• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Bentuk Struktur Tegakan Hutan Bekas Tebangan pada Hutan Alam Tropika Dataran Rendah di Areal HPH Bekas PT. Kiani Lestari Kalimantan Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Bentuk Struktur Tegakan Hutan Bekas Tebangan pada Hutan Alam Tropika Dataran Rendah di Areal HPH Bekas PT. Kiani Lestari Kalimantan Timur"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RINGKASAN

HERU PURYANTO (E 29.0382) Perbandingan Bentulc Struktur Tegakan Hutan BeIas Teba~igan Pada Hutrn Alam Tropika Dataran Rei~dah Di Areal HPH PT. Kiani Lestari Kalimantari Timor, (dibawah bimbingan Dr Ir Ellas, DI Ir Andly Lndrawan, M S dan Ir Teddy Rusolono, MS)

Dinamika suatu masyarakat tumbuhan dipengaruhi oleh keadaan tetnpat

tumbuhnya. Keadaan tempat tumbuh merupakan totalitas dari beberapa faktor yait~l :

tanah, fisiografi, iklim dan biotis. Pengaruh efektif dari faktor-faktor tersebut yang

menentukan suatu masyarakat tumbuhan ke dalam kondisi klimaks, seliingga bentuk

struktur tegakan liutan yang sudah mapan (mencapai tahap klimaks) rnemiliki sifat

yang khas untuk jenis tegakan dan kondisi tempat tumbuh tertentu.

Struktur tegakan hutan lnenyatakan sebaran jumlah pohon pada berbasai kelas

diameter, secara niatematis pengertian ini dapat dipandang sebagai hubungan

fungsional antara diameter (D) dengan jumlali pohon per satuan luas, hiasanya

dinyatakan dalam hektar (selanjutnya disebut sebagai kerapatan polion per liektar, N),

sehingga dapat disandikan sebagai : N=f(D).

Pengetahuan tentang struktur tegakan hutan sangat diperlukan untuk mejamin

tingkat keterandalan dalam rangka pendugaan dimensi tegakan. Data tentang dimensi

tegakan sangat berguna dalam penyusunan rencana pengelolaan hutan dan dapat

digunakan sebagai dasar dalam me~iduga keadaan tegakan yang akan datang.

Mateti utama dalam penelitiau . ini adalah pemilihan bentuk .- . strukt~tr tegakzui

--~. ~ -~

~.~ . . ~. . ., , . ~

hutan bekas tebangan dalam bentuk famili sebaran yang diikutsertakati di lokasi

penelitian. Peniilihan pend~iga famili sebaran terbaik dilakukan dengan mengik~~ti

cara kernlingkinan maksimum terhadap famili sebaran peubah acak kontinyu yaitu

i'amili sebaran eksponensial, gamma, lognormal dan Weibull. Pengkajian berikutnya

adalali untuk melihat kemungkinan penerapan pemakaian betit~rk struktur tegakarl

(3)

I'enelitian irli b e r t ~ ~ j ~ ~ a n untuk : I) mendapatkan perbandingan bentuk s t r ~ l k t ~ ~ r

tegakan liutan bekas tebangan untuk kelompok semua jenis, jeciis komersil

Dipterocarpaceae, jenis komersil non Dipterocarpaceae dan jenis non komersil, dalam

bent~rk famili sebarannya, 2) mendapatkan gambaran tentang kemungkini~n

penerapan pemakaian struktur tegakan untuk keperluan pendugaan dimensi tegakan

hutan (kerapatan pohon). Sedangkan hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini

adalah : 1) Pengaturan hasil dilaksanakan berdasarkan tahun penebangan, 2) Tahun

penebangadpembalakan mempunyai irnplikasi dengan bentuk struktur tegakan hutan.

Bahan yang digunakan berupa data tegakan hutan hasil penelitian dan

pengukuran tahun 1993 terhadap areal hutan bekas tebangan umur 3 tahun, hutan

bekas tebangan umur 5 tahun, hutan bekas tebangan umur 10 tahun, hutan bekas

tebangan umur 13 tahun, h ~ ~ t a n bekas tebangan umur 17 tahun dan hutan primer pada

areal hak pengusahaa~i hutan PT. Kiani Lestari (Elias, 1996).

Bentuk struktur tegakan hutan yang dicobakan pada areal penelitian, untuk

setiap kelompok jenis pohon. yang didekati dengan famili sebaran eksponensial,

gamma, lognormal dan Weibull ternyata telah memberikan famili sebarnn terbaik

yaitu famili sebaran eksponensial untuk kelompok semua jenis, jenis komersil

Dipterocarpaceae, jenis komersil non Dipterocarpaceae dan jenis non komersil pada

liutan alam primer maupun hutan bekas pembalakadtebangan (hutan bekas tebangan

umur 3 tahun, hutan bekas tebangan umur 5 tahun, hutan bekas tebangan umur 10

tahun, hutan bekas tebanga~i umur 13 tahun dan hutan bekas tebangan umur 17

tahun), sehingga fainili sebaran eksponensial dapat diterinla sebagai famili sebaraii

terbaik untuk menerangkan struktur tegakan hutan di areal penelitian

Berdasarkan data penelitian dan dengan memperhatikan persyaratan sistem

silvikultur TI'T1 yaitu ketersediaan jumlah pohon inti (pohon dengan diameter

20-150 cm), malta Icerapatan tegakan pada hutan bekas tebangan umur 3 tahun, 10

taliun, 13 tahun dan 17 tahun telah memenuhi persyaratan ketersediaan jutnlali pohon

inti 25 pohon per hektar, sehingg areal penelitian telah layak untuk diterapkaci

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)

Referensi

Dokumen terkait

NOVIA IKA SETYANI, D1210054, Penggunaan Media Sosial sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter, Facebook, dan Blog

Oleh karena itulah, naskah-naskah lama sangat penting artinya sebagai sumber potensial yang dapat dijadikan sebagai kerangka acuan (term of reference) bagi sua­ tu

Dalam hal tidak berada dalam pembinaan Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal, diserahkan pada saat mendaftar menjadi peserta UN Pendidikan Kesetaraan kepada Panitia UN

Conclusions: Factors affecting the mortality in adult tetanus patients were significant for incubation period,.. fever, co morbidity and severity of the disease

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Instrumen self assessment berbasis web untuk menilai sikap ilmiah pada pembelajaran

Sedangkan pada remaja pria mulai kelihatan (membesar) jaku dilehernya dan suara menjadi sangau/besar, dan mengalami mimpi basah, di samping itu bahunya bertambah lebar

Jika dalam above the line iklan langsung disuguhkan langsung di depan mata melalui TV atau Koran, maka pada bellow the line mata publiklah yang dipancing

Risiko (risk) : adalah akibat yang terjadi atau diperkirakan akan terjadi karena adanya bahaya yang terpapar pada populasi dalam dosis atau konsentrasi tertentu. Risiko