• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 0901432 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 0901432 Chapter3"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat, Kota Cimahi

terdiri dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan Cimahi Utara, Cimahi Tengah, dan

Cimahi Selatan seluas 40,25 km2 dengan jumlah penduduk keseluruhan sejumlah

452.390 jiwa, dan 15 kelurahan. Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu

Kecamatan Cimahi Selatan (16,02 km2) sedangkan kecamatan dengan luas

terkecil yaitu Kecamatan Cimahi Tengah (10,87 km2).

Secara geografis wilayah Kota Cimahi berada antara 107º 30’ 30” BT -

107º 34’ 30” BT dan 6º 50” 00” - 6º 56” 00” Lintang Selatan dengan luas wilayah 40,25 km2 dengan batas-batas sebagai berikut.

Menurut UU No. 9 Tahun 2001 dengan batas-batas administratif sebagai

berikut :

 Sebelah Utara : Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.  Sebelah Timur : Kecamatan Sukasari, Kecamatan Sukajadi,

Kecamatan, Cicendo dan Kecamatan Andir Kota

Bandung

 Sebelah Selatan : Kecamatan Marga Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung.  Sebelah Barat : Kecamatan Padalarang, Kecamatan Batujajar dan

Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.

Bentang alam wilayah ini merupakan lembah cekungan yang melandai ke

arah selatan, dengan ketinggian di bagian utara ±1.040 meter dpl (Kelurahan

(2)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Gunung Tangkuban Perahu serta ketinggian di bagian selatan sekitar ±685 dpl

(di Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan) yang mengarah ke Sungai

(3)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

(4)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Metode Penelitian

Metode utama dalam penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis

yang dimanfaatkan dalam bidang pendidikan khususnya monitoring dan evaluasi.

Pelaksanaan implementasi SIG untuk monitoring dan evaluasi pendidikan sekolah

menengah atas dimulai dari pengadaan peta dasar wilayah kajian yaitu daerah

Kota Cimahi yang terdiri dari 3 kecamatan, secara spasial meliputi batas

administrasi dan jalan melalui proses registrasi, digitasi dan editing data secara

digital.

Selanjutnya dilakukan pengumpulan data-data sekunder yaitu informasi

spasial yang berasal dari peta topografi, tabel-tabel laporan kegiatan pendidikan

Kota Cimahi serta data kependudukan Kota Cimahi. Melalui proses digitasi

diperoleh informasi spasial unsur geografis seperti batas administrasi, jalan,

sungai. Selanjutnya data tersebut melalui proses editing dan topologi sehingga

terbentuk entity dari masing-masing feature yang ada.

Data data pengukuran lapangan berupa titik-titik koordinat lokasi sekolah

dijadikan sebagai data input untuk lokasi sekolah pada data spasial yang sudah

terbentuk sebelumnya, dengan menggunakan metode penentuan posisi berbasis

satelit yaitu dengan teknologi Global Positioning Sistem (GPS).

Kemudian dilanjutkan dengan pembentukan basis data pendidikan dengan

penggabungan antara data spasial dan atributnya dalam sebuah model basis data.

Pemodelan basis data dibuat dalam tabel secara mendatar (flat table) dimana

masing-masing entity mempunyai identifikasi unik yang berbeda dengan entity

lainnya.

Selanjutnya tahapan pelaksanaan sistem tersebut dapat dilihat pada diagram

(5)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif yaitu yang

memiliki ciri lebih mengarahkan pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan

sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun

kadangkala dibubuhi oleh interpretasi atau analisis, fokus penelitiannya adalah

memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. Selain

itu penelitian ini juga akan menghasilkan informasi tertentu berdasarkan suatu

Plotting GPS

Observasi Sekolah

Monitoring dan Evaluasi Pendidikan Sekolah Menengah Atas

Di Kota Cimahi

Data Dasar Sekolah Menengah Atas

- Sebaran Kondisi Fasilitas Pendidikan SMA

- Sebaran Kualitas Fasilitas Pendidikan SMA

(6)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perhitungan atau pengukuran tertentu, dengan latar gaya berfikir deduktif yang

diawali oleh teori atau peraturan yang berlaku kemudian dijadikan landasan acuan

penelitian.

Secara sederhana tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut, pertama dilakukan Studi kepustakaan, yaitu mencari literatur yang

berkaitan dengan topik penelitian yang dijadikan sebagai tolak ukur penyelesaian

suatu masalah, kemudian dilakukan observasi lapangan, dilakukan untuk

identifikasi masalah yang akan diangkat, dan ploting beberapa objek yang

diperlukan, setelah itu penyusunan basis data, yang nantinya diolah dalam Sistem

Informasi Geografis, untuk menjawab masalah-masalah penelitian serta mencapai

tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Fokus Penelitian ini

mengacu kepada tiga hal rumusan masalah yang telah dirumuskan, yang dalam

pembahasan kali ini telah dijabarkan kedalam bentuk tabel di bawah ini.

Rumusan Masalah Data Yang Dibutuhkan Analisis SIG

(7)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Data Aksesibilitas masing-masing titik SMA.

Jangkauan Area

dengan sebuah area buffer sesuai

dengan kondisi dari lembaga

pendidikan SMA tersebut.

D. Variabel Penelitian

Variabel pada Penelitian ini adalah variabel tunggal artinya variabel yang

tidak mempengaruhi atau dipengaruhi variabel lain. Variabel yang dimaksud

adalah Monitoring dan Evaluasi Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Atas.

E. Definisi Operasional

1. Pemetaan

Kegiatan penggambaran sebuah ruang dengan metode tertentu sesuai

dengan kebutuhan, untuk menghasilkan sebuah informasi baru biasanya

berupa peta.

(8)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebuah organisasi yang terbentuk oleh beberapa komponen yang saling

berhubungan dan fungsinya menyelenggarakan pendidikan formal dengan

sebuah tujuan yang jelas. Dalam penelitian ini sekolah lebih digambarkan

sebagai sebuah gambaran nyata dari fasilitas pendidikan, sasaran penelitian

ini adalah jenjang sekolah menengah atas yaitu SMA (Sekolah Menengah

Atas).

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan lembaga pendidikan harus

memiliki fasilitas Pendidikan berupa ruang belajar, tempat berolahraga,

tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat

bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi. Fungsi ruang kelas adalah tempat

kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak memerlukan peralatan

khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah dihadirkan.

3. Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) diartikan sebagai suatu komponen

yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan

sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk

menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola,

memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisis, dan menampilkan data

dalam suatu informasi berbasis geografis.

F. Populasi dan Sampel

Penelitian ini lebih mengarah kepada penelitian Sistem Informasi Geografis

dalam implementasinya untuk dunia pendidikan, maka subjek utama yang diteliti

dalam penelitian ini adalah sekolah menengah atas dan sederajat di Kota Cimahi

(9)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

identitas sekolah akan diklasifikasikan sebagai data attribut serta data – data

lokasi ploting sekolah yang akan diklasifikasikan sebagai data spasial.

Penentuan subjek yang akan diteliti nantinya akan mengacu kepada identitas

sekolah dan lokasi sekolah, berkaitan dengan permasalahan yang telah

dirumuskan diawal, ini bertujuan untuk melihat kecenderungan keanekaragaman

identitas sekolah yang digunakan untuk keseimbangan saat menjawab rumusan

permasalahan.

1. Populasi

Populasi menurut Sumaatmadja (1988:122), populasi adalah : “keseluruhan

gejala, individu, kasus dan masalah yang diteliti yang ada di daerah penelitian.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi yang diambil dalam penelitian ini

adalah populasi wilayah. Polpulasi wilayah dalam penelitian ini adalah Kota

Cimahi dalam batasan administratif, yang secara nyata adalah sekolah menengah

atas yang ada di Kota Cimahi. Penyebutannya menjadi populasi sekolah karena

penelitian ini merupakan penelitian SIG yang memposisikan Sekolah Menengah

Atas di Kota Cimahi sebagai objek penelitian.

Tabel 3.2 Jumlah SMA Di Kota Cimahi

No Nama Sekolah Alamat

1 SMAN 1 Cimahi Jalan Pacinan No. 22 A, RT.03 RW.04 Kelurahan Cimahi Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi

2 SMAN 2 Cimahi

Jalan KPAD Sriwijaya IX No. 45 A Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi

3 SMAN 3 Cimahi Jalan Pesantren No. 161, RT.8 RW. 16 Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi

4 SMAN 4 Cimahi

Jalan Kihapit Barat No.323, RT.9 RW.9 Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi

5 SMAN 5 Cimahi Jalan Pacinan No. 23, RT.3 RW.4 Kelurahan Cimahi Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi

6 SMAN 6 Cimahi Jalan Melong Raya No. 172 Kelurahan Cijerah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi

(10)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cimahi Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi

8 SMA Pasundan 2 Cimahi

Jalan Melong Raya No. 4 Perumnas Cijerah, RT.1 RW.31 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi

9 SMA Pasundan 3 Cimahi

Jalan Encep Kartawiria No. 97A Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi

10 SMA Putra Mandiri

Cimahi

Jalan Komplek Sangkuriang No.36, RT.3 RW.5 Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi

11 SMA Santa Maria 3

Jalan Gatot Subroto No. 6, RT.6 RW.3 Kelurahan Karang Mekar Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi

12 SMA Muhammadiyah 1

Jalan Jenderal Amir Machmud No.7, RT.2 RW.6 Kelurahan Karang Mekar Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi

13 SMA Kartika Siliwangi 4

Jalan Dr. Sam Ratulangi D-26, RT.4 RW.13 Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi

14 SMA Warga Bakti Cimahi Jalan Raya Cibeber No. 148, RT.5 RW.5 Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi

15 SMA Tut Wuri Handayani Jalan Encep Kartawira 93, RT.2 RW.2 Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Ciamahi

16 SMA Budi Luhur Cimahi Jalan KPAD Kebun Rumput No. 1 Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Cimahi 2013

2. Sampel

Menurut Sumaatmadja (1988:112) sampel adalah : “bagian dari populasi

(cuplikan, contoh) yang mewakili sifat atau karakter populasi yang bersangkutan.

Kriteria mewakili ini diambil dari keseluruhan sifat-sifat yang ada pada populasi”.

Tentang besarnya jumlah sampel yang harus diambil dari populasi tidak ada

aturan tertentu yang pasti. Keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristik

yang mendekati populasi, bukan pada besar atau banyaknya. Hal ini sesuai dengan

yang dinyatakan oleh Arikunto (1998:107), bahwa sampel adalah: ”banyaknya

sampel tergantung pada : 1. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga

(11)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyangkut banyak sedikitnya data; 3. besar kecilnya resiko yang harus

ditanggung peneliti”.

Berdasarkan pengertian diatas, dan maksud penelitian yang akan dilaksanakan

lebih kepada memetakan kondisi fasilitas pendidikan SMA, kualitas fasilitas

pendidikan SMA serta efisiensi pengelolaan fasilitas pendidikan SMA di Kota

Cimahi secara keseluruhan, maka peneliti menentukan sampel penelitian ini sama

dengan populasi, yaitu 16 sekolah SMA di Kota Cimahi.

G. Sumber Data

Sumber data dikelompokan menjadi dua katagori, yaitu :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan.Data ini

diperoleh melalui survei dan observasi. Observasi merupakan tahapan lanjut dari

tehnik pelaksanaan penelitian survei yang dibagi kedalam dua bentuk yakni survei

ploting lokasi sekolah serta observasi kondisi sekolah.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi dan literatur mengenai

pemanfaatan SIG dalam dunia pendidikan yang berfokus kepada monitoring dan

evaluasi, serta data-data yang telah dihimpun oleh Dinas Pendidikan Kota Cimahi

dari setiap sekolah menengah atas yang ada di Kota Cimahi.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Tata cara yang digunakan oleh peneliti dalam tahapan untuk menghimpun

data yang diperlukan dalam penelitian ini ada dua prosedur, yaitu :

1. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk

menghadirkan data-data yang telah terhimpun khususnya di Dinas Pendidikan

Kota Cimahi yang nantinya akan dimanfaatkan untuk mengisi data attribut dalam

(12)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Observasi

Kegiatan Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengambil dan

mengumpulkan data lapangan yang nyata dan terbaru mengenai kondisi sekolah

menengah atas di Kota Cimahi, kondisi sekolah yang diambil dari hasil observasi

yang dilakukan dalam dua kegiatan yang pertama adalah ploting lokasi SMA di

seluruh Kota Cimahi dan yang kedua adalah observasi kondisi fasilias pendidikan

SMA di masing-masing lokasi sekolah. Selanjutnya hasil observas ini akn

menjadi data attribut dalam SIG.

I. Teknik Analisis Data

Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul maka ada beberapa tahapan

yang dilalui untuk melakukan analisis data sesuai dengan kebutuhan

penelitian, dimana tujuan akhirnya adalah menjawab dan memberikan

rekomendasi dalam permasalahan penelitian, berikut adalah tahapannya :

a. Reduksi data

Proses pemilihan data-data yang telah terkumpul sesuai dengan kebutuhan

penelitian dalam tahapan ini data-data yang dianggap tidak dibutuhkan

dieliminasi/dihilangkan.

b. Klasifikasi data

Setelah reduksi data, akan tebangun data-data yang benar dibutuhkan dalam

penelitian, tetapi belum terklasifikasi dan masih beragam, sehingga dalam

tahapan ini titik fokusnya adalah mengklasifikasikan data-data tersebut

kedalam beberapa kelas yang jelas.

c. Pengkodean

Setelah proses klasifikasi selesai maka tahapan selanjutnya adalah koding

yang dimaksudkan untuk merapihkan urutan klasifikasi serta

mempermudahdalam proses analisis, karena dalam penelitian ini juga akan

dimanfaatkan SIG, yang utamannya adalah proses analisis juga akan

(13)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan skor dan bobotnya dalam pengharkatan yang nantinya akan

memberikan gambaran secara visual beberapa analisis dalam penelitian ini.

d. Analisis

Analisis yang akan diterapkan dalam penelitian secara fundamental

memanfaatkan metode SIG dimana SIG memiliki kemampuan utama yang

akan dimanfaatkan dalam penelitian ini yaitu, analisis overlay yang nantinya

akan diketahui penggabungan/tumpang susun beberapa peta tematik yang

telah diolah untuk memunculkan hasil tematik yang baru. Maka dari itu telah

peneliti telah menyusun kerangka pengharkatan untuk indikator-indikator

yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah ke dalam bentuk beberapa

tabel.

Secara rinci penyajian hasil analisis peta tematik yang telah dibubuhi oleh

data-data sekunder dilakukan dengan SIG melalui proses overlay untuk

menggambarkan fungsi monitoring dan evaluasi dalam bidang pendidikan, yang

terbagi kedalam tiga rumusan masalah yaitu memvisualisasikan sebaran lembaga

pendidikan Sekolah Menengah Atas, Sebaran Kondisi lembaga pendidikan

Sekolah Menengah Atas, dan area jangkauan pelayanan lembaga pendidikan

Sekolah Menengah Atas, berikut adalah rancangan peneliti dalam SIG untuk

menjawab rumusan masalah tersebut.

1. Sebaran Lembaga Pendidikan SMA Di Kota Cimahi

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah plotting titik

lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas yang ada Di Kota Cimahi dengan

menggunankan GPS handheld yang akurasinya 6 meter, setelah nilai koordinat

dari keseluruhan sampel SMA yang dibutuhkan didapatkan, proses selanjutnya

adalah memasukkan nilai koordinat tersebut kedalam alat Sistem Informasi

(14)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses selanjutnya adalah merubah nilai koordinat tersebut menjadi

titik-titik sebaran lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas dengan menyertakan

informasi keterangan nama dari masing-masing SMA, kemudian layout akhir

informasi yang ditampilkan adalah peta administratif Kota Cimahi yang memiliki

layer jalan, sungai, serta batas kota dan kecamatan akan di overlay dengan

titik-titik sebaran SMA tersebut dan menghasilkan peta tematik baru.

2. Sebaran Kondisi Lembaga Pendidikan SMA Di Kota Cimahi

Peneliti telah membuat beberapa parameter yang nantinya akan menjadi

acuan untuk memvisualisaikan kodisi dari pada lembaga pendidikan SMA yang

ada di Kota Cimahi, parameter tersebut terbatas pada beberapa aspek utama yang

akan diukur, yaitu aspek pelayanan, aspek Sarana Prasarana, dan aspek

aksesibilitas. Penjabaran parameter tersebut akan diperjelas dalam tebel berikut.

Tabel 3.3

Parameter Kondisi Lembaga Pendidikan SMA

Parameter Kriteria

Pelayanan

Jumlah Guru mata pelajaran dominan terkualifikasi S1 bahkan hingga S2

Jumlah Guru mata pelajaran dominan terkualifikasi S1 Jumlah Guru mata pelajaran dominan tidak terkualifikasi S1

Sarana

Prasarana

Jumlah dan Kondisi Ruang Kelas, Ruang Guru, Ruang

BK,Ruang TU, UKS, OSIS, Perpustakaan, Laboratorium, Ruang Ibadah, Toilet

Aksesibilitas

Jarak Dengan Pemukiman 0-600m, memiliki jaringan jalan yang dilalui oleh kendaraan umum, waktu tempuh 0-10 menit.

Jarak Dengan pemukiman 600-1200m, memiliki jaringan jalan yang dilalui oleh kendaraan umum, waktu tempuh 10-20 menit. Jarak dengan pemukiman >1200m dan tidak dilalui oleh

(15)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Parameter Pengharkatan Kondisi Lembaga Pendidikan SMA Di Kota Cimahi

Parameter Klasifikasi Kriteria Skor Bobot

Pelayanan Cukup Jumlah Guru mata pelajaran

dominan terkualifikasi S1 2

Kurang Jumlah Guru mata pelajaran

dominan tidak terkualifikasi S1 1

Sarana

Prasarana

Baik Jumlah dan Kondisi Ruang Kelas, Ruang Guru, Ruang BK,Ruang 0-600m, memiliki jaringan jalan yang dilalui oleh kendaraan umum, waktu tempuh 0-10 menit.

3 dan tidak dilalui oleh kendaraan umum, jarak tempuh >20 menit

1

Sumber : Udjianto, 1994 dalam Agustin 2006

Keterangan : 1. Kurang Penting

2. Penting

3. Sangat Penting

Rasionalisasi dari bobot yang diberikan kepada masing-masing parameter

yang mempengaruhi kondisi lembaga pendidikan SMA antara lain sebagai

(16)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Parameter pelayanan pada setiap SMA diberi bobot 3, karena dianggap

sangat penting dalam penentuan parameter kondisi fasilitas pendidikan

yang telah tersedia, hal ini akan mencerminkan ketersediaan fasilitas

layanan sekolah yang mendukung berjalannya suatu kegiatan

pembelajaran.

b. Parameter sarana dan prasarana diberi bobot 3 karena dianggap sangat

penting, hal ini didasarkan pada jumlah sarana dan prasarana yang telah

tersedia di sekolah untuk mendukung kinerja sekolah dalam segala

aktifitasnya.

c. Parameter Aksesibilitas diberi bobot 2 karena dianggap penting sebagai

faktor pendukung yang berpengaruh kedalam keterjangkauan mobilitas

komponen-komponen yang ada di sekolah.

Setelah itu untuk mengklasifikasikan kondisi lembaga pendidikan SMA di

Kota Cimahi dilakukan proses zonifikasi, berikut ini merupakan rumus yang

digunakan dalam analisis zonasi penelitian yaitu:

Skor Total Minimal = (SPmin . BPmin) + (SSPmin . BSPmin) + (SAmin . BAmin)

Skor Total Maksimal = (SPmax . BPmax) + (SSPmax . BSPmax) + (SAmax . BAmax)

Keterangan :

S = Skor B = Bobot P = Pelayanan

SP = Sarana dan Prasarana A = Aksesibilitas

min = Minimal max = Maksimal

Penentuan kriteria tingkat kondisi lembaga pendidikan SMA Skor Total Minimal = (1 . 3) + (1 . 3) + (1 . 2)

(17)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor Total Maksimal = (3 . 3) + (3 . 3) + (3 . 2)

3. Jangkauan Area Pelayanan Lembaga Pendidikan SMA Di Kota Cimahi

Dalam menentukan jangkauan area pelayanan lembaga pendidikan ada dua

tahapan yang dilakukan oleh peneliti yang pertama adalah pengharkatan untuk

dua kriteria seperti yang terdapat di dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.5

Pengharkatan Jangkauan Area Pelayanan Lembaga Pendidikan SMA

Sumber : Standar sarana dan prasarana fasilitas pendidikan SMA Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 24 Tahun 2007.

Parameter Klasifikasi Kriteria

Jumlah

Tipe A 27 rombel, 1080 peserta didik, lahan minimal 15.000m²

Sekolah

Tipe B 18 rombel, 720 siswa lahan minimal 12.500m² Sekolah

Tipe C 9 rombel, 390 siswa lahan minimal 10.000m²

Kinerja Guru

Berlebih Jumlah guru yang mengajar dibandingkan dengan jumlah peserta didik yang mendapatkan

pengajaran, kemudian dilihat rasio

perbandingannya. Intervalnya akan disimpulkan dalam tiga kalsifikasi hasil.

Sesuai

Kurang

Kriteria kondisi lembaga pendidikan SMA :

(18)

Nusan Mauli Pranata, 2014

Pemetaan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota Cimahi melalui Sistem Informasi Geografis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk kriteria selanjutnya akan dianalisis jarak antar sekolah dengan

memanfaatkan analisis buffer dengan menjadikan titik-titik SMA sebagai titik

pusat buffer, dari sana akan terlihat dan bisa disimpulkan, titik-titik sekolah mana

saja yang jaraknya terlalu berhimpitan dan ini yang juga akan memepengaruhi

dalam penentuan tingkat efisiensi pengelolaan fasilitas pendidikan SMA di Kota

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian
Tabel 3.1 Penjabaran Desain Penelitian Data Yang Dibutuhkan
Tabel 3.2 Jumlah SMA Di Kota Cimahi
Tabel 3.3 Parameter Kondisi  Lembaga Pendidikan SMA
+3

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH HASIL PEMBINAAN PUSTAKAWAN SEKOLAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SMAN 3 CIMAHI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) DI KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PENGEMBANGAN BUDIDAYA DOMBA DI KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

HUBUNGAN PETA MENTAL DENGAN KETERAMPILAN GEOGRAFIS MAHASISWA DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Judul penelitian ini adalah “ Kontribusi Motivasi terhadap Kemampuan Metakognitif Mahasiswa Departemen Pendidikan Geografi FPIPS UPI ”. Untuk. mendalami maksud yang

Evaluasi Kualitas Lingkungan Permukiman di Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. DAFT AR

Minat dalam hal ini adalah minat mahasiswa Departemen Pendidikan Geografi UPI untuk menjadi guru geografi dengan indikator adanya perhatian, rasa percaya diri,