• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG

PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI TENAGA KERJA HARIAN LEPAS, BORONGAN DAN PERJANJIAN

KERJA WAKTU TERTENTU PADA SEKTOR JASA KONSTRUKSI DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan memberi perlindungan bagi tenaga kerja harian lepas, borongan dan perjanjian waktu tertentu, perlu dilaksanakan program jaminan sosial tenaga kerja;

b. bahwa ditetapkannya Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP-196/MEN/1999 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian kerja Waktu Tertentu Pada Sektor Jasa Kanstruksi, maka Peraturan Gubernur Nomor 10 tahun 2004 tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Pada Jasa Kontruksi dan Sektor Informal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung perlu disesuaikan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu ditetapkan Peraturan Gubernur tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga kerja Harian Lepas, Borongnan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Pada Sektor Jasa Konstruksi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918);

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3201);

3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3468);

(2)

5. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);

5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3520) sebagimana telah diubah keempat kalinya dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4582);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1995 Tentang Penetapan Badan Penyelenggara Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

11.Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 2 Seri D);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA HARIAN LEPAS, BORONGAN DAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PADA JASA KONSTRUKSI DAN SEKTOR INFORMAL DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

(3)

bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.

3. PT. JAMSOSTEK (Persero) adalah PT. JAMSOSTEK (Persero) diwilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

4. Penyedia Jasa adalah orang perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi.

5. Jasa Kontruksi adalah layanan jasa kontruksi perencanaan pekerjaan kontruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan kontruksi dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan kontruksi.

6. Tenaga kerja adalah pekerja harian lepas yang bekerja pada kontraktor atau pemborong pekerjaan fisik sektor jasa konstruksi.

Pasal 2

Setiap penyedia jasa, baik unsur pemerintah maupun swasta wajib mendaftarkan proyek dan tenaga kerja harian lepasnya ke dalam program JAMSOSTEK sektor jasa konstruksi kepada badan penyelenggara/kantor cabang PT. JAMSOSTEK (Persero).

Pasal 3

(1) Penyedia jasa/kontraktor jasa kontruksi diwajibkan membayar iuran kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja.

(2) Besarnya iuran bagi kepesertaan tenaga kerja dan tata cara pembayaran iuran berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

(1) Iuran JAMSOSTEK sebagiman dimaksud pada pasal 3 ayat (1) disetor langsung oleh penyedia jasa ke dalam rekening badan penyelenggara pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan Cabang Pangkalpinang dengan melampirkan formulir rincian iuran JAMSOSTEK Jasa Konstruksi.

(2) Setiap Tenaga Kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja apabila penyedia jasa/kontraktor sektor jasa konstruksi telah melaksanakan pembayaran iuran pertanggungan.

Pasal 5

(1) Penyedia jasa/kontraktor jasa kontruksi yang mendapat pekerjaan pada proyek bangunan fisik yang dibiayai oleh APBN, APBD, perusahaan Negara, Swasta Nasional maupun asing serta proyek pembangunan fisik mandiri/swakelola dan swasta yang izinnya dikeluarkan oleh instansi yang berwenang diwajibkan menyetor iuran JAMSOSTEK selambat-lambatnya pada saat pembayaran termin pertama.

(4)

(Persero) yang selanjutnya diganti dengan bukti pembayaran iuran.

Pasal 6

PT. JAMSOSTEK (Persero) menyediakan bentuk-bentuk formulir yang diberikan secara gratis.

Pasal 7

Pengawasan pelaksanaan program JAMSOSTEK bagi tenaga kerja harian lepas sektor jasa kontruksi, dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Program JAMSOSTEK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

Pasal 8

Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini Keputusan Gubenur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 10 tahun 2004 tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Pada Jasa Kontruksi dan Sektor Informal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 9

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinang Pada tanggal Desember 2009

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

EKO MAULANA ALI

Diundangkan di Pangkalpinang Pada tanggal Desember 2009

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

IMAM MARDI NUGROHO

Referensi

Dokumen terkait

literatur yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Untuk lebih jelasnya, sumber-sumber literatur yang penulis dapatkan. adalah

Laporan Projek Akhir II ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan D-III pada Program Studi Metrologi dan Instrumentasi Fakultas

B(mendapat ekstrak kedelai dosis 520mg/hari) dan kelompok C(mendapat ekstrak kedelai dosis 780 mg/hari) lebih tinggi dibandingkan dengan rerata jumlah spermatozoa

Pemberian ekstrak kedelai (Glycine max) dengan dosis 260 mg/hari, 520 mg/hari dan 780 mg/hari dapat meningkatkan motilitas spermatozoa akan tetapi tidak

atas usul Dewan Moneter daripada Direktur-direktur yang lain untuk.. waktu selama-lamanya

dapat digunakan untuk input data analog, juga dapat digunakan sebagai pin digital. I/O, kecuali pin A 6 dan A 7 yang hanya dpat digunakan untuk input

Mesin Penetas Telur Berbasis Arduino nano, Elangga, Surabaya, 2006. Hadi, Akses Sensor suhu dan kelembaban DHT22 berbasis

Oftentimes, according to Creswell (2006), transcendental phenomenology is useful in research involving such fields as sociology, psychology, nursing, health sciences, education or