• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JRM 0908185 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JRM 0908185 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Putri Indriani, 2015

ANALISIS VERBA TIDAK BERATURAN BENTUK KALA LAMPAU PERFEKT DALAM BUKU Studio d B1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

ABSTRAKSI

Indriani, Putri. 0908185. 2015. Analisis Verba Tidak Beraturan Bentuk Kala Lampau Perfekt Dalam Buku Studio d B1. Bandung. Skripsi: Departemen Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. Universitas Pendidikan Indonesia.

Kebanyakan verba tidak beraturan bentuk kala lampau Perfekt memiliki awalan ge- dan akhiran –en dan sebagian kecil berakhiran –e(t), di samping itu vokal Stamm-nya mengalami perubahan. Dalam mempelajari verba tidak beraturan bentuk kala lampau Perfekt, pembelajar bahasa Jerman sering mengalami kesulitan dalam menentukan verba bantu untuk verba utama dalam bentuk Partizip Perfekt. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan verba tidak beraturan yang muncul dalam kala lampau Perfekt di dalam buku studio d B1; (2) Mendeskripsikan verba bantu yang berkorelasi dengan verba tidak beraturan dalam kala Perfekt; dan (3) Mendeskripsikan perubahan bentuk verba tidak beraturan dalam kala lampau Perfekt yang terdapat dalam buku studio d B1 tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Korpus penelitian adalah teks-teks dari buku ajar studio d B1 yang mengandung kalimat dengan kala lampau Perfekt dengan verba tidak beraturan. Landasan teoretis tentang perubahan bentuk verba tidak beraturan dalam kala Perfekt diambil dari pendapat Neubold dan Duden, sedangkan tentang verba bantu yang berkorelasi dengan verba tidak beraturan dalam kala Perfekt diambil dari pendapat Fandrych, Braun et. al., Dreyer/Schmitt, Helbig/Buscha. Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa (1) Terdapat 51 kalimat yang mengandung 33 verba tidak beraturan dalam kala Perfekt yang terdiri dari 26 verba tanpa awalan (15 verba muncul satu kali, empat verba dua kali, tujuh verba tiga kali), dan tujuh verba berawalan; (2) Verba bantu yang digunakan dalam kala Perfekt adalah haben dan sein. Pada penelitian ini ditemukan lebih banyak verba tidak beraturan yang berkorelasi dengan verba bantu haben daripada verba bantu sein yaitu sebanyak 25 verba berbanding delapan. Beberapa verba penting membentuk kala Perfekt dengan sein, yaitu verba intransitif yang menunjukkan pergerakan/perubahan tempat atau perubahan keadaan, serta verba “bleiben” dan

(2)

Putri Indriani, 2015

ANALISIS VERBA TIDAK BERATURAN BENTUK KALA LAMPAU PERFEKT DALAM BUKU Studio d B1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

Kurzfassung

Indriani, Putri. 0908185. 2015. Analyse der unregelmäßigen Verben im Perfekt

im Buch “Studio d B1. Bandung. Skripsi: Deutschabteilung. Fakultät für

Sprachen und Literatur. Universitas Pendidikan Indonesia (Pädagogische Universität Indonesiens).

Referensi

Dokumen terkait

Identifikasi Fitokimia Tanaman Herbal Indonesia sebagai Penghambat Dipeptidyl Peptidase-4 untuk Terapi Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Molecular Docking.. Fakultas Kedokteran

Nama alat tangan yang digunakan untuk instalasi listrik seperti gambar

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MODEL MEANS-ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR Universitas Pendidikan

Pada prinsipnya hasil ujian proposal penelitian tesis ditetapkan secara musyawarah di antara tim penguji; untuk membantu pengambilan keputusan akhir semua dosen

Hasil Uji Lentur Komposit SPS-P dengan Komposisi SPS 2% dan lama perendaman SPS Original.. Hasil Uji Lentur Komposit SPS-P dengan Komposisi SPS 2% dan lama perendaman SPS

Model Bimbingan Konseling Perkembangan di Sekolah Dasar.. Bandung: Disertasi Dotor PPS IKIP

Please attach copy of EFT bank transfer instruction form in support of electronic transfer of above taxes to the TL Petroleum Fund Bank Account. Next period if your company

Memberikan pengetahuan atau informasi yang memadai kepada pihak orang tua mengenai kesehatan seksual dan reproduksi, karena mereka mempunyai peran yang penting