GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan guna melaksanakan ketentuan Pasal 69 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 1 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, perlu menyusun Uraian Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
b. bahwa Uraian Tugas dan Fungsi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Gubernur;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. UndangUndang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);
3. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pe merintahan Daerah (Lembaran Negara Republik In donesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembar an Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai mana telah diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 No mor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo nesia Nomor 5234);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 ten tang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Peme rintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerin tahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambah an Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 ten tang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No mor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo nesia Nomor 4741);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja
MEMUTUSKAN :
menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.
BAB I
SUSUNAN ORGANISASI Pasal 1
Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari :
a. Kepala Satuan; b. Sekretariat;
c. Bidang Penegakan Perundangundangan Daerah; d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya
rakat;
e. Bidang Sumber Daya Aparatur; f. Bidang Perlindungan Masyarakat; g. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB II
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu
Kepala Satuan Pasal 2
(1) Kepala Satuan mempunyai tugas melaksanakan pe meliharaan dan penyelenggaraan ketentraman umum dan ketertiban masyarakat, menegakkan Per aturan Daerah dan Peraturan Gubernur serta perlin dungan masyarakat, memimpin, mengoordinasikan seluruh kegiatan Sekretariat, Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Satuan mempunyai fungsi : a. penyusunan program dan pelaksanaan, penegak
man masyarakat serta perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Da
erah dan Peraturan Gubernur;
c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertib an umum dan ketentraman masyarakat;
d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat; e. pelaksanaan koordinasi penegakan peraturan da erah dan peraturan gubernur serta penyelengga ran ketertiban umum dan ketentraman masyara kat dengan Kepolisian Negara Republik, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah dan/atau aparatur lainnya;
f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan hukum agar mematuhi dan mentaati pene gakan peraturan daerah dan peraturan gubernur; g. pelaksanaan pembinaan staf;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kedua Sekretariat
Pasal 3
(1) Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayan an administrasi dan koordinasi perencanaan pro gram dan anggaran, meliputi keuangan dan asset serta kepegawaian dan urusan umum di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan
program dan anggaran;
b. pengelolaan urusan administrasi keuangan dan asset;
c. pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyu rat dan rumah tangga serta urusan administrasi umum Satuan Polisi Pamong Praja.
d. pengoordinasian penyiapan bahan dan data, pen gendalian, monitoring, evaluasi serta penyusunan laporan;
e. pelaksanaan pembinaan staf;
tugasnya;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan.
Pasal 4 (1) Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
(2) Masingmasing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
Pasal 5
(1) Sub Bagian Program mempunyai tugas menyiapkan bahan dan menghimpun data dari bidang sebagai bahan penyusunan program dan anggaran Satuan Polisi Pamong Praja serta bahan penyusunan pela poran.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Program sebagaimana di maksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja;
b. menghimpun peraturan perundangundangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk penyu sunan rencana program dan laporan;
c. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan penyusunan rencana program;
d. mengoordinasikan program kegiatan
e. melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pogram;
f. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemerik saan;
g. menyiapkan laporan seluruh proses perencanaan program dan pengendalian;
h. melaksanakan penyusunan Laporan Akuntabili tas Kinerja Instansi Pemerintah;
giatan;
j. melakukan pengkajian dan pengembalian pro gram;
k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se suai bidang tugasnya;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 6
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mempersi apkan bahan penyusunan rencana anggaran pembi ayaan, pengelolaan keuangan dan pelaksanaan ang garan serta melaksanakan administrasi keuangan. (2) Uraian Tugas Sub Bagian Keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. mengelola administrasi dan menyusun program
kerja Subbagian Keuangan;
b. menghimpun peraturan perundangundangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksa naan rencana anggaran dan pelaporan;
c. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan penyusunan rencana anggaran;
d. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusun an anggaran keuangan;
e. melaksanakan penatausahaan dan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji karyawan; f. melaksanakan pengadministrasian dan pembuka
an keuangan;
g. melaksanakan pembinaan dibidang keuangan; h. menyusun laporan pertanggung jawaban atas pe
laksanaan pengelolaan keuangan;
i. melaksanakan standar akuntansi pemerintahan dan penyiapan bahan pertanggungjawaban keu angan;
j. melaksanakan pengawasan dan pengendalian ke uangan;
k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se suai bidang tugasnya;
Pasal 7
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tu gas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan ko ordinasi serta penyelenggaraan kegiatan penyusun an formasi pengangkatan, mutasi, pengembangan, pembinaan dan tata usaha kepegawaian.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja Subbagian Keuangan;
b. mengelola administrasi umum dan kepegawaian; c. menghimpun peraturan perundangan sebagai pe
doman pelaksanaan di bidang umum dan kepega waian;
d. melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat;
e. melakukan penyusunan kebutuhan perlengkapan dan perawatan peralatan kantor serta menyusun laporan pertanggung jawaban atas barang inven taris;
f. melaksanakan tugas kehumasan dan keprotoko lan;
g. menyiapkan bahan penataan, pengembangan ke lembagaan dan ketatalaksanaan;
h. menyelenggarakan urusan kerumah tanggaan; i. menyiapkan bahan dan data serta menyusun la
poran pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan Satuan Polisi Pamong Praja; j. melaksanakan pembinaan staf;
k. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se suai bidang tugasnya;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Bidang Penegakan PerundangUndangan Daerah Pasal 8
mempunyai tugas penyelenggaraan pengembangan, pengkajian kebijakan penegakan Perundang undangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Beli tung.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Penegakan Perundang Undangan Daerah mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan serta petunjuk teknis bidang penegakan perun dangundangan daerah Provinsi Kepulauan Bang ka Belitung;
b. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan institusi lain di bidang penegakan perundangundangan daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
c. pelaksanaan pengawasaan dan pengendalian bi dang penegakan perundangundangan daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
d. pelaksanaan Fasilitasi dan patroli penegakan per undangundangan daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang penegakan perundangundangan Dae rah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
f. pelaksanaan pembinaan staf;
g. pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan se suai bidang tugasnya;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas an.
(3) Bidang Penegakan PerundangUndangan Daerah di pimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan.
Pasal 9
(1) Bidang Penegakan PerundangUndangan Daerah ter diri dari :
a. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan; b. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan.
Pasal 10
(1) Seksi Pembinaan, Pengawasan Dan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan pembinaan, penga wasan dan penyuluhan kepada warga masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum lainnya tentang penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Guber nur;
(2) Uraian Tugas Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Pe nyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ada lah sebagai berikut:
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksi pembinaan, pengawasan dan penyu luhan;
b. menghimpun peraturan perundangundangan, pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan pem binaan, pengawasan dan penyuluhan;
c. mengumpulkan dan menganalisa data sumber daya aparatur untuk bahan pemberdayaan sum ber daya masyarakat;
d. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dibidang pembinaan, pengawasan, dan penyuluh an;
e. melaksanakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur Polisi Pamong Praja, Bantuan Polisi Pa mong Praja dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil; f. menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi
dengan instansi terkait dalam pelaksanaan pem binaan, pengawasan dan penyuluhan;
g. menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan; h. melaksanakan evaluasi dan pemantauan kegiatan
pembinaan, pengawasan dan penyuluhan; dan i. menyiapkan bahan dan data serta menyusun la
poran Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyu luhan.
j. melaksanakan pembinaan staf;
k. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se suai bidang tugasnya;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(1) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan mempunyai tu gas melaksanakan penyelidikan dan penyidikan ke pada warga masyarakat, aparatur atau badan hu kum yang diduga melakukan pelanggaran atas Pera turan Daerah dan/atau Peraturan Gubernur.
(2) Uraian Tugas Seksi Penyelidikan dan Penyidikan se bagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksi Penyelidikan dan Penyidikan;
b. menghimpun Peraturan Perundangundangan, pedoman petunjuk teknis dan pelaksanaan pe nyelidikan dan penyidikan;
c. melaksanakan penyelidikan dan penyidikan ter hadap pelanggaran penegakan Peraturan Perun dangundangan;
d. melakukan monitoring tindak lanjut hasil Penyeli dikan dan Penyidikan atas pelanggaran penegak an peraturan Perundangundangan Daerah Pro vinsi;
e. mengelola administrasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);
f. menyusun berkas penyelidikan dan penyidikan pelanggaran penegakan Peraturan Perundang undang Daerah Provinsi dan Peraturan Pelaksa nanya;
g. melaksanakan penindakan terhadap pelanggaran penegakan Peraturan Perundangundangan Dae rah Provinsi;
h. menyusun berkas penindakan atas pelanggaran penegakan Perundangundangan Daerah Provin si dan Peraturan Pelaksananya;
i. melakukan pembinaan dalam rangka penyelidik an dan penyidikan;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan Seksi Penyelidikan dan Penyidikan;
k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se suai bidang tugasnya;
Bagian Keempat
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Pasal 12
(1) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya rakat mempunyai tugas menyelenggarakan pengkaji an bahan kebijakan dibidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Ketertiban Umum dan Keten traman Masyarakat mempunyai fungsi :
a. perumusan pelaksanaan kegiatan serta petunjuk teknis bidang ketertiban umum dan Ketentraman Masyarakat;
b. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan institusi lain dibidang Ketertiban Umum dan ketentraman masyarakat;
c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bi dang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya rakat;
d. pelaksanaan fasilitasi dan patroli ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan ka bupaten/kota;
e. pelaksanakan pembinaan staf;
f. pelaksanakan evaluasi dan pembuatan laporan sesuai bidang tugasnya;
g. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(3) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya rakat dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satu an.
Pasal 13
(1) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya rakat, terdiri dari :
a. Seksi Operasi dan Pengendalian; b. Seksi Kerjasama.
Pasal 14
(1) Seksi Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur dan melakukan pengendalian dalam rangka ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
(2) Uraian Tugas Seksi Operasi dan Pengendalian seba gaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai ber ikut:
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja Seksi Operasi dan Pengendalian;
b. menghimpun peraturan perundangundangan, pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan ope rasi dan pengendalian;
c. merumuskan kebijakan dan petunjuk pelaksana an penyelenggaraan ketertiban umum dan keten traman masyarakat;
d. menyusun rencana kegiatan penyelenggaraan ke tertiban umum dan ketentraman masyarakat; e. melakukan pengawasan dan pengendalian penye
lenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
f. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan keter tiban umum dan ketentraman masyarakat;
g. melaksanakan pengaturan penjagaan, pengawal an dan patroli penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
h. melaksanakan patroli wilayah;
i. melakukan pembinaan dalam rangka operasi dan pengendalian;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan operasi dan pengendalian;
k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se suai bidang tugasnya;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(1) Seksi Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dan kerjasama dengan ka bupaten/ kota, unit kerja dan/atau lembaga lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas.
(2) Uraian Tugas Seksi Kerjasama sebagaimana dimak sud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja Seksi kerjasama;
b. menghimpun Peraturan Perundangundangan, pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan ker jasama;
c. merumuskan kebijakan kerjasama penyelengga raan ketertiban umum dan ketentraman masya rakat;
d. menyiapkan dan menyusun konsep bahan kerja sama penyelenggaraan ketertiban umum dan ke tentraman masyarakat;
e. melakukan koordinasi dalam pelaksanaan kerja sama antar instansi terkait;
f. menyusun pedoman bahan fasilitasi kegiatan ker jasama:
g. melaksanakan kegiatan kerjasama penyelengga raan ketertiban dan ketentraman masyarakat; h. melakukan pembinaan dibidang kerjasama; i. memberikan telaah dan pertimbangan teknis dibi
dang kerjasama; dan
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan Seksi Kerjasama;
k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se suai bidang tugasnya;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kelima
Bidang Sumber Daya Aparatur Pasal 16
(1) Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai tugas menyelenggarakan pengembangan, pengkajian dan kebijakan di Bidang Sumber Daya Aparatur.
pada ayat (1), Bidang Sumber Daya Aparatur mem punyai fungsi :
a. perumusan dan pelaksanaan kegiatan serta pe tunjuk teknis Bidang Sumber Daya Aparatur; b. penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan
serta petunjuk teknis di Bidang Sumber Daya Aparatur;
c. pelaksanaan koordinasi dengan lembaga dan in stansi terkait di Bidang Sumber Daya Aparatur; d. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian Bi
dang Sumber Daya Aparatur; e. pelaksanaan pembinaan staf;
f. pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan se suai bidang tugasnya;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas an.
(3) Bidang Sumber Daya Aparatur dipimpin oleh seo rang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan.
Pasal 17
(1) Bidang Sumber Daya Aparatur, terdiri dari : a. Seksi Pelatihan Dasar;
b. Seksi Teknis Fungsional.
(2)Masingmasing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur.
Pasal 18
(1) Seksi Pelatihan Dasar mempunyai tugas melaksana kan kegiatan pelatihan dasar dan teknis fungsional. (2) Uraian Tugas Seksi Pelatihan Dasar sebagaimana di
maksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja Seksi Pelatihan Dasar;
b. menghimpun peraturan perundangundangan, pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan pela tihan dasar;
c. mengumpulkan dan menganalisa data untuk ba han pengembangan sumber daya aparatur;
ga terkait pengembangan teknis fungsional sum ber daya aparatur;
e. memberikan bimbingan dan pelatihan dasar per lindungan masyarakat dan bantuan Polisi Pa mong Praja;
f. menyusun rencana kebutuhan pengembangan teknis sumber daya aparatur untuk pelatihan da sar;
g. menyiapkan bahan kegiatan dengan instansi ter kait dalam pelaksanaan diklat pelatihan dasar; h. melaksanakan fasilitasi pengawasan dan pengen
dalian pelaksanaan pelatihan dasar sumber daya aparatur;
i. melaksanakan pembinaan staf;
j. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se suai bidang tugasnya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 19
(1) Seksi Teknis Fungsional mempunyai tugas melaksa nakan kegiatan teknis fungsional dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas operasional pene gakan peraturan daerah, peraturan gubernur, keter tiban umum dan ketentraman masyarakat serta per lindungan masyarakat.
(2) Uraian Tugas Seksi Teknis Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. mengelola administrasi dan menyusun program
kerja seksi teknis fungsional;
b. menghimpun peraturan perundangundangan, pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan tek nis fungsional;
c. mengumpulkan dan menganalisa data teknis fungsional untuk bahan pengembangansumber daya aparatur;
d. melaksanakan koordinasi dengan instansi/lemba ga terkait pengembangan teknis fungsional sum ber daya aparatur;
e. melaksanakan pelatihan teknis fungsional sum ber daya aparatur;
kait dalam pelaksanaan pelatihan teknis fungsio nal;
g. melaksanakan fasilitasi pengawasan dan pengen dalian pelaksanaan pelatihan teknis fungsional sumber daya aparatur;
h. memberikan telaahan dan pertimbangan teknis pelaksanaan teknis fungsioanal;
i. melaksanakan pembinaan staf;
j. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se suai bidang tugasnya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keenam
Bidang Perlindungan Masyarakat Pasal 20
(1) Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis bidang perlindungan masyarakat, pembinaan dan pelatihan hansip/perlindungan masyarakat Satuan Kerja/Lembaga Perangkat Daerah untuk pelayanan perlindungan masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. perumusan dan pelaksanaan kegiatan serta pe tunjuk teknis bidang perlindungan masyarakat; b. penyususnan rencana dan pelaksanaan kegiatan
serta petunjuk teknis dibidang perlindungan ma syarakat;
c. pelaksanaan koordinasi dengan lembaga dan in stansi terkait dibidang perlindungan masyarakat; d. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bi
dang perlindungan masyarakat; e. pelaksanaan pembinaan staf;
f. pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan se suai bidang tugasnya;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas an.
jawab kepada Kepala Satuan. Pasal 21
(1) Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari : a. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat; b. Seksi Bina Potensi Masyarakat.
(2) Masingmasing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat.
Pasal 22
(1) Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan, menyiapkan bahan dan me nyusun kebijakan teknis pelaksanaan kegiatan pem binaan dan pelatihan hansip/perlindungan masya rakat satuan kerja/lembaga perangkat daerah untuk pelayanan perlindungan masyarakat.
(2) Uraian tugas Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat; b. menghimpun peraturan Perundangundangan,
pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan satu an perlindungan masyarakat;
c. mengumpulkan dan menganalisa data dan infor masi satuan perlindungan masyarakat serta pengamanan swakarsa;
d. menyusun prosedur tetap, petunjuk teknis dan pelaksanaan satuan perlindungan masyarakat serta pengamanan swakarsa;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se suai bidang tugasnya;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 23
(2) Uraian Tugas Seksi Bina Potensi Masyarakat seba gaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai ber ikut:
a. melaksanakan pembinaan dan pembekalan kepa da masyarakat di daerah rawan bencana;
b. melaksanakan sosialisasi dalam mengantisipasi terjadinya bencana;
c. melaksanakan pemantauan serta berperan aktif mengikuti situasi pada lokasi yang akan berdam pak terkena bencana;
d. melaksanakan pembinaan staf;
e. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se suai bidang tugasnya;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
BAB III
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 24
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sesuai dengan keahliannya dan kebutuhannya.
Pasal 25
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimak sud dalam Pasal 24 terdiri dari sejumlah tenaga da lam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh seorang te naga fungsional senior yang ditunjuk dan diangkat oleh Kepala Satuan.
(3) Jumlah Jabatan Fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundangundangan.
BAB IV
Pasal 26
Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 77 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 35 Seri D), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 27
Halhal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Gubernur ini, akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur sepanjang mengenai pelaksanaannya.
Pasal 28
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ditetapkan di Pangkalpinang pada tanggal 20 September 2013
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto
RUSTAM EFFENDI Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 20 September 2013 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
IMAM MARDI NUGROHO