Soal Take Home
1. S.K. Bailey mengistilahkan klasifikasi teori adm publik dengan “catur rangkai teori adm publik”. Jelaskan klasifikasi yang dimaksud ?
2. Ada beberapa model birokrasi, jelaskan bagaimana pergeseran model-model birokrasi yang dimaksud menurut pendapat anda ?
3. Ada empat tahap perkembangan NPM di Negara maju. Jelaskan ? 4. Salah satu karakteristik dalam mewujudkan Good Governance adalah
Akuntabilitas. Akuntabilitas dikategorikan kedalam beberapa ,macam akuntabilitas. Sebutkan dan jelaskan menurut pemahaman anda? 5. Jelaskan dimensi-dimensi strategis dalam administrasi publik ? 6. Menurut Denhardt & Denhardt, 2003 bahwa ada 3 perkembangan
paradigma dalam administrasi publik. Jelaskan dan bagaimana model pergeserannya serta nilai yang dikedepankan ?
Jawaban 2. Model Birokrasi Politik
suatu usaha dalam mengorganisir berbagai pekerjaan agar terselenggara dengan teratur. Pekerjaan ini bukan hanya melibatkan banyak personil (birokrat), tetapi juga terdiri dari berbagai peraturan dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan.
Model Neo Birokrasi
merupakan salah satu model dalam erabehavioral. analisisnya lebih banyak tertuju pada fungsi “pengambilan keputusan” (decision making) dalam organisasi pemerintahan. Dalam proses pengambilan keputusan ini, pola pemikirannya bersifat “rasional”; yakni keputusan-keputusan yang dibuat sedapat mungkin rasional untuk dapat mencapai tujuan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Model Kelembagaan
Model kelembagaan merupakan penjelmaan dari era behavioralisme. Di samping memperhatikan aspek internal, juga pada aspek ekstemal, seperti aspek budaya turut menjadi perhatian utama dalam kajian organisasi pemerintahan (sistem terbuka).
Model Hubungan Kemanusiaan
pemerintahan. agar tercipta suasana yang dapat meningkatkan inovasi aparatur pemerintahan.
Model Hubungan Publik
Pendekatan ini masih banyak bersifat teoretis dibanding bukti empiris di lapangan. Resep-resep yang ada dalam penyelenggaraan pemerintahan
kebanyakan bersifat ideal, namun bukti penerapannya, masih tergolong langka. Langkah ini terlaksana apabila terjadi komunikasi yang “dialogis” antara
perumus kebijaksanaan dan masyarakat pengguna pelayanan.
3. 1. The Minimal State
Negara mini, atau peran pemerintah paling minimal, merupakan perkembangan tahap awal dari manajemen publik. Menurut Owen (1965) pelayanan sectok publik di Ingggis mayoritas diletakkan pada sektor karitas (charitable sector) atau penyediaan pelayanan oleh sektor swasta. Minimal state bukan berarti tidak ada peran negara sama sekali. Dulu memang penyediaan dan pelayanan atas barang dan jasa publik itu adalah merupakan prinsip dasar dalam administrasi publik.
2. Unequal Partnership between Government and The Charitable and Private Sectors.
Dimulai pada abad ke 20 yang ditandai dengan perubahan ideologi dari
konservatisme tradisional dari abad ke 19 menuju reformisme social di abad ke 20 yang berisi tiga unsur:
a. Bahwa masalah sosial dan ekonomi tidak lagi difokuskan pada isi individual tetapi pada isu sosial yang menyangkut setiap orang.
b. Adanya pengakuan bahwa negara punya peran penting paling sedikit dalam penyediaan pelayanan kepada publik.
c. Bahwa dimana negara tidak dapat menyediakan pelayanan kepada public maka sektor karitas dan swasta diundang sebagai upaya kemitraan.
3. The Welfare State
4. NPM dengan OPA (old Public Management), NPS (New Public Service)
Masing-masing paradigma telah memberikan doktrin atau nasihat yang berbeda-beda dalam rangka membangun birokrasi. Perberbeda-bedaan doktrin ini sebenarnya dipengaruhi oleh perbedaan konteks dan tipe sektor atau bidang yang ditangani. Karena itu, pemaksaan penerapan satu paradigma yang sama untuk semua jenis bidang kehidupan publik, jelas akan sangat kontraproduktif.
5. Saling hubungan antara dimensi-dimensi strategis, memberi pesan penting bahwa masalah yang timbul dalam satu dimensi dapat ditelusuri penyebabnya dari dimensi-dimensi lain, dimana dimensi-dimensi lain juga saling berpengaruh satu sama lain. Keruwetan hubungan antara dimensi-dimensi administrasi publik menempatkan disiplin administrasi publik sebagai disiplin yang kompleks
teorinya, dan karenanya membutuhkan seni tersendiri dalam penerapannya. Sejarah administrasi public tela menggambarkan kompleksitas tersebut