• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI

KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011

Oleh SOLIKIN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani melalui latiahn kesegaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

Jenis Penelitian yang digunakan adalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TJKI) dengan subjek kebugaran adalah kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 22 Siswa dengan rincian 15 laki-laki dan 7 perempuan.

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Beiakang

Pendidikan jasmani merupakan merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru diharapkan mengajar berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, dan kerja sama) serta pembiasaan pola hidup sehat. Aktifitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang mencapai tujuan pengajaran,

(3)

siswi, hal ini sangat membantu dalam mengikuti kegiatan fisik yang dilakukan di sekolah maupun lingkungannya, karena pada anak usia sekolah tingkat kebugaran jasmani yang tinggi sangat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan daya tahan tubuh, mental, sosial, emosional, sportifitas, dan semangat kompetensi. Oleh karena itu pendidikan jasmani erat kaitannya dengan usaha-usaha pendidikan yang terencana dalam rangka membantu perkembangan, dan kemampuan anak didik, seperti yang di tetapkan dlam UU Rl Tahun 2003, yaitu : pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia beriman, bartakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,disiplin, bekerja keres, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.

Dilihat dari Perspektif Pendidikan, pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan dalam rangka pembentukan pribadi anak didik seutuhnya melalui wahana gerak atau aktivitas fisik, jadi P endidikan Jasmani tidak lain adalah proses pebelajaran untuk gerak melalui gerak anak didik menjadi manusia dewasa yang berkepribadian dan berbudaya.

(4)

Menurut Kurikulum Pendidikan Jasmani (2004:5) adalah sebagai berikut : siswa di harapkan memiliki kebugaran jasmani yang memadai menguasai paling tidak salah satu nomor atletik, senam, permainan, bela diri, dan renang sehingga siswa mempunyai kepercayaan diri untuk melakukan kegiatan olahraga secara teratus, memiliki gaya hidup aktif karena didukung pleh pengetahuan yang memadai tentang kebugaran jasmani, peraturan teknis dan taktik serta strategi olahraga.

Pembangunan dibidang pendidikan adalah upaya yang amat menentukan dalam rangka meningkatkan kualitas manusia. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan mempunyai kedudukan yang strategis dan penting untuk membentuk watak dan sikap anak didik. Sekolah tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga membuntuk watak dan kepribadian yang luhur dan panut dipertahankan dan dilestarikan.

(5)

Sebagaimana diterapkan dalam UU Rl No. II Tahun 1998 tentang system pendidikan nasional bahwa tujuan pendidikan tersebut pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses yang bertujuan membentuk dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan anak didik. Karena itu pendidikan jasmani erat kaitannya dangan usaha-usaha pendidikan yang terancang dalam rangka membentuk perkembangan anak didik dalam berfikir, keterampilan dan sikap, khususnya siswa Sekolah Dasar (SD) agar bermanfaat bagi kehidupannya sebagai makhluk individu, sosial dan beragama.

(6)

berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan daya tahan tubuh, mental, sosial, emosional, sportifitas, dan semangat kompetensi.

Setiap siswa memiliki sifat tingkat kebugaran jasmani yang berbeda. Dalam kegiatan sehari-hari disekolah siswa dituntut untuk mempunyai tingkat kebugaran yang ttnggi agar dapat mengikuti setiap mata pelajaran dengan baik. Tingkat kebugaran jasmani sangat berpengaruh terhadap daya tangkap siswa terhadap suatu mata pelajaran. Dengan kebugaran jasmani yang baik siswa dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama saat mengikuti setiap mata pelajaran, karena lebih dari 7-8 jam siswa menghabiskan waktu disekolah untuk belajar dan ini membutuhkan kebugaran jasmani yang baik.

(7)

B. Identifikasi Masalah

1. Perlu pengetahuan tentang Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) di SDN 1 Keputran Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keluhan-keluhan setelah mengikuti kegiatan belajar, yaitu merasa malas dan lelah untuk melakukan kegiatan olahraga dikarenakan kondisi alam.

2. Banyaknya siswa yang tidak mengetahui tentang pentingnya kebugaran jasmani yang digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari sehingga kemampuan fisiknya lemah.

C. Pembatasan Masalah .

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas agar masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada masalah "Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Tahun 2011".

D. Rumusan Masalah

(8)

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa Putra kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa Putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

3. Ingin mengetahui seberapa besar tingkat kebugaran jasmani siswa Putra dan Putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten. Pringsewu.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya yang berkepentingan dalam bidang olahraga, adapun yang menjadi harapan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswaputra dan putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Guru Penjaskes.

(9)

3. Sekolah.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang konkrit mengenai Perbedaan Tingkat Kebugaran Jasmani siswa putra dan putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

G. Ruang Lingkup penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

(10)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia,

dimana setiap hari manusia banyak melakukan berbagai aktifitas, baik

aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks

dengan memiliki kebugaran jasmani yang baik, maka seseorang dapat

melakukan aktifitas dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak

mengalami kelelahan yang berarti.

Untuk memberikan batasan tentang kebugaran jasmani, dikemukakan

beberapa pendapat ahli diantaranya sebagai berikut: menurut Dwiyogo (1992:

14) mengemukakan, kebugaran jasmani adalah keadaan seseorang yang

mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang

efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Hal ini berarti bahwa bila

seseorang mempunyai kebugaran yang baik, maka fungsi organ tubuhnya

baik, dan bila seseorang terganggu kebugaran jasmaninya maka ia akan

mengalami puia gangguan pada daya tahan fisiknya. Kebugaran jasmani

merupakan unsur kekuatan tubuh yang ditunjang oleh ketersediaan kalori,

protein dan vitamin serta gizi, disamping itu juga adanya unsur gerak (dalam

(11)

Rusli Lutan (2000: 7) juga mengklasifikasikan kebugaran jasmani menjadi

dua yaitu: "kebugaran jasmani yang berhubungan dengan performens,

meliputi: agilitas, keseimbangan, koordinasi, kecepatan, power dan waktu

reaksi. Kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan, meliputi:

kemampuan aerobic, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan

komposisi tubuh yang berkaitan dengan kesehatan".

Sedangkan menurut Wahjoedi kabugaran jasmani dapat diklasifikasikan

menjadi dua yaitu: "Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan

(health related fitnes) meliputi: daya tahan jantung paru, daya tahan otot,

kekuatan otot, kelentukan dan komposisi tubuh".

"Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan gerak

(motorsikell related fitness) meliputi: kecepatan reaksi, daya ledak,

kelincahan, keseimbangan, ketepatan dan koordinasi".

"Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas dan

pekerjaan sehari-hari dengan giat, tanpa mengalami kelelahan yang berarti

serta dengan cadangan energi yang tersisa ia masih mampu menikmati waktu

luang dan menghadapi hal-hal darurat yang tidak terduga sebelumnya.

Menurut wahjoedi (2001: 58)".

"Sutarman (1975) dajam Thoha Cholik Mutohir (2004: 72) menegaskan

(12)

menyeluruh (total fitness) yang member kesanggupan pada seseorang untuk

menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap

pembebanan atau stress fisik yang layak".

Depdiknas (2000: 53) mengklasifikasikan kompanen kebugaran jasmani

menjadi 2 kategori, yaitu:

a) Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan,

yang terdiri dari: daya tahan jantung, daya tahan otot, kekuatan otot,

tenaga ledak otot, dan kelentukan.

b) Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan,

yang terdiri dari: kecepatan, ketangkasan atau kelincahan, keseimbangan,

kecepatan reaksi, koordinasi dan komposisi tubuh.

Dari beberapa pengertian kebugaran jasmani menurut beberapa pendapat

diatas maka dapat disimpulkan kebugaran jasmani adalah kemampuan

seseorang untuk melakukan aktifitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan

yang berarti dan masih memiliki cadangan energi untuk melakukan aktifitas

lain.

Tes kebugaran jasmani yang digunakan untuk mengukur tingkat kebugaran

jasmani siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Pringsewu adalah sebagai berikut:

a. Untuk putra terdiri dari:

(13)

b) Gantung angkat tubuh 60 detik,

c) Baring duduk 60 detik,

d) Loncat tegak,

e) Lari 1200 meter.

b. Untuk putri terdiri dari

a) Lari 60 meter,

Kebugaran jasmani atau bisa juga disebut kesegaran jasmani menyangkut

kemampuan penyesuaian tubuh seseorang terhadap perubahan faal tubuh

yang disebabkan oleh pekerjaan tertentu, dan menggambarkan derajat sehat

seseorang untuk tingkat kegiatan fisik (Agus Mukholid, 2004: 2).

Dengan demikian kebugaran jasmani terbagi menjadi tiga unsur pokok:

1. Unsur sesuai dengan bagi tubuh kita: diartikan sebagai suatu kemampuan

tubuh untuk menyesuaikan diri mengadaptasi terhadap kerja, sehingga

tidak lekas lelah dan tetap giat melaksanakan tugasnya masng-masing.

2. Unsur kerja atau latihan pada hakikatnya merupakan peningkatan dari

proses-proses faal biokimia sebagai jawaban terhadap meningkatnya

(14)

3. Unsur sehat ilmu faal adalah keadaan organ-organ tubuh dalam

hubungannya dengan derajat normal proses-proses dari awal. (Agus

Mukholid 2004: 2),

C. Komponen Kebugaran Jasmani

Konsep kebugaran jasmani berkembang menjadi dua macam, yaitu

kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan yang

berhubungan dengan keterampilan:

1. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan mencakup

unsur-unsur:

a) Daya tahan jantung paru-paru (kardiorespirasi) adalah kapasitas

system jantung, paru dan pembuluh darah untuk fungsi secara

optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup

lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

b) Kekuatan otot adalah tenaga atau gaya yang dapat dihasilkan oleh

otot atau sekelompok otot pada suatu kontarksi dengan beban

maksimal.

c) Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan

kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban

submaksimal dalam jangka waktu tertentu.

d) Fleksibjlitas adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak

melalui gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal.

e) Komposisi tubuh adalah digambarkan dengan berat badan tanpa berat

(15)

2. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan mencakup

unsur-unsur antara lain:

a) Koordinasi adalah kemampuan tubuh atau anggota ubuh untuk

mengarahkan sesuai sesuatu denagan sasaran yang dikehendaki.

b) Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi

atau sikap tubuh secara tepat pada saat melakukan gerakan.

c) Kecepatan reaksi adalah waktu yang diperlukan untuk memberikan

respon kinetic setelah menerima suatu stimulus atau rangsangan.

d) Power adalah kemampuan tubuh yang memungkinkan otot atau

sekelompok otot untuk bekerja secara eksplosif.

e) Kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah secara

cepat tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan

keseimbangan. (Wahyoedi, 2000: 59)

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa unsur kebugaran jasmani

merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Kondisi jasmani

yang sehat (segar) secara otomatis memiliki kesiapan yang lebih tinggi

untuk melakukan aktifitas (bekerja atau belajar) dibandingkan dengan

kondisi seseorang yang kebugaran jasmaninya kurang. Dalam kegiatan

bekerja, kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan tidak

(16)

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasman

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani siswa itu dapat

dibedakan menjadi dua faktor (menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono

dalam bukunya Psikologi Belajar, 2004: 78) yaitu faktor intern dan ekstern:

1. Faktor intern: adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh manusia itu

sendiri yang terdiri dari faktor fisiologi dan psikologi. Faktor fisiologi

yaitu sebab-sebab yang berhubungan dengan jasmani seperti: karena sakit,

kurang sehat badan sehingga tidak bisa menerima pelajaran dengan baik

dan konsentrasi belajar menjadi terganggu, cacat tubuh seperti: tuli, buta,

hal ini dapat menghambat belajar sebab anak tidak dapat menerima

pelajaran secara biasa melainkan harus mendapatkan pendidikan secara

khusus.

a) Faktor Psikologis

b) Faktor Inteligensi atau kecerdasan

Adalah suatu faktor endogen yang sangat besar pengaruhnya

terhadap kemajuan belajar anak. Jika pembawaan inteligensi anak

memang rendah, maka sukar sekali untuk mencapai hasil belajar

yang baik.

c) Perhatian

Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik maka anak harus ada

perhatian terhadap bahan yang dipelajari, dengan tidak ada perhatian

terhadap pelajaran maka anak tidak suka belajar. Berarti perhatian

(17)

d) Minat dan Bakat

Bila belajar tidak sesuai dengan minat anak, maka anak tidak akan

belajar dengan sebaik-baiknya. Bila pelajaran tidak sesuai dengan

bakat anak maka anak tidak akan mencapai prestasi tinggi karena

anak tidak berbakat dalam bidang itu.

2. Faktor Ekstern : adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia itu

sendiri. Disampjng faktor-faktor yang datang dari diri anak sendiri yang

dapat menjadikan hambatan dalam belajar, adapula faktor-faktor dari luar

diri anak yang dapat menimbulkan hambatan dalam belajar. Factor ini

lebih banyak dari faktor-faktor intern,disini penulis hanya mengambil

sebagian saja yang ada hubungannya dengan judul skipsi yang penulis

buat diantaranya waktu sekolah.

Waktu belajar di sekolah baik pagi hari maupun siang hari merupakan

proses kegiatan dalam hubungan timbal balik antara guru dan murid,

dalam situasi pengajaran disebut interaksi edukatif, setiap interaksi

edukatif selalu ditandai dengan adanya empat komponen utama yang

saling berhubungan satu sama lainnya. Keempat komponen tersebut

adalah: 1). Tujuan yang hendak dicapai, 2). Bahan atau materi pelajaran,

(18)

Selain dapat dilatih dengan latihan-latihan pembentukan kebugaran

seperti: lari marathon, senam aerobic, kebugaran jasmani juga dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

a) Keturunan (Genetik)

Faktor keturunan atau genetic sangat berpengaruh terhadap kebugaran

jasmani seseorang. Factor keturunan atau genetic yang mempengaruhi

yaitu antara lain kapasitas jantung, paru, sel darah merah, dan

hemoglobin. Faktor keturunan atau genetic dapat diubah dengan

latihan. Latihan yang dilakukan harus sesuai dengan petunjuk latihan

pembentukan dengan melihat kapasitas jantung, paru, sel darah ,erah,

dan hemoglobin.

b) Usia

Tingkat usia sangat berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani.

Melalui anak-anak, remaja, dewasa dan masa tua, tingkat kebugaran

jasmaninya tentunya berbeda, Nilai dari masa anak-anak hingga

dewasa tingkat kebugaran jasmani seseorang akan terus menlngkat

namun ketika memasuki masa tua, tingkat kebugaran jasmani

seseorang akan menurun.

c) Jenis kelamin

Tingkat kebugaran jasmani antara laki-laki dan perempuan berbeda.

Kebugaran tersebut disebabkan oleh adanya maximal muscular power

yang berhubungan dengan luas pemukaan tubuh, komposisi tubuh,

(19)

d) Aktifitas fisik.

Aktifitas fisik yang dilakukan seseorang juga berpengaruh terhadap

tingkat kebugaran jasmaninya. Kurang berolahraga atau melakukan

kegiatan yang membutuhkan tenaga atau kegiatan yang bersifat fisik

akan mengakibatkan menurunnya tingkat kebugaran jasmani

seseorang. Latihan yang rutin dan istirahat yang cukup juga akan

mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang.

e) Makanan dan gizi.

Makanan yang sehat, bergizi dan teratur sangat berpengengaruh

terhadap kebugaran jasmani seseorang. Karena makanan adalah

sumber tenaga yang kita gunakan dalam melakukan aktifitas

sehari-hari.

E. Pengertian Pendidikan Jasmani

Menurut Depdiknas (2003: 2) Pendidikan Jasmani adalah suatu proses

pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,

mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup

aktif, dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani. Lingkungan belajar diatur

secara seksama.Untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan

seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif terhadap siswa.

International Charter Of Phsycal Education And Sport dari UNESCO dalam

Trisnowati Tamat (2004: 1.6), disebutkan bahwa pendididkan jasmani aalah

(20)

anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik, mellui

berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan

keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.

Pendapat lain mengatakan pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui

aktifitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematis untuk

merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan

keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai-nilai

dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai

tujuan pendidikan.(Aip Syarifudin, Mahadi, 1993:4).

Tujuan Pendidikan Jasmani adalah membantu siswa untuk perbaikan derajat

kesehatan dan kesegaran jasmani melalui pengertian, pengembangan sikap

positif dan keterampilan gerak dasar serta berbagai aktifitas jamani, agar

dapat:

1. Memacu pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat

badan secara harmonis.

2. Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, keterampilan gerak

dalam cabang olahraga.

3. Mengerti akan pentingnya kesehatan, kesegaran jasmani dan olahraga

terhadap perkembangan jasmani dan mental.

4. Mengerti peraturan dan dapat mewasiti pertandingan cabang-cabang

(21)

5. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan

pencegahan penyakit daam kaitannya dengan kesehatan dan

keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang.

Tujuan Pendidikan Jasmani di sekolah adalah'mata pelajaran pendidikan

jasmani dan kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut:

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktifitas jasmani dan olahraga.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih

baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi

nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan jasmani, olahraga, dan

kesehatan.

5. Mengembangkan sikap positif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,

kerjasama, percaya diri dan demokratis.

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,

(22)

7. Memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga dilingkungan yang

bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang

sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, keterampilan serta memiliki

sikap yang positif.

F. Pengertian Tes

Pembahasan dalam materi ini diawali dengan pengertian dan hubungan antara

Tes, Pengukuran dan Evaluasi yang dilanjutkan dengan Kriteria Memilih Tes.

Kekuatan materi ini yang tidak dimiliki oleh buku-buku serupa adalah adanya

penyajian konsep yang berhubungan dengan komponen kondisi fisik yang

akan diukur, sehingga diharapkan tidak terjadi lagi kesalahan memilih tes

atau alat ukur. Materi ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelatih dan

guru pendidikan jasmani, pembina, dan praktisi olahraga.

Tujuan dari tes ini adalah mengukur seberapa jayh kemampuan psikologis

seseorang baik menyangkut potensi diri, kemampuan khusus, bakat, minat

dan kondisi kejiwaan yang diukur dari berbagai aspek dan disuaikan dengan

standar perusahaan dalam mencari sumber daya alam yang qualified.

Hasil ini sesuai dengan buku tes pengukuran dan evaluasi Penjaskes bahwa:

Tes adalah sebuah instrument yang dipakai untuk memperoleh informasi

tentang seseorang atau obyek. (Rusli Lutan, dkk. 2000: 21). Yang ingin kita

(23)

atau obyek yang bersangkutan. Informasi yang akan dihimpun itu bisa

dijaring dengan observasi, wawancara, angket, atau bentuk lain yang sesuai.

Selain intufc memperoleh informasi mengenai apa yang ingin kita tes, tes

juga mempunyai manfaat fain antara lain:

1. Merangsang guru untuk memahami makna tujuan pengajaran.

2. Membangkitkan motivasi belajar.

3. Merupakan umpan batik bagi guru dan siswa.

4. Merangkum atau menata kembali bahan-bahan yang telah diajarakan atau

yang telah dikuasai siswa.

G. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara atas

permasalahan penelitran, dimana memerlukan data untuk menguji kebenaran

dugaan tersebut. (Rony Kuntur: 205 93). Berdasarkan uraian diatas, maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

HO : Tidak ada perbedaan tingkat kebugaran jasmant siswa ketes V

SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kab. Pringsewu. yang

melakukan tes pada sore hari.

Hi : Ada perbedaan tingkat kebugaran jasmani antara siswa kelas V

SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kab. Pringsewu, yang

(24)

Ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang melakukan tes pada sore

(25)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Suatu penelitian akan dapat berhasil dengan baik dan juga sesuai dengan

prosedur ilmiah apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat

bantu yang tepat, maka penelitian yang dilaksanakan lebih terarah dan akan

dapat meperoleh hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

statistic (descriptive statistic) , yaitu untuk menggambarkan secara jelas

tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang melakukan tes pada sore hari.

Menurut Kholid Narbuko dan H. Abu Achmadi (2004: 44) menjelaskan

bahwa peneilitian deskriptif adalah penelitian yang berusah menuturkan

pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, ia juga

menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. Tujuan dari peneilitian

deskriptif adalah untuk memecahkan masalah secara sistematis dan faktual

(26)

B. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1998; 99) Variabel Penelitian adalah obyek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan

menurut Sumadi Suryabrata (2000: 72) variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang akan dijadikan obyek pengamatan penelitian.

Dalam penelitian ini variable dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Variabel bebas (indefendent variable) yaitu siswa kelas V SDN 1 Keputarn Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang melakukan

tes TKJI

2. Variable terikat (dependent variable) kebugaran jasmani siswa

C. Populasi dan Subyek Penelitian 1. Populasi

Populasi menurut Sudjana (1992: 6) adalah : totalitas nilai yang mungkin,

tanpa menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif

mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang

lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan menurut

Suharsimi Arikunto(1998: 115) bahwa populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian. Berdasarkan pendapat diatas maka yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD 1 Keputran

(27)

2. Subyek Penelitian

Sampel penelitian adalah suatu obyek yang menjadi bahan penelitian.

Adapun untuk menentukan besarnya sampel yang diteliti, Suharsimi

Arikunto (1998: 120) apabila sbyeknya kurang dari 100 maka lebih baik

diambil semua, sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi,

selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15%

atau 20-25%. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa

kelas V yang berjumlah 22 siswa dengan rincian 15 laki-laki dan 7

perempuan.

D. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode yang sesuai

dengan tujuan penelitian yaitu ingin melihat Tingkat Kebugaran Jasmani

Siswa kelas V yang melakukan tes TKJI. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini dengan cara menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia

(TJKI) usia 10-12 tahun.

E. TeknikAnalisisData

Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani siswa kelas V SDN 1 Keputran

Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang melakukan tes TKJI

dianalisis supaya dapat memberikan informasi tentang apa yang menjadi

(28)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui latihan melalui beberapa pos dapat meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Dengan meningkatnya kemampuan kebugaran jasmani tersebut maka pembelajaran dan aktivitas gerak pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan atau perbaikan tingkat kebugaran jasmani bagi siswa sekolah dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.

(29)
(30)

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011

(Skripsi)

Oleh S O L I K I N

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(31)

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011

Oleh SOLIKIN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Penjaskes Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

Abdullah, A & Mandji, A. 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani, Dirjen Dikti. Depdikbud. Jakarta.

Adisapoetra, dkk1999. Tes & Latihan Kesegaran Jasmani untuk Anak Usia Sekolah. Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Bima Aksara. Jakarta.

Dwiyogo. 1992. Pengetahuan Kesegaran Jasmani. Bandung

Earle, Roger & Baechie, Thomas. 2002. Bugar Dengan Latihan Beban. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Penelitian. Usaha Nasional. Surabaya.

Giriwijoyo. 1992. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Depdikbud. Jakarta

Hadi, Sutrisno. 1984. Metodelogi Research Jilid I, II, III UGM. Yogyakarta

Kartini, Kartono. 1986. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Alumni. Bandung.

Kravitz, Len. 2001. Panduan Lengkap BUGAR TOTAL. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nurhasan.1991. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Diklat Fakultas Pendidikan Olahraga dan kesehatan. IKIP. Bandung.

Pekik, Irianto. 2000. Panduan Latihan Kebugaran. Lukman Offset. Yogyakarta.

Said, Hasan. 1980. Erobika Kegiatan Sehari-hari Demi Hidup Sehat. Balai Pustaka. Jakarta.

Suharto, dkk. 2000. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Depdiknas. Jakarta.

(38)

Suyudi, Imsm. 1997. Olahraga I. Deparetemen P dan K.. Jakarta.

Universitas Lampung. 1996. Pedoman Penulisan Karya llmiah. Unila Press. Bandar Lampung.

(39)
(40)

A. Latar Beiakang

Pendidikan jasmani merupakan merupakan media untuk mendorong

perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

penalaran, penghayatan nilai dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara

untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dalam

proses pembelajaran pendidikan jasmani guru diharapkan mengajar berbagai

keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga,

internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, dan kerja sama) serta pembiasaan

pola hidup sehat. Aktifitas yang diberikan dalam pengajaran harus

mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang mencapai

tujuan pengajaran,

Pendidikan jasmani merupakan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan

yang objeknya mencakup usaha kearah tercapainya kebugaran jasmani. Salah

satu tujuan jasmani adalah kebugaran jasmani siswa, karena dengan tingkat

kebugaran jasmani yang tinggi seseorang akan dapat melakukan aktifitas

sehari-hari akan lebih lama.dengan demikian penting sekali tingkat kebugaran

jasmani yang dimiliki seseorang untuk dapat melakukan berbagai aktifitas

(41)

A. Pengertian kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia,

dimana setiap hari manusia banyak melakukan berbagai aktifitas, baik

aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks

dengan memiliki kebugaran jasmani yang baik, maka seseorang dapat

melakukan aktifitas dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak

mengalami kelelahan yang berarti.

Untuk memberikan batasan tentang kebugaran jasmani, dikemukakan

beberapa pendapat ahli diantaranya sebagai berikut: menurut Dwiyogo (1992:

14) mengemukakan, kebugaran jasmani adalah keadaan seseorang yang

mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang

efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Hal ini berarti bahwa bila

seseorang mempunyai kebugaran yang baik, maka fungsi organ tubuhnya

baik, dan bila seseorang terganggu kebugaran jasmaninya maka ia akan

mengalami puia gangguan pada daya tahan fisiknya. Kebugaran jasmani

merupakan unsur kekuatan tubuh yang ditunjang oleh ketersediaan kalori,

protein dan vitamin serta gizi, disamping itu juga adanya unsur gerak (dalam

(42)

A. Metode Penelitian

Suatu penelitian akan dapat berhasil dengan baik dan juga sesuai dengan

prosedur ilmiah apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat

bantu yang tepat, maka penelitian yang dilaksanakan lebih terarah dan akan

dapat meperoleh hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

statistic (descriptive statistic) , yaitu untuk menggambarkan secara jelas tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang melakukan tes pada sore hari.

Menurut Kholid Narbuko dan H. Abu Achmadi (2004: 44) menjelaskan

bahwa peneilitian deskriptif adalah penelitian yang berusah menuturkan

pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, ia juga

menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. Tujuan dari peneilitian

deskriptif adalah untuk memecahkan masalah secara sistematis dan faktual

(43)

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan melalui instrumen tes dan pengukuran pada setiap

siklus dapat disajikan sebagai berikut.

Analisis Prosentase Ketuntasan Belajar

Siklus I

Hasil tes awal dari 22 siswa tidak ada yang berhasil meningkat atau masuk

dalam norma tes kebugaran jasmani sehingga keadaan tersebut sama dengan

belum mencapai ketuntasan belajar (65%). Jadi persentase ketuntasan belajar

pada tes awal adalah 0 %. Artinya, belum ada seorang pun siswa yang

mencapai kebugaran pada tingkat baik, apalagi baik sekali.

Siklus II

Hasil tes siklus pertama dari 22 siswa yang ada ternyata 6 siswa setelah

mengikuti latihan sirkuit meningkat. Jadi persentase ketuntasan belajar adalah

27 %.

Siklus III

Setelah mengikuti latihan tes kebugaran jasmani Indonesia, maka sebanyak

14 siswa dengan kategori Baik dan 2 orang dengan kategori Baik Sekali

(44)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Melalui latihan melalui beberapa pos dapat meningkatkan kemampuan

kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo

Kabupaten Pringsewu.

2. Dengan meningkatnya kemampuan kebugaran jasmani tersebut maka

pembelajaran dan aktivitas gerak pada siswa kelas V SD Negeri 1

Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu

diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya

peningkatan atau perbaikan tingkat kebugaran jasmani bagi siswa sekolah

dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang

berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.

2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan

(45)

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011

(Skripsi)

Oleh S O L I K I N

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(46)

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011

Oleh SOLIKIN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Penjaskes Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(47)

PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KEC. SUKOHARJO II KAB. PRINGSEWU TAHUN 2011

.

Nama Mahasiswa : SOLIKIN

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118046

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd

(48)

PENGESAHAN

Penguji : Drs. Wiyono, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(49)

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : SOLIKIN

NPM : 1013118046

Tempat tanggal lahir : Umbul Gading, 06 September 1963

Alamat : Dusun XII Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 Oktober 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 09 Januari 2012

(50)

Gambar Halaman

1 Lari 40 meter Putra ...

2 Lari 40 meter Putri ...

3 Gantung Siku Tekuk ...

4 Baring Duduk Putra ...

5 Baring Duduk Putri ...

6 Loncat Tegak Putra ...

7 Loncat Tegak Putri ...

8 Lari 600 meter Putra ...

(51)

ABSTRAK

PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI

KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011

Oleh SOLIKIN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani melalui latiahn kesegaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

Jenis Penelitian yang digunakan adalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TJKI) dengan subjek kebugaran adalah kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 22 Siswa dengan rincian 15 laki-laki dan 7 perempuan.

(52)

MOTTO

 Tiada doa yg lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat selesai.

Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia.

Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya

menang!

(53)

PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KEC. SUKOHARJO II KAB. PRINGSEWU TAHUN 2011

.

Nama Mahasiswa : SOLIKIN

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118046

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. BaharuddinRisyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd

(54)

Penguji: Drs. Wiyono, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(55)

Judul Skripsi : PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KEC. SUKOHARJO II KAB. PRINGSEWU TAHUN 2011/2012

.

Nama Mahasiswa : SOLIKIN

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118046

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd

(56)

PENGESAHAN

Penguji : Drs. Wiyono, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(57)

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : SOLIKIN NPM : 1013118046

Tempat tanggal lahir : Umbul Gading, 06 September 1963

Alamat : Dusun XII Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 Oktober 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 09 Januari 2012

(58)

Gambar Halaman

1 Lari 40 meter Putra ...

2 Lari 40 meter Putri ...

3 Gantung Siku Tekuk ...

4 Baring Duduk Putra ...

5 Baring Duduk Putri ...

6 Loncat Tegak Putra ...

7 Loncat Tegak Putri ...

8 Lari 600 meter Putra ...

(59)

MOTTO

Tiadadoayglebihindahselaindoa agar skripsiinicepatselesai.

 Barangsiapa yang bersungguh-sungguhmakadapatlahia.

 Sayadatang, sayabimbingan, sayaujian, sayarevisidansayamenang!

(60)

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : SOLIKIN

NPM : 1013118046

Tempat tanggal lahir : Umbul Gading, 06 September 1963

Alamat : Dusun XII Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 Oktober 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 09 Januari 2012

(61)

Penulis dilahirkan di Umbul Gading pada tanggal 06

September 1963 dari pasangan Bapak Said dan Ibu Liana

Penulis merupakan anak Pertama dari Delapan bersaudara.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Sukoyoso Kecamatan Banyumas

Kabupaten Pringsewu, diselesaikan pada tahun 1975. Madrasah Tsanawiyah

Negeri Pringsewu Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu, diselesaikan pada

tahun 1979. Sekolah Guru Olahraga (SGO) Pringsewu Kecamatan Pringsewu

Kabupaten Pringsewu diselesaikan tahun 1982. D2 Penjaskes diselesaikan tahun

2002. Saat ini penulis masih mengikuti Program Pendidikan S1 Penjaskes dalam

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tingkat konsentrasi belajar subjek sebelum diberi perlakuan pada kelompok eksperimen me- miliki rerata yang termasuk dalam kategori se- dang (ME = 57.00)), sedangkan pada kelompok

Some tips for mathematics teachers for teaching and learning mathematics activities based on Gardner's multiple intelligences are: (1) each student has

Banyak kebudayaan menjadi cerminan dan ciri dari sebuah masyarakat dan untuk memahami hubungan antara kebudaya dan kehidupan sosial, perlu adanya pengertian dan

Universitas Kristen Maranatha 目录. 前言

Nigella sativa seed extract was able to reduce the breast cell damage and proliferation. This study indicated

1) Untuk mengetahui bagaimana cara pemakaian baju bekas impor sehingga dapat dijadikan objek dalam menyampaikan identitas sosial pemakainya. 2) Untuk mengetahui