• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pergub Nomor 48 Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pergub Nomor 48 Tahun 2013"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

 URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI 

PAMONG PRAJA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas pokok   dan   fungsi   Satuan   Polisi   Pamong   Praja Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung   dan   guna melaksanakan ketentuan Pasal 69 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 1   Tahun   2013   tentang   Organisasi   dan   Tata   Kerja Inspektorat,   Badan   Perencanaan   Pembangunan Daerah   dan   Lembaga   Teknis   Daerah   Provinsi Kepulauan   Bangka   Belitung,   perlu   menyusun Uraian   Tugas   dan   Fungsi   Satuan   Polisi   Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

b. bahwa   Uraian   Tugas   dan   Fungsi   sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Gubernur;

(2)

Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Nomor 3890);

2. Undang­Undang   Nomor   27   Tahun   2000   tentang Pembentukan Provinsi  Kepulauan Bangka  Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

3. Undang­Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pe­ merintahan Daerah (Lembaran Negara Republik In­ donesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembar­ an Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai­ mana telah diubah terakhir dengan Undang­Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lem­ baran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang­Undang   Nomor   12   Tahun   2011   tentang

Pembentukan Peraturan Perundang­undangan (Lem­ baran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 No­ mor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo­ nesia Nomor 5234);

5. Peraturan   Pemerintah   Nomor   38   Tahun   2007   ten­ tang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Peme­ rintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerin­ tahan   Daerah   Kabupaten/Kota   (Lembaran   Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambah­ an   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Nomor 4737);

6. Peraturan   Pemerintah   Nomor   41   Tahun   2007   ten­ tang   Pedoman   Organisasi   Perangkat   Daerah   (Lem­ baran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No­ mor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo­ nesia  Nomor 4741);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja

(3)

MEMUTUSKAN :

menetapkan : PERATURAN   GUBERNUR   KEPULAUAN   BANGKA BELITUNG   TENTANG   URAIAN   TUGAS   DAN   FUNGSI SATUAN   POLISI   PAMONG   PRAJA   PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.

BAB I

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 1

Susunan   Organisasi   Satuan   Polisi   Pamong   Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari :

a. Kepala Satuan; b. Sekretariat;

c. Bidang Penegakan Perundang­undangan Daerah; d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya­

rakat;

e. Bidang Sumber Daya Aparatur; f. Bidang Perlindungan Masyarakat; g. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB II

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu

Kepala Satuan Pasal 2

(1) Kepala Satuan mempunyai tugas melaksanakan pe­ meliharaan   dan   penyelenggaraan   ketentraman umum dan ketertiban masyarakat, menegakkan Per­ aturan Daerah dan Peraturan Gubernur serta perlin­ dungan   masyarakat,   memimpin,   mengoordinasikan seluruh kegiatan Sekretariat, Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Satuan mempunyai fungsi : a. penyusunan program dan pelaksanaan, penegak­

(4)

man masyarakat serta perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Da­

erah dan Peraturan Gubernur;

c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertib­ an umum dan ketentraman masyarakat;

d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat; e. pelaksanaan koordinasi penegakan peraturan da­ erah dan peraturan gubernur serta penyelengga­ ran ketertiban umum dan ketentraman masyara­ kat dengan Kepolisian Negara Republik, Penyidik Pegawai   Negeri   Sipil   Daerah   dan/atau   aparatur lainnya;

f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan hukum agar mematuhi dan mentaati pene­ gakan peraturan daerah dan peraturan gubernur; g. pelaksanaan pembinaan staf;

h. pelaksanaan  tugas   lain  yang   diberikan   oleh atasan.

Bagian Kedua Sekretariat

Pasal 3

(1) Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayan­ an   administrasi   dan   koordinasi   perencanaan   pro­ gram   dan   anggaran,   meliputi   keuangan   dan   asset serta kepegawaian dan urusan umum di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :  a. penyiapan   bahan  dan  koordinasi  penyusunan

program dan anggaran;

b. pengelolaan   urusan   administrasi   keuangan   dan asset;

c. pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyu­ rat dan rumah tangga serta urusan administrasi umum Satuan Polisi Pamong Praja.

d. pengoordinasian penyiapan bahan dan data, pen­ gendalian, monitoring, evaluasi serta penyusunan laporan;

e. pelaksanaan pembinaan staf;

(5)

tugasnya;

g. pelaksanaan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasan.

(3) Sekretariat   dipimpin   oleh   seorang   Sekretaris   yang berada   di   bawah   dan   bertanggung   jawab   kepada Kepala Satuan.

Pasal 4  (1) Sekretariat, terdiri dari  :

a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

(2) Masing­masing   Sub   Bagian   dipimpin   oleh   seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

Pasal 5

(1) Sub Bagian Program mempunyai tugas menyiapkan bahan   dan   menghimpun   data   dari   bidang   sebagai bahan  penyusunan  program  dan  anggaran  Satuan Polisi Pamong Praja serta bahan penyusunan pela­ poran.

(2) Uraian tugas  Sub Bagian Program sebagaimana di­ maksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program kerja;

b. menghimpun   peraturan   perundang­undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk penyu­ sunan rencana program dan laporan;

c. mengumpulkan   dan   menganalisa   data   sebagai bahan penyusunan rencana program;

d. mengoordinasikan program kegiatan

e. melaksanakan   pemantauan,   pengendalian   dan evaluasi pelaksanaan pogram;

f. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemerik­ saan;

g. menyiapkan laporan seluruh proses perencanaan program dan pengendalian;

h. melaksanakan   penyusunan   Laporan   Akuntabili­ tas Kinerja Instansi Pemerintah; 

(6)

giatan;

j. melakukan   pengkajian   dan   pengembalian   pro­ gram;

k. melaksanakan pembinaan staf;

l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­ suai bidang tugasnya;

m. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasan.

Pasal 6

(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mempersi­ apkan bahan penyusunan rencana anggaran pembi­ ayaan, pengelolaan keuangan dan pelaksanaan ang­ garan serta melaksanakan administrasi keuangan. (2) Uraian Tugas   Sub Bagian Keuangan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program

kerja Subbagian Keuangan;

b. menghimpun   peraturan   perundang­undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksa­ naan rencana anggaran dan pelaporan;

c. mengumpulkan   dan   menganalisa   data   sebagai bahan penyusunan rencana anggaran;

d. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusun­ an anggaran keuangan;

e. melaksanakan   penatausahaan   dan   pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji karyawan; f. melaksanakan pengadministrasian dan pembuka­

an keuangan;

g. melaksanakan pembinaan dibidang keuangan; h. menyusun laporan pertanggung jawaban atas pe­

laksanaan pengelolaan keuangan;

i. melaksanakan   standar   akuntansi   pemerintahan dan penyiapan bahan pertanggungjawaban keu­ angan;

j. melaksanakan pengawasan dan pengendalian ke­ uangan;

k. melaksanakan pembinaan staf;

l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­ suai bidang tugasnya;

(7)

Pasal 7

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tu­ gas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan ko­ ordinasi serta penyelenggaraan kegiatan penyusun­ an   formasi   pengangkatan,   mutasi,   pengembangan, pembinaan dan tata usaha kepegawaian.

(2) Uraian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program kerja Subbagian Keuangan;

b. mengelola administrasi umum dan kepegawaian; c. menghimpun peraturan perundangan sebagai pe­

doman pelaksanaan di bidang umum dan kepega­ waian;

d. melaksanakan   penerimaan,   pendistribusian   dan pengiriman surat;

e. melakukan penyusunan kebutuhan perlengkapan dan perawatan peralatan kantor serta menyusun laporan pertanggung jawaban atas barang inven­ taris;

f. melaksanakan tugas kehumasan dan keprotoko­ lan;

g. menyiapkan bahan penataan, pengembangan ke­ lembagaan dan ketatalaksanaan;

h. menyelenggarakan urusan kerumah tanggaan;  i. menyiapkan bahan dan data serta menyusun la­

poran pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan Satuan Polisi Pamong Praja; j. melaksanakan pembinaan staf;

k. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­ suai bidang tugasnya;

l. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasan.

Bagian Ketiga

Bidang Penegakan Perundang­Undangan Daerah Pasal 8 

(8)

mempunyai tugas penyelenggaraan pengembangan, pengkajian   kebijakan   penegakan   Perundang­ undangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Beli­ tung. 

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada   ayat   (1),   Bidang   Penegakan   Perundang­ Undangan Daerah mempunyai fungsi :

a. penyusunan   rencana   dan   pelaksanaan   kegiatan serta   petunjuk   teknis   bidang   penegakan   perun­ dang­undangan daerah Provinsi Kepulauan Bang­ ka Belitung;

b. pelaksanaan   koordinasi   dan   kerjasama   dengan lembaga dan  institusi lain  di bidang  penegakan perundang­undangan daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

c. pelaksanaan pengawasaan dan pengendalian bi­ dang   penegakan   perundang­undangan   daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

d. pelaksanaan Fasilitasi dan patroli penegakan per­ undang­undangan   daerah   Provinsi   Kepulauan Bangka Belitung;

e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang penegakan perundang­undangan Dae­ rah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; 

f. pelaksanaan pembinaan staf;

g. pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan se­ suai bidang tugasnya;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas­ an.

(3) Bidang Penegakan Perundang­Undangan Daerah di­ pimpin   oleh   seorang   Kepala   yang   berada   dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan.

Pasal 9

(1) Bidang  Penegakan  Perundang­Undangan  Daerah  ter­ diri dari :

a. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan; b. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan.

(9)

Pasal 10

(1) Seksi   Pembinaan,   Pengawasan   Dan   Penyuluhan mempunyai   tugas  melakukan   pembinaan,   penga­ wasan dan penyuluhan kepada warga masyarakat, aparatur   dan/atau   badan   hukum   lainnya   tentang penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Guber­ nur;

(2) Uraian Tugas Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Pe­ nyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ada­ lah sebagai berikut:

a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program kerja seksi pembinaan, pengawasan dan penyu­ luhan;

b. menghimpun   peraturan   perundang­undangan, pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan pem­ binaan, pengawasan dan penyuluhan;

c. mengumpulkan   dan   menganalisa   data   sumber daya aparatur untuk bahan pemberdayaan sum­ ber daya masyarakat;

d. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dibidang pembinaan, pengawasan, dan penyuluh­ an;

e. melaksanakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur Polisi Pamong Praja, Bantuan Polisi Pa­ mong Praja dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil; f. menyiapkan   bahan   koordinasi   dan   sinkronisasi

dengan instansi terkait dalam pelaksanaan pem­ binaan, pengawasan dan penyuluhan;

g. menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan; h. melaksanakan evaluasi dan pemantauan kegiatan

pembinaan, pengawasan dan penyuluhan; dan i. menyiapkan bahan dan data serta menyusun la­

poran Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyu­ luhan.

j. melaksanakan pembinaan staf;

k. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­ suai bidang tugasnya;

l. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasan.

(10)

(1) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan mempunyai tu­ gas  melaksanakan penyelidikan dan penyidikan ke­ pada  warga   masyarakat,  aparatur   atau  badan   hu­ kum yang diduga melakukan pelanggaran atas Pera­ turan Daerah dan/atau Peraturan Gubernur.

(2) Uraian Tugas Seksi Penyelidikan dan Penyidikan se­ bagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program kerja seksi Penyelidikan dan Penyidikan;

b. menghimpun   Peraturan   Perundang­undangan, pedoman   petunjuk   teknis   dan   pelaksanaan   pe­ nyelidikan dan penyidikan;

c. melaksanakan   penyelidikan   dan   penyidikan   ter­ hadap pelanggaran penegakan Peraturan Perun­ dang­undangan;

d. melakukan monitoring tindak lanjut hasil Penyeli­ dikan dan Penyidikan atas pelanggaran penegak­ an  peraturan   Perundang­undangan  Daerah   Pro­ vinsi;

e. mengelola   administrasi   Penyidik   Pegawai   Negeri Sipil (PPNS);

f. menyusun   berkas   penyelidikan   dan   penyidikan pelanggaran   penegakan   Peraturan   Perundang­ undang Daerah Provinsi dan Peraturan Pelaksa­ nanya;

g. melaksanakan penindakan terhadap pelanggaran penegakan Peraturan Perundang­undangan Dae­ rah Provinsi;

h. menyusun   berkas   penindakan   atas   pelanggaran penegakan Perundang­undangan  Daerah Provin­ si dan Peraturan Pelaksananya;

i. melakukan pembinaan dalam rangka penyelidik­ an dan penyidikan;

j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan   laporan   Seksi   Penyelidikan   dan Penyidikan;

k. melaksanakan pembinaan staf;

l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­ suai bidang tugasnya;

(11)

Bagian Keempat

Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Pasal 12

(1) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya­ rakat mempunyai tugas menyelenggarakan pengkaji­ an bahan kebijakan dibidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Ketertiban Umum dan Keten­ traman Masyarakat mempunyai fungsi :

a. perumusan pelaksanaan kegiatan serta petunjuk teknis bidang ketertiban umum dan Ketentraman Masyarakat;

b. pelaksanaan   koordinasi   dan   kerjasama   dengan lembaga   dan   institusi   lain   dibidang   Ketertiban Umum dan ketentraman masyarakat;

c. pelaksanaan   pengawasan   dan   pengendalian   bi­ dang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya­ rakat;

d. pelaksanaan   fasilitasi   dan   patroli   ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan ka­ bupaten/kota;

e. pelaksanakan pembinaan staf;

f. pelaksanakan   evaluasi   dan   pembuatan   laporan sesuai bidang tugasnya;

g. pelaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasan.

(3) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya­ rakat dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di­ bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satu­ an.

Pasal 13

(1) Bidang  Ketertiban  Umum dan  Ketentraman  Masya­ rakat, terdiri dari :

a. Seksi Operasi dan Pengendalian; b. Seksi Kerjasama.

(12)

Pasal 14

(1) Seksi  Operasi   dan  Pengendalian   mempunyai  tugas melaksanakan   penegakan   Peraturan   Daerah   dan Peraturan   Gubernur   dan   melakukan   pengendalian dalam   rangka   ketertiban   umum   dan   ketentraman masyarakat.

(2) Uraian Tugas Seksi Operasi dan Pengendalian seba­ gaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai ber­ ikut:

a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program kerja Seksi Operasi dan Pengendalian;

b. menghimpun   peraturan   perundang­undangan, pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan ope­ rasi dan pengendalian;

c. merumuskan kebijakan dan petunjuk pelaksana­ an penyelenggaraan ketertiban umum dan keten­ traman masyarakat;

d. menyusun rencana kegiatan penyelenggaraan ke­ tertiban umum dan ketentraman masyarakat; e. melakukan pengawasan dan pengendalian penye­

lenggaraan   ketertiban   umum   dan   ketentraman masyarakat;

f. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan keter­ tiban umum dan ketentraman masyarakat;

g. melaksanakan pengaturan penjagaan, pengawal­ an dan patroli penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

h. melaksanakan patroli wilayah;

i. melakukan pembinaan dalam rangka operasi dan pengendalian;

j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan operasi dan pengendalian;

k. melaksanakan pembinaan staf;

l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­ suai bidang tugasnya;

m. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasan.

(13)

(1) Seksi   Kerjasama   mempunyai   tugas   melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dan kerjasama dengan ka­ bupaten/   kota,   unit   kerja   dan/atau   lembaga   lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas.

(2) Uraian Tugas Seksi Kerjasama sebagaimana dimak­ sud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program kerja Seksi kerjasama;

b. menghimpun   Peraturan   Perundang­undangan, pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan ker­ jasama;

c. merumuskan   kebijakan   kerjasama   penyelengga­ raan ketertiban umum dan ketentraman masya­ rakat;

d. menyiapkan dan menyusun konsep bahan kerja­ sama penyelenggaraan ketertiban umum dan ke­ tentraman masyarakat;

e. melakukan koordinasi dalam pelaksanaan kerja­ sama antar instansi terkait;

f. menyusun pedoman bahan fasilitasi kegiatan ker­ jasama:

g. melaksanakan   kegiatan   kerjasama   penyelengga­ raan ketertiban dan ketentraman masyarakat; h. melakukan pembinaan dibidang kerjasama; i. memberikan telaah dan pertimbangan teknis dibi­

dang kerjasama; dan

j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan Seksi Kerjasama;

k. melaksanakan pembinaan staf;

l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­ suai bidang tugasnya;

m. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasan.

Bagian Kelima

Bidang Sumber Daya Aparatur Pasal 16

(1) Bidang   Sumber   Daya   Aparatur   mempunyai   tugas menyelenggarakan   pengembangan,   pengkajian   dan kebijakan di Bidang Sumber Daya Aparatur.

(14)

pada ayat (1), Bidang Sumber Daya Aparatur mem­ punyai fungsi :

a. perumusan  dan   pelaksanaan  kegiatan   serta  pe­ tunjuk teknis Bidang Sumber Daya Aparatur; b. penyusunan   rencana   dan   pelaksanaan   kegiatan

serta   petunjuk   teknis   di   Bidang   Sumber   Daya Aparatur;

c. pelaksanaan koordinasi dengan lembaga dan in­ stansi terkait di Bidang Sumber Daya Aparatur; d. pelaksanaan   pengawasan   dan   pengendalian   Bi­

dang Sumber Daya Aparatur; e. pelaksanaan pembinaan staf;

f. pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan se­ suai bidang tugasnya;

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas­ an.

(3) Bidang   Sumber   Daya   Aparatur   dipimpin   oleh   seo­ rang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung­ jawab kepada Kepala Satuan.

Pasal 17

(1) Bidang Sumber Daya Aparatur, terdiri dari : a. Seksi Pelatihan Dasar;

b. Seksi Teknis Fungsional.

(2)Masing­masing  Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur.

Pasal 18

(1) Seksi Pelatihan Dasar mempunyai tugas melaksana­ kan kegiatan pelatihan dasar dan teknis fungsional. (2) Uraian Tugas Seksi Pelatihan Dasar sebagaimana di­

maksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program kerja Seksi Pelatihan Dasar;

b. menghimpun   peraturan   perundang­undangan, pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan pela­ tihan dasar;

c. mengumpulkan dan menganalisa data untuk ba­ han pengembangan sumber daya aparatur;

(15)

ga terkait pengembangan teknis fungsional sum­ ber daya aparatur;

e. memberikan bimbingan dan pelatihan dasar per­ lindungan   masyarakat   dan   bantuan   Polisi   Pa­ mong Praja;

f. menyusun   rencana   kebutuhan   pengembangan teknis sumber daya aparatur untuk pelatihan da­ sar;

g. menyiapkan bahan kegiatan dengan instansi ter­ kait dalam pelaksanaan diklat pelatihan dasar; h. melaksanakan fasilitasi pengawasan dan pengen­

dalian pelaksanaan pelatihan dasar sumber daya aparatur;

i. melaksanakan pembinaan staf;

j. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­ suai bidang tugasnya;

k. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasan.

 

Pasal 19

(1) Seksi Teknis Fungsional mempunyai tugas melaksa­ nakan   kegiatan   teknis   fungsional   dalam   rangka mendukung   pelaksanaan   tugas   operasional   pene­ gakan peraturan daerah, peraturan gubernur, keter­ tiban umum dan ketentraman masyarakat serta per­ lindungan masyarakat.

(2) Uraian Tugas Seksi Teknis Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program

kerja seksi teknis fungsional;

b. menghimpun   peraturan   perundang­undangan, pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan tek­ nis fungsional;

c. mengumpulkan   dan   menganalisa   data   teknis fungsional   untuk   bahan   pengembangansumber daya aparatur;

d. melaksanakan koordinasi dengan instansi/lemba­ ga terkait pengembangan teknis fungsional sum­ ber daya aparatur;

e. melaksanakan   pelatihan   teknis   fungsional   sum­ ber daya aparatur;

(16)

kait dalam pelaksanaan pelatihan teknis fungsio­ nal;

g. melaksanakan fasilitasi pengawasan dan pengen­ dalian   pelaksanaan   pelatihan   teknis   fungsional sumber daya aparatur;

h. memberikan   telaahan   dan   pertimbangan   teknis pelaksanaan teknis fungsioanal;

i. melaksanakan pembinaan staf;

j. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­ suai bidang tugasnya;

k. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasan.

Bagian Keenam

Bidang Perlindungan Masyarakat Pasal 20

(1) Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis bidang perlindungan masyarakat, pembinaan dan pelatihan hansip/perlindungan   masyarakat   Satuan Kerja/Lembaga Perangkat Daerah untuk pelayanan perlindungan masyarakat.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada   ayat   (1),   Bidang   Perlindungan   Masyarakat mempunyai  fungsi :

a. perumusan  dan   pelaksanaan  kegiatan   serta  pe­ tunjuk teknis bidang perlindungan masyarakat; b. penyususnan rencana dan pelaksanaan kegiatan

serta petunjuk teknis dibidang perlindungan ma­ syarakat;

c. pelaksanaan koordinasi dengan lembaga dan in­ stansi terkait dibidang perlindungan masyarakat; d. pelaksanaan   pengawasan   dan   pengendalian   bi­

dang perlindungan masyarakat; e. pelaksanaan pembinaan staf;

f. pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan se­ suai bidang tugasnya;

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas­ an.

(17)

jawab kepada Kepala Satuan. Pasal 21

(1) Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari : a. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat; b. Seksi Bina Potensi Masyarakat.

(2) Masing­masing  Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat.

Pasal 22

(1) Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas  melaksanakan,   menyiapkan   bahan   dan   me­ nyusun kebijakan teknis pelaksanaan kegiatan pem­ binaan dan pelatihan hansip/perlindungan masya­ rakat satuan kerja/lembaga perangkat daerah untuk pelayanan perlindungan masyarakat.

(2) Uraian tugas Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program kerja Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat; b. menghimpun   peraturan   Perundang­undangan,

pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan satu­ an perlindungan masyarakat;

c. mengumpulkan dan menganalisa data dan infor­ masi   satuan   perlindungan   masyarakat   serta pengamanan swakarsa;

d. menyusun   prosedur   tetap,   petunjuk   teknis   dan pelaksanaan   satuan   perlindungan   masyarakat serta pengamanan swakarsa;

e. melaksanakan pembinaan staf;

f. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­ suai bidang tugasnya;

g. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasan.

Pasal 23

(18)

(2) Uraian Tugas Seksi Bina Potensi Masyarakat seba­ gaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai ber­ ikut:

a. melaksanakan pembinaan dan pembekalan kepa­ da masyarakat di daerah rawan bencana;

b. melaksanakan   sosialisasi   dalam   mengantisipasi terjadinya bencana;

c. melaksanakan   pemantauan   serta   berperan   aktif mengikuti situasi pada lokasi yang akan berdam­ pak terkena bencana;

d. melaksanakan pembinaan staf;

e. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­ suai bidang tugasnya;

f. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasan.

BAB III

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 24

Kelompok   Jabatan   Fungsional   mempunyai   tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong   Praja   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung sesuai dengan keahliannya dan kebutuhannya.

Pasal 25

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimak­ sud dalam Pasal 24 terdiri dari sejumlah tenaga da­ lam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh seorang te­ naga fungsional senior yang ditunjuk dan diangkat oleh Kepala Satuan.

(3) Jumlah   Jabatan   Fungsional   tersebut   ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis   dan   jenjang   jabatan   fungsional   berdasarkan peraturan perundang­undangan.

BAB IV

(19)

Pasal 26

Dengan   berlakunya   Peraturan   Gubernur   ini,   maka Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 77   Tahun   2008   tentang   Uraian   Tugas   Satuan   Polisi Pamong   Praja   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung (Berita   Daerah   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung Tahun 2008 Nomor 35  Seri D), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 27

Hal­hal   yang   belum   cukup   diatur   dalam   Peraturan Gubernur   ini,   akan   ditetapkan   lebih   lanjut   oleh Gubernur sepanjang mengenai pelaksanaannya.

Pasal 28

Peraturan   Gubernur   ini   mulai   berlaku   pada   tanggal diundangkan.

Agar   setiap   orang   mengetahuinya,   memerintahkan pengundangan   Peraturan   Gubernur   ini   dengan penempatannya   dalam   Berita   Daerah   Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinang  pada tanggal 20 September 2013    

GUBERNUR

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto

RUSTAM EFFENDI Diundangkan di Pangkalpinang

pada tanggal 20 September 2013 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

(20)

IMAM MARDI NUGROHO

Referensi

Dokumen terkait

(Boger, 1964:152) Ukuran dari ruangan atau beberapa bagian lain dari rumah yang menggunakan tatami, demikian juga bagian yang menggunakan lantai papan kayu atau

Dana alokasi umum adalah semua pengeluaran Negara yang dialokasikan kepada daerah dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah, sebagaimana dimaksud dalam

Fadjroel Rachman President Commissioner Bobby Achirul Awal Nazief Commissioner Wicipto Setiadi Commissioner Rildo Ananda Anwar Commissioner Muchlis Rantoni Luddin

bahwa terkadang seseorang tidak dapat membayar utang- utangnya secara langsung; karena itu, ia boleh memindahkan penagihannya kepada pihak lain, yang dalam hukum

Kompetensi Akademik Mahasiswa FKIE IKIP Jurusan Biologi, Fisika, dan Kimia Ditinjau dari Peranannya dalam Mengelola Kegiatan Inkuiri sebagai Dasar Pengembangan Pelajaran

Pensiun Janda/Duda Pegawai Negeri Sipil yang tewas yang dipensiun tanggal 1 Januari 2006 dan sebelumnya, pensiun pokoknya disesuaikan menjadi sebagaimana tersebut dalam lajur

Dimana mutu tempe yang diamati adalah kandungan protein, sifat organoleptik (aroma, warna, tekstur, dan rasa), dan jenis substrat yang digunakan adalah kacang buncis

Pada plot penelitian di bawah tajuk pohon yang jumlah pohonnya lebih banyak, suhu udara menjadi lebih dingin dan kelembaban udara relatif menjadi lebih tinggi,