VoLUME 4, NoMoR 2, DESEMBER 20I4
1
I rssN 20a&7957
AbO Nasr at-SarrAj dan Wacana Sufistik Lintas Disiptin Keitmuan
Abdul
Kadir
RiyadiKontestasi Tasawuf Sunnidan Tasawu
f
Fatsafidi Nusantara lAuhammadAfif
Anshorilntegrasi Tasawuf dalam Tradisi Kejawen pada Persaudaraan Setia Hati Terate Sutoyo
Perspektif Historis Konsep dan Distingsi rasawuf AbO at-Hasan at-shddhiti Saifulah
Titik
Temu Transpersonal Psychology dan TasawufKhodijah
Genealogi dan Pengaruh ldeologi Jihadisme Negara Istam lraq dan suriah (NllS) Di lndonesia
Masdor
Hilmy
Terorisme Kontemporer Dunia lstam Sokhi Huda
Radikalisme sebagai Blocking Factor bagi Perkembangan peradaban lslam
di
Era Modern Hammis SyafoqDimensi Profetisme Pengembangan llmu Sosiat datam lslam Syamsul
Arifin
Eco-Philosophy sebagai Cetak Biru Filsafat Ramah Lingkungan Supian
T*gF_gil
V()Lt,-\rt {, :.ir)M()R 2, l)tSLATBFR.!0 l.{Ketua Penyunting
Nluktafi
Wakil Ketua Penyunting
Nlukhamma d
Ztnzami
Nur Hidayat \Yakhid UdinPenl.unting
Ahli
Abdul Nluhaya QIIN Walisongo Semarang)
Abdullah Khozin Afandi
(JIN
Sunan Ampel Surabaya) Ahrr,'an Nlukarram ([JIN Sunan Ampel Surabaya) Alwan KhoiripIN
Sunan IQlijaga Yogvakarta) Asmaran As(IAIN
Antasari Banjarmasin)Budhy N{unawar-Rachman (Universitas Paramadina Jakarta) Fauzan Saleh (STAIN Idediri)
Kautsar Azhat Noer (LJIN Syarif HidavatullahJakarta)
N{uchtar Solihin (LTIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Penyunting Pelaksana .\I. Si'amsul Hudr
Hammis S),afaq N{oh. Helmi Umam Ghozi
Desain Cover
DAITTAIT
1SIARTIIGL
Abi
Nagr al-Sarrdi dan lWacana Sufistik Lintas Disiplin Keilmuan Ab d s I Ka di r N1 a di--28 5 -308Kontestasi Tasawuf Sunri danTasawuf Fa ttoli d, Nusantara
M n lt am m ad
Aff
An s b o n---309 -327Integrasi Tasawuf dalam
Tradisi
Keiawen Persaudaraan SetiaHati Terate
Satoy-328-352
Distingsi dan Diaspora Tasawuf Abri al-Hasan al-Sh6dhili Saifalah-353-381
Titik
Temu T ra n sp e rs o n a t P sjt c b o logy dan Ta s awufKhadlab-382-403
Genealogi dan Pengaruh Ideologi Jihadisme Negara Islam Iraq
dan Suriah G\TIIS) di Indonesia
MasdarHilmy-404-428
Tetorisme Kontempotet Dunia Islam
Sokhi Huda-429-450
Radikalisme sebagai
Blocking
Faaor
bagi
PerkembanganPeradaban Islam di Era Modem Hammis Sjtafaq-451,
fi6
Dimensi
Profetisme PengembangaoIlmu
Sosial dalam Islam Perspektif Kuntowiiol,oSlanwlArffx-477-5O7
ABO NASRAL-SARRA'
DAN WACANA SUFISTIK I.INTAS DISIPLIN
K[tLMUAN
Abdul
Kadir RiyadiUniversitas Islam Negeri Sr.rnan Ampel Surabaya, lndonesia E-mail' q4dir@,ahoo.com
Abstract: This paper traces back the origin of tasawuf to ti.re eariy period of Islam by investigating the ideas propagatecl b_v
one of its best scholars named Abff Nasr al-Sarrdi. The paper tries
to
find
thelink
benveen his thought and thatof
theeariier sufis on the one hand, and his response to the social and epistemological conte\ts that shape
it
on
the orher. Indoing so,
it
discussesfirst
the
debate andthe
so-callecl drnamic tension in rvhich the sufis and their opponents v,ere invoh'ecl. The paper shorvs that the developmentof
tasarvufcannot be sepatated from this tension as rvell as from what the
sociologists
of
knos,ledge har.e taught us to call falsification. Tasarvuf was dubbed the distorted versionof
Islam and nasfaisified
in
such a wal' that many sufis endedup
in
beingalleged apostate. Horvever, having succeeded in going through
this
phaseof
history
made tasaw.rfan
objective andparadigmatic kind
of
knowledge. The thoughtof
ai-sarrij-the paper 21s11s5-i5 reminiscent of this form
of
knov.ledge. His is a kind of thought tirat brings tbrth not onll,n.*.
16.u, and concepts, but also strategiesof
sr-rn-ival and method c_,ithinking quite nerv
for its
context; methodthat
mav be deemcd mulridisciplinan' in its fornr and objective.Keyrvords: tasar.r.uf, fiqh, hadith, reconciliation of paradigms.
Pendahuluan
Perselisihan ant^ra al-HArith al-MuhAsibi (s,: 857) dan Ahmad b.
Ifanbal
(ur 855) )'ang pernah terjadi pada masa sebelumAbrj
Nasr al-sarraj benar-benar membawa dampak yang sangat ruas ticlak hanya bagi arah pengembangan ilmu tasawuf tapi juga bagi kehidupan pribadi paia sufi.Tasawuf, dan bukan han1.a
ilmu
kalam, jelas menjadi salah satuAs
I
TAsAwuF
suNNi neN
TASAWU
Frersarf
Dr
NUSANTARA.
Muhammad
Afif
Anshori,:.:..r.{gama Islam Negeri Raden Intan Larnpung, Indonesia E-mail: afif-amel@,ahoo.co.id
Abstract:
This
article scrutinizesthe
historvof
Islamicjer-elopment
in
Nusantara betrveen 15thto
1Sth centuries, '.-;h,ich has been colored from theological mt'sticism thought. L niqueiv,the
discussion aboutthe
Islamic thought had influenced poliucal perspective andled
to
the
tragedvof
*ibnah (inquisition). As a result, some figures
"vere killed and a number
of
trcasured books were burned and destroyed. In Jar-a, such controversy involr.ed Shaykh Siti Jenat versus \\'ali.songo. In Sumatera, the dispute occurred between ShaykhHamzah Fansuri
and
Nurudin
al-Raniri.Instead
of
emphasizing on substantial matters, the disagreement among
these figures rvas,
in
fact, caused by the political situation at that timc. The writer finds that there are, at least, three maintriggering factors 'r'hich lead
to
ideoiogical dispute andcontestation betrveen Hamzah \iersus al-Raniri and Siti Jenar
versus \Yalisongo. Theological aspect
is
the flrst
causingfactor. The second factor is political interest, rvhtle the third
factor is genealogical similariw.
Keywords: sunni sufism, philosophy sufism, wahdat al-wajild.
Pendahuluan
Tasawuf sebagai bagian yang
tidak
terpisahkandari
pemikiranIslam
telah dikenal masvarakat Indonesia seiak berabad-abad r,anglampau, paralel dengan perkembangan Islam di akhir abad 1,2. Kendati berbagai teori dimunculkan untuk menetapkan awal kedatangan Islam,
namun akhir
abad12
dapat dijadikan tonggak arval perkembangantasawuf
di
Nusantara.
Azyr:mardi Azra
mengemukakan bairrvapenetrasi Islam nampaknva lebih dilakukan para guru pengembara sufl
..i-,j
sijrk
akhir abad ke-12 datang ciaiam jumlah vang semakin banl'2k .-: \usantara.lPara se]arau.an telah mengemukakan bahrva inilah -r'ang mcmbuat
isl*r-r menrrik bagi
orang
Asia
Tenggara. Perkembangan tasalvuf:r;rupakan salah satu faktor yang men)Iebabkan Proscs Islamisasi Asia Tei:qqara dapat berlangsung. Ajaran-ajaran kosmologis dan metafisis
r.srrs-uf
Ibn
'Arabi (u'.
1240ID
dapat denganmudah
dipadukan oengan ide-ide sufistikIndia
dan ide-ide sufistik pribumi 1'ang dianut nrsr-arakat setempat.2 Oleh para ulama selaniutnya, gagasanIbn
'Arabirersebut dikembangkan lagi menj acli pemikiran-pemikiran tasarvuf ,vang bercorak spesifik Nusantara, seperti Siti Jenar dan Hamzah Fansuri'
Beqltu pula, ajaran-aiann 'I'asax'uf el-Ghazdli (rv. 1111
N!
pun dengan cepat diterilna mas\:arakat Asia Tensgara, melalui paraEluru-guru
sufi
dan tarekat.Di
Jarva aiarao al-Ghaz'ili clikembangkan oleir\\'alisongo,
sebagaimanahasil
pelacakan sumberoleh
Alwi
Shihab,lang
lnengungkaokan bahrva tiada sesuatu dari peninggaian Walisongo \-eng n)'ata, dan lebjh berharga daripada Printlsan, karl'a "1-5"rridal-'Arif
bi
r\llih
Ibrihim
densan gelar Sunan Bonang vxng memuat hakikatpemikiran
dan
mazhabyang rlianut
Walisongo dalam aspeli-aspek:rqidah, shari'ah, dan tasawuf.r Dalam Pintbon tersebut tercakup aiarun-r]ar-an Sunan Bonang ';ang seiuruhnya sesuai dengan aliran
r\hl
al-Sunnah s-a al-jami'ah, 1,ang di b,idang tasau'uf mengacu pada a]aran al-Gl-razili. Selairr Walisongo di Jau.a,
di
Sumatera pemikiran tasau,'uf al-Ghazili dikembangkan oleh Shavkh Nurucldin al-Raniri'Xlerninjam istitah a7-Taft6.zdoi, tasas.uf vang dikembanskan
Ibn
'-\rabi
clikenal sebagai tasas,uf r[a/safi, dan seba]iknr-a aiaran al-Ghaziliclisebut rasarvuf strwi.o N{enurut
Abdui Aziz
Dahlan, tasawrrf falsaJi berarti suatu paham tasawuf vang a]aranriya sudah bersifht leblh falsafi"karena meluas ke masalah metafisika, yai<ni proses bersatunr.a manusia
denqan Tuhan dan sekaligus membahas manusia dan Tuhan'
i .\zr.umardi Az.rl', Jainun {JLtna 'l-intur Tengah dan KEulauan Nastintara Altad
XI4I
itn Xl'1il (I}andung: NIizan, i99'+), 17.:
]lrrtin
van Bruinessen, Kitab Kunirlg, Peuntre4 dat 7"arckat: Tradii-trudbi Islanli
it:,ini:t.iia (Bandung: N'Iizan, 1995), 188.: ,\hli
S1ri1rab, l:ian.ffiiik:
Is/aru Pertanta dan Perlqantltnya ltin.qqakni
di IndonesiaBrnclunq: I{izan, 2001), 18.
- -1'cr eL-\\'afa' al-Ghanimi al-Tattazani, lladkbal ila a/-Tashatttt,uf allslani, tctj. Al-rmrrd L,:l: 'L rsmani (Bandung: Pustaka, 1985), 187.
.l
Pada
perkembanganberikutnya,
tasarvuffa/safi
mengalami:.1ruran
dengan tasawuf sanni, sehingqa melahirkanjustifikasi
dan'-i.im kafir,
zindik,
mulhid,dan
predikat negatif
lainn,va yang-..--1amatkan kepada pengikut tasawuf -fokof, terlebih ketika pengikut
l,sawuf
sunni memperoleh dukungan dari penguasa seternpat.Tulisan
ini
mencoba menelusuripokok-pokok pikiran
tasawuf':.:afi
tersebut serta sang;ahan terhadap konsepdan
aiarunnya oleh::ngikut
tasawuf sunnidi
Nusantata.Namun,
di
sini
hanya
akant
batasi pada kontestasi dua arus pemikiran, Hamzah Fansuri versus\uruddin
al-Raniri
di
Sumateraserta Shaykh
Siti
Jenar
versus.,{'alisongo
diJawa.
Tasawuf Falsafrshaykh SitiJenar
danHamzah Fansuri
.
Shavkh Siti Jenar.Mcngenai siapa sesungguhn).a Shaykh
Siti
Jenar
itu
sampai ':karang masih menjadi misteri; sebagian mengan&.aptokoh
tersebut.-rnva
fiktif
belaka, dan sebagian lainnya menyatakan memang ada. Hal-r
terjadi
lantaran
tidak
tersedianyabukti-bukti akurat
tentang.;ebetadaannya. Ketika orang mengkaii Siti Jenar, hanya ada beberapa
:rjukan,
di
antaranyz Snlak Sba$h Siti Jenar yangdituiis
oleh Raden Sesrawidjaias dan Suluk lValisango serta beberapa tulisan babad.6 Adapun :rengenai r.riukan vang dikaitkan langsung dengan karyaSiti
Jenar,--ahkan terhadap \Walisongo sendiripun tidak ada.
Di
dalamKtab
Valirongo dtkatakan bahrva namalain
Siti Jenar,:au
ShaykhLemah Abang,
bernamaasli
Ali
Ansar,
sebagaimana,ersebut pada Pupuh Asmarudana:
...pan w'ontcn sahat sawitos, saking tanab Siti Jenar, narua Pail 5'an 'Ali Ansar, katelalt dunangipun, pinastan Seh l-,eruah Bang ...7
(tersebudah ada seorang sahabat, berasal dari daerah SitiJenar bernama San 'Ali Ansar yang terkenal keberadaannva dengan nama Seh Lemah
Abang).
Diceritakan dalam lanittan ptrpah
di
atas, bahu'a ia adalah seorang.rli
sihir
yang berkali-kali meminta meniadimurid
SunanGiri,
tapii Raden Sasrawidjaja, Slekh Siti Jmar piogdiaiakrta: Keluu'arga Bratakesarva, 1958), r'lampirkan dalam Abdul Munir N{ulkhan, Ajaratt lan Kenatiatt Slekh Siti Jmar 1'ogyakarta: Kreasi Wacaoa, 2001).
: Silak Walisaaga, dikeluarkan oleh R. Tanoyo (Surakarta: R. Tanovo, 1954). -
Widji Sakson o, Me ngislan kan Tanalt J awa (Bandung: lhzen, i 996), 48.
Teosofi-Volume 4, Nomor 2, Desember 2014 311
iI
di
Peiarna, a)eran reflrang
Tuhan
(teologi). N{enurutSiti
Jenar,persepsinva rentang
Tuhan
adalah sama dengan pandangan Jabariahdan Qadariyah. Tuhan mempunyai sifat 20, yakni wt11fid, qidaru, ltaqi',
n*hilrtfatult
li
al-bawddith,qilirtalt
bi
nafsilt, wahddnilalt, qadrab, irddah,'i|ru,
ha1dlt, .rarud', basar,kalit;
qidir, ruaid,'d/im,
lpqy1, sarui', basir, ruutakallitn.I(edua
puluh
sifat
itu
berada pada\fujud
Mutlak
1,ang disebutDzat,
tak ada ujung pangkalnya, tidak ada asal serta tujuannva.Ia
juga menganggap bahu,a Tuhan sebagai wujud yang tidak tampak, tak terlihat oleh mata. Disebutkan daiam Papah Dandangr/a:Atli/a ruang,,Qya
flas
nlardakalahir
(J'iti Jenar), wruabnyateka
rojabailab. kadaij,ah ntangsuk g,ase, andalu datullab, budi eling lan angiep gasti, pangeruning ttanungso, sittipal rung pu/uh, ruafiwd kidam baka,
rn a ka lafa lt li I katya di s r11, u /a1, a n i, gt nt e / anry a b a rang a n1 ar.
Kodrat iradat iuntenury ngi/rui, /ta;'at sdruak basar lan kadiran, rnuridatt ngalintan kibe, kalih dasa gint/ung, runtaket ing budi hstai, tegese uu1'ad ruailak, clar!1a dad ronipun, lau wi,,itan tan aukasan, ttora sangkan nora parufi, ngenallclrtip ing tekat sfuatirllah.ll
Bagi Siti Jenar,
jika
ada seseorang )rang meflanlakandi
mana nrmah Tuhan, jawabnr.a tidaklah sulit.Allah
berada padaDzat
yang tempatnya udak jauh, r,aitu bersemarramdi
cialam tubuh. Tetapi hanyaorang yang terpihh I'ang bisa melihatnya, lraitu oranE vang suci.
Kedaa, aiaran tenrang Jiri,a. Bagi Siti Jenar, i.ang disebut jiwa itu
adalah suara hati nurani \.ang merupakan ungkapan dari Dzat Tuhan yang harus ditaati dan dtturuti perintahnva. Ia membedakan
^rrtua
apa i.ang disebut dengan jirva dan akal. Jirva, selain merupakan ungkapankehenclak
Tuhan, i.rg^
merupakan penjelmaandari
Hr,ang
WidilTuhan) yang berada dalam jirva, sehingga badan raga dianglap sebagai rvajah Tuhan. Sementara
itu,
akai adalah kehendak, angan-angan daningatan ),ang kebenatalny^
tidak
sepenuhnya dapat dipercava karenaselalu berubah-ubah. Berbeda sekali dari akal, jiu,a yang berasal dari
Tuhan
itu
mempunyai sifat kekal atau langgeng sesudah manusia mativang
melepaskandid
dari
belenggu badan manusia. Sebagaimanadikatakan:
Badi pikir angefl-angen e/ing tinglal uujad ngakal kening edan, rusah bingang lali sare, budi kih norajtyar, rina uengi mangayh drengki,
nih
ajane pribadya,r- Dikutip dari Ibid., 57-58.
Perlarna, ajaran tentang
Tuhan
(teoiogi).Nfenurut Siu
Jenar, persepsinr.a tentangTuhan
adalah sama dengan pandangan Jabadahdan Qadariyah. Tuhan mempun),ai sifat 20, yakni wry'fid, rlidatz, baqd',
ru*hi/afatub
li
al-ltau,irlith, qiyinalLbi
nafsih, wahddnfiiah, qadruh, irddab,'i/ru, hEtih,
saxtd', basar, kaldru;qidir,
nuid,'ilint,
l1aSg,, santi'. basir, ruutakallint.I(edua
puluh
sifat
itu
berada pada \X'ujudMutlak
1,ang disebut Dzat, tak ada ujung pangkalnva, tidak ada asal serta tujuannya.Ia
juga menganggap bahu,a Tuhan sebagai wuiud yang tidak tampak, tak terlihat oleh mata. Disebutkan daiam Pupab Dandanpgrla:L'lila
ntangkgajas
nlardakalahir
(Siti Jenar), anabrryateka
ro jabarilali. kadarilah mangsak Jase, andalu datul/alL, budi eling lan ang;ep gasti, pangeraning ruanrrngsa, sinipat rung pnlah, marfud kidam baka,tt u ka /afo h li I katt a di s nj tr /q;, a d, gt ru e I anry a b a ra ng a n1 ar.
Kodrat iradat"iutneneng ngelrui, /taS,as sorrrp banr lan kadiran, rnuidan ngaliruan kihe, kalih dasa ginulung, nrruaket ing budi lestari, tegese wajad rnatiak, cladla dad ranipan, tan u,it,itan talt tyekdsdn, nora ungkan noru paran, ngenalykin ing tekat sipattllah."
Bagi Siti Jenar,
jika
ada seseorang )ranq menanyakandi
mana rumah Tuhan, jawabnva udaklah sulit.Allah
berada padaDzat
l.ang tempatn\,'a udak jauh, yaitu bersemavamdi
dalam tubuh. Tetapi hanyaorang )rang terpilih yang bisa melihatnva, \'aitu orang I'ang suci.
Kedua, aizran tentaflg Jiri,a. Baei Siti Jenar, vang disebut jiwa itu
adalah suara hati nurani yang merupakan ungkapan dari
f)zat
Tuhanr.ang harus ditaati dan dituruti perintahn),a. Ia membedakan anta:o apa .,'ang disebut dengan jiwa dan akal. Jirva, selain merupakan ungkapan
kehenclak
Tuhan,
jrlg^
merupakan penielmaandari
H,vang Widi(Iuhan)
l,ang berada dalam iirva, sehingga badan raga dianggap sebagai u,ajah Tuhan. Sementaraitu,
akal adalal-r kehendak, angan-angan dan ingatan vang kebenarannyatidak
sepenuhnya dapat dipercaya karenaseialu berubah-ubah. Berbeda sekali dari akal, jiu'a yang berasal dari
Tuhan
itu
mempunyai sifat kekal atau lanpgeng sesudah manusia mativang
melepaskandid
dari
belenggu badan manusia. Sebagaimanadikatakan:
Bndi pikir angen-altgelt eling tingyl urllad ngakal kening edan, susah bingatg lali sare, ltudi kih nora jt/ur, ina n mgi /?/angErxl/; drengki, ntrilt ajane pibafua,
;- Dikutip dari Ibid., 57-58.
/d ,
'a
p
1,
-\C'
-b \-a
,LU ln
,""
'idi
-.i
i..
-J , t, r:tt
'::;, i.':
ruillkifig l1ang sukar, srii paksa nrak dnjana, tar gunangtutg al?luk len/al) fibing nistip, ngalani vandanira.
"I(ehendak angan-angan serta ingatan, suatu bentuk akal 1'ang bisa gila, susah Llingung membuat iupa tidur, akal kebanyakan tidak juiur, siang malam membuat ked.engkian, demi kesenangan pribadi, sedangkan terhadap kehancuran o{ang lain, bersifat dengki, memaksa, melanggar
aturan, lagi pula suka disanjung, sombong, yang akhirnya membuat
manusia tidak berharga sekali, menodai penampiiannva".ls
Ketigtt, pandangan tentang alam semesta (kosrnologi). Siti Jenar memandang
alam
semesta (makrokosmos/1agad gede) sama denganmanusia (mikrokosm,rs/jagd cilik), minimal kedua hal
itu
merupakanbarang
baru
ciptaan
Tuhan
.yang
sama-samaakan
mengalamikerusakan, tidak kekal dan
tidak
abadi. Nlanusiaterdiri
dari iiu,a danraga yang intin1,2
ialair iirva
sebagai penjelmaandart
Dzat
Tuhan. Sedangkanr^g^
adalah
bentuk
luar
dari
jiwa
yang
dilengkapi :ancaindera, berbagai organtubuh
seperti daging,otot,
darah, dan-;lang. Semua aspek keragaan atau ketubuhan adalah barang piniaman
',''lng suatlr saat setelah manusia tedepas dari kematian di dunia
ini
akan .:embali berubah meniadi tanah serta kembali kepada pemilik-Nya.Gagasan
Siti
Jenar ),ang
mencakup
bidang
ketuhanan,.::manusiaan
dan
keiirvaan sertaalam
semestaitu
bersumber dari,:
rsep
bahrva manusia adalah jelmaanDzat
Tuhan. Hubungan jirva:.ri
Tuhan) dan raga berakhit sesudah manusia menemui aial atau.:natian duniawi. Inilah vang menurut Siti Jenar sebagai ketertrepasan
-'..rusia dari b,elenggu atram kematian
di
dunia. Sesudahitu,
manusia :.- flafilrtlgttl denganTuhan
dalam keabadian. Pada saatitu
semua:::rk
badan audagttau ketubuhan jasrnaniah ditinggai karena barang.^
l:au.,idit/t) yang dikenai kerusakan dan scmacam barang prnjaman --
rarus dikembaiikan pada yang punya, yaitu Tuhan sendiri.i'Keentpm, pandangan tefltang fungsi akal. Dalam pandangan Siti
i-.:.
aungsi akal banvak dikaitkan dengan intuisi. Pandangannya ini . ,-:. Siog2t berpengaruh besar terhadap fungsi atr;ran fcrrmal shari'ah,-:
jsnla
tentang
"lima rukun
Isiarl".
Dalam
beberapa pupa/s,r'r.:.:-ir-ir Siu jenar sering menggunakan istilah yanq sama, t.etapi kata
-
*:eigunakan
untuk
menunjuk
aru
:'ang
tampak
salingDeiieir.:1n-qan.
Iiata
akai yang juga diartikan
sebragai"budi
eling", mis:ln.,-a,di
satu pihak dikatakan sebagai pegangan hidup, tapidi
sisii:irn luga clipakai
untuk
maksud kehendak, angan-angan, dan ingatan.Berbeda dengan akal dalam
arti
pertama, akal dalamarti
keduaini
droanciang kebenarannya tak dapat dipetcaya.
Ia
bahkan meflganggap'cahs-a akal selaiu berubah dan dapat mendorong manusia melakukan
perbuatan jahat. Dalam Suluk Walisang,a dtkatakan:
llamta
ztangkla ltasira kalair, nganakaken tekad kEabarilah, kadailahdilrut \aJ€, angaken Data'llalnr, badi eling den ang4E Gusti, Parz.geraning
t??ailurgsd, sintpat rong puluh, ntawulud kidam /an baka, ntukalaJbh /ilkau,adis
n1, awe ia ni, gu rn lam ya sipat arryar.
"N{aka tercetusla}r di dalam hatinva, bertekad membuat ajaran seperri
Jabariyah, Qadaril.2fi maksud hatin1,2, mengaku sebagai
Dzat
AJlah/ akal dianggap sebagaiGusti (Iuhan),
sesembahan manusia, r.ang memiliki sifat dua puiuh, yaitu berupa qidan dan ltaqd', xtakhila;t'ah li a/-l1awidith berbeda/ dengan sesuatu vang baru".Pada pupth yang iain dikatakan:
Salat linang taaktu ptyi dikir, prastatuing las karcanla piltadla, bener luput lanpa dewe, udarba gatry tertantu, badan ahrs kang nunah karti, ngendi ana Hlang Suksrua, kyeba murry ingsan... hthur langit iapta hani durung ruangtlt,
ntidrya dhat kang mil1a.2o
"Salat lima waktu dengan memuli dan berzii,-ir, memiliki pandangan r.ang iernih adalah kehendak pribadi, benar salah tanpa dirinr,a sendiri, dan dengan semangat l,.ang besar, badan halusiah i'ang mendorong
untuk melakukannya, di mana terdapat Hvanq Suk-sma {uhan), selain harva pada diriku sendiri"....",
di
atas langit dandi
kedalaman bumibelum ditemukan, ujudnva Dzat Yans NIuLa".
Relittta, aiann tentang perbuaran manusia
(afi/
al-'ibi$.
Dalanl bertragai pupult, nampak ielas bahwa pandangan Siti Jenar menglenaiperbuatan rnanusia
sebasaikehendak
Tuhan seperti
pandanganJabarivah. Tuhan adalah
Dzat
yang mendasari adanya manusia, hervan,tum'buh-tumbuhan dan segala yangada, vang adanya ter€lantung adanya
Dzat
itu.
Tanpa adan\,aDzat
tersebut mustahil barang sesuatu yangn.ujud
itu
acia. Dalam aiaran Siti Jenar, Dzat Tuhan selain sebagai sebabdari
segala sesuatu, sekaligus merupakan asas yang menjiwai segalasesuatu vang rnawjiid. Pandangan
ini
dapat dilihat dari ucapannya bahwa ciirin-,,a adalah pribadi yang terbenruk arau terjadi sebagai penjelmaan:0 Ibid., 76.
II
1i
n
1
J
)
:1
n
1,
10
-5 Ib
-la
Ia 1n
Hyang
Widi,
serupa dan secitra dengan dirinya.Ia
memiliki sifat-sifatsebagaimana sifat-sifat yang dimiliki Hyang W'idi.2l
Keenant, ajaran tentang fuIanunryaling Kawala
Custi.
Aiaranini
terdapat dalam Serat Wl/a/isana Pupuh Asruarariana, terbitanTan
trdhoenSwie,
Kediri tahun
L932,
sebagaimanadikutip oleh
Zoetmuider22,sebagai berikut.
...Seh ltntah Ahang rgandika, Ea na kakgan tet//t/, iy,a ingsrn iku Allah. I\1ata ingsun kang sEati,jryahrk Prabtt Satntala, lan ana itlan jaline, ingkang arun bangsa A//ah, Llo/ana Magib tn$ar, ika jisint araniputr, Seh l.enahltang aryandika. Kawula aruedar ngdlrui, angraosi katung4alan, riedeli:irt sadangane,
ma/>an
jisin
nlra nand, dene kang kawicara, ruapan sEalt ning nge/ntt, sami atilyak ),,araild.(Seh Lemah Abang (Siti Jenar) berkata, "N{arilah kita berbicara dengan terus terang.
Aku
ini
Aliah. Akulah yang sebenarnl-a disebut Prabu Satmata (H1ang llanon, Yang N{aha Tahu), tak ada lain 1,xng bernamailahi. N{aulana Maghrib berkata: "Tetapi (vang kau tunjukkan) itu
disebut badan". Sha,vkh Lemah Abang berkata: "Sava menyampaikan
ilmu
(tertinggi) yang membahas ketunggalan.Ini
bukan badan,seiaman,va bukan, karena badan tidak ada. Yang kita bicarakan ialah
ilmu
seiati danuntuk
semua orangkita
membukatabir
(artin.,,a membuka rahasia yang paling tersembunvi)".Ungkapan
Siti
Jenardi
atastidak
bisa dipahami secara litetalbelaka, melainkan harus dikaitkan dengan pengalaman tasaurrf sufi
lainnya
yang
sejenis, semisalAb0
Yazid
al-tsistAmi ataupun Abri)[ansrir
al-HallAj.Abri Yazid
dianggap seorangsufi
pertama yangmempunyai paham ittil)dd (kebersatuan hamba dengan Tuhan), karena
dalam keadaan
fati
dan baqi'-nyaitu
menunjukkan keadaan bersatu dengan A1lah.23Dari
sini
kemudianAbfi
Yazid
menganslap dirinva relah bersatu dengan Tuhan, padahal karena ke-fand-annvaitu
ia tidak mempunyai kesadaran lagi, seolah-olah bersatu dengan nama Tuhan. Seperti dalam ucapannya ketika ia selesai saiat Subuh: "Sesungguhny,a:: Ibid., 89-90.
::
P.J.Zoetmulder, h{anangga/ing Kayala Gu.eti: Pentheisme dan lvloilsnte Dalant Sa:tra'rhk Jaaa ([akarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991), 358.
:'
Harun Nasution, Falv;fah dan hliiisisnrc dalam Islan $akarta: Bulan Bintang, 19i3i,-{,<; adalah
ruhan,
trada Tuhan selainAku
dan katenaitu
sembahlah ,1li'J.-Selalan dengan
itu,
ai-Halldjpun
mengungkapkan pengalamznbersatunva dengan Tuhan melalui syairnya:
Jyrt ,LIr
ir!\
d
K.r-r,
3,!-y
.>-y"Jr-
Fe
ul c-;t li!,G-
;,; et-i
rip 'Jirr,'amu disar.rkan dengan iiwaku sebagaimana aflggur disatukan dengan air suci. Bila ada sesuatu yang menyentuh-N{u ia menventuhku pula, maka ketika itu dalam sedap hal Engkau adalah aku,,.Apabila
Abfi
Yazid
menganutpaham
ittihid
dan
al-Halldjberpandangan Hulil/, maka Siti Jenar mengajarkan paham h{anangaling
Kayula Cusli, vang ketiganya memiliki makna yang hampir sama, yakni kebersatuan hamba dengan Tuhan. Selanjutnya dipertegas lagi dengan ungkapan:
Yekt n'us aneng ntaniru, ncra pisah ina wengi, narullltg ing ruengko kewa/a, ana araa kawula gusti, suuene ingtrn ntali, herying
ltut
ittgsan irlttp, sima gasti kawala, ruangkai
aip pibadi, langeng rueneng aneng anane pi1)nga.26"(I{a*'ula dan gusti itu) sudah ada dalam diriku, siang dan maram tidak
pisah dari diriku, tetapi hanva unruk saat
ini
nama ka*,,ura-gusti itu beriaku, 1'akni selama saya mati, nanti kalau sa1'a sudah hidup lagi, gustidan kav'ula lenvap, yang hidup hanr.a diriku sendiri, keienteraman langgeng dalam dalam Ada sendtnf,.
sebenarnya ungkapan
di
atas merr.ipakan sikap protes Siti Jenar atas pemanggilan dirinr-a oleh Deu,an Walisongo unruk menglarifikasialarannya.
Ia
menganggap, bahrva siapapuntidak
berhak mengaturdirin1.a, termasuk raja sekalipun, karena dia hidup dari dirinva
,..rdiri,
dan tidak merasa menerima peaghidupan dari sultan Demak. Bagr
siti
Jenar, pengabdiandan
kepatuhan sepenuhnya hanya kepadaAIrh,
bukan kepada sesama manusia. Dikatakan selanjutnya:
Jaine wali narendra, pada hae laa,an raarui, neng doryra asl2;at ,owa, besuk basok awor siii, rnu/ane san tan @li, ineh sama ing tnmawuls, lan manih kawrahana, kang aran kawa/a gasti, s@aline dada uwa ning nanungra.2l
=
I-rhat AJ.Arberrv, l,'Iaslint Saints antj Mlnics, terj. Anas Mahl.,ddin @andung: Pustaka Salman, 1983), 132.:: Ibrihim Basini, Nesh'at al-Tasaa,ataf a/-I.r/,?mi (Kairo: Dir al-X{a.Ari
i,
1967),262. :r Zoetmulder, fulanunggaling Kapala Guni, 362.
- _t::d.
i
.l
j
n
"(Sebenarnlraparawals,danraja, sama saja dengan sava, di dunia ini kita merupakan mayat-mayat, nantinya akan busuk bercampur tanah, oleh karena
itu
sayatidak
sudi, diperintah oleh sesama makhluk, dan ketahuilahitgu,
).ang disebut kag'ula-gusti, sesungguhnva tidakberkaitan dengan seorang manusia biasa seperti yang lain-lain)".
Dari ungkapan-ungkapan seperti itulah, Siti Jenar dianggap sudah
menl,impang
dari
ajarunIslam
yang benar (heretis), sehingga Dewan Walisongo pedu memberikan hukuman mati.2.
HamzahFansuriSebagaimana
Siti
Jenar,
bagi para peneliti pemikitan
Islam Indonesia, nama Harnzah Fansuri merupakan suatumisteri,
karenaridak adanya data akurat )rang mengungkapkan secara utuh biografinva. Hal
ini
akibat nasib tragis yang menimpaflya, ketika berhadapan dengan kekuasaan waktuitu,
di
manap^r
pengikutn,vadibunuh
dan buku-bukunya dibakar. Beruntung, masih ada karya tulisnya berupa prosa Can puisi vang dapat diselamatkan, dan sampai sekarang menalik untuliCikaji.
Dari
sinilah sosok Hamzah dikenal. I(arya prosanya yaitu Zinat :l-Muwahhidin atau disebut juga Shardtt al-Ashiqin,Asrir
at-Ariyn
dan),[untabi. Sedangkan karya puisinya terdiri atas .f1air Peraha, Sl,air Dagang,
:in
SlairBarungPingai.2s'
Melalui svairnya diketahui bahwa ia berasal dari Fansur, sebuah
:-r:npung di daerah Barus, Sibolga, Sumatera Uta:a
Hamqah
nin
asalrya Fansnri, mendopat wujaddi
tanab Sltabruau,i.B e ro le b k hi lafat i ln a
y
rry' a /i, d arip ad a Ab d a l-Qa di r J i la n i.zeIa
diperkirakanhidup
pada masa kekuasaan Sultan'Ala
al-Din:-
-.'.'atSiah
a1-I\{ukammil (1571-1607),-ymg memerintah
di
Aceh::
1586-1604.10 Kepastian Hamzah hidup pada masa al-Mukammil'
.::iihat pada sy2i1n,va yang berjudul trkatan-ikatan 'Ilw al-Nisa:'',::.-karya Hamzah ini dapat dilihat pada: Johan Doorenbos, Dr Gevhri;t'ten uan
-:-::..;). Pansoeri (-eiden: NV.\rh. Batteljee dan Tempstra, 1,933); Syed Naquib
a1---
',
l-lr llystitisn of HarnTah Fansai (Kr-rala Lumpur: University of Mala1,2 p165s,-
. -i,:dul Hadi \\'1\{, Tanwufs'angTerbesar: Kajiart Herutenetttik lerhadap Kanta-,kat)c::
- .;';:tri.{akarta: Patamadina, 2001).: '
- Diet.es Can L.F. tsrakel, 'I'lte Paetzs of Ilan4alt Fanytri (-eiden: KITLY,'
-
ll,rrenbos, De Ceschiften,l0T-108.:--:i.-
'a:.grimana pemerintahan al-X{ukarnmil lihat },{ohammad S:rid. ,,lrelrTeosofi-\/olume,1, Nomor 2. Desember 201.{ 119
rr si
1r
:i, :ti
ifenba nengikat
tair
ini, di bawab Hadltarat radja jang wali, karania Allah akot Toehan karui. Sjah Akm Radjalang adil, Radja Qoetoeb jang sempoerna kirutl, ll:'ali Al/alt .rarupoerila wdsil, Rarlaaif
lagi fu[akawrnil. Beftarubah daulat SlahAlan,
rtakota pada sekalian alam, karoenia llahi Rabbal-'alartina, rteryadi rarla kedoea a/aru.31
llenurut
al-Attas, syair ini merupakan pesanan sultan, atau palingtidak, Hamzah yang mempersembahkannya keoada Suitan.32 Adapun
Rala Yang Wali, yang dimaksud adalah Sultan 'Aia al-Din fu'ayat Syah, rang dikenal sebagai Syah Alam, dan bergelar Salyid al-Nlukammil.33
Dari
sini dapat ditegaskan, bahwa Hamzahhidup
semasa SvahAlam berkuasa pada 997-101,1,
H/
1509-1602I\{
atau pada akhir abadke-16
sampai arval
abad ke-17.
Ia
diperkirakan
wafat
sebelum1.016 /1.607 .34
Dari
seluruh konsepsi pemrlitran
Hamzah,nampak
adanyakontinuitas dengan
Ibn
'Arabi, al Qunaw{, JalAl al-Din al-Rrimi. Dalams-vair-svairnya, ia banvak memperoleh
ilham
dari karya al-AttAr, Manliq al-T'a11ir, kar1,2'IrAqi lttrua'at, dan
karyaJanti', I-awd;l.
Namun,menurut
Abdul
Hadi \\/N{.,
karena Hamzahlebih
banvak mengutip I-ana'at, karyaIraqi
(rv. 1289), halitu
memperlihatkan adanya pertalian istimewa^nt^r
pandangannva dengan pandangan lraqi.3sDalam kan'a-kan'anya, beberapa kali ia menyebutkan nama
Ibn
'Arabi, yang menunjukkan adanva pengaruh sang shavkh terhadapnya. .N{enurut
Ahvi
Shihab,
para peneliti pada
umumnya
bahkan menganggapIbn'Arabi
sangat berpengaruh dalam pemikiran Hamzah, sehing;a dinilai orang sebagai orang vang pertama menjelaskan paham yahdat al-wlyidlbn
'Arabi untuk
kawasanAsia
Tenggara.3t' Itulah31 Doorenbos, D e Gescbi;t'ten,
69 -7 0.
32 S)-ed Naquib Al--{ttas, Ilanii and y6, 1{tryildt1ah of
llh
Centary AcbeltlSiingaporc: MBRAS,1966),44.
i3
LihatR.
Hoesein Djaiadiningrat, Kesaltanan Aceb: Smta Penbabatan Tentangkybanan ,4cel:t Berdasarkan Baban-bahan Yang Terdapat Dalan Karya hlelayt, ter1. Tertktt Hamid @anda Aceh: Depdikbud, Proyek Pengembangan Permesiuman Daerah Istimev'a Aceh, 1982), 213.
ra Lihat Al-Attas, Tlte l['.rticivt, 3-13; A. Hasvmy, kbadalaan Auls Dalan S'/arah Qakarta'. Beuna, 1,983), 195-197 .
r'
Abdul Hadi WN{., HamryiL Farstti: Hsalah Tananf dan Puisi-puitirya @andung: \Iizan, 1995), 21.16 Shihab, lslan Su.finik, 125.
I I
a n
ia
1,
P ,n )n '4.
ltl
h,
m ah
)re:
tdng
uku :rah
sebabnya,
al-Raniri
menyebut
Hamzalt
sebagaipenyebar
aiann ,^ t^ r 17t'///tldt),a0.
Mengenai konsepsinya
tefltang
Tuhan,
sebagaimana tersebutdalam
Asrir
al-Aifr,
Hamzah membedaka.n znt^r^ pandangan uiamaSvariat dengan altl al-.rulik tentang.,vujud Aliah.r8 Ia menoiak pendapat
ulama Shari'ah l,ang mernbuat pemisahan antara
Zat Allah
.len[an..r'ujud rUlah,
vang
diibaratkan matahari dengansinarnya
matahari:dalah
sesuatu,dan
sinar
sesuaru vanglain.
Baginva,hal
tersebut :nenunjukkanTuhan
bersifat transenden atau imanen dengan alam;cadahal
Zat
,\llah
dengan Wujud-N_va merupakan satu kesaruan.Ibn
-\rabi
menjelaskanhal
sepertrini
dengantaniih
dan tashbih. Tanry"l:rerarti
keterasingan, pengagungan, pengakuan akan sifat transendensi Tuhan. Lar.van kataini
adalah tashbi/t, ),akni perbandingan, penyamaan,;rengakuan atas simbolisme
Tuhan
atau imanensi Tuhan.3e Dengan Jemikian,Wujud Allah
denganwujud
alampun
merupakan sesuatu r angtidak
dapat dipisahkan, karena alamtidak
akantemujud
tanpa'fi'ujud Allah.
Dalam
masalah metafisika penciptaan,
Hamzah
memulai:embahasan penciptaan dari hakikat Dzat Allah atau
Kunhi Dzat,yang
lisebut
I-6
Ta'E5,un,yakni
keadaan hakikat vangtidak
mempunvai :anda, tanpan
m^ dan sifat. Jadi, daiam keadaan yang masih belum ada -retentuan (entitas), belum terdeskripsikan. Menurut Hamzah, artt I-d Ta'E1anitu "tidak
flyata".4''' Kemudian, terjadilah ketentuan-ketentuanlmulai.
Selanjutnya,ZatYang
N{aha Suci tersebut menentukandiri
:a'ajyan) melalui "pengaliran
keluat"
atau"rurun"
(tana7ryufi, denganrelalui
lima martabat (fase).Nlartabat pertanta, membentuk sifat-sifat, yang
terdiri
atas 'I/rn,i''tyiild, J'buhiid, dan
I'iilr.
Sifatini
adalah aspek lahiriah (eksternal) dari7at
Yang N{aha Suci. Karenasifat
'Iha, makaZat
Yang Mudak itu'- Lihat antara lain Nuruddin al-Raniri, "N{a' al-Hayit
li
Ah1 al-N{amit: Tibyin fi I'lr'rifat al-AdyAn" dalam Ahmad Daudr,, Slekh liuruddin ar-Raniri Sakarta: Bulan 3rnrang, 1978),44.'i rl-Attas, Tlte N!ilicisn,242^
'
Lihat Titus Burckhardt, An Introdrctiort to Snf Dotine, terj. D.M. Matheson (Lahore::r.
Nluhammad Ashraf, 1973;), 154; Sahib Khaja l{han, Studies in Ta.raa,aj' ,,]Delhi:- j:rah-I Adabivat-I Delli, 1978), 233.
l-rhat Al-Attas, The Llysticitn, 31, 5.
ung:
nenjacil
',4/int. Selanjutnl.a, pada martabat kedua, karcna'Alim
makaadt
)Ia'/int-nr,,a yang disebutajdn
tb,ibitah(wujud
potensial), yangkadang disebut
itga
snwar al-'ilrufi,at, lrnqiqnt al-ash16', danrfih
idnfi. )Iartabat ketiga, rmbi{ldf
keluar seperti gelombang laut yang menguap ke udara, disertai perkataan: Kunfay
kfr n berbagai-ba g^7" .o' Selanjutnya,uap-uap
itu
membentuk awan, yang kemudian terpencar jatuh menjadi air hujan. Yang ciisebut terakhirini
merupakan tamsil dari roh manusia,binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Ini
hanvalah suatu ilusi darikemung-kinan asal terjadinya sesuatu (isti'dlC aslfi, yang betada pada ma*abat
aJin
thibitah,yang mencerus keluar menjadi realitas-realiras atau benda-benda aiam yang beraneka ragam bentuknya. Reaiitas-realitas yang sudah keluar ini disebut ajnn kltnri;t1ah.Rfrb
idAf
yang menjadi rul-r manusia, binatangdan
rumbuh-tumbuhan
itu
adalahnur
atau
cahayaTuhan yang
tidak
dapatmemisahkan
diri
dari semua la'a11un-Nva. Ta'a1yan Tuhan sebenarnvatidak terhingga (rud ld niltE,ah /ah), namut vang dibicarakan Hamzah di
sini
hanvaltma
martabat sajadi
mana martabat keempat dan kelirnaadalah berupa alam semesta.
I&jian
Hamzah berikutnya vang menimbulkan polemik adalahmengenai kemakhlukan al-Qur'dn, kebersatuan wuiud, al-insin al-kimil, dan keb,ersatuan hamba-Tuhan.o2 Polemik rersebut dimuncuikan oleh al-Raniri vang hidup di Aceh ant^ra tahun
!637
sampai 1644M
serrrasa pemerintahan Sultan lskandar Tsani. Ia mengdtik dengan keras ajaranIl,amzah
,yang disebutnvadengan
wajildtltah,yang
secara umumCian.ryiapnva sesat bahkan ateis.
Melalui
pengaruhnvadi
israna, iamengusulkan kepada Sultan untuk menghukum para pengikut paham 11,ujid/tab
dan
membakar seluruh buku-buku karangan Hamzah dan Svamsuddrn.C. Sanggahan terhadap Tasawuf Falsafi
jika
dikaji
secara mendalam, sebenarnyatidak
ada perbedaanlang
tajam antara pemikiran tasawuf falsafi dan tasaw-uf sunni, karena keduanyamasih
berada
dalam bingkai
aqidah
Islam.
Justifikasipenvimpangan dengan pemberian berbagai predikat seperti zindik,
kuf,
=1 tbid., 317.
+r
lI.
Afif Anshori, Tanwaf Sjekh Falufi Ham4zbFansui ffogvakarta: Gelombang Pasarg, 2004),
.
: ir/. dan sebagainya adalah tidak tepat, karena kerangkapikir
yang -
.;nakan
adalah berbeda antaratasatvuffalsaf dengan sunni,mesldpun
:.:-gkalnya adalah sama.
Penentangan terhadap ajarun tasawuf falsafilebih didasarkan pada rvatiran terjadinya pembiasan pemahaman pemikiran, terutama
--r
kalangan awam yang pola berpikirnya masih sederhana dan tingkat- -.dahnya belum mantap.
Hal
ini
terlihat dari pernvaraan Sunan Giri,sesungguhny^
^pa
yang
diucapkanSiti
Jenardi
atas dapatri
oleh
para
\X/alisongo,di
mana ketika
Siti
_|enar datang-
;:nenuhi
undanganDewan
Walisongountuk
berdiskusi tentang-
.ririrrSilfi,
ia
menjelaskandoktrin
kesatuan makhiuk, ,r,aitu dalamian
akhir
hanyaAliah
yang ada
dan tidak
ada
perbedaan!s yang nyata )ang bisa digambarkan antara Allah, manusia dan ciptaan lunnya. Sunan
Giri
mengatakan bahwa doktrinitu
benar, ::-..Di ia meminta jangan diajarkan karena bisa membuat kosong masjid:.:
oranpl mengabaikan shari'ah.a3Sebaliknya pada kasus Hamzah adalah cukup mengherankan jika
.--Raniri
memandang sesat,zindik,
nuQid,
dan
kufr
pada
ajaran'
,;id$alt*,
sebab ternyata al-Raniritidak
menolak ajaranIbn
.Arabi-:',1m masalah tajalli Tuhan
di
alam semesta. Sebagaimana dinyatakanDaudv bahwa, konsepsi
Ibn
'Arabi dalam masalah ketuhananmendominasi ajaran
dan
filsafat
tasawufdi
Aceh,
terurama:-.,:nuf
Hamzah dan Syamsuddin dan juga pengaruhnya yang sangat-.:.'esan pada pemikiran al-Raniri.as Apalagi, sebagaimana dikatakan al---
.;s.
"pada
dasarnya aiaranal-Raniri
identik
dengan
apa__yang
- .'-rrkan secara
lebih
jelasoleh
Hamzah. Semuaitu
menunjukkan":::d2
kita, tokoh ai-Raniriini
berada dalam keadaan yang sulit, yaitu:,: -,rang ulama yang bertindak sebagai
natakallin dan
sufi
sekaligus.--.rirnya,
al-Raniri
keliru
dalam
pendapatnya".a6Steenbrink
pun--rqakui
bahu'a meskipunal-Raniri
menentang rasawuf Harnzah,l'i-rrk R. l7oodrvard,
lskn
in Jaaa: l{orrnatiue and Mlsticisnin
tlte Sultanate of; .;iafta, terj. Hairus Salim HS (fog1'akarta: LKiS, 1999), 149.
-_-...at Ahmad Daud1,, "1\{i'al-Hayit ii Ahl al-Mamit", DialogEdisi Maret 1978,
79-'
-..t Ahmad Daudy, Allaltdan Llanaia Dalan Konvpsi slLayiklt Naraddin ar-R-ati5 .. =;:.r: Rajawali, 1983), 74-115.
'
-- \ttas, Ranii,42.
tetapi secara
pribadi
(atau karena alasan politis) juga menitikberatkan unsurtasas,'r.rf.a-Oleh
karenaitu
agak mengherankan, apabiiamisi
al-Raniri diAceh hanya semata
ingin
menentang tasawuf Falsaf, padahal sebelumtahun
1637ia
sudah pernah berkuniungke
Aceh,
yang rvaktuitu
dipimpin
Sultan IskandarMuda.
l)i
bawah perlindungan IskandarN{uda
ini, doktrin
tasawuf falsafl wryildtlah yang diajarkan Hamzah danSvamsuddin
mengalami
masa
kejayaan.Baru
kemudian
setelahSvamsuddin dan Iskandar Muda war,at, al-Raniri datang ke Aceh pada 6 N{uharram 1047 /31,
Mei
1,637di
masa Sultan Iskandar Tsani, dan ia ditunjuk menjadi Shavkh al-Islam.a8Dengan kedudukannya yang
tinggi dan
strategisini,
ia
mulai melancarkan "pembanran Islam" di Aceh. Nlenurut pendapatnya, Islamvdavah
ini
telah dikacaukanoleh
kesalahpahaman atasdoktrin
sufi.Selama
tujuh
tahun
di
Aceh
ia
mencurahkanwaktunva
untukmenentang
doktrin
a.,ryiidfiab.Dia
bahkan melangka-h demikian iauhdengan mengeluarkan fatwa vang mengarah par)a semacam perburuan terhadap "orang-orang sesat; membunuh orang-orang vang menolak melepaskan keyakinan dan meninggalkan praktik-praktik sesar mereka,
dan membakar hingga menjadi abu seluruh buku mereka".ae
Al-Raniri
baru menemui sialnr,'a saat dikalahkanoleh
Syaifal-Rijal,
seorang lrzarga Nlinangkabau,dalam suatu
debat
terbukamengenai ajaran aryiidg'alt, dan karena kekuatan argumentasinl'a itu,
sang pemenang memperoleh periakuan terhormat dari Sultanah Safiat
al-Din, pengganti Iskandar Tsani.
Catatan
Akhir
Dari kedua kasus pertentangan ideologis antata Hamzah Fansuri r'ersus
Nuruddin
al-Raniri serta Siti Jenarn ersus l7alisongo terdapat beberapafaktor
kesamaan. Pertanta,faktor
teologis. Kendati al-Raniridan
Walisongo
merepresentasikantasawuf
sunni,namun
ketikarnengritik
tasawuf-foltd,
mereka menggunakan paradigma teologis,sehingga
muncul
klaim
dan
justifikasi kafr, zindik,
dan
rnalbid.r- I(arel A. Steenbrink, llenrui'I'uban dengan Kacanata Barat: KQian Kitis lvlengenai
Agana di Indonesia ffogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1988), 177.
a8 Azra,
Jaingan Ulana TitnarTengah,lT6. .' Ibid.. 177.
an
Hendaknya,ketika mengritik
tasawuf harus menggunakan kacamata tasarvuf pula, karenatitik
pandangnya berbeda.kdua,
faktor
politis.di
Ftrarus diakui bahwa al-Raniri dan Walisongo memegang posisipolitik
lm
tertinggi, al-Raniri sebagaiSha$h
al-Isldndi
I(esultananAceh
daniru
\X/alisongomenjadi
penasehat agm
Kesultanan
Demak,
y^ngdx
menghendaki "penyeragaman
keyakinan",
tapi
mereka
haruslan
berhadapan dengan komunitas masyarakat pinggiran yang memiliki:lah
paham berbeda. Krtigo,faktor
kesamaan genealogis.Jika
ditelusuri,la
6
rerflyata^ntar
Walisongo dan al-Raniri memiliki garis genealogis yangr
ia
sama, yakni dari Hadramaut yang berpangkal pada ImamAhmad
al-\IuhAjir.
Sebaliknya,Hamzah
dan
Syarnsuddinserta
Siti
Jenar.ulai
:nerepresentasikan mas\,arakat pribumi.lam
Kendati begitu sengitn,va kontestasi ideologis yang berakhir padasufi.
:erburuan
massal
dan
membawa
korban
tersebut,
tetapi
telahrruk
nemberikan
sumbanganyang
sangat
signifikan
bagr
l<hazanahiauh
,;eilmuanIslam
di
Nusantara,
apalagSbagi
perkembangan Islamftran
,elanjutnya.rolak
reka,
DaftarRujukan
-{-Attas,
S,ved Naquib.Ranii
and tlte lYaliidfiab ofl7n
Centary Acheb.ii
al-
Singapore: A,{BRAS, 1966.buka
----. The L[.lsticisn of Hamryh Fansuri. KualaLumpur:
IJniversityof
r
itu,
Malaya Press, 1970.Safiat
, -Raniri, Nuruddin. "N{a' al-Haydtli Aht
al-MamAt Tibydnfi
N{a'rifatal-AdvAn", dalam
Ahmad Daudy.
Slekh l{aruddin
ar-Raaii.Jakarta: Bulan Bintang, 1978.
'-ishori, M.
Afif.
Tasawuf Slekh Falsafi HanTah Fansui. Yogyakarta:rnsuri
Gelombang Pasang, 2004.:dapat
-:berry, AJ. Nlailim Saints and l\L1stics, terj. Anas Mahyuddin. Bandung:Ranir:
Pustaka Salman, 1983.retik=
-::,
Azl.umardi. Jaringan (Jlama TiruarTengalt dan KEulaaan Nasantara:logis.
AbadXWIdanXWII.Bandung:Mi2an,1.994.
,ryttlhi; ..:ri,
IbtAhim.llash'at
al-Tasawwaf al-Islimi.Kairo:
D6.r al-Ma'Arit-,..,_18 /:.
1967.
--:--iessen,
l\{artin
van. Kitab Kuning Pesantren, dan Tarekat:Tradisi-tradisi Islatn di Indonesia. Bandung: Mizan,1,995.
Burckhardt, Titus.
An
Introduction to safi Doctine, terj.D.M.
Nlatheson. Lahore: Sh. Muhammad Ashraf, 1973.Daudy, Ahrnad.
"Md'
al-HayAtli
Ahl
al-Mamdt,,, Dialog Edisi Maret1978.
---.
Allah
dan hfanusia Dalam Konsepsisbalikb
Nuruddin ar-Raniry,J akata: Rajawali, 1 983.
De
Craaf,HJ.,
dan
Pigeaud,T.H.
Keralaan-kerQaan Islarudi
Jawa.Jakarta: PT. Grafiti Press, 1985.
Diajadiningrat,
R.
Hoesein. ksultanan Aceh: saatu pembaltasan TentangKesultanan Acelt Berdasarkan Bahan-baban
yang
TerclapatDatai
Karya
MelEa, teti. Teuku Hamid.
BandaAceh:
Depdikbud,Proyek Pengembangan Permesiuman Daerah Istimewa Aceh,
1982.
Doorenbos, Johan. De Gucbriften uan Haru7ah pansoeri. Leiden: Nv.-vrh. Batteljee dan Temps tra, 1.933.
Drer,ves,
G.!VJ.
dan Brakel,L.F.
Tl;e poerus aJ Han(ab Fanrui. Leiclen:KITLV,
1986.Hadi
wx{,
Abdul.
Tasa;auflang
Terbesar: KEian Herntenetttik terbadap Ka ry a - ka ry a H a ru qa b F an s ui.
J akarta: paramadina, 2007 .Hamqah Fansuri: Nsalah rasatuuf dan paisi-paisinla. Bandung:
N[t2an,1995.
Hasl'mv, A. Kebadcyaan Aceh Dalam Selarah.lakarta: Beuna, 19g3. Khan, Sahib l(haja. studies iru TasawnJ Delhi: Idarah-I Adabiyat-I Delli,
1978.
x'{ulkhan,
Abdul
Munir.
A1ararudan
Keruatiansyekh
Siti
Jenar.Yogyakarta: Kreasi W acana, 2001,.
---. Jjekb Siti Jenar: Pergaruulan Islaru-Jana. yog'akarta: Bentang, 2001. Nasution,
Harun.
Falsafab dan Mistisisnte dararu Islaru. Jakarta: BulanBintang, 1973.
Poesponegoro,
MJ.,
dan
Notosusanro,Nugroho.
Selarab l\asiona, Indonesia. Jakafia: Balai Pustak a, 1,990.said, Mohamrnad. Aceb sEaryang Ahad. lvfedan:
pr.
percetakan dan Penerbitan Waspada, 1 981.Saksono, $7idji. Mengislarukan Tanah Jawa. Bandung: N{tzan, i.996.
sasrawidjaja,
Raden.
slekh
siti
Jenar.DjogJjajakrta:
I(eluw-argaBratakesawa, 1958.
1
+lwi.
Islan sufstik: Islarn Pertama dan penga*rbnja hirrga Kini diI n do n uia. Bandung: Nltzan, 2001.
!:eenbrink, Karel
A.
Mencari Tahan denga* Kacaruata Barat: Kajian Kritis Mengenai Agamadi
Indonesia. yogl'akarta:IAIN
Srrr^r, KarijagaPress, i988.
-i:-lendraningrat, Rahman. s(aralt Hidup lyalisongo. t.t.:
Kuci,g,
19g3.- ,:tazani (al),
Abu
al-wafa'
al-Ghanimi. ivladkltalila
al-Ta-shawu,a|' al-Islami, terj. Ahmad Rofi''LItsmani. Bandung: pustaka, 19g5. 'q'apanitra-
Babad ranah Jawa: Kisah Kraton Blanbangan tlan pEang.Semarang: Dahara
Pize,
199 6.lward, Mark R. Islan in Jaaa: Normative and L[1:iicisn in tbe sultanate ofYogakarta, terj. Hairus Salim HS. yog,akarta:
LI(iS,
1999.ulder,
PJ.
A4anwngaling Kau,ula Gasti: pantbeisrue dan L4onisrueDlhm
,fastra Sulak Jaa.,a. Jakarta: PT. Gramedia pustaka Utama, 199t.LEMBAR
HASIL PENILAIAN
SEJAWAT SEBIDAI\G ATAU PEER REWEWKARYA
ILMIAH
: JURNALILMIAH
Kontestasi Tasa,vuf Sunn, Oon Tasawuf Falsafi Di Nusantara.
Judul Jurnal
Penulis
Jurnal
: IdentitasJurnal
:Kategori Publikasi Ilmiah :
Dr.
H.
M.
Afif
Anshori, M.
a. Nama Jumal b. Nomor/ISSN
c. Edisi (Bulan/Th) d. Penerbit
e. Jumlah halaman
Teosofi
2088-7957
Vol: 4 No: 2 Desember 2014
Prog. Studi Fils. FU UIN Sunan Ampel Surabaya 532 halaman
Ag.
E
Jurnal Ilmiah InternasionalE
JurnalllmiahNasionalTerakreditasiX
Jui.nal Ilmiah Nasional tidak Terakreditasi Hasil Penilai Peer ReviewNilai Maksimal
Buku:
25 KomponenYang
Dinilai
79
"hNasional Tdk Terakreditasi
a.
Kelengkapan unsur isi buku (10%b.
Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)c.
Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dand.
Kelengkapan unsur dankualitas
penerbit (30%)Bandar
Lampung,
Februari 2016Riviewer 2
1_
\/fr-Prof. Dr. H. Nasor,
M.
Si.Jabatan :
Guru Besar/Fak. Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Raden IntanLampung
Bidang
Ilrnu
:
Ilmu KomunikasiAsal
Instansi
:
IAIN Raden Intan LampungNilai akhir
LEMBAR
HASIL PEI\'ILAIAN
SEJAWAT SEBIDAI\G ATAU PEER REWEWKAIYA ILMIAII
:JI]R}[AL
ILMIAII
Judul Jurnal
Ilmiah
:
Kontestasi Tasm,vuf Sunni Dan Tasotttuf Falsafi Di Nusantara.Penulis Jurnal
Identitas Jurnal
Kategori Publikasi Ilmiah
Dr.
H.
M.
Afif
Anshori,
a. Nama Jurnal b. NomorASSN c. Edisi (Bulan/Th) d. Penerbit
e. Jumlah halaman
tr
E
tl
M.Ag.
Jumal Ilmiah Internasional
Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi
Bandar Lampung, Riviewer 1
Prof.
Dr.
Jabatan
Bidang Ilmu Asal Instansi
Teosofi
2088-7957
Vol: 4 No: 2 Desember 2014
Prog. Studi Fils. FU
IIIN
Sunan Ampel532 halaman
Surabaya
Pebruari 2016
.
Guru BesarlFakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Raden Intan Lampung:
Tasanuf:
IAIN Raden Intan LampungJurnal Ilmiah Nasional tidak Terakreditasi
Nilai Maksimal
Buku:
25 KomponenYang
Dinilai
76
"hNasional
erakreditas
Nasional Tdk Terakreditasi
a.
Kelengkapan unsur isi buku (10%)b.
Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)c.
Kecukupan dan kemutahiran data/informasi danmetodologi (30%)
d.
Kelengkapan unsur dankualitas
penerbit (30%)