PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI
KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN
KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2011
Oleh SOLIKIN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani melalui latiahn kesegaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TJKI) dengan subjek kebugaran adalah kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 22 Siswa dengan rincian 15 laki-laki dan 7 perempuan.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Beiakang
Pendidikan jasmani merupakan merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru diharapkan mengajar berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, dan kerja sama) serta pembiasaan pola hidup sehat. Aktifitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang mencapai tujuan pengajaran,
siswi, hal ini sangat membantu dalam mengikuti kegiatan fisik yang dilakukan di sekolah maupun lingkungannya, karena pada anak usia sekolah tingkat kebugaran jasmani yang tinggi sangat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan daya tahan tubuh, mental, sosial, emosional, sportifitas, dan semangat kompetensi. Oleh karena itu pendidikan jasmani erat kaitannya dengan usaha-usaha pendidikan yang terencana dalam rangka membantu perkembangan, dan kemampuan anak didik, seperti yang di tetapkan dlam UU Rl Tahun 2003, yaitu : pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia beriman, bartakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,disiplin, bekerja keres, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.
Dilihat dari Perspektif Pendidikan, pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan dalam rangka pembentukan pribadi anak didik seutuhnya melalui wahana gerak atau aktivitas fisik, jadi P endidikan Jasmani tidak lain adalah proses pebelajaran untuk gerak melalui gerak anak didik menjadi manusia dewasa yang berkepribadian dan berbudaya.
Menurut Kurikulum Pendidikan Jasmani (2004:5) adalah sebagai berikut : siswa di harapkan memiliki kebugaran jasmani yang memadai menguasai paling tidak salah satu nomor atletik, senam, permainan, bela diri, dan renang sehingga siswa mempunyai kepercayaan diri untuk melakukan kegiatan olahraga secara teratus, memiliki gaya hidup aktif karena didukung pleh pengetahuan yang memadai tentang kebugaran jasmani, peraturan teknis dan taktik serta strategi olahraga.
Pembangunan dibidang pendidikan adalah upaya yang amat menentukan dalam rangka meningkatkan kualitas manusia. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan mempunyai kedudukan yang strategis dan penting untuk membentuk watak dan sikap anak didik. Sekolah tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga membuntuk watak dan kepribadian yang luhur dan panut dipertahankan dan dilestarikan.
Sebagaimana diterapkan dalam UU Rl No. II Tahun 1998 tentang system pendidikan nasional bahwa tujuan pendidikan tersebut pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses yang bertujuan membentuk dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan anak didik. Karena itu pendidikan jasmani erat kaitannya dangan usaha-usaha pendidikan yang terancang dalam rangka membentuk perkembangan anak didik dalam berfikir, keterampilan dan sikap, khususnya siswa Sekolah Dasar (SD) agar bermanfaat bagi kehidupannya sebagai makhluk individu, sosial dan beragama.
berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan daya tahan tubuh, mental, sosial, emosional, sportifitas, dan semangat kompetensi.
Setiap siswa memiliki sifat tingkat kebugaran jasmani yang berbeda. Dalam kegiatan sehari-hari disekolah siswa dituntut untuk mempunyai tingkat kebugaran yang ttnggi agar dapat mengikuti setiap mata pelajaran dengan baik. Tingkat kebugaran jasmani sangat berpengaruh terhadap daya tangkap siswa terhadap suatu mata pelajaran. Dengan kebugaran jasmani yang baik siswa dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama saat mengikuti setiap mata pelajaran, karena lebih dari 7-8 jam siswa menghabiskan waktu disekolah untuk belajar dan ini membutuhkan kebugaran jasmani yang baik.
B. Identifikasi Masalah
1. Perlu pengetahuan tentang Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) di SDN 1 Keputran Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keluhan-keluhan setelah mengikuti kegiatan belajar, yaitu merasa malas dan lelah untuk melakukan kegiatan olahraga dikarenakan kondisi alam.
2. Banyaknya siswa yang tidak mengetahui tentang pentingnya kebugaran jasmani yang digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari sehingga kemampuan fisiknya lemah.
C. Pembatasan Masalah .
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas agar masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada masalah "Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Tahun 2011".
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa Putra kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.
2. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa Putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.
3. Ingin mengetahui seberapa besar tingkat kebugaran jasmani siswa Putra dan Putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten. Pringsewu.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya yang berkepentingan dalam bidang olahraga, adapun yang menjadi harapan penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Siswa.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswaputra dan putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.
2. Guru Penjaskes.
3. Sekolah.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang konkrit mengenai Perbedaan Tingkat Kebugaran Jasmani siswa putra dan putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.
G. Ruang Lingkup penelitian
Agar tidak terjadi salah penafsiran, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia,
dimana setiap hari manusia banyak melakukan berbagai aktifitas, baik
aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks
dengan memiliki kebugaran jasmani yang baik, maka seseorang dapat
melakukan aktifitas dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak
mengalami kelelahan yang berarti.
Untuk memberikan batasan tentang kebugaran jasmani, dikemukakan
beberapa pendapat ahli diantaranya sebagai berikut: menurut Dwiyogo (1992:
14) mengemukakan, kebugaran jasmani adalah keadaan seseorang yang
mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang
efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Hal ini berarti bahwa bila
seseorang mempunyai kebugaran yang baik, maka fungsi organ tubuhnya
baik, dan bila seseorang terganggu kebugaran jasmaninya maka ia akan
mengalami puia gangguan pada daya tahan fisiknya. Kebugaran jasmani
merupakan unsur kekuatan tubuh yang ditunjang oleh ketersediaan kalori,
protein dan vitamin serta gizi, disamping itu juga adanya unsur gerak (dalam
Rusli Lutan (2000: 7) juga mengklasifikasikan kebugaran jasmani menjadi
dua yaitu: "kebugaran jasmani yang berhubungan dengan performens,
meliputi: agilitas, keseimbangan, koordinasi, kecepatan, power dan waktu
reaksi. Kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan, meliputi:
kemampuan aerobic, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan
komposisi tubuh yang berkaitan dengan kesehatan".
Sedangkan menurut Wahjoedi kabugaran jasmani dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu: "Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan
(health related fitnes) meliputi: daya tahan jantung paru, daya tahan otot,
kekuatan otot, kelentukan dan komposisi tubuh".
"Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan gerak
(motorsikell related fitness) meliputi: kecepatan reaksi, daya ledak,
kelincahan, keseimbangan, ketepatan dan koordinasi".
"Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas dan
pekerjaan sehari-hari dengan giat, tanpa mengalami kelelahan yang berarti
serta dengan cadangan energi yang tersisa ia masih mampu menikmati waktu
luang dan menghadapi hal-hal darurat yang tidak terduga sebelumnya.
Menurut wahjoedi (2001: 58)".
"Sutarman (1975) dajam Thoha Cholik Mutohir (2004: 72) menegaskan
menyeluruh (total fitness) yang member kesanggupan pada seseorang untuk
menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap
pembebanan atau stress fisik yang layak".
Depdiknas (2000: 53) mengklasifikasikan kompanen kebugaran jasmani
menjadi 2 kategori, yaitu:
a) Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan,
yang terdiri dari: daya tahan jantung, daya tahan otot, kekuatan otot,
tenaga ledak otot, dan kelentukan.
b) Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan,
yang terdiri dari: kecepatan, ketangkasan atau kelincahan, keseimbangan,
kecepatan reaksi, koordinasi dan komposisi tubuh.
Dari beberapa pengertian kebugaran jasmani menurut beberapa pendapat
diatas maka dapat disimpulkan kebugaran jasmani adalah kemampuan
seseorang untuk melakukan aktifitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan
yang berarti dan masih memiliki cadangan energi untuk melakukan aktifitas
lain.
Tes kebugaran jasmani yang digunakan untuk mengukur tingkat kebugaran
jasmani siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten
Pringsewu adalah sebagai berikut:
a. Untuk putra terdiri dari:
b) Gantung angkat tubuh 60 detik,
c) Baring duduk 60 detik,
d) Loncat tegak,
e) Lari 1200 meter.
b. Untuk putri terdiri dari
a) Lari 60 meter,
Kebugaran jasmani atau bisa juga disebut kesegaran jasmani menyangkut
kemampuan penyesuaian tubuh seseorang terhadap perubahan faal tubuh
yang disebabkan oleh pekerjaan tertentu, dan menggambarkan derajat sehat
seseorang untuk tingkat kegiatan fisik (Agus Mukholid, 2004: 2).
Dengan demikian kebugaran jasmani terbagi menjadi tiga unsur pokok:
1. Unsur sesuai dengan bagi tubuh kita: diartikan sebagai suatu kemampuan
tubuh untuk menyesuaikan diri mengadaptasi terhadap kerja, sehingga
tidak lekas lelah dan tetap giat melaksanakan tugasnya masng-masing.
2. Unsur kerja atau latihan pada hakikatnya merupakan peningkatan dari
proses-proses faal biokimia sebagai jawaban terhadap meningkatnya
3. Unsur sehat ilmu faal adalah keadaan organ-organ tubuh dalam
hubungannya dengan derajat normal proses-proses dari awal. (Agus
Mukholid 2004: 2),
C. Komponen Kebugaran Jasmani
Konsep kebugaran jasmani berkembang menjadi dua macam, yaitu
kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan yang
berhubungan dengan keterampilan:
1. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan mencakup
unsur-unsur:
a) Daya tahan jantung paru-paru (kardiorespirasi) adalah kapasitas
system jantung, paru dan pembuluh darah untuk fungsi secara
optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup
lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
b) Kekuatan otot adalah tenaga atau gaya yang dapat dihasilkan oleh
otot atau sekelompok otot pada suatu kontarksi dengan beban
maksimal.
c) Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan
kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban
submaksimal dalam jangka waktu tertentu.
d) Fleksibjlitas adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak
melalui gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal.
e) Komposisi tubuh adalah digambarkan dengan berat badan tanpa berat
2. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan mencakup
unsur-unsur antara lain:
a) Koordinasi adalah kemampuan tubuh atau anggota ubuh untuk
mengarahkan sesuai sesuatu denagan sasaran yang dikehendaki.
b) Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi
atau sikap tubuh secara tepat pada saat melakukan gerakan.
c) Kecepatan reaksi adalah waktu yang diperlukan untuk memberikan
respon kinetic setelah menerima suatu stimulus atau rangsangan.
d) Power adalah kemampuan tubuh yang memungkinkan otot atau
sekelompok otot untuk bekerja secara eksplosif.
e) Kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah secara
cepat tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan
keseimbangan. (Wahyoedi, 2000: 59)
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa unsur kebugaran jasmani
merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Kondisi jasmani
yang sehat (segar) secara otomatis memiliki kesiapan yang lebih tinggi
untuk melakukan aktifitas (bekerja atau belajar) dibandingkan dengan
kondisi seseorang yang kebugaran jasmaninya kurang. Dalam kegiatan
bekerja, kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan tidak
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasman
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani siswa itu dapat
dibedakan menjadi dua faktor (menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono
dalam bukunya Psikologi Belajar, 2004: 78) yaitu faktor intern dan ekstern:
1. Faktor intern: adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh manusia itu
sendiri yang terdiri dari faktor fisiologi dan psikologi. Faktor fisiologi
yaitu sebab-sebab yang berhubungan dengan jasmani seperti: karena sakit,
kurang sehat badan sehingga tidak bisa menerima pelajaran dengan baik
dan konsentrasi belajar menjadi terganggu, cacat tubuh seperti: tuli, buta,
hal ini dapat menghambat belajar sebab anak tidak dapat menerima
pelajaran secara biasa melainkan harus mendapatkan pendidikan secara
khusus.
a) Faktor Psikologis
b) Faktor Inteligensi atau kecerdasan
Adalah suatu faktor endogen yang sangat besar pengaruhnya
terhadap kemajuan belajar anak. Jika pembawaan inteligensi anak
memang rendah, maka sukar sekali untuk mencapai hasil belajar
yang baik.
c) Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik maka anak harus ada
perhatian terhadap bahan yang dipelajari, dengan tidak ada perhatian
terhadap pelajaran maka anak tidak suka belajar. Berarti perhatian
d) Minat dan Bakat
Bila belajar tidak sesuai dengan minat anak, maka anak tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya. Bila pelajaran tidak sesuai dengan
bakat anak maka anak tidak akan mencapai prestasi tinggi karena
anak tidak berbakat dalam bidang itu.
2. Faktor Ekstern : adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia itu
sendiri. Disampjng faktor-faktor yang datang dari diri anak sendiri yang
dapat menjadikan hambatan dalam belajar, adapula faktor-faktor dari luar
diri anak yang dapat menimbulkan hambatan dalam belajar. Factor ini
lebih banyak dari faktor-faktor intern,disini penulis hanya mengambil
sebagian saja yang ada hubungannya dengan judul skipsi yang penulis
buat diantaranya waktu sekolah.
Waktu belajar di sekolah baik pagi hari maupun siang hari merupakan
proses kegiatan dalam hubungan timbal balik antara guru dan murid,
dalam situasi pengajaran disebut interaksi edukatif, setiap interaksi
edukatif selalu ditandai dengan adanya empat komponen utama yang
saling berhubungan satu sama lainnya. Keempat komponen tersebut
adalah: 1). Tujuan yang hendak dicapai, 2). Bahan atau materi pelajaran,
Selain dapat dilatih dengan latihan-latihan pembentukan kebugaran
seperti: lari marathon, senam aerobic, kebugaran jasmani juga dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a) Keturunan (Genetik)
Faktor keturunan atau genetic sangat berpengaruh terhadap kebugaran
jasmani seseorang. Factor keturunan atau genetic yang mempengaruhi
yaitu antara lain kapasitas jantung, paru, sel darah merah, dan
hemoglobin. Faktor keturunan atau genetic dapat diubah dengan
latihan. Latihan yang dilakukan harus sesuai dengan petunjuk latihan
pembentukan dengan melihat kapasitas jantung, paru, sel darah ,erah,
dan hemoglobin.
b) Usia
Tingkat usia sangat berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani.
Melalui anak-anak, remaja, dewasa dan masa tua, tingkat kebugaran
jasmaninya tentunya berbeda, Nilai dari masa anak-anak hingga
dewasa tingkat kebugaran jasmani seseorang akan terus menlngkat
namun ketika memasuki masa tua, tingkat kebugaran jasmani
seseorang akan menurun.
c) Jenis kelamin
Tingkat kebugaran jasmani antara laki-laki dan perempuan berbeda.
Kebugaran tersebut disebabkan oleh adanya maximal muscular power
yang berhubungan dengan luas pemukaan tubuh, komposisi tubuh,
d) Aktifitas fisik.
Aktifitas fisik yang dilakukan seseorang juga berpengaruh terhadap
tingkat kebugaran jasmaninya. Kurang berolahraga atau melakukan
kegiatan yang membutuhkan tenaga atau kegiatan yang bersifat fisik
akan mengakibatkan menurunnya tingkat kebugaran jasmani
seseorang. Latihan yang rutin dan istirahat yang cukup juga akan
mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang.
e) Makanan dan gizi.
Makanan yang sehat, bergizi dan teratur sangat berpengengaruh
terhadap kebugaran jasmani seseorang. Karena makanan adalah
sumber tenaga yang kita gunakan dalam melakukan aktifitas
sehari-hari.
E. Pengertian Pendidikan Jasmani
Menurut Depdiknas (2003: 2) Pendidikan Jasmani adalah suatu proses
pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup
aktif, dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani. Lingkungan belajar diatur
secara seksama.Untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif terhadap siswa.
International Charter Of Phsycal Education And Sport dari UNESCO dalam
Trisnowati Tamat (2004: 1.6), disebutkan bahwa pendididkan jasmani aalah
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik, mellui
berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan
keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.
Pendapat lain mengatakan pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui
aktifitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematis untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan
keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai-nilai
dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan.(Aip Syarifudin, Mahadi, 1993:4).
Tujuan Pendidikan Jasmani adalah membantu siswa untuk perbaikan derajat
kesehatan dan kesegaran jasmani melalui pengertian, pengembangan sikap
positif dan keterampilan gerak dasar serta berbagai aktifitas jamani, agar
dapat:
1. Memacu pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat
badan secara harmonis.
2. Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, keterampilan gerak
dalam cabang olahraga.
3. Mengerti akan pentingnya kesehatan, kesegaran jasmani dan olahraga
terhadap perkembangan jasmani dan mental.
4. Mengerti peraturan dan dapat mewasiti pertandingan cabang-cabang
5. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan
pencegahan penyakit daam kaitannya dengan kesehatan dan
keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang.
Tujuan Pendidikan Jasmani di sekolah adalah'mata pelajaran pendidikan
jasmani dan kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktifitas jasmani dan olahraga.
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan.
5. Mengembangkan sikap positif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
7. Memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga dilingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, keterampilan serta memiliki
sikap yang positif.
F. Pengertian Tes
Pembahasan dalam materi ini diawali dengan pengertian dan hubungan antara
Tes, Pengukuran dan Evaluasi yang dilanjutkan dengan Kriteria Memilih Tes.
Kekuatan materi ini yang tidak dimiliki oleh buku-buku serupa adalah adanya
penyajian konsep yang berhubungan dengan komponen kondisi fisik yang
akan diukur, sehingga diharapkan tidak terjadi lagi kesalahan memilih tes
atau alat ukur. Materi ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelatih dan
guru pendidikan jasmani, pembina, dan praktisi olahraga.
Tujuan dari tes ini adalah mengukur seberapa jayh kemampuan psikologis
seseorang baik menyangkut potensi diri, kemampuan khusus, bakat, minat
dan kondisi kejiwaan yang diukur dari berbagai aspek dan disuaikan dengan
standar perusahaan dalam mencari sumber daya alam yang qualified.
Hasil ini sesuai dengan buku tes pengukuran dan evaluasi Penjaskes bahwa:
Tes adalah sebuah instrument yang dipakai untuk memperoleh informasi
tentang seseorang atau obyek. (Rusli Lutan, dkk. 2000: 21). Yang ingin kita
atau obyek yang bersangkutan. Informasi yang akan dihimpun itu bisa
dijaring dengan observasi, wawancara, angket, atau bentuk lain yang sesuai.
Selain intufc memperoleh informasi mengenai apa yang ingin kita tes, tes
juga mempunyai manfaat fain antara lain:
1. Merangsang guru untuk memahami makna tujuan pengajaran.
2. Membangkitkan motivasi belajar.
3. Merupakan umpan batik bagi guru dan siswa.
4. Merangkum atau menata kembali bahan-bahan yang telah diajarakan atau
yang telah dikuasai siswa.
G. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara atas
permasalahan penelitran, dimana memerlukan data untuk menguji kebenaran
dugaan tersebut. (Rony Kuntur: 205 93). Berdasarkan uraian diatas, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
HO : Tidak ada perbedaan tingkat kebugaran jasmant siswa ketes V
SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kab. Pringsewu. yang
melakukan tes pada sore hari.
Hi : Ada perbedaan tingkat kebugaran jasmani antara siswa kelas V
SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kab. Pringsewu, yang
Ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang melakukan tes pada sore
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Suatu penelitian akan dapat berhasil dengan baik dan juga sesuai dengan
prosedur ilmiah apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat
bantu yang tepat, maka penelitian yang dilaksanakan lebih terarah dan akan
dapat meperoleh hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
statistic (descriptive statistic) , yaitu untuk menggambarkan secara jelas
tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan
Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang melakukan tes pada sore hari.
Menurut Kholid Narbuko dan H. Abu Achmadi (2004: 44) menjelaskan
bahwa peneilitian deskriptif adalah penelitian yang berusah menuturkan
pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, ia juga
menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. Tujuan dari peneilitian
deskriptif adalah untuk memecahkan masalah secara sistematis dan faktual
B. Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (1998; 99) Variabel Penelitian adalah obyek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan
menurut Sumadi Suryabrata (2000: 72) variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang akan dijadikan obyek pengamatan penelitian.
Dalam penelitian ini variable dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Variabel bebas (indefendent variable) yaitu siswa kelas V SDN 1 Keputarn Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang melakukan
tes TKJI
2. Variable terikat (dependent variable) kebugaran jasmani siswa
C. Populasi dan Subyek Penelitian 1. Populasi
Populasi menurut Sudjana (1992: 6) adalah : totalitas nilai yang mungkin,
tanpa menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif
mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang
lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan menurut
Suharsimi Arikunto(1998: 115) bahwa populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian. Berdasarkan pendapat diatas maka yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD 1 Keputran
2. Subyek Penelitian
Sampel penelitian adalah suatu obyek yang menjadi bahan penelitian.
Adapun untuk menentukan besarnya sampel yang diteliti, Suharsimi
Arikunto (1998: 120) apabila sbyeknya kurang dari 100 maka lebih baik
diambil semua, sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi,
selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15%
atau 20-25%. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V yang berjumlah 22 siswa dengan rincian 15 laki-laki dan 7
perempuan.
D. Teknik Pengumpulan Data.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode yang sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu ingin melihat Tingkat Kebugaran Jasmani
Siswa kelas V yang melakukan tes TKJI. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dengan cara menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia
(TJKI) usia 10-12 tahun.
E. TeknikAnalisisData
Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani siswa kelas V SDN 1 Keputran
Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang melakukan tes TKJI
dianalisis supaya dapat memberikan informasi tentang apa yang menjadi
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Melalui latihan melalui beberapa pos dapat meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.
2. Dengan meningkatnya kemampuan kebugaran jasmani tersebut maka pembelajaran dan aktivitas gerak pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan atau perbaikan tingkat kebugaran jasmani bagi siswa sekolah dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.
KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2011
(Skripsi)
Oleh S O L I K I N
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2011
Oleh SOLIKIN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Pada
Program Studi Penjaskes Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Abdullah, A & Mandji, A. 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani, Dirjen Dikti. Depdikbud. Jakarta.
Adisapoetra, dkk1999. Tes & Latihan Kesegaran Jasmani untuk Anak Usia Sekolah. Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Bima Aksara. Jakarta.
Dwiyogo. 1992. Pengetahuan Kesegaran Jasmani. Bandung
Earle, Roger & Baechie, Thomas. 2002. Bugar Dengan Latihan Beban. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Penelitian. Usaha Nasional. Surabaya.
Giriwijoyo. 1992. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Depdikbud. Jakarta
Hadi, Sutrisno. 1984. Metodelogi Research Jilid I, II, III UGM. Yogyakarta
Kartini, Kartono. 1986. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Alumni. Bandung.
Kravitz, Len. 2001. Panduan Lengkap BUGAR TOTAL. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Nurhasan.1991. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Diklat Fakultas Pendidikan Olahraga dan kesehatan. IKIP. Bandung.
Pekik, Irianto. 2000. Panduan Latihan Kebugaran. Lukman Offset. Yogyakarta.
Said, Hasan. 1980. Erobika Kegiatan Sehari-hari Demi Hidup Sehat. Balai Pustaka. Jakarta.
Suharto, dkk. 2000. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Depdiknas. Jakarta.
Suyudi, Imsm. 1997. Olahraga I. Deparetemen P dan K.. Jakarta.
Universitas Lampung. 1996. Pedoman Penulisan Karya llmiah. Unila Press. Bandar Lampung.
A. Latar Beiakang
Pendidikan jasmani merupakan merupakan media untuk mendorong
perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,
penalaran, penghayatan nilai dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani guru diharapkan mengajar berbagai
keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga,
internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, dan kerja sama) serta pembiasaan
pola hidup sehat. Aktifitas yang diberikan dalam pengajaran harus
mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang mencapai
tujuan pengajaran,
Pendidikan jasmani merupakan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan
yang objeknya mencakup usaha kearah tercapainya kebugaran jasmani. Salah
satu tujuan jasmani adalah kebugaran jasmani siswa, karena dengan tingkat
kebugaran jasmani yang tinggi seseorang akan dapat melakukan aktifitas
sehari-hari akan lebih lama.dengan demikian penting sekali tingkat kebugaran
jasmani yang dimiliki seseorang untuk dapat melakukan berbagai aktifitas
A. Pengertian kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia,
dimana setiap hari manusia banyak melakukan berbagai aktifitas, baik
aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks
dengan memiliki kebugaran jasmani yang baik, maka seseorang dapat
melakukan aktifitas dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak
mengalami kelelahan yang berarti.
Untuk memberikan batasan tentang kebugaran jasmani, dikemukakan
beberapa pendapat ahli diantaranya sebagai berikut: menurut Dwiyogo (1992:
14) mengemukakan, kebugaran jasmani adalah keadaan seseorang yang
mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang
efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Hal ini berarti bahwa bila
seseorang mempunyai kebugaran yang baik, maka fungsi organ tubuhnya
baik, dan bila seseorang terganggu kebugaran jasmaninya maka ia akan
mengalami puia gangguan pada daya tahan fisiknya. Kebugaran jasmani
merupakan unsur kekuatan tubuh yang ditunjang oleh ketersediaan kalori,
protein dan vitamin serta gizi, disamping itu juga adanya unsur gerak (dalam
A. Metode Penelitian
Suatu penelitian akan dapat berhasil dengan baik dan juga sesuai dengan
prosedur ilmiah apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat
bantu yang tepat, maka penelitian yang dilaksanakan lebih terarah dan akan
dapat meperoleh hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
statistic (descriptive statistic) , yaitu untuk menggambarkan secara jelas tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan
Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang melakukan tes pada sore hari.
Menurut Kholid Narbuko dan H. Abu Achmadi (2004: 44) menjelaskan
bahwa peneilitian deskriptif adalah penelitian yang berusah menuturkan
pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, ia juga
menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. Tujuan dari peneilitian
deskriptif adalah untuk memecahkan masalah secara sistematis dan faktual
A. Hasil Penelitian
Data yang dikumpulkan melalui instrumen tes dan pengukuran pada setiap
siklus dapat disajikan sebagai berikut.
Analisis Prosentase Ketuntasan Belajar
Siklus I
Hasil tes awal dari 22 siswa tidak ada yang berhasil meningkat atau masuk
dalam norma tes kebugaran jasmani sehingga keadaan tersebut sama dengan
belum mencapai ketuntasan belajar (65%). Jadi persentase ketuntasan belajar
pada tes awal adalah 0 %. Artinya, belum ada seorang pun siswa yang
mencapai kebugaran pada tingkat baik, apalagi baik sekali.
Siklus II
Hasil tes siklus pertama dari 22 siswa yang ada ternyata 6 siswa setelah
mengikuti latihan sirkuit meningkat. Jadi persentase ketuntasan belajar adalah
27 %.
Siklus III
Setelah mengikuti latihan tes kebugaran jasmani Indonesia, maka sebanyak
14 siswa dengan kategori Baik dan 2 orang dengan kategori Baik Sekali
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Melalui latihan melalui beberapa pos dapat meningkatkan kemampuan
kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo
Kabupaten Pringsewu.
2. Dengan meningkatnya kemampuan kebugaran jasmani tersebut maka
pembelajaran dan aktivitas gerak pada siswa kelas V SD Negeri 1
Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu
diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya
peningkatan atau perbaikan tingkat kebugaran jasmani bagi siswa sekolah
dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang
berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.
2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan
KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2011
(Skripsi)
Oleh S O L I K I N
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2011
Oleh SOLIKIN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Pada
Program Studi Penjaskes Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KEC. SUKOHARJO II KAB. PRINGSEWU TAHUN 2011
.
Nama Mahasiswa : SOLIKIN
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118046
Program Studi : Penjaskes
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd
PENGESAHAN
Penguji : Drs. Wiyono, M.Pd. …………
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : SOLIKIN
NPM : 1013118046
Tempat tanggal lahir : Umbul Gading, 06 September 1963
Alamat : Dusun XII Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 Oktober 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, 09 Januari 2012
Gambar Halaman
1 Lari 40 meter Putra ...
2 Lari 40 meter Putri ...
3 Gantung Siku Tekuk ...
4 Baring Duduk Putra ...
5 Baring Duduk Putri ...
6 Loncat Tegak Putra ...
7 Loncat Tegak Putri ...
8 Lari 600 meter Putra ...
ABSTRAK
PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI
KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN
KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2011
Oleh SOLIKIN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani melalui latiahn kesegaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TJKI) dengan subjek kebugaran adalah kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 22 Siswa dengan rincian 15 laki-laki dan 7 perempuan.
MOTTO
Tiada doa yg lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat selesai.
Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia.
Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya
menang!
PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KEC. SUKOHARJO II KAB. PRINGSEWU TAHUN 2011
.
Nama Mahasiswa : SOLIKIN
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118046
Program Studi : Penjaskes
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing
Drs. BaharuddinRisyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd
Penguji: Drs. Wiyono, M.Pd. …………
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
Judul Skripsi : PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KEC. SUKOHARJO II KAB. PRINGSEWU TAHUN 2011/2012
.
Nama Mahasiswa : SOLIKIN
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118046
Program Studi : Penjaskes
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd
PENGESAHAN
Penguji : Drs. Wiyono, M.Pd. …………
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : SOLIKIN NPM : 1013118046
Tempat tanggal lahir : Umbul Gading, 06 September 1963
Alamat : Dusun XII Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 Oktober 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, 09 Januari 2012
Gambar Halaman
1 Lari 40 meter Putra ...
2 Lari 40 meter Putri ...
3 Gantung Siku Tekuk ...
4 Baring Duduk Putra ...
5 Baring Duduk Putri ...
6 Loncat Tegak Putra ...
7 Loncat Tegak Putri ...
8 Lari 600 meter Putra ...
MOTTO
Tiadadoayglebihindahselaindoa agar skripsiinicepatselesai.
Barangsiapa yang bersungguh-sungguhmakadapatlahia.
Sayadatang, sayabimbingan, sayaujian, sayarevisidansayamenang!
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : SOLIKIN
NPM : 1013118046
Tempat tanggal lahir : Umbul Gading, 06 September 1963
Alamat : Dusun XII Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 Oktober 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, 09 Januari 2012
Penulis dilahirkan di Umbul Gading pada tanggal 06
September 1963 dari pasangan Bapak Said dan Ibu Liana
Penulis merupakan anak Pertama dari Delapan bersaudara.
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Sukoyoso Kecamatan Banyumas
Kabupaten Pringsewu, diselesaikan pada tahun 1975. Madrasah Tsanawiyah
Negeri Pringsewu Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu, diselesaikan pada
tahun 1979. Sekolah Guru Olahraga (SGO) Pringsewu Kecamatan Pringsewu
Kabupaten Pringsewu diselesaikan tahun 1982. D2 Penjaskes diselesaikan tahun
2002. Saat ini penulis masih mengikuti Program Pendidikan S1 Penjaskes dalam