif yang sangat signifikan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku membeli Blackberry pada mahasiswa. Hal tersebut terlihat rxy = 0, 501 dengan p < 0, 01.
B. Pembahasan
Hasil penelitian menggunakan uji statistik dengan teknik korelasi
Product Moment menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat
signifikan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku membeli
Blackberry pada mahasiswa dengan rxy =0, 501 dengan p < 0,01.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konformitas maka semakin tinggi pula perilaku membeli Blackberry dan sebaliknya, semakin rendah konformitas maka semakin rendah perilaku membeli Blackberry.
cenderung konform dan mengikuti apa yang dilakukan oleh kelompoknya, yaitu dengan membeli dan menggunakan Blackberry.
Sears (1991, h.80-82) mengatakan bahwa konformitas pada individu ditandai dengan adanya aspek kesepakatan (cenderung patuh terhadap kelompoknya karena telah mendapat tekanan dari kelompoknya). Mahasiswa yang mendapat tekanan dari kelompok untuk mengikuti apa yang telah dilakukan oleh kelompoknya (seperti membeli dan menggunakan Blackberry), maka mahasiswa cenderung mengikuti dengan membeli dan menggunakan Blackberry.
Sears (1991, h.80-82) mengatakan bahwa konformitas pada individu ditandai dengan adanya aspek ketaatan (individu rela melakukan tindakan walaupun tidak menginginkannya). Mahasiswa ketika rela melakukan tindakan sesuai kelompok (meskipun tidak menginginkannya) akan cenderung konform dengan kelompoknya. Ketika kelompok menekankan pada anggotanya untuk membeli dan menggunakan Blackberry¸ maka besar kemungkinan mahasiswa juga akan melakukan hal yang sama atau rela membeli Blackberry.
Hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa perilaku membeli
Blackberry pada mahasiswa dipengaruhi oleh kelompok teman sebaya.
Sebagian berasal dari keinginan mahasiswa untuk sama dengan kelompoknya dan sebagian lagi dari kenyataan bahwa mahasiswa menghabiskan waktu lebih banyak dengan teman sebayanya (Hurlock, 1999, h. 252)
mahasiswa harus dapat menyesuaikan diri dengan kelompok agar dapat diterima menjadi bagian dari anggota kelompok. Mahasiswa mendapat pengaruh yang kuat dari kelompoknya, dimana mahasiswa mengalami perubahan tingkah laku sebagai salah satu usaha penyesuaian pada penelitian ini. Konformitas dalam perilaku membeli Blackberry adalah bentuk penyesuaian mahasiswa agar diterima kelompoknya.
Banyak faktor yang memengaruhi perilaku membeli Blackberry, salah satunya adalah konformitas. Myers (2012, h.253) menyatakan konformitas merupakan perubahan sikap percaya sebagai akibat tekanan kelompok. Konformitas mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku membeli Blackberry. Apabila seorang remaja atau mahasiswa tidak terpengaruh pada konformitas teman sebayanya, maka perilaku membeli Blackberry mahasiswa tersebut cenderung rendah.
Adanya hubungan positif antara konformitas dengan perilaku membeli Blackberry dalam penelitian ini tidak lepas dari trend di kalangan remaja untuk tampil menarik, diakui dan dapat diterima sebagai bagian dalam kelompok.
kepribadian dan konsep diri), faktor psikologis (motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap), dan faktor produk (harga produk, karakteristik produk, dan kualitas produk).
Mean Empirik untuk variabel perilaku membeli Blackberry sebesar 72,1. Jika dibanding dengan Mean Hipotik sebesar 57, 5, maka Mean Empirik lebih besar dari Mean Hipotik dengan SDH 11, 5. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perilaku membeli Blackberry tergolong tinggi. Konformitas teman sebaya juga termasuk golongan tinggi, artinya seorang remaja memaksakan diri untuk mematuhi norma-norma yang berlaku di dalam kelompok agar identik atau sama persis dengan kelompoknya. Hal ini ditunjukkan oleh Mean Empirik 44, 99 lebih besar dari Mean Hipotik 35 dengan SDH 7.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan, antara lain: 1. ada beberapa subjek yang tidak mengisi sesuai keadaan diri yang
sebenarnya, dan ada subjek yang gugur untuk dianalisis dalam penelitian karena tidak sesuai dengan karakteristik populasi penelitian.
2. Karakteristik subjek tidak spesifik, mungkin bisa ditambahkan fakultas dan jenis kelamin.
50 A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis diterima, yaitu ada hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan perilaku membeli Blackberry. Semakin tinggi konformitas teman sebaya, semakin tinggi pula perilaku membeli Blackberry. Semakin rendah konformitas teman sebaya, semakin rendah perilaku membeli Blackberry.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa
Hendaknya mahasiswa dapat mengurangi perilaku membeli yang tergolong tinggi, yaitu dengan tidak harus berperilaku sama dengan teman sebaya atau kelompoknya. Mahasiswa dalam melakukan pembelian suatu produk (seperti Blackberry) didasarkan atas kebutuhan dan tidak selalu harus menyesuaikan dengan kelompoknya.
2. Bagi peneliti selanjutnya
52
Azwar, S. 2000. Penyusunan Skala Psikologi. Edisi Satu. Yogyakarta : Pustaka Belajar Offset
Baron, R. A., dan Byrne, D. 2003. Psikologi Sosial. Edisi Kesepuluh. Jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga
Dahesihsari, R. 2007. Perilaku Konsumsi Telepon Seluler di Kalangan Mahasiswa: Sebuah Studi pada Mahasiswa Unika Atma Jaya Jakarta.
Manasa. Desember 2007, Vol.1, No.2 (179-190)
Hadi, S. 2000. Metodologi Research. Jilid I. Yogyakarta : Andi Offset. Yogyakarta : Liberty
Hesti, 2001. Kecenderungan Membeli Produk Pakaian Ditinjau Dari Konformitas Remaja Putri. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang : Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata.
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa : Jaka Wasana. Jakarta : Erlangga
Loudon, D, & Bitta, A. 1998. Consumer Behavior : Concepts and
Application, USA, Mc Graw-Hill Book Company
Mappiare, A. 1982. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Nasional Monks, W. J. S. Koers, A. M. P, Hadinoto, S. R. 1996. Psikologi
Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Myers, D. G. 2012. Psikologi Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.
Natalia. 2005. Hubungan Antara Konformitas Dengan Perilaku Konsumtif Pada Pelajar Putri SMU Kristen YSKI. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang : Universitas Katolik Soegijapranata.
Ranjbarian, B., Salim, S., dan Emami, A. 2011. Women’s Conformity in Fashion Clothing among Iranian University Students. European
Journal of Social Sciences. Vol.20, Number 1 (169-179).
Salim, P. Dan Salim, Y. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kontemporer. Jakarta : Modern English Press
Sanjaya, P. 1995. Sosiologi Pedesaan: Kumpulan Bacaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Santoso, S. dan Tjiptono, F. 2001. Riset Pemasaran. Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Sarwono, W. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada Sears, D. O, Freedman, J. L, and Peplau, L. A. 1991. Psikologi Sosial : Jilid
2. Alih Bahasa : Michael. Jakarta : Erlangga.
Soekanto, S. 1996. Remaja dan Masalah-masalahnya. Jakarta : Gunung Mulia
Stanton, W.J. 1993. Prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga Sunarto, 2003. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga
Susetyo, D.P.B. 2006. Identitas Sosial Orang Jawa: Studi Deskriptif pada Mahasiswa Jawa. Psikodimensia. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Vol 5. No.1 (1-16) Surya, F. A. 1999. Perbedaan Tingkat Konformitas Ditinjau Dari Gaya
Hidup Pada Remaja. Psikologika. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia. Tahun III. No.7 (64-71).
Suryabrata, S. 1993. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali
Swastha, B, dan Handoko H. T. 1997. Manajemen Pemasaran : Analisa
Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Liberty
Taylor, S.E., Peplau, L.A., dan Sears, D.O. 2009. Psikologi Sosial Edisi
Kedua Belas. Alih Bahasa: Tri Wibowo, B.S. Jakarta: Kencana
Wiggins, J. A., Wiggins, B. B., Zanden, J. V. 1982. Social Psychology. New York : MC Graw-Hill
Wu, W.C., dan Huan, T.C. 2010. The Effect of Purchasing Situation and Conformity Behavior on Young Students’ Impulse Buying. African
Journal of Business Management. Vol.4 (16), (3530-3540).
Zameer, H., Saeed, R., dan Abass, R. 2012. Mobile Phone Buying Behavior Of Consumers; A Comparative Study Of Rural And Urban Consumers In Pakistan. Global Journal of Management and Business Research. Volume 12 Issue 6 Version 1.0 March 2012.
Zebua, A. S., & Nurdjayadi, R. 2001. Hubungan Antara Konformitas dan Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri.
Phronesis. Volume 3 Jakarta : Universitas Tarumanegara (72-82).
http://id.wikipedia.org/wiki/BlackBerry