Rachmat Astiana, 2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MINAT KUNJUNGAN WISATAWAN ASING
TERHADAP RESTORAN KHAS SUNDA
DI KAWASAN BANDUNG UTARA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu
Syarat untuk mendapatkan Gelar Sarjana Pariwisata
Rachmat Astiana, A.Md
1002846
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MINAT KUNJUNGAN WISATAWAN ASING
TERHADAP RESTORAN KHAS SUNDA
DI KAWASAN BANDUNG UTARA
Skripsi disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Agus Sudono, SE.,MM. Wendi Andriatna, STP., M.Si. NIP. 19820508200812.1.002
Mengetahui : Ketua Program Studi
Agus Sudono, SE., MM.
NIP. 19820508200812.1.002
Mahasiswa
Rachmat Astiana, A.Md
Rachmat Astiana, 2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Saya Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran khas sunda di Kawasan Bandung Utara ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, 31 April 2015 Yang membuat pernyataaan,
ABSTRAK ……… iv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pariwisata ……… 10
2.1.1 Ragam Pariwisata ……… 11
2.2 Restoran & Daya Tarik Wisata 2.2.1 Restoran ………... 15
2.2.2 Daya Tarik Wisata ……… 21
2.3 Konsumen/Wisatawan 2.3.1 Perilaku Wisatawan ………. 29
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Wisatawan ……….. 30
2.3.3 Pengambilan Keputusan Pembelian Wisatawan.. 38
2.3.4 Preferensi Wisatawan ……….. 40
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian ……… 44
3.2 Kerangka Pemikiran ………. 44
3.3 Pembuatan Model ………. 47
Rachmat Astiana, 2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5 Teknik Analisis Data ……… 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………… 54 4.1.2 Karakteristik Wisatawan Mancanegara di
Wilayah KBU ……….. 55
4.1.3 Gambaran Umum Variabel Paneleitian……... 83 4.1.4 Rekapitulasi Faktor yang menarik Minat
Kunjungan Responden ……… 91
4.1.5 Pengujian Faktor Objek Daya Tarik (X1) ….. 92 4.1.6 Pengujian Faktor Pelayanan (X2) …………... 93 4.1.7 Pengujian Faktor Produk Makanan (X3) …… 95 4.1.8 Pengujian Faktor Sarana Prasarana (X4) …… 96 4.1.9 Pengujian Faktor Keamanan (X5) ………….. 98
4.2 Pembahasan ………. 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ……….. 104
5.2 Saran ……….... 107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek dan Subjek Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di beberapa etnik restoran resot yang berada di
wilayah Bandung Utara Propinsi Jawa Barat dengan obyek penelitian adalah para
pengunjung / wisatawan yang berusia minimal 17 tahun dan dibatasi pada
wisatawan individu.
3.2. Kerangka Pemikiran
Tujuan yang ingin dicapai dalam pemasaran pariwisata menurut National
Tourism Organization (NTO), dalam Wahab (1997), adalah :
1. Lebih banyak wisatawan yang datang.
2. Lebih lama mereka tinggal.
3. Lebih banyak mereka membelanjakan uang.
Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat faktor penentu yang
menyebabkan wisatawan memutuskan untuk membeli produk wisata, yaitu
produk dan tempat Suwantoro (1997) mengemukakan bahwa produk wisata,
merupakan gabungan dari berbagai komponen, antara lain :
a. Atraksi suatu daerah tujuan wisata.
45
Rachmat Astiana, 2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Aksesibilitas ke dan dari daerah tujuan wisata.
Kemudian, menurut Suwantoro (1997) unsur pokok yang harus mendapat
perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata,
meliputi :
Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW).
a. Prasarana Wisata.
b. Sarana Wisata.
c. Tata Laksana (pelayanan, keamanan, dan kenyamanan).
d. Masyarakat / Lingkungan.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut di atas keberhasilan dalam
pengelolaan obyek wisata alam dapat dilihat dari jumlah kedatangan wisatawan,
jumlah wisatawan yang datang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah :
1. Faktor obyek dan daya tarik wisata (ODTW) (X1), yaitu potensi ODTW yang
berbasis pengembangan pariwisata di etnik restoran resort yang bertumpu
pada potensi-potensi wisata alam seperti flora dan fauna, keunikan dan
kekhasan ekosistem, gejala alam, atau budi daya sumber daya alam; wisata
sosial budaya seperti galeri, museum, seni pertunjukan atau kerajinan;
ataupun wisata minat khusus seperti outbond, berburu, mendaki gunung,
arung jeram, tujuan pengobatan, agrowisata, dan lainnya.
2. Faktor produk makanan (X2), yaitu produk makanan etnik daerah setempat
3. Faktor pelayanan (X3), pernyataan wisatawan tentang sikap dan perilaku
dalam memberikan jasa pelayanan, pemanduan, dan informasi kepada
wisatawan, dengan indikator (a) keramahan, (b) kecepatan, (c) keakuratan /
kesesuaian informasi yang diberikan , dan (d) kualitas pemandu wisata dalam
menerangkan obyek tersebut.
4. Faktor sarana prasarana (X4), yaitu pernyataan wisatawan tentang fasilitas
yang mendukung kelancaran aktivitas wisatawan selama berada di daerah /
lokasi obyek wisata, dengan indikator (a) ketersediaan dan (b) kelayakan, .
5. Faktor keamanan (X5), tingkat gangguan / kerawanan keamanan di suatu
obyek wisata akan mempengaruhi ketenangan dan kenyamanan wisatawan
selama berada di obyek wisata tersebut, disamping itu faktor keamanan
tersebut juga akan mempengaruhi wisatawan dalam mengambil keputusan
layak atau tidak obyek wisata tersebut untuk dikunjungi.
Dengan keadaan demikian, maka konstelasi atau hubungan antara
pelayanan, sarana prasarana, ODTWA, keamanan terhadap jumlah kunjungan /
47
Rachmat Astiana, 2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X1
X2
X3 Y
X4
X5
Gambar : Kerangka Berpikir
3.3. Pembuatan Model
Penelitian ini dirancang untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke etnik resort restoran di wilayah
Bandung utara. Berdasarkan permasalahan yang ada dan kerangka pemikiran yang
telah dibuat, maka variabel-variabel yang akan dianalisis dikelompokan menjadi 2
bagian yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel tergantung/terikat
(dependent variale), adalah sebagai berikut :
1. Variabel tidak bebas/terikat (Y), yaitu jumlah pengunjung / wisatawan
ethnic resort restoran di wilayah Bandung utara .
2. Variabel bebas (X), yaitu :
X1 = Obyek dan Daya Tarik Wisata
X2 = Produk Makanan
X4 = Sarana Prasarana
X5 = Keamanan
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan teknik, sebagai berikut:
a.Penelitian Lapangan, yaitu dengan melakukan penelitian langsung di lokasi
penelitian untuk mendapatkan data, informasi, atau keterangan lain yang
diperlukan. Adapun instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Teknik ini
dipilih semata-mata karena : Subyek adalah orang yang mengetahui dirinya
sendiri, dan apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya, dan inteprestasi subyek tentang pernyataan yang diajukan
kepada subyek adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti.
b.Studi Kepustakaan, dilakukan dengan cara membaca dan mengutip baik secara
langsung maupun tidak langsung dari literatur-literatur yang berhubungan
langsung dengan variabel penelitian.
3.4. Teknik Pengambilan Sampel
Penentuan sampel dilakukan dengan cara Accidental Sampling, yaitu
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dan dipandang orang tersebut cocok dan dapat dijadikan
sebagai sumber data (Sugiyono, 1999). Menurut Arikunto (1987), untuk sekedar
ancer-ancer, apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang sebaiknya diambil
49
Rachmat Astiana, 2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25 % - 35 %. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada skala
model Likert. Skala berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan obyek yang
hendak diungkap.
Penskoran atas kuesioner skala model Likert yang digunakan dalam
penelitian ini merujuk pada lima alternatif jawaban, yakni : Sangat Baik (5), Baik
(4), Cukup Baik (3), Tidak Baik (2), dan Sangat Tidak Baik (1).
3.5. Teknik Analisis Data
Jumlah pengunjung /wisatawan yang datang dijadikan sampel penelitian
(responden) yang dipilih secara acak, kemudian melalui lembar pernyataan
(kuisioner) mereka diminta untuk menyampaikan pendapatnya tentang hal-hal
yang terkait dengan obyek dan daya tarik wisata (ODTW), produk makanan,
pelayanan, sarana prasarana, , dan keamanan.
Dari jawaban atau pernyataan responden yang dibuat, kemudian dihitung
nilai skornya per responden dan per jenis variabel bebasnya. Untuk keperluan
analisis data, dari jumlah nilai skor yang diperoleh berdasarkan jenis variabel
bebasnya, nilai tersebut dibuat nilai rata-rata berdasarkan jumlah responden yang
diambil per harinya, kemudian data nilai rata-rata skoring tersebut diolah manual.
Untuk mengetahui analisis kriteria restoran khas sunda yang dikatakan
baik, maka penulis membuat rancangan analisis kriteria restoran khas sunda
bersarkan kepada beberapa factor yang telah ditentukan sebelumnya, yakni
Tabel 3.1
Analisis berdasarkan factor objek daya tarik wisata
Subfaktor pertanyaan
acak kelompok adalah sebagai berikut :
51
Rachmat Astiana, 2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
JK (P) = Jumlah Kuadrat Responden
JK (S) = Jumlah Kuadrat Sampel
JK (T) = Jumlah Kuadrat Total
JK (G) = Jumah Kuadrat Galat
X = Jumlah penilaian masing-masing responden terhadap semua sampel
Y = Jumlah penilaian semua responden terhadap masing-masing sampel
T = Jumlah responden
r = Jumlah sampel
S = penilaian terhadap setiap sampel
Dari hasil uji hedonic, selanjutnya dilakukan analisis varian (ANAVA)
table 3.2 dilanjutkan dengan uji Least significant difference (LSD) dengan selang
kepercayaan 95% untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan.
1. Mencari standard error
√
rerata jumlah kuadrat eror Jumlah responden2. Mencari Least significant difference (LSD) pada table Significant studentized
range at the 5% level, untuk nilai pembanding adalah : standar eror x nilai
least significant difference
3. Rerata hasil penghitungan diutrutkan mulai yang terbesar sampai terkecil
Tabel 3.2
Sumber : Kartika et al.(1988 : 120)
3.5.1 Matriks Hasil Penelitian
3.5.1.1Hasil Survey Kuesioner
Untuk melihat pengaruh faktor pelayanan, sarana dan prasarana, Objek
daya tarik wisata, produk makanan dan keamanan terhadap jumlah pegunjung /
wisatawan, maka data primer yang diperoleh dari responden tersebut akan diolah
dan dituangkan kedalam table berikut :
Tabel 3.3 Tabel Matiks Hasil Penelitian Variable bebas T Test T Tabel
Selain melakukan penghitungan yang berdasarkan hasi survey kuesioner,
penulis juga akan melakukan Observasi lapangan yaitu metoda pengumpulan data
53
Rachmat Astiana, 2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain
penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung
berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan, berdasarkan Ilmu, pengetahuan,
art serta insting dari peneliti.
Dari kedua penelitian diatas maka nantinya akan didapatkan hasil dengan
cara membanding kannya sehingga akan terjadi kemungkinan-kemungkinan
berikut :
a. Adanya persamaan dari kedua pengamatan tersebut
b. Kemungkinan kecenderungan pada penelitian ke satu
c. Kemungkinan kecenderungan pada penelitian ke dua
d. Atau akan adanya perbedaan yang mendasar dari kedua hasil penelitian
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara yang palin sering
dikunjungi adalah Restoran Kampung Daun. Selain itu didapatkan pula data
karakteristik pengunjung yang sering datang ke Restoran khas sunda
perbandingannya hamper sama, namun pengunjung perempuan sedikit lebih
banyak dari pada laki -laki, wisatawan asing yang mendominasi yakni dari
Negara Malaysia. Rata-rata para wisatawan tersebut memiliki pekerjaan di bidang
swasta, yang berusia pada rentang 24 sampai 30 tahun.
2. Para pengunjung wisatawan asing yang datang ke Restoran khas sunda memiliki
motivasi utama yakni pemenuhan hajat setiap manusia terhadap makan yakni
untuk menghilangkan rasa laparnya selain ada juga yang memberikan alasannya
sekedar ingin mencoba sesuatu yang baru mereka temukan atau mendapat kabar
dari orang lain.
3. Restoran yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing tersebut dipilih karena
selain menghilangkan rasa lapar juga mereka beralasan ingin merasakan suasana
yang nyaman dan santai selama berada disana. Dikarenakan setelah melakukan
105
Rachmat Astiana, 2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengunjungi kawah Tangkuban Perahu, mereka ingin mencoba relaksasi ketika
berada di sana. Hal ini sangat wajar apabila kita lihat memang hamper semua
tempat Restoran khas sunda memiliki suasan yang menenangkan diri karena
berlokasi di daerah yang memiliki panorama indah dengan dilengkapi kekayaan
alam seperti sungai, air terjun dan lingkungan yang menyejukkan mata, hati dan
pikiran seseorang.
4. Sumber informasi yang mereka dapatkan untuk berkunjung berasal dari teman /
kenalan yang sebelumnya pernah berkunjung ke restoran tersebut. Mereka yang
telah berkunjung merasa berkesan dan merasakan kenyamanan sehingga mereka
berkenan untuk merekomendasikan dan bahkan mempengaruhi kenalannya untuk
datang ke restoran tersebut.
5. Berdasarkan hasil penelitian, penulis mendapatkan informasi bahwa mereka
berkunjung memang sudah direncanakan sebelumnya, hanya sebagian kecil yang
secara tidak sengaja melewati daerah tersebut lalu menyempatkan berkunjung,
karena seperti yang kita ketahui lokasi dari Restoran khas sunda ini berada di
tempat terpencil, jauh dari keramaian dan jalan utama.
6. Hal-hal lain yang didapat dari hasil penelitian adalah karena kunjungan yang
mereka lakukan telah direncanakan sebelumnya, maka apabila restoran tersebut
tutp mereka akan pergi ke restoran lain yang sejenis yang berdekatan.
7. Penilaian secara umum, pengunjung merasakan kepuasan akan kunjungan mereka
ke Restoran khas sunda. Karena selain dapat merasakan suasana yang santai dan
bersedia untuk berkunjung kembali dan merekomendasikan tempat tersebut
kepada siapapun yang mereka kenal di daerah asalnya yang akan berniat
berkunjung ke Bandung.
Kategori Restoran khas sunda yang dikatakan baik yaitu :
1. Restoran yang dapat memberikan kenyamanan, ketenangan serta memberikan
fasilitas pendukung lainnya sehingga didapatkan relaksasi dalam rangka
menghilangkan rasa letih setelah rangkaian kunjugan ke tempat lain yang
melelahkan.
2. Restoran yang memberikan cita rasa makanan yang baik serta memberikan
kekhasan menu etnik, yang wisatawan asing tidak temukan di daerah asalnya.
3. Restoran yang memberikan pelayanan terbaik serta ditunjang keramahan dan
perhatian yang lebih dari para pramusaji akan banyak disenangi oleh
wisatawan asing.
4. Restoran yang melakukan penataan interior dan eksterior yang sesuai dengan
suasana dan lingkungan yang ada.
5. Restoran yang memberikan rasa aman terbaik ketika berkunjung ke tempat
tersebut.
Hasil penghitungan faktor-faktor yang menjadi kajian Restoran khas sunda
107
Rachmat Astiana, 2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Ditinjau dari faktor objek daya tarik wisata Restoran khas sunda yang berada
di kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.
2. Ditinjau dari faktor pelayanan Restoran khas sunda yang berada di kawasan
Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.
3. Ditinjau dari faktor produk makanan Restoran khas sunda yang berada di
kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.
4. Ditinjau dari faktor sarana prasarana Restoran khas sunda yang berada di
kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.
5. Ditinjau dari faktor keamanan Restoran khas sunda yang berada di kawasan
Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dan hasil pengujian, penulis memberikan
saran :
1. Untuk objek daya tarik perlu dilakukan penguatan-penguatan beberapa sector
yang memang sudah dianggap baik. Perlu mempertahankan keaslian dari
wisata alamnya karena hampir semua orang yang berkunjung selain ingin
memenuhi kebutuhan fisiknya yaitu menghilangkan rasa lapar, tetapi mereka
juga ingin mendapatkan relaksasi ketika berada di sana. Selain itu juga perlu
dilakukan beberapa penambahan beberapa atraksi wisata yang menunjang
terutama untuk wisatawan asing, serta kegiatan-kegiatan menarik lainnya.
2. Tingkat pelayanan lebih diperhatikan terutama dalam hal menangani keluhan
dari tamu harus segera mungkin diatasi, disediakannya kotak saran atau guest
comment agar setiap masukan dan keluhan tamu secara spesifik dapat
ditangani. Pelayanan makanan ringan atau snack untuk tamu yang menantikan
pesanana makanan datang sebaiknya disediakan, karena beberapa tamu sering
mengeluh keterlambatan datangnya pesanan dengan hanya berdiam saja tanpa
ada suguhan sela apapun.
3. Pertahankan citarasa kedaerahannya karena itulah makanan yang dicari
wisatawan asing, bukan makan yang sering mereka temukan dari daerah
asalnya. Pemberian promo khusus untuk setiap kegiatan ataupun produk
makanan lebih sering dicanangkan.
4. Peningkatan sarana prasarana yang ada, perlu adanya peralatan-peralatan
penunjang yang sesuai dengan etnis daerah. Permudah jangkauan wisatawan
dalam pemenuhan kebutuhan penunjangnya seperti tempat ibadah, toilet dan
fasilitas lainnya.
5. Peningkatan sistem keamanan para pengunjung beserta kendaraannya.
6. Perlu dilakukan pengingkatan kerjasama dengan biro perjalanan yang sering
membawa para wisatawan asing berkunjung dan ingin meancoba kuliner
Bandung, karena kunjungan wisatawan asing tersebut sebagian merupakan