• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN GITAR GRADE I KURIKULUM TRINITY DENGAN MENGGUNAKAN METODE PLAY CLASSICAL GUITAR DI AVIA CANTATA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN GITAR GRADE I KURIKULUM TRINITY DENGAN MENGGUNAKAN METODE PLAY CLASSICAL GUITAR DI AVIA CANTATA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN GITAR GRADE I KURIKULUM TRINITY

DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PLAY CLASSICAL GUITAR

DI AVIA CANTATA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

DESIANA MANULLANG

NIM. 2103140009

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

DESIANA MANULLANG. NIM 2103140009. Pembelajaran Gitar Grade I Kurikulum Trinity dengan Menggunakan Metode Play Classical Guitar di Avia Cantata. Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Seni Musik, Universitas Negeri Medan. Medan: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran gitar grade I kurikulum trinity di Avia Cantata.Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 samapai Oktober 2014.

Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian pembelajaran, pengertian gitar, pengertian kurikulum trinity, pengertian metode play classical guitar, serta profil dari Avia Cantata

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sampel pada penelitian ini adalah 6 orang siswa dan 1 orang pengajar/instruktur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi kepustakaan, tes praktek dan dokumentasi. Penelitian ini mengambil lokasi di Avia Cantata Jalan Setia Budi No 43 Medan.

Pembelajaran gitar grade I kurikulum trinity dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, metode demonstrasi, metode drill dan metode play classical guitar. Pada awal pembelajaran instruktur memberikan penjelasan tentang bagian-bagian gitar dan mengajarkan cara menempatkan penjarian pada tangan kanan dan tangan kiri. Kemudian menjelaskan tentang bentuk dan nilai not. Kemudian mengenalkan keenam senar yang terdapat pada instrument gitar, mengajarkan cara memetik gitar. Setelah anak paham tentang teori music dan memainkan skill atau tangga nada dengan tempo yang stabil, maka instruktur memberikan bahan atau materi lagu yang disesuaikan dengan kemampuan anak.

Setelah analisis dilakukan, ditemukan hasil bahwa pembelajaran gitar grade I kurikulum trinity dengan menggunakan metode play classical guitar berada pada kategori baik. Hasil tersebut diperoleh dari hasil tes praktek yang menunjukkan bahwa rata-rata anak sudah mampu memainkan notasi balok yang terdapat dalam partitur gitar dengan nilai yang baik.

Kata Kunci : Pembelajaran Gitar, Kurikulum Trinity, Metode Play Classical

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis selama penyusunan

Skripsi ini mulai dari awal sampai selesai. Adapun penulisan ini dilakukan untuk

memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Program Sarjana

Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengangkat permasalahan tentang

Pembelajaran Gitar Grade I Kurikulum Trinity Dengan Menggunakan Metode

Play Classical Guitar Di Avia Cantata. Dalam Skripsi ini penulis telah berupaya

semaksimal mungkin untuk menyajikan hasil yang terbaik. Dan juga penulis

menyadari tanpa bantuan berbagai pihak, Skripsi ini tidak akan mungkin dapat

terselesaikan. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Dra. Pita H.D Silitonga, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

5. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Musik.

(8)

7. Adina Sastra Sembiring, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi II

8. Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

9. Danny Ivano Ritonga, M.Pd selaku Dosen Penguji.

10.Bapak / Ibu Dosen Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan.

11.Keluarga besar Avia Cantata, Ms. Doreen dan Instruktur Gitar Sir.

Dony Chovi yang sudah banyak membantu penulis.

12.Teristimewa kepada Kedua Orang Tua yang luar biasa. Ayahanda

Marudut Manullang dan Ibunda Lentina Sihombing serta adik saya

Ria Enjelina Manullang dan Aldimar Hagai Manullang yang selalu

mendoakan penulis.

13.Yang terkasih Desmon M. Siburian, S.Pd terimakasih buat doa dan

dukungannya.

14.Melva, Iren, Senti, Indra, Sem terimakasih buat dukungannya

15. Teman seperjuangan stambuk 2010 Pendidikan Musik Universitas

Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekuangan dalam skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Terima Kasih. Medan, Januari 2015

(9)

iv

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teoritis ... 9

(10)

4. Studi Kepustakaan ... 30

E. Teknik Analisis data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Avia Cantata ... 33

B. Penerapan metode play classical guitar dalam pembelajaran

gitar grade I kurikulum Trinity di Avia Cantata ... 35

C. Hasil pembelajaran gitar grade I kurikulum trinity dengan

menggunakan metode play classical guitar di Avia Cantata…… 65

D. Manfaat yang diperoleh pelajar dengan menggunakan metode “Play Classical Guitar” dalam pembelajaran gitar grade I

kurikulum Trinity di Avia Cantata ... 67

E. Sarana dan prasarana pembelajaran musik yang disediakan di

Avia Cantata ……… ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(11)

vi

DAFTAR FOTO

Halaman

Gambar (foto 4.1) Gedung Avia Cantata ...…..……… 33

Gambar (foto 4.2) Ruang administrasi Avia Cantata ...……… 34

Gambar (foto 4.3) Instruktur mengajar posisi duduk yang benar saat bermain gitar klasik ………... 37

Gambar (foto 4.4) Seorang murid sedang mempraktekkan posisi duduk yang benar saat bermain gitar klasik ……..……… 38

Gambar (foto 4.5) Seorang murid mempraktekkan posisi tangan kanan yang benar saat bermain gitar klasik ……..……….. 40

Gambar (foto 4.6) Nama-nama untuk penjarian tangan kiri ……… 42

Gambar (foto 4.7) Nama-nama untuk penjarian tangan kanan…... 43

Gambar (foto 4.8) Seorang murid mempraktekkan teknik memetik senar lepas secara

tirando……… 45

Gambar 1 Gitar dan bagian-bagiannya …….……… 31

Gambar 2 Posisi ibu jari yang benar saat bermain gitar klasik ………... 35

Gambar 3 Nama-nama ke enam senar gitar yang terdapat pada stem ……..……… 37

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 4.1 Tabel nilai praktek pembelajaran gitar grade I dengan menggunakan

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya yang diberikan untuk

mempersiapkan peserta didik agar mampu hidup dan berkembang serta mampu

meningkatkan kualitas hidupnya baik dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Salah satu aspek yang menuntut agar peserta didik dapat hidup dengan baik adalah

aspek yang berhubungan dengan seni. Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam

lingkungan keluarga maupun masyarakat luas, manusia tidak dapat melepaskan diri

dari seni. Soal ciptaan seni bukanlah soal ekonomi, maupun keberadaan, tetapi seni

berbicara soal rasa tanggung jawab dan kejiwaan yang tidak dapat diukur secara

material. Aspek ini merupakan wadah yang dapat digunakan untuk menjalin

hubungan seorang individu terhadap dunia luar yang diperoleh melalui suatu proses

pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran terjalin interaksi edukatif antara dua

pihak yaitu antara guru dan siswa.

Berkaitan dengan seni, pada saat ini mendengar musik menjadi suatu

kebutuhan dalam kehidupan manusia, yang mana hal ini dapat dilihat pada saat

mereka berada dirumah, tempat hiburan, restoran, hotel, dan saat berada dalam

kendaraan. Musik adalah sebuah organisasi bunyi yang sangat berperan aktif dalam

kehidupan manusia. Peran penting musik juga sangat dibutuhkan dalam sebuah

(14)

2

macam kegunaan dan fungsi untuk dapat selalu eksis di tengah-tengah masyarakat

baik sebagai media hiburan, ritual, peribadatan maupun sebuah pendidikan musik.

Musik merupakan salah satu bagian dari kesenian yang dinikmati melalui

pendengaran seperti warna suara (tone color/timre), ritme (rhythm), melodi (melody),

harmoni (harmony) dan dinamika (dynamic) yang terajut dalam suatu tekstur yang

dapat menghasilkan suatu ekspresi. Sehingga membentuk suara maupun bunyi dari

sebuah instrumen, yang indah ketika diperdengarkan.

Memahami musik dalam bentuk akademisi, diperlukan pengetahuan yang

mendukung seperti teknik permainan, permasalahan teknik, metode pembelajaran,

cara membaca sebuah notasi baik angka, huruf maupun balok, interpretasi, teori

dalam sebuah komposisi musik maupun bahan yang tertulis dalam buku panduan

kurikulum, ketika mempelajari instrumen dalam sebuah pendidikan musik.

Hal ini menjadikan seorang guru harus dapat mengerti cara mengajarkan

siswa untuk melatih sebuah teknik melalui latihan-latihan yang diberikan seorang

guru kepada siswa untuk mengaplikasikan teknik yang terdapat ketika memainkan

instrumen dalam sebuah komposisi musik maupun lagu yang terdapat dalam bahan

ajar.

Pembelajaran praktik instrumen melalui bahan ajar dari sebuah kurikulum,

diaplikasikan pelajar dengan menggunakan notasi balok. Namun kenyataannya, tidak

sedikit keinginan seorang pelajar yang mempelajari instrumen tanpa menggunakan

bahan ajar dengan tulisan notasi balok. Hal ini menunjukan anak lebih suka

(15)

3

dilakukan seorang guru. Persoalannya adalah ketika anak mempelajari instrumen

pada tingkatan yang lebih tinggi, anak tidak akan mampu meniru apa yang dilakukan

gurunya, karena bahan yang cukup sulit dan panjang untuk ditirukan. Teknik

permainan juga sangat penting, terlebih untuk tahap dasar, karena jika teknik dasar

sudah bisa di pahami, mengerti dan dikuasai siswa, maka siswa dapat dengan mudah

untuk mempelajari instrumen pada tingkatan selanjutnya. Permasalahan ini bukan

terdapat kepada seorang siswa, tetapi juga terdapat pada seorang instruktur dan

pengajar musik yang harus mengerti ketika mengajarkan anak melalui bahan ajar.

Kursus musik Avia Cantata memiliki beberapa kelas untuk kelas klasik antara

lain piano, biola, gitar, cello dan vocal. Untuk kelas gitar klasik grade I, proses

pembelajarannya dilakukan secara individu dengan durasi waktu 20 menit setiap

murid, dan untuk waktu belajarnya hanya sekali dalam seminggu. Avia Cantata

menggunakan kurikulum trinity dalam proses pembelajarannya maupun untuk ujian

praktik instrumen. Dalam pembelajaran gitar grade 1 kurikulum trinity guru

menggunakan sebuah metode. Metode pembelajaran gitar yang digunakan adalah

metode “Play Classical Guitar” yang dikhususkan untuk pembelajaran

teknik-teknik dasar dalam pembelajaran gitar. Setelah itu metode “Play Classical Guitar”

diterapkan oleh instruktur dalam mempelajari lagu-lagu yang terdapat dalam grade I

kurikulum trinity. Penulis hanya memfokuskan pada satu lagu saja dan tangga nada,

harapannya dapat memberikan manfaat dalam proses pembelajaran instrumen gitar

(16)

4

peserta didik pada grade I. Grade I merupakan tingkatan paling dasar untuk sebuah

pembelajaran instrumen.

Proses pembelajaran gitar di avia Cantata dilakukan secara individual, yaitu

pembelajaran dilakukan antara 1 orang instruktur dengan 1 orang siswa. Proses

pembelajaran ini memiliki durasi 30 menit setiap kali pertemuan, yang mana hanya

ada 1 kali pertemuan dalam 1 minggu untuk setiap siswa. Murid yang mengambil

kursus gitar klasik untuk grade I kurikulum trinity di Avia Cantata memiliki usia

yang berbeda-beda, ada siswa yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan ada

juga siswa yang sudah duduk di perguruan tinggi. Melalui

permasalahan-permasalahan ini penulis ingin menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah atau

skripsi dengan judul : “Pembelajaran Gitar Grade 1 Kurikulum Trinity dengan

Menggunakan Metode Play Classical Guitar di Avia Cantata”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari

uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan lingkup

permasalahan yang lebih luas. Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian

yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu

luas. Dari uraian latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat di

identifikasikan menjadi beberapa bagian, antara lain :

1. Bagaimana penerapan metode “Play Classical Guitar” dalam

(17)

5

2. Bagaimana hasil pembelajaran gitar grade I kurikulum trinity dengan

menggunakan metode “Play Classical Guitar” di Avia Cantata?

3. Apa manfaat yang diperoleh pelajar dengan menggunakan metode “Play

Classical Guitar” dalam pembelajaran gitar grade I kurikulum trinity di

Avia Cantata?

4. Bagimana sarana prasarana pembelajaran musik yang disediakan di Avia

Cantata?

5. Apa yang menjadi kendala yang dihadapi pengajar dan siswa dalam

proses pembelajaran gitar grade I kurikulum trinity di Avia Cantata?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dana dan

kemampuan teoritis, maka penulismerasa perlu mengadakan pembatasan masalah

untuk memudahkan penyelesaian masalah yang dihadapi dalam penelitian ini.

Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008:286)

mengatakan bahwa “pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada

tingkat kepentingan, urgensi, serta faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu”.

Pembatasan masalah ini perlu bukan saja untuk mempermudah atau

menyederhanakan masalah dalam penelitian, akan tetapi juga menetapkan lebih

dahulu segala sesuatu yang diperlukan dalam memecahkan masalah tenaga, waktu,

dana dan sebagainya yang timbul dari rencana tertentu.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka

(18)

6

1. Bagaimana penerapan metode “Play Classical Guitar” dalam

pembelajaran gitar grade I kurikulum trinity di Avia Cantata ?

2. Bagaimana hasil pembelajaran gitar grade I kurikulum trinity dengan

menggunakan metode “Play Classical Guitar” di Avia Cantata?

3. Apa manfaat yang diperoleh pelajar dengan menggunakan metode “Play

Classical Guitar” dalam pembelajaran gitar grade I kurikulum trinity di

Avia Cantata?

4. Bagimana sarana prasarana pembelajaran musik yang disediakan di Avia

Cantata?

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari penelitian yang hendak

dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban

pertanyaan. Hal ini sependapat dengan Maryeni (2005:14) yang menyatakan,

“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagaimana jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana dirumuskan”.

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah dan batasan

masalah, maka permasalahan diatas dapat dirumuskan, yaitu sebagai berikut :

“Bagaimana pembelajaran gitar grade 1 kurikulum Trinity dengan menggunakan

(19)

7

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan manusia selalu berorientasi kepada tujuan. Salah satu

keberhasilan penelitian adalah tercapainya tujuan penelitian. Tujuan penelitian selalu

dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang akan dicapai.

Berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat dari tercapai tidaknya

tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan metode “Play Classical Guitar” dalam

pembelajaran gitar grade I kurikulum trinity di Avia Cantata

2. Untuk mengetahui hasil pembelajaran gitar grade I kurikulum trinity dengan

menggunakan metode “Play Classical Guitar” di Avia Cantata.

3. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh pelajar dengan menggunakan

metode “Play Classical Guitar” dalam kurikulum trinity di Avia Cantata.

4. Untuk mengetahui sarana dan prasarana pembelajaran musik yang disediakan

di Avia Cantata.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan dapat mengisi kebutuhan segala komponen

masyarakat, baik dari instansi yang berkaitan dan lembaga-lembaga kesenian maupun

praktisi kesenian, serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat luas.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Menambah wawasan bagi penulis dalam rangka menuangkan gagasan

maupun ide kedalam karya tulis.

(20)

8

3. Sebagai bahan perbandingan bagi penulis berikutnya yang berminat

melakukan penelitian dengan mengunakan metode yang sejenis.

4. Sebagai bahan masukan bagi pembaca, agar dapat mengetahui permasalahan

pada instrumen musik khususnya gitar.

5. Menambah sumber kajian bagi civitas akademis fakultas bahasa dan seni

(21)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

KESIMPULAN

1. Metode play classical guitar merupakan jembatan dalam mempelajari

pembelajaran gitar grade 1 kurikulum trinity yang secara khusus

mempelajari pembacaan notasi musik dalam permainan gitar.

2. Dengan menggunakan metode play classical guitar siswa sudah lebih

mudah untuk memainkan permainan gitar yang ada dalam grade 1

kurikulum trinity.

3. Metode play classical guitar merupakan pundasi yang sangat bagus untuk

orang yang sama sekali tidak tahu memainkan gitar dikarenakan metode

ini secara perlahan-lahan mengajarkan teknik permainan gitar. Banyak

orang bisa bermain gitar tapi tidak mengerti akan apa yang dimainkan,

memlalui metode ini setiap orang yang bermain gitar diajarkan dari tahap

paling dasar seperti pengenalan sistem anatomi gitar sampai pada

pembacaan notasi dalam permainan gitar.

B.

SARAN

1. Kurikulum kebanyakan tidak memasukkan metode pembacaan notasi

musik dalam buku melainkan langsung diarahkan dalam pembacaan

partitur, sehingga sebelum memulai dalam mepelajari kurikulum mulailah

dengan mempelajari sebuah metode yang membahas tentang sistem

(22)

70

2. Dalam sebuah metode jangan pernah menyepelekan tentang rudiment of

music karena hal itu merupakan pundasi yang kuat dalam mempelajari

sebuah instrumen untuk tingkat yang lebih tinggi. Kebanyakan orang yang

berada dalam bidang musik tidak merasa tertarik apabila melihat partitur

yang mengajarkan sebuah metode, padahal hal itu merupakan pradasar

(23)

71

DAFTAR PUSTAKA

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kansius.

Barus, Andry Permana. 2011. Penerapan Metode Pembelajaran Quantum Teaching pada Mata PelajaranSeni Musik Di SMP Negeri 28 Medan. Medan: Skripsi untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan UNIMED.

Djamarah, S.B. dan Zain, A. (1991,2000). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathurrrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refieka Aditama.

Ginting, Eka Lianta. 2009. Penerapan Teknik Petikan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gitar Klasik di Flow Musik Medan. Medan: Skripsi untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan UNIMED.

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching.

Hidayat, AAA. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Surabaya: Salemba

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kustap, Muttaqin. 2008. Seni Musik Klasik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Maryeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Peli, Dian Marsa, 2008. Penerapan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dalam pembelajaran musik ensambel di kelas V SD. Medan: Skripsi untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan UNIMED.

Purba, Wonter Lesson. 2008. Analisis Musikal Aransemen Lagu Etnik Pada Gitar

Tunggal kajian studi kasus pada karya-karya Jubing Kristianto. Medan: Skripsi untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan UNIMED.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

(24)

72

Gambar

Table 4.1 Tabel nilai praktek pembelajaran gitar grade I dengan menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti Hubungan Fasilitas Belajar dan Interaksi Sosial dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA

Ket akut an t erk ena infek si AI DS t elah m elanda k alangan dokt er gigi sebagai salah seor ang t enaga kesehat an oleh kar ena dalam pr akt eknya m er eka selalu ber kont

Pada hari ini, Senin tanggal Delapan belas bulan April tahun Dua ribu enam belas, dimulai pukul 11.30 Wita bertempat di Ruang Sarpras Polres Jembrana, berdasarkan

Pokja ULP Pekerjaan Pembangunan Kantin dan Perbaikan Tribun Lapangan Tenis Wisanggeni Kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga Pada Dinas Pemuda

Kiranya masih perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai peranan berbagai zat gizi dan substansi non gizi yang terdapat dalam bahan makanan yang dapat

MOD EL MENTAL D AN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS REPRESENTATIONAL TASK FORMATS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Petani sasaran sebagai penerima bantuan adalah anggota kelompok tani yang telah diseleksi dan selanjutnya ditetapkan sebagai Calon Petani (CP) penerima bantuan dengan Surat

Uraian di atas memiliki arti bahwa mengembangkan karakter peserta didik bukan hanya menjadi tugas guru Bimbingan dan Konseling saja, tetapi juga kepala sekolah,