• Tidak ada hasil yang ditemukan

t pk 0808032 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t pk 0808032 chapter3"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan “penelitian pengembangan” (Research & Development). Pendekatan ini mengacu pada pendapat Borg & Gall (1983: 772), yang menyatakan bahwa model penelitian pengembangan ialah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan, seperti materi pembelajaran, buku teks, metode pembelajaran, dan lain-lain yang dilakukan dalam suatu siklus penelitian dan pengembangan. Langkah-langkah penelitian pengembangan juga mengacu pada langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg & Gall (1983;773) yang meliputi: (1) penelitian pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) membuat rancangan model awal; (4) uji coba pendahuluan; (5) revisi terhadap rancangan awal; (6) ujicoba produk utama; (7) revisi terhadap produk utama; (8) uji coba operasional; (9) revisi produk operasional; (10) diseminasi dan retribusi.

Langkah – langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Research and information collecting ( penelitian dan pengumpulan informasi) Pada tahap ini meliputi: Kajian literatur, melakukan observasi lapangan, membuat persiapan laporan. Kajian literatur dilakukan untuk menentukan wilayah pengetahuan mana penelitian yang dilakukan, sehingga dapat menunjang pengembangan model pembelajaran terpadu connected pada mata pelajaran IPA.

(2)

2. Planning (perencanaan), meliputi kegiatan: pendefinisian jenis keterampilan, menentukan tujuan-tujuan yang diharapkan, menetapkan langkah-langkah pembelajaran, dan uji kelayakan dalam skala kecil. Kegiatan perencanaan diawali dengan pendefinisian keterampilan-keterampilan yang diharapkan, menyesuaikan tujuan-tujuan yang sesuai dengan keterampilan-keterampilan tersebut, kemudian menentukan urutan pembelajaran dan diakhiri dengan melakukan uji kelayakan dalam skala kecil.

3. Develop preliminary form of product (mengembangkan produk pendahuluan) Berupa kegiatan penyusunan model pembelajaran terpadu yang meliputi: membuat persiapan bahan pembelajaran, bahan pegangan, media dan alat evaluasi

4. Preliminary field testing(melakukan pengujian pendahuluan), yang dilakukan pada satu SMP. Data yang diperoleh melalui observasi, angket dan tes, kemudian dianalisis.

5. Main product revision (Melakukan revisi produk utama), sesuai saran dan temuan dari lapangan maka dilakukan perbaikan terhadap hasil pengujian pendahuluan, dalam hal ini mengenai implementasi pengembangan model pembelajaran sehingga disusun revisi produk.

6. Main field testing(melakukan pengujian lapangan), dilakukan uji coba model lebih luas dengan melibatkan tiga SMP. Data kuantitatif yang diperoleh dibandingkan hasil evaluasi kelompok eksperimen dan kelompok control. 7. Operasional Product revision (merevisi produk operasional), dilakukan

(3)

8. Operasional Field testing (melakukan pengujian operasional): uji coba model dengan melibatkan SMP secara luas untuk kemudian dianalisis.

9. Final product revision (merevisi produk akhir): dilakukan perbaikan berdasarkan pada hasil pengujian operasional dan uji coba model luas.

10. Dessimination and distribution (desiminasi dan distribusi), pada langkah ini dilakukan monitoring sebagai control terhadap kualitas program.

Dari sepuluh langkah tersebut di atas, dapat disederhanakan menjadi tiga tahapan dasar, yakni secara garis besar langkah penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Sukmadinata dan kawan-kawan terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1) Studi Pendahuluan; 2) pengembangan model; dan 3) Uji Coba Model (Sukmadinata, 2010:189). Tahapan penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan dapat digambarkan dan diuraikan sebagai berikut:

1. Studi Pendahuluan

Gambar 3.1. Diagram Tahapan Penelitian dan Pengembangan 1. Uji Coba

Terbatas 2. Uji Coba

Luas

Studi Pendahuluan Pengembangan Model Uji Coba Model

(4)

1. Studi Pendahuluan

Studi Pendahuluan merupakan studi awal yang dilakukan untuk mengidentifikasi proses pembelajaran IPA yang digunakan saat ini di SMP, Sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan pembelajaran IPA terpadu model Connected Pada SMP di Kabupaten Lebak. Langkah ini merupakan bagian yang penting dalam penelitian dan pengembangan, karena pada langkah ini terdapat kajian literatur, survey dan observasi. Kajian literatur bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pengetahuan yang mendukung penelitian yang akan dilaksanakan. Sedangkan survey dan observasi bertujuan untuk mengetahui data empiris di lapangan tentang bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran IPA di SMP.

Pada studi pendahuluan dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif. Pada langkah ini ditekankan untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu berdasarkan pandangan dari siswa dan pandangan dari guru serta beberapa hal yang berkaitan erat. Selanjutnya hasil studi awal ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan rencana pembelajaran dalam rangka implementasi pembelajaran IPA terpadu model Connected.

Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan studi pendahuluan ini meliputi : a. Studi dokumentasi untuk mengkaji: 1) teori-teori yang berkaitan dengan

(5)

b. Melakukan studi lapangan pada SMP negeri yang berada di kabupaten Lebak untuk melihat bagaimana desain pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran, manajemen pengelolaan, dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran IPA serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran IPA.

Hasil studi pendahuluan ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan model pembelajaran IPA terpadu Connected di SMP.

2. Pengembangan Desain Pembelajaran

Pengembangan model pembelajaran IPA terpadu berpijak pada langkah-langkah pengembangan pembelajaran IPA terpadu yang dikembangkan Puskur (2006 : 16-17) dengan beberapa penyesuaian, yaitu:

a. Menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan. Mata pelajaran yang ditetapkan dalam penelitian ini diambil sesuai dengan urutan pembelajaran yang dilakukan guru.

b. Mempelajari dan memetakan standar kompetensi dan kompetensi dasar bidang kajian. Mendaftar semua indikator pembelajaran dari semua kompetensi dasar dan mencoba membuat peta hubungan antar indikator.

c. Membuat matrik bagan hubungan kompetensi dasar dan topik pemersatu, serta merumuskan indikator pembelajaran terpadu. Setelah semua indikator didaftar dan dipelajari, penulis dan guru mitra menetapkan indikator-indikator yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kompetensi dasar pemersatu. d. Menyusun silabus pembelajaran terpadu. Silabus dikembangkan berdasarkan

(6)

silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, penilaian dan sumber belajar.

e. Penyusunan RPP terpadu. RPP merupakan realisasi dari pengalaman belajar peserta didik yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran terpadu.

Desain yang dikembangkan penulis adalah berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini sesuai pendapat Sukmadinata (2004:136) bahwa “satuan pelajaran atau Unit lesson, merupakan model rencana dasar dari seluruh model-model pembelajaran dalam system Instruksional” pengembangan desain pembelajaran berupa satuan pelajaran itu kini dikenal dengan istilah RPP.

Menurut Majid (2007: 103 – 106) Secara sistematis, rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran meliputi:

a. Identifikasi Mata pelajaran; Berisi nama pelajaran, kelas, semester dan waktu yang dialokasikan untuk setiap pertemuan.

b. Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Standar kompetensi dan kompetensi dasar berdasarkan pada Standar isi, sedangkan indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar untuk setiap pertemuan.

c. Materi pokok; Berisi uraian materi yang perlu dipelajarai oleh siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar.

d. Media; Berisi media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. e. Strategi pembelajaran; Merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru

(7)

1) Kegiatan Awal, dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa, memusatkan perhatian, dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari. Kegiatan yang dilakukan adalah apersepsi, penilaian kemampuan awal dan menciptakan kondisi awal pelajaran yang kondusif.

2) Kegiatan Inti, merupakan kegiatan utama membelajarkan peserta didik. Kegiatan ini setidaknya mencakup: a) penyampaian tujuan pembelajaran; b) penyampaian materi pelajaran; c) pemberian bimbingan bagi pemahaman peserta didik; dan d)melakukan pemeriksaan terhadap pemahaman peserta didik.

3) Kegiatan penutup, merupakan kegiatan yang memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan kompetensi. Kegiatan yang harus dilakukan adalah penilaian akhir dan kegiatan tindak lanjut dengan member tugas atau latihan.

f. Penilaian dan tindak lanjut; Berisi rencana penilaian dan tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

g. Sumber bahan; Berisi bahan pelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai dan sumber-sumber belajar lain yang dapat di akses oleh siswa.

3. Uji Coba

(8)

uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Uji coba terbatas dilakukan pada satu SMP dengan sampel kelas tujuh sebanyak satu kelas. Uji coba terbatas dilakukan dalam beberapa siklus. Hasil evaluasi proses dan hasil pembelajaran digunakan sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki model sehingga diperoleh model yang terbaik.

Uji coba lebih luas dilakukan pada tiga SMP negeri di kabupaten Lebak. SMP yang digunakan berdasarkan pada kategori yang berbeda, yakni baik, sedang, dan kurang. Pengkategorian ini berdasarkan opini masyarakat dan animo masyarakat untuk memasukkan anaknya ke sekolah yang dianggap baik. Setiap SMP diambil sampel sebanyak satu kelas sebagai kelas Uji coba. Evaluasi dilakukan terhadap proses dan hasil belajar yang instrument penilaian atau soal yang dibuat untuk mengukur kemampuan literasi sains.

B. Teknik Pengumpulan Data

Ciri khas penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang akan digunakannyapun bervariasi meliputi: Studi dokumentasi, angket, wawancara, observasi, dan tes. Penjelasan teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

1. Studi Dokumentasi

(9)

2. Angket

Teknik angket dilakukan untuk mendapat data tentang keadaan di lapangan dalam proses pembelajaran IPA terpadu di SMP dan untuk mengetahui berbagai masalah yang dihadapi. Penyebaran angket dilakukan pada studi pendahuluan dan uji coba model dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dalam rangka penyempurnaan model pembelajaran terpadu yang dikembangkan. Teknik angket dilakukan secara anonym, agar responden merasa lebih bebas untuk mengeluarkan pendapat secara jujur tanpa tekanan siapapun. Angket yang akan digunakan divalidasi oleh pembimbing sehingga diperoleh Validitas konstruksi.

3. Wawancara

Teknik wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang mendalam, sebagai tindak lanjut metode angket dan observasi. Teknik ini digunakan dengan berbagai alasan, yaitu: 1) peneliti dapat menjelaskan pertanyaan yang tidak dimengerti responden; 2) peneliti dapat mengajukkan pertanyaan susulan; 3) responden cenderung menjawab jika diberi pertanyaan, dan 4) responden dapat menceritakan lebih terbuka (Alwasilah, 1991)

4. Observasi

(10)

adalah observasi partisipatif, yakni pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung untuk mendapatkan data terhadap obyek yang diamati.

5. Tes Hasil Belajar

Teknik tes dilakukan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa sebelum dan sesudah melakukan proses pembelajaran. “Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan” (Arikunto, 2007:53). Dalam penelitian ini digunakan tes, karena diharapkan melalui pembelajaran terpadu connected hasil belajar peserta didik cenderung lebih meningkat khususnya pada kemampuan literasi sainsnya tidak hanya pada aspek kognitifnya saja. “Validasi terhadap tes hasil belajar dilakukan dengan validitas konstruksi apabila butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek seperti pada tujuan pembelajaran” (Arikunto, 2007:67)

6. Teknik Lain

Teknik lain yang digunakan adalah: Field note untuk mencatat segala peristiwa saat penelitian, kamera untuk mengabadikan momen-momen yang dianggap penting.

C. Subjek Penelitian

(11)

1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu (Sugiyono, 2007:117). Populasi penelitian ini adalah SMP negeri yang ada di kabupaten Lebak. 2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2007:118). SMP yang akan menjadi sampel tempat penelitian ini dipilih dengan teknik Cluster random sampling, dengan cara dikelompokkan menjadi tiga kelompok dan setiap kelompok diambil acak (Sudjana dan Ibrahim, 2004: 93). Pembagian SMP dengan kategori baik, sedang dan kurang berdasarkan pada opini masyarakat.

D. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan pendekatan penelitian ini maka analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

1. Hasil Studi Pendahuluan

Studi Pendahuluan merupakan studi yang bersifat deskriptif, maka analisa data yang digunakan adalah teknik analisa profil, yaitu dengan melihat kecenderungan dari data-data, sehingga diperoleh gambaran sebagai bahan pertimbangan pengembangan pembelajaran terpadu model connected.

2. Hasil Pengembangan Model

(12)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dalam beberapa hal, tersebab ia mengerjakan sejumlah proyek pembangunan patung monumental, dan elemen estetik yang berkait dengan arsitektur, ia melibatkan murid-murid-nya

M A M A T NIM.. “PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MICROSOFT MATHEMATICS 4.0 TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN LIMIT FUNGSI DI

Materi Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut MATERI JAM PELAJARAN Teo ri Pra kte k Jumla h Materi Umum 1 Kebijakan Dit.. Berdasarkan hasil tugas mandiri, pada indikator

(lalu Silla dikurung dirumah) Setelah itu, Rofan dan ayahnya pergi untuk meminta bantuan warga untuk membunuh pria berwajah binatang itu, (sesampai dirumah ayahnya sillai memberi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di laboratorium dan analisis data terhadap kuat tekan, kuat lentur dan modulus elastisitas beton normal dan beton

Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

Dalam iklim teknologi yang semakin pesat sekarang ini, khususnya pada sektor informasi dan pendidikan, memungkinkan kita mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat melalui

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perendaman resin akrilik polimerisasi panas kedalam larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 10, 20, 30, 40, 50, 60 dan