PENGARUH PENERIMAAN SISWA BARU MELALUI JALUR PERLUASAN AKSES PELAYANAN PENDIDIKAN DALAM
MEMBANTU KELUARGA KURANG MAMPU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DI
SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Skripsi
Oleh
Rita Octaviani MH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PENGARUH PENERIMAAN SISWA BARU MELALUI JALUR PERLUASAN AKSES PELAYANAN PENDIDIKAN DALAM
MEMBANTU KELUARGA KURANG MAMPU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DI
SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Oleh
Rita Octaviani MH
SkripsiSebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Pada
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN ABSTRAK ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN RIWAYAT HIDUP ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Perumusan Masalah ... 8
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 9
1. Tujuan Penelitian ... 9
2. Kegunaan Penelitian ... 9
a. Kegunaan Secara Teoritis ... 9
b. Kegunaan Praktis ... 9
F. Ruang Lingkup Penelitian ... 10
1. Ruang Lingkup Obyek Penelitian ... 10
2. Ruang Lingkup Subyek Penelitian ... 10
3. Ruang Lingkup Ilmu ... 10
4. Ruang Lingkup Wilayah ... 10
5. Ruang Lingkup Waktu ... 10
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11
A. Deskripsi Teoritis ... 11
1. Tinjauan Umum Pengertian Pendidikan ... 11
a. Pendidikan ... 11
b. Peserta Didik ... 13
2. Penerimaan Siswa Baru ... 14
3. Akses Pelayanan Pendidikan ... 17
a. Pelayanan Untuk Masyarakat ... 18
5. Tinjauan Umum Pengertian Motivasi ... 27
a. Motivasi ... 27
b. Prestasi ... 28
c. Motivasi Berprestasi ... 29
B. Kerangka Pikir ... 31
C. Hipotesis ... 32
III. METODOLOGI PENELITIAN ... 33
A. Metode Penelitian ... 33
B. Populasi dan Sampel ... 34
1. Populasi ... 34
2. Sampel ... 35
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 35
1. Variabel Penelitian ... 35
a. Variabel Bebas ... 35
b. Variabel Terikat ... 35
2. Definisi Operasional Variabel ... 36
1. Variabel X ... 36
3. Teknik Pengumpulan Data ... 37
1. Teknik Pokok ... 38
D. Validitas dan Uji Reliabilitas ... 39
1. Validitas ... 39
2. Uji Reliabilitas ... 39
E. Teknis Analisis Data ... 41
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Langkah-langkah Penelitian ... 44
1. Persiapan Pengajuan Judul ... 44
2. Penelitian Pendahuluan ... 45
3. Pengajuan Rencana Penelitian ... 45
4. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ... 46
B. Pelaksanaan Uji Coba Angket ... 47
1. Analisis Validitas Uji Coba Angket ... 47
2. Analisis Reliabilitas Angket ... 47
C. Gambaran Umum SMA Negeri 8 Bandar Lampung ... 52
a. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 8 Bandar Lampung52 b. Tenaga Edukatif dan Administratif ... 53
d. Visi , Misi dan Tujuan ... 55
D. Deskripsi Data ... 58
1. Pengumpulan Data ... 58
2. Penyajian Data ... 59
a. Penyajian Data Indikator Motivasi Belajar ... 59
b. Penyajian Data Indikator Fasilitas Belajar ... 63
c. Penyajian Data Indikator Motivasi Guru ... 67
d. Penyajian Data Indikator Ekonomi Keluarga ... 71
E. Pembahasan ... 89
1. Pengujian Pengaruh ... 94
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 95
A. Kesimpulan ... 95
B. Saran ... 97 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka cipta.
………...2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ali, Mohammad. 1993. Penelitian Kependidikan dan Strategi. Bandung: Angkasa ………1987. Penelitian Kependidikan dan Strategi. Bandung: Angkasa A.M., Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 1996. Pengelolaan kelas dan siswa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
……….1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
………..2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
……….2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta
Djaali. 2008. Psikologi Pendidkan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dewey, Jhon. 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada Hamzah, B. Uno. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hasbullah.1999. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. …………..2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
……….2008. Metodelogi Research Fakultas Fsikologi UGM Yogyakarta Dewey, Jhon. 2003. Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada
Langeveld. 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada Risk, M. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Roussau, J.J. 2003. Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada
Rohani , Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sardiman. 2007. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Soelaeman. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung Persito
Suryabrata.2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT Bumi Aksara
Undang-undang Pendidikan No.20 Tahun 2003
Wawancara Waka kurikulum SMA Negeri 8 Bandar Lampung
Google 2010. Mutia Farida. Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja. 28 Agustus 2011
Google 2010. Nurha syimadun. Pelayanan. 29 Agustus 2011
Google . Pengertian Pelayanan. 29 Agustus 2011
Google . wikipedia.Keluarga. 16 Juli 2011
Google 2007. Blogspot. Pendidikan Dalam Keluarga. 16 Juli Agustus 2011
Google. aadesanjaya.blogspot.com prestasi-belajar 29 September 2011
Google .artikele Aby.Peserta Didik, 23 Agustus 2011
Google . Rakyat Lampung.co.id, 29 September 2011
Google . Damandiri.or.id. Pelayanan, 29 Agustus 2011
Google .asmalaizza.wordpress.com. Pelayanan, 29 September 2011
Google. Siap-bos.blogspot.com, 29 September 2011
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Daftar Siswa Baru yang Diterima Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Di
SMA 8 Bandar Lampung Tahun 2011-2012 ... 5
2. Jumlah pendapatan orang tua siswa SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2011-2012 ... 6
3. Jumlah Siswa/Siswi SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun2011-2012 .. 34
4. Hasil Uji Coba Angket Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidkan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Dari 10 Orang di Luar Responden Untuk Item Ganjil (X) ... 48
5. Hasil Uji Coba Angket Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidkan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Dari 10 Orang di Luar Responden Untuk Item Genap (Y) ... 49
6. Tabel Kerja Antara Item Ganjil (X) dengan Item Ganjil (Y) ... 50
7. Pembagian ruang dan gedung/tanah SMA Negeri 8 Bandar Lampung .... 57
8. Data Jumlah dan kondisi Gedung SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 ... 58
9. Distribusi Skor Angket Indikator Motivasi Belajar ... 59
10. Distribusi Skor Angket Indikator Motivasi Belajar Siswa... 61
11. Distribusi Frekuensi Skor Angket Indikator Motivasi Belajar Siswa ... 62
12. Distribusi Skor Angket Indikator Fasilitas Belajar ... 63
14. Distribusi Frekuensi Skor Angket Fasilitas Belajar ... 66
15. Distribusi Skor Angket Indikator Motivasi Dari Guru ... 67
16. Distribusi Skor Angket Indikator Motivasi Dari Guru ... 69
17. Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi dari Guru ... 70
18. Distribusi Skor Angket Indikator Ekonomi Keluarga ... 71
19. Distribusi Skor Angket Ekonomi Keluarga ... 73
20. Distribusi Frekuensi Skor Angket Ekonomi Keluarga ... 74
21. Distribusi Indikator Skor Angket Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar Lampung ... 82
22.Distribusi Frekuensi Skor Angket Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar lampung ... 84
23.Daftar tingkat perbandingan jumlah responden mengenai Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap motivasi Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar lampung. ... 85
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Hi. Berchah Pitoewas, M.H ……….
Sekretaris : M. Mona Adha, S.Pd, M.Pd ………..
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Holilulloh, M.Si. ………..
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.
NIP 19600315 198503 1 003
MOTTO
Jangan hanya menghargai sebuah keberhasilan
tetapi hargai juga sebuah proses menuju keberhasilan.
(Rita Octaviani MH)
Jangan berhenti ditengah kegagalan
karena kegagalan akan senantiasa meliputimu,
tetapi teruslah berjuang walaupun pernah gagal
karena kesuksesan senantiasa menunggumu disana.
PERSEMBAHAN
Dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT dan segala ketulusan hati, ku persembahkan karya sederhana ini
kepada:
Ayah dan Bundaku tercinta atas segala kasih sayang dan sejuta ketulusan dalam sujud dan tahajutnya selalu mendoakan keberhasilanku,
Kakak-kakakku dan keluargaku tercinta yang selalu berdoa dan memberikan bantuan demi mewujudkan cita-citaku,
Seseorang yang kelak menjadi imamku yang dengan kasih sayang dan perhatiannya selalu memberikan motivasi demi terwujudnya impian dan harapanku
Untuk keluarga besarku yang aku cintai yang terus Mendoakanku demi keberhasilanku
Sahabat-sahabatku yang tetap kompak dalam kebersamaan Mencapai masa depan yang sukses
seluruh teman- teman angkatan 2007 yang selalu bersama dalam suka duka
Judul Skripsi : PENGARUH PENERIMAAN SISWA BARU MELALUI JALUR PERLUASAN AKSES PELAYANAN PENDIDIKAN DALAM
MEMBANTU KELUARGA KURANG MAMPU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012.
Nama Mahasiswa : RITA OCTAVIANI MH
No. Pokok Mahasiswa : 0743032036
Jurusan : Pendidikan IPS
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menyetujui
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Hi. Berchah Pitoewas, M.H. M. Mona Adha, S.Pd, M.Pd.
NIP 196112141993031001 NIP 197911172005011002
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan IPS Ketua Program Studi PPKn
Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. Drs. Holilulloh, M.Si.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Melaya pada tanggal 01 Oktober 1988.
Merupakan anak bungsu dari pasangan Bapak Moh.Hatta dan Ibu
Nirmasuri. Penulis dibesarkan dengan rasa kasih sayang oleh kedua
orang tua penulis, orang tua penulis beralamat Jl. Bumi Manti 1
Gg. Menggala No.84 Kel. Kp.Baru Kec. Kedaton Bandar Lampung.
Pendidikan yang pernah penulis tempuh antara lain :
1. Sekolah Dasar Negeri 1 (SD N 1) Melaya Kec. Lemong Kab. Lampung Barat
yang penulis selesaikan pada tahun 2001.
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 (SMP N 1) Pesisir Tengah Krui
Lampung Barat, yang penulis selesaikan pada tahun 2004.
3. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Krui Lampung Barat, yang penulis
selesaikan pada tahun 2007
Kemudian pada tahun 2007 penulis diterima menjadi salah satu Mahasiswa di
Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Pancasila Dan
SANWACANA
Asalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi
Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang
selalu dinantikan syafaat di hari akhir, pada keluarganya, sahabat dan para
pengikutnya yang taat hingga akhir zaman.
Penulisan skripsi ini sebagai syarat dalam menyelesaikan studi, dalam penulisan
skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang dari luar dan dari dalam diri
penulis dan penulisan skripsi ini pun tidak lepas dari bimbingan dan bantuan serta
petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. M.Thoha B.S Jaya, M.S. selaku pembantu Dekan I Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si. selaku pembantu Dekan II Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. selaku pembantu Dekan III Fakultas
5. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
6. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si. selaku Ketua Program Studi PPKn Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sekaligus selaku
Pembahas I, terima kasih atas masukan, saran dan kritikannya kepada
penulis.
7. Bapak Drs. Hi. Berchah Pitoewas M.H. selaku Pembimbing Utama yang
telah membimbing dan memotivasi penulis.
8. Bapak M. Mona Adha, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing kedua yang telah
memberikan motivasi dan arahan pada penulis.
9. Ibu Hj. Arnida Warganegara, S.H. selaku Pembahas Kedua yang telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis.
10.Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PPKn khususnya serta para pendidik
di Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuannya
kepada penulis.
11.Bapak Drs. Banjir Sihite, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 8
Bandar Lampung dan semua guru-guru SMA Negeri 8 Bandar Lampung
yang telah membantu saya dan memberikan izin penelitian serta
memberikan bimbingan selama proses skripsi ini.
12.Bapak Drs. Syamsudin selaku waka kurikulum SMA Negeri 8 Bandar
Lampung yang telah membantu dan memberikan izin penelitian di SMA
Negeri 8 Bandar Lampung terimakasih atas motivasinya.
13.Ayahanda dan Ibunda tersayang yang telah memberikanku kasih sayang,
doa, motivasi, tenaga dan keringat untuk ku. “Aku akan menjadi suatu
kebanggaan kalian, aku sayang pada kalian”.
14.Kakak-kakak ku udo ardon, Yeni yang selalu memberikan dukungan baik
moril maupun materil dalam hidupku, mendoakan dan menunggu
15.Seluruh keluargaku yang telah menunggu keberhasilanku. Terimakasih
buat doanya.
16.Buat kak Fery Yansyah yang sudah menemaniku dalam menggapai mimpi.
Makasih buat doa, perhatian dan support nya. Semoga kita sama-sama
berhasil.
17.Sahabat-sahabatku (Pauline, Santi, Merli) makasih atas semua doa,
harapan, kebersamaan dan kasih sayang kalian.
18.Buat Temen-temen kosan Udo Anton, Perada, Agus, Mezrin, Andika,
Maikel Mu’in, Mbak Moe-moe, Ayuk Eva dll, yang tidak bias saya
sebutkan satu persatu, terimaksih atas doa dan dukungan kalian semua.
19.Temen-temen di FKIP PPKn ’07 (Ria, Intan, Melya, Novia , Mesi, Yuri,
Putri Dwi, Leni, Dewi Yulianasari, Revi, Dewi kusumawati, Rumaini,
Dina, Vanes, Yogi, Irvan, Febra, Andri, Topik, Happy, Hastian, Erda,
Patmawati, Ade, Masuni ,Tio, Sri, Slamet, Aprius, Heri Anwar, Heri
Usmanto dll., yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, kakak tingkat
dan adik tingkatku makasih atas doa dan dukungan kalian.
20.Buat sahabat aku Ribhy terimakasih atas dukungan dan motivasinya
21.Keponakanku yang lucu-lucu Della, Najwa, Reza, Raffa, Fika, Dira, Jido,
Resi, Rahmat, wo Andan, Nanda, terimakasih atas cinta kalian semuanya.
22.Sahabat-sahabat PPLku di SMA SURYA DHARMA 2 Bandar Lampung
Mesi, Fina, Selly, Okta, Eka, Asni, Rahmat yang telah memberikan
semangat dan doa untuk keberhasilan demi masa depan.
23.Semua pihak yang telah memberikan bantuan sampai selesainya penulisan
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang ada pada diri
penulis, sehingga dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, Desember 2011
Penulis
Rita Octaviani MH
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:
Nama : Rita Octaviani MH
NPM : 0743032036
Program Studi : PPKN
Jurusan/ Fakultas : Pendidikan IPS/FKIP Universitas Lampung
Dengan demikian bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis
atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, Desember 2011
Rita Octaviani MH
ABSTRAK
PENGARUH PENERIMAAN SISWA BARU MELALUI JALUR PERLUASAN AKSES PELAYANAN PENDIDIKAN DALAM
MEMBANTU KELUARGA KURANG MAMPU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTS DI
SMA NEGERI 8 BANDR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Oleh
Rita Octaviani MH
Pendidikan mempunyai peranan sangat penting terutama melalui adanya perluasan akses pelayanan pendidikan yang ada di sekolah bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu yang baru memasuki sekolah, sehingga dengan adanya akses pelayan pendidikan dan bantuan program wali kota Bandar Lampung seperti Bantuan Keluarga Miskin (BKM) sehingga memudahkan para orang tua untuk memasukan anaknya kesekolah, karena pendidikan sangat dibutuhkan mereka. Dengan adanya jalur perluasan akses pelayanan pendidikan ini diharapkan membantu siswa yang kurang mampu dan bersemangat sekolah untuk melanjutkan pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah motivasi belajar, fasilitas belajar, motivasi dari guru dan ekonomi keluarga yang ada di SMA Negeri 8 Bandar Lampung.
Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan subjek penelitian penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan. Teknik pokok yang digunakan angket. Populasi dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 27 siswa-siswi.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam
memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa
Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945, yang mewajibkan
pemerintah bertanggungjawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan
menciptakan kesejahteraan umum. Semua warga negara Indonesia berhak
mendapatkan pendidikan dan pengajaran tanpa terkecuali, baik dari kalangan
ekonomi atas sampai kekalangan ekonomi bawah dan masyarakat perkotaan
maupun pedesaan (terpencil). Kurang meratanya pendidikan di Indonesia
terutama akses memperoleh pendidikan bagi masyarakat miskin atau
masyarakat yang kurang mampu yang menjadi suatu masalah klasik yang
hingga kini sudah ada langkah-langkah dari pemerintah untuk menanganinya
namun belum sepenuhnya berhasil.
Permasalahan pendidikan bukanlah sebuah masalah yang luar biasa bagi
bangsa Indonesia.Walaupun demikian masalah ini bukanlah sebuah masalah
yang biasa-biasa saja melainkan masalah yang kompleks dengan berbagai
macam sudut pandang. Salah satu diantara permasalahan itu ialah masalah
2
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, mulai dari sudut pandang ekonomi,
sudut pandang hukum, sudut pandang sosiologis-antropologis, dan lain-lain.
Kebijakan pemenuhan akses terhadap layanan pendidikan bagi orang miskin
tidak bisa terlepas dari kebijakan pendidikan secara umum, yang diarahkan
pada pemerataan untuk memperoleh kesempatan pendidikan, peningkatan
mutu pendidikan, efisiensi manajemen pendidikan, dan peningkatan relevansi
pendidikan.
Sekolah sebagai suatu sistem mencakup beberapa komponen dan setiap
komponen terdiri dari beberapa faktor, satu sama lain saling terkaitan
sehingga membentuk suatu sistem, komponen-komponen sistem sekolah
terdiri dari masukan, proses, keluar lansung dan keluar tidak lansung. Selain
itu juga sekolah merupakan sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran
siswa di bawah pengawasan guru.
Pendidikan menjadi landasan kuat yang diperlukan untuk meraih kemajuan
bangsa dimasa depan, bahkan lebih penting lagi sebagai bekal dalam
mengahadapi era global yang kuat dengan persaingan antar bangsa yang
berlansung sangat ketat. Dengan demikian, pendidikan menjadi syarat mutlak
yang harus dipenuhi karena ia merupakan faktor determinan bagi suatu
bangsa untuk bisa memenangi kompetisi global.
Pendidikan mempunyai peranan sangat penting terutama melalui adanya
perluasan akses pelayanan pendidikan yang ada di sekolah bagi anak-anak
3
dengan adanya akses pelayan pendidikan dan bantuan program wali kota
Bandar Lampung seperti Bantuan Keluarga Miskin (BKM) sehingga
memudahkan para orang tua untuk memasukan anaknya kesekolah, karena
pendidikan sangat dibutuhkan mereka. Pendidikan akan menciptakan
masyarakat terpelajar yang menjadi prasyarat terbentuknya masyarakat yang
maju, mandiri, demokratis, sejahtera, dan bebas dari kemiskinan.
Terutama bagi siswa yang ingin melanjutkan sekolah dengan kemampuan
otak yang cukup membutuhkan biaya yang cukup besar, sedangkan mereka
adalah dari kelurga yang kurang mampu, sehingga ada tindakan dari Wali
Kota Bandar Lampung untuk perluasan akses pelayanan pendidikan bagi
mereka yang kurang mampu, yang kadang kala dari keluarga yang tidak
mampu ini ada juga yang tidak mampu otaknya, di sini mereka tersebut tidak
diutamakan melanjutkan pendidikan.
Dengan adanya jalur perluasan akses pelayanan pendidikan ini diharapkan
membantu siswa yang kurang mampu dan bersemangat sekolah untuk
melanjutkan pendidikan. Serta adanya dukungan dari keluarga atau orang tua
yang tidak keberatan anaknya untuk melanjutkan sekolah lagi walaupun dari
keluarga yang kurang mampu semakin menyukseskan pendidikan di Negara
kita.
Sepanjang kehidupan manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa setiap
orang memiliki cita-cita. Setiap orang memiliki cita-cita yang berbeda, antara
satu individu dengan individu lainnya belum tentu mempunyai cita-cita yang
4
setelah dewasa menginginkan menjadi seseorang yang sukses dengan
usahanya sendiri. Salah satu faktor yang berperan dapat mewujudkan cita-cita
adalah motif berprestasi atau motivasi berprestasi.
Hubungan motivasi berprestasi dengan perluasan akses pelayanan pendidikan
itu sangat terkaitan apabila akses tersebut memang dibutuhkan untuk
siswa-siswa baru yang kurang mampu, dimana mereka atau siswa-siswa baru yang kurang
mampu itu dibebaskan dari biaya pendaftaran masuk sekolah dan biaya SPP,
dan pendidikan dapat tercapai jika terjadi sinergi antara lima komponen
penting , sinergi antara siswa, peran aktif guru dan orang tua serta dukungan
lingkung dan sarana prasarana yang mampu akan menciptakan prestasi, para
siswa juga harus terus mengasuh potensi yang dimilikinya sehingga potensi
itu akan terus berkembang dengan didorong peran aktif oleh para guru dan
orang tua. Para guru harus benar-benar memberikan pelayanan pendidikan
yang terbaik kepada siswa.
Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi maka dia akan berusaha
melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan terhadap kemampuan untuk
bekerja mandiri dan bersikap optimis, memiliki ketidakpuasan terhadap
prestasi yang telah diperoleh serta mempunyai tanggung jawab yang besar
atas perbuatan yang dilakukan sehingga seseorang yang mempunyai motivasi
berprestasi yang tinggi pada umumnya lebih berhasil dalam menjalankan
tugas dibandingkan dengan mereka yang memiliki motif berprestasi yang
5
Motivasi mempunyai peran yang penting dalam upaya belajar. Motivasi
merupakan dorongan mental dari seseorang untuk melakukan sesuatu hal
untuk memenuhi harapan seseorang. Dorongan mental tersebut yang menjadi
penggerak belajar bagi peserta didik. Dorongan mental akan menimbulkan
simpati yang menyebabkan peserta didik memiliki keinginan untuk belajar
yang kuat. Selain membutuhkan motivasi biaya juga dibutuhkan untuk
menunjang pendidikan, apabila peserta didik memiliki motivasi yang kuat
tetapi mengalami keterbatasan biaya maka peserta didik tersebut tidak dapat
menempuh pendidikan. Oleh karena itu pemerintah provinsi lampung Tingkat
Kota mengeluarkan bantuan untuk siswa yang kurang mampu.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan melalui tabel berikut :
Tabel 1. Daftar Siswa Baru yang Diterima Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Di SMA 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012. Sumber : SMA Negeri 8 Bandar Lampung
Berdasarkan keterangan tabel diatas siswa yang diterima melalui jalur
perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga kurang
6
X berjumlah 108 siswa, laki-laki berjumlah 55 siswa, sedangkan perempuan
berjumlah 53 siswa, dari keseluruhan jumlah 108 siswa tersebut termasuk
dalam keluarga kurang mampu.
Tabel 2. Jumlah pendapatan orang tua siswa SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012.
No. Jumlah penghasilan
orang tua/ bulan Banyak siswa
1 Rp. 100.000 65 Orang
2 Rp. 200.000 5 Orang
3 Rp. 300.000 7 Orang
4 Rp. 500.000 30 Orang
Jumlah 107 Orang
Sumber : Waka Kurikulum SMA Negeri 8 Bandar Lampung
Berdasarkan keterangan dari tabel diatas siswa yang dikatakan termasuk
dalam keluarga yang tidak mampu karena rata-rata penghasilan maksimal
yang diperoleh perbulannya hanya Rp. 500.000, Rp. Rp. 300.000, Rp.
200.000, Rp. 100.000, dikarenakan orang tua murid rata-rata bekerja sebagai
nelayan, petani, swasta, dagang ibu rumah tangga dan buruh, itu juga kalau
mereka mendapatkan uang setiap hari, dan sebagian besar mereka yang
dikatakan mampu tidak mampunya berdasarkan surat pengantar dari
kelurahan. (Wawancara Waka kurikulum SMA Negeri 8 Bandar Lampung,
29 Oktober 2011)
Ukuran dari pengaruh siswa baru dalam perluasan akses pelayanan
pendidikan terhadap program bantuan keluarga miskin itu dilihat dari jumlah
7
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sansuddin selaku waka
kurikulum menyatakan bahwa jumlah pendapatan orang tua berdasarkan hasil
komite sekolah SMA Negeri 8 Bandar Lampung adalah sebagai berikut:
0 - Rp. 100.000 = Rendah
Rp. 100.000 – Rp. 200.000 = sedang
Rp. 200.000 – Rp. 300.000 = cukup
Rp. 300.000 – Rp. 500.000 = Tinggi/ Mampu
Prestasi belajar merupakan tolak ukur dalam dunia pendidikan, khususnya
sekolah, setelah menjalani proses pembelajaran maka siswa akan
mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan apa yang telah dilakukannya.
Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang
sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan atau
kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul
(excellent);dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal
dari luar dirinya.
Peneliti dalam hal ini meneliti di SMA Negeri 8 Bandar Lampung dan
mencatat ada 108responden yang terbagi dari 8kelas di SMA Negeri 8 Bandar
Lampung.
Hal-hal yang mempengaruhi penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan
akses pelayanan pendidikan seperti halnya motivasi belajar siswa rendah,
fasilitas belajar di rumah dan di sekolah kurang, kurangnya motivasi dari guru
8
yang rendah sehingga mempengaruhi motivasi belajar siswa, dan adanyanya
pengaruh penerimaan siswa baru melalui perluasan akses pelayanan
pendidikan dalam membantu keluarga kurang mampu terhadap motivasi
berprestasi di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2011-2012.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Motivasi belajar siswa rendah hal ini diduga berkaitan dengan faktor di
dalam dan diluar siswa.
2. Kurang lengkapnya fasilitas belajar siswa
3. Kurangnya motivasi dari guru berupa bimbingan belajar pada siswa di
kelas.
4. Faktor keadaan ekonomi keluarga siswa yang rendah
5. Diduga ada pengaruh penermaan siswa baru melalu jalur perluasan akses
pelayanan penddikan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahannya dibatasi
pada masalah pada perluasan akses pelayanan pendidikan dan pengaruhnya
terhadap motivasi berprestasi siswa kelas X.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang telah
diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah
9
pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu
terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun
2011-20012.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan
akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu
terhadap motivasi berprestasi.
F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini secara teoritis mengembangkan konsep ilmu pendidikan
khususnya pendidikan kewarganegaraan yang mengkaji tentang
penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan
pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap
motivasi berprestasi.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan
masukan kepada guru-guru dan kepala sekolah agar lebih memperhatikan
pendidikan anak-anak yang kurang mampu mengenai perluasan akses
pelayan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu
10
G. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Ilmu
Penelitian ini termasuk ruang lingkup pendidikan, khususnya pendidikan
kewarganegaraan yang berhubungan dengan perluasan akses pelayan
pendidikan dalam membantu kelurga kurang mampu terhadap motivasi
berprestasi.
2. Ruang Lingkup Objek
Objek dalam penelitian ini adalah penerimaan siswa baru melalui jalur
perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga yang
kurang mampu terhadap motivasi berprestasi.
3. Ruang Lingkup Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang kurang mampu di SMA
Negeri 8 Bandar Lampung.
4. Ruang Lingkup Wilayah
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung.
5. Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2011 sampai dengan
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritis
1. Tinjauan Umum Pengertian Pendidikan
a. Pendidikan
Dalam kamus Bahasa Indonesia pengertian pendidikan berasal dari kata
didik lalu kata ini mendapat awal kata “me” sehingga mendidik artinya
memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberikan
latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pumpinan mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan
bimbingan otentik, agar anak belajar mengenali jati dirinya yang unik,
bisa bertahan hidup, dan mampu memiliki, melanjutkan
12
Menurut Hasbullah (1999:5) pendidikan adalah sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam
masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan merupakan suatu proses
terhadap anak didik berlansung terus sampai anak didik mencapai
pribadi dewasa susila.
Menurut Langeveld (1999:2) Pendidikan merupakan setiap usaha,
pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju
kepada pendewasaan anak itu, atu lebih tepat membantu anak agar
cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
Menurut J.J Rousseau (2003:69) Pendidikan merupakan memberikan
kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita
membutuhkannya pada waktu dewasa. Menurut Jhon Dewey (2003:69)
pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama
manusia.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pendidikan
merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang
dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya
dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya
13
b. Peserta didik
Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu.
Peserta didik adalah subjek utama dalam pendidikan, dialah yang
belajar setiap saat. Pengertian secara umum peserta didik adalah setiap
orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang
yang menjalankan pendidikan, sedangkan dalam arti sempit peserta
didik adalah anak yang diserahkan pada tanggung jawab pendidik.
Peserta didik merupakan Anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia
pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Google 2011.artikele Aby.Peserta Didik, 23 Agustus 2011
Menurut Oemar Hamalik (2004:99) peserta didik merupakan salah satu
komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru, tujuan, dan
metode pengajaran. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah
(2000:51) peserta didik merupakan setiap orang yang menerima
pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan
kegiatan pendidikan.
Menurut Yahya (2008:113) peserta didik adalah anggota masyarakat
yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang
14
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik
merupakan sekelompok orang yang menjalankan pendidikan melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan.
Peserta didik merupakan suatu komponen pendidikan, peserta didik
dapat ditinjau dari berbagai pendekatan antara lain:
1. Pendekatan sosial, peserta didik adalah anggota masyarakat yang
sedang disiapkan menjadi anggota masyarakat yang lebih baik.
Dalam konteks inilah peserta didik melakukan interaksi dengan
rekan sesamanya, guru-guru dan masyarakat yang ada dilingkungan
sekolah. Maka situasi inilah nilai-nilai sosial yang terbaik dapat
ditanamkan secara bertahap melalui proses pembelajaran dan
pengalaman langsung.
2. Pendekatan psikologis, peserta didik adalah suatu organisme yang
sedang tumbuh dan berkembang.
3. Pendekatan edukatif, pendekatan pendidikan menempatakan peseta
didik sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban
dalam rangka sistem pendidikan menyeluruh dan terpadu.
2.Penerimaan Siswa Baru
Penerimaan siswa baru adalah sebuah jalur penerimaan siswa dalam
lembaga pendidikan dengan suatu ketentuan dan persyaratan tertentu yang
sesuai dengan apa yang diharapkan lembaga pendidikan tersebut.
Penerimaan siswa baru pada umumnya dapat melalui jalur tes, non-tes,
15
1. Jalur non-tes merupakan jalur penerimaan peserta didik baru tanpa tes
biasanya hal ini dilakukan dengan berbagai alasan, misalnya siswa
diterima karena nilai UAS pada jenjang pendidikan sebelumnya tingggi,
karena ia termasuk siswa yang berprestasi dibidang olahraga dan sains,
adapula diterima karena ia tergolong siswa dari keluarga yang kurang
mampu namun mempunyai prestasi yang baik.
2. Jalur tes merupakan jalur penerimaan peserta didik baru melalui seleksi
tes akademik secara tertulis yang meliputi tes bahasa inggris, bahasa
indonesia, IPA, adapula tes fisik untuk sekolah-sekolah olahraga serta
tes wawancara dan tes IQ.
3. Jalur olahraga dan seni ini diperuntukan bagi siswa yang memilki
prestasi olahraga atau seni di tingkat propinsi atau nasional yang
ditunjukan dengan piagam prestasi dari instansi-instansi yang kompeten
yang bukan diadakan oleh sekolah, yang memiliki persyaratan khusus
yaitu memiliki prestasi dan memiliki rapor semester 1 samapai 5
dengan nilai minimum 73 dari masing-masing mata pelajaran.
4. Jalur tidak mampu ini diperuntukan bagi calon peserta didik yang
berprestasi namun secara finansial tidak mampu, gratis biaya
pendidikan dan sumbangan pengembanagan institusi dengan kuota
sekitar 20% dan memiliki persyaratan khusus memiliki nilai rapor dari
semester 1 sampai 5 dengan nilai minimal 73 untuk masing-masing
mata pelajaran, kartu keluarga, KTP kedua orang tua, rekomendasi dari
16
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan penerimaan siswa baru
adalah sebuah jalur penerimaan peserta didik dalam suatu lembaga dengan
menggunakan berbagai jalur berupa jalur tes, non-tes, jalur olahraga dan
seni dan jalur tidak mampu.
Google 2011. Rakyat Lampung.co.id 29 September 2011
Faktor yang mempengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan
akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga kurang mampu
terhadap motivasi berprestasi.
a. Motivasi belajar siswa rendah hal ini diduga berkaitan dengan faktor di
dalam dan di luar siswa.
Motivasi belajar siswa rendah karena adanya faktor dari dalam seperti
motivasi dari diri siswa itu sendiri, sedangkan dari luar keluarga,
lingkungan.
b. Fasilitas belajar di rumah dan di sekolah kurang sehingga prestasi belajar
siswa tidak maksimal.
fasilitas yang ada di rumah dan sekolah kurang memadai, sehingga prestasi
anak tidak maksimal.
c. Kurangnya motivasi dari guru berupa bimbingan belajar pada siswa di
kelas.
diduga faktor motivasi dari guru juga mempengaruhi, motivasi berprestasi
siswa di kelas.
d. Faktor keadaan ekonomi siswa yang rendah sehingga mempengaruhi
17
faktor ekonomi siswa yang rendahpun mempengaruhi motivasi belajar
siswa rendah.
e. Diduga ada pengaruh penerimaan siswa baru melalui perluasan akses
pelayanan pendidikan.
4. Akses Pelayan Pendidikan
Pelayanan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan atau
suatu kelompok yang terorganisir untuk mengamalkan atau mengabdikan
diri sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain atau suatu kelompok.
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interaksi lansung antara seseorang atau suatu kelompok yang terorganisir
dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan
pelanggan. (Google 2011. Damandiri.or.id. Pelayanan, 29 Agustus 2011).
Menurut Kottler pelayanan merupakan sebagai suatu perbuatan di mana
seseorang atau suatu kelompok menawarkan pada kelompok atau orang
lain sesuatu yang pada dasarnya tidak berwujud dan produksinya berkaitan
atau tidak dengan fisik produk. (http://id.shvoong.com 29 Agustus 2011).
Akses pelayanan pendidikan adalah memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada seluruh komponen masyarakat untuk memperoleh
pendidikan.
Pelayanan pendidikan merupakan suatu perbuatan seseorang atau suatu
kelompok untuk melayani suatu kegiatan di bidang pendidikan guna
memperoleh pendidikan yang bermutu, dapat juga berupa pelayanan
18
Bentuk-bentuk pelayanan pendidikan yang diupayakan oleh pemerintah
yaitu dengan memberikan akses pendidikan gratis, beasiswa.
Potensi sumber daya yang dimiliki mempunyai peluang besar untuk
mendukung program nasional tentang perluasan akses pendidikan bagi
masyarakat dan cara strategi untuk mencapai bidang tersebut adalah:
a. Pengembangan program-program pendidikan akademik dan profesi.
b. Peningkatan kapasitas dan kelembagaan dalam rangka meningkatkan
daya tampung.
c. Peningkatan kerjasama dengan sekolah atau lembaga mitra untuk
menghasilkan lulusan yang berkualitas.
d. Peningkatan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan
Kota untuk pengembangan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
e. Peningkatan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik melalui
beasiswa, pinjaman dana lunak, dan bantuan penelitian.
f. Perluasan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi masyarakat
melalui pendidikan berkelanjutan.
(Google .asmalaizza.wordpress.com. Pelayanan, 29 September 2011)
a. Pelayanan Pendidikan Untuk Masyarakat
Masyarakat merupakan kelompok warga negara Indonesia non
pemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang
19
Pelayanan pendidikan untuk masyarakat merupakan pengembangan
wadah pendidikan alternatif rakyat. Wadah ini merupakan pendidikan
alternatif yang langsung menjalankan proses pendidikan di tengah
komunitas terutama komunitas terpinggir (kaum urban, buruh, petani,
nelayan dan kelompok masyarakat rentan lainnya.
Keutamaan pendidikan ini adalah mengembangkan sistem pendidikan
yang mengacu dan bersumber pada masalah-masalah riil komunitas.
Anak didik harus mulai mengenal diri plus lingkungan yang menjadi
kebiasaan di lingkungan keluarga misalnya keluarga yang kurang
mampu.
Pengembangan sistem pelayanan berbasis kebutuhan rakyat dimaksud
adalah menciptakan satu sistem yang bersumber pada
persoalan-persoalan kesehatan riil masyarakat setempat.
Google. Siap-bos.blogspot.com, 29 September 2011
Pendidikan berbasis masyarakat merupakan perwujudan demokratisasi
pendidikan melalui perluasan pelayanan pendidikan untuk
kepentingan masyarakat yang menjadi sebuah gerakan penyadaran
masyarakat untuk terus belajar sepanjang hayat dalam mengisi
tantangan kehidupan yang berubah-ubah
Secara konseptual, pendidikan berbasis masyarakat adalah model
penyelenggaraan pendidikan yang bertumpu pada prinsip “dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Pendidikan oleh
masyarakat artinya masyarakat ditempatkan sebagai subyek/pelaku
20
Adapun pengertian pendidikan untuk masyarakat artinya masyarakat
diikutsertakan dalam semua program yang dirancang untuk menjawab
kebutuhan mereka.
Menurut undang-undang No. 20 tahun 2003 pendidikan berbasis
masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan
agama, sosial, budaya, aspirasi dan potensi masyarakat sebagai
perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Menurut Galbraith pendidikan berbasis masyarakat merupakan
sebagai proses pendidikan dimana individu-individu atau orang
dewasa menjadi lebih berkompeten dalam ketrampilan, sikap dan
konsep mereka dalam upaya untuk hidup dan mengontrol aspek-aspek
lokal dari masyarakatnya melalui partisipasi demokratis.
sedangkan menurut Smith bahwa pendidikan berbasis masyarakat
adalah sebuah proses yang didesain untuk memperkaya kehidupan
individual dan kelompok dengan mengikutsertakan orang-orang dalam
wilayah geografi, atau berbagi mengenai kepentingan umum, untuk
mengembangkan dengan sukarela tempat pembelajaran, tindakan dan
kesempatanrefleksi yang ditentukan oleh pribadi, sosial, ekonomi, dan
kebutuhan politik mereka.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan berbasis
masyarakat adalah salah satu pendekatan yang menganggap
masyarakat sebagai agen sekaligus tujuan, melihat pendidikan sebagai
proses dan menganggap masyarakat sebagai fasilitator yang dapat
21
Dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 tentang
pendidikan berbasis masyarakat yaitu sebagai berikut:
a. Masyarakat berhak menyelenggarakan berbasis masyarakat pada
pendidikan formal dan non formal sesuai dengan kekhasan agama,
lingkungan sosial, dan budaya untuk kepentingan masyarakat.
b. Penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat mengembangkan dan
melaksanakan kurikulum dan evaluasi pendidikan, serta manajemen dan
pendanaannya sesuai dengan standar nasional pendidikan.
c. Dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat
bersumber dari penyelenggara, masyarakat, pemerintah daerah dan
sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
d. Lembaga pendidikan masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis,
subsidi dana, dan sumber daya lain secara adil dan merata dari
pemerintah atau pemerintahan daerah.
(Google. Uharsputra.wordpress.com, 29 September 2011)
Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan yang
berkualitas untuk peningkatan sumber daya manusia yaitu:
a. Peningkatan ketersediaan layanan pendidikan formal dan non formal
dengan pemenuhan pelayanan minimal dan pencapaian standar nasional
pendidikan m elalui pemenuhan sarana prasarana, tenaga pendidikan
oleh seluruh lapisan masyarakat.
b. Peningkatan keterjangkauan layanan pendidikan oleh seluruh lapisan
22
c. Peningkatan mutu pendidikan untuk membangun manusia yang cerdas
spritual, cerdas intelektual dan relevansi dengan kebutuhan kehidupan
masyaraka.
d. Peningkatan kesetaraan dalam memperoleh pendidikan bermutu yang
memperhatikan keberagaman latar belakang sosial, budaya, ekonomi,
geografi dan gender.
(http://jemberkab.go.id 29 september 2011).
Adapun syarat-syarat penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses
pelayanan pendidikan bagi keluarga yang kurang mampu yaitu:
1. Foto Copy Ijazah SMP.
2. Foto 2 x 3 dan 3 x 4 sebanyak 2 lembar.
3. Foto copy akte kelahiran.
4. Kartu pelajar.
5. Surat keterangan tidak mampu dari kelurahan.
5. Pengertian Keluarga
a. Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga”
yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah
lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah.
Menurut Soelaeman (2004:17) menyatakan bahwa secara psikologis
keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat
23
pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling
memperhatikan, dan saling menyerahkan diri.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2004:16) keluarga dalam hubungan
darah adalah keompok primer yang paling penting dalam masyarakat,
sedangkan keluarga dalam hubungan sosial adalah suatu keatuan yang
diikat oleh adanya saling berhubung atau interaksi dan saling
mempengaruhi antara satu dengan lainnya, walaupun diantara mereka
tidak terdapat hubungan darah.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2004:28) keluarga merupakan suatu
institusi yang terbentuk karena ikatan perkawinan antara sepasang
suami- istri untuk hidup bersama, seia- sekata, seiring dan setujuan
dalam membina mahligai rumah tangga untuk mencapai keluarga
sakinah dalam lindungan dan rido Allah SWT didalamnya selain ada
ayah dan ibu, juga anak yang menjadi tanggung jawab orang tua.
Pengertian keluarga menurut para ahli:
Keluarga merupakan komunitas terkecil dalam kehidupan masyarakat.
Beberpa ahli juga mengatakan keluarga merupakan sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan dan ahli lain mengungkapkan bahwa
sekumpulan orang dengan ikatan perkawainan dan ahli lain
mengungkapkan bahwa keluarga adalah dua individu atau lebih yang
hidup dalam satu rumah tangga.
Duvall dan Logan berpendapat keluarga adalah sekumpulan orang
24
menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga.
Menurut Abu Ahmadi (2007:108) keluarga adalah wadah yang sangat
penting diantara individu-individu dan group, dan merupakan
kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya.
Sedangkan menurut Manglaya bahwa keluarga adalah dua atau lebih
individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi
satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
(Google 2011. wikipedia.Keluarga. 16 Juli 2011)
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga
adalah sekumpulan orang yang mempunyai ikatan perkawinan,
kelahiran dan bertujuan untuk mempertahankan budaya, serta sosial
dari tiap anggota keluarga.
Ada beberapa tipe keluarga:
1. Keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau
anak-anak.
2. Keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan
ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan
25
3. Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas
keluarga aslinya, keluarga luas ini meliputi hubungan antara
paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.
Peranan keluarga dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar
pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam
posisi dan situasi tertentu.
2. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Dari peranan yang terdapat di dalam keluarga di atas maka dapat
disimpulkan adalah sebagai berikut :
a. Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari
peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai
26
c. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :
1. Fungsi pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa
depan anak.
2. Fungsi sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga
mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi
anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa
aman.
4. Fungsi perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam
berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan
dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala
keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini
dan kehidupan lain setelah dunia.
6. Fungsi ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari
penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat
27
7. Fungsi rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama,
bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
8. Fungsi biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan
keturunan sebagai generasi selanjutnya.
6. Tinjauan Umum Pengertian Motivasi
a. Motivasi
Motivasi mempunyai peran yang penting dalam upaya belajar. Motivasi
merupakan dorongan mental dari seseorang untuk melakukan sesuatu
hal untuk memenuhi harapan seseorang. Dorongan mental tersebut yang
menjadi penggerak belajar bagi peserta didik. Dorongan mental akan
menimbulkan simpati yang menyebabkan peserta didik memiliki
keinginan untuk belajar yang kuat. Selain membutuhkan motivasi biaya
juga dibutuhkan untuk menunjang pendidikan, apabila peserta didik
memiliki motivasi yang kuat tetapi mengalami keterbatasan biaya maka
peserta didik tersebut tidak dapat menempuh pendidikan.
Menurut Sardiman (2007:75) motivasi merupakan dorongan kepada
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau
dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan
berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu.
Sedangkan menurut M. Risk (2004:11) motivasi adalah usaha yang
28
didik atau pelajar yang menunjang kegiatan ke arah tujuan-tujuan
belajar.
Menurut Suryabrata (2008:101) motivasi adalah keadaan yang terdapat
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas
tertentu guna pencapai suatu tujuan. Dan menurut para ahli lain Gates
dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi
fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang
mengatur tindakannnya dengan cara tertentu.
Menurut Hamzah B. Uno (2007:1) motivasi adalah kekuatan baik dari
dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah dorongan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu perubahan
dalam diri seseorang untuk mencapai suatu tujuan.
b. Prestasi
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan
keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam
bidang kegiatan tertentu.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:19) prestasi adalah hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu
maupun secara kelompok. Sedangkan menurut Hasan (1994:21)
29
pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
keuletan kerja.
Menurut Gagne (1985:40) prestasi adalah hasil yang telah dicapai
seseorang dalam melakukan kegiatan. Sedangkan menurut Sardiman
(2001:46) prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam
maupun dari luar individu dalam belajar.
Menurut Tabrani (1991:22) prestasi adalah kemampuan nyata yang
dicapai individu dari suatu kegiatan atau usaha. Sedangkan menurut
Winkel (1996:165) prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
prestasi merupakan suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha
yang telah dilakukan.
Google. aadesanjaya.blogspot.com prestasi-belajar 29 September 2011
c. Motivasi Berprestasi
Motivasi Berprestasi merupakan kondisi fisiologis dan psikologis
(kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di dalam diri siswa yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai
suatu tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin).
Sedangkan menurut Hare dan Land (2008:104) motivasi berprestasi
adalah motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa
standar kepandaian atau standar keahlian. Sementara menurut
30
terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk
meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin
dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan.
Teori motivasi berprestasi mengemukakan bahwa, manusia pada
hakikatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas
kemampuan orang lain. Teori ini memiliki sebuah pandangan (asumsi)
bahwa kebutuhan untuk berprestasi itu adalah suatu yang berbeda dan
dapat dan dapat dibedakan dari kebutuhan-kebutuhan yang lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
berprestasi yaitu seseorang dianggam memiliki motivasi untuk
berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya
berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain.
Ada tiga jenis kebutuhan manusia menurut Mc Clelland (2008:107),
yaitu kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk kekuasaan, dan
kebutuhan untuk berafiliasi.
1. Kebutuhan akan prestasi / pencapaian
Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang untuk
memiliki pencapaian signifikan, menguasai berbagai keahlian,
atau memiliki standar yang tinggi. Orang yang memiliki n-ach
tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantangan baru dan
31
2. Kebutuhan akan kekuasaan
Kebutuhan ini didasari oleh keinginan seseorang untuk mengatur
atau memimpin orang lain. Menurut Mclelland, ada dua jenis
kebutuhan akan kekuasaan, yaitu pribadi dan sosial.
Contoh kekuasaan pribadi adalah seorang pemimpin perusahaan
yang mencari posisi lebih tinggi agar bisa mengatur orang lain
dan mengarahkan ke mana perusahaannya akan bergerak.
Sedangkan kekuasaan sosial adalah kekuasaan yang misalnya
dimiliki oleh pemimpin seperti Nelson Mandela, yang memiliki
kekuasaan dan menggunakan kekuasaannya tersebut untuk
kepentingan sosial, seperti misalnya perdamaian.
3. Kebutuhan akan afiliasi / keanggotaan
Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang didasari oleh keinginan
untuk mendapatkan atau menjalankan hubungan yang baik
dengan orang lain. Orang merasa ingin disukai dan diterima oleh
sesamanya.
B. Kerangka Pikir
Setelah dilakukan penguraian terhadap beberapa pengertian dan konsep yang
akan membatasi penelitian ini, maka kerangka pikir merupakan instrument
yang memberikan penjelasan bagaimana upaya penulis memahami pokok
masalah, maka penulis mengambil beberapa faktor yang mempengaruhi
32
yaitu, faktor motivasi belajar siswa rendah, fasilitas belajar di rumah dan di
sekolah rendah, kurangnya motivasi dari guru, faktor ekonomi, di duga
pengaruh penerimaan siswa baru melalui perluasan akses pelayanan
pendidikan.
Gambar 1.Kerangka Pikir Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2011-2012.
keterangan: garis hubungan
C. Hipotesis
Berdasarkan masalah, teori dan kerangka pikir, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah: “ Terdapat pengaruh penerimaan siswa baru melalui
jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga kurang
mampu terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri 8 Bandar Lampung
Tahun 2011-2012.
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriftif yaitu
suatu metode yang bertujuan untuk membuat deskripsi, atau lukisan secara
sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki. Sesuai dengan pendapat Mohamad Ali,
disebutkan bahwa, Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian
status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran
atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Mohammad. Ali, 1987: 32).
Jadi metode Deskriptif adalah metode penelitian ilmiah yang ditujukan pada
pemecahan masalah yang ada pada situasi sekarang, yang dilakukan dengan
pengumpulan data, klasifikasi, analisis pengolahan data dan membuat
kesimpulan, dengan tujuan untuk membuat gambaran sehingga suatu keadaan
yang diselidiki menjadi objektif.
Berdasarkan pendapat diatas, maka metode deskriptif dalam penelitian ini
bertujuan memaparkan atau menggambarkan tentang hubungan antara
penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan
dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi
34
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian (Suharsimi Arikunto,
1998:102). Sedangkan menurut Mohammad Ali (1987: 32) Populasi
merupakan keseluruhan objek penelitian baik berupa manusia, benda
peristiwa atau berbagai gejala yang diperlukan untuk memecahkan
masalah atau meransang keberhasilan dalam penelitiana.
Populasi adalah kelompok yang menarik peneliti, di mana kelompok
tersebut oleh peneliti dijadikan objek untuk menggeneralisasikan hasil
penelitian. Berdasarkan pengertian di atas maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang kurang mampu terhadap
motivasi berprestasi di SMA Negeri 8 Bandar Lampung.
Tabel 3. Jumlah Siswa/Siswi SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012.
No Kelas Jumlah Siswa
1 X 1 12
2 X 2 11
3 X 3 28
4 X 4 5
5 X 5 12
6 X 6 6
7 X 7 14
8 X 8 20
Jumlah Seluruh Siswa 108
35
2. Sampel
Sampel adalah sebagian anggota yang diambil dari keseluruhan obyek
yang akan diteliti serta dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil
dengan menggunakan teknik tertentu.
Dalam penelitian ini di dapat 108 anak yang diterima melalui jalur
perluasan akses pelayanan pendidikan dan akan diambil 25% anak dari
keseluruhan anak. Jadi anak yang akan dijadikan sampel sebanyak 27
orang.
C. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:96) “ Variabel penelitian adalah objek
suatu penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Jadi, variabel adalah suatu yang mempunyai nilai, dan yang menjadi titik
perhatian dalam suatu penelitian.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan
variabel terikat, yaitu:
a. Variabel bebas (X)
Variabel bebas dalam penelitian Ini adalah pengaruh penerimaan siwa
baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalm
membantu keluarga kurang mampu terhadap motivasi berprestasi.
b. Variabel Terikat ( Y )
Variabel terikat dalam peneltian ini adalah penerimaan siswa baru
melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu