• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi rekapitulasi data pemilu di KPU Jawa Barat : laporan kerja praktek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi rekapitulasi data pemilu di KPU Jawa Barat : laporan kerja praktek"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

153

RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

a. Nama Penulis : Adela Ardiati

b. Tempat dan tanggal lahir : Solok, 04 November 1989

c. Status Perkawinan : Belum Nikah

d. Alamat Lengkap : Jl. Bangbayang Cihaur No. 9

Bandung

e. E-mail : adela_ardiati@yahoo.co.id

f. Nama Ayah : Agung Rohadiat

a. SDN 09 Tanjung Ampalu (1996-2001).

b. SMPN 2 Sawahlunto (2002-2005).

c. SMA N 1 Sawahlunto (2005-2008).

d. UNIKOM Bandung (2008-Sekarang).

Bandung, Maret 2012

(4)

Sistem Informasi Rekapitulasi Data Pemilu di KPU Jawa Barat LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Program study Sistem Informasi

DISUSUN OLEH :

Adela Ardiati (10508136) Angga Sumaria (10508174)

PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(5)

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alham dulillah, segala puji dan syukur saya panjat kan kehadirat ALLAH SWT karena at as berkat rahm at dan hidayah-Nya, penulis dapat m enyelesaikan penulisan yang berjudul syst em t eknologi inform asi dan kom unikasi sert a pengaruhnya t erhadap kinerja pegawai di KPU jaw a barat. Tidak lupa juga shalaw at dan salam penulis panjat kan kepada Nabi M uham m ad SAW besert a keluarga dan para sahabat nya, sem oga selalu berada pada t em pat yang m ulia di sisi ALLAH SWT.

Penulis, menyadari bahw a m asih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan penelit ian ini. Unt uk it u, penulis m engharapkan krit ik dan saran mem bangun dari pem baca. Hal t ersebut bert ujuan supaya penulis dapat m em perbaiki kesalahannya dalam m enem puh penyusunan penulisan berikut nya.

Demikianlah kutipan pengantar dari penulis semoga penelitian ini memberikan manfaat

bagi para pembaca/penulis sebagai pemahaman masukan dan perbandingan.

(6)

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SIMBOL ... vii

DAFTAR Lampiran ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah dan rumusan Masalah ... 4

1.3Maksud dan Tujun Penelitian... 4

1.4Kegunaan Penelitian ... 5

1.5Batasan Masalah ... 6

(7)

ii

BAB II LANDASAN TEORI

2.1Pengertian System ... 8

2.1.1 System teknologi informasi dan komunikasi ... 8

2.1.1.1 Pengertian System ... 8

2.1.1.2 Pengertian Teknologi ... 10

2.1.1.3 Pengertian Informasi ... 11

2.1.1.4 Pengertian Komunikasi ... 12

2.1.1.5 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 13

2.1.1.6 Elemen Sistem ... 14

2.1.1.7 Komponen Informasi ... 16

2.1.1.8 Karakteristik Teknologi Komunikasi ... 17

2.1.1.9 Macam-Macam Teknologi Informasi ... 19

2.1.2 Kinerja Pegawai ... 22

2.1.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai ... 24

2.1.2.2 Cara Meningkatkan Kinerja Pegawai ... 25

2.1.2.3 Metode Penilaian Kerja Pegawai ... 26

2.1.3 Hubungan Teknologi Informasi dengan Kinerja Pegawai ... 28

2.2Kerangka Pemikiran ... 29

(8)

iii

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 32

3.1.1 Sejarah Perusahaan ... 32

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 36

3.1.3 Struktur Organisasi ... 38

3.1.4 Job Dase ... 39

3.2 Metode Penelitian ... 46

3.2.1 Desain Penelitian ... 46

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 48

3.2.3 Metode Pendekatan ... 52

3.3 Analisis Uji Faliditas dan Reabilitas ... 54

(9)

iv

Daftar Gambar

(10)

v

DAFTAR TABEL

(11)
(12)
(13)

DAFTAR PUSTAKA

- ht t p:/ / mediacent er.kpu.go.id/ rekapit ulasi-suara-t ingkat -kabupat en/2 Okt ober 2011

- ht t p:/ / id.w ikipedia.com/ komisi_pemilihan_umum/13 Sept em be 2011

(14)

BAB I

1.1Latar Belakang

Penyelenggaraan pemilu presiden dan wakil presiden merupakan pelaksanaan pemilu

langsung yang kedua sejak era reformasi serta langkah strategis untuk melaksanakan dan

meletakkan dasar –dasar nilai demokrasi yang di cita-citakan seluruh bangsa Indonesia,

terlebih momentum ini utnuk uang kedua kalinya dilakukan oleh lembaga independen komisi

pemilihan umum pada era reformasi.

Berbeda dengan pelaksanaan pemili presiden dan wakil presiden pada tahun sebelumnya

karna sejak tahun 2009 ini masyarakat berhak menetukan sendiri pilhan mereka karna

mereka merasa sudah punya pilihan sendiri, sehingga hiruk pikuk masyarakat dalam

berkampanye relative kurang.

Namun demikian tidak berarti pemilu tidak mendapat perhatian dari masyarakat hal ini

ditunjukkan dari partisipasi pemilih dalam memilih presiden dan wakil presiden lebih besar

dibandingkan dengan pemili presiden yang lalu. Untuk menyongsong hal tesebut bangsa

Indonesia berbenah diri dalam menyempurnakan kehidupan masyarakat, berbangsa dan

bernegara dengan melakukan perubahan-perubahan perundangan bidang politik menjelang

(15)

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Identifikasi Masalah

- Belum efektif nya system rekapitulasi data di KPU

- Banyaknyanya warga yang sudah cukup usia belum terdaftar sebagai pemilih di KPU

Rumusan Masalah

- Bagaimana cara mengefektifkan nya cara pengumpulan rekapitulasi data di KPU

- Bagaimana cara membuat warga yang sudah cukup usia terdaftar sebagai pemilih tetap di KPU

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud

- Memenuhi tugas akhir

- Membangun system rekapitulasi data d KPU

- Membantu KPU untuk mempermudah rekapitulasi data pemilih dan pemenang pemilu

Tujuan

- Membuat system rekapitulasi dat a yang lebih baik d KPU

(16)

1.4 Batasan Masalah

- Kami hanya membuat system rekapitulasi data di kpu

- System rekapitulasi data yang kami buat hanya mencakup tentang data pemilih dan pemenang pemili

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

- Lokasi : KPU Jawa Barat

(17)
(18)

BAB II

2.1 Pengertian System

Suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama

untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy

2.1.1 Elemen Sistem

Setiap system terdiri dari empat elemen yaitu objek, atribut,

hubungan internasional dan lingkungan. . Berikut penjelasan mengenai

elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.

Tujuan inilah yang menjadi motivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem

menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan

sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem

dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang

(19)

berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah

informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi

dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa

pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah.

Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,

keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan

daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang

lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan

permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko

kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan

(20)

sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke

publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini

digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah

untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa

berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan

sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan

dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan

yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap

kelangsungan hidup sistem.

2.1.2 Karakteristik Sismtem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai :

1. . Komponen (components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama

(21)

subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus

dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. .Batassistem(boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau

dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang

sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari

sistem tersebut.

3. Lingkungan(environments)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang

menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang

merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan

hidup sistem.

4. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-sumber

daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu

subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui

penghubung disamping sebagai penghubung untuk

(22)

5. Masukan(input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan

perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan

perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi,

sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang

digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah

menjadiinformasi.

6. Keluaran(output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem

yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran

yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi

adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah(process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku

dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan

mengolah data-data transaksi menjadi laporan - laporan keuangan dan

laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran(objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu

(23)

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan

keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai

sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi System

Sistem mempunyai beberapa klasifikasi yang perlu kita ketahui agar dapat mendifinisikan sebuah sistem tersebut. Berikut ini penjelasan nya.

1. Sistem abstrak dan fisik.

a. Sistem Abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contoh : Sistem Teologis.

b. Sistem Fisik : Sistem yang ada secara fisik. Contoh : Sistem Komputer.

2. Sistem alamiah dan buatan manusia.

a. Sistem Alamiah : Sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat

oleh manusia. Contoh : Sistem Perputaran Bumi.

b. Sistem Buatan Manusia : Sistem yang dirancang oleh manusia dan

(24)

3. Sistem tertentu dan tak tentu.

a) Sistem Tertentu : Beroperasi degan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi,interaksi bagiannya dapat dideteksi dengan pasti

sehingga keluarannya dapat diramalkan.

b) Sistem Tak Tentu : Sistem yang kondisi masa depannya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

2.2

Pengertian informasi

Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu

proses transformasi data menjadi suatu informasi input - proses – output .

2.3 Pengertian Sistem Informasi

(25)

2.4 Metode Pendekatan Sistem

Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini adalah menggunakan metode penelitian Deskriptif yaitu melakukan penelitian dengan mencari dan mengemukakan data berdasarkan data perusahaan yang sebenarnya, kemudian melakukan analisis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Selain itu

juga,menggunakan metode Deduktif yang sesuai dengan kebutuhan, yaitu

menyelesaikan semua proses sesuai dengan alur yang digunakan sebelum akhirnya dapat membuat kesimpulan atas sistem yang ada.

2.4.1 Alat Bantu Analisis

1. Flow Map

Diagram alir dokumen (Flowmap) merupakan diagram yang memberikan

gambaran luar keseluruhan operasi tanpa penguraian semua langkah input spesifik,

pengolahan dan output yang akan dilaksanakan. Hal yang penting adalah untuk

menampilkan gambaran total tanpa khawatir akan tiap detail yang kecil. Setiap alur

dokumen memasukkan dari beberapa program yang terpisah.

2. Diagram Konteks

Diagram kontek adalah suatu alat atau metode penggambaran suatu Sistem

Informasi secara global, baik Sistem Informasi yang berbasis komputer atau tidak

(26)

keseluruhan proses dalam sistem dan minimal sebuah external entity (entitas luar)

yang merupakan sumber atau tujuan data dari sistem tersebut dan aliran data yang

menggambarkan aliran suatu masukan ataupun keluaran dari sistem tersebut.

3. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design). DFD sering

digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang

akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana

data tersebut akan disimpan. Untuk mewakili arus data dalam suatu sistem digunakan

notasi atau simbol sehingga membantu dalam komunikasi dengan pemakai sistem

untuk memahami sistem secara logika. Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD

a. External Entity (kesatuan luar) atau Boundary (Batas Sistem)

Setiap system mempunyai batas sistem (Boundary) yang memisahkan

suatu system lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input-input dan

menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external

entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa

orang, organisasi atau system lainnya yang akan memberikan input atau

(27)

b. Data Flow (arus data)

mesin atau komputer dari hasil dari suatu arus data yang masuk kedalam

proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu

proses data dianjurkan dengan simbol lingkaran.

d. Data Store (simpanan data)

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu

file atau database di sistem komputer. Simpanan data di DFD dapat

disimbolkan dengan sepasang garis Horizontal parallel.

2.5 Rekapitulasi Data

Rekapitulasi data di KPU jawa barat adalah proses penyimapanan data

yang dimulai dari penyimpanan data pemilih tidak tetap yang dikirim oleh

pemerintah ke KPU jawa barat lalu disebarkan ke kabupaten,kecamatan, pps

dan di pps ini diulang kembali pendataan warga agar menjadi pemilih tetap

(28)

Data pemilih tetap di KPU di simpan dan direkap kembali lalu dibuat

surat suaranya untuk dikirim ke tps. Lalu hasil pemenang pemilu yang ada di

tps akan dikirm ke pps untuk diperiksa kesahannya dari pps data pemenang

akan dikirim ke kecamatan lalu dilanjutkan ke kabupaten dan KPU jawa barat

(29)
(30)

BAB III

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Dengan perkembangan teknologi pada saat ini sehingga kebutuhan akan

informasi semakin meningkat serta semakin instan dan higienis nya informasi yang di

butuhkan dalam pemilihan suatu kepala daerah atau negara.

Maka tinjauan perusahaan ini berisi sejarah,visi dan misi,struktur organisasi

serta deskripsi kerja pada bagian-bagian yang ada di KPU

Komisi Pemilihan Umum atau lebih dikenal KPU adalah suatu instansi

pemerintahan yang bergerak di dalam pemilihan suatu kepala daerah dan Negara baik

bupati,gubernur atau pun presiden serta anggota dewan daerah atau tingkat nasional.

Ada pun sejarah KPU sebagai berikut :

Sejarah KPU

Secara institusional, KPU yang ada sekarang merupakan KPU ketiga yang

dibentuk setelah Pemilu demokratis sejak reformasi 1998. KPU pertama (1999-2001)

dibentuk dengan Keppres No 16 Tahun 1999 yang berisikan 53 orang anggota yang

berasal dari unsur pemerintah dan Partai Politik dan dilantik oleh Presiden BJ

Habibie. KPU kedua (2001-2007) dibentuk dengan Keppres No 10 Tahun 2001 yang

berisikan 11 orang anggota yang berasal dari unsur akademis dan LSM dan dilantik

(31)

KPU ketiga (2007-2012) dibentuk berdasarkan Keppres No 101/P/2007 yang

berisikan 7 orang anggota yang berasal dari anggota KPU Provinsi, akademisi,

peneliti dan birokrat dilantik tanggal 23 Oktober 2007 minus Syamsulbahri yang

urung dilantik Presiden karena masalah hukum. Untuk menghadapi pelaksanaan

Pemilihan Umum 2009, image KPU harus diubah sehingga KPU dapat berfungsi

secara efektif dan mampu memfasilitasi pelaksanaan Pemilu yang jujur dan adil.

Terlaksananya Pemilu yang jujur dan adil tersebut merupakan faktor penting bagi

terpilihnya wakil rakyat yang lebih berkualitas, dan mampu menyuarakan aspirasi

rakyat. Sebagai anggota KPU, integritas moral sebagai pelaksana pemilu sangat

penting, selain menjadi motor penggerak KPU juga membuat KPU lebih kredibel di

mata masyarakat karena didukung oleh personal yang jujur dan adil.

Tepat 3 (tiga) tahun setelah berakhirnya penyelenggaraan Pemilu 2004, muncul

pemikiran di kalangan pemerintah dan DPR untuk meningkatkan kualitas pemilihan

umum, salah satunya kualitas penyelenggara Pemilu. Sebagai penyelenggara pemilu,

KPU dituntut independen dan non-partisan. Untuk itu atas usul insiatif DPR-RI

menyusun dan bersama pemerintah mensyahkan Undang-undang Nomor 22 Tahun

(32)

Sebelumnya keberadaan penyelenggara Pemilu terdapat dalam Pasal 22-E

Undang-undang Dasar Tahun 1945 dan Undang-Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang

Pemilu DPR, DPD dan DPRD, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang

Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007

Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai penyelenggara Pemilihan Umum

yang dilaksanakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bersifat

nasional.

Sifat nasional mencerminkan bahwa wilayah kerja dan tanggung jawab KPU sebagai

penyelenggara Pemilihan Umum mencakup seluruh wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Sifat tetap menunjukkan KPU sebagai lembaga yang

menjalankan tugas secara berkesinambungan meskipun dibatasi oleh masa jabatan

tertentu.

Sifat mandiri menegaskan KPU dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum bebas

dari pengaruh pihak mana pun. Perubahan penting dalam undang-undang Nomor 22

Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu, meliputi pengaturan mengenai lembaga

penyelenggara Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Pemilihan Umum

Presiden dan Wakil Presiden; serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah yang sebelumnya diatur dalam beberapa peraturan

(33)

Dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu diatur

mengenai KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagai lembaga

penyelenggara pemilihan umum yang permanen dan Bawaslu sebagai lembaga

pengawas Pemilu. KPU dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab sesuai

dengan peraturan perundang-undangan serta dalam hal penyelenggaraan seluruh

tahapan pemilihan umum dan tugas lainnya.

KPU memberikan laporan Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu juga mengatur

kedudukan panitia pemilihan yang meliputi PPK, PPS, KPPS dan PPLN serta

KPPSLN yang merupakan penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat ad hoc.

Panitia tersebut mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan semua tahapan

penyelenggaraan Pemilihan Umum dalam rangka mengawal terwujudnya Pemilihan

Umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Dalam rangka mewujudkan KPU dan Bawaslu yang memiliki integritas dan

kredibilitas sebagai Penyelenggara Pemilu, disusun dan ditetapkan Kode Etik

Penyelenggara Pemilu. Agar Kode Etik Penyelenggara Pemilu dapat diterapkan

dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum, dibentuk Dewan Kehormatan KPU, KPU

Provinsi, dan Bawaslu. Di dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang

(34)

diundangkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara

Pemilu, jumlah anggota KPU berkurang menjadi 7 orang.

Pengurangan jumlah anggota KPU dari 11 orang menjadi 7 orang tidak mengubah

secara mendasar pembagian tugas, fungsi, wewenang dan kewajiban KPU dalam

merencanakan dan melaksanakan tahap-tahap, jadwal dan mekanisme Pemilu DPR,

DPD, DPRD, Pemilu Presiden/Wakil Presiden dan Pemilu Kepala Daerah Dan Wakil

KepalaDaerah.

Menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu,

komposisi keanggotaan KPU memperhatikan keterwakilan perempuan

sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen). Masa keanggotaan KPU 5 (lima) tahun terhitung

sejak pengucapan sumpah/janji. Penyelenggara Pemilu berpedoman kepada asas :

mandiri; jujur; adil; kepastian hukum; tertib penyelenggara Pemilu; kepentingan

umum; keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas; akuntabilitas; efisiensi dan

(35)

Visi dan Misi

Visi :

Terwujud nya Masyarakat Jawa Barat yang mandiri

Misi :

1. Memecahkan stagnasi pembangunan dengan mengakselerasi secara lebih

cerdas pencapaian kesejahteraan masyarakat di bidang daya beli, kualitas

pendidikan dan kualitas kesehatan

2. Memfokuskan pada pembangunan nyata perekonomian masyarakat berbasis

agro industry dan bahari yang berwawasan lingkungan

3. Melancarkan reformasi sunggu-sungguh atas kebekuan birokrasi menuju

aparatur yang bersih, berorientasi kepada pelayanan public, serta penggunaan

anggaran yang pro public

4. Menumbuhkan investasi dalam negeri yang mampu secara langsung

mengangkat perekonomian dan kesejahteraan rakyat

5. Memperkuat pemberdayaan perempuan dalam pembangunan social politik

dan perlindungan terhadap anak

6. Menyuguhkan kehidupan beragama yang rukun,toleransi dan penuh kesejukan

7. Memelihara dan mengembangkan budaya dan kearifan local

8. Mengokohkan kualitas demokrasi dengan edukasi politik dan menyertakan

(36)
(37)

3.3 Deskripsi Kerja

1. Staf Pelaksana Bagian Program Data, Organisasi dan SDM

2. Staf Pelaksana Bagian Keuangan, Umum dan Logistik

3. Staf Pelaksana Bagian Hukum, Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat

(1) Staf Pelaksana pada SubBagian Program dan Data mempunyai Tugas :

a. mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran pemilu

b. mengumpulkan dan menyiapkan bahan-bahan penyusunan kebutuhan saran

dan prasarana pemilu

c. mengumpulkan dan menyiapkan bahan-bahan penyusunan kerjasama dengan

pemerintah lain yang terkait

d. mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan kerjasama dengan

lembaga non pemerintah

e. mengumpulkan dan menyiapkan bahan petunjuk teknis pelaksanaan pemilu

f. mengumpulkan dan menyiapkan bahan-bahan data pemutakhiran penduduk

dan daftar pemilih

g. mengumpulkan dan menghimpun dalam penyusunan laporan hasil pemilu

khusus DPT

h. mengumpulkan dan mengolah bahan pengembangan dan penggunaan

(38)

i. melaksanakan pengoperasian pengembangan aplikasi pengolahan dan

penyajian data dan informasi pemilu

j. mengumpulkan dan menyiapkan bahan hasil monitoring penyelenggaraan

pemilu

k. mengumpulkan dan menyiapkan bahan hasil supervisi penyelenggara pemilu

l. mengumpulkan dan menyiapkan bahan evaluasi penyelenggaraan pemilu

m. mengumpulkan dan menyiapkan bahan dokumentasi penyelenggaraan pemilu

n. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan serta

pedoman dan petunjuk teknis tentang pengelolaan keuangan pemilu

o. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Program dan Data

p. mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemuktahiran data kependudukan dan

data pemilih

q. menjalankan tugas lain yang diperintah oleh pemimpin

(1A) Staf Pelaksana pada Subbagian Organisasi dan SDM mempunyai Tugas:

a. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebutuhan sumber daya

manusia

b. menyiapkan bahan usulan rencana mutasi pegawai

c. mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk usulan kesejahteraan pegawai

d. menyusun dan menyiapkan bahan untuk usulan kesejahteraan pegawai.

e. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendidikan dan

(39)

f. menyiapkan bahan-bahan untuk penyusunan DUK

g. menghimpun peraturan perundangan-undangan, kebijakan serta pedoman dan

petunjuk teknis tentang kepegawaian

h. melaksanakan penghimpunan DP3

i. melaksanakan penyiapan draft formasi pegawai

j. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan usulan pemberhentian PNS

pada secretariat KPU provinsi dan secretariat KPU Kabupaten/Kota

k. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan usulan kenaikan gaji

berkala bagi PNS Sekretariat KPU provinsi dan secretariat KPU

Kabupaten/kota

l. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan usulan kenaikan pangkat

bagi PNS secretariat KPU provinsi dan secretariat KPU Kabupaten/kota

m. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan usulan pegawai yang

pension secretariat KPU provinsi dan secretariat KPU Kabupaten/kota

n. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan usulan CPNS menjadi PNS

secretariat KPU provinsi dan secretariat KPU Kabupaten/Kota

o. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan usulan

penempatan/pemindahan PNS secretariat provinsi dan secretariat kabupaten

p. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Organisasi dan SDM

(40)

(2) Staf pelaksanaan pada Subbagian Keuangan mempunyai Tugas:

a. menyiapkan bahan untuk monitor dan evaluasi pelaksanaan teknis kegiatan

pengelolaan keuangan (KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota)

b. menghimpun peraturan perundangan-undangan yang berkaitan dengan

pengelolaan keuangan

c. mengumpulkan bahan dan melaksanakan verifikasi laporan keuangan

d. menyiapkan bahan untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan teknis kegiatan

supervisi anggaran

e. menyusun dan menyiapkan bahan-bahan untuk keperluan realisasi anggaran

(SAI dan LPJ)

f. menghimpun data realisasi anggaran beserta Administrasi Data Komputer

(ADK) untuk dikompilasi dan dilakukan rekonsiliasi dengan kanwil ditjen

perbendaharaan

g. membuat daftar gaji

h. melaksanakan pembayaran gaji

i. membantu menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian keuangan

j. membuat dan menyusun laporan SAI dan Rekonsiliasi KPU Kabupaten/Kota

k. mengoperasikan aplikasi keuangan

(2A) Staf pelaksanaan pada Subbagian Umum dan Logistik mempunyai Tugas:

(41)

b. melakukan urusan kearsipan dan ekspedisi di linkungan secretariat KPU

provinsi

c. melaksanakan penomoran,pengetikan dan pengagendaan naskah dinas

d. melakukan urusan perlengkapan di linkungan

e. mencatat himpunan naskah dianas yang keluar

f. membantu menyusun dan menyimpan arsip aktif

g. mengdokumentasi kan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan

Logistik

h. mengumpulkan dan menyiapkan bahan alokasi barang kebutuhan pemilu serta

membuat laporan

i. menyiapkan bahan alokasi kebutuhan sarana pemilu

j. menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan, kebijakan serta

pedoman dan petunjuk teknis tentang pengelolaan logistic pemilu

k. melaksanakan inventaris barang

l. melaksanakan operasional aplikasi SIMAK BMN

(42)

(3) Staf pelaksana pada Subbagian Hukum mempunyai Tugas:

a. mengumpulkan bahan untuk materi penyuluhan peraturan perundangan

tentang pemilu

b. mengumpulkan bahan untuk advokasi dan konsultasi hokum penyelenggara

pemilu

c. mengolah bahan advokasi dan konsultasi hokum penyelenggaraan pemilu

d. mengumpulkan bahan untuk pembelaan advokasi dan sengketa hokum

penyelenggaraan pemilu

e. mengumpulkan bahan-bahan untuk verifikasi factual peserta pemilu

f. membantu pelaksanakan verifikasi factual peserta pemilu

g. menyiapkan bahan evaluasi terhadap kegiatan verifikasi factual peserta

pemilu

h. menyusun bahan laporan kegiatan verifikasi factual peserta pemilu

i. mengumpulkan bahan-bahan informasi administrasi keuangan, pelaporan dan

audit dana kampanye peserta pemilu

j. menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan

k. menginventaris dan mengkaji permasalahan dalam pelaksanaan pemilu

l. menyusun draf keputusan KPU Provinsi yang bersifat penetapan dalam setiap

tahapan pemilu

m. menyusun berita acara rapat pleno KPU Provinsi

(43)

(3A) Staf pelaksana Subbagian Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat

mempunyai Tugas:

a. mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan dan informasi pembagian daerah

pemilihan dan alokasi kursi untuk pemilu anggota DPRD Provinsi

b. menyusun draf pembagian daerah pemilihan dan alokasi daerah untuk pemilu

anggota DPRD Provinsi

c. mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan dan informasi tentang

pemungutan,perhitungan suara dan penetapan hasil pemilu

d. menyusun draf pedoman dan petunjuk teknis pemungutan, perhitungan suara

dan penetapan hasil pemilu

e. menyiapkan bahan penggantian antar waktu DPRD Provinsi

f. menyiapkan semua berkas kelengkapan penggantian antar waktu anggota

DPR Provinsi mengumpulkan bahan melengkapi kekurangan persyaratan

g. mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan pemberitaan dan penerbitan

informasi pemilu

h. menyusun draf pemberitaan dan penerbitan informasi pemilu

i. mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan dan informasi pelaksanaan

kampanye

j. menyusun draf tata cara pelaksanaan sosialisasi dan kampanye

k. mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan dan informasi pedoman teknis

(44)

l. menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan, kebijakan serta

pedoman dan petunjuk teknis tentang pengelolahan keuangan pemilu

m. menyusun dan mengelola rencana pedoman teknis pelaksanaan pemilu kepala

daerah/Wakil Kepala Daerah

n. memfasilitasi pemantauan kegiatan pelaksanaan pemilu

(45)

31

BAB IV

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan

4.1.1.Analisis Dokumen

Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai Penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatannyang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Atau secara lebih mudahnya,

analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk

merancang sistem yang baru atau diperbarui. Tahap analisis sistem ini merupakan tahap

yang sangat kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan

menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Analisis dokumen bertujuan untuk mengetahui spesifikasi informasi yang ada dalam

(46)

32

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

4.1.2.1. Flow Map

(47)

33

(48)
(49)

35

4.13 Evaluasi Sistem yang Berjalan

System rekapitulasi data pemilu di KPU jawa barat masih kurang efektif karana

masih banyak warga yang sudah sudah cukup umur belum terdaftar sebagai pemilih tetap dan

data pemilih dan pemenang pemilu belum tersimpan dengan baik

4.2 Usulan Perancangan Sistem

4.2.1 Tujuan Perancangan System

- Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem.

- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap.kedua tujuan ini lebih berfokus pada perancangan atau desain

siatem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan

lengkap yang nantinya digunakan untuk pembuatan program

(50)

36

(51)

37

(52)

38

(53)

39

4.2.2.4 Kamus Data

No Nama Arus Data Aliran Struktur

1 Data pemilih tetap sementara Kpu_JawaBarat,

Pemerintah,

2 Data pemilih tetap Kpu_JawaBarat, TPS Nama_pemilih

Alamat_pemilih

Umur_pemilih

3 Surat suara Kpu_JawaBarat, TPS Nama_calon

Partai

No_calon

4 Info pemenang pemilu TPS,PPS, Kecamatan,

(54)

40

BAB V

5.1 Kesimpulan

Bedasarkan analisis system yang dilakukan di KPU jawa barat dan pembahasan dari

bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan

- Penyimpanan dan pengolahan data menjadi lebih baik karena menggunakan system pengolahan data yang lebih mudah dan terstruktur

- Pendataan warga sebagai pemilih lebih cepat dan akurat

- Proses perhitungan data transaksi pemilu menjadi lebih mudah

- Penyajian laporan data pemilih dan pemenang pemilu lebih mudah dan cepat

Karena sebelum digunakannya system informasi rekapitulasi data terdapat beberapa masalah

yang dihadapi KPU jawa barat yaiutu

- Penyimpanan data

- Pendataan warga belum akurat

- Kesulitan pencarian data

(55)

41 5.2 Saran

Setelah mempelajari dan memahami keadaan yang dihadapi dalam system rekapitulasi

data pemilu di KPU jawa barat

maka dari itu menyarankan

- Perlu adanya pengembangan system informasi penyimpanan data yang lebih baik

- Diperlukan adanya perbaikan dalam mendata warga sebagai pemilih agar tidak ada lagi warga yang sudah cukup umur belum terdaftar sebagai pemilih tetap

Referensi

Dokumen terkait

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan

Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data

DFD adalah suatu jaringan sistem , DFD sering dipakai untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik